• Tidak ada hasil yang ditemukan

Penerapan Sistem Akuntansi Kas Pada PT Telkom Medan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2016

Membagikan "Penerapan Sistem Akuntansi Kas Pada PT Telkom Medan"

Copied!
43
0
0

Teks penuh

(1)

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA FAKULTAS EKONOMI

PROGRAM DIPLOMA III MEDAN

PENERAPAN SISTEM AKUNTANSI KAS

PADA PT TELKOM MEDAN

TUGAS AKHIR

Diajukan Oleh :

PARDAMEAN SIREGAR NIM : 062102040

JURUSAN : DIPLOMA III AKUNTANSI

Guna Memenuhi Salah Satu Syarat Untuk Menyelesaikan Pendidikan Pada

Program Diploma III Fakultas Ekonomi

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

MEDAN

(2)
(3)
(4)

KATA PENGANTAR Assalamu alaikum Wr. Wb,

Bismillahirrohman nirrohim,

Syukur alhamdulillah, penulis panjatkan kehadirat ilahi robbi ALLAH SWT atas rahmat dan hidayahnya. sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan tugas akhir ini. yang merupakan salah satu syarat untuk menyelesaikan perkuliahan Program Diploma III Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.

Tugas akhir ini masih jauh dari sempurna, namun dengan segala kekurangannya penulis berharap bisa dijadikan acuan tambahan bagi peneliti selanjutnya dan tentu saja dapat dijadikan sebagai bahan masukan bagi pihak manajemen telkom, khususnya Divisi Regional I Sumatera.

Penulis menyadari sepenuhnya bahwa selama proses penyusunan sampai pada saat tugas akhir ini siap disajikan. Tidak leppas dari bimbingan, bantuan dan doronga dari berbagai pihak. Oleh karena itu penulis pada lembaran ini menyampaikan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada :

1. HJ. TAING BINTANG HASIBUAN dan H. BAGINDA SUTAN SIRGAR(Almh) selaku Kedua orang tua penulis, yang telah bersusah payah mengasuh penulis dan memberikan dukungan moral dan material, karena tanpa mereka penulis bukanlah apa- apa.

2. Bapak Drs. Jhon Tafbu Ritonga, M.Ec. selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara

(5)

Iskandar Muda, SE, MSi. Yang telah bersedia meluangkan waktu dan pikirannya untuk membimbing penulis dan unutk itu semua penulis ucapkan terima kasih yang tak terhingga, dan tak lupa pula kepada seluruh staf pengajar.

4. Bapak Edi selaku pimpinan Perusahaan yang telah mengijinkan kami melakukan riset diperusahaan bapak.

5. Seluruh saudara penulis Majo Adil Siregar, Nur Leliana Siregar, Syafaruddin siregar,Sinar Nauli Siregar, Umar Baqi Siregar, Pangulu Siregar dan Parlagutan Siregar. Selaku saudara kandung yang selalu mendukung penulis dalam hal apapun dan memberikan dorongan kepada penulis untuk selalu menjadi orang yang bermanfaat bagi orang lain.

6. H. Ali Ginda Hasibuan. Abang sepupu penulis yang selalu membantu penulis dalam hal appun dan selalu memberikan doronga kepada penulis untuk jadi orang yang maju.

7. A. Hendrik Sinaga dan Ida, selaku orang yang mengasuh saya selama di Medan tempat penulis tinggal dan bertukar pikiran.

8. Kawan- kawan yang selalu memberikan dukungan kepada penulis dan membantu penulis dalam proses belajar dan juga menyelesaikan tugas akhir ini.

Medan , Mei 2009

(6)

DAFTAR ISI

1. Pengendalian Internal Penerimaan Kas ... 16

2. Pengendalian Internal Pengeluaran Kas ... 20

C. Penerapan SAP Pada Sistem Akuntansi Kas ... 22

BAB IV : KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan ... 32

B. Saran ... 33 DAFTAR PUSTAKA

(7)

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Sektor perekonomian merupakan sektor yang paling menentukan kemajuan pembangunan suatu negara. Kemajuan sektor perekonomian ditandai dengan banyaknya bermunculan perusahaan - persahaan milik negara maupun milik swasta. Setiap perusahaan yang didirikan baik itu perusahaan dagang , industri, maupun jasa mempnyai tujuan utama yang ingin dicapai oleh perusahaan yaitu untuk mendapatkan keuntungan (Profit) yang sebesar-besarnya serta untuk tetap dapat mempertahankan kelangsungan hidup perusahaannya. Oleh karena perusahaan mempunyai peranan penting dalam perekonomian maka perlu ditinjau bagaimana struktur tubuh perusahaan dalam melakukan kegiatannya sehari – hari.

(8)

Salah satu yang paling lancar digunakan dalam operasi perusahaan adalah kas. Kas merupakan alat pembayaran yang lancar, yang dapat dipergunakan sewaktu –waktu apabila diperlukan dan kas ini merupakan aktiva yang mudah diselewengkan, ditipu, dan digelapkan.

