• Tidak ada hasil yang ditemukan

KARYA TULIS ILMIAH PENATALAKSANAAN FISIOTERAPI PADA KASUS OSTEOARTHRITIS GENU BILLATERAL LATIHAN DI RSUD DR. MOEWARDI SURAKARTA.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "KARYA TULIS ILMIAH PENATALAKSANAAN FISIOTERAPI PADA KASUS OSTEOARTHRITIS GENU BILLATERAL LATIHAN DI RSUD DR. MOEWARDI SURAKARTA."

Copied!
16
0
0

Teks penuh

(1)

i

KARYA TULIS ILMIAH

PENATALAKSANAAN FISIOTERAPI PADA KASUS

OSTEOARTHRITIS GENU BILLATERAL

LATIHAN DI RSUD

DR. MOEWARDI SURAKARTA

Diajukan Guna Melengkapi Tugas dan Memenuhi Syarat-syarat Untuk

Menyelesaikan Program Pendidikan Diploma III Fisioterapi

Oleh :

RISKA ADITYA NURFEBRIANA

J100110076

PROGRAM STUDI DIPLOMA III FISIOTERAPI

FAKULTAS ILMU KESEHATAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

(2)
(3)
(4)
(5)

v

MOTTO

 Hanya orang-orang yang berani gagal yang mampu meraih keberhasilan.

(Robert F Kennedy)

 Barang siapa menginginkan kebahagiaan didunia ini maka haruslah

dengan ilmu, barang siapa yang menginginkan kebahagiaan diakhirat haruslah dengan ilmu, dan barang siapa yang menginginkan keduanya maka haruslah dengan ilmu. (HR. Ibn Asakir)

 Kesuksesan hanya dapat diraih dengan segala upaya dan usaha yang

disertai dengan doa, karena sesungguhnya nasib seseorang tidak akan berubah dengan sendirinya tanpa adanya usaha.

 Bangunlah sebuah jembatan (penghubung) daripada sebuah dinding

(pembatas).

 Ketika anda tidak pernah melakukan kesalahan, itu artinya anda tidak

pernah berani untuk mencoba, kita sukses berasal dari kesalahan.  Disiplin adalah tangga menuju kesuksesan.

 Do the best, be good, then you will be the best.

(6)

vi

PERSEMBAHAN

 Setiap untaian kata yang telah tertuang pada kertas putih ini adalah wujud

dari kesempatan dan kasih sayang yang diberikan oleh ALLAH SWT kepada saya.

 Setiap lembaran yang tersusun rapi pada karya tulis ini adalah hasil ihtiar

dan doa yang aku perjuangkan, serta doa dan motivasi yang tiada pernah putus dari ayah ibu yang tercinta yang selalu membasuh lelah dan keluh kesah saya dengan penuh kasih sayang, kesabaran serta keikhlasan.

 Untuk August Saptahady dan keluarga, terimakasih atas doa, dukungan

dan kasih sayang, serta kesabaran penuh pengertian untuk saya sehingga saya dapat menyelesaikan karya tulis ini.

 Untuk sahabat saya Firdaus Ma’ding, saya penuhi janji saya untuk

menyelesaikan karya tulis ini. Tidak ada doa dan usaha yang sia-sia bila kita bersungguh-sungguh.

 Untuk teman baik saya (Antin, Ana, Fatim, Arif, Zufie, Fajar dan Hendra)

terimakasih untuk segala waktu dan dukungan yang kalian berikan selama proses pembuatan karya tulis ini.

 Kepada pembimbing karya tulis ilmiah saya, Bapak Arif Pristianto, SSt.

Ft. M.Fis. yang selalu memberi masukan dan bimbingan kepada saya dalam proses penyelesaian KTI ini.

 Kepada semua teman-teman sejawat saya D III Fisioterapi angkatan

2010/2011 dan 2011/2012, semoga kita sukses dimasa depan.

(7)

vii

KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Wr.Wb.

