DAFTAR PUSTAKA
DirektoranJenderal Kekayaan Negara, peraturan perundang – undangan pasal lelang Penerbit Kanwil DJKN (Direktorat Jenderal Kekayaan Negara) sumatera utara 2014
DJKN (Direktorat Jenderal Kekayaan Negara), Pengelolaan Kinerja, penerbit Media Kekayaan Negara Direktorat Jenderal Kekayaan Negara 2012, pdf
DJKN (Direktorat Jenderal Kekayaan Negara), Continuous Improvement Pelayanan Lelang penerbit Media Kekayaan Negara 2013, pdf
Donni Junipriansa, Kesekretariatan profesional, berkompeten cerdas, terampil dan melayani, Bandung penerbit alfabeta 2014
Eti Ratnawati & Sunarto,Sekretaris profesional, Yogyakarta Edisi 3, penerbit AMUS 2006
http//www.mitrawacanamedia.com, Diaz priantara, Perpajakan Indonesia, jakarta Penerbit mitra wacana media 2013
Nila Nurasih dan Sri Rahayu, Manajemen sekretaris, Jakarta Penerbit Dunia cerdas 2014
Nomor 106/PMK.06/2013 Perubahan atas peraturan menteri keuangan nomor 93/PMK.06/2010 Tentang Petunjuk Pelaksanaan Lelang, pdf
BAB III PEMBAHASAN
A. Pengertian Sekretaris
Menurut Sedianingsih, (2010:57) Istilah sekretaris berasal dari bahasa latin
“secretum” yang artinya rahasia. Kata “secretum” tersebut kemudian berubah
menjadi kata “secretarius” dalam bahasa perancis, “secretary” dalam bahasa
inggris serta “secretaries” belanda. Apabila di urai lebih lanjut lagi, maka kata
sekretaris dalam bahasa indonesia merupakan serapan dari istilah
secretariesdalam bahasa belanda. Sesuai dengan asal pembentukan katanya maka
sekretaris dapat dipahami sebagai orang yang dapat menyimpan rahasia atau hal –
hal yang bersifat pentingyang tidak dapat diinformasikan kesembarangan orang.
Sekretaris memegang peranan penting dalam membantu menjalankan
tugasnya menyimpan rahasia dan perusahaan, karena sedikitnya banyak rahasia
tersebut diketahui oleh sekretaris untuk bisa selalu menjaga rahasia itu dari
siapapun.
Berdasarkan pengertian sekretaris menurut Wursanto, (2002:25) yang
dikutip Saimanadalah seorang pegawai yang bertugas membantu pimpinan kantor
dalam menyelesaikan pekerjaan-pekerjaan detail kepala dan pimpinannya.
Seorang sekretaris harus sebagai orang yang harus dapat menyimpan rahasia,
karena pekerjaan sekretaris sifatnya rahasia, menyangkutpersoalan rahasia harus
dapat dihindarkan dan sekretaris harus dapat menjaga semangat kerja sama demi
Contoh sekretaris karena bersifat rahasia karna sekretaris membuat dan
menyimpan notulen rapat direksi dan rapat umum pemegang saham, menyimpan
data direksi pemegang saham dan sertifikat saham perusahaan, menyimpan
rahasia perusahaan yang diketahui baik perusahaan yang diketahui baik berasal
dari surat maupun yang didengar dari direksi, tidak membuka rahasia pimpinan
maupun perusahaan.
Dari keterangan diatas dapat disimpulkan, bahwa sekretaris adalah orang
yang bertugas membantu dan melayani serta meringankan tugas-tugas pimpinan
serta sekaligus sebagai orang yang dapat dipercaya oleh pimpinan untuk
memegang rahasia.
Profesi sekretaris saat ini mengalami kemajuan yang sangat pesat. banyak
pebisnis yang menggunakan jasa mereka. Bahkan mereka memandang bahwa
peran mereka sangatlah vital untuk sebuah perusahaan yang dibangunnya. Tidak
heran jika banyak masyarakat berlomba – lomba untuk menekuni bidang ini.