Guna pencapaian tujuan perusahaan kearah yang lebih baik maka penerimaan dan pengeluaran kas harus direncanakan dengan sebaik – baiknya. Dengan menyusun anggaran kas terlebih dahulu pada awal periode akuntansi maka perusahaan akan mempunyai pedoman untuk mengetahui jumlah kas yang diterima dan jumlah kas yang akan dikeluarkan selama periode tersebut. Selain itu bagi perusahaan sendiri penerapan sistem akuntansi kas akan sangat membantu dalam memberikan informasi penting dalam pengambilan keputasan dan mengadakan ramalan tentang masa depan perusahaan serta kebijaksanaan perusahaan agar tidak terjadi penyalah gunaan kas sehingga perusahaan dapat terhindar dari kerugian yang cukup besar dimasa yang akan datang. Dengan adanya sistem akuntansi kas yang baik menujang keberhasilan setiap keputusan peraturan yang telah ditetapkan serta dapat menunjang keberhasilan kegiatan operasi suatu perusahaan.

Berdasarka keterangan dan urai an diatas, maka penulis ingin mengetahui sejauh mana sistem akuntansi kas yang ditetapkan dalam perusahaan untuk mengorganisir kegiatan usahanya. Hal ini mendorong penulis untuk membuat tugas akhir yang berjudul “ Peranan Sistem Akuntansi Kas Pada PT TELKOM MEDAN “

(9)

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian penulis dalam alasan pemihan judul bahwa tujuan pendirian suatu perusahaan adalah untuk mendapatkan dan memperoleh keuntungan ( Profit ) yang sebesar –besarnya serta untuk tetap dapat mempertahankan kelangsungan hidup perusahaan. Untuk itu perlu adanya sistem akuntansi kas perussahaan yanng memadai supaya dapat terhindar dari keinginan pihak tertentu seoerti penyelewengan, penipuan, penggelapan serta pemborosan terhadap harta kekayaan perusahaan. Dengan demikian masalah perusahaan yang akan diteliti lebih lanjut oleh penulis adalah : Apakah penerapan sistem akuntansi kas pada PT TELKOM MEDAN berjalan dengan baik !

C. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan yang ingin dicapai oleh penulis dalam mengadakan penelitian ini adalah :

1. Untuk melengkapi syarat guna menyelesaikan pendidikan pada jurusan Akuntansi Program Diploma III di Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.

2. Untuk mengetahui cara yang diterapkan perusahaan dalam menerapkan sistem akuntansi kas.

(10)

10

D. Manfaat Penelitian

Adapun manfaat yang ingin dicapai oleh penulis dalam mengadakan penelitian ini adalah :

1. Untuk menambah pengetahuan dan wawasan penulis tentang sistem akuntansi kas

2. Dapat dipergunakan sebagai bahan pertimbangan dan masukan perusahaan untuk menentukan kebijaksanaan dalam menganmbil keputusan dan menerapkan sistem akuntansi kas.

(11)

BAB II

PT. TELKOM MEDAN A. Sejarah Ringkas

PT. Telekomunikasi Indonesia, Tbk (TELKOM) merupakan perusahaan penyelenggara informasi dan Telekomuniasi (InfoComm) serta penyedia jasa dan jaringan telekomunikasi secara lengkap (full service and network provider) yang terbesar di Indonesia.

Pada awalnya PT. TELKOM adalah suatu badan usaha bernama Post en Telegraafdienst. Pada tahun 1906 Pemerintahan Hindia Belanda mengambil alih perusahaan telekomunikasi yang membentuk sebuah jawatan untuk mengatur layanan pos dan telekomunikasi yang diberi nama Jawatan Pos, Telegrap dan Telepon(Post, Telegraph en Telephone Dienst/ PTT).

Berdasarkan Peraturan Pemerintah pengganti Undang-Undang (Perpu) No. 19 tahun 1960 PTT-Dienst memenuhi syarat untuk tetap menjadi perusahaan Negara dan berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 240 tahun 1961, berubah menjadi Perusahaan Negara Pos dan Telekomunikasi (PN Pos dan Telekomunikasi). Dalam perkembangan selanjutnya, Pemerintah memandang perlu untuk membagi PN Pos dan Telekomunikasi menjadi dua Perusahaan Negara yang berdiri sendiri.

(12)

PERUM Telekomunikasi adalah penyelenggra telekomunikasi untuk umum, baik hubungan teleomunikasi dalam negeri mapun luar negeri, sedangkan hubungan telekomunikasi luar negeri diselenggarakan oleh PT. Indonesian Satelite Corporation (Indosat) yang masih berstatus perusahaan asing. Seluruh saham PT. Indosat dengan modal asing ini pada akhir tahun 1980 dibeli oleh Negara Republik Indonesia.

Dalam rangka meningkatkan pelayanan jasa telekomunikasi untuk umum, pemerintah mengeluarkan PP No. 53 Tahun 1980 tentang Telekomunikasi untuk umum yang isinya tentang perubahan PP No. 53 Tahun 1974. Berdasarkan PP No. 3 Tahun 198, PERUMTEL ditetapkan sebagai badan usaha yang berwewenang menyelenggarakan telekomunikasi untuk umum dalam negeri dan Indosat ditetapkan sebagai badan usaha penyelenggara telekomunikasi untuk umum Internasional.

Memasuki Repelita V, pemerintah merasa perlunya percepatan pembangunan telekomunikasi, karena sebgai infrastruktur diharapkan dapat memacu pembangunan sektor lainnya. Selain hal tersebut penyelenggaraan telekomunikasi membutuhkan manajemen yang lebih professional, oleh sebab itu perlu menyesuaikan bentuk perusahaan. Untuk itu berdasarkan Peraturan Pemerinta No. 25 Tahun 1991, maka bentuk Perusahaan Umum (Perum) dialihkan menjadi Perusahaan Perseroan (Persero), sebagaiman dimaksud dalam Undang-undang No. 9 tahun 1989. Sejak itu berdirilah Perusahaan Perseroan (Persero) Telekomunikasi Indonesia (TELKOM).

