ANALISIS PENGARUH PENGEMBANGAN PRODUK DAN SIKAP
KONSUMEN TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN LAPTOP MEREK ACER (Studi Kasus Mahasiswa Fakultas Ekonomi Nomensen Medan)
TESIS
Oleh
ISABELLA LUMBAN TOBING
107019044/IM
FAKULTAS EKONOMI
PASCASARJANA
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN
ANALISIS PENGARUH PENGEMBANGAN PRODUK DAN SIKAP
KONSUMEN TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN LAPTOP MEREK ACER (Studi Kasus Mahasiswa Fakultas Ekonomi Nomensen Medan)
DRAFT TESIS
Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar Magister Sains dalam Program Studi Ilmu Manajemen pada Sekolah Pascasarjana
Universitas Sumatera Utara
Oleh
ISABELLA LUMBAN TOBING
107019044/IM
FAKULTAS EKONOMI
PASCASARJANA
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN
Judul Tesis :
ANALISIS PENGARUH PENGEMBANGAN PRODUK DAN SIKAP KONSUMEN TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN LAPTOP MEREK ACER (Studi Kasus Mahasiswa Fakultas Ekonomi Nomensen Medan)
Nama Mahasiswa :
ISABELLA LUMBAN TOBING
Nomor Pokok : 107019044/IMProgram Studi : Ilmu Manajemen
Menyetujui, Komisi Pembimbing
(Dr. Endang Sulistya Rini, SE,
M.Si
Ketua Anggota
)
Ketua Program Studi DEKAN
(Prof.Dr.Azhar Maksum.M.Ec,
Ac)
Telah diuji pada
PERNYATAAN
Judul Tesis
ANALISIS PENGARUH PENGEMBANGAN PRODUK DAN SIKAP
KONSUMEN TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN LAPTOP MEREK ACER (Studi Kasus Mahasiswa Fakultas Ekonomi Nomensen Medan)
Dengan ini peneliti menyatakan bahwa tesis ini disusun sebagai syarat untuk
memperoleh gelar Magister pada program Studi Ilmu Manajemen di Sekolah
Pascasarjana Universitas Sumatera Utara adalah benar merupakan hasil karya peneliti
sendiri.
Adapun pengutipan-pengutipan yang peneliti lakukan pada bagian-bagian tertentu
dari hasil karya orang lain dalam penulisan tesis ini, telah peneliti cantumkan sumbernya
secara jelas sesuai dengan norma, kaidah dan etika penulisan ilmiah.
Apabila di kemudian hari ternyata ditemukan seluruh atau sebagian tesis ini bukan
hasil karya peneliti sendiri atau adanya plagiat dalam bagian-bagian tertentu, peneliti
bersedia menerima sanksi pencabutan gelar akademik yang peneliti sandang dan
sanksi-sanksi lainnya sesuai dengan peraturan perundangan yang berlaku
Medan, Juli 2013
Peneliti,
ANALISIS PENGARUH PENGEMBANGAN PRODUK DAN SIKAP KONSUMEN TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN LAPTOP MEREK ACER
(Studi Kasus Mahasiswa Fakultas Ekonomi Nomensen Medan)
ABSTRAK
Perkembangan teknologi saat ini membawa pengaruh luar biasa bagi gaya hidup setiap orang, terutama dibidang teknologi informasi baik segi perangkat keras maupun perangkat lunak. Tidak dipungkiri lagi perkembangan komputer cukup mengesankan, dahulu komputer yang hanya digunakan untuk keperluan kantor, sekarang berkembang ke berbagai bidang seperti desain, game, dan hiburan. Berkembangnya pola pikir dan peradaban manusia, muncul konsep atau ide bahwa komputer tidak hanya digunakan sebatas di atas meja saja, tetapi harus dapat digunakan untuk berpindah-pindah tempat (mobile). Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui dan menganalisis pengembangan produk dan sikap konsumen terhadap keputusan pembelian laptop merek Acer pada mahasiswa di Fakultas Ekonomi Nomensen. Pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan melalui pendekatan survey dengan jenis penelitian deskriptif kuantitatif dengan menyebar kuesioner kepada 56 responden sedangkan populasi yang dijadikan dalam penelitian ini adalah Mahasiswa Fakultas Ekonomi Nomensen Medan yang menggunakan laptop merek Acer. Metode analisis data yang digunakan adalah regresi linear berganda dengan menggunakan software SPSS 16.00. Hasil penelitian menunjukan bahwa variabel pengembangan produk dan sikap konsumen berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian merek Acer pada mahasiswa di Fakultas Ekonomi Nomensen secara parsial dan simultan. Nilai Koefisien Determinasi (R Square) diperoleh dari penelitian ini sebesar 0,717. Hal ini menunjukkan bahwa kemampuan variabel pengembangan produk dan sikap konsumen dapat menjelaskan pengaruhnya terhadap variabel keputusan pembelian sebesar 71,7%, sedangkan sisanya sebesar 28,3% dipengaruhi oleh variabel lainnya yang tidak diikutkan dalam penelitian ini serta yang dominan yang mempengaruhi terhadap keputusan pembelian merek Acer pada mahasiswa di Fakultas Ekonomi Nomensen adalah pengembangan produk.
PRODUCT DEVELOPMENT AND ANALYSIS OF EFFECT OF CONSUMER ATTITUDES TOWARD PURCHASE DECISION ACER LAPTOP BRAND
(Case Studies Faculty of Economics Nomensen Medan)
ABSTRACT
The development of today's technology brings tremendous influence for the lifestyle of everyone, especially in the field of information technology in terms of both hardware and software. Was no doubt the development of computers is quite impressive, formerly a computer that is only used for office purposes, it is now expanding to various fields such as design, gaming, and entertainment. The growth patterns of thought and civilization, came the concept or the idea that computers are not only used to the extent on the table, but should be used to move where (mobile). The purpose of this study was to investigate and analyze product development and consumer attitudes towards brands Acer laptop purchase decision on the student in the Faculty of Economics Nomensen. Collecting data in this study is done through a survey with descriptive research quantitative questionnaires to 56 respondents spread while the population used in this study were students of the Faculty of Economics Nomensen Medan Acer brand laptop users. Data analysis method used is multiple linear regression using SPSS software 16.00. The results showed that the variables of product development and consumer attitudes have a positive and significant impact on purchasing decisions on brand Acer student at the Faculty of Economics and simultaneous partial Nomensen. Value of coefficient of determination (R Square) obtained from this study of 0.717. This suggests that the ability of the variable product development and consumer attitudes may explain the variable effects on buying decision for 71.7%, while the remaining 28.3% is influenced by other variables that are not included in this study as well as the dominant influence on purchase decisions brand Acer to students in the Faculty of Economics Nomensen is product development.
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur Peneliti ucapkan hanya bagi Allah Yang Maha Pengasih karena atas segala kasih dan karuniaNya sehingga Peneliti dapat menyelesaikan tesis ini. Dalam penulisan Tesis ini, Peneliti telah banyak mendapat bantuan dari berbagai pihak, dan pada kesempatan ini Peneliti menyampaikan ucapan terima kasih kepada :
1. Bapak Prof. Dr. dr. Syahril Pasaribu, DTM & H., M.Sc., (CTM)., Sp. A (K) selaku Rektor Universitas Sumatera Utara.
2. Bapak Prof.Dr.Azhar Maksum.M.Ec, Ac, selaku Dekan Fakultas Ekonomi Sekolah Pascasarjana Universitas Sumatera Utara.
3. Bapak Prof. Dr. Paham Ginting, MS, selaku Ketua Program Studi Magister Ilmu Manajemen dan juga selaku Ketua Komisi Pembanding yang telah banyak memberikan masukan untuk perbaikan tesis ini.
4. Ibu Dr. Arlina Nurbaity Lubis, MBA., selaku Sekertaris Program Studi Magister Ilmu Manajemen, sekaligus sebagai Anggota Komisi Pembanding yang telah banyak memberikan masukan untuk perbaikan tesis ini.
5. Bapak Prof. Amrin Fauzi selaku Ketua Komisi Pembimbing yang telah membimbing dan mengarahkan peneliti dalam penulisan Tesis ini.
6. Ibu Dr. Endang Sulistya Rini, M.Si selaku Anggota Komisi Pembimbing yang telah banyak membimbing dan mengarahkan peneliti dalam penulisan Tesis ini.
7. Ibu Prof. Dr. Prihatin Lumbanraja, SE, M.Si, selaku Anggota Komisi Pembanding yang telah banyak memberikan masukan untuk perbaikan Tesis ini.
8. Ibu Dr. Beby KF Sembiring,SE,MM, selaku Anggota Komisi Pembanding yang telah banyak memberikan masukan untuk perbaikan Tesis ini.
9. Bapak Pimpinan Universitas HKBP Nomensen Medan.
10.Seluruh Staf Pengajar dan Staf Administrasi Program Studi Ilmu Manajemen Sekolah Pascasarjana Universitas Sumatera Utara yang telah memberikan ilmu yang sangat bermanfaat bagi penulis, serta membantu penulis selama menempuh pendidikan di Sekolah Pascasarjana Universitas Sumatera Utara.
11.Kedua orangtuaku PH. LBN Tobing dan U. Pangabean atas semua kasih sayang dan semangat yang telah diberikan dalam penyelesaian Tesis ini.