Bahkan masyarakat mengetahui bahwa peran sekretaris sering membantu
pimpinan, maka hal itu pula yang akan mendorong masyarakat untuk bisa masuk
ke dunia sekretaris.
B. Macam – macam Sekretaris
Pembagian sekretaris telah berkembang pesat, hal ini tentunya sesuai
dengan tuntutan dan kebutuhan sebuah kantor atau organisasi di perlukan
pemahaman yang memadai.
Berikut ini macam – macam sekretaris menurut Ernawati (2004:4) adalah
33
1. Sekretaris organisasi
Sekretaris oganisasi disebut juga sebagai sekretaris perusahaan,
business, atau exective secretary. Seorang sekretaris organisasi
menjalankan tugas atas perintah pimpinan, juga memiliki kedudukan
sebagai manajer yang mengelola suatu unit kerja dalam bidang
kesekretariatan. Sekretaris bekerja tidak hanya atasan perintah
atasannya, tetapi juga memiliki wewenang untuk merencanakan sendiri
rencana organisasinya, menyusun struktur dan data kerja organisasi,
membuat keputusan, koordinasi pengendalian.
2. Sekretaris pribadi dan sekretaris pimpinan a. Sekretaris pribadi
Sekretaris pribadi adalah seseorang yang mengerjakan pekerjaan
tertentu yang dibayar secara pribadi oleh orang yang
mempekerjakannya. Sekretaris pribadi bertugas melaksanakan
aktivitas kantor untuk membantu kepentingan seseorang tertentu
dan bersifat pribadi. Jadi ia bukanlah pegawai atau staf dari
organisasi atau perusahaan, tetapi ia digaji secara perorangan.
b. Sekretaris pimpinan
Sekretaris pimpinan adalah seorang membantu pimpinan yang
bertugas mengerjakan berbagai tugas perkantoran dalam rangka
menunjang tugas pimpinan. Sekretaris pimpinan adalah pegawai
staff dari suatu organisasi atau perusahaan, karena ia diangkat dan
tidak hanya untuk kepentingan pribadi pimpinan, namun bersifat
kedinasan.
3. Sekretaris berdasarkan kemampuan dan pengalamannya a. Sekretaris junior
Sekretaris junior merupakan pegawai baru yang memiliki jabatan
kerja sebagai sekretaris. Pangkat dan kedudukannya masih rendah.
Ia pun minimal pengalaman di bidang kesekretariatan.
b. Sekretaris senior
Sekretaris senior memiliki masa kerja, pengalaman kerja, serta
keterampilan kerja yang mumpuni di bidang kesekretarisan.
Sekretaris senior memiliki berbagai macam kompetensi sehingga
dia dapat menangani tugas beserta segala macam permasalahannya
dengan cepaat tanpa banyak mendapat bimbingan dari pimpinan.
C. Syarat – syarat Sekretaris
Seorang sekretaris mempunyai syarat-syarat tertentu yang harus dipenuhi
dengan baik, karena jika tidak maka pelaksanaan tugas dan fungsi
kesekretarisannya akan berjalan kurang baik. Secara umum syarat menjadi
seorang sekretaris yaitu harus mempunyai minat untuk melaksanakan tugas
kesekretariatan dan keahlian (skill), sesuai dengan pengertian dan definisi tentang
sekretaris tersebut.
Berdasarkan syarat – syarat seorang sekretaris menurut Nila Nurasih
35
1. Syarat kepribadian
Sifat kepribadian, yaitu sifat-sifat yang dimiliki oleh seseorang yang
menjadi sekretaris, seperti sifat yang penyabar, simpatik, bijaksana,
penampilan yang baik, ramah, pandai bergaul, dapat dipercaya serta
memegang tegh rahasia, dan lain-lain.
2. Syarat pengetahuan umum
Syarat pengetahuan umum, yaitu memiliki pengetahuan tentang
pekerjaan-pekerjaan tentang sekretarisan seperti dibidang sosial
kemasyarakatan ekonomi, politik, dan hukum secara umum dalam rangka
untuk kelancaran pelaksanaan tugasnya.
