• Tidak ada hasil yang ditemukan

Analisis finansial usaha ikan hias air tawar heru fish farm di Desa Kotabatu, Kecamatan Ciomas, Kabupaten Bogor, Jawa Barat

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Analisis finansial usaha ikan hias air tawar heru fish farm di Desa Kotabatu, Kecamatan Ciomas, Kabupaten Bogor, Jawa Barat"

Copied!
143
0
0

Teks penuh

(1)

ANALISIS FINA

HERU F

KECAMAT

MANAJEMEN BIS FAKULTA IN

ANSIAL USAHA IKAN HIAS AIR TA

FISH

FARM DI DESA KOTABATU,

TAN CIOMAS, KABUPATEN BOGOR

JAWA BARAT

SIRKIS NUGROHO

PROGRAM STUDI

ISNIS DAN EKONOMI PERIKANAN-KELA AS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR

2008

AWAR

R,

(2)

ANALISIS FINA

HERU F

KECAMAT

MANAJEMEN BIS FAKULTA IN

ANSIAL USAHA IKAN HIAS AIR TA

FISH

FARM DI DESA KOTABATU,

TAN CIOMAS, KABUPATEN BOGOR

JAWA BARAT

SIRKIS NUGROHO

SKRIPSI

PROGRAM STUDI

ISNIS DAN EKONOMI PERIKANAN-KELA AS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR

2008

AWAR

R,

(3)

ABSTRAK

SIRKIS NUGROHO. Analisis Finansial Usaha Ikan Hias Air Tawar Heru Fish Farm di Desa Kotabatu, Kecamatan Ciomas, Kabupaten Bogor. Dibimbing oleh IIS DIATIN

Penelitian ini mengenai “Analisis Finansial Usaha Ikan Hias Air Tawar Heru Fish Farm" dilatarbelakangi oleh Permasalahan yang dihadapi oleh Heru Fish Farm yaitu dalam melakukan usaha ikan hias air tawar saat ini Heru Fish Farm menggunakan lahan seluas 800 m2 dengan status kepemilikannya masih sewa. Sedangkan Heru Fish Farm mempunyai ketersediaan lahan kosong seluas 800 m2 yang tidak termanfaatkan. Heru Fish Farm berencana untuk memanfaatkan lahan yang belum digunakan secara optimal untuk pengembangan usaha ikan hias air tawar Heru Fish Farm. Terkait dengan hal tersebut perlu dilakukan analisis finansial untuk menilai layak atau tidaknya usaha pengembangan usaha ikan hias air tawar Heru Fish Farm.

Hasil analisis usaha ikan hias air tawar Heru Fish Farm setelah dilakukan pengembangan (perluasan lahan). Nilai R/C diperolehsebesar 4,64, payback period sebesar 0,44 tahun, BEP nilai produksi tercapai pada saat hasil produksi sebesar Rp83.608.057,90 serta ROI sebesar 228,05%. Total biaya, penerimaan dan keuntungan yang diperoleh Heru Fish Farm, yaitu sebesar

Rp122.712.850,37, penerimaan yang diperoleh Rp569.600.000,00 sehingga besarnya keuntungan yang diperoleh adalah Rp446.887.149,63. Tambahan biaya sebesar Rp74.750.000,00 diperoleh dengan melakukan pinjaman ke bank. Analisis kriteria investasi yang dilakukan dengan

menggunakan dua skenario, dimana skenario pertama modal yang digunakan adalah modal sendiri dan skenario kedua modal berasal dari pinjaman bank, yaitu sebesar Rp74.750.000,00, dengan tingkat suku bunga sebesar 10,8% per tahun. Hal ini menunjukkan bahwa usaha ikan hias air tawar Heru Fish Farm layak untuk dijalankan atau dilanjutkan. Analisis sensitivitas yang dilakukan dengan menggunakan metode switching value pada usaha budidaya ikan hias air tawar Heru Fish Farm dengan menggunakan modal sendiri akan menjadi tidak layak jika terjadi penurunan harga

output sebesar 30,18%, kenaikan harga pakan sebesar 750,64%, serta kombinasi perubahan harga

output dan kenaikanharga pakan sebesar 29,47%. Apabila menggunakan modal pinjaman akan menjadi tidak layak jika terjadi penurunan harga output sebesar 32,53%, kenaikan harga pakan sebesar 809,18%, serta kombinasi perubahan harga output dan kenaikanharga pakan sebesar 31,77%. Hal ini dapat disimpulkan bahwa usaha ikan hias air tawar Heru Fish Farm sensitif terhadap penurunan harga output, kombinasi penurunan harga output dan kenaikan harga pakan serta tidak sensitif terhadap kenaikan harga pakan, baik pada skenario 1 mau pun skenario 2.

(4)

PERNYATAAN MENGENAI SKRIPSI DAN SUMBER

INFORMASI

Dengan ini saya menyatakan bahwa Skripsi yang berjudul :

Analisis Finansial Usaha Ikan Hias Air Tawar di Desa Kotabatu, Kecamatan Ciomas, Kabupaten Bogor, Jawa Barat

adalah benar-benar merupakan hasil karya sendiri dan belum diajukan dalam bentuk apa pun kepada perguruan tinggi mana pun. Semua sumber data dan informasi yang berasal atau dikutip dari karya-karya yang diterbitkan mau pun yang tidak diterbitkan dari penulis lain telah disebutkan dalam teks dan tercantum dalam Daftar Pustaka di bagian akhir Skripsi ini.

Bogor, Agustus 2008

(5)

© Hak cipta milik Sirkis Nugroho, tahun 2008 Hak Cipta dilindungi

Dilarang mengutip dan memperbanyak tanpa izin tertulis dari Institut Pertanian Bogor, sebagian atau seluruhnya dalam bentuk apa pun, baik cetak, fotokopi,

(6)

ANALISIS FINANSIAL USAHA IKAN HIAS AIR TAWAR

HERU FISH

FARM DI DESA KOTABATU,

KECAMATAN CIOMAS, KABUPATEN BOGOR,

JAWA BARAT

SKRIPSI

sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Perikanan pada Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan

Institut Pertanian Bogor

Oleh :

SIRKIS NUGROHO C44104027

PROGRAM STUDI

MANAJEMEN BISNIS DAN EKONOMI PERIKANAN-KELAUTAN FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN

(7)

SKRIPSI

Judul Skripsi : Analisis Finansial Usaha Ikan Hias Air Tawar Heru Fish Farm di Desa Kotabatu, Kecamatan Ciomas, Kabupaten Bogor, Jawa Barat

Nama Mahasiswa : Sirkis Nugroho Nomor Pokok : C 44104027

Program Studi : Manajemen Bisnis dan Ekonomi Perikanan – Kelautan

Disetujui, Komisi Pembimbing

Ir. Iis Diatin, MM. NIP : 131.878.936

Diketahui,

Dekan Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan

Prof. Dr. Ir. Indra Jaya, M.Sc NIP : 131.578.799

(8)

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat ALLAH SWT yang telah melimpahkan rahmat dan karunia-Nya, sehingga skripsi ini dapat selesai tepat pada waktunya. Skripsi ini merupakan hasil penelitian yang dilakukan pada usaha ikan hias air tawar Heru Fish Farm di Desa Kotabatu pada bulan April hingga Juni dengan judul ” Analisis Finansial Usaha Ikan Hias Air Tawar Heru Fish Farm di Desa Kotabatu, Kecamatan Ciomas, Kabupaten Bogor, Jawa Barat”.

Pada kesempatan ini penulis menghaturkan rasa terima kasih atas petunjuk, saran dan arahan serta dorongan semangat baik materil maupun non materil yang diberikan semua pihak yang membantu penulis dalam penyusunan dan penyelesaian skripsi ini, baik langsung maupun tidak langsung, antara lain kepada :

1) Ir. Iis Diatin, MM selaku pembimbing yang telah meluangkan waktu guna membimbing dan mengarahkan penulis sehingga mampu menyelesaikan penulisan usulan penelitian ini.

2) Heru D Sipayung selaku pemilik yang telah memberikan ijin penelitian kepada penulis dan segenap karyawan Heru Fish Farm yang telah membantu dalam proses penyelesaian skripsi ini.

3) Drs. Harry Jiwodiputro yang tanpa lelah terus memberikan bantuan dari awal proses penelitian hingga penyelesaian skripsi.

4) Ayahanda (Sutarno) dan Ibunda (Siti Harwani) serta adik tersayang (Mira Nugrahemi) yang salalu memberikan doa, dukungan moril dan semangat untuk menyelesaikan usulan penelitian ini.

5) SEI’41, Java group, Niam, Wili, Eko, Ganang, BenQ, Nia Mpluxs, Cah Pemalang serta rekan-rekan yang telah banyak membantu penulis baik secara moril mau pun materil, sehingga skripsi ini dapat terselesaikan.

Bogor, 1 Agustus 2008

(9)

RIWAYAT HIDUP

Penulis bernama lengkap Sirkis Nugroho. Penulis lahir di Pemalang pada tanggal 11 Januari 1987 dari pasangan Bapak Sutarno dan Ibu Siti Harwani. Penulis merupakan anak kedua dari dua bersaudara, dengan adik yang bernama Mira Nugrahemi.

Pendidikan formal yang pernah dilalui penulis adalah SMU Negeri 1 Pemalang dan lulus pada tahun 2004. Pada tahun 2004 penulis diterima di Program Studi Manajemen Bisnis dan Ekonomi Perikanan-Kelautan, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Institut Pertanian Bogor melalui jalur Undangan Seleksi Masuk Institut Pertanian Bogor (USMI). Selama perkuliahan penulis aktif dalam kegiatan organisasi Himpunan Mahasiswa Sosial Ekonomi Perikanan-Kelautan (HIMASEPA) (tahun 2006-2007).

