• Tidak ada hasil yang ditemukan

Tingkat Pengetahuan Mahasiswi Fakultas Sastra Universitas Sumatera Utara Angkatan 2008 mengenai Pap Smear sebagai Satu Langkah Deteksi Awal untuk Kanker Serviks

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2016

Membagikan "Tingkat Pengetahuan Mahasiswi Fakultas Sastra Universitas Sumatera Utara Angkatan 2008 mengenai Pap Smear sebagai Satu Langkah Deteksi Awal untuk Kanker Serviks"

Copied!
67
0
0

Teks penuh

(1)

TINGKAT PENGETAHUAN MAHASISWI TENTANG PAP

SMEAR SEBAGAI SATU LANGKAH DETEKSI AWAL

UNTUK KANKER SERVIKS DI FAKULTAS SASTRA

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA ANGKATAN 2008

Oleh:

TRACIE GAN PAY FONG

070100265

FAKULTAS KEDOKTORAN

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

(2)

TINGKAT PENGETAHUAN MAHASISWI TENTANG PAP

SMEAR SEBAGAI SATU LANGKAH DETEKSI AWAL

UNTUK KANKER SERVIKS DI FAKULTAS SASTRA

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA ANGKATAN 2008

KARYA TULIS ILMIAH

Oleh:

TRACIE GAN PAY FONG

070100265

FAKULTAS KEDOKTORAN

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

(3)

HALAMAN PENGESAHAN

Judul : Tingkat Pengetahuan Mahasiswi Fakultas Sastra Universitas

Sumatera Utara Angkatan 2008 mengenai Pap Smear sebagai Satu

Langkah

Deteksi Awal untuk Kanker Serviks

Nama : Tracie Gan Pay Fong

NIM : 070100265

Pembimbing Penguji 1

(4)

ABSTRACT

For the background, it is found that the cervical cancer incidence rate in Indonesia is still fairly high, around 22.3%. Most cases of cervical cancer (60-80%) was detected at an advanced stage though this cancer can be detected early. One of the early detection is by doing a Pap Smear test. The objective of this study was to assess the students’ level of knowledge about the awareness of Pap Smear as an early detection for cancer cervix.

The method used in this study was analytical descriptive with cross- sectional design. Population studies were female students from batch 2008 studying in Fakultas Sastra USU. The minimum sample size should be achieved is 66 people. Sampling is done by non-probability sampling technique, ie by consecutive sampling techique.

Result obtained from 66 respondents , about 36 of them knew about Pap Smear where else the remaining 30 of them doesn’t know about Pap Smear. Grouping of respondents knowledge level showed that 3 % of them has a good knowledge about Pap Smear, 34.8% of them has enough knowledge about Pap Smear and 62. 1% of them has a lack of knowledge about Pap Smear.

The conclusion of this study was, It is found that the average popultation of students hasa lack of knowledge in Pap Smear.

(5)

ABSTRAK

Untuk latar belakang, didapati angka kejadian kanker serviks di Indonesia masih terbilang tinggi, yaitu sekitar 28.66%. Sebagian besar kasus kanker serviks (60-80%) terdeteksi pada stadium lanjut. Padahal kanker ini dapat dideteksi secara dini. Salah satunya dengan melakukan pemeriksaan Pap Smear. Didapati tujuan penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tahap pengetahuan mahasiswi tentang Pap Smear sebagai salah satu langkah deteksi awal kanker serviks.

Metode yang digunakan dalam penelitian ini merupakan penelitian deskriptif analitik dengan desain penelitian potong lintang. Populasi penelitian adalah mahasiswi angkatan 2008 di Fakultas Sastra. Jumlah sampel minimum adalah sebanyak 66 orang. Penarikan sampel dilakukan dengan menggunakan teknik non probability sampling, yaitu dengan teknik consecutive sampling

Didapati hasil dari 66 orang responden sebanyak 36 responden tahu tentang Pap Smear sementara yang 30 yang selebihnya tidak tahu mengenai Pap Smear. Setelah dilakukan pengelompokan tingkat pengetahuan, didapatkan 3 % mempunyai pengetahuan yang baik, 34.8% mempunyai tingkat pengetahuan yang cukup dan 62. 1 % mempunyai tingkat pengetahuan yang kurang.

Kesimpulan ialah didapati responden mempunyai tingkat pengetahuan yang kurang mengenai Pap Smear.

(6)

KATA PENGANTAR

Dengan berkat Tuhan saya mampu menghabiskan proposal ini . Pertama sekali, saya ingin mengucapkan terima kasih kepada dosen pembimbing saya dr T. Ibnu. Tanpa bimbingannya tidak tentu saya dapat menghabiskan projek ini. Beliau merupakan dosen pembimbing yang sangat berdedikasi. Walaupun sibuk dengan kerjanya tetapi beliau masih berusaha untuk mencari masa supaya dapat bertemu dengan kami sungguhpun hari minggu.

Ingin saya ambil peluang ini mengucapkan terima kasih kepada civitas akademika Fakultas Kedoktoran Universitas Sumatera Utara bahagian IKK dan MEU (Medical Educational Unit) atas kerjasama mereka dalam bantuan mereka dalam proses menyiapkan proposal saya sepanjang ini.

Juga ingin saya mengucapkan terima kasih kepada bahagian Subbag di Fakultas Keperawatan bagi kerjasama mereka dalam member informasi tentang jumlah populasi untuk sampel saya.

Tidak melupakan teman-teman yang berada di bawah dr. Ibnu juga. Penolongan untuk menyempurnakan proposal saya ini amat dihargai. Terima kasih juga kepada Tuhan atas rahmat nya supaya saya dapat menyiapkan proposal saya ini.

Sekian, terima kasih.

Medan, 02 Mei 2010 ( TRACIE GAN PAY FONG)

(7)

DAFTAR ISI

Halaman

Halaman pengesahan ……….…….i

Abstrak………ii

Abstract………...iii

Kata Pengantar………iv

Daftar Isi ………... v

Daftar Gambar……….viii

Daftar Tabel……….xi

BAB 1 PENDAHULUAN ………..1

1.1. Latar Belakang ………..1

1.2. Rumusan Masalah………...2

1.3. Tujuan Penelitian………....2

1.3.1. Tujuan Umum………...3

1.3.2. Tujuan Khusus………..3

1.4. Manfaat Penelitian………..3

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA ……….4

2.1. Pengetahuan ……….4

2.1.1. Definisi Pengetahuan ……….4

2.1.2.Tingkat Pengetahuan………...4

2.1.3. Faktor yang Mempengaruhi Pengetahuan………..5

2.2. Anatomi Serviks ………..7

2.2.1. Fungsi……….8

(8)

2.3.2. Etiologi………..10

BAB 3 KERANGKA KONSEP DAN DEFINISI OPERASIONAL 3.1. Kerangka Konsep Penelitian………27

3.2. Definisi Operasional ………...27

BAB 4 METODE PENELITIAN 4.1. Jenis Penelitian………...28

4.2. Lokasi dan Waktu Penelitian……….28

4.3. Populasi dan Sampel Penelitian……….28

4.4. Metode Pengumpulan Data………...29

4.5.Metode Analisa Data………..29

4.6. Pengolahan dan Analisa Data………29

BAB 5 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 5.1. Deskripsi Lokasi Penelitian ………31

