• Tidak ada hasil yang ditemukan

Peramalan Jumlah Pengangguran Di Sumatera Utara Pada Tahun 2010

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2016

Membagikan "Peramalan Jumlah Pengangguran Di Sumatera Utara Pada Tahun 2010"

Copied!
70
0
0

Teks penuh

(1)

Irena Veronika Damanik : Peramalan Jumlah Pengangguran Di Sumatera Utara Pada Tahun 2010, 2009. USU Repository © 2009

PERAMALAN JUMLAH PENGANGGURAN DI SUMATERA

UTARA PADA TAHUN 2010

TUGAS AKHIR

IRENA VERONICA DAMANIK

062407008

DEPARTEMEN MATEMATIKA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

(2)

Irena Veronika Damanik : Peramalan Jumlah Pengangguran Di Sumatera Utara Pada Tahun 2010, 2009. USU Repository © 2009

PERAMALAN JUMLAH PENGANGGURAN DI SUMATERA

UTARA PADA TAHUN 2010

TUGAS AKHIR

Diajukan untuk melengkapi tugas dan memenuhi syarat mencapai gelar Ahli Madya

IRENA VERONICA DAMANIK

062407008

DEPARTEMEN MATEMATIKA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

(3)

Irena Veronika Damanik : Peramalan Jumlah Pengangguran Di Sumatera Utara Pada Tahun 2010, 2009. USU Repository © 2009

PERSETUJUAN

Judul : PERAMALAN JUMLAH PENGANGGURAN DI

SUMATERA UTARA TAHUN 2010

Kategori : TUGAS AKHIR

Nama : IRENA VERONICA DAMANIK

Nomor Induk Mahasiswa : 062407008

Progam Studi : DIPLOMA-3 STATISTIKA

Departemen : MATEMATIKA

Fakultas : MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

( FMIPA ) UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Diluluskan di Medan, Mei 2009

Diketahui/Disetujui oleh

Departemen Matematika FMIPA USU

Ketua Pembimbing

Dr. Saib Suwilo, M.Sc Drs. Rachmad Sitepu, M.Si

(4)

Irena Veronika Damanik : Peramalan Jumlah Pengangguran Di Sumatera Utara Pada Tahun 2010, 2009. USU Repository © 2009

PERNYATAAN

PERAMALAN JUMLAH PENGANGGURAN DI SUMATERA UTARA TAHUN 2010

TUGAS AKHIR

Saya mengakui bahwa tugas akhir ini adalah hasil kerja saya sendiri, kecuali beberapa kutipan dan ringkasan yang masing-masing disebutkan sumbernya.

Medan, April 2009

(5)

Irena Veronika Damanik : Peramalan Jumlah Pengangguran Di Sumatera Utara Pada Tahun 2010, 2009. USU Repository © 2009

PENGHARGAAN

Puji dan syukur Penulis ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat dan karuniaNyalah sehingga Penulis dapat menyelesaikan Tugas Akhir ini tepat pada waktunya.

Tugas akhir ini berjudul “ Peramalan Jumlah Pengangguran Di Sumatera Utara Pada Tahun 2010 “.

Pada kesempatan ini, Penulis menyampaikan ucapan terimakasih atas bantuan, bimbingan dan nasehat-nasehat yang tidak ternilai kepada semua pihak yang telah membantu Penulis dalam penyelesaian Tugas Akhir ini terutama kepada :

1. Bapak Dr. Edi Marlianto, M.Sc selaku Dekan Fakultas MIPA USU. 2. Bapak Dr. Sutarman, M.Sc selaku Pembantu Dekan 1 FMIPA USU.

3. Bapak Dr. Saib Suwilo, M.Sc selaku Ketua Departemen Matematika FMIPA. 4. Bapak Drs. Swarno Ariswoyo, M.Si selaku Koordinator Program Studi

Statistika D-III FMIPA.

5. Bapak Drs. Rachmad Sitepu, M.Si selaku Dosen Pembimbing penulis yang telah banyak memberi dukungan, bimbingan serta saran dalam penulisan Tugas Akhir ini.

6. Orang tua yang telah memberikan dorongan dan motivasi kepada Penulis. 7. Untuk k’nia yang selalu memberi semangat dan doa, begitu juga adik-adikku. 8. Sahabatku Ana, Dewinta, Loren, Indri, dan teman-teman kampus lainnya

terutama kelompok Petir yang telah memberikan bantuan dan dukungan kepada Penulis.

9. Teman-teman Kos Wisma Bayang yang juga turut membantu memberi masukan kepada penulis.

(6)

Irena Veronika Damanik : Peramalan Jumlah Pengangguran Di Sumatera Utara Pada Tahun 2010, 2009. USU Repository © 2009

Penulis juga menyadari bahwa dalam penulisan Tugas Akhir ini masih jauh dari sempurna. Karena itu dengan tangan terbuka Penulis menerima segala kritik dan saran yang bersifat membangun dari pembaca untuk kesempurnaan Tugas Akhir ini. Penulis berharap semoga Tugas Akhir ini dapat memberikan ilmu dan pengetahuan kepada setiap orang yang membacanya.

Akhir kata, Penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada seluruh pihak yang telah membantu dalam penyelesaian Tugas Akhir ini.

Medan, Mei 2009 Penulis,

IRENA VERONICA DAMANIK

(7)

Irena Veronika Damanik : Peramalan Jumlah Pengangguran Di Sumatera Utara Pada Tahun 2010, 2009. USU Repository © 2009

DAFTAR ISI

Persetujuan ... i

Pernyataan ... ii

Penghargaan ... iii

Daftar Isi ... v

Daftar tabel ... vii

Daftar Gambar ... viii

Bab 1 Pendahuluan ... 1.1 Latar Belakang ... 1

1.2 Identifikasi Masalah ... 4

1.3 Batasan Masalah ... 4

1.4 Tujuan ... 5

1.5 Manfaat ... 5

1.6 Lokasi ... 5

1.7 Metodologi Penelitian ... 6

1.8 Analisis Data ... 6

1.9 Sistematika Penulisan ... 8

Bab 2 Tinjauan Teoritis ... 11

2.1 Pengertian Pengangguran ... 11

2.2 Jenis-jenis Pengangguran ... 11

2.3 Sebab-sebab Terjadinya Pengangguran ... 16

2.4 Dampak Pengangguran ... 17

2.4.1 Terhadap Suatu Negara ... 17

2.4.2 Tehadap Individu dan Masyarakat ... 19

2.5 Pengaruh Negatif Pengangguran ... 19

Bab 3 Sejarah Singkat Badan Pusat Statistika (BPS) ... 20

3.1 Sejarah Badan Pusat Statistika (BPS) ... 20

3.1.1 Masa Pemerintahan Hindia Belanda... 21

3.1.2 Masa Pemerintahan Jepang ... 22

3.1.3 Masa Kemerdekaan RI... 22

3.1.4 Masa Orde Baru-Sekarang ... 23

3.2 Visi dan Misi ... 24

3.3 Kedudukan dan Fungsi Badan Pusat Statistika ... 25

3.4 Tata Kerja Badan Pusat Statistika ... 26

3.5 Tugas BPS ... 26

3.6 Struktur Organisasi Badan Pusat Statistika ... 29

Bab 4 Metode Analisa Data ... 32

4.1 Pengertian Peramalan ... 32

4.2 Metode Pemulusan ... 33

(8)

Irena Veronika Damanik : Peramalan Jumlah Pengangguran Di Sumatera Utara Pada Tahun 2010, 2009. USU Repository © 2009

4.4 Perhitungan Penyimpangan atau Kesalahan Peramalan ... 35

Bab 5 Analisa Data ... 38

5.1 Data dan Pembahasan ... 38

5.2 Perhitungan Penyimpangan atau Kesalahan Peramalan ... 41

Bab 6 Implementasi Sistem... 48

6.1 Excel pada Komputer ... 48

6.2 Langkah-Langkah Kerja dengan Excel ... 50

6.3 Menggunakan Rumus ... 53

6.4 Menyimpan Buku Kerja ... 54

6.5 Menghapus Data di Suatu Sel atau Range ... 54

6.6 Mengakhiri Penggunaan Excel ... 55

Bab 7 Kesimpulan dan Saran ... 56

7.1 Kesimpulan ... 56

7.2 Saran ... 57 Daftar Pustaka

(9)

Irena Veronika Damanik : Peramalan Jumlah Pengangguran Di Sumatera Utara Pada Tahun 2010, 2009. USU Repository © 2009

DAFTAR TABEL

Tabel 5.1 Data Jumlah Pengangguran ... 38

Tabel 5.2 Perhitungan Nilai Peramalan ... 39

Tabel 5.3 Perhitungan Pengukuran Penyimpangan ... 41

(10)

Irena Veronika Damanik : Peramalan Jumlah Pengangguran Di Sumatera Utara Pada Tahun 2010, 2009. USU Repository © 2009

DAFTAR GAMBAR

Gambar 3.1 Struktur BPS ... 31

Gambar 5.1 Penggunaan Pemulusan Eksponensial ... 45

Gambar 6.1 Memulai Excel ... 50

Gambar 6.2 Tampilan Kerja Excel ... 51

Gambar 6.3 Perhitungan pada Excel ... 52

(11)

Irena Veronika Damanik : Peramalan Jumlah Pengangguran Di Sumatera Utara Pada Tahun 2010, 2009. USU Repository © 2009

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1Latar Belakang

Telah kita ketahui bahwa saat ini kita sedang mengalami krisis global, tidak hanya negara-negara yang sedang berkembang, bahkan negara maju juga mengalaminya, seperti Amerika. Akibatnya banyak orang yang diPHK, perusahaan yang gulung tikar, bahkan tidak sedikit orang yang frustasi akibat dari krisis global.