(13)

To become a leadingIinfoComm player in the region

Telkom berupaya untuk menempatkan diri sebagai perusahaan InfoComm terkemuka dikawasan Asia Tenggara, Asia dan berkelanjutan ke kawasan Asia Pasifik.

Misi

Telkom mempunayi misi memberikan layanan “one stop InfoComm Services with Excellent Quality and Competitive Price and To Be the Role Model as

the Best Managed Indonesian Corporation” dengan jaminan bahwa

pelanggan akan mendapatkan layanan terbaik, berupa kemudahan, produk dan jaringan berkualitas, dengan harga kompetitif.

B. Jenis Usaha / Kegiatan

Untuk menampung Jenis-jenis usaha / kegiatan maaka PT. TELKOM membaginya kedalam lima bagian yang terdiri dari :

1. Fixed Phone (TELKOM Phone) a. Personal Line

b. Corporate line c. Wartel dan Telum 2. Mobile Phone

a. Prepaid Sevice (simPATI) b. Postpaid Service (Halo)

(14)

b. Network Leased Service 4. Data dan Internet

a. Leased Channel Service (TELKOM Link) b. Internet Service (TELKOMNet)

c. VoIP Service (TELKOM Save dan Global 017)

d. SMS Service (From TELKOMSEL, TELKOM Flexi dan TELKOM SMS )

5. Fixed Wireles Access (TELKOM Flexi) a. Prepaid Service (Flexi Trendy) b. Postpaid Service (Flexi Classy)

C. Struktur Organisasi

Struktur organsisasi Kandatel Medan seperti yang tercantum pada lampiran I merupakan struktur organsisasi fungsional dimana terdapat fungsi atau bagian – bagian yang bertanggung jawab terhadap seluruh kegiatan yang berlangsung dibagiannya saja namun tetap berada dibawah pengawasan Kepala Kantor Daerah Telekomunikasi (Kandatel).

(15)

Kakandatel Urusan Safety and Security, Asisten Kakandatel Urusan Dukungan Pemasaran dan para kepala Bagian.

D. Uraian Tugas

Bagan struktur organisasi seperti yang terdapat pada lampiran I memiliki tugas masing – masing yang terdiri dari:

a. Kakandatel berwenang dan bertangguung jawab terhadap pencapain bisnis dan servive dalam penyelenggaraan jasa pelayanan telekomunikasi di area geografis Kandatel Medan.

b. Wakakandatel bertanggung jawab menjamin kelancaran operasional fungsi support manajen network, pengembangan dan pemeliharaan akses pelanggan, teknologi informasi serta logistik yang berada dibawah kendalinya.

c. Sekretariat Kandatel bertanggung jawab melaksanakan fungsi kesekretariatan serta memberi dukungan perencanaan dan analisis kepada kakandatel dalam hal perencanaan dan pengendalian aktivitas operasioanal, dukungan kegiatan pengembangan manajemen, kegiatan safety dan security.

d. Senoir Asisten kakandatel memiliki wewenang untuk pembinaan SDM para Asisten dan mengkoordinasi para Asisten kakandatel.

(16)

f. Asisten Kakandatel Urusan Dukungan Manajemen bertanggung jawab sebagai Asisten Kakandatel dalam hal dukungan terhadap kegiatan pengembangan manajemen.

g. Asisten Kakandatel Urusan Kesekretariatan bertanggung jawab sebagai Asisten Kakandatel dalam hal kesekretariatan Kakandatel Medan.

h. Asisten Kakandatel Urusan Safety and Security bertanggung jawab sebagai Asisten Kakandatel atas pengelolaan Sistem keselamatan dan Pengamanan Manusia, Perangkat Telekomunikasi serta keseluruhan sumber daya (asset) perusahaan dilingkungan kerja serta area dimana terdapat perangkat telekomunikasi dilingkungan Kandatel Medan.

i. Asisten Kakandatel Urusan Dukungan Pemasaran bertanggung jawab sebagai Asisten Kakandatel dalam hak dukungan terhadap kegiatan pemasaran.

j. Bagian Sumber Daya Manusia (SDM) bertanggung jawab atas pengadministrasian, pengembangan, perencanaan dan penyediaan dukungan SDM untuk seluruh unit kerja.

k. Bagian Keuangan bertanggung jawab atas penyediaan dukungan operasioanal keuangan, penyelenggaraan akuntansi dan pelaporan keuangan, pengelolaan pendapatan dan mengendalikan keuangan serta penyusunan strategi dalam mencapai sasaran keuangan Kandatel Medan. l. Dinas Manajemen Network bertanggung jawab atas pengelolaan operasi

(17)

terarah, terstruktur, sistematik dan profesional untuk mencapai sasaran Kandatel Medan.

m. Dianas Pengembangan dan Pemeliharaan Akses Pelanggan bertanggung jawab atas implementasi kebijakan pengembangan dan pemeliharaan perangkat jaringan telekomunikasi akses dan terminal pelanggan.

n. Bagian logistic dan MBC bertanggung jawab atas penyediaan dukungan kepada unti kerja Kandatel Medan dalam Perencanaan, pengadaan, penyimpanan, pemeliharaan dan pendistribusian barang/ perangkat telekomunikasi.

o. Bagian Teknologi Informasi bertanggung jawab atas penyediaan dukungan teknologi telekomunikasi kepada semua unit kerja di Kandatel Medan. p. Kelompok Pelayanan Khusus bertanggung jawab pengelolaan pelayanan

segmen bisnis meliputi aktivitas customer, analisa evaluasi, perencanaan dan pengendalian pelayanan untuk sub segmen corporate company dan retail serta implementasi dan hasil dari strategi kebijkan pemasaran untuk sub segmen tersebut.

q. Unit Pelayanan Warung Telekomunikasi dan Interkoneksi bertanggung jawab atas pengelolaan pelayanan melipputi aktivitas analisa, evaluasi, perencanaan dan pengendalian segmen operator sub segmen Interconection dan sub segmen resller (Warung Telekomunikasi dan Telepon Umum).