12.Rekan-rekan Sekolah Pascasarjana Ilmu Manajemen Angkatan XIX, atas bantuan dan dukungan selama peneliti menempuh studi dan dalam penulisan Tesis ini.
Peneliti menyadari tesis ini belum sempurna. Namun harapan peneliti semoga Tesis ini bermanfaat bagi seluruh pembaca. Semoga kiranya Tuhan memberkati kita semua, Amin.
Medan, Juli 2013
Peneliti,
RIWAYAT HIDUP
Isabella Lumban Tobing, lahir di Tarutung pada tanggal 17 Juli 1982, dari
pasangan Ayahanda P.H.LBN Tobing dan Ibunda V.br Pangabean. Pendidikan Sekolah
Dasar di SD Negeri Santa Maria Tarutung. Setelah lulus SD tahun 1995 melanjutkan
pendidikan Sekolah Menengah Pertama di SMP Negeri 2 Tarutung pada tahun 1998.
Selanjutnya pendidikan Sekolah Menengah Atas di SMA Negeri 1 Tarutung, lulus pada
tahun 2001, dan melanjutkan Studi di Universitas HKBP Nomensen pada Fakultas
Ekonomi (FE) Jurusan Manajemen dan Lulus pada tahun 2006, kemudian melanjutkan
pendidikan di Program Studi Ilmu Manajemen Sekolah Pascasarjana Universitas
Sumatera Utara pada tahun 2010.
Medan, Juli 2013
DAFTAR ISI
2.2. Keputusan Pembelian ... 14
2.2.1. Pengertian Keputusan Pembelian…… ... 14
2.2.2. Tipe keputusan pembelian ... 17
2.4.2. Fungsi-fungsi Sikap konsumen……… ... 33
2.4.3. Model Sikap konsumen ... 33
2.4.4. Karakteristik Sikap Kosumen………... 34
2.4.5. Fungsi Sikap Konsumen………... 36
2.4.6. Faktor Pembentukan Sikap Konsumen……….. 37
2.5. Kerangka Konseptual... 38
2.6. Hipotesis Penelitian ... 40
BAB III METODE PENELITIAN... 41
3.1. Jenis dan Sifat Penelitian... ... 41
3.2. Lokasi dan waktu Penelitian ... 41
3.3. Populasi dan Sampel... ... 42
3.5. Jenis dan Sumber Data ... 43
3.6. Identifikasi dan Definisi Operasionalisasi Variabel ... 44
3.7. Pengujian Validitas dan Reliabilitas... ... 45
3.7.1. Uji Validitas… ...………..…….. 45
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... . 53
4.1. Hasil Penelitian... 53
4.1.1.Gambaran Umum Universitas Nomensen... 53
4.1.2 Visi dan Mis. ………. 53
4.1.3. Sejarah perkembangan laptop... 59
4.1.4 Karakteristik Responden... 61
4.1.4.1. Karakteristik responden berdasarkan jenis kelamin……. 61
4.1.4.2. Karakteristik responden berdasarkan tingkat Pendidikan61 4.1.5. Analisis Statistik Deskriptif………62
4.1.5.1 Penjelasan Responden Pengembangan produk (X1) ………62
4.1.5.2 Penjelasan Responden Sikap konsumen (X2)……….. 64
4.1.5.3 Penjelasan Responden Keputusan pembelian (Y)………… 65
4.1.6. Pengujian Asumsi Klasik... .. 66
4.1.6.1. Uji normalita………67
4.1.6.2 Uji multikolonieritas ………67
4.1.6.3 Uji heteroskedastisitas... 67
4.1.7 Hasil pengujian berdasarkan regresi linear berganda... 69
4.1.7.1 Analisis Persamaan Regresi Linear Berganda... 69
4.1.7.2 Koefisien Determinasi (R²)... 70
4.1.7.3 Uji Hipotesis 1…... 71
4.1.7.4 Uji Hipotesis 2………... 72
4.2. Pembahasan………... …... 73
4.2.2. Pengaruh Pengembangan produk dan Sikap konsumen Terhadap Keputusan pembelian………...73
4.2.1. Pengaruh Pengembangan produk Terhadap Keputusan Pembelian... 74
4.2.3. Pengaruh Sikap konsumen Terhadap Keputusan pembelian…… 75
4.2.4 Pembahasan hasil deskriptif ……… 75
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN... 77
5.1. Kesimpulan... 77
5.2. Saran... 78
DAFTAR TABEL
Nomor Judul Halaman
1.1. Market Share Laptop di Indonesia ... 4
1.1. Perkembangan Teknologi produk laptop merek Acer ... 5
3.1 Operasionalisasi Variabel Penelitian ... 44
3.2 Hasil Uji Validitas Instrumen Variabel Pengembangan Produk . 46 3.3 Hasil Uji Validitas Instrumen Variabel Sikap Konsumen ... 46
3.4 Hasil Uji Validitas Instrumen Variabel Keputusan Pembelian .... 47
3.5 Hasil Uji Reliabilitas Instrumen Variabel ... 48
4.1 Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ... 61
4.3 Karakteristik Responden Berdasarkan Tingkat Pendidikan ... 61
4.4 Penjelasan Responden atas Variabel Pengembangan Produk ... 62
4.5 Penjelasan Responden atas Variabel Sikap konsumen ... 64
4.6 Penjelasan Responden atas Variabel Keputusan pembelian ... 65
4.7 Hasil Uji Multikolinearitas ... 68
4.8 Hasil Uji regressi Pengembangan produk dan sikap konsumen… 69 4.9 Hasil Uji Hipotesis secara serempak (Uji F) ... 69
4.10 Nilai Koefisien Determinasi (R2) ... 70
DAFTAR GAMBAR
Nomor Judul Halaman
1.1. Laporan Penjualan Per Unit Laptop Setiap Tahun ... 9
2.1. Keputusan Produk Individual ... 26
2.2. Kerangka Konseptual Hipotesis ... 40
4.1 Uji Normalitas... . 67
DAFTAR LAMPIRAN
Nomor Halaman
Lampiran 1. Angket/kuesioner…………. ……… 82
Lampiran 2. Data kuesioner validitas………... 86
Lampiran 3. Data Responden…………...……….……… 90
ANALISIS PENGARUH PENGEMBANGAN PRODUK DAN SIKAP KONSUMEN TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN LAPTOP MEREK ACER
(Studi Kasus Mahasiswa Fakultas Ekonomi Nomensen Medan)
ABSTRAK
Perkembangan teknologi saat ini membawa pengaruh luar biasa bagi gaya hidup setiap orang, terutama dibidang teknologi informasi baik segi perangkat keras maupun perangkat lunak. Tidak dipungkiri lagi perkembangan komputer cukup mengesankan, dahulu komputer yang hanya digunakan untuk keperluan kantor, sekarang berkembang ke berbagai bidang seperti desain, game, dan hiburan. Berkembangnya pola pikir dan peradaban manusia, muncul konsep atau ide bahwa komputer tidak hanya digunakan sebatas di atas meja saja, tetapi harus dapat digunakan untuk berpindah-pindah tempat (mobile). Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui dan menganalisis pengembangan produk dan sikap konsumen terhadap keputusan pembelian laptop merek Acer pada mahasiswa di Fakultas Ekonomi Nomensen. Pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan melalui pendekatan survey dengan jenis penelitian deskriptif kuantitatif dengan menyebar kuesioner kepada 56 responden sedangkan populasi yang dijadikan dalam penelitian ini adalah Mahasiswa Fakultas Ekonomi Nomensen Medan yang menggunakan laptop merek Acer. Metode analisis data yang digunakan adalah regresi linear berganda dengan menggunakan software SPSS 16.00. Hasil penelitian menunjukan bahwa variabel pengembangan produk dan sikap konsumen berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian merek Acer pada mahasiswa di Fakultas Ekonomi Nomensen secara parsial dan simultan. Nilai Koefisien Determinasi (R Square) diperoleh dari penelitian ini sebesar 0,717. Hal ini menunjukkan bahwa kemampuan variabel pengembangan produk dan sikap konsumen dapat menjelaskan pengaruhnya terhadap variabel keputusan pembelian sebesar 71,7%, sedangkan sisanya sebesar 28,3% dipengaruhi oleh variabel lainnya yang tidak diikutkan dalam penelitian ini serta yang dominan yang mempengaruhi terhadap keputusan pembelian merek Acer pada mahasiswa di Fakultas Ekonomi Nomensen adalah pengembangan produk.
PRODUCT DEVELOPMENT AND ANALYSIS OF EFFECT OF CONSUMER ATTITUDES TOWARD PURCHASE DECISION ACER LAPTOP BRAND
(Case Studies Faculty of Economics Nomensen Medan)
ABSTRACT
The development of today's technology brings tremendous influence for the lifestyle of everyone, especially in the field of information technology in terms of both hardware and software. Was no doubt the development of computers is quite impressive, formerly a computer that is only used for office purposes, it is now expanding to various fields such as design, gaming, and entertainment. The growth patterns of thought and civilization, came the concept or the idea that computers are not only used to the extent on the table, but should be used to move where (mobile). The purpose of this study was to investigate and analyze product development and consumer attitudes towards brands Acer laptop purchase decision on the student in the Faculty of Economics Nomensen. Collecting data in this study is done through a survey with descriptive research quantitative questionnaires to 56 respondents spread while the population used in this study were students of the Faculty of Economics Nomensen Medan Acer brand laptop users. Data analysis method used is multiple linear regression using SPSS software 16.00. The results showed that the variables of product development and consumer attitudes have a positive and significant impact on purchasing decisions on brand Acer student at the Faculty of Economics and simultaneous partial Nomensen. Value of coefficient of determination (R Square) obtained from this study of 0.717. This suggests that the ability of the variable product development and consumer attitudes may explain the variable effects on buying decision for 71.7%, while the remaining 28.3% is influenced by other variables that are not included in this study as well as the dominant influence on purchase decisions brand Acer to students in the Faculty of Economics Nomensen is product development.
