• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pemanfaatan Aplikasi RED5 sebagai Streaming Server di Universitas Sumatera Utara

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2016

Membagikan "Pemanfaatan Aplikasi RED5 sebagai Streaming Server di Universitas Sumatera Utara"

Copied!
50
0
0

Teks penuh

(1)

PEMANFAATAN APLIKASI RED5 SEBAGAI STREAMING

SERVER DI UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Diajukan untuk memenuhi salah satu persyaratan dalam menyelesaikan

pendidikan sarjana (S-1) pada Departemen Teknik Elektro

OLEH :

TONI ANDRIAN

NIM: 070402042

DEPARTEMEN TEKNIK ELEKTRO

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

MEDAN

(2)
(3)

ABSTRAK

Aplikasi Red5 dapat berperan sebagai flash media server dan dimanfaatkan untuk melakukan live streaming video. Dalam Tugas Akhir ini diuji keandalan kinerja Red5 server yang di-install di Debian. Keandalan kinerja aplikasi streaming server diuji dengan melibatkan 30 klien dan dilakukan dengan pergantian parameter quality dan keyframe. Pada sisi server dihitung CPU usage, RAM, penggunaan bandwidth, serta tundaan waktu pada sisi klien.

(4)

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur tiada terkira penulis panjatkan kepada Allah SWT atas segala berkat dan karunia-Nya yang telah diberikan kepada penulis, sehingga penulis dapat menyelesaikan Tugas Akhir yang berjudul :

PEMANFAATAN APLIKASI RED5 SEBAGAI STREAMING SERVER DI

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Penulisan Tugas Akhir ini merupakan salah satu syarat untuk menyelesaikan studi dan memperoleh gelar Sarjana Teknik di Departemen Teknik Elektro, Fakultas Teknik, Universitas Sumatera Utara.

Selama masa kuliah sampai penyelesaian Tugas akhir ini, penulis juga banyak mendapat dukungan, bimbingan, maupun bantuan dari berbagai pihak. Untuk itu penulis ingin menyampaikan rasa terimakasih yang sebesar-besarnya kepada :

1. Kedua orang tua penulis yaitu Ayahanda Ubaidillah dan Ibunda Elinar yang telah memberikan doa, nasehat, dukungan moril dan materil. Terima kasih juga penulis ucapkan kepada Abangda Dedy Safran dan Riza Gunawan serta Adinda Resna Septia Utami yang selalu menjadi penyemangat penulis selama menjalani kuliah.

2. Bapak Ir. T. Ahri Bahriun, M.Sc, selaku Dosen Pembimbing Tugas Akhir yang telah banyak meluangkan waktu dan pikirannya untuk memberikan bantuan, bimbingan, dan pengarahan kepada penulis selama penyusunan tugas akhir ini.

3. Bapak Ir M. Natsir Amin, MM selaku Dosen Wali penulis.

(5)

Departemen Teknik Elektro FT USU yang banyak memberi motivasi selama penulis menjalani kuliah.

5. Seluruh staf pengajar Departemen Teknik Elektro, Fakultas Teknik, Universitas Sumatera Utara.

6. Teman-teman seperjuangan , terkhusus untuk Ahmad Muhajir HSB, M. Habibie Lubis, Ramcheys Siahaan, Indra Rizkiawan, Harapan Singarimbun, Recky Suharmon, Asyer Nababan, Jannes Pinem, Ahmad Suhendra, Advent Girsang, Habinsaran NS Sijabat, Kukuh Gumilar, Nobel Paul Simorangkir, Benito Nugroho, Luki Itsardi, Boris Tamba, Niko Siagian, Andrew Tobing, Fransisco “cimet”, Maria Silalahi dan teman-teman yang tidak bisa disebutkan satu per satu. Terima kasih untuk semua yang telah kalian berikan kepada penulis.

7. Bang Muhfi Asbin Sagala, bang Prindi Wibowo, dan mas Dedi yang telah banyak membantu penulis selama penyelesaian Tugas Akhir ini.

8. Adik-adik stambuk 2008,2009, 2010 dan 2011 yang telah memberikan semangat kepada penulis selama kuliah maupun dalam penyelasaian Tugas Akhir ini.

(6)

Dede, Nuri, Siti “d’Gemble”, Iwan, Nanda, Jijah, Ima, Fauzy, Randi, Yuni

serta abang-abang, kakak-kakak, teman-teman, dan adik-adik yang tidak penulis sebutkan. Terima kasih atas semua pelajaran, motivasi, perhatian, dan bantuan yang telah diberikan kepada penulis.

10.Serta untuk semua pihak yang tidak bisa disebutkan penulis ucapkan terimaksih sebesar-besarnya.

Penulis Sadar bahwa Tugas akhir ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu penulis mengharapakn kritik dan saran yang membangun demi memperbaiki Tugas Akhir ini. Akhir kata, semoga tugas akhir ini bermanfaat bagi penulis dan pembaca.

