• Tidak ada hasil yang ditemukan

Peran Sekretaris dalam Membantu Pelayanan Bagian Bidang Lelang di Kementrian Keuangan Kantor Direktorat Jenderal Kekayaan Negara Sumatera Utara

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Peran Sekretaris dalam Membantu Pelayanan Bagian Bidang Lelang di Kementrian Keuangan Kantor Direktorat Jenderal Kekayaan Negara Sumatera Utara"

Copied!
55
0
0

Teks penuh

(1)

DAFTAR PUSTAKA

DirektoranJenderal Kekayaan Negara, peraturan perundang – undangan pasal lelang Penerbit Kanwil DJKN (Direktorat Jenderal Kekayaan Negara) sumatera utara 2014

DJKN (Direktorat Jenderal Kekayaan Negara), Pengelolaan Kinerja, penerbit Media Kekayaan Negara Direktorat Jenderal Kekayaan Negara 2012, pdf

DJKN (Direktorat Jenderal Kekayaan Negara), Continuous Improvement Pelayanan Lelang penerbit Media Kekayaan Negara 2013, pdf

Donni Junipriansa, Kesekretariatan profesional, berkompeten cerdas, terampil dan melayani, Bandung penerbit alfabeta 2014

Eti Ratnawati & Sunarto,Sekretaris profesional, Yogyakarta Edisi 3, penerbit AMUS 2006

http//www.mitrawacanamedia.com, Diaz priantara, Perpajakan Indonesia, jakarta Penerbit mitra wacana media 2013

Nila Nurasih dan Sri Rahayu, Manajemen sekretaris, Jakarta Penerbit Dunia cerdas 2014

Nomor 106/PMK.06/2013 Perubahan atas peraturan menteri keuangan nomor 93/PMK.06/2010 Tentang Petunjuk Pelaksanaan Lelang, pdf

(2)

BAB III PEMBAHASAN

A. Pengertian Sekretaris

Menurut Sedianingsih, (2010:57) Istilah sekretaris berasal dari bahasa latin

secretum” yang artinya rahasia. Kata “secretum” tersebut kemudian berubah

menjadi kata “secretarius” dalam bahasa perancis, “secretary” dalam bahasa

inggris serta “secretaries” belanda. Apabila di urai lebih lanjut lagi, maka kata

sekretaris dalam bahasa indonesia merupakan serapan dari istilah

secretariesdalam bahasa belanda. Sesuai dengan asal pembentukan katanya maka

sekretaris dapat dipahami sebagai orang yang dapat menyimpan rahasia atau hal –

hal yang bersifat pentingyang tidak dapat diinformasikan kesembarangan orang.

Sekretaris memegang peranan penting dalam membantu menjalankan

tugasnya menyimpan rahasia dan perusahaan, karena sedikitnya banyak rahasia

tersebut diketahui oleh sekretaris untuk bisa selalu menjaga rahasia itu dari

siapapun.

Berdasarkan pengertian sekretaris menurut Wursanto, (2002:25) yang

dikutip Saimanadalah seorang pegawai yang bertugas membantu pimpinan kantor

dalam menyelesaikan pekerjaan-pekerjaan detail kepala dan pimpinannya.

Seorang sekretaris harus sebagai orang yang harus dapat menyimpan rahasia,

karena pekerjaan sekretaris sifatnya rahasia, menyangkutpersoalan rahasia harus

dapat dihindarkan dan sekretaris harus dapat menjaga semangat kerja sama demi

(3)

Contoh sekretaris karena bersifat rahasia karna sekretaris membuat dan

menyimpan notulen rapat direksi dan rapat umum pemegang saham, menyimpan

data direksi pemegang saham dan sertifikat saham perusahaan, menyimpan

rahasia perusahaan yang diketahui baik perusahaan yang diketahui baik berasal

dari surat maupun yang didengar dari direksi, tidak membuka rahasia pimpinan

maupun perusahaan.

Dari keterangan diatas dapat disimpulkan, bahwa sekretaris adalah orang

yang bertugas membantu dan melayani serta meringankan tugas-tugas pimpinan

serta sekaligus sebagai orang yang dapat dipercaya oleh pimpinan untuk

memegang rahasia.

Profesi sekretaris saat ini mengalami kemajuan yang sangat pesat. banyak

pebisnis yang menggunakan jasa mereka. Bahkan mereka memandang bahwa

peran mereka sangatlah vital untuk sebuah perusahaan yang dibangunnya. Tidak

heran jika banyak masyarakat berlomba – lomba untuk menekuni bidang ini.

Bahkan masyarakat mengetahui bahwa peran sekretaris sering membantu

pimpinan, maka hal itu pula yang akan mendorong masyarakat untuk bisa masuk

ke dunia sekretaris.

B. Macam – macam Sekretaris

Pembagian sekretaris telah berkembang pesat, hal ini tentunya sesuai

dengan tuntutan dan kebutuhan sebuah kantor atau organisasi di perlukan

pemahaman yang memadai.

Berikut ini macam – macam sekretaris menurut Ernawati (2004:4) adalah

(4)

33

1. Sekretaris organisasi

Sekretaris oganisasi disebut juga sebagai sekretaris perusahaan,

business, atau exective secretary. Seorang sekretaris organisasi

menjalankan tugas atas perintah pimpinan, juga memiliki kedudukan

sebagai manajer yang mengelola suatu unit kerja dalam bidang

kesekretariatan. Sekretaris bekerja tidak hanya atasan perintah

atasannya, tetapi juga memiliki wewenang untuk merencanakan sendiri

rencana organisasinya, menyusun struktur dan data kerja organisasi,

membuat keputusan, koordinasi pengendalian.

2. Sekretaris pribadi dan sekretaris pimpinan a. Sekretaris pribadi

Sekretaris pribadi adalah seseorang yang mengerjakan pekerjaan

tertentu yang dibayar secara pribadi oleh orang yang

mempekerjakannya. Sekretaris pribadi bertugas melaksanakan

aktivitas kantor untuk membantu kepentingan seseorang tertentu

dan bersifat pribadi. Jadi ia bukanlah pegawai atau staf dari

organisasi atau perusahaan, tetapi ia digaji secara perorangan.

b. Sekretaris pimpinan

Sekretaris pimpinan adalah seorang membantu pimpinan yang

bertugas mengerjakan berbagai tugas perkantoran dalam rangka

menunjang tugas pimpinan. Sekretaris pimpinan adalah pegawai

staff dari suatu organisasi atau perusahaan, karena ia diangkat dan

(5)

tidak hanya untuk kepentingan pribadi pimpinan, namun bersifat

kedinasan.

3. Sekretaris berdasarkan kemampuan dan pengalamannya a. Sekretaris junior

Sekretaris junior merupakan pegawai baru yang memiliki jabatan

kerja sebagai sekretaris. Pangkat dan kedudukannya masih rendah.

Ia pun minimal pengalaman di bidang kesekretariatan.

b. Sekretaris senior

Sekretaris senior memiliki masa kerja, pengalaman kerja, serta

keterampilan kerja yang mumpuni di bidang kesekretarisan.

Sekretaris senior memiliki berbagai macam kompetensi sehingga

dia dapat menangani tugas beserta segala macam permasalahannya

dengan cepaat tanpa banyak mendapat bimbingan dari pimpinan.

C. Syarat – syarat Sekretaris

Seorang sekretaris mempunyai syarat-syarat tertentu yang harus dipenuhi

dengan baik, karena jika tidak maka pelaksanaan tugas dan fungsi

kesekretarisannya akan berjalan kurang baik. Secara umum syarat menjadi

seorang sekretaris yaitu harus mempunyai minat untuk melaksanakan tugas

kesekretariatan dan keahlian (skill), sesuai dengan pengertian dan definisi tentang

sekretaris tersebut.

Berdasarkan syarat – syarat seorang sekretaris menurut Nila Nurasih

(6)

35

1. Syarat kepribadian

Sifat kepribadian, yaitu sifat-sifat yang dimiliki oleh seseorang yang

menjadi sekretaris, seperti sifat yang penyabar, simpatik, bijaksana,

penampilan yang baik, ramah, pandai bergaul, dapat dipercaya serta

memegang tegh rahasia, dan lain-lain.

2. Syarat pengetahuan umum

Syarat pengetahuan umum, yaitu memiliki pengetahuan tentang

pekerjaan-pekerjaan tentang sekretarisan seperti dibidang sosial

kemasyarakatan ekonomi, politik, dan hukum secara umum dalam rangka

untuk kelancaran pelaksanaan tugasnya.

3. Syarat pengetahuan khusus

Syarat pengetahuan khusus, yaitu pengetahuan tertentu yang sesuatu

jabatan dan tugas sekretaris sesuai tempat dimana ia bekerja, seperti di

kantor pemerintah atau pun di kantor perusahaan swasta.

4. Syarat skill dan tehnik kesekretariatan

Syarat skill dan tehnik kesekretariatan, yaitu kemampuan seseorang

sekretaris yang langsung berhubungan dengan tugas kesekretariatannya,

hal ini meliputi seperti kemampuan mengetik, korespondensi, stenograf,

dan kearsipan.

