• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN TEMATIK DAN AKTIVITAS BELAJAR SISWA TERHADAP KEMAMPUAN MENULIS DESKRIPSI DI KELAS V SD NEGERI 064996 MEDAN MARELAN.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN TEMATIK DAN AKTIVITAS BELAJAR SISWA TERHADAP KEMAMPUAN MENULIS DESKRIPSI DI KELAS V SD NEGERI 064996 MEDAN MARELAN."

Copied!
35
0
0

Teks penuh

(1)

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN TEMATIK DAN AKTIVITAS

SISWA TERHADAP KEMAMPUAN MENULIS DESKRIPSI SISWA DI

KELAS V SD NEGERI 064996 MEDAN MARELAN

TESIS

Diajukan Guna Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Magister Pendidikan

Program Studi Pendidikan Dasar

Oleh :

ADRINI NOVIANTI HARAHAP NIM : 8136181001

PROGRAM PASCA SARJANA

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

(2)
(3)
(4)
(5)

ABSTRAK

Adrini Novianti Harahap (2015) Pengaruh Model Pembelajaran Tematik dan Aktivitas Belajar Siswa Terhadap Kemampuan Menulis Deskripsi di Kelas V SD Negeri 064996 Medan Marelan.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui : (1) Perbedaan hasil belajar kemampuan menulis deskripsi siswa yang diajarkan dengan model pembelajaran tematik dengan yang diajarkan dengan model pembelajaran langsung, (2) Perbedaan hasil belajar kemampuan menulis deskripsi siswa antara kelompok siswa yang memiliki aktivitas belajar tinggi dengan kelompok siswa yang memiliki aktivitas belajar rendah.

Penelitian ini dilakukan di SD Negeri 064996 Medan Marelan pada semester genap tahun pelajaran 2014/2015. Populasi pada penelitian ini adalah seluruh siswa kelas V SD Negeri 064996 tahun ajaran 2014/2015. Sampel penelitian diperoleh dengan teknik sampel populasi yaitu dengan mengambil seluruh kelas sebagai sampel penelitian, yaitu kelas Va yang berjumlah 30 siswa dan Vb yang berjumlah 30 siswa sehingga jumlah keseluruhan sampel adalah 60 siswa. Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian quasi eksperimen dengan disain faktorial 2x2. Teknik pengumpulan data adalah tes kemampuan menulis deskripsi siswa.

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa (1) hasil belajar bahasa indonesia antara siswa yang diajar dengan model pembelajaran tematik lebih tinggi dari siswa yang diajar dengan mode pembelajaran langsung berdasarkan data yang diperoleh nilai rata-rata hasil belajar bahasa Indonesia dengan model pembelajaran tematik (33,00) lebih tinggi daripada hasil belajar bahasa Indonesia dengan model pembelajaran langsung (26,867), (2) hasil belajar bahasa Indonesia siswa yang mempunyai aktivitas belajar tinggi lebih tinggi dari siswa yang memiliki aktivitas belajar rendah didukung dengan diperolehnya rata-rata nilai hasil belajar bahasa Indonesia siswa yang memiliki aktivitas belajar tinggi (32,967) lebih tinggi secara signifikan dari rata-rata nilai hasil belajar bahasa Indonesia siswa yang memiliki aktivitas belajar rendah (27,500) (3) adanya interaksi antara model pembelajaran dengan aktivitas belajar, setelah diuji lanjut (uji tuckey) terjadi interaksi yang menunjukkan bahwa nilai dengan

(11,201) lebih tinggi dari (2,83). Hal ini sangat sesuai dengan yang telah

dikemukakan dalam kerangka berpikir sebelumnya.

Berdasarkan hasil penelitian dan analisis statistik dalam penelitian ini dapat disimpulkan bahwa hasil belajar yang diperoleh dengan model pemebalajaran tematik lebih tinggi dari hasil belajar yang diperoleh dengan model pembelajaran langsung, serta hasil belajar siswa yang memiliki aktivitas belajar tinggi lebih tinggi dibandingkan dengan siswa yang memiliki aktivitas belajar rendah. Serta terdapatnya interaktsi antara model pembelajaran dengan aktivitas belajar siswa.

(6)

ABSTRACT

Adrini Novianti Harahap (2015) The Influence of Thematic Learning Model and Student Learning Activity towards Descriptive Writing Ability of Class V Student, SD Negeri 064 996, Medan Marelan. This study aims to determine: (1) The difference in descriptive writing learning outcomes between the students who were taught with thematic learning model with other student who were taught with direct learning model, (2) The difference in descriptive writing learning outcomes between group of students which have a high learning activity with other groups of students which has a low learning activity.

This research study was conducted in SD Negeri 064 996 Medan Marelan at the second semester of 2014/2015 academic year. The populations of this study are all SD Negeri 064996 Class V students, academic year 2014/2015. The research sampling is obtained by using sample population technique which was taking the whole Class V as this study sample with total number of samples is 60 students, 30 students from Class VA and 30 students from Class Vb. The method used is a quasi-experimental study with a 2x2 factorial design. Data collection techniques used is student ability in descriptive writing test.

The results showed that (1) the learning outcomes in Indonesian language study among students who were taught with thematic learning model is higher than students who were taught by direct learning model, supported by data showing that average learning outcome value of students who was taught with thematic learning model is 33.00, higher than students who was taught with direct learning model which is 26.867, (2) Indonesian language study learning outcomes of students with high learning activity is higher than students who have low learning activities, supported by data obtained shows the average value of Indonesian Language Study learning outcomes of students with high learning activities (32.967) is significantly higher than the average value of Indonesian Language Study learning outcomes who have low learning activities (27,500) (3) there is an interaction between learning models with learning activities, further tested (using Tuckey test) shows interaction that indicates higher μ_11 and μ_12 value (11.201), which is higher than than F_tabel (2.83). It is accordance with what has been stated in the previous framework.

Based on the results of research and statistical analysis in this study, it can be concluded that the learning outcomes obtained with thematic learning models is higher than the learning outcomes obtained with direct learning model, as well as the learning outcomes of students with high learning activity is higher compare to students with low learning activity. As well as there is a presence of interaction between learning model with student learning activities.

(7)

iii

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah puji dan syukur penulis sampaikan ke hadirat Allah SWT

yang selalu melimpahkan rahmat dan hidayahnya sehingga tesis ini dapat

diselesaikan dengan baik. Tesis ini berjudul “Pengaruh Model Pembelajaran

Tematik dan Aktivitas Siswa terhadap Kemampuan Menulis Siswa di Kelas V SD

Negeri 064996 Medan Marelan”. Penelitian ini merupakan tugas akhir untuk

memenuhi persyaratan dalam memperoleh gelar magister pendidikan di

Universitas Negeri Medan.