Sumatera utara merupakan provinsi keempat yang memiliki penduduk terpadat di Indonesia setelah Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Jawa Timur. Diperkirakan di Sumatera Utara jumlah angkatan kerja sebanyak 5,49 juta jiwa yang terdiri dari 4,86 juta jiwa terkategori bekerja dan sebesar 632.000 jiwa terkategori mencari kerja dan tidak berkerja ( pengangguran terbuka ).

(12)

Irena Veronika Damanik : Peramalan Jumlah Pengangguran Di Sumatera Utara Pada Tahun 2010, 2009. USU Repository © 2009

Di negara-negara berkembang seperti Indonesia, dikenal istilah "pengangguran terselubung" di mana pekerjaan yang semestinya bisa dilakukan dengan tenaga kerja sedikit, dilakukan oleh lebih banyak orang.

Di negara yang sedang berkembang, masyrakatnya sering bekerja secara musiman. Dan ini mempengaruhi pendapatan pekerja menjadi tidak tentu. Jika ada pekerjaan mereka akan bekerja, tetapi bila tidak ada mereka akan menganggur. Sebagai contoh penjual durian. Mereka berjualan durian pada saat musim durian saja jika tidak musimnya mereka tidak berjualan karena tidak ada yang akan dijual.

Ketiadaan pendapatan menyebabkan penganggur harus mengurangi pengeluaran konsumsinya yang menyebabkan menurunnya tingkat kemakmuran dan kesejahteraan. Pengangguran yang berkepanjangan juga dapat menimbulkan efek

Tingkat pengangguran yang terlalu tinggi juga dapat menyebabkan kekacauan

dan pendapatan per kapita suat

(13)

Irena Veronika Damanik : Peramalan Jumlah Pengangguran Di Sumatera Utara Pada Tahun 2010, 2009. USU Repository © 2009

pekerjaan lain yang lebih baik. Sedangkan pengangguran dukalara adalah pengengguran yang menganggur karena sudah berusaha mencari pekerjaan namun belum berhasil mendapatkan kerja.

Besarnya angka pengangguran terbuka mempunyai implikasi sosial yang luas karena mereka yang tidak bekerja tidak mempunyai pendapatan. Semakin tinggi angka pengangguran terbuka maka semakin besar potensi kerawanan sosial yang ditimbulkannya contohnya kriminalitas. Sebaliknya semakin rendah angka pengangguran terbuka maka semakin stabil kondisi sosial dalam masyarakat. Sangatlah tepat jika pemerintah seringkali menjadikan indikator ini sebagai tolok ukur keberhasilan pembangunan.

Tidak hanya itu akibat yang ditimbulkan jika semakin banyak pengangguran di Sumatera Utara maupun di Indonesia. Akibat lain yang ditimbulkan adalah semakin banyak anak yang akan putus sekolah dikarenakan tidak ada biaya untuk sekolah. Jika banyak masyarakat kita yang putus sekolah maka mutu pendidikan pun akan menurun dan jumlah pengangguran meningkat.

Masyarakat kita masih banyak yang kurang mampu untuk membiayai anak-anaknya sekolah. Jangankan biaya untuk sekolah, terkadang untuk kebutuhan sehari-hari pun sulit mereka dapatkan.

(14)

Irena Veronika Damanik : Peramalan Jumlah Pengangguran Di Sumatera Utara Pada Tahun 2010, 2009. USU Repository © 2009

Dari uraian latar belakang di atas maka penulis mengambil judul “ Peramalan

Jumlah Pengangguran Di Sumatera Utara Pada Tahun 2010 “. Karena penulis

tertarik untuk meramalkan jumlah pengguran di tahun-tahun yang akan datang.

1.2 Identifikasi Masalah

Adapun yang menjadi masalah dalam laporan penelitian tugas akhir ini adalah: 1. Meramalkan jumlah pengangguran di Sumatera Utara pada tahun 2010.

2. Apakah jumlah pengangguran akan semakin meningkat atau menurun pada tahun-tahun yang akan datang.

3. Apakah ada hubungan meningkatnya jumlah penganggauran dengan pendidikan.

1.3 Batasan Masalah

Adapun batasan masalah yang dimaksud agar dapat lebih terarah, maka batasan masalah yang akan dibahas dalam laporan penelitian tugas akhir ini adalah sebagai berikut :

1. Hanya meramalkan jumlah pengangguran.

2. Data diambil dari tahun 1998 hingga tahun 2007, yaitu data jumlah pengangguran.

(15)

Irena Veronika Damanik : Peramalan Jumlah Pengangguran Di Sumatera Utara Pada Tahun 2010, 2009. USU Repository © 2009

1.4 Tujuan

Tujuan dari penulisan laporan tugas akhir ini adalah untuk mengetahui berapa besar jumlah pengangguran di Sumatera Utara. Dan apakah terjadi peningkatan atau penurunan jumlah pengangguran dengan menggunakan metode peramalan.

1.5 Manfaat

Laporan penelitian tugas akhir ini bermanfaat agar kita mengetahui besarnya jumlah penduduk Sumatera Utara yang menjadi pengangguran.

Laporan tugas akhir ini juga menjadikan penulis mengerti dan mengetahui bagaimana memperkirakan atau meramalkan jumlah pengangguran pada tahun yang akan datang. Dan juga dapat mengembangkan sebagian ilmu yang selama ini didapat di bangku perkuliahan.

1.6 Lokasi Penelitian

(16)

Irena Veronika Damanik : Peramalan Jumlah Pengangguran Di Sumatera Utara Pada Tahun 2010, 2009. USU Repository © 2009

1.7 Metodologi Penelitian

Untuk menyusun laporan tugas akhir ini penulis melakukan penerapan metode penelitian dalam memperoleh data-data yang dibutuhkan, sehingga penyusunan laporan tugas akhir ini dapat diselesaikan dengan baik. Adapun metode yang digunakan penulis dalam menyelesakan laporan tugas akhir ini adalah:

1. Pengumpulan data dilakukan dengan pengumpulan data skunder. 2. Mempelajari Literatur

Studi literatur ini meliputi pengambilan teori-teori serta rumusan-rumusan dari sumber bacaan, seperti buku dan sumber-sumber lainnya yang sesuai dengan masalah yang akan diteliti.

3. Pengolahan data dengan bantuan program Excel. 4. Melakukan konsultasi dengan dosen Pembimbing. 5. Membuat kesimpulan.

1.8 Analisis Data

Dalam menganalisis data untuk meramalkan jumlah pengangguran metode yang digunakan adalah Analisa Deret Berkala dengan Pemulusan (Smoothing)

Eksponensial Ganda yaitu Metode Linier Satu Parameter Dari Brown.

(17)

Irena Veronika Damanik : Peramalan Jumlah Pengangguran Di Sumatera Utara Pada Tahun 2010, 2009. USU Repository © 2009

datang. Pendekatan ini memberikan bobot yang semakin menurun pada priode masa lalu.

Pada peramalan jumlah pengangguran di Sumatera pada tahun 2010 yang menggunakan Pemulusan Eksponensial Ganda (Double Exponensial Smoothing ) memiliki tahap-tahap dalam menentukan ramalan. Persamaan-persamaan yang digunakan dalam penerapan Metode Pemulusan Eksponensial Ganda adalah seperti yang akan diuraikan di bawah ini.

Metode Linier Satu Parameter dari Brown menggunakan implementasi

pemulusan eksponansial ditunjukan sebagai persamaan berikut ini :

a. Menentukan Smoothing Pertama

( )

'

S

(

)

' 1

'

1− −

+

= Xt S t

S α α

Dimana : '

S : Smoothing pertama priode t

Xt : Nilai real priode t

S't−1 : Smothing pertama priode t-1

: Dengan nilai 0,2

b. Menentukan Smoothing Kedua

( )

S"

(

)

" 1

' "

1− −

+

= t t

t S S

S α α

Dengan : S"t−1 : Nilai Smoothing kedua pada priode t

c. Menentukan Besarnya Konstanta (at)

(

t t

)

t

t S S S

(18)

Irena Veronika Damanik : Peramalan Jumlah Pengangguran Di Sumatera Utara Pada Tahun 2010, 2009. USU Repository © 2009

=2S'tS"t

d. Menentukan Besarnya Slope (bt)

bt = ( )

1 " ' t t S S − −αα

e. Menentukan Besarnya Nilai Ramalan/ Forecast (Ft+m)

Ft+m = at + bt. m

Dimana m adalah jumlah priode ke muka yang akan diramalkan.

Hal ini dapat kita ketahui dengan melihat kecukupan dari sampel yang kita ambil. Suatu sampel dikatakan sudah mencukupi atau mewakili populasinya apabila N’ < N, maka kita dapatkan rumus sebagai berikut:

2 2 2 ) ( 40 '         =

i i i X X X N N

Dimana N: Banyaknya sampel yang dikumpulkan Xi: Data yang dikumpulkan

1.9 Sistematika Penulisan

(19)

Irena Veronika Damanik : Peramalan Jumlah Pengangguran Di Sumatera Utara Pada Tahun 2010, 2009. USU Repository © 2009

Untuk mempermudah penyusunan laporan tugas akhir ini dibagi atas beberapa bab, yang setiap babnya terdiri atas beberapa sub bab yang disesuaikan dengan sistematika penulisan yang telah ditetapkan bagi program D3 Statistika, Fakultas MIPA, Universitas Sumatera Utara.