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Era globalisasi menuntut setiap orang untuk dapat berpikiran maju. Ilmu
pengetahuan teknologi dan informasi yang terus berkembang menjadi kehidupan
sehari-hari dimana ditandai dengan perubahan yang sangat cepat (revolusi) di segala bidang
khususnya teknologi. Teknologi informasi memunculkan kepercayaan bahwa masa depan
akan dikuasai oleh siapapun yang dapat menguasai teknologi dan informasi tersebut.
Semakin tumbuhnya kebutuhan akan pengetahuan dan informasi maka mendorong betapa
pentingnya suatu alat-alat penunjang teknologi informasi tersebut di masyarakat. Diantara
banyaknya pendukung alat-alat teknologi informasi yang dibutuhkan oleh masyarakat,
salah satunya adalah dengan memutuskan untuk membeli sebuah produk laptop.
Perkembangan laptop di Indonesia diawali sekitar tahun 1980-an dan digunakan
untuk orang-orang tertentu saja. Perkembangan teknologi saat ini membawa pengaruh
luar biasa bagi gaya hidup setiap orang, terutama dibidang teknologi informasi baik segi
perangkat keras maupun perangkat lunak. Tidak dipungkiri lagi perkembangan komputer
cukup mengesankan, dahulu komputer yang hanya digunakan untuk keperluan kantor,
sekarang berkembang ke berbagai bidang seperti desain, game, dan hiburan. Pada
awal-awal pertamanya komputer hanya dapat digunakan terbatas di meja saja atau yang sering
disebut sebagai 1computer desktop (komputer duduk). Berkembangnya pola pikir dan
sebatas di atas meja saja, tetapi harus dapat digunakan untuk berpindah-pindah tempat
(mobile).
Dampak dari perkembangan Teknologi Informasi atau yang sering disebut dengan
IT menjadi perhatian tersendiri bagi masyarakat, tidak menutup kemungkinan IT adalah
suatu hal yang kini menjadi kebutuhan yang sangat penting bagi masyarakat dunia.
Laptop nantinya akan mengalami perkembangan pasar yang menjanjikan bagi para pasar
market IT. Laptop dalam beberapa tahun terakhir ini berkembang dengan sangat pesat
dan pada awal tahun ini boleh dibilang melewati penjualan komputer desktop, dahulu
laptop merupakan produk yang hanya digunakan oleh kalangan bisnis karena pada saat
itu harga sebuah laptop dikatakan sangat mahal dan belum terjangkau oleh kalangan
menengah. Tapi semakin banyak pabrikan yang memproduksi perangkat tersebut harga
laptop jadi semakin terjangkau. Teknologi yang ditawarkan laptop semakin beragam,
mulai dari prosesor yang ultra low voltage hingga yang menggunakan prosesor dan
graphic card dengan kinerja tinggi yang digunakan para gamer.
Proses pengambilan keputusan pembelian pada setiap orang pada dasarnya adalah
sama, hanya saja semua proses tersebut tidak semua dilaksanakan oleh para konsumen.
Berdasarkan tujuan pembelian, konsumen dapat diklasifikasikan menjadi dua kelompok
yaitu konsumen individu dan konsumen organisasional. Konsumen individu bertujuan
untuk memenuhi kebutuhan sendiri atau untuk dikonsumsi, sedangkan konsumen
organisasional terdiri atas organisasi, pemakai industri, pedagang dan lembaga non profit,
tujuan pembeliannya adalah untuk keperluan bisnis atau meningkatkan kesejahteraan
anggotanya. Perilaku konsumen dalam proses pengambilan keputusan untuk melakukan
Saat ini banyak masyarakat memutuskan membeli laptop sebagai pilihan
penggunaan alat elektronik pendukung teknologi informasi dibandingkan dengan PC
(Personal Computer). Pada tahun 2005, jumlah laptop di Indonesia telah melampaui PC
dalam jumlah yang signifikan sebagai sebuah fenomena yang mengisyaratkan adanya
perubahan paradigma dalam perilaku konsumen menggunakan komputer. (Majalah SWA
No.16/XXII/26 Juli-8 Agustus 2007).
Berbagai alasan yang melatar belakangi pilihan konsumen lebih memilih
memutuskan membeli laptop daripada PC diantaranya adalah dapat dibawa dengan
mudah kemana saja, lebih tipis, ringan, dapat digunakan kapan saja dan terlihat lebih
mahal. Laptop selain dapat digunakan untuk melakukan pengolahan kegiatan
administrasi perkantoran juga dapat digunakan untuk mengakses informasi dimana saja
dan dalam waktu yang tidak terbatas.
Keputusan seorang membeli produk laptop dipengaruhi oleh beberapa faktor
seperti : sikap konsumen yang terdiri dari evaluasi produk, respon, kepercayaan dan
pengembangan produk (inovasi produk). Informasi mengenai produk mendasari proses
membeli sehingga akhirnya muncul suatu kebutuhan, di sini konsumen akan
mempertimbangkan dan memahami kebutuhan tersebut, apabila penilaian pada produk
sudah jelas maka konsumen akan mencari produk yang dimaksud, yang kemudian akan
berlanjut pada evaluasi produk dan akhirnya konsumen akan mengambil keputusan untuk
membeli atau memutuskan untuk tidak membeli yang disebabkan produk tidak sesuai dan
mempertimbangkan atau menunda pembelian pada masa yang akan datang. Pangsa pasar
Toshiba dan IBM. Hal ini dapat dilihat pada Tabel 1.1 Market share tahun, 2009, 2010
dan 2011 dari berbagai merek laptop di Indonesia.
Table 1.1
Market Share Laptop di Indonesia Dalam persen (%)
Sumber: Majalah SWA Tahun 2011 dan community. Winsupersite.com
Berdasarkan data pada Tabel 1.1 dapat dilihat pangsa pasar laptop di Indonesia
masih dikuasahi oleh Toshiba yang memiliki pangsa pasar yang paling banyak. Hal ini
menunjukkan bahwa keputusan pembelian laptop menunjukkan konsumen masih lebih
memilih laptop Toshiba dibandingkan produk lain, kemudian disusul oleh IBM dan
compact mengalami yang sama yaitu pangsa pasarnya bergerak fluktuatif. HP pada tahun
2009 pangsa pasarnnya mengalami kenaikan dibandingkan dengan tahun 2010-2011
yang mengalami penurunan sedangkan pangsa pasar Dell pada tahun 2009-2010 tidak
mengalami perubahan, pada kurun waktu 2011 Dell justru naik pangsa pasarnya. Adapun
pangsa pasar Acer dari tahun 2009 -2011 terus mengalami penurunan.
Perusahaan elektronik asal Taiwan ini melakukan restrukturisasi organisasi
perusahaan di tahun 2011 dengan membahas strategi pengembangan produk, yang
menginginkan Acer hanya fokus memproduksi produk yang membawa keuntungan bagi
perusahaan. Dewan direksi Acer telah membahas pengembangan produk perusahaan dan
perampingan organisasinya. Selain itu, juga telah menyetujui strategi menyederhanakan
terhadap pangsa pasar yang menjanjikan dalam bersaiang terhadap merek-merek
perusahaan lain. Tahap pengembangan produk laptop merek Acer antara lain:
Tahap 1 : 1976-1986 => mengkomersilkan teknologi mikroprosesor
Tahap 2 : 1987-1995 => membangun merek terkemuka dan menuju ke dunia Tahap 3 : 1996-2000 => Tawarkan Teknologi segar untuk semua orang Tahap 4 : 2001- luar => Transform dari manufaktur ke layanan
Table 1.2
Perkembangan Teknologi produk laptop merek Acer
Tahun Perkembangan Teknologi produk
1966 Dalam serial televisi fiksi ilmiah Star Trek, awak kapal membawa, papan penjepit elektronik besar berbentuk baji, dioperasikan melalui penggunaan stylus.
1982 Pencept dari Waltham, Massachusetts memasarkan terminal komputer untuk tujuan yang umum (general-purpose) menggunakan tablet dan pengenalan tulisan tangan, bukan papan ketik dan mouse. Sistem Cadre memasarkan terminal point-of-sale Inforite yang menggunakan pengenalan tulisan tangan dan sebuah tablet dan pena elektronik kecil. 1985 Pencept dan CIC sama-sama menawarkan komputer PC untuk pasar
konsumen menggunakan tablet dan pengenalan tulisan tangan, bukan keyboard dan mouse. Sistem operasi adalah MS-DOS.