Alhamdulillahirabbil’ alamin, puji syukur saya panjatkan kepada Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah_Nya, dan kepada kedua orang tua saya yang selalu memberi motivasi sehingga saya dapat menyelesaikan tugas Karya Tulis Ilmiah dengan judul “PENATALAKSANAAN FISIOTERAPI PADA OSTEOARTHRITIS GENU BILLATERAL Di RSUD DR

MOEWARDI SURAKARTA”.

Dalam penyusunan laporan ini tidak terlepas atas bantuan dan dorongan serta bimbingan dari berbagai pihak, untuk itu pada kesempatan ini penulis mengucapka terimakasih kepada :

1. Bapak Dr. Sofyan Anif, M.Si. selaku Rektor Universitas Muhammadiyah Surakarta.

2. Bapak Dr. H. Suwaji S. KM., M. Kes, selaku Dekan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Surakarta.

3. Ibu Isnaini Herawati, S.Fis, S.Pd, M.Sc, selaku Kepala Program Studi Fisioterapi Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Surakarta.

(8)

viii

memberikan bimbingan dan masukan dalam proses pembuatan Karya Tulis Ilmiah ini.

5. Bapak dan Ibu pembimbing komprehensif di YPAC Surakarta, RSUD Dr. Moewardi Surakarta, RSUD Salatiga, RS.Paru Kota Gede Bantul, RSUD Panembahan Senopati Bantul, RS. Paru Ario Wirawan Salatiga, terimakasih atas semua ilmu yang telah diberikan.

6. Ibu Suyani, SMPH, selaku pembimbing praktik RSUD Dr. Moewardi Surakarta yang selalu sabar dalam memberikan bimbingan dan masukan. 7. Segenap dosen dan staff Program Studi Fisioterapi Fakultas Ilmu

Kesehatan yang telah mendidik penulis selama masa pendidikan.

8. Kepada keluarga besar saya, terimaksih atas doa dan dukungan selama ini. 9. Teman-teman dan semua pihak yang tidak bisa penulis sebutkan

satu-persatu, terimaksih dan salam sukses untuk kita semua.

Penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan dalam penyusunan Karya Tulis Ilmiah ini. Oleh karena itu penulis mohon maaf dan berharap adanya kritik serta saran yang bersifat membangun agar Karya Tulis Ilmiah ini menjadi sempurna.

Wassalamu’alaikum Wr.Wb.

Surakarta, 11 April 2014

(9)

ix

PENATALAKSANAAN FISIOTERAPI PADA KASUS OSTEOARTHRITIS

GENU BILLATERAL DI RSUD DR. MOEWARDI SURAKARTA

(Riska Aditya Nurfebriana, 2017, 58 halaman)

Abstrak

Latar Belakang: osteoarthritis genu merupakan penyakit degeneratif yang menyerang kartilago, ligamen, dan tulang pada sendi lutut. Osteoarthritis ditandai adanya kemunduran tulang rawan sendi dan disertai pembentukan tulang baru dan jaringan lunak disekitar sendi yang bersangkutan. Permasalahan utama yang timbul adalah rasa nyeri, keterbatasan lingkup gerak sendi, kaku dipagi hari, dan devormitas yang menyebabkan perubahan pola jalan. Modalitas fisioterapi yang dapat digunakan Transcutaneus Electrical Nerve Stimulation (TENS), dan Terapi Latihan

Tujuan: untuk mengetahui manfaat pemberian terapi dengan modalitas

Transcutaneus Electrical Nerve Stimulation (TENS), dan Terapi Latihan dalam

mengurangi nyeri, peningkatan Lingkup Gerak Sendi, peningkatan kekuatan otot. Metode: intervensi yang diberikan terdiri dari Transcutaneus Electrical Nerve

