• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengaruh Fitur Internet Pada Handphone Merek Nokia Terhadap Sikap Konsumen Pada Mahasiswa Magister Ilmu Managemen Universitas Sumatera Utara

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2016

Membagikan "Pengaruh Fitur Internet Pada Handphone Merek Nokia Terhadap Sikap Konsumen Pada Mahasiswa Magister Ilmu Managemen Universitas Sumatera Utara"

Copied!
76
0
0

Teks penuh

(1)

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA FAKULTAS EKONOMI

PROGRAM S-1 EKSTENSI MEDAN

PENGARUH FITUR INTERNET PADA HANDPHONE

MEREK NOKIA TERHADAP SIKAP KONSUMEN PADA

MAHASISWA MAGISTER MANAGEMEN

UNIVERSITAS SUMATRA UTARA

DRAFT SKRIPSI

OLEH

NOVI HERWINA NASUTION 070521191

MANAJEMEN

Guna Memenuhi Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi

Universitas Sumatera Utara Medan

(2)

DAFTAR ISI

E. Tujuan dan Manfaat Penelitian………. 8

F. Metode Penelitian………... 9

1. Batasan Operasional……… 9

2. Definisi Operasional Variabel………. 9

3. Skala Pengukuran Variabel………. 11

7. Teknik Pengumpulan Data……….. 14

(3)

9. Teknik Analisis Data………... 16

BAB II : URAIAN TEORITIS………... 19

A. Penelitian Terdahulu………. 19

B. Pemasaran………. 20

C. Manajemen Pemasaran Jasa……….. 22

D. Bauran Pemasaran Jasa………. 23

E. Internet……….. 27

F. Sikap Konsumen………... 31

BAB III : GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN... 36

BAB IV : ANALISIS DAN PEMBAHASAN………. 48

A. Analisis Deskriptif……… 48 B. Uji Validitas dan Reliabilitas………

45 C. Analisis Regresi Linier Sederhana………

47 D. Uji Asumsi Klasik……….

49 E. Pengujian Koefisien Determinan (R2)………

51 BAB V : KESIMPULAN DAN SARAN………

54

A. Kesimpulan………

(4)

B. Saran……….. 55

(5)

DAFTAR TABEL

Halaman Tabel 1.1 10 merk yang paling bernilai di dunia ...

4

Tabel 1.2 Posisi Nokia di dunia ... 5

Tabel 1.3 Definisi Operasional variabel ... 10

Tabel 1.4 Instrumen skala Likert ... 11

Tabel 1.5 Jumlah mahasiswa ... 12

Tabel 4.1 Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin……….. 42

Tabel 4.2 Karakteristik Responden Berdasarkan Angkatan………. 42

Tabel 4.3 Distribusi Tanggapan Responden Terhadap Variabel

(6)

Tabel 4.9 Model Summaryb... 51

(7)

DAFTAR GAMBAR

Halaman Gambar 1.1 Kerangka Konseptual………..

7

Gambar 2.1 Tiga Komponen Pembentukan Sikap……….. 33

Gambar 4.1 Kurva Normalitas……… 49

Gambar 4.2 Normal P-P Plot of Regression ... 50

(8)

ABSTRAK

Novi Herwina Nasution, (2009). Pengaruh Fitur Internet Pada Handphone Merek Nokia Terhadap Sikap Konsumen Pada Mahasiswa Magister Ilmu Managemen Universitas Sumatera Utara. Di bawah bimbingan Drs. Liyasta Ginting, Msi. Ketua Departemen Prof. Dr. Ritha F. Dalimunthe, SE, MSi. Dosen Penguji I Dra. Marhayanie, Msi. Dosen Penguji II Drs. Ami Dilham, Msi.

Saat ini handphone bukanlah mejadi barang mewah lagi. Fitur internet di dalam nya pun seperti sudah menjadi kebutuhan tersendiri bagi para pengguna

handphone, baik dalam menjalin pertemanan, kebutuhan kerja,atau kebutuhan mencari informasi apa saja.

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh fitur internet pada hndphone merek Nokia terhadap sikap konsumen pada mahasiswa Magister Ilmu Managemen Universitas Sumatera Utara dan untuk mengetahui seberapa besar variabel fitur internet mampu mempengaruhi sikap konsumen pada Mahasiswa Magister Ilmu Managemen Universitas Sumatera Utara .

Metode penelitian yangdigunakan adalah analisis deskriptif dan metode analissi regresi linier sederhana. Penelitian ini dilaksanakan di kampus Magister Ilmu Managemen Universitas Sumatera Utara dengan jumlah responden sebanyak 96 orang.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa variabel independen Fitur Internet (X) berpengaruh positif terhadap sikap konsumen (Y) pada mahasiswa Magister Ilmu Managemen Universitas Sumatera Utara. Nilai koefisien determinasi atau R2 sebesar 0,352 menunjukkan bahwa variabel independen Fitur Internet mampu menjelaskan 35,2 % terhadap variabel sikap konsumen, sedangkan sisanya 64,8 % dijelaskan oleh faktor lain yang tidak termasuk dalam model penelitian ini.

(9)

ABSTRAK

Novi Herwina Nasution, (2009). Pengaruh Fitur Internet Pada Handphone Merek Nokia Terhadap Sikap Konsumen Pada Mahasiswa Magister Ilmu Managemen Universitas Sumatera Utara. Di bawah bimbingan Drs. Liyasta Ginting, Msi. Ketua Departemen Prof. Dr. Ritha F. Dalimunthe, SE, MSi. Dosen Penguji I Dra. Marhayanie, Msi. Dosen Penguji II Drs. Ami Dilham, Msi.

Saat ini handphone bukanlah mejadi barang mewah lagi. Fitur internet di dalam nya pun seperti sudah menjadi kebutuhan tersendiri bagi para pengguna

handphone, baik dalam menjalin pertemanan, kebutuhan kerja,atau kebutuhan mencari informasi apa saja.

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh fitur internet pada hndphone merek Nokia terhadap sikap konsumen pada mahasiswa Magister Ilmu Managemen Universitas Sumatera Utara dan untuk mengetahui seberapa besar variabel fitur internet mampu mempengaruhi sikap konsumen pada Mahasiswa Magister Ilmu Managemen Universitas Sumatera Utara .

Metode penelitian yangdigunakan adalah analisis deskriptif dan metode analissi regresi linier sederhana. Penelitian ini dilaksanakan di kampus Magister Ilmu Managemen Universitas Sumatera Utara dengan jumlah responden sebanyak 96 orang.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa variabel independen Fitur Internet (X) berpengaruh positif terhadap sikap konsumen (Y) pada mahasiswa Magister Ilmu Managemen Universitas Sumatera Utara. Nilai koefisien determinasi atau R2 sebesar 0,352 menunjukkan bahwa variabel independen Fitur Internet mampu menjelaskan 35,2 % terhadap variabel sikap konsumen, sedangkan sisanya 64,8 % dijelaskan oleh faktor lain yang tidak termasuk dalam model penelitian ini.

(10)

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Sikap konsumen merupakan faktor penting yang akan mempengaruhi keputusan konsumen sehingga perlu dipahami oleh pemasar karena sikap dianggap mempunyai korelasi yang positif dan kuat dengan perilaku. Bahkan sikap dipandang sebagai prediktor yang efektif untuk mengetahui perilaku konsumen. Konsumen yang suka atau bersikap positif terhadap suatu produk akan cenderung memilki keinginan yang kuat untuk memilih dan membeli produk yang disukainya tersebut. Sebaliknya, kalau konsumen bersikap negatif terhadap suatu produk, maka biasanya akan tidak memperhitungkan produk tersebut sebagai pilihan pembelian, bahkan tidak jarang akan menyampaikan ketidaksukaannya tersebut kepada teman, kerabat, atau tetangganya. Berbagai upaya dilakukan oleh pemasar untuk mengembangkan sikap positif, baik terhadap merek, produk, maupun perusahaan. Hal ini yang dilakukan oleh perusahaan telekomunikasi Indonesia. Perkembangan kebutuhan dan tingginya aktivitas masyarakat dalam menggunakan alat telekomunikasi telah membuat perusahaan telekomunikasi menjadi suatu kebutuhan primer di tengah kehidupan masyarakat.

(11)

1. Perubahan dalam konsep ruang dan waktu. Perkembangan barang-barang seperti telepon genggam, televisi satelit, dan komunikasi global terjadi demikian cepatnya, sementara melalui pergerakan massa semacam turisme memungkinkan kita merasakan banyak hal dari budaya yang berbeda.

2.

bergantung sebagai akibat dari pertumbuhan perdagangan internasional, peningkatan pengaruh perusahaan multinasional, dan dominasi organisasi

semacam

3. Peningkatan interaksi

(terutama televisi, film, musik, dan transmisi berita dan olah raga internasional). saat ini, kita dapat mengonsumsi dan mengalami gagasan dan pengalaman baru mengenai hal-hal yang melintasi beraneka ragam budaya, misalnya dalam bidang fashion, literatur, dan makanan.

4. Meningkatnya masalah bersama, misalnya pada bidang lingkungan hidup, krisis multinasional,

(12)

seluler ini sehingga persaingan diantara penyedia layanan atau operator telepon seluler menjadi tidak terelakkan.