(10)

DAFTAR ISI

Halaman

DAFTAR TABEL ... v

DAFTAR GAMBAR ... vii

DAFTAR LAMPIRAN ... viii

I PENDAHULUAN ... 1

1.1 Latar Belakang ... 1

1.2 Perumusan Masalah ... 3

1.3.Tujuan dan Kegunaan ... 4

II TINJAUAN PUSTAKA ... 6

2.1 Budidaya Perikanan ... 6

2.2 Wadah dan Peralatan Pemeliharaan ... 8

2.2.1 Kolam atau bak semen ... 8

2.2.2 Akuarium ... 10

2.2.3 Wadah lain ... 10

2.2.4 Peralatan ... 10

2.3 Deskripsi Jenis-jenis Ikan Hias ... 10

2.3.1 Koi (Cyprinus carpio) ... 10

2.3.2 Silver Dolar (Metynnis hypsauchen) ... 11

2.3.3 Red Fin Shark (Ephalzeorhynchus frenatus) ... 12

2.3.4 Corydoras Albino (Corydoras aeneus) ... 13

2.3.5 Komet (Carassius auratus) ... 13

2.3.6 Platy Pedang (Xyphophorus helleri)... 14

2.4 Analisis Finansial ... 14

2.4.1 Analisis Usaha ... 15

2.4.2 Analisis Kriteria Investasi ... 16

2.4.3 Analisis Sensitivitas ... 17

III KERANGKA PENDEKATAN STUDI ... 19

IV METODOLOGI ... 21

4.1 Metodelogi Penelitian ... 21

4.2 Jenis dan Sumber data ... 21

4.3 Analisis Data ... 22

4.3.1 Analisis Finansial ... 22

4.3.1.1 Analisis Usaha ... 22

4.3.1.2 Analisis Kriteria Investasi ... 25

4.3.1.3 Analisis Sensitivitas ... 26

4.4 Batasan dan pengukuran ... 27

(11)

ANALISIS FINA

HERU F

KECAMAT

MANAJEMEN BIS FAKULTA IN

ANSIAL USAHA IKAN HIAS AIR TA

FISH

FARM DI DESA KOTABATU,

TAN CIOMAS, KABUPATEN BOGOR

JAWA BARAT

SIRKIS NUGROHO

PROGRAM STUDI

ISNIS DAN EKONOMI PERIKANAN-KELA AS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR

2008

AWAR

R,

(12)

ANALISIS FINA

HERU F

KECAMAT

MANAJEMEN BIS FAKULTA IN

ANSIAL USAHA IKAN HIAS AIR TA

FISH

FARM DI DESA KOTABATU,

TAN CIOMAS, KABUPATEN BOGOR

JAWA BARAT

SIRKIS NUGROHO

SKRIPSI

PROGRAM STUDI

ISNIS DAN EKONOMI PERIKANAN-KELA AS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR

2008

AWAR

R,

(13)

ABSTRAK

SIRKIS NUGROHO. Analisis Finansial Usaha Ikan Hias Air Tawar Heru Fish Farm di Desa Kotabatu, Kecamatan Ciomas, Kabupaten Bogor. Dibimbing oleh IIS DIATIN

Penelitian ini mengenai “Analisis Finansial Usaha Ikan Hias Air Tawar Heru Fish Farm" dilatarbelakangi oleh Permasalahan yang dihadapi oleh Heru Fish Farm yaitu dalam melakukan usaha ikan hias air tawar saat ini Heru Fish Farm menggunakan lahan seluas 800 m2 dengan status kepemilikannya masih sewa. Sedangkan Heru Fish Farm mempunyai ketersediaan lahan kosong seluas 800 m2 yang tidak termanfaatkan. Heru Fish Farm berencana untuk memanfaatkan lahan yang belum digunakan secara optimal untuk pengembangan usaha ikan hias air tawar Heru Fish Farm. Terkait dengan hal tersebut perlu dilakukan analisis finansial untuk menilai layak atau tidaknya usaha pengembangan usaha ikan hias air tawar Heru Fish Farm.

Hasil analisis usaha ikan hias air tawar Heru Fish Farm setelah dilakukan pengembangan (perluasan lahan). Nilai R/C diperolehsebesar 4,64, payback period sebesar 0,44 tahun, BEP nilai produksi tercapai pada saat hasil produksi sebesar Rp83.608.057,90 serta ROI sebesar 228,05%. Total biaya, penerimaan dan keuntungan yang diperoleh Heru Fish Farm, yaitu sebesar

Rp122.712.850,37, penerimaan yang diperoleh Rp569.600.000,00 sehingga besarnya keuntungan yang diperoleh adalah Rp446.887.149,63. Tambahan biaya sebesar Rp74.750.000,00 diperoleh dengan melakukan pinjaman ke bank. Analisis kriteria investasi yang dilakukan dengan

menggunakan dua skenario, dimana skenario pertama modal yang digunakan adalah modal sendiri dan skenario kedua modal berasal dari pinjaman bank, yaitu sebesar Rp74.750.000,00, dengan tingkat suku bunga sebesar 10,8% per tahun. Hal ini menunjukkan bahwa usaha ikan hias air tawar Heru Fish Farm layak untuk dijalankan atau dilanjutkan. Analisis sensitivitas yang dilakukan dengan menggunakan metode switching value pada usaha budidaya ikan hias air tawar Heru Fish Farm dengan menggunakan modal sendiri akan menjadi tidak layak jika terjadi penurunan harga

output sebesar 30,18%, kenaikan harga pakan sebesar 750,64%, serta kombinasi perubahan harga

output dan kenaikanharga pakan sebesar 29,47%. Apabila menggunakan modal pinjaman akan menjadi tidak layak jika terjadi penurunan harga output sebesar 32,53%, kenaikan harga pakan sebesar 809,18%, serta kombinasi perubahan harga output dan kenaikanharga pakan sebesar 31,77%. Hal ini dapat disimpulkan bahwa usaha ikan hias air tawar Heru Fish Farm sensitif terhadap penurunan harga output, kombinasi penurunan harga output dan kenaikan harga pakan serta tidak sensitif terhadap kenaikan harga pakan, baik pada skenario 1 mau pun skenario 2.

(14)

PERNYATAAN MENGENAI SKRIPSI DAN SUMBER

INFORMASI

Dengan ini saya menyatakan bahwa Skripsi yang berjudul :

Analisis Finansial Usaha Ikan Hias Air Tawar di Desa Kotabatu, Kecamatan Ciomas, Kabupaten Bogor, Jawa Barat

adalah benar-benar merupakan hasil karya sendiri dan belum diajukan dalam bentuk apa pun kepada perguruan tinggi mana pun. Semua sumber data dan informasi yang berasal atau dikutip dari karya-karya yang diterbitkan mau pun yang tidak diterbitkan dari penulis lain telah disebutkan dalam teks dan tercantum dalam Daftar Pustaka di bagian akhir Skripsi ini.

Bogor, Agustus 2008

(15)

© Hak cipta milik Sirkis Nugroho, tahun 2008 Hak Cipta dilindungi

Dilarang mengutip dan memperbanyak tanpa izin tertulis dari Institut Pertanian Bogor, sebagian atau seluruhnya dalam bentuk apa pun, baik cetak, fotokopi,

(16)

ANALISIS FINANSIAL USAHA IKAN HIAS AIR TAWAR

HERU FISH

FARM DI DESA KOTABATU,

KECAMATAN CIOMAS, KABUPATEN BOGOR,

JAWA BARAT

SKRIPSI

sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Perikanan pada Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan

Institut Pertanian Bogor

Oleh :

SIRKIS NUGROHO C44104027

PROGRAM STUDI

MANAJEMEN BISNIS DAN EKONOMI PERIKANAN-KELAUTAN FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN

(17)

SKRIPSI

Judul Skripsi : Analisis Finansial Usaha Ikan Hias Air Tawar Heru Fish Farm di Desa Kotabatu, Kecamatan Ciomas, Kabupaten Bogor, Jawa Barat

Nama Mahasiswa : Sirkis Nugroho Nomor Pokok : C 44104027

Program Studi : Manajemen Bisnis dan Ekonomi Perikanan – Kelautan

Disetujui, Komisi Pembimbing

Ir. Iis Diatin, MM. NIP : 131.878.936

Diketahui,

Dekan Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan

Prof. Dr. Ir. Indra Jaya, M.Sc NIP : 131.578.799

(18)

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat ALLAH SWT yang telah melimpahkan rahmat dan karunia-Nya, sehingga skripsi ini dapat selesai tepat pada waktunya. Skripsi ini merupakan hasil penelitian yang dilakukan pada usaha ikan hias air tawar Heru Fish Farm di Desa Kotabatu pada bulan April hingga Juni dengan judul ” Analisis Finansial Usaha Ikan Hias Air Tawar Heru Fish Farm di Desa Kotabatu, Kecamatan Ciomas, Kabupaten Bogor, Jawa Barat”.

Pada kesempatan ini penulis menghaturkan rasa terima kasih atas petunjuk, saran dan arahan serta dorongan semangat baik materil maupun non materil yang diberikan semua pihak yang membantu penulis dalam penyusunan dan penyelesaian skripsi ini, baik langsung maupun tidak langsung, antara lain kepada :

1) Ir. Iis Diatin, MM selaku pembimbing yang telah meluangkan waktu guna membimbing dan mengarahkan penulis sehingga mampu menyelesaikan penulisan usulan penelitian ini.

2) Heru D Sipayung selaku pemilik yang telah memberikan ijin penelitian kepada penulis dan segenap karyawan Heru Fish Farm yang telah membantu dalam proses penyelesaian skripsi ini.

3) Drs. Harry Jiwodiputro yang tanpa lelah terus memberikan bantuan dari awal proses penelitian hingga penyelesaian skripsi.

4) Ayahanda (Sutarno) dan Ibunda (Siti Harwani) serta adik tersayang (Mira Nugrahemi) yang salalu memberikan doa, dukungan moril dan semangat untuk menyelesaikan usulan penelitian ini.

5) SEI’41, Java group, Niam, Wili, Eko, Ganang, BenQ, Nia Mpluxs, Cah Pemalang serta rekan-rekan yang telah banyak membantu penulis baik secara moril mau pun materil, sehingga skripsi ini dapat terselesaikan.

Bogor, 1 Agustus 2008

(19)

RIWAYAT HIDUP

Penulis bernama lengkap Sirkis Nugroho. Penulis lahir di Pemalang pada tanggal 11 Januari 1987 dari pasangan Bapak Sutarno dan Ibu Siti Harwani. Penulis merupakan anak kedua dari dua bersaudara, dengan adik yang bernama Mira Nugrahemi.

Pendidikan formal yang pernah dilalui penulis adalah SMU Negeri 1 Pemalang dan lulus pada tahun 2004. Pada tahun 2004 penulis diterima di Program Studi Manajemen Bisnis dan Ekonomi Perikanan-Kelautan, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Institut Pertanian Bogor melalui jalur Undangan Seleksi Masuk Institut Pertanian Bogor (USMI). Selama perkuliahan penulis aktif dalam kegiatan organisasi Himpunan Mahasiswa Sosial Ekonomi Perikanan-Kelautan (HIMASEPA) (tahun 2006-2007).