5. Syarat praktek

Syarat praktek, yaitu kemampuan dalam melaksanakan tugas sehari-hari

seperti menerima tamu, telepon, dan membuat agenda pertemuan

(7)

D. Peran, Fungsi dan Tanggung Jawab Sekretaris

Seorang sekretaris dituntut untuk dapat membantu atasan secara maksimal,

sehingga terkadang sekretaris tidak mempunyai jam kerja yang tetap karena

semua tergantung pada pekerjaan atasan, guna menunjang kegiatan atasan tersebut

seorang sekretaris harus mempunyai peran dan tanggung jawab yang tepat, oleh

karena itu secara global peran dan tanggung jawab sekretaris.

Peran Sekretaris

Menurut Donni Juni Priansa (2014:23) peran sekretaris adalah sebagai

membantu kelancaran kegiatan pimpinan terutama pada kegiatan administrasi, hal

ini cukup sederhana dalam kalimat, tetapi dalam prakteknya cukup berat karena

apapun pekerjaan atasan yang berhubungan dengan kegiatan mencapai tujuan

perusahaan. Menurut Donni Juni Priansa (2014:15) sekretaris berperan

memotivasi kerja kepada pimpinan sehingga pekerjaan dapat berjalan baik dan

berhasil dengan baik dalam sebuah perusahaan seperti:

1. Sekretaris menyiapkan mulai dari pengetikan, menerima sampai pada

pengiriman dan tindak lanjutnya.

2. Bila pimpinan akan mengadakan acara atau rapat, maka semua persiapan,

saat pelaksanaan sampai setelah rapat pun sekretaris yang melakukannya

kelancaran tersebut.

3. Demikian juga apabila atasan akan melakukan perjalanan ke luar daerah,

maka semua persiapan sebelum berangkat, saat berangkat sampai setelah

atasan kembali sekretaris yang mempelacarkan kegiatan atasan tersebut.

Sedapat mungkin sekretaris harus mengambil ahli tugas-tugas yang

(8)

37

hal-hal kecil yang telah didelegasikan kepada sekretaris. Begitu pula

keputusan-keputusan yang akan dibuat oleh pimpinan sebagai besar

harus ditindak lanjuti oleh sekretaris.

a. Menangani informasi untuk pimpinan

Semua keputusan yang diambil oleh pimpinan banyak tergantung

kepada ketangkasan sekretaris dalam mengumpulkan , menyeleksi,

mengelola, dan menyampaikan informasi.

b. Menjadi jembatan penghubung

Harus membina dan memelihara hubungan baik dengan berbagai pihak

yang terkait dalam hubungan kerja dengan pimpinan.

Tanggung Jawab Sekretaris

Dalam bekerja maka seorang sekretaris, mempunyai tanggung jawab yang

cukup besar yaitu meningkatkan dan mempertahankan citra atasan, dalam hal ini

sekretaris dituntut untuk selalu menjaga nama baik atasan dalam hal baik dalam

lingkungan perusahaan maupun di luar lingkungan perusahaan. Mempertahankan

citra atasan terkadang juga harus melakukan tindakan atau perkataan yang

berbeda dengan fakta yang ada, seperti apabila atasan datang terlambat maka

sekretaris harus dapat berargumen bahwa atasan terlambat karena adanya

pekerjaan yang dilakukan di kantor. Demikian juga hal yang lainnya, Hal ini

dilakukan agar citra atasan tetap baik.

Menurut Ernawati (2006:44) guna meningkatkan peran dan tanggung

jawab ini, seorang sekretaris harus mempunyai fungsi dalam kantor seperti:

a. Meningkatkan fungsi kantor, yaitu meningkatkan kantor sebagai

(9)

usaha, atau sebagai pusat informasi pelayanan masyarakat dan juga

sumber data.

b. Memperlancar kegiatan ketatausahaan seperti mengetik, kearsipan,

komputer, dan penggandaan dokumen yang dibutuhkan oleh suatu

perusahaan.

c. Mempererat hubungan antara bawahan dengan atasan dalam hal

komunikasi, karena itu sekretaris dapat dikatakan sebagai media

penghubung antara dunia luar dan perusahaan dengan perusahaan itu

sendiri.

d. Sebagai media perekam, menyimpan, mengingat kegiatan atasan

dalam bentuk penyusunan jadwal kerja harian.

E. Peran Sekretaris dalam membantu kegiatan perkantoran sehari-hari Bagian Bidang lelang pada Direktorat Jenderal kekayaan Negara

Peran sekretaris sangat membantu kelancaran kegiatan pimpinan terutama

pada kegiatan administrasi dan tata usaha, hal ini cukup sederhana dalam kalimat,

tetapi dalam prakteknya cukup berat karena apapun pekerjaan atasan yang

berhubungan dengan kegiatan mencapai tujuan perusahaan seorang sekretaris

harus membantunya.

Adapun beberapa tugas sekretaris dalam melakukan pekerjaan kegiatan

sehari-hari kepada pimpinan pada bagian bidang lelang di Kantor wilayah DJKN

(Direktorat Jenderal Kekayaan Negara) yaitu:

1. Mengelolah surat-surat masuk, memberikan nomor surat, dan

menyelipkan lembar diposisi bagi pimpinan, sehingga pimpinan mudah

(10)

39

2. Menginput perintah pemimpin atas lembar diposisi yang telah diisi oleh

pemimpin sesuai dengan surat masuk.

3. Menerima dan melayani tamu saat menemui pimpinan yang telah

dijadwalkan sebelumnya.

4. Menerima telepon dan meneleponkan sesuai kepentingan pimpinan.

5. Memberikan laporan sederhana, baik tertulis maupun tidak tertulis,

yang menjadi sumber informasi bagi pimpinan.

6. Menjaga kebersihan, kerapian, dan penataan kantor sehingga akan

menciptakan kenyamanan kerja.

Sekretaris Bagian Bidang Lelang pada Direktorat Jenderal Kekayaan

Negara tidak hanya berperan untuk melaksanakan kegiatan perkantoran

sehari-hari untuk membantu pimpinan tetapi juga memiliki peranan sebagai juru bicara

pegawai.

Adapun peranan tersebut antara lain:

1. Perantara saluran komunikasi antara Kantor Wilayah Direktorat

Jenderal Kekayaan Negara Bagian Bidang Lelang dan pimpinan dengan

pegawainya.

2. Pembina hubungan baik antara Kantor Wilayah Direktorat Jenderal

Kekayaan Negara Bagian Bidang Lelang dan pimpinan organisasi

dengan pegawainya.

3. Menyampaikan keinginan-keinginan pimpinan secara langsung kepada

pegawainya.

4. Memberikan motivasi kerja kepada pegawai di Kantor Wilayah

Direktorat Jenderal Kekayaan Negara Bagian Bidang Lelang sehingga

(11)

F. Peran sekretaris dalam membantu pelayanan Bagian Bidang lelang pada Direktorat Jenderal kekayaan Negara

Pelaksanaan pelayanan Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Negara Bagian

Bidang Lelang dilakukan melalui kegiatan mulai dari membantu melayani,

mengarahkan, atau mengatur semua kegiatan yang dilakukan secara

bersama-sama untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan melalui perencanaan,

pengorganisasian, pelaksanaan, dan pengawasan.

Peranan sekretaris dalam memberikan layanan Lelang pada Direktorat

Jenderal Kekayaan Negara mengkomunikasikan sistem pelelangan barang sitaan

melalui iklan layanan kepada masyarakat. Salah satu informasi sistem lelang hal

ini berkaitan dengan aset-aset serta barang-barang sitaan yang dimiliki negara

yang biasa dilelang kepada masyarakat luas secara terbuka.

Adapun peran Sekretaris dalam membantupelayananBagian Bidang Lelang

Kantor Wilayah DJKN (Direktorat Jenderal Kekayaan Negara yaitu:

1. Membantu penyiapan bahan bimbingan teknis, pemantauan, evaluasi,

penggalian potensi, pengembangan lelang serta verifikasi dan

penatausahaan risalah lelang.

2. Membantu mempersiapkan bahan pengawasan lelang.

3. Membantu kegiatan pelaksanaan Pemeriksaan kinerja lelang dan

pembukuan hasil lelang.

4. Membantu pelaksanaan memeriksa pengelolaan data di bidang

lelang.Membantu mempersiapkan bahan bimbingan dan pelaksanaan

(12)

41

5. Menyusunan berkas akta jual beli dalam susunan urutan nomor terbesar

sampai terkecil.

6. Membantu memeriksa penyusunan dokumen persyaratan lelang.

7. Penatausahaan berkas salinan risalah lelang dari pelaksanaan penjual

belinya sebuah barang.

8. Penatausahaan berkas hasil lelang dan bea lelang pegadaian.

9. Penyusunan laporan rencana perjalanan dinas bidang lelang.

10. penyusunan aset pengelolaan kekayaan negara

11. memeriksa surat-surat lelang eksekusi dan non eksekusi

12. memeriksa data-data laporan bagian bidang lelang

Selain itu, Sekretaris melaksanakan pengkoordinasian pelayanan kepada

pimpinan, agar kegiatan tersebut dilaksanakan dengan efektif dan efesiensi.