Setiap operator berlomba – lomba dalam hal tekhnologi dan pelayanan produknya untuk menarik langganan. Luas jaringan (coverage), kapasitas jaringan (capacity) untuk kemudahan komunikasi, serta promosi yang bagus untuk membentuk citra dan menempatkan posisi suatu produk (positioning) kepada masyarakat.

Kemajuan teknologi mobile yang begitu mencengangkan membuat setiap orang (mau/tidak mau) mesti mempersiapkan diri agar tidak ketinggalan. Apalagi tertinggal jauh di belakang.Perangkat mobile, dalam hal ini handphone pun saat ini tidak lagi dimanfaatkan untuk mengirim dan menerima telepon (suara) atau sms (teks) saja. Sekarang handphone dilengkapi fitur – fitur yang lebih canggih dan bisa dijadikan gaya hidup ( lifestyle ). Fitur-fitur canggih tersebut, diantaranya adalah akses internet (data).

Konsumen memang selalu menjadi raja, para produsen pun memanjakan konsumen dengan menambahkan fitur internet lewat hp yang tidak kalah jauh berbeda bila berinternetan melalui PC ( Personal Computer )

Berikut i ini adalah trik-trik untuk mempercepat akses internet lewat hp sehingga menjadi lebih murah. Dengan kata lain, menyiasati agar akses internet melalui handphone bisa lebih murah yaitu :

1. Gunakan provider operator yang murah.

(13)

3. Gunakanlah opera mini, penggunaan opera mini lebih cepat daripada menggunakan browser hanphone biasa ( default ).

4. Gunakanlah software pengompress memori handphone seperti Appman

atau lainnya. Ketika proses akses koneksi berlangsung, dan terasa sangat lama sekali, konsumen bisa mengompress melalui Appman, dan rasakan perbedaannya.

Nokia merupakan salah satu produk yang memberikan fitur internet pada handphone untuk memberikan kepuasan kepada pelanggan dan sebagai salah satu keunggulan dari produk – produk Nokia. Nokia merupakan merek produk yang berada di peringkat lima di dunia dan peringkat pertama di dunia untuk kategori ponsel berdasarkan brand value nya. Hal ini dapat dilihat dari table 1.1 di bawah ini :

Table 1.1

(14)

5 5 Nokia Finlandia Telekomunikasi 35,94 7%

6 6 Toyota Japan Otomotif 34,0 6%

7 7 Intel US Hardware

computer

31,2 1%

8 8 McDonald’s US Restaurant 31,04 6%

9 9 Disney US Media 29,25 0%

10 20 Google US Internet service 25,59 43% (sumber : www.interbrand.com)

Nokia dikenal sebagai produsen telepon seluler nomor satu di dunia. Hal ini dapat dilihat dari hasil penelitian yang dilakukan perusahaan riset tehnologi Gatner pada tabel 1.2 di bawah ini:

Tabel 1.2

Posisi Nokia berdasarkan pangsa pasar dunia yang dikuasai

No Produsen Pangsa pasar

2007 2008

1 Nokia 33,6 % 32,5%

2 Motorolla 14,1 % 18,7 %

3 Samsung 9,9 % 12,5 %

( sumber :

(15)

dipegang oleh Nokia. Untuk ponsel GSM, penguasaan pangsa pasar Nokia mencapai 60 persen, Sonny Ericsson mencapai 14 persen, dan lainnya di bawah 10 persen seperti Motorolla, Samsung, Siemens, dan LG. Sedangkan untuk ponsel CDMA, Nokia mencatat angka terbesar yaitu mencapai 52 persen, diikuti Sanex 32 persen dan Samsung yang dikenal sebagai produsen ponsel CDMA berada dibawah 20 persen.(www.kompas.com)

Dalam penelitian ini penulis ingin mengetahui dampak sikap konsumen dalam menggunakan fasilitas internet pada handphone Nokia. Penulis melakukan penelitian di Magister Ilmu Managemen karena para mahasiswa merupakan salah satu komunitas utama pengguna Nokia. Mahasiswa Magister Ilmu Managemen Universitas Sumatera Utara membutuhkan internet baik dalam belajar ataupun bekerja. Mahasiswa Magister membutuhkan bnayak data yang up to date untuk mendukung pekerjaan dan mencari bahan perkuliahan. Hal inilah yang menjadi alasan bagi penulis untuk menjadikan Mahasiswa Magister Ilmu Managemen Universitas Sumatera Utara sebagai objek penelitian. Dari uraian di atas, penulis tertarik untuk mengangkat permasalahan tersebut ke dalam suatu penelitian ilmiah yang berjudul : “Pengaruh fitur internet pada handphone merek Nokia terhadap sikap konsumen pada mahasiswa Magister Ilmu Managemen Universitas Sumatra Utara”

(16)

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan, maka perumusan masalah dalam penelitian ini adalah :

“Apakah fitur internet berpengaruh signifikan terhadap sikap konsumen pada mahasiswa Magister Ilmu Managemen Universitas Sumatra Utara?”

B. Kerangka Konseptual

Krisis ekonomi yang terjadi dalam era globalisasi ini membuat persaingan bisnis menjadi semakin sengit, para pengusaha bersaing ketat dalam berusaha untuk memuaskan konsumen baik dengan meningkatkan kualitas produk ditunjang dengan tekhnik pemasaran yang tepat pula.

Definisi Internet ialah “jaringannya jaringan”, dengan menciptakan kemungkinan komunikasi antar jaringan di seluruh dunia tanpa bergantung kepada jenis komputernya.

Sikap seorang konsumen terhadap suatu merek produk akan bervariasi tingkatannya, ada yang sangat menyukainya atau bahkan ada yang begitu sangat tidak menyukainya. Sehingga strategi pemasaran harus memahami bagaimana mengembangkan sikap positif konsumen. Berdasarkan uraian tersebut, maka di buat kerangka konseptual sebagai berikut :

Gambar 1.1 Kerangka Konseptual Penelitian Sumber : Tjiptono (2005), diolah

Sikap Konsumen (Y) Fitur Internet

(17)

C. Hipotesis

Menurut Sugiyono (2004:306) hipotesis merupakan jawaban yang sifatnya sementara atas rumusan masalah, yang kebenarannya akan diuji dalam pengujian hipotesis. Dikatakan jawaban sementara karena hipotesis pada dasarnya adalah merupakan permasalahan yang telah dirumuskan dalam perumusan masalah, sedangkan kebenaran dari hipotesis perlu diuji terlebih dahulu melalui analisis data.

Berdasarkan latar belakang, perumusan masalah dan kerangka konseptual yang telah dikemukakan, maka hipotesis dari penelitian ini adalah : “Fitur internet pada handphone Nokia bepengaruh terhadap sikap konsumen pada mahasiswa Magister Ilmu Managemen Universitas Sumatera Utara.”

D. Tujuan dan Manfaat Penelitian a. Tujuan Penelitian

Untuk mengetahui pengaruh fitur internet pada handphone Nokia terhadap sikap konsumen pada mahasiswa Magister Ilmu Managemen Universitas Sumatra Utara.

b. Manfaat Penelitian 1. Bagi perusahaan

(18)

2. Bagi pihak lain

Penelitian ini dapat menjadi masukan atau referensi sekaligus sebagai bahan perbandingan bagi peneliti selanjutnya dalam melakukan penelitian objek atau masalah yang sama.

3. Bagi peneliti

Penelitian ini merupakan suatu pendalaman ilmu, dimana peneliti menerapkan teori-teori yang diperoleh di bangku kuliah terkhusus manajemen pemasaran yang membahas tentang sikap konsumen.

E. Metode Penelitian

1. Batasan Operasional

Batasan operasional dilakukan untuk menghindari kesimpangsiuran dalam membahas dan menganalisis permasalahan dalam penelitian yang dilakukan. Penelitian yang dilakukan peneliti terbatas bagaimana pengaruh variabel bebas (independen) yang merupakan fitur internet terhadap sikap konsumen sebagai variabel terikatnya (dependen).

2. Definisi Operasional Variabel

(19)

(dependen variabel). Adapun uraian dari masing-masing adalah sebagai berikut :

a. Fitur Internet

Definisi Internet ialah “jaringannya jaringan”, dengan menciptakan kemungkinan komunikasi antar jaringan di seluruh dunia tanpa bergantung kepada jenis komputernya.

b. Sikap Konsumen

Sikap konsumen (Y); respon mahasiswa Magister Ilmu Managemen Universitas Sumatra Utara di dalam menggunakan fitur internet pada handphone Nokia.

Tabel 1.3

Definisi Operasional Variabel

Variabel Indikator Skala

1 2 3

Fitur Internet (X) 1. kemudahan dalam menggunakan.

2. manfaat yang diberikan. 3. kinerja Nokia

4. Inovasi

Skala Likert

Sikap Konsumen (Y)

1. fasilitas yang ditawarkan 2. kebutuhan

3. kepuasan

Skala Likert

Sumber : Setiadi (2003), diolah

3. Skala Pengukuran Variabel

Pengukuran variabel bebas dan terikat menggunakan skala Likert

(20)

terhadap pernyataan kemudian memberikan jawaban atas pertanyaan yang diajukan. Dalam melakukan penelitian terhadap variabel-variabel yang akan diuji, pada setiap jawaban akan diberi skor (Sugiyono, 2004:86).

