PROYEKSI JUMLAH PENDUDUK DI LABUHAN BATU TAHUN
2014 DENGAN METODE PERTUMBUHAN EKSPONENSIAL
TUGAS AKHIR
NIDYA INDARSHI ARITONANG
082407052
PROGRAM STUDI D-III STATISTIKA
DEPARTEMEN MATEMATIKA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
PROYEKSI JUMLAH PENDUDUK DI LABUHAN BATU TAHUN
2014 DENGAN METODE PERTUMBUHAN EKSPONENSIAL
TUGAS AKHIR
Diajukan untuk melengkapi tugas dan memenuhi syarat mencapai gelar Ahli Madya
NIDYA INDARSHI ARITONANG
082407052
PROGRAM STUDI D-III STATISTIKA
DEPARTEMEN MATEMATIKA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
PERSETUJUAN
Judul : PROYEKSI JUMLAH PENDUDUK DI LABUHAN
BATU TAHUN 2014 DENGAN METODE PERTUMBUHAN EKSPONENSIAL
Kategori : TUGAS AKHIR
Nama : NIDYA INDARSHI ARITONANG
Nomor Induk Mahasiswa : 082407052
Program Studi : DIPLOMA III STATISTIKA Departemen : MATEMATIKA
Fakultas : MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN
ALAM ( FMIPA ) UNIVERSITAS SUMATERA
UTARA
Diluluskan di Medan, Juni 2011
Diketahui/Disetujui oleh Pembimbing Departemen Matematika FMIPA USU
Ketua,
PERNYATAAN
PROYEKSI JUMLAH PENDUDUK DI LABUHAN BATU TAHUN 2014 DENGAN METODE PERTUMBUHAN EKSPONENSIAL
TUGAS AKHIR
Saya mengakui bahwa tugas akhir ini adalah hasil kerja saya sendiri, kecuali beberapa kutipan dan ringkasan yang masing-masing disebutkan sumbernya.
Medan, Juni 2011
PENGHARGAAN
Assalamualaikum Wr.Wb
Bismillahirrahmanirrahim
Syukur alhamdulillah penulis ucapkan kepada Allah SWT, dengan limpahan karunia-NYA akhirnya penulis dapat menyelesaikan Tugas Akhir ini tepat pada waktunya.
Dalam penulisan ini, penulis menyadari bahwa selesainya Tugas Akhir ini merupakan bantuan, bimbingan dan pengarahan dari berbagai pihak sehubungan dengan hal tersebut, penulis pada kesempatan ini ingin menyampaikan ucapan terima kasih saya sampaikan kepada :
1. Bapak Prof. Dr. Tulus, M.Si selaku Ketua Departemen FMIPA USU, Dekan dan Pembantu Dekan Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Sumatera Utara, semua Dosen dan Pegawai pada Departemen Matematika FMIPA USU.
2. Bapak Drs. Djakaria Sebayang, M.Si. sebagai pembimbing saya pada penyelesaian Tugas Akhir ini yang telah memberikan panduan dan penuh kepercayaan kepada saya untuk menyempurnakan Tugas Akhir ini. Panduan ringkas, padat dan professional telah diberikan kepada saya agar penulis dapat menyeleaikan tugas ini.
3. Terkhusus penulis ucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada Ayahanda dan Ibunda Tercinta karena dengan dorongan dan motivasinya sehingga terselesaikannya Tugas Akhir ini, begitu juga dengan kakak dan adik saya serta seluruh keluarga yang telah mendukung penulis.
4. Buat sahabat-sahabat saya terima kasih atas perhatian dan kerjasamanya. 5. Buat teman-teman khususnya STAT A dan umumnya STAT B dan C stambuk
2008.
Semoga Allah SWT membalas segala budi baik Bapak, Ibu dan saudara-saudara sekalian. Penulis menyadari bahwa Tugas Akhir ini masih jauh dari sempurna dan sederhana baik dalam penulisan maupun dalam tata bahasanya. Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya untuk penyempurnaan Tugas Akhir ini. Semoga karya sederhana ini dapat bermanfaat bagi pengembangan ilmu Statistik..Amin.
Medan. Juni 2011
DAFTAR ISI
1.2 Identifikasi masalah 2
1.3 Batasan Masalah 2
1.4 Maksud dan Tujuan 3
1.5 Tinjauan Pustaka 3
1.6 Metodologi Penelitian 4
1.7 Sistematika Penulisan 5
Bab 2 Tinjauan Teoritis 7
2.1 Pengertian Demografi 7
2.2 Teori Kependudukan 9
2.3 Rasio Jenis Kelamin 10
2.4 Angka Pertumbuhan Penduduk 11
Bab 3 Sejarah Singkat Labuhan Batu 13
3.1 Latar Belakang Terbentuknya Labuhan Batu 13
3.2 Letak dan Keadaan Geografis 16
3.3 Pemekaran 17
3.4 Iklim 18
3.5 Pemerintahan 18
3.6 Penduduk 19
Bab 4 Analisis Dan Pengolahan Data 21
4.1 Arti dan Kegunaan Analisis Data 21
4.2 Model Proyeksi 21
4.2.1 Keadaan Jumlah Penduduk 23
4.3 Proyeksi Jumlah Penduduk 33
Bab 5 Implementasi Sistem 40
5.1 Tahap Implementasi 40
5.2 Mengaktifkan Microsoft Excel 41
5.3 Membuka Lembar Kerja Baru 42
5.4 Pengisian Data 43
Bab 6 Kesimpulan Dan Saran 46
6.1 Kesimpulan 46
6.2 Saran 47
DAFTAR TABEL
Halaman Tabel 4.1 : Jumlah Penduduk Kabupaten Labuhan Batu
Menurut Jenis Kelamin Tahun 1999-2009 23 Tabel 4.2 : Persentase Perubahan Jumlah Penduduk Laki-laki 25 Tabel 4.3 : Persentase Perubahan Jumlah Penduduk Perempuan 27 Tabel 4.4 : Persentase Perubahan jumlah Keseluruhan penduduk
Laki-laki dan Perempuan 30
Tabel 4.5 : Persentase Perubahan jumlah Keseluruhan penduduk Laki-laki, Perempuan, dan Jumlah Keseluruhan dari
Penduduk Laki-laki dan Perempuan 31
Tabel 4.6 : Proyeksi Jumlah Penduduk Laki-laki Tahun 2010-2014 34 Tabel 4.7 : Proyeksi Jumlah Penduduk Perempuan Tahun 2010-2014 36 Tabel 4.8 : Proyeksi Jumlah Keseluruhan Penduduk laki-laki
dan Perempuan Tahun 2010-2014 38
Tabel 4.9 : Hasil Proyeksi Jumlah Penduduk Kabupaten Labuhan
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 4.1 : Penduduk Kabupaten Labuhan Batu
Menurut Jenis Kelamin Tahun 1999-2009 24
Gambar 4.2 : Tampilan Analisis Persentase perubahan
Jumlah Penduduk Laki-laki 26
Gambar 4.3 : Tampilan Analisis Persentase perubahan
Jumlah Penduduk Perempuan 28
Gambar 4.4 : Tampilan Persentase perubahan Jumlah Keseluruhan
Penduduk Laki-laki dan Perempuan 31
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Kesejahteraan hidup lahir dan batin yang dapat dinikmati seluruh masyarakat
merupakan tumpuan dan harapan serta menjadi cita-cita luhur perjuangan bangsa
sejak Proklamasi Kemerdekaan 66 tahun yang lalu. Taraf kehidupan masyarakat
yang rendah baik jasmani dan rohani terus ditingkatkan. Kehidupan yang layak
dan sederajat dengan kehidupan masyarakat negara-negara maju di dunia.