(18)

keseluruhan kegiatan rutin pelayanan jasa berupa aktivasi dan pemeliharaan alat produksi kepada semua sub segmen pelanggan sampai batas tertentu.

E. Kinerja Usaha Terkini

Dalam memenuhi kinerja usahanya maka PT. TELKOM dikelola oleh tujuh Divisi Regional dan divisi Network. Divisi Regional menyelenggarakan jasa telekomunikasi di wilayahnya masing-masing, sedangkan Divisi Network menyelenggarakan jasa telekomunikasi jarak jauh dalam negeri melalui pengoperasian jaringan transmisi jalur utama nasional. Divisi Regional ini membawahi beberapa kantor daerah Telekomunikasi (Kandatel) adapun Divisi Regional yang ada di Sumatera yaitu Divisi Regional I Sumatera membawahi delapan Kandatel yang terdiri dari :

1. Kandatel Aceh 2. Kandatel Medan

3. Kandatel Sumatera Utara 4. Kandatel Sumatera barat 5. Kandatel Riau Daratan 6. Kandatel Riau Kepulauan

7. Kandatel Sumatera Bagian Selatan 8. Kandatel lampung

(19)

kandatel mempunyai hak mengatur dan melaksanakan kegiatan operasionalnya sendiri.

Adapun prestasi dan penghargaan yang diterima oleh PT. TELKOM adalah :

1. Bisnis Indonesia Award 2002 untuk emiten terbaik 2001 berdasarkan kinerja saham dari Harian Bisnis Indonesia

2. I. B. 200 Indonesian’s stocks 2002 untuk perusahaan terbaik dalam sector infrastruktur, layanan umum dan transportasi berdasarkan penjualan/ pendapatan, laba usaha dan laba bersih selama tahun 2001 dari majalah Indonesia Busness

3. BUMN terbaik 2002 dalam kategori non keuangan beraset 10 Triliun dari majalah investor

4. Investor Relations dari Majalah Asia Money.

5. Indonesia Most Admired Companies (IMAC) 2002 untuk kategori corporate image bidang telekomunikasi yang telah berhasil mengambil simapti public dari Frontier bekerja sama dengan TEMPO Group.

(20)

20

(21)

BAB III PEMBAHASAN

A. Sistem Akuntansi Kas

Sistem akuntansi kas mengolah tansaksi- transaksi keuangan yang berhubungandengan kas untuk menghasilkan informasi kas yang dinyatakan terutama dalam satu mata uang (nonetary unit)

Transaksi- transaksi yang bersifat kas berarti data- data/ fakta yang merupakan data- data keuangan. Data merupakan bahan mentah yang belum mempnyai arti. Sehinga dengan adanya suatu sistem membuat suatu data menjadi sangat berguna bagi perusahaan.

B. Pengendalian Internal Kas

Menurut tujuannya, sistem pengendalian internal tesebut dapat dibagi menjadi 2 macam yaitu :

1. Pengendalian Internal Akuntansi (Intern Accounting Control)

(22)

2. Pengendalian Internal Administrasi (Intern Administrative Control)

Merupakan bagian dari sistem pengendalian internal yang meliputi struktur organisasi metode dan ukuran- ukuran yang dikoordinasi terutama untuk mendorong efiiensi dan difatuhinya kebijaksanaan manajemen

Kedua sistem baik sistem pengendalian akuntansi maupun sistem pengendalian administrasi walaupun dibedakan, tetapi kedua pengendalian tersebut tidak terpisah sama sekali, sebab yang tercakup dalam pengendalian akuntansi juga tercakup dalam pengendalian administrasi.

1. Sistem Pengendalian Internal Penerimaan Kas

Sistem akuntansi pengendalian internal kas harus dirancang dengan baik sehingga uang kas dapat diamankan dari tindakan penyelewengan ataupun kecurangan. Pengendalian yang baik untuk penerimaan kas harus memberikan jaminan bahwa penerimaan dicatat sebagaimana mestinya. Pemisahan fungsi, tugas dan tanggung jawab pegawai yang melaksanaakan pencatatan dan penyimpanan uang kas harus jelas sehingga mempunyai tnggung jawab masing- masing.

Tujuan dari pengendalian internal kas antara lain :

(23)

2. Untuk menciptakan kegunaan yang sebesar- besarnya dan jumlah uang yang diterima dan dimiliki perusahaan.

Karena transaksi- transaksi yang ada dikantor divisi regional I Medan dilakukan dengan komputerisasi, maka pengendalian internalnya secara tidak langsung menganut EDP (Electrinic Data Processing). EDP Sistem Internal control ini didalam BSS / SAP Untuk Penerimaan Kas / Bank juga dilakukan secara Multi User.