Berkat arahan dan motivasi dari dosn pembimbing, narasumber dan para

sahabat akhirnya penulisan tesis ini akhirnya dapat diselesaikan. Semoga bantuan

yang diberikan menjadi amal ibadah bagi mereka dan mendapatkan balasan

kebaikan dari Allah SWT.

Ucapan terima kasih dan penghargaan yang tulus ikhlas penulis sampaikan

kepada Bapak Dr. Mutsyuhito Solin, M.Pd selaku dosen pembimbing I, dan

Bapak Dr. Arif Rahman, M.Pd selaku dosen pembimbing II yang penuh kesabaran

memberikan pengaraha, bimbingan, dan dorongan kepada penulis. Ucapan terima

kasih juga kepada Ibu Dr. Evi Eviyanti, M.Pd, Bapak Dr. Rahmat Husein, M.Ed,

dan Bapak Dr. Deny Setiawan, M.Si sebagai narasumber yang telah banyak

memberikan sumbangan pikiran sehingga menambah wawasan pengetahuan

penulis dalam penyempurnaan penulisan tesis ini.

Pada kesempatan ini penulis juga mengucapkan terimakasih dan

penghargaan kepada Bapak Prof. Dr. Syawal Gultom, M.Pd selaku Rektor

(8)

iv

Direktur Sekolah Pascasarjana Universitas Negeri Medan beserta semua staf yang

telah memberikan fasilitas dan pelayanan administrasi dengan baik. Bapak Dr.

Deny Setiawan, M.Si, selaku Ketua Program Studi Pendidikan Dasar, Ibu Dr.

Anita Yus, M.Pd, selaku Sekretaris Program Studi Pendidikan Dasar dan seluruh

Bapak dan Ibu dosen yang telah memberikan motivasi, serta membekali penulis

dengan ilmu pengetahuan dan pengalamannya.

Kepada Ibu Usni Elvi, S.Pd selaku Kepala Sekolah SDN 064996 Medan

Marelan yang telah memberikan izin dan kesempatan belajar serta melakukan

penelitian, dan Bapak/Ibu Guru SD Negeri 064996 Medan Marelan yang telah

memberikan saran dan dukungan pada pelaksanaan penelitian.

Khususnya kepada keluarga saya tercinta Ibunda Dra.Hj.Zubaidah Siregar

dan suami saya tercinta Muhammad Rajali Siregar,SH dan tak lupa kepada

saudara – saudara saya Kakanda Adrina Ulfa Harahap,SP, Abanganda Adri Aulia

Harahap,SSTP, dan Adinda Adhie Zulfikar Harahap,ST yang telah memberi

motivasi serta bantuan moral dan material selama melakukan penelitian ini. Tesis

ini juga khusus saya persembahkan untuk ayah saya Alm. Drs. Adna Haris

Harahap yang telah menjadi inspirasi dalam hidup saya.

Serta ucapan terima kasih juga kepada rekan – rekan seperjuangan

mahasiswa Program Studi Pendidikan Dasar Sekolah Pascasarjana Universitas

Negeri Medan yang telah memberikan motivasi, sumbang saran dalam upaya

menyelesaikan tesis ini, khususnya kepada Mardhatillah, Rafidah Hanum, Siti

Amsah Siregar, Ulfa Sari Rezeki, Yusra Nasution, Dedi Suhardianto, Septiyan,

Ibu Cut Marlina, Nina Hastina, Restio Sidebang serta kepada kelas A-1 dan pihak

(9)

v

Tesis ini tentu masih jauh dari sempurna, untuk itu, dengan segala

kerendahan hati penulis mengharapkan sumbangan pemikiran maupun kritik yang

membangun demi kesempurnaannya. Semoga tesis ini dapat bermanfaat bagi

pengembangan di dunia pendidikan dan mampu memberikan inspirasi bagi

pembaca.

Medan, 08 Agustus 2015 Penulis,

(10)

vi

1. Kemampuan Menulis Deskripsi ... 10

2. Aktivitas Belajar Siswa ... 18

3. Model Pembelajaran Tematik ... 22

4. Model Pembelajaran Langsung ... 31

B. Hasil Penelitian yang Relevan ... 33

C. Kerangka Berpikir ... 35

D. Hipotesis Penelitian ... 41

BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Lokasi dan Waktu Penelitian ... 42

B. Populasi dan Sampel Penelitian ... 42

(11)

vii

D. Desain Penelitian ... 43

E. Pengontrolan Perlakuan ... 44

1. Pengontrolan Variabel Internal ... 44

2. Pengontrolan Variabel Eksternal ... 45

F. Prosedur dan Pelaksanaan Perlakuan ... 46

1. Prosedur Perlakuan ... 46

2. Pelaksanaan Perlakuan ... 47

G. Definisi Operasional Penelitian ... 49

H. Instrumen Penelitian ... 50

1. Tes Kemampuan Menulis Deskripsi ... 51

2. Lembar Observasi Aktivitas Belajar Siswa ... 53

I. Teknik Pengumpulan Data ... 53

1. Uji Coba Instrumen Pengumpulan Data ... 54

2. Uji Coba Instrumen Aktivitas Belajar Siswa ... 55

J. Teknik Analisis Data ... 55

BAB IV HASIL PENELITIAN A. Deskripsi Data Hasil Penelitian ... 57

B. Pengujian Persyaratan Analisis ... 70

C. Pengujian Hipotesis ... 74

D. Pembahasan Hasil Penelitian ... 81

E. Keterbatasan Penelitian ... 89

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN A. Simpulan ... 91

B. Implikasi ... 91

C. Sasaran ... 94

(12)

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 1. Nilai Evaluasi Belajar Tahap Akhit Sekolah Mata Pelajaran Kemampuan Menulis Deskripisi Siswa SD Negeri 064996

Medan Marelan Tahun Pelajaran 2010/2014 ... 4

Tabel 2. Desain Penelitian ... 43

Tabel 3. Pedoman Penilaian Keterampilan Menulis Karangan ... 50

Tabel 4. Kisi Penilaian Keterampilan Menulis Deskripsi ... 50

Tabel 5. Lembar Angket Aktivitas Belajar Siswa ... 53

Tabel 6. Distribusi Nilai Hasil Belajar Bahasa Indonesia yang Diajar Dengan Model Pembelajaran Tematik ... 60