Untuk dapat memahami keadaan penduduk di satu daerah atau Negara maka
perlu didalami kajian demografi sehingga kependudukan sangat erat kaitannya
dengan demografi, karena demografi merupakan gambaran mengenai jumlah
penduduk. Pertumbuhan penduduk merupakan keseimbangan yang dinamis antara
kekuatan-kekuatan yang menambah dan kekuatan-kekuatan yang mengurangi
jumlah penduduk. Dimana pertumbuhan penduduk secara terus menerus akan
dipengaruhi oleh jumlah kelahiran tetapi secara bersamaan hal tersebut akan
dikurangi dengan jumlah kematian dan migrasi.
Dewasa ini masalah kependudukan merupakan salah satu masalah di dunia,
karena masalah ini bukan dihadapi oleh negara-negara yang sedang berkembang,
telah menjadi subjek yang menarik diantara para ilmu-ilmu sosial yang
mempunyai minat untuk mengerti masalah dasar dan kebutuhan manusia.
Berdasarkan uraian tersebut maka penulis memilih judul " Proyeksi Jumlah
Penduduk Labuhan Batu Tahun 2014 dengan Metode Pertumbuhan
Eksponensial ".
1.2 Identifikasi Masalah
Tingkat pertumbuhan penduduk merupakan bagian dari kepadatan atau semakin
banyaknya jumlah penduduk di suatu wilayah tertentu. Dalam tulisan ini yang
menjadi permasalahan adalah bagaimana tingkat pertumbuhan penduduk Labuhan
Batu pada masa yang lampau dan kecenderungannya pada masa yang akan datang.
1.3 Batasan Masalah
Agar penelitian ini tepat pada sasaran yang dituju, maka penulis menetapkan
pembatasan ruang lingkup permasalahan yang akan dibahas yaitu berdasarkan data
jumlah penduduk di Labuhan Batu dengan jenis kelamin laki-laki dan jenis
1.4 Maksud dan Tujuan
Maksud dari penelitian ini adalah untuk memperlihatkan berapa persentase jumlah
perubahan pertumbuhan penduduk dan untuk meramalkan jumlah penduduk di
Labuhan Batu 4 (empat) tahun mendatang berdasarkan data dari tahun 2000-2010.
Adapun tujuannya adalah untuk mengatasi masalah-masalah kependudukan yang
terjadi di Labuhanbatu, dengan diketahuinya ramalan penduduk dari tahun
2013-2014 diharapkan dapat menjadi bahan masukan bagi pembaca maupun pemerintah
daerah dalam mengatasi masalah kependudukan yang terjadi.
1.5 Tinjauan Pustaka
Ida Bagus Mantra, Pengantar Studi Demografi. Dari buku ini dikutip bahwa
besarnya pertumbuhan penduduk di suatu wilayah dipengaruhi oleh besarnya
angka kelahiran, angka kematian, dan juga migrasi penduduk. Juga dikutip rumus
untuk menghitung jumlah pertumbuhan penduduk berdasarkan pertumbuhan
eksponensial yaitu sebagai berikut:
Pt = P0 . rt
Peramalan (Assauri,1991) adalah kegiatan memperkirakan apa yang akan
terjadi pada masa yang akan datang dengan waktu yang relatif lama, karena
dalam waktu yang singkat tidak dibutuhkan peramalan. Di dalam peramalan salah
mengukur kesesuaian suatu periode peramalan tertentu untuk suatu kumpulan
data yang diberikan.
1.6 Metodologi Penelitian
Untuk memudahkan penulis dalam penyusunan Tugas Akhir ini, maka penulis
memperoleh data melalui riset atau pengambilan data di kantor BPS
(Badan Pusat Statistik) yang berlokasi di Jl. Asrama No. 179 Medan, Sumatera
Utara. Di dalam riset data, penulis juga menggunakan beberapa metode sebagai
berikut :
1. Metode Pengumpulan Data
Data yang diambil adalah data sekunder yaitu data dikutip oleh penulis dari
instasi terkait yaitu Badan Pusat Statistik (BPS) di Jl. Asrama No. 179
Medan.
2. Metode Analisa
Adapun pengolahan data dalam menganalisa data kependudukan di
Labuhan Batu adalah dengan rumus :
1.7 Sistematika Penulisan
Adapun sistematika dalam penulisan Tugas Akhir ini secara garis besarnya
dibagi dalam 6 bab yang masing-masing bab dibagi atas beberapa sub-sub bab
yaitu :
Bab 1 : Pendahuluan
Bab ini menjelaskan latar belakang, identifikasi masalah,
batasan masalah, maksud dan tujuan, tinjauan pustaka,
metodologi penelitian, serta sistematika penulisan.