(20)

DAFTAR ISI

Halaman

DAFTAR TABEL ... v

DAFTAR GAMBAR ... vii

DAFTAR LAMPIRAN ... viii

I PENDAHULUAN ... 1

1.1 Latar Belakang ... 1

1.2 Perumusan Masalah ... 3

1.3.Tujuan dan Kegunaan ... 4

II TINJAUAN PUSTAKA ... 6

2.1 Budidaya Perikanan ... 6

2.2 Wadah dan Peralatan Pemeliharaan ... 8

2.2.1 Kolam atau bak semen ... 8

2.2.2 Akuarium ... 10

2.2.3 Wadah lain ... 10

2.2.4 Peralatan ... 10

2.3 Deskripsi Jenis-jenis Ikan Hias ... 10

2.3.1 Koi (Cyprinus carpio) ... 10

2.3.2 Silver Dolar (Metynnis hypsauchen) ... 11

2.3.3 Red Fin Shark (Ephalzeorhynchus frenatus) ... 12

2.3.4 Corydoras Albino (Corydoras aeneus) ... 13

2.3.5 Komet (Carassius auratus) ... 13

2.3.6 Platy Pedang (Xyphophorus helleri)... 14

2.4 Analisis Finansial ... 14

2.4.1 Analisis Usaha ... 15

2.4.2 Analisis Kriteria Investasi ... 16

2.4.3 Analisis Sensitivitas ... 17

III KERANGKA PENDEKATAN STUDI ... 19

IV METODOLOGI ... 21

4.1 Metodelogi Penelitian ... 21

4.2 Jenis dan Sumber data ... 21

4.3 Analisis Data ... 22

4.3.1 Analisis Finansial ... 22

4.3.1.1 Analisis Usaha ... 22

4.3.1.2 Analisis Kriteria Investasi ... 25

4.3.1.3 Analisis Sensitivitas ... 26

4.4 Batasan dan pengukuran ... 27

(21)

Halaman

V. GAMBARAN UMUM LOKASI ... 30

5.1 Keadaan Umum Daerah Penelitian ... 30

5.2 Gambaran Umum Pembudidaya Ikan Hias Heru Fish Farm ... 30

5.2.1 Sejarah Pembentukan dan Pengembangan... 31

5.2.2 Struktur Organisasi ... 32

5.2.3 Sumberdaya Manusia... 33

5.3 Budidaya Ikan Hias Heru Fish Farm ... 32

VI. HASIL DAN PEMBAHASAN ... 55

6.1 Analisis Usaha ... 55

6.2 Analisis Kriteria Invetasi ... 60

6.3 Analisis Sensitivitas ... 69

VII KESIMPULAN DAN SARAN ... 80

7.1 Kesimpulan ... 80

7.2 Saran ... 81

(22)

DAFTAR TABEL

Halaman

1. Perkembangan Produksi Budidaya Perikanan Air Tawar

di Kabupaten Bogor (dalam Ribuan Ekor) Tahun 2006-2007 ... 2 2. Rincian Besarnya Kompensasi Tenaga Kerja di Heru Fish Farm

Tahun 2007 ... 34 3. Periode produksi dan Ukuran Masing-masing Jenis Ikan yang

di Produksi Heru Fish Farm Tahun 2008 ... 48 4. Tingkat Mortalitas di Heru Fish Farm untuk Masing-masing

Ikan Hias yang di Produksi Tahun 2007 ... 49 5. Fasilitas Produksi di Heru Fish Farm Tahun 2008 ... 53 6. Biaya Investasi Usaha ikan hias air tawar Heru Fish Farm

pada luas lahan 800 m2 Tahun 2008 ... 56 7. Penerimaan Usaha ikan hias air tawar Heru Fish Farm

pada Luas Lahan 800 m2 di Desa Kotabatu, Kecamatan Ciomas

Tahun 2008 ... 58 8. Hasil Perhitungan Analisis Usaha Selama Satu Tahun

pada Usaha Ikan Hias Air Tawar Heru Fish Farm

pada Luas Lahan 800 m2 dan Luas Lahan 1600 m2 Tahun 2008 ... 60 9. Biaya Investasi Pengembangan Usaha Ikan Hias Air Tawar

Heru Fish Farm pada Luas Lahan 1600 m2 Tahun 2008 ... 62 10. Hasil Perhitungan Total Biaya, Total Penerimaan dan Keuntungan

Usaha Ikan Hias Air Tawar Heru Fish Farm Selama Satu Tahun

Usaha pada Luas Lahan 800 m2 dan Luas Lahan 1600 m2 Tahun 2008 ... 63 11. Penerimaan Usaha ikan hias air tawar Heru Fish Farm

pada Luas Lahan 1600 m2 di Desa Kotabatu, Kecamatan Ciomas

Tahun 2008 ... 64 12. Kriteria Investasi pada Skenario 1 untuk Usaha Ikan Hias Air Tawar

Heru Fish Farm di Desa Kotabatu Tahun 2008 ... 67 13. Kriteria Investasi pada Skenario 2 untuk Usaha Ikan Hias Air Tawar

Heru Fish Farm di Desa Kotabatu Tahun 2008 ... 68 14. Perbandingan Nilai Kriteria Investasi pada Skenario 1 Setelah Terjadi

(23)

Halaman

15. Perbandingan Nilai Kriteria Investasi pada Skenario 2 Setelah

Terjadi Penurunan Harga Output sebesar 32,53% ... 72 16. Perbandingan Nilai Kriteria Investasi pada Skenario 1 Setelah

Terjadi Kenaikan Harga Pakan sebesar 750,64% ... 73 17. Perbandingan Nilai Kriteria Investasi pada Skenario 2 Setelah

Terjadi Kenaikan Harga Pakan sebesar 809,18% ... 75 18. Perbandingan Nilai Kriteria Investasi pada Skenario 1 Setelah

Terjadi Penurunan Harga Output dan Kenaikan Harga Pakan

sebesar 29,47% ... 76 19. Perbandingan Nilai Kriteria Investasi pada Skenario 2 Setelah

Terjadi Penurunan Harga Output dan Kenaikan Harga Pakan

(24)

DAFTAR GAMBAR

Halaman

1.

Kerangka Pendekatan Studi ... 20

2.

Struktur Organisasi Heru Fish Farm Tahun 2008 ... 31

3.

Alur Kegiatan Budidaya Ikan Hias Air Tawar Heru Fish Farm

Tahun 2008 ... 33

4.

Skema pemanenan Heru Fish Farm Tahun 2008 ... 46

5.

Saluran Pemasaran Ikan Hias di Heru Fish Farm Tahun 2008 ... 52 6. Komet (Carassius auratus) ... 115

7.

Corydoras Albino (Corydoras aeneus) ... 115

8.

Koi (Cyprinus carpio) ... 115

9.

Silver Dolar (Metynnis hypsauchen) ... 115

10.

Red Fin Shark (Ephalzeorhynchus frenatus) ... 115

11.

Platy Pedang (Xyphophorus helleri) ... 115

12.

Pemanenan 1 ... 116

13.

Pemanenan 2 ... 116

14.

Pemberian Pakan 1 ... 116 15. Cacing Sutera ... 116

16.

Pengepakan Ikan ... 116

17.

Kolam Pemijahan ... 116

18.

Akuarium Artemia ... 117

19.

Saung ... 117

20.

Kolam Pembesaran 1 ... 117

21.

Kolam Pembesaran 2 ... 117

22.

Pemberian Pakan 2 ... 117
(25)

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

1. Denah Lokasi Penelitian ... 85 2. Layout Tempat Kegiatan Heru Fish Farm ... 86 3. Biaya Investasi. Umur Teknis. Penyusutan, Nilai Sisa Akhir

Proyek dan Biaya Pemeliharaan pada Usaha Ikan Hias Air Tawar

Heru Fish Farm pada Luas Lahan 800 m2 Tahun 2008 ... 87 4. Biaya Tetap pada Usaha Ikan Hias Air Tawar Heru Fish Farm

pada Luas Lahan 800 m2 Tahun 2008 ... 88

5. Biaya Variabel pada Usaha Ikan Hias Air Tawar Heru Fish Farm

pada Luas Lahan 800 m2 Tahun 2008 ... 89 6. Penerimaan Usaha Ikan Hias Air Tawar Heru Fish Farm

pada Luas Lahan 800 m2 Tahun 2008 ... 90 7. Hasil Perhitungan Analisis Usaha Ikan Hias Air Tawar Heru Fish Farm

pada Luas Lahan 800 m2 di Desa Kotabatu Tahun 2008 ... 91 8. Biaya Investasi. Umur Teknis. Penyusutan. Nilai Sisa Akhir Proyek

dan Biaya Pemeliharaan pada Usaha Ikan Hias Air Tawar Heru Fish

Farm pada Luas Lahan 1600 m2 Tahun 2008 ... 92 9. Biaya Tetap pada Usaha Ikan Hias Air Tawar Heru Fish Farm

pada Luas Lahan 1600 m2 Tahun 2008 ... 93 10. Biaya Variabel pada Usaha Ikan Hias Air Tawar Heru Fish Farm

pada Luas Lahan 1600 m2 Tahun 2008 ... 94 11. Penerimaan Usaha Ikan Hias Air Tawar Heru Fish Farm

pada Luas Lahan 1600 m2 Tahun 2008 ... 95 12. Hasil Perhitungan Analisis Usaha Ikan Hias Air Tawar Heru Fish

Farm pada Luas Lahan 1600 m2 di Desa Kotabatu, Tahun 2008 ... 96 13. Cash Flow pada Usaha Budidaya Ikan Hias Air Tawar Heru Fish Farm

dengan Skenario 1 (Modal Sendiri) di Desa Kotabatu,

Kecamatan Ciomas ... 97 14. Cash Flow pada Usaha Budidaya Ikan Hias Air Tawar Heru Fish Farm

dengan Skenario 2 (Modal Pinjaman) di Desa Kotabatu,

Kecamatan Ciomas ... 99 15. Cash Flow pada Usaha Budidaya Ikan Hias Air Tawar Heru

Fish Farm dengan Skenario 1 (Modal Sendiri) apabila terjadi Penurunan Harga Output sebesar 30,18% di Desa Kotabatu,

(26)

Halaman

16. Cash Flow pada Usaha Budidaya Ikan Hias Air Tawar Heru Fish Farm dengan Skenario 2 (Modal Pinjaman) apabila terjadi Penurunan Harga Output sebesar 32,53% di Desa Kotabatu,

Kecamatan Ciomas ... 103 17. Cash Flow pada Usaha Budidaya Ikan Hias Air Tawar Heru

Fish Farm dengan Skenario 1 (Modal Sendiri) apabila terjadi Kenaikan Harga Pakan sebesar 750,64% di Desa Kotabatu,

Kecamatan Ciomas ... 105 18. Cash Flow pada Usaha Budidaya Ikan Hias Air Tawar Heru

Fish Farm dengan Skenario 2 (Modal Pinjaman) apabila terjadi Kenaikan Harga Pakan sebesar 809,18% di Desa Kotabatu,

Kecamatan Ciomas ... 107 19. Cash Flow pada Usaha Budidaya Ikan Hias Air Tawar Heru

Fish Farm dengan Skenario 1 (Modal Sendiri) apabila terjadi

Penurunan Harga Output dan Kenaikan Harga Pakan sebesar 29,47%

di Desa Kotabatu, Kecamatan Ciomas ... 109 20. Cash Flow pada Usaha Budidaya Ikan Hias Air Tawar Heru

Fish Farm dengan Skenario 2 (Modal Pinjaman) apabila terjadi Penurunan Harga Output dan Kenaikan Harga Pakan sebesar 31,77%

(27)

I.