Komputer portabel komersial pertama yang tersedia dalam tipe tablet adalah GRiDPad dari GRID Systems dirilis pada bulan September. The GridPad diproduksi oleh Samsung, dimodifikasi dari PenMaster Samsung yang tidak pernah berhasil mencapai distribusi komersial. Sistem operasinya didasarkan pada MS-DOS. Wang Laboratories memperkenalkan Freestyle. Freestyle adalah sebuah aplikasi yang akan melakukan screen capture dari aplikasi MS-DOS, dan membiarkan pengguna menambahkan penjelasan suara dan tulisan tangan. Freestyle adalah pendahulu canggih yang kemudian dicatat sebagai aplikasi untuk sistem seperti PC Tablet. Sistem operasinya adalah MS-DOS Dalam kemitraan dengan Fujitsu, Poqet Computer Corporation mengumumkan kedatangan PC Poqet.
1989
Komputer portabel komersial pertama yang tersedia dalam tipe tablet adalah GRiDPad dari GRID Systems dirilis pada bulan September. The GridPad diproduksi oleh Samsung, dimodifikasi dari PenMaster Samsung yang tidak pernah berhasil mencapai distribusi komersial. Sistem operasinya didasarkan pada MS-DOS. Wang Laboratories memperkenalkan Freestyle. Freestyle adalah sebuah aplikasi yang akan melakukan screen capture dari aplikasi MS-DOS, dan membiarkan pengguna menambahkan penjelasan suara dan tulisan tangan. Freestyle adalah pendahulu canggih yang kemudian dicatat sebagai aplikasi untuk sistem seperti PC Tablet. Sistem operasinya adalah MS-DOS Dalam kemitraan dengan Fujitsu, Poqet Computer Corporation mengumumkan kedatangan PC Poqet.
desktop sistem operasi melalui isyarat bentuk tulisan tangan. NCR merilis komputer pena model 3125 yang menjalankan MS-DOS, OS atau Pen Penpoint Windows. Apple Newton memasuki perkembangannya, walaupun akhirnya menjadi sebuah PDA, konsep aslinya mirip piranti keras dari sebuah PC Tablet.
1992 GO Corporation mengirimkan OS PenPoint untuk ketersediaan yang umum dan IBM mengumumkan komputer pena IBM 2125 (model IBM pertama bernama “ThinkPadâ€) pada bulan April. Microsoft merilis Windows for Pen Computing sebagai respon untuk OS PenPoint oleh GO Corporation
1993 IBM merilis ThinkPad, komputer portabel tablet komersial pertama dari IBM yang tersedia untuk pasar konsumen. AT & T memperkenalkan EO Personal Communicator menggabungkan PenPoint dengan komunikasi nirkabel. BellSouth merilis IBM Simon Personal Communicator, sebuah ponsel analog menggunakan tampilan dan layar sentuh. Ponsel ini tidak mendukung fitur pengenalan tulisan tangan, tapi pengguna dapat menulis pesan dan mengirimnya sebagai faks pada jaringan ponsel analog, termasuk fitur PDA dan Email.
1999 “QBE” pena komputer diciptakan oleh Aqcess Technologies memenangkan Best Show COMDEX.
2000 PaceBlade mengembangkan perangkat pertama yang memenuhi standar Microsoft Tablet PC dan menerima penghargaan piranti keras terbaik di VAR Visi 2000. Pena computer yang dibuat oleh Aqcess Technology mendapatkan Best of Show COMDEX.
2001 Bill Gates dari Microsoft menunjukkan prototipe publik pertama dari sebuah PC Tablet (didefinisikan oleh Microsoft sebagai pena-komputer memungkinkan sesuai dengan spesifikasi piranti keras yang dibuat oleh Microsoft dan menjalankan salinan lisensi dari sistem operasi Windows XP Tablet PC Editional) di COMDEX.
Sumber: Majalah SWA Tahun 2011 dan community. Winsupersite.com
Pengembangan produk laptop merek Acer bergerak sesuai dengan
perkembangan dan teknologi dengan mengkonversikan penerapan untuk mengahasilkan
produk yang dapat dipasarkan. Portability adalah kunci paling kuat yang membuat
laptop merek Acer mampu bertahan hingga sekarang disamping performa yang maksimal
mendekati desktop PC. Namun saat ini kunci kesuksesan laptop merek Acer terlihat
bercabang, dan tidak hanya mengandalkan portabilitas ataupun ukuran saja, faktor
powerful, stylish seakan wajib untuk menjadikan sebuah laptop merek Acer diminati
banyak konsumen. Beranjak beberapa tahun kedepan laptop merek Acer telah dibekali
graphics cards, layar wide-screens ataupun layar “pocketables”, yang membuat
konsumen ingin memilikinya, dan faktor yang lain seperti arah gerak laptop merek Acer
yang desainnya semakin kecil, manis, dan keren dibanding sebelumnya.
Sikap konsumen di zaman sekarang cenderung berubah-ubah, tentunya hal ini
juga tidak lepas dari kemajuan dan perkembangan ekonomi yang semakin meluas dan
memberi dampak pada peningkatan pendapatan individual, sehingga konsumen di zaman
sekarang lebih berorientasi pada nilai suatu produk dari pada harganya. Sikap merupakan
ungkapan perasaan konsumen tentang suatu produk apakah disukai atau tidak, dan sikap
juga menggambarkan kepercayaan kosumen terhadap berbagai atribut dan manfaat dari
produk tersebut sedangkan konsumen adalah setiap orang pemakai produk yang tersedia
dalam masyarakat, baik bagi kepentingan diri sendiri, keluarga, orang lain, maupun
makhluk hidup lain dan tidak untuk diperdagangkan.
Konsumen rela untuk membelanjakan uang lebih dengan tujuan mendapatkan
produk yang tentunya memberi nilai kepuasan kepada konsumen. Salah satu faktor yang
dapat mempengaruhi sikap konsumen adalah ungkapan perasaan konsumen tentang suatu
objek apakah disukai atau tidak, dan sikap juga menggambarkan kepercayaan kosumen
terhadap berbagai atribut dan manfaat dari objek tersebut dan respon yang konsisten baik
itu respon positif maupun negatif terhadap suatu objek sebagai hasil dari proses belajar
terhadap memutuskan pembelian produk tersebut.
Kedudukan konsumen semakin penting dalam hubungannya dengan organisasi
atau perusahaan, konsumen menuntut tidak terbatas terpenuhinya kebutuhan tetapi juga
yang menjadi keinginan dari konsumen. Pemasaran telah mempengaruhi seluruh kegiatan
mengakrabkan konsumen dengan produk dan nama-nama merek perusahaan yang
ditawarkan.
Pemahaman kebutuhan dan proses pembelian konsumen adalah sangat penting
dalam membangun strategi pemasaran yang efektif. Dengan mengerti bagaimana pembeli
melalui proses pengenalan masalah hingga ke perilaku setelah pembelian, para pemasar
dapat mengerti isyarat-isyarat penting bagimana memenuhi kebutuhan pembeli. Selain itu
dengan mengerti berbagai partisipan dalam proses pembelian dan pengaruh-pengaruh
utama dalam perilaku membeli mereka. Secara sadar maupun tidak, tindakan konsumen
dipengaruhi oleh sikap. Kenyataan yang ada telah membuktikan bahwasannya sikap
konsumen turut mempengaruhi keputusan pembelian. Hasil penelitian yang dilakukan
oleh para ahli menunjukkan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan antara sikap
terhadap keputusan pembelian yang dilakukan oleh konsumen. Berkaitan dengan
perubahan sikap konsumen dalam memilih produk laptop merek Acer juga dipicu
dangan banyaknya kemunculan baru yang turut meramaikan persaingan laptop di pasar
elektronik.
Realita yang terjadi dalam memutuskan membeli produk laptop merek Acer
menurun dari tahun 2008-2011. Gambar 1.1 berikut ini menunjukkan laporan penjualan
0
Sumber: 3G Shop service Center Acer Sumatera utara, 2011
Gambar 1.1 Laporan Penjualan Per Unit Laptop Setiap Tahun
Pada Gambar 1.1 dijelaskan Sikap konsumen dalam membeli laptop cenderung
menurun dari tahun ke tahun. Pada tahun 2008 jumlah konsumen membeli laptop yang
tertinggi dengan jumlah mencapai 5400 unit. Sedangkan pada tahun 2009 jumlah
konsumen membeli laptop menurun dengan jumlah 4300 unit dan disusul dengan tahun
2010 dengan jumlah 3000 unit dan 2011 dengan jumlah 2500 unit.
Sikap konsumen dapat dikatakan sesuatu yang unik, karena preferensi dan sikap
terhadap produk setiap orang berbeda. Selain itu konsumen berasal dari beberapa
segmen, sehingga apa yang diinginkan dan dibutuhkan juga berbeda dan sikap konsumen
terhadap suatu merek produk akan bervariasi tingkatannya, ada yang sangat menyukai
atau bahkan ada yang begitu sangat tidak menyukainya. Ketika konsumen menyatakan
derajat tingkat kesukaan terhadap suatu produk, maka ia mengungkapkan intensitas
sikapnya. Produsen perlu memahami sikap konsumen terhadap produk atau merek yang
1.2. Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang maka dirumuskan permasalahan yaitu
1. Apakah pengembangan produk dan sikap konsumen berpengaruh positif dan
signifikan terhadap keputusan pembelian laptop merek acer pada mahasiswa di
Fakultas Ekonomi Nomensen?.