5.2. Deskripsi Responden Penelitian……….31

5.2.1. Deskripsi Hasil Penelitian………..31

(9)

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN

6.1. Kesimpulan………..35 6.2. Saran...35

(10)

DAFTAR GAMBAR

Nombor Gambar Keterangan Gambar

Halaman

Gambar 2.1. Gambaran serviks dari depan dan dari bawah 9 Gambar 2.2. Gambaran susunan alat reproduksi wanita 9 Gambar 2.3. Gambar sel kanker pada stadium IAi dan IA₂ 15

Gambar 2.4. Gambar sel kanker pada stadium IBi dan IB₂ 16

(11)

DAFTAR TABEL

Nomor Keterangan Tabel Halaman

Tabel 2.1. Stadium pada kanker serviks………...13 Tabel 2.2. Pedoman untuk memulai dan frekwensi pengujian Pap Smear dari beberapa organisasi………...21 Tabel 5.1. Distribusi frekuensi dan persentase berdasarkan karekteristik

(12)

ABSTRACT

For the background, it is found that the cervical cancer incidence rate in Indonesia is still fairly high, around 22.3%. Most cases of cervical cancer (60-80%) was detected at an advanced stage though this cancer can be detected early. One of the early detection is by doing a Pap Smear test. The objective of this study was to assess the students’ level of knowledge about the awareness of Pap Smear as an early detection for cancer cervix.

The method used in this study was analytical descriptive with cross- sectional design. Population studies were female students from batch 2008 studying in Fakultas Sastra USU. The minimum sample size should be achieved is 66 people. Sampling is done by non-probability sampling technique, ie by consecutive sampling techique.

Result obtained from 66 respondents , about 36 of them knew about Pap Smear where else the remaining 30 of them doesn’t know about Pap Smear. Grouping of respondents knowledge level showed that 3 % of them has a good knowledge about Pap Smear, 34.8% of them has enough knowledge about Pap Smear and 62. 1% of them has a lack of knowledge about Pap Smear.

The conclusion of this study was, It is found that the average popultation of students hasa lack of knowledge in Pap Smear.

(13)

ABSTRAK

Untuk latar belakang, didapati angka kejadian kanker serviks di Indonesia masih terbilang tinggi, yaitu sekitar 28.66%. Sebagian besar kasus kanker serviks (60-80%) terdeteksi pada stadium lanjut. Padahal kanker ini dapat dideteksi secara dini. Salah satunya dengan melakukan pemeriksaan Pap Smear. Didapati tujuan penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tahap pengetahuan mahasiswi tentang Pap Smear sebagai salah satu langkah deteksi awal kanker serviks.

Metode yang digunakan dalam penelitian ini merupakan penelitian deskriptif analitik dengan desain penelitian potong lintang. Populasi penelitian adalah mahasiswi angkatan 2008 di Fakultas Sastra. Jumlah sampel minimum adalah sebanyak 66 orang. Penarikan sampel dilakukan dengan menggunakan teknik non probability sampling, yaitu dengan teknik consecutive sampling

Didapati hasil dari 66 orang responden sebanyak 36 responden tahu tentang Pap Smear sementara yang 30 yang selebihnya tidak tahu mengenai Pap Smear. Setelah dilakukan pengelompokan tingkat pengetahuan, didapatkan 3 % mempunyai pengetahuan yang baik, 34.8% mempunyai tingkat pengetahuan yang cukup dan 62. 1 % mempunyai tingkat pengetahuan yang kurang.

Kesimpulan ialah didapati responden mempunyai tingkat pengetahuan yang kurang mengenai Pap Smear.

(14)

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Secara global, setiap tahun diperkirakan terjadi kasus baru penderita kanker leher rahim sebanyak 493.243 jiwa dan kematian karena kanker ini sebanyak 273.505 jiwa per tahun. Hampir 80% angka-angka tersebut terjadi di negara sedang berkembang, sehingga angka kejadian baru (insidensi) yang distandarisasi menurut umur untuk wanita di negara berkembang rata-rata 61 per 100.000 wanita. Angka tersebut hampir enam kali lipat dari angka kejadian kanker baru leher rahim pada wanita dari negara berkembang (11 per 100.000 wanita). Penyakit ini mengenai wanita usia masih produktif. Secara global, kanker leher rahim berkontribusi sebesar 12% dari seluruh kanker pada perempuan.

Departemen Kesehatan RI melaporkan bahwa masalah kanker sangat khas, yakni kasusnya banyak dan ditemukan di stadium lanjut. Di RS. Dr. Cipto Mangunkusumo dari 1.717 kasus kanker ginekologik (1989-1992) 76.2% di antaranya adalah kanker serviks, dikarenakan tidak melakukan pemeriksaan Pap Smear Pap Smear merupakan metode pemeriksaan sel rahim dengan menggunakan mikroskop. Skrining Pap Smear yang adekuat dapat menurunkan kemungkinan seorang wanita meninggal akibat kanker serviks hingga 90%. Data Pap Smear di laboratorium sitologi di RSAM pada tahun 2002 hingga 2009 menunjukkan penurunan angka pada wanita yang melakukan Pap Smear. Pada tahun 2002 tercatat angka sebanyak 348 orang, tahun 2004 sebanyak 446 orang, tahun 2005 sebanyak sebanyak 384 orang, tahun 2006 sebanyak 293 orang dan tahun 2009 sebanyak 240 orang. Hasil penurunan jelas kelihatan dari tahun 2004 hingga 2009.

(15)

sedang berkembang. Faktor kemiskinan dan ketidak merataan dana-dana bantuan untuk penyakit kanker di negara berkembang adalah faktor yang menjadi penyebab mengapa kejadian kanker leher rahim sangat tinggi. Belum lagi dampak skrining di negara sedang berkembang masih sangat sedikit karena pada saat ini diperkirakan baru sekitar 5 persen perempuan yang telah melakukan tindakan skrining. (Gadjah Mada Jurnal, 2008 )

Berdirinya Fakultas Sastra diawali dengan keluarnya surat Keputusan Menteri Perguruan Tinggi Ilmu Pengetahuan Nomor: 190/1965 terhitung mulai 25 Agustus 1965. Fakultas Sastra dipilih sebagai sampel populasi adalah karena mereka tidak pernah terpapar dengan pengetahuan tentang kanker serviks atau Pap Smear. (UniversitasSumateraUtara, 2009)

1.2. Rumusan Masalah

Bagaimana tingkat pengetahuan mahasiswi angkatan 2008 di Fakultas Sastra di Universitas Sumatera Utara terhadap pemeriksaan Pap Smear sebagai deteksi awal Kanker Serviks.

1.3. Tujuan Penelitian 1.3.1 Tujuan Umum

(16)

1.3.2. Tujuan Khusus

Yang menjadi tujuan khusus dalam penelitian ini adalah:

Untuk mengetahui tingkat pengetahuan mahasiswi angkatan 2008 di Fakultas Sastra di Universitas Sumatera Utara tentang Pap Smear mengenai tujuan, cara pemeriksaan dan frekuensi pemeriksaan sebagai salah satu deteksi awal Kanker Serviks.