Tabel 7. Distribusi Frekuensi Hasil Belajar Bahasa Indonesia yang Diajar dengan Model Langsung ... 61

Tabel 8. Distribusi Frekuensi Hasil Belajar Bahasa Indonesia Bagi siswa yang Memiliki Aktivitas Belajar Tinggi ... 63

Tabel 9. Distribusi Frekuensi Hasil Belajar Bahasa Indonesia Siswa yang Memiliki Aktivitas Belajar Rendah ... 64

Tabel 10. Distribusi Nilai Hasil Belajar Bahasa Indonesia yang Diajar dengan Model Pembelajaran Tematik dan Memiliki Aktivitas Belajar Tinggi ... 66

Tabel 11. Distribusi Nilai Hasil Belajar Bahasa Indonesia Bagi Kelompok yang Diajar dengan Model Pembelajaran Tematik dan Memiliki Aktivitas Belajar Rendah... 67

Tabel 12. Distribusi Nilai Hasil Belajar Bahasa Indonesia yang Diajar dengan Model Langsung dan Memiliki Aktivitas Belajar Tinggi ... 69

(13)

Tabel 15. Perhitungan Homogenitas Data Hasil Penelitian ... 70

Tabel 16. Hasil Perhitungan Homogenitas Variansi ... 72

Tabel 17. Rangkuman Data Hasil Penelitian ... 73

Tabel 18. Hasil Perhitungan ANAVA ... 74

(14)

DAFTAR GAMBAR

Halaman Gambar 1. Histogram Hasil Belajar Bahasa Indonesia yang Diajar

dengan Model Pembelajaran Tematik ... 58

Gambar 2. Histogram Hasil Belajar Bahasa Indonesia yang Diajar

dengan Model Pembelajaran Langsung ... 60

Gambar 3. Histogram Hasil Belajar Bahasa Indonesia Bagi Siswa yang

Memiliki Aktivitas Belajar Tinggi ... 61

Gambar 4. Histogram Data Hasil Belajar Bahasa Indonesia bagi Siswa

yang Memiliki Aktivitas Belajar Rendah ... 63

Gambar 5. Histogram Data Hasil Belajar Bahasa Indonesia yang Diajar dengan Model Pembelajaran Tematik dan Memiliki

Aktivitas Belajar Tinggi ... 64

Gambar 6. Histogram Hasil Belajar Bahasa Indonesia Bagi yang Diajar dengan Model Pembelajaran Tematik dan

Memiliki Aktivitas Belajar Rendah ... 66

Gambar 7. Histogram Hasil Belajar Bahasa Indonesia Bagi Kelompok yang Diajar dengan Model Langsung dan Memiliki Aktivitas Belajar Rendah ... 67

Gambar 8. Histogram Hasil Belajar Bahasa Indonesia Bagi Kelompok yang Diajar dengan Model Langsung dan Memiliki Aktivitas Belajar Rendah ... 69

Gambar 9. Diagram Interaksi Antara Model Pembelajaran Dengan Aktivitas Belajar terhadap Hasil Belajar Hasil Belajar

(15)

vi

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran 1. RPP dan Silabus Pembrlajaran ... 101

Lampiran 2. Lembar Kerja Siswa ... 118

Lampiran 3. Lembar Observasi Aktivitas Siswa ... 119

Lampiran 4. Nilai Hasil Belajar Bahasa Indonesia Menulis Deskripsi... 120

Lampiran 5. Distribusi Frekuensi Data Penelitian ... 123

Lampiran 6. Perhitungan Statistik Dasar ... 132

Lampiran 7. Perhitungan Normalitas Data Dengan Lilifors ... 145

Lampiran 8. Uji Homogenitas Varian Sebarab Kelompok Subjek ... 149

Lampiran 9. Analisis Faktorial 2 x 2... 155

(16)

1

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Salah satu tujuan pembelajaran Bahasa Indonesia adalah peserta didik

memiliki kemampuan berkomunikasi secara efektif dan efisien sesuai dengan

etika yang berlaku, baik secara lisan maupun tulisan Badan Standar Nasional

Pendidikan selanjutnya disingkat BSNP (2006:1). Pembelajaran Bahasa Indonesia

memiliki tujuan secara khusus adalah mampu menguasai empat aspek

keterampilan, yaitu (1) menyimak, (2) berbicara, (3) membaca, (4) menulis.

Kemampuan menulis setiap siswa tidak dapat diperoleh secara alamiah

atau diwarisi dari leluhurnya, namun setiap siswa perlu dilatih dan mempelajari

secara sungguh-sungguh sejak dini sebagai bekal pendidikan lanjutan. Dengan

demikian, aktivitas menulis menjadi suatu keterampilan berbahasa yang

membutuhkan perhatian sungguh-sungguh. Karena, keterampilan menulis sangat

sulit dikuasai bagi siswa.

Pada jenjang sekolah dasar keterampilan menulis merupakan salah satu

keterampilan yang harus dimiliki oleh siswa, sebab menulis merupakan bagian

yang tidak dapat dipisahkan dalam proses belajar mengajar yang dialami oleh

siswa selama menuntut ilmu. Menurut Zulkarnaini (2011:145) aktivitas menulis

menjadi suatu keterampilan berbahasa yang dibutuhkan perhatian

sungguh-sungguh. Ini karena, kegiatan menulis sangat sulit dikuasai bagi siswa. Kesulitan

(17)

2

kata, kalimat yang tepat melainkan pengembangan gagasan dalam kesatuan

kalimat atau kepaduan antar kalimat dalam paragraf yang mencerminkan berpikir

secara teratur dalam tulisan dan mudah dimengerti pembaca.

Berdasarkan pernyataan di atas, keterampilan menulis karangan deskripsi

telah diajarkan di sekolah dasar, tetapi hasil karangan siswa teridentifikasi

beberapa masalah berkaitan dengan pembelajaran menulis. Zulkarnaini

(2011:145) mengungkapkan beberapa permasalahan yang dihadapi siswa terhadap

pembelajaran keterampilan menulis adalah sebagai berikut : (1) Keterbatasan

menggunakan ejaan; (2) Keterbatasan berpikir kritis mengorganisasi isi secara

sistematis; (3) Model pembelajaran menulis tidak berorientasi pada siswa.