Medan, April 2013

(7)

DAFTAR ISI

1.3 Tujuan dan Manfaat Penulisan ... 3

1.4 Batasan Masalah ... 3

1.5 Metode Penelitian ... 4

1.6 Sistematika Penulisan ... 5

BAB II KONSEP DASAR VIDEO STREAMING 2.1 Pengertian Server ... 7

2.2 Pengertian Streaming ... 8

2.2.1 Streaming Versus Download ... 8

2.2.2 Live Versus On-Demand... 9

2.2.3 Arsitektur Streaming ... 10

2.2.4 Format Streaming ... 10

2.3 Protokol Video Streaming ... 11

2.4 Metode Transmisi Data ... 12

(8)

2.6 Web Server ... 15

2.7 Red5 Server ... 16

2.7.1 Komponen Red5 Server ... 16

2.7.2 Parameter Enkoder Red Server ... 17

2.7.3 Prinsip Kerja Red5 Server... 18

BAB III INSTALASI DAN IMPLEMENTASI 3.1 Umum ... 20

3.2 Instalasi Red5 Server ... 20

BAB IV UJI COBA DAN ANALISA HASIL 4.1 Umum ... 25

4.2 Pengujian Keandalan Server ... 25

4.2.1 Pengujian Dengan 10 Klien ... 26

4.2.2 Pengujian Dengan 20 Klien ... 29

4.2.3 Pengujian Dengan 30 Klien ... 32

BAB V PENUTUP 5.1 Kesimpulan ... 36

5.2 Saran ... 37

(9)

DAFTAR TABEL

Tabel 1 besar delay waktu dengan 10 PC klien ... 29

Tabel 2 besar penggunaan bandwidth dengan 10 PC klien ... 30

Tabel 3 besar kinerja CPU dan RAM dengan 10 PC klien ... 31

Tabel 4 besar delay waktu dengan 20 PC klien... 32

Tabel 5 besar penggunaan bandwidth dengan 20 PC klien ... 33

Tabel 6 besar kinerja CPU dan RAM dengan 20 PC klien ... 34

Tabel 7 besar delay waktu dengan 30 PC klien... 35

Tabel 8 besar penggunaan bandwidth dengan 30 PC klien ... 37

(10)

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Path streaming komponen sistem streaming ... 10

Gambar 2.2 Proses video Streaming ... 14

Gambar 2.3 Aliran prinsip kerja Red5 server ... 19

Gambar 2.4 Proses koneksi antara klien dan server ... 19

Gambar 3.1 Proses instalasi Red5 server dari root terminal ... 20

Gambar 3.2 Pemberitahuan untuk melanjutkan instalasi atau tidak ... 21

Gambar 3.3 Proses instalasi Red5 server selesai ... 21

Gambar 3.4 Red5 server telah aktif ... 22

Gambar 3.5 Tampilan halaman depan Red5 server ... 22

Gambar 3.6 Tampilan halaman Red5 applications installer ... 23

Gambar 3.7 Tampilan halaman publisher Red5 server ... 23

(11)

ABSTRAK

Aplikasi Red5 dapat berperan sebagai flash media server dan dimanfaatkan untuk melakukan live streaming video. Dalam Tugas Akhir ini diuji keandalan kinerja Red5 server yang di-install di Debian. Keandalan kinerja aplikasi streaming server diuji dengan melibatkan 30 klien dan dilakukan dengan pergantian parameter quality dan keyframe. Pada sisi server dihitung CPU usage, RAM, penggunaan bandwidth, serta tundaan waktu pada sisi klien.

(12)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1Latar Belakang

Perkembangan internet pada saat ini sudah sangat pesat dengan pemanfaatan sangat luas dan hampir mencakup di segala bidang. Pemanfaatan umum dalam bidang komunikasi dan informasi adalah streaming video sehingga setiap event yang terjadi di suatu tempat bisa disaksikan oleh orang lain yang berada di tempat lain hanya dengan memanfaatkan koneksi internet dan PC/laptop. Sistem streaming video membutuhkan sebuah server agar proses tersebut bisa berjalan.

Ada berbagai event penting, khususnya di Universitas Sumatera Utara (USU), yang hanya dapat disaksikan oleh sebagian orang saja misalnya seperti acara wisuda atau seminar besar. Agar orang lain yang tidak berada di tempat tersebut bisa menyaksikan acara tersebut maka salah satu solusinya adalah dengan melakukan live streaming sehingga bisa disaksikan melalui internet secara live. Kendala yang dihadapi saat ini, khususnya di Universitas Sumatera Utara (USU), adalah belum tersedianya server khusus streaming sehingga tidak bisa melakukan streaming selain harus memanfaatkan server luar yang saat ini tidak ada yang menyediakannya secara gratis.

Dengan kecepatan akses intranet di USU saat ini diperkirakan tidak akan mengalami kesulitan mengakses layanan video streaming. Perkembangan Open Source membuat para pengembang aplikasi dan sistem operasi semakin berusaha

(13)

sebuah flash media server yang dapat melakukan streaming audio maupun video, shared object, recorded client streams.

1.2Rumusan Masalah

Server yang dibuat menggunakan aplikasi Red5 dimanfaatkan menjadi

sebuah streaming server untuk menampilkan suatu live event pada saat tertentu dengan memanfaatkan jaringan intranet yang ada di Universitas Sumatera Utara (USU). Video streaming yang ditampilkan secara live tersebut diakses melalui halaman web yang telah disediakan. Kualitas video yang tampil di web ditentukan oleh faktor internal dan eksternal server. Faktor internal PC yang dijadikan server antara lain seperti hardware dan software yang terdapat pada PC yang dijadikan server. Faktor eksternal antara lain dipengaruhi oleh kapasitas network yang

tersedia.

Pada sisi server dilakukan beberapa pengaturan agar video yang akan di-streaming-kan sesuai dengan kondisi jaringan dan banyaknya permintaan dari

klien sehingga bisa meminimalkan penggunanaan resource pada server dan delay waktu yang terjadi pada sisi klien.

Berdasarkan paparan di atas maka pada Tugas Akhir ini ada beberapa permasalahan yang diangkat yaitu:

1. Pembebanan pada server yaitu CPU dan RAM ketika dilakukan pergantian parameter pada Red5 dan efek keduanya ketika terjadi penambahan klien. 2. Pemakaian bandwidth yang digunakan selama proses live streaming

(14)

dan sent adalah respon yang diberikan oleh server dengan mengirimkan file yang di-request oleh klien.

