• Tidak ada hasil yang ditemukan

Analisis Pengaruh Pengembangan Produk Dan Sikap Konsumen Terhadap Keputusan Pembelian Laptop Merek ACER (Studi Kasus Mahasiswa Fakultas Ekonomi Nomensen Medan)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2016

Membagikan "Analisis Pengaruh Pengembangan Produk Dan Sikap Konsumen Terhadap Keputusan Pembelian Laptop Merek ACER (Studi Kasus Mahasiswa Fakultas Ekonomi Nomensen Medan)"

Copied!
112
0
0

Teks penuh

(1)

ANALISIS PENGARUH PENGEMBANGAN PRODUK DAN SIKAP

KONSUMEN TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN LAPTOP MEREK ACER (Studi Kasus Mahasiswa Fakultas Ekonomi Nomensen Medan)

TESIS

Oleh

ISABELLA LUMBAN TOBING

107019044/IM

FAKULTAS EKONOMI

PASCASARJANA

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

MEDAN

(2)

ANALISIS PENGARUH PENGEMBANGAN PRODUK DAN SIKAP

KONSUMEN TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN LAPTOP MEREK ACER (Studi Kasus Mahasiswa Fakultas Ekonomi Nomensen Medan)

DRAFT TESIS

Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar Magister Sains dalam Program Studi Ilmu Manajemen pada Sekolah Pascasarjana

Universitas Sumatera Utara

Oleh

ISABELLA LUMBAN TOBING

107019044/IM

FAKULTAS EKONOMI

PASCASARJANA

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

MEDAN

(3)

Judul Tesis :

ANALISIS PENGARUH PENGEMBANGAN PRODUK DAN SIKAP KONSUMEN TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN LAPTOP MEREK ACER (Studi Kasus Mahasiswa Fakultas Ekonomi Nomensen Medan)

Nama Mahasiswa :

ISABELLA LUMBAN TOBING

Nomor Pokok : 107019044/IM

Program Studi : Ilmu Manajemen

Menyetujui, Komisi Pembimbing

(Dr. Endang Sulistya Rini, SE,

M.Si

Ketua Anggota

)

Ketua Program Studi DEKAN

(Prof.Dr.Azhar Maksum.M.Ec,

Ac)

(4)

Telah diuji pada

(5)

PERNYATAAN

Judul Tesis

ANALISIS PENGARUH PENGEMBANGAN PRODUK DAN SIKAP

KONSUMEN TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN LAPTOP MEREK ACER (Studi Kasus Mahasiswa Fakultas Ekonomi Nomensen Medan)

Dengan ini peneliti menyatakan bahwa tesis ini disusun sebagai syarat untuk

memperoleh gelar Magister pada program Studi Ilmu Manajemen di Sekolah

Pascasarjana Universitas Sumatera Utara adalah benar merupakan hasil karya peneliti

sendiri.

Adapun pengutipan-pengutipan yang peneliti lakukan pada bagian-bagian tertentu

dari hasil karya orang lain dalam penulisan tesis ini, telah peneliti cantumkan sumbernya

secara jelas sesuai dengan norma, kaidah dan etika penulisan ilmiah.

Apabila di kemudian hari ternyata ditemukan seluruh atau sebagian tesis ini bukan

hasil karya peneliti sendiri atau adanya plagiat dalam bagian-bagian tertentu, peneliti

bersedia menerima sanksi pencabutan gelar akademik yang peneliti sandang dan

sanksi-sanksi lainnya sesuai dengan peraturan perundangan yang berlaku

Medan, Juli 2013

Peneliti,

(6)

ANALISIS PENGARUH PENGEMBANGAN PRODUK DAN SIKAP KONSUMEN TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN LAPTOP MEREK ACER

(Studi Kasus Mahasiswa Fakultas Ekonomi Nomensen Medan)

ABSTRAK

Perkembangan teknologi saat ini membawa pengaruh luar biasa bagi gaya hidup setiap orang, terutama dibidang teknologi informasi baik segi perangkat keras maupun perangkat lunak. Tidak dipungkiri lagi perkembangan komputer cukup mengesankan, dahulu komputer yang hanya digunakan untuk keperluan kantor, sekarang berkembang ke berbagai bidang seperti desain, game, dan hiburan. Berkembangnya pola pikir dan peradaban manusia, muncul konsep atau ide bahwa komputer tidak hanya digunakan sebatas di atas meja saja, tetapi harus dapat digunakan untuk berpindah-pindah tempat (mobile). Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui dan menganalisis pengembangan produk dan sikap konsumen terhadap keputusan pembelian laptop merek Acer pada mahasiswa di Fakultas Ekonomi Nomensen. Pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan melalui pendekatan survey dengan jenis penelitian deskriptif kuantitatif dengan menyebar kuesioner kepada 56 responden sedangkan populasi yang dijadikan dalam penelitian ini adalah Mahasiswa Fakultas Ekonomi Nomensen Medan yang menggunakan laptop merek Acer. Metode analisis data yang digunakan adalah regresi linear berganda dengan menggunakan software SPSS 16.00. Hasil penelitian menunjukan bahwa variabel pengembangan produk dan sikap konsumen berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian merek Acer pada mahasiswa di Fakultas Ekonomi Nomensen secara parsial dan simultan. Nilai Koefisien Determinasi (R Square) diperoleh dari penelitian ini sebesar 0,717. Hal ini menunjukkan bahwa kemampuan variabel pengembangan produk dan sikap konsumen dapat menjelaskan pengaruhnya terhadap variabel keputusan pembelian sebesar 71,7%, sedangkan sisanya sebesar 28,3% dipengaruhi oleh variabel lainnya yang tidak diikutkan dalam penelitian ini serta yang dominan yang mempengaruhi terhadap keputusan pembelian merek Acer pada mahasiswa di Fakultas Ekonomi Nomensen adalah pengembangan produk.

(7)

PRODUCT DEVELOPMENT AND ANALYSIS OF EFFECT OF CONSUMER ATTITUDES TOWARD PURCHASE DECISION ACER LAPTOP BRAND

(Case Studies Faculty of Economics Nomensen Medan)

ABSTRACT

The development of today's technology brings tremendous influence for the lifestyle of everyone, especially in the field of information technology in terms of both hardware and software. Was no doubt the development of computers is quite impressive, formerly a computer that is only used for office purposes, it is now expanding to various fields such as design, gaming, and entertainment. The growth patterns of thought and civilization, came the concept or the idea that computers are not only used to the extent on the table, but should be used to move where (mobile). The purpose of this study was to investigate and analyze product development and consumer attitudes towards brands Acer laptop purchase decision on the student in the Faculty of Economics Nomensen. Collecting data in this study is done through a survey with descriptive research quantitative questionnaires to 56 respondents spread while the population used in this study were students of the Faculty of Economics Nomensen Medan Acer brand laptop users. Data analysis method used is multiple linear regression using SPSS software 16.00. The results showed that the variables of product development and consumer attitudes have a positive and significant impact on purchasing decisions on brand Acer student at the Faculty of Economics and simultaneous partial Nomensen. Value of coefficient of determination (R Square) obtained from this study of 0.717. This suggests that the ability of the variable product development and consumer attitudes may explain the variable effects on buying decision for 71.7%, while the remaining 28.3% is influenced by other variables that are not included in this study as well as the dominant influence on purchase decisions brand Acer to students in the Faculty of Economics Nomensen is product development.

(8)

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur Peneliti ucapkan hanya bagi Allah Yang Maha Pengasih karena atas segala kasih dan karuniaNya sehingga Peneliti dapat menyelesaikan tesis ini. Dalam penulisan Tesis ini, Peneliti telah banyak mendapat bantuan dari berbagai pihak, dan pada kesempatan ini Peneliti menyampaikan ucapan terima kasih kepada :

1. Bapak Prof. Dr. dr. Syahril Pasaribu, DTM & H., M.Sc., (CTM)., Sp. A (K) selaku Rektor Universitas Sumatera Utara.

2. Bapak Prof.Dr.Azhar Maksum.M.Ec, Ac, selaku Dekan Fakultas Ekonomi Sekolah Pascasarjana Universitas Sumatera Utara.

3. Bapak Prof. Dr. Paham Ginting, MS, selaku Ketua Program Studi Magister Ilmu Manajemen dan juga selaku Ketua Komisi Pembanding yang telah banyak memberikan masukan untuk perbaikan tesis ini.

4. Ibu Dr. Arlina Nurbaity Lubis, MBA., selaku Sekertaris Program Studi Magister Ilmu Manajemen, sekaligus sebagai Anggota Komisi Pembanding yang telah banyak memberikan masukan untuk perbaikan tesis ini.

5. Bapak Prof. Amrin Fauzi selaku Ketua Komisi Pembimbing yang telah membimbing dan mengarahkan peneliti dalam penulisan Tesis ini.

6. Ibu Dr. Endang Sulistya Rini, M.Si selaku Anggota Komisi Pembimbing yang telah banyak membimbing dan mengarahkan peneliti dalam penulisan Tesis ini.

7. Ibu Prof. Dr. Prihatin Lumbanraja, SE, M.Si, selaku Anggota Komisi Pembanding yang telah banyak memberikan masukan untuk perbaikan Tesis ini.

8. Ibu Dr. Beby KF Sembiring,SE,MM, selaku Anggota Komisi Pembanding yang telah banyak memberikan masukan untuk perbaikan Tesis ini.

9. Bapak Pimpinan Universitas HKBP Nomensen Medan.

10.Seluruh Staf Pengajar dan Staf Administrasi Program Studi Ilmu Manajemen Sekolah Pascasarjana Universitas Sumatera Utara yang telah memberikan ilmu yang sangat bermanfaat bagi penulis, serta membantu penulis selama menempuh pendidikan di Sekolah Pascasarjana Universitas Sumatera Utara.