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Perkembangan ikan hias di Indonesia mengalami kemajuan yang terus meningkat, terutama ikan hias air tawar asli Indonesia. Dari sekian banyak jenis ikan hias, tidak semuanya telah dapat dibudidayakan. Dalam menternakkan ikan hias harus diperhatikan bahwa masing-masing jenis mempunyai sifat dan kebiasaan hidup yang berbeda-beda.

Sektor budidaya perikanan dapat dijadikan salah satu sektor penggerak perekonomian. Dibandingkan dengan sektor perikanan tangkap yang penuh dengan ketidakpastian, sektor budidaya tampak lebih menjanjikan untuk

dikembangkan. Dilihat dari penggunaan lahan, modal, sumberdaya manusia mau- pun manajemennya, usaha budidaya memungkinkan masyarakat melakukan usahannya dengan daya dukung usaha yang minim/terbatas. Budidaya ikan hias air tawar dapat dijadikan alternatife usaha yang dapat memberikan keuntungan. Disamping peluang pasarnya sangat terbuka di dalam maupun di luar negeri, usaha ini bisa dilakukan pada lahan terbatas dengan teknologi sederhana (Deden 2004).

Prospek bisnis ikan hias di Indonesia cukup cerah. Faktor pendukungnya adalah jenis ikan yang beragam, air cukup, lahan masih sangat luas dan iklimnya cocok. Bukan hanya itu, ternyata di negeri beriklim tropis ini banyak ikan hias pendatang yang bias hidup layak dan berkembang biak (Deden 2004).

Pusat budidaya ikan hias air tawar terbesar di Indonesia saat ini adalah daerah Jabodetabek (Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, Bekasi), Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Tengah, Jawa Timur, serta sedikit daerah Sumatera dan Kalimantan. Dengan potensi yang ada dan peluang pasar yang terbuka luas, maka kesempatan berbisnis ikan hias terutama air tawar, baik produsen, pedagang, mau pun eksportir, masih cukup banyak (Lesmana dan Iwan 2001).

Produksi perikanan air tawar Kabupaten Bogor pun mengalami

(28)

Tabel 1. Perkembangan Produksi Budidaya Perikanan Air Tawar di Kabupaten Bogor (dalam Ribuan Ekor) Tahun 2006-2007

No Jenis Usaha Tahun 2006 Tahun 2007 r(%)

A Budidaya Perikanan Air Tawar (Ton)

1 Kolam Air Tenang (KAT) 15.098,00 15.570,00 3,13

2 Kolam Air Deras (KAD) 7.150,00 7.225,00 1,05

3 Perikanan Sawah 522,00 531,00 1,72

4 Jaring Apung 220,00 221,00 0,45

5 Karamba 30,50 31,00 1,64

B Ikan Hias (RE) 75.382,67 78.288,00 3,85

sumber : Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten Bogor 2007

Pada Tabel 1 menunjukkan bahwa peningkatan produksi ikan hias mencapai 3,85% dari 75.385,67 RE pada tahun 2006 menjadi 78.288,00 pada tahun 2007 atau 99% dibandingkan dengan target produksi ikan hias Kabupaten Bogor yaitu sebesar 79.079,00 RE. Hal ini disebabkan adanya peningkatan luas areal dan jumlah pembudidaya ikan hias di Kabupaten Bogor. Jumlah peningkatan areal perikanan untuk usaha budidaya ikan air tawar di Kabupaten Bogor dari tahun 2006 sampai 2007 meningkat sebesar 1710 ha yaitu dari 48.470 ha sampai 50.180 ha (Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten Bogor 2007).

Salah satu lokasi yang potensial adalah Desa Kotabatu yang merupakan desa di Kecamatan Ciomas, Kabupaten Bogor yang memiliki luas wilayah 2.630,57 Ha, dengan ketinggian tanah 200 meter di atas permukaan laut (dpl) dan mempunyai suhu udara maksimum mencapai 270 C sedangkan suhu minimumnya mencapai 120 C serta memiliki pH antara 6,5-7 yang cukup baik digunakan sebagai usaha budidaya ikan hias dan ikan kosumsi air tawar. Dengan banyaknya potensi sumber daya alam tersebut, banyak pembudidaya yang memanfaatkannya untuk usaha budidaya ikan, terutama budidaya ikan air tawar.

Heru Fish Farm merupakan salah satu pembudidaya yang bergerak dalam perikanan ikan hias air tawar. Ada pun jenis ikan air tawar yang dibudidayakan oleh Heru Fish Farm cukup beragam dengan produk unggulan dan dominan, yaitu Koi (Cyprinus carpio), Silver Dolar (Metynnis hypsauchen), Red Fin Shark

(Ephalzeorhynchus frenatus), Corydoras Albino (Corydoras aeneus), Komet

(Carassius auratus), dan Platy Pedang (Xyphophorus helleri). Sedangkan

(29)

Barat. Pasar ikan hias air tawar Heru Fish Farm meliputi Jabodetabek tetapi ikan hias ini biasanya dibeli oleh Eksportir Jaya untuk selanjutnya diekspor ke luar negeri diantaranya Amerika, Timur Tengah dan Eropa.

Pada saat ini, Heru Fish Farm berencana untuk mendirikan usaha baru di bidang yang sama yaitu usaha budidaya ikan hias air tawar. Hal ini dikarenakan Heru Fish Farm telah memiliki lahan seluas 800 m2 dan akan dimanfaatkan untuk usaha budidaya ikan hias air tawar yang baru. Berdasarkan hal ini, akan dilakukan penelitian mengenai kelayakan usahanya. Dari hasil analisis tersebut diharapkan mampu memberikan kontribusi pemikiran apakah usaha Heru Fish Farm ini layak atau tidak untuk dikembangkan di Heru Fish Farm.

1.2 Perumusan Masalah

Heru Fish Farm merupakan salah satu pembudidaya yang bergerak dalam usaha budidaya ikan hias air tawar di Desa Kotabatu, Kecamatan Ciomas, Kabupaten Bogor. Pasar ikan hias Heru Fish Farm ini tidak hanya lokal yang meliputi Jabodetabek, tetapi ikan hias ini biasanya dibeli oleh Eksportir Jaya untuk selanjutnya diekspor keluar negeri diantaranya Amerika dan Eropa. Selain itu, Heru Fish Farm adalah salah satu dari banyak pembudidaya yang masuk dalam anggota pembudidaya ikan hias air tawar ” Mina Tangkar”, yang pada tahun 2006 mendapat gelar juara pertama se-kabupaten dan juara II tingkat Provinsi Jawa Barat. Dalam melakukan usaha budidaya ikan hias air tawar, Heru Fish Farm menggunakan lahan seluas 800 m2 dengan status kepemilikannya masih sewa. Padahal Heru Fish Farm telah mempunyai ketersediaan lahan kosong seluas 800 m2 yang belum dimanfaatkan. Heru Fish Farm berencana untuk memanfaatkan lahan yang belum digunakan secara optimal untuk pembangunan usaha budidaya ikan hias air tawar. Dengan demikian keseluruhan lahan yang digunakan oleh Heru Fish Farm untuk usaha ikan hias air tawarnya, yaitu seluas 1600 m2.

Lahan seluas 1600 m2 itu akan dimanfaatkan untuk budidaya ikan hias air tawar, yaitu ikan jenis Koi (Cyprinus carpio), Silver Dolar (Metynnis

hypsauchen), Red Fin Shark (Ephalzeorhynchus frenatus), Corydoras Albino

(30)

helleri). Dengan pengembangan usaha ini, maka perlu dilakukan analisis usaha dan analisis kriteria investasi, apakah usaha tersebut layak atau tidak untuk dikembangkan.

Berdasarkan hal di atas, maka permasalahan yang akan dikaji adalah :

1) Bagaimana analisis usaha ikan hias air tawar Heru Fish Farm yang terletak di Desa Kotabatu, Kecamatan Ciomas, Kabupaten Bogor, Jawa Barat.

2) Apakah usaha ikan hias air tawar Heru Fish Farm dalam rangka

pengembangan (perluasan lahan) usaha layak atau tidak untuk dilaksanakan? 3) Menganalisis sensitivitas pada usaha ikan hias Heru Fiah Farm yang terletak

di Desa Kotabatu, Kecamatan Ciomas, Kabupaten Bogor, Jawa Barat.

1.3 Tujuan Penelitian

Penelitian ini dilakukan dengan tujuan :

1) Mengetahui analisis usaha ikan hias air tawar Heru Fish Farm yang terletak di Desa Kotabatu, Kecamatan Ciomas, Kabupaten Bogor, Jawa Barat.

2) Menganalisis kriteria investasi dalam rangka pengembangan usaha ikan hias air tawar Heru Fish Farm.

3) Mengetahui analisis sensitivitas pada kegiatan usaha budidaya ikan hias air tawar Heru Fish Farm.