Untuk pengendalian Internal penerimaan kas / bank kantor Divisi Regional Idilakukan melalui konsep Bank-M Clearing. Bank-M Clearing ini merupakan rencana penerimaan uang di bank yang belum diterima dokumen CN dari bank dan belum diselesaikan (Clearing) ke bank sebenarnya.Ruang lingkup konsep ini meliputi pencatatan hasil proses Billing daftar rekening telepon (L13) pada BSS melalui inerface ( Month Billing and Daily Collection), proses penerimaan pembayaran rekening telepon (L11 / TEL_ 75) sampai Clearing Bank Collection Agent dan uang transfer oleh KANDATEL / UPP ke Kantor Divisi.

(24)

lebih real time dalam pencatatan di BSS dan sebagai alat merekonsiliasi dengan pihak bank.

Sistem pencatatan Bank-M Clearing dimulai dari unit Collecting Agent, KANDATEL / UPP dan terakhir dikantor Divisi Regional I adalah sebagai berikut :

a. Proses Interface Monthly

Dari unit Billing and Collection setiap bulannya melakukan proses Billing tagihan maximal tanggal 4/x+1 dan menghasilkan flat file bulanan yang siap yang siap dilakukan interface ke BSS. Sehingga muncullah pendapatan sekaligus piutang usaha. Pengelolaan piutang usaha dilakukan dengan menggunakan aplikasi Costumer Support System (CSS).

b. Proses Interface Daily

 Unit Billing and Collection setiap sore harinya (sesuai jam jadwal)

melakukan pengecekan loket yang melakukan validasi, bila ada loket yang belum melakukan validasi sehingga keesokan harinya tetap dapat melakukan transaksi.

 Unit Billing dan Collecton menerima dokumen CN dari bank dan

(25)

 Unit Akuntansi Merivew secara harian melakukan Interface Daily

setelah Billing and Collection selesai dilakukan.

 Pada saat terdisplay, dia\lakukan reviw terhadap loket- loket

tersebut. Bila ditemukan kesalahan, diinformasikan kepada Unit Billing and Collection dan ditelusuri bersama dan hasilnya diinformasikan kepada team CSS dan team BSS.

 Bila tidak terjadi selisih, unit akuntansi dapat melakukan posting

interface tersebut terlebih dahulu kembali seperti semula.

 Selesai proses interface harian atas hasil proses collection harian,

unit akuntansi melakukan pengecekan interface tersebut pada modul GL.

 Bagian akuntansi melakukan pengawasan dan Validitas Entry

dalam BSS dan melakukan analisa kewajaran infut dan akun.

 Dari kandatel / UPP secara harian melakukan TAK (Transaksi

Antar Kantor) kekantor divisi dengan jurnal : DR. Bank Clearing DIV……….XX

CR. Bank Nyata Datel ………XX

Lalu secara sistem di simulate akan muncul dua jurnal yaitu : DR. Bank Clearing DIV………XX

CR. TAK ………..XX

DR. TAK ………..XX

(26)

Pada hari itu juga Divis menerima kredit nota dari bank operasonal dan petugas di Bagian Treasury melakukan Jurnal di SAP dimodul General Ledger dan melakukan jurnal :

DR. Bank Nyata Divisi ………. XX CR. Bank Nyata Divisi ………XX Lalu melakukan Cleare secara simulate.

2. Sustem Pengendalian Internal Pengeuaran Kas

Pengeluaran kas pada umumnya berhubungan dengan pembayaran kepada pihak luar dan kegiatan operasional perusahaan untuk memberikan keyakinan yang memuaskan bahwa setiap transaksi yang mengakibatkan keluarnya uang kas yang benar- benar ada hubungannya dengan kegiata perusahaan dan dengan kewajiban yang harus dibayar serta tidak terjadinya penyelewengan, maka untuk itulah sangat diperlukan suatu pengendalian yang akurat terhadap pengeluaran kas. Jadi dengan demikian pengeluaran harus dikelola sedemikian rupa sehingga tidak terjadi kesalahaan dan kecurangan yang mengakibatkan kerugian perusahaan.sistem pengendalian intern yang baik mensyratkan agar melibatkan pihak luar (bank) ikut serta dalam mengawasi kas perusahaan dengan cara :

1. Semua penerimaan kas harus disetor penuh kebank pada hari yang sama dengan penerimaan kas atau pada hari berikutnya.

(27)

3. Pengeluaran kas yang tidak dapat dilakukan dengan cek (karena jumlahnya kecil) dilakukan melalui dana kas kecil.

Sedangkan dari sisi organisasi dan otorisasi yang harus menjadi perhatian antara lain :

1. Fungsi penyimpanan kas harus terpisah dari fungsi akuntansi

2. Transaksi penerimaan dan pengeluaran kas tidak boleh dilaksanakan sendiri oleh bagian kas sejak awal sampai akhir. Tanpa campur tangan dari fungsi lain.

3. Penerimaan kas harus mendapat otoritas dari pejabat yang berwenang. Pencatatan dalam jurnal pengeluaran kas harus didasarkan bukti kas keluar yang telah mendapat otorisasi dari pejabat yang berwenang dan dilampiri dengan pendukung yang lengkap.

Untuk pengendalian internal peneluaran kas / bank dikantor divisi Regional I Sumatera dilakukan melalui konsep Bank – K Clearing. Bank – K Clearing ini merupakan rencana pengeluaran kas di Bank perusahaan untuk memenuhi kebutuhan operasional perusahaan dengan perinsip beban telah diakui pencatatannya dan hutang / account payable (AP) siap dibayar dalam SAP.