3. Besarnya delay (tundaan) waktu yang terjadi pada klien disebabkan proses pengiriman data.

1.3Tujuan dan Manfaat Penulisan

Tujuan dari penulisan Tugas Akhir ini adalah membuat sebuah streaming server dengan memanfaatkan aplikasi Red5 yang dapat dijadikan sarana live streaming dan bisa digunakan untuk menampilkan berbagai event di internet.

Adapun manfaat penulisan Tugas Akhir ini adalah untuk mengetahui pengaturan yang tepat pada Red5 server agar proses live streaming dapat berjalan baik sesuai dengan kondisi jaringan dan kemampuan PC yang dijadikan sebagai server. Diharapkan aplikasi yang dibangun ini bermanfaat untuk masyarakat dan dapat dikembangkan untuk berbagai keperluan.

1.4Batasan Masalah

Untuk membatasi materi yang akan dibicarakan pada Tugas Akhir ini, maka perlu dibuat batasan cakupan masalah yang akan dibahas. Hal ini dilakukan agar isi dan pembahasan Tugas Akhir ini menjadi lebih terarah dan dapat mencapai hasil yang diharapkan. Adapun batasan masalah pada penulisan Tugas Akhir ini adalah :

(15)

2. Hanya menguji keandalan kinerja server yang diberi beban 10, 20, dan 30 klien serta mengukur delay waktu hasil streaming pada sisi klien.

3. Server yang dibangun menggunakan aplikasi Red5 memanfaatkan fasilitas yang telah tersedia di Gedung PSI USU.

4. Parameter yang diubah pada enkoder hanya pada quality dan keyframe dengan nilai masing-masing pada default, 50, dan 100.

1.5Metode Penelitian

Metode yang digunakan dalam penulisan Tugas Akhir ini adalah sebagai berikut:

1)Studi Literatur

Studi literatur yaitu mengumpulkan data dan mempelajari bahan-bahan literatur mengenai video streaming server dan aplikasi Red5 itu sendiri sebagai referensi dalam melakukan implementasi pembuatan video streaming server.

2)Instalasi dan Implementasi

Pada tahapan ini dilakukan penginstalan aplikasi Red5 serta aplikasi pendukung lainnya ke komputer yang telah tersedia dan akan dijadikan server sehingga siap untuk melakukan streaming video.

3)Uji Coba dan Analisa Hasil

(16)

RAM, dan pemakaian bandwidth serta mengukur delay waktu yang terjadi pada sisi klien.

4)Penulisan Laporan Tugas Akhir

Tahapan ini dikerjakan dalam bentuk laporan terhadap dasar teori dan hasil-hasil yang diperoleh selama pengerjaan Tugas Akhir

1.6Sistematika Penulisan

Untuk memberikan gambaran mengenai tulisan ini, secara singkat dapat diuraikan sistimatika penulisan sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN

Bab ini berisikan latar belakang, tujuan dan manfaat penulisan, batasan masalah, metodologi penulisan, dan sistematika penulisan.

BAB II KONSEP DASAR VIDEO STREAMINGSERVER

Bab ini menjelaskan dasar ilmu yang mendukung pembahasan Tugas Akhir ini, seperti berbagai hal mengenai teori dasar tentang server, teori dasar streaming, pengertian dasar protokol tentang streaming.

BAB III INSTALASI DAN IMPLEMENTASI

Bab ini berisikan penjelasan tentang instalasi dan implementasi streaming server berbasis web dengan aplikasi Red5.

(17)

Bab ini berisiskan hasil uji coba berdasarkan parameter-parameter yang ditetapkan, dan kemudian dilakukan analisa terhadap hasil uji coba tersebut serta pengukuran terhadap hasil streaming.

BAB V PENUTUP

(18)

BAB II

KONSEP DASAR VIDEO STREAMINGSERVER

2.1 Pengertian Server

Server adalah komputer yang berfungsi untuk melayani, membatasi, dan

mengontrol akses terhadap klien-klien dan sumber daya pada suatu jaringan komputer. Komputer server didukung dengan spesifikasi hardware yang lebih tinggi daripada komputer personal yang biasa digunakan sehari-hari oleh orang pada umumnya.

Dilihat dari fungsinya, server bisa di kategorikan dalam beberapa jenis, antara lain: server platform yaitu hardware atau software dasar untuk sistem yang bertindak sebagai mesin yang menggerakkan server, server aplikasi dikenal juga sebagai jenis middleware yang berfungsi sebagai pengolah perintah dari klien ke database, File Transport Protocol (FTP) server untuk transfer data dari atau ke klien, Internet Relay Chat (IRC) server yaitu server yang menyadiakan layanan kepada klien untuk saling berdiskusi lewat jaringan, mail server yaitu untuk mengangani e-mail klien, proxy server yang bertindak sebagai mediator antara klien dengan server yang berada di luar jaringan untuk menyaring atau membatasi permintaan, web server yaitu server yang menyediakan konten ke web browser dan berkomunikasi menggunakan protokol HTTP (Hypertext Transfer Protocol).

(19)

2.2 Pengertian Streaming

Streaming adalah suatu teknologi untuk menampilkan file secara langsung maupun dengan prerecord dari sebuah mesin server. File yang terletak pada sebuah server dapat secara langsung dijalankan pada komputer klien sesaat setelah ada permintaan dari pengguna. Proses ini disebut juga on-demand streaming. Jika file audio atau video tersebut langsung di-capture dan kemudian

ditampilkan langsung (tanpa proses penyimpanan di server) maka proses ini disebut live streaming.