1.4. Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat untuk : 1.4.1. Bagi masyarakat: Mahasiswi memahami tentang faktor-faktor yang menyebabkan kanker serviks dan cara deteksi awal kanker serviks.

1.4.2. Bagi Petugas Kesehatan Masyarakat: Mengetahui tingkat pengetahuan mahasiswi mengenai Kanker Serviks dan cara pencegahan sehingga dapat merencanakan suatu strategi pelayanan kesehatan untuk menindaklanjutinya.

1.4.3. Bagi peneliti: Dapat mengembangkan kemampuan di bidang

(17)

BAB 2

TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Pengetahuan

2.1.1 Definisi Pengetahuan

Pengetahuan merupakan hasil dari tahu dan terjadi setelah seseorang melakukan penginderaan terhadap suatu objek, baik malalui indera penglihatan, pendengaran, penciuman, rasa, dan raba.

2.1.2 Tingkat Pengetahuan

Pengetahuan mempunyai enam tingkatan, yaitu: a. Tahu

Tahu adalah suatu keadaan dimana seseorang dapat mengingat sesuatu yang telah dipelajari sebelumnya. Tahu ini merupakan tingkat pengetahuan yang paling rendah.

b. Paham

Paham diartikan sebagai suatu keadaan dimana seseorang mampu menjelaskan dengan benar tentang objek yang diketahui dan dapat menginterpretasikan materi tersebut secara benar.

c. Aplikasi

(18)

d. Analisis

Analisis adalah suatu kemampuan untuk menjabarkan suatu objek ke dalam komponen-komponen yang masih dalam satu struktur organisasi dan masih ada kaitannya satu sama lain, misalnya mengelompokkan dan membedakan.

e.Sintesis

Sintesis adalah suatu kemampuan untuk meletakkan atau menghubungkan bagian- bagian di dalam suatu bentuk keseluruhan yang baru.

f.Evaluasi

Evaluasi adalah suatu kemampuan untuk melakukan penilaian terhadap suatu materi atau objek. (Notoatmodjo,2003).

2.1.3. Faktor yang Mempengaruhi Pengetahuan

Menurut Notoatmodjo (2003) dalam Widianti (2007) , pengetahuan seseorang dipengaruhi oleh beberapa faktor, yaitu:

A) Pengalaman

Pengalaman dapat diperoleh dari pengalaman sendiri maupun pengalaman orang lain. Pengalaman yang diperoleh dapat memperluas pengetahuan seseorang.

B) Tingkat Pendidkan

Secara umum, orang yang berpendidikan lebih tinggi akan memiliki pengetahuan yang lebih luas daripada orang yang berpendidikan lebih rendah.

C) Keyakinan

(19)

D) Fasilitas

Fasilitas sebagai sumber informasi yang dapat mempengaruhi pengetahuan seseorang adalah majalah, radio, Koran, televise, buku, dan lain-lain. E) Penghasilan

Penghasilan tidak berpengaruh secara langsung terhadap pengetahuan seseorang. Namun, jika seseorang berpenghasilan cukup besar, maka dia mampu menyediakan fasilitas yang lebih baik.

F) Sosial Budaya

(20)

2.2. Anatomi Serviks

Leher rahim adalah bagian sempit dari rahim dan terletaknya lebih rendah dari rahim dimana ia bergabung dengan ujung atas vagina. Hal ini kadang-kadang disebut "serviks uteri", atau "leher rahim”.

Ectocervix

Bagian memproyeksikan ke dalam vagina disebut sebagai portio vaginalis atau ectocervix.

Os eksternal

Ectocervix pembukaan yang disebut os eksternal.

Kanal endoserviks

Lorong antara os eksternal dan rongga rahim disebut sebagai kanal endoserviks.

Os internal

Kanal endoserviks berakhir pada os internal yang adalah pembukaan leher rahim di dalam rongga rahim.

Cervical kriptus

(21)

Lendir serviks

Setelah menstruasi berakhir, os eksternal dilindungi oleh lendir asam tinggi untuk mencegah infeksi. Pengenceran lendir dan pH meningkat beberapa hari sebelum ovulasi, sehingga memungkinkan spermatazoa melewati leher rahim ke tuba falopi di mana mereka menunggu ovum dibebaskan. Meskipun sebagian besar kontrasepsi oral bekerja terutama dengan mencegah ovulasi, efektivitas mereka meningkat karena mereka mencegah lendir dari leher rahim menipis, sehingga menghalangi spermatazoa dari memasuki saluran reproduksi wanita.

Posisi serviks

Setelah menstruasi dan di bawah pengaruh estrogen, leher rahim mengalami beberapa perubahan posisi dan tekstur. Namun, pada pendekatan ovulasi wanita, leher rahim menjadi lembut dan lunak, posisinya akan terdorong ke atas dan berada dalam keadaan terbuka sebagai respon kepada kandungan estrogen yang tinggi saat ovulasi.

2.2.1. Fungsi

• Selama menstruasi leher rahim mengalami sedikit peregangan untuk memungkinkan endometrium dilepaskan.

(22)

Gambar 2.1. Gambaran serviks dari depan dan dari bawah

(23)

2.3. Kanker Serviks

2.3.1. Definisi

Kanker serviks ialah kanker pada leher rahim (uterus). (MedicineNet, 2002)

2.3.2. Etiologi

Tergantung pada faktor risikonya:

Human papilloma virus (HPV) adalah penyebab utama dari Infeksi HPV

(24)

Jika anda merokok, anda lebih beresiko untuk mengalami kanker serviks sel skuamosa. Para peneliti telah menemukan bahan kimia penyebab kanker (benzopyrene) dari asap rokok di lendir leher rahim perempuan yang merokok. Mereka bertanggapan bahawa bahan kimia ini merusak serviks. Ada sel-sel di lapisan leher rahim yang disebut sel-sel Langerhans yang secara khusus membantu melawan penyakit. Sel-sel ini tidak bekerja dengan baik pada perokok. Jika anda terinfeksi dengan HPV beresiko tinggi dan anda merokok, kemungkinan anda untuk memiliki sel-pra kanker atau kanker di leher rahim adalah sebanyak dua kali ganda. Sel-sel Langerhans yang kurang berfungsi tidak mampu melawan virus dan melindungi sel-sel leher rahim dari perubahan genetik yang dapat menyebabkan kanker.

Merokok

Jika anda memiliki sistem kekebalan tubuh yang lemah, maka risiko untuk mendapat kanker adalah tinggi, termasuk kanker rahim, adalah lebih tinggi. Orang dengan HIV dan AIDS, atau orang yang memakai obat-obatan untuk menekan sistem kekebalan tubuh mereka setelah transplantasi organ, lebih beresiko untuk mengalami kanker serviks jika mereka terinfeksi dengan virus HPV.