3. Syarat pengetahuan khusus
Syarat pengetahuan khusus, yaitu pengetahuan tertentu yang sesuatu
jabatan dan tugas sekretaris sesuai tempat dimana ia bekerja, seperti di
kantor pemerintah atau pun di kantor perusahaan swasta.
4. Syarat skill dan tehnik kesekretariatan
Syarat skill dan tehnik kesekretariatan, yaitu kemampuan seseorang
sekretaris yang langsung berhubungan dengan tugas kesekretariatannya,
hal ini meliputi seperti kemampuan mengetik, korespondensi, stenograf,
dan kearsipan.
5. Syarat praktek
Syarat praktek, yaitu kemampuan dalam melaksanakan tugas sehari-hari
seperti menerima tamu, telepon, dan membuat agenda pertemuan
D. Peran, Fungsi dan Tanggung Jawab Sekretaris
Seorang sekretaris dituntut untuk dapat membantu atasan secara maksimal,
sehingga terkadang sekretaris tidak mempunyai jam kerja yang tetap karena
semua tergantung pada pekerjaan atasan, guna menunjang kegiatan atasan tersebut
seorang sekretaris harus mempunyai peran dan tanggung jawab yang tepat, oleh
karena itu secara global peran dan tanggung jawab sekretaris.
Peran Sekretaris
Menurut Donni Juni Priansa (2014:23) peran sekretaris adalah sebagai
membantu kelancaran kegiatan pimpinan terutama pada kegiatan administrasi, hal
ini cukup sederhana dalam kalimat, tetapi dalam prakteknya cukup berat karena
apapun pekerjaan atasan yang berhubungan dengan kegiatan mencapai tujuan
perusahaan. Menurut Donni Juni Priansa (2014:15) sekretaris berperan
memotivasi kerja kepada pimpinan sehingga pekerjaan dapat berjalan baik dan
berhasil dengan baik dalam sebuah perusahaan seperti:
1. Sekretaris menyiapkan mulai dari pengetikan, menerima sampai pada
pengiriman dan tindak lanjutnya.
2. Bila pimpinan akan mengadakan acara atau rapat, maka semua persiapan,
saat pelaksanaan sampai setelah rapat pun sekretaris yang melakukannya
kelancaran tersebut.
3. Demikian juga apabila atasan akan melakukan perjalanan ke luar daerah,
maka semua persiapan sebelum berangkat, saat berangkat sampai setelah
atasan kembali sekretaris yang mempelacarkan kegiatan atasan tersebut.
Sedapat mungkin sekretaris harus mengambil ahli tugas-tugas yang
37
hal-hal kecil yang telah didelegasikan kepada sekretaris. Begitu pula
keputusan-keputusan yang akan dibuat oleh pimpinan sebagai besar
harus ditindak lanjuti oleh sekretaris.
a. Menangani informasi untuk pimpinan
Semua keputusan yang diambil oleh pimpinan banyak tergantung
kepada ketangkasan sekretaris dalam mengumpulkan , menyeleksi,
mengelola, dan menyampaikan informasi.
b. Menjadi jembatan penghubung
Harus membina dan memelihara hubungan baik dengan berbagai pihak
yang terkait dalam hubungan kerja dengan pimpinan.
Tanggung Jawab Sekretaris
Dalam bekerja maka seorang sekretaris, mempunyai tanggung jawab yang
cukup besar yaitu meningkatkan dan mempertahankan citra atasan, dalam hal ini
sekretaris dituntut untuk selalu menjaga nama baik atasan dalam hal baik dalam
lingkungan perusahaan maupun di luar lingkungan perusahaan. Mempertahankan
citra atasan terkadang juga harus melakukan tindakan atau perkataan yang
berbeda dengan fakta yang ada, seperti apabila atasan datang terlambat maka
sekretaris harus dapat berargumen bahwa atasan terlambat karena adanya
pekerjaan yang dilakukan di kantor. Demikian juga hal yang lainnya, Hal ini
dilakukan agar citra atasan tetap baik.
