• Tidak ada hasil yang ditemukan

Faktor – Faktor Pendukung Keberhasilan Penerapan Peraturan Pemerintah No.24 Tahun 2005 Pada Pemerintahan Kabupaten Labuhan Batu

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2016

Membagikan "Faktor – Faktor Pendukung Keberhasilan Penerapan Peraturan Pemerintah No.24 Tahun 2005 Pada Pemerintahan Kabupaten Labuhan Batu"

Copied!
103
0
0

Teks penuh

(1)

Aldiani Sulani A. : Faktor – Faktor Pendukung Keberhasilan Penerapan Peraturan Pemerintah No.24 Tahun 2005 Pada Pemerintahan Kabupaten Labuhan Batu, 2010.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

FAKULTAS EKONOMI

MEDAN

SKRIPSI

FAKTOR – FAKTOR PENDUKUNG KEBERHASILAN PENERAPAN

PERATURAN PEMERINTAH NO.24 TAHUN 2005 PADA PEMERINTAHAN

KABUPATEN LABUHAN BATU

OLEH :

NAMA : ALDIANI SULANI A.

NIM : 050503191

DEPARTEMEN : AKUNTANSI

Guna Memenuhi Salah Satu Syarat Untuk

Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi

MEDAN

(2)

Aldiani Sulani A. : Faktor – Faktor Pendukung Keberhasilan Penerapan Peraturan Pemerintah No.24 Tahun 2005 Pada Pemerintahan Kabupaten Labuhan Batu, 2010.

PERNYATAAN

Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi yang berjudul “Faktor – Faktor

Pendukung Keberhasilan Penerapan Peraturan Pemerintah No.24 Tahun 2005

Pada Pemerintahan Kabupaten Labuhan Batu” adalah benar hasil karya saya

sendiri dan judul dimaksud belum pernah dimuat, dipublikasikan, atau diteliti oleh

mahasiswa lain dalam konteks penulisan skripsi program S-1 Departemen

Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara. Semua sumber data dan

informasi yang diperoleh, telah dinyatakan dengan jelas dan benar apa adanya.

Apabila dikemudian hari pernyataan ini tidak benar, saya bersedia menerima

sanksi yang ditetapkan oleh Universitas Sumatera Utara.

Medan, 08 Juni 2009

Yang membuat pernyataan

Aldiani Sulani A.

(3)

Aldiani Sulani A. : Faktor – Faktor Pendukung Keberhasilan Penerapan Peraturan Pemerintah No.24 Tahun 2005 Pada Pemerintahan Kabupaten Labuhan Batu, 2010.

KATA PENGANTAR

Syukur Alhamdulillah penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah

melimpahkan rahmat dan hidayah-NYA, serta senantiasa memberikan kesehatan,

kesempatan, dan kekuatan kepada penulis sehingga akhirnya dapat menyelesaikan

skripsi ini. Penulisan skripsi ini bertujuan untuk memenuhi salah satu syarat

dalam menyelesaikan pendidikan pada Universitas Sumatera Utara untuk

memperoleh gelar Sarjana Ekonomi. Judul skripsi ini adalah “Faktor- Faktor

Keberhasilan Penerapan Peraturan Pemerintah No.24 Tahun 2005 Pada

Pemerintahan Kabupaten Labuhan Batu”.

Penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan dalam penyusunan

skripsi ini, baik dari segi isi maupun penyajiannya. Hal ini disebabkan

keterbatasan dan kemampuan penulis. Oleh karena itu, penulis masih dan akan

terus belajar untuk meningkatkan kemampuan dan memperbaiki diri lebih baik

lagi dimasa yang akan datang. Dalam penulisan skripsi ini, penulis banyak

mendapat bantuan dan bimbingan dari berbagai pihak berupa dukungan moriil,

materil, spiritual, maupu n administrasi. Pertama, saya persembahkan ucapan

terima kasih yang terdalam kepada Ayahanda Alm. H. Alhamidi Aritonang dan

Ibunda Hj. Dahyani Mawardi, terima kasih untuk semua kasih sayang, doa yang

tak pernah putus, pengorbanan, serta dukungan yang sangat besar untuk Ananda.

Selanjutnya, penulis juga ingin menyampaikan terima kasih kepada pihak-pihak

(4)

Aldiani Sulani A. : Faktor – Faktor Pendukung Keberhasilan Penerapan Peraturan Pemerintah No.24 Tahun 2005 Pada Pemerintahan Kabupaten Labuhan Batu, 2010.

1. Bapak Drs. Jhon Tafbu Ritonga, M.Ec selaku Dekan Fakultas Ekonomi

Universitas Sumatera Utara.

2. Bapak Drs. Arifin Akhmad, M.Si, Ak selaku Ketua Departemen Akuntansi

Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara dan Bapak Fahmi Natigor

Nasution, SE, M.Acc, Ak selaku Sekretaris Departemen Akuntansi Fakultas

Ekonomi Universitas Sumatera Utara.

3. Bapak Drs. Firman Syarif, M.Si, Ak selaku Dosen pembimbing yang telah

banyak memberikan bimbingan dan arahan kepada penulis untuk

menyelesaikan skripsi ini.

4. Ibu DR. Erlina, M.Si, Ak dan Bapak Drs. Rustam, M.Si, Ak selaku Dosen

Pembanding I dan Pembanding II yang telah banyak membantu penulis

melalui saran dan kritik yang diberikan demi kesempurnaan skripsi ini.

5. Kepada Bupati/ Wakil dan Sekretaris Daerah Pemerintah Kabupaten Labuhan

Batu, seluruh Kepala dan Staf Kedinasan Pemerintahan Kabupaten Labuhan

Batu, serta Kepala dan Staf Bappeda. Saya ucapkan terima kasih atas izin dan

dukungan untuk meneliti di instansi Pemerintahan Kabupaten Labuhan Batu,

serta bantuan yang telah diberikan hingga memudahkan penyelesaian skripsi

ini.

Medan, 08 Juni 2009 Yang membuat pernyataan

(5)

Aldiani Sulani A. : Faktor – Faktor Pendukung Keberhasilan Penerapan Peraturan Pemerintah No.24 Tahun 2005 Pada Pemerintahan Kabupaten Labuhan Batu, 2010.

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk (a) mendapatkan gambaran yang jelas tentang faktor-faktor yang mendukung keberhasilan penerapan Peraturan Pemerintah No.24 Tahun 2005, yaitu sumber daya manusia, komitmen dan perangkat pendukungnya, (b) mengetahui seberapa besar pengaruh dari sumber daya manusia, komitmen dan perangkat pendukungnya terhadap keberhasilan penerapan Peraturan Pemerintah No.24 Tahun 2005, (c) mencoba memberikan saran – saran yang dapat membantu Pemerintah Kabupaten dalam memecahkan masalah – masalah yang dihadapi khususnya masalah yang diteliti yaitu keberhasilan penerapan Peraturan Pemerintah No.24 Tahun 2005 yang dipengaruhi oleh aspek sumber daya manusia, komitmen dan perangkat pendukungnya.

Dalam penelitian skripsi ini penulis menggunakan desain assosiatif kausal. Metode pengambilan sample yang digunakan penulis adalah simple random sampling. Jenis data yang digunakan penulis adalah data primer dan data sekunder, adapun teknik pengumpulan data dilakukan dengan cara dokumentasi dan survey, dan pengolahan data dilakukan dengan menggunakan alat Bantu program SPSS. Pengujian asumsi klasik yang digunakan penulis meliputi uji normalitas, uji multikolinearitas, dan uji heteroskedestisitas. Sedangkan model penelitian yang digunakan penulis adalah dengan menggunakan analisis statistik persamaan regresi linear berganda, adapun pengujian hipotesis dilakukan dengan uji signifikan simultan, uji signifikan parsial, dan koefisien determinan.

Hasil penelitian menemukan bahwa (a) sumber daya manusia, komitmen dan perangkat pendukungnya mampu menjelaskan keberhasilan penerapan Peraturan Pemerintah No.24 Tahun 2005 sebesar 36,5%, (b) sumber daya manusia, komitmen, dan perangkat pendukungnya secara bersama – sama (simultan) berpengaruh signifikan terhadap keberhasilan penerapan Peraturan Pemerintah No.24 Tahun 2005. (c) secara parsial, sumber daya manusia dan perangkat pendukung berpengaruh positif tetapi tidak signifikan, sedangkan komitmen memiliki pengaruh yang positif dan signifikan terhadap keberhasilan penerapan Peraturan Pemerintah No.24 Tahun 2005.

(6)

Aldiani Sulani A. : Faktor – Faktor Pendukung Keberhasilan Penerapan Peraturan Pemerintah No.24 Tahun 2005 Pada Pemerintahan Kabupaten Labuhan Batu, 2010.

ABSTRACT

The purpose of this research is to (a) get a clear view about the effect of human resource, commitment and the supporting devices, (b) calculate the effect of human resource, commitment and the supporting devices to the success of implementation of Government Regulation No.24 year 2005, (c) give some advice which may assist the Regency Government in solving its problems especially the discussed problem, that is the success of implementation of Government Regulation No.24 year 2005 which is affected by the human resource and the supporting devices.

In this research, the author use associative causal research design. Sampling method used by the author is simple random sampling. Data types used are primary and secondary data, while the data collecting technique is documentary and survey, and the data processing is done with supporting tools for SPSS program . Classic Assumption Testing used by the author including normality test, multicolinearity test, and heteroskedasticity test. While the research model used by the author is Multiple Regresion statistic analysis, and the hypothesis testing are done with simultan significance test, partial significance test, dan determinant coefficient.

The result of this research show that (a) Human resources, commitment and the supporting devices describe the success of implementation of Government Regulation is 36,5%, (b) Human resources, Commitment and the supporting devices influence simultaneously to implementation of Government regulation No.24 year 2005, (c) Partially, Human resources and the supporting devices influence positively but not significantly toward implementation’s success of Government Regulation No.24 year 2005.

(7)

Aldiani Sulani A. : Faktor – Faktor Pendukung Keberhasilan Penerapan Peraturan Pemerintah No.24 Tahun 2005 Pada Pemerintahan Kabupaten Labuhan Batu, 2010.