Skala Likert menggunakan lima tingkatan jawaban yang dapat berbentuk sebagai berikut :

Tabel 1.4

Instrumen Skala Likert

No Alternatif Jawaban Skor

1 Sangat Setuju (SS) 5

2 Setuju (S) 4

3 Kurang Setuju (KS) 3

4 Tidak Setuju (TS) 2

5 Sangat Tidak Setuju (STS) 1

Sumber : Sugiyono (2004 : 87)

4. Tempat dan Waktu Penelitian.

Penelitian ini dilakukan di Magister Ilmu Managemen Universitas Sumatra Utara. Waktu Penelitian yaitu bulan September 2009 sampai dengan Desember 2009.

5. Populasi dan Sampel. 1. Populasi.

(21)

kesimpulannya. Populasi penelitian ini adalah mahasiswa Magister Ilmu Managemen dimulai dari angkatan 3 sampai angkatan 10.

Tabel 1.5

Sumber : Magister Managemen, 2009 (diolah)

2. Sampel

Mahasiswa yang menggunakan handphone Nokia yang memiliki fitur internet pada Magister Ilmu Managemen Universitas Sumatra Utara tidak diketahui jumlahnya, maka besarnya sampel ditentukan dengan menggunakan rumus dari Yuswianto (2003) yaitu :

(22)

q = 1 – p

Za = harga standart normal tergantung harga d = penyimpangan yang ditolerir

Maka jumlah sampel menjadi :

n = 2

Penarikan sampel dalam penelitian ini menggunakan metode non probability sampling, yaitu purposive sampling dimana setiap mahasiswa pengguna Nokia tipe N dan E series yang kebetulan dijumpai pada saat penelitian dilakukan akan dijadikan sebagai sampel sampai memenuhi jumlah sampel yang ditentukan yaitu 96 orang.

6. Jenis dan Sumber Data

Peneliti menggunakan dua jenis data, yaitu : a. Data primer

Data primer menurut Kuncoro (2003:136) adalah data yang dikumpulkan dari sumber-sumber asli. Dalam penelitian ini, data primer diperoleh dari hasil kuesioner (questionnaire) yang telah dibagikan peneliti kepada mahasiswa Magister Ilmu Managemen Universitas Sumatra Utara.

(23)

Data sekunder menurut Kuncoro (2003:136) adalah data yang telah dikumpulkan oleh pihak lain. Data sekunder ini diperoleh melalui catatan/laporan dari kantor Magister Ilmu Managemen Universitas Sumatra Utara, studi pustaka, internet, majalah yang dapat mendukung penelitian ini. Data sekunder dari penelitian ini adalah jumlah mahasiswa Magister Ilmu Managemen Universitas Sumatra Utara, distribusi mahasiswa setiap kelas, aplikasi Nokia.

7. Teknik Pengumpulan Data

Pada penelitian ini, teknik pengumpulan data yang digunakan adalah : 1. Daftar pertanyaan (questionnaire)

Merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawab.

2. Wawancara

Yaitu dengan melakukan wawancara langsung dengan responden terpilih dan pihak-pihak terkait.

3. Studi pustaka

Yaitu dengan mengumpulkan dan mempelajari informasi dan data-data yang diperoleh dari buku-buku literatur, majalah, dan internet yang berkaitan dengan penelitian ini.

(24)

Kuesioner yang baik, harus diuji terlebih dahulu validitas dan reliabilitasnya. Untuk mendapatkan kualitas hasil penelitian yang bermutu dan baik sudah semestinya rangkaian penelitian harus dilakukan dengan baik. Uji validitas dilakukan untuk mengukur apakah data yang telah didapat setelah penelitian merupakan data yang valid dengan alat ukur yang digunakan (kuesioner). Pengujian validitas dengan menggunakan program SPSS 15.0

dengan kriteria sebagai berikut :

1. Jika rhitung > rtabel, maka pertanyaan dinyatakan valid. 2. Jika rhitung < rtabel, maka pertanyaan dinyatakan tidak valid.

Uji reliabilitas digunakan untuk melihat apakah alat ukur yang digunakan (kuesioner) menunjukkan konsistensi didalam mengukur gejala yang sama. Pengujian dilakukan dengan menggunakan program SPSS 15.0

butir pertanyaan yang sudah dinyatakan valid dalam uji validitas ditentukan reliabilitasnya dengan kriteria sebagai berikut :

1. Jika r alpha positif atau lebih besar dari rtabel maka pertanyaan reliabel.

2. Jika r alpha negatif atau lebih kecil dari rtabel maka pertanyaan tidak reliabel.

9. Teknik Analisis Data

(25)

Metode deskriptif merupakan cara dimana data yang dikumpulkan terlebih dahulu disusun dan diklasifikasikan serta dianalisis sehingga memberikan gambaran yang jelas tentang masalah yang diteliti.

2. Analisis Regresi Linier Sederhana

Analisis regresi linier sederhana digunakan untuk mengetahui besarnya hubungan dan pengaruh variabel independen (X) terhadap variabel dependen (Y). Dimana jumlah variabel bebas dan variabel terikat tidak lebih dari satu. Peneliti menggunakan program SPSS 15.0

untuk mendapatkan hasil yang terarah dengan menggunakan rumus sebagai berikut :

Y = a + bX Dimana :

Y = Sikap Konsumen a = Konstanta

b = Koefisien Regresi Linier Sederhana X = Tarif

3. Uji Asumsi Klasik

Penelitian ini menggunakan analisis regresi sederhana maka terlebih dahulu perlu dilakukan uji asumsi klasik untuk memastikan apakah model regresi linier sederhana layak digunakan atau tidak. Beberapa persyaratan asumsi klasik harus dipenuhi :

(26)

Pengujian ini dilakukan untuk melihat model regresi, apakah variabel dependen dan independen memiliki distribusi normal atau tidak.

2. Heteroskedastisitas

Digunakan untuk menguji model regresi apakah terjadi ketidaksamaan atau perbedaan varians dari residual pengamatan yang lain. Jika varians residual dari suatu pengamatan lain tetap, maka disebut homokedastisitas, dan jika varians berbeda disebut heteroskedastisitas. Model yang paling baik apabila tidak terjadi heteroskedastisitas.

4. Pengujian Koefisien Determinan (R2)

(27)

BAB II

URAIAN TEORITIS

A. Penelitian Terdahulu

Indasari (2007) melakukan penelitian yang berjudul “Pengaruh Periklanan Terhadap Citra Merek Nokia Pada Konsumen Selular 1 Sun Plaza Medan”. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh periklanan terhadap citra merek Nokia. Data dikumpulkan dengan menggunakan kuesioner, diolah dengan menggunakan bantuan komputer dan dianalisa menggunakan model regresi linier sederhana. Hasil penelitian menunjukkan bahwa iklan Nokia berpengaruh positif terhadap citra merek Nokia pada konsumen Selular 1 Sun Plaza Medan.

(28)

B. Pemasaran

Kotler (2001:10) pemasaran adalah suatu proses sosial dan manajerial dengan mana perorangan atau kelompok memperoleh yang mereka butuhkan dan inginkan melalui pembuatan dan pertukaran produk dan nilai dengan pihak lain. Pemasaran merupakan semua kegiatan manusia yang dilakukan dalam hubungannya dengan pasar.

Pemasaran berarti bekerja dengan pasar guna mewujudkan pertukaran potensial untuk kepentingan memuaskan kebutuhan, keinginan, dan permintaan pasar. Kebutuhan merupakan tuntutan dasar manusia, dan kebutuhan itu menjadi keinginan bila diarahkan ke objek tertentu yang mungkin dapat memenuhi kebutuhan tersebut, sedangkan permintaan adalah keinginan akan produk tertentu yang didukukng oleh kemampuan untuk membeli. Pemasar harus berupaya untuk memahami kebutuhan, keinginan, dan permintaan pasar. Untuk menanggapi proses pertukaran diperlukan sejumlah besar usaha dan keterampilan. Proses pemasaran yang didasarkan atas jumlah penjualan yang agresif mengandung resiko tinggi.

(29)

Konsep pemasaran yang berdiri di atas empat pilar yaitu : 1. Pasar Sasaran

Perusahaan-perusahaan akan berhasil secara gemilang bila mereka secara cermat memilih (sejumlah) pasar sasarannya dan mempersiapkan program pemasaran yang dirancang khusus untuk masing-masing pasar tersebut.

2. Kebutuhan Pelanggan

Perusahaan dapat mengidentifikasikan pasar sasaran tetapi gagal memahami kebutuhan pelanggan secara akurat. Memahami kebutuhan dan keinginan pelanggan tidak selalu sederhana. Beberapa pelanggan memilki kebutuhan yang tidak sepenuhnya mereka sadari.

3. Pemasaran Terpadu

Pemasaran terpadu bisa terjadi pada dua level. Pertama, berbagai fungsi pemasaran, tenaga penjualan, periklanan, pelayanan pelanggan, manajemen produk, dan riset pemasaran harus bekerjasama. Kedua, pemsaran harus menjadi bagian dari departemen-departemen lain yang harus juga memikirkan pelanggan.

4. Kemampuan Menghasilkan Laba

(30)

Para pemasar merupakan orang yang terampil dalam mengelola permintaan. Mereka berusaha untuk mempengaruhi tingkat, waktu, dan komposisi permintaan. Bagi tiap-tiap pasar sasaran yang dipilih, perusahaan mengembangkan tawaran pasar yang diposisikan dalam pikiran pembeli sebagai memberikan manfaat tertentu. Produk atau tawaran akan berhasil jika memberikan nilai dan kepuasan kepada pembeli sasaran.