Konsep dasar dari video streaming adalah membagi paket video ke dalam beberapa bagian, mentransmisikan paket tersebut, kemudian pada pihak penerima (klien) dapat men-decode dan memainkan potongan paket file video tanpa harus menunggu seluruh file terkirim ke mesin penerima.

2.2.1 StreamingVersusDownload

Download (unduh) adalah cara yang biasa dilakukan untuk mengambil file

dari internet. Pemanfaatannya biasa digunakan untuk menampilkan halaman web pengguna menunggu beberapa waktu sampai semua file selesai di-download baru dapat ditampilkan dalam web browser. Penggunaan bandwidth jaringan yang lebih besar akan mempercepat pengiriman, sebaliknya dengan bandwidth yang lebih kecil akan memperlambat pengiriman melalui jaringan yang terbatas.

(20)

bandwidth yang tersedia. Cara tersebut dapat menyelesaikan masalah walaupun

bermasalah pada biayanya. Proses encoding harus selesai sebelumnya dan membutuhkan tambahan ruang file yang diperlukan pada server data. Kedua cara tersebut menambah biaya untuk meningkatkan pelayanan streaming.

2.2.2 LiveVersusOn-Demand

Streaming bisa dilakukan dengan 2 cara yaitu media data dikirimkan

langsung ke penerima tanpa diperlukan request dari klien, seperti pada siaran televisi biasa. Ini disebut streaming langsung (live streaming). Alternatif lainnya adalah penerima meminta layanan berupa media yang ada di server data untuk di-stream, seperti penggunaan buku di sebuah perpustakaan yang hanya melayani jika ada yang ingin meminjam buku. Ini disebut streaming yang sesuai permintaan (on-demand).

Kejadian yang khusus dari streaming secara langsung adalah simulated-live, dimana media stream dikirimkan atas permintaan di sisi server. Ini bisa

digabungkan dengan presentasi secara langsung sehingga pembicara bisa memperkenalkan sebuah promo, berbicara di depan kamera dan menampilkan video yang telah direkam sebelumnya dari sebuah server.

Streaming memerlukan hubungan antara server dan klien secara tetap

(21)

2.2.3 Arsitektur Streaming

Sistem streaming terssusun dari kombinasi server , player, transmisi dan metode encoding yang digunakan. Gambar 2.1 menunjukkan path streaming bagian hubungan setiap komponen penyususun sistem streaming.

Gambar 2.1. Path streaming komponen sistem streaming

Pada saat klien me-request data, maka web server akan merespons permintaan tersebut dan melaporkan permintaan tersebut ke streaming server dan selanjutnya streaming server akan mengirimkan file (data) yang diminta oleh klien melalui jaringan yang tersedia.

2.2.4 Format Streaming

Hingga kini beberapa jenis format streaming yang banyak digunakan diantaranya adalah untuk Real Media (.rm, .ra, .ram), Windows Media (.asf, .wmf, .asx) dan QuickTime (.mov), dan Flash Player (.flv, .swf, .f4v).

(22)

mengirim video melalui Internet menggunakan Adobe Flash Player (awalnya diproduksi oleh Macromedia) versi 6-10. Konten video flash juga tertanam di dalam SWF file. Audio dan video FLV data di-encode dalam cara yang sama ketika file tersebut berada dalam file SWF.

SWF (Small Web Format) adalah untuk multimedia dan terutama untuk vektor graphics, berasal dari Future Wave Software dan berada di bawah kendali Adobe. SWF saat ini berfungsi sebagai format yang dominan untuk menampilkan animasi vektor grafik di web.

2.3 Protokol Video Streaming

Protokol adalah aturan-aturan yang diterapkan untuk komunikasi di dalam jaringan komputer. Protokol di dalam teknologi streaming yang digunakan untuk membawa pesan paket dan komunikasi terjadi melalui protokol tersebut. Beberapa protokol yang digunakan dalam teknologi streaming antara lain adalah:

a. RTMP (RealTimeMessagingProtocol )

(23)

b.HTTP (HypertextTransfer Protocol)

Sebuah protokol level aplikasi yang digunakan untuk sistem informasi terdistribusi, kolaboratif, dengan sistem informasi hypermedia. Penggunaannya banyak pada pengambilan sumber daya yang saling terhubung dengan tautan, yang disebut dengan dokumen hypertext, yang kemudian membentuk World Wide Web (WWW).

2.4 Metode Transmisi Data

Terdapat berbagai metode dalam proses transmisi data, antara lain broadcast, unicast, dan multicast.

1 Broadcast

(24)

2 Unicast

Pada metode unicast, sebuah server mengirimkan file multimedia ke satu atau berbeda klien penerima. Permasalahan pada metode ini umumnya terjadi ketika beberapa klien mengakses suatu file multimedia tersebut secara bersamaan. Ketika hal ini terjadi, maka copy dari file tersebut akan direplikasi sebanyak jumlah klien yang mengakses. Oleh sebab itu, semakin banyak jumlah klien yang mengakses pada saat yang bersamaan maka jalur jaringan menjadi pada oleh lalu lintas data file multimedia yang diminta oleh klien tersebut, khususnya untuk file video yang umumnya berukuran cukup besar. Hal ini sering menyebabkan permasalahan keterbatasan skalabilitas pada penerapan metode ini. Dua factor yang akan mempengaruhi utilisasi bandwidth bila melakukan transmisi menggunakan metode ini adalah jumlah koneksi klien dan jumlah replikasi file yang ditransmisikan untuk setiap klien.