DAFTAR ISI SKRIPSI

PERNYATAAN………. i

KATA PENGANTAR……… ii

ABSTRAK……….. iv

ABSTRACT……… v

DAFTAR ISI……… vi

DAFTAR TABEL……… ix

DAFTAR GAMBAR……….. x

DAFTAR LAMPIRAN……… xi

BAB I PENDAHULUAN……… 1

A. Latar Belakang Masalah ………. 1

B. Perumusan Masalah………. 5

C. Batasan Permasalahan………. 5

D. Tujuan dan Manfaat Penelitian……… 6

1. Tujuan Penelitian……… 6

2. Manfaat Penelitian………..… 6

E. Kerangka Konseptual dan Hipotesis Penelitian……… 7

A. Kerangka Konseptual……….. 7

B. Hipotesis Penelitian………. 7

BAB II TINJAUAN PUSTAKA……… 8

A. Sumber Daya Manusia……… 8

1. Pengertian Sumber Daya Manusia………. 8

2. Manajemen Sumber Daya Manusia……… 10

B. Perangkat Keras dan Perangkat Lunak……… 17

1. Pengertian Perangkat Keras……… 17

2. Pengertian Perangkat Lunak……… 18

(8)

Aldiani Sulani A. : Faktor – Faktor Pendukung Keberhasilan Penerapan Peraturan Pemerintah No.24 Tahun 2005 Pada Pemerintahan Kabupaten Labuhan Batu, 2010.

1. Komitmen Organisasi……….. 19

2. Komitmen dari Pemerintah……… 20

D. PP No.24 Tahun 2005 Tentang SAP……….. 21

1. Pengertian SAP……….. 21

2. Pernyataan – Pernyataan didalam SAP……….. 22

E. Keberhasilan penerapan PP No.24 Tahun 2005……… 24

1. Pengaruh SDM……….. 24

2. Pengaruh Komitmen……….. 25

3. Pengaruh Perangkat Pendukung……… 26

4. Pengaruh SDM, Komitmen dan Perangkat Pendukung…. 26 F. Penelitian Terdahulu……….. 27

BAB III METODE PENELITIAN……… 29

A. Jenis Penelitian……… 29

B. Populasi dan Sampel Penelitian………... 29

C. Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel……….. 31

D. Jenis dan Teknik Pengumpulan Data……….. 33

E. Pengujian dan Reliabilitas Data……….. 34

F. Pengujian Asumsi Klasik……… 35

G. Model Penelitian………. 36

H. Pengujian Hipotesis………. 37

I. Jadwal dan Lokasi Penelitian……….. 39

BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN……… 40

A. Data Penelitian………. 40

1. Gambaran Umum Pemerintah Kab. Labuhan Batu………. 40

2. Statistik Deskriptif……….. 44

3. Hasil Uji Kualitas Data……… 45

4. Hasil Uji Asumsi Klasik……….. 49

(9)

Aldiani Sulani A. : Faktor – Faktor Pendukung Keberhasilan Penerapan Peraturan Pemerintah No.24 Tahun 2005 Pada Pemerintahan Kabupaten Labuhan Batu, 2010.

6. Hasil Pengujian Hipotesis……… 56

B. Analisis Hasil Penelitian………. 60

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN……… 62

A. Kesimpulan……… 62

B. Keterbatasan Penelitian………. 64

C. Saran……….. 65

D. Implikasi……… 66

(10)

Aldiani Sulani A. : Faktor – Faktor Pendukung Keberhasilan Penerapan Peraturan Pemerintah No.24 Tahun 2005 Pada Pemerintahan Kabupaten Labuhan Batu, 2010.

DAFTAR TABEL

2.1 Penelitian Terdahulu……….. 27

3.1 Jadwal Penelitian……… 39

4.1 Hasil Statistik Deskriptif……… . 44

4.2 Hasil Uji Validitas SDM……… 46

4.3 Hasil Uji Validitas Komitmen……… 47

4.4 Hasil Uji Validitas Ke-2 Komitmen……….. 47

4.5 Hasil Uji Validitas Perangkat Pendukung……… 48

4.6 Hasil Uji Validitas Penerapan PP No.24 Tahun 2005……. 48

4.7 Hasil Uji Validitas Ke-2 Penerapan PP No.24 Tahun 2005.. 49

4.8 One – Sample Kolmogrov – Smirnov Test……….. 52

4.9 Hasil Uji Gejala Multikolinearitas……… 53

4.10 Variabel Entered………... 55

4.11 Hasil Uji F - Hitung……… 57

4.12 Hasil Uji – T Hitung……….. 58

(11)

Aldiani Sulani A. : Faktor – Faktor Pendukung Keberhasilan Penerapan Peraturan Pemerintah No.24 Tahun 2005 Pada Pemerintahan Kabupaten Labuhan Batu, 2010.

DAFTAR GAMBAR

1.1 Kerangka Konseptual……….. 7

4.1 Normal P – P Plot……… 50

4.2 Histogram……… 51

(12)

Aldiani Sulani A. : Faktor – Faktor Pendukung Keberhasilan Penerapan Peraturan Pemerintah No.24 Tahun 2005 Pada Pemerintahan Kabupaten Labuhan Batu, 2010.

DAFTAR LAMPIRAN

1. Struktur organisasi Pemerintahan Kab. Labuhan Batu……… 73

2. Hasil Tabulasi SDM……… 77

3. Hasil Tabulasi Komitmen……… 78

4. Hasil Tabulasi Perangkat Pendukung……….. 79

5. Hasil Tabulasi PP No.24 Tahun 2005………. 80

6. Hasil Reliabilitas dan Validitas SDM……….. 81

7. Hasil Reliabilitas dan Validitas Komitmen………. 83

8. Hasil Reliabilitas dan Validitas Perangkat Pendukung……… 85

9. Hasil Reliabilitas dan Validitas PP No.24 Tahun 2005……… 86

10.Hasil Uji Normalitas……… 88

11.Hasil Uji Heteroskedastisitas dan Multikolinearitas……… 90

12.Uji Signifikan Simultan, Parsial dan Koefisien Korelasi…………. 91

13.Surat Permohonan Pengisian Kuesioner……….. 92

(13)

Aldiani Sulani A. : Faktor – Faktor Pendukung Keberhasilan Penerapan Peraturan Pemerintah No.24 Tahun 2005 Pada Pemerintahan Kabupaten Labuhan Batu, 2010.

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pelaksanaan otonomi daerah dan desentralisasi fiskal yang mendasarkan

pada UU Nomor 22 tahun 1999 dan UU Nomor 25 tahun 1999 setelah berjalan

selama 8 tahun, yaitu sejak 1 Januari 2001 hingga saat sekarang ini telah banyak

mengalami berbagai kemajuan dan permasalahan. Tuntutan untuk dilakukannya

evaluasi dan revisi Undang – Undang otonomi daerah muncul karena adanya

kecenderungan penyimpangan pelaksanaan otonomi didaerah. Penyimpangan

pelaksanaan otonomi daerah misalnya adanya kecenderungan legislatif yang

terlalu besar kekuasaanya terhadap ekskutif sehingga menyebabkan legislatif

terlalu mencampuri urusan ekskutif.

Pelaksanaan otonomi daerah merupakan proses yang memerlukan

keterlibatan segenap unsur dan lapisan masyarakat, serta memberikan kekuasaan

bagi Pemerintah Daerah dalam melakukan pengelolaan keuangan daerah sehingga

peran Pemerintah adalah sebagai katalisator dan fasilitator karena pihak

Pemerintalah yang lebih mengetahui sasaran dan tujuan pembangunan yang akan

dicapai. Sebagai katalisator dan fasilitator tentunya membutuhkan berbagai

sarana, komitmen yang kuat dan fasilitas pendukung dalam rangka terlaksananya

(14)

Aldiani Sulani A. : Faktor – Faktor Pendukung Keberhasilan Penerapan Peraturan Pemerintah No.24 Tahun 2005 Pada Pemerintahan Kabupaten Labuhan Batu, 2010.

Transparansi dan akuntabilitas publik pada era otonomi daerah telah

menjadi tujuan terpenting dari reformasi sektor publik di Indonesia. Pada

dasarnya, transparansi dan akuntabilitas publik tersebut tidak hanya menjadi

masalah negara berkembang seperti Indonesia saja, namun negara yang sudah

maju sekalipun terus berusaha memperbaiki praktek akuntabilitas lembaga sektor

publiknya. Disamping itu, program – program pembangunan yang dianjurkan oleh

World Bank dan United Nations Development Programme (UNDP) saat ini juga

menekankan pada peningkatan transparansi dan akuntabilitas sektor publik.

Dalam hal ini Pemerintah diminta untuk bersikap lebih transparan dalam

pertanggungjawaban publiknya.

Pada tahun 2005, Indonesia memasuki era baru transparansi dan

akuntabilitas di bidang keuangan negara. Dengan memasuki era baru ini,

perbandingan dan pengukuran antar pelaporan keuangan dapat dilakukan,

sehingga praktek KKN (korupsi, kolusi dan nepotisme) dalam sistem pengelolaan

keuangan negara dan keuangan daerah. Sesuai amanat UU Nomor 22 tahun 1999

yang sekarang direvisi menjadi UU Nomor 33 tahun 2004, kemudian PP Nomor

105 tahun 2000 dan UU Nomor 17 tahun 2003, penyusunan penyajian laporan

keuangan pusat dan daerah didasarkan Standar Akuntansi Pemerintahan. Jadi,

Standar Akuntansi Pemerintah dapat disimpulkan sebagai alat untuk memfasilitasi

pelaporan yang semakin transparan dan akuntabel.

Dalam rangka meningkatkan akuntabilitas dan keandalan dalam

pengelolaan keuangan Pemerintah melalui penyusunan dan pengembangan

(15)

Aldiani Sulani A. : Faktor – Faktor Pendukung Keberhasilan Penerapan Peraturan Pemerintah No.24 Tahun 2005 Pada Pemerintahan Kabupaten Labuhan Batu, 2010.

standar tersebut, pemerintah telah mengeluarkan Peraturan Pemerintah No.24

Tahun 2005 yang selanjutnya disebut dengan PP No.24 yang merupakan suatu

langkah yang sangat dinantikan, bahwa isi laporan pertanggungjawaban

pelaksanaan APBN/APBD haruslah disusun dan disajikan sesuai dengan SAP.

