• Tidak ada hasil yang ditemukan

rencana pelaksanaan pembelajaran kimia k

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "rencana pelaksanaan pembelajaran kimia k"

Copied!
13
0
0

Teks penuh

(1)

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN Nama Sekolah : SMAN 1 IMPIAN

Mata Pelajaran : KIMIA

Kelas / Semester : XI / 2

Pertemuan ke : 1

Alokasi waktu : 1 x 20 menit

A. KOMPETENSI INTI

KI 3 : Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah.

KI 4 : Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan.

KI 1 : Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.

KI 2 : Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan pro-aktif dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.

B. KOMPETENSI DASAR

3.15 Menganalisis peran koloid dalam kehidupan berdasarkan sifat-sifatnya 4.15 Mengajukan ide/gagasan untuk memodifikasi pembuatan koloid berdasarkan pengalaman membuat beberapa jenis koloid.

(2)

pengetahuan tentang adanya keteraturan tersebut sebagai hasil pemikiran kreatif manusia yang kebenarannya bersifat tentatif.

2.2 Menunjukkan perilaku kerjasama, santun, toleran, cintadamai dan peduli lingkungan serta hemat dalam memanfaatkan sumber daya alam.

2.3 Menunjukkan perilaku responsive dan pro-aktif serta bijaksana sebagai wujud kemampuan memecahkan masalah dan membuat keputusan

C. INDIKATOR

 Indikator untuk KI-3

1. Menjelaskan mengenai koloid,suspensi dan larutan.

2. Menganalisis peran koloid dalam kehidupan berdasarkan sifatnya.  Indikator untuk KI-4

1. Mengajukan ide atau gagasan untuk memodifikasi pembuatan koloid berdasarkan pengalaman membuat beberapa jenis koloid.

 Indikator untuk KI-1

Menyadari adanya keteratiran dari sifat hidrokarbon, termokimia, laju reaksi, kesetimbangan kimia, larutan dan koloid sebagai wujud kebesaran Tuhan YME dan pengetahuan tentang adanya keteraturan tersebut sebagai hasil pemikiran kreatif manusia yang kebenarannya bersifat tentatif.

 Indikator untuk KI-2

1. menunjukkan perilaku responsif dan proaktif serta bijaksana sebagai wujud kemampuan memecahkan masalah dan membuat keputusan.

2. Menunjukkan perilaku kerjasama, santun, toleran, cintadamai dan peduli lingkungan serta hemat dalam memanfaatkan sumber daya alam.

D. TUJUAN PEMBELAJARAN

1. Siswa dapat menjelaskan pengertian dari koloid, suspensi dan larutan dengan baik.

2. Siswa dapat menyebutkan sifat-sifat dari koloid, suspensi dan larutan dengan baik dan benar.

3. Siswa dapat membedakan koloid dengan suspensi dan larutan berdasarkan sifat nya dengan baik dan benar.

(3)

5. Siswa dapat mengelompokkan atau menggolongkan seyawa kedalam kelompok koloid, suspensi dan atau larutan dengan tepat.

6. Siswa mampu menganalisis peran koloid dalam kehidupan berdasarkan sifatnya. 7. Siswa dapat menjelaskan pembuatan koloid yang telah diketahuinya dengan baik

dan benar.

8. Siswa mampu mengajukan ide atau gagasan untuk memodifikasi pembuatan koloid berdasarkan pengalaman membuat beberapa jenis koloid secara komunikatif dan sopan.

9. Melatih siswa untuk selalu bersyukur kehadapan Tuhan YME.

10. Melatih siswa untuk menunjukkan perilaku kerjasama, santun, toleran, cintadamai dan peduli lingkungan serta hemat dalam memanfaatkan sumber daya alam. 11. Melatih siswa berperilaku responsif dan proaktif serta bijaksana sebagai wujud

kemampuan memecahkan masalah dan membuat keputusan.

E. MATERI

A. Komponen Sistem Koloid

Koloid adalah suatu campuran zat heterogen (dua fase) antara dua zat atau lebih di mana partikel-partikel zat yang berukuran koloid (fase terdispersi/yang dipecah) tersebar secara merata di dalam zat lain (medium pendispersi/ pemecah). Ukuran partikel koloid berkisar antara 1-100 nm. Jadi, koloid tergolong campuran heterogen dan merupakan sistem dua fasa. Jadi, sistem koloid tersusun atas dua komponen, yaitu fasa terdispersi dan medium dispersi atau fasa pendispersi.