Pengawasan internal peneluaran kas di Kandatel :

(28)

b. Melakukan Rekonsiliasi Transaksi Antar Kantor antara phisik yang di – TAK – Kan dengan laporan sistem BSS / SAP

c. Membuat daftar pengawasan transfer harian dari rekening sekunder – K secara harian kerekening primer – M divisi

Pengawasan internal kas dikantor Divisi :

a. Rekonsiliasi antara R / C Primer – K dengan sistem BSS / SAPdibuat paling lambat tanggal 7 bulan berikutnya.

b. Membuat daftar realisasi Dropping berdasarkan DN dan rekening koran bank secara harian, mingguan dan bulanan.

c. Melakukan evaluasi terhadap pelaksanaan ketepatan waktu dan jumlah dropping ke KANDATEL /UPP.

Jadi dengan demikian pengawasan pengeluaran kas harus dikelola dengan sedemikian rupa sehingga tidak terjadi kesalahan dan kecurangan yang mengakibatkan kerugian perusahaan. Dengan adanya penerapan sistem pengawasan yang memuaskan akan memberikan kepastian bahwa pengeluaran yang dilakukan ada hubungannya dengan aktivitas perusahaandan benar telah dibukukan serta adanya persetujuan yang berwenang.

C. Penerapan SAP Pada Sitem Akuntansi Kas

(29)

Divisi Regional I Sumatera Utara dalam melakukan pencatatan transaksi hariannya melalui sistem komputerisasi dengan mengimplementasikan konsep Multi User Bussness Support System, yaitu suatu konsep yang memungkinkan “sistem mendekati transaksi”, sehingga entry data dapat dilaksanakan oleh beberapa user secara bersamaan. Pencatatan transaksi dapat dilaksanakan lebihreal time, lebih informatif dan dapat mengurangi kegiatan manual / paper less serta dapat digunakan sebagai alat kontrol dalam pelaksanaan dibidang – bidang terkait.

Untuk mendukung konsep Multi User Bussness Support System tersebut kantir Divisi Regional I Sumater a menggunakan aplikasi system application and product (SAP), yaitu merupakan software aplikasi produk Jerman berbasis R/3 yang mengkhususkan bagi kebutuhan perusahaan dalam sistem informasi internal yang terpadu.

Dalam sistem BSS / SAP ini terdapat beberapa modul – modul yang mudah teritegasi, dan untuk bidang keuangan paket yang ada yaitu :

FI atau Finansial digunakan untuk modul GL ( General Ledger ), (Account

Payable), AR (Accounting Receivable)

CO atau Controling digunakan untuk modul Cost Center Accounting.

Treasury digunakan untuk modul Cash Management and Found

Management.

(30)

Ruang lingkup transaksi- transaksi yang dikelola pada BSS dapat diurutkan sebagai berikut :

1. Nilai transaksi diatas Rp 50.000.000,-

Transaksi pengadaannya dilakukan oleh bidang Material Management (MM). mekanisme pencatatannya adalah :

Setelah dibuat justifikasi dan SPK (Surat Perjanjian Kerja) ditanda tangani,Unit logistik melakukan pengadaan. Prosedur dilakukan pada modul MM, mulai dari proses “ PR (Purchase Receive)”, “PO (Purchase Order), dan “GR (good Receive)” pembayaran pada pendor dilakukan melalui transfer oleh bank pada kasir (Bendaharawan).

2. Nilai transksi dibawah Rp 50.000.000.- dan diatas Rp 5.000.000.-

Transaksi pengadaannya dilakukan oleh bidang Material management (MM) Mekanisme pencatatannya adalah : setelah dibuat SPK dibuat oleh Kabag Pranda Proses. Proses ini dilakukan pada modul MM, Mulai dari proses “PR”,”PO” dan “GR” pembayaran pada pendor dilakukan mulai transfer dari bank oleh lasir atau bendaharawan.

3. Nilai transaksi dibawah Rp 5.000.000.- dan diatas Rp 2.500.000,-

Transaksi pengadaannya dilakukan melalui nota pengadaan dan diatat pada modul MM ( PO dan PR). Pembayaran melalui transfer bank oleh bendaharawan

4. Nilai transaksi dibawah Rp 2.500.000.-

(31)

5. Pembayaran secara Tunai Intern

Transaksi dilakukan pada modul GL oleh bidang / bagian masing-masing pembayaranm yang dilakukan adalah untuk SPPD (Surat Perintah Perjalanan Dinas), pendapatan tunai titipan dan lain-lain.

6. Transaksi Pendapatan Kredit

Transaksi ini dilakukan melalui Interface CSS (Customer Support System)

7. Transaksi Untuk Memo Gaji

Transaksi ini dilakukan melalui Payroll Modul HR (Human Resource) Prosedur Penerimaan Kas

Prosedur penberimaan kas merupakan kegiatan klerikal yang membutuhkan beberapa orang untuk menjamin pengendalian kas secara seragam atas transaksi penerimaan kas perusahaan. Prosedur ini digunakan untuk melayani setiap kebutuhan yangberhubungan dengan transaksi penerimaan.penerimaan kas adalah semua transaksi yang mengakibatkan penambahan saldo kas yang terdri dari : penerimaan pendapatan tunai, penerimaan iutang transfer dari Kandatel /UPP kekantor divisi dan penerimaan lainnya.