1.4 Kegunaan Penelitian

Kegunaan dari penelitian ini, antara lain :

1) Menjadi salah satu persyaratan untuk meraih gelar Sarjana Perikanan pada Program Studi Manajemen Bisnis dan Ekonomi Perikanan-Kelautan, Fakultas Perikanan dan Kelautan, Institut Pertanian Bogor;

2) Sebagai salah satu sarana untuk mengaplikasi hasil proses pembelajaran yang telah diperoleh di bangku kuliah yang dapat bermanfaat untuk masyarakat; 3) Sebagai bahan pertimbangan bagi Heru Fish Farm dalam memperluas usaha

budidaya ikan hias air tawar;

(31)
(32)

II. TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Budidaya Perikanan

Budidaya perikanan dalam arti sempit adalah usaha memelihara ikan yang sebelumnya hidup secara liar di alam menjadi ikan peliharaan. Pengertian dalam arti luas, yaitu semua usaha membesarkan dan memperoleh ikan, baik ikan itu masih hidup liar di alam atau sudah dibuatkan tempat tersendiri, dengan adanya campur tangan manusia. Pengertian budidaya tidak hanya memelihara ikan di kolam, empang, tambak, akuarium, dan sawah, namun secara luas pengertian ini juga mencakup kegiatan mengusahakan komoditas perikanan di danau,waduk atau laut (Rahardi F, Nazaruddin dan R Kristiawati 2005).

Tujuan budidaya perikanan, yaitu untuk mendapatkan produksi perikanan yang lebih baik atau lebih banyak dibandingkan dengan hasil dari ikan yang hidup di alam secara liar. Untuk memenuhi tujuan itu, perlu diperhatikan faktor-faktor yang mempengaruhi usaha budidaya (Rahardi F, Nazaruddin dan R Kristiawati 2005) , antara lain :

• penyediaan benih,

• pembuatan tempat pemeliharaan, • pengairan, pakan atau pemupukan, serta • pengendalian hama penyakit.

1). Penyediaan benih

Benih yang baik sangat penting untuk memperoleh produksi yang tinggi. Benih tersebut harus sudah cukup umur untuk dilepas, ukurannya sudah memenuhi syarat, dan sehat serta persentase kematiannya rendah (Rahardi F, Nazaruddin dan R Kristiawati 2005).

2). Pembuatan tempat pemeliharaan

Bentuk tempat pemeliharaan berupa kolam, empang, tambak, keramba, tong dan drum. Luas tempat yang disediakan untuk membesarkan harus sesuai dengan jumlah populasi yang ditebarkan dan jangan sampai tempat itu terlalu sesak oleh ikan atau terlalu besar, sehingga menghabiskan biaya. Sifat-sifat ikan perlu dipelajari terlebih dahulu sebelum membangun tempat

(33)

senang bertelur di dasar kolam dan ada yang membutuhkan tempat bersembunyi. Ikan yang suka merusak pematang perlu dibuatkan kolam permanen. Jika merencanakan menggabung beberapa jenis ikan dalam satu kolam (polikultur), maka perlu diperhatikan kehidupan ikan tersebut, jangan sampai ada yang terganggu. Selain itu lingkungan di sekitar tempat

pemeliharaan perlu diperhatikan jangan sampai ada pemangsa, seperti ular atau linsang yang bersarang dan selalu dibersihkan dari semak belukar atau rumput-rumputan (Rahardi F, Nazaruddin dan R Kristiawati 2005).

3). Pengairan

Air merupakan hal yang sangat vital bagi kehidupan ikan. Oleh karena itu, sumber air perlu dijaga, walau pun berada di luar wilayah pemeliharaan. Kebersihan air dan debit yang cukup, penting untuk kelancaran pemeliharaan (Rahardi F, Nazaruddin dan R Kristiawati 2005)..

4). Pakan dan pemupukan

Peranan pakan sangat penting untuk meningkatkan produksi. Apabila pakan yang diberikan hanya seadanya, maka produksi yang dihasilkan akan sedikit. Contohnya petani ikan yang memberikan makanan ikan dengan bahan

seadanya saja, produksi ikannya kecil-kecil. Selain itu, kandungan gizi pakan lebih berperan dibandingkan dengan jumlah yang diberikan. Apabila ikan sudah kenyang, maka pakan yang diberikan akan dibiarkan saja tanpa disentuh lagi. Oleh karena itu, pakan yang diberikan hendaknya sudah terkandung zat-zat makan yang penting untuk pertumbuhan dan perkembangan ikan (Rahardi F, Nazaruddin dan R Kristiawati 2005)

5). Pengendalian hama dan penyakit

(34)

2.2 Wadah dan Peralatan Pemeliharaan

Wadah untuk pemeliharaan ikan hias air tawar sangat seragam dan dapat disesuaikan dengan lahan yang ada. Wadah tersebut dapat berupa kolam, bak semen, akuarium, atau bak fiberglass. (Lesmana dan Iwan 2001).

2.2.1 Kolam atau Bak Semen

Ukuran kolam atau bak semen sangat bervariasi, tidak ada ketentuan yang mengatur ukuran maupun bentuknya. Kedalaman kolam yang relatif dangkal memiliki keuntungan, yaitu difusi oksigen dan sinar matahari dapat masuk sampai kedasar kolam serta hemat air.

Bukan hanya pada kolam baru, kolam bekas ikan sakit pun harus diberi perlakuan pencucian dan perendaman. Setelah dicuci bersih, kolam direndam dengan air PK atau formalin berkadar rendah, untuk mematikan bibit penyakit di dalam kolam (Lesmana dan Iwan 2001).

Menurut Susanto H (2004) kolam dapat dibedakan menjadi beberapa jenis kolam yaitu :

1) Kolam Menurut Sumber Airnya a) Kolam Tadah Hujan

Kolam tadah hujan merupakan kolam yang sumber airnya berasal dari air hujan. Kolam tadah hujan biasanya ditandai dengan hal-hal sebagai berikut : • Tidak ada pintu pemasukan dan pembuangan air sehingga tidak terjadi

sirkulasi air.

• Akan mengalami banjir pada musim hujan besar dan mengalami kekeringan pada musim kemarau panjang terutama untuk kolam yang dangkal.

• Pematang kolam sangat lebar atau tidak ada sama sekali. b) Kolam Mata Air

Sumber kolam ini adalah mata air yang berada di dekat kolam atau menjadi satu bagian dengan kolam. Jenis kolam ini biasanya lebih terjamin

(35)

c) Kolam Berpengairan Setengah Teknis

Kolam berpengairan setengah teknis yaitu kolam-kolam yang mendapatkan pengairan dari saluran irigasi setengah teknis, adalah sebagian besar saluran airnya masih berupa saluran tanah dan hanya sebagian kecil yang dibuat dari semen (ditembok).

d) Kolam Berpengairan Teknis

Kolam yang mendapatkan air sepanjang tahunnya yang sumber airnya berasal dari sistem irigasi tersier. Saluran air yang menuju ke komplek perkolaman sebagian besar/seluruhnya sudah ditembok, sehingga sangat memudahkan dalam pengaturan airnya.

2) Kolam Menurut Bentuknya a) Kolam Persegi Panjang

Umumnya dipakai untuk sistem budidaya ikan secara tradisional. Kelebihan kolam persegi panjang dibanding kolam bujur sangkar, yaitu kolam persegi panjang memiliki kelebihan dalam hal sirkulasi air dan penyediaan pakan alami ikan. Selain itu, kolam persegi memungkinkan terjadinya sirkulasi air yang berjalan sempurna karena tidak ada air yang tersembunyi di sudut kolam.

b) Kolam Bujur Sangkar

Kolam ini memiliki kelemahan dalam hal sirkulasi air dan penyediaan pakan alami ikan. Kolam berbentuk bujur sangkar biasanya dipilih sebagai alternatif terakhir apabila terdapat kelebihan tanah.

c) Kolam lingkaran

Kelebihan kolam ini dibandingkan dengan bentuk kolam lain, yaitu kolam bulat memiliki kapasitas lebih banyak dengan sirkulasi air dan pembuangan kotoran lebih terjamin. Bangunan kolam seperti ini biasanya terbentuk dari pasangan batu kali.

d) Kolam Segitiga

(36)

2.2.2 Akuarium

Akuarium jika dibandingkan dengan bak atau kolam, pemeliharaan ikan di akuarium paling baik karena ikan dan kualitas air dapat dikontrol secara teliti. Hanya saja daya tampung akuarium tidak sebanyak kolam atau bak (Lesmana dan Iwan 2001).

Penggunaan akuarium paling baik untuk pemeliharaan benih. Ini

disebabkan akuarium mudah dibersihkan tanpa takut ikan akan ikut terbuang atau terganggu walauoun masih kecil. Dengan akuarium yang transparan menyebabkan ikan di dalamnya bisa kelihatan (Lesmana dan Iwan 2001).

2.2.3 Wadah Lain

Selain bak atau kolam maupun akuarium, ikan dapat dipelihara dalam paso, bak plastik, maupun tangki fiberglas. Tangki fiberglas atau bak plastik berkapasitas besar (250-1000 liter) bisa digunakan untuk pemeliharaan puluhan ribu benih atau induk karena suhu di dalam wadah tersebut relatif stabil (Lesmana dan Iwan 2001).

2.2.4 Peralatan

Dalam pemeliharaan ikan hias diperlukan peralatan seperti selang, seser/serokan, ember, dan mangkok. Kebersihan alat-alat tersebut harus selalu dijaga agar tidak menkadi sarang berkembangnya bibit penyakit. Penyimpanannya pun harus memperhatikan keudahan memperolehnya. Selang selang untuk

penyifonan dan seser harus digantung setelah digunakan agar air di dalamnya cepat kering (Lesmana dan Iwan 2001).

2.3 Deskripsi Jenis-Jenis Ikan Hias 2.3.1 Koi (Cyprinus carpio)

(37)

yang dapat dinikmati, padahal kecantikan Koi justru pada bagian atas tubuhnya (Deden 2004).

Koi (Cyprinus carpio) termasuk ke dalam family Cyprinidae. Badan Koi berbentuk seperti torpedo dengan perangkat gerak berupa sirip. Sirip-sirip yang melengkapi bentuk morfologi Koi adalah sebuah sirip punggung, sepasang sirip dada, sepasang sirip perut, sebuah sirip anus dan sebuah sirip ekor. Pada sisi badannya, dari pertengahan kepala hingga batang ekor, terdapat gurat sisi (linea lateralis) yang berguna untuk merasakan getaran suara (Susanto 2002).

Koi merupakan hewan yang hidup di daerah beriklim sedang dan hidup pada perairan tawar. Koi bisa hidup pada temperatur 8˚-30˚C. Oleh karenanya, Koi bisa dipelihara diseluruh wilayah Indonesia, mulai dari pantai hingga daerah pegunungan. Kadang-kadang Koi masih bisa bertahan pada suhu 2˚-3˚C (Susanto 2002).