C. Manajemen Pemasaran Jasa

Menurut Kotler (2001:16), jasa adalah tindakan atau perbuatan yang dapat ditawarkan oleh suatu pihak kepada pihak lain yang pada dasarnya bersifat

intangible (tidak berwujud fisik) dan tidak menghasilkan kepemilikan sesuatu. Payne (2000:8) menyatakan bahwa jasa adalah suatu kegiatan yang memiliki beberapa unsur tidak berwujud yang berhubungan dengannya, melibatkan beberapa interaksi dengan konsumen atau dengan properti dalam kepemilikan dan tidak menghasilkan transfer kepemilikan.

Berbagai riset dan litaratur pemasaran jasa menyatakan bahwa jasa mempunyai karakteristik yang unik dan dapat membedakannya dengan barang. Tjiptono (2005:18) adapun beberapa karakteristik jasa tersebut adalah :

1. Intangibility

(31)

karena itu jasa tidak dapat dilihat, dirasa, dicium, dan didengar sebelum dibeli atau dikonsumsi.

2. Inseparability

Barang biasanya diproduksi, kemudian dijual, lalu dikonsumsi. Sedangkan jasa dijual terlebih dahulu, kemudian diproduksi dan dikonsumsi pada waktu dan tempat yang sama.

3. Variability

Jasa bersifat variabel karena merupakan non-standardize output artinya banyak variasi bentuk, kualitas, dan jenis tergantung kepada siapa, kapan, dan dimana jasa tersebut diproduksi.

4. Perishability

Perishability yaitu jasa tidak tahan lama dan tidak dapat disimpan. 5. Lock of Owership

Pada pembelian barang, konsumen memilki hak penuh atas penggunaan dan manfaat produk yang dibelinya, konsumen bisa mengkonsumsi, menyimpan, atau menjualnya. Sedangkan pada pembelian jasa, konsumen mungkin hanya memiliki akses personal atas jasa untuk jangka waktu terbatas.

D. Bauran Pemasaran Jasa

(32)

Tempat (Place), Promosi (Promotion), Orang (People), Bukti Fisik (Physical Evidence), Proses (Process), dan Customer Service (Tjiptono, 2005:31). 1. Produk (Product)

Produk merupakan bentuk penawaran organisasi jasa yang ditujukan untuk mencapai tujuan organisasi melalui pemuasan kebutuhan dan keinginan pelanggan. Dalam konteks ini, produk bisa berupa apa saja (baik yang berwujud fisik maupun tidak) yang dapat ditawarkan kepada pelanggan potensial untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan tertentu. Dalam produk, konsumen tidak hanya membeli fisik dari produk itu saja tetapi membeli benefit dan value dari produk tersebut yang disebut “the offer”. Pada produk jasa kita kenal tidak menimbulkan beralihnya kepemilikan dari penyedia jasa. Keunikan produk jasa yang ditawarkan, siapa pasar sasaran utama, kemudian apakah produk jasa tersebut akan mampu bertahan, untuk berapa lama produk tersebut akan bertahan.

Menurut Kotler dan Susanto (2001:560) dalam merencanakan penawaran pasar/produk harus memiliki lima tingkatan produk yaitu :

a. Tingkat yang paling dasar adalah manfaat utama yaitu jasa atau manfaat dasar yang sesungguhnya dibeli pelanggan.

b. Tingkatan kedua adalah mengubah manfaat utama menjadi produk generik yaitu variasi dasar dari produk tersebut.

(33)

d. Tingkatan keempat adalah pemasar mempersiapkan produk tambahan yaitu yang meliputi tambahan jasa dan manfaat yang akan memperdayakannya dari produk pesaing.

e. Tingkatan kelima adalah produk potensial yaitu semua tambahan dan perubahan yang mungkin didapat produk tersebut di masa depan. 2. Harga (Price)

Harga adalah estimasi penjual terhadap arti ekspresi nilai yang menyangkut kegunaan dan kualitas produk, citra dan terbentuk melalui iklan dan promosi, ketersediaan produk melalui jaringan distribusi serta layanan yang menyertai suatu produk. Oleh karena itu harga tidaklah sekedar perhitungan biaya ditambahkan sejumlah persentase tertentu sebagai tingkat keuntungan yang diharapkan. Strategi penentuan harga (pricing) sangat signifikan dalam pemberian value kepada konsumen dan mempengaruhi image produk serta kepuasan konsumen untuk membeli. 3. Tempat (Place)

Tempat dalam service merupakan gabungan antar lokasi dan keputusan atas saluran distribusi, dalam hal ini berhubungan dengan bagaimana cara penyampaian jasa kepada konsumen dan di mana lokasi yang strategis. Lokasi berarti berhubungan dengan di mana perusahaan harus bermarkas dan melakukan operasi.

(34)

Pemasar (marketer) dapat memilih sarana yang dianggap sesuai untuk mempromosikan jasa mereka. Ada beberapa faktor yang harus diperhatikan dalam promosi yaitu :

1. Identifikasi terlebih dahulu target audience-nya, hal ini berhubungan dengan segmentasi pasar.

2. Tentukan tujuan promosi, apakah untuk menginformasikan, mempengaruhi,atau untuk meningkatkan.

3. Pengembangan pesan yang disampaikan, hal ini berhubungan dengan isi pesan (what to say), struktur pesan (how to say it logically), gaya pesan (creating a strong presence), sumber pesan (who should develop it).

4. Pemilihan bauran komunikasi, apakah itu personal communication

atau non personal communication (Lupiyoadi, 2001:62). 5. Bukti Fisik (Physhical Evidence)

Physhical Evidence berupa bentuk fisik berarti konsumen akan melihat keadaan nyata yang menghasilkan jasa tersebut. Misalnya orang berkunjung ke bank akan melihat bangunan, interior, peralatan, perabot, bahkan sampai ke pakaian seragam karyawan. Lebih rinci lagi yaitu untuk fasilitas eksternal misalnya, konsumen akan memperhatikan desain eksterior, tempat parkir, taman-taman, suasana lingkungan dan sebagainya. 6. Proses (Process)

(35)

memuaskan. Proses ini terjadi berkat dukungan karyawan. Yang paling penting semua proses operasional apalagi yang berhubungan dengan konsumen harus betul-betul memuaskan.

7. Customer Service

Layanan pelanggan dalam sektor jasa dapat diartikan sebagai kualitas total jasa yang dipersepsikan oleh pelanggan. Oleh sebab itu tanggung jawab atas unsur bauran pemasaran tidak bisa diisolasi hanya pada departemen layanan pelanggan, baik yang dipekerjakan oleh organisasi maupun pemasok.

E. Internet.

1. Pengertian Internet

Internet dapat diartikan sebagai jaringan komputer luas dan besar yang mendunia, yaitu menghubungkan pemakai komputer dari suatu negara ke negara lain di seluruh dunia, dimana di dalamnya terdapat berbagai sumber daya informasi dari mulai yang statis hingga yang dinamis dan interaktif. 2. Manfaat Internet

Secara umum ada banyak manfaat yang dapat diperoleh apabila seseorang mempunyai akses ke internet. Berikut ini sebagian dari apa yang tersedia di internet:

(36)

b. Informasi untuk kehidupan profesional/pekerja : sains, teknologi, perdagangan, saham, komoditas, berita bisnis, asosiasi profesi, asosiasi bisnis, berbagai forum komunikasi.

Satu hal yang paling menarik ialah keanggotaan internet tidak mengenal batas negara, ras, kelas ekonomi, ideologi atau faktor faktor lain yang biasanya dapat menghambat pertukaran pikiran. Internet adalah suatu komunitas dunia yang sifatnya sangat demokratis serta memiliki kode etik yang dihormati segenap anggotanya. Manfaat internet terutama diperoleh melalui kerjasama antar pribadi atau kelompok tanpa mengenal batas jarak dan waktu. Untuk lebih meningkatkan kualitas sumber daya manusia di Indonesia, sudah waktunya para profesional Indonesia memanfaatkan jaringan internet dan menjadi bagian dari masyarakat informasi dunia.

3. Fasilitas / layanan pada internet. a. Browsing / surfing :

Sebuah layanan pada internet yang berfungsi untuk menampilkan suatu situs/website guna mencari suatu informasi. Program yang digunakan untuk browsing/surfing adalah Internet Explorer, Mozilla Firefox, Opera, Netscape Navigator. Untuk melakukan browsing harus mengetik alamat website pada address. Misalnya :

(37)

b. Email (electronic mail)

Sebuah layanan untuk pengiriman surat elektronik. Untuk mengirim

email kita harus mempunyai email (mailbox). Untuk membuat mailbox

melalui website tertentu yang menyediakan layanan tersebut. Contoh:

c. Mailing List

Sering disebut dengan milis, yaitu layanan internet sebagai pengembang an dari email yang difungsikan untuk berdiskusi. Melalui milis kita dapat menyampaikan pengumuman seperti lomba pidato, olimpiade math, science, artikel menarik, dll.Setiap email yang dikirim akan disampaikan kepada seluruh anggota shg mendapatkan informasi. Untuk mendapatkan layanan milis kita dapat memanfaatkan fasilitas yang disediakan oleh

d. Inter relay chat (chatting)

Adalah fasilitas yang diguna kan untuk melakukan perbincangan atau bercakap-cakap melalui internet menggunakan teks atau sering disebut dengan chatting.

e. Newsgroup

(38)

tentang internet alt.internet; tentang serial tv : tentang hobi : alt.filateli.rec.collection.stamps

f. File transfer protocol (ftp)

Adalah fasilitas untuk mengi rim suatu file yang disertakan melalui email. File yang dikirim dapat berupa file naskah (word), gambar, animasi, musik dll.

g. Teleconference

Adalah fasilitas internet yang juga digunakan untuk berbincang-bincang dengan cara yang kompleks yaitu mulai dari suara hingga gambar, shg seolah-olah kita dapat langsung berhadapan dengan lawan bicara. Fasilitas ini merupakan pengembangan dari chatting. Komputer yang digunakan untuk teleconfe-rence harus dilengkapi dengan web camera, sound card, tv tuner, VoIP. Fasilitas ini sangat cocok untuk melakukan rapat atau pertemuan jarak jauh karena bisa saling memandang dan mendengar secara langsung.

h. Internet Telephony

Yaitu fasilitas untuk berkomunikasi dgn suara melalui internet menggunakan pesawat telepon. Pulsa yang dibayar sama dengan pulsa internet walapun dilakukan secara SLJJ atau SLI. Software yang digunakan untuk telephony adalah Net2phone, buddytalk, media ring talk dll.

