• Tidak ada hasil yang ditemukan

FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI NILAI PRODUKSI KRUPUK MIE PADA INDUSTRI KRUPUK MIE DI DESA HARJOSARI LOR KECAMATAN ADIWERNA KABUPATEN TEGAL

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI NILAI PRODUKSI KRUPUK MIE PADA INDUSTRI KRUPUK MIE DI DESA HARJOSARI LOR KECAMATAN ADIWERNA KABUPATEN TEGAL"

Copied!
104
0
0

Teks penuh

Loading

Gambar

Gambaran Umum Daerah Dan Objek Penelitian ..............................   42
Tabel                                                                                                  Halaman
Gambar                                                                                                        Halaman
Tabel Tenaga Kerja ...............................................................................
+7

Referensi

Dokumen terkait

Pada nilai R2 sebesar 0.873 menunjukan sebesar 87,3% variasi hasil produksi gerabah dipengaruhi oleh variasi modal usaha, tenaga kerja, dan bahan baku, sedangkan yang

Berdasarkan latar belakang masalah diatas masalah produksi yang dihadapi oleh pengusaha kerajinan perak diduga bersumber dari masalah modal, tenaga kerja dan juga bahan baku,

Faktor-faktor produksi tersebut antara lain ialah modal, bahan baku, serta skill tenaga kerja (Sukirno, 2005:6). Jadi dapat disimpulkan bahwa tanpa adanya modal, bahan

Kerangka konseptual gambar 1 di atas menjelaskan pengaruh antara variabel bebas dan variabel terikat, yaitu pengaruh tenaga kerja (x1), nilai investasi (x2) dan

Deskripsi dari masing-masing variabel dalam penelitian ini yaitu luas lahan, tenaga kerja, bibit, pupuk, pestisida dan produksi padi petani di Desa Barugae

Untuk mengetahui diantara keempat variabel bebas tersebut yaitu Jumlah kredit usaha kecil, jumlah tenaga kerja industri kecil, pertumbuhan ekonomi, dan jumlah industri kecil

Untuk mengetahui pengaruh masing-masing variabel independent, yaitu variabel penggunaan tenaga kerja, lama usaha, tingkat pendidikan dan jumlah produksi mempunyai pengaruh

Terjadinya peningkatan produksi industri kecil di Kecamatan Gunung Kerinci pada tahun 2009 dan 2010 ini diduga karena terjadinya peningkatan jumlah modal kerja, bahan baku dan