3 Multicast

Multicast bekerja dengan mengirimkan satu buah copy data untuk setiap grup yang terdiri dari klien yang membutuhkan. Setiap grup ditandai dengan sebuah alamat IP, yakni IP multicast. Pada lingkungan yang menerapkan metode multicast, server akan mengirimkan satu buah file ke sebuah grup multicast,

(25)

2.5 Sistem Video Streaming

Sebuah sistem video streaming yang lengkap melibatkan semua tahapan mulai dari menciptakan, memberikan, dan akhirnya memainkan konten video. Tahapan sistematik dari sistem video streaming yang lengkap terdiri capture dan encoding, serving, distribution, decode dan presentation. Gambar 2.2 menunjukkan proses video streaming dari awal yaitu pengambilan video hingga akhirnya dapat dilihat oleh klien.

Gambar 2.2. Proses video streaming

Adapun proses yang lebih jelas adalah sebagai berikut:

1. Capture

Capture adalah proses pengambilan video dan audio. Data yang di-capture

tidak bisa langsung diproses oleh suatu aplikasi hingga data tersebut memiliki format yang sesuai dengan aplikasi tersebut.

Capture

Encode

Serving Distribution

Presentation

(26)

2. Encode

Data tersebut dienkode (encode) menggunakan algoritma yang telah tertanam (embedded) di dalam aplikasi tersebut.

3. Serving

Data kemudian di-upload ke server yang telah di-install dalam PC untuk dikirim ke jaringan. Bagian inilah yang mengatur pengiriman file streaming secara real-time.

4. Distribution

Berikutnya adalah pendistribusian data tersebut ke player/klien yang mengaksesnya melalui jaringan yang tersedia. Kualitas jaringan sangat menentukan kelancaran pendistribusian data.

5. Decode

Data tersebut harus di-decode agar klien bisa memainkan dengan browser atau player yang sesuai.

6. Presentation/player

Data yang diakses bisa dilihat melalui web browser yang didukung untuk menjalankan streaming karena tidak semua web browser bisa menjalankan streaming. Selain diakses melalui web browser, data tersebut juga bisa diakses

melalui beberapa stand-alone player yang ada.

2.6 Web Server

(27)

berbentuk HTML dan halaman web ini diakses menggunakan protokol HTTP. Contohnya adalah Apache yang merupakan web server open source yang sangat umum digunakan saat ini.

2.7 Red5 Server

Red5 server adalah sebuah aplikasi server yang memungkinkan pengiriman data aktual dari klien ke klien yang lainnya. Red5 server mempunyai kemampuan media streaming yang bagus dan lingkungan pengembangan yang fleksibel dan merupakan aplikasi open source yang menjadi salah satu solusi untuk melakukan streaming multi-user. Red5 server merupakan Flash RTMP server berbasis java yang mendukung:

Streaming audio/ video

Recording kliens streams (hanya FLV)

Shared object

Live streaming publishing

Remoting

2.7.1 Komponen Red5 Server

Dalam perancangan dan pengembangan ini, aplikasi dibangun dengan menggunakan aplikasi Red5 yang berfungsi sebagai streaming server dan menangani aksi-aksi yang diberikan pada klien yang terhubung dengan Red5 server. Protokol HTTP hanya digunakan untuk memberikan akses kepada

(28)

Red5 server dan berkomunikasi dengan menggunakan protokol RTMP dalam mengakomodasi hubungan antar-aplikasi klien.

Hubungan antara klien dan Red5 server menggunakan protokol RTMP yang berbeda dari HTTP karena menyediakan sebuah koneksi secara terus-menerus untuk berkomunikasi dua arah antara flash player pada klien dengan Red5 server. Pada sistem media streaming, pengiriman data dilakukan melalui Red5 server yang kemudian dikirimkan ke flash player pada klien. Ketika terjadi proses streaming, flash player pada klien menciptakan hubungan (koneksi) dengan server yang menyadiakan aliran informasi yang disebut dengan Network Stream (NetStream).

2.7.2 Parameter Enkoder Red5 Server

Ketika akan melakukan streaming video menggunakan Red5 server, pada bagian enkoder tersedia beberapa parameter yang bisa diatur agar data yang akan di-streaming-kan sesuai dengan yang diinginkan sesuai kondisi jaringan di tempat tersebut. Parameter yang dapat diatur antara lain adalah quality dan keyframe.

1 Quality

(29)

2 Keyframe

Keyframe adalah frame yang berperan sebagai titik referensi pada saat melakukan proses streaming. Setiap keyframe adalah sebagai titik referensi dan sisanya disebut inbetween frame. Misalnya nilai keyframe adalah 5. Maka tiap keyframe berisi frame 1, 2, 3, 4, dan 5. Frame yang menjadi referensi adalah 1 (frame awal) dan 5 (frame akhir). Skala pengaturan parameter keyframe dimulai dari 1 hingga 100.

2.7.3 Prinsip Kerja Red5 Server

(30)

Gambar 2.3. Aliran prinsip kerja Red5 server

Ketika klien terhubung dengan aplikasi server, server menggunakan method onAppStart dan kemudian method onConnect dijalankan untuk

menangani klien yang terhubung ke server. Secara logika method ini yang menentukan untuk menerima atau menolak koneksi aplikasi klien. Kemudian server menggunakan method onStatus untuk memberikan laporan ke klien mengenai koneksi apakah ditolak atau diterima. Ketika klien menutup koneksi, maka server menggunakan method onDisconnect. Hal ini ditunjukkan pada Gambar 2.4.