(39)

Internet juga dapat digunakan untuk mengirim faximili yang secara umum dilakukan melalui mesin faksimili. Biaya yang dibebankan adalah biaya lokal atau sama dengan internet. Fasilitas ini sangat mempermudah para sekretaris perusahaan untuk mengirim faksimili dalam jumlah yang banyak.

Istilah Internet berasal dari bahasa Latin inter, yang berarti “antara”. Secara kata per kata Internet berarti jaringan antara atau penghubung. Memang itulah fungsinya, Internet menghubungkan berbagai jaringan yang tidak saling bergantung pada satu sama lain sedemikian rupa, sehingga mereka dapat berkomunikasi. Sistem apa yang digunakan pada masing-masing jaringan tidak menjadi masalah, apakah sistem DOS atau UNIX.

Sementara jaringan lokal biasanya terdiri atas komputer sejenis (misalnya DOS atau UNIX), Internet mengatasi perbedaan berbagai sistem operasi dengan menggunakan “bahasa” yang sama oleh semua jaringan dalam pengiriman data. Pada dasarnya inilah yang menyebabkan besarnya dimensi Internet. Dengan demikian, definisi Internet ialah “jaringannya jaringan”, dengan menciptakan kemungkinan komunikasi antar jaringan di seluruh dunia tanpa bergantung kepada jenis komputernya.

F. Sikap Konsumen

(40)

konsep kepercayaan dan perilaku. Menurut Schiffman dan Kanuk (2007) dalam Suryani (2008:162) dikemukakan bahwa sikap merupakan ekspresi perasaan yang berasal dari dalam diri individu yang mencerminkan apakah seseorang senang atau tidak senang, suka atau tidak suka dan setuju atau tidak setuju terhadap suatu obyek.

1. Komponen Sikap

Menurut Suryani (2008:162) sikap terbentuk dari tiga komponen, yaitu komponen kognitif, afektif dan komponen konatif. Untuk lebih jelasnya, ketiga komponen tersebut dapat diuraikan sebagai berikut :

a. Komponen kognitif

Komponen kognitif berkenaan dengan hal-hal yang diketahui individu atau pengalaman individu baik yang sifatnya langsung atau tidak langsung dengan obyek sikap. Sebagai contoh ketika ditanya tentang sikapnya terhadap produk tertentu, seorang konsumen akan menunjukkan sikap tertentu apakah itu positif atau negatif tergantung pada informasi, pengetahuan maupun pengalamnnya dengan produk merek tertentu tersebut. Dengan demikian komponen kognitif dipengaruhi oleh pengalaman individu, pengamatannya serta informasi yang diperolehnya mengenai obyek sikap.

b. Komponen afektif

(41)

hingga sangat suka atau sangat senang. Parasaan konsumen terhadap obyek sikap sangat dipengaruhi oleh kognisinya.

c. Komponen konatif

Komponen konatif berkenaan dengan predisposisi atau kecenderungan individu (konsumen) untuk melakukan suatu tindakan berkenaan dengan obyek sikap. Jadi komponen ini bukan perilaku nyata, namun masih berupa keinginan untuk melakukan suatu tindakan.

Ketiga komponen sikap tersebut dapat digambarkan sebagai berikut :

Gambar 2.1 Tiga Komponen Pembentukan Sikap Sumber : Suryani (2008)

Dengan demikian terdapat keterkaitan yang erat di antara ketiga komponen sikap. Individu akan merasa nyaman kalau ketiga komponen tersebut bersesuaian.

2. Karakteristik Sikap

Menurut Sumarwan (2003:137) karakteristik sikap terdiri dari : a. Sikap Memilki Objek

(42)

b. Konsistensi Sikap

Sikap adalah gambaran perasaan dari seorang konsumen, dan perasaan tersebut akan direfleksikan oleh perilakunya. Karena itu sikap memilki konsistensi dengan perilaku. Perilaku seorang konsumen merupakan gambaran dari sikapnya.

c. Sikap Positif, Negatif, dan Netral

Seseorang mungkin menyukai makanan rendang (sikap positif) atau tidak menyukai minum alkohol (sikap negatif), atau bahkan ia tidak memiliki sikap (sikap netral). Sikap yang memilki dimensi positif, negatif dan netral disebut sebagai karakteristik valance dari sikap. d. Intensitas Sikap

Sikap seorang konsumen terhadap suatu merek produk akan bervariasi tingkatannya, ada yang sangat menyukainya atau bahkan ada yang begitu sangat tidak menyukainya. Ketika konsumen menyatakan derajat tingkat kesukaan terhadap suatu produk, maka ia mengungkapkan intensitas sikapnya. Intensitas sikap disebut sebagai karakteristik extrimity sikap.

e. Resistensi Sikap

(43)

f. Persistensi Sikap

Persistensi adalah karakteristik sikap yang menggambarkan bahwa sikap akan berubah karena berlalunya waktu.

g. Keyakinan Sikap

Keyakinan adalah kepercayaan konsumen mengenai kebenaran sikap yang dimilikinya.

h. Sikap dan Situasi

(44)

BAB III

PROFIL PERUSAHAAN

A. Profil Nokia

NOKIA berasal dari nama sebuah komunitas yang tinggal di sungai Emakoski di negar Finlandia Selatan. Sejarah NOKIA ditemukan oleh Fredrik Idestam untuk perusahaan mesin penggilingan bubur kayu pada tahun 1865. Kemudian dikembangkan menjadi mesin bubur kayu dan pembuat kertas pada tahun 1920 dan merupakan pabrik pembuat kertas terkemuka di Eropa. Tahun 1950-an chief executive officer (CEO) Björn Westerlund meramalkan, masa depan pertumbuhan beberapa sektor ini (bubur kayu dan kertas) akan terbatas dan sebagai gantinya dibangun sebuah divisi elektronik di pabrik kabel Helsinki (disini sudah mulai menjurus ke seluluer).

(45)

perusahaan ini membeli pabrik televisi Jerman, SEL, tetapi terpaksa meninggalkannya karena tidak berjalan mulus.

NOKIA Corporation merupakan produsen ponsel terbesar di dunia. Perusahaan yang berdiri pada tahun 1890 ini didukung pengalaman, inovasi,

user-friendly dan solusi amannya. Produsen ponsel asal Finlandia ini adalah penyuplai telepon selular, fixed, mobile dan IP network.

Nokia memiliki wilayah pasar yang luas. Wilayah pasar Nokia dibagi atas lima wilayah besar yaitu Eropa, Timur Tengah dan Afrika, Asia Pasifik, Amerika dan Amerika Latin, Cina Hongkong dan Taiwan. Wilayah Nokia di Eropa meliputi Austria, Belgia, Kroasia, Republik Ceko, Denmark, Estonia, Finlandia, Prancis, Jerman, Yunani, Hunggaria, Irlandia, Israel, Italia, Latvia, Luxembourg,Belanda, Norwegia, Polandia, Rumania, Rusia, Slovakia, Slovenia, Spanyol, Swedia, Swiss, Ukraina, dan Inggris.

(46)

Wilayah Nokia di Asia Pasifik meliputi Australia, India, Indonesia, Jepang, Korea, Malaysia, Selandia Baru, Pilipina, Singapura, dan Thailand. Wilayah Nokia di Amerika Serikat dan Amerika latin meliputi USA, Kanada, Argentina, Brazil, Karabia, Chili, Kolombia, Meksiko, dan Venezuela.

Nokia sampai saat ini telah menguasai pasar di seluruh dunia mencapai 39 persen. Asia Pasifik diklaim sebagai kawasan yang paling banyak memberikan kontribusi penjualan di kuartal tiga 2008. penjualan ponsel di kawasan itu saja mencapai 80,8 juta unit, naik 54.7 %, khususnya di negara-negara seperti di India, Indonesia dan Filipina.

Kantor Regional Nokia adalah basis dari 650 staf pekerja profesional yang menjadi pelopor dalam inovasi teknologi, produk dan solusi bisnis untuk 20 pasar yang berbeda dan semua kantor Nokia di wilayah Asia- Pasifik berlokasi di Alexandra Technpark, Singapura.