Sebuah sistem kekebalan yang lemah

Cukup sering mendengar bahawa perempuan yang mulai berhubungan seks atau wanita muda yang memiliki banyak pasangan seks yang berbeda lebih cenderung mendapatkan kanker serviks. Tapi sungguh, ini hanya benar karena memiliki pasangan seksual yang banyak meningkatkan kemungkinan untuk terinfeksi dengan virus HPV yang beresiko tinggi dan seterusnya beresiko untuk terjadinya kanker serviks. (Cancer Research UK, 2009)

(25)

Perempuan yang sering melakukan

Kegagalan untuk Dapatkan disaring secara teratur untuk Cervical Cancer

berkurangnya resiko untuk mendapa kanker serviks. Pap smear dapat mendeteksi perubahan abnormal serviks sebelum mereka berkembang menjadi kanker serviks. (Cancer Research UK, 2009)

2.3.3. Gejala Klinis

• Perdarahan yang tidak biasa. Wanita dengan kanker leher rahim mungkin

mengalam

• Peningkatan cairan vagina. Peningkatan cairan vagina juga merupakan gejala kanker serviks. Mungkin berbau busuk, berair, tebal, atau mengandung lendir. Ini bervariasi dengan wanita.

• Nyeri panggul.

menstruasi normal dapat merupakan gejala kanker serviks. Banyak wanita menggambarkan mereka mulai dari rasa nyeri yang tajam yang dapat berlangsung berjam-jam.

(26)

2.3.4. Stadium

Tiga cara yang kanker menyebar di dalam tubuh adalah:

• Melalui

• Melalui

bergerak melalu

• Melalui

darah ke tempat-tempat lain di dalam tubuh.

Ketika kanker dapat dihasilkan. Proses ini disebut

Tabel 2.1. Stadium pada kanker serviks (NationalCancerInstitute, 2009)

Tahap Interpretasi 0

(Karsinoma i Situ)

Sel-sel abnormal yang ditemukan di lapisan terdalam

ke jaringan normal terdekatnya. .

(27)

Ibi

antara panggul) atau sepertiga bagian bawah dari

IIa

dar

IIb

dar

III

mungkin telah menyebar ke

menyebabka

IIIa

tetapi tidak ke

IIIb

cukup besar untuk memyumbat

menghubungka

Sumbatan ini dapat menyebabkan ginjal untuk membesar atau berhenti

(28)

di

IV

bagian lain dari tubuh.

IVa

dan mungkin telah menyebar ke

d

IVb

(29)

Gambar 2.3. IAi menunjukkan ukuran sel kanker ≤ dari 3 mm dalam dan ≤ dari 7 mm lebar. IA₂ menunjukkan ukuran sel kanker 3mm < x ≤ 5mm

dalam, dan ≤ dari 7 mm lebar.

Gambar 2.4. IBi menunjukkan ukuran sel kanker dapat dilihat tanpa mikroskop

dan ≤ dari ₂ menunjukkan ukuran sel kanker dapat dilihat

(30)

Gambar 2.5. Gambar menunjukkan stadium IIa yang sel kanker menyebar ke

> 2/3 pada vagina atas tetapi tidak unt

(31)

Gambar 2.7. Gambar menunjukkan stadium IIIa dimana sel kanker telah

menyebar ke bawah 1/3 dari

Gambar 2.8. Gambar menunjukkan stadium IIIb diman sel kanker telah

(32)

Gambar 2.9. Gambar menunkkan stadium IVa dimana sel kanker telah

menyebar ke

telah menyebar ke

Gambar 2.10. Gambar menunjukkan stadium IVb yaitu stadium lanjut dimana sel kanker telah bermetastase hingga ke bahagian tubuh lain

seperti

(33)

2.3.5. Prognosis

Prognosis tergantung pada stadium kanker. Persentase perempuan yang hidup 5 tahun setelah diagnosis dan pengobatan

• Tahap I: 80 hingga 90% dari perempuan

• Tahap II: 60 hingga 75%

• Tahap III: 30 sampai 40%

Tahap IV: 15% atau kurang (MedicineNet, 2008)

2.4. Pap Smear sebagai pencegahan untuk Kanker Serviks

2.4.1. Apa Pap smear?

Pap smear adalah tes skrining untuk memeriksa adakah ada perobahan dalam sel-sel normal dari leher rahim anda yang kemungkinan telah berkembang menjadi sel kanker. Ini adalah prosedur sederhana di mana sel-sel dikumpulkan dari leher rahim anda dan dikirim ke laboratorium di mana sel-sel diperiksa di bawah mikroskop. Hanya diperlukan beberapa menit dan dapat dilakukan oleh seorang perawat atau dokter. (HealthPromotionBoard, 2007)

2.4.2. Siapa yang harus memiliki Pap smear?

Pap smear dapat dengan aman dilakukan selama kehamilan. Pengujian Pap Smear tidak diindikasikan untuk wanita yang telah menjalani (pengangkatan leher rahim secara seluruh). Perempuan yang telah menjalani histerektomi di mana leher rahim tidak diangkat secara total

(34)

Pedoman pemutaran kunci dari beberapa organisasi medis diringkas dalam tabel di bawah ini.

Tabel 2.2. Pedoman untuk memulai dan frekwensi pengujian Pap Smear dari beberapa organisasi. (MedicineNet, 2010)

Organisasi Saat untuk

memulai

pengujian Pap

smear

Pap smear

Frekuensi

pengujian

Pada umur

berapa untuk

menghentikan

Pap smear

(35)
(36)
(37)

lebih dulu. yang normal, dapat melakukan Pap Smear sendirian setiap 2-3 tahun

2.4.3.Bagaimana Pap smear dilakukan?

Seorang wanita harus memiliki Pap Smear ketika dia tida Waktu terbaik untuk memeriksa adalah antara 10 dan 20 hari setelah hari pertama dari periode menstruasi. Selama sekitar dua hari sebelum tes, seorang wanita harus menghindari vagina atau obat-obatan (kecuali seperti yang diarahkan oleh seorang dokter). Agen ini dapat membersihkan diri atau menyembunyikan sel serviks abnormal.

Pap smear dapat dilakukan di kantor dokter, klinik, atau rumah sakit dengan baik dengan dokter atau lainnya perawatan kesehatan yang terlatih khusus profesional, sepert

• Dengan posisi wanita di punggungnya, maka dokter akan sering pertama kali memeriksa alat memastikan bahwa mereka kelihatan normal.

• Sebuah

spekulum adalah alat yang memungkinkan vagina dan leher rahim untuk dilihat dan diperiksa).

(38)

• Sebuah sikat kecil yang disebut spatula ayre kemudian dimasukkan ke dalam pembukaan serviks (leher os) dan diputar mengikuti arah di sekitar untuk mengumpulkan sampel sel-sel. Karena sampel ini berasal dari dalam leher rahim, disebut sampel endoserviks ( "endo" yang berarti dalam).

• Sampel kedua juga dikumpulkan sebagai bagian dari Pap smear dan disebut ectocervical sampel ( "ecto" yang berarti di luar).

• Sel-sel ini dikumpulkan dari goresan dari daerah sekitarnya, tetapi tidak masuk, os leher.