- Fasa terdispersi bersifat diskontinu (terputus-putus) - Medium dispersi bersifat kontinu.

B. Pengelompokan Sistem Koloid Fase

Terdispersi

Fase Pendispersi

Sistem Koloid

Contoh

Gas Cair Buih/busa Busa sabun

Gas Padat Busa padat Batu apung, lava

Cair Gas Aerosol Kabut, awan, obat semprot

Cair Cair Emulsi Susu, minyak ikan, saos

(4)

knalpot

Padat Cair Sol Kanji, cat lem, tinta, lateks, putih telur

Padat Padat Sol padat Perunggu, kuningan, kaca bewarna, permata(gem)

C. Sifat-Sifat Koloid 1. Efek Tyndall

Efek tyndall ini ditemukan oleh John Tyndall (1820-1893), seorang ahli fisika Inggris. Oleh karena itu sifat itu disebut efek tyndall. Efek tyndall adalah efek yang terjadi jika suatu larutan terkena sinar. Pada saat larutan sejati disinari dengan cahaya, maka larutan tersebut tidak akan menghamburkan cahaya, sedangkan pada sistem koloid cahaya akan dihamburkan. Hal itu terjadi karena partikel-partikel koloid mempunyai partikel-partikel yang relatif besar untuk dapat menghamburkan sinar tersebut. Sebaliknya, pada larutan sejati, partikel-partikelnya relatif kecil sehingga hamburan yang terjadi hanya sedikit dan sangat sulit diamati.

2. Gerak Brown

(5)

3. Elektropresus

adalah teknik pemisahan komponen atau molekul bermuatan berdasarkan perbedaan tingkat migrasinya dalam sebuah medan listrik. Medan listrik dialirkan pada suatu medium yang mengandung sampel yang akan dipisahkan. Teknik ini dapat digunakan dengan memanfaatkan muatan listrik yang ada pada makromolekul, misalnya DNA yang bermuatan negatif. Jika molekul yang bermuatan negatif dilewatkan melalui suatu medium, kemudian dialiri arus listrik dari suatu kutub ke kutub yang berlawanan muatannya maka molekul tersebut akan bergerak dari kutub negatif ke kutub positif. Kecepatan gerak molekul tersebut tergantung pada nisbah muatan terhadap massanya serta tergantung pula pada bentuk molekulnya. Pergerakan ini dapat dijelaskan dengan gaya Lorentz, yang terkait dengan sifat-sifat dasar elektris bahan yang diamati dan kondisi elektris lingkungan. Secara umum, elektroforesis digunakan untuk memisahkan, mengidentifikasi, dan memurnikan fragmen DNA.

4. Adsorpsi

Apabila partikel-partikel sol padat ditempatkan dalam zat cair atau gas, maka pertikel-partikel zat cair atau gas tersebut akan terakumulasi pada permukaan zat padat tersebut. Fenomena ini disebut adsorpsi. Beda halnya dengan absorpsi. Absorpsi adalah fenomena menyerap semua partikel ke dalam sol padat bukan di atas permukaannya, melainkan di dalam sol padat tersebut. Partikel koloid sol memiliki kemampuan untuk mengadsorpsi partikel-partikel pada permukaannya, baik partikel netral atau bermuatan (kation atau anion) karena mempunyai permukaan yang sangat luas. Contoh adsorpsi:

-Penyembuhan diare dengan norit -Penjernihan air dengan tawas

-Pencelupan serat wol untuk proses pewarnaan -Penjernihan air tebu pada pembuatan gula -Penyerapan humus oleh tanah liat

5. Koagulasi

(6)

Contoh koagulasi:

-Pembentukan delta di muara sungai terjadi karena koloid tanah liat dalam air sungai mengalamikoagulasi ketika bercampur dengan elektrolit dalam air laut.

-Pada pengolahan karet, partikel-partikel karet dalam lateks digumpalkan dengan penambahan asam asetat atau asam format sehingga karet dapat dipisahkan dari lateksnya. -Lumpur koloidal dalam air sungai dapat digumpalkan dengan menambahkan tawas. Sol tanah liatdalam air sungai biasanya bermuatan negatif sehingga akan digumpalkan oleh ion Al 3+ dari tawas (alumunium sulfat)

-Jika bagian tubuh mengalami luka maka ion Al 3+ atau Fe 3+ segera nenetralkan partikelalbuminoid yang dikandung darah sehingga terjadi penggumpalan darah yang menutupi luka.