Pengertian Pelayanan pengkoordinasikan pelaksanaan pelayanan kepada pimpinan

adalah sebagai informasi berguna bagi sekretaris dalam mengenai kegiatan

pengkoordinasikan pelaksanaan pelayanan kepada pimpinan pada Bagian Bidang

Lelang pada Direktorat Jenderal Kekayaan Negara.

Sekretaris melakukan informasi dalam lelang email dan lelang internet yang

sangat baik kepada peminat dan calon penjual/ pembeli dalam membantu hasil

realisasi pokok lelang dan bea lelang serta transparansi dan tingkat keamanan

yang tinggi kepada KPKNL (Kantor Pelayanan Kekayaan Negara dan Lelang).

Pelayanan sekretaris dalam membantu bagian bidang lelang pada Direktorat

Jenderal Kekayaan Negara bertujuan agar memperkuat sistem dan meningkatkan

(13)

tugas sekretaris pada kantor wilayah DJKN (Direktorat Jenderal kekayaan

Negara). Pelaksanaan pelayanan lelang kepada pimpinan agar kegiatan pelayanan

(14)

BAB IV

KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil dari pembahasan terhadap peran sekretaris dalam

membantu pelayanan bidang lelang di kementrian keuangan di kantor wilayah

DJKN (Direktorat Jenderal Kekayaan Negara), maka dapat disimpulkan sebagai

berikut:

1. Peran sekretaris dalam pelayanan Bagian Bidang Lelang sangat penting

dalam membantu pimpinan, sekertaris juga merupakan penghubung antara

pimpinan dan pekerjaan-pekerjaan seluruh staff dan publik sehingga

menciptakan hubungan baik dan kelancaran bisnis kantor pada Kantor

Wilayah DJKN (Direktorat Jenderal Kekayaan Negara) Sumatera Utara.

2. Kantor Wilayah DJKN (Direktorat Jenderal Kekayaan Negara) dalam

Bagian Bidang Lelang melakukansuatu pelelangan melalui iklan layanan

kepada masyarakat. Salah satunya melalui informasi sebuah pelelangan

barang yang biasanya dari barang sitaan yang dimiliki negara.

3. Pelayanan sekretaris dalam membantuBagian Bidang Lelang membantu

kelancaran tugas-tugas pimpinan, bertanggung jawab, dan membantu

pimpinan dalam suatu kegiatan dalam kantoragar kegiatan pelayanan

kepada pimpinan dapat terlaksana dengan baik,cepat dan tepat pada Kantor

(15)

B. SARAN

Adapun saran-saran yang ingin penulis kemukakan setelah melakukan

pengamatan secara langsung pada kantor wilayah DJKN (Direktorat Jenderal

kekayaan Negara) Sumatera Utara sebagai berikut:

1. Sekretaris melakukan hubungan kerja kepada pimpinan maupun sesama

pegawai yang berada dalam lingkungan perusahaan agar tetap terpelihara

demi kelancaran bagi perusahaan dalam rangka mencapai secara efektif

pada Kantor Wilayah DJKN (Direktorat Jenderal Kekayaan Negara).

2. Pelaksanaan dalam pelayanan lelang melakukan penjualan lelang barang

milik negara melaluiiklan layanan kepada masyarakatdalam suatusistem

lelang ini berkaitan dengan aset-aset serta barang-barang sitaan penjualan

yang berupa yang dimiliki negara yang biasa dilelang kepada masyarakat

luas secara terbuka pada Kantor Pelayanan Kekayaan Negara dan Lelang.

3. Pelayanan sekretaris dalam membantu Bagian Bidang Lelang kepada

pimpinan dilakukan agar meningkatkan kinerja sudah berjalan dengan baik

dan efisien terhadap pelayanan lelang kepada pimpinan, sehingga mampu

mendukung kelancaran tugas sekretaris pada Kantor Wilayah DJKN

(16)

BAB II

PROFIL DJKN (Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Kekayaan Negara) Sumatera Utara

A. Sejarah Ringkas DJKN (Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Kekayaan Negara) Sumatera Utara

Pada tahun 1971 struktur organisasi dan sumber daya manusia panitia

urusan piutang negara (PUPN) tidak mampu menangani penyerahan piutang

negara yang berasal dari kredit investasi. Berdasarkan Keputusan Presiden Nomor

11 Tahun 1976 dibentuk Badan Urusan Piutang Negara (BUPN) dengan tugas

mengurus penyelesaian piutang negara sebagaimana Undang-Undang Nomor 49

Tahun 1960 tentang Panitia Urusan Piutang Negara, sedangkanPanitia Urusan

Piutang Negara(PUPN) yang merupakan panitia interdepartemental hanya

menetapkan produk hukum dalam pengurusan piutang negara. Sebagai penjabaran

Keppres (keputusan presiden) tersebut, maka Menteri Keuangan mengeluarkan

Surat Keputusan Nomor 517/MK/IV/1976 tentang susunan organisasi dan tata

kerja BUPN, dimana tugas pengurusan piutang Negara dilaksanakan oleh

SatuanTugas (Satgas) BUPN.

Untuk mempercepat proses pelunasan piutang negara macet, diterbitkanlah

Keputusan Presiden Nomor 21 Tahun 1991 yang menggabungkan fungsi lelang

dan seluruh aparatnya dari lingkungan Direktorat Jenderal Pajak ke dalam struktur

organisasi BUPN, sehingga terbentuklah organisasi baru yang bernama Badan

Urusan Piutang dan Lelang Negara (BUPLN). Sebagai tindak lanjut, Menteri

(17)

dilakukan oleh Kantor Pelayanan Pengurusan Piutang Negara (KP3N), sedangkan

tugas operasional lelang dilakukan oleh Kantor Lelang Negara (KLN).

Selanjutnya, berdasarkan Keputusan Presiden Nomor 177 Tahun 2000 yang

ditindaklanjuti dengan Keputusan Menteri Keuangan Nomor 2/KMK.01/2001

tanggal 3 Januari 2001, BUPLN ditingkatkan menjadi Direktorat Jenderal Piutang

dan Lelang Negara (DJPLN) yang fungsi operasionalnya dilaksanakan oleh

Kantor Pengurusan Piutang dan Lelang Negara (KP2LN).

Reformasi Birokrasi di lingkungan Departemen Keuangan pada tahun 2006

menjadikan fungsi pengurusan piutang negara dan pelayanan lelang digabungkan

dengan fungsi pengelolaan kekayaan negara pada Direktorat Pengelolaan Barang

Milik/Kekayaan Negara (PBM/KN) Direktorat Jenderal Perbendaharaan (DJPb),

sehingga berdasarkan Peraturan Presiden Nomor 66 Tahun 2006 tentang

Perubahan Keempat atas Peraturan Presiden Nomor 10 Tahun 2005 tentang Unit

Organisasi dan Tugas Eselon I Kementerian Republik Indonesia, DJPLN

(Direktorat jenderal piutang dan lelang negara) berubah menjadi Direktorat

Jenderal Kekayaan Negara (DJKN), dan KP2LN (Kantor pelayanan piutang dan

lelang negara) berganti nama menjadi Kantor Pelayanan Kekayaan Negara dan

Lelang (KPKNL) dengan tambahan fungsi pelayanan di bidang kekayaan negara

dan penilaian.

Penertiban Barang Milik Negara (BMN) yang terdiri dari kegiatan

inventarisasi, penilaian dan pemetaan permasalahan BMN (Badan Milik Negara)

mengawali tugas DJKN dalam pengelolaan kekayaan negara, dilanjutkan dengan

koreksi nilai neraca pada Laporan Keuangan Pemerintah Pusat (LKPP) dan

(18)

9

sebelumnya mendapat opini disclaimer (penolakan) dari BPK RI (Badan

Pemeriksa Keuangan Republik Indonesia), telah meraih opini wajar dengan

pengecualian. Pada periode pelaporan 2012, sebanyak 50 dari 93

kementerian/lembaga meraih opini wajar tanpa pengecualian.

Mengingat fungsi pengelolaan aset negara yang merupakan pos terbesar

neraca pada LKPP, dan sebagai kontributor perkembangan perekonomian

nasional, saat ini DJKN tengah melaksanakan transformasi kelembagaan sebagai

bagian dari Transformasi Kelembagaan Kementerian Keuangan. Transformasi

kelembagaan di DJKN ini dimaksudkan untuk meningkatkan dan mempertajam

fungsi DJKN yang terkait dengan manajemen aset dan special mission

pengelolaan kekayaan negara.

B. Visi dan Misi DJKN (Direktorat Jenderal Kekayaan Negara) Sumatera Utara

VISI

Menjadi pengelola kekayaan negara yang profesional dan akuntabel untuk

sebesar-besar kemakmuran rakyat.

MISI

1. Mewujudkan optimalisasi penerimaan, efisiensi pengeluaran, dan

efektivitas pengelolaan kekayaan negara.