Untuk mencapai keberhasilan tersebut, Pemerintah Daerah diharuskan

melakukan pembenahan diri baik dalam hal sumber daya manusia maupun

perangkat pendukungnya yang berkaitan dengan PP No.24 serta komitmen yang

kuat demi terwujudnya keberhasilan penerapan PP No.24. Berdasarkan kebutuhan

tersebut, diharapkan agar setiap Pemda memiliki sumber daya manusia yang

menguasai akuntansi pemerintahan. Tetapi, dalam implementasi penerapan PP

No.24 ini, Pemerintah masih mengalami kendala – kendala ataupun masalah –

masalah yang menyebabkan penerapan PP No.24 ini tidak berjalan sesuai yang

diharapkan. Salah satu kendala tersebut disebabkan karena tidak sejalannya dunia

pendidikan yang dimiliki sumber daya manusia yang ada dengan dunia praktis

pemerintahan. Oleh karena itu, keterbatasan kemampuan sumber daya manusia

yang ada mengalami kesulitan untuk mampu mengikuti metode pencatatan yang

ditetapkan Pemerintah, yang awalnya adalah single entry menjadi double entry

dan juga disebabkan oleh keterbatasan jumlah ataupun kualitas dari perangkat

pendukung yang tersedia untuk digunakan.

Dalam dunia yang semakin kecil oleh kemajuan teknologi serta persaingan

ekonomi global yang semakin terbuka, setiap negara dituntut untuk meningkatkan

(16)

Aldiani Sulani A. : Faktor – Faktor Pendukung Keberhasilan Penerapan Peraturan Pemerintah No.24 Tahun 2005 Pada Pemerintahan Kabupaten Labuhan Batu, 2010.

daya saing suatu bangsa sangat ditentukan oleh tingkat produktivitas suatu bangsa.

Sedangkan tingkat produktivitas akan berkaitan dengan MSDM.

Pilihan Pemerintah pada konsep SDM nampaknya bukan tanpa maksud.

Secara manusiawi, SDM dianggap lebih menempatkan warga negara sesuai

hakikatnya sebagai manusia. Hal ini sangat cocok dengan tujuan pembangunan

manusia seutuhnya sebagaimana diamanatkan dalam GBHN.

Untuk itu, Pemda harus memiliki sumber daya manusia yang mampu

menyusun laporan keuangan daerah sesuai dengan PP No.24 dan memilki

perangkat pendukung yang dapat membantu dalam menyusun laporan keuangan

daerah serta komitmen yang tinggi yang diterapkan Pemda tersebut untuk

melakukan perubahan tersebut.

Berdasarkan penelitian awal, rata – rata Pemda belum dapat menerapkan

PP No.24 sesuai dengan ketentuan yang telah ditetapkan. Hal ini disebabkan

karena adanya indikasi rendahnya SDM yang dimiliki Pemda dalam

mengimplementasikan peraturan tersebut dan kurang didukungnya perangkat

pendukung yang dimiliki Pemerintah serta masih rendahnya komitmen mereka

dalam rangka penerapan SAP tersebut.

Berdasarkan uraian diatas, penulis tertarik untuk mengetahui pengaruh dari

sumber daya manusia, perangkat pendukungnya, serta bagaimana komitmen

Pemerintah terhadap keberhasilan penerapan PP No.24 Tahun 2005 dalam sebuah

skripsi yang berjudul “Faktor – Faktor Pendukung Keberhasilan Penetapan

(17)

Aldiani Sulani A. : Faktor – Faktor Pendukung Keberhasilan Penerapan Peraturan Pemerintah No.24 Tahun 2005 Pada Pemerintahan Kabupaten Labuhan Batu, 2010.

B. Perumusan Masalah

Dengan memperhatikan latar belakang di atas, maka penulis merumuskan masalah

penelitian sebagai berikut :

“Apakah Sumber Daya manusia , Komitmen dan Perangkat Pendukungnya

berpengaruh secara Simultan dan Parsial terhadap keberhasilan penerapan

Peraturan Pemerintah No.24 Tahun 2005 di Kabupaten Labuhan Batu”

C. Batasan Permasalahan

Atas pertimbangan efisiensi, minat, keterbatasan waktu dan tenaga, serta

pengetahuan penulis, maka penulis melakukan beberapa batasan masalah terhadap

penelitian yang akan diteliti, yaitu diantaranya:

a. Penelitian ini membatasi pada aspek Akuntansi Sektor Publik untuk

menjelaskan faktor – faktor yang mendukung keberhasilan penerapan

Peraturan Pemerintah No.24 Tahun 2005, yaitu sumber daya manusia,

komitmen, dan perangkat – perangkat pendukungnya.

b. Penelitian ini hanya mengambil lokasi pada Pemerintah Kabupaten

(18)

Aldiani Sulani A. : Faktor – Faktor Pendukung Keberhasilan Penerapan Peraturan Pemerintah No.24 Tahun 2005 Pada Pemerintahan Kabupaten Labuhan Batu, 2010.

D. Tujuan dan Manfaat Penelitian

1. Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh sumber daya

manusia, komitmen dan perangkat pendukungnya terhadap keberhasilan

penerapan PP No.24 Tahun 2005 di Pemerintah Kabupaten Labuhan Batu.

2. Manfaat Penelitian

Adapun manfaat dari penelitian ini adalah :

A. Bagi peneliti, melalui penelitian ini diharapkan dapat memperdalam

pengetahuan peneliti tentang pengaruh sumber daya manusia, komitmen dan

perangkat pendukungnya terhadap keberhasilan penerapan Peraturan

Pemerintah No.24 Tahun 2005.

B. Bagi Pemerintah Daerah, melalui penelitian ini diharapkan dapat

memberikan sumbangan pemikiran kepada pihak – pihak yang terkait di

Pemerintah Daerah. Disamping itu, Pemerintah dapat melakukan

pembenahan terhadap sumber daya manusia, komitmen dan perangkat

pendukung yang ada.

C. Bagi pihak lain, penelitian ini juga diharapkan dapat dijadikan sebagai

bahan referensi dalam penelitian – penelitian selanjutnya yang sejenis,

khususnya yang berkaitan dengan sumber daya manusia, komitmen dan

perangkat pendukungnya yang berpengaruh terhadap keberhasilan

(19)

Aldiani Sulani A. : Faktor – Faktor Pendukung Keberhasilan Penerapan Peraturan Pemerintah No.24 Tahun 2005 Pada Pemerintahan Kabupaten Labuhan Batu, 2010.

E. Kerangka Konseptual dan Hipotesis

A. Kerangka Konseptual

Berdasarkan latar belakang masalah, tinjauan teoritis, dan tinjauan

penelitian terdahulu maka dirumuskan kerangka konseptual sebagai berikut :

Gambar 1.1

Kerangka Konseptual Penelitian

B. Hipotesis.

Berdasarkan perumusan masalah dan kerangka konseptual diatas, maka

hipotesis dari penelitian ini sebagai berikut : Sumber Daya Manusia

(X1)

Komitmen (X2)

Perangkat Pendukung (X3)

Keberhasilan

Penerapan PP No.24 Tahun 2005

(20)

Aldiani Sulani A. : Faktor – Faktor Pendukung Keberhasilan Penerapan Peraturan Pemerintah No.24 Tahun 2005 Pada Pemerintahan Kabupaten Labuhan Batu, 2010.

Ha : Sumber Daya Manusia, Komitmen dan Perangkat Pendukungnya secara

Simultan dan Parsial berpengaruh terhadap keberhasilan penerapan Peraturan

Pemerintah No.24 Tahun 2005 di Pemerintah Kabupaten Labuhan Batu.

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Sumber Daya Manusia

1. Pengertian Sumber Daya Manusia

Manusia merupakan bagian dari sumber daya yang dibutuhkan oleh

perusahaan/organisasi. Namun, pelaksanaannya, kebijakan manajemen masih

banyak yang belum memperhatikan pentingnya peran sumber daya manusia

(SDM). Sumber daya manusia merupakan faktor yang penting bagi setiap usaha.

Banyak definisi yang dapat digunakan untuk mendefinisikan sumberdaya

manusia. Menurut Mathis dan Jackson (2002:4) “Sumber daya manusia harus

didefinisikan bukan dengan apa yang sumber manusia lakukan, tetapi apa yang

sumber daya manusia lakukan.”

Menurut Susilo (2002:3) “sumber daya manusia adalah pilar penyangga

utama sekaligus penggerak roda organisasi dalam usaha mewujudkan visi dan

misi dan tujuannya”

Menurut Nawawi (2001:8) ada tiga pengertian sumber daya manusia,

yaitu:

(21)

Aldiani Sulani A. : Faktor – Faktor Pendukung Keberhasilan Penerapan Peraturan Pemerintah No.24 Tahun 2005 Pada Pemerintahan Kabupaten Labuhan Batu, 2010.

b. Sumber daya manusia adalah potensi yang merupakan aset dan berfungsi sebagai modal (non material/non finansial) didalam organisasi bisnis, yang dapat mewujudkan menjadi potensi nyata secara fisik dan non fisik dalam mewujudkan eksistensi organisasi.

c. Sumber daya manusia adalah potensi manusiawi sebagai penggerak

organisasi dalam mewujudkan eksistensinya.

Persaingan dalam sumber daya manusia sebenarnya adalah persaingan

dalam kualitas sumber daya manusia dari setiap organisasi. Baik dalam bentuk

perusahaan ataupun lainnya. Bahkan lebih jauh lagi, keunggulan suatu bangsa pun

ditentukan oleh keunggulan daya saing manusianya. Bukan lagi oleh sumber daya

alamnya. Kualitas SDM ini diukur dari kemampuan pengetahuannya (knowledge).

Semakin kuat pengetahuan dari SDM tersebut, semakin kuat daya saingnya. Daya

saing SDM-lah yang dewasa ini menentukan daya saing suatu organisasi.