Stimulation (TENS) selama 15 menit, dan Terapi Latihan dengan melakukan

gerakan fungsional sendi lutut yang setiap gerakan dilakukan 8 x 2 pengulangan. Hasil: setelah dilakukan terapi selama 6 kali didapat hasil penurunan nyeri diam lutut kanan T1: 3 menjadi T6: 1, nyeri tekan T1: 4 menjadi T6: 2 dan nyeri gerak T1: 5 menjadi T6: 3, sedangkan pada nyeri diam lutut kiri T1: 3 menjadi T6; 1, nyeri tekan T1: 4 menjadi T6: 2, dan nyeri gerak T1: 5 menjadi T6: 2. Untuk peningkatan luas gerak sendi lutut aktif kanan T1: S= 50-00-1000 menjadi T6: S= 50-00-1100, pasif T1: S= 50-00-1050 menjadi T6: S= 50-00-1150, untuk lutut kiri aktif T1: S= 50-00-1000 menjadi T6: S= 50-00-1100 dan pada pasif T1: S= 50-00 -1050 menjadi T6: S= 50-00-1150. Penurunan nyeri fleksor lutut kanan T1: 4 menjadi T6: 4,5 ekstensor T1: 4 menjadi T6: 4,5 sedangkan fleksor lutut kiri T1: 4

menjadi T6: 4,5 ekstensor lutut kiri T1: 4 menjadi T6: 4,5. Kesimpulan: Transcutaneus Electrical Nerve Stimulation (TENS) dapat

mengurangi nyeri, pada kasus tersebut Terapi Latihan dapat meningkatkan kekuatan otot, meningkatkan LGS dan kemampuan fungsional pasien. Kata Kunci: Osteoarthritis Genu Billateral, Transcutaneus Electrical Nerve

(10)

x

PHYSIOTHERAPY MANAGEMENT IN THE CASE OF OSTEOARTHRITIS GENU BILLATERAL IN HOSPITAL DR.

MOEWARDI SURAKARTA (Riska Aditya Nurfebriana, 2017, 58 pages)

Abstract

Background: osteoarthritis genu is a degenerative disease that attacks the cartilage, ligaments, and bones in the knee joint. Osteoarthritis is characterized by the deterioration of joint cartilage and accompanied by new bone formation and soft tissue around the joint. The main problem in such case is pain, limited range of motion, morning stiffness, and devormitas which causes changes in the pattern of gait. Physiotherapy modalities provided is Transcutaneus Electrical Nerve Stimulation (TENS) and exercise therapy.

Aim of research: to find out the benefits of therapy with Transcutaneus Electrical Nerve Stimulation (TENS) and exercise therapy to reduce pain, increase range of motion, increase muscle strength and improve functional activities.

Methods: The intervention provided consists of Transcutaneus Electrical Nerve Stimulation (TENS) for 15 minutes, and Therapeutic Exercise by doing functional movements of the knee joint of each movement performed 8 x 2 repetitions. Results: after treatment for 6 times the result a decrease in pain silent of knee dextra T1: 3 to T6: 1, tenderness T1: 4 to T6: 2 and painful motion T1: 5 to T6: 3, while the pain quietly knee sinistra T1: 3 became T6; 1, tenderness T1: 4 to T6: 2, and the pain of motion T1: 5 to T6: 2. To increase the range of motion active of dextra knee T1: S= 50-00-1000 becomes T6: S= 50-00-1100 , passive T1: S= 50-00

-Conclusion: Transcutaneus Electrical Nerve Stimulation (TENS) can reduce pain, in the case of exercise therapy can improve muscle strength, improve the LGS and the patient's functional ability.