11.Kedua orangtuaku PH. LBN Tobing dan U. Pangabean atas semua kasih sayang dan semangat yang telah diberikan dalam penyelesaian Tesis ini.

12.Rekan-rekan Sekolah Pascasarjana Ilmu Manajemen Angkatan XIX, atas bantuan dan dukungan selama peneliti menempuh studi dan dalam penulisan Tesis ini.

Peneliti menyadari tesis ini belum sempurna. Namun harapan peneliti semoga Tesis ini bermanfaat bagi seluruh pembaca. Semoga kiranya Tuhan memberkati kita semua, Amin.

Medan, Juli 2013

Peneliti,

(9)

RIWAYAT HIDUP

Isabella Lumban Tobing, lahir di Tarutung pada tanggal 17 Juli 1982, dari

pasangan Ayahanda P.H.LBN Tobing dan Ibunda V.br Pangabean. Pendidikan Sekolah

Dasar di SD Negeri Santa Maria Tarutung. Setelah lulus SD tahun 1995 melanjutkan

pendidikan Sekolah Menengah Pertama di SMP Negeri 2 Tarutung pada tahun 1998.

Selanjutnya pendidikan Sekolah Menengah Atas di SMA Negeri 1 Tarutung, lulus pada

tahun 2001, dan melanjutkan Studi di Universitas HKBP Nomensen pada Fakultas

Ekonomi (FE) Jurusan Manajemen dan Lulus pada tahun 2006, kemudian melanjutkan

pendidikan di Program Studi Ilmu Manajemen Sekolah Pascasarjana Universitas

Sumatera Utara pada tahun 2010.

Medan, Juli 2013

(10)

DAFTAR ISI

2.2. Keputusan Pembelian ... 14

2.2.1. Pengertian Keputusan Pembelian…… ... 14

2.2.2. Tipe keputusan pembelian ... 17

2.4.2. Fungsi-fungsi Sikap konsumen……… ... 33

2.4.3. Model Sikap konsumen ... 33

2.4.4. Karakteristik Sikap Kosumen………... 34

2.4.5. Fungsi Sikap Konsumen………... 36

2.4.6. Faktor Pembentukan Sikap Konsumen……….. 37

2.5. Kerangka Konseptual... 38

2.6. Hipotesis Penelitian ... 40

BAB III METODE PENELITIAN... 41

3.1. Jenis dan Sifat Penelitian... ... 41

3.2. Lokasi dan waktu Penelitian ... 41

3.3. Populasi dan Sampel... ... 42

(11)

3.5. Jenis dan Sumber Data ... 43

3.6. Identifikasi dan Definisi Operasionalisasi Variabel ... 44

3.7. Pengujian Validitas dan Reliabilitas... ... 45

3.7.1. Uji Validitas… ...………..…….. 45

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... . 53

4.1. Hasil Penelitian... 53

4.1.1.Gambaran Umum Universitas Nomensen... 53

4.1.2 Visi dan Mis. ………. 53

4.1.3. Sejarah perkembangan laptop... 59

4.1.4 Karakteristik Responden... 61

4.1.4.1. Karakteristik responden berdasarkan jenis kelamin……. 61

4.1.4.2. Karakteristik responden berdasarkan tingkat Pendidikan61 4.1.5. Analisis Statistik Deskriptif………62

4.1.5.1 Penjelasan Responden Pengembangan produk (X1) ………62

4.1.5.2 Penjelasan Responden Sikap konsumen (X2)……….. 64

4.1.5.3 Penjelasan Responden Keputusan pembelian (Y)………… 65

4.1.6. Pengujian Asumsi Klasik... .. 66

4.1.6.1. Uji normalita………67

4.1.6.2 Uji multikolonieritas ………67

4.1.6.3 Uji heteroskedastisitas... 67

4.1.7 Hasil pengujian berdasarkan regresi linear berganda... 69

4.1.7.1 Analisis Persamaan Regresi Linear Berganda... 69

4.1.7.2 Koefisien Determinasi (R²)... 70

4.1.7.3 Uji Hipotesis 1…... 71

4.1.7.4 Uji Hipotesis 2………... 72

4.2. Pembahasan………... …... 73

4.2.2. Pengaruh Pengembangan produk dan Sikap konsumen Terhadap Keputusan pembelian………...73

4.2.1. Pengaruh Pengembangan produk Terhadap Keputusan Pembelian... 74

4.2.3. Pengaruh Sikap konsumen Terhadap Keputusan pembelian…… 75

4.2.4 Pembahasan hasil deskriptif ……… 75

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN... 77

5.1. Kesimpulan... 77

5.2. Saran... 78

(12)

DAFTAR TABEL

Nomor Judul Halaman

1.1. Market Share Laptop di Indonesia ... 4

1.1. Perkembangan Teknologi produk laptop merek Acer ... 5

3.1 Operasionalisasi Variabel Penelitian ... 44

3.2 Hasil Uji Validitas Instrumen Variabel Pengembangan Produk . 46 3.3 Hasil Uji Validitas Instrumen Variabel Sikap Konsumen ... 46

3.4 Hasil Uji Validitas Instrumen Variabel Keputusan Pembelian .... 47

3.5 Hasil Uji Reliabilitas Instrumen Variabel ... 48

4.1 Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ... 61

4.3 Karakteristik Responden Berdasarkan Tingkat Pendidikan ... 61

4.4 Penjelasan Responden atas Variabel Pengembangan Produk ... 62

4.5 Penjelasan Responden atas Variabel Sikap konsumen ... 64

4.6 Penjelasan Responden atas Variabel Keputusan pembelian ... 65

4.7 Hasil Uji Multikolinearitas ... 68

4.8 Hasil Uji regressi Pengembangan produk dan sikap konsumen… 69 4.9 Hasil Uji Hipotesis secara serempak (Uji F) ... 69

4.10 Nilai Koefisien Determinasi (R2) ... 70

(13)

DAFTAR GAMBAR

Nomor Judul Halaman

1.1. Laporan Penjualan Per Unit Laptop Setiap Tahun ... 9

2.1. Keputusan Produk Individual ... 26

2.2. Kerangka Konseptual Hipotesis ... 40

4.1 Uji Normalitas... . 67

(14)

DAFTAR LAMPIRAN

Nomor Halaman

Lampiran 1. Angket/kuesioner…………. ……… 82

Lampiran 2. Data kuesioner validitas………... 86

Lampiran 3. Data Responden…………...……….……… 90

(15)

ANALISIS PENGARUH PENGEMBANGAN PRODUK DAN SIKAP KONSUMEN TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN LAPTOP MEREK ACER

(Studi Kasus Mahasiswa Fakultas Ekonomi Nomensen Medan)

ABSTRAK

Perkembangan teknologi saat ini membawa pengaruh luar biasa bagi gaya hidup setiap orang, terutama dibidang teknologi informasi baik segi perangkat keras maupun perangkat lunak. Tidak dipungkiri lagi perkembangan komputer cukup mengesankan, dahulu komputer yang hanya digunakan untuk keperluan kantor, sekarang berkembang ke berbagai bidang seperti desain, game, dan hiburan. Berkembangnya pola pikir dan peradaban manusia, muncul konsep atau ide bahwa komputer tidak hanya digunakan sebatas di atas meja saja, tetapi harus dapat digunakan untuk berpindah-pindah tempat (mobile). Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui dan menganalisis pengembangan produk dan sikap konsumen terhadap keputusan pembelian laptop merek Acer pada mahasiswa di Fakultas Ekonomi Nomensen. Pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan melalui pendekatan survey dengan jenis penelitian deskriptif kuantitatif dengan menyebar kuesioner kepada 56 responden sedangkan populasi yang dijadikan dalam penelitian ini adalah Mahasiswa Fakultas Ekonomi Nomensen Medan yang menggunakan laptop merek Acer. Metode analisis data yang digunakan adalah regresi linear berganda dengan menggunakan software SPSS 16.00. Hasil penelitian menunjukan bahwa variabel pengembangan produk dan sikap konsumen berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian merek Acer pada mahasiswa di Fakultas Ekonomi Nomensen secara parsial dan simultan. Nilai Koefisien Determinasi (R Square) diperoleh dari penelitian ini sebesar 0,717. Hal ini menunjukkan bahwa kemampuan variabel pengembangan produk dan sikap konsumen dapat menjelaskan pengaruhnya terhadap variabel keputusan pembelian sebesar 71,7%, sedangkan sisanya sebesar 28,3% dipengaruhi oleh variabel lainnya yang tidak diikutkan dalam penelitian ini serta yang dominan yang mempengaruhi terhadap keputusan pembelian merek Acer pada mahasiswa di Fakultas Ekonomi Nomensen adalah pengembangan produk.