Pengetahuan dari SDM ini berlaku secara menyeluruh dari jenjang ekskutif

puncak kejenjang yang lebih bawah sesuai dengan tuntutan perannya.

Pengetahuan disini dimaksudkan dalam arti luas yaitu kemampuan SDM yang

tercermin dari kinerjanya dan terlihat dari prilaku kerjanya yang kompeten, cepat,

dan inovatif serta dorongan yang kuat untuk belajar.

Nilai sumber daya manusia adalah jumlah nilai dari sumber daya manusia

pada sebuah organisasi yang dapat juga disebut sebagai modal intelektual yang

terdiri dari orang – orang dalam organisasi, kemampuan yang mereka miliki, dan

menggunakannya dalam pekerjaan mereka. Hal – hal yang harus diperhatikan

dalam peningkatan sumber daya manusia adalah dengan menggunakan semua

bakat yang dimiliki sumber daya manusia yang ada dalam organisasi dan

(22)

Aldiani Sulani A. : Faktor – Faktor Pendukung Keberhasilan Penerapan Peraturan Pemerintah No.24 Tahun 2005 Pada Pemerintahan Kabupaten Labuhan Batu, 2010.

Begitu juga dengan pemerintahan, apabila didalamnya terdapat sumber

daya manusia yang berkualitas tentu akan menjadikan daerah tersebut menjadi

daerah yang makmur. Bagi perekonomian negara, kesuksesan suatu pemerintahan

akan menjadikan perekonomian suatu negara lebih baik. Oleh karena itu

meningkatkan kualitas sumber daya manusia sangat penting dilakukan untuk

meningkatkan kinerja bisnis (Kuratko dan Hodgest, 1998:87).

2. Manjemen Sumber Daya Manusia

Manajemen sumber daya manusia merupakan pengelolaan orang didalam

organisasi secara optimal agar kinerja organisasi pun seperti yang diharapkan.

Asumsi yang lahir dari manajemen sumber daya manusia adalah bahwa manusia

memiliki akal, perasaan, keinginan, kemampuan, ketrampilan, pengetahuan,

dorongan, daya dan karsa. Semua potensi ini mempengaruhi upaya organisasi

dalam pencapaian tujuannya. Betapapun majunya teknologi, modal, sumber daya

alam, namun jika tanpa sumber daya manusia akan sulit bagi organisasi untuk

mencapai tujuannya. Bagaimana bagusnya rumusan tujuan dan rencana

organisasi, maka akan sia – sia jika unsur sumber daya manusia tidak dikelola

secara profesional.

Ada beberapa definisi yang dapat digunakan untuk mendefinisikan

manajemen sumber daya manusia. Menurut Stoner (2002:20) “manajemen sumber

daya manusia adalah suatu prosedur yang berkelanjutan yang bertujuan untuk

(23)

Aldiani Sulani A. : Faktor – Faktor Pendukung Keberhasilan Penerapan Peraturan Pemerintah No.24 Tahun 2005 Pada Pemerintahan Kabupaten Labuhan Batu, 2010.

ditempatkan pada posisi dan jabatan yang tepat pada saat organisasi

memerlukannya”.

Menurut Handoko (2000:47)

Manajemen sumber daya manusia adalah penarikan, seleksi, pengembangan, pemeliharaan, dan penggunaan sumber daya manusia untuk mencapai tujuan, baik tujuan individu maupun tujuan organisasi. Untuk itu, manajemen sumber daya manusia perlu dikelola secara profesional dan baik agar dapat terwujudnya kesinambungan antara kebutuhan pegawai dengan tuntutan perkembangan teknologi dan lingkungan serta kemampuan organisasi. Keseimbangan tersebut merupakan kunci utama suatu organisasi agar dapat berkembang secara produktif dan wajar.

Menurut Zainun (2001:17) “manajemen sumber daya manusia merupakan

bagian yang penting, bahkan dapat dikatakan bahwa manajemen itu pada

hakikatnya adalah manajemen sumber daya manusia atau manajemen sumber

daya manusia adalah identik dengan manajemen itu sendiri”.

Menurut Mathis dan Jackson (2002:4) “manajemen sumber daya manusia

berhubungan dengan sistem rancangan formal dalam suatu organisasi untuk

menentukan efektivitas dan efisiensi dilihat dari bakat seseorang untuk

mewujudkan sasaran suatu organisasi.

Dalam perkembangannya, Menurut Kiggundu (1989) “manajemen sumber

daya manusia adalah pengembangan dan pemanfaatan pegawai dalam rangka

terjadinya tujuan dan sasaran individu, organisasi, masyarakat, bangsa dan

Internasional yang efektif.”

Manajemen sumber daya manusia adalah perencanaan, pengorganisasian,

pengarahan, dan pengawasan atas pengadaan, pengembangan, pemberian

(24)

Aldiani Sulani A. : Faktor – Faktor Pendukung Keberhasilan Penerapan Peraturan Pemerintah No.24 Tahun 2005 Pada Pemerintahan Kabupaten Labuhan Batu, 2010.

dimaksud membantu mencapai tujuan organisasi, individu dan masyarakat

( Tulus, 1992 ).

Dari pengertian – pengertian diatas dapat diambil kesimpulan bahwa

manajemen sumber daya manusia merupakan suatu gerakan pengakuan terhadap

pentingnya unsur manusia sebagai sumber daya yang potensial dan perlu

dikembangkan sehingga mampu memberikan dampak yang optimal terhadap

kinerja organisasi.

Proses manajemen yang akan dibahas dalam hal ini, menekankan pada:

a. Perencanaan Sumber Daya Manusia

Perencanaan sumber daya manusia merupakan proses dimana manajer

menjamin bahwa organisasi memiliki jumlah dan jenis tenaga kerja yang tepat,

dan pada saat yang tepat, yang memiliki kemampuan untuk menyelesaikan tugas –

tugas yang akan menolong organisasi tersebut mencapai sasaran secara

keseluruhan secara efektif dan efisien. Dalam pengertian praktis, bahwa semua

manajer harus memastikan bahwa semua pekerjaan dalam area tanggung jawab

mereka selalu diisi dengan orang – orang yang berkemampuan yang dapat

melakukannya secara tepat.

Dessler ( 1997 ) mendefinisikan perencanaan pekerjaan sebagai proses

memformulasi rencana – rencana untuk mengisi lowongan masa depan

berdasarkan pada suatu analisis dari posisi yang diharapkan yang dapat diisi oleh

(25)

Aldiani Sulani A. : Faktor – Faktor Pendukung Keberhasilan Penerapan Peraturan Pemerintah No.24 Tahun 2005 Pada Pemerintahan Kabupaten Labuhan Batu, 2010.

Stoner dan Freeman ( 1992 ) mengemukakan bahwa “perencanaan sumber

daya manusia dirancang untuk menjamin bahwa kebutuhan organisasi akan

pegawai akan terpenuhi secara tetap dan dengan tepat.

Inti dari perencanaan sumber daya manusia adalah menentukan jumlah dan

kualitas tenaga sesuai dengan kebutuhan organisasi baik dimasa sekarang maupun

masa depan. Kesalahan dalam menentukan jumlah dan kualitas tenaga kerja akan

dapat mempengaruhi kinerja dari bagian – bagian yang lain dalam organisasi yang

pada akhirnya dapat menurunkan prestasi kerja organisasi secara keseluruhan

(corporate performance).

Agar pemenuhan jumlah dan kualitas tenaga kerja dapat tercapai, maka

proses perencanaan harus diarahkan pada tujuan utama dari perencanaan itu

sendiri. Ada tiga macam tujuan yang ingin dicapai dalam perencanaan SDM,

yaitu : 1) menjamin adanya jumlah dan kualitas SDM sesuai dengan waktu yang

dibutuhkan, 2) dapat meningkatkan pendayagunaan SDM, dan

3) meningkatkan SDM dan memberikan kepuasan kerja.

b. Perekrutan Sumber Daya Manusia

Penarikan (recruitment) SDM merupakan suatu proses atau tindakan yang

dilakukan oleh organisasi untuk mendapatkan tambahan pegawai melalui

beberapa tahapan yang mencakup identifikasi dan evaluasi sumber – sumber

penarikan tenaga kerja, menentukan kebutuhan tenaga yang diperlukan, proses

seleksi, penempatan, dan orientasi tenaga kerja. Penarikan SDM bertujuan untuk

menyediakan sumber daya manusia yang cukup agar manajer dapat memilih

(26)

Aldiani Sulani A. : Faktor – Faktor Pendukung Keberhasilan Penerapan Peraturan Pemerintah No.24 Tahun 2005 Pada Pemerintahan Kabupaten Labuhan Batu, 2010.

Sondang P. Siagian (1994) mendefinisikan recruitmen sebagai proses

mencari, menemukan, dan menarik para pelamar untuk dipekerjakan dalam dan

oleh suatu organisasi.

Jadi, fungsi recruitmen adalah kelanjutan tahap perencanaan atau dengan

kata lain tahap awal implementasi kebijakan SDM yang telah dihasilkan pada

proses perencanaan.

Agar hasil dari perekrutan dapat dikatakan berhasil atau efektif, maka

terdapat empat indikator untuk menunjukkan efektifitas dari perekrutan SDM,

yaitu : a) jumlah (kuantitas) pelamar mencukupi, b) kualitas pelamar

menunjukkan persyaratan yang dibutuhkan, c) biaya per pelamar yang direkrut, d)

waktu yang dibutuhkan untuk mengisi jabatan yang kosong.

c. Seleksi Sumber Daya Manusia

Seleksi adalah suatu proses untuk memilih individu yang memiliki

kualifikasi sesuai dengan persyaratan untuk mengisi jabatan didalam organisasi.

Proses seleksi bertujuan untuk menyesuaikan antara kemampuan dan ketrampilan

sumber daya manusia yang tertulis dalam lamaran kerja dan apa yang dibutuhkan

organisasi.