2. Apakah pengembangan produk berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan
pembelian laptop merek acer pada mahasiswa di Fakultas Ekonomi Nomensen?.
3. Apakah sikap konsumen berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan
pembelian laptop merek acer pada mahasiswa di Fakultas Ekonomi Nomensen?.
1.3. Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian ini adalah
1. Untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh pengembangan produk dan sikap
konsumen terhadap keputusan pembelian laptop merek acer pada mahasiswa di
Fakultas Ekonomi.
2. Untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh pengembangan produk terhadap
keputusan pembelian laptop merek acer pada mahasiswa di Fakultas Ekonomi
Nomensen.
3. Untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh sikap konsumen terhadap keputusan
pembelian laptop merek acer pada mahasiswa di Fakultas Ekonomi Nomensen.
Sebagai bahan masukan dan mendapatkan informasi dari konsumen mengenai
pengaruh pengembangan produk dan sikap konsumen terhadap keputusan
pembelian laptop merek acer .
2. Bagi Peneliti
Menambah dan memperluas pengetahuan peneliti dalam bidang pemasaran
khususnya yang berhubungan dengan pengaruh keputusan konsumen dalam
pembelian laptop merek Acer.
3. Bagi Peneliti selanjutnya
Dapat digunakan sebagai referensi untuk penelitian selanjutnya sebagai bahan
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Penelitian Terdahulu
Poluan (2009) meneliti dengan judul ” Analisis pengaruh inovasi produk dan
inovasi yang akan datang terhadap keputusan pembelian konsumen (studi kasus pada
konsumen telepon selular Nokia)”. Variabel-variabel dalam penelitian ini meliputi
inovasi produk, inovasi yang akan datang dan keputusan pembelian. Alat analisis data
dengan menggunakan metode Structural Equation Modeling (SEM). Hasil penelitian
menunjukkan bahwa inovasi produk dan preferensi untuk menunda pembelian secara
positif dan signifikan berpengaruh terhadap keputusan pembelian konsumen. Inovasi
produk memiliki pengaruh positif terhadap inovasi yang akan datang. Demikian pula
inovasi yang akan datang memiliki pengaruh yang positif terhadap preferensi konsumen
untuk menunda pembelian. Akan tetapi, inovasi yang akan datang memiliki pengaruh
yang negatif terhadap keputusan pembelian konsumen.
Wahyuni (2008) melakukan penelitian dengan judul : “Pengaruh Motivasi,
Persepsi, dan Sikap Konsumen Terhadap Keputusan Pembelian Sepeda Motor Merek
“Honda” di Kawasan Surabaya Barat. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui dan
menganalis pengaruh motivasi, persepsi dan sikap konsumen terhadap keputusan
pembelian. Metode penelitian yang digunakan dengan menggunakan model analisis
regresi linear berganda. Dari hasil uji F diketahui motivasi, persepsi, sikap konsumen
berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian motor merek
berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian Sepeda Motor
Merek “Honda” di Kawasan Surabaya Barat.
Triany (2009) melakukan penelitian dengan judul : “Pengaruh Sikap Konsumen
Terhadap Keputusan Pembelian Handphone Nokia (Survei Pada Pengunjung Nokia Care
Bimasakti Malang). Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui dan menganalis
pengaruh Sikap Konsumen terhadap keputusan pembelian. Metode penelitian yang
digunakan dengan menggunakan model analisis regresi linear berganda. Dari hasil uji F
diketahui sikap konsumen yang terdiri dari persepsi, perasaan, dan kepercayaan
berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian Handphone Nokia dan
berdasarkan uji t diketahui bahwa yang berpengaruh dominan adalah variabel perasaan
terhadap keputusan pembelian Handphone Nokia di Care Bimasakti Malang
2.2. Keputusan Pembelian
2.2.1. Pengertian Keputusan Pembelian
Keputusan pembelian merupakan kegiatan individu yang secara langsung terlibat
dalam pemgambilan keputusan untuk melakukan pembelian terhadap produk yang
ditawarkan oleh penjual. Pemahaman kebutuhan dan proses pembelian konsumen adalah
sangat penting dalam membangun strategi pemasaran yang efektif. Dengan mengerti
bagaimana pembeli melalui proses pengenalan masalah, pencarian informasi, mengevaluasi
alternatif, memutuskan membeli, dan perilaku setelah membeli para pemasar dapat
mengambil isyarat-isyarat penting bagaimana memenuhi kebutuhan pembeli. Menurut
Setiadi (2008:69) “Keputusan pembelian adalah perilaku konsumen dalam memperlakukan
Ada tiga tiga aktivitas yang berlangsung dalam proses keputusan pembelian oleh
konsumen yaitu ( Hahn, 2002:83) :
1. Rutinitas konsumen dalam melakukan pembelian.
2. Kualitas yang diperoleh dari suatu keputusan pembelian.
3. Komitmen atau loyalitas konsumen untuk tidak akan mengganti keputusan
yang sudah biasa di beli dengan produk pesaing.
Menurut Durianto, et.al (2003:91) niat untuk membeli merupakan sesuatu yang
berhubungan dengan rencana konsumen untuk membeli produk tertentu, serta berapa
banyak unit produk yang dibutuhkan pada periode tertentu. Niat beli merupakan
pernyataan mental konsumen yang merefleksikan rencana pembelian sejumlah produk
dengan merek tertentu. Pengetahuan akan niat beli sangat diperlukan para pemasar untuk
mengetahui niat konsumen terhadap suatu produk maupun untuk memprediksikan
perilaku konsumen pada masa yang akan datang.
Minat membeli terbentuk dari sikap konsumen terhadap produk dari keyakinan
konsumen terhadap kualitas produk. Semakin rendah keyakinan konsumen terhadap suatu
produk akan menyebabkan menurunnya keputusan pembelian konsumen. Minat (interest)
digambarkan sebagai suatu situasi seseorang sebelum melakukan suatu tindakan, yang
dapat dijadikan dasar untuk memprediksi perilaku atau tindakan tersebut. keputusan
pembelian merupakan perilaku yang muncul sebagai respon terhadap objek yang
menunjukkan keinginan pelanggan untuk melakukan pembelian (Kotler,2002:128).
1. Minat dianggap sebagai sebuah
‘perangkap’ atau perantara antara faktor-faktor motivasional yang mempengaruhi
perilaku.
2. Minat juga mengindikasikan seberapa jauh seseorang mempunyai kemampuan untuk
mencoba.
3. Minat menunjukkan pengukuran kehendak seseorang.
4. Minat berhubungan dengan perilaku yang terus-menerus.
Terdapat perbedaan antara pembelian aktual yang benar-benar dilakukan oleh
konsumen dengan keputusan pembelian. keputusan pembelian adalah kecenderungan
pembelian untuk melakukan pembelian pada masa yang akan datang, namun pengukuran
terhadap kecenserungan terhadap pembelian umumnya dilakukan guna memaksimumkan
prediksi terhadap pembelian aktual itu sendiri. Uraian mengenai pengertian keputusan
pembelian diatas maka dapat disimpulkan bahwa keputusan pembelian adalah tahap
kecenderungan perilaku membeli dari konsumen pada suatu produk barang atau jasa yang
dilakukan pada jangka waktu tertentu dan secara aktif menyukai dan mempunyai sikap
positif terhadap suatu produk barang/jasa, didasarkan pada pengalaman pembelian yang
telah dilakukan pada masa lampau, indikator dari keputusan pembelian yaitu
1. Kemantapan pada sebuah produk
2. Kebiasaan dalam membeli produk
3. Menberikan rekomendasi kepada orang lain
4. Melakukan pembelian ulang
Keputusan adalah pemilihan suatu tindakan dari dua atau lebih pilihan alternatif.
tidak, kapan membeli, dimana membeli, dan bagaimana cara membayarnya. Keputusan
pembelian merupakan kontinue dan memiliki dua dimensi. Dimensi pertama adalah
degree, menunjukkan keterlibatan konsumen di dalam keputusan membeli yaitu dari high
involvement decision (keputusan pembelian dengan keterlibatan tinggi) ke low
invoolvement purchase decision (keputusan pembelian dengan keterlibatan rendah).
Dimensi kedua adalah content, menunjukkan jumlah informasi yang dibutuhkan oleh
konsumen untuk dapat membuat keputusan pembelian yaitu dari decision making
(mencari informasi dan mempertimbangkan berbagai alternatif merek) ke habit (sedikit
membutuhkan informasi dan hanya mempertimbangkan satu merek saja) (Tatik Suryani
2003:79).
2.2.2 Tipe keputusan pembelian a. Dimensi degree
Pembuatan keputusan pembelian dapat bergerak dari pembuatan keputusan pembelian
dengan keterlibatan tinggi (high involvement purchase decision) ke pembuatan keputusan
pembelian dengan keterlibatan rendah (low involvement purchase decision). Konsumen
akan lebih terlibat dengan suatu produk ketika produk yang akan dibeli memiliki kriteria
sebagai berikut.