(31)

BAB III

INSTALASI DAN IMPLEMENTASI

3.1Umum

Adapun spesifikasi sistem yang digunakan dalam perancangan Tugas Akhir ini adalah:

 Intel core ™ 2 duo CPU E4600 @2,4 GHz

 HDD 80 GB

 RAM 1 GB DDR II

 Sistem Operasi: Debian Squeeze 6.04

Sedangkan aplikasi yang digunakan untuk perancangan server ini antara lain adalah:

 Red5 0.9

 Apache2 Web Server  Flowplayer

3.2Instalasi Red5 Server

Proses instalasi Red5 server juga dilakukan melalui root terminal sistem operasi Linux Debian dengan mengetikkan “apt-get install red5-server” (tanpa tanda kutip) dan tekan tombol ENTER seperti ditunjukkan pada Gambar 3.1 berikut.

(32)

Saat proses instalasi sedang berjalan, maka akan muncul pilihan untuk melakukan proses instalasi atau tidak. Ketikkan “y” atau “Y” (tanpa tanda kutip)

untuk melanjutkan proses instalasi seperti ditunjukkan pada Gambar 3.2 berikut.

Gambar 3.2. Pemberitahuan untuk melanjutkan instalasi atau tidak. Setelah beberapa saat, proses instalasi Red5 server selesai seperti ditunjukkan pada Gambar 3.3 berikut.

Gambar 3.3. Proses instalasi Red5 server selesai.

Setelah proses instalasi selesai, langkah berikutnya adalah mengaktifkan Red5 server melalui root terminal dengan mengetikkan perintah “/usr/share/red5/red5.sh” (tanpa tanda kutip) dan dilanjutkan dengan menekan

tombol ENTER hingga muncul pemberitahuan “Bootstrap complete” yang

(33)

Gambar 3.4. Red5 server telah aktif.

Uji coba Red5 server bisa dilakukan melalui browser dengan mengetikkan alamat URL: http://ipaddress:5080 dan di web page akan muncul halaman Red5 seperti ditunjukkan pada Gambar 3.5 berikut.

Gambar 3.5. Tampilan halaman depan Red5 server.

(34)

server dan telah disediakan oleh Red5. Gambar 3.6 menampilkan halaman Red5

Applications installer, yaitu aplikasi yang dibutuhkan untuk menggunakan server.

Gambar 3.6. Tampilan halaman Red5 applications installer

Untuk melakukan koneksi dengan server adalah melalui halaman publisher seperti yang ditunjukkan pada Gambar 3.7 di bawah ini.

Gambar 3.7. Tampilan halaman publisher Red5 server.

(35)

dijadikan video streaming. Pada kolom Location, tulisan ”localhost” diganti dengan IP Address komputer server untuk menghubungkan antara source dengan server. Pada kolom Name, diketikkan nama file yang akan di-streaming-kan ke web.

Ketika akan melakukan streaming video menggunakan Red5 server, pada bagian enkoder tersedia beberapa parameter yang bisa diatur agar data yang akan di-streaming-kan sesuai dengan yang diinginkan sesuai kondisi jaringan di tempat tersebut. Parameter yang diatur pada penelitian ini adalah quality dan keyframe. Gambar 3.8 berikut menunjukkan halaman pengaturan video pada Red5.

(36)

BAB IV

UJI COBA DAN ANALISA HASIL

4.1Umum

Pengujian aplikasi Red5 sebagai streaming server merupakan hal penting yang bertujuan untuk mengetahui keandalan aplikasi tersebut sehingga didapatkan kelebihan maupun kekurangannya. Parameter yang diatur dalam penelitian ini adalah quality dan keyframe. Nilai masing-masing parameter yang diatur adalah pada nilai default, 50, dan 100.

Pengujian dilakukan dengan melakukan streaming data dengan mengatur nilai kedua parameter secara bergantian. Data tersebut diakses oleh klien dalam 3 tahapan. Tahapan pertama pada 10 klien, kedua pada 20 klien, dan ketiga pada 30 klien. Pada tiap tahapan tersebut diukur besar delay (tundaan) waktu yang terjadi antara video sumber (source) dengan video yang di-streaming-kan, besarnya pemakaian bandwidth selama proses streaming berlangsung, pemakaian RAM, dan pemakaian CPU.

4.2Pengujian Keandalan Server

Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui kemampuan server dengan melibatkan sejumlah klien yang mengakses halaman web yang melakukan live streaming.

4.2.1 Pengujian Dengan 10 klien

(37)

1. Pengaruh Pergantian Nilai Parameter Terhadap Delay Waktu

Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui keandalan server jika dibebani dengan 10 klien yang mengakses halaman URL video yang di-streaming-kan secara bersamaan. Besarnya delay waktu yang terjadi pada tiap pergantian kedua nilai parameter ditunjukkan pada Tabel 1.

Tabel 1. Besar delay waktu dengan 10 PC klien

(38)

2. Pengaruh Pergantian Nilai Parameter Terhadap Penggunaan

Bandwidth

Ketika melakukan proses streaming data dibutuhkan jaringan untuk mendistribusikan data tersebut ke internet. Pada penelitian ini dihitung penggunaan bandwidth selama melakukan proses streaming data. Berikut hasilnya ditunjukkan pada Tabel 2.