(16)

PRODUCT DEVELOPMENT AND ANALYSIS OF EFFECT OF CONSUMER ATTITUDES TOWARD PURCHASE DECISION ACER LAPTOP BRAND

(Case Studies Faculty of Economics Nomensen Medan)

ABSTRACT

The development of today's technology brings tremendous influence for the lifestyle of everyone, especially in the field of information technology in terms of both hardware and software. Was no doubt the development of computers is quite impressive, formerly a computer that is only used for office purposes, it is now expanding to various fields such as design, gaming, and entertainment. The growth patterns of thought and civilization, came the concept or the idea that computers are not only used to the extent on the table, but should be used to move where (mobile). The purpose of this study was to investigate and analyze product development and consumer attitudes towards brands Acer laptop purchase decision on the student in the Faculty of Economics Nomensen. Collecting data in this study is done through a survey with descriptive research quantitative questionnaires to 56 respondents spread while the population used in this study were students of the Faculty of Economics Nomensen Medan Acer brand laptop users. Data analysis method used is multiple linear regression using SPSS software 16.00. The results showed that the variables of product development and consumer attitudes have a positive and significant impact on purchasing decisions on brand Acer student at the Faculty of Economics and simultaneous partial Nomensen. Value of coefficient of determination (R Square) obtained from this study of 0.717. This suggests that the ability of the variable product development and consumer attitudes may explain the variable effects on buying decision for 71.7%, while the remaining 28.3% is influenced by other variables that are not included in this study as well as the dominant influence on purchase decisions brand Acer to students in the Faculty of Economics Nomensen is product development.

(17)

BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Era globalisasi menuntut setiap orang untuk dapat berpikiran maju. Ilmu

pengetahuan teknologi dan informasi yang terus berkembang menjadi kehidupan

sehari-hari dimana ditandai dengan perubahan yang sangat cepat (revolusi) di segala bidang

khususnya teknologi. Teknologi informasi memunculkan kepercayaan bahwa masa depan

akan dikuasai oleh siapapun yang dapat menguasai teknologi dan informasi tersebut.

Semakin tumbuhnya kebutuhan akan pengetahuan dan informasi maka mendorong betapa

pentingnya suatu alat-alat penunjang teknologi informasi tersebut di masyarakat. Diantara

banyaknya pendukung alat-alat teknologi informasi yang dibutuhkan oleh masyarakat,

salah satunya adalah dengan memutuskan untuk membeli sebuah produk laptop.

Perkembangan laptop di Indonesia diawali sekitar tahun 1980-an dan digunakan

untuk orang-orang tertentu saja. Perkembangan teknologi saat ini membawa pengaruh

luar biasa bagi gaya hidup setiap orang, terutama dibidang teknologi informasi baik segi

perangkat keras maupun perangkat lunak. Tidak dipungkiri lagi perkembangan komputer

cukup mengesankan, dahulu komputer yang hanya digunakan untuk keperluan kantor,

sekarang berkembang ke berbagai bidang seperti desain, game, dan hiburan. Pada

awal-awal pertamanya komputer hanya dapat digunakan terbatas di meja saja atau yang sering

disebut sebagai 1computer desktop (komputer duduk). Berkembangnya pola pikir dan

(18)

sebatas di atas meja saja, tetapi harus dapat digunakan untuk berpindah-pindah tempat

(mobile).

Dampak dari perkembangan Teknologi Informasi atau yang sering disebut dengan

IT menjadi perhatian tersendiri bagi masyarakat, tidak menutup kemungkinan IT adalah

suatu hal yang kini menjadi kebutuhan yang sangat penting bagi masyarakat dunia.

Laptop nantinya akan mengalami perkembangan pasar yang menjanjikan bagi para pasar

market IT. Laptop dalam beberapa tahun terakhir ini berkembang dengan sangat pesat

dan pada awal tahun ini boleh dibilang melewati penjualan komputer desktop, dahulu

laptop merupakan produk yang hanya digunakan oleh kalangan bisnis karena pada saat

itu harga sebuah laptop dikatakan sangat mahal dan belum terjangkau oleh kalangan

menengah. Tapi semakin banyak pabrikan yang memproduksi perangkat tersebut harga

laptop jadi semakin terjangkau. Teknologi yang ditawarkan laptop semakin beragam,

mulai dari prosesor yang ultra low voltage hingga yang menggunakan prosesor dan

graphic card dengan kinerja tinggi yang digunakan para gamer.

Proses pengambilan keputusan pembelian pada setiap orang pada dasarnya adalah

sama, hanya saja semua proses tersebut tidak semua dilaksanakan oleh para konsumen.

Berdasarkan tujuan pembelian, konsumen dapat diklasifikasikan menjadi dua kelompok

yaitu konsumen individu dan konsumen organisasional. Konsumen individu bertujuan

untuk memenuhi kebutuhan sendiri atau untuk dikonsumsi, sedangkan konsumen

organisasional terdiri atas organisasi, pemakai industri, pedagang dan lembaga non profit,

tujuan pembeliannya adalah untuk keperluan bisnis atau meningkatkan kesejahteraan

anggotanya. Perilaku konsumen dalam proses pengambilan keputusan untuk melakukan

(19)

Saat ini banyak masyarakat memutuskan membeli laptop sebagai pilihan

penggunaan alat elektronik pendukung teknologi informasi dibandingkan dengan PC

(Personal Computer). Pada tahun 2005, jumlah laptop di Indonesia telah melampaui PC

dalam jumlah yang signifikan sebagai sebuah fenomena yang mengisyaratkan adanya

perubahan paradigma dalam perilaku konsumen menggunakan komputer. (Majalah SWA

No.16/XXII/26 Juli-8 Agustus 2007).

Berbagai alasan yang melatar belakangi pilihan konsumen lebih memilih

memutuskan membeli laptop daripada PC diantaranya adalah dapat dibawa dengan

mudah kemana saja, lebih tipis, ringan, dapat digunakan kapan saja dan terlihat lebih

mahal. Laptop selain dapat digunakan untuk melakukan pengolahan kegiatan

administrasi perkantoran juga dapat digunakan untuk mengakses informasi dimana saja

dan dalam waktu yang tidak terbatas.

Keputusan seorang membeli produk laptop dipengaruhi oleh beberapa faktor

seperti : sikap konsumen yang terdiri dari evaluasi produk, respon, kepercayaan dan

pengembangan produk (inovasi produk). Informasi mengenai produk mendasari proses

membeli sehingga akhirnya muncul suatu kebutuhan, di sini konsumen akan

mempertimbangkan dan memahami kebutuhan tersebut, apabila penilaian pada produk

sudah jelas maka konsumen akan mencari produk yang dimaksud, yang kemudian akan

berlanjut pada evaluasi produk dan akhirnya konsumen akan mengambil keputusan untuk

membeli atau memutuskan untuk tidak membeli yang disebabkan produk tidak sesuai dan

mempertimbangkan atau menunda pembelian pada masa yang akan datang. Pangsa pasar

(20)

Toshiba dan IBM. Hal ini dapat dilihat pada Tabel 1.1 Market share tahun, 2009, 2010

dan 2011 dari berbagai merek laptop di Indonesia.

Table 1.1

Market Share Laptop di Indonesia Dalam persen (%)

Sumber: Majalah SWA Tahun 2011 dan community. Winsupersite.com

Berdasarkan data pada Tabel 1.1 dapat dilihat pangsa pasar laptop di Indonesia

masih dikuasahi oleh Toshiba yang memiliki pangsa pasar yang paling banyak. Hal ini

menunjukkan bahwa keputusan pembelian laptop menunjukkan konsumen masih lebih

memilih laptop Toshiba dibandingkan produk lain, kemudian disusul oleh IBM dan

compact mengalami yang sama yaitu pangsa pasarnya bergerak fluktuatif. HP pada tahun

2009 pangsa pasarnnya mengalami kenaikan dibandingkan dengan tahun 2010-2011

yang mengalami penurunan sedangkan pangsa pasar Dell pada tahun 2009-2010 tidak

mengalami perubahan, pada kurun waktu 2011 Dell justru naik pangsa pasarnya. Adapun

pangsa pasar Acer dari tahun 2009 -2011 terus mengalami penurunan.

Perusahaan elektronik asal Taiwan ini melakukan restrukturisasi organisasi

perusahaan di tahun 2011 dengan membahas strategi pengembangan produk, yang

menginginkan Acer hanya fokus memproduksi produk yang membawa keuntungan bagi

perusahaan. Dewan direksi Acer telah membahas pengembangan produk perusahaan dan

perampingan organisasinya. Selain itu, juga telah menyetujui strategi menyederhanakan

(21)

terhadap pangsa pasar yang menjanjikan dalam bersaiang terhadap merek-merek

perusahaan lain. Tahap pengembangan produk laptop merek Acer antara lain:

Tahap 1 : 1976-1986 => mengkomersilkan teknologi mikroprosesor

Tahap 2 : 1987-1995 => membangun merek terkemuka dan menuju ke dunia Tahap 3 : 1996-2000 => Tawarkan Teknologi segar untuk semua orang Tahap 4 : 2001- luar => Transform dari manufaktur ke layanan

Table 1.2

Perkembangan Teknologi produk laptop merek Acer

Tahun Perkembangan Teknologi produk

1966 Dalam serial televisi fiksi ilmiah Star Trek, awak kapal membawa, papan penjepit elektronik besar berbentuk baji, dioperasikan melalui penggunaan stylus.

1982 Pencept dari Waltham, Massachusetts memasarkan terminal komputer untuk tujuan yang umum (general-purpose) menggunakan tablet dan pengenalan tulisan tangan, bukan papan ketik dan mouse. Sistem Cadre memasarkan terminal point-of-sale Inforite yang menggunakan pengenalan tulisan tangan dan sebuah tablet dan pena elektronik kecil. 1985 Pencept dan CIC sama-sama menawarkan komputer PC untuk pasar

konsumen menggunakan tablet dan pengenalan tulisan tangan, bukan keyboard dan mouse. Sistem operasi adalah MS-DOS.

