Aldiani Sulani A. : Faktor – Faktor Pendukung Keberhasilan Penerapan Peraturan Pemerintah No.24 Tahun 2005 Pada Pemerintahan Kabupaten Labuhan Batu, 2010.
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
FAKULTAS EKONOMI
MEDAN
SKRIPSI
FAKTOR – FAKTOR PENDUKUNG KEBERHASILAN PENERAPAN
PERATURAN PEMERINTAH NO.24 TAHUN 2005 PADA PEMERINTAHAN
KABUPATEN LABUHAN BATU
OLEH :
NAMA : ALDIANI SULANI A.
NIM : 050503191
DEPARTEMEN : AKUNTANSI
Guna Memenuhi Salah Satu Syarat Untuk
Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi
MEDAN
Aldiani Sulani A. : Faktor – Faktor Pendukung Keberhasilan Penerapan Peraturan Pemerintah No.24 Tahun 2005 Pada Pemerintahan Kabupaten Labuhan Batu, 2010.
PERNYATAAN
Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi yang berjudul “Faktor – Faktor
Pendukung Keberhasilan Penerapan Peraturan Pemerintah No.24 Tahun 2005
Pada Pemerintahan Kabupaten Labuhan Batu” adalah benar hasil karya saya
sendiri dan judul dimaksud belum pernah dimuat, dipublikasikan, atau diteliti oleh
mahasiswa lain dalam konteks penulisan skripsi program S-1 Departemen
Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara. Semua sumber data dan
informasi yang diperoleh, telah dinyatakan dengan jelas dan benar apa adanya.
Apabila dikemudian hari pernyataan ini tidak benar, saya bersedia menerima
sanksi yang ditetapkan oleh Universitas Sumatera Utara.
Medan, 08 Juni 2009
Yang membuat pernyataan
Aldiani Sulani A.
Aldiani Sulani A. : Faktor – Faktor Pendukung Keberhasilan Penerapan Peraturan Pemerintah No.24 Tahun 2005 Pada Pemerintahan Kabupaten Labuhan Batu, 2010.
KATA PENGANTAR
Syukur Alhamdulillah penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah
melimpahkan rahmat dan hidayah-NYA, serta senantiasa memberikan kesehatan,
kesempatan, dan kekuatan kepada penulis sehingga akhirnya dapat menyelesaikan
skripsi ini. Penulisan skripsi ini bertujuan untuk memenuhi salah satu syarat
dalam menyelesaikan pendidikan pada Universitas Sumatera Utara untuk
memperoleh gelar Sarjana Ekonomi. Judul skripsi ini adalah “Faktor- Faktor
Keberhasilan Penerapan Peraturan Pemerintah No.24 Tahun 2005 Pada
Pemerintahan Kabupaten Labuhan Batu”.
Penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan dalam penyusunan
skripsi ini, baik dari segi isi maupun penyajiannya. Hal ini disebabkan
keterbatasan dan kemampuan penulis. Oleh karena itu, penulis masih dan akan
terus belajar untuk meningkatkan kemampuan dan memperbaiki diri lebih baik
lagi dimasa yang akan datang. Dalam penulisan skripsi ini, penulis banyak
mendapat bantuan dan bimbingan dari berbagai pihak berupa dukungan moriil,
materil, spiritual, maupu n administrasi. Pertama, saya persembahkan ucapan
terima kasih yang terdalam kepada Ayahanda Alm. H. Alhamidi Aritonang dan
Ibunda Hj. Dahyani Mawardi, terima kasih untuk semua kasih sayang, doa yang
tak pernah putus, pengorbanan, serta dukungan yang sangat besar untuk Ananda.
Selanjutnya, penulis juga ingin menyampaikan terima kasih kepada pihak-pihak
Aldiani Sulani A. : Faktor – Faktor Pendukung Keberhasilan Penerapan Peraturan Pemerintah No.24 Tahun 2005 Pada Pemerintahan Kabupaten Labuhan Batu, 2010.
1. Bapak Drs. Jhon Tafbu Ritonga, M.Ec selaku Dekan Fakultas Ekonomi
Universitas Sumatera Utara.
2. Bapak Drs. Arifin Akhmad, M.Si, Ak selaku Ketua Departemen Akuntansi
Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara dan Bapak Fahmi Natigor
Nasution, SE, M.Acc, Ak selaku Sekretaris Departemen Akuntansi Fakultas
Ekonomi Universitas Sumatera Utara.
3. Bapak Drs. Firman Syarif, M.Si, Ak selaku Dosen pembimbing yang telah
banyak memberikan bimbingan dan arahan kepada penulis untuk
menyelesaikan skripsi ini.
4. Ibu DR. Erlina, M.Si, Ak dan Bapak Drs. Rustam, M.Si, Ak selaku Dosen
Pembanding I dan Pembanding II yang telah banyak membantu penulis
melalui saran dan kritik yang diberikan demi kesempurnaan skripsi ini.
5. Kepada Bupati/ Wakil dan Sekretaris Daerah Pemerintah Kabupaten Labuhan
Batu, seluruh Kepala dan Staf Kedinasan Pemerintahan Kabupaten Labuhan
Batu, serta Kepala dan Staf Bappeda. Saya ucapkan terima kasih atas izin dan
dukungan untuk meneliti di instansi Pemerintahan Kabupaten Labuhan Batu,
serta bantuan yang telah diberikan hingga memudahkan penyelesaian skripsi
ini.
Medan, 08 Juni 2009 Yang membuat pernyataan
Aldiani Sulani A. : Faktor – Faktor Pendukung Keberhasilan Penerapan Peraturan Pemerintah No.24 Tahun 2005 Pada Pemerintahan Kabupaten Labuhan Batu, 2010.
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk (a) mendapatkan gambaran yang jelas tentang faktor-faktor yang mendukung keberhasilan penerapan Peraturan Pemerintah No.24 Tahun 2005, yaitu sumber daya manusia, komitmen dan perangkat pendukungnya, (b) mengetahui seberapa besar pengaruh dari sumber daya manusia, komitmen dan perangkat pendukungnya terhadap keberhasilan penerapan Peraturan Pemerintah No.24 Tahun 2005, (c) mencoba memberikan saran – saran yang dapat membantu Pemerintah Kabupaten dalam memecahkan masalah – masalah yang dihadapi khususnya masalah yang diteliti yaitu keberhasilan penerapan Peraturan Pemerintah No.24 Tahun 2005 yang dipengaruhi oleh aspek sumber daya manusia, komitmen dan perangkat pendukungnya.
Dalam penelitian skripsi ini penulis menggunakan desain assosiatif kausal. Metode pengambilan sample yang digunakan penulis adalah simple random sampling. Jenis data yang digunakan penulis adalah data primer dan data sekunder, adapun teknik pengumpulan data dilakukan dengan cara dokumentasi dan survey, dan pengolahan data dilakukan dengan menggunakan alat Bantu program SPSS. Pengujian asumsi klasik yang digunakan penulis meliputi uji normalitas, uji multikolinearitas, dan uji heteroskedestisitas. Sedangkan model penelitian yang digunakan penulis adalah dengan menggunakan analisis statistik persamaan regresi linear berganda, adapun pengujian hipotesis dilakukan dengan uji signifikan simultan, uji signifikan parsial, dan koefisien determinan.
Hasil penelitian menemukan bahwa (a) sumber daya manusia, komitmen dan perangkat pendukungnya mampu menjelaskan keberhasilan penerapan Peraturan Pemerintah No.24 Tahun 2005 sebesar 36,5%, (b) sumber daya manusia, komitmen, dan perangkat pendukungnya secara bersama – sama (simultan) berpengaruh signifikan terhadap keberhasilan penerapan Peraturan Pemerintah No.24 Tahun 2005. (c) secara parsial, sumber daya manusia dan perangkat pendukung berpengaruh positif tetapi tidak signifikan, sedangkan komitmen memiliki pengaruh yang positif dan signifikan terhadap keberhasilan penerapan Peraturan Pemerintah No.24 Tahun 2005.
Aldiani Sulani A. : Faktor – Faktor Pendukung Keberhasilan Penerapan Peraturan Pemerintah No.24 Tahun 2005 Pada Pemerintahan Kabupaten Labuhan Batu, 2010.
ABSTRACT
The purpose of this research is to (a) get a clear view about the effect of human resource, commitment and the supporting devices, (b) calculate the effect of human resource, commitment and the supporting devices to the success of implementation of Government Regulation No.24 year 2005, (c) give some advice which may assist the Regency Government in solving its problems especially the discussed problem, that is the success of implementation of Government Regulation No.24 year 2005 which is affected by the human resource and the supporting devices.
In this research, the author use associative causal research design. Sampling method used by the author is simple random sampling. Data types used are primary and secondary data, while the data collecting technique is documentary and survey, and the data processing is done with supporting tools for SPSS program . Classic Assumption Testing used by the author including normality test, multicolinearity test, and heteroskedasticity test. While the research model used by the author is Multiple Regresion statistic analysis, and the hypothesis testing are done with simultan significance test, partial significance test, dan determinant coefficient.
The result of this research show that (a) Human resources, commitment and the supporting devices describe the success of implementation of Government Regulation is 36,5%, (b) Human resources, Commitment and the supporting devices influence simultaneously to implementation of Government regulation No.24 year 2005, (c) Partially, Human resources and the supporting devices influence positively but not significantly toward implementation’s success of Government Regulation No.24 year 2005.
Aldiani Sulani A. : Faktor – Faktor Pendukung Keberhasilan Penerapan Peraturan Pemerintah No.24 Tahun 2005 Pada Pemerintahan Kabupaten Labuhan Batu, 2010.