Secara umum sistematika penulisan yang penulis gunakan dalam menyusun laporan tugas akhir ini adalah sebagai berikut:

BAB 1: Pendahuluan

Pada bab ini berisikan uraian tentang latar belakang, identifikasi masalah, batasan masalah, tujuan, manfaat, lokasi penelitian, metodologi penelitian, analisis data, dan sistematika penulisan laporan tugas akhir.

BAB 2 : Tinjauan Teoritis

Bab ini menguraikan secara singkat tentang teori-teori mengenai isi dari laporan tugas akhir ini, yaitu mengenai pengertian dari pengangguran, jenis-jenisnya, dan dampak pengangguran bagi negara maupun bagi individu yang mengalaminya dan masyarakat.

BAB 3 : Gambaran Tempat Riset

(20)

Irena Veronika Damanik : Peramalan Jumlah Pengangguran Di Sumatera Utara Pada Tahun 2010, 2009. USU Repository © 2009

BAB 4 : Metode Analisis Data

Pada bab ini menguraikan pengertian dari pada teknik peramalan dan aspek-aspeknya. Metode apa saja yang digunakan untuk menganalisa data.

BAB 5 : Analisa Data

Dalam bagian ini diuraikan proses pengumpulan dan pengolahan datanya. Penjelasan secara terinci hasil yang diperoleh berdasarkan pengamatan yang dilakukan.

BAB 6 : Implementasi Sistem

Bab ini menguraikan pembahasan tentang pengolahan data dengan program yang akan digunakan.

BAB 7 : Kesimpulan Dan Saran

(21)

Irena Veronika Damanik : Peramalan Jumlah Pengangguran Di Sumatera Utara Pada Tahun 2010, 2009. USU Repository © 2009

BAB 2

TINJAUAN TEORITIS

2.1 Pengertian Pengangguran

Pengangguran atau tuna karya adalah istilah untuk orang yang tidak bekerja sama sekali, sedang mencari kerja, bekerja kurang dari dua hari selama seminggu, atau seseorang yang sedang berusaha mendapatkan pekerjaan.

Pengangguran adalah seseorang yang tergolong angkatan kerja dan ingin mendapat pekerjaan tetapi belum dapat memperolehnya. Masalah pengangguran yang menyebabkan tingkat pendapatan nasional dan tingkat kemakmuran masyarakat tidak mencapai potensi maksimal yaitu masalah pokok makro ekonomi yang paling utama.

(22)

Irena Veronika Damanik : Peramalan Jumlah Pengangguran Di Sumatera Utara Pada Tahun 2010, 2009. USU Repository © 2009

2.2 Jenis-Jenis Pengangguran

Pada keadaan yang ideal, diharapkan besarnya kesempatan kerja sama dengan besarnya angkatan kerja, sehingga semua angkatan kerja akan mendapatkan pekerjaan. Pada kenyataannya keadaan tersebut sulit untuk dicapai. Umumnya kesempatan kerja lebih kecil dari pada angkatan kerja, sehingga tidak semua angkatan kerja akan mendapatkan pekerjaan, maka timbullah penggangguran.

Pengangguran sering diartikan sebagai angkatan kerja yang belum bekerja atau bekerja secara tidak optimal. Berdasarkan pengertian tersebut, maka pengangguran dapat dibedakan menjadi tiga macam, yaitu :

1. Pengangguran Terbuka (Open Unemployment)

Pengangguran terbuka adalah tenaga kerja yang sungguh-sungguh tidak mempunyai pekerjaan. Pengangguran ini terjadi karena belum mendapat pekerjaan tetapi telah berusaha secara maksimal.

2. Pengangguran Terselubung (Disguessed Unemployment)

Pengangguran terselubung adalah tenaga kerja yang tidak bekerja secara optimal karena suatu alasan tertentu.

(23)

Irena Veronika Damanik : Peramalan Jumlah Pengangguran Di Sumatera Utara Pada Tahun 2010, 2009. USU Repository © 2009

Misalkan pada sebuah perusahaan bagian pengepakan barang produksi terdapat 10 orang karyawan untuk mengepak barang tersebut. Padahal sebenarnya dengan 5 orang karyawan sudah cukup untuk menyelesaikan tugas tersebut. Akibatnya para pegawai tersebut bekerja tidak optimal dan bagi kantor tentu merupakan suatu pemborosan.

3. Setengah Menganggur (Under Unemployment)

Setengah menganggur ialah tenaga kerja yang tidak bekerja secara optimal karena tidak ada pekerjaan untuk sementara waktu.

Ada juga yang mengatakan setengah menganggur adalah tenaga kerja yang tidak bekerja secara optimal karena tidak ada lapangan pekerjaan, biasanya kurang dari 35 jam selama seminggu.

Misalnya, seorang buruh bangunan telah menyelesaikan tugasnya mendirikan sebuah bangunan, maka dia akan menganggur sampai ada lagi bangunan yang akan didirikan. Contoh lainnya penggali kuburan.

Jika dilihat dari penyebabnya, pengangguran dapat dikelompokkan menjadi : a. Pengangguran Friksional (Frictional Unemployment)

Pengangguran friksional adalah pengangguran yang sifatnya sementara yang disebabkan adanya kendala waktu, informasi dan kondisi geografis antara pelamar kerja dengan pembuka lamaran pekerjaan.

(24)

Irena Veronika Damanik : Peramalan Jumlah Pengangguran Di Sumatera Utara Pada Tahun 2010, 2009. USU Repository © 2009

ke daerah lain, dari satu pekerjaan ke pekerjaan yang lain dan karena tahapan siklus hidup yang berbeda.

Misalnya seorang yang berhenti dari kerjaan yang lama, dan mencari kerjaan yang baru dan yang lebih baik.

b. Pengangguran Musiman (Seasonal Unemployment)

Pengangguran musiman adalah keadaan menganggur karena adanya fluktuasi kegiaan ekonomi jangka pendek yang menyebabkan seseorang harus menganggur. Pengangguran musiman terjadi karena adanya perubahan musim. Misalnya, penjual durian berjualan (bekerja) pada saat musim durian saja, jika tidak musimnya mereka menganggur. Contoh lainnya petani yang menunggu musim tanam.

Cara mengatasi pengangguran musiman :

• Pemberian informasi yang cepat jika ada lowongan kerja di sektor lain

• Melakukan pelatihan di bidang keteramplian lain untuk memanfaatkan waktu ketika menunggu musim tertentu.

c. Pengangguran Politis

Pengangguran ini terjadi karena adanya peraturan pemerintah yang secara langsung atau tidak, mengakibatkan pengangguran.

Misalnya penutupan bank-bank bermasalah sehingga menimbulkan PHK. d. Pengangguran Teknologi

Pengangguran teknologi adalah pengangguran yang terjadi akibat perubahan atau penggantian tenaga manusia menjadi tenaga mesin-mesin.

(25)

Irena Veronika Damanik : Peramalan Jumlah Pengangguran Di Sumatera Utara Pada Tahun 2010, 2009. USU Repository © 2009

e. Pengangguran Struktural

Pengangguran struktural adalah pengangguran yang diakibatkan oleh perubahan struktur ekonomi dan corak ekonomi dalam jangka panjang. Pengangguran ini terjadi karena adanya perubahan dalam struktur perekonomian yang menyebabkan kelemahan di bidang keahlian lain.

Pengangguran ini disebabkan :

• Akibat permintaan berkurang

• Akibat kemajuan dan penggunaan teknologi

• Akibat kebijakan pemerintah

Untuk mengatasi pengangguran jenis ini, cara yang digunakan adalah : 1. Peningkatan mobilitas modal dan tenaga kerja

2. Segera memindahkan kelebihan tenaga kerja dari tempat dan sektor yang kelebihan ketempat dan sektor ekonomi yang kekurangan

3. Mengadakan pelatihan tenaga kerja untuk mengisi formasi kesempatan (lowongan) kerja yang kosong, dan

4. Segera mendirikan industri padat karya di daerah yang mengalami pengangguran.

Contoh: Suatu daerah yang tadinya agraris (pertanian) menjadi daerah industri, maka tenaga bidang pertanian akan menganggur.

f. Pengangguran Siklikal atau Siklus atau Konjungtural

(26)

Irena Veronika Damanik : Peramalan Jumlah Pengangguran Di Sumatera Utara Pada Tahun 2010, 2009. USU Repository © 2009

Contoh: Di suatu perusahaan ketika maju, butuh tenaga kerja baru untuk perluasan usaha. Sebaliknya ketika usahanya mulai mengalami kemunduran maka akan terjadi pemecatan tenaga kerjanya.

Pengangguran ini dapat diatasi dengan cara:

• Mengarahkan permintaan masyarakat terhadap barang dan jasa

• Meningkatkan daya beli masyarakat g. Pengangguran Deflatoir

Pengangguran deflatoir disebabkan tidak cukup ketersediaan lapangan pekerjaan dalam perekonomian secara keseluruhan, atau karena jumlah tenaga kerja lebih besar dari kesempatan kerja, maka timbulah pengangguran.

2.3 Sebab-Sebab Terjadinya Pengangguran

Faktor-faktor yang menyebabkan terjadinya pengangguran adalah sebagai berikut: 1. Penduduk yang relatif banyak.

Banyaknya penduduk pada suatu wilayah dapat mengakibatkan pengangguaran, jika lapangan pekerjaan yang tersedia tidak sesuai dengan banyaknya penduduk.

2. Pendidikan dan keterampilan yang rendah

Angkatan kerja yang tidak mempunyai keterampilan sulit mendapatkan pekerjaan.