Komputer portabel komersial pertama yang tersedia dalam tipe tablet adalah GRiDPad dari GRID Systems dirilis pada bulan September. The GridPad diproduksi oleh Samsung, dimodifikasi dari PenMaster Samsung yang tidak pernah berhasil mencapai distribusi komersial. Sistem operasinya didasarkan pada MS-DOS. Wang Laboratories memperkenalkan Freestyle. Freestyle adalah sebuah aplikasi yang akan melakukan screen capture dari aplikasi MS-DOS, dan membiarkan pengguna menambahkan penjelasan suara dan tulisan tangan. Freestyle adalah pendahulu canggih yang kemudian dicatat sebagai aplikasi untuk sistem seperti PC Tablet. Sistem operasinya adalah MS-DOS Dalam kemitraan dengan Fujitsu, Poqet Computer Corporation mengumumkan kedatangan PC Poqet.

1989

Komputer portabel komersial pertama yang tersedia dalam tipe tablet adalah GRiDPad dari GRID Systems dirilis pada bulan September. The GridPad diproduksi oleh Samsung, dimodifikasi dari PenMaster Samsung yang tidak pernah berhasil mencapai distribusi komersial. Sistem operasinya didasarkan pada MS-DOS. Wang Laboratories memperkenalkan Freestyle. Freestyle adalah sebuah aplikasi yang akan melakukan screen capture dari aplikasi MS-DOS, dan membiarkan pengguna menambahkan penjelasan suara dan tulisan tangan. Freestyle adalah pendahulu canggih yang kemudian dicatat sebagai aplikasi untuk sistem seperti PC Tablet. Sistem operasinya adalah MS-DOS Dalam kemitraan dengan Fujitsu, Poqet Computer Corporation mengumumkan kedatangan PC Poqet.

(22)

desktop sistem operasi melalui isyarat bentuk tulisan tangan. NCR merilis komputer pena model 3125 yang menjalankan MS-DOS, OS atau Pen Penpoint Windows. Apple Newton memasuki perkembangannya, walaupun akhirnya menjadi sebuah PDA, konsep aslinya mirip piranti keras dari sebuah PC Tablet.

1992 GO Corporation mengirimkan OS PenPoint untuk ketersediaan yang umum dan IBM mengumumkan komputer pena IBM 2125 (model IBM pertama bernama “ThinkPadâ€฀) pada bulan April. Microsoft merilis Windows for Pen Computing sebagai respon untuk OS PenPoint oleh GO Corporation

1993 IBM merilis ThinkPad, komputer portabel tablet komersial pertama dari IBM yang tersedia untuk pasar konsumen. AT & T memperkenalkan EO Personal Communicator menggabungkan PenPoint dengan komunikasi nirkabel. BellSouth merilis IBM Simon Personal Communicator, sebuah ponsel analog menggunakan tampilan dan layar sentuh. Ponsel ini tidak mendukung fitur pengenalan tulisan tangan, tapi pengguna dapat menulis pesan dan mengirimnya sebagai faks pada jaringan ponsel analog, termasuk fitur PDA dan Email.

1999 “QBE” pena komputer diciptakan oleh Aqcess Technologies memenangkan Best Show COMDEX.

2000 PaceBlade mengembangkan perangkat pertama yang memenuhi standar Microsoft Tablet PC dan menerima penghargaan piranti keras terbaik di VAR Visi 2000. Pena computer yang dibuat oleh Aqcess Technology mendapatkan Best of Show COMDEX.

2001 Bill Gates dari Microsoft menunjukkan prototipe publik pertama dari sebuah PC Tablet (didefinisikan oleh Microsoft sebagai pena-komputer memungkinkan sesuai dengan spesifikasi piranti keras yang dibuat oleh Microsoft dan menjalankan salinan lisensi dari sistem operasi Windows XP Tablet PC Editional) di COMDEX.

Sumber: Majalah SWA Tahun 2011 dan community. Winsupersite.com

Pengembangan produk laptop merek Acer bergerak sesuai dengan

perkembangan dan teknologi dengan mengkonversikan penerapan untuk mengahasilkan

produk yang dapat dipasarkan. Portability adalah kunci paling kuat yang membuat

laptop merek Acer mampu bertahan hingga sekarang disamping performa yang maksimal

mendekati desktop PC. Namun saat ini kunci kesuksesan laptop merek Acer terlihat

bercabang, dan tidak hanya mengandalkan portabilitas ataupun ukuran saja, faktor

powerful, stylish seakan wajib untuk menjadikan sebuah laptop merek Acer diminati

banyak konsumen. Beranjak beberapa tahun kedepan laptop merek Acer telah dibekali

(23)

graphics cards, layar wide-screens ataupun layar “pocketables”, yang membuat

konsumen ingin memilikinya, dan faktor yang lain seperti arah gerak laptop merek Acer

yang desainnya semakin kecil, manis, dan keren dibanding sebelumnya.

Sikap konsumen di zaman sekarang cenderung berubah-ubah, tentunya hal ini

juga tidak lepas dari kemajuan dan perkembangan ekonomi yang semakin meluas dan

memberi dampak pada peningkatan pendapatan individual, sehingga konsumen di zaman

sekarang lebih berorientasi pada nilai suatu produk dari pada harganya. Sikap merupakan

ungkapan perasaan konsumen tentang suatu produk apakah disukai atau tidak, dan sikap

juga menggambarkan kepercayaan kosumen terhadap berbagai atribut dan manfaat dari

produk tersebut sedangkan konsumen adalah setiap orang pemakai produk yang tersedia

dalam masyarakat, baik bagi kepentingan diri sendiri, keluarga, orang lain, maupun

makhluk hidup lain dan tidak untuk diperdagangkan.

Konsumen rela untuk membelanjakan uang lebih dengan tujuan mendapatkan

produk yang tentunya memberi nilai kepuasan kepada konsumen. Salah satu faktor yang

dapat mempengaruhi sikap konsumen adalah ungkapan perasaan konsumen tentang suatu

objek apakah disukai atau tidak, dan sikap juga menggambarkan kepercayaan kosumen

terhadap berbagai atribut dan manfaat dari objek tersebut dan respon yang konsisten baik

itu respon positif maupun negatif terhadap suatu objek sebagai hasil dari proses belajar

terhadap memutuskan pembelian produk tersebut.

Kedudukan konsumen semakin penting dalam hubungannya dengan organisasi

atau perusahaan, konsumen menuntut tidak terbatas terpenuhinya kebutuhan tetapi juga

yang menjadi keinginan dari konsumen. Pemasaran telah mempengaruhi seluruh kegiatan

(24)

mengakrabkan konsumen dengan produk dan nama-nama merek perusahaan yang

ditawarkan.

Pemahaman kebutuhan dan proses pembelian konsumen adalah sangat penting

dalam membangun strategi pemasaran yang efektif. Dengan mengerti bagaimana pembeli

melalui proses pengenalan masalah hingga ke perilaku setelah pembelian, para pemasar

dapat mengerti isyarat-isyarat penting bagimana memenuhi kebutuhan pembeli. Selain itu

dengan mengerti berbagai partisipan dalam proses pembelian dan pengaruh-pengaruh

utama dalam perilaku membeli mereka. Secara sadar maupun tidak, tindakan konsumen

dipengaruhi oleh sikap. Kenyataan yang ada telah membuktikan bahwasannya sikap

konsumen turut mempengaruhi keputusan pembelian. Hasil penelitian yang dilakukan

oleh para ahli menunjukkan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan antara sikap

terhadap keputusan pembelian yang dilakukan oleh konsumen. Berkaitan dengan

perubahan sikap konsumen dalam memilih produk laptop merek Acer juga dipicu

dangan banyaknya kemunculan baru yang turut meramaikan persaingan laptop di pasar

elektronik.

Realita yang terjadi dalam memutuskan membeli produk laptop merek Acer

menurun dari tahun 2008-2011. Gambar 1.1 berikut ini menunjukkan laporan penjualan

(25)

0

Sumber: 3G Shop service Center Acer Sumatera utara, 2011

Gambar 1.1 Laporan Penjualan Per Unit Laptop Setiap Tahun

Pada Gambar 1.1 dijelaskan Sikap konsumen dalam membeli laptop cenderung

menurun dari tahun ke tahun. Pada tahun 2008 jumlah konsumen membeli laptop yang

tertinggi dengan jumlah mencapai 5400 unit. Sedangkan pada tahun 2009 jumlah

konsumen membeli laptop menurun dengan jumlah 4300 unit dan disusul dengan tahun

2010 dengan jumlah 3000 unit dan 2011 dengan jumlah 2500 unit.

Sikap konsumen dapat dikatakan sesuatu yang unik, karena preferensi dan sikap

terhadap produk setiap orang berbeda. Selain itu konsumen berasal dari beberapa

segmen, sehingga apa yang diinginkan dan dibutuhkan juga berbeda dan sikap konsumen

terhadap suatu merek produk akan bervariasi tingkatannya, ada yang sangat menyukai

atau bahkan ada yang begitu sangat tidak menyukainya. Ketika konsumen menyatakan

derajat tingkat kesukaan terhadap suatu produk, maka ia mengungkapkan intensitas

sikapnya. Produsen perlu memahami sikap konsumen terhadap produk atau merek yang

(26)

1.2. Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang maka dirumuskan permasalahan yaitu

1. Apakah pengembangan produk dan sikap konsumen berpengaruh positif dan

signifikan terhadap keputusan pembelian laptop merek acer pada mahasiswa di

Fakultas Ekonomi Nomensen?.

2. Apakah pengembangan produk berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan

pembelian laptop merek acer pada mahasiswa di Fakultas Ekonomi Nomensen?.

3. Apakah sikap konsumen berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan

pembelian laptop merek acer pada mahasiswa di Fakultas Ekonomi Nomensen?.

1.3. Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini adalah

1. Untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh pengembangan produk dan sikap

konsumen terhadap keputusan pembelian laptop merek acer pada mahasiswa di

Fakultas Ekonomi.

2. Untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh pengembangan produk terhadap

keputusan pembelian laptop merek acer pada mahasiswa di Fakultas Ekonomi

Nomensen.

3. Untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh sikap konsumen terhadap keputusan

pembelian laptop merek acer pada mahasiswa di Fakultas Ekonomi Nomensen.

(27)

Sebagai bahan masukan dan mendapatkan informasi dari konsumen mengenai

pengaruh pengembangan produk dan sikap konsumen terhadap keputusan

pembelian laptop merek acer .

2. Bagi Peneliti

Menambah dan memperluas pengetahuan peneliti dalam bidang pemasaran

khususnya yang berhubungan dengan pengaruh keputusan konsumen dalam

pembelian laptop merek Acer.

3. Bagi Peneliti selanjutnya

Dapat digunakan sebagai referensi untuk penelitian selanjutnya sebagai bahan

(28)

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Penelitian Terdahulu

Poluan (2009) meneliti dengan judul ” Analisis pengaruh inovasi produk dan

inovasi yang akan datang terhadap keputusan pembelian konsumen (studi kasus pada

konsumen telepon selular Nokia)”. Variabel-variabel dalam penelitian ini meliputi

inovasi produk, inovasi yang akan datang dan keputusan pembelian. Alat analisis data

dengan menggunakan metode Structural Equation Modeling (SEM). Hasil penelitian

menunjukkan bahwa inovasi produk dan preferensi untuk menunda pembelian secara

positif dan signifikan berpengaruh terhadap keputusan pembelian konsumen. Inovasi

produk memiliki pengaruh positif terhadap inovasi yang akan datang. Demikian pula

inovasi yang akan datang memiliki pengaruh yang positif terhadap preferensi konsumen

untuk menunda pembelian. Akan tetapi, inovasi yang akan datang memiliki pengaruh

yang negatif terhadap keputusan pembelian konsumen.

Wahyuni (2008) melakukan penelitian dengan judul : “Pengaruh Motivasi,

Persepsi, dan Sikap Konsumen Terhadap Keputusan Pembelian Sepeda Motor Merek

“Honda” di Kawasan Surabaya Barat. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui dan

menganalis pengaruh motivasi, persepsi dan sikap konsumen terhadap keputusan

pembelian. Metode penelitian yang digunakan dengan menggunakan model analisis

regresi linear berganda. Dari hasil uji F diketahui motivasi, persepsi, sikap konsumen

berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian motor merek

(29)

berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian Sepeda Motor

Merek “Honda” di Kawasan Surabaya Barat.

Triany (2009) melakukan penelitian dengan judul : “Pengaruh Sikap Konsumen

Terhadap Keputusan Pembelian Handphone Nokia (Survei Pada Pengunjung Nokia Care

Bimasakti Malang). Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui dan menganalis

pengaruh Sikap Konsumen terhadap keputusan pembelian. Metode penelitian yang

digunakan dengan menggunakan model analisis regresi linear berganda. Dari hasil uji F

diketahui sikap konsumen yang terdiri dari persepsi, perasaan, dan kepercayaan

berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian Handphone Nokia dan

berdasarkan uji t diketahui bahwa yang berpengaruh dominan adalah variabel perasaan

terhadap keputusan pembelian Handphone Nokia di Care Bimasakti Malang

2.2. Keputusan Pembelian

2.2.1. Pengertian Keputusan Pembelian

Keputusan pembelian merupakan kegiatan individu yang secara langsung terlibat

dalam pemgambilan keputusan untuk melakukan pembelian terhadap produk yang

ditawarkan oleh penjual. Pemahaman kebutuhan dan proses pembelian konsumen adalah

sangat penting dalam membangun strategi pemasaran yang efektif. Dengan mengerti

bagaimana pembeli melalui proses pengenalan masalah, pencarian informasi, mengevaluasi

alternatif, memutuskan membeli, dan perilaku setelah membeli para pemasar dapat

mengambil isyarat-isyarat penting bagaimana memenuhi kebutuhan pembeli. Menurut

Setiadi (2008:69) “Keputusan pembelian adalah perilaku konsumen dalam memperlakukan

(30)

Ada tiga tiga aktivitas yang berlangsung dalam proses keputusan pembelian oleh

konsumen yaitu ( Hahn, 2002:83) :

1. Rutinitas konsumen dalam melakukan pembelian.

2. Kualitas yang diperoleh dari suatu keputusan pembelian.

3. Komitmen atau loyalitas konsumen untuk tidak akan mengganti keputusan

yang sudah biasa di beli dengan produk pesaing.

Menurut Durianto, et.al (2003:91) niat untuk membeli merupakan sesuatu yang

berhubungan dengan rencana konsumen untuk membeli produk tertentu, serta berapa

banyak unit produk yang dibutuhkan pada periode tertentu. Niat beli merupakan

pernyataan mental konsumen yang merefleksikan rencana pembelian sejumlah produk

dengan merek tertentu. Pengetahuan akan niat beli sangat diperlukan para pemasar untuk

mengetahui niat konsumen terhadap suatu produk maupun untuk memprediksikan

perilaku konsumen pada masa yang akan datang.

Minat membeli terbentuk dari sikap konsumen terhadap produk dari keyakinan

konsumen terhadap kualitas produk. Semakin rendah keyakinan konsumen terhadap suatu

produk akan menyebabkan menurunnya keputusan pembelian konsumen. Minat (interest)

digambarkan sebagai suatu situasi seseorang sebelum melakukan suatu tindakan, yang

dapat dijadikan dasar untuk memprediksi perilaku atau tindakan tersebut. keputusan

pembelian merupakan perilaku yang muncul sebagai respon terhadap objek yang

menunjukkan keinginan pelanggan untuk melakukan pembelian (Kotler,2002:128).

(31)

1. Minat dianggap sebagai sebuah

‘perangkap’ atau perantara antara faktor-faktor motivasional yang mempengaruhi

perilaku.

2. Minat juga mengindikasikan seberapa jauh seseorang mempunyai kemampuan untuk

mencoba.

3. Minat menunjukkan pengukuran kehendak seseorang.

4. Minat berhubungan dengan perilaku yang terus-menerus.

Terdapat perbedaan antara pembelian aktual yang benar-benar dilakukan oleh

konsumen dengan keputusan pembelian. keputusan pembelian adalah kecenderungan

pembelian untuk melakukan pembelian pada masa yang akan datang, namun pengukuran

terhadap kecenserungan terhadap pembelian umumnya dilakukan guna memaksimumkan

prediksi terhadap pembelian aktual itu sendiri. Uraian mengenai pengertian keputusan

pembelian diatas maka dapat disimpulkan bahwa keputusan pembelian adalah tahap

kecenderungan perilaku membeli dari konsumen pada suatu produk barang atau jasa yang

dilakukan pada jangka waktu tertentu dan secara aktif menyukai dan mempunyai sikap

positif terhadap suatu produk barang/jasa, didasarkan pada pengalaman pembelian yang

telah dilakukan pada masa lampau, indikator dari keputusan pembelian yaitu

1. Kemantapan pada sebuah produk

2. Kebiasaan dalam membeli produk

3. Menberikan rekomendasi kepada orang lain

4. Melakukan pembelian ulang

Keputusan adalah pemilihan suatu tindakan dari dua atau lebih pilihan alternatif.

(32)

tidak, kapan membeli, dimana membeli, dan bagaimana cara membayarnya. Keputusan

pembelian merupakan kontinue dan memiliki dua dimensi. Dimensi pertama adalah

degree, menunjukkan keterlibatan konsumen di dalam keputusan membeli yaitu dari high

involvement decision (keputusan pembelian dengan keterlibatan tinggi) ke low

invoolvement purchase decision (keputusan pembelian dengan keterlibatan rendah).

Dimensi kedua adalah content, menunjukkan jumlah informasi yang dibutuhkan oleh

konsumen untuk dapat membuat keputusan pembelian yaitu dari decision making

(mencari informasi dan mempertimbangkan berbagai alternatif merek) ke habit (sedikit

membutuhkan informasi dan hanya mempertimbangkan satu merek saja) (Tatik Suryani

2003:79).

2.2.2 Tipe keputusan pembelian a. Dimensi degree

Pembuatan keputusan pembelian dapat bergerak dari pembuatan keputusan pembelian

dengan keterlibatan tinggi (high involvement purchase decision) ke pembuatan keputusan

pembelian dengan keterlibatan rendah (low involvement purchase decision). Konsumen

akan lebih terlibat dengan suatu produk ketika produk yang akan dibeli memiliki kriteria

sebagai berikut.

1. Penting bagi konsumen

2. Memiliki keterlibatan emosional

3. Secara kontiniu menarik bagi konsumen

4. Mengakibatkan resiko keuangan

(33)

Dengan demikian, semakin penting dan beresiko suatu produk yang akan dibeli,

konsumen semakin mempertimbangkan berbagai merek dan mencari berbagai informasi

yang dibutuhkan.

b. Complex decision making

Complex decision making bisa terjadi, ketika konsumen melakukan pembelian produk

yang membutuhkan berbagai pertimbangan sehubungan dengan pentingnya produk dan

tingginya resiko bagi individu konsumen. Pada umumnya, konsumen akan

mempertimbangkan berbagai merek dan mencari berbagai informasi yang dibutuhkan

sebelum membeli rumah atau mobil. Informasi ini penting bagi konsumen, supaya tidak

terjadi post purchase dissonaance (ketidaknyamanan setelah pembelian).

c. Limited decision making

Limited decision making terjadi ketika konsumen melakukan keputusan untuk membeli

suatu produk yang membutuhkan pertimbangan merek dan informasi, yang secara

kontiniu menarik bagi konsumen sering mengkonsumsi atau menggunakan produk

tersebut. Proses pembuatan keputusan terbatas ini membutuhkan lebih sedikit informasi

daripada complex decision making.