Bab 2 :Tinjauan Teoritis
Pada bab ini dijelaskan tentang pengertian demografi, tujuan
demografi, penggunaan demografi, pengertian kependudukan,
teori kependudukan, rasio jenis kelamin dan angka
pertumbuhan penduduk.
Bab 3 : Sejarah Singkat Labuhan Batu
Bab ini berisikan tentang sejarah singkat perkembangan
Labuhan Batu, lokasi dan keadaan geografis, pemerintahan,
serta uraian singkat tentang data kependudukan.
Bab 4 : Analisis dan Pengolahan Data
Pada bab ini diuraikan tentang pengolahan data dan analisis
data dengan menggunakan metode eksponensial untuk
memproyeksikan jumlah penduduk Labuhanbatu sampai
Bab 5 : Implementasi Sistem
Pada bab ini dijelaskan tentang pemakaian Excel yang
digunakan dalam analisa dan pengolahan data.
Bab 6 : Kesimpulan dan Saran
Bab ini merupakan bab penutup dari karya tulis yang berisi
kesimpulan dan saran penulis sehubungan dengan uraian
BAB 2
TINJAUAN TEORITIS
2.1 Pengertian – pengertian
Kependudukan sangat erat kaitannya dengan demografi. Kata demografi berasal
dari bahasa yunani yang berarti Demos adalah rakyat atau penduduk, dan Grafein
adalah menulis. Jadi demografi adalah tulisan-tulisan atau karangan-karangan
mengenai rakyat atau penduduk, Donald J Bogue (dasar-dasar demografi. 1981)
memberikan definisi demografi sebagai berikut :
Demografi adalah ilmu yang mempelajari secara yang statistik dan
matematik tentang besar,komposisi dan distribusi penduduk dan
perubahan-perubahannya sepanjang masa melalui bekerjanya 5 komponen demografi yaitu
kelahiran, kematian, perkawinan, migrasi dan mobilitas sosial.
Penduduk adalah orang atau individu yang tinggal atau menetap pada suatu
daerah tertentu dalam jangka panjang, sedangkan pertumbuhan penduduk adalah
keadaan yang dinamis antara jumlah penduduk yang bertambah dan jumlah
penduduk yang berkurang. Pertumbuhan penduduk disuatu wilayah dipengaruhi
oleh empat faktor yaitu kelahiran, kematian, migrasi masuk, migrasi keluar.
Faktor dominan yang mempengaruhi pertumbuhan penduduk di Indonesia adalah
Faktor-faktor yang mempengaruhi tinggi rendahnya kelahiran dapat dibagi
menjadi dua yaitu faktor demografi dan non-demografi. Faktor demografi
diantaranya struktur umur,status perkawinan, umur kawin pertama, sedangkan
faktor non-demografi antara lain keadaan ekonomi penduduk, tingkat pendidikan,
perbaikan status wanita, urbanisasi dan industrilisasi.
Pengetahuan tentang kependudukan adalah penting untuk lembaga-lembaga
swasta maupun pemerintah baik ditingkat nasional maupun daerah, dimana
masalah kependudukan saat ini telah memegang peranan penting dalam
menentukan kebijaksanaan pemerintah.
Pure demografi (demografi murni) atau disebut juga demografi formal
menghasilkan teknik-teknik untuk menghitung data kependudukan. Dengan
teknik tersebut dapat diperoleh perkiraan keadaan penduduk masa didepan atau
dimasa lampau, dimana bila seseorang mengetahui seberapa banyak
perkembangan di suatu daerah atau negara. Hal ini dapat dilihat dari
perkembangan penduduk tahun sebelumnya, dan ada juga demografi formal yang
hanya mempersoalkan hubungan antara variabael dependen.
Studi kependudukan dapat pula dilihat sebagai penelitian unit skala besar dan
sasaran utama makro demografi adalah benua, bangsa dan kesatuan – kesatuan
wilayah, sedangkan mikro demografi merupakan unit penelitian kecil yang
2.2 Teori-teori Kependudukan
Teori kependudukan dikembangkan oleh dua faktor yang sangat dominan yaitu
yang pertama adalah meningkatnya pertumbuhan penduduk terutama
dinegara-negara yang sedang berkembang dan hal ini menyebabkan agar para ahli
memahami agar faktor-faktor yang dapat mempengaruhi pertumbuhan penduduk,
sedangkan yang kedua adalah adanya masalah-masalah yang bersifat universal,
yang menyebabkan para ahli harus lebih banyak mengembangkan dan menguasai
kerangaka teori untuk mengkaji lebih lanjut sejauh mana telah terjalin suatu
hubungan antara penduduk dengan perkembangan ekonomi dan sosial.
Menurut Robert Thomas Malthus (1766-1834) yang terkenal sebagai pelopor
ilmu kependudukan yang lebih popular disebut dengan prinsip kependudukan (the
principle of population) menyatakan bahwa penduduk apabila tidak ada
pembatasan akan berkembang biak dengan cepat dan memenuhi dengan cepat
beberapa bagian dari permukaan bumi ini dan dia juga menyatakan bahwa
manusia untuk hidup membutuhkan bahan makanan, sedangkan laju pertumbuhan
bahan makanan jauh lebih lambat dibandingkan dengan laju pertumbuhan
penduduk dan apabila tidak ada pembatasan terhadap pertumbuhan, maka
manusia akan mengalami kekurangan bahan makanan sehingga inilah menjadi
2.3 Rasio Jenis Kelamin
Rasio jenis kelamin adalah perbandingan banyaknya penduduk laki-laki dengan
banyaknya penduduk perempuan pada suatu daerah dan waktu tertentu. Biasanya
dinyatakan dalam banyaknya penduduk laki-laki per 100 perempuan. Secara
umum rumus rasio dapat dituliskan sebagai berikut :
Dimana :
SR = Sex Ratio (Rasio Jenis Kelamin)
k = konstanta, biasanya nilainya 100 (Ida Bagus Mantra, 2004)
Besar kecilnya rasio jenis kelamin di suatu daerah dipengaruhi oleh :
1. Sex Ratio at birth
Dibeberapa negara umumnya berkisar antara 103-105 bagi laki-laki per 100
bagi perempuan.
2. Pola Mortalitas antara Penduduk Laki-laki dan Penduduk Perempuan
Jika kematian laki-laki lebih besar daripada jumlah kematian perempuan, maka
rasio jenis kelamin semakin kecil.