DAFTAR ISI SKRIPSI
PERNYATAAN………. i
KATA PENGANTAR……… ii
ABSTRAK……….. iv
ABSTRACT……… v
DAFTAR ISI……… vi
DAFTAR TABEL……… ix
DAFTAR GAMBAR……….. x
DAFTAR LAMPIRAN……… xi
BAB I PENDAHULUAN……… 1
A. Latar Belakang Masalah ………. 1
B. Perumusan Masalah………. 5
C. Batasan Permasalahan………. 5
D. Tujuan dan Manfaat Penelitian……… 6
1. Tujuan Penelitian……… 6
2. Manfaat Penelitian………..… 6
E. Kerangka Konseptual dan Hipotesis Penelitian……… 7
A. Kerangka Konseptual……….. 7
B. Hipotesis Penelitian………. 7
BAB II TINJAUAN PUSTAKA……… 8
A. Sumber Daya Manusia……… 8
1. Pengertian Sumber Daya Manusia………. 8
2. Manajemen Sumber Daya Manusia……… 10
B. Perangkat Keras dan Perangkat Lunak……… 17
1. Pengertian Perangkat Keras……… 17
2. Pengertian Perangkat Lunak……… 18
Aldiani Sulani A. : Faktor – Faktor Pendukung Keberhasilan Penerapan Peraturan Pemerintah No.24 Tahun 2005 Pada Pemerintahan Kabupaten Labuhan Batu, 2010.
1. Komitmen Organisasi……….. 19
2. Komitmen dari Pemerintah……… 20
D. PP No.24 Tahun 2005 Tentang SAP……….. 21
1. Pengertian SAP……….. 21
2. Pernyataan – Pernyataan didalam SAP……….. 22
E. Keberhasilan penerapan PP No.24 Tahun 2005……… 24
1. Pengaruh SDM……….. 24
2. Pengaruh Komitmen……….. 25
3. Pengaruh Perangkat Pendukung……… 26
4. Pengaruh SDM, Komitmen dan Perangkat Pendukung…. 26 F. Penelitian Terdahulu……….. 27
BAB III METODE PENELITIAN……… 29
A. Jenis Penelitian……… 29
B. Populasi dan Sampel Penelitian………... 29
C. Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel……….. 31
D. Jenis dan Teknik Pengumpulan Data……….. 33
E. Pengujian dan Reliabilitas Data……….. 34
F. Pengujian Asumsi Klasik……… 35
G. Model Penelitian………. 36
H. Pengujian Hipotesis………. 37
I. Jadwal dan Lokasi Penelitian……….. 39
BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN……… 40
A. Data Penelitian………. 40
1. Gambaran Umum Pemerintah Kab. Labuhan Batu………. 40
2. Statistik Deskriptif……….. 44
3. Hasil Uji Kualitas Data……… 45
4. Hasil Uji Asumsi Klasik……….. 49
Aldiani Sulani A. : Faktor – Faktor Pendukung Keberhasilan Penerapan Peraturan Pemerintah No.24 Tahun 2005 Pada Pemerintahan Kabupaten Labuhan Batu, 2010.
6. Hasil Pengujian Hipotesis……… 56
B. Analisis Hasil Penelitian………. 60
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN……… 62
A. Kesimpulan……… 62
B. Keterbatasan Penelitian………. 64
C. Saran……….. 65
D. Implikasi……… 66
Aldiani Sulani A. : Faktor – Faktor Pendukung Keberhasilan Penerapan Peraturan Pemerintah No.24 Tahun 2005 Pada Pemerintahan Kabupaten Labuhan Batu, 2010.
DAFTAR TABEL
2.1 Penelitian Terdahulu……….. 27
3.1 Jadwal Penelitian……… 39
4.1 Hasil Statistik Deskriptif……… . 44
4.2 Hasil Uji Validitas SDM……… 46
4.3 Hasil Uji Validitas Komitmen……… 47
4.4 Hasil Uji Validitas Ke-2 Komitmen……….. 47
4.5 Hasil Uji Validitas Perangkat Pendukung……… 48
4.6 Hasil Uji Validitas Penerapan PP No.24 Tahun 2005……. 48
4.7 Hasil Uji Validitas Ke-2 Penerapan PP No.24 Tahun 2005.. 49
4.8 One – Sample Kolmogrov – Smirnov Test……….. 52
4.9 Hasil Uji Gejala Multikolinearitas……… 53
4.10 Variabel Entered………... 55
4.11 Hasil Uji F - Hitung……… 57
4.12 Hasil Uji – T Hitung……….. 58
Aldiani Sulani A. : Faktor – Faktor Pendukung Keberhasilan Penerapan Peraturan Pemerintah No.24 Tahun 2005 Pada Pemerintahan Kabupaten Labuhan Batu, 2010.
DAFTAR GAMBAR
1.1 Kerangka Konseptual……….. 7
4.1 Normal P – P Plot……… 50
4.2 Histogram……… 51
Aldiani Sulani A. : Faktor – Faktor Pendukung Keberhasilan Penerapan Peraturan Pemerintah No.24 Tahun 2005 Pada Pemerintahan Kabupaten Labuhan Batu, 2010.
DAFTAR LAMPIRAN
1. Struktur organisasi Pemerintahan Kab. Labuhan Batu……… 73
2. Hasil Tabulasi SDM……… 77
3. Hasil Tabulasi Komitmen……… 78
4. Hasil Tabulasi Perangkat Pendukung……….. 79
5. Hasil Tabulasi PP No.24 Tahun 2005………. 80
6. Hasil Reliabilitas dan Validitas SDM……….. 81
7. Hasil Reliabilitas dan Validitas Komitmen………. 83
8. Hasil Reliabilitas dan Validitas Perangkat Pendukung……… 85
9. Hasil Reliabilitas dan Validitas PP No.24 Tahun 2005……… 86
10.Hasil Uji Normalitas……… 88
11.Hasil Uji Heteroskedastisitas dan Multikolinearitas……… 90
12.Uji Signifikan Simultan, Parsial dan Koefisien Korelasi…………. 91
13.Surat Permohonan Pengisian Kuesioner……….. 92
Aldiani Sulani A. : Faktor – Faktor Pendukung Keberhasilan Penerapan Peraturan Pemerintah No.24 Tahun 2005 Pada Pemerintahan Kabupaten Labuhan Batu, 2010.
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Pelaksanaan otonomi daerah dan desentralisasi fiskal yang mendasarkan
pada UU Nomor 22 tahun 1999 dan UU Nomor 25 tahun 1999 setelah berjalan
selama 8 tahun, yaitu sejak 1 Januari 2001 hingga saat sekarang ini telah banyak
mengalami berbagai kemajuan dan permasalahan. Tuntutan untuk dilakukannya
evaluasi dan revisi Undang – Undang otonomi daerah muncul karena adanya
kecenderungan penyimpangan pelaksanaan otonomi didaerah. Penyimpangan
pelaksanaan otonomi daerah misalnya adanya kecenderungan legislatif yang
terlalu besar kekuasaanya terhadap ekskutif sehingga menyebabkan legislatif
terlalu mencampuri urusan ekskutif.
Pelaksanaan otonomi daerah merupakan proses yang memerlukan
keterlibatan segenap unsur dan lapisan masyarakat, serta memberikan kekuasaan
bagi Pemerintah Daerah dalam melakukan pengelolaan keuangan daerah sehingga
peran Pemerintah adalah sebagai katalisator dan fasilitator karena pihak
Pemerintalah yang lebih mengetahui sasaran dan tujuan pembangunan yang akan
dicapai. Sebagai katalisator dan fasilitator tentunya membutuhkan berbagai
sarana, komitmen yang kuat dan fasilitas pendukung dalam rangka terlaksananya
Aldiani Sulani A. : Faktor – Faktor Pendukung Keberhasilan Penerapan Peraturan Pemerintah No.24 Tahun 2005 Pada Pemerintahan Kabupaten Labuhan Batu, 2010.
Transparansi dan akuntabilitas publik pada era otonomi daerah telah
menjadi tujuan terpenting dari reformasi sektor publik di Indonesia. Pada
dasarnya, transparansi dan akuntabilitas publik tersebut tidak hanya menjadi
masalah negara berkembang seperti Indonesia saja, namun negara yang sudah
maju sekalipun terus berusaha memperbaiki praktek akuntabilitas lembaga sektor
publiknya. Disamping itu, program – program pembangunan yang dianjurkan oleh
World Bank dan United Nations Development Programme (UNDP) saat ini juga
menekankan pada peningkatan transparansi dan akuntabilitas sektor publik.
Dalam hal ini Pemerintah diminta untuk bersikap lebih transparan dalam
pertanggungjawaban publiknya.
Pada tahun 2005, Indonesia memasuki era baru transparansi dan
akuntabilitas di bidang keuangan negara. Dengan memasuki era baru ini,
perbandingan dan pengukuran antar pelaporan keuangan dapat dilakukan,
sehingga praktek KKN (korupsi, kolusi dan nepotisme) dalam sistem pengelolaan
keuangan negara dan keuangan daerah. Sesuai amanat UU Nomor 22 tahun 1999
yang sekarang direvisi menjadi UU Nomor 33 tahun 2004, kemudian PP Nomor
105 tahun 2000 dan UU Nomor 17 tahun 2003, penyusunan penyajian laporan
keuangan pusat dan daerah didasarkan Standar Akuntansi Pemerintahan. Jadi,
Standar Akuntansi Pemerintah dapat disimpulkan sebagai alat untuk memfasilitasi
pelaporan yang semakin transparan dan akuntabel.