2. Mengamankan kekayaan negara secara fisik, administrasi, dan hukum.

3. Meningkatkan tata kelola dan nilai tambah pengelolaan investasi

(19)

4. Mewujudkan nilai kekayaan negara yang wajar dan dapat dijadikan

acuan dalam berbagai keperluan.

5. Melaksanakan pengurusan piutang negara yang efektif, efisien,

transparan, dan akuntabel.

6. Mewujudkan lelang yang efisien, transparan, akuntabel, adil, dan

kompetitif sebagai instrumen jual beli yang mampu mengakomodasi

kepentingan masyarakat.

Berdasarkan visi dan misi tersebut dapat disimpulkan bahwa DJKN Kantor

Wilayah (Direktorat Jenderal Kekayaan Negara) mempunyaimemiliki tugas dan

fungsi yang sangat disiplin dalam pengembangan karir dalam pekerjaan di dunia

kerja dan juga sebagai kantor yang mengutamakan kejujuran dalam pengelolaan

kekayaan negaraterus berupaya untuk menata, menertibkan, menjaga, serta

mengelola aset-aset yang dimiliki negara yang ditetapkan oleh menteri keuangan

dan berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Di samping itu,

DJKN juga menyelenggarakan fungsi penyiapan perumusan kebijakan

departemen keuangan di bidang kekayaan negara, piutang negara, dan lelang;

pelaksanaan kebijakan di bidang kekayaan negara, piutang negara, dan lelang;

penyusunan standarisasi, norma, pedoman, kriteria, dan prosedur di bidang

kekayaan negara, piutang negara, dan lelang; pemberian bimbingan teknis dan

evaluasi di bidang kekayaan negara, piutang negara, dan lelang; dan pelaksanaan

(20)

11

Tugas dan Fungsi DJKN(Direktorat Jenderal Kekayaan Negara Sumatera Utara

Tugas

Direktorat Jenderal Kekayaan Negara mempunyai tugas merumuskan serta

melaksanakan kebijakan dan standardisasi teknis di bidang kekayaan negara,

piutang negara, dan lelang.

Fungsi

Direktorat Jenderal Kekayaan Negara menyelenggarakan fungsi:

a. perumusan kebijakan di bidang kekayaan negara, piutang negara,dan lelang;

b. pelaksanaan kebijakan di bidang kekayaan negara, piutang negara, dan

lelang;

c. penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria di bidang kekayaan

negara, piutang negara, dan lelang;

d. pemberian bimbingan teknis dan evaluasi di bidang kekayaan negara,

piutang negara, dan lelang; dan

e. pelaksanaan administrasi Direktorat Jenderal Kekayaan Negara.

C. Jenis usaha atau kegiatan

Kantor Wilayah DJKN (Direktorat Jenderal Kekayaan Negara)Sumatera Utara mengadakan jenis kegiatan seperti asosialisasi, rapat koordinasi, DJKN

goes to campus dan workshop capacity building kanwil DJKN sumatera utara.

Rangkaian utama dari jenis kegiatan tersebut adalah peran, tugas dan fungsi

(21)

Kantor wilayah DJKN (Direktorat Jenderal Kakayaan Negara) melakukan

kegiatan ini agar kegiatan yang sangat baik ini mampu mendekati dan mengenal

di lingkungan kantor wilayah DJKN (Direktorat Jenderal Kakayaan Negara)

kepada masyarakat. Lalu lebih penting juga bagaimana DJKN (Direktorat

Jenderal Kakayaan Negara) untuk terus meningkatkan peran dalam pengelolaan

kekayaan negara dan mampu mengembangkan tugas dan fungsinya dengan baik.

D. Struktur Organisasi

Organisasi adalah suatu sistem yang terdiri dari pola aktivitas kerjasama

yang dilakukan secara teratur dan berulang-ulang oleh sekelompok orang untuk

mencapai suatu tujuan. Dalam suatu organisasi terdapat hubungan formal dan

informal. Hubungan formal merupakan bentuk hubungan yang disengaja, secara

resmi (kedinasan). Sedangkan informal menyangkut hubungan manusia, diluar

dinas bersifat tidak resmi.

Kantor wilayah DJKN (Direktorat Jenderal Kakayaan Negara), dipandang

perlu untuk menyempurnakan organisasi dan tata kerja Kantor wilayah DJKN

(Direktorat Jenderal Kakayaan Negara) dan KPKNL (Kantor Pelayanan Kekayaan Negara dan Lelang) yang mempunyai tugas melakukan pemantauan pengendalian

intern pengelolaan kinerja, pengelolaan risiko, kepatuhan terhadap kode etik dan

disiplin, serta perumusan rekomendasi perbaikan proses bisnis. Bahwa dalam

rangka meningkatkan kinerja Direktorat Jenderal Kakayaan Negara, di pandang

perlu untuk menyempurnakan organisasi dan tata kerja kantor wilayah Direktorat

(22)

13

[image:22.595.84.578.92.533.2]

Sumber : Kantor Wilayah DJKN (Direktorat Jenderal Kekayaan Negara) Sumatera Utara(2015)

Gambar 2.1 Struktur Organisasi Kantor Wilayah DJKN (Direktorat Jenderal Kekayaan Negara) Sumatera Utara

KEPALA

KANTORWILAYAH

KEPALA BAGIANUMUM

KEPALA KPKNL (Kekayaan Pelayanan Kekayaan Negara dan Lelang) KASUBBAG KEUANGAN KEPALA BIDANG PKN (Pengelolaan Kekayaan Negara) KEPALA BIDANG PENILAIAN KEPALA BIDANG PIUTANG NEGARA KEPALA BIDANG LELANG

KASI PKN III KASUBBAG

TU dan RT

KASI PENILAIANII I KASI PENILAIAN II KASI BIMBINGAN LELANG I

KASUBBAG KEPEGAWAIAN

KASI PKN I

KASI

PENILAIANI KASI

PIUTANG I KASI HUKUM

PELAKSANA KASI PKN II

KASI

PENILAIAN II

PELAKSANA PELAKSANA

PELAKSANA KASI PENILAIAN III KEPALA BIDANG KEPATUHAN INTERNAL HUKUM DAN INFORMASI KASI BIMBINGAN LELANG II

(23)

E. Job Description

Berikut adalah beberapa tugas, fungsi, dan tanggung jawab direksi

masing-masing bagian kantor wilayahDJKN (Direktorat Jenderal Kekayaan Negara)

Sumatera Utara.

1. Kepala Kantor

a. Bertugas melaksanakan koordinasi bimbingan teknis,

pengendalian, evaluasi dan pelaksanaan tugas di bidang kekayaan

negara, piutang negara dan lelang.

b. Pemberian bimbingan teknis, supervisi, pemantauan dan evaluasi

pelaksanaan di bidang penilaian.

c. Pemberian bimbingan teknis, penggalian potensi, pemantauan dan

evaluasi pelaksanaan pengurusan piutang negara.

d. Pemberian bahan pertimbangan atas usul penghapusan, keringanan

hutang, pencegahan, paksa badan atau penyelesaian piutang

negara.

e. Pemberian bimbingan teknis pengelolaan barang jaminan dan

pemeriksaan harta kekayaan atau barang jaminan yang tidak

diketemukan milik penangggung hutang atau penjamin hutang.

f. Pemberian bimbingan teknis penggalian potensi, pemantauan,

evaluasi dan verifikasi lelang serta pengembangan lelang.

g. Pemberian pelayanan bantuan hukum di bidang kekayaan negara,

(24)

15

h. Pemberian teknis pemantauan, evaluasi dan pelakasanaan

pelayanan informasi serta pelaksanaan vertifikasi pengurusan

piutang negara dan lelang.

i. Pembina terhadap penilai, usaha jasa lelang dan profesi penjabat

lelang.

j. Pelaksanaan pengawasan teknis pengelolaan kekayaan negara,

penilaian, pengurusan piutang negara dan lelang.

k. Pelaksanaan penilaian dan pengurusan piutang negara.

l. Pelaksanaan administrasi kantor wilayahDJKN (Direktorat

Jenderal Kekayaan Negara).

2. Bagian Umum

Bertugas melaksanakan urusan kepegawaian, keuangan,

perlengkapan, protokol, tata usaha, dan rumah tangga, serta

penatausahaan, pengamanan, dan pengawasan barang milik negara di

lingkungan kantor wilayah DJKN (Direktorat Jenderal Kekayaan

Negara).

a. Subbagian kepegawaian mempunyai tugas melakukan urusan

kepegawaian.

b. Subbagian keuangan mempunyai tugas melakukan urusan

keuangan.

c. Subbagian Tata usaha dan Rumah tangga mempunyai tugas

melakukan urusan tata usaha, perlengkapan dan rumah tangga,

serta penatausahaan, pengamanan, pengawasan barang milik

(25)

Bagian umum terdiri dari atas:

a) Subbagian kepegawaian

b) Subbagian keuangan

c) Subbagian tata usaha dan rumah tangga.

1. Subbagian kepegawaian mempunyai tugas melakukan urusan

kepegawaian.

2. Subbagian keuangan mempunyai tugas melakukan urusan

keuangan.