Karangan deskripsi memiliki ciri melukiskan suatu kondisi atau objek

tertentu. Kegiatan menulis karangan deskripsi siswa kurang mampu menggunakan

bahasa Indonesia dengan baik dan benar terutama pemilihan diksi atau kata yang

digunakan pada karangan. Selain itu, dalam kegiatan menulis, siswa juga kurang

memperhatikan unsur-unsur yang ada dalam menulis karangan deskripsi seperti,

penggunaan kosakata, struktur kalimat, penggunaan ejaan, dan penggunaan tanda

baca. Di samping itu, Masalah-masalah tersebut berdampak pada keterampilan

menulis karangan deskripsi siswa yang rendah (Heriasa, 2014:2).

Dalam karangan deskripsi memerlukan kecermatan pengamatan dan

ketelitian. Hasil dari pengamatan secara cermat dan teliti itu kemudian dituangkan

oleh penulis dengan menggunakan kata-kata yang kaya akan nuansa dan bentuk.

(18)

3

kata-kata yang penuh arti dan kekuatan sehingga pembaca dapat menerima

seolah-olah melihat, mendengar, merasakan, menikmati sendiri objek tersebut.

Menurut Mahargyani (2012:3) beberapa kendala yang dihadapi siswa

dalam menulis karangan deskripsi terlihat pada saat diberikan tugas untuk menulis

seperti, (1) Ketidakmampuan siswa dalam menentukan topik, (2)

Ketidakmampuan siswa dalam membuat judul, (3) Ketidakmampuan siswa dalam

menyusun kerangka karangan, (4) Ketidakmampuan siswa dalam

mengembangkan paragraf, (5) Ketidakmampuan siswa dalam menentukan kalimat

utama dan (6) Ketidakmampuan siswa dalam menentukan bentuk karangan. (7)

Ketidakmmampuan guru membangkitkan keaktifan siswa; (8) Ketidakmampuan

guru menggunakan metode pembelajaran yang inovatif; (9) Ketidakmampuan

guru membimbing siswa saat siswa mengerjakan tugas menulis deskripsi; dan

(10) Ketidakmampuan guru dalam menemukan dan menerapkan metode

pembelajaran yang tepat dalam mengajar materi menulis deskripsi.

Berdasarkan hasil pengamatan dan wawancara dengan guru dan siswa di

SD Negeri 064996 Medan Marelan pada pembelajaran Bahasa Indonesia

cenderung menempatkan posisi siswa pada peran yang pasif dan cenderung

berpusat pada guru, siswa kurang diberi kesempatan untuk berperan aktif dan

komunikatif, siswa kurang antusias dalam pembelajaran, minat siswa dalam

menulis kurang, dan kurangnya fasilitas yang memadai untuk menunjang

pembelajaran sehingga proses belajar mengajar kurang optimal, siswa belum

mampu menuangkan gagasan, pendapat, maupun idenya ke dalam bentuk tulisan,

(19)

4

individual sehingga tidak terbentuk partisipasi dalam kelompok, kurangnya media

pendukung dalam proses pembelajaran, serta selama pembelajaran guru kurang

menggunakan model pembelajaran yang bervariasi sehingga siswa kurang aktif

dan merasa bosan.

Di samping itu aktivitas belajar siswa yang rendah dalam kegiatan

pembelajaran siswa juga mempengaruhi rendahnya kemampuan menulis deskripsi

siswa, hal ini dapat dilihat dari keseharian siswa kurang aktif dalam mempelajari

kemampuan menulis deskripsi siswa disajikan dalam table 1.

Tabel 1.

Nilai Siswa Kelas V Mata Pelajaran Bahasa IndonesiaKemampuan Menulis Deskripsi

No. Rentang Nilai Jumlah Siswa

1. 54 - 49 1

Sumber : Tata Usaha SD Negeri 064996 Medan Marelan T.A 2014/2015

Berdasarkan data di atas maka terjadi kesenjangan antara teori yang

dikemukakan sebelumnya dengan kenyataan yang terjadi di SD Negeri 064996

Medan Marelan. Oleh sebab itu, guru dituntut unutk menerapkan model

pembelajaran yang tepat sehingga hasil belajar yang dicapai lebih maksimal lagi.

Hal ini selaras dengan pendapat Marhaeni (2014:3) upaya untuk

(20)

5

inti dari peningkatan mutu pendidikan adalah meningkatnya mutu pelaksanaan

proses pembelajaran di kelas. Proses pembelajaran yang cenderung masih bersifat

teoretik dan peran guru masih sangat dominan (teacher centered) dan gaya masih

cenderung satu arah menyebabkan proses pembelajaran yang terjadi hanya sebatas

pada penyampaian informasi (transfer of knowledge) kurang terkait dengan

lingkungan sehingga peserta didik tidak mampu memanfaatkan konsep kunci

keilmuan dalam proses pemecahan masalah kehidupan yang dialami peserta didik

sehari-hari. Kondisi inilah yang menurut pemerhati tersebut menyebabkan

rendahnya kemampuan membaca, menulis dan berhitung.

Berdasarkan kondisi tersebut pemerintah melalui Badan Standar Nasional

Pendidikan (BSNP) menetapkan pendekatan tematik sebagai pendekatan

pembelajaran yang harus dilakukan pada peserta didik Sekolah Dasar (SD)

terutama untuk peserta didik kelas rendah (kelas I s.d. III). Menurut BSNP

(2006 : 35) penetapan pendekatan tematik dalam pembelajaran di SD dikarenakan

perkembangan peserta didik pada kelas rendah Sekolah Dasar, pada umumnya

berada pada tingkat perkembangan yang masih melihat segala sesuatu sebagai

suatu keutuhan (holistik) serta baru mampu memahami hubungan antara konsep

secara sederhana. Karena anak pada usia ini memiliki ciri utama yaitu: (1) pada

umumnya mereka masih melihat segala sesuatunya sebagai suatu keutuhan

(holistik); (2) perkembangan fisiknya tidak pernah bisa dipisahkan dengan

perkemabangan mental, emosional dan social; dan (3) perkembangan itu akan

(21)

6

Selain proses pembelajarannya, menurut Fortuna (2014:2) salah satu faktor

internal yang mempengaruhi hasil belajar dalam hal ini adalah kemampuan

menulis deskriptif siswa adalah aktivitas belajar siswa. Hal ini dikarenakan proses

pembelajaran diadakan dalam rangka memberikan pengalaman–pengalaman

belajar kepada siswa. Jika siswa aktif dalam proses pembelajaran maka siswa

dapat mengambil manfaat pengalaman–pengalaman tersebut dan memilikinya.

Selain itu, proses pembelajaran dipandang sebagai suatu kegiatan komunikasi

antar guru dan siswa. Kegiatan komunikasi ini tidak akan mencapai tujuan yang

diharapkan bila siswanya sendiri tidak aktif.