3. Pola Migrasi antara Penduduk Laki-laki dan Penduduk Perempuan
Jika disuatu daerah sex ratio >100 berarti di daerah tersebut lebih banyak
penduduk laki laki, sedangkan jika sex ratio <100 berarti di daerah tersebut
2.4 Angka Pertumbuhan Penduduk
Angka pertumbuhan penduduk (r) menunjukkan rata-rata pertambahan penduduk
pertahun pada periode atau waktu tertentu, biasanya dinyatakan dengan persen.
Ada beberapa macam ukuran angka pertumbuhan penduduk yaitu :
1. Pertumbuhan Geometri
Pt = P0 . ( 1+ r ) t
2. Pertumbuhan Eksponensial
Pt = P0 . e rt
log Pt = log P0 + log e rt
rt log e = log Pt - log P0
r =
r =
Dimana :
Pt = jumlah penduduk pada tahun t
P0 = jumlah penduduk pada tahun dasar
r = tingkat pertumbuhan penduduk
t = jangka waktu antar Po dan Pt
BAB 3
SEJARAH SINGKAT KABUPATEN LABUHAN BATU
3.1 Latar Belakang Terbentuknya Kabupaten Labuhan Batu
Sebelum penjajahan Belanda memasuki daerah Labuhanbatu, sistem
pemerintahan Labuhanbatu bersifat monarkhi yang Kepala Pemerintahan disebut
Sultan atau Raja yang dibantu oleh seorang bergelar Bendahara Paduka Sri
Maharaja yang bertugas sebagai Kepala Pemerintahan sehari-hari (semacam
Perdana Menteri).
Kesultanan yang terdapat di wilayah Kabupaten Labuhanbatu pada waktu itu
terdiri dari empat kesultanan, yaitu :
1. Kesultanan Kota Pinang berkedudukan di Kota Pinang
2. Kesultanan Kualuh berkedudukan di Tanjung Pasir
3. Kesultanan Panai berkedudukan di Labuhan Bilik
4. Kesultanan Bilah berkedudukan di Negeri Lama.
5. Ditambah satu Half-Bestuur Kerajaan Kampung Raja berkedudukan di
Tanjung Medan.
(berkisar tahun 1831). Pada tahun 1861 kesatuan angkatan laut Belanda di bawah
pimpinan Bevel Hebee datang ke Kampung Labuhanbatu (di hulu Kota Labuhan
Bilik sekarang) melalui sungai Barumun. Kemudian di perkampungan dibangun
pelabuhan yang terbuat dari beton sebagai tanda pendaratan persinggahan
kapal-kapal berbobot 3000 s/d 5000 ton. Kemudia pada lokasi pelabuhan tersebut
berkembang menjadi sebuah perkampungan (desa) yang lebih dikenal dengan
nama " Pelabuhan Labuhan Batu".
Dalam perkembangan selanjutnya, Pemerintahan Kolonial Belanda secara
yuridis formal menetapkan Gouvernement Bisluit Nomor 2 tahun 1867 tertanggal
30 September 1867 tentang pembentukan Afdeling Asahan yang meliputi tiga
Onder Afdeling, yaitu :
1. Onder Afdeling Batu Bara dengan Ibukota Labuhan Ruku
2. Onder Afdeling Asahan dengan Ibukota Tanjung Balai
3. Onder Afdeling Labuhan Baru dengan Ibukota Kampung Labuhan batu
Dan secara administratif pemerintahan wilayah Labuhanbatu merupakan
bagian dari wilayah Afdeling Asahan yang dipimpin Asisten Residen (Bupati)
sedangkan Onder Afdeling dipimpin Contreleur (Wedana).
Pada awalnya Contreleur Labuhanbatu berkedudukan di Kampung Labuhan
batu, kemudian pada tahun 1895 dipindahkan ke Labuhan Bilik, tahun 1924
dipindahkan ke Marbau, tahun 1928 dipindahkan ke Aek Kota Batu dan pada
tahun 1932 dipindahkan ke Rantauprapat sampai kemerdekaan diproklamirkan 17
Pada masa Pemerintahan Jepang sistem pemerintahan Zaman Hindia Belanda
dilanjutkan dan untuk memonitoring kegiatan pemerintahan yang dilaksanakan
oleh Sultan/Raja, pemerintahan Jepang membentuk Tuk Fuku Bunsyuco. Setelah
Kemerdekaan Republik Indonesia diproklamirkan dan tepatnya pada tanggal 16
malam 17 Oktober 1945 maka di Sumatera Utara dibentuklah Komite Nasional
Daerah diberbagai daerah termasuk di Labuhanbatu. Melalui keputusan Komite
Nasional Daerah Labuhanbatu pada tanggal 17 Oktober 1945 dibentuklah
pemerintahan di Kabupaten Labuhan batu. Dalam perkembangan berikutnya,
Komite Nasional Daerah Keresidenan Sumatera Timur menetapkan Labuhanbatu
sebagai salah satu Kabupaten di Sumatera Utara, dipimpin Gose Gautama sebagai
Bupati pertama, yang membawahi empat kewedanaan yaitu :
1. Kewedanaan Kualuh Leidong
sebagai Hari Jadi Pemerintahan Kabupaten Labuhanbatu (Lembaran daerah
Kabupaten Daerah TK II Labuhanbatu Nomor 11 Tahun 1998 seri D Nomor 4).
Seiring dengan berkembangnya Daerah Otonomi baru di era reformasi, melalui
UU Nomor 32 dan UU Nomor 33 Tahun 2008, Kabupaten Labuhanbatu
3.2 Letak dan Keadaan Geografis
Kabupaten Labuhanbatu dengan Ibukota Rantauprapat merupakan salah satu
kabupaten yang berada pada kawasan pantai timur Propinsi Sumatera Utara yang
terletak pada koordinat 1° 41’ - 2° 44’ Lintang Utara dan 99° 33’ - 100° 22’
Bujur Timur. Dan mempunyai kedudukan yang cukup strategis, yaitu berada pada
jalur lintas timur Sumatera dan berada pada persimpangan menuju Propinsi
Sumatera Barat dan Riau, yang menghubungkan pusat-pusat perkembangan
wilayah di Sumatera dan Jawa serta mempunyai akses yang memadai ke luar
negeri karena berbatasan langsung dengan Selat Malaka.