Menurut Ernawati (2006:44) guna meningkatkan peran dan tanggung
jawab ini, seorang sekretaris harus mempunyai fungsi dalam kantor seperti:
a. Meningkatkan fungsi kantor, yaitu meningkatkan kantor sebagai
usaha, atau sebagai pusat informasi pelayanan masyarakat dan juga
sumber data.
b. Memperlancar kegiatan ketatausahaan seperti mengetik, kearsipan,
komputer, dan penggandaan dokumen yang dibutuhkan oleh suatu
perusahaan.
c. Mempererat hubungan antara bawahan dengan atasan dalam hal
komunikasi, karena itu sekretaris dapat dikatakan sebagai media
penghubung antara dunia luar dan perusahaan dengan perusahaan itu
sendiri.
d. Sebagai media perekam, menyimpan, mengingat kegiatan atasan
dalam bentuk penyusunan jadwal kerja harian.
E. Peran Sekretaris dalam membantu kegiatan perkantoran sehari-hari Bagian Bidang lelang pada Direktorat Jenderal kekayaan Negara
Peran sekretaris sangat membantu kelancaran kegiatan pimpinan terutama
pada kegiatan administrasi dan tata usaha, hal ini cukup sederhana dalam kalimat,
tetapi dalam prakteknya cukup berat karena apapun pekerjaan atasan yang
berhubungan dengan kegiatan mencapai tujuan perusahaan seorang sekretaris
harus membantunya.
Adapun beberapa tugas sekretaris dalam melakukan pekerjaan kegiatan
sehari-hari kepada pimpinan pada bagian bidang lelang di Kantor wilayah DJKN
(Direktorat Jenderal Kekayaan Negara) yaitu:
1. Mengelolah surat-surat masuk, memberikan nomor surat, dan
menyelipkan lembar diposisi bagi pimpinan, sehingga pimpinan mudah
39
2. Menginput perintah pemimpin atas lembar diposisi yang telah diisi oleh
pemimpin sesuai dengan surat masuk.
3. Menerima dan melayani tamu saat menemui pimpinan yang telah
dijadwalkan sebelumnya.
4. Menerima telepon dan meneleponkan sesuai kepentingan pimpinan.
5. Memberikan laporan sederhana, baik tertulis maupun tidak tertulis,
yang menjadi sumber informasi bagi pimpinan.
6. Menjaga kebersihan, kerapian, dan penataan kantor sehingga akan
menciptakan kenyamanan kerja.
Sekretaris Bagian Bidang Lelang pada Direktorat Jenderal Kekayaan
Negara tidak hanya berperan untuk melaksanakan kegiatan perkantoran
sehari-hari untuk membantu pimpinan tetapi juga memiliki peranan sebagai juru bicara
pegawai.
Adapun peranan tersebut antara lain:
1. Perantara saluran komunikasi antara Kantor Wilayah Direktorat
Jenderal Kekayaan Negara Bagian Bidang Lelang dan pimpinan dengan
pegawainya.
2. Pembina hubungan baik antara Kantor Wilayah Direktorat Jenderal
Kekayaan Negara Bagian Bidang Lelang dan pimpinan organisasi
dengan pegawainya.
3. Menyampaikan keinginan-keinginan pimpinan secara langsung kepada
pegawainya.
4. Memberikan motivasi kerja kepada pegawai di Kantor Wilayah
Direktorat Jenderal Kekayaan Negara Bagian Bidang Lelang sehingga
F. Peran sekretaris dalam membantu pelayanan Bagian Bidang lelang pada Direktorat Jenderal kekayaan Negara
Pelaksanaan pelayanan Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Negara Bagian
Bidang Lelang dilakukan melalui kegiatan mulai dari membantu melayani,
mengarahkan, atau mengatur semua kegiatan yang dilakukan secara
bersama-sama untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan melalui perencanaan,
pengorganisasian, pelaksanaan, dan pengawasan.
Peranan sekretaris dalam memberikan layanan Lelang pada Direktorat
Jenderal Kekayaan Negara mengkomunikasikan sistem pelelangan barang sitaan
melalui iklan layanan kepada masyarakat. Salah satu informasi sistem lelang hal
ini berkaitan dengan aset-aset serta barang-barang sitaan yang dimiliki negara
yang biasa dilelang kepada masyarakat luas secara terbuka.