• Baik endoserviks dan sampel ectocervical lembut dioleskan pada kaca slide dan difiksasi untuk digunakan pada

Sebuah kaedah bimanual (menggunakan kedua tangan) mengikuti prosedur selepas Pap Smear.Pemeriksaan Bimanual yang melibatkan dokter atau praktisi kesehatan memasukkan dua jari dari satu tangan di dalam saluran vagina sambil merasakan ovarium dan uterus dengan tangan lainnya di atas perut (perut).

Pada akhir tes Pap Smear, setiap perempuan harus bertanya bagaimana dia harus berharap untuk diberitahu tentang hasil Pap Smear-nya. Jika seorang wanita tidak mendengar dari hasil setelah satu bulan, ia harus menghubunginya praktisi kesehatan kantor. (MedicineNet, 2010)

(39)

Gambar 2.11. Prosedur mengambil sel dari serviks dengan menggunakan

spekulum yang dimasukkan kedalam vagina. (HealthPromotionBoard, 2007)

(40)

\

Gambar 2.13. Sel-sel serviks normal di bawah mikroskop

(41)

2.4.4. Apa yang didapati melalui Pap Smear?

Sampel Pap Smear yang tidak mempunyai sel yang abnormal dikenal

sebagai "negative for tidak mempunyai kanker.

Sampel dengan sel abnormalitas jatuh di bawah kategori berikut ( rujukan dari National Cancer Institute):

Atypical Squamous Cells: Sel skuamosa adalah sel yang nipis dan gepeng yang membentuk permukaan serviks.

Atypical Glandular Cells: Sel kelenjar (glandular) adalah sel yang memproduksi mucus yang dijumpai pada kanal di endoserviks.

Adenocarcinoma In Situ: Sel prekanker yang dijumpai di tisu kelenjar

• Low-Grade Squamous Intraepithelial Lesion: Low-grade bermaksud dijumpai perobahan awal pada ukuran dan bentuk sel. Lesion atau lesi bermaksud terdapat daerah yang mempunya tisu dengan abnormalitas. Intraepithelial bermaksud lapisan sel yang membentuk permukaan serviks. Jadi LSIL adalah abnormalitas ringan yang disebabkan oleh infeksi HPV.

(42)

BAB 3

KERANGKA KONSEP PENELITIAN DAN DEFINISI OPERASIONAL

3.1. Kerangka Konsep Penelitian

Pada penelitian ini, tingkat pengetahuan mahasiswi di Fakultas Sastra tentang Pap Smear sebagai salah satu deteksi awal untuk Kanker Serviks diuraikan seperti berikut:

3.2. Definisi Operasional

3.2.1. Populasi dalam penelitian ini adalah mahasiswi angkatan 2008 di Fakultas Sastra yang berjumlah sebanyak 66 orang. Pengetahuan diartikan sebagai segala sesuatu yang diketahui oleh responden tentang Pap Smear seperti tujuan, cara pemeriksaan dan frekuensi pemeriksaan. Dalam konsep penelitian ini, pengetahuan yang diukur hanya dalam batas “tahu”. Tingkat pengetahuan merupakan pemikiran terhadap pengetahuan mahasiswi mengenai Pap Smear dengan mengajukan 10 pertanyaan dengan hasil skoring adalah 1 untuk jawaban yang benar dan 0 untuk jawaban yang salah. Tingkat pengetahuan dinilai dengan menggunakan metode presentasi skoring dibagi menjadi 3 yaitu :

1. Baik bila > 75% pertanyaan dijawab benar oleh responden. 2. Cukup bila 40-75% pertanyaan dijawab benar oleh reponden.

3. Kurang bila <40% pertanyaan dijawab benar oleh responden. (Pratomo, Hadi, Sudarto, 1990)

Cara ukur tahap pengetahuan adalah dengan menggunakan angket dan alat ukur angket berupa kuisioner dan skala berupa skala ordinal.

Tingkat

pengetahuan mahasiswi

(43)
(44)

BAB 4

METODE PENELITIAN

4.1 Jenis penelitian

Penelitian ini adalah penelitian survei crosssectional yang bersifat deskriptif, yang telah dilakukan untuk menentukan tingkat pengetahuan mahasiswi Fakultas Sastra USU terhadap pap smear sebagai satu deteksi awal Kanker Serviks .

4.2 Lokasi dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan sejak pencarian dan penentuan judul (Maret 2010) dan akhir hingga pembuatan laporan hasil penelitian (November 2010). Selama pembuatan proposal penelitian, telah dilakukan beberapa kali proses bimbingan dengan dosen pembimbing. Pengumpulan data penelitian telah dilakukan di Fakultas Sastra Universitas Sumatera Utara.

4.3 Populasi dan Sampel Penelitian

4.3.1. Populasi

Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh mahasiswi Fakultas Sastra USU, Medan angkatan 2008 berjumlah 66 orang.

4.3.2 . Sampel

Dalam menentukan besarnya sampel peneliti telah mengunakan metode pengambilan sampel secara random sampling. Total populasi berjumlah 167 orang kemudian jumlah sampel dihitung dengan rumus:

n = N/ 1 + N (d₂) n=sampel N=populasi

(45)

Dengan tingkat kepercayaan yang dikehendaki sebesar 95% dan tingkat relatif adalah sebesar 10%, jumlah sampel yang telah diperoleh dengan memakai rumus diatas adalah sebanyak 66 orang. (Notoatmodjo, 1993)

Teknik pengambilan sampel dengan menggunakan teknik accidental random sampling. Sampel tersebut kemudian telah didistribusikan merata pada mahasiswi

Fakultas Sastera USU secara umum. Dari distribusi di atas sampel diambil adalah sebesar orang mahasiswi.

4.4 Metode Pengumpulan Data

Prosedur pengumpulan data yang telah digunakan dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan angket berupa kuesioner

4.4.1. Data Primer

Data primer adalah data yang berasal dari sampel penelitian. Pengumpulan

data telah dilakukan dengan menggunakan instrument kuesioner.

4.4.2. Data Sekunder

Data sekunder adalah data yang telah didapatkan dari pihak Universitas yang berhubungan dengan jumlah mahasiswi di fakultas tersebut.

4.5 Metode Analisa Data

Kuesioner yang telah selesai di susun telah di uji validitasnya. Dalam penelitian ini tidak semua pertanyaan- pertanyaan yang dapat divalidkan. Maka telah dilakukan Validity Content pertanyaan- pertanyaan dari kuesioner yang divalidkan oleh pakar , dr T. Ibnu Alferally Sp PA.

4.6 Pengolahan dan Analisa data

(46)

a) Sebelum meninggalkan tempat penelitian, kelengkapan jawaban kuesioner diperiksa terlebih dahulu oleh surveyer.

b) Setelah itu, jawaban responden diperiksa secara manual. Sistem scoring untuk kuesioner:

1) Jika jawaban pertanyaan no.1 adalah tidak tahu , maka pertanyaan tidak dilanjutkan. Skor total yang didapat oleh responden adalah 0. 2) Untuk pertanyaan no. 3, jika jawaban adalah D maka poin responden

adalah 1 , jika jawaban adalah selain dari D maka poin adalah 0. 3) Untuk pertanyaan no.2,4,5,6,7,8,9,10 , masing- masing pertanyaan

memiliki poin 1. Jika responden menjawab dengan benar , maka responden mendapat skor 1. Jika salah atau tidak tahu , responden mendapat skor 0.