3. Subbagian tata usaha dan rumah tangga mempunyai tugas

melakukan urusan tugas tata usaha, perlengkapan dan rumah

tangga, serta penatausahaan, pengamanan, pengawasan barang

milik negara di lingkungan kantor wilayah.

3. Bagian Pengelolaan Kekayaan Negara

Bertugas melaksanakan pemberian bimbingan teknis, pemantauan,

evaluasi dan Pelaksanaan penggunaan, pemanfaatan, pengamanan dan

pemeliharaan, penghapusan, pemindah tanganan, penatausahaan dan

akuntansi, pembina, pengawasan, dan pengendalian di bidang

kekayaan negara, serta pengoordinasian penatausahaan barang milik

negara pada kantor pelayanan kekayaan negara dan lelang (KPKNL) di

kantor wilayah DJKN (Direktorat Jenderal Kekayaan Negara).

a. Penyiapan bahan bimbingan teknis dan evaluasi penggunaan,

pemanfaatan, pengamanan dan pemeliharaan, penghapusan,

(26)

17

pengawasan, pengendalian, pemantauan barang milik negara/

kekayaan negara.

b. Penyiapan bahan pelaksanaan penggunaan, pemanfaatan,

pengamanan, dan pemeliharaan, penghapusan, pemindahtanganan,

pengawasan, pengendalian, pemantauan dan penatausahaan barang

milik negara/ kekayaan negara.

c. Penyiapan bahan penatausahaan dan akuntansi, serta penyusunan

daftar barang milik negara/ kekayaan negara.

d. Pengoordinasikan penataanusahaanbarang milik negara pada

KPKNL (kantor pelayanan kekayaan negara dan lelang).

Bidang pengelolaan kekayaan negara terdiri dari:

a) Seksi pengelolaan kekayaan Negara I

b) Seksi pengelolaan kekayaan Negara II

c) Seksi pengelolaan kekayaan Negara III

Seksi pengelolaan kekayaan negara I, II, dan III masing-masing

mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan bimbingan teknis,

evaluasi dan pelaksanaan penggunaan, pemanfaatan, pengamanan,

dan pemeliharaan, penghapusan, pemindahtanganan,

penatausahaan, akuntansi, dan penyusunan laporan/ daftar barang

milik negara/ kekayaan negara/ kekayaan negara lingkup I, II, dan

III, sesuai penugasan yang diatur lebih lanjut oleh direktur jenderal.

4. Bidang Penilaian

(27)

penilaian, pembina, dan pengawasan terhadap penilai serta pelaksanaan

kegiatan penilaian.

a. Penyiapan bahan bimbingan teknis, supervisi pemantauan, serta

evaluasi pelaksanaan dan laporan penilaian.

b. Penyiapan bahan penyusunan, pengelolaan basis data di bidang

penilaian.

c. Penyiapan bahan pembina, pengawasan, dan peningkatan

kualitas penilai.

d. Pelaksanaan kegiatan di bidang penilaian.

Bidang penilaian terdiri atas:

a) Seksi penilaian I

b) Seksi penilaian II

Seksi penilaian I dan II masing-masing mempunyai tugas

melakukan penyiapan bahan bimbingan teknis, supervisi,

pemantauan, evaluasi pelaksanaan dan laporan penilaian,

penyusunan dan pengelolaan basis data, pembinaan,

pengawasan kegiatan di bidang penilaian lingkup I dan II sesuai

penugasan yang diatur lebih lanjut oleh direktur jenderal.

5. Bidang Piutang Negara

Bertugas melaksanakan bimbingan teknis, penggalian potensi,

pemantauan, dan evaluasi pelaksanaan pengurusan piutang negara,

pemberian bahan pertimbangan atas usul penghapusan piutang instansi

pemerintahan daerah, pertimbangan dan penetapan atas usul

(28)

19

a. Pemberian bimbingan teknis, penggalian potensi, pemantauan,

dan evaluasi pelaksanaan pengurusan piutang negara.

b. Penyiapan bahan pertimbangan atas usul penghapusan piutang

instansi pemerintah daerah, pertimbangan dan penetapan atas usul

restrukrisasi piutang negara.

c. Penyiapan bahan pertimbangan atas usul pencegahan berpergian

ke luar negeri, paksa badan atau penyelesaian piutang negara.

d. Penyiapan bahan pertimbangan atas usul pemblokiran surat

berharga milik penanggung/ penjamin hutang yang di

perdagangkan di bursa efek.

e. Penyiapan bahan pertimbangan atas usul untuk memperoleh

keterangan mengenai simpanan nasabah debitur.

f. Penyiapan bahan penetapan persetujuan/ penolakan keringanan

hutang.

g. Penyiapan bahan bimbingan teknis pengelolaan barang jaminan,

pemeriksaan harta kekayaan atau barang jaminanyang tidak

diketemukan milik penanggung hutang atau penjamin hutang, dan

pelaksanaan vertisifikasi pengurusan piutang negara.

Bidang Piutang Negara terdiri atas:

a) Seksi Piutang Negara I

b) Seksi Piutang Negara II

Seksi piutang negara I dan II masing-masing mempunyai

(29)

negara, pertimbangan atas usul penghapusan piutang instansi

pemerintah daerah, pertimbangan dan penetapan atas usul

restrukturisasi piutang negara, pertimbangan atas usul pencegahan

bepergian ke luar negeri, paksa badan atau penyelesaian piutang

negara, pertimbanganatas usul pemblokiran surat berharga milik

penanggung/ penjaminhutang yang diperdagangkan di bursa efek,

pertimbangan atas usul untuk memperoleh keterangan mengenai

simpanan masalah debitur, penetapan persetujuan/ penolakan

keringanan hutang, bimbingan teknis pengelolaan barang jaminan

hutang, pemeriksaan harta kekayaan atau barang jaminan yang

tidak diketemukan milik penanggung hutang atau penjamin

hutang, verifikasi dan monitoring pengurusan piutang negara

lingkup I dan II sesuai penugasan yang diatur lebih lanjut oleh

direktur jenderal.

6. Bidang Lelang

Bertugas melaksanakan bimbingan teknis, pemantauan, evaluasi,

penggalian potensi pengembangan lelang serta verifikasi dan

penatausahaan risalah lelang.

a. Penyiapan bahan bimbingan teknis, pemantauan, evaluasi,

penggalian potensi dan pengembangan lelang serta verifikasi dan

penatausahaan risalah lelang.

b. Penyiapan bahan pengawasan lelang.

c. Pelaksanaan pemeriksaan kinerja lelang dan pembukuan hasil

(30)

21

d. Pelaksanaan pengelolaan data di bidang lelang.

e. Penyiapan bahan bimbingan dan pelaksanaan pengawasan profesi

penjabat lelang dan jasa lelang.

Bidang Lelang terdiri atas:

a) Seksi Bimbingan Lelang I

b) Seksi Bimbingan Lelang II

Seksi bimbingan lelang I dan II masing-masing mempunyai tugas

melakukan penyiapan bahan bimbingan teknis, pemantauan,

evaluasi, penggalian potensi, dan pengembangan lelang, verifikasi,

dan penatausahaan risalah lelang, pengawasan lelang, pemeriksaan

kinerja lelang, dan pembukuan hasil lelang, pengelolaan data di

bidang lelang dan jasa lelang serta pelaksanaan pengawasan profesi

penjabat lelang dan jasa lelang lingkup I dan II sesuai penugasan

yang diatur lebih lanjut oleh direktur jenderal.

7. Bidang kepatuhan Internal dan Hukum Informasi

Bertugas melaksanakan penyiapan bahan bimbingan dan

pelaksanakan penyiapan bahan rencana kerja, rencana strategik,

laporan akuntabilitas kinerja, dan pemantauan pengendalian intern,

pengelolakinerja, pengelolaan risiko, kepatuhan terhadap kode etik dan

disiplin, dantindak lanjut hasil pengawasan, perumusan rekomendasi

perbaikan proses bisnis, penanganan perkara dan pemberian pendapat

hukum (legal opinion), serta perencanaan, pengelolaan dan

(31)

dan komunikasi, dan pengawasan implementasi sistem aplikasi,

penyajian, informasi dan hubungan masyarakat.

a. Penyiapan bahan penyusunan rencana kerja, rencana strategik,

dan laporan akuntabilitas kinerja.

b. Penyiapan bahan koordinasi dan pelaksanaan pemantauan

pengendalian intern, pengelolaan kinerja, pengelola risiko, dan

kepatuhan terhadap kode etik dan disiplin di lingkungan kantor

wilayahDJKN (Direktorat Jenderal Kekayaan Negara).

c. Penyiapan bahan koordinasi dan pelaksanaan pemantauan tindak

lanjut hasil pengawasan, dan perumusan rekomondasi perbaikan

proses bisnisdi lingkungan kantor.

d. Penyiapan bahan bimbingan dan pelaksanaan penanganan perkara

dan pemberian pendapat hukum.

e. Penyiapan perencanaan, pengelolaan dan pemeliharaan

perangkat, jaringan, dan infrastruktur teknologi informasi dan

komunikasi.

f. Penyiapan pengawasan implementasi sistem aplikasi.

g. Penyiapan bahan penyajian informasi dan hubungan

kemasyarakatan.