Adapun peran Sekretaris dalam membantupelayananBagian Bidang Lelang
Kantor Wilayah DJKN (Direktorat Jenderal Kekayaan Negara yaitu:
1. Membantu penyiapan bahan bimbingan teknis, pemantauan, evaluasi,
penggalian potensi, pengembangan lelang serta verifikasi dan
penatausahaan risalah lelang.
2. Membantu mempersiapkan bahan pengawasan lelang.
3. Membantu kegiatan pelaksanaan Pemeriksaan kinerja lelang dan
pembukuan hasil lelang.
4. Membantu pelaksanaan memeriksa pengelolaan data di bidang
lelang.Membantu mempersiapkan bahan bimbingan dan pelaksanaan
41
5. Menyusunan berkas akta jual beli dalam susunan urutan nomor terbesar
sampai terkecil.
6. Membantu memeriksa penyusunan dokumen persyaratan lelang.
7. Penatausahaan berkas salinan risalah lelang dari pelaksanaan penjual
belinya sebuah barang.
8. Penatausahaan berkas hasil lelang dan bea lelang pegadaian.
9. Penyusunan laporan rencana perjalanan dinas bidang lelang.
10. penyusunan aset pengelolaan kekayaan negara
11. memeriksa surat-surat lelang eksekusi dan non eksekusi
12. memeriksa data-data laporan bagian bidang lelang
Selain itu, Sekretaris melaksanakan pengkoordinasian pelayanan kepada
pimpinan, agar kegiatan tersebut dilaksanakan dengan efektif dan efesiensi.
Pengertian Pelayanan pengkoordinasikan pelaksanaan pelayanan kepada pimpinan
adalah sebagai informasi berguna bagi sekretaris dalam mengenai kegiatan
pengkoordinasikan pelaksanaan pelayanan kepada pimpinan pada Bagian Bidang
Lelang pada Direktorat Jenderal Kekayaan Negara.
Sekretaris melakukan informasi dalam lelang email dan lelang internet yang
sangat baik kepada peminat dan calon penjual/ pembeli dalam membantu hasil
realisasi pokok lelang dan bea lelang serta transparansi dan tingkat keamanan
yang tinggi kepada KPKNL (Kantor Pelayanan Kekayaan Negara dan Lelang).
Pelayanan sekretaris dalam membantu bagian bidang lelang pada Direktorat
Jenderal Kekayaan Negara bertujuan agar memperkuat sistem dan meningkatkan
tugas sekretaris pada kantor wilayah DJKN (Direktorat Jenderal kekayaan
Negara). Pelaksanaan pelayanan lelang kepada pimpinan agar kegiatan pelayanan
BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil dari pembahasan terhadap peran sekretaris dalam
membantu pelayanan bidang lelang di kementrian keuangan di kantor wilayah
DJKN (Direktorat Jenderal Kekayaan Negara), maka dapat disimpulkan sebagai
berikut:
1. Peran sekretaris dalam pelayanan Bagian Bidang Lelang sangat penting
dalam membantu pimpinan, sekertaris juga merupakan penghubung antara
pimpinan dan pekerjaan-pekerjaan seluruh staff dan publik sehingga
menciptakan hubungan baik dan kelancaran bisnis kantor pada Kantor
Wilayah DJKN (Direktorat Jenderal Kekayaan Negara) Sumatera Utara.
2. Kantor Wilayah DJKN (Direktorat Jenderal Kekayaan Negara) dalam
Bagian Bidang Lelang melakukansuatu pelelangan melalui iklan layanan
kepada masyarakat. Salah satunya melalui informasi sebuah pelelangan
barang yang biasanya dari barang sitaan yang dimiliki negara.