Kawasan Kabupaten Labuhanbatu terdiri dari kawasan perkotaan, kawasan
pesisir/ pantai dan kawasan perbatasan/ pedalaman.
Pada mulanya luas kabupaten ini adalah 9.223,18 km², sedangkan jumlah
penduduknya sebanyak 1.431.605 jiwa pada tahun 2007. Dengan dibentuknya
Kabupaten Labuhanbatu Selatan dan Kabupaten Labuhan Batu Utara pada tahun
2008., maka luas kabupaten ini menjadi 2.562,01 km² dan penduduknya sebanyak
857.692 jiwa. Sebelum pemekaran jumlah kecamatan di kabupaten ini adalah 22
kecamatan. Dengan dibentuknya Kabupaten Labuhan Batu Utara dan Kabupaten
Labuhan Batu Selatan, maka jumlah kecamatan di kabupaten ini menjadi 9
kecamatan. Berikut nama-nama kecamatan tersebut:
1. Bilah Barat
2. Bilah Hilir
3. Bilah Hulu
5. Panai Hulu
dengan adanya pemekaran dari kabupaten ini, yaitu melalui pembentukan
Kabupaten Labuhan Batu Utara dan Kabupaten Labuhan Batu Selatan.
Kecamatan yang menjadi wilayah Kabupaten Labuhanbatu Utara:
1. Aek Kuo
Kecamatan yang menjadi wilayah Kabupaten Labuhanbatu Selatan :
1. Kampung Rakyat
4. Sei Kanan
5. Torgamba
3.4 Iklim
a. Tipe
Kabupaten Labuhanbatu termasuk daerah yang beriklim tropis, yang memiliki
2 musim yaitu musim kemarau dan musim hujan.
b. Curah Hujan
Pada tahun 2007, rata-rata hari hujan di Kabupaten Labuhanbatu sebanyak
12,75 hari perbulan dengan rata-rata curah hujan 329 mm.
c. Suhu
Iklim di Kabupaten Labuhanbatu secara umum rata-rata temperatur 22,50 C
dengan suhu maksimum 330 C dan suhu minimum 210 C.
d. Kelembaban
Kelembaban rata-rata 96,2% dengan kelembaban tertinggi pada sore hari dan
terendah pada pagi hari.
3.5 Pemerintahan
Kabupaten Labuhanbatu secara administrasi terdiri dari 22 Kecamatan 209 Desa,
33 Kelurahan. Luas wilayah Kabupaten Labuhan Batu adalah 922.318 Ha atau
Berdasarkan Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Labuhanbatu Tahun
2010-2030 potensi pengembangan wilayah Kabupaten Labuhanbatu diarahkan
kepada pengembangan kawasan budidaya. Pengembangan kawasan budidaya
diarahkan kepada Kawasan Peruntukkan Pertanian, Kawasan Perkebunan Kelapa
Sawit , Kawasan Perkebunan Karet, Kawasan Budidaya Perikanan, Kawasan
Peruntukkan Industri, Kawasan Peruntukkan Permukiman dan Kawasan
Peruntukkan Lainnya.
3.6 Penduduk
Masalah kependudukan dari tahun ke tahun selalu mendapat perhatian lebih, baik
dari Pemerintah Pusat secara umum maupun Pemerintah Daerah secara khusus
karena masalah ini berkaitan dengan pembangunan fasilitas-fasilitas publik
diantaranya, pendidikan, kesehatan, dan ketenagakerjaan. Data kependudukan
diperlukan untuk perencanaan maupun evaluasi pembangunan. Dari sisi
perencanaan, data ini dapat menjadi dasar untuk merencanakan pemenuhan
kebutuhan akan fasilitas penunjang kesejahteraan masyarakat, misalnya fasilitas
pendidikan, fasilitas kesehatan masyarakat, tempat ibadah, tempat rekreasi, dan
lainnya. Sedangkan dari sisi evaluasi, data ini dapat menjadi gambaran sampai
sejauh mana program yang menyangkut hal kependudukan sudah berjalan,
seperti: Program Keluarga Berencana yang bertujuan untuk menekan/mengurangi
jumlah kelahiran, Program Wajib Belajar maupun program lain yang berkaitan
Berdasarkan hasil Pendaftaran Pemilih dan Pendataan Penduduk Berkelanjutan
(P4B), jumlah penduduk Kabupaten Labuhanbatu pada tahun 2009 sebanyak
414.417 jiwa dengan pertumbuhan sebesar 1,28 % mengakibatkan kepadatan
penduduk daerah Labuhanbatu meningkat dari 159,72 jiwa/Km2 menjadi 162
jiwa/Km2. Komposisi penduduk menurut gender Kabupaten Labuhanbatu terdiri
dari 209.320 jiwa penduduk laki-laki (50,51%) dan 205.097 jiwa penduduk
perempuan (49,49%). Jumlah rumah tangga yang ada di Kabupaten Labuhanbatu
sebesar 93.943, yang rata-rata 4 jiwa per rumah tangga. Angka sex rasio sebesar
102 % yang berarti perkembangan penduduk laki-laki lebih besar dibanding
dengan penduduk perempuan.
BAB 4
ANALISIS DAN PENGOLAHAN DATA
4.1 Arti dan Kegunaan Analisis Data
Analisa data pada dasarnya dapat diartikan sebagai berikut :
1. Membandingkan dua hal atau lebih variabel untuk mengetahui selisih atau
rasionya, kemudian diambil kesimpulan.
2. Menguraikan atau memecahkan suatu keseluruhan menjadi bagian-bagian atau
komponen yang lebih kecil agar dapat :
a. Mengetahui komponen yang menonjol.
b.Membandingkan antara komponen yang satu dengan komponen lainnya.
c. Membandingkan salah satu atau bebrapa komponen dengan keseluruhan.
3. Memperkirakan atau memperhitungkan besarnya pengaruh secara kuantitas
dari suatu kejadian terhadap suati kejadian lainnya.