Adapun aktivitas – aktivitas siswa yang diharapkan muncul dalam

pembelajaran pada penelitian ini adalah aktivitas siswa dalam bertanya, menjawab

pertanyaan, melakukan aktivitas di dalam kelompoknya dan aktivitas dalam

menulis serta aktivitas berkomunikasi dengan sesama siswa maupun terhadap

guru.

Berdasarkan penelitian – penelitian dan paparan – paparan di atas, peneliti

ingin meneliti tentang pengaruh model pembelajaran tematik dan aktivitas siswa

terhadap kemampuan menulis deskriptif siswa kelas V SD Negeri 064996 Medan

Marelan.

B.Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, maka peneliti mengidentifikasi

beberapa masalah terkait dengan pengembangan model pembelajaran tematik

(22)

7

dikarenakan pelaksanaan pembelajaran selama ini kurang memfasilitasi kreatifitas

siswa dalam menulis. Kemampuan menulis deskripsi siswa rendah karena pada

kegiatan pembelajarannya kurang diterapkan latihan – latihan yang dapat

meningkatkan kemampuan menulis deskripsinya. Tinggi rendahnya tingkat

aktivitas belajar siswa menentukan tingkat kemampuan menulis deskripsi siswa.

Model pembelajaran yang dilakukan kurang inovatif sehingga tidak dapat

meningkatkan aktivitas belajar siswa teruatama dalam pembelajaran menulis.

Tidak terjadinya interaksi antara model pembelajaran dan aktivitas siswa dengan

kemampuan menulis deskripsi siswa.

C. Pembatasan Masalah

Berdasarkan banyaknya factor yang mempengaruhi rendahnya hasil

belajar kemampuan menulis deskripsi siswa, maka perlu pembatasan masalah

dalam penelitian ini mengingat keterbatasan waktu serta kemampuan peneliti.

Penelitian ini dibatasi pada ruang lingkup, lokasi penelitian, subjek penelitian,

waktu penelitian dan variable penelitian. Adapun pembatasan masalah yang

diteliti dibatasi pada : (1) penerapan model pembelajaran tematik dan model

pembelajaran langsung, (2) melihat aktivitas siswa terhadap kemampuan menulis

deskripsi di sekolah, dan (3) hasil belajar kemampuan menulis deskripsi siswa.

D. Rumusan Masalah

(23)

8

1. Apakah hasil belajar kemampuan menulis deskripsi siswa antara kelompok

yang diajarkan dengan model pembelajaran tematik lebih tinggi daripada hasil

belajar kemampuan menulis deskripsi kelompok siswa yang diajarkan dengan

model pembelajaran langsung?

2. Apakah hasil belajar kemampuan menulis deskripsi antara kelompok siswa

yang memiliki aktivitas tinggi lebih tinggi dengan hasil belajar kemampuan

menulis deskripsi kelompok siswa yang memiliki aktivitas belajar rendah?

3. Apakah terdapat interaksi antara model pembelajaran tematik dengan aktivitas

siswa terhadap hasil belajar kemampuan menulis deskripsi siswa?

E. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui; (1) Perbedaan hasil

belajar kemampuan menulis deskripsi siswa yang diajarkan dengan model

pembelajaran tematik dengan hasil belajar kemampuan menulis deskripsi siswa

yang diajarkan dengan model pembelajaran langsung, (2) Perbedaan hasil belajar

kemampuan menulis deskripsi siswa antara kelompok siswa yang memiliki

aktivitas belajar tinggi dengan hasil belajar kemampuan menulis deskripsi siswa

kelompok siswa yang memiliki aktivitas belajar rendah.

F. Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi yang

berarti/bermakna bagi dunia pendidikan, antara lain :

(24)

9

a. Membantu siswa meningkatkan keterampilan menulis.

b. Membantu guru dalam merancang variasi model pembelajaran sehingga

tujuan pembelajaran dapat tercapai dengan baik.

c. Sekolah dalam meningkatkan prestasi siswa maupun kompetensi guru

pada sekolah itu.

2. Secara teoretis hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah khasanah

pengetahuan khususnya teori – teori yang berkaitan dengan penerapan

model pembelajaran tematik dalam pembelajaran Bahasa Indonesia. Hasil

penelitian ini juga diharapkan dapat digunakan sebagai bahan bandingan

(25)

93 BAB V

KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil pengujian hipotesis dan pembahasan hasil

penelitian pada bab IV, maka dapat dikemukakan beberapa kesimpulan,

implikasi dan saran sebagai berikut :

1. Berdasarkan data yang diperoleh juga menunjukkan bahwa nilai

rata-rata hasil belajar bahasa Indonesia siswa yang diajar dengan model

pembelajaran tematik (33,600) lebih tinggi daripada hasil belajar bahasa

Indonesia yang diajar dengan model Langsung (26,867). Dari hasil

perhitungan dengan ANAVA seperti tabel diperoleh bahwa Fhitung

=38,221 dan Ftabel= 4,01 pada taraf signifikansi 0,05. Hal ini berarti

bahwa Fhitung> Ftabel, menunjukkan bahwa hipotesi nol (Ho) ditolak dan

hipotesis alternatif (Ha) diterima. Maka dapat disimpulkan bahwa hasil

belajar bahasa Indonesia antara siswa yang diajar dengan model

pembelajaran tematik lebih tinggi dari pada siswa yang di ajar dengan

model langsung .

2. Dari hasil perhitungan dengan tabel ANAVA seperti tabel 23 diperoleh

bahwa Fhitung= 25,194 dan Ftabel= 4,01 pada taraf signifikansi 0,05. Hal

ini berarti bahwa Fhitung> Ftabel, menunjukkan bahwa hipotesis nol (Ho)

ditolak dan hipotesis alternatif (Ha) diterima. Berdasarkan data yang

(26)

94

Indonesiasiswa yang memiliki aktivitas belajar tinggi (32,967) lebih

tinggi secara signifikan daripada hasil belajar bahasa Indonesia siswa

yang memiliki aktivitas belajar rendah (27,500). Maka dapat

disimpulkan bahwa hasil belajar bahasa Indonesia siswa yang

mempunyai aktivitas belajar tinggi lebih tinggi dari pada siswa yang

memiliki aktivitas belajar rendah.