Dalam rangka meningkatkan akuntabilitas dan keandalan dalam
pengelolaan keuangan Pemerintah melalui penyusunan dan pengembangan
Aldiani Sulani A. : Faktor – Faktor Pendukung Keberhasilan Penerapan Peraturan Pemerintah No.24 Tahun 2005 Pada Pemerintahan Kabupaten Labuhan Batu, 2010.
standar tersebut, pemerintah telah mengeluarkan Peraturan Pemerintah No.24
Tahun 2005 yang selanjutnya disebut dengan PP No.24 yang merupakan suatu
langkah yang sangat dinantikan, bahwa isi laporan pertanggungjawaban
pelaksanaan APBN/APBD haruslah disusun dan disajikan sesuai dengan SAP.
Untuk mencapai keberhasilan tersebut, Pemerintah Daerah diharuskan
melakukan pembenahan diri baik dalam hal sumber daya manusia maupun
perangkat pendukungnya yang berkaitan dengan PP No.24 serta komitmen yang
kuat demi terwujudnya keberhasilan penerapan PP No.24. Berdasarkan kebutuhan
tersebut, diharapkan agar setiap Pemda memiliki sumber daya manusia yang
menguasai akuntansi pemerintahan. Tetapi, dalam implementasi penerapan PP
No.24 ini, Pemerintah masih mengalami kendala – kendala ataupun masalah –
masalah yang menyebabkan penerapan PP No.24 ini tidak berjalan sesuai yang
diharapkan. Salah satu kendala tersebut disebabkan karena tidak sejalannya dunia
pendidikan yang dimiliki sumber daya manusia yang ada dengan dunia praktis
pemerintahan. Oleh karena itu, keterbatasan kemampuan sumber daya manusia
yang ada mengalami kesulitan untuk mampu mengikuti metode pencatatan yang
ditetapkan Pemerintah, yang awalnya adalah single entry menjadi double entry
dan juga disebabkan oleh keterbatasan jumlah ataupun kualitas dari perangkat
pendukung yang tersedia untuk digunakan.
Dalam dunia yang semakin kecil oleh kemajuan teknologi serta persaingan
ekonomi global yang semakin terbuka, setiap negara dituntut untuk meningkatkan
Aldiani Sulani A. : Faktor – Faktor Pendukung Keberhasilan Penerapan Peraturan Pemerintah No.24 Tahun 2005 Pada Pemerintahan Kabupaten Labuhan Batu, 2010.
daya saing suatu bangsa sangat ditentukan oleh tingkat produktivitas suatu bangsa.
Sedangkan tingkat produktivitas akan berkaitan dengan MSDM.
Pilihan Pemerintah pada konsep SDM nampaknya bukan tanpa maksud.
Secara manusiawi, SDM dianggap lebih menempatkan warga negara sesuai
hakikatnya sebagai manusia. Hal ini sangat cocok dengan tujuan pembangunan
manusia seutuhnya sebagaimana diamanatkan dalam GBHN.
Untuk itu, Pemda harus memiliki sumber daya manusia yang mampu
menyusun laporan keuangan daerah sesuai dengan PP No.24 dan memilki
perangkat pendukung yang dapat membantu dalam menyusun laporan keuangan
daerah serta komitmen yang tinggi yang diterapkan Pemda tersebut untuk
melakukan perubahan tersebut.
Berdasarkan penelitian awal, rata – rata Pemda belum dapat menerapkan
PP No.24 sesuai dengan ketentuan yang telah ditetapkan. Hal ini disebabkan
karena adanya indikasi rendahnya SDM yang dimiliki Pemda dalam
mengimplementasikan peraturan tersebut dan kurang didukungnya perangkat
pendukung yang dimiliki Pemerintah serta masih rendahnya komitmen mereka
dalam rangka penerapan SAP tersebut.
Berdasarkan uraian diatas, penulis tertarik untuk mengetahui pengaruh dari
sumber daya manusia, perangkat pendukungnya, serta bagaimana komitmen
Pemerintah terhadap keberhasilan penerapan PP No.24 Tahun 2005 dalam sebuah
skripsi yang berjudul “Faktor – Faktor Pendukung Keberhasilan Penetapan
Aldiani Sulani A. : Faktor – Faktor Pendukung Keberhasilan Penerapan Peraturan Pemerintah No.24 Tahun 2005 Pada Pemerintahan Kabupaten Labuhan Batu, 2010.
B. Perumusan Masalah
Dengan memperhatikan latar belakang di atas, maka penulis merumuskan masalah
penelitian sebagai berikut :
“Apakah Sumber Daya manusia , Komitmen dan Perangkat Pendukungnya
berpengaruh secara Simultan dan Parsial terhadap keberhasilan penerapan
Peraturan Pemerintah No.24 Tahun 2005 di Kabupaten Labuhan Batu”
C. Batasan Permasalahan
Atas pertimbangan efisiensi, minat, keterbatasan waktu dan tenaga, serta
pengetahuan penulis, maka penulis melakukan beberapa batasan masalah terhadap
penelitian yang akan diteliti, yaitu diantaranya:
a. Penelitian ini membatasi pada aspek Akuntansi Sektor Publik untuk
menjelaskan faktor – faktor yang mendukung keberhasilan penerapan
Peraturan Pemerintah No.24 Tahun 2005, yaitu sumber daya manusia,
komitmen, dan perangkat – perangkat pendukungnya.
b. Penelitian ini hanya mengambil lokasi pada Pemerintah Kabupaten
Aldiani Sulani A. : Faktor – Faktor Pendukung Keberhasilan Penerapan Peraturan Pemerintah No.24 Tahun 2005 Pada Pemerintahan Kabupaten Labuhan Batu, 2010.
D. Tujuan dan Manfaat Penelitian
1. Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh sumber daya
manusia, komitmen dan perangkat pendukungnya terhadap keberhasilan
penerapan PP No.24 Tahun 2005 di Pemerintah Kabupaten Labuhan Batu.
2. Manfaat Penelitian
Adapun manfaat dari penelitian ini adalah :
A. Bagi peneliti, melalui penelitian ini diharapkan dapat memperdalam
pengetahuan peneliti tentang pengaruh sumber daya manusia, komitmen dan
perangkat pendukungnya terhadap keberhasilan penerapan Peraturan
Pemerintah No.24 Tahun 2005.
B. Bagi Pemerintah Daerah, melalui penelitian ini diharapkan dapat
memberikan sumbangan pemikiran kepada pihak – pihak yang terkait di
Pemerintah Daerah. Disamping itu, Pemerintah dapat melakukan
pembenahan terhadap sumber daya manusia, komitmen dan perangkat
pendukung yang ada.
C. Bagi pihak lain, penelitian ini juga diharapkan dapat dijadikan sebagai
bahan referensi dalam penelitian – penelitian selanjutnya yang sejenis,
khususnya yang berkaitan dengan sumber daya manusia, komitmen dan
perangkat pendukungnya yang berpengaruh terhadap keberhasilan
Aldiani Sulani A. : Faktor – Faktor Pendukung Keberhasilan Penerapan Peraturan Pemerintah No.24 Tahun 2005 Pada Pemerintahan Kabupaten Labuhan Batu, 2010.
E. Kerangka Konseptual dan Hipotesis
A. Kerangka Konseptual
Berdasarkan latar belakang masalah, tinjauan teoritis, dan tinjauan
penelitian terdahulu maka dirumuskan kerangka konseptual sebagai berikut :
Gambar 1.1
Kerangka Konseptual Penelitian
B. Hipotesis.
Berdasarkan perumusan masalah dan kerangka konseptual diatas, maka
hipotesis dari penelitian ini sebagai berikut : Sumber Daya Manusia
(X1)
Komitmen (X2)
Perangkat Pendukung (X3)
Keberhasilan
Penerapan PP No.24 Tahun 2005
Aldiani Sulani A. : Faktor – Faktor Pendukung Keberhasilan Penerapan Peraturan Pemerintah No.24 Tahun 2005 Pada Pemerintahan Kabupaten Labuhan Batu, 2010.
Ha : Sumber Daya Manusia, Komitmen dan Perangkat Pendukungnya secara
Simultan dan Parsial berpengaruh terhadap keberhasilan penerapan Peraturan
Pemerintah No.24 Tahun 2005 di Pemerintah Kabupaten Labuhan Batu.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Sumber Daya Manusia
1. Pengertian Sumber Daya Manusia
Manusia merupakan bagian dari sumber daya yang dibutuhkan oleh
perusahaan/organisasi. Namun, pelaksanaannya, kebijakan manajemen masih
banyak yang belum memperhatikan pentingnya peran sumber daya manusia
(SDM). Sumber daya manusia merupakan faktor yang penting bagi setiap usaha.
Banyak definisi yang dapat digunakan untuk mendefinisikan sumberdaya
manusia. Menurut Mathis dan Jackson (2002:4) “Sumber daya manusia harus
didefinisikan bukan dengan apa yang sumber manusia lakukan, tetapi apa yang
sumber daya manusia lakukan.”
Menurut Susilo (2002:3) “sumber daya manusia adalah pilar penyangga
utama sekaligus penggerak roda organisasi dalam usaha mewujudkan visi dan
misi dan tujuannya”
Menurut Nawawi (2001:8) ada tiga pengertian sumber daya manusia,
yaitu:
Aldiani Sulani A. : Faktor – Faktor Pendukung Keberhasilan Penerapan Peraturan Pemerintah No.24 Tahun 2005 Pada Pemerintahan Kabupaten Labuhan Batu, 2010.
b. Sumber daya manusia adalah potensi yang merupakan aset dan berfungsi sebagai modal (non material/non finansial) didalam organisasi bisnis, yang dapat mewujudkan menjadi potensi nyata secara fisik dan non fisik dalam mewujudkan eksistensi organisasi.
c. Sumber daya manusia adalah potensi manusiawi sebagai penggerak
organisasi dalam mewujudkan eksistensinya.