6. Koloid Pelindung

Sistem koloid di mana partikel terdispersinya mempunyai daya adsorpsi relatif besar disebut koloid liofil yang bersifat lebih stabil. Sedangkan jika partikel terdispersinya mempunyai gaya absorpsi yang cukup kecil, maka disebut koloid liofob yang bersifat kurang stabil. Yang berfungsi sebagai koloid plindung ialah koloid liofil.

Contoh koloid pelindung:

-Pada pembuatan es krim digunakan gelatin untuk mencegah pembentukan Kristal besar atau gula

-Cat dan tinta dapat bertahan lama karena menggunakan suatu koloid pelindung. -Zat-zat pengemulsi seperti sabun dan detergen juga tergolong koloid pelindung. 7. Dialisis

(7)

selaput semipermeabel bersama air dan yang tinggal selaput semipermeabel hanyalah koloid yang telah dimurnikan.

D. Pembuatan Sistem Koloid

Sistem koloid dapat dibuat dengan dua metode, yaitu dengan metode mengelompokkan (agregasi) partikel larutan sejati dan atau menghaluskan bahan kasar kemudian mendispersikan ke dalam medium pendispersi. Metode pertama disebut kondensasi dan yang kedua disebut dispersi.

1. Pembuatan Koloid dengan Metode Dispersi

Beberapa metode praktis yang biasa digunakan untuk membuat koloid yang tergolong cara dispersi adalah cara mekanik, cara peptisasi, homogenisasi, dan cara busur listrik redig.

a. Pembuatan Koloid dengan Cara Mekanik

Zat-zat yang berukuran besar dapat direduksi menjadi partikel berukuran koloid melalui penggilingan, pengadukan, penumbukan, dan penggerusan. Zat-zat yang sudah berukuran koloid selanjutnya didispersikan ke dalam medium pendispersi.

Cara mekanik, contohnya:

 Pengilingan kacang kedelai pada pembuatan tahu dan kecap. Pembuatan cat di industri, caranya bahan cat digiling kemudian didispersikan ke dalam medium pendispersi, seperti air.

 Teknik penumbukan dan pengadukan banyak digunakan dalam pembuatan makanan, seperti kue tart dan mayones. Kuning telur, margarin, dan gula pasir yang sudah dihaluskan, kemudian dicampurkan dan diaduk menjadi koloid.

 Industri makanan, yaitu pada pembuatan es krim, jus buah, selai dan lainnya. Industri kimia, yaitu pada pembuatan cat, zat pewarna, pasta gigi, dan detergen.

b. Pembuatan Koloid dengan Busur Listrik Bredig

Arus listrik bertegangan tinggi dialirkan melalui dua buah elektrode logam (bahan terdispersi). Kemudian, kedua elektrode itu dicelupkan ke dalam air hingga kedua ujung elektrode itu hampir bersentuhan agar terjadi loncatan bunga api listrik. Loncatan bunga api listrik mengakibatkan bahan elektrode teruapkan membentuk atom-atomnya dan larut di dalam medium pendispersi membentuk sol. Logam-logam yang dapat membentuk sol dengan cara ini adalah platina, emas, dan perak.

(8)

Dispersi koloid dapat juga diperoleh dari suspensi kasar dengan cara memecah partikel-partikel suspensi secara kimia. Kemudian, menambahkan ion-ion sejenis yang dapat diadsorpsi oleh partikel-partikel koloid sampai koloid menjadi stabil. Koagulasi agregat-agregat yang telah membentuk partikel-partikel berukuran koloid dapat dihambat karena adanya ion-ion yang teradsorpsi pada permukaan partikel koloid. Contohnya, tanah lempung pecah menjadi partikel-partikel berukuran koloid jika ditambah NaOH dan akan menjadi koloid jika didispersikan ke dalam air. Partikel-partikel silikat dari tanah lempung akan mengadsorpsi ion-ion OH– dan terbentuk koloid bermuatan negatif yang stabil. Cara ini biasa digunakan pada

1.sol Al(OH)3 dibuat dengan cara menambahkan HCl encer (sedikit) pada endapan Al(OH)3 yang baru dibuat,

2.sol Fe(OH)3 dibuat dengan cara menambahkan FeCl3 pada endapan Fe(OH)3, 3.sol NiS dapat dibuat dengan cara menambahkan H2S pada endapan NiS. d. Pembuatan Koloid dengan Cara Homogenisasi

Pembuatan koloid jenis emulsi dapat dilakukan dengan menggunakan mesin penghomogen sampai berukuran koloid.