Klinger (1985) mengajukan ada sembilan (9) metode dalam seleksi, yaitu :

1) tinjauan data biografis, 2) test bakat/ketangkasan, 3) tes – tes kemampuan,

4) ujian – ujian penampilan, 5) referensi – referensi, 6) evaluasi kinerja,

7) wawancara, 8) pusat – pusat penilaian, 9) masa percobaan.

(27)

Aldiani Sulani A. : Faktor – Faktor Pendukung Keberhasilan Penerapan Peraturan Pemerintah No.24 Tahun 2005 Pada Pemerintahan Kabupaten Labuhan Batu, 2010.

Proses seleksi yang baik akan memberikan kontribusi yang besar terhadap

perkembangan sebuah organisasi. Oleh karena itu, seleksi harus didasarkan pada

standar yang jelas. Dengan demikian dapat dinyatakan bahwa dasar kebijaksanaan

dalam mengadakan seleksi sumber daya manusia adalah : mengadakan seleksi

dengan cara yang paling efektif dan dengan biaya serendah – rendahnya untuk

mendapatkan tenaga kerja yang sebaik – baiknya (Manulang : 1981).

e. Pelatihan dan Pengembangan

Istilah pelatihan (training) mengacu pada serangkaian kegiatan yang

memberikan peluang untuk mendapatkan dan meningkatkan ketrampilan yang

berkaitan dengan pekerjaan. Program pelatihan diberikan kepada karyawan yang

baru maupun karyawan yang telah ada, tujuannya adalah untuk menghadapi

situasi – situasi yang berubah. Bagi organisasi yang lebih progresif akan selalu

menawarkan program pelatihan ekstensif guna memastikan bahwa SDM mereka

selalu memiliki ketrampilan – ketrampilan yang dibutuhkan untuk melakukan

pekerjaan dengan baik.

Pelatihan biasanya dimulai dengan orientasi yakni suatu proses dimana

para pegawai diberi informasi dan pengetahuan tentang kepegawaian, organisasi

dan harapan – harapan untuk mencapai tujuan tertentu. Dalam pelatihan

diciptakan suatu lingkungan dimana para pegawai dapat memperoleh atau

mempelajari sikap atau keahlian, dan prilaku yang spesifik yang berkaitan dengan

(28)

Aldiani Sulani A. : Faktor – Faktor Pendukung Keberhasilan Penerapan Peraturan Pemerintah No.24 Tahun 2005 Pada Pemerintahan Kabupaten Labuhan Batu, 2010.

Disamping itu, pelatihan diberikan instruksi untuk mengembangkan

keahlian – keahlian yang dapat langsung terpakai pada pegawai, dalam rangka

meningkatkan kinerja pegawai pada jabatan yang didudukinya sekarang.

Sementara itu program pengembangan (development) dimaksudkan untuk

mengembangkan ketrampilan untuk pekerjaan masa depan. Pengembangan

merupakan suatu proses pendidikan jangka panjang yang mempergunakan

prosedur sistematis dan terorganisir dimana karyawan manajerial mempelajari

pengetahuan konseptual dan teoritis guna mencapai tujuan umum.

Menurut Pigors dan Myers (1961:33)

Pendidikan dan pelatihan merupakan upaya untuk pengembangan SDM, terutama untuk pengembangan kemampuan intelektual dan kepribadian. Pendidikan pada umumnya berkaitan dengan mempersiapkan calon tenaga yang digunakan oleh suatu organisasi, sedangkan pelatihan lebih berkaitan dengan peningkatan kemampuan atau ketrampilan pekerja yang sudah menduduki suatu jabatan atau tugas tertentu.

Untuk pendidikan dan pelatihan ini, langkah awalnya perlu dilakukan analisis kebutuhan atau need assessment, yang menyangkut tiga aspek, yaitu : analisis organisasi, analisis pekerjaan, dan analisis pribadi.

Adapun tujuan pelatihan dan pengembangan menurut Simamora (1996),

meliputi:

a. Memperbaiki kinerja ( memutakhirkan keahlian para karyawan sejalan dengan kemajuan teknologi).

b. Mengurangi waktu belajar bagi karyawan baru supaya menjadi pegawai yang kompeten

c. Membantu memecahkan persoalan operasioanal d. Mempersiapkan karyawan untuk promosi

e. Memenuhi kebutuhan – kebutuhan pertumbuhan pribadi

f. Penilaian Prestasi

Prestasi kerja merupakan hasil kerja secara kualitas dan kuantitas yang

(29)

Aldiani Sulani A. : Faktor – Faktor Pendukung Keberhasilan Penerapan Peraturan Pemerintah No.24 Tahun 2005 Pada Pemerintahan Kabupaten Labuhan Batu, 2010.

jawab yang diberikan kepadanya. Tujuan penilaian prestasi kerja adalah untuk

mengetahui apakah sumber daya manusia yang ada telah bekerja sesuai dengan

standar – standar yang telah ditentukan sebelumnya. Apabila karyawan telah

memenuhi standar yang ditetapkan, maka karyawan itu memiliki prestasi yang

baik, demikian juga sebaliknya.

Berdasarkan penjelasan diatas dapat disimpulkan bahwa tujuan dari

manajemen sumber daya manusia adalah menetapkan kebijaksanaan organisasi

untuk dapat meningkatkan kontribusi atau peranan lain. Manajemen sumber daya

manusia berusaha untuk meningkatkan efektivitas perusahaan melalui

kebijaksanaan, prosedur dan metode yang digunakan untuk mengelola orang –

orang dalam organisasi tersebut.

Menurut Martoyo (1992:84)

Setiap organisasi apapun bentuknya senantiasa akan berupaya dapat tercapainya tujuan organisasi yang bersangkutan dengan efektif dan efisien. Efisiensi maupun efektivitas organisasi sangat tergantung pada baik dan buruknya pengembangan sumber daya manusia/anggota organisasi itu sendiri. Ini berarti bahwa sumber daya manusia yang ada dalam organisasi tersebut secara proporsional harus diberikan pendidikan dan latihan yang sebaik – baiknya, bahkan harus sesempurna mungkin.

Dari beberapa pendapat yang telah dikemukakan dapat disimpulkan bahwa

pengembangan sumber daya manusia meliputi : kesempatan kerja, pengembangan

karir ditempat bekerja, penyeleksian, serta pendidikan dan pelatihan. Berdasarkan

unsur – unsur yang telah diuraikan diatas, pendidikan dan pelatihan merupakan

unsur yang sangat penting dalam pengembangan sumber daya manusia.

(30)

Aldiani Sulani A. : Faktor – Faktor Pendukung Keberhasilan Penerapan Peraturan Pemerintah No.24 Tahun 2005 Pada Pemerintahan Kabupaten Labuhan Batu, 2010.

1. Pengertian Perangkat Keras

Berdasarkan pada PP No. 24 Tahun 2005 tentang Standar Akuntansi

Pemerintahan, Sistem Akuntansi Pemerintah adalah serangkaian prosedur manual

maupun yang terkomputerisasi mulai dari pengumpulan data, pencatatan,

pengikhtisaran dan pelaporan posisi keuangan dan operasi keuangan

pemerintahan. Untuk itu, dibutuhkan perangkat pendukung untuk membantu

sistem akuntansi pemerintahan agar dapat berjalan dengan lancar. Dalam hal ini,

perangkat pendukungnya berupa perangkat keras dan perangkat lunak.

Menurut Sugiarto, Haryono, dan Sumiyana (2004), perangkat keras

(hardware) adalah perangkat yang berwujud fisik dan kasat mata. Yang terdiri

dari : CPU (Central Processing Unit), peralatan input, peralatan output, dan

kombinasi input/output.

Menurut Mulyono (2007), perangkat keras adalah peralatan komputer

yang dapat dilihat oleh mata atau diraba. Untuk satu unit komputer mikro,

peralatan tersebut terdiri dari:

a) Monitor (Video Display Unit), yaitu suatu alat yang berfungsi untuk memperlihatkan semua yang telah dikerjakan dengan papan ketik.

b) Unit sistem (System Unit) atau unit pemroses pusat (central processing unit), yaitu rumah dari komponen – komponen komputer yang berupa chip – chip elektronika.

c) Papan ketik (key board), yaitu tombol huruf dan tombol angka yang bentuknya hampir mirip dengan papan ketik mesin tulis manual maupun elektronika.

d) Disket (diskette), yaitu media tempat menyimpan teks atau perangkat lunak yang dipergunakan.

e) Pemutar Disk (Disk drive), biasanya terdiri dari 2, 4 bahkan beberapa komputer memiliki 8. letaknya dapat menjadi satu dengan unit sistem atau terpisah.

(31)

Aldiani Sulani A. : Faktor – Faktor Pendukung Keberhasilan Penerapan Peraturan Pemerintah No.24 Tahun 2005 Pada Pemerintahan Kabupaten Labuhan Batu, 2010.

2. Pengertian Perangkat Lunak

Menurut Mulyono (2007) “Perangkat lunak atau software adalah

perangkat lunak yang meliputi perintah – perintah atau instruksi – instruksi yang

berisi program serta data yang melengkapi dan juga mempunyai tugas yang

menghubungkan manusia dengan perangkat kerasnya”

Perangkat lunak dapat dikelompokkan menjadi program komputer dan

dokumentasi. Program komputer digunakan untuk memerintah komputer

melaksanakan langkah – langkah yang tertulis diprogram, sedangkan dokumentasi

adalah catatan – catatan atas program yang digunakan untuk menjelaskan langkah

atau prosedur program tersebut, dan semua catatan – catatan yang berkaitan

dengan proses data tersebut.

Dengan demikian, dari definisi – definisi perangkat keras dan perangkat

lunak dapat disimpulkan bahwa perangkat pendukung yang memegang peranan

cukup penting didalam suatu organisasi. Dengan adanya perangkat pendukung ini

diharapkan sistem informasi dapat berjalan secara efektif dan efisien.