Nokia Mobile Phones saat ini memproduksi ponselnya dari tiga pabrik utama di Masan, Korea ; dan Beijing dan Dongguan di Cina. Nokia memiliki pusat penelitian di Jepang, dan Cina, dan sebuah kawasan industri di Xingwang, Beijing dengan pusat penelitian dan pengembangan serta fasilitas produksi.

(47)

Nokia adalah brand telepon seluler terpopuler di Indonesia dan sekaligus menjadi pemimpin (market holder) produsen ponsel di Indonesia. Nokia yang hadir di Indonesia sejak tahun 1996 ini memiliki kategori produk yang sangat beragam. Dengan demikian konsumen dimanjakan dengan berbagai pilihan mulai dari kategori basic, expression, smar classic, fashion, premium,communicator, tough, hingga music and entertainment, sporty dan

imaging.

Beragam produk Nokia dengan segmentasi yang berbeda-beda membutuhkan strategi pemasaran yang berbeda pula. Nokia mempunyai strategi yang terbukti ampuh menjaring pelanggannya. Sebagai contoh, untuk segmen fashion Nokia bekerja sama dengan stasiun musik ternama MTV, meluncurkan beragam kuis dan program hiburan, bekerja sama dengan perbankan semisal Citibank yakni program Eazipay. Selain itu roadshow

digelar di berbagai kota antara lain di Medan, Jakarta, Bandung, Surabaya, dan kota lainnya.

Nokia memiliki jaringan pusat layanan (service center) yang terbesar di Indonesia untuk memberikan pelayanan yang terbaik bagi pelanggannya, distribusi produk diserahkan kepada enam distributor, yaitu PT. Bimasakti Usindo Persada (BUP) , PT. Trikomsel Citrawahana, PT. Parastar Echorindo, PT.Erajaya Swasembada, PT. Selular 1 Mandiri dan PT. InTouch. Demi menjamin ketersediaan (availability) dan sekaligus pelayanan kepada pelanggan, Nokia memiliki beragam outlet meliputi Nokia Priority Dealers

(48)

NSCC) dan Nokia Profesional Center (NPC). Saat ini di seluruh Indonesia terdapat lebih dari 100 NPD, 23 NPD yang berada di 12 kota, dan satu NSCC di Jakarta. Dukungan lain datang dari lima Nokia Care Center (NCC) di wilayah Jakarta dan Nokia Call Center (NCC) juga di Kota Jakarta.

Nokia berjaya meraih penghargaan sebagai nomor satu dalam Indeks Kepuasan pelanggan ( customer satisfaction index) oleh Majalah SWA dan Biro Riset Frontier di tahun 2000 dan 2001. selanjutnya, di bulan Oktober 1999, Nokia meraup penghargaan global Marketing Award dari Mark Plus

dan The Jakarta Post.

Nokia sebagai pemimpin industri yang sarat dengan teknologi canggih tidak terlalu khawatir bahwa banyaknya handphone produk Nokia yang dilempar ke pasar akan membuat masyarakat bingung (confused) . kuncinya adalah Nokia berhasil mengelola pasar dengan baik. Dengan demikian terpulang kepada konsumen untuk memilih. Hal itu dipermudah oleh Nokia yang mengkonsumsikan sedemikian rupa sehingga konsumen bisa memilih preferensi bagi mereka.

(49)

, untuk Nokia Communicator seri E90 dan yang terakhir seri E90, Nokia mencoba menyatukan penjualan dengan aplikasi. Dengan cara itu membantu user dalam setting internet, mengerti cara pakai, membuat email, merekam

(recording), dll. Hasilnya, Indonesia menjadi salah satu pasar di Asia Pasifik yang penjualan Nokia Communicatornya cukup baik.

Pasar Indonesia masih cukup potensial untuk berkembang. Pasalnya, struktur pasar disini masih banyak sekali yang masih sebagai pemakai pemula. Ini bisa dilihat dari penetrasi telepon seluler yang di negeri ini masih dibawah lima persen. Masih banyak masyarakat yang belum mampu membeli telepon genggam. Karena itu katanya Nokia menempuh strategi, disamping mengeluarkan produk dengan teknologi terkini seperti MMS (Multimedia Messaging System) , juga mengeluarkan produk untuk penetrasi pasar. Misalnya Nokia Seri 2110 untuk pemakai pemula.

Pimpinan Nokia Indonesia, Hasan Nokia, menegaskan bahwa Nokia-lah yang pertama mengeluarkan kategori fashion (fashion category) sekitar 2-3 tahun yang lalu dengan mengeluarkan Nokia seri 8210. kategori fashion artinya telepon seluler tersebut memang ditargetkan untuk orang yang

fashionable yakni mereka yang memiliki gaya hidup dan bisa mengasosiasikan dirinya dengan handphone tersebut karena gaya hidup.

(50)

memberikan handphone dengan fitur pilihan warna berbeda-beda, foto bisa ditaruh di belakang, dan fitur yang unit lainnya.

Nokia selalu meluncurkan produk-produk baru untuk tetap menguasai pasar. Pimpinan Nokia Indonesia menegaskan bahwa kini handphone telah berkembang tidak lagi sekadar alat komunikasi tetapi telah menjadi alat gaya hidup (lifestyle). Ia membandingkan handphone dengan tas. Orang membeli tas boleh dikata bukan karena tas tersebut rusak dulu barulah dibeli, karena gaya hidup.

Demikian juga dengan handphone. Orang kini bisa membeli handphone

tipe tertentu untuk suasana tertentu pula. Satu hal yang pasti, Nokia tidka gentar dengan yang namanya persaingan. Semua kompetitor sama beratnya dan masing- masing mempunyai strategi sendiri-sendiri. Justru kompetitor itu bagus bagi Nokia karena dapat meningkatkan kreativitas serta membuka persaingan / kompetisi yang sehat.

Kini sebanyak 2.100 seri ponsel Nokia mendulang sukses. Target penjualan sebanyak 500 ribu unit berhasil diraih pada 1994. Dengan tenaga kerja sebanyak 54 ribu orang, produk Nokia terjual di 130 negara. Sekarang mungkin setiap orang tau telepon seluler yang mudah dalam pengoperasiannya adalah NOKIA, karena itulah moto NOKIA.

(51)

Nokia mempunyai empat grup bisnis untuk menemukan dinamika unik dari setiap bisnis.

Ponsel menawarkan bermacam-macam ponsel yang sangat kompetitif untuk segmen pasar yang luas, dan mengembangkan ponsel untuk semua standar penting dan segmen pasar di lebih dari 130 negara. Merupakan tanggung jawab dari bisnis ponsel utama Nokia, berbasis pada teknologi WCDMA, GSM, CDMA dan TDMA. Ponsel berfokus pada fitur yang kaya, ponsel yang ditargetkan untuk pasar global.

Multimedia menghadirkan multimedia mobile untuk pelanggan dalam bentuk perangkat mobile lanjutan dan aplikasi. Produk-produknya mempunyai fitur dan fungsionalitas seperti imaging, game, musik, media dan bermacam-macam konten menarik, seperti perangkat tambahan mobile dan solusi yang inovatif.

Jaringan selalu menawarkan infrastruktur jaringan yang memimpin, teknologi dan layanan terkait, berdasarkan pada standar nirkabel utama untuk operator mobile dan service provider. Berfokus pada teknologi GSM, grup berorientasi kepemimpinan dalam jaringan radio GSM, EDGE dan WCDMA. Jaringan kami telah diinstall pada sebagian besar pasar global yang telah mengadopsi standar ini. Jaringan juga merupakan provider pemimpin dari akses broadband dan jaringan TETRA untuk pengguna profesional dalam keselamatan publik dan sektor keamanan.

(52)

untuk membantu bisnis dan institusi worldwide meningkatkan performansi mereka melalui mobilitas yang ditingkatkan. Solusi end-to-end menawarkan bermacam-macam perangkat mobile yang dioptimalkan untuk bisnis pada front end, sampai portfolio gateway yang dioptimalkan untuk bisnis mobile pada back end meliputi: email nirkabel dan internet, mobilitas aplikasi, perlindungan pesan, jaringan privat virtual, firewall, dan perlindungan dari gangguan.

B. Outlet Nokia

Alamat Nokia Sales and Care Center (NSCC), Nokia Profesional Center

(NPC), dan Nokia Sales Center (NSC) di Medan:

1. Nokia Profesional Center (NPC) Jl. Brig. Katamso No. 58-58a Medan. 2. Nokia Sales and Care center (NSCC) Komp. Golden , Jl. Gatot

Subroto No.12 a Medan

3. Nokia Sales and Care Center (NSCC) Plaza Millenium Lantai Dasar No. 14 , Jl. Kaptn .Muslim No. 111 Medan

4. Nokia Sales and Care Center (NSCC) Plaza Medan Fair Lantai 4 No. 18, Jl Gatot Subroto No. 30 Medan.

5. Nokia Sales Center (NSC) Sun Plaza Lantai 3B No. 22-24, Jl. K.H. Zainul Arifin No. 7 Medan.

(53)

N70 N72 N73

N76

N77 N79 N80i N81 &

N81 8gb

(54)

N91 N92 N93 N95& N95 8 gb

N96 N97

(sumber: www.nokia.com)

(55)

E51 E52 E61 E61i

E63 E65 E66 E71

(56)

E75 E90

(sumber:

(57)

BAB IV

ANALISIS DAN PEMBAHASAN

Analisis data dalam penelitian ini menggunakan dua metode, yaitu menggunakan analisis deskriptif dan statistik regresi linier sederhana. Metode analisis deskriptif dalam penelitian ini merupakan uraian atau penjelasan dari hasil pengumpulan data primer berupa kuesioner yang telah diisi oleh responden untuk melihat gambaran tarif flexi ke operator lain. Analisis linier sederhana digunakan untuk melihat seberapa besar pengaruh tarif terhadap sikap konsumen dengan menggunakan bantuan program software SPSS 15.0.