3. Hasil perhitungan dengan tabel ANAVA seperti tabel 24 diperoleh

bahwa Fhitung= 53,954dan Ftabel= 4,01 pada taraf signifikansi 0,05. Hal

ini berarti bahwa Fhitung> Ftabel, menunjukkan bahwa hipotesis nol (Ho)

ditolak dan hipotesis alternatif (Ha) diterima. Dengan demikian bahwa

hipotesis penelitian yang menyatakan terdapat interaksi antara model

pembelajaran dan aktivitas belajar dalam mempengaruhi hasil belajar

bahasa Indonesia teruji kebenarannya. Maka dapat dinyatakan terdapat

interaksi antara model pembelajaran dan aktivitas belajar terhadap hasil

belajar bahasa Indonesia siswa SD 064996 Medan Marelan Kota Medan.

Dari adanya interaksi antara model pembelajaran tematik dan aktivitas

belajar siswa terhadap hasil belajar Bahasa Indonesia siswa dapat

disimpulkan untuk siswa yang memiliki aktivitas belajar tinggi lebih

efektif dalam meningkatkan hasil belajar bahasa Indonesia jika

menggunakan model pembelajaran tematik, sedangkan untuk siswa yang

mempunyai aktivitas belajar yang rendah ternyata model langsung lebih

efektif dalam meningkatkan hasil belajar bahasa Indonesia dibandingkan

(27)

95

B. Implikasi

Berdasarkan simpulan dari hasil penelitian ini yang menyatakan

bahwa siswa yang di ajar dengan model pembelajaran tematik memiliki hasil

yang lebih tinggi jika dibandingkan dengan yang diajar dengan model

Langsung. Dengan demikian diharapkan agar para guru di Sekolah Dasar

mempunyai pengalaman, pemahaman, dan wawasan dalam memilih model

pembelajaran. Karena dengan penguasaan model-model pembelajaran yang

dimiliki oleh guru dapat menciptakan pembelajaran bahasa Indonesia yang

menarik dan tidak membosankan bagi siswa. Untuk itu perlu kiranya

disosialisasikan dan dilatih kepada guru-guru yang mengajar mata pelajaran

bahasa Indonesia tentang penerapan model pembelajaran. Karena dengan

menggunakan model pembelajaran tematik dan model pembelajaran

langsung, sesuai dengan temuan penelitian dapat meningkatkan penguasaan

Belajar bahasa Indonesia.

Salah satu tujuan pembelajaran adalah bagaimana mengaktifkan

siswa, melibatkan siswa untuk terus mau belajar bukan karena keterpaksaan.

Untuk itu guru perlu menciptakan suasana belajar yang menyenangkan bagi

anak terutama dalam pembelajaran bahasa Indonesia, bukan seperti yang

terjadi selama ini dimana siswa lebih banyak pasif, memperhatikan guru

mendemonstrasikan gerakan dan mengikuti gerakan yang diajarkan guru.

Dengan demikian tujuan pembelajaran bahasa Indonesia tidak akan tercapai

(28)

96

Aktivitas belajar tinggi adalah memiliki kemauan tinggi untuk

mencapai prestasi dengan kesadaran sendiri. Orang-orang yang memiliki

aktivitas belajar tinggiselalu berorientasi pada tujuan yang realistis, menerima

otoritas. Maka untuk siswa yang memiliki aktivitas belajar tinggi, guru harus

dapat memilih model pembelajaran yang sesuai dengan karakteristiknya,

karena jika model pembelajaran yang tidak sesuai akan menghambat proses

pembelajaran, sehingga pembelajaran menjadi kurang menyenangkan atau

membosankan.

Model pembelajaran tematik merupakan model pembelajaran yang

memberikan kesempatan kepada siswa untuk mengembangkan ide-ide

kreatifnya dengan bantuan dari guru berupa kertas kerja. Guru sebagai

fasilitator. Siswa akan berusaha untuk mengulanginya dengan cara yang

berbeda dari siswa yang lainnya, dengan demikian siswa mempunyai

motivasi yang kuat untuk berbeda dari siswa yang lain.

Model Langsung yang digunakan dalam pembelajaran bahasa

Indonesia untuk siswa yang memiliki aktivitas belajar rendah juga

menghasilkan hasil yang cukup tinggi. Hal ini berarti model Langsung cocok

dalam pembelajaran bahasa Indonesia bagi siswa yang memiliki aktivitas

belajar yang rendah. Karena aktivitas belajar yang rendah akan merasa

terbebani dengan sesuatu hal yang baru, dalam hal ini guru harus dapat

memberikan materi pembelajaran yang dapat dicerna sehingga mudah

dipahami oleh siswa dan siswa dapat mengikutipembelajaran bahasa

(29)

97

Oleh karena perbedaan aktivitas belajar yang dimiliki siswa menuntut

guru untuk mengetahui dan memahami dalam mengajarkan suatu gerakan

dengan demikian guru dapat merancang model pembelajaran yang sesuai

dengan karakteristik dari siswa. Memang tidak mudah karena dalam suatu

kelas terdapat tingkat aktivitas belajar yang berbeda, maka guru dituntut

untuk lebih menguasai beberapa model pembelajaran, sehingga lebih

bervariasi, tidak terfokus hanya pada satu model saja. Karena tidak hanya satu

model yang cocok untuk semua karakter siswa.

C. Saran

1. Untuk mengetahui aktivitas belajar siswa, disarankan kepada guru untuk

melakukan tes aktivitas belajar siswa.

2. Guru harus memperhatikan aktivitas belajar siswa sebelum menentukan

model pembelajaran yang akan diterapkan dalam pembelajaran bahasa

Indonesia.

3. Disarankan kepada guru bahasa Indonesia agar dapat menerapkan model

pembelajaran tematik untuk mata pelajaran bahasa Indonesia.

4. Bagi siswa yang memiliki aktivitas belajar tinggi tinggi sebaiknya

digunakan model pembelajaran tematik dalam pembelajaran bahasa

Indonesia.

5. Bagi siswa yang memiliki aktivitas belajar rendah sebaiknya digunakan

model langsung dalam pembelajaran bahasa Indonesia.

6. Bagi peneliti lain yang ingin melakukan penelitian lanjutan, agar

(30)

98

juga perlu memperhatikan keterbatasan dalam penelitian ini, sehingga

hasil penelitian menjadi lebih sempurna

7. Bagi pengelola lembaga pendidikan, perlu kiranya melakukan sosialisasi dan pelatihan tentang model pembelajaran kepada guru-guru khususnya

yang mengajar mata pelajaran bahasa Indonesia, agar hasil pembelajaran

(31)

99

DAFTAR PUSTAKA

Abidin, Yunus . 2014. “Desain Sistem Pembelajaran dalam Konteks Kurikulum 2013”, Bandung : Reflika Aditama

Akbar, Sa’dun, I Wayan Sutama. 2009. “ Pengembangan Model Pembelajaran Tematik untuk Kelas 1 dan Kelas 2 Sekolah Dasar”. Jurnal Penelitian Kependidikan, Tahun 19, Nomor 2, 2009, 140 – 151

Ali, Muhammad. 2008. “Guru dalam Proses Belajar Mengajar” Bandung: Sinar Baru

Algensindo.