(11)

xi

ABSTRAK (BAHASA INDONESIA) ... ix

ABSTRAK (BAHASA INGGRIS) ... x

2. Bagi Institusi Pelayanan... 4

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

B. Problematika Fisioterapi ... 20

(12)

xii BAB III PELAKSANAAN STUDI KASUS

A. Pengkajian Fisioterapi ... 27

1. Anamnesis ... 27

7. Diagnosa Fisioterapi... 40

8. Program Fisioterapi ... 40

B. Pelaksanaan Fisioterapi ... 42

(13)

xiii

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Kriteria osteoarthritis genu... 19

Tabel 3.1 Nilai pengukuran derajad nyeri dengan VDS ... 33

Tabel 3.2 Kriteria penilaian kekuatan otot dengan MMT ... 34

Tabel 3.3 Skala Jette ... 39

Tabel 4.1 Hasil eveluasi LGS lutut kanan ... 49

Tabel 4.2 Hasil evaluasi LGS lutut kiri ... 49

(14)

xiv

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Kondisi lutut normal, OA dan RA ... 7

Gambar 2.2 Sendi pattellofemoral ... 8

Gambar 2.3 Arah atau tarikan otot quadriceps femoris ... 9

Gambar 2.4 Ruang sendi pada OA dan lutut normal ... 10

Gambar 2.5 Pembebanan selama berjalan pada OA ... 10

Gambar 2.6 Foto rontgen OA genu ... 14

Gambar 3.1 Tes hipermobilitas valgus ... 36

Gambar 3.2 Tes hipermobilitas varus ... 37

Gambar 3.3 Tes hiperekstensi ... 38

(15)

xv

DAFTAR GRAFIK

Grafik 4.1 Evaluasi hasil pemeriksaan nyeri lutut kanan ... 46

Grafik 4.2 Evaluasi hasil pemeriksaan nyeri lutut kiri ... 47

Grafik 4.3 Evaluasi hasil pemeriksaan kekuatan otot lutut kanan ... 48

(16)

xvi

DAFTAR SINGKATAN

ACR : American College of Rheumatology ADL : Activity Daily Living

CDC : Center for Disease Control and Prevention COG : Center of Gravity

GRF : Ground Reaction Force GTO : Golgy Tendo Organs

IASP : International Association for the Study of Pain

ICD : Internatonal Statistical Classification of Diseases and Related Health Problem

ISOM : International Standart of Measurement

OA : Osteoarthritis

LGS : Lingkup Gerak Sendi MMT : Manual Muscle Testing

NO : Nitric Oxide

NZSP : Neutral Zero Starting Potition

PNF : Propioceptive Neuromuscular Facilitation

RA : Rheumathoid Arthritis

ROM : Range of Motion SG : Substansia Gelatinosa

TENS : Transcutaneus Electrical Nerve Stimulation TNF : Tumor Necrosis Factor

Referensi

Dokumen terkait

Menurut Satzinger, Jackson, dan Burd (John W. Satzinger, 2015), perancangan sistem adalah sekumpulan aktivitas yang menggambarkan secara rinci bagaimana sistem akan

Jumlah permintaan < Jumlah penawaran ( ada sumber yang mengirimkan sebagian barang produksi atau tidak mengirimkan sama

Hal ini yang menyebabkan penulis tertarik untuk mempelajari dan menganalisis efektifitas promosi melalui bonus langsung dalam kemasan produk yang dilihat dari

Keberhasilan memecahkan dan menyelesaikan persoalan cerita tergantung pada pemahaman verbal, yaitu kemampuan memahami, mencerna bahasa yang digunakan dalam soal dan

Gapoktan akan memiliki perbedaan. Petani yang tergabung dalam Gapoktan relatif akan lebih mudah dalam mengakses teknologi, modal dan pasar. Perbedaan keragaan usahtani

Hasil penelitian menunjukkan bahwa: Karakeristik sifat dasar tiga jenis kayu HTR yaitu: jabon ( Anthocephalus chinensis ), sengon ( Paraserianthes falcataria ) dan

Radiografi ekstra oral adalah gambaran yang dihasilkan dari gigi geligi tetapi fokusnya terletak pada rahang dan tengkorak yang digunakan untuk melihat gigi yang impaksi, memantau

Maka tidak terdapat perbedaan kinerja perusahaan perbankan sebelum dan sesudah berlakunya Undang-Undang No.36 Tahun 2008 berdasarkan NPM sehingga hasil pengujian