C. Komitmen

1. Komitmen Organisasi

Luthans (2006:249) menyatakan bahwa, komitmen organisasi paling

sering diartikan sebagai “keinginan kuat untuk tetap sebagai anggota organisasi

tertentu, keinginan untuk berusaha keras sesuai keinginan organisasi, keyakinan

tertentu, dan penerimaan nilai dan tujuan organisasi”. Komitmen organisasi

(32)

Aldiani Sulani A. : Faktor – Faktor Pendukung Keberhasilan Penerapan Peraturan Pemerintah No.24 Tahun 2005 Pada Pemerintahan Kabupaten Labuhan Batu, 2010.

ke organisasi tertentu dan sasaran-sasarannya serta berharap mempertahankan

keanggotaan dalam organisasi itu”. Pada Pemerintah Daerah, aparat yang

memiliki komitmen organisasi yang tinggi akan menggunakan informasi yang

dimiliki untuk membuat anggaran menjadi relatif lebih tepat. Kejelasan sasaran

anggaran akan mempermudah aparat Pemerintah Daerah dalam menyusun

anggaran untuk mencapai target-target anggaran yang telah ditetapkan. Komitmen

yang tinggi dari aparat Pemerintah Daerah akan berimplikasi pada komitmen

untuk bertanggung-jawab terhadap penyusunan anggaran tersebut

2. Komitmen dari Pemerintah Daerah

Komitmen dari Pemerintah Daerah dalam hal ini merupakan keinginan

dari setiap Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) untuk melakukan perubahan

sesuai dengan adanya perubahan peraturan perundang – undangan. Dukungan

yang kuat dari pimpinan merupakan kunci keberhasilan dari suatu perubahan.

Diundangkannya tiga paket keuangan negara serta UU Pemerintahan Daerah

menunjukkan keinginan yang kuat (komitmen) dari pihak ekskutif dan pihak

legislatif untuk memperbaiki keuangan negara, termasuk perbaikan atas akuntansi

pemerintahan. Yang menjadi ujian sekarang adalah peningkatan kualitas produk

akuntansi pemerintahan dalam pencatatan dan pelaporan oleh departemen/

lembaga di pemerintahan pusat dan dinas/unit untuk Pemerintahan Daerah.

Sistem akuntansi pemerintah pusat mengacu kepedoman yang disusun

oleh menteri keuangan. Sistem akuntansi Pemerintahan Daerah ditetapkan oleh

Gubernur/Bupati/Walikota dengan mengacu kepada Peraturan Daerah tentang

(33)

Aldiani Sulani A. : Faktor – Faktor Pendukung Keberhasilan Penerapan Peraturan Pemerintah No.24 Tahun 2005 Pada Pemerintahan Kabupaten Labuhan Batu, 2010.

akuntansi daerah disusun dengan mengacu kepada standar akuntansi

pemerintahan. Kejelasan perundang-undangan, mendorong penerapan akuntansi

pemerintahan dan memberikan dukungan yang kuat serta mempunyai komitmen

(keinginan) yang kuat bagi para pimpinan departemen/lembaga dipusat dan

Gubernur/Bupati/Walikota didaerah.

Dengan demikian, dari definisi yang ada dapat disimpulkan bahwa untuk

mewujudkan keberhasilan penerapan Peraturan Pemerintah No.24 Tahun 2005

diperlukan suatu komitmen bersama yang dimiliki oleh Satuan Perangkat kerja

Daerah (SKPD) yang dimiliki suatu daerah

D. Peraturan Pemerintah NO.24 Tahun 2005 Tentang Standar Akuntansi Pemerintahan

1. Pengertian Standar Akuntansi Pemerintahan

Dengan lahirnya triparti perundang – undangan tentang keuangan negara

dan daerah yaitu UU Nomor 17/2003, UU Nomor 15/2004, perubahan yang

signifikan terjadi dalam implementasi akuntansi di organisasi pemerintahan

Indonesia. Praktek ini mengacu ke berbagai praktek akuntansi pemerintahan

diberbagai negara. Strategi dan transisi pemilihan basis akuntansi merupakan

bagian bangunan keuangan negara seperti yang diamanatkan dalam UU Nomor 17

tahun 2003.

Berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 24 Tahun 2005 tentang Standar

Akuntansi Pemerintahan, Standar Akuntansi Pemerintahan adalah Prinsip –

(34)

Aldiani Sulani A. : Faktor – Faktor Pendukung Keberhasilan Penerapan Peraturan Pemerintah No.24 Tahun 2005 Pada Pemerintahan Kabupaten Labuhan Batu, 2010.

keuangan pemerintah. Dengan demikian, SAP merupakan persyaratan yang

mempunyai kekuatan hukum dalam upaya meningkatkan kualitas laporan

keuangan pemerintah di Indonesia. Standar Akuntansi Pemerintah diterapkan

dilingkup pemerintahan, yaitu Pemerintah Pusat, Pemerintah Daerah, dan satuan

organisasi di lingkungan Pemerintah Pusat/Daerah jika menurut peraturan

perundang – undangan organisasi dimaksud menyajikan laporan keuangan

.

2. Pernyataan–pernyataan di dalam Standar Akuntansi Pemerintahan

Berdasarkan Peraturan Pemerintah No.24 Tentang Standar Akuntansi

Pemerintahan memuat beberapa pernyataan, yaitu :

a. Penyajian Laporan Keuangan

Laporan keuangan disusun untuk menyediakan informasi yang relevan

mengenai posisi keuangan dan seluruh transaksi yang dilakukan oleh suatu entitas

pelaporan selama satu periode pelaporan. Laporan keuangan terutama digunakan

untuk membandingkan realisasi pendapatan, belanja, transfer, dan pembiayaan

dengan anggaran yang telah ditetapkan, menilai kondisi keuangan, mengevaluasi

efektivitas dan efisiensi suatu entitas pelaporan, dan membantu menentukan

ketaatannya terhadap peraturan perundang – undangan.

Laporan keuangan memberikan informasi tentang sumber daya ekonomi

dan kewajiban entitas pelaporan pada tanggal pelaporan dan arus sumber daya

(35)

Aldiani Sulani A. : Faktor – Faktor Pendukung Keberhasilan Penerapan Peraturan Pemerintah No.24 Tahun 2005 Pada Pemerintahan Kabupaten Labuhan Batu, 2010.

melekukan penilaian terhadap kemampuan entitas pelaporan dalam

menyelenggarakan kegiatan Pemerintah dimasa yang akan datang.

b. Laporan Arus Kas

Menurut Hendriksen (1992:272) tujuan utama penyajian laporan arus kas adalah untuk membantu investor dan kreditor dalam memprediksi arus kas dimasa depan suatu perusahaan berupa deviden dan bunga, dan untuk mengevaluasi resiko perusahaan. Informasi mengenai solvabilitas dan fleksibilitas keuangan perusahaan mendukung tercapainya tujuan tersebut dengan memberi prediksi yang lebih baik berkaitan dengan probabilitas penerimaan kas di masa depan, tidak sekedar jumlahnya.

Pemda saat ini sudah harus menerapkan SAP dalam penyusunan keuangan

Pemda. Hal ini berpengaruh terhadap kesiapan Pemda yang berkewajiban

menyusun laporan keuangan secara lengkap, termasuk didalamnya Laporan Arus

Kas, mengingat kondisi daerah yang berbeda – beda. Komite Standar Akuntansi

Pemerintahan (KSAP) memang sudah memberikan strategi penerapan bagi dua

kelompok Pemerintah Daerah, yaitu Pemerintah Daerah yang sudah menerapkan

Kepmendagri Nomor 29/2002 dan yang belum menerapkan. Pemerintah Daerah

yang belum menerapkan Kepmendagri Nomor 29/2002 akan membutuhkan waktu

yang lama untuk menyusun Laporan Arus Kas.

c. Laporan Realisasi Anggaran

Laporan Realisasi Anggaran merupakan mekanisme internal yang

mempunyai fungsi strategis yang lebih bersifat internal. Secara umum seluruh

laporan keuangan yang disediakan sesuai dengan SAP, termasuk Laporan

Realisasi Anggaran, ditujukan untuk para pengguna laporan keuangan. Dalam hal

(36)

Aldiani Sulani A. : Faktor – Faktor Pendukung Keberhasilan Penerapan Peraturan Pemerintah No.24 Tahun 2005 Pada Pemerintahan Kabupaten Labuhan Batu, 2010.

pengawas dan lembaga pemeriksa, pihak yang memberi atau berperan dalam

proses donasi, investasi dan pinjaman, dan Pemerintah sendiri.

d. Catatan Atas Laporan Keuangan

Catatan atas laporan keuangan didefinisikan sebagai catatan yang

menjelaskan laporan keuangan secara lebih rinci dan jelas. Tujuan dari catatan

atas laporan keuangan adalah : 1) untuk menghindari kesalahpahaman, 2) agar

laporan keuangan tidak menyesatkan, 3) untuk menyamakan persepsi.

e. Akuntansi Persediaan

Persediaan barang merupakan aset yang sangat penting, baik dalam jumlah

maupun peranannya dalam kegiatan banyak organisasi. Penilaian persediaan ini

akan berdampak langsung terhadap penentuan income dan penyajian arus dana.

Meskipun penekanan pengukurannya terhadap net income tetapi hal ini telah

mendorong praktek penilaian persediaan lebih menekankan untuk menghasilkan

angka persediaan dineraca yang sama sekali tidak memiliki makna atau

interpretasi ekonomi.

Tujuan pokok akuntansi terhadap persediaan adalah:

1) Penentuan laba rugi periodik (income determination) yaitu melalui proses

mempertemukan antara harga pokok barang yang dijual dengan hasil

penjualan dalam periode akuntansi yang bersangkutan.

2) Penentuan jumlah persediaan yang akan disajikan dalam neraca, dalam hal

(37)

Aldiani Sulani A. : Faktor – Faktor Pendukung Keberhasilan Penerapan Peraturan Pemerintah No.24 Tahun 2005 Pada Pemerintahan Kabupaten Labuhan Batu, 2010.

juga sangat penting artinya masalah penilaian terhadap persediaan itu

sendiri.