3. Besarnya angkatan kerja tidak seimbang dengan kesempatan kerja

(27)

Irena Veronika Damanik : Peramalan Jumlah Pengangguran Di Sumatera Utara Pada Tahun 2010, 2009. USU Repository © 2009

4. Kebutuhan jumlah dan jenis tenaga terdidik dan penyedia tenaga terdidik tidak seimbang

Apabila kesempatan kerja jumlahnya sama atau lebih besar dari pada angkatan kerja, pengangguran belum tentu tidak terjadi. Karena belum tentu terjadi kesesuaian antara tingkat pendidikan yang dibutuhkan dan yang tersedia. Ketidakseimbangan tersebut mengakibatkan sebagian tenaga kerja yang ada tidak dapat mengisi kesempatan kerja yang tersedia.

5. Penyediaan dan Pemanfaatan Tenaga Kerja antar daerah tidak seimbang

Jumlah angkatan kerja disuatu daerah mungkin saja lebih besar dari kesempatan kerja, sedangkan di daerah lainnya dapat terjadi keadaan sebaliknya. Keadaan tersebut dapat mengakibatkan perpindahan tenaga kerja dari suatu daerah ke daerah lain, bahkan dari suatu negara ke negara lainnya. 6. Angkatan kerja yang tidak dapat memenuhi persyaratan yang diminta dunia

kerja

7. Teknologi yang semakin modern

8. Adanya lapangan kerja yang dipengaruhi musiman

9. Ketidakstabilan perekonomian, politik, dan keamanan suatu negara 10.Struktur lapangan kerja tidak seimbang.

2.4 Dampak Pengangguran

2.4.1 Terhadap Suatu Negara

(28)

Irena Veronika Damanik : Peramalan Jumlah Pengangguran Di Sumatera Utara Pada Tahun 2010, 2009. USU Repository © 2009

dalam keadaan naik terus. Jika tingkat pengangguran di suatu negara relatif tinggi, hal tersebut akan menghambat pencapaian tujuan pembangunan ekonomi yang telah dicita-citakan.

Hal ini terjadi karena pengganguran berdampak negatif terhadap kegiatan perekonomian, seperti yang dijelaskan di bawah ini:

1. Pengangguran bisa menyebabkan masyarakat tidak dapat memaksimalkan tingkat kemakmuran yang dicapainya. Hal ini terjadi karena pengangguran bisa menyebabkan pendapatan nasional riil (nyata) yang dicapai masyarakat akan lebih rendah dari pada pendapatan potensial (pendapatan yang seharusnya). Oleh karena itu, kemakmuran yang dicapai oleh masyarakat pun akan lebih rendah.

2. Pengangguran akan menyebabkan pendapatan nasional yang berasal dari sektor pajak berkurang. Hal ini terjadi karena pengangguran yang tinggi akan menyebabkan kegiatan perekonomian menurun sehingga pendapatan masyarakat pun akan menurun. Dengan demikian, pajak yang harus dibayar dari masyarakat pun akan menurun. Jika penerimaan pajak menurun, dana untuk kegiatan ekonomi pemerintah juga akan berkurang sehingga kegiatan pembangunan pun akan terus menurun.

(29)

Irena Veronika Damanik : Peramalan Jumlah Pengangguran Di Sumatera Utara Pada Tahun 2010, 2009. USU Repository © 2009

melakukan perluasan atau pendirian industri baru. Dengan demikian tingkat investasi menurun sehingga pertumbuhan ekonomipun tidak akan terpacu. 4. Pengangguran secara tidak langsung berkaitan dengan pendapatan nasional.

Tingginya jumlah pengangguran akan menyebabkan turunnya produk domestik bruto (PDB), sehingga pendapatan nasional pun akan mengalami penurunan.

5. Pengangguran akan menghambat investasi, karena jumlah tabungan masyarakat ikut menurun.

6. Pengangguran akan menimbulkan menurunnya daya beli masyarakat, sehingga akan mengakibatkan kelesuan dalam berusaha.

2.4.2 Terhadap Individu dan Masyarakat

Berikut ini merupakan dampak negatif pengangguran terhadap individu yang mengalaminya dan terhadap masyarakat pada umumnya:

1. Pengangguran dapat menghilangkan mata pencaharian 2. Pengangguran dapat menghilangkan ketrampilan

3. Pengangguran akan menimbulkan ketidakstabilan sosial politik 4. Perasaan rendah diri

5. Gangguan keamanan dalam masyarakat, sehingga biaya sosial menjadi meningkat.

2.5 Pengaruh Negatif Penganguran

(30)

Irena Veronika Damanik : Peramalan Jumlah Pengangguran Di Sumatera Utara Pada Tahun 2010, 2009. USU Repository © 2009

pengangguran juga memiliki pengaruh yang negatif. Diantaranya adalah sebagai berikut :

a. Tingginya tingkat kejahatan di suatu wilayah maupun negara b. Tingginya tingkat kemiskinan

c. Perekonomian sulit berkembang d. Tingkat pendidikan rendah

e. Sumber daya manusia yang rendah.

BAB 3

SEJARAH SINGKAT

BADAN PUSAT STATISTIK (BPS)

3.1 Sejarah Badan Pusat Statistik (BPS)

Tahun1968, ditetapkan Peraturan Pemerintah No.16 tahun 1968, yang mengatur Organisasi dan Tata Kerja BPS (di Pusat dan Daerah).

(31)

Irena Veronika Damanik : Peramalan Jumlah Pengangguran Di Sumatera Utara Pada Tahun 2010, 2009. USU Repository © 2009

di setiap Provinsi terdapat kantor statistik dengan nama Kantor Statistik Provinsi dan begitu juga di setiap Kabupaten/ Kotamadya terdapat kantor statistik dengan nama Kantor Statistik Kabupaten/Kotamadya.

Dengan demikian mulai saat itu Kantor Statistik Provinsi secara resmi ada diseluruh Indonesia, tidak terkecuali di Provinsi Sumatera Utara dengan nama Kantor Statistik Provinsi Sumatera Utara. Demikian juga untuk Kabupaten/Kotamadya seluruh Provinsi Sumatera Utara berdiri Perwakilan BPS Kantor Statistik Kabupaten/Kotamadya pada saat itu.

Tahun 1992, ditetapkan Peraturan Pemerintah No.2 tahun 1992, tentang Organisasi BPS sebagai pengganti PP No. 6/1980. Kedudukan , tugas, fungsi, susunan organisasi , dan tata kerja Biro Pusat Statistik selanjutnya diatur dengan Keputusan Presiden.

Tahun 1997, ditetapkan Undang-undang No. 16 Tahun 1997 tentang Statistik sebagai pengganti Undang No.6 Tahun 1960 tentang Sensus dan Undang-undang No.7 Tahun 1960 tentang Statistik.

(32)

Irena Veronika Damanik : Peramalan Jumlah Pengangguran Di Sumatera Utara Pada Tahun 2010, 2009. USU Repository © 2009

3.1.1 Masa Pemerintahan Hindia Belanda

Pada bulan Februari 1920 di kantor Statistik untuk pertama kalinya didirikan oleh Direktur Pertanian, Kerajinan dan Perdagangan dan berkedudukan di Bogor. Kantor ini diserahii tugas untuk megolah dan mempublikasikan data statistik.

Pada bulan Maret 1923 dibentuk suatu komisi yang bernama Komisi untuk Statistik yang anggotanya merupakan wakil dari tiap – tiap departemen. Komisi tersebut diberi tugas untuk merencanakan tindakan – tindakan yang mengarah sejauh mungkin untuk mencapai kesatuan dalam kegiatan di bidang statistik di Indonesia. Selain dari itu, Komisi ini mengurus terutama bagian statistik yang dimuat di dalam Laporan Indonesia yang sebelumnya disebut Laporan Kolonial.

(33)

Irena Veronika Damanik : Peramalan Jumlah Pengangguran Di Sumatera Utara Pada Tahun 2010, 2009. USU Repository © 2009

3.1.2 Masa Pemerintahan Jepang

Pada Juni 1942 Pemerintah Jepang baru mengaktifkan kembali kegiatan statistik yang utamanya diarahkan untuk memenuhi kebutuhan perang/militer. Dan tugas serta fungsi kegiatan statistik pada saat ini lebih terkonsentrasi untuk keperluan militer.

3.1.3 Masa Pemerintahan RI

Setelah Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia tanggal 17 Agustus 1945 kegiatan statistik ditangani oleh lembaga baru yaitu Kantor Penyelidikan Perangkaan Umum Republik Indonesia (KAPPURI). Perkembangan berikutnya KAPPURI dilebur menjadi Kantor Pusat Statistik (KPS) dan berada di bawah dan bertanggungjawab kepada Menteri Kemakmuran.

Dengan Keputusan Presiden RI Nomor 172 Tahun 1957, terhitung mulai 1 Juni 1957 KPS diubah menjadi Biro Pusat Statistik, dan urusan statistik yang semula menjadi tanggung jawab dan wewenang Menteri Perekonomian dialihkan menjadi wewenang dan berada di bawah Perdana Menteri. Berdasarkan Keppres ini pula secara formal nama Badan Puasat Statistik dipergunakan.

(34)

Irena Veronika Damanik : Peramalan Jumlah Pengangguran Di Sumatera Utara Pada Tahun 2010, 2009. USU Repository © 2009

Seiring dengan perkembangan zaman, khususnya pada pemerintahan Orde Baru, untuk memenuhi kebutuhan dalam perencanaan dan evaluasi pembangunan, mutlak dibutuhkan data statistik. Untuk mendapatkan data secara tepat dan akurat, salah satu unsurnya adalah pembenahan organisasi BPS.

Dalam masa Orde Baru ini, BPS telah mengalami empat kali perubahan struktur organisasi :

1. Peraturan pemerintah No.16 tahun 1980 tentang organisasi BPS. 2. Peraturan pemerintah No.6 tahun 1980 tentang organisasi BPS.