Berdasarkan teorinya, pembelian cereal atau makanan ringan termasuk dalam limited

decision making. Namun bagi konsumen yang sedang melakukan diet kalori atau

konsumen yang berwawasan green product, atau natural product, mereka akan melakukan

pencarian informasi yang lebih banyak untuk

memutuskan pembelian produk sereal atau makanan ringan, daripada konsumen pada

umumnya, sehingga pembuatan keputusannya termasuk kompleks.

(34)

Brand loyalty menunjukkan sikap loyal terhadap merek tertentu dan berdampak pada

pembelian secara konsisten sepanjang waktu. Konsumen loyal terhadap merk tertentu

akan melakukan pembelian merk tersebut dalam jangka panjang, dan membutuhkan

informasi yang relatif sedikit, karena sudah menjadi kebiasaannya untuk membeli produk

dengan merek tersebut. Loyalitas konsumen terhadap merek tertentu ini disebabkan oleh

rasa puas terhadap merk tersebut secara berulang-ulang sehingga menjadi kebiasaan.

e. Inertia

Ketika konsumen menggunakan hierarki low involvement, konsumen membentuk

keyakinan terhadap produk secara pasif dan membuat keputusan hanya dengan

memproses sedikit informasi dan selanjutnya mengevaluasi merek setelah pembelian.

Jenis produk inertia antara lain garam dapur. Konsumen tidak perlu pikir panjang untuk

membeli garam dapur berdasarkan pengalamannya di masa lalu terhadap merk tertentu,

atau merek lain yang tersedia di toko. Proses ini kadang disebut dengan spurious loyalty,

karena seakan-akan konsumen loyal terhadap merek garam tersebut, namun ketika merek

garam yang dimaksud tidak tersedia, konsumen akan dengan cepat beralih merek tanpa

pikir panjang lagi.

2.3. Produk

2.3.1. Pengertian Produk

Sebagian besar keuntungan yang didapat oleh perusahaan berasal dari kepuasan

konsumen dalam menikmati produknya. Konsep produksi berpendapat bahwa

konsumen akan menyukai produk yang berkualitas dengan harga yang relatif murah.

Perusahaan dalam proses kegiatan produksi haruslah mengerti dan mengetahui dengan

(35)

produk adalah segala sesuatu yang dapat ditawarkan ke pasar untuk menarik perhatian,

dimiliki, digunakan atau dikonsumsi yang dapat memuaskan keinginan atau kebutuhan.

Produk yang dihasilkan oleh perusahaan dapat berupa barang ataupun jasa. Ketika

perusahaan menawarkan produknya kepada masyarakat, perusahaan harus memiliki

keyakinan bahwa produk yang akan diluncurkan itu memang dirancang untuk dapat

memuaskan keinginan konsumen. Oleh karena itu, proses merancang sebuah produk,

bukan sekedar menyangkut penentuan manfaat apa yang akan dipenuhi, melainkan juga

menyangkut keputusan disain produk, nama merek, merek dagang, jaminan, citra produk

dan layanan konsumen.

Produk adalah sesuatu yang dapat ditawarkan ke dalam pasar untuk diperhatikan,

dimiliki, dipakai atau dikonsumsi sehingga dapat memuaskan keinginan atau kebutuhan

(Kotler dan Armstrong, 2001:32). Howard (2000:36) menyatakan :”Products as a

complexs characteristic that can be sense or not, including package, colour, price,

company prestige and retail that is accepted by the consumer to satisfy their needs.”

Charty dan Perreault (2003:132) menyatakan bahwa produk merupakan hasil dari

produksi yang akan dilempar ke konsumen untuk didistribusikan dan dimanfaatkan

konsumen untuk memenuhi kebutuhannya. Karena pelanggan membeli kepuasan produk

berarti segala sesuatu yang dapat memenuhi kebutuhan konsumen. Dengan demikian

dapat disimpulkan bahwa produk adalah segala sesuatu yang dihasilkan produsen baik

berupa barang maupun jasa yang didistribusikan ke pasar guna memenuhi kebutuhan

(36)

2.3.2. Pengembangan Produk

Pengembangan produk bergerak selangka lebih maju dengan mengkonversikan

penerapan untuk mengahasilkan produk yang dapat dipasarkan. Menurut Lamb et.al

(2001:78) “Pengembangan produk adalah Strategi pemasaran yang memerlukan

penciptaan produk baru yang dapat dipasarkan, proses merubah aplikasi untuk

teknologi baru ke dalam produk yang dapat di pasarkan. Menurut Kotler (2000:374)

“Pengembangan produk adalah tiap perusahaan harus mengembangkan produk baru.

Pengembangan produk baru membentuk masa depan perusahaan. Produk pengganti harus

diciptakan untuk mempertahankan atau membangun penjualan. Perusahaan dapat

menambah produk baru melaui akuisisi dan/atau pengembangan produk baru”.

Pengertian pengembangan produk menurut Djaslim Saladin dan Yevis Marty

Oesman (2002:76) meliputi :

1. Produk baru yaitu

a. Produk yang benar-benar inovatif dan benar-benar unik

b. Produk pengganti yang benar-benar berbeda dari produk yang sudah ada

c. Produk imitative, yaitu produk yang baru bagi perusahaan tertentu tapi bukan baru

di dalam pasar

d. Produk yang menggunakan bahan baku baru sama sekali

2. Pengembangan produk

a. Riset pemasaran

b. Rekayasa

(37)

3. Modifikasi produk, yaitu memperbaiki produk yang sudah ada yang meliputi

quality, feature, dan style yang tujuannya meningkatkan penjualan. Modifikasi

produk menciptakan tiga dimensi, yaitu

a. Perbaikan mutu (Quality Improvement)

b. Perbaikan ciri-ciri khas (Feature Improvement)

c. Perbaikan gaya (Style Improvement)

4. Merchandising, yaitu semua aktivitas perencanaan baik dari produsen maupun

pedagang perantara yang dimaksudkan untuk menyesuaikan antara produk-produk

yang dihasilkan dengan permintaan pasar

2.3.3. Tujuan Pengembangan Produk

Menurut Buchari Alma (2000:101) tujuan pengembangan produk adalah

1. Untuk memenuhi keinginan konsumen yang belum puas

2. Untuk menambah omzet penjualan

3. Untuk memenangkan persaingan

4. Untuk mendayagunakan sumber-sumber produksi

5. Untuk meningkatkan keuntungan dengan pemakaian bahan yang sama

6. Untuk mendayagunakan sisa-sisa bahan

7. Untuk mencegah kebosanan konsumen

8. Untuk menyederhanakan produk, pembungkus

2.3.4 Tahap-Tahap Pengembangan Produk

Agar pelaksanaan pengembangan produk dapat berjalan dengan baik dan sesuai

(38)

pengembangan produk. Menurut Kotler (2002: 382) tahap-tahap pengembangan produk

terbagi menjadi delapan tahap yaitu :

1. Pemunculan Gagasan

Pengembangan produk berawal dari pencarian gagasan. Gagasan produk biasanya

berasal dari berbagai sumber, diantaranya yaitu manajer pengembangan dan

penelitian, pelanggan, ilmuwan, pesaing, pegawai, pesaing, saluran pemasaran dan

manajemen puncak

2. Penyaringan Gagasan

Gagasan yang disampaikan oleh pihak-pihak di atas disortir menjadi tiga kelompok

yaitu gagasan yang menjanjikan, gagasan yang pas-pasan, dan gagasan yang ditolak.

Dalam menyaring gagasan, perusahaan harus memperhatikan dan menghindari dua

kesalahan yaitu

a. Kesalahan Membuang, kesalahan ini terjadi jika perusahaan membuang ide yang

sebenarnya baik untuk dikembangkan. Karena kurangnya gambaran perusahaan

terhadap potensi ide tersebut maka perusahaan membuangnya

b. Kesalahan Jalan Terus, kesalahan ini terjadi apabila perusahaan mengembangkan

ide yang sebenarnya merugikan, hal ini akan mengakibatkan produk yang

dikembangkan mengalami kegagalan di pasar

3. Pengembangan dan Penyajian Konsep

Gagasan yang menarik harus disempurnakan menjadi konsep yang dapat diuji,

gagasan produk adalah yang mungkin dapat ditawarkan oleh perusahaan ke pasar.