Persaingan dalam sumber daya manusia sebenarnya adalah persaingan
dalam kualitas sumber daya manusia dari setiap organisasi. Baik dalam bentuk
perusahaan ataupun lainnya. Bahkan lebih jauh lagi, keunggulan suatu bangsa pun
ditentukan oleh keunggulan daya saing manusianya. Bukan lagi oleh sumber daya
alamnya. Kualitas SDM ini diukur dari kemampuan pengetahuannya (knowledge).
Semakin kuat pengetahuan dari SDM tersebut, semakin kuat daya saingnya. Daya
saing SDM-lah yang dewasa ini menentukan daya saing suatu organisasi.
Pengetahuan dari SDM ini berlaku secara menyeluruh dari jenjang ekskutif
puncak kejenjang yang lebih bawah sesuai dengan tuntutan perannya.
Pengetahuan disini dimaksudkan dalam arti luas yaitu kemampuan SDM yang
tercermin dari kinerjanya dan terlihat dari prilaku kerjanya yang kompeten, cepat,
dan inovatif serta dorongan yang kuat untuk belajar.
Nilai sumber daya manusia adalah jumlah nilai dari sumber daya manusia
pada sebuah organisasi yang dapat juga disebut sebagai modal intelektual yang
terdiri dari orang – orang dalam organisasi, kemampuan yang mereka miliki, dan
menggunakannya dalam pekerjaan mereka. Hal – hal yang harus diperhatikan
dalam peningkatan sumber daya manusia adalah dengan menggunakan semua
bakat yang dimiliki sumber daya manusia yang ada dalam organisasi dan
Aldiani Sulani A. : Faktor – Faktor Pendukung Keberhasilan Penerapan Peraturan Pemerintah No.24 Tahun 2005 Pada Pemerintahan Kabupaten Labuhan Batu, 2010.
Begitu juga dengan pemerintahan, apabila didalamnya terdapat sumber
daya manusia yang berkualitas tentu akan menjadikan daerah tersebut menjadi
daerah yang makmur. Bagi perekonomian negara, kesuksesan suatu pemerintahan
akan menjadikan perekonomian suatu negara lebih baik. Oleh karena itu
meningkatkan kualitas sumber daya manusia sangat penting dilakukan untuk
meningkatkan kinerja bisnis (Kuratko dan Hodgest, 1998:87).
2. Manjemen Sumber Daya Manusia
Manajemen sumber daya manusia merupakan pengelolaan orang didalam
organisasi secara optimal agar kinerja organisasi pun seperti yang diharapkan.
Asumsi yang lahir dari manajemen sumber daya manusia adalah bahwa manusia
memiliki akal, perasaan, keinginan, kemampuan, ketrampilan, pengetahuan,
dorongan, daya dan karsa. Semua potensi ini mempengaruhi upaya organisasi
dalam pencapaian tujuannya. Betapapun majunya teknologi, modal, sumber daya
alam, namun jika tanpa sumber daya manusia akan sulit bagi organisasi untuk
mencapai tujuannya. Bagaimana bagusnya rumusan tujuan dan rencana
organisasi, maka akan sia – sia jika unsur sumber daya manusia tidak dikelola
secara profesional.
Ada beberapa definisi yang dapat digunakan untuk mendefinisikan
manajemen sumber daya manusia. Menurut Stoner (2002:20) “manajemen sumber
daya manusia adalah suatu prosedur yang berkelanjutan yang bertujuan untuk
Aldiani Sulani A. : Faktor – Faktor Pendukung Keberhasilan Penerapan Peraturan Pemerintah No.24 Tahun 2005 Pada Pemerintahan Kabupaten Labuhan Batu, 2010.
ditempatkan pada posisi dan jabatan yang tepat pada saat organisasi
memerlukannya”.
Menurut Handoko (2000:47)
Manajemen sumber daya manusia adalah penarikan, seleksi, pengembangan, pemeliharaan, dan penggunaan sumber daya manusia untuk mencapai tujuan, baik tujuan individu maupun tujuan organisasi. Untuk itu, manajemen sumber daya manusia perlu dikelola secara profesional dan baik agar dapat terwujudnya kesinambungan antara kebutuhan pegawai dengan tuntutan perkembangan teknologi dan lingkungan serta kemampuan organisasi. Keseimbangan tersebut merupakan kunci utama suatu organisasi agar dapat berkembang secara produktif dan wajar.
Menurut Zainun (2001:17) “manajemen sumber daya manusia merupakan
bagian yang penting, bahkan dapat dikatakan bahwa manajemen itu pada
hakikatnya adalah manajemen sumber daya manusia atau manajemen sumber
daya manusia adalah identik dengan manajemen itu sendiri”.
Menurut Mathis dan Jackson (2002:4) “manajemen sumber daya manusia
berhubungan dengan sistem rancangan formal dalam suatu organisasi untuk
menentukan efektivitas dan efisiensi dilihat dari bakat seseorang untuk
mewujudkan sasaran suatu organisasi.
Dalam perkembangannya, Menurut Kiggundu (1989) “manajemen sumber
daya manusia adalah pengembangan dan pemanfaatan pegawai dalam rangka
terjadinya tujuan dan sasaran individu, organisasi, masyarakat, bangsa dan
Internasional yang efektif.”
Manajemen sumber daya manusia adalah perencanaan, pengorganisasian,
pengarahan, dan pengawasan atas pengadaan, pengembangan, pemberian
Aldiani Sulani A. : Faktor – Faktor Pendukung Keberhasilan Penerapan Peraturan Pemerintah No.24 Tahun 2005 Pada Pemerintahan Kabupaten Labuhan Batu, 2010.
dimaksud membantu mencapai tujuan organisasi, individu dan masyarakat
( Tulus, 1992 ).
Dari pengertian – pengertian diatas dapat diambil kesimpulan bahwa
manajemen sumber daya manusia merupakan suatu gerakan pengakuan terhadap
pentingnya unsur manusia sebagai sumber daya yang potensial dan perlu
dikembangkan sehingga mampu memberikan dampak yang optimal terhadap
kinerja organisasi.
Proses manajemen yang akan dibahas dalam hal ini, menekankan pada:
a. Perencanaan Sumber Daya Manusia
Perencanaan sumber daya manusia merupakan proses dimana manajer
menjamin bahwa organisasi memiliki jumlah dan jenis tenaga kerja yang tepat,
dan pada saat yang tepat, yang memiliki kemampuan untuk menyelesaikan tugas –
tugas yang akan menolong organisasi tersebut mencapai sasaran secara
keseluruhan secara efektif dan efisien. Dalam pengertian praktis, bahwa semua
manajer harus memastikan bahwa semua pekerjaan dalam area tanggung jawab
mereka selalu diisi dengan orang – orang yang berkemampuan yang dapat
melakukannya secara tepat.
Dessler ( 1997 ) mendefinisikan perencanaan pekerjaan sebagai proses
memformulasi rencana – rencana untuk mengisi lowongan masa depan
berdasarkan pada suatu analisis dari posisi yang diharapkan yang dapat diisi oleh
Aldiani Sulani A. : Faktor – Faktor Pendukung Keberhasilan Penerapan Peraturan Pemerintah No.24 Tahun 2005 Pada Pemerintahan Kabupaten Labuhan Batu, 2010.
Stoner dan Freeman ( 1992 ) mengemukakan bahwa “perencanaan sumber
daya manusia dirancang untuk menjamin bahwa kebutuhan organisasi akan
pegawai akan terpenuhi secara tetap dan dengan tepat.
Inti dari perencanaan sumber daya manusia adalah menentukan jumlah dan
kualitas tenaga sesuai dengan kebutuhan organisasi baik dimasa sekarang maupun
masa depan. Kesalahan dalam menentukan jumlah dan kualitas tenaga kerja akan
dapat mempengaruhi kinerja dari bagian – bagian yang lain dalam organisasi yang
pada akhirnya dapat menurunkan prestasi kerja organisasi secara keseluruhan
(corporate performance).
Agar pemenuhan jumlah dan kualitas tenaga kerja dapat tercapai, maka
proses perencanaan harus diarahkan pada tujuan utama dari perencanaan itu
sendiri. Ada tiga macam tujuan yang ingin dicapai dalam perencanaan SDM,
yaitu : 1) menjamin adanya jumlah dan kualitas SDM sesuai dengan waktu yang
dibutuhkan, 2) dapat meningkatkan pendayagunaan SDM, dan
3) meningkatkan SDM dan memberikan kepuasan kerja.
b. Perekrutan Sumber Daya Manusia
Penarikan (recruitment) SDM merupakan suatu proses atau tindakan yang
dilakukan oleh organisasi untuk mendapatkan tambahan pegawai melalui
beberapa tahapan yang mencakup identifikasi dan evaluasi sumber – sumber
penarikan tenaga kerja, menentukan kebutuhan tenaga yang diperlukan, proses
seleksi, penempatan, dan orientasi tenaga kerja. Penarikan SDM bertujuan untuk
menyediakan sumber daya manusia yang cukup agar manajer dapat memilih
Aldiani Sulani A. : Faktor – Faktor Pendukung Keberhasilan Penerapan Peraturan Pemerintah No.24 Tahun 2005 Pada Pemerintahan Kabupaten Labuhan Batu, 2010.
Sondang P. Siagian (1994) mendefinisikan recruitmen sebagai proses
mencari, menemukan, dan menarik para pelamar untuk dipekerjakan dalam dan
oleh suatu organisasi.
Jadi, fungsi recruitmen adalah kelanjutan tahap perencanaan atau dengan
kata lain tahap awal implementasi kebijakan SDM yang telah dihasilkan pada
proses perencanaan.