Andriyani, Mita. 2014.”Upaya Meningkatkan Aktivitas dan Hasil Belajar Siswa pada Pembelajaran IPA Menggunakan Pendekatan Saintifik Siswa Kelas V SD Swasta Sabilina Tembung T.P.2013/2014”. Jurnal Tematik Pascasarjana Universitas Negeri Medan Program Studi Pendidikan Dasar. Vol.003, No.15, 2014, 317 – 324

Atmazaki, 2006. “Kiat-kiat Mengarang dan Menyunting” . Padang : UNP Press.

Ayu, Putri, dkk. “Peningkatan Keterampilan Menulis Deskripsi dengan Teknik Tanya Jawab Berbantuan Media Gambar Siswa Kelas VIII 3 SMP N 2 Sungayang Kabupaten Tanah Datar”. BASASTRA Jurnal Penelitian Bahasa, Sastra Indonesia dan Pengajarannya Volume 1 Nomor 2, Agustus 2012, ISSN I2302-6405

Dalman. 2012. “Keterampilan Menulis” . Jakarta : Rajawali Pers.

Damayanti, Ni Komang Ayu, dkk “”Pembelajaran Menulis Teks Anekdot Berpendekatan Saintifik dengan Model Pembelajaran Berbasis Proyek (Project Based Learning) pad siswa kelas X Tata Kecantikan Kulit 1 di SMK Negeri 2 Singaraja” e-Journal Universitas Pendidikan Ganesha

Jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia (Volume : Vol: 2 No: 1

Tahun:2014)

Depdiknas. 2006. KTSP: Standar Kompetensi Mata Pelajaran. Jakarta: Depdiknas.

Emir. 2013. “Metodologi Penelitian Pendidikan”, Jakarta : Raja Grafindo Persada

Fauziah, R. 2014. “Improving Students Achievement In Writing Descriptive Text Through Mind Mapping” Tesis English Applied Linguistics Study Program Postgraduate School Universitas Negeri Medan.

(32)

100

Program Pascsarjana Universitas Ganesha Program Studi Pendidikan Dasar, Volume 4, 2014

Harahap, Syarifah Ainun. 2014. “Pengaruh Model Pembelajaran dan Movtivasi Belajar Terhadap Kemampuan Menulis Teks Berita di Kelas VIII MTsN 2 Medan ” Jurnal Tematik Pascasarjana Universitas Negeri Medan Program Studi Pendidikan Dasar. Vol.002, No.15, 2014, 206 – 213

Hasruddin, 2009. “Memaksimalkan Kemampuan Berpikir Kritis Melalui Pendekatan Kontekstual” Jurnal Tabularasa PPS UNIMED Vol.6 No.1,

48-60

Heriasa, I KM, dkk. 2014. “Pengaruh Pendekatan Kontekstual terhadap Keterampilan Menulis Karangan Deskripsi Pada Siswa Kelas V SD Semester Ganjil Di Gugus VI Kecamatan Buleleng Kabupaten Buleleng Tahun Pelajaran 2013/2014”. Jurnal Mimbar PGSD Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan PGSD, Vol: 2, No: 1, 2014

Hosnan, M. 2014 ”Pendekatan Saintifik dan Kontekstual dalam Pembelajaran Abad 21”, Bogor : Ghalia Indonesia

Iskandar, 2013. “Psikologi Pendidikan Sebuah Oreintasi Baru”, Jakarta : Referensi

Jiwa, I W. 2013. “Pengaruh implementasi pembelajaran tematik terhadapprestasi belajar ditinjau dar imotivasi Belajar pada siswa kelas iv gugus empat Di kecamatan gianyar.” E-Journal Volume 3 Tahun 2013. Singaraja: Program Pascasarjana Undiksha.

Kosasih, E. 2003. “Kompetensi Ketatabahasaan dan Kesusastrraan”, Bandung : Yrama Widya

Kunandar. 2007. Langkah – langkah Mudah Penelitian Tindakan Kelas Sebagai Pengembangan Profesi Guru. Jakarta : Rajawali Press.

Kunandar, 2013. “Penilaian Autentik ( Penilaian Hasil Belajar Peserta Didik berdasarkan Kurikulum 2013 )”, Jakarta : Raja Grafindo Persada

Kurniawan, Heru. 2014. “Pembelajaran Menulis Kreatif Berbasis Komunikatif dan Apresiasif”, Bandung : Remaja Rosdakarya .

(33)

101

Kusuma, Febrian Widya, dkk. “Implementasi Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Think Pair Share untuk Meningkatkan Aktivitas Belajar Akuntansi siswa Kelas XI IPS 1 SMA Negeri 2 Wonosari Tahun Ajaran 2011/2012”. Jurnal Pendidikan Akuntansi Indonesia, Vol. X, No. 2, 2012, 43-63

Mahargyani, dkk. 2012. “Peningkatan Kemampuan Menulis Deskripsi dengan Menggunakan Metode Field Trip Pada Siswa Sekolah Dasar”. Jurnal Penelitian Bahasa, Sastra Indonesia dan Pengajarannya Volume 1 Nomor 2, Agustus 2012, ISSN I2302-6405, 30-44

Majid, Abdul. 2014. “Pembelajaran Tematik Terpadu” , Bandung : Remaja Rosdakarya

Marhaeni, dkk, 2014. “Implementasi Pembelajaran Tematik Berbantuan Media Audio Visual Terhadap Peningkatan Kemampuan Calistung Siswa Kelas I SD Negeri 7 Sesetan” e-Journal Program Pascasarjana Universitas Pendidikan Ganesha Program Studi Pendidikan Dasar (Volume 4 Tahun 2014)

Permendikbud. 2013. Standar Isi untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah. Jakarta: Depdikbud

Priyatni, Endah Tri. 2014. “Desain Pembelajaran Bahasa Indonesia dalam Kurikulum 2013”, Jakarta : Bumi Aksara

Puspawati, dkk. 2014. “Pengaruh Pendekatan Kontekstual Berbantuan Asesmen Autentik terhadap Hasil Belajar Matematika Ditinjau dari Kemampuan Numerik”. E-Journal Program Pascasarjana Universitas Pendidikan Ganesha Program Studi Pendidikan Dasar (Volume 4 Tahun 2014)