2. Pembuatan Koloid dengan Metode Kondensasi

Ion-ion atau molekul yang berukuran sangat kecil (berukuran larutan sejati) diperbesar menjadi partikel-partikel berukuran koloid. Dengan kata lain, larutan sejati diubah menjadi dispersi koloid. Pembentukan kabut dan awan di udara merupakan contoh pembentukan aerosol cair melalui kondensasi molekul-molekul air membentuk kerumunan (cluster).

F. METODE, MODEL DAN STRATEGI PEMBELAJARAN 1. Strategi :

2. Pendekatan : konsep 3. Model : TGT 4. Metode : diskusi.

G. LANGKAH-LANGKAH PEMBELAJARAN

KEGIATAN WAKTU SIKAP

Kegiatan Awal :  Memberikan salam  Mengabsensi siswa

 Menyampaikan indikator pembelajaran dan KKM  Membagi siswa menjadi beberapa kelompok

(9)

Kegiatan inti : Eksplorasi

 Menyampaikan ilustrasi tentang materi. Memberikan gambaran berupa fungsi koloid dalam kehidupan sehari-hari.

 Memberikan kesempatan pada siswa untuk memberikan tanggapan terhadap hal tersebut. Elaborasi

 Menyiapkan dan menjelaskan aturan game yamg akan dimainkan berkaitan dengan sifat koloid, penggolongan koloid, fungsi koloid dan peranannya dalam kehidupan sehari-hari.

 Memandu siswa dalam jalannya permainan sehingga siswa dapat memahami pembelajaran megenai koloid.

Konfirmasi

 Menanyakan kesimpulan yang dapat ditarik dari pembelajaran berupa game

 Memberikan kepada siswa kesempatan untuk menyimpulkan pembelajaran.

 KEGIATAN AKHIR :

 Menarik kesimpulan bersama-sama.  Guru memberikan tugas rumah (PR).

10’

5’

Bersyukur kepada Tuhan yang maha Esa. Menghargai.

Meningkatkan rasa ingin tahu.

Responsif Aktif.

Tanggung jawab. Kreaktif.

G. Sumber belajar

 Buku ajar Kimia SMA penerbit erlangga.  Lembar Kegiatan Siswa (LKS).

H. Penilaian

 Prosedur penilaian 1. Penilaian proses :

(10)

b. Penilaian kesesuaian dan ketepatan serta penalaran dalam mengkomunikasikan sifat,penggolongan,fungsi dan peranan koloid dalam kehidupan sehari-hari. 2. Penilaian produk : penyelesaian soal-soal mengenai koloid.

 Tehnik : Team game tournament (TGT)  Alat penilaian

1. Hasil belajar berupa ulangan harian atau tugas (ranah kognitif) 2. Sikap siswa saat proses pembelajaran (ranah afektif)

N o

Nama Aspek penilaian Skor

Keseriusan mendengarkan

dan memperhatikan

Keaktifan bertanya

dan berdiskusi

kelas

Kerjasama

1

1 Sangat baik

2 baik

3 Kurang baik

4 buruk

No Indikator Soal Penilaian

1 Menjelaskan pengertian koloid,suspensi dan larutan.

1. Jelaskan apa yang dimaksud dengan koloid,suspensi dan larutan

berdasarkan ciri-ciri dan sifatnya! Jawaban:

Koloid merupakan merupakan suatu bentuk campuran (sistem dispersi) dua atau lebih zat yang bersifat homogen namun memiliki ukuran partikel terdispersi yang cukup besar (1 - 1000 nm). Bersifat homogen berarti partikel terdispersi tidak terpengaruh oleh gaya gravitasi atau

Jika dapat mengjelaskan pengertian

(11)

gaya lain yang dikenakan kepadanya; sehingga tidak terjadi pengendapan. Suspensi merupakan adalah suatu campuran fluida yang mengandung partikel padat. Atau dengan kata lain campuran heterogen dari zat cair dan zat padat yang dilarutkan dalam zat cair tersebut. Partikel padat dalam sistem suspensi umumnya lebih besar dari 1 mikrometer sehingga cukup besar untuk memungkinkan terjadinya sedimentasi. Tidak seperti koloid, padatan pada suspensi akan

mengalami pengendapan/sedimentasi walaupun tidak terdapat gangguan. Larutan merupakan suatu campuran homogen yang memiliki sifat tidak memisah jika didiamkan dan memiliki diameter partikel kurang dari 10-7 cm. Larutan tidak dapat

disaring tetapi lolos membran perkamen.