Bidang kepatuhan internal, hukum, dan informasi terdiri atas:

a) Seksi Kepatuhan Internal

b) Seksi Hukum

(32)

23

1. Seksi kepatuhan internal mempunyai tugas melakukan

penyiapan bahan koordinasi dan pemantauan pengendalian

intern, pengelolaan risiko, pengelolaan kinerja, pemantauan

kepatuhan terhadap kode etik dan disiplin, dan tidak lanjut hasil

pengawasan, serta penyiapan bahan rekomendasi perbaikan

proses bisnis.

2. Seksi hukum mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan

bimbingan dan pelaksanaan penanganan perkara dan pemberian

pendapatan hukum (legal opinion), serta penyiapan bahan

penyusunan rencana kerja, rencana strategik laporan

akuntabilitas kinerja, dn laporan tahunan.

3. Seksi informasi mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan

perencanaan, pengelolaan dan pemeliharaan perangkat, jaringan

dan infrastruktur teknologi informasi dan komunikasi,

pengawasan Implementasisistem aplikasi, penyiapan bahan

penyajian informasi dan hubungan kemasyarakatan.

8. Bidang Bagian KPKNL (Kekayaan Pelayanan Kekayaan Negara dan

Lelang)

Kantor pelayanan kekayaan negara dan lelang yang selanjutnya

dalam keputusan ini disebut KPKNL adalah Direktorat Jenderal

Kekayaan Negara yang berada di bawah danbertanggung jawab

langsung kepada kepala kantor wilayah.

(33)

Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam pasal 30,

KPKNL menyelenggarakan fungsi:

a. Inventarisasi, pengadministrasian, pendayagunaan, pengamanan

kekayaan negara.

b. Registrasi, verifikasi, dan analisa pertimbangan permohonan

pengalihan serta penghapusan kekayaan negara.

c. Registrasi penerima berkas, penetepan, penagihan, pengelolaan

barang jaminan, eksekusi, pemeriksaan harta kekayaan milik

penanggung hutang/ penjamin hutang.

d. Penyiapan bahan pertimbangan atas permohonan keringanan

jangka waktu dan/ atau jumlah hutang, usul pencegahan dan

penyanderaan penanggung hutang dan/ atau penjamin hutang

serta penyiapan data usul penghapusan piutang negara.

e. Pelaksanaan pelayanan penilaian.

f. Pelaksanaan pelayanan lelang.

g. Penyajian informasi di bidang kekayaan negara, penilaian,

piutang negara dan lelang.

h. Pelaksanaan penetapan dan penagihan piutang negara serta

pemeriksaan kemampuan penanggung hutang atau penjamin

hutang dan eksekusibarang jaminan.

i. Pelaksanaanpemeriksaan barang jaminan milik penanggung

hutang atau penjamin hutang serta harta kekayaan lain.

j. Pelaksanaan bimbingan kepada penjabat lelang.

(34)

25

l. Pelaksanaan pemberian pertimbangan dan bantuan hukum

pengurusan piutang negara dan lelang.

m. Verifikasi dan pembukuan penerimaan pembayaran piutang

negara dan hasil lelang.

n. Pelaksanaan administrasi KPKNL.

KPKNL terdiri atas:

a. Subbagian Umum

b. Seksi Pengelolaan Kekayaan Negara

c. Seksi Pelayanan Penilaian

d. Seksi Piutang Negara

e. Seksi Pelayanan Lelang

f. Seksi Hukum dan Informasi

g. Seksi Kepatuhan Internal; dan

h. Kelompok Jabatan Fungsional

1. Subbagian umum mempunyai tugas melakukan urusan

kepegawaian, keuangan, tata usaha, rumah tangga, serta

penatausahaan, pengamanan, dan pengawasan barang milik

negara di lingkungan KPKNL.

2. Seksi Pengelolaan Kekayaan Negara mempunyai tugas

melakukan penyiapan bahan pelaksanaan penetapan status

penggunaan dan pemeliharaan, penghapusan, pemindah

tanganan, bimbingan teknis, pengawasan dan pengendalian,

(35)

3. Seksi Pelayanan Penilaian mempunyai tugas melakukan

penilaian yang meliputi idenfikasi permasalahan, survei

pendahuluan, pengumpulan dan data analisa data, penerapan

metode penelitian, rekonsialisasi nilai, kesimpulan nilai dan

laporan penilaian terhadap obyek-obyek penilaian sesuai

dengan ketentuan, serta penyusunan basis data penilaian.

4. Seksi Piutang Negara mempunyai tugas melakukan

penyiapan bahan penetapan dan penagihan piutang negara

dan/ atau penjamin hutang, pemblokiran, pelaksanaan

PB/PJPN, pemberian pertimbangan keringanan hutang.

Pengusulan pencegahan ke luar wilayah RI, pengusulan dan

pelaksanaan paksa badan, penyiapan pertimbangan

penyelesaian atau penghapusan piutang negara, usul

pemblokiran surat berharga milik penanggung/ penjamin

hutang yang diperdagangkan di bursa efek, usul untuk

memperoleh keterangan mengenai simpanan nasabah debitur,

pengelolaan dan pemeriksaan barang jaminan milik

penanggung hutang.

5. Seksi Pelayanan Lelang mempunyai tugas melakukan

pemeriksaan dokumen persyaratan lelang, penyiapan, dan

pelaksanaan lelang, serta penatausahaan minute risalah

lelang, penatausahaan hasil lelang dan penatausahaan bea

(36)

27

6. Seksi Hukum dan Informasi mempunyai tugas melakukan

penanganan perkara, pengelolaan dan pemeliharaan

perangkat, jaringan, infrastruktur teknologi informasi dan

komunikasi, penyajian informasi, dan komunikasi, penyajian

informasi dan hubungan kemasyarakatan, implementasi

sistem aplikasi, penyiapan bahan penyusunan rencana

strategik, laporan akuntabilitas, dan laporan tahunan,

penatausahaan berkas kasus piutang negara, serta verifikasi

penerimaan pemabayaran piutang negara dan hasil lelang.

7. Seksi Kepatuhan Internal mempunyai tugas melakukan

pemantauan pengedalian intern, pengelolaan risiko,

kepatuhan terhadap kode etik dan disiplin, dan tindak lanjut

hasil pengawasan, serta perumusan rekomendasi perbaikan

proses bisnis.

8. Kelompok Jabatan Fungsional mempunyai tugas melakukan

kegiatan sesuai dengan jabatan fungsional masing-masing

berdasarkan peraturan undang-undang yang berlaku.

a. Kelompok jabatan fungsional terdiri dari sejumlah

jabatan fungsional yang terbagi dalam berbagai

kelompok sesuai dengan bidang keahliannya.

b. Setiap kelompok tersebut pada ayat (1) pasal ini

dikoordinasikan oleh penjabat fungsional senior yang

(37)

c. Jumlah jabatan fungsional tersebut pada ayat (1) ini

ditentukan berdasarkan kebutuhan dan beban kerja.

d. Jenis dan jenjang jabatan fungsional diatur sesuai dengan

peraturan perundang- undangan yang berlaku.

F. Kinerja Terkini

Secara umum, pengelola kinerja di lingkungan kementerian keuangan

Direktorat Jenderal Kekayaan Negara dilakukan dengan berpedoman dengan

keputusan menteri keuangan. Pengelolaan kinerja di lingkungan DJKN

(Direktorat Jenderal Kekayaan Negara) telah berjalan baik dengan berpedoman

pada peraturan mengenai pengelolaan kinerja sesuai dengan tentang pengelolaan

kinerja di lingkungan kementerian keuangan dan kepala direktorat jenderal

tentang pentunjuk teknis pengelolaan kinerja yang rutin DJKN (Direktorat

Jenderal Kekayaan Negara), yaitu proses monitoring dilaksanakan melalui rapat

pimpinan kinerja kementerian keuangan.

Kantor Wilayah DJKN (Direktorat Jenderal Kekayaan Negara)Sumatera Utara mempunyai visi dan misi yang harus dijalankan sesuai dengan tujuan

pengelolaan kekayaan negara, DJKN (Direktorat Jenderal Kekayaan Negara) yang

mempunyai visi menjadi pengelola kekayaan negara yang sangat disiplin dalam

pengembangan karir dan pekerjaan untuk sebesar-besarnya kemakmuran rakyat

serta melaksanakan kebijakan dan standardisasi di bidang kekayaan negara,

piutang negara, dan lelang yang ditetapkan oleh menteri keuangan.

(38)

29

kinerja yang bermutu dan tepat. Jadi kinerja usaha terkini yang dijalankan Kantor

Wilayah DJKN (Direktorat Jenderal Kekayaan Negara)melaksanakan kebijakan dan standarisasi teknis di bidang kekayaan negara, piutang negara, dan lelang

sesuai dengan kebijakan yang ditetapkan oleh menteri keuangan, dan berdasarkan

peraturan perundangan yang berlaku. Kantor Wilayah DJKN (Direktorat Jenderal Kekayaan Negara) telah mulai dengan mentradisikan kinerja luar biasa terhadap

semua target yang telah ditetapkan pimpinan. Berbagai strategi dalam

perencanaan yang matang, pelaksanaan yang optimal serta monitoring yang

efektif dan didukung oleh jajaran pegawai Kantor Wilayah DJKN (Direktorat Jenderal Kekayaan Negara).

