• Tidak ada hasil yang ditemukan

Prediksi Erosi Sub Das Halian Dan Simare Daerah Tangkapan Hujan Danau Toba

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2016

Membagikan "Prediksi Erosi Sub Das Halian Dan Simare Daerah Tangkapan Hujan Danau Toba"

Copied!
120
0
0

Teks penuh

(1)
(2)
(3)
(4)
(5)

RINGKASAN

Mudiastuti, Prediksi Erosi Sub DAS Halian Dan Simare Daerah Tangkapan Hujan

Danau Toba di bawah Komisi Pembimbing terdin dan Ir. Zulkifli Nasition, MSc sebagai Ketua,

Ora. Nursahara Pasaribu, MSc dan Ir. Rusli MS Harahap, MSc sebagai Anggota.

Permasalahan yang ingin diteliti adalah perubahan atau alih fungsi lahan daerah Sub

DAS Halian dan Simare, besaran tingkat erosi tanah yang terjadi di Sub DAS Halian dan

. Simare, dan Persebarannya serta arahan konservas! lahan sebagai a\tematif pengelolaan

lahan' yang belum optimal di Sub DAS Halian dan Simare.

Metode penelitian yang dilakukan adalah prediksi erosi dengan pendekatan rumus

USLE dan satuan lahan {land

ョゥ

セ ~

Penetapan unit lahan dengan menggunakan laktor

intensitas hujan, kecuraman lereng, tanah, pengelolaan tanah dan tanaman dengan teknik

tumpang tindih (over/aping). Pengambilan sampel tanah dilakukan dengan membagi secara

purposif yaitu

53

sampel tanah dan satuan lahan (land

オ ョゥ セ ~

Erosi aktuai diprediksi dengan

menggunakan metode USLE dan Wischmeir dan Smith. Klasifikasi lahan mengunakan

pendekatan dari metode Arsyad dan metoee dari Roose. Bentuk dari konservasl lahan

dianalisis dengan menggunakan laktor-Iaktor C, P dan indeks CP. Analisa statistik regresi

linier berganda untuk mendukung laktor-Iaktor yang mempengaruhi erosi dan analisis uji

statistik t untuk melihat perbandingan erosi total di lapangan dengan data dari rumus USLE.

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa daerah penelitian Sub DAS Halian dan Simare

sekitar

7978

ha

34

%

daerah penyangga digunakan untuk lahan budidaya. Tingkat erosi yang

dominan adalah sangat rendah

(82.73

%),

rendah

(13.7

%)

dan sedang

(3.57

%).

Besarnya

eros

aktual pada satuan lahan kelas kemiringan lereng

1

yaitu

13.3593

ton/halth dengan luas

38

ha diikuti oleh satuan lahan kemiringan lereng

III

sebesar

20.2709

tonlha/th dengan luas

75

ha, satuan lahan

kemrinqan

lereng

\I

sebesar

39.2763

ton/ha/th dengan luas

369

ha, satuan

keiringan lereng

IV

sebesar

109.0117

tonlhalth dengan luas

419

ha dan satuan lahan

keminngan lereng V sebesar

164.9871

tonlhalth dengan luas

321

ha. Perbedaan besar erosi

aktual disebabkan karena pengaruh spesies tanaman dan pola tanaman C, dan pengolahan

serta tipe konservasi P. Prioritas konservasi di daerah penelitian balk secara mekanik dan

vegetatilberdasarkan arahan perencanaan lahan yaitu sekitar

1/3

%

alau

7978

ha dari luas

daerah penelitian. Berdasarkan analisis statistik regresi berganda, nilai koefisien determinasi

(R2) adalah sebesar

0.566

yang berarti

56.6

%

dari besar erosi yang terjadi dapat dijelaskan

oleh laktor-faktor yang rnempengaruhi erosi yaitu erosivitas hujan, erodibilitas tanah,

kelerengan dan faktor pengelolaan tanaman dan tanah. Sedangkan berdasarkan analisis uji

statistik t total erosi data sekunder dari rumus USLE lebih besar dari total erosi data primer di

lapangan yang berarti ada perbedaan nyata pada tingkat pengukuran erosi.

(6)
(7)
(8)
(9)
(10)
(11)
(12)
(13)
(14)
(15)
(16)
(17)
(18)
(19)
(20)
(21)
(22)
(23)
(24)
(25)
(26)
(27)
(28)
(29)
(30)
(31)
(32)
(33)
(34)
(35)
(36)
(37)
(38)
(39)
(40)
(41)
(42)
(43)
(44)
(45)
(46)
(47)
(48)
(49)
(50)
(51)
(52)
(53)
(54)
(55)
(56)
(57)
(58)
(59)
(60)
(61)
(62)
(63)
(64)
(65)
(66)
(67)
(68)
(69)
(70)
(71)
(72)
(73)
(74)
(75)
(76)
(77)
(78)
(79)
(80)
(81)
(82)
(83)
(84)
(85)
(86)
(87)
(88)
(89)
(90)
(91)
(92)
(93)
(94)
(95)
(96)
(97)
(98)
(99)
(100)
(101)
(102)
(103)
(104)
(105)
(106)
(107)
(108)
(109)
(110)
(111)
(112)
(113)
(114)
(115)
(116)
(117)
(118)
(119)
(120)

Referensi

Dokumen terkait

Pembahasan mencakup dasar pengertian audit intern, tujuan dan peranan audit intern dalam pengendalian intern, manajemen risiko dan tatakelola perusahaan,

[3.1] Menimbang bahwa meskipun permohonan a quo adalah permohonan pengujian Undang-Undang terhadap Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 (selanjutnya disebut

Berdasarkan penelitian yang dilakukan dapat ditarik kesimpulan secara garis besar Maximum Entropy dan Rule Based dapat digunakan untuk POS Tagging pada Bahasa

Hubungan kerjasama China dengan Pakistan, Bangladesh dan Sri Lanka dalam strategi Peaceful Development yang pada kenyataannya ketiga negara

meninjau dan menyesuaikan tarif retribusi kebersihan yang telah diatur dalam Peraturan Daerah Kabupaten Daerah Tingkat II Buleleng Nomor 2 tahun 1995 tentang Retribusi

Tujuan penelitian dalam perancangan komunikasi visual ini adalah bagaimana membuat animasi pendek yang terinspirasi dari cerita tradisi jepang yaitu Ubasuteyama

Berdasarkan hasil dan pembahasan penelitian mengenai pengaruh substitusi pakan komersial dengan tepung undur-undur laut (Emerita sp.) terhadap berat badan burung puyuh