Penerimaan kas di jajaran Divisi I Medan, anatara lain bersumber dari : 1. Penerimaan Tunai

(32)

tunai ini dimulai dari calon pelanggan disetujui permohonan pasang baru / mutasi dan menandtangani kontrak berlangganan telepon model TEL 2, lalu dating keloket (Collecting Agent) untuk melakukan pembayaran pasang baru. Program yang digunakan PT. Telkom untuk melayani pasang baru dan mutasi ini disebut dengan SOPP (System On Line Paymen Point). Pendapatan pasang baru oleh pehak collecting Agent disetorkan ke Bank Operasional melalui rekening Sekunder- M Telkom pada hari itu juga.

Untuk penerimaan tunai lainnya seperti : TUC (Telepon Umum Coint), TUK (Telepon Umum Kartu),Calling Card (Kartu Panggil), KBU (Kamar Bicara Umum),Telegram AMA (Automatic Massage Accounting) pada dasarnya, prosedurnya sama dengan diatas.

2. Penerimaan Kredit

Penerimaan Kredit terdiri dari : Pembayaran Jasa Telepon, LC (leased Channel), Telex, ISDN (Integrated System Digital Network), IN (Integrated Network), SLI (Sambungan Langsung Iternasional).

(33)

Untuk penerimaan kredit lainnya dilakukan hal yang sama juga seperti diatas.

Sedangkan prosedur penerimaan kas dari KANDATEL / UPP ke Kantor Diviusi adalah sebagai berikut :

1. Dari Collecting Agent dilakukan transfer secara harian ke Bank Operasional (Sekunder-M), dimana Bank Sekunder-Mterdiri dari rekening BNI–M, BRI-M, EXIM-M, (Mandiri),dan BBD-M (Mandiri). Unit Billing and Collection di KANDATEL /UPP menerima dokumen CN (Credit Nota) dari Collecting Agent dan melaskukan pencocokan dengan TEL-75 TELKOM. Apabila ditemukan selisih maka dilakukan penelusuran dan hasilnya diinformasikan kepada team CSS dan Team BSS. Apabila sudah cocok antara CN dan TEL-75, dokumen diserahkan kepada unit Treasury untuk dilakukan clearing Bank secara Document Simulate. 2. Transfer harian dilakukan secara otomatis oleh masing- masing Bank

(34)

3. Berdasarkan pembukuan (Input TAK) yang dilakukan oleh setiap KANDATEL / UPP, kantor Divisi melalui SAP dapat memantau transfer dari KANDATEL / UPP Bank Primer-M, dimana Bank Primer-Mterdiri dari BNI-46-M, BRI-M, Exim-M (Mandiri), BDN-M (Mandiri), dan BBD-M (Mandiri).apabila transfer yang dilaporkan oleh KANDATEL /UPP belum diterima pad Bank Primer-M, maka petugas dari bagian Treasury and Cash Management di kantor Divisi mengadakan konfirmasi dengan KANDATEL / UPP terkait atau dengan Bank terkait. Setelah diterima CN dari Bank Primer mak bagian Treasury Kantor Divisi meng-clear-kan TAK dari masing- masing KANDATEL / UPP tersebut.

4. Dana dari Bank Primer-M otomatis ditransfer secaa harian ke Bank Pool (Bank Universal), yang menampumg seluruh penerimaan pendapatan.

Prosedur Pengeluaran Kas

Prosedur pengeluaran kas adalah merupakan prosedur pengeluaran untuk melunasi hutang – hutang dan biaya- biaya serta kebutuhan operasional yang telah disetujui oleh pejabat yang berwenang. Sama halnya dengan penerimaan kas, pengeluaran kas harus dikelola sedemikian rupasehingga tidak terjadi kesalahan dan kecurangan yang mengakibatkan kerugian bagi perusahaan.

(35)

1. Prosedur Pengeluaran Kas di Jajaran Kantor Divisi Regional I Sumatera Pengeluaran kas di Jajaran Kantor Divisi Regional I medan ini antara lain untuk membayar :

- MTR (Minimum Telkom Revenue), dibayar setiap tanggal 28 setiap bulan

- DKSOR (Disributable KSO Revenue), dibayar setiap tanggal 7 setiap bulan

- PPh Pasal 21/23, dibayar paling lambat tanggal 10 setiap bulan - PPN, dibayar paling lambat tanggal 15 setiap bulan

- Beban Prsonil - Dan lain sebagainya.

Untuk pembayaran diatas dilakukan dengan proseur , yaitu :

Masing- masing User (Bagian / bidang) mengajukan program kerja dalam bentuk proposal / panjar, kemudian proposal tersebut diajukan kebidangnya masing- masing untuk mendapatkan perstujuan kabidnya dan kemudian diinput olleh masing- masing skretariat biadang SAP.

2. Prosedur Usulan Droping untuk Cash Out, mengevaluasi dropping dan melaksanakan Usulan Dropping.

a. Membuat Usulan Droping

(36)

terlebih dahulu melakukan langkah- langkah apakah ketersediaan dana / anggaran/ Cost Center masih ada.

b. Mengevaluasi Dropping

Mengevaluasi dropping dimaksudkan untuk melihat satu persatu daftar permintaan dana/ Dropping dari Kandatel apakah ; Anggaran yang diminta sudah sesuai dengan Cost Center / DRK masing- masing di BSS/ SAP, apakah anggaran masih mencukupi atau tidak, apakah Provit Center tidak terjadi kesalahan dalam penulisannya, dan apakah dana yang diminta tidak untuk CAPEX.

c. Melaksanaka Dropping

Setelah dilakukan evaluasi dropping kemudian dibuatkan daftar transfer ke masing- masing KANDATEL / UPP dan kantor Divisi. Selanjutnya dibuat Bilyet Giro atau nota permintaan Transfer / pemindah bukuan dilampiri dengan daftar transfer yang diteruskan ke Bank Pool (Bank Universal), dan Bank Pool mentransfer uang kemasing-masing kerekening Sekunder-K KANDATEL / UPP dan rekening Primer-K dikantor Divisi yang dilaksanakan setiap hari senin sebelum jam Clearing.