1. Penting bagi konsumen
2. Memiliki keterlibatan emosional
3. Secara kontiniu menarik bagi konsumen
4. Mengakibatkan resiko keuangan
Dengan demikian, semakin penting dan beresiko suatu produk yang akan dibeli,
konsumen semakin mempertimbangkan berbagai merek dan mencari berbagai informasi
yang dibutuhkan.
b. Complex decision making
Complex decision making bisa terjadi, ketika konsumen melakukan pembelian produk
yang membutuhkan berbagai pertimbangan sehubungan dengan pentingnya produk dan
tingginya resiko bagi individu konsumen. Pada umumnya, konsumen akan
mempertimbangkan berbagai merek dan mencari berbagai informasi yang dibutuhkan
sebelum membeli rumah atau mobil. Informasi ini penting bagi konsumen, supaya tidak
terjadi post purchase dissonaance (ketidaknyamanan setelah pembelian).
c. Limited decision making
Limited decision making terjadi ketika konsumen melakukan keputusan untuk membeli
suatu produk yang membutuhkan pertimbangan merek dan informasi, yang secara
kontiniu menarik bagi konsumen sering mengkonsumsi atau menggunakan produk
tersebut. Proses pembuatan keputusan terbatas ini membutuhkan lebih sedikit informasi
daripada complex decision making.
Berdasarkan teorinya, pembelian cereal atau makanan ringan termasuk dalam limited
decision making. Namun bagi konsumen yang sedang melakukan diet kalori atau
konsumen yang berwawasan green product, atau natural product, mereka akan melakukan
pencarian informasi yang lebih banyak untuk
memutuskan pembelian produk sereal atau makanan ringan, daripada konsumen pada
umumnya, sehingga pembuatan keputusannya termasuk kompleks.
Brand loyalty menunjukkan sikap loyal terhadap merek tertentu dan berdampak pada
pembelian secara konsisten sepanjang waktu. Konsumen loyal terhadap merk tertentu
akan melakukan pembelian merk tersebut dalam jangka panjang, dan membutuhkan
informasi yang relatif sedikit, karena sudah menjadi kebiasaannya untuk membeli produk
dengan merek tersebut. Loyalitas konsumen terhadap merek tertentu ini disebabkan oleh
rasa puas terhadap merk tersebut secara berulang-ulang sehingga menjadi kebiasaan.
e. Inertia
Ketika konsumen menggunakan hierarki low involvement, konsumen membentuk
keyakinan terhadap produk secara pasif dan membuat keputusan hanya dengan
memproses sedikit informasi dan selanjutnya mengevaluasi merek setelah pembelian.
Jenis produk inertia antara lain garam dapur. Konsumen tidak perlu pikir panjang untuk
membeli garam dapur berdasarkan pengalamannya di masa lalu terhadap merk tertentu,
atau merek lain yang tersedia di toko. Proses ini kadang disebut dengan spurious loyalty,
karena seakan-akan konsumen loyal terhadap merek garam tersebut, namun ketika merek
garam yang dimaksud tidak tersedia, konsumen akan dengan cepat beralih merek tanpa
pikir panjang lagi.
2.3. Produk
2.3.1. Pengertian Produk
Sebagian besar keuntungan yang didapat oleh perusahaan berasal dari kepuasan
konsumen dalam menikmati produknya. Konsep produksi berpendapat bahwa
konsumen akan menyukai produk yang berkualitas dengan harga yang relatif murah.
Perusahaan dalam proses kegiatan produksi haruslah mengerti dan mengetahui dengan
produk adalah segala sesuatu yang dapat ditawarkan ke pasar untuk menarik perhatian,
dimiliki, digunakan atau dikonsumsi yang dapat memuaskan keinginan atau kebutuhan.
Produk yang dihasilkan oleh perusahaan dapat berupa barang ataupun jasa. Ketika
perusahaan menawarkan produknya kepada masyarakat, perusahaan harus memiliki
keyakinan bahwa produk yang akan diluncurkan itu memang dirancang untuk dapat
memuaskan keinginan konsumen. Oleh karena itu, proses merancang sebuah produk,
bukan sekedar menyangkut penentuan manfaat apa yang akan dipenuhi, melainkan juga
menyangkut keputusan disain produk, nama merek, merek dagang, jaminan, citra produk
dan layanan konsumen.
Produk adalah sesuatu yang dapat ditawarkan ke dalam pasar untuk diperhatikan,
dimiliki, dipakai atau dikonsumsi sehingga dapat memuaskan keinginan atau kebutuhan
(Kotler dan Armstrong, 2001:32). Howard (2000:36) menyatakan :”Products as a
complexs characteristic that can be sense or not, including package, colour, price,
company prestige and retail that is accepted by the consumer to satisfy their needs.”
Charty dan Perreault (2003:132) menyatakan bahwa produk merupakan hasil dari
produksi yang akan dilempar ke konsumen untuk didistribusikan dan dimanfaatkan
konsumen untuk memenuhi kebutuhannya. Karena pelanggan membeli kepuasan produk
berarti segala sesuatu yang dapat memenuhi kebutuhan konsumen. Dengan demikian
dapat disimpulkan bahwa produk adalah segala sesuatu yang dihasilkan produsen baik
berupa barang maupun jasa yang didistribusikan ke pasar guna memenuhi kebutuhan
2.3.2. Pengembangan Produk
Pengembangan produk bergerak selangka lebih maju dengan mengkonversikan
penerapan untuk mengahasilkan produk yang dapat dipasarkan. Menurut Lamb et.al
(2001:78) “Pengembangan produk adalah Strategi pemasaran yang memerlukan
penciptaan produk baru yang dapat dipasarkan, proses merubah aplikasi untuk
teknologi baru ke dalam produk yang dapat di pasarkan. Menurut Kotler (2000:374)
“Pengembangan produk adalah tiap perusahaan harus mengembangkan produk baru.
Pengembangan produk baru membentuk masa depan perusahaan. Produk pengganti harus
diciptakan untuk mempertahankan atau membangun penjualan. Perusahaan dapat
menambah produk baru melaui akuisisi dan/atau pengembangan produk baru”.
Pengertian pengembangan produk menurut Djaslim Saladin dan Yevis Marty
Oesman (2002:76) meliputi :
1. Produk baru yaitu
a. Produk yang benar-benar inovatif dan benar-benar unik
b. Produk pengganti yang benar-benar berbeda dari produk yang sudah ada
c. Produk imitative, yaitu produk yang baru bagi perusahaan tertentu tapi bukan baru
di dalam pasar
d. Produk yang menggunakan bahan baku baru sama sekali
2. Pengembangan produk
a. Riset pemasaran
b. Rekayasa
3. Modifikasi produk, yaitu memperbaiki produk yang sudah ada yang meliputi
quality, feature, dan style yang tujuannya meningkatkan penjualan. Modifikasi
produk menciptakan tiga dimensi, yaitu
a. Perbaikan mutu (Quality Improvement)
b. Perbaikan ciri-ciri khas (Feature Improvement)
c. Perbaikan gaya (Style Improvement)
4. Merchandising, yaitu semua aktivitas perencanaan baik dari produsen maupun
pedagang perantara yang dimaksudkan untuk menyesuaikan antara produk-produk
yang dihasilkan dengan permintaan pasar
2.3.3. Tujuan Pengembangan Produk
Menurut Buchari Alma (2000:101) tujuan pengembangan produk adalah
1. Untuk memenuhi keinginan konsumen yang belum puas
2. Untuk menambah omzet penjualan
3. Untuk memenangkan persaingan
4. Untuk mendayagunakan sumber-sumber produksi
5. Untuk meningkatkan keuntungan dengan pemakaian bahan yang sama
6. Untuk mendayagunakan sisa-sisa bahan
7. Untuk mencegah kebosanan konsumen
8. Untuk menyederhanakan produk, pembungkus
2.3.4 Tahap-Tahap Pengembangan Produk
Agar pelaksanaan pengembangan produk dapat berjalan dengan baik dan sesuai
pengembangan produk. Menurut Kotler (2002: 382) tahap-tahap pengembangan produk
terbagi menjadi delapan tahap yaitu :
1. Pemunculan Gagasan
Pengembangan produk berawal dari pencarian gagasan. Gagasan produk biasanya
berasal dari berbagai sumber, diantaranya yaitu manajer pengembangan dan
penelitian, pelanggan, ilmuwan, pesaing, pegawai, pesaing, saluran pemasaran dan
manajemen puncak
2. Penyaringan Gagasan
Gagasan yang disampaikan oleh pihak-pihak di atas disortir menjadi tiga kelompok
yaitu gagasan yang menjanjikan, gagasan yang pas-pasan, dan gagasan yang ditolak.
Dalam menyaring gagasan, perusahaan harus memperhatikan dan menghindari dua
kesalahan yaitu
a. Kesalahan Membuang, kesalahan ini terjadi jika perusahaan membuang ide yang
sebenarnya baik untuk dikembangkan. Karena kurangnya gambaran perusahaan
terhadap potensi ide tersebut maka perusahaan membuangnya
b. Kesalahan Jalan Terus, kesalahan ini terjadi apabila perusahaan mengembangkan
ide yang sebenarnya merugikan, hal ini akan mengakibatkan produk yang
dikembangkan mengalami kegagalan di pasar
3. Pengembangan dan Penyajian Konsep
Gagasan yang menarik harus disempurnakan menjadi konsep yang dapat diuji,
gagasan produk adalah yang mungkin dapat ditawarkan oleh perusahaan ke pasar.