Agar hasil dari perekrutan dapat dikatakan berhasil atau efektif, maka
terdapat empat indikator untuk menunjukkan efektifitas dari perekrutan SDM,
yaitu : a) jumlah (kuantitas) pelamar mencukupi, b) kualitas pelamar
menunjukkan persyaratan yang dibutuhkan, c) biaya per pelamar yang direkrut, d)
waktu yang dibutuhkan untuk mengisi jabatan yang kosong.
c. Seleksi Sumber Daya Manusia
Seleksi adalah suatu proses untuk memilih individu yang memiliki
kualifikasi sesuai dengan persyaratan untuk mengisi jabatan didalam organisasi.
Proses seleksi bertujuan untuk menyesuaikan antara kemampuan dan ketrampilan
sumber daya manusia yang tertulis dalam lamaran kerja dan apa yang dibutuhkan
organisasi.
Klinger (1985) mengajukan ada sembilan (9) metode dalam seleksi, yaitu :
1) tinjauan data biografis, 2) test bakat/ketangkasan, 3) tes – tes kemampuan,
4) ujian – ujian penampilan, 5) referensi – referensi, 6) evaluasi kinerja,
7) wawancara, 8) pusat – pusat penilaian, 9) masa percobaan.
Aldiani Sulani A. : Faktor – Faktor Pendukung Keberhasilan Penerapan Peraturan Pemerintah No.24 Tahun 2005 Pada Pemerintahan Kabupaten Labuhan Batu, 2010.
Proses seleksi yang baik akan memberikan kontribusi yang besar terhadap
perkembangan sebuah organisasi. Oleh karena itu, seleksi harus didasarkan pada
standar yang jelas. Dengan demikian dapat dinyatakan bahwa dasar kebijaksanaan
dalam mengadakan seleksi sumber daya manusia adalah : mengadakan seleksi
dengan cara yang paling efektif dan dengan biaya serendah – rendahnya untuk
mendapatkan tenaga kerja yang sebaik – baiknya (Manulang : 1981).
e. Pelatihan dan Pengembangan
Istilah pelatihan (training) mengacu pada serangkaian kegiatan yang
memberikan peluang untuk mendapatkan dan meningkatkan ketrampilan yang
berkaitan dengan pekerjaan. Program pelatihan diberikan kepada karyawan yang
baru maupun karyawan yang telah ada, tujuannya adalah untuk menghadapi
situasi – situasi yang berubah. Bagi organisasi yang lebih progresif akan selalu
menawarkan program pelatihan ekstensif guna memastikan bahwa SDM mereka
selalu memiliki ketrampilan – ketrampilan yang dibutuhkan untuk melakukan
pekerjaan dengan baik.
Pelatihan biasanya dimulai dengan orientasi yakni suatu proses dimana
para pegawai diberi informasi dan pengetahuan tentang kepegawaian, organisasi
dan harapan – harapan untuk mencapai tujuan tertentu. Dalam pelatihan
diciptakan suatu lingkungan dimana para pegawai dapat memperoleh atau
mempelajari sikap atau keahlian, dan prilaku yang spesifik yang berkaitan dengan
Aldiani Sulani A. : Faktor – Faktor Pendukung Keberhasilan Penerapan Peraturan Pemerintah No.24 Tahun 2005 Pada Pemerintahan Kabupaten Labuhan Batu, 2010.
Disamping itu, pelatihan diberikan instruksi untuk mengembangkan
keahlian – keahlian yang dapat langsung terpakai pada pegawai, dalam rangka
meningkatkan kinerja pegawai pada jabatan yang didudukinya sekarang.
Sementara itu program pengembangan (development) dimaksudkan untuk
mengembangkan ketrampilan untuk pekerjaan masa depan. Pengembangan
merupakan suatu proses pendidikan jangka panjang yang mempergunakan
prosedur sistematis dan terorganisir dimana karyawan manajerial mempelajari
pengetahuan konseptual dan teoritis guna mencapai tujuan umum.
Menurut Pigors dan Myers (1961:33)
Pendidikan dan pelatihan merupakan upaya untuk pengembangan SDM, terutama untuk pengembangan kemampuan intelektual dan kepribadian. Pendidikan pada umumnya berkaitan dengan mempersiapkan calon tenaga yang digunakan oleh suatu organisasi, sedangkan pelatihan lebih berkaitan dengan peningkatan kemampuan atau ketrampilan pekerja yang sudah menduduki suatu jabatan atau tugas tertentu.
Untuk pendidikan dan pelatihan ini, langkah awalnya perlu dilakukan analisis kebutuhan atau need assessment, yang menyangkut tiga aspek, yaitu : analisis organisasi, analisis pekerjaan, dan analisis pribadi.
Adapun tujuan pelatihan dan pengembangan menurut Simamora (1996),
meliputi:
a. Memperbaiki kinerja ( memutakhirkan keahlian para karyawan sejalan dengan kemajuan teknologi).
b. Mengurangi waktu belajar bagi karyawan baru supaya menjadi pegawai yang kompeten
c. Membantu memecahkan persoalan operasioanal d. Mempersiapkan karyawan untuk promosi
e. Memenuhi kebutuhan – kebutuhan pertumbuhan pribadi
f. Penilaian Prestasi
Prestasi kerja merupakan hasil kerja secara kualitas dan kuantitas yang
Aldiani Sulani A. : Faktor – Faktor Pendukung Keberhasilan Penerapan Peraturan Pemerintah No.24 Tahun 2005 Pada Pemerintahan Kabupaten Labuhan Batu, 2010.
jawab yang diberikan kepadanya. Tujuan penilaian prestasi kerja adalah untuk
mengetahui apakah sumber daya manusia yang ada telah bekerja sesuai dengan
standar – standar yang telah ditentukan sebelumnya. Apabila karyawan telah
memenuhi standar yang ditetapkan, maka karyawan itu memiliki prestasi yang
baik, demikian juga sebaliknya.
Berdasarkan penjelasan diatas dapat disimpulkan bahwa tujuan dari
manajemen sumber daya manusia adalah menetapkan kebijaksanaan organisasi
untuk dapat meningkatkan kontribusi atau peranan lain. Manajemen sumber daya
manusia berusaha untuk meningkatkan efektivitas perusahaan melalui
kebijaksanaan, prosedur dan metode yang digunakan untuk mengelola orang –
orang dalam organisasi tersebut.
Menurut Martoyo (1992:84)
Setiap organisasi apapun bentuknya senantiasa akan berupaya dapat tercapainya tujuan organisasi yang bersangkutan dengan efektif dan efisien. Efisiensi maupun efektivitas organisasi sangat tergantung pada baik dan buruknya pengembangan sumber daya manusia/anggota organisasi itu sendiri. Ini berarti bahwa sumber daya manusia yang ada dalam organisasi tersebut secara proporsional harus diberikan pendidikan dan latihan yang sebaik – baiknya, bahkan harus sesempurna mungkin.
Dari beberapa pendapat yang telah dikemukakan dapat disimpulkan bahwa
pengembangan sumber daya manusia meliputi : kesempatan kerja, pengembangan
karir ditempat bekerja, penyeleksian, serta pendidikan dan pelatihan. Berdasarkan
unsur – unsur yang telah diuraikan diatas, pendidikan dan pelatihan merupakan
unsur yang sangat penting dalam pengembangan sumber daya manusia.
Aldiani Sulani A. : Faktor – Faktor Pendukung Keberhasilan Penerapan Peraturan Pemerintah No.24 Tahun 2005 Pada Pemerintahan Kabupaten Labuhan Batu, 2010.
1. Pengertian Perangkat Keras
Berdasarkan pada PP No. 24 Tahun 2005 tentang Standar Akuntansi
Pemerintahan, Sistem Akuntansi Pemerintah adalah serangkaian prosedur manual
maupun yang terkomputerisasi mulai dari pengumpulan data, pencatatan,
pengikhtisaran dan pelaporan posisi keuangan dan operasi keuangan
pemerintahan. Untuk itu, dibutuhkan perangkat pendukung untuk membantu
sistem akuntansi pemerintahan agar dapat berjalan dengan lancar. Dalam hal ini,
perangkat pendukungnya berupa perangkat keras dan perangkat lunak.
Menurut Sugiarto, Haryono, dan Sumiyana (2004), perangkat keras
(hardware) adalah perangkat yang berwujud fisik dan kasat mata. Yang terdiri
dari : CPU (Central Processing Unit), peralatan input, peralatan output, dan
kombinasi input/output.
Menurut Mulyono (2007), perangkat keras adalah peralatan komputer
yang dapat dilihat oleh mata atau diraba. Untuk satu unit komputer mikro,
peralatan tersebut terdiri dari:
a) Monitor (Video Display Unit), yaitu suatu alat yang berfungsi untuk memperlihatkan semua yang telah dikerjakan dengan papan ketik.
b) Unit sistem (System Unit) atau unit pemroses pusat (central processing unit), yaitu rumah dari komponen – komponen komputer yang berupa chip – chip elektronika.
c) Papan ketik (key board), yaitu tombol huruf dan tombol angka yang bentuknya hampir mirip dengan papan ketik mesin tulis manual maupun elektronika.
d) Disket (diskette), yaitu media tempat menyimpan teks atau perangkat lunak yang dipergunakan.
e) Pemutar Disk (Disk drive), biasanya terdiri dari 2, 4 bahkan beberapa komputer memiliki 8. letaknya dapat menjadi satu dengan unit sistem atau terpisah.
Aldiani Sulani A. : Faktor – Faktor Pendukung Keberhasilan Penerapan Peraturan Pemerintah No.24 Tahun 2005 Pada Pemerintahan Kabupaten Labuhan Batu, 2010.
2. Pengertian Perangkat Lunak
Menurut Mulyono (2007) “Perangkat lunak atau software adalah
perangkat lunak yang meliputi perintah – perintah atau instruksi – instruksi yang
berisi program serta data yang melengkapi dan juga mempunyai tugas yang
menghubungkan manusia dengan perangkat kerasnya”
Perangkat lunak dapat dikelompokkan menjadi program komputer dan
dokumentasi. Program komputer digunakan untuk memerintah komputer
melaksanakan langkah – langkah yang tertulis diprogram, sedangkan dokumentasi
adalah catatan – catatan atas program yang digunakan untuk menjelaskan langkah
atau prosedur program tersebut, dan semua catatan – catatan yang berkaitan
dengan proses data tersebut.