Jantan Koi akan matang kelamin ketika umurnya mencapai 2 tahun, sedangkan betina lebih lambat yaitu ketika berumur 3 tahun. Mereka akan memijah setahun sekali, musim kawinnya pada bulan April hingga Juni (Susanto 2002).

Di Indonesia Koi bisa berpijah sepanjang tahun. Di kolam pemijahan Koi akan kawin pada jam 16.00 hingga pagi hari. Koi akan meletakkan telur-telurnya pada akar tanaman atau kakaban. Telur bersifat menempel dan bulat bentuknya. Sekali memijah, seekor betina bisa menghasilkan telur 200.000-400.000 butir. Pertumbuhan Koi ini bergantung pada suhu air, pakan dan jenis kelamin. Tidak ada binatang lain yang mempunyai pertumbuhan tidak teratur (seragam) seperti Koi. Dalam tempo setengah tahun Koi tumbuh sangat cepat. Pertumbuhan Koi, berat dan panjang badannya sejalan dengan umurnya (Susanto 2002).

2.3.2 Silver Dolar (Metynnis hypsauchen)

(38)

perairan yang teduh dan tidak terlalu terang. Suhu optimalnya sedang antara 27-28˚C. Keasaman air optimal sekitar 6,5-7,0 (Lesmana dan Iwan 2001).

Untuk pemijahan diperlukan air bersih. Selain cacing dan jentik nyamuk, induknya akan senang jika diberi pakan sayuran seperti selada air. Pakan sayuran inipun dapat membantu menambah perbaikan kualitas telur (Lesmana dan Iwan 2001).

Jantan dan betina Ikan Silver Dolar sangat mudah untuk dibedakan.

Jantannya lebih langsing dan ditandai dengan warna yang sedikit kemerahan pada sirip perut. Pada betina, warna sirip perut lebih merah. Selain itu, bentuk sirip jantan agak segi tiga membulat, sedangkan betina tumpul lurus (Lesmana dan Iwan 2001).

Pemijahan terjadi berpasangan di akuarium. Telurnya diserakkan di dasar, sehingga sebenarnya tidak diperlukan substrat. Waktu berpijah pukul 8.00-11.00. Setelah selesai berpijah, telurnya dapat diambil untuk ditetaskan. Pengambilan telur ini memang sulit karena butuh ketelatenan. Untuk itu, umumya petani hanya memindahkan induknya saja, sedangkan telurnya dibiarkan dalam wadah

pemijahan hingga menetas (Lesmana dan Iwan 2001).

2.3.3 Red Fin Shark (Ephalzeorhynchus frenatus)

Red finned Shark (Ephalzeorhynchus frenatus) merupakan ikan dasar yang berasal dari Sungai Mekong, Thailand. Ikan yang bersifat omnivora ini memiliki warna tubuh cokelat hitam atau putih albino dan sirip-siripnya merah terang. Ukuran tubuh maksimal 12 cm. Suhu pemeliharaan antara 26-28˚C dengan pH 7,5 (Lesmana dan Iwan 2001).

Pemijahannya dilakukan dengan suntikan hormon gonadotropin buatan seperti ovaprim pada induk yang sudah matang telur. Dosis hormon cukup 0,3 ml/kg berat badan. Suntikan hanya dilakukan sekali saja. Oleh karena ukuran ikan ini tidak besar maka penyuntikan dapat dilakukan hanya dengan memegang induknya menggunakan tangan kiri, sedangkan tangan kanan untuk menyuntik (Lesmana dan Iwan 2001).

(39)

Ikan ini berenang di dasar, sehingga telurnya akan berantakan bila terlalu lama bersama induknya. Telur akan mulai menetas dalam jangka waktu 24 jam (Lesmana dan Iwan 2001).

2.3.4 Corydoras Albino (Corydoras aeneus)

Ordo : Ostariophysoidei Subordo : Siluridae

Family : Callichthidae Genus : Corydoras

Spesies : Corydoras aeneus

Corydoras Albino (Corydoras aenues) termasuk ke dalam family

Callichthidae yang berasal dari Amerika Serikat. Ikan ini bersifat karnivora dan bisa hidup pada kisaran suhu 24-26˚C dengan pH 7-7,5. Panjang tubuh ikan Corydoras Albino mencapai 7 cm (Lesmana 2006).

Ikan Corydoras Albino akan menempelkan telunya pada benda yang keras, sehingga dalam pemijahannya dapat menggunakan pipa atau menempelkan telur-telurnya pada dinding akuarium (Lesmana 2006).

2.3.5 Komet (Carassius auratus)

Ordo : Ostariophysoidei Subordo : Cyprinidae

Family : Cyprinidae Genus : Carassius

Spesies : Carassius auratus

Ikan Komet termasuk ke dalam family Cyprinidae. Ikan Komet se-family dengan ikan Mas Koki, oleh karena itu habitat dan kebiasaannya pun sama. Perbedaannya hanya postur tubuh yang lebih tinggi memanjang dari pada ikan Mas Koki (Lingga dan Susanto 1999).

(40)

usia dewasa pada umur 6 bulan. Pemijahannya membutuhkan media berupa tali rafia yang dicabik-cabik atau dengan tanaman air seperti eceng gondok (Eichornia crassipes) (Lingga dan Susanto 1999).

2.3.6 Platy Pedang (Xyphophorus helleri)

Ordo : Cyprinodontoidei Subordo : Poecilioidei

Family : Poecilidae Genus : Xyphophorus

Spesies : Xyphophorus helleri

Ikan Platy Pedang termasuk ke dalam family Poecilidae yang berasal dari Amerika Serikat. Ukuran maksimal ikan ini dapat mencapai 12,5 cm untuk betina dan 10 cm untuk jantan ( Lingga dan Susanto 1999).

Ikan Platy Pedang ini hidup pada kisaran suhu 25˚C-28˚C dengan pH antara 7,0-7,5. Ikan ini akan mengeluarkan telur setelah 4 bulan. Dalam proses pemijahannya membutuhkan media yaitu berupa tanaman hias seperti eceng gondok dan tanaman air lainnya ( Lingga dan Susanto 1999).

2.4 Analisis Finansial

(41)

ekonomis. Analisis finansial dapat dilakukan melalui analisis usaha dan analisis kriteria investasi.

2.4.1 Analisis Usaha

Analisis usaha perikanan merupakan pemeriksaan keuangan untuk mengetahui sampai dimana keberhasilan yang telah dicapai selama usaha perikanan berlangsung. Dalam analisis usaha perikanan komponen yang digunakan adalah biaya produksi, penerimaan usaha dan pendapatan yang diperoleh dari usaha perikanan. Dalam analisis usaha dilakukan analisis pendapatan usaha, analisis imbangan penerimaan dan biaya (R/C) dan analisis waktu pengembalian modal (payback period), Return of Investment (ROI), dan

Break Event Point (BEP) (Rahardi F, Nazaruddin dan R Kristiawati 2005). Analisis imbangan penerimaan dan biaya (R/C) adalah tingkat perbandingan antara penerimaan total dengan biayanya. Analisis imbangan penerimaan dari biaya (Revenue-Cost Ratio) bertujuan untuk menguji sejauh mana hasil yang diperoleh dari usaha tertentu (dihitung selama periode satu tahun) cukup menguntungkan. Dengan kata lain, seberapa jauh setiap nilai rupiah biaya yang digunakan dalam kegiatan usaha tertentu dapat memberikan nilai

penerimaan sebagai manfaatnya (Hernanto F 1989).

Analisis pendapatan usaha (laba) adalah total penerimaan (TR = Total Revenue) dikurangi dengan biaya total (TC = Total Cost). Jadi perubahan laba yang akan diperoleh perusahaan tergantung dari perubahan penerimaan (MR =

Marginal Revenue) dan perubahan biaya (MC = Marginal Cost) (Sugiarto, T Herlambang, Brastoro, R Sudjana, S Kelana 2005).

Penerimaan adalah total produksi dikalikan dengan harga per satuan produk. Biaya produksi adalah seluruh biaya yang diperlukan untuk menghasilkan sejumlah output tertentu, yang terdiri atas biaya tetap dan biaya variabel. Biaya tetap adalah biaya yang tidak berubah dengan berubahnya jumlah output. Biaya variabel adalah biaya yang berubah dengan berubahnya jumlah output (Lipsey R G, PN Courant, DD Purvis, PO Steiner 1995).

(42)

period merupakan metode yang menghitung seberapa cepat investasi yang dilakukan bisa kembali, karena itu hasil perhitungannya dinyatakan dalam satuan waktu yaitu tahun atau bulan (Husnan S, E Pudjiastuti 2004).

Break even point (BEP) adalah titik kembali modal yang menunjukkan biaya total yang dikeluarkan perusahaan sama dengan hasil penjualan yang diterimanya. Pada saat BEP dicapai usaha tidak untung dan tidak rugi. BEP dapat dihitung dengan mengetahui biaya tetap, biaya produksi, dan hasil penjualan (Sugiarto, T Herlambang, Brastoro, R Sudjana, S Kelana 2002).

Return of Investment (ROI) merupakan nilai keuntungan yang diperoleh pengusaha dari setiap jumlah uang yang diinvestasikan dalam periode waktu tertentu. Analisis ROI dapat digunakan untuk mengukur efisiensi penggunaan modal dalam kegiatan usaha tersebut. Besar kecilnya nilai ROI ditentukan oleh kemampuan pengusaha dalam menghasilkan keuntungan dan mengembalikan investasi serta penggunaan investasi dari luar untuk memperbesar perusahaan. Besarnya ROI dapat diperoleh dari rumus berikut ini (Rahardi F, Nazaruddin dan R Kristiawan 2005).

2.4.2 Analisis Kriteria Investasi

Analisis kriteria investasi merupakan analisis untuk mencari suatu ukuran menyeluruh tentang baik tidaknya suatu usaha yang telah dikembangkan. Setiap kriteria investasi menggunakan present value yang telah di-discount dari arus-arus benefit dan biaya selama umur suatu usaha (Kadariah, L Karlina dan C Gray 1978). Penilaian investasi dalam suatu usaha dilakukan dengan membandingkan antara semua manfaat yang diperoleh akibat investasi dengan semua biaya yang dikeluarkan selama proses investasi dilaksanakan.