Salah satu tujuan pelaksanaan pengelolaan kinerja secara umum tahapan

pelaksanaan pengelolaan kinerja di lingkungan DJKN (Direktorat Jenderal

Kekayaan Negara) sudah dilaksanakan mulai dari penetapan kontrak kinerja

sampai dengan pelaksanaan monitoring dan evaluasi pencapaian kinerja. Seluruh

tahapan pengelolaan kinerja tersebut telah diatur secara rinci dalam peraturan di

bidang pengelolaan kinerja. Namun, sebagus-bagusnya peraturan tidak akan

efektif pabila tidak ada komitmen dari pengelolaan kinerja pada masing-masing

unit dan komitmen seluruh pegawai untuk melaksanakan seluruh tahapan tersebut.

Untuk mewujudkan komitmen tersebut yang masih perlu ditingkatkan adalah

peran aktif dari pengelolaan kinerja untuk meningkatkan komunikasi yang lebih

efektif kepada pimpinan dan seluruh pegawai, dengan intensitas komunikasi.

G. Rencana Kegiatan

(39)

kegiatan Penambahan SDM, khususnya untuk jabatan fungsional teknis

serta peningkatan kualitas SDM yang ada melalui diklat yang

berkelanjutan.

2. Kantor wilayah DJKN (Direktorat Jenderal Kakayaan Negara

menyelenggarakan acara kegiatan asosialisasi, rapat koordinasi, DJKN

goes to campus dan workshop capacity building kanwil DJKN sumatera

utara.

3. DJKN(Direktorat Jenderal Kekayaan Negara) melakukan

kegiatanPeningkatan kualitas pelayanan dan meningkatkan keterbukaan

informasi kepada DJKN (Kantor wilayah DJKN (Direktorat Jenderal

Kakayaan Negara) atau KPKNL (kantor pelayanan kekayaan negara dan

lelang).

4. Rencana pelaksanaan kegiatan Kantor wilayah DJKN (Direktorat Jenderal

Kakayaan Negara) menjadi pedoman dalam pelaksanaan kegiatan tersebut

(40)

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Dalam era globalisasi, fungsi dan peranan sekretaris semakin dibutuhkan

oleh organisasi swasta maupun pemerintah. Seorang sekretaris harus dituntut

mempunyai keterampilan, pengetahuan, dan kepribadian yang baik, namun tak

hanya sampai disitu, seorang sekretaris juga harus mampu melatih dan

mengembangkan potensi dirinya supaya lebih bagus dalam bekerja.

Sekretaris adalah seorang pegawai yang bertugas membantu pimpinan

kantor dalam menyelesaikan pekerjaan-perkerjaan detail kepala atau

pimpinannya. Peran seorang sekretaris bukan hanya sebagai salah satu staf dalam

sebuah instansi pemerintah, namun lebih jauh sebagi faktor penting yang

mendukung kelancaran tugas-tugas instansi karena sebagian tugas sekretaris

adalah berkaitan erat dengan pimpinan. Seorang sekretaris sangat dibutuhkan baik

oleh sebuah perusahaan atau instansi pemerintah dan swasta, untuk membantu

dalam tugas kedinasan atau organisasi, atau melakukan fungsi perkantoran

pimpinan. Maka pada Direktorat Jenderal Kekayaan Negara di dalam perkantoran

mempunyai sekretaris yang sangat membantu dalam mengerjakan

tugas-tugasnya.

Sekretaris memegang peranan yang penting dan dapat menentukan dan

mempengaruhi berhasilnya tidaknya tujuan kantor atau perusahaan. Pentingnya

(41)

masing-Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Kekayaan Negara Sumatera Utara yang

memiliki tugas dan fungsi salah satunya adalah kantor wilayah yang sangat

disiplin dalam pengembangan karir dalam pekerjaan di dunia kerja dan juga

sebagai kantor yang mengutamakan kejujuran dalam pengelolaan kekayaan

negara terus berupaya untuk menata, menertibkan, menjaga, serta mengelola

aset-aset yang dimiliki negara. Direktorat Jenderal kekayaan Negara (DJKN) sebagai

salah satu unit organisasi pada kementrian keuangan republik indonesia pastinya

tidak luput melakukan perubahan untuk menunjukkan nilai positif organisasi bagi

pemangku kepentingan, terutama terkait dengan akuntabilitas dan penilaian

masyarakat.

DJKN (Direktorat Jenderal Kekayaan Negara) melaksanakan kebijakan dan

standardisasi tekhnis bidang kekayaan negara, piutang negara dan lelang sesuai

dengan kebijakan yang ditetapkan oleh kementerian keuangan, dan berdasarkan

peraturan undang-undang yang berlaku. Pelayanan lelang di gabungkan dengan

fungsi pengelolaan kekayaan negara pada direktorat pengelolaan barang milik

negara/ kekayaan negara. Dalam upaya melaksanakan tugas dan fungsi perlu

adanya pelayanan yang baik melalui KPKNL (Kantor Pelayanan Kekayaan

Negara dan Lelang) yang terkait dengan tugas dan fungsi tersebut. Pelayanan

merupakan salah satu dari nilai-nilai kementerian keuangan yang harus

dilaksanakan oleh setiap pegawai kementerian keuangan dalam suatu pelayanan.

Kantor wilayah DJKN (Direktorat Jenderal Kekayaan Negara) dalam lelang

salah satu faktor utama yang mempengaruhi perekonomian sebuah negara.

Berbagai macam transaksi semakin dikembangkan guna mengejar percepatan bagi

(42)

3

dengan lelang. Hal tersebut dikarenakan lelang memiliki keunggulan melalui

sifatnya kompetitif sehingga bisa mungkin proses lelang menghasilkan output (di

luar) semaksimal mungkin.

DJKN (Direktorat Jenderal Kekayaan Negara) dalam pelayanan di bidang

lelang agar pelayanan tersebut tercapai dengan berjalan baik, berkoordinasi

dengan permohonan lelang melalui KPKNL (Kantor Pelayanan Kekayaan Negara

dan Lelang), agar pelayanan lelang secara cepat-tepat-akurat dan dapat terus

meningkatkan kepuasan permohonan lelang yang bermuara pada peningkatan

frekuensi lelang.

Berdasarkan uraian di atas terlihat bahwa peran sekretaris dalam membantu

pelayanan di Kantor Wilayah DJKN (Direktorat Jenderal Kekayaan Negara)

mempunyai peranan yang sangat penting dalam mendukung prose supaya

melaksanakan tugas dan fungsi tersebut dengan adanya pelayanan pengelolaan

kekayaan negara kepada masyarakat, untuk mencapai tujuan yang baik. Oleh

karena itu, dibutuhkan penelitian untuk mengetahui mengenai tentang bagaimana

membantu pelayanan di Kantor Wilayah DJKN (Direktorat Jenderal Kekayaan

Negara), sehingga penulis tertarik untuk mengambil judul dalam tugas akhir yang

berjudul “Peran Sekretaris dalam Membantu Pelayanan Bagian Bidang Lelang di

Kementerian Keuangan Kantor Direktorat Jenderal Kekayaan Negara Sumatera

Utara”.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah di uraikan di atas, maka yang

(43)

Keuangan Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Kekayaan Negara Sumatera

Utara?”

C. Tujuan dan manfaat penelitian

Tujuan dari penelitian ini adalah:

Untuk mengetahui peran sekretaris dalampelayanan Bagian Bidang Lelang

yang diterapkan oleh di Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Kekayaan Negara

Sumatera Utara.

Adapun manfaat yang diperoleh dari penelitian ini yaitu sebagai berikut :

1. Bagi Instansi

a. Sebagai bahan pertimbangan yang mungkin berguna untuk

mendukung kelancaran kegiatan-kegiatan perusahaan.

b. Sebagai masukkan bagi sekretaris pada pelayanan Bagian Bidang

Lelang yang diterapkan oleh di Kantor Wilayah Direktorat

Jenderal Kekayaan Negara Sumatera Utara.

2. Bagi Penelitian

a. Menambahkan dan memperluas pengetahuan penulis di bidang

kesekretariatan dalam bentuk nyata, sehingga dapat dijadikan

perbandingan antara teori dan praktek.

3. Bagi Penelitian Lain

Sebagai bahan referensi Tugas Akhir bagi penelitian lainnya.

D. Jadwal Kegiatan Penelitian

Penelitian ini dilakukan di bagian bidang Lelang di Kementrian keuangan

(44)

5

Diponegoro 30 A.Penelitian dilakukan tanggal 2 Maret 2015 sampai dengan 5

[image:44.595.107.517.187.373.2]

April 2015. Sebagai berikut jadwal kegiatan dapat di lihat pada Tabel 1.1

Tabel 1.1 Jadwal Kegiatan

BULAN

No. KEGIATAN Maret April

1 2 3 4 1

1. Persiapan

2. Pengumpulan data 3. Penulisan Laporan

Sumber: Penulis (2015)

Persiapan Tugas Akhir dimulai tanggal 2 Maret 2015, sejak disetujui judul

Tugas Akhir oleh Ketua Program Studi DIII Kesekretariatan. Pada tahap ini

pengumpulan data penulis melakukan observasi yang dilaksanakan pada minggu

pertama sampai minggu pertama bulan April 2015.