Dengan demikian, dari definisi – definisi perangkat keras dan perangkat
lunak dapat disimpulkan bahwa perangkat pendukung yang memegang peranan
cukup penting didalam suatu organisasi. Dengan adanya perangkat pendukung ini
diharapkan sistem informasi dapat berjalan secara efektif dan efisien.
C. Komitmen
1. Komitmen Organisasi
Luthans (2006:249) menyatakan bahwa, komitmen organisasi paling
sering diartikan sebagai “keinginan kuat untuk tetap sebagai anggota organisasi
tertentu, keinginan untuk berusaha keras sesuai keinginan organisasi, keyakinan
tertentu, dan penerimaan nilai dan tujuan organisasi”. Komitmen organisasi
Aldiani Sulani A. : Faktor – Faktor Pendukung Keberhasilan Penerapan Peraturan Pemerintah No.24 Tahun 2005 Pada Pemerintahan Kabupaten Labuhan Batu, 2010.
ke organisasi tertentu dan sasaran-sasarannya serta berharap mempertahankan
keanggotaan dalam organisasi itu”. Pada Pemerintah Daerah, aparat yang
memiliki komitmen organisasi yang tinggi akan menggunakan informasi yang
dimiliki untuk membuat anggaran menjadi relatif lebih tepat. Kejelasan sasaran
anggaran akan mempermudah aparat Pemerintah Daerah dalam menyusun
anggaran untuk mencapai target-target anggaran yang telah ditetapkan. Komitmen
yang tinggi dari aparat Pemerintah Daerah akan berimplikasi pada komitmen
untuk bertanggung-jawab terhadap penyusunan anggaran tersebut
2. Komitmen dari Pemerintah Daerah
Komitmen dari Pemerintah Daerah dalam hal ini merupakan keinginan
dari setiap Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) untuk melakukan perubahan
sesuai dengan adanya perubahan peraturan perundang – undangan. Dukungan
yang kuat dari pimpinan merupakan kunci keberhasilan dari suatu perubahan.
Diundangkannya tiga paket keuangan negara serta UU Pemerintahan Daerah
menunjukkan keinginan yang kuat (komitmen) dari pihak ekskutif dan pihak
legislatif untuk memperbaiki keuangan negara, termasuk perbaikan atas akuntansi
pemerintahan. Yang menjadi ujian sekarang adalah peningkatan kualitas produk
akuntansi pemerintahan dalam pencatatan dan pelaporan oleh departemen/
lembaga di pemerintahan pusat dan dinas/unit untuk Pemerintahan Daerah.
Sistem akuntansi pemerintah pusat mengacu kepedoman yang disusun
oleh menteri keuangan. Sistem akuntansi Pemerintahan Daerah ditetapkan oleh
Gubernur/Bupati/Walikota dengan mengacu kepada Peraturan Daerah tentang
Aldiani Sulani A. : Faktor – Faktor Pendukung Keberhasilan Penerapan Peraturan Pemerintah No.24 Tahun 2005 Pada Pemerintahan Kabupaten Labuhan Batu, 2010.
akuntansi daerah disusun dengan mengacu kepada standar akuntansi
pemerintahan. Kejelasan perundang-undangan, mendorong penerapan akuntansi
pemerintahan dan memberikan dukungan yang kuat serta mempunyai komitmen
(keinginan) yang kuat bagi para pimpinan departemen/lembaga dipusat dan
Gubernur/Bupati/Walikota didaerah.
Dengan demikian, dari definisi yang ada dapat disimpulkan bahwa untuk
mewujudkan keberhasilan penerapan Peraturan Pemerintah No.24 Tahun 2005
diperlukan suatu komitmen bersama yang dimiliki oleh Satuan Perangkat kerja
Daerah (SKPD) yang dimiliki suatu daerah
D. Peraturan Pemerintah NO.24 Tahun 2005 Tentang Standar Akuntansi Pemerintahan
1. Pengertian Standar Akuntansi Pemerintahan
Dengan lahirnya triparti perundang – undangan tentang keuangan negara
dan daerah yaitu UU Nomor 17/2003, UU Nomor 15/2004, perubahan yang
signifikan terjadi dalam implementasi akuntansi di organisasi pemerintahan
Indonesia. Praktek ini mengacu ke berbagai praktek akuntansi pemerintahan
diberbagai negara. Strategi dan transisi pemilihan basis akuntansi merupakan
bagian bangunan keuangan negara seperti yang diamanatkan dalam UU Nomor 17
tahun 2003.
Berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 24 Tahun 2005 tentang Standar
Akuntansi Pemerintahan, Standar Akuntansi Pemerintahan adalah Prinsip –
Aldiani Sulani A. : Faktor – Faktor Pendukung Keberhasilan Penerapan Peraturan Pemerintah No.24 Tahun 2005 Pada Pemerintahan Kabupaten Labuhan Batu, 2010.
keuangan pemerintah. Dengan demikian, SAP merupakan persyaratan yang
mempunyai kekuatan hukum dalam upaya meningkatkan kualitas laporan
keuangan pemerintah di Indonesia. Standar Akuntansi Pemerintah diterapkan
dilingkup pemerintahan, yaitu Pemerintah Pusat, Pemerintah Daerah, dan satuan
organisasi di lingkungan Pemerintah Pusat/Daerah jika menurut peraturan
perundang – undangan organisasi dimaksud menyajikan laporan keuangan
.
2. Pernyataan–pernyataan di dalam Standar Akuntansi Pemerintahan
Berdasarkan Peraturan Pemerintah No.24 Tentang Standar Akuntansi
Pemerintahan memuat beberapa pernyataan, yaitu :
a. Penyajian Laporan Keuangan
Laporan keuangan disusun untuk menyediakan informasi yang relevan
mengenai posisi keuangan dan seluruh transaksi yang dilakukan oleh suatu entitas
pelaporan selama satu periode pelaporan. Laporan keuangan terutama digunakan
untuk membandingkan realisasi pendapatan, belanja, transfer, dan pembiayaan
dengan anggaran yang telah ditetapkan, menilai kondisi keuangan, mengevaluasi
efektivitas dan efisiensi suatu entitas pelaporan, dan membantu menentukan
ketaatannya terhadap peraturan perundang – undangan.
Laporan keuangan memberikan informasi tentang sumber daya ekonomi
dan kewajiban entitas pelaporan pada tanggal pelaporan dan arus sumber daya
Aldiani Sulani A. : Faktor – Faktor Pendukung Keberhasilan Penerapan Peraturan Pemerintah No.24 Tahun 2005 Pada Pemerintahan Kabupaten Labuhan Batu, 2010.
melekukan penilaian terhadap kemampuan entitas pelaporan dalam
menyelenggarakan kegiatan Pemerintah dimasa yang akan datang.
b. Laporan Arus Kas
Menurut Hendriksen (1992:272) tujuan utama penyajian laporan arus kas adalah untuk membantu investor dan kreditor dalam memprediksi arus kas dimasa depan suatu perusahaan berupa deviden dan bunga, dan untuk mengevaluasi resiko perusahaan. Informasi mengenai solvabilitas dan fleksibilitas keuangan perusahaan mendukung tercapainya tujuan tersebut dengan memberi prediksi yang lebih baik berkaitan dengan probabilitas penerimaan kas di masa depan, tidak sekedar jumlahnya.
Pemda saat ini sudah harus menerapkan SAP dalam penyusunan keuangan
Pemda. Hal ini berpengaruh terhadap kesiapan Pemda yang berkewajiban
menyusun laporan keuangan secara lengkap, termasuk didalamnya Laporan Arus
Kas, mengingat kondisi daerah yang berbeda – beda. Komite Standar Akuntansi
Pemerintahan (KSAP) memang sudah memberikan strategi penerapan bagi dua
kelompok Pemerintah Daerah, yaitu Pemerintah Daerah yang sudah menerapkan
Kepmendagri Nomor 29/2002 dan yang belum menerapkan. Pemerintah Daerah
yang belum menerapkan Kepmendagri Nomor 29/2002 akan membutuhkan waktu
yang lama untuk menyusun Laporan Arus Kas.
c. Laporan Realisasi Anggaran
Laporan Realisasi Anggaran merupakan mekanisme internal yang
mempunyai fungsi strategis yang lebih bersifat internal. Secara umum seluruh
laporan keuangan yang disediakan sesuai dengan SAP, termasuk Laporan
Realisasi Anggaran, ditujukan untuk para pengguna laporan keuangan. Dalam hal
Aldiani Sulani A. : Faktor – Faktor Pendukung Keberhasilan Penerapan Peraturan Pemerintah No.24 Tahun 2005 Pada Pemerintahan Kabupaten Labuhan Batu, 2010.
pengawas dan lembaga pemeriksa, pihak yang memberi atau berperan dalam
proses donasi, investasi dan pinjaman, dan Pemerintah sendiri.
d. Catatan Atas Laporan Keuangan
Catatan atas laporan keuangan didefinisikan sebagai catatan yang
menjelaskan laporan keuangan secara lebih rinci dan jelas. Tujuan dari catatan
atas laporan keuangan adalah : 1) untuk menghindari kesalahpahaman, 2) agar
laporan keuangan tidak menyesatkan, 3) untuk menyamakan persepsi.
e. Akuntansi Persediaan
Persediaan barang merupakan aset yang sangat penting, baik dalam jumlah
maupun peranannya dalam kegiatan banyak organisasi. Penilaian persediaan ini
akan berdampak langsung terhadap penentuan income dan penyajian arus dana.