Tabel 2. Besar penggunaan bandwidth dengan 10 PC klien

No Jumlah klien Quality Keyframe

Bandwidth

Tabel 2 menunjukkan besarnya pemakaian bandwidth selama proses streaming berlangsung. Jumlah paket tersebut digunakan untuk menjawab

(39)

3. Pengaruh Pergantian Nilai Parameter Terhadap Server

Komputer yang dijadikan sebagai server harus memiliki spesifikasi khusus dan biasanya memiliki spesifikasi lebih tinggi dibandingkan komputer yang digunakan untuk tujuan umum. Hal ini tampak misalnya ukuran RAM yang lebih besar, kapasitas harddisk penyimpanan besar, dan kecepatan prosesor tinggi. Pada penelitian ini dihitung kinerja RAM dan penggunaan CPU (CPU usage) ketika parameter quality dan keyframe diubah sekaligus dengan penambahan jumlah klien yang mengakses data yang di-streaming-kan. Hasil tersebut ditunjukkan pada Tabel 3.

Tabel 3. Besar kinerja CPU dan RAM dengan 10 PC klien

No Jumlah klien Quality Keyframe CPU RAM

(40)

4.2.2 Pengujian Dengan 20 klien

Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui kemampuan server dengan menggunakan beban sebanyak 20 klien.

1. Pengaruh Pergantian Nilai Parameter Terhadap Delay Waktu

Pengujian ini dilakukan menggunakan 20 PC klien untuk mengukur delay waktu yang terjadi dengan adanya penambahan klien yang melakukan permintaan pada server secara bersamaan. Hasilnya ditunjukkan pada Tabel 4.

Tabel 4. Besar delay waktu dengan jumlah 20 PC klien

(41)

penambahan delay waktu. Delay waktu terbesar pada kondisi ini adalah 5,83 detik dan yang terkecil adalah 5,50 detik.

2. Pengaruh Pergantian Nilai Parameter Terhadap Penggunaan

Bandwidth

Percobaan berikutnya dilakukan pada 20 PC klien untuk menghitung penggunaan bandwidth selama melakukan proses streaming data. Hasilnya ditunjukkan pada Tabel 5 berikut.

Tabel 5. Besar penggunaan bandwidth dengan 20 PC klien

No Jumlah klien Quality Keyframe

Bandwidth

(42)

bahwa setiap perubahan parameter quality maka jumlah data yang harus dikirim ke klien semakin besar.

3. Pengaruh Pergantian Nilai Parameter Terhadap Server

Pada penelitian ini dihitung kinerja RAM dan penggunaan CPU ketika parameter quality dan keyframe diubah sekaligus dengan jumlah klien 20 PC. Hasil perhitungannya ditunjukkan pada Tabel 6.

Tabel 6. Besar kinerja CPU dan RAM dengan 20 PC klien

No Jumlah klien Quality Keyframe CPU RAM

1 20 Default (0) Default (5) 3 % 200 MB

2 20 Default (0) 50 2,5 % 200 MB

3 20 Default (0) 100 3 % 200 MB

4 20 50 Default (5) 2 % 200 MB

5 20 50 50 3,5 % 200 MB

6 20 50 100 4 % 200 MB

7 20 100 Default (5) 5 % 210 MB

8 20 100 50 3 % 210 MB

9 20 100 100 3 % 200 MB

Pada percobaan menggunakan 20 PC klien terjadi kenaikan RAM dari 200 MB menjadi 210 MB pada parameter quality 100 dengan keyframe default (5) dan parameter quality 100 dengan keyframe 50.

(43)

Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui kemampuan server dengan menggunakan beban sebanyak 30 klien

1. Pengaruh Pergantian Nilai Parameter Terhadap Delay Waktu

Pengujian ini dilakukan menggunakan 30 PC klien untuk menghitung delay waktu yang terjadi dengan adanya penambahan klien yang melakukan permintaan pada server secara bersamaan. Hasilnya ditunjukkan pada Tabel 7.

Tabel 7. Besar delay waktu dengan jumlah 30 PC klien

(44)

jumlah 10 PC dan 20 PC klien. Dari ketiga percobaan ini dengan jumlah klien semakin bertambah tidak terjadi penambahan delay waktu yang linear dengan penambahan jumlah klien.

2. Pengaruh Pergantian Nilai Parameter Terhadap Penggunaan

Bandwidth

Percobaan berikutnya dilakukan pada 30 PC klien untuk menghitung penggunaan bandwidth selama melakukan proses streaming data. Hasilnya ditunjukkan pada Tabel 8 berikut.

Tabel 8. Besar penggunaan bandwidth dengan 30 PC klien

No Jumlah klien Quality Keyframe

Bandwidth

Tabel 8 menunjukkan besarnya pemakaian bandwidth selama proses streaming berlangsung. Besar paket tersebut digunakan untuk menjawab

(45)

bahwa setiap perubahan parameter quality maka jumlah data yang harus dikirim ke klien semakin besar.

3. Pengaruh Pergantian Nilai Parameter Terhadap Server

Pada penelitian ini dihitung kinerja RAM dan penggunaan CPU ketika parameter quality dan keyframe diubah sekaligus dengan jumlah klien 30 PC. Hasil perhitungannya ditunjukkan pada Tabel 9.

Tabel 9. Besar kinerja CPU dan RAM dengan 30 PC klien

No Jumlah klien Quality Keyframe CPU RAM

(46)
(47)

BAB V

PENUTUP

Bab ini menyimpulkan hasil uji coba dan analisa hasil yang telah dilakukan dan diberikan beberapa saran yang diharapkan dapat berguna bagi pembaca maupun bagi yang akan mengembangkan hasil yang diperoleh pada Tugas Akhir ini.

5.1Kesimpulan

Berdasarkan uji coba dan analisa hasil di atas maka dapat diambil beberapa kesimpulan:

1. Penelitian yang dilakukan terhadap delay (tundaan) waktu yang terjadi selama proses pendistribusian dengan mengatur parameter quality dan keyframe pada bagian encoder yang disediakan Red5 diperoleh

kesimpulan bahwa besarnya delay sangat ditentukan oleh pengaturan parameter quality dan tidak dipengaruhi oleh keyframe.