A. Analisis Deskriptif 1. Deskriptif Responden

Analisa deskriptif responden dengan data frekuensi digunakan untuk mengetahui seberapa banyak responden menyatakan hal yang sama terhadap suatu obyek pertanyaan dan pernyataan. Berikut adalah hasil perhitungannya:

a. Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin

Karakteristik responden berdasarkan jenis kelamin dapat dilihat pada tabel 4.1 berikut ini:

Tabel 4.1

Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin Jenis Kelamin Jumlah Persentase

Laki-laki 50 orang 52 %

Perempuan 46 orang 48%

TOTAL 96 orang 100 %

(58)

Tabel 4.1 di atas menunjukkan bahwa responden yang berjenis kelamin laki-laki berjumlah 50 orang (52%) dan yang berjenis kelamin perempuan berjumlah 46 orang (48 %).

b. Karakteristik Responden Berdasarkan Angkatan

Karakteristik responden berdasarkan kelas dapat dilihat pada tabel 4.2 berikut ini:

Tabel 4.2

Karakteristik Responden Berdasarkan Angkatan

Angkatan Jumlah Persentase

10 40 orang 41,6 %

09 35 orang 36,4 %

08 21 orang 21,8%

TOTAL 96 orang 100 %

Sumber:Magister Ilmu Managemen USU, 2009 (data diolah)

Tabel 4.2 di atas menunjukkan bahwa responden angkatan 10 berjumlah 40 orang 41,6%),angkatan 09 berjumlah 35 orang (36,4%), dan angkatan 08 berjumlah 21 orang (21,8 %).

2. Deskriptif Variabel

Penelitian ini akan dijelaskan secara deskriptif hasil dari penelitian Pengaruh Fitur Internet Pada Handphone Merek Nokia Terhadap Sikap Konsumen pada Mahasiswa Magister Ilmu Managemen Universitas Sumatera Utara, dengan tanggapan responden sebagai berikut:

Angka 1 = Sangat Tidak Setuju (STS) Angka 2 = Tidak Setuju (TS)

(59)

Angka 5 = Sangat Setuju (SS) a. Deskriptif Variabel Bebas (Tarif)

Tabel 4.3

Distribusi Tanggapan Responden Terhadap Variabel Bebas Tarif (X)

Item

Sumber:Magister Ilmu Managemen USU, 2009 (diolah)

(60)

responden (34,3 %) menjawab setuju, 57 responden (59,3 %) menjawab sangat setuju, dan seterusnya sampai pernyataan no 8.

b. Deskriptif Variabel Terikat (Sikap Konsumen) Tabel 4.4

Distribusi Tanggapan Responden Terhadap Variabel Terikat Sikap Kosumen (Y)

Item

Sumber:Magister Ilmu Managemen USU, 2009 (diolah)

(61)

Nokia) diketahui bahwa tak satupun responden (0 %) menjawab sangat tidak setuju, 0 responden (0%) menjawab tidak setuju, 13 responden (13,5 %) menjawab kurang seyuju, 62 responden (64,6 %) menjawab setuju, 21 responden (21,9 %) menjawab sangat setuju, dan seterusnya sampai pernyataan no 10.

B. Uji Validitas dan Reliabilitas

Penelitian ini menggunakan uji validitas dan reliabilitas untuk mengukur kelayakan instrumen penelitian. Pengujian validitas dan reliabilitas dilakukan terhadap 40 orang responden yang berasal dari luar sampel yaitu mahasiswa manajemen ekstensi FE USU dengan bantuan SPSS 15.0. Dengan menggunakan jumlah sampel responden (n) = 40, maka nilai r-tabel sebesar 0,312. Butir pernyataan dikatakan valid apabila nilai r-hitung > r-tabel yang merupakan nilai dari Corrected Item-Total Correlation > r-tabel. (Nugroho, 2005 : 68). Berikut ini adalah hasil pengujiannya:

1. Uji Validitas

a. Uji Validitas Variabel Independen (X) Tabel 4.5

Uji Validitas Variabel X (Tarif) Butir

Pernyataan

Corrected Item-Total Correlation

Nilai r-tabel Keterangan

(62)

Butir 8 0,519 0,312 Valid Sumber: Hasil Pengolahan dengan SPSS 15.0 (data diolah)

Berdasarkan tabel 4.5 di atas, semua butir pernyataan variabel X mempunyai nilai Corrected Item-Total Correlation > r-tabel (0,312) yang berarti bahwa semua pernyataan tersebut adalah valid.

b. Uji Validitas Variabel Dependen (Y) Tabel 4.6

Uji Validitas Variabel Y (Sikap Konsumen) Butir

Pernyataan

Corrected Item-Total Correlation

Nilai r-tabel Keterangan

Butir 1 0,429 0,312 Valid

Sumber: Hasil Pengolahan dengan SPSS 15.0 (data diolah)

Berdasarkan tabel 4.6 di atas, semua butir pernyataan variabel Y mempunyai nilai Corrected Item-Total Correlation > r-tabel (0,312) yang berarti bahwa semua pernyataan tersebut adalah valid.

2. Uji Reliabilitas

(63)

Reliabilitas suatu variabel dinyatakan baik jika memilki nilai Cronbach’s Alpha > 0,60. untuk mengetahui tingkat reliabilitas, penelitian ini menggunakan program komputer SPSS 15.0. Berikut ini adalah tabel output SPSS untuk uji reliabilitas:

Tabel 4.7

Berdasarkan tabel 4.7 di atas diperoleh nilai Cronbach’s Alpha 0,869 > 0,60 yang artinya seluruh konstruk pernyataan adalah reliabel. (Nugroho, 2005 : 72).

C. Analisi Regresi Linier Sederhana

Analisis regresi linier sederhana digunakan untuk mengetahui besarnya hubungan dan pengaruh variabel independen (X) terhadap variabel dependen (Y). Persamaan regresinya adalah: a. Dependent Variable: Sikap Konsumen

(64)

Berdasarkan print out coefficients SPSS maka diperoleh model persamaan regresi linier sederhana dalam penelitian ini sebagai berikut:

Y = 15,799 + 0,808 X

Dari persamaan tersebut dapat digambarkan sebagai berikut :

1. Konstanta bernilai 15,799 artinya jika tidak ada variabel bebas atau fitur internet pada handphone Nokia (X) maka faktor sikap konsumen pada mahasiswa Magister Ilmu Managemen Universitas Sumatera Utara adalah sebesar 15,799.

(65)

dalam hal ini fitur internet pada hanphone Nokia ternyata berpengaruh terhadap sikap konsumen.

D. Uji Asumsi Klasik a. Uji Normalitas Data

Uji normalitas dilakukan untuk mengetahui apakah distribusi sebuah data mengikuti atau mendekati distribusi normal, yakni distribusi data dengan bentuk lonceng. Data yang baik adalah data yang mempunyai pola seperti distribusi normal, yakni distribusi data tersebut tidak menceng ke kiri atau menceng ke kanan.

-3-2-10123

Regression Standardized Residual

0

510

1520

2530

Frequency

Mean = 7.13E-16 Std. Dev. = 0.995 N = 94

Dependent Variable: Variabel_y Histogram

Gambar 4.1 : Kurva Normalitas

(66)

Pada grafik histogram di atas terlihat bahwa variabel sikap konsumen berdistribusi normal, hal ini ditunjukkan oleh distribusi data tersebut tidak menceng ke kiri atau menceng ke kanan.

Pada out put SPSS P – P Plot of Regression dapat dijelaskan bahwa data cenderung lurus mengikuti garis diagonal sehingga data dalam penelitian ini cenderung berdistribusi normal, seperti yang terlihat pada gambar 4.2 berikut ini :

Observed Cum Prob

1.00.80.60.40.20.0

Expected Cum Prob

1.00.80.60.4

0.20.0

Gambar 4.2 : Normal P-P plot of Regression Sumber : Hasil Pengolahan SPSS 15.0

b. Uji Heteroskedastisitas

Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi terdapat ketidaksamaan varians dari residual pengamatan yang lain. Untuk melihat apakah terjadi heteroskedastisitas atau tidak dapat dilihat pada grafik

(67)

Gambar 4.3 : Diagram Scatterplot Sumber : Hasil Pengolahan SPSS 15.0

(68)

E. Pengujian Koefisien Determinan (R2)

Determinan digunakan untuk melihat seberapa besar pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat. Koefisien determinan (R2) berkisar antara nol sampai dengan satu (0≤R 2≤1). Hal ini berati bila R2 = 0, menunjukkan tidak adanya pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat. Dan bila R2 mendekati satu, menunjukkan semakin kuatnya pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat.

Berdasarkan hasil output SPSS, koefisien determinasi terletak pada tabel

Model Summaryb dan terdapat dua pilihan yang bisa dipakai, yaitu R Square dan

Adjusted R Square. Namun untuk regresi linier sederhana sebaiknya menggunakan R Square, karena jumlah variabelnya tidak lebih dari dua variabel.