2 Menggolongka

n suatu

senyawa kedalam koloid,suspensi dan larutan berdasarkaan sifatnya.

2. Golongkanlah senyawa-senyawa berikut kedalam koloid, suspensi atau larutan:

Tinta, campuran air dan tanah,susu, air tepung, air gula,debu,air garam,agar-agar,sirup obat

batuk,lem,kabut,sirup,awan,kopi,mayona ise,lumpur,santan,cuka,minyak ikan dan sampo.

Jawaban:

larutan koloid suspensi Air gula

Air garam

Tinta Susu Debu

Campuran air dan

(12)

Sirup cuka

Agar-agar Lem Kabut Awan Mayonaise Santan Minyak ikan sampo

tanah Air tepung Sirup obat batuk Lumpur

3 Menganalisis peran koloid dalam

kehidupan berdasarkan sifatnya.

3. Banyak dalam kehiduppan sehari-hari dapat ditemukan koloid yang

memiliki peranan sangat penting bagi kehidupan. Sebut dan jelaskan 2 fungsi koloid dalam kehidupan sehari-hari.

Jawaban:

Pemutihan Gula

Gula tebu yang masih berwarna dapat diputihkan. Dengan melarutkan gula ke dalam air, kemudian larutan dialirkan melalui sistem koloid tanah diatomae atau karbon. Partikel koloid akan mengadsorpsi zat warna tersebut. Partikel-partikel koloid tersebut mengadsorpsi zat warna dari gula tebu sehingga gula dapat berwarna putih.

Penjernihan Air

Air keran (PDAM) yang ada saat ini mengandung partikel-partikel koloid tanah liat,lumpur, dan berbagai partikel lainnya yang bermuatan negatif. Oleh karena itu, untuk menjadikannya layak untuk diminum, harus dilakukan beberapa langkah agar partikel koloid tersebut

(13)

dapat dipisahkan. Hal itu dilakukan dengan cara menambahkan tawas (Al2SO4)3.Ion Al3+ yang terdapat pada

tawas tersebut akan terhidroslisis membentuk partikel koloid Al(OH)3 yang

bermuatan positif melalui reaksi:

Al3+ + 3H

2O à Al(OH)3 + 3H+

Setelah itu, Al(OH)3 menghilangkan

muatan-muatan negatif dari partikel koloid tanah liat/lumpur dan terjadi koagulasi pada lumpur. Lumpur tersebut kemudian mengendap bersama tawas yang juga mengendap karena pengaruh gravitasi.

Referensi

Dokumen terkait

Dalam penelitian ini Penulis ingin mengetahui pelayanan seperti apa yang mampu menarik perhatian pengunjung serta menimbulkan motivasi mereka untuk berbelanja, dan ada atau

Penelitian yang telah dilakukan oleh para peneliti terdahulu yang meneliti pengaruh Earning Per Share (EPS) terhadap nilai perusahaan yang diukur dengan Price To

Berdasarkan hasil analisis, serat kasar pada silase limbah sayuran yang ditambahkan tepung gaplek menunjukkan hasil terendah diantara perlakuan lainnya, oleh karena itu

peralatan peternakan yang lengkap dan sesuai dengan standart keamanan kerja seperti produk Mitra Ternak Malang yang sudah dipercaya oleh banyak pemilik industri peternakan

Penelitian “ Evaluasi Kinerja Guru Fisika, Biologi Dan Kimia SMA Yang Sudah Lulus Sertifikasi ” , oleh. Yusrizal, dkk (2011), menunjukkan bahwa,

Penelitian selanjutnya dapat dilakukan dengan jumlah subjek yang lebih besar, dengan ruang lingkup yang lebih luas, agar terlihat seberapa besar pengaruh. brand image dalam

Pembuatankeramik film tebalberbasis Fe2O3 – MnO – ZnOuntuktermistor NTCdaricampuran Fe2O3 50%mol, MnO 25%mol, danZnO 25%moltelahdilakukan.Campuranserbuk Fe2O3, MnOdanZnO

Abstrak : Asketisme identik sebagai moral tertinggi atau pencapaian asketis dalam menghiasi kehidupan agar memaknai eksistensi agama dalam keyakinannya. Asketisme sebanding