3. Peraturan pemerintah No.2 tahun 1992 tentang kedudukan, tugas, fungsi, susunan dan tata kerja BPS.

4. Undang – undang No.16 tahun 1997 tentang statistik. 5. Keputusan Presiden RI No.86 tahun 1998 tentang BPS.

6. Keputusan Kepala BPS No.100 tahun 1998 tentang organisasi dan tata kerja BPS.

7. PP 51 tahun 1998 tentang penyelenggaraan statistik.

(35)

Irena Veronika Damanik : Peramalan Jumlah Pengangguran Di Sumatera Utara Pada Tahun 2010, 2009. USU Repository © 2009

17 Juli 1998 dengan keputusan presiden RI No. 89 tahun 1998, ditetapkan BPS sekaligus mengatur tata kerja dan struktur organisasi BPS yang baru.

3.2 Visi dan Misi

Adapun visi Badan Pusat Statistik adalah menjadi sumber informasi statistik sebagai tulang punggung informasi pembangunan nasional dan regional, didukung sumber daya manusia yang berkualitas, ilmu pengetahuan dan teknologi informasi yang muktahir.

Sedangkan misi Badan Pusat Statistik adalah untuk menjunjung pembangunan nasional, BPS mengembangkan misi mengarahkan pembangunan statistik pada penyediaan data statistik yang handal dan bermutu, efektif dan efesien, peningkatan kesadaran masyarakat akan arti dan kegunaan statistik dan pembangunan ilmu statistik.

3.3 Kedudukan dan Fungsi Badan Pusat Statistik

Badan Pusat Statistik sebagai lembaga pemerintah non departemen yang berada di bawah dan bertanggungjawab kepada presiden (Keppres No.86 tahun 1998), dalam melaksanakan tugasnya berdasarkan beberapa ketentuan perundangan :

1. UU No.16 tentang statistik.

2. Keputusan presiden No.86 tahun 1998 tentang BPS.

(36)

Irena Veronika Damanik : Peramalan Jumlah Pengangguran Di Sumatera Utara Pada Tahun 2010, 2009. USU Repository © 2009

Berdasarkan keputusan presiden No. 86 tahun 1998 dalam menyelenggarakan statistik dasar melaksanakan koordinasi dan kerja sama serta mengembangkan dan membina statistik sesuai dengan peraturan perundang – undangan yang berlaku. Fungsi yang diselenggarakan Badan Pusat Statistik adalah :

1. Perumusan kebijaksanaan perencanaan, pengumpulan, pengolahan, penyajian data, dan analisis di bidang statistik produksi dan kependudukan serta bidang statistik distribusi dan neraca nasional.

2. Pembinaan dan pelaksanaan koordinasi kegiatan statistik dengan departemen dan instansi lainnya dalam mengembangkan berbagai jenis statistik yang diperlukan, serta pelaksanaan kerjasama di bidang statistik dengan lembaga/organisasi lain baik di dalam maupun luar negeri.

3. Penyajian data kepada pemerintah dan masyarakat dari hasil kegiatan statistik produksi dan kependudukan serta statistik distribusi dan neraca nasional secara berkala baik dari hasil penelitian maupun dari data sekunder.

4. Penyebarluasan ststistik melalui berbagai cara baik langsung maupun tidak langsung.

5. Pengolahan keuangan, kepegawaian dan organisasi, perlengkapan dan perbekalan, serta memberikan pelayanan administrasi di lingkungan BPS.

3.4 Tata Kerja Badan Pusat Ststistik

(37)

Irena Veronika Damanik : Peramalan Jumlah Pengangguran Di Sumatera Utara Pada Tahun 2010, 2009. USU Repository © 2009

kepada kepala BPS. Dalam melaksanakan tugasnya wajib menerapkan prinsip koordinasi, integrasi, sibronisasi dan sinlifiksi, baik dalam lingkungan masing – masing antara satuan unit organisasi di lingkungan BPS maupun dengan instansi lainnya di luar BPS sesuai bidang masing – masing.

3.5 Tugas BPS

Menurut Keputusan Presiden RI No.6 tahun 1992 tugas BPS adalah :

1. Melakukann kegiatan statistik yang ditugaskan kepadanya oleh pemerintah, antara lain dibidang pertanian, agraria, pertambangan, perindustrian, perhubungan, perdagangan, sosial, ketenagakerjaan, keuangan, pendapatan nasional, pandidikan, dan keagamaan.

2. Atas nama pemerintah melaksanakan koordinasi di lapangan kegiatan statistik dari segenap instansi pemerintah baik di pusat maupun di daerah dengan tujuan mencegah dilakukannya pekerjaan yang serupa oleh dua atau lebih instansi, memajukan keseragaman dalam penggunaan defenisi, klasifikasi, dan lain – lain.

3. Mengadakan segala daya agar masyarakat menyadari akan tujuan dan kegunaan statistik.

Berdasarkan Keppres ini Kepala berada di bawah dan bertanggung jawab langsung kepada presiden serta mempunyai tugas :

(38)

Irena Veronika Damanik : Peramalan Jumlah Pengangguran Di Sumatera Utara Pada Tahun 2010, 2009. USU Repository © 2009

2. Menentukan kebijakan teknis pelaksanaan di bidang statistik yang secara fungsional manjadi tanggung jawabnya sesuai dengan peraturan perundang – undangan yang berlaku serta kebijakan umum yang telah ditetapkan oleh pemerintah.

3. Membina dan melaksanakan koordinasi dengan departemen dan instansi lainnya dalam mengembangkan berbagai jenis statistik yang diperlukan, serta melaksanakan kerjasama di bidang statistik dengan lembaga/ organisasi lain baik di dalam maupun di luar negeri.

Wakil Kepala BPS berada di bawah dan bertanggung jawab langsung kepada Kepala BPS serta mempunyai tugas :

1. Membantu Kepala BPS dalam membina dan mengembangkan administrasi BPS agar berdayaguna dan berhasilguna.

2. Membantu Kepala BPS dalam mengkoordinasikan tugas – tugas Deputi, Pusat Pendidikan dan Pelatihan Statistik da Perwakilan BPS di daerah.

3. Mewakili Kepala BPS dalam hal Kepala BPS berhalangan.

Deputi Administrasi mempunyai tugas menyelenggarakan pembinaan pengelolaan keuangan, kepegawaian dan organisasi, perlengkapan dan perbekalan, pengendalian, serta memberikan pelayanan administrasi dilingkungan BPS.

(39)

Irena Veronika Damanik : Peramalan Jumlah Pengangguran Di Sumatera Utara Pada Tahun 2010, 2009. USU Repository © 2009

Deputi statistik produksi dan kependudukan adalah unsur pelaksana sebagian tugas dan fungsi BPS yang mempuyai tugas menyelenggarakan pembinaan kegiatan statistik pertanian, industri, konstruksi, pertambangan energi, kesejahteraan rakyat, serta statistik demografi dan ketenagakerjaan.

Deputi statistik produksi dan neraca nasional adalah unsur pelaksana sebagian tugas dan fungsi BPS yang mempunyai tugas menyelenggarakan pembinaan kegiatan statistik harga dan keuangan, perdagangan dan jasa, serta neraca nasional.

3.6 Struktur Organisasi Badan Pusat Statistik

Strutur Organisasi BPS dipimpin oleh seorang kepala dibantu oleh bagian tata usaha. Tata usaha terdiri dari:

1. Sub bagian urusan dalam

2. Sub bagian perlengkapan dan perbekalan 3. Sub bagian keuangan

Uraian tugas bagian Tata Usaha:

(40)

Irena Veronika Damanik : Peramalan Jumlah Pengangguran Di Sumatera Utara Pada Tahun 2010, 2009. USU Repository © 2009

2. Mengatur dan melaksanankan perhimpunan dan penyusunan program kerja tahunan, baik rutin maupun proyek kantor BPS provinsi dan menyimpannya ke BPS.

3. Mengatur dan melaksanakan urusan dalam yang meliputi surat menyurat, pengadaan dan percetakan arsip, rumah tangga, pemeliharaan gedung, keamanan dan ketertiban lingkungan, serta perjalanan dinas dalam dan luar negeri.

4. Mengatur dan melaksanakan urusan perlengkapan dan perbekalan yang meliputi penyusunan rencana kebutuhan, penyaluran dan pengemasan, penyimpanan pergudangan, inventaris, penghapusan, serta pemeliharaan peralatan dan perlengkapan.

5. Mengatur dan melaksanakan urusan keungan yang meliputi tata usaha keungan, pembendaharaan, verifikasi dan pembukaan.

Organisai BPS berdasarkan keppres RI Nomor 6 tahun 1996 terdiri atas: 1. Kepala

2. Wakil kepala 3. Deputi administrasi

4. Deputi perencanaan dan analis Statistik 5. Deputi Statistik produksi dan kependudukan 6. Deputi Statistik produksi dan neraca nasional 7. Pusat pendidikan dan pelatihanan Statistik 8. Perwakilan BPS di Daerah

(41)

Irena Veronika Damanik : Peramalan Jumlah Pengangguran Di Sumatera Utara Pada Tahun 2010, 2009. USU Repository © 2009

Deputi perencanaan dan analis statistik (PAS) mengkoordinasi 3 biro yakni: 1. Biro perencanaan dan pengendalian

2. Biro pengolahan dan penyajian 3. Biro analisis dan pengembangan

Deputi pembinaan Statistik mengkoordinir 4 biro, yakni: 1. Biro Statistik dan industri

2. Biro Statistik distribusi

3. Biro Statistik sosial dan kependudukan 4. Biro Statistik neraca nasional

(42)
[image:42.595.113.538.82.569.2]

Irena Veronika Damanik : Peramalan Jumlah Pengangguran Di Sumatera Utara Pada Tahun 2010, 2009. USU Repository © 2009

(43)

Irena Veronika Damanik : Peramalan Jumlah Pengangguran Di Sumatera Utara Pada Tahun 2010, 2009. USU Repository © 2009

BAB 4

METODE ANALISIS DATA

4.1 Pengertian Peramalan

Peramalan kadangkala dipandang sebagai seni dan ilmu dalam memprediksikan kejadian yang mungkin dihadapi pada masa yang akan datang. Secara teoritis peramalan didefenisikan sebagai kegiatan memperkirakan apa yang terjadi pada masa yang akan datang dengan menggunakan data dan informasi yang ada. Sedangkan ramalan adalah suatu situasi atau kondisi yang memperkirakan akan terjadi di masa yang akan datang.