Tabel 4.9

Model Summaryb

.593a .352 .345 3.03745

Model

(69)

Tabel 4.10

Tabel Hubungan Antar Variabel

Nilai Interpretasi

0.0 – 0.19 Sangat Tidak Erat

0.2 – 0.39 Tidak Erat

0.4 – 0.59 Cukup Erat

0.6 – 0.79 Erat

0.8 – 0.99 Sangat Erat

Sumber: Situmorang,dkk (2008:113)

(70)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

Hasil dari analisis dan pembahasan terhadap data yang diperoleh dari penelitian Pengaruh Fitur Internet Pada Handphone Merek Nokia Terhadap Mahasiswa Magister Ilmu Managemen Universitas Sumatera Utara maka diambil kesimpulan dan saran sebagai berikut:

A. Kesimpulan

1. Hasil analisis data dengan menggunakan metode analisis regresi linier sederhana menunjukkan bahwa variabel bebas (X) yaitu Fitur Internet pada handphone Nokia berpengaruh signifikan dan positif terhadap Sikap Konsumen (Y). Berdasarkan hasil analisis diperoleh nilai b variabel fitur internet (X) sebesar 0,808 dan nilai konstanta (a) sebesar 15,799.

2. Berdasarkan identifikasi determinasi diketahui bahwa nilai R Square

sebesar 0,352 atau 35,2 %, berarti menjelaskan bahwa hubungan fitur internet pada handphone Nokia (X) terhadap variabel Sikap Konsumen (Y) berhubungan positif namun tidak terlalu erat kaitannya dan sisanya 64,8 % dijelaskan oleh faktor lain seperti banyak nya pesaing dan kualitas handphone Nokia yang tidak dijelaskan dalam penelitian ini.

(71)

Berdasarkan kesimpulan yang telah diuraikan di atas, maka peneliti memberikan saran-saran sebagai berikut:

1. Nilai R Square dalam penelitian ini adalah sebesar 35,2 %, berarti fitur internet pada handphone Nokia tidak terlalu mempengaruhi sikap konsumen, hal ini mungkin disebabkan karena banyak nya pesaing Nokia yang memberikan layanan yang sama dengan harga handphone yang jauh lebih murah jika dibandingkan dengan harga Nokia.

2. Manajemen Nokia sebaiknya bersedia menggunakan model regresi linier sederhana ini untuk memprediksi atau meramal pengaruh fitur internet pada handphone Nokia terhadap sikap konsumen yang menggunakan Nokia.

3. Sebaiknya manajemen Nokia tetap mengevaluasi kembali kualitas dan harga Nokia untuk mempertahankan konsumen ataupun menarik konsumen karena secara statistik kebijakan fitur internet pada handphone Nokia berpengaruh positif meskipun tidak terlalu erat terhadap sikap konsumen.

(72)

Indasari, 2007, Pengaruh Periklanan Nokia Terhadap Sikap Konsumen pada pelanggan Selular 1 Sun Plaza Medan, skripsi, Departemen Manajemen, Universitas Sumatera Utara, Medan (tidak dipublikasikan)

Kotler, Philip, 2001, Manajemen Pemasaran Analisis Perencanaan, Implementasi dan Pengendalian, jilid satu, cetakan kedelapan, Erlangga, Jakarta

Kuncoro, Mudrajat, 2003, Metode Riset untuk Bisnis dan Ekonomi, PT Gramedia Pustaka, Jakarta

Lupiyoadi, Rambat, 2001, Manajemen Pemasaran Jasa, Salemba Empat, Jakarta

Nugroho, Bhuono Agung, 2005, Strategi Jitu Memilih Metode Statistik Penelitian dengan SPSS , Yogyakarta, Andi Offset

Payne, Andrian, 2000, Pemasaran Jasa (The Essence of Service Marketing), terjemahan Fandy Tjiptono, Edisi satu, Yogyakarta, Andi

Mukti, Risa Tresna, 2009, Pengaruh Tarif Flexi Ke Operator Telekomunikasi Lain Terhadap Sikap Konsumen Pada Siswa SMA Negeri 4 Medan, skripsi, Departemen Manajemen, Universitas Sumatera Utara, Medan (tidak dipublikasikan)

Setiadi, Nugroho J, 2003, Perilaku Konsumen, Konsep dan Implikasi untuk Strategi dan Penelitian Pemasaran, Kencana, Jakarta Timur

Situmorang, Syafrizal Helmi, dkk, 2008, Analisis Data Penelitian (Menggunakan Program SPSS), Terbitan Pertama, USU Press.

Sugiyono, 2004, Metode Penelitian Bisnis, cetakan kelima, Alfabeta, Bandung

Sumarwan, Ujang, 2003, Perilaku Konsumen, Teori dan Penerapannya dalam Pemasara,

Ghalia Indonesia, Jakarta

Suryani, Tatik, 2008, Perilaku Konsumen, Implikasi pada Startegi Pemasaran, Graha Ilmu, Yogyakarta

(73)

responsibilities mahasiswa bagi Mahasiswa HMJ-IPS Fakultas Tarbiyah Universitas Islam Indonesia, Batu Malang

http//www.interbrand.com/diakses oleh Novi Herwina Nst, 2 September 2009 pukul 11.00 wib.

http//www.nokia.com/diakses oleh Novi Herwina Nst, 2 September 2009 pukul 11.00 wib.

http//www.detiknet.com/diakses oleh Novi Herwina Nst, 2 September 2009 pukul 11.30 wib.

http//www.universitas kristen petra surabaya.com/diakses oleh Novi Herwina Nst, 2 September 2009 pukul 13.00 wib.

http//www.decib.wordpress.com/diakses oleh Novi Herwina Nst, 14 November 2009 pukul 22.00 wib.

http//www.wikipedia.org/diakses oleh Novi Herwina Nst, 14 November 2009 pukul 22.00 wib.

(74)

KUESIONER I. Data Responden

Nama :

Pekerjaan :

Jenis Kelamin : Tipe Handphone Nokia :

II. Pilihlah jawaban dengan memberi tanda checklist (√) pada salah satu jawaban yang paling sesuai menurut Saudara. Adapun makna tanda tersebut adalah sebagai berikut :

No Pertanyaan Skor

1 Sangat Setuju (SS) 5

2 Setuju (S) 4

3 Kurang Setuju (KS) 3

4 Tidak Setuju (TS) 2

5 Sangat Tidak Setuju (STS) 1

Fitur Internet Nokia

No Pernyataan SS S KS TS STS

1 Fitur internet Nokia lebih mudah digunakan dibanding tipe lainnya.

2 Fitur Internet di Nokia membuat lebih flexible dalam mengakses internet.

3 Internet membantu saya dalam bekerja dan belajar.

(75)

merek lain

6 Ponsel Nokia tidak mudah rusak.

7 Ponsel Nokia lebih unggul dari ponsel lain 8 Fasilitas yang ada pada ponsel Nokia lebih

banyak daripada ponsel merek lainnya.

Sikap Konsumen

No Pernyataan SS S KS TS STS

1 Saya puas dengan fasillitas yang diberikan Nokia.

2 Nokia mampu memenuhi kebutuhan Saya. 3 Saya senang menggunakan Nokia.

4 Saya suka menggunakan Nokia karena harga nya konsisten.

5 Hadir dengan kelebihan nya,saya tetap memutuskan menggunakan Nokia sebagai alat komunikasi.

6 Saya merasa bijaksana untuk memutuskan menggunakan Nokia.

7 Saya merasa puas menggunakan Nokia karena banyak menawarkan kemudahan dalam penggunaan.

8 Saya suka menggunakan Nokia karena cenderung lebih Fleksibel untuk digunakan.

9 Setelah menggunakan merek lain, saya memutuskan untuk menjadi pelanggan tetap Nokia.

(76)

Gambar

Table 1.1
Tabel 1.2
Tabel 1.3
Tabel 1.4 Instrumen Skala Likert
+7

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan uraian dari permasalahan diatas, maka saya tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul, Pengaruh Harga dan Fitur Terhadap Keputusan Pembelian Handphone

Untuk mengetahui pengaruh media iklan Handphone merek Nokia secara. parsial terhadap

Dalam penelitian ini, penulis tertarik untuk meneliti pengaruh atribut produk handphone Nokia yang menjadi keunggulan dan ciri khasnya terhadap minat beli konsumen pada mahasiswa

Lampiran III Analisis Pengaruh ketidakpuasan konsumen dan variety seeking terhadap perpindahan merek handphone Nokia ke Blackberry Lampiran IV Analisis perbedaan penilaian

melakukan penelitian dengan judul : “ Pengaruh Ketidakpuasan Kosumen dan Variety Seeking Terhadap Keputusan Perpindahan Merek Dari Handphone Nokia ke Blackberry”...

Tujuan dari penelitian ini adalah : 1) untuk mengetahui apakah ada perbedaan sikap konsumen terhadap produk telepon genggam merek Nokia dan Siemens di tinjau dari

Tujuan dari penelitian ini adalah : 1) untuk mengetahui apakah ada perbedaan sikap konsumen terhadap produk telepon genggam merek Nokia dan Siemens di tinjau dari

Apakah kepribadian merek berpengaruh signifikansi positif terhadap kepercayaan merk pada pengguna Handphone merk Nokia ?.. Apakah kepercayaan merek berpengaruh