Konsep produk adalah versi terinci dari suatu gagasan yang dinyatakan dalam

(39)

4. Pengembangan Strategi Pemasaran

Perusahaan yang mengembangkan produk dengan melalui strategi pemasarannya

perlu memperkenalkan produknya kepada pasar, yang mencakup tiga bagian pokok

yaitu

a. Bagian pertama

1. Menjelaskan ukuran, struktur dan perilaku pasar sasaran

2. Rencana penentuan posisi produk, penjualan, pangsa pasar dan laba yang

diinginkan dalam beberapa tahun yang akan dating

b. Bagian kedua

1. Mengikhtisarkan rencana harga produk itu

2. Strategi distribusi

3. Anggaran pemasaran untuk tahun pertama

c. Bagian ketiga

1. Menjelaskan penjualan jangka panjang

2. Menjelaskan sasaran laba

3. Menjelaskan strategi bauran pemasaran selama jangka waktu itu

5. Analisis Bisnis

Setelah manajemen mengembangkan konsep produk dan strategi penasaran,

manajemen dapat mengevaluasi daya tarik bisnis. Manejemen perlu melakukan

persiapan proyeksi penjualan, biaya, dan laba untuk menentukan apakah semua itu

memenuhi tujuan perusahaan. Jika memenuhi, konsep itu dapat dilanjutkan ketahap

pengembangan produk

(40)

Jika konsep produk dapat melewati pengujian bisnis, konsep itu akan berlanjut ke

bagian litbang dan/atau rekayasa untuk dikembangkan menjadi produk fisik

7. Pengujian Pasar

Tahap dimana produk diberi merek, kemasan dan program atas tanggapan konsumen

dan penyaluran terhadap masalah-masalah perlakuan, penggunaan dan pembelian

barang ulang produk senyatanya serta pengkajian atas seberapa luas pasar

sesungguhnya. Luasnya pengujian pasar yang harus diadakan akan bergantung pada

dua segi yaitu biaya dan resiko penanaman modal disatu pihak dan pihak lainnya

adalah keterbatasan waktu dan biaya penelitian

8. Tahap Komersialisasi

Tahap ini merupakan tahap peluncuran produk ke pasar dimana perusahaan yang

berkapasitas sebagai produsen suatu produk akan memutuskan mengenai peluncuran

produk ke pasar. Dalam tahap ini, kewajiban manajemen adalah menentukan kapan

(when), kepada siapa (who), dan bagaimana (how) produk-produk itu dipasarkan

Langka-langkah dalam pengembangan produk baru (Lamb et.al 2001:93) yaitu:

1. Membuat komitmen jangka panjang yang diperlukan untuk mendukung inovasi

dan pengembangan produk baru.

2. Menggunakan pendekatan khusus perusahaan, digerakkan oleh tujuan korporasi

dan strategi-strategi yang telah ditegaskan sebagai strategi utama mereka.

3. Menjadikan pengalaman sebagai modal untuk mencapai dan mempertahankan

(41)

4. Membangun suatu Lingkungan- gaya manajemen, struktur organisasi dan

dukungan manajemen puncak yang kondusif guna mencapai tujuan spesifik

produk baru serta tujuan kororasi.

Proses pengembangan produk baru terdiri dari :

1. Strategi produk baru

2. Menghasilkan gagasan

3. Penyaringan gagasan

4. Analisis bisnis

5. Pengembangan

6. Uji coba pemasaran

7. Komersialisasi

8. Produk baru

2.3.5. Keputusan Produk

Keputusan yang berhubungan dengan pengembangan dan pemasaran produk

individual dapat dilihat pada Gambar 2.1 :

Gambar 2.1 Keputusan Produk Individual

Beberapa hal yang menyangkut keputusan produk yang perlu diperhatikan adalah

:

(42)

2. Mutu produk

3. Sifat/ciri produk

b. Model produk/desain produk

1. Merek

2. Kemasan

3. Label

Menurut Kotler, (2003:59) menyatakan ada dua hal penting dalam menyusun

kombinasi kebijakan produk yaitu :

a. Peranan produk dalam menghasilkan keuntungan bagi perusahaan

b. Peranan produk dalam menunjang keberhasilan penjualan

2.3.6. Atribut Produk

1. Kualitas/Mutu Produk

Produk yang berkualitas merupakan sesuatu yang di dambakan konsumen.

Menurut Chase dan Aqualius (dalam Haming,2001:68) bahwa konsep mutu telah

mengalami pergeseran. Konsep yang lama memandang mutu sebagai derajat

kesesuaian antara produk yang dihasilkan dengan spesifikasi atau rencana yang telah

ditentukan produsen sebelumnya. Semakin tinggi derajat kecocokan produk dengan

spesifikasi mutu (standar) yang telah ditetapkan semakin tinggi pula mutu produk

yang bersangkutan.

Konsep yang baru, memaknai mutu adalah derajat kemampuan suatu produk

memberikan rasa puas kepada pemakainya. Semakin tinggi derajat kepuasan yang

diterima konsumen atas pemakaian suatu produk, mengindikasikan produk semakin

(43)

yang baru mutu ditentukan berdasarkan penilaian konsumen. Konsep mutu yang baru ini

merupakan orientasi produsen saat ini dalam menjalankan aktivitas produksinya.

Kualitas produk barang (tangible products good quality) ditentukan oleh

faktor-faktor :

1. Kinerja : karakteristik fungsi dasar produk

2. Penampilan fisik : bentuk yang ditampilkan

3. Kehandalan : kekonsistenan suatu produk dapat digunakan

4. Ukuran standar : bahan baku produk terbuat dari bahan-bahan menurut ukuran

tertentu

5. Daya tahan : umur teknik dan umur ekonomi produk

6. Tingkat pelayanan : kecepatan dan kemudahan dalam mendapatkan pelayanan

baik sebelum maupun sesudah penjualan

7. Keindahan : segi estetika dari bentuk fisik produk

8. Kualitas relatif : merupakan akibat dari kurangnya pengetahuan pembeli akan ciri

produk yang dibeli sehingga pembeli mengukur kualitas produk dari segi harga,

merk, iklan, reputasi perusahaan.

Produk-produk yang memiliki ciri-ciri di atas dapat dikategorikan sebagai suatu

produk yang berkualitas yang dapat menciptakan kepuasan konsumen dan penjualan

perusahaan. Dalam hubungannnya dengan peningkatan mutu, produsen mempunyai dua

tugas dalam mengembangkan produk, yaitu :

2. Memutuskan seberapa tinggi mutu produk yang diinginkan

Seberapa tinggi kriteria kerja (misalnya : manfaat, kecepatan yang harus dipenuhi

(44)

3. Mewujudkan mutu produk tersebut

Dalam memutuskan seberapa tinggi mutu produk, produsen harus bertitik tolak pada

sudut pandang pemasaran untuk mempertimbangkannya. Artinya perusahaan harus

menyelidiki beragam keinginan konsumen terhadap berbagai atribut kemampuan

kerja dan bagaimana posisi produk pesaing. Hal ini dapt dimanfaatkan untuk

mengidentifikasikan posisi perusahaan dalam hal menarik pembeli dalam jumlah

yang besar (Mc Charty dan Perreault, 2003:138)

3. Sifat/Ciri Produk

Ciri produk bagi usaha pemasaran merupakan satu cara memenangkan persaingan,

karena hal ini adalah alat untuk membedakan produk perusahaan dengan produk

saingan. Menjadi produsen pertama yang memperkenalkan ciri baru yang memang

dibutuhkan dan bernilai tinggi adalah salah satu strategi paling efektif dalam

memenangkan persaingan.

4. Model Produk/Disain Produk

Cara lain untuk memperjelas kekhasan produk ialah lewat model/disain produk.

Disain berpegang pada anggapan ”bentuk ditentukan fungsi” dari produk. Disain

yang bagus berkontribusi pada manfaat yang diberikan produk dan sekaligus menjadi

daya tarik produk. Dengan demikian, disain yang bagus dapat menarik perhatian

konsumen, memperbaharui minat konsumen, menurunkan biaya dan

mengkombinasikan berbagai variasi produk ke dalam pasar sasaran (Mc Charty,

2003:136). Model produk adalah gaya yang sedang populer dan berlaku dalam suatu

(45)

Model produk biasanya berjalan melewati tiga tahap, yakni : tahap ekslusif tahap

peniruan dan tahap model massal, yang keseluruhannya perlu mendapat perhatian

bagi produsen (Chester R Wasson, dalam Kotler, 2003).

a. Tahap Ekslusif

Tahap Eksklusif adalah periode di mana konsumen menaruh perhatian kepada sesuatu

yang baru untuk diterapkan pada mereka sendiri sehingga kelihatan berbeda dari

produsen yang lain. Produk dibuat dengan pesanan khusus atau diproduksi dengan

jumlah terbatas.

b. Tahap Peniruan

Tahap Peniruan yaitu tahap dimana konsumen yang lain ikut masuk..menandai

golongan pelopor model tadi. Pada tahap ini produsen lain mulai produksi dalam

jumlah yang lebih banyak.

c. Tahap Model Massal

Tahap model massal adalah tahap dimana model sudah menjadi populer dan produsen

mulai memproduksi secara besar-besaran. Jadi model cenderung untuk tetapi populer

untuk sementara waktu dan menurun pelan-pelan.

2.4. Sikap Konsumen

2.4.1. Pengertian Sikap Konsumen

Sikap konsumen adalah mempelajari kecenderungan memberikan tanggapan

terhadap suatu objek, baik disenangi ataupun tidak disenangi secara konsisten (Setiadi

(46)

dimiliki. Sikap konsumen sebagai suatu evaluasi yang menyeluruh dan memungkinkan

seseorang untuk merespon dengan cara yang menguntungkan atau tidak terhadap obyek

yang dinilai. Menurut Robbins (2006:89) sikap konsumen adalah pernyataan-pernyataan

atau penilaian evaluatif berkaitan dengan obyek,orang atau suatu peristiwa. Sedangkan

menurut Simamora (2002:48) bahwa di dalam sikap konsumen terdapat tiga komponen

yaitu

1) Cognitive component: kepercayaan konsumen dan pengetahuan tentang

obyek.Yang dimaksud obyek adalah atribut produk, semakin positif kepercayaan

terhadap suatu merek suatu produk maka keseluruhan komponen kognitif akan

mendukung sikap secara keseluruhan. Menurut Loudan dan Delabitta (2004:72);

komponen kognitif merupakan kepercayaan terhadap merek, komponen afektif

merupakan evaluasi merek dan komponen kognatif menyangkut maksud atau niatan

untuk membeli.

2) Affective

component : emosional yang merefleksikan perasaan seseorang terhadap suatu obyek,

apakah obyek tersebut diinginkan atau disukai.