Konsep produk adalah versi terinci dari suatu gagasan yang dinyatakan dalam
4. Pengembangan Strategi Pemasaran
Perusahaan yang mengembangkan produk dengan melalui strategi pemasarannya
perlu memperkenalkan produknya kepada pasar, yang mencakup tiga bagian pokok
yaitu
a. Bagian pertama
1. Menjelaskan ukuran, struktur dan perilaku pasar sasaran
2. Rencana penentuan posisi produk, penjualan, pangsa pasar dan laba yang
diinginkan dalam beberapa tahun yang akan dating
b. Bagian kedua
1. Mengikhtisarkan rencana harga produk itu
2. Strategi distribusi
3. Anggaran pemasaran untuk tahun pertama
c. Bagian ketiga
1. Menjelaskan penjualan jangka panjang
2. Menjelaskan sasaran laba
3. Menjelaskan strategi bauran pemasaran selama jangka waktu itu
5. Analisis Bisnis
Setelah manajemen mengembangkan konsep produk dan strategi penasaran,
manajemen dapat mengevaluasi daya tarik bisnis. Manejemen perlu melakukan
persiapan proyeksi penjualan, biaya, dan laba untuk menentukan apakah semua itu
memenuhi tujuan perusahaan. Jika memenuhi, konsep itu dapat dilanjutkan ketahap
pengembangan produk
Jika konsep produk dapat melewati pengujian bisnis, konsep itu akan berlanjut ke
bagian litbang dan/atau rekayasa untuk dikembangkan menjadi produk fisik
7. Pengujian Pasar
Tahap dimana produk diberi merek, kemasan dan program atas tanggapan konsumen
dan penyaluran terhadap masalah-masalah perlakuan, penggunaan dan pembelian
barang ulang produk senyatanya serta pengkajian atas seberapa luas pasar
sesungguhnya. Luasnya pengujian pasar yang harus diadakan akan bergantung pada
dua segi yaitu biaya dan resiko penanaman modal disatu pihak dan pihak lainnya
adalah keterbatasan waktu dan biaya penelitian
8. Tahap Komersialisasi
Tahap ini merupakan tahap peluncuran produk ke pasar dimana perusahaan yang
berkapasitas sebagai produsen suatu produk akan memutuskan mengenai peluncuran
produk ke pasar. Dalam tahap ini, kewajiban manajemen adalah menentukan kapan
(when), kepada siapa (who), dan bagaimana (how) produk-produk itu dipasarkan
Langka-langkah dalam pengembangan produk baru (Lamb et.al 2001:93) yaitu:
1. Membuat komitmen jangka panjang yang diperlukan untuk mendukung inovasi
dan pengembangan produk baru.
2. Menggunakan pendekatan khusus perusahaan, digerakkan oleh tujuan korporasi
dan strategi-strategi yang telah ditegaskan sebagai strategi utama mereka.
3. Menjadikan pengalaman sebagai modal untuk mencapai dan mempertahankan
4. Membangun suatu Lingkungan- gaya manajemen, struktur organisasi dan
dukungan manajemen puncak yang kondusif guna mencapai tujuan spesifik
produk baru serta tujuan kororasi.
Proses pengembangan produk baru terdiri dari :
1. Strategi produk baru
2. Menghasilkan gagasan
3. Penyaringan gagasan
4. Analisis bisnis
5. Pengembangan
6. Uji coba pemasaran
7. Komersialisasi
8. Produk baru
2.3.5. Keputusan Produk
Keputusan yang berhubungan dengan pengembangan dan pemasaran produk
individual dapat dilihat pada Gambar 2.1 :
Gambar 2.1 Keputusan Produk Individual
Beberapa hal yang menyangkut keputusan produk yang perlu diperhatikan adalah
:
2. Mutu produk
3. Sifat/ciri produk
b. Model produk/desain produk
1. Merek
2. Kemasan
3. Label
Menurut Kotler, (2003:59) menyatakan ada dua hal penting dalam menyusun
kombinasi kebijakan produk yaitu :
a. Peranan produk dalam menghasilkan keuntungan bagi perusahaan
b. Peranan produk dalam menunjang keberhasilan penjualan
2.3.6. Atribut Produk
1. Kualitas/Mutu Produk
Produk yang berkualitas merupakan sesuatu yang di dambakan konsumen.
Menurut Chase dan Aqualius (dalam Haming,2001:68) bahwa konsep mutu telah
mengalami pergeseran. Konsep yang lama memandang mutu sebagai derajat
kesesuaian antara produk yang dihasilkan dengan spesifikasi atau rencana yang telah
ditentukan produsen sebelumnya. Semakin tinggi derajat kecocokan produk dengan
spesifikasi mutu (standar) yang telah ditetapkan semakin tinggi pula mutu produk
yang bersangkutan.
Konsep yang baru, memaknai mutu adalah derajat kemampuan suatu produk
memberikan rasa puas kepada pemakainya. Semakin tinggi derajat kepuasan yang
diterima konsumen atas pemakaian suatu produk, mengindikasikan produk semakin
yang baru mutu ditentukan berdasarkan penilaian konsumen. Konsep mutu yang baru ini
merupakan orientasi produsen saat ini dalam menjalankan aktivitas produksinya.
Kualitas produk barang (tangible products good quality) ditentukan oleh
faktor-faktor :
1. Kinerja : karakteristik fungsi dasar produk
2. Penampilan fisik : bentuk yang ditampilkan
3. Kehandalan : kekonsistenan suatu produk dapat digunakan
4. Ukuran standar : bahan baku produk terbuat dari bahan-bahan menurut ukuran
tertentu
5. Daya tahan : umur teknik dan umur ekonomi produk
6. Tingkat pelayanan : kecepatan dan kemudahan dalam mendapatkan pelayanan
baik sebelum maupun sesudah penjualan
7. Keindahan : segi estetika dari bentuk fisik produk
8. Kualitas relatif : merupakan akibat dari kurangnya pengetahuan pembeli akan ciri
produk yang dibeli sehingga pembeli mengukur kualitas produk dari segi harga,
merk, iklan, reputasi perusahaan.
Produk-produk yang memiliki ciri-ciri di atas dapat dikategorikan sebagai suatu
produk yang berkualitas yang dapat menciptakan kepuasan konsumen dan penjualan
perusahaan. Dalam hubungannnya dengan peningkatan mutu, produsen mempunyai dua
tugas dalam mengembangkan produk, yaitu :
2. Memutuskan seberapa tinggi mutu produk yang diinginkan
Seberapa tinggi kriteria kerja (misalnya : manfaat, kecepatan yang harus dipenuhi
3. Mewujudkan mutu produk tersebut
Dalam memutuskan seberapa tinggi mutu produk, produsen harus bertitik tolak pada
sudut pandang pemasaran untuk mempertimbangkannya. Artinya perusahaan harus
menyelidiki beragam keinginan konsumen terhadap berbagai atribut kemampuan
kerja dan bagaimana posisi produk pesaing. Hal ini dapt dimanfaatkan untuk
mengidentifikasikan posisi perusahaan dalam hal menarik pembeli dalam jumlah
yang besar (Mc Charty dan Perreault, 2003:138)
3. Sifat/Ciri Produk
Ciri produk bagi usaha pemasaran merupakan satu cara memenangkan persaingan,
karena hal ini adalah alat untuk membedakan produk perusahaan dengan produk
saingan. Menjadi produsen pertama yang memperkenalkan ciri baru yang memang
dibutuhkan dan bernilai tinggi adalah salah satu strategi paling efektif dalam
memenangkan persaingan.
4. Model Produk/Disain Produk
Cara lain untuk memperjelas kekhasan produk ialah lewat model/disain produk.
Disain berpegang pada anggapan ”bentuk ditentukan fungsi” dari produk. Disain
yang bagus berkontribusi pada manfaat yang diberikan produk dan sekaligus menjadi
daya tarik produk. Dengan demikian, disain yang bagus dapat menarik perhatian
konsumen, memperbaharui minat konsumen, menurunkan biaya dan
mengkombinasikan berbagai variasi produk ke dalam pasar sasaran (Mc Charty,
2003:136). Model produk adalah gaya yang sedang populer dan berlaku dalam suatu
Model produk biasanya berjalan melewati tiga tahap, yakni : tahap ekslusif tahap
peniruan dan tahap model massal, yang keseluruhannya perlu mendapat perhatian
bagi produsen (Chester R Wasson, dalam Kotler, 2003).
a. Tahap Ekslusif
Tahap Eksklusif adalah periode di mana konsumen menaruh perhatian kepada sesuatu
yang baru untuk diterapkan pada mereka sendiri sehingga kelihatan berbeda dari
produsen yang lain. Produk dibuat dengan pesanan khusus atau diproduksi dengan
jumlah terbatas.
b. Tahap Peniruan
Tahap Peniruan yaitu tahap dimana konsumen yang lain ikut masuk..menandai
golongan pelopor model tadi. Pada tahap ini produsen lain mulai produksi dalam
jumlah yang lebih banyak.
c. Tahap Model Massal
Tahap model massal adalah tahap dimana model sudah menjadi populer dan produsen
mulai memproduksi secara besar-besaran. Jadi model cenderung untuk tetapi populer
untuk sementara waktu dan menurun pelan-pelan.