E. Sistematika penelitian

Agar pembahasan Tugas Akhir ini dilaksanakan secara sistematis dan

terarah maka penulis membagi luas pembahasan Tugas Akhir ini dalam empat

bab, yang dianggap cukup memadai untuk mengemukakan hal yang dianggap dan

relevan dengan judul Tugas Akhir yang dimaksud, dengan tujuan agar penulisan

(45)

BAB I. PENDAHULUAN

Pada bab ini diuraikan tentang menjelaskan hal-hal yang menjadi

latar belakang masalah, permasalahan, tujuan, penelitian, manfaat

penelitian, dan rencana yng terdiri dari jadwal survei/ observasi

dan rencana isi.

BAB II PROFIL KANTOR WILAYAH DIREKTORAT JENDERAL

KEKAYAANNEGARA SUMATERA UTARA.

Pada bab ini penulis akan membahas tentang sejarah singkat

Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Kekayaan Negara Sumatera

Utara. Kegiatan Diploma III kesekretariatan, uraian tugas (Job

description), struktur organisasi, dan rencana kegiatan.

BAB III PEMBAHASAN

Pada bab ini penulis menguraikan tentang pembahasanpengertian

dasar Lelang dan peran Pelayanan Lelang pada bagian di Kantor

Wilayah Direktorat Jenderal Kekayaan Negara Sumatera Utara.

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN

Pada bab ini akan menguraikan kesimpulan dan saran penulis

berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan mengenai pengaruh

Lelang tentangpelayanan, pelaksanaan terhadap kinerja mahasiswa

Diploma III Kesekretariatan Fakultas Ekonomi dan Bisnis

(46)

TUGAS AKHIR

PERAN SEKRETARIS DALAM MEMBANTU PELAYANAN BAGIAN BIDANG LELANG DI KEMENTERIAN KEUANGAN KANTOR WILAYAH DIREKTORAT JENDERAL KEKAYAAN NEGARA

SUMATERA UTARA

Oleh:

FEBBY DWI GIOFANI PASARIBU 122103088

PROGRAM DIPLOMA III KESEKRETARIATAN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

(47)
(48)
(49)

KATA PENGANTAR

Bismillahirrahmanirrahim

Alhamdulillah segala puji syukur penulis ucapkan kehadiran Allah SWT

yang telah memberikan curahan rahmat, kesehatan, dan keselamatan, pengetahuan

kepada penulis, dan atas ridho-Nya lah yang telah memberikan kesempatan untuk

menyelesaikan Tugas Akhir ini dengan baik dan tepat pada waktunya. Tugas

Akhir yang berjudul “Peran Sekretaris dalam Membantu Pelayanan Bagian

Bidang Lelang di Kementrian Keuangan Kantor Direktorat Jenderal Kekayaan

Negara Sumatera Utara” hal ini guna memenuhi salah satu persyaratan untuk

menyelesaikan pendidikan pada Program Studi Diploma III Kesekretariatan

Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara.

Selama proses penulisan Tugas Akhir ini, penulis banyak menemukan

berbagai kendala dan kesulitan. Tetapi dengan bantuan dan bimbingan dari

berbagai pihak yang sangat memberikan penulis bantuan dan bimbingan dari

berbagai pihak yang sangat memberikan penulisan bantuan, arahan, bimbingan,

serta motivasi yang baik, penulis akhirnya dapat menyelesaikan Tugas Akhir ini

dengan baik. Dalam kesempatan ini dengan penuh rasa hormat, penulis

mengucapkan terima kasih kepada:

1. Bapak Prof. Subhilhar, Ph.D, selaku Plt Rektor Universitas Sumatera Utara.

2. Bapak Prof. Dr. Azhar Maksum, Mec, Ac, Ak, selaku Dekan Fakultas

Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara.

3. Ibu Dr. Beby Karina Fawzeea Sembiring, SE, MM, selaku Ketua Program

Studi Diploma III Kesekretariatan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas

(50)

4. Ibu Magdalena L.L Sibarani SE,M.Si, selaku Sekretaris Program Studi

Diploma III Kesekretariatan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas

Sumatera Utara.

5. Ibu Frida Ramadhini Harahap, SE, MM selaku Dosen Pembimbing yang

sudah meluangkan waktu dan tenaga untuk membimbing penyelesaian

Tugas Akhir.

6. Kedua orang tua tercinta penulis, Alm. Sari Mulia Raja Pasaribu (Ayah) dan

Sri Wuryani Nawangsih (Ibunda), yang selalu memberikan doa, dukungan,

dan motivasi. Terima kasih untuk segala pengorbanan yang tidak ternilai.

Semoga Allah SWT membalas semua kebaikan kalian. Amin ya Allah.

7. Bapak dan Ibu dosen serta seluruh Pegawai Fakultas Ekonomi dan Bisnis,

Program Studi Diploma III Kesekretariatan Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Universitas Sumatera Utara yang telah membantu penulis mendapatkan

informasi dan urusan kampus.

8. Kepada teman-teman khususnya angkatan 2012 yang memberikan semangat

dan mendukung penulis selama masa perkuliahan Program Studi Diploma

III Kesekretariatan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera

Utara.

9. Kepada seluruh Staff dan Pegawai Kantor Wilayah Direktorat Jenderal

Kekayaan Negara di Bagian Bidang Lelang Sumatera Utara dengan

membantu memotivasi penulis sehingga dapat menyelesaikan Tugas Akhir

ini.

10. Terima kasih juga kepada semua pihak yang telah membantu penulis dalam

(51)
(52)

DAFTAR ISI

Halaman

KATA PENGANTAR ... i

DAFTAR ISI ... iii

DAFTAR TABEL ... v

DAFTAR GAMBAR ... vi

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang Permasalahan ... 1

B. Rumusan Masalah ... 4

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian ... 4

D. Jadwal Kegiatan ... 5

E. Sistematika Penulisan ... 5

BAB II PROFIL INSTANSI ... 7

A. Sejarah Ringkas DJKN (Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Kekayaan Negara Sumatera Utara... 7

B. Visi dan misi DJKN (Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Kekayaan Negara Sumatera Utara... 9

C. Jenis Usaha atau Kegiatan ... 11

D. Struktur organisasi ... 11

E. Job Description ... 14

F. Kinerja kegiatan terkini ... 26

G. Rencana kegiatan ... 28

(53)

B. Macam – macam Sekretaris ... 30

C. Syarat-syarat Sekretaris ... 32

D. Peran, Fungsi dan Tanggung Jawab Sekretaris ... 34

E. Peran Sekretaris dalam membantu kegiatan perkantoran sehari-hari Bagian Bidang lelang pada Direktorat Jenderal kekayaan Negara ... 38

F. Peran seketaris dalam membantu Pelayanan Lelang bagi Direktorat Jenderal Kekayaan Negara ... 40

BAB IV Kesimpulan dan saran ... 43

A. Kesimpulan ... 43

B. Saran ... 44

(54)

DAFTAR TABEL

Gambar 1.1 Pelaksanaan Tugas Akhir ... 5

(55)

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Struktur organisasi DJKN (Direktorat Jenderal Kekayaan

Gambar

Gambar 2.1 Struktur Organisasi Kantor Wilayah DJKN (Direktorat
Tabel 1.1

Referensi

Dokumen terkait

Fokus penelitian dari penelitian ini adalah representasi kebudayaan Indonesia melalui tanda-tanda yang digunakan dalam Iklan Kuku Bima Energi versi Flores, Nusa

pengaruh elemen iklan televisi Kartu As Bebas Galau 30 Jam Versi.. Drama Lebay terhadap Keputusan

Pada kelompok pasien dengan sisa masa yang menyangat kontras, harapan. hidup adalah sebesar

Luasnya penggunaan teknologi ini disebabkan karena bangunan dan mesin yang dibuat dengan mempergunakan teknik penyambungan ini menjadi lebih ringan dan proses pembuatannya juga

c. Memiliki kalender pendidikan yang sesuai dengan yang dikeluarkan oleh Dinas Pendidikan Kota Bandung. Pelaksanaan pembelajaran didasarkan pada SKL, SI,

Model Lampu Lalu Lintas Pada Jalan Pertigaan Berbasiskan Mikrokontroler AT89C51 ini merupakan suatu rangkaian Lampu Lalu Lintas yang dirangkai dengan menggunakan jenis

Apabila pegawai ke luar negeri bukan dalam rangka hubungan kerja, seperti ekspatriat berlibur kembali ke negaranya, maka pembayaran fiskal tersebut tidak boleh dimasukkan

Miniature scoring box digunakan untuk mempermudah petugas pencatat nilai, Untuk mengaktifkannya, alat diberikan tegangan sebesar 5 volt, kemudian tegangan tersebut