4.2 Model Proyeksi
Pertambahan atau pertumbuhan jumlah penduduk dapat mempengaruhi
kesejahteraan daerah atau Negara yang bersangkutan. Dalam pengolahan data ini
Model tersebut adalah model eksponensial. Rumus yang dipergunakan adalah
sebagai berikut :
Pt = P0 . e rt
log Pt = log P0 + log e rt
rt log e = log Pt - log P0
r =
Atau
r =
Dimana :
Pt = jumlah penduduk pada tahun t
P0 = jumlah penduduk pada tahun dasar
r = tingkat pertumbuhan penduduk
t = jangka waktu antar Po dan Pt
4.2.1 Keadaan Jumlah Penduduk
Tabel 4.1 Jumlah Penduduk Menurut Jenis Kelamin dari Tahun
1999-2009
Penduduk
Tahun
Laki-laki Perempuan
Jumlah
1999 407865 410866 818731
2000 414747 417703 832450
2001 419588 420790 840378
2002 425876 422362 848238
2003 454302 456200 910502
2004 476368 467131 943499
2005 480545 471228 951773
2006 498794 488363 987157
2007 508912 498273 1007185
2008 485481 472314 957795
2009 518286 505340 1023626
Gambar 4.1 Diagram Jumlah Penduduk Kabupaten Labuhanbatu
1. Analisis Persentase Perubahan Penduduk Laki-laki Secara Manual
= 0,0167 x 100 = 1,67
= 0,0116 x 100 = 1,16
= 0,0149 x 100 = 1,49
= 0,0646 x 100 = 6,46
= 0,0474 x 100 = 4,74
= 0,0373 x 100 = 3,73
= 0,0201 x 100 = 2,01
= -0,0471 x 100 = -4,71
= 0,0537 x 100 = 5,37
2. Analisis Persentase Perubahan Jumlah Penduduk Laki-laki dengan
Menggunakan Microsoft Excel
Tabel 4.2 Persentase Perubahan Jumlah Penduduk Laki-laki
Tahun Jumlah
2000 414747 2,718282 0,016732 1,6732457
2001 419588 2,718282 0,011605 1,1604581
2002 425876 2,718282 0,014875 1,4874946
2003 454302 2,718282 0,064614 6,4613947
2004 476368 2,718282 0,047428 4,7428487
2006 498794 2,718282 0,037272 3,7272306
2007 508912 2,718282 0,020082 2,0081927
2008 485481 2,718282 -0,047135 -4,7134959
2009 518286 2,718282 0,053743 5,3742907
Gambar 4.2 Tampilan Analisis Persentase Perubahan Jumlah
Penduduk laki-laki
3. Analisis Persentase Perubahan Jumlah Penduduk Perempuan Secara Manual
= 0,0165 x 100 = 1,65
= 0,0037 x 100 = 0,37
Tabel 4.3 Persentase Perubahan Jumlah Penduduk Perempuan
Tahun Jumlah
2000 417703 2.718282 0,0165035 1,65035254
2001 420790 2.718282 0,0073632 0,73632428
2002 422362 2.718282 0,0037289 0,37288691
Tahun Jumlah Penduduk
Bilangan Pokok Logaritma
Perubahan Jumlah Penduduk
Persentase Perubahan Jumlah Penduduk %
2004 467131 2.718282 0,0236784 2,36784209
2005 471228 2.718282 0,0087323 0,87323205
2006 488363 2.718282 0,0357169 3,57169262
2007 498273 2.718282 0,0200891 2,00891365
2008 472314 2.718282 -0,0535041 -5,35040976
2009 505340 2.718282 0,0675874 6,75874472
Gambar 4.3 Tampilan Analisis Persentase Perubahan Jumlah Penduduk
4. Analisis Persentase Perubahan Jumlah Penduduk Keseluruhan Penduduk
Laki-laki dan Perempuan Secara Manual
= 0.0166 x 100 = 1.66
= 0,0095 x 100 = 0,95
= 0,0093 x 100 = 0,93
= 0,0708 x 100 = 7,08
= 0,0356 x 100 = 3,56
= 0,0087 x 100 = 0,87
= 0,0365 x 100 = 3,65
= 0,0201 x 100 = 2,01
= -0,0504 x 100 = 5,04
5. Analisis Persentase Perubahan Jumlah Keseluruhan Penduduk Laki-laki dan
Perempuan dengan Menggunakan Microsoft Excel
Tabel 4.4 Tampilan Analisis Peresentase Perubahan Jumlah Keseluruhan
Penduduk Laki-laki dan Penduduk Perempuan
Tahun Jumlah
2000 832450 2,718282 0,01661758 1,66175784
2001 840378 2,718282 0,00947863 0,94786300
2002 848238 2,718282 0,00930947 0,93094656
2003 910502 2,718282 0,07083483 7,08348345
2004 943499 2,718282 0,03559921 3,55992069
2005 951773 2,718282 0,00873126 0,87312555
2006 987157 2,718282 0,03650253 3,65025314
2007 1007185 2,718282 0,02008549 2,00854939
2008 957795 2,718282 -0,05038010 -5,03801008
Gambar 4.4 Tampilan Analisis Persentase Perubahan Jumlah
Keseluruhan Penduduk Laki-laki dan Perempuan
Tabel 4.5 Persentase Perubahan Jumlah Keseluruhan Penduduk
Laki-laki, Perempuan dan Jumlah Keseluruhan dari Penduduk
Laki-laki dan Perempuan
Tahun Jumlah Penduduk Laki-Laki %
Jumlah Penduduk Perempuan %
Jumlah Penduduk Laki-Laki dan Penduduk
Perempuan %
1999 - - -
2000 1,67 1,65 1.66
2001 1,16 0,74 0,95
2002 1,49 0,37 0,93
2003 6,46 7,71 7,08
Tahun Jumlah Penduduk
Tabel diatas menunjukkan bahwa persentase perubahan (r) jumlah penduduk
laki-laki dan perempuan mengalamai penurunan ataupun perkembangan yang
sangat drastis pada tahun 2008. Berkurangnya pertumbuhan penduduk laki-laki
dan perempuan di kabupaten Labuhanbatu ada kemungkinan dikarenakan oleh
imigrasi, mortalitas yang terjadi dikarenakan fasilitas kesehatan yang kurang
memadai.