Meskipun penekanan pengukurannya terhadap net income tetapi hal ini telah
mendorong praktek penilaian persediaan lebih menekankan untuk menghasilkan
angka persediaan dineraca yang sama sekali tidak memiliki makna atau
interpretasi ekonomi.
Tujuan pokok akuntansi terhadap persediaan adalah:
1) Penentuan laba rugi periodik (income determination) yaitu melalui proses
mempertemukan antara harga pokok barang yang dijual dengan hasil
penjualan dalam periode akuntansi yang bersangkutan.
2) Penentuan jumlah persediaan yang akan disajikan dalam neraca, dalam hal
Aldiani Sulani A. : Faktor – Faktor Pendukung Keberhasilan Penerapan Peraturan Pemerintah No.24 Tahun 2005 Pada Pemerintahan Kabupaten Labuhan Batu, 2010.
juga sangat penting artinya masalah penilaian terhadap persediaan itu
sendiri.
E. Keberhasilan Penerapan Peraturan Pemerintah No.24 Tahun 2005 1. Pengaruh Sumber Daya Manusia Terhadap Keberhasilan
Penerapan Peraturan Pemerintah No.24 tahun 2005
Pemerintah telah mengeluarkan PP No.24 Tahun 2005 yaitu tentang
Standar Akuntansi Pemerintahan. Dalam rangka keberhasilan penerapan PP No.24
tersebut, maka Pemerintah harus dapat mempersiapkan diri dalam hal membenahi
sumber daya manusianya. Hal ini disebabkan karena, sumber daya manusia yang
berkualitas akan dapat melaksanakan pembuatan laporan keuangan berdasarkan
SAP.
Dapat disimpulkan bahwa aspek SDM adanya kemampuan aparat
pengelola walaupun belum memadai dalam jumlah sesuai kebutuhan tiap
unit/satuan kerja daerah tetapi dalam pengelolaan keuangan daerah dapat
memberikan pelayanan yang sebaik mungkin kepada masyarakat.
2. Pengaruh Komitmen Terhadap Keberhasilan Penerapan Peraturan Pemerintah No.24 Tahun 2005
Pegawai Pemerintah yang berkomitmen akan bekerja secara maksimal karena
mereka menginginkan kesuksesan organisasi tempat dimana mereka bekerja.
Pegawai Pemerintah yang berkomitmen akan memiliki pemahaman atau
penghayatan terhadap penyusunan pelaporan keuangan sesuai dengan SAP,
Aldiani Sulani A. : Faktor – Faktor Pendukung Keberhasilan Penerapan Peraturan Pemerintah No.24 Tahun 2005 Pada Pemerintahan Kabupaten Labuhan Batu, 2010.
adalah menyenangkan, dan perasaan bahwa organisasi adalah tempatnya bekerja
dan tinggal. Selain itu, dengan adanya komitmen yang kuat, mereka akan bekerja
keras, ikhlas dalam melaksanakan pekerjaannya, senang dan perduli terhadap
organisasi tempatnya bekerja. Hal ini akan menyebabkan peningkatan kinerja
mereka karena ada keyakinan bahwa visi dan misi pemerintahan akan tercapai
dengan sumbangsih mereka. Komitmen organisasi merupakan dorongan dari
dalam diri individu untuk melakukan sesuatu agar dapat menunjang keberhasilan
organisasi sesuai dengan tujuan yang ditetapkan dan lebih mengutamakan
kepentingan organisasi.
3. Pengaruh Perangkat Pendukung Terhadap Keberhasilan Penerapan Peraturan Pemerintah No.24 Tahun 2005
Perkembangan teknologi informasi yang terjadi saat ini berkembang
sangat pesat. Perubahan yang terjadi pada teknologi informasi seperti computer
baik pada hardware (perangakat keras), dan software (perangkat lunak), yang
memaksa perusahaan ataupun Pemerintah untuk selalu mengikuti perkembangan
teknologi informasi tersebut.
Dalam pelaporan keuangan teknologi yang digunakan juga sudah
berkembang, hal ini dapat dilihat dari banyaknya aplikasi program yang
ditawarkan untuk mempermudah dalam membuat laporan keuangan dan dengan
adanya ini, maka akan mempermudah SKPD dalam menyiapkan laporan
keuangan sesuai dengan SAP dan dengan penggunaan perangkat pendukung yang
optimal, maka akan meningkatkan keefektifitasan dan keefisienan dalam membuat
Aldiani Sulani A. : Faktor – Faktor Pendukung Keberhasilan Penerapan Peraturan Pemerintah No.24 Tahun 2005 Pada Pemerintahan Kabupaten Labuhan Batu, 2010.
4. Pengaruh Sumber Daya Manusia, Komitmen dan Perangkat Pendukungnya Terhadap Keberhasilan Penerapan Peraturan Pemerintah No.24 Tahun 2005
Dalam rangka keberhasilan penerapan PP No.24 Tahun 2005 tentang
Standar Akuntansi adalah dengan pengembangan sumber daya manusia agar dapat
meningkatkan kualitas dan kuantitas sumber daya manusia itu sendiri. dengan
adanya komitmen Pemerintah, sumber daya manusia yang ada akan mempunyai
rasa tanggung jawab terhadap pekerjaannya dan penerapan peraturan ini tidak
akan berjalan dengan sempurna tanpa didukung oleh perangkat pendukung yang
layak dan memadai.
F. Penelitian Terdahulu
Aldiani Sulani A. : Faktor – Faktor Pendukung Keberhasilan Penerapan Peraturan Pemerintah No.24 Tahun 2005 Pada Pemerintahan Kabupaten Labuhan Batu, 2010.
Penelitian ini merupakan replikasi atas penelitian yang dilakukan oleh
Indah. Kekhususan dalam penelitian ini terletak pada lokasi dan waktu yang
berbeda serta penambahan variabel. Penelitian ini dilakukan pada Pemerintah
Kabupaten Labuhan Batu sedangkan Indah pada Pemerintah Kota Medan.
Penelitian ini akan melengkapi penelitian terdahulu dimana penelitian terdahulu
No. Nama Peneliti
(Tahun Penelitian)
Judul Penelitian Variabel Penelitian Hasil Penelitian
1. Azhar (2007) Pengaruh Sumber
Daya Manusia dan Perangkat
2. Indah (2008) Pengaruh Sumber
Aldiani Sulani A. : Faktor – Faktor Pendukung Keberhasilan Penerapan Peraturan Pemerintah No.24 Tahun 2005 Pada Pemerintahan Kabupaten Labuhan Batu, 2010.
tidak menjelaskan Komitmen dari Pemerintah Untuk Keberhasilan Penerapan PP
No.24 Tahun 2005.
BAB III
Aldiani Sulani A. : Faktor – Faktor Pendukung Keberhasilan Penerapan Peraturan Pemerintah No.24 Tahun 2005 Pada Pemerintahan Kabupaten Labuhan Batu, 2010.
Metode penelitian merupakan langkah dan prosedur yang akan dilakukan
dalam mengumpulkan data atau informasi untuk memecahkan suatu masalah dan
menguji hipotesis penelitian.
A. Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian assosiatif kausal yaitu
penelitian yang bertujuan untuk mengetahui pengaruh antara tiga variabel atau
lebih (Sugiyono,2004:11). Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui dan
membuktikan hubungan sumber daya manusia, komitmen, perangkat
pendukungnya sebagai variabel independen dan keberhasilan penerapan PP no.24
Tahun 2005 sebagai variabel dependen. Dimana data yang dipelajari adalah data
dari sample yang diambil dari populasi. Dimensi waktu penilitian ini adalah cross
sectional, yaitu melibatkan satu waktu tertentu dengan banyak sampel.
B. Populasi dan Sampel Penelitian
Populasi adalah seluruh elemen atau individu yang akan diteliti. Menurut
Indriantoro dan Supomo (2002:115) “Populasi adalah sekelompok orang, kejadian
atau segala sesuatu yang mempunyai karakteristik tertentu. Karakteristik tersebut
adalah karakteristik yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian
ditarik kesimpulannya. Penelitian ini akan dilakukan di Kabupaten Labuhan Batu.
Populasi penelitian adalah Kepala SKPD dan staf PPK SKPD Yang terlibat dalam
proses penyusunan laporan keuangan daerah, yaitu sebanyak 12 SKPD dan untuk
masing – masing SKPD terdiri dari 3 orang, maka jumlah populasinya adalah
Aldiani Sulani A. : Faktor – Faktor Pendukung Keberhasilan Penerapan Peraturan Pemerintah No.24 Tahun 2005 Pada Pemerintahan Kabupaten Labuhan Batu, 2010.
Metode pengambilan sample adalah simple random sampling.
Langkah – langkah pengambilan sampel adalah sebagai berikut:
1. kuesioner dikirim kepada semua anggota populasi,
2. setelah 1 minggu, peneliti mengumpulkan kuesioner yang telah diisi
responden.
3. jika ada responden yang belum mengembalikan daftar pertanyaan tersebut,
maka kepada mereka diberi waktu 1 minggu lagi.
4. setelah batas waktu yang ditentukan dan kuesioner telah dikembalikan
oleh responden, maka peneliti akan mengolah data jika jumlah data yang
terkumpul sudah lebih dari 30, tetapi jika data belum mencukupi, maka
akan dicoba lagi untuk mengirimkan kuesioner kepada responden yang
belum mengembalikan kuesioner tersebut.