3) Behavioral component: merefleksikan kecenderungan dan perilaku aktual terhadap

suatu obyek, yang mana komponen ini menunjukkan kecenderungan melakukan suatu

tindakan.

Menurut Mowen dan Minor (2002:79) sikap konsumen adalah inti dari rasa suka

dan tidak suka bagi orang, kelompok situasi, objek, dan ide-ide tidak berwujud tertentu.

Schiffman dan Kanuk dalam Suryani (2008:60) menyatakan sikap konsumen merupakan

(47)

seseorang senang atau tidak senang, setuju atau tidak setuju terhadap suatu objek.

Kepercayaan konsumen terhadap suatu produk bahwa produk tersebut memiliki atribut

adalah akibat dari pengetahuan konsumen. Menurut Mowen dan Minor kepercayaan

konsumen adalah pengetahuan konsumen mengenai suatu objek, atributnya, manfaatnya.

Pengetahuan tersebut berguna dalam mengkomunikasikan suatu produk dan atributnya

kepada konsumen. Sikap konsumen menggambarkan kepercayaan konsumen terhadap

berbagai atribut tersebut. Berikut adalah beberapa karakteristik sikap konsumen :

1. Sikap konsumen memiliki objek,

2. Konsistensi sikap konsumen,

3. Sikap konsumen positif, negatif, netral,

4. Resistensi sikap konsumen, dan

5. Keyakinan sikap konsumen.

2.4.2. Fungsi-fungsi Sikap konsumen

Menurut Katz dalam Sumarwan (2002:91) mengklasifikasikan fungsi sikap

konsumen yaitu:

a. Fungsi Utilitarian

Merupakan fungsi yang berhubungan dengan prinsip-prinsip dasar imbalan dan hukuman.

Di sini konsumen mengembangkan beberapa sikap konsumen terhadap produk atas dasar

apakah suatu produk memberikan kepuasan atau kekecewaan.

b. Fungsi Ekspresi Nilai

Konsumen mengembangkan sikap konsumen terhadap suatu merek produk bukan

didasarkan atas manfaat produk itu, tetapi lebih didasarkan atas kemampuan merek

produk itu mengekspresikan nilai-nilai yang ada pada dirinya.

(48)

Sikap konsumen yang dikembangkan oleh konsumen cenderung untuk melindunginya

dari tantangan eksternal maupun perasaan internal, sehingga membentuk fungsi

mempertahankan ego.

d. Fungsi Pengetahuan Sikap konsumen membantu konsumen mengorganisasikan

informasi yang begitu banyak yang setiap hari dipaparkan pada dirinya sendiri.

2.4.3. Model Sikap konsumen

Secara garis besar,Sumarwan (2002:63) mengungkapkan bahwa terdapat beberapa

model sikap konsumen, antara lain :

a. The Tricomponent Attitude Model (Triandis). Sikap konsumen terhadap suatu produk

terbentuk dari tiga komponen yaitu kepercayaan (kognitif), emosi (afektif), dan keinginan

berperilaku (konatif).

b. Multi Attribute Attitude Model (Fishbein). Model multiatribut menjelaskan bahwa

sikap konsumen terhadap suatu model sikap (produk atau merek) sangat ditentkan oleh

sikap konsumen terhadap atribut-atribut yang dievaluasi. Model tersebut disebut

multiatribut karena evaluasi konsumen terhadap objek berdasarkan kepada evaluasinya

terhadap banyak atribut yang dimiliki oleh objek tersebut.

c. Ideal Point Model (Model Angka Ideal) menjelaskan bahwa model angka ideal ini

memberikan informasi mengenai sikap konsumen terhadap merek suatu produk dan

sekaligus bisa memberikan informasi mengenai merek yang ideal yang dirasakan

konsumen.

(49)

Sikap konsumen harus terkait dengan objek, objek tersebut bisa terkait dengan

berbagai konsep konsumsi dan pemasaran seperti produk, merek, iklan, harga,

kemasan, penggunaan, media, dan sebagainya.

2) Konsistensi sikap

Sikap adalah gambaran perasaan dari seorang konsumen, dan perasaan tersebut akan

direfleksikan oleh perilakunya. Karena itu sikap memiliki konsistensi dengan

perilaku.

3) Sikap positif, negatif, dan netral

Sikap yang memiliki dimensi positif, negatif, dan netral disebut sebagai karakteristik

valance dari sikap.

4) Intensitas sikap

Sikap seorang konsumen terhadap suatu merek produk akan bervariasi tingkatannya,

ada yang sangat menyukai atau bahkan ada yang begitu sangat tidak menyukainya.

Ketika konsumen menyatakan derajat tingkat kesukaan terhadap suatu produk, maka

ia mengungkapkan intensitas sikapnya.

5) Resistensi sikap

Resistensi adalah seberapa besar sikap seorang konsumen bisa berubah. Pemasar

penting memahami bagaimana resistensi konsumen agar bisa menerapkan strategi

pemasaran yang tepat.

6) Persistensi sikap

Persistensi adalah karakteristik sikap yang menggambarkan bahwa sikap akan

(50)

7) Keyakinan sikap

Keyakinan adalah kepercayaan konsumen mengenai kebenaran sikap yang

dimilikinya.

8) Sikap dan situasi

Sikap seseorang terhadap objek seringkali muncul dalam konteks situasi. Ini artinya

situasi akan mempengaruhi sikap konsumen terhadap suatu objek.

2.4.5. Fungsi Sikap Konsumen

Daniel Katz seperti yang dikutip Mowen dan Minor (Sumarwan, 2004:64)

mengemukakan empat fungsi dari sikap, yaitu:

1) Fungsi Utilitarian

Seseorang menyatakan sikapnya terhadap suatu objek atau produk karena ingin

memperoleh manfaat dari produk (rewards) tersebut atau menghindari resiko dari

produk (punishment). Sikap berfungsi mempertahankan perilaku untuk mendapatkan

penguatan positif (positive reinforcement) atau menghindari resiko, karena itu sikap

seperti operant conditioning.

2) Fungsi mempertahankan ego

Sikap berfungsi untuk melindungi seseorang (citra diri-self images) dari keraguan

yang muncul dari dalam dirinya atau dari faktor luar yang mungkin menjadi ancaman

bagi dirinya. Sikap tersebut berfungsi untuk meningkatkan rasa aman dari ancaman

yang datang dan menghilangkan keraguan yang ada dalam diri konsumen.

(51)

Sikap berfungsi untuk menyatakan nilai-nilai, gaya hidup, dan identitas sosial dari

seseorang. Sikap akan menggambarkan minat, hobi, kegiatan, dan opini dari seorang

konsumen.

4) Fungsi pengetahuan

Keingintahuan adalah salah satu karakter konsumen yang penting. Pengetahuan yang

baik mengenai suatu produk seringkali mendorong seseorang untuk menyukai produk

tersebut. Karena itu sikap positif terhadap suatu produk seringkali mencerminkan

pengetahuan konsumen terhadap suatu produk.

2.4.6. Faktor yang Mempengaruhi Pembentukan Sikap Konsumen

Menurut Simamora (2004:43) pembentukan sikap dipengaruhi secara berarti oleh

pengalaman, pengaruh keluarga atau kawan, pemasaran langsung (direct marketing), dan

media massa.

1. Pengalaman

Menurut Prasetijo (2005:67) Pengalaman langsung oleh konsumen dalam mencoba

dan mengevaluasi produk dapat mempengaruhi sikap konsumen terhadap produk

tersebut. Menurut Simamora (2004) bahwa sikap terhadap produk tidak hanya

berkenaan dengan produk itu sendiri, akan tetapi juga faktor lain yang berinteraksi

dengan kita dalam proses memperoleh (membeli) produk.

2. Peran keluarga

Menurut Sumarwan (2004:82) keluarga adalah lingkungan di mana sebagian besar

konsumen tinggal dan berinteraksi dengan anggota keluarga lainnya. Anggota

keluarga akan saling mempengaruhi dalam pengambilan keputusan pembelian produk

Gambar

Table 1.1
Table 1.2 Perkembangan Teknologi produk laptop merek Acer
Gambar 1.1 Laporan Penjualan Per Unit Laptop Setiap Tahun
Gambar 2.1 Keputusan Produk Individual
+7

Referensi

Dokumen terkait

Proseding Penelitian Bidang Ilmu Eksakta 2011 105 Tujuan penelitian ini adalah untuk melihat perubahan status stunting dari usia 6-12 bulan ke usia 3-4 tahun dan pengaruh

macam orang. Ia akan menjadi harmonika yang merdu dalam sebuah simponi. Alunan simponi yang indah ini dapat menjadi suatu kekuatan besar dalam.. membangun umat. Iman

Yaitu alat bantu yang digunakan untuk mengidentifikasi kemampuan siswa dalam menyelesaikan tes matematika, dilakukan analisis pada lembar jawaban siswa. Proses

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan persepsi masyarakat Kelurahan Kenanga terhadap adanya pembangunan industri tepung tapioka dan menganalisis hubungan faktor

belajar yang dapat digunakan dalarn pembelajaran PA1 adalah

Kapitalisasi dan ancaman alih fungsi hutan oleh perkebunan kelapa sawit merupakan masalah serius yang dihadapi oleh masyarakat adat. Adanya nilai-nilai yang dilanggar

Perancangan ini dilakukan untuk menghadirkan dan merancang pusat furniture dan kerajinan di jepara sebagai wadah pemasaran, komunikasi, promosi pelatihan dan

Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian pupuk organik fermentasi padat memberikan pengaruh yang nyata terhadap jumlah polong berisi, jumlah bintil akar