Dengan hasil analisa peramalan akan dapat menunjukkan yang akan terjadi di masa yang akan datang. Dalam peramalan ini, pada umumnya akan berhadapan dengan ketidakpastian.

(44)

Irena Veronika Damanik : Peramalan Jumlah Pengangguran Di Sumatera Utara Pada Tahun 2010, 2009. USU Repository © 2009

4.2 Metode Pemulusan (Smoothing) Eksponensial

Metode pemulusan ini menjelaskan sekelompok metode yang menunjukan pembobotan menurunsecara eksponensial terhadap nilai observasi yang lebih tua. Oleh karena itu metode ini disebut prosedur pemulusan (smoothing) eksponensial.

Seperti halnya dengan rata-rata bergerak, metode pemulusan (smoothinng) eksponensial terdiri atas tunggal, ganda, dan metode yanng lebih rumit. Semuanya mempunyai sifat yang sama, yaitu nilai yang lebih baru diberikan bobot yang relatif lebih besar dibanding nilai observasi yang lebih lama.

Dalam kasus rata-rata bergerak, bobot yang dikenakan pada nilai-nilai observasi merupakan hasil sampingan dari sistem MA (Moving Average) tertentu yang diambil. Tetapi dalam pemulusan (smoothing) eksponensial, terdapat satu atau lebih parameter pemulusan yang ditentukan secara eksplisit, dan hasil pilihan ini menentukan bobot yang dikenakan pada nilai observasi.

4.3 Metode Linier Satu Parameter Dari Brown

(45)

Irena Veronika Damanik : Peramalan Jumlah Pengangguran Di Sumatera Utara Pada Tahun 2010, 2009. USU Repository © 2009

Pemulusan eksponensial linier dapat dihitung hanya dengan tiga nilai data dan

satu nilai untuk . Pendakatan ini juga memberikan bobot yang semakin menurun

pada observasi masa lalu.

Dasar pimikiran dari pemulusan eksponensial dari Brown adalah serupa dengan rata-rata bergerak linier. Rumus yang dipakai dalam implementasi pemulusan eksponensial linier satu parameter dari Brown di tunjukan di bawah ini:

a.Menentukan Smoothing Pertama

( )

S '

(

)

' 1

'

1− −

+

= Xt S t

S α α

Dimana : S : Nilai pemulusan eksponensial tunggal priode t ' Xt : Nilai real priode t

S't−1 : Nilai pemulusan eksponensial tunggal priode t-1

: Dengan nilai 0,2

b. Menentukan Smoothing Kedua

( )

S"

(

)

" 1

' "

1− −

+

= t t

t S S

S α α

Dengan : S"t−1 : Nilai pemulusan eksponensial ganda pada priode t

c. Menentukan Besarnya Konstanta (at)

(

t t

)

t

t S S S

a = ' + ' − "

=2S'tS"t

(46)

Irena Veronika Damanik : Peramalan Jumlah Pengangguran Di Sumatera Utara Pada Tahun 2010, 2009. USU Repository © 2009

bt = ( )

1

" '

t t S S

−αα

e. Menentukan Besarnya Nilai Ramalan/ Forecast (Ft+m)

Ft+m = at + bt. m

Dimana, m = jumlah priode ke muka yang akan diramalkan. F = nilai ramalan

Agar dapat menggunakan rumus smoothing pertama

( )

S dan smoothing kedua '

( )

S , nilai " S't−1 dan S"t−1 harus tersedia. Tetapi pada saat t =1, nilai-nilai tersebut

tidak tersedia. Jadi nilai-nilai ini harus ditentukan pada awal priode. Hal ini dapat dilakukan dengang hanya ditetapkan S ' dan t S"t sama dengan Xt atau dengan

menggunakan nilai rata-rata dari beberapa nilai pertama sebagai titik awal.

Jenis masalah inisialisasi ini muncul dalam setiap metode pemulusan

(smoothing) eksponensial. Jika parameter pemulusan tidak mendekati nol, pengaruh

dari proses inisialisasi ini dengan cepat menjadi kurang berarti dengan berlalunya

waktu. Tetapi, jika mendekati nol, proses inisialisasi tersebut dapat memainkan peranan yang nyata selama priode waktu ke muka yang panjang.

4.4 Perhitungan Penyimpangan Atau Kesalahan Peramalan

(47)

Irena Veronika Damanik : Peramalan Jumlah Pengangguran Di Sumatera Utara Pada Tahun 2010, 2009. USU Repository © 2009

penyimpangan yang lebih kecil yang kita pilih, karena semakin kecil nilai penyimpangan yang diberikan peramalan tersebut memberikan hasil keadaan yang sebenarnya.

Untuk menghitung penyimpangan-penyimpangan tersebut dapat menggunakan beberapa ukuran statistika, yaitu :

1. Nilai Tengah Kesalahan (ME)

= = n t t n e ME 1 /

Dimana et = Xt – Ft, dengan Xt = data real pada priode t

Ft = nilai ramalan pada priode t

et = nilai kesakahan pada priode t

n = banyak data real 2. Nilai Tengah Kesalahan Absolut (Mean Absolute Error)

n e MAE t t t / 1

= =

3. Nilai Tengah Kesalahan Kuadrat (Mean Sqared Errror)

n e MSE n t t / 1 2

= =

4. Deviasi Standart Kesalahan (Standrt Deviation Of Error)

( )

= e2 / n 1

SDE t

(48)

Irena Veronika Damanik : Peramalan Jumlah Pengangguran Di Sumatera Utara Pada Tahun 2010, 2009. USU Repository © 2009

Dimana diperoleh

( )

100

  

 −

=

t t t t

X F X PE

PEt adalah kesalahan persetase.

Kita tidak menggunakan nilai tengah kesalahan kuadrat (MSE) dikarenakan tujuan dari optimasi stastistika adalah untuk meminimumkan. Nilai MSE memiliki kelemahan, yaitu ukuran ini menunjukkan pencocokan suatu model terhadap data historis dan ukuran ketetapan model adalah berhubungan dengan kenyataan bahwa metode yang berbeda akan menggunakan prosedur yang berbeda pula dalam fase pencocokan.

(49)

Irena Veronika Damanik : Peramalan Jumlah Pengangguran Di Sumatera Utara Pada Tahun 2010, 2009. USU Repository © 2009

BAB 5

ANALISIS DATA

5.1 Data dan Pembahasan

[image:49.595.116.440.398.736.2]

Data yang akan diolah dalam bab ini adalah data yang diambil dari Kantor Pusat BPS Sumatra Utara, yaitu data jumlah pengangguran yang berada di sumatra utara. Dimana data diambil dari tahun 1998-2000, perhatikan tabel 5.1 berikut :

Tabel 5.1 Data Jumlah Pengangguran

Tahun Jumlah Pengangguran

1998 371.720

1999 326.520

2000 335.729

2001 229.212

2002 355.504

2003 404.117

2004 758.092

(50)

Irena Veronika Damanik : Peramalan Jumlah Pengangguran Di Sumatera Utara Pada Tahun 2010, 2009. USU Repository © 2009

2006 632.049

2007 571.334

Sumber : Sumut Dalam Angka, BPS

Data di atas dianalisis dengan menggunakan Metode Peramalan Pemulusan (Smoothing) Eksponensial Ganda dengan Metode Linier Satu Parameter dari Browm.

[image:50.595.182.402.84.141.2]

Setelah data diolah, maka menghasilkan hasil seperti dalam tabel 5.2 berikut ini :

Tabel 5.2 Perhitungan Nilai Peramalan

t X '

S S " nilai a Nilai b F

1998 371720 371720 371720 371720 0

1999 326520 362680 369912 355448 -1808 371720 2000 335729 357290 367388 347192 -2524 353640 2001 229212 331674 360245 303104 -7143 344668 2002 355504 336440 355484 317396 -4761 295961 2003 404117 349976 354382 345569 -1102 312635 2004 758092 431599 369826 493372 15443 344467 2005 636980 472675 390395 554955 20570 508815 2006 632049 504550 413226 595873 22831 575525 2007 571334 517907 434162 601651 20936 618704

2008 622587

2009 643523

(51)

Irena Veronika Damanik : Peramalan Jumlah Pengangguran Di Sumatera Utara Pada Tahun 2010, 2009. USU Repository © 2009

2011 685395

Nilai data pada tabel di atas dibulatkan. Di mana : t = priode waktu / tahun

X = jumlah pengangguran

'

S = pemulusan eksponensial tunggal / pertama

"

S = pemulusan eksponensial ganda / kedua a = nilai rata-rata bergerak

[image:51.595.112.488.245.465.2]

b = nilai taksiran dari kecenderungan priode dari waktu ke waktu

Tabel didasarkan atas nilai = 0,2 dan ramalan untuk satu priode ke muka.