E. Keberhasilan Penerapan Peraturan Pemerintah No.24 Tahun 2005 1. Pengaruh Sumber Daya Manusia Terhadap Keberhasilan

Penerapan Peraturan Pemerintah No.24 tahun 2005

Pemerintah telah mengeluarkan PP No.24 Tahun 2005 yaitu tentang

Standar Akuntansi Pemerintahan. Dalam rangka keberhasilan penerapan PP No.24

tersebut, maka Pemerintah harus dapat mempersiapkan diri dalam hal membenahi

sumber daya manusianya. Hal ini disebabkan karena, sumber daya manusia yang

berkualitas akan dapat melaksanakan pembuatan laporan keuangan berdasarkan

SAP.

Dapat disimpulkan bahwa aspek SDM adanya kemampuan aparat

pengelola walaupun belum memadai dalam jumlah sesuai kebutuhan tiap

unit/satuan kerja daerah tetapi dalam pengelolaan keuangan daerah dapat

memberikan pelayanan yang sebaik mungkin kepada masyarakat.

2. Pengaruh Komitmen Terhadap Keberhasilan Penerapan Peraturan Pemerintah No.24 Tahun 2005

Pegawai Pemerintah yang berkomitmen akan bekerja secara maksimal karena

mereka menginginkan kesuksesan organisasi tempat dimana mereka bekerja.

Pegawai Pemerintah yang berkomitmen akan memiliki pemahaman atau

penghayatan terhadap penyusunan pelaporan keuangan sesuai dengan SAP,

(38)

Aldiani Sulani A. : Faktor – Faktor Pendukung Keberhasilan Penerapan Peraturan Pemerintah No.24 Tahun 2005 Pada Pemerintahan Kabupaten Labuhan Batu, 2010.

adalah menyenangkan, dan perasaan bahwa organisasi adalah tempatnya bekerja

dan tinggal. Selain itu, dengan adanya komitmen yang kuat, mereka akan bekerja

keras, ikhlas dalam melaksanakan pekerjaannya, senang dan perduli terhadap

organisasi tempatnya bekerja. Hal ini akan menyebabkan peningkatan kinerja

mereka karena ada keyakinan bahwa visi dan misi pemerintahan akan tercapai

dengan sumbangsih mereka. Komitmen organisasi merupakan dorongan dari

dalam diri individu untuk melakukan sesuatu agar dapat menunjang keberhasilan

organisasi sesuai dengan tujuan yang ditetapkan dan lebih mengutamakan

kepentingan organisasi.

3. Pengaruh Perangkat Pendukung Terhadap Keberhasilan Penerapan Peraturan Pemerintah No.24 Tahun 2005

Perkembangan teknologi informasi yang terjadi saat ini berkembang

sangat pesat. Perubahan yang terjadi pada teknologi informasi seperti computer

baik pada hardware (perangakat keras), dan software (perangkat lunak), yang

memaksa perusahaan ataupun Pemerintah untuk selalu mengikuti perkembangan

teknologi informasi tersebut.

Dalam pelaporan keuangan teknologi yang digunakan juga sudah

berkembang, hal ini dapat dilihat dari banyaknya aplikasi program yang

ditawarkan untuk mempermudah dalam membuat laporan keuangan dan dengan

adanya ini, maka akan mempermudah SKPD dalam menyiapkan laporan

keuangan sesuai dengan SAP dan dengan penggunaan perangkat pendukung yang

optimal, maka akan meningkatkan keefektifitasan dan keefisienan dalam membuat

(39)

Aldiani Sulani A. : Faktor – Faktor Pendukung Keberhasilan Penerapan Peraturan Pemerintah No.24 Tahun 2005 Pada Pemerintahan Kabupaten Labuhan Batu, 2010.

4. Pengaruh Sumber Daya Manusia, Komitmen dan Perangkat Pendukungnya Terhadap Keberhasilan Penerapan Peraturan Pemerintah No.24 Tahun 2005

Dalam rangka keberhasilan penerapan PP No.24 Tahun 2005 tentang

Standar Akuntansi adalah dengan pengembangan sumber daya manusia agar dapat

meningkatkan kualitas dan kuantitas sumber daya manusia itu sendiri. dengan

adanya komitmen Pemerintah, sumber daya manusia yang ada akan mempunyai

rasa tanggung jawab terhadap pekerjaannya dan penerapan peraturan ini tidak

akan berjalan dengan sempurna tanpa didukung oleh perangkat pendukung yang

layak dan memadai.

F. Penelitian Terdahulu

(40)

Aldiani Sulani A. : Faktor – Faktor Pendukung Keberhasilan Penerapan Peraturan Pemerintah No.24 Tahun 2005 Pada Pemerintahan Kabupaten Labuhan Batu, 2010.

Penelitian ini merupakan replikasi atas penelitian yang dilakukan oleh

Indah. Kekhususan dalam penelitian ini terletak pada lokasi dan waktu yang

berbeda serta penambahan variabel. Penelitian ini dilakukan pada Pemerintah

Kabupaten Labuhan Batu sedangkan Indah pada Pemerintah Kota Medan.

Penelitian ini akan melengkapi penelitian terdahulu dimana penelitian terdahulu

No. Nama Peneliti

(Tahun Penelitian)

Judul Penelitian Variabel Penelitian Hasil Penelitian

1. Azhar (2007) Pengaruh Sumber

Daya Manusia dan Perangkat

2. Indah (2008) Pengaruh Sumber

(41)

Aldiani Sulani A. : Faktor – Faktor Pendukung Keberhasilan Penerapan Peraturan Pemerintah No.24 Tahun 2005 Pada Pemerintahan Kabupaten Labuhan Batu, 2010.

tidak menjelaskan Komitmen dari Pemerintah Untuk Keberhasilan Penerapan PP

No.24 Tahun 2005.

BAB III

(42)

Aldiani Sulani A. : Faktor – Faktor Pendukung Keberhasilan Penerapan Peraturan Pemerintah No.24 Tahun 2005 Pada Pemerintahan Kabupaten Labuhan Batu, 2010.

Metode penelitian merupakan langkah dan prosedur yang akan dilakukan

dalam mengumpulkan data atau informasi untuk memecahkan suatu masalah dan

menguji hipotesis penelitian.

A. Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian assosiatif kausal yaitu

penelitian yang bertujuan untuk mengetahui pengaruh antara tiga variabel atau

lebih (Sugiyono,2004:11). Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui dan

membuktikan hubungan sumber daya manusia, komitmen, perangkat

pendukungnya sebagai variabel independen dan keberhasilan penerapan PP no.24

Tahun 2005 sebagai variabel dependen. Dimana data yang dipelajari adalah data

dari sample yang diambil dari populasi. Dimensi waktu penilitian ini adalah cross

sectional, yaitu melibatkan satu waktu tertentu dengan banyak sampel.

B. Populasi dan Sampel Penelitian

Populasi adalah seluruh elemen atau individu yang akan diteliti. Menurut

Indriantoro dan Supomo (2002:115) “Populasi adalah sekelompok orang, kejadian

atau segala sesuatu yang mempunyai karakteristik tertentu. Karakteristik tersebut

adalah karakteristik yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian

ditarik kesimpulannya. Penelitian ini akan dilakukan di Kabupaten Labuhan Batu.

Populasi penelitian adalah Kepala SKPD dan staf PPK SKPD Yang terlibat dalam

proses penyusunan laporan keuangan daerah, yaitu sebanyak 12 SKPD dan untuk

masing – masing SKPD terdiri dari 3 orang, maka jumlah populasinya adalah

(43)

Aldiani Sulani A. : Faktor – Faktor Pendukung Keberhasilan Penerapan Peraturan Pemerintah No.24 Tahun 2005 Pada Pemerintahan Kabupaten Labuhan Batu, 2010.

Metode pengambilan sample adalah simple random sampling.

Langkah – langkah pengambilan sampel adalah sebagai berikut:

1. kuesioner dikirim kepada semua anggota populasi,

2. setelah 1 minggu, peneliti mengumpulkan kuesioner yang telah diisi

responden.

3. jika ada responden yang belum mengembalikan daftar pertanyaan tersebut,

maka kepada mereka diberi waktu 1 minggu lagi.

4. setelah batas waktu yang ditentukan dan kuesioner telah dikembalikan

oleh responden, maka peneliti akan mengolah data jika jumlah data yang

terkumpul sudah lebih dari 30, tetapi jika data belum mencukupi, maka

akan dicoba lagi untuk mengirimkan kuesioner kepada responden yang

belum mengembalikan kuesioner tersebut.

Adapun pertimbangan yang ditentukan oleh penulis dalam pengambilan

sampel adalah sebagai berikut:

a. Merupakan staf yang bertanggung jawab langsung atau memiliki garis

komando langsung terhadap kepala SKPD sebagai penanggung jawab utama

(berdasarkan tupoksi dan struktur organisasi), yaitu seluruh sekretaris dan

kepala bidang dari seluruh dinas di Pemerintahan Kabupaten Labuhan Batu (12

dinas),

b. Responden pernah ikut dalam partisipasi penyusunan laporan keuangan dalam

dinas tempatnya bekerja sekarang minimal satu kali.

(44)

Aldiani Sulani A. : Faktor – Faktor Pendukung Keberhasilan Penerapan Peraturan Pemerintah No.24 Tahun 2005 Pada Pemerintahan Kabupaten Labuhan Batu, 2010.

Variabel Penelitian

Definisi Operasional

Pengukuran Variabel Skala

Penelitian No.24 Tahun 2005 adalah kemampuan dari masing – masing SKPD dalam menyusun laporan keuangan semester 1 dan semester 2 sesuai dengan standar, tepat waktu dan tidak menggunakan jasa konsultan.