3. Prosedur Pembayaran Kepada Pihak Ketiga

(37)

37

Pesanan Pembayaran yang dilakukan secara transfer adalah untuk tagihan diatas Rp 2.500.000,-

Melakukan Pembayaran Secara Tunai

Pembayaran secara tunai dilakukan untuk tagihan dibawah Rp 2.500.000,-  Melakukan pembayaran secara tunai dilakukan oleh kas

bendaharawan. Melalui kasir / Kas Besar/ Kas Kecil dan oleh User melalui panjar.

 Pengeluaran yang dilakukan melalui kas tunai adalah : Perjalanan

Dinas (SPD) dan pembayaran panjar.

 Setelah pembayaranm dilakukan semua dokumen pembayaran harus

(38)

BAB IV

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Dari hasil penelitian penulis terhadap Penerapan Sistem Akuntansi Kas pada PT TELKOM MEDAN maka penulis dapat membuat suatu kesimpulan, yakni sebagai berikut:

1. Penerapan konseb Business Support System dalam Sistem Akuntansi Kas telah mempercepat perputaran kas. Hal ini dilihat dari peningkatan Collecting Validasi (Caval) dari rata- rat dibawah 90% pada tahun 2006 meningkat menjadi rata- rata 97% pada tahun 2007 dan tahun 2008.

2. SAP telah meningkatkan fungsi pengendalian internal untuk mencegah penyimpangan dalam pelaksanaan kegiatan usaha dan mengetahui sampai sejauh mana keberhasilan yang diperoleh dari kegiatan yan telah dilaksanakan apakah sesuai dengan kebijaksanaan yang telah ditetapkan oleh manajemen.

(39)

B. Saran

Dari kesimpulan dan hasil pembahasan diatas, penulis memberikan sedikit saran guna meningkatkan Sistem Akuntansi Kas khususnya yang menyangkut aliran kas sebagai berikut :

1. Prosedur Dropping untuk Kandatel dan Unit Pelayanan Pelanggan (UPP) sebaiknya langsung dilakukan oleh Divisi tanpa menunggu usulan dari Kandatel, karena Divisi dapat memprediksi kebutuhan dana di Kandatel dari akun kewajiban (GR/IR) disamping kebutuhan rutin kandatel.

(40)

DAFTAR PUSTAKA

Amsyah, Zulkifli, Manajemen Sistem Informasi, Penerbit PT. Gramedia Pustakatama, Jakarta, 2004.

Baridwan. Zaki, Intermediate Accounting, Edisi Kesembilan, Penerbit BPEEJogjakarta,2001.

Dykman, Dukes, Davis,Akuntansi Intermediate, Edisi ketujuh, Penerbit Erlangga, 2000.

Hadibroto,S, Masalah Akuntansi, Buku Satu, Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia, Jakarta 1984.

Hall, James A, Sistem Informasi Akuntansi, Edisi Pertama, Penerbit Salemba Empat, Jakarta, 2001.

Jogiyanto,H.M, Sistem Informasi Akuntansi Berbasis Komputer,Buku Satu, Edisi keempat, BPFE, Yogyakarta, 2001.

Muhammad, M, Drs Ag, Pengantar Akuntansi Syariah, Edisi Pertama, Penerbit Salemba Empat, Jakarta, 2002.

Mulyadi, Sistem Akuntansi, Edisi Kelima, Bagian Penerbitan Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi YKPN, 2000.

Simamora, Henry, Akuntansi, Penerbit salemba Emoat.2000

Smith, Skousen, Akuntansi Itermediate, Edisi Kesebelas, Penerbit Erlangga Jakarta, 2002

(41)
(42)
(43)

Referensi

Dokumen terkait

Menurut Ray.H (2000), Sistem Informasi Akuntansi menggunakan dua macam model, yaitu: Model Akuntansi Keuangan dan Model Akuntansi Manajemen, untuk menggambarkan kenyataan dalam

Berry Prima P.: Peranan sistem informasi akuntansi bagi manajemen..., 2004... Berry Prima P.: Peranan sistem informasi akuntansi bagi

Yenna Aswita: Peranan Sistem Informasi Akuntansi bagi Manajemen dalam Pengambilan Keputusan..., 2004... Yenna Aswita: Peranan Sistem Informasi Akuntansi bagi Manajemen dalam

Meidar: Peranan Sistem Informasi Akuntansi dalam Pengambilan Keputusan bagi Manajemen PT... Meidar: Peranan Sistem Informasi Akuntansi dalam Pengambilan Keputusan bagi

Sistem Informasi Akuntansi (SIA) adalah susunan berbagai dokumen, alat komunikasi, tenaga pelaksana, dan berbagai laporan yang didesain untuk mentransformasikan data keuangan

informasi akuntansi pada penerimaan dan pengeluaran kas dalam

pengendalian aktivitas perusahaan untuk menghasilkan informasi yang baik

Melihat betapa pentingnya sistem informasi akuntansi dalam rangka untuk menghasilkan suatu informasi yang handal, maka penulis merasa tertarik untuk mengadakan