2.4. Sikap Konsumen
2.4.1. Pengertian Sikap Konsumen
Sikap konsumen adalah mempelajari kecenderungan memberikan tanggapan
terhadap suatu objek, baik disenangi ataupun tidak disenangi secara konsisten (Setiadi
dimiliki. Sikap konsumen sebagai suatu evaluasi yang menyeluruh dan memungkinkan
seseorang untuk merespon dengan cara yang menguntungkan atau tidak terhadap obyek
yang dinilai. Menurut Robbins (2006:89) sikap konsumen adalah pernyataan-pernyataan
atau penilaian evaluatif berkaitan dengan obyek,orang atau suatu peristiwa. Sedangkan
menurut Simamora (2002:48) bahwa di dalam sikap konsumen terdapat tiga komponen
yaitu
1) Cognitive component: kepercayaan konsumen dan pengetahuan tentang
obyek.Yang dimaksud obyek adalah atribut produk, semakin positif kepercayaan
terhadap suatu merek suatu produk maka keseluruhan komponen kognitif akan
mendukung sikap secara keseluruhan. Menurut Loudan dan Delabitta (2004:72);
komponen kognitif merupakan kepercayaan terhadap merek, komponen afektif
merupakan evaluasi merek dan komponen kognatif menyangkut maksud atau niatan
untuk membeli.
2) Affective
component : emosional yang merefleksikan perasaan seseorang terhadap suatu obyek,
apakah obyek tersebut diinginkan atau disukai.
3) Behavioral component: merefleksikan kecenderungan dan perilaku aktual terhadap
suatu obyek, yang mana komponen ini menunjukkan kecenderungan melakukan suatu
tindakan.
Menurut Mowen dan Minor (2002:79) sikap konsumen adalah inti dari rasa suka
dan tidak suka bagi orang, kelompok situasi, objek, dan ide-ide tidak berwujud tertentu.
Schiffman dan Kanuk dalam Suryani (2008:60) menyatakan sikap konsumen merupakan
seseorang senang atau tidak senang, setuju atau tidak setuju terhadap suatu objek.
Kepercayaan konsumen terhadap suatu produk bahwa produk tersebut memiliki atribut
adalah akibat dari pengetahuan konsumen. Menurut Mowen dan Minor kepercayaan
konsumen adalah pengetahuan konsumen mengenai suatu objek, atributnya, manfaatnya.
Pengetahuan tersebut berguna dalam mengkomunikasikan suatu produk dan atributnya
kepada konsumen. Sikap konsumen menggambarkan kepercayaan konsumen terhadap
berbagai atribut tersebut. Berikut adalah beberapa karakteristik sikap konsumen :
1. Sikap konsumen memiliki objek,
2. Konsistensi sikap konsumen,
3. Sikap konsumen positif, negatif, netral,
4. Resistensi sikap konsumen, dan
5. Keyakinan sikap konsumen.
2.4.2. Fungsi-fungsi Sikap konsumen
Menurut Katz dalam Sumarwan (2002:91) mengklasifikasikan fungsi sikap
konsumen yaitu:
a. Fungsi Utilitarian
Merupakan fungsi yang berhubungan dengan prinsip-prinsip dasar imbalan dan hukuman.
Di sini konsumen mengembangkan beberapa sikap konsumen terhadap produk atas dasar
apakah suatu produk memberikan kepuasan atau kekecewaan.
b. Fungsi Ekspresi Nilai
Konsumen mengembangkan sikap konsumen terhadap suatu merek produk bukan
didasarkan atas manfaat produk itu, tetapi lebih didasarkan atas kemampuan merek
produk itu mengekspresikan nilai-nilai yang ada pada dirinya.
Sikap konsumen yang dikembangkan oleh konsumen cenderung untuk melindunginya
dari tantangan eksternal maupun perasaan internal, sehingga membentuk fungsi
mempertahankan ego.
d. Fungsi Pengetahuan Sikap konsumen membantu konsumen mengorganisasikan
informasi yang begitu banyak yang setiap hari dipaparkan pada dirinya sendiri.
2.4.3. Model Sikap konsumen
Secara garis besar,Sumarwan (2002:63) mengungkapkan bahwa terdapat beberapa
model sikap konsumen, antara lain :
a. The Tricomponent Attitude Model (Triandis). Sikap konsumen terhadap suatu produk
terbentuk dari tiga komponen yaitu kepercayaan (kognitif), emosi (afektif), dan keinginan
berperilaku (konatif).
b. Multi Attribute Attitude Model (Fishbein). Model multiatribut menjelaskan bahwa
sikap konsumen terhadap suatu model sikap (produk atau merek) sangat ditentkan oleh
sikap konsumen terhadap atribut-atribut yang dievaluasi. Model tersebut disebut
multiatribut karena evaluasi konsumen terhadap objek berdasarkan kepada evaluasinya
terhadap banyak atribut yang dimiliki oleh objek tersebut.
c. Ideal Point Model (Model Angka Ideal) menjelaskan bahwa model angka ideal ini
memberikan informasi mengenai sikap konsumen terhadap merek suatu produk dan
sekaligus bisa memberikan informasi mengenai merek yang ideal yang dirasakan
konsumen.
Sikap konsumen harus terkait dengan objek, objek tersebut bisa terkait dengan
berbagai konsep konsumsi dan pemasaran seperti produk, merek, iklan, harga,
kemasan, penggunaan, media, dan sebagainya.
2) Konsistensi sikap
Sikap adalah gambaran perasaan dari seorang konsumen, dan perasaan tersebut akan
direfleksikan oleh perilakunya. Karena itu sikap memiliki konsistensi dengan
perilaku.
3) Sikap positif, negatif, dan netral
Sikap yang memiliki dimensi positif, negatif, dan netral disebut sebagai karakteristik
valance dari sikap.
4) Intensitas sikap
Sikap seorang konsumen terhadap suatu merek produk akan bervariasi tingkatannya,
ada yang sangat menyukai atau bahkan ada yang begitu sangat tidak menyukainya.
Ketika konsumen menyatakan derajat tingkat kesukaan terhadap suatu produk, maka
ia mengungkapkan intensitas sikapnya.
5) Resistensi sikap
Resistensi adalah seberapa besar sikap seorang konsumen bisa berubah. Pemasar
penting memahami bagaimana resistensi konsumen agar bisa menerapkan strategi
pemasaran yang tepat.
6) Persistensi sikap
Persistensi adalah karakteristik sikap yang menggambarkan bahwa sikap akan
7) Keyakinan sikap
Keyakinan adalah kepercayaan konsumen mengenai kebenaran sikap yang
dimilikinya.
8) Sikap dan situasi
Sikap seseorang terhadap objek seringkali muncul dalam konteks situasi. Ini artinya
situasi akan mempengaruhi sikap konsumen terhadap suatu objek.
2.4.5. Fungsi Sikap Konsumen
Daniel Katz seperti yang dikutip Mowen dan Minor (Sumarwan, 2004:64)
mengemukakan empat fungsi dari sikap, yaitu:
1) Fungsi Utilitarian
Seseorang menyatakan sikapnya terhadap suatu objek atau produk karena ingin
memperoleh manfaat dari produk (rewards) tersebut atau menghindari resiko dari
produk (punishment). Sikap berfungsi mempertahankan perilaku untuk mendapatkan
penguatan positif (positive reinforcement) atau menghindari resiko, karena itu sikap
seperti operant conditioning.
2) Fungsi mempertahankan ego
Sikap berfungsi untuk melindungi seseorang (citra diri-self images) dari keraguan
yang muncul dari dalam dirinya atau dari faktor luar yang mungkin menjadi ancaman
bagi dirinya. Sikap tersebut berfungsi untuk meningkatkan rasa aman dari ancaman
yang datang dan menghilangkan keraguan yang ada dalam diri konsumen.
Sikap berfungsi untuk menyatakan nilai-nilai, gaya hidup, dan identitas sosial dari
seseorang. Sikap akan menggambarkan minat, hobi, kegiatan, dan opini dari seorang
konsumen.
4) Fungsi pengetahuan
Keingintahuan adalah salah satu karakter konsumen yang penting. Pengetahuan yang
baik mengenai suatu produk seringkali mendorong seseorang untuk menyukai produk
tersebut. Karena itu sikap positif terhadap suatu produk seringkali mencerminkan
pengetahuan konsumen terhadap suatu produk.
2.4.6. Faktor yang Mempengaruhi Pembentukan Sikap Konsumen
Menurut Simamora (2004:43) pembentukan sikap dipengaruhi secara berarti oleh
pengalaman, pengaruh keluarga atau kawan, pemasaran langsung (direct marketing), dan
media massa.
1. Pengalaman
Menurut Prasetijo (2005:67) Pengalaman langsung oleh konsumen dalam mencoba
dan mengevaluasi produk dapat mempengaruhi sikap konsumen terhadap produk
tersebut. Menurut Simamora (2004) bahwa sikap terhadap produk tidak hanya
berkenaan dengan produk itu sendiri, akan tetapi juga faktor lain yang berinteraksi
dengan kita dalam proses memperoleh (membeli) produk.
2. Peran keluarga
Menurut Sumarwan (2004:82) keluarga adalah lingkungan di mana sebagian besar
konsumen tinggal dan berinteraksi dengan anggota keluarga lainnya. Anggota
keluarga akan saling mempengaruhi dalam pengambilan keputusan pembelian produk