• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pemanfaatan Hidrolisat Pati Sagu (Metroxylon Sp.) Sebagai Sumber Karbon Pada Fermentasi Etanol Oleh Saccharomyces Cerevisiae

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Pemanfaatan Hidrolisat Pati Sagu (Metroxylon Sp.) Sebagai Sumber Karbon Pada Fermentasi Etanol Oleh Saccharomyces Cerevisiae"

Copied!
95
0
0

Teks penuh

Loading

Gambar

Gambar 2. Kurva pertumbuhan mikroba pada sistem curah (Stanburry dan  Whitaker, 1984)
Tabel 1. Karakteristik pati sagu
Tabel 2. Perhitungan sel dan metode inkubasi inokulum.
Gambar 3 memperlihatkan bahwa kadar etanol tertinggi
+7

Referensi

Dokumen terkait

Semakin rendah total gula sisa maka pada perlakuan aerasi yang dihentikan pada jam ke-6 semakin tinggi kadar etanol yang dihasilkan, sedangkan pada perlakuan aerasi penuh

Semakin rendah total gula sisa maka pada perlakuan aerasi yang dihentikan pada jam ke-6 semakin tinggi kadar etanol yang dihasilkan, sedangkan pada perlakuan aerasi penuh

Penelitian ini secara khusus bertujuan untuk mendapatkan konsentrasi gula pada hidrolisat pati sagu yang terbaik pada produksi bioetanol secara nir-sinambung pada

the fermentation behavior of double layer alginate-chitosan beads, using Saccharomyces cerevisiae entrapped cells.. Perbandingan metode kromatografi gas

(3) Interaksi jumlah ragi roti dan lama fermentasi berpengaruh terhadap kadar etanol pada proses fermentasi glukosa hasil hidrolisis selulosa limbah bagas tebu

varian pada Tabel 6 menunjukkan bahwa perlakuan pemberian hasil fermentasi dedak dengan ragi roti ( Saccharomyces cerevisiae) berbeda sangat nyata terhadap

varian pada Tabel 6 menunjukkan bahwa perlakuan pemberian hasil fermentasi dedak dengan ragi roti ( Saccharomyces cerevisiae) berbeda sangat nyata terhadap

Pada penelitian ini diperoleh kadar etanol pada fermentasi ketan putih dengan menggunakan Saccharomyces cerevisiae murni selama 96 jam berturut-turut adalah 9,84; 13,06; dan 11,84 %v/v