Keberhasilan penerapan PP No.24 tahun 2005 diukur berdasarkan persepsi dari responden tentang keberhasilan mereka menerapkan peraturan yang baru, misalkan dalam hal memyusun laporan keuangan semester 1 dan 2. variable ini diukur dengan skala likert yaitu mengukur sikap dengan mengatakan setuju atau ketidaksetujuannya terhadap pernyataan yang diajukan dengan skor 5 (SS=sangat setuju), skor 4 (S=setuju), skor 3 (TT=tidak tau), skor 2 (TS=tidak setuju), skor 1 (STS=sangat tidak setuju)

Interval

Sumber daya manusia diukur berdasarkan persepsi mereka tentang kemampuan mereka dalam melaksanakan tugas yang diberikan. variable ini diukur dengan skala likert yaitu mengukur sikap dengan mengatakan setuju atau ketidaksetujuannya terhadap pernyataan yang diajukan dengan skor 5 (SS=sangat setuju), skor 4 (S=setuju), skor 3 (TT=tidak tau), skor 2 (TS=tidak setuju), skor 1 (STS=sangat tidak setuju)

Interval

Komitmen Komitmen adalah

keinginan dari

Komitmen diukur berdasarkan persepsi dari responden

(45)

Aldiani Sulani A. : Faktor – Faktor Pendukung Keberhasilan Penerapan Peraturan Pemerintah No.24 Tahun 2005 Pada Pemerintahan Kabupaten Labuhan Batu, 2010.

setiap SKPD

tentang keinginan dan ketidakinginan mereka dalam

melakukan perubahan. variable ini diukur dengan skala likert yaitu mengukur sikap dengan mengatakan setuju atau ketidaksetujuannya terhadap pernyataan yang diajukan dengan skor 5 (SS=sangat setuju), skor 4 (S=setuju), skor 3 (TT=tidak tau), skor 2 (TS=tidak setuju), skor 1 (STS=sangat tidak setuju)

Perangkat pendukung diukur berdasarkan persepsi tentang

kecukupan perangkat pendukung tersebut dalam

membantu tugas merek variable ini diukur dengan skala likert yaitu mengukur sikap dengan mengatakan setuju atau ketidaksetujuannya terhadap pernyataan yang diajukan dengan skor 5 (SS=sangat setuju), skor 4 (S=setuju), skor 3 (TT=tidak tau), skor 2 (TS=tidak setuju), skor 1 (STS=sangat tidak setuju)

Interval

D. Jenis dan Teknik Pengumpulan Data

(46)

Aldiani Sulani A. : Faktor – Faktor Pendukung Keberhasilan Penerapan Peraturan Pemerintah No.24 Tahun 2005 Pada Pemerintahan Kabupaten Labuhan Batu, 2010.

1. Data Sekunder, berupa data yang telah diolah yang diperoleh dari

perusahaan seperti sejarah ringkas dan struktur organisasi Pemerintah

Kabupaten Labuhan Batu.

2. Data Primer, berupa data yang belum diolah yang diperoleh dari hasil

kuesioner yang telah diisi oleh Kepala SKPD dan staf PPk SKPD yang

terlibat dalam proses penyusunan laporan keuangan daerah, dan hasil

wawancara berupa tanya jawab langsung maupun diskusi dengan pihak –

pihak yang terkait. Instrumen dalam kuesioner Sumber Daya Manusia,

perangkat pendukung dan Penerapan PP No. 24 Tahun 2005 diadopsi dari

Indah (2008). Sedangkan kuesioner Komitmen adalah kuesioner yang

dirancang sendiri oleh penulis.

Dalam penelitian ini, teknik pengumpulan data dilakukan melalui :

1. Teknik Dokumentasi, yakni melakukan pengamatan secara tidak langsung

terhadap objek yang diteliti.

2. Studi Survei, yakni metode pengumpulan data primer yang diperoleh

langsung dari sumber asli. Dengan teknik yaitu:

a. Teknik pengumpulan data menggunakan instrument kuesioner.

b. Teknik wawancara, yaitu teknik pengumpulan data dengan cara

tanya jawab atau wawancara secara langsung dengan pihak – pihak

yang terkait.

Pengolahan data dilakukan dengan menggunakan alat bantu program

(47)

Aldiani Sulani A. : Faktor – Faktor Pendukung Keberhasilan Penerapan Peraturan Pemerintah No.24 Tahun 2005 Pada Pemerintahan Kabupaten Labuhan Batu, 2010.

E. Pengujian Reliabilitas dan Validitas Data

Uji Realibilitas menurut Riyadi (2000) dilakukan untuk mengetahui

seberapa jauh hasil pengukuran tetap konsisten apabila dilakukan pengukuran dua

kali atau lebih terhadap gejala yang sama dengan menggunakan alat pengukur

yang sama.

Untuk melihat reliabilitas masing – masing instrument yang digunakan,

peneliti menggunakan koefisien cronbach alpha. Suatu instrument dikatakan

reliable jika nilai cronbach alpha lebih besar dari 0,5 (Nunnally,1967:120).

Validitas data adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat validitas

atau kesahian suatu instrument, sebuah instrument dikatakan valid apabila mampu

mengukur apa yang ingin diukurnya (Ancok,1998:120). Hakim (1999)

mengemukakan “faktor – faktor yang mengurangi validitas data antara lain

kepatuhan responden mengikuti petunjuk pengisian kuesioner dan tidak tepatnya

formulasi alat pengukur yaitu bentuk dan isi kuesioner”

.

Pengujian validitas dilakukan dengan menggunakan alat bantu program

statistik, dengan kriteria sebagai berikut:

1. Jika r hitung positif dan r hitung > r tabel maka butir pertanyaan tersebut

valid.

2. Jika r hitung negatif atau r hitung < r tabel, maka butir pertanyaan

tersebut tidak valid.

(48)

Aldiani Sulani A. : Faktor – Faktor Pendukung Keberhasilan Penerapan Peraturan Pemerintah No.24 Tahun 2005 Pada Pemerintahan Kabupaten Labuhan Batu, 2010.

F. Pengujian Asumsi Klasik

Sebelum dilakukan pengujian hipotesis dengan menggunakan analisis

regresi, maka diperlukan pengujian asumsi klasik yang meliputi pengujian : (1)

Normalitas, (2) Multikolinearitas, dan (3) Heteroskedastisitas.

1. Uji Normalitas

Tujuan uji Normalitas adalah ingin mengetahui apakah distribusi sebuah

data mendekati atau mengikuti distribusi normal, yaitu distribusi data dengan

bentuk lonceng (bell shaped). Data yang baik adalah data yang mempunyai pola

seperti distribusi normal.

Pedoman pengambilan keputusan dengan uji Kolmograv-Smirnov tentang

data tersebut mendekati atau merupakan distribusi normal dapat dilihat dari :

a. Nilai Sig. Atau signifikan atau probabilitas <0,05, maka distribusi

data adalah tidak normal.

b. Nilai Sig. Atau signifikan atau probabilitas > 0,05, maka distribusi

data adalah normal.

2. Uji Multikolinieritas

Multikolinieritas adalah situasi adanya korelasi variabel – variabel

independen antara yang satu dengan yang lainnya. Dalam hal ini disebut

variabel – variabel bebas ini tidak ortogonal. Variabel – variabel bebas yang

bersifat ortogonal adalah variabel bebas yang memiliki nilai korelasi diantara

(49)

Aldiani Sulani A. : Faktor – Faktor Pendukung Keberhasilan Penerapan Peraturan Pemerintah No.24 Tahun 2005 Pada Pemerintahan Kabupaten Labuhan Batu, 2010.

Pengujian dilakukan dengan meluhat nilai VIF (Variance Inflation Factor)

dari model penelitian, jika nilai VIF diatas 2 (Hair,1998:99), maka dapat

dikatakan bahwa telah terjadi gejala multikolinearitas dalam model penelitian.

3 Uji Heterokedastisitas

Tujuan dari pengujian ini adalah untuk menguji apakah dalam sebuah

model regresi, terjadi ketidaksamaan varians dari residual dari satu pengamatan ke

pengamatan lain. Jika varians dari residual dari suatu pengamatan ke pengamatan

lainnya tetap, maka disebut homoskedastisitas. Dan jika varians berbeda, maka

disebut heteroskedastisitas.

G. Model Penelitian

Untuk menentukan hubungan yang berlaku antara sumber daya manusia,

komitmen, dan perangkat pendukungnya terhadap keberhasilan penerapan PP

No.24 Tahun 2005 di Pemerintahan Kabupaten Labuhan Batu.

Analisis statistik yang digunakan adalah persamaan Regresi Linear.

Model persamaannya adalah sebagai berikut :

Y = a + b1 X1 + b2 X2 + b3 X3 + e

Dimana :

Y = Keberhasilan Penerapan PP No.24 Tahun 2005

X1 = Sumber Daya Manusia

X2 = Komitmen

X3 = Perangkat Pendukung

Gambar

Gambar 1.1 Kerangka Konseptual Penelitian
Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu
Tabel 3.1 Jadwal Penelitian
Tabel 4.1 Hasil statistic deskriptif
+7

Referensi

Dokumen terkait

Hasil penelitian ini adalah kompetensi sumber daya manusia dan persepsi keberhasilan sistem berpengaruh positif pada pelaksanaan SIMDA di pemerintah daerah Kabupaten

Faktor-faktor yang digunakan dalam penelitian ini meliputi jumlah penduduk, kekayaan Pemerintah Daerah, tingkat ketergantungan Pemerintah Daerah, jumlah aset

Dapat disimpulkan faktor penghambat dalam pelaksanaan implementasi peraturan ini adalah (1) Faktor Komunikasi, (2) Faktor Sumber Daya, dan (3) Faktor Lingkungan

Hasil penelitian ini adalah kompetensi sumber daya manusia dan persepsi keberhasilan sistem berpengaruh positif pada pelaksanaan SIMDA di pemerintah daerah Kabupaten

“Analisis Pengaruh Penerapan Sistem Akuntansi Pemerintahan Daerah dan Kompetensi Sumber Daya Manusia Terhadap Kualitas Laporan Keuangan Daerah di Provinsi Sumatera Utara”, Skripsi

Untuk itu penulis bermaksud meneliti persoalan tersebut dengan mengambil judul : “PENERAPAN CARA PENDAFTARAN SPORADIK BERDASARKAN PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 24

Penerapan Peraturan Daerah Nomor 23 Tahun 2013 Dalam Meningkatkan Kualitas Sumber Daya Aparatur Pemerintah Kota Sorong ( Dibimbing Oleh Imran Ismai Dan Nurmi

Jurnal Muamalah Volume 7, Nomor 1, Juni 2021 Penerapan Asas-Asas Hukum Ekonomi Syariah pada Peraturan Menteri Perdagangan Nomor 24 183 Tahun 2020 Tentang Penetapan Harga Pembelian