4) Total poinnya adalah 10.

5) Seluruh skor yang didapatkan oleh responden akan dijumlahkan. 6) Nilai yang didapat oleh responden akan dihitung dengan menggunakan

rumus:

Nilai= (skor total/poin total) X 100

c)Tingkat pengetahuan responden akan ditentukan berdasarkan nilai yang didapat.

1)Baik bila >75% pertanyaan dijawab benar oleh responden. 2)Cukup bila 40-75% pertanyaan dijawab benar oleh responden. 3)Kurang bila <40% pertanyaan dijawab benar oleh responden. d)Data telah dimasukkan (entry data) kemudian dianalisa dengan

(47)

BAB 5

HASIL PENELITIAN DAN PAMBAHASAN

Dalam bab ini, akan dijumpai tentang hasil penelitian beserta pembahasannya. Penelitian dilakukan sejak penyusunan proposal hingga penyusunan laporan hasil penelitian. Proses pengumpulan data penelitian dilakukan pada bulan Augustus sampai November 2010 dengan melakukan wawancara terhadap 66 mahasiswi angkatan 2008 di Fakultas Sastra tentang pemeriksaan Pap Smear.

5.1.1. Deskripsi Lokasi Penelitian

Lokasi penelitian adalah Fakultas Sastra di Kampus USU. Kampus USU Padang Bulan sebagai kampus utama berlokasi di Keluarahan Padang Bulan Kecamatan Medan Baru. Kampus ini memiliki luas sekitar 122 Ha, dengan zona akademik seluas sekitar 100 Ha yang berada ditengahnya.

5.1.2. Deskripsi Responden Penelitian

Responden penelitian adalah mahasiswi angkatan yang berjumlah sebanyak 66 orang.

5.1.3. Deskripsi Hasil Penelitian

(48)

Pengetahuan Frekuensi Persentase 1. Kesadaran tentang Pap

Smear oleh HPV

36 54,5 30 45,5 2. Tahu tentang cara

penularan HPV

20 30,3 46 69,7 3. Tahu tentang faktor

penyebab tertinggi terjadinya kanker serviks

17 25,8 49 74,2

4. Apa itu pemeriksaan Pap Smear

19 24,2 47 75,8

5. Tahu siapa yang

menjalani Pap Smear

22 33,3 44 66,7 6. Pernah menjalani Pap

(49)

Pap Smear tidak normal?

9. Frekuensi melakukan Pap Smear

20 30,3 46 69,7 10. Tahu tentang criteria

sebelum lakukan Pap Smear

29 44,0 37 56,0

5.2. Pembahasan

(50)
(51)

BAB 6

KESIMPULAN DAN SARAN

6.1. Kesimpulan

Dari hasil kuesioner terhadap 66 responden tentang Pap Smear, didapatkan bahwa 36 orang (54.5%) mengetahui tentang Pap Smear dan 30 orang lainnya (45.5%) tidak mengetahui tentang Pap Smear.

• Setelah dilakukan pengelompokkan tingkat pengetahuan, 41 orang dinyatakan memiliki pengetahuan yang kurang baik (skor penilaian <40%) tentang Pap Smear, 23 orang yang memiliki pengetahuan cukup tentang Pap Smear (skor penilaian 40-75%) dan 2 orang yang memiliki pengetahuan baik tentang Pap Smear (skor penilaian >75%).

• Didapati dari kebanyakkan jawaban responden terhadap kuesioner mereka tidak tahu mengenai tujuan, cara pemeriksaan da frekuensi pemeriksaan Pap Smear.

6.2. Saran

• Pihak kesehatan perlu berperan aktif dalam mewujdkan dan menyebarkan suatu kesadaran masyarakat terutama sekali pada wanita mengenai kanker serviks dan cara mendeteksinya. Salah satu saran yang efektik kebelakangan ini adalah melalui media dan perletakkan poster di PUSKESMAS dan tempat awam. Ini membolehkan akses yang mudah kepada masyarakat .

• Masyarakat, khususnya para wanita yang memiliki faktor resiko sangat dianjurkan untuk lebih sadar dan aktif dalam mencari informasi mengenai masalah kesehatan wanita, terutama tentang deteksi dini yang dapat mencegah kanker yang mempunyai prevalensi yang sangat tinggi di Indonesia.

(52)

DAFTAR PUSTAKA

Alliance for Cervical Cancer Prevention, 2004. Prevention for Cervical Cancer. Available from:

American Cancer Society , 2002 . Prevention of Cervical Cancer. Available from :

American Cancer Society , 2010. Stages of Cerivcal Cancer. Available from:

[ Accesed 29 Maret 2010]

Cancer Help UK, 2009. Prognosis for Cervical Cancer. Available from : [Accesed 29 Maret 2010]

Cancer Research UK , 2009. Risk Factor for Cervical Cancer. Available from :

Health Communities.com, 1999. Cervical Cancer. Available from:

Maret 2010]

Health Promotion Board, 2007. Pap Smear Procedure. Available from:

MedIndia , 2009 . Cervical Cancer. Available from :

(53)

Medicine Net, 2004. Cervical Cancer . Available from:

[Accesed 29Maret 2010]

[Accesed

29 Maret 2010]

Medicine Net, 2004. Pap Smear Procedure. Available from :

National Cancer Institute , 2008 . Stages of Cervical Cancer. Available from: [ Accesed 29 Maret 2010]

National Cancer Institute, 2010. Cervical Cancer Screening. Available from: [Accesed 29 Maret 2010]

http://www.cancer.gov/cancertopics/pdq/screening/cervical/HealthProfession al/page3

Notoatmodjo,Soekidjo,2003.Konsep Perilaku dan Perilaku Kesehatan.Dalam: [Accesed 29 Maret 2010]

Pendidikan dan Perilaku Kesehatan.Jakarta: Rineka Cipta,121-128.

Pratomo , Hadi, Sudarti , 1990. Pedoman Pembuatan Usulan Penelitian Bidang Kesehatan Masyarakat dan Keluarga Berencana / Kependudukan. Jakarta : Unit Pelaksana Proyek Pembangunan FKM di Indonesia

The Merck Manuals Online Dictionary, 2008. Signs and Symptoms of Cervical

Cancer. Available from:

(54)

Wahyuni,Arlinda Sari,2008.Statistika Kedokteran. Jakarta: Bamboedoea Communication,87- 102.

(55)

Di dunia, setiap 2 menit, seorang wanita meninggal akibat penyakit kanker leher rahim , dan di Indonesia, setiap 1 jam (Ferlay J et al. Globocan

2002.IARC2004). Menurut survei yang melibatkan 5.423 wanita Asia dan

dilakukan pada 9 negara, termasuk Indonesia, terbukti hanya 2 persen

wanita yang mengetahui bahwa infeksi Human Papilloma Virus HPV

merupakan penyebab kanker leher rahim. Sementara ketidaktahuan para

wanita akan ancaman kanker leher rahim juga turut membantu banyaknya

wanita yang meninggal akibat penyakit ini.