Dari perubahan angka-angka tersebut diatas dapat dilihat bahwa setiap
tahunnya jumlah penduduk di Labuhanbatu selalu berubaha, terkadang
jumlahnya meningkat dan juga menurun. Keadaan seperti ini yang mungkin
akan dijelaskan di atas mungkin ada keterkaitannya dengan Keluarga
Berencana (KB) yang telah disarankan oleh pemerintah, dimana pemerintah
mengambil kebijakan untuk berusaha menekan angka kelahiran serendah
mungkin. Faktor-faktor lain adalah perpindahan penduduk baik untuk menetap
4.3 Proyeksi Jumlah Penduduk
a. Rata-rata Perubahan Persentase Jumlah Penduduk Laki-laki
= = = 2,279
b. Rata-rata Perubahan Persentase Jumlah Penduduk Perempuan
= = = 2,07
c. Rata-rata Perubahan Persentase Jumlah Penduduk Laki-laki dan Perempuan
= = = 2,232
Dari rata-rata perubahan persentase jumlah penduduk di atas diharapkan perubahan
penduduk yaitu : r < 2,232
Setelah diperoleh nilai dari setiap variabel rata-rata perubahan persentase
penduduk Labuhanbatu, maka dapat diproyeksikan jumlah penduduk Labuhanbatu
5 tahun mendatang yang ditentukan dengan menggunakan rumus pertumbuhan
eksponensial yaitu:
Pt = P0 . e rt
1. Proyeksi Jumlah Penduduk Laki-laki Kabupaten Labuhan Batu Secara Manual
P2010 = P2009 . e rt
= 518286 . 2,718282 0.02279 . 1
P2011 = P2009 . e rt
Tabel 4.6 Proyeksi Jumlah Penduduk Laki-laki Tahun 2010-2014
Tahun Penduduk E R
2007 508912 2,718282 0,02279
2008 485481 2,718282 0,02279
2009 518286 2,718282 0,02279
2010 530233,36 2,718282 0,02279
2011 542456,13 2,718282 0,02279
2012 554960,65 2,718282 0,02279
2013 567753,43 2,718282 0,02279
2014 580841,10 2,718282 0,02279
2. Proyeksi Jumlah Penduduk Perempuan Kabupaten Labuhan Batu Secara Manual
P2014 = P2009 . e rt
= 505340 . 2,718282 0.0207 . 5
= 56044,52
Tabel 4.7 Proyeksi Jumlah Penduduk Perempuan Tahun 2010-2014
3. Proyeksi Jumlah Penduduk Laki-laki dan Perempuan Kabupaten Labuhanbatu
Secara Manual
P2010 = P2009 . e rt
= 1023626 . 2,718282 0.0232 . 1
= 1047651,75
P2011 = P2009 . e rt
= 1023626 . 2,718282 0.0232 . 2
= 1072241,4
P2012 = P2009 . e rt
= 1023626 . 2,718282 0.0232 . 3
= 1097408,21
P2013 = P2009 . e rt
= 1023626 . 2,718282 0.0232 . 4
= 1123165,72
P2014 = P2009 . e rt
= 1023626 . 2,718282 0.0232 . 5
Tabel 4.8 Proyeksi Jumlah Keseluruhan Penduduk Laki-laki dan Perempuan
Tahun 2010-2014
Tahun Penduduk E R
1999 818731 2,718282 0,0232
2000 832450 2,718282 0,0232
2001 840378 2,718282 0,0232
2002 848238 2,718282 0,0232
2003 910502 2,718282 0,0232
2004 943499 2,718282 0,0232
2005 951773 2,718282 0,0232
2006 987157 2,718282 0,0232
2007 1007185 2,718282 0,0232
2008 957795 2,718282 0,0232
2009 1023626 2,718282 0,0232
2010 1047651,75 2,718282 0,0232
2011 1072241,4 2,718282 0,0232
2012 1097408,21 2,718282 0,0232
2013 1123165,72 2,718282 0,0232
Untuk lebih jelasnya, hasil proyeksi (perkiraan) jumlah penduduk Labuhanbatu dari
tahun 2010-2014 dapat dilihat pada tabel dibawah ini.
Tabel 4.9 Hasil Proyeksi Jumlah Penduduk Kabupaten Labuhan Batu
Tahun 2010-2014
sebesar 1149528 jiwa, dengan jumlah penduduk laki-laki sebesar 580841 jiwa, dan
jumlah penduduk perempuan adalah sebesar 56044 jiwa. Jika dibandingkan dengan
jumlah penduduk pada tahun-tahun sebelumnya, dapat dilihat bahwa sampai pada
tahun 2014 yang akan datang, jumlah penduduk di Labuhanbatu akan mengalami
peningkatan. Hal tersebut dapat terjadi apabila tingkat kelahiran tinggi, dan juga
semakin meningkatnya jumlah penduduk yang melakukan migrasi ke Kabupaten
BAB 5
IMPLEMENTASI SISTEM
5.1 Tahap Implementasi
Tahap implementasi merupakan tahapan penerapan hasil desain tertulis kedalam
programming (coding). Pada tahapan inilah seluruh desain dituangkan kedalam
bahasa pemrograman tertentu untuk menghasilkan sebuah sistem informasi yang
sesuai dengan desain tertulis.
Implementasi yang sudah selesai harus diuji coba kehandalannya sehingga
dapat diketahui kehandalan dari sistem yang ada dan telah sesuai dengan apa yang
diinginkan. Dalam data pengolahan jumlah penduduk implementasi yang
digunakan penulis adalah dengan menggunakan Software Excel,. Selain berfungsi
sebagai manipulasi atau pengolah angka, Microsoft Excel juga dapat digunakan
untuk memanipulasi teks komputer. Untuk dapat menggunakan Microsoft Excel
5.2 Pengaktifan Microsoft Excel
Tahap pertama yang harus dilakukan adalah mengaktifkan Windows dan pastikan
Microsoft Excel berada dalam jaringan Microsoft Windows, kemudian ikuti
langkah-langkah berikut ini :
1. Dari Windows, klik start pada taskbar, lalu klik program maka item menu
program aplikasi yang telah diinstal akan tampil.