(43)

arus-arus manfaat dan biaya selama umur kegiatan usaha (Kadariah, L Karlina, C Gray 1978).

Kadariah, L Karlina, C Gray (1978) mengemukakan bahwa suatu usaha atau poyek dikatakan layak atau tidak untuk dilaksanakan jika sesuai dengan ukuran kriteria investasi yang ada. Beberapa metode pengukuran dalam kriteria investasi yang dapat digunakan adalah sebagai berikut :

(1)Net Present Value (NPV) yaitu nilai kini dari keuntungan bersih yang ada diperoleh pada masa mendatang, yang merupakan selisih kini dari benefit

dengan nilai kini dari biaya.

(2)Net Benefit-Cost Ratio (Net B/C) adalah perbandingan antara jumlah nilai kini dari keuntungan bersih pada tahun dimana keuntungan bersih bernilai positif dengan keuntungan bersih yang bernilai negatif.

(3)Internal Rate of Return (IRR) adalah tingkat bunga dimana nilai kini dari biaya total sama dengan nilai kini dari penerimaan total. IRR dapat pula dianggap sebagai tingkat keuntungan atas investasi bersih dalam suatu proyek dengan syarat setiap manfaat yang diwujudkan, yaitu setiap selisih benefit (Bt)

dan cost (Ct) yang bernilai positif secara otomatis ditanamkan kembali pada

tahun berikutnya dan mendapatkan tingkat keuntungan yang sama selama sisa umur proyek.

Berdasarkan analisis kriteria investasi, maka usaha pada pembudidaya Heru Fish Farm dinilai layak untuk dikembangkan jika diperoleh hasil perhitungan NPV > 0 ; Net B/C≥ 1 dan IRRinterest rate.

2.4.3 Analisis Sensitivitas

Analisis Sensitivitas adalah untuk menelaah kembali suatu analisis untuk dapat melihat pengaruh-pengaruh yang terjadi akibat keadaan yang berubah-ubah. Analisis sensitivitas bertujuan untuk melihat bagaimana hasil analisis suatu kegiatan ekonomi bila ada suatu kesalahan atau perubahan-perubahan dalam dasar-dasar perhitungan biaya atau keuntungan (Kadariah, L Karlina dan C Gray 1978).

(44)
(45)

III. KERANGKA PENDEKATAN STUDI

Usaha ikan hias air tawar merupakan jenis usaha yang banyak dilakukan di Kabupaten Bogor. Salah satunya terletak di Desa Kotabatu, Kecamatan Ciomas, Kabupaten Bogor yang mempunyai potensi yang besar dalam pengembangan ikan hias air tawar.

Dalam melakukan usaha budidaya ikan hias air tawar, Heru Fish Farm menggunakan lahan seluas 800 m2 dengan status kepemilikannya masih sewa. Padahal Heru Fish Farm telah mempunyai ketersediaan lahan kosong seluas 800m2 yang belum dimanfaatkan. Heru Fish Farm berencana untuk

memanfaatkan lahan yang belum digunakan secara optimal untuk pengembangan usaha ikan hias air tawar melalui perluasan lahan. Dengan demikian keseluruhan lahan yang digunakan oleh Heru Fish Farm untuk usaha ikan hias air tawarnya seluas 1600m2. Dalam rangka pengembangan usaha Heru Fish Farm tersebut, maka diperlukan suatu analisis usaha dan studi kelayakan finansial. Apabila hasil tersebut menyatakan untung, maka dilanjutkan dengan melakukan analisis kriteria investasi yang menjelaskan apakah usaha yang akan dikembangkan ini layak atau tidak, sedangkan jika rugi maka akan dilakukan evaluasi kegiatan usaha ikan hias air tawar ini.

Untuk mengetahui kelayakan usahanya, maka dilakukan penelitian

berdasarkan analisis kriteria investasi yang meliputi NPV, Net B/C, dan IRR. Pada kelayakan usaha juga dilakukan analisis sensitivitas untuk mengetahui kejadian yang berbeda dengan perkiraan-perkiraan yang dibuat dalam perencanaan juga untuk melihat kepekaan proyek terhadap kemungkinan terjadinya perubahan-perubahan dalam perhitungan manfaat dan biaya.

Berdasarkan analisis di atas, apabila usaha ikan hias air tawar tersebut menguntungkan, maka akan dilakukan pengembangn untuk usaha budidaya ikan hias Heru Fish Farm. Tapi, jika usaha tersebut tidak menguntungkan dan investasi yang ditanamkan tidak layak, maka perlu dilakukan evaluasi kembali dari

(46)

Keterangan :

[image:46.612.135.508.103.641.2]

: Ruang lingkup Penelitian

Gambar 1. Kerangka Pendekatan Studi Usaha Ikan Hias Air Tawar Heru Fish Farm di Desa Kotabatu, Kecamatan Ciomas, Kabupaten Bogor dengan luas lahan 1600m2

Analisis Usaha :

a. Π

b. R/C

c. Payback Period d. BEP

e. ROI

Evaluasi Kegiatan Produksi

Rugi

Untung Usaha

Pengembangan Melalui

Perluasan Lahan

Analisis Kriteria Investasi :

a. NPV b. Net B/C c. IRR

Analisis Sensitivitas

Layak

Implementasi Tidak

(47)

IV. METODOLOGI

4.1 Metode Penelitian

Metode yang digunakan dalam penelitian mengenai analisis finansial pada Usaha Budidaya Ikan Hias Air Tawar Heru Fish Farm di Desa Kotabatu,

Kecamatan Ciomas, Kabupaten Bogor, Provinsi Jawa Barat. ini adalah studi kasus.

Studi kasus atau penelitian kasus (case study) adalah penelitian kasus subjek penelitian yang berkenaan dengan suatu fase spesifik atau khas dari keseluruhan personalitas (Nazir M 2003). Subjek penelitian dapat berupa

individu, kelompok, lembaga maupun masyarakat. Studi kasus lebih menekankan pada pengkajian variabel yang cukup banyak pada jumlah unit yang kecil. Adapun tujuan dari studi kasus adalah untuk memberikan gambaran secara mendetail tentang latar belakang, sifat-sifat serta karakter-karakter yang khas dari kasus ataupun status individu, yang kemudian sifat-sifat khas tersebut akan dijadikan suatu hal yang bersifat umum (Nazir 2003).

4.2 Jenis dan Sumber Data

Jenis data yang digunakan adalah data text, dan data image. Menurut Fauzi A (2001), data text adalah data yang berbentuk alpabet mau pun numerik, karena yang menentukan arti dari data tersebut adalah interpretasinya, sedangkan data Image termasuk dalam kategori foto, kartun, diagram dan sejenisnya yang memberikan informasi secara spesifik mengenai keadaan tertentu. Data text yang dikumpulkan meliputi komponen biaya usaha, kebutuhan benih, jumlah produksi, sedangkan data Image meliputi foto lokasi penelitian, wadah budidaya dan foto jenis ikan hias hasil produksi.

(48)

operasional atau investasi pembudidaya terhadap unit budidaya. Sedangkan data sekunder merupakan data pelengkap yang didapat dari pihak-pihak yang terkait dengan penelitian ini diantaranya data-data statistik, periode produksi dan data pendukung lain yang releven dengan penelitian ini seperti Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten Bogor, dan Pemerintahan Daerah Kecamatan Ciomas.

4.3 Analisis Data

Analisis data dimaksudkan untuk meyederhanakan data ke dalam bentuk yang mudah diinterpretasikan. Data dan informasi yang telah diperoleh dianalisis dengan menggunakan analisis finansial melalui pendekatan analisis usaha dan kriteria investasi. Data dan informasi yang telah terkumpul, ditabulasikan kemudian dianalisi dengan analisis dengan menggunakan metode berikut:

4.3.1 Analisis Finansial

Analisis finansial menurut Kadariah; L Karlina; dan C Gray (1976) ialah suatu usaha yang dilakukan untuk mengetahui kondisi keuangan dari suatu proyek melalui pengujian. Analisis finansial pada dasarnya menyangkut perbandingan antara pengeluaran uang dengan penerimaan dari pada proyek. Pada dasarnya analisis finansial digunakan untuk mengetahui kelayakan usaha dilihat dari sudut pandang badan-badan atau orang-orang yang menanam modalnya atau yang berkepentingan langsung pada suatu kegiatan proyek. Analisis finansial dapat dilakukan melalui analisis usaha dan analisis kriteria investasi.

4.3.1.1 Analisis Usaha

Analisis ini bertujuan untuk mengetahui besarnya keuntungan yang diperoleh dari usaha yang dilakukan dalam satu tahun. Analisis usaha terdiri atas analisis pendapatan usaha, analisis R/C, analisis Payback Period (PP), dan analisis Break Even Point (BEP).

a) Analisis Pendapatan Usaha

(49)

TC TR BiayaTotal

Total Penerimaan C

R

= =

Keuntungan = Penerimaan Total - Biaya Total

π = TR - TC ..….…………...(1)

Dengan kriteria usaha sebagai berikut :

Penerimaan total > biaya total ; usaha menguntungkan

Penerimaan total = biaya total ; usaha tidak untung dan tidak rugi (dalam keadaan impas)

Penerimaan total < biaya total ; usaha merugikan

b) Analisis Imbangan Penerimaan dan Biaya (R/C)

Analisis ini dilakukan untuk mengetahui sejauh mana hasil yang diperoleh dari kegiatan usaha selama periode tertentu cukup menguntungkan (Sugiarto, T Herlambang, Brastoro, R Sudjana, S Kelana 2005). Secara matematis imbangan penerimaan dan biaya dapat dirumuskan sebagai berikut :

...(2)

dengan kriteria usaha :

Bila R/C > 1 ; usaha menguntungkan Bila R/C = 1 ; usaha berada pada titik impas Bila R/C < 1 ; usaha merugikan

c) Analisis Payback Period (PP)

Analisis payback period adalah analisis suatu jangka waktu (periode) kembalinya keseluruhan investasi kapital yang ditanamkan, dihitung mulai dari permulaan proyek sampai dengan arus nilai netto produksi tambahan, sehingga mencapai jumlah keseluruhan investasi kapital yang ditanamkan dengan menggunakan aliran kas (Gittinger JP 1986). Secara matematis payback period

dapat dirumuskan sebagai berikut :

PP = x tahunKeuntungan ………(3)

(50)

TR TVC TFC BEPnilaiproduksi

− =

1

Y TVC P

TFC BEP

Y uksi volumeprod

− = d) Analisis Break Even Point (BEP)