Papanikolaou Test atau Pap Smear adalah metode screening alat

kelamin wanita yang dicetuskan oleh Georgios Papanikolaou, untuk

menemukan proses-proses pra kanker, kanker di luar leher rahim, dan

infeksi dalam leher rahim dan dinding rahim. Pap smear digunakan untuk

mendeteksi kanker leher rahim yang disebabkan oleh human papilloma

virus atau HPV. Menurut perkiraan, di Inggris Pap Smear mencegah sekitar

700 kematian per tahun. Wanita yang aktif secara seksual disarankan

melakukan pemeriksaan Pap Smear sekali setahun.

1. Pernahkan anda mendengar tentang penyakit yang disebabkan karena infeksi HPV (Human Papiloma Virus)?

A) Ya ( Sila ke soalan yang berikutnya)

(56)

2. Apakah anda tahu bagaimana infeksi HPV dapat ditularkan ? A) Melalui hubungan seksual

B) Tidak tahu

3. Menurut Anda dari hal-hal dberikut ini yang manakah yang menjadi faktor penyebab tertinggi untuk dapat terjadinya kanker leher rahim?

A) Tidak menggunakan kondom pada waktu melakukan hubungan seksual

B) Melakukan hubungan seksual pertama sekali pada usia yang sangat muda

C) Merokok

D) Pasangan seksual yang berganti-ganti

E) Lain-lain

4 . Apakah itu pemeriksaan Pap Smear ?

A) Tes untuk mendeteksi pra kanker pada leher rahim B) Pengobatan untuk kanker rahim

C) Tes untuk menentukan penyakit HIV (Human Immunodeficiency Virus )

D) Tidak tahu

5. Siapakah yang harus menjalani pemeriksaan Pap Smear ini? A) Wanita yang sudah pernah melakukan hubungan seksual B) Anak –anak dibawah umur 12 tahun

C) Anak yang orang tuanya pernah menghidap kanker leher rahim D) Orang tua kepada wanita yang pernah menghidapi kanker leher rahim E) Wanita hamil

(57)

B) Tidak

7. Dimanakah tes Pap Smear bisa dijalankan? A) Di rumah sendiri.

B) Di PUSKESMAS C) Di rumah bidan

D) Di Fakultas Kedoktoran

8.Apakah pandangan anda jika keputusan untuk tes smer (Pap Smear) adalah tidak normal?

A) Tidak normal sel pra kanker B) Terdapat kesalahan pada tes C) Tidak ada pandangan

D) Tidak tahu

9. Berapa kalikah harus diulang pemeriksaan untuk tes smer (Pap Smear)? A) Setiap tahun

B) Setiap 3-5 tahun C) Setiap 10 tahun D) Tidak tahu

10. Yang mana bukan merupakan kriteria sebelum melakukan Pap Smear? A) Tidak boleh sedang haid atau ada perdarahan.

B) Tidak sedang hamil.

C) Tidak boleh berhubungan seksual walaupun menggunakan kondom

(58)

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Nama : Tracie Gan Pay Fong

Tempat/Tanggal Lahir : Malacca, Malaysia/ 4 February 1987

Agama : Tiada

Alamat : No.146, Blok YY, Tasbi 1, Medan 20155, Indonesia

Riwayat Pendidikan : 1. Sek. Keb. Taman Seri Rampai (1994-1999)

2. Sek.Men.Keb.Damansara Utama ( 2000-2004)

3. Tunku Abdul Rahman College ( 2005-2006)

4. Fakultas Kedokteran , Universitas Sumatera Utara, Medan, Indonesia (2007-sekarang)

DAFTAR PERKIRAAN BIAYA PENELITIAN 1. Uang fotokopi

• Proposal KTI : Rp. 100.000,-

• Kuesioner : Rp. 30.000,-

2. Uang print

• Cover proposal KTI : Rp. 1.200,-

• Proposal KTI (asli) : Rp. 5.600,-

(59)

4. Program SPSS : Rp. 10.000,-

LEMBAR PENJELASAN

Assalamu’alaikum Wr. Wb. Salam sejahtera bagi kita semua,

Saya, Tracie Gan Pay Fong, mahasiswi semester VII Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara, saat ini sedang melakukan penelitian yang berjudul “Tingkat Pengetahuan Mahasiswi Fakultas Sastra Universitas Sumatera Utara Angkatan 2008 mengenai Pap Smear sebagai Satu Langkah Deteksi Awal unuk Kanker Serviks”. Penelitian ini dilakukan dengan meminta Saudari mengisi kuesioner yang diedarkan.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui sejauh mana pengetahuan saudari tentang Pap Smear sebagai salah satu cara untuk mendeteksi kanker serviks. Jawaban yang saudari berikan hanya akan digunakan untuk kepentingan penelitian ini dan tidak akan disalahgunakan untuk maksud maksud lain. Identitas saudari tetap dirahsiakan dan tidak akan dituliskan atau disebarkan. Bila terjadi sesuatu atau ada yang ingin saudari tanyakan dapar menemui atau menghubingi saya di

Alamat : No 146, Blk YY, TASBI 1. Medan No. Telepon / HP : 083197864512

(60)

Demikian penjelasan ini Saya sampaikan. Atas partisipasi dan kesediaan Saudari, Saya ucapkan terima kasih.

Medan, ________________ 2010 (Tracie Gan Pay Fong)

OUTPUT SPSS

1. Distribusi responden berdasarkan semester

2. Distribusi responden berdasarkan gambaran pengetahuan tentang Pap Smear

pengetahuan tentang pap smear

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid tahu 36 54.5 54.5 54.5

tidak tahu 30 45.5 45.5 100.0

Total 66 100.0 100.0

Semester

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid enam 31 47.0 47.0 47.0

lima 35 53.0 53.0 100.0

(61)

3. Distribusi responden berdasarkan tingkat pengetahuan tentang Pap Smear

tingkat pengetahuan

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid baik 2 3.0 3.0 3.0

cukup 23 34.8 34.8 37.9

kurang baik 41 62.1 62.1 100.0

Total 66 100.0 100.0

(62)

TABEL UJI VALIDITAS DAN RELIABILITAS KUESIONER

HEALTH RESEARCH ETHICAL COMMITTEE

Of North Sumatera

c/o MEDICAL SCHOOL, UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Jl. Dr. Mansur No. 5 Medan, 20155 – INDONESIA Tel: +62-61-8211045; 821055 Fax: +62-61-8216264,

E-mail:popyanjelisa@yahoo.co.id

FORMULIR ISIAN OLEH PENELITI

Nama lengkap anda : Tracie Gan Pay Fong

(63)

Alamat lain yang dapat dihubungi : -

Telp/Fax/HP/E-mail/lain-lain : -

Nama Institusi Anda (tulis beserta alamatnya) : Fakultas Kedokteran, Universitas Sumatera Utara, Jl. Dr. Mansur No. 5 Medan, 20155 Indonesia Judul Penelitian :