2. Penggunaan bandwidth selama proses penerimaan request (network in) dari klien ke server dan server menjawab dengan mengirimkan file yang diminta oleh klien (network out) dipengaruhi lebih dominan oleh pergantian nilai parameter quality. Penggunaan bandwidth paling minimal adalah pada nilai parameter quality 50 pada setiap tahapan pengujian dengan jumlah klien yang berbeda.

(48)

4. CPU usage selama berlangsung proses live streaming tidak dipengaruhi dengan setiap kenaikan 10 klien dan pergantian nilai parameter yang ditetapkan.

5. RAM yang terpakai selama pengujian hampir konstan dengan nilai 200 MB pada tiap tahapan pengujian.

6. Untuk proses live streaming, source file (audio atau video) harus berasal dari dalam lingkup intranet.

5.2Saran

Beberapa saran yang dapat diberikan untuk pengembangan lebih lanjut yaitu:

1. Server yang telah dibuat bisa dikembangkan agar memiliki keperluan lebih khusus seperti untuk keperluan video conference, pembelajaran jarak jauh (e-learning), ataupun radio internet.

2. Diharapkan untuk pengembangan berikutnya agar source file bisa berasal dari luar cakupan intranet agar penggunaannya lebih luas dan lebih banyak manfaat untuk kedepannya.

3. Disarankan agar menggunakan enkoder pihak lain (selain yang tersedia di Red5) agar hasil yang streaming yang diinginkan lebih baik.

(49)

5. Kepada peneliti selanjutnya agar penelitiaannya lebih difokuskan pada penggunaan bandwidth sehingga diketahui penyebab utama ketidaklearan antara penggunaan bandwidth dengan penambahan jumlah klien. Dengan ini diharapkan bisa melakukan pengaturan pada enkoder agar menghasilkan streaming video yang optimal.

(50)

DAFTAR PUSTAKA

1. Allen, Chris. Open Source Flash Development. USA: Friendsof, 2008. 2. Austerberry, David. The Technology of Video & Audio Streaming-2nd Ed.

USA: Focal Press, 2005.

3. Firestone, Scott., Ramalingan, Thiya., dan Fry, Steve. Voice and Video Conferencing Fundamentals. Indianapolis: Cisco System, 2007.

4. Follansbee, Joe. Get Streaming! Quick Steps to Delivering Audio and Video Online. USA: Focal Press, 2004.

5. Harte, Lawrence. Introduction to Data Multicasting. New York: Althos Publishing, 2008.

6. Richter, Stefan dan Ozer, Jan. Hands-on Guide to Flash Video. USA: Focal Press, 2007.

7. Topic, Michael. Streaming Media Demystified. USA: McGraw-Hill, 2002. 8. http://www.mediasemantics.com/KB/KB111.html (diakses tanggal 08

Oktober 2012).

9. http://id.wikipedia.org/wiki/Server (diakses tanggal 29 September 2012). 10.http://www.easyflv.com/kb/live-streaming.php (diakses tanggal 11

Oktober 2012).

11.http://rzqhhuhu.students-blog.undip.ac.id/2012/03/29/203/ (diakses tanggal 19 Oktober 2012).

12.http://digilib.ittelkom.ac.id/index.php?view=article&catid=6%3Ainternet &id=691%3Asteam&tmpl=component&print=1&page=&option=com_co

ntent&Itemid=14 (diakses tanggal 20 September 2012).

13.http://donald.digiworks.web.id/aboutflv.html (diakses tanggal 11 Oktober 2012).

Gambar

Gambar 2.1. Path streaming komponen sistem streaming
Gambar 2.2. Proses video streaming
Gambar 2.4.
Gambar 3.5. Tampilan halaman depan Red5 server.
+7

Referensi

Dokumen terkait

Sehubungan dengan pokok-pokok pikiran di atas penulis tertarik untuk melihat bagaimana laporan keuangan yang lebih spesifik yaitu laba akuntansi dan komponen arus kas

Usaha membangun modal insan adalah berasas kepada lima teras strategik utama, iaitu meningkatkan kualiti dan akses kepada pendidikan, menjadikan sekolah kebangsaaan

 Kelengkapan dan keabsahan SK IUPHHK -HT PT M uara Sungai Landak telah t erpenuhi dengan adanya Surat Keputusan Menteri Kehutanan Republik Indonesia Nomor : SK.243/

Seperti yang terjadi di Taman Ahmad Yani dan Taman Gajah Mada, pengunjung Taman Sri Deli juga dapat memesan makanan agar diantar oleh pedagang kaki lima ke dalam taman.. Gambar

Teknik kualitatif dilakukan dengan mewawancarai beberapa narasumber yang bisa sangat membantu untuk memberikan gambaran mengenai program dokumenter ini seperti Staff dari Kompas

Selain itu peningkatan dapat dilihat dari hasil rata-rata pretest siswa kelompok tinggi sebesar 59.82, sedangkan rata- rata hasil posttest sebesar 75.23, bila dihitung

8. Melalui kegiatan simulasi, peserta didik dapat menjelaskan polarisasi cahaya akibat adanya hamburan dengan benar. Melalui kegiatan pengamatan, peserta didik dapat

perusahaan-perusahaan tersebut telah melakukan tindak kecurangan seperti korupsi, maka tidak menutup kemungkinan bahwa kecurangan juga dapat terjadi dalam laporan keuangan