Dalam priode tahun 2007 ramalan untuk priode tahun 2008 adalah sebagai berikut : F2008 = a2007 + b2007 (m) = 601.651 + 20.936 (1) = 622.587

Di mana m adalah jumlah priode ke muka yang diramalkan berjumlah 1, karena jarak antara 2007 ke 2008 hanya bernilai 1 dan

651 . 601 2 '2007 − "2007 =

= S S

at 936 . 20 ) 745 . 83 ( 4 1 ) " ' ( 2 , 0 1 2 , 0 2007 2007

2007 − = =

= S S

b

(

2007

)

( )

'2006 2007 ' 8 , 0 2 ,

0 X S

S = +

(52)

Irena Veronika Damanik : Peramalan Jumlah Pengangguran Di Sumatera Utara Pada Tahun 2010, 2009. USU Repository © 2009

= 571.907

( ) ( )

'2007 "2006

2007 "

8 , 0 2

,

0 S S

S = +

= 0,2(571.907) + 0,8(413.226) = 434.162

Ramalan untuk priode tahun 2009 adalah :

F2009 = a2007 + b2007(m) = 601.651 + 20.936 (2) = 643.523

Di mana a2007 dan b2007 dihitung seperti sebelumnya.

Ramalan untuk priode tahun 2010 adalah :

F2010 = a2007 + b2007(m) = 601.651 + 20.936 (3) = 664.459

Ramalan untuk priode tahun 2011 adalah :

F2011 = a2007 + b2007(m) = 601.651 + 20.936 (4) = 685.395

Kita menggunakan nilai a dan b berasal dari priode tahun 2007, karena nilai ini yang tersedia paling akhir.

5.2 Perhitungan Penyimpangan Atau Kesalahan Peramalan

[image:52.595.141.464.290.480.2]

Data di atas juga dapat kita hitung nilai-nilai penyimpangannya dengan ukuran-ukuran statistik. Analisis kesalahan dilakukan dari priode tahun 2001 ke priode tahun 2007. Maka akan kita peroleh nilai-nilai penyimpangan pada tabel 5.3 berikut ini :

(53)

Irena Veronika Damanik : Peramalan Jumlah Pengangguran Di Sumatera Utara Pada Tahun 2010, 2009. USU Repository © 2009

Tahun Xt Ft e=Xt-Ft XtFt (Xt-Ft)2

PE={(Xt-Ft)/Xt}*100 2001 229212 344668 -115456 115456 13330087936 -50.3708 2002 355504 295961 59543 59543 3545368849 16.7489 2003 404117 312635 91482 91482 8368956324 22.6375 2004 758092 344467 413625 413625 1.71086E+11 54.5613 2005 636980 508815 128165 128165 16426267225 20.1207 2006 632049 575525 56524 56524 3194962576 8.9430 2007 571334 618704 -47370 47370 2243916900 -8.2911

jumlah 586513 912165 2.18195E+11 64.3495

Dengan Xt = jumlah pengangguran

Ft = nilai peramalan

E = nilai kesalahan

PE = nilai kesalahan persentase

Nilai-nilai penyimpangannya dapat kita hitung dengan mudah, karena telah di dapat nilai kesalahanya dari tabel. Berikut ini perhitungan untuk nilai

penyimpangannya :

6. Nilai Tengah Kesalahan (ME)

=

= n

t t n e ME

1

/

et = Xt – Ft

e2001 = X2001 – F2001 = 229.212 – 344.668 = -115.456

e2002 = X2002 – F2002 = 355.504 -295.961 = 59.543

e2003 = X2003 – F2003 = 404.117 – 312.635 = 91.485

e2004 = X2004 – F2004 = 758.092 – 344.467 = 413.625

e2005 = X2005 – F2005 = 636.980 – 580.815 = 128.165

e2006 = X2006 – F2006 = 632.049 – 575.525 = 56.524

(54)

Irena Veronika Damanik : Peramalan Jumlah Pengangguran Di Sumatera Utara Pada Tahun 2010, 2009. USU Repository © 2009

513 . 586

=

et

n = 7

maka 83.787,571

7 513 . 586 = = ME

7. Nilai Tengah Kesalahan Absolut (Mean Absolute Error)

n e MAE t t t / 1

= = 165 . 912 =

et

MAE

7 165 . 912

= = 130.309,286

8. Nilai Tengah Kesalahan Kuadrat (Mean Squared Errror)

n e MSE n t t / 1 2

= = 11 2 10 18195 , 2 x

et =

7 10 18195 ,

2 x 11

MSE = = 3,1170714 x1010

9. Deviasi Standart Kesalahan (Standrt Deviation Of Error)

( )

= 2 / 1 n e SDE t 278 , 698 . 190 10 6365833 , 3 6 10 18195 , 2 ) 1 7 ( 10 18195 , 2 10 11 11 = = = −

(55)

Irena Veronika Damanik : Peramalan Jumlah Pengangguran Di Sumatera Utara Pada Tahun 2010, 2009. USU Repository © 2009

10.Nilai Tengah Kesalahan Persentaseabsolut (Mean Absolute Persentage Error) n PE MAPE n t t / 1

= =

( )

100

    − = t t t t X F X PE 3708 , 50 100 212 . 229 668 . 344 212 . 229

2001  =−

     − = x PE 7489 , 16 100 504 . 355 961 . 295 504 . 355

2002  =

     − = x PE 6375 , 22 100 117 . 404 312635 117 . 404

2003  =

     − = x PE 5613 , 54 100 092 . 758 467 . 344 092 . 758

2004  =

     − = x PE 1207 , 20 100 980 . 636 815 . 508 980 . 636

2005  =

     − = x PE 9430 , 8 100 049 . 632 525 . 575 049 . 632

2006  =

     − = x PE 2911 , 8 100 334 . 571 704 . 618 334 . 571

2007  =−

     − = x PE 3495 , 64 =

PEt

1928 , 9 7 3495 , 64 = = MAPE

(56)

Irena Veronika Damanik : Peramalan Jumlah Pengangguran Di Sumatera Utara Pada Tahun 2010, 2009. USU Repository © 2009

0

100000

200000

300000

400000

500000

600000

700000

800000

1

2

3

4

5

6

7

8

9

10

Waktu (Tahun)

j

u

m

l

a

h

p

e

n

g

a

n

g

g

u

r

Tahun

Jumlah Pengangguran

nilai pemulusan pertama S'

[image:56.595.114.521.118.417.2]

nilai pemulusan

eksponensial ganda S"

(57)

Irena Veronika Damanik : Peramalan Jumlah Pengangguran Di Sumatera Utara Pada Tahun 2010, 2009. USU Repository © 2009

Tabel 5.4 Aplikasi Pemulusan (Smoothing) Eksponensial Linier Satu Paramater dari Brown Pada Data Jumlah Pengangguran

Tahun Jumlah Pengangguran

nilai pemulusan pertama S '

nilai pemulusan eksponensial ganda S "

nilai a nilai b

nilai ramalan

F

1998 371720 371720 371720 371720 0

1999 326520 362680 369912 355448 -1808 371720

2000 335729 357290 367388 347192 -2524 353640

susunan pengujian

2001 229212 331674 360245 303104 -7143 344668

2002 355504 336440 355484 317396 -4761 295961

2003 404117 349976 354382 345569 -1102 312635

2004 758092 431599 369826 493372 15443 344467

2005 636980 472675 390395 554955 20570 508815

2006 632049 504550 413226 595873 22831 575525

2007 571334 517907 434162 601651 20936 618704

2008 622587

2009 643523

2010 664459

[image:57.842.88.710.126.437.2]
(58)

Irena Veronika Damanik : Peramalan Jumlah Pengangguran Di Sumatera Utara Pada Tahun 2010, 2009. USU Repository © 2009

Analisis kesalahan dari priode tahun 2001 ke priode tahun 2007

Nilai Tengah Kesalahan (ME) 83787.571

Nilai Tengah Kesalahan Absolut (MAE) 130309.286

Nilai Tengah Kesalahan Persentase Absolut (MAPE) 9.1928

Deviasi Standart Kesalahan (SDE) 190698.278

Nilai Tengah Kesalahan Kuadrat (MSE) 3.1170714 x 1010

(59)

Irena Veronika Damanik : Peramalan Jumlah Pengangguran Di Sumatera Utara Pada Tahun 2010, 2009. USU Repository © 2009

BAB 6

IMPLEMENTASI SISTEM

6.1 Excel pada Komputer

Untuk mempermudah dan mempercepat pengolahan data statistika, dapat dilakukan dengan berbagai program yang ada pada komputer. Banyak kita kenal perangkat lunak komputer yang mendukung yang dapat kita gunakan untuk mengolah data, seperti : Excel, SPSS, Minitab, Lindo, dan perangkat lunak lainnya yang menggunakan bahasa pemrograman tingkat tinggi seperti PASCAL, FORTRAN, BASIC dan lain sebagainya.

(60)

Irena Veronika Damanik : Peramalan Jumlah Pengangguran Di Sumatera Utara Pada Tahun 2010, 2009. USU Repository © 2009

Microsoft Excel merupakan aplikasi yang sangat populer dan canggih pada saat ini yang dapat digunakan untuk mengatur, menyediakan maupun menganalisa data dan mempresentasikan dalam bentuk grafik/diagram. Microsoft Excel menyediakan fasilitas penyunting yang cocok dengan Windows.