Prastowo, Andi. 2014. “Pengembangan Bahan Ajar Tematik Tinjauan Teoritis dan Praktik”, Jakarta : Kencana Prenadamedia Group

Rumidani, dkk. 2014. “Implementasi Pembelajaran Tematik Berbasis Lingkungan untuk Meningkatkan Motivasi dan Hasil Belajar Calistung Siswa Sekolah Dasar”. E-Journal Program Pascasarjana Universitas Pendidikan Ganesha Program Studi Pendidikan Dasar (Volume 4 Tahun 2014)

Rusman, 2012. “Model – Model Pembelajaran Mengembangkan Profesionalisme Guru” Jakarta : Raja Grafindo Persada

Sanjaya, Wina. 2006 . “Strategi Pembelajaran Berorientasi Proses Pendidikan”, Jakarta : Kencana Perdana Media Grup

(34)

102

Semi, M. Atar. .2005. “Menulis Efektif” .Padang : Angkasa Raya.

Seniwati, N M. 2012. “Implementasi Pembelajaran Tematik Berbasis Kontekstual untuk Meningkatkan Motivasi Belajar dan Hasil Belajar Calistung Siswa Kelas III SD Muhammadiyah 2 Denpasar”. Tesis. Singaraja: Program Pascasarjana Undiksha.

Setiawan, Wawan, dkk. 2010. Penerapan Model Pengajaran Langsung (Direct Instruction) untuk Meningkatkan Pemahaman Belajar Siswa dalam Pembelajaran Rekayasa Perangkat Lunak (RPL)

Sudarma, I Nyoman, dkk. “Pengaruh Model Pembelajaran Berbasis Masalah terhadap Aktivitas dan Hasil Belajar IPA Siswa kelas V SD Gugus II Kecamatan Kuta Tahun Pelajaran 2013/2014” E-Journal Program Pascsarjana Universitas Ganesha Program Studi Pendidikan Dasar, Volume 4, 2014

Sufanti, Main. 2013. “Pembelajaran Bahasa Indonesia Berbasis Teks: Belajar Dari Ohio Amerika Serikat”. http://publikasiilmiah.ums.ac.id diakses 16 Novemver 2014.

Sukerti, N.N, dkk. “Pengaruh Pembelajaran Tematik Terpadu Melalui Pendekatan

Saintifik Terhadap Minat Belajar dan Hasil Belajar Siswa Kelas IV SD Negeri 2 Tibubeneng Kuta Utara”. E-Journal Program Pascsarjana Universitas Ganesha Program Studi Pendidikan Dasar, Volume 4, 2014

Sukini. 2012. “Pembelajaran Tematik di Sekolah Dasar Kelas Rendah dan Pelaksanaannya”. Jurnal Magistra No. 82 Th. XXIV, 2012 : 59

Supraini, 2014. “Pengaruh Model Pembelajaran Tematik Berrbantuan Media Kartu Bilangan terhadap Prestasi Belajar Calistung Siswa Kelas IIISD N 2 Dangin Puri”. E-Journal Program Pascsarjana Universitas Ganesha Program Studi Pendidikan Dasar, Volume 4, 2014

Sutari,S. 2012. “Penggunaan Model Pembelajaran Terpadu Berbasis Tematik Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Calistung Pada Siswa Yang Mengalami Keterlambatan Daya Tangkap di Kelas II SD No. 4 Benoa.

Jurnal Pendidikan Dasar. Vol 2. No 1. 2012

Tambunan, Husna P. 2014. “Upaya Peningkatan HAsil Belajar Siswa dengan Menggunakan Metode Inkuiri di Kelas IV SDN 060843 Medan T.A.2013/2014”. Jurnal Tematik Pascasarjana Universitas Negeri Medan Program Studi Pendidikan Dasar. Vol.003, No.15, 2014, 261-269

(35)

103

Trianto, 2009. “Mendesain Model Pembelajaran Inovatif - Progresif” , Jakarta : Kencana Perdana Media Grup

Uno, Hamzah.B dan Nurdin Mohamad, 2011. “Belajar dengan Pendekatan Pembelajaran Aktif Inovatif Lingkungan Kreatif Efektif Menarik”. Jakarta : Bumi Aksara

Wirahayu, K.Z, dkk. 2014. “Implementasi Pembelajaran Tematik Berbantuan Media Audio Visual Terhadap Peningkatan Kemampuan Calistung Siswa Kelas I SD Negeri 7 Sesetan”. E-Journal Program Pascsarjana Universitas

Ganesha Program Studi Pendidikan Dasar, Volume 4, 2014

Yamin, Martinis. 2006. “Kiat Membelajarkan Siswa”. Jakarta : Gaung Persada Press

Gambar

Tabel 15. Perhitungan  Homogenitas Data Hasil Penelitian ...........................
Gambar 1.
Tabel 1. Nilai Siswa Kelas V Mata Pelajaran Bahasa IndonesiaKemampuan Menulis

Referensi

Dokumen terkait

Dari uraian diatas, maka dapat dirumuskan pendidikan menurut Al-Ghazali adalah “Proses memanusiakan manusia sejak masa kejadiannya sampai akhir hayatnya melalui

Peubah yang diamati yaitu bentuk fisik (warna, bau, tekstur), pH, suhu dan unsur hara (nitrogen, karbon, phospor, kalium dan C/N Rasio). Kesimpulan penelitian adalah penambahan

Hasil penelitian menunjukkan bahwa faktor ekologi yang berkaitan dengan epidemi penyakit VSD adalah penutupan tajuk, jarak tanaman kakao dari sungai, kandungan unsur K, Mg dan

Aliran ini sebenarnya masih memiliki keterkitan dengan aliran “Critical Legal Studies” Roberto Unger yang memfokuskan pada upaya Dekontruksi dan Rekontruksi

Apabila seorang remaja memiliki konsep diri yang positif terhadap dirinya sendiri, maka di dalam perkembangan sikap yang dimiliki remaja akan berpengaruh baik ketika

Tujuan Penelitian: Tujuan Penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah ada hubungan antara tingkat kecemasan dengan kejadian Insomnia pada lansia di Puskesmas

Tujuan umum dari peneli tian “Bom Waktu Nikah Karbitan” (Analisis Pengaruh Pernikahan Dini Terhadap Angka Perceraian di Indonesia) adalah untuk mengetahui korelasi

Efek samping yang paling sering terjadi adalah iritasi mukosa lambung dengan. terjadinya