Menurut Rahardi F, Kristiawati, Nazaruddin (2005) Break Even Point

merupakan suatu nilai dimana hasil penjualan produksi sama dengan biaya produksi sehingga pengeluaran sama dengan pendapatan. Dengan demikian, pada saat BEP perusahan mengalami impas, tidak untung dan tidak rugi. Perhitungan

BEPnilai produksi digunakan untuk digunakan untuk merencanakan tingkat

keuntungan yang dikehendaki dan sebagai pedoman dalam mengendalikan operasi yang sedang berjalan, sedangkan BEPvolume produksi digunakan untuk menentukan

batas minimum volume penjualan agar suatu perusahaan tidak rugi. Untuk menentukan BEP, ada beberapa hal yang harus diketahui yaitu biaya atau modal (baik modal tetap atau variabel), harga jual dan tingkat produksi. BEPnilai produksi

dapat dihitung dengan menggunakan persamaan berikut :

...(4)

dan BEPvolume produksi dihitung dengan menggunakan persamaan berikut :

………...……...(5)

dimana :

TFC = Total Fixed Cost (Total Biaya Tetap) TVC = Total Variable Cost (Total Biaya Variabel) PY = Harga output

Y = Jumlah output yang dihasilkan

e) Analisis Return of Investment (ROI)

(51)

t

i) 1 (

1

+

investasi serta penggunaan investasi dari luar untuk memperbesar perusahaan. Besarnya ROI dapat diperoleh dari rumus berikut ini (Rahardi F, Nazaruddin dan R Kristiawan 2005) :

ROI = 100% ………(6)

4.3.1.2 Analisis Kriteria Investasi

Untuk mengetahui kelayakan usaha tersebut diperlukan besar manfaat atau benefit dan besar biaya dari setiap unit yang dianalisis. Menurut Kadariah, L Karlina dan C Gray (1978), indikator yang digunakan untuk membandingkan manfaat dan biaya pada usaha adalah sebagai berikut :

1). Net Present Value (NPV)

NPV adalah selisih antara total present value dari manfaat dan biaya pada setiap tahun kegiatan usaha. Rumus perhitunganya:

NPV = ……….……… (7)

Keterangan : Bt = Benefit kotor yang disebabkan adanya investasi pada

tahun ke-t

Ct = Biaya kotor tahunan yang disebabkan adanya investasi

pada tahun ke-t i = Tingkat suku bunga

t = Umur proyek suatu usaha (t = 0, 1, 2, 3,…,10)

= Discount Rate

Kriteria kelayakan pada metode NPV adalah :

NPV > 0 ; maka usaha layak dijalankan

NPV = 0 ; maka usaha tersebut mengembalikan sama besarnya nilai uang yang ditanamkan

NPV < 0 ; maka usaha tidak layak dijalankan

Investasi

π

×

=

+

10

0

(

1

)

t

t

i

(52)

2). Net Benefit-Cost Ratio(Net B/C)

Net B/C merupakan perbandingan antara NPV total dari benefit bersih terhadap total biaya bersih (Kadariah, L Karlina dan C Gray 1978). Net B/C

digunakan untuk ukuran tentang efisiensi dalam penggunaan modal. Rumus perhitungannya adalah:

(

)

0

0

)

(

)

1

(

)

(

)

1

(

)

(

/

10 0 10 0

<

>

=

+

+

=

= = t t t t t t t t t t t t

C

B

C

B

i

C

B

i

C

B

C

NetB

……….……… (8)

Kriteria kelayakan pada metode ini adalah:

Net B/C> 1, proyek dianggap layak

Net B/C= 1, merupakan titik impas

Net B/C< 1, proyek tidak layak

3). Internal Rate of Return (IRR)

IRR merupakan tingkat suku bunga yang menunjukkan jumlah nilai sekarang netto (NPV) sama dengan seluruh ongkos proyek atau NPV = 0 (Kadariah, L Karlina dan C Gray 1978).

Nilai IRR yang lebih besar atau sama dengan bunga yang berlaku menunjukkan bahwa usaha layak untuk dilaksanakan. Rumus perhitungannya:

IRR = i’ + (i” – i’) ……….(9)

Dimana : NPV = NPV positif pada suku bunga i’ NPV = NPV negative pada suku bunga i”

i’ = tingkat bunga dimana NPV bernilai positif i” = tingkat bunga dimana NPV bernilai negative Dengan kriteria usaha:

IRR> i, usaha dapat dilanjutkan

IRR< i, usaha lebih baik ditolak

NPV’

(53)

4.3.1.3 Analisis Sensitivitas

Analisis sensitivitas adalah suatu teknik analisis untuk menguji secara matematis apa yang terjadi pada kapasitas penerimaan dan biaya suatu proyek apabila terdapat kejadian-kejadian yang berbeda dengan perkiraan yang dibuat dengan merubah suatu unsur atau dengan mengkombinasikan beberapa unsur kemudian menentukan pengaruh dari perubahan tersebut pada hasil analisis (Kadariah, L Karlina dan C Gray 1978).

Metode yang digunakan adalah switching value. Metode ini digunakan untuk mengetahui berapa besar persentase perubahan terhadap harga jual dari masing-masing jenis ikan yaitu Koi (Cyprinus carpio), Silver Dolar (Metynnis hypsauchen), Red Fin Shark (Ephalzeorhynchus frenatus), Corydoras Albino

(Corydoras aeneus), Komet (Carassius auratus), dan Platy Pedang (Xyphophorus helleri), perubahan harga pakan dan perubahan harga plastik serta kombinasi terhadap perubahan harga tersebut yang dapat membuat nilai NPV negatif, Net B/C <1, dan IRR<i. Harga jual ikan hias sangat berpengaruh terhadap kegiatan usaha.

4.4Batasan dan Pengukuran

1) Penelitian dilakukan pada Heru Fish Farm yang terletak di Desa Kotabatu, Kecamatan Ciomas, Kabupaten Bogor, Provinsi Jawa Barat.

2) Penelitian ini hanya menitik beratkan pada hasil analisis usaha dan kelayakan finansial.

3) Analisis usaha adalah evaluasi keuangan untuk mengetahui keberhasilan usaha yang telah dicapai.

4) Biaya total adalah evaluasi keuangan untuk mengetahui keberhasilan usaha yang telah dicapai.

5) Biaya tetap adalah biaya yang besarannya tetap untuk setiap tahun dan sifatnya tidak dipengaruhi oleh naik turunnya produksi yang dihasilkan dari suatu masa proyek, dinyatakan dalam rupiah.

(54)

7) Penerimaan adalah hasil perkalian jumlah produksi total dengan harga satuan yang dinyatakan dalam satuan rupiah.

8) Pengeluaran adalah nilai penggunaan sarana produksi yang diperlukan atau dibebankan dalam proses produksi, dinyatakan dalam rupiah.

9) Keuntungan merupakan selisih dari penerimaan total dengan biaya total selama periode tertentu yang dinyatakan dalam nilai rupiah.

10) R-C ratio adalah tingkat perbandingan antara penerimaan total dengan biaya total.

11) Analisis Payback Periode adalah suatu periode yang diperlukan untuk menutupi kembali pengeluaran investasi dengan menggunakan aliran kas. 12) Analisis Finansial usaha adalah analisis terhadap kegiatan usaha dengan

memperhitungkan biaya dan manfaat dalam suatu usaha dengan alat ukur yang digunakan adalah NPV, Net B/C dan IRR.

13) Net Present Value (NPV) adalah selisih antara jumlah Present Value dari benefit dan cost pada setiap tahun kegiatan, dinyatakan dalam rupiah. 14) Net B/C adalah perbandingan antara total nilai sekarang dari manfaat bersih

yang bersifat positif dengan total nilai sekarang dari manfaat bersih yang negatife.

15) Internal Rate of Return (IRR) adalah suatu tingkat suku bunga (discount rate) yang menunjukan nilai kini dari biaya total sama dengan nilai kini dari penerimaan total, dinyatakan dalam satu persen.

16) Net Benefit adalah manfaat bersih yang diperoleh dengan mengurangi penerimaan total dengan pengeluaran total pada setiap tahun.

17) Net Incremental Benefit adalah selisih antara Net Benefit pada saat proyek dengan Net Benefit tanpa proyek.

18) Analisis Sensitivitas adalah suatu cara analisis yang dapat melihat pengaruh-pengaruh yang akan terjadi akibat adanya perubahan harga inp

Gambar

Gambar 1. Kerangka Pendekatan Studi
Gambar 2. Struktur Organisasi Heru Fish Farm Tahun 2008
Gambar 3.  Alur Kegiatan Usaha Ikan Hias Air Tawar Heru Fish Farm Tahun    2008
Tabel 3. Periode produksi dan Ukuran Masing-masing Jenis Ikan yang di Produksi Heru Fish Farm Tahun 2008
+7

Referensi

Dokumen terkait

Satuan Kerja : Dinas Pekerjaan Umum, Tata Ruang, Perumahan dan Kawasan Permukiman Kab.. Takalar, mengumumkan pemenang untuk Pekerjaan Peningkatan Bendungan &amp;

Perbedaan pandangan kedua mufassir dalam menafsirkan surat al-Isra ayat 24 ini menurut penulis sangat menarik untuk dikaji dan diteliti lebih lanjut, adapun alasan

Penelitan ini bertujuan mengetahui profil guru SD di Kota Wates Kabupaten Kulon Progo dan menawarkan alternatif permbelajaran IPA yang berkualitas bagi siswa

(Studi Kuasi Ékspérimén ka Siswa Kelas X TKJ-1 SMK Negeri 1 Tirtajaya Karawang Taun Ajaran 2014/2015). Oleh

Sebagian orang-orang yang tidak mengerti menuduh mereka berdua sembarangan, bahkan dikatakan kepada saya: “Sungguh sebagian orang berkata: Diwajibkan untuk

Total Recordable Incident Frequency Rate (TRIR) merupakan rasio insiden kecelakaan kerja yang dicatat perusahaan. Masih sama dengan LTFR dan TFIR, satuan yang

Tujuan dari departemen Food And Beverage ini adalah menjual makanan dan minuman sebanyak-banyaknya dengan harga yang sesuai, memberikan pelayanan sebaik mungkin kepada tamu

sampai akhir beserta pengelolaannya (kegiatan ini berisi aturan main dalam pelaksanaan tugas proyek), (d) peserta didik di bawah pendampingan guru melakukan