2. Klik Microsoft Excel.
Gambar :
Gambar 5.1 Tampilan Pengaktifan Jendela Microsoft Ecxel dari
5.3 Lembar Kerja Microsoft Excel
Sebuah pengaktifan akan tampil lembar kerja Excel yang sudah siap untuk
dipergunakan, lembar kerja Excel tersebut dapat dilihat pada gambar dibawah ini:
Gambar :
Gambar 5.2 Tampilan Lembar Kerja Microsoft Excel
Lembar kerja adalah kumpulan kolom dan baris, dimana kolom berurutan dari
atas kebawah sedangkan baris berurutan dari kiri kekanan yang terdiri atas 256
kolom dan 65.536 baris pada setiap lembar kerja.
Pada setiap kolom dan baris terdapat sel dan ini diidentifikasikan dengan
alamat yang merupakan kombinasi antara abjad untuk kolom dan angka untuk
Disamping itu lembar kerja Excel terdapat banyak elemen yang memiliki
fungsi tersendiri.
5.4 Pengisian Data
Pengisian data kedalam lembar kerja Excel adalah sama dengan memasukkan
atau pengetikan data kedalamnya. Ada dua alternative pengisian data, yakni
menggunakan keyboard komputer atau melalui sub menu yang terdapat pada
menu Excel. Dalam pengisian data kedalam lembar kerja dengan keyboard,
diperlukan langkah-langkah sebagai berikut :
1. Letakkan pointer pada sel yang akan diisi data.
2. Ketik data yang diinginkan.
3. Tekan enter atau klik tombol kiri mouse pada sel lain untuk konfirmasi atau
mengakhirinya, sedangkan alternative kedua dalam mengisi data adalah
menggunakan sub menu pada menu edit di Excel. Dengan alternative ini akan
memiliki banyak pilihan, yaitu: down, up, right, left, dan series (autofill).
5.5 Pembuatan Grafik
Grafik pada Excel dapat dibuat menjadi satu dengan data atau terpisah pada
lembar grafik tersendiri, namun masih berada pada file yang sama. Untuk
membuat garfik pada Excel, bias menggunakan icon chart wizard yang terdapat
Adapun langkah-langkah yang diperlukan adalah :
1. Sorot sel atau range sel yang ingin dibuat grafik.
2. Klik Insert, lalu pilih chart atau klik chart pada toolbar, maka akan tampil
kotak dialog chart tipe.
Gambar :
Gambar 5.3 Tampilan Kotak Dialog Chart Tipe.
3. Klik tipe grafik yang diinginkan kemudian klik next, maka kotak dialog chart
source data akan tampil
4. Pada tampilan akan terlihat range data yang telah disorot dan klik radio button
rows atau kolom yang diinginkan , klik next maka akan tampil kotak dialog
5. Pada chart options, ketik judul grafik. Setelah itu klik next, maka kotak dialog
chart options akan tampil.
6. Anda dapat memilih tempat untuk meletakkan grafik ini, kemudian klik finish.
Maka grafik analisi data akan ditempatkan di lembar kerja yang dipilih.
Gambar 5.4 :
BAB 6
KESIMPULAN DAN SARAN
6.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisis dan evaluasi jumlah penduduk kabupaten Labuhanbatu
tahun 1999-2009, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut :
1. Dengan menggunakan rumus pertumbuhan eksponensial, dapat dicari
persentase perubahan jumlah penduduk laki-laki, persentase perubahan jumlah
penduduk perempuan, serta persentase perubahan jumlah penduduk secara
keseluruhan (laki-laki dan perempuan) sehingga dapat diramalkan jumlah
penduduk di Labuhanbatu 5 tahun mendatang.
2. Dari pembahasan (analisis) yang dilakukan, maka dapat diketahui rata-rata (r)
perubahan persentase jumlah penduduk laki-laki sebesar 2,279% setiap tahun,
dan rata-rata (r) perubahan persentase jumlah penduduk perempuan sebesar
2,07%, serta rata-rata (r) perubahan persentase jumlah penduduk secara
keseluruhan adalah sebesar 2,232% per tahun.
3. Diperkirakan bahwa jumlah penduduk Kabupaten Labuhanbatu menurut jenis
kelamin laki-laki pada tahun 2014 sebesar 580841 jiwa, jenis kelamin
perempuan sebesar 56044 jiwa, dan secara keseluruhan (jenis kelamin laki-laki
4. Setelah memperlihatkan data jumlah penduduk kabupaten Labuhanbatu
berdasrkan jenis kelamin, dapat diketahui bahwa jumlah penduduk perempuan
lebih sedikit daripada jumlah penduduk laki-laki dan dari hasil ramalan
penduduk dari tahun 2010-2014 di kabupaten Labuhanbatu, dapat dilihat
bahwa jumlah penduduk meningkat setiap tahunnya.
6.2 Saran
Berdasarkan data yang diamati, penulis memberi saran dari hasil analisis jumlah
pertumbuhan penduduk di kabupaten Labuhanbatu yaitu sebagai berikut :
1. Dengan meningkatnya jumlah penduduk setiap tahunnya pada tahun-tahun
mendatang, diharapkan pemerintah dapat mengambil tindakan yang tepat
untuk menekan angka pertumbuhan penduduk yang terjadi, misalnya dengan
menggalangkan program KB yang terarah dan berkesinambungan kepada
masyarakat.
2. Pemerintah harus benar-benar memperhatikan faktor-faktor apa saja yang
mempengaruhi perubahan jumlah penduduk yang terjadi di kabupaten
Labuhanbatu setiap tahunnya.
3. Memeratakan penyebaran penduduk, misalnya dengan mengadakan
transmigrasi dan pemerataan pembangunan yang berwawasan lingkungan demi
terciptanya kesejahteraan rakyat.
4. Penambahan dan penciptaan lapangan kerja dengan meningkatkatkan taraf
hidup masyarakat maka diharapkan hilangnya kepercayaan banyak anak
Daftar Pustaka
Badan Pusat Statistik.2010.Labuhan Batu dalam angka.BPS Sumatera Utara:Medan
Mantra,Ida Bagus.2004.Demografi Umum.Jakarta:Pustaka Pelajar
Munir,Rozy Drs.1985.Pendidikan Kependudukan.Jakarta:Bumi Aksara
FEUI.1981.Dasar-dasar Demografi.Jakarta:Lembaga Demografi
Arifin, Johan. 2008. Statistik Bisnis Terapan dengan Microsoft Excel 2007. Jakarta :