Tingkat Pengetahuan Mahasiswi Fakultas Sastra Universitas Sumatera Utara Angkatan 2008 mengenai Pap Smear sebagai Satu Langkah Deteksi Awal unuk Kanker Serviks

DAFTAR PERTANYAAN :

1. Subyek yang digunakan pada penelitian Anda :

Penderita Non Penderita Hewan

2. Jumlah Subyek yang digunakan dalam penelitian Anda : 66 (orang/ekor/lain-lain)*

3. Keterangan : jumlah didapat dari perhitungan dengan menggunakan metode pengambilan sampel secara simple random sampling

n=

4. Waktu yang dutuhkan untuk melaksanakan penelitian ini (perkiraan) untuk setiap subjek : 15 (detik/menit/jam/hari/bulan/tahun)*

(64)

Sebagaimana yang kita ketahui, kanker rahim menempati urutan kedua terbanyak pada wanita dan kanker tersebut bisa dideteksi dini dengan kaedah yang paling mudah yaitu Pemeriksaan Pap Smear yang bisa dimulai saat malakukan persetubuhan pertama. Jadi penelitian ini dilakukan untuk melihat sejauh mana pengetahuan mahasiswi Fakultas Sastra tentang Pap Smear.

6. Apakah masalah etik menurut Anda dapat terjadi pada penelitian Anda ini : Tidak ada masalah etik, karena dalam penelitian ini dilaksanakan berdasarkan sukarela tanpa paksaan dan melalui inform consent.

7. Jika subjeknya manusia, apakah percobaan terhadap hewan sudah pernah dilakukan? Jika tidak, sebutkan alasan mengapa langsung dilakukan terhadap manusia ( berikan argumentasi anda secara jelas dan mudah dimengerti ).

Penelitian ini tidak pernah dilakukan percobaan ke atas hewan karena melibatkan pengetahuan. Ini karena tujuan penelitian ini adalah untuk mengukur sejauh mana pengetahuan seseorang Pap Smear sebagai deteksi awal kanker serviks. Ini tidak mungkin dilakukan ke atas hewan karena hewan merupakan makhluk tidak berakal dan kita tidak bisa menilai pengetahuan hewan.

8. Prosedur pelaksanaan penelitian atau percobaan ( frekuensi, interval, dan jumlah total segala tindakan invasif yang dilakukan, dosis dan cara penggunaan obat, isotop, radiasi atau tindakan lainnya) sebutkan!

Penelitian ini menggunakan lembar pertanyaan (kuesioner) yaitu sebanyak 10 pertanyaan mengenai pengetahuan tentang Pap Smear sebagai salah satu langkah pencegahan kanker serviks. Sebelumnya kuesioner ini sudah diuji validitas dan reliabilitas.

9. Bahaya potensial yang langsung atau tidak langsung, segera atau kemudian dan cara yang digunakan guna pencegahannya (disebutkan jenis bahayanya).

Tidak ada, karena tidak ada perlakuan langsung kepada responden.

10. Pengalaman terdahulu sebelum atau sesudah penelitian dari tindakan yang

akan dilakukan (baik sendiri maupun perorangan) Tiada

(65)

Kegunaan bagi responden adalah mereka dan ahli keluarga dapat mendapatkan pengetahuan tentang Pap Smear dan mula melakukan pemeriksaan tersebut sebagai satu langkah deteksi awal kanker serviks. 12.Bagaimana cara memilih penderita dan sukarelawan yang sehat?

Sampel diambil setelah memenuhi criteria inklusi dan ekslusi. Kriteria inklusi mahasiswi Fakultas Sastra. Kriteria ekslusif yaitu mahasiswi yang buta, tuli dan pekak.

13. Apa hak dan kewajiban yang bisa Anda berikan sebagai jaminan dan imbalan bagi objek tersebut? Jika terdapat ganti rugi, sebutkan pula berada jumlah yang diberikan!

Responden diberikan wafer coklat dan pen untuk setiap orang sebagai imbalan.

14. Sejauh mana hubungan antara subjek manusia yang diteliti dengan peneliti (ceklist yang benar) :

f. Lain-lain (mahasiswa FK-USU- masyarakat TanjungRejo)

15. Jelaskan cara pencatatan selama penelitian termasuk efek samping dan komplikasinya bila ada!

Pencatatan seluruh responden melalui kuesioner berupa data pribadi lengkap sesuai yang dibutuhkan dan isian yang telah dijawab oleh responden. Semua data akan dicatat di dalam sebuah buku catatan penelitian dan akan dikomput erisasi.

16. Jelaskan cara memberitahu dan mengajak subjek (lampiran contoh surat persetujuan penderita). Bila memberitahukan dan kesediannya secara lisan, tulisan atau karena sesuatu hal penderita tidak dapat diminta pernyataan ataupun persetujuannya, beri pula alasan untuk itu.

Sesuai dengan lampiran penjelasan bahasa awam. 17. Apakah subjek diasuransikan? (pilih salah satu)

(66)

Yang menyatakan: Peneliti

……… (Tracie Gan Pay Fong)

Mengetahui:

Pembimbing

(67)

HALAMAN PERSETUJUAN

Proposal Penelitian dengan Judul:

Tingkat Pengetahuan Mahasiswi Fakultas Sastra di Universitas Sumatera Utara Angkatan , 2008 mengenai Pap Smear sebagai Satu Langkah Deteksi Awal untuk

Kanker Serviks.

Yang dipersiapkan oleh: TRACIE GAN PAY FONG

070100265

Proposal penelitian ini telah diperiksa dan disetujui unuk dilanjutkan ke Lahan Penelitian.

Medan, 18 Mei 2010

Dipersetujui, Dosen Pembimbing

Gambar

Gambar 2.3.              Gambar sel kanker pada stadium IAi dan IA
Gambar 2.3.    IAi  menunjukkan ukuran sel kanker ≤ dari 3 mm dalam dan ≤ dari
Gambar 2.6.  Gambar menunjukkan stadium IIb yang menunjukkan sel kanker
Gambar 2.7. Gambar menunjukkan stadium IIIa dimana sel kanker telah
+4

Referensi

Dokumen terkait

1) Murabahah adalah akad jual beli antara lembaga keuangan dan nasabah atas suatu jenis barang tertentu dengan harga yang disepakati bersama. Lembaga keuangan akan

Berdasarkan hasil penelitian Hubungan Strata Perilaku Hidup Bersih dan Sehat tatanan rumah tangga dan kondisi sanitasi lingkungan dengan status BTA pada suspek TB Paru studi

[r]

As derivative features on the spectral information are difficult to use in practice, given the low SNR of bands in the blue range of the spectrum and the low energy The

\7 Hubungan sosial saya dengan orang lain menjadi lebih baik karena ditunjang oleh pendidikan karier saya.. Tesis Pengaruh Faktor Faktor Pengembangan ... M.Taufik Rivany. I

areal yang tidak dikenakan PBB Perhutanan, berupa Areal Lainnya, yaitu areal yang berada di dalam kawasan yang digunakan untuk kegiatan usaha perhutanan yang tidak dikenakan

[r]

Akuntansi  mempunyai  peranan  penting  sebagai  media  pertanggungjawaban publik ( public accountability