Adapun pertimbangan yang ditentukan oleh penulis dalam pengambilan
sampel adalah sebagai berikut:
a. Merupakan staf yang bertanggung jawab langsung atau memiliki garis
komando langsung terhadap kepala SKPD sebagai penanggung jawab utama
(berdasarkan tupoksi dan struktur organisasi), yaitu seluruh sekretaris dan
kepala bidang dari seluruh dinas di Pemerintahan Kabupaten Labuhan Batu (12
dinas),
b. Responden pernah ikut dalam partisipasi penyusunan laporan keuangan dalam
dinas tempatnya bekerja sekarang minimal satu kali.
Aldiani Sulani A. : Faktor – Faktor Pendukung Keberhasilan Penerapan Peraturan Pemerintah No.24 Tahun 2005 Pada Pemerintahan Kabupaten Labuhan Batu, 2010.
Variabel Penelitian
Definisi Operasional
Pengukuran Variabel Skala
Penelitian No.24 Tahun 2005 adalah kemampuan dari masing – masing SKPD dalam menyusun laporan keuangan semester 1 dan semester 2 sesuai dengan standar, tepat waktu dan tidak menggunakan jasa konsultan.
Keberhasilan penerapan PP No.24 tahun 2005 diukur berdasarkan persepsi dari responden tentang keberhasilan mereka menerapkan peraturan yang baru, misalkan dalam hal memyusun laporan keuangan semester 1 dan 2. variable ini diukur dengan skala likert yaitu mengukur sikap dengan mengatakan setuju atau ketidaksetujuannya terhadap pernyataan yang diajukan dengan skor 5 (SS=sangat setuju), skor 4 (S=setuju), skor 3 (TT=tidak tau), skor 2 (TS=tidak setuju), skor 1 (STS=sangat tidak setuju)
Interval
Sumber daya manusia diukur berdasarkan persepsi mereka tentang kemampuan mereka dalam melaksanakan tugas yang diberikan. variable ini diukur dengan skala likert yaitu mengukur sikap dengan mengatakan setuju atau ketidaksetujuannya terhadap pernyataan yang diajukan dengan skor 5 (SS=sangat setuju), skor 4 (S=setuju), skor 3 (TT=tidak tau), skor 2 (TS=tidak setuju), skor 1 (STS=sangat tidak setuju)
Interval
Komitmen Komitmen adalah
keinginan dari
Komitmen diukur berdasarkan persepsi dari responden
Aldiani Sulani A. : Faktor – Faktor Pendukung Keberhasilan Penerapan Peraturan Pemerintah No.24 Tahun 2005 Pada Pemerintahan Kabupaten Labuhan Batu, 2010.
setiap SKPD
tentang keinginan dan ketidakinginan mereka dalam
melakukan perubahan. variable ini diukur dengan skala likert yaitu mengukur sikap dengan mengatakan setuju atau ketidaksetujuannya terhadap pernyataan yang diajukan dengan skor 5 (SS=sangat setuju), skor 4 (S=setuju), skor 3 (TT=tidak tau), skor 2 (TS=tidak setuju), skor 1 (STS=sangat tidak setuju)
Perangkat pendukung diukur berdasarkan persepsi tentang
kecukupan perangkat pendukung tersebut dalam
membantu tugas merek variable ini diukur dengan skala likert yaitu mengukur sikap dengan mengatakan setuju atau ketidaksetujuannya terhadap pernyataan yang diajukan dengan skor 5 (SS=sangat setuju), skor 4 (S=setuju), skor 3 (TT=tidak tau), skor 2 (TS=tidak setuju), skor 1 (STS=sangat tidak setuju)
Interval
D. Jenis dan Teknik Pengumpulan Data
Aldiani Sulani A. : Faktor – Faktor Pendukung Keberhasilan Penerapan Peraturan Pemerintah No.24 Tahun 2005 Pada Pemerintahan Kabupaten Labuhan Batu, 2010.
1. Data Sekunder, berupa data yang telah diolah yang diperoleh dari
perusahaan seperti sejarah ringkas dan struktur organisasi Pemerintah
Kabupaten Labuhan Batu.
2. Data Primer, berupa data yang belum diolah yang diperoleh dari hasil
kuesioner yang telah diisi oleh Kepala SKPD dan staf PPk SKPD yang
terlibat dalam proses penyusunan laporan keuangan daerah, dan hasil
wawancara berupa tanya jawab langsung maupun diskusi dengan pihak –
pihak yang terkait. Instrumen dalam kuesioner Sumber Daya Manusia,
perangkat pendukung dan Penerapan PP No. 24 Tahun 2005 diadopsi dari
Indah (2008). Sedangkan kuesioner Komitmen adalah kuesioner yang
dirancang sendiri oleh penulis.
Dalam penelitian ini, teknik pengumpulan data dilakukan melalui :
1. Teknik Dokumentasi, yakni melakukan pengamatan secara tidak langsung
terhadap objek yang diteliti.
2. Studi Survei, yakni metode pengumpulan data primer yang diperoleh
langsung dari sumber asli. Dengan teknik yaitu:
a. Teknik pengumpulan data menggunakan instrument kuesioner.
b. Teknik wawancara, yaitu teknik pengumpulan data dengan cara
tanya jawab atau wawancara secara langsung dengan pihak – pihak
yang terkait.
Pengolahan data dilakukan dengan menggunakan alat bantu program
Aldiani Sulani A. : Faktor – Faktor Pendukung Keberhasilan Penerapan Peraturan Pemerintah No.24 Tahun 2005 Pada Pemerintahan Kabupaten Labuhan Batu, 2010.
E. Pengujian Reliabilitas dan Validitas Data
Uji Realibilitas menurut Riyadi (2000) dilakukan untuk mengetahui
seberapa jauh hasil pengukuran tetap konsisten apabila dilakukan pengukuran dua
kali atau lebih terhadap gejala yang sama dengan menggunakan alat pengukur
yang sama.
Untuk melihat reliabilitas masing – masing instrument yang digunakan,
peneliti menggunakan koefisien cronbach alpha. Suatu instrument dikatakan
reliable jika nilai cronbach alpha lebih besar dari 0,5 (Nunnally,1967:120).
Validitas data adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat validitas
atau kesahian suatu instrument, sebuah instrument dikatakan valid apabila mampu
mengukur apa yang ingin diukurnya (Ancok,1998:120). Hakim (1999)
mengemukakan “faktor – faktor yang mengurangi validitas data antara lain
kepatuhan responden mengikuti petunjuk pengisian kuesioner dan tidak tepatnya
formulasi alat pengukur yaitu bentuk dan isi kuesioner”
.
Pengujian validitas dilakukan dengan menggunakan alat bantu program
statistik, dengan kriteria sebagai berikut:
1. Jika r hitung positif dan r hitung > r tabel maka butir pertanyaan tersebut
valid.
2. Jika r hitung negatif atau r hitung < r tabel, maka butir pertanyaan
tersebut tidak valid.
Aldiani Sulani A. : Faktor – Faktor Pendukung Keberhasilan Penerapan Peraturan Pemerintah No.24 Tahun 2005 Pada Pemerintahan Kabupaten Labuhan Batu, 2010.
F. Pengujian Asumsi Klasik
Sebelum dilakukan pengujian hipotesis dengan menggunakan analisis
regresi, maka diperlukan pengujian asumsi klasik yang meliputi pengujian : (1)
Normalitas, (2) Multikolinearitas, dan (3) Heteroskedastisitas.
1. Uji Normalitas
Tujuan uji Normalitas adalah ingin mengetahui apakah distribusi sebuah
data mendekati atau mengikuti distribusi normal, yaitu distribusi data dengan
bentuk lonceng (bell shaped). Data yang baik adalah data yang mempunyai pola
seperti distribusi normal.
Pedoman pengambilan keputusan dengan uji Kolmograv-Smirnov tentang
data tersebut mendekati atau merupakan distribusi normal dapat dilihat dari :
a. Nilai Sig. Atau signifikan atau probabilitas <0,05, maka distribusi
data adalah tidak normal.
b. Nilai Sig. Atau signifikan atau probabilitas > 0,05, maka distribusi
data adalah normal.
2. Uji Multikolinieritas
Multikolinieritas adalah situasi adanya korelasi variabel – variabel
independen antara yang satu dengan yang lainnya. Dalam hal ini disebut
variabel – variabel bebas ini tidak ortogonal. Variabel – variabel bebas yang
bersifat ortogonal adalah variabel bebas yang memiliki nilai korelasi diantara
Aldiani Sulani A. : Faktor – Faktor Pendukung Keberhasilan Penerapan Peraturan Pemerintah No.24 Tahun 2005 Pada Pemerintahan Kabupaten Labuhan Batu, 2010.
Pengujian dilakukan dengan meluhat nilai VIF (Variance Inflation Factor)
dari model penelitian, jika nilai VIF diatas 2 (Hair,1998:99), maka dapat
dikatakan bahwa telah terjadi gejala multikolinearitas dalam model penelitian.
3 Uji Heterokedastisitas
Tujuan dari pengujian ini adalah untuk menguji apakah dalam sebuah
model regresi, terjadi ketidaksamaan varians dari residual dari satu pengamatan ke
pengamatan lain. Jika varians dari residual dari suatu pengamatan ke pengamatan
lainnya tetap, maka disebut homoskedastisitas. Dan jika varians berbeda, maka
disebut heteroskedastisitas.
G. Model Penelitian
Untuk menentukan hubungan yang berlaku antara sumber daya manusia,
komitmen, dan perangkat pendukungnya terhadap keberhasilan penerapan PP
No.24 Tahun 2005 di Pemerintahan Kabupaten Labuhan Batu.
Analisis statistik yang digunakan adalah persamaan Regresi Linear.
Model persamaannya adalah sebagai berikut :
Y = a + b1 X1 + b2 X2 + b3 X3 + e
Dimana :
Y = Keberhasilan Penerapan PP No.24 Tahun 2005
X1 = Sumber Daya Manusia
X2 = Komitmen
X3 = Perangkat Pendukung