(61)

Irena Veronika Damanik : Peramalan Jumlah Pengangguran Di Sumatera Utara Pada Tahun 2010, 2009. USU Repository © 2009

6.2 Langkah Langkah Kerja dengan Excel

Berikut ini adalah langkah-langkah yang dilakukan dalam menyelesaikan program Pemulusan (Smoothing) Eksponensial dengan Excel sesuai dengan data dalam penulisan ini.

1. dari menu start, pilih all program

[image:61.595.108.526.323.586.2]

2. pilih microsoft office,kemudian pilih Excel

(62)

Irena Veronika Damanik : Peramalan Jumlah Pengangguran Di Sumatera Utara Pada Tahun 2010, 2009. USU Repository © 2009

3. buka lembar kerja baru

(63)

Irena Veronika Damanik : Peramalan Jumlah Pengangguran Di Sumatera Utara Pada Tahun 2010, 2009. USU Repository © 2009

[image:63.595.108.526.195.550.2]

4. pada lembar kerja kita informasi nama 5. di bawah informasi nama kita isikan data

(64)

Irena Veronika Damanik : Peramalan Jumlah Pengangguran Di Sumatera Utara Pada Tahun 2010, 2009. USU Repository © 2009

6.3 Mengunakan Rumus

[image:64.595.108.526.269.545.2]

Pada excel kita dapat menyelesaikan perhitungan dengan cepat. Karena dalam Excel terdapat rumus-rumus perhitungan. Tetapi pengetikan rumusnya harus tepat jika tidak akan diberi peringatan seperti gambar 6.4 berikut ini.

Gambar 6.4 Penggunaan Rumus

Penulisan rumus selalu dimulai dengan tanda “sama dengan (=)”. Contohnya =SUM(E11;E15). Operator hitung yang dapat digunakan pada rumus adalah

+ (plus) : untuk menjumlahkan - (minus) : untuk mengurangkan *(kali) : perkalian

(65)

Irena Veronika Damanik : Peramalan Jumlah Pengangguran Di Sumatera Utara Pada Tahun 2010, 2009. USU Repository © 2009

^(pangkat) : untuk pangkat

Fungsi rumus yang sering digunakan adalah : COUNT : menghitung banyaknya data.

Contoh, = COUNT(blok data) tekan enter SUM : menghitung penjumlahan data.

AVERAGE : menghitung rata-rata data STDEV : menghitung standart deviasi MIN : menghitung nilai terendah MAX : menghitung nilai terendah

6.4 Menyimpan Buku Kerja

Bila sudah siap bekerja dengan Excel dan ingin menyimpan hasil kerja, maka langkah untuk menyimpan file yang telah selesai diketik adalah :

1. Pilih menu file

2. Klik Save, maka akan muncul Save As

3. Pada kotak Save in, tentukan drive penyimpanan 4. Pada kota File Name, ketikan nama filenya 5. Klik Save

6.5 Menghapus Data di Suatu Sel atau Range

(66)

Irena Veronika Damanik : Peramalan Jumlah Pengangguran Di Sumatera Utara Pada Tahun 2010, 2009. USU Repository © 2009

1. Tempatkan penunjuk sel di sel yang datanya akan dihapus. Apabila datanya ada di suatu range, maka bloklah range tersebut terlebih dahulu.

2. Pilih dan klik menu Edit

3. Pilih Clear. Klik salah satu pilihan berikut :

a. All, untuk menghapus data dan format tampilannya.

b. Formats, digunakan untuk menghapus format tampilan datanya. c. Contents Del (Delete), digunakan untuk menghapus datanya saja.

6.6 Mengakhiri Penggunaan Excel

Apabila sudah selesai bekerja dengan Excel, maka ada beberapa alternatif untuk keluar dari jendela Excel, yaitu :

Cara pertama :

1. Pilih dan klik menu File. 2. Klik Exit atau tekan Alt+F4.

3. Apabila anda belum menyimpan dokumen anda, maka akan muncul kotak pilihan untuk menyimpannya. Jika anda ingin menyimpannya maka klik Yes.

Cara kedua :

Klik tombol Close (X) pada sudut kanan jendela.

Cara ketiga :

(67)

Irena Veronika Damanik : Peramalan Jumlah Pengangguran Di Sumatera Utara Pada Tahun 2010, 2009. USU Repository © 2009

BAB 7

KESIMPULAN DAN SARAN

7.1 Kesimpulan

Adapun kesimpulan yang penulis ambil dari Tugas Akhir ini sebagai berikut :

1. Pengangguran atau tuna karya adalah istilah untuk orang yang tidak bekerja sama sekali, sedang mencari kerja, bekerja kurang dari dua hari selama seminggu, seseorang yang sedang berusaha mendapatkan pekerjaan. Atau seseorang yang tergolong angkatan kerja (15 sampai 64) dan ingin mendapat pekerjaan tetapi belum dapat memperolehnya.

2. Berdasarkan pengertiannya, pengangguran dibedakan menjadi a. Pengangguran Terbuka (Open Unemployment)

b. Pengangguran Terselubung (Disguessed Unemployment) c. Setengah Menganggur (Under Unemployment).

3. Berdasarkan penyebabnya,

h. Pengangguran Friksional (Frictional Unemployment) i. Pengangguran Musiman (Seasonal Unemployment) j. Pengangguran Politis

(68)

Irena Veronika Damanik : Peramalan Jumlah Pengangguran Di Sumatera Utara Pada Tahun 2010, 2009. USU Repository © 2009

m. Pengangguran Siklikal atau Siklus atau Konjungtural n. Pengangguran Deflatoir

4. Pengangguran berdampak negatif bagi negara dan individu yang mengalaminya, maupun masyarakat itu sendiri.

5. Metode Peramalan yang digunakan adalah Metode Pemulusan (Smoothing) Eksponensial Linier Satu Parameter dari Brown sebagai berikut :

a. Menentukan Smoothing Pertama

( )

S '

(

)

' 1

'

1− −

+

= Xt S t

S α α

b. Menentukan Smoothing Kedua

( )

S"

(

)

" 1

' "

1− −

+

= t t

t S S

S α α

c. Menentukan Besarnya Konstanta (at)

(

t t

)

t

t S S S

a = ' + ' − "

=2S'tS"t

d. Menentukan Besarnya Slope (bt)

bt = ( )

1 '' ' t t S S − −αα

e. Menentukan Besarnya Nilai Ramalan/ Forecast (Ft+m)

(69)

Irena Veronika Damanik : Peramalan Jumlah Pengangguran Di Sumatera Utara Pada Tahun 2010, 2009. USU Repository © 2009

6. Metode peramalan selalu berhadapan dengan ketidakpastian. Artinya metode peramalan hanya meramalkan saja dan belum tentu itu nilai yang sebenarnya di lapangan, tetapi mendekati.

7. Setelah melakukan perhitungan maka diperoleh nilai peramalan tingkat pengangguran pada tahun 2010 sebesar 664.459 jiwa. Mengalami pertambahan sebesar 93.123 jiwa dari jumlah pengangguran tahun 2007.

7.2 Saran

Untuk mengurangi pengangguran sebaiknya pemerintah menggalakkan sistem pemberian kredit usaha untuk masyarakat kelas menengah ke bawah. Dengan pemberian kredit ini, maka akan berkembang usaha-usaha kecil dan jumlah pengangguran akan menurun. Selain itu juga sebaiknya diadakan pelatihan keterampilan untuk masyarakat, agar masyarakat memiliki keahlian.

(70)

Irena Veronika Damanik : Peramalan Jumlah Pengangguran Di Sumatera Utara Pada Tahun 2010, 2009. USU Repository © 2009

DAFTAR PUSTAKA

Badan Pusat Statistika. Sumatra Utara Dalam Angka 1998 s/d 2007.Sumatra Utara. Makridakis, Spyros, dan Wheelwright, Steven C. 1993. Metode dan Aplikasi

Peramalan. Jilid 1. Jakarta: Erlangga.

Mantra, Ida Bagoes. 2003. Demografi Umum Edisi Kedua. Jogjakarta : Pustaka Pelajar Offset.

Sudjana. 1992. Metode Statistika. Edisi ke-6. Bandung: Tarsito.

Gambar

Tabel 5.4  Aplikasi Pemulusan Eksponensial ........................................  46
Gambar 6.4 Penggunaan Rumus ..........................................................
Gambar 3.1 Stuktur BPS
Tabel 5.1 Data Jumlah Pengangguran
+7

Referensi

Dokumen terkait

This aim of the research was to know representation of the treatment and the accuracy of antibiotics distribution as the treatment of pediatric patients of acute upper

Pada siklus II dalam tahap perencanaan kinerja guru, guru menyusun rencana pembelajaran dengan berdasarkan pada permasalahan yang terdapat pada siklus I.Perencanaan

Dalam penelitian ini bentuk penelitian yang digunakan adalah bentuk studi hubungan ( Interrelationship studies ), dimana bentuk penelitian ini bertujuan untuk memaparkan

tersebut, dapat disimpulkan bahwa metode SQ3R itu merupakan salah satu metode pembelajaran yang sangat efektif digunakan dalam memahami isi bacaan. 75) mengemukakan bahwa

Pada penelitian ini akan dibangun Rancang Bangun File Transfer Protocol (Ftp) Dengan Pengamanan Open Ssl Pada Jaringan Vpn Mikrotik Di SMKS Dwiwarna yang akan di

Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) implementasi pendidikan karakter di SD Negeri Sinduadi 2 dilakukan melalui integrasi dalam proses pembelajaran, pengembangan

ketentuan dan susunan yang berbeda dengan kota pada umumnya. Jika kota pada umumnya secara struktural dapat dibedakan menjadi pusat kota, sub pusat kota dan

Factors that could cause actual results to differ include, but are not limited to, economic, social and political conditions inIndonesia; the state of the property industry