3. Pelayanan sekretaris dalam membantuBagian Bidang Lelang membantu
kelancaran tugas-tugas pimpinan, bertanggung jawab, dan membantu
pimpinan dalam suatu kegiatan dalam kantoragar kegiatan pelayanan
kepada pimpinan dapat terlaksana dengan baik,cepat dan tepat pada Kantor
B. SARAN
Adapun saran-saran yang ingin penulis kemukakan setelah melakukan
pengamatan secara langsung pada kantor wilayah DJKN (Direktorat Jenderal
kekayaan Negara) Sumatera Utara sebagai berikut:
1. Sekretaris melakukan hubungan kerja kepada pimpinan maupun sesama
pegawai yang berada dalam lingkungan perusahaan agar tetap terpelihara
demi kelancaran bagi perusahaan dalam rangka mencapai secara efektif
pada Kantor Wilayah DJKN (Direktorat Jenderal Kekayaan Negara).
2. Pelaksanaan dalam pelayanan lelang melakukan penjualan lelang barang
milik negara melaluiiklan layanan kepada masyarakatdalam suatusistem
lelang ini berkaitan dengan aset-aset serta barang-barang sitaan penjualan
yang berupa yang dimiliki negara yang biasa dilelang kepada masyarakat
luas secara terbuka pada Kantor Pelayanan Kekayaan Negara dan Lelang.
3. Pelayanan sekretaris dalam membantu Bagian Bidang Lelang kepada
pimpinan dilakukan agar meningkatkan kinerja sudah berjalan dengan baik
dan efisien terhadap pelayanan lelang kepada pimpinan, sehingga mampu
mendukung kelancaran tugas sekretaris pada Kantor Wilayah DJKN
BAB II
PROFIL DJKN (Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Kekayaan Negara) Sumatera Utara
A. Sejarah Ringkas DJKN (Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Kekayaan Negara) Sumatera Utara
Pada tahun 1971 struktur organisasi dan sumber daya manusia panitia
urusan piutang negara (PUPN) tidak mampu menangani penyerahan piutang
negara yang berasal dari kredit investasi. Berdasarkan Keputusan Presiden Nomor
11 Tahun 1976 dibentuk Badan Urusan Piutang Negara (BUPN) dengan tugas
mengurus penyelesaian piutang negara sebagaimana Undang-Undang Nomor 49
Tahun 1960 tentang Panitia Urusan Piutang Negara, sedangkanPanitia Urusan
Piutang Negara(PUPN) yang merupakan panitia interdepartemental hanya
menetapkan produk hukum dalam pengurusan piutang negara. Sebagai penjabaran
Keppres (keputusan presiden) tersebut, maka Menteri Keuangan mengeluarkan
Surat Keputusan Nomor 517/MK/IV/1976 tentang susunan organisasi dan tata
kerja BUPN, dimana tugas pengurusan piutang Negara dilaksanakan oleh
SatuanTugas (Satgas) BUPN.
Untuk mempercepat proses pelunasan piutang negara macet, diterbitkanlah
Keputusan Presiden Nomor 21 Tahun 1991 yang menggabungkan fungsi lelang
dan seluruh aparatnya dari lingkungan Direktorat Jenderal Pajak ke dalam struktur
organisasi BUPN, sehingga terbentuklah organisasi baru yang bernama Badan
Urusan Piutang dan Lelang Negara (BUPLN). Sebagai tindak lanjut, Menteri
dilakukan oleh Kantor Pelayanan Pengurusan Piutang Negara (KP3N), sedangkan
tugas operasional lelang dilakukan oleh Kantor Lelang Negara (KLN).
Selanjutnya, berdasarkan Keputusan Presiden Nomor 177 Tahun 2000 yang
ditindaklanjuti dengan Keputusan Menteri Keuangan Nomor 2/KMK.01/2001
tanggal 3 Januari 2001, BUPLN ditingkatkan menjadi Direktorat Jenderal Piutang
dan Lelang Negara (DJPLN) yang fungsi operasionalnya dilaksanakan oleh
Kantor Pengurusan Piutang dan Lelang Negara (KP2LN).
Reformasi Birokrasi di lingkungan Departemen Keuangan pada tahun 2006
menjadikan fungsi pengurusan piutang negara dan pelayanan lelang digabungkan
dengan fungsi pengelolaan kekayaan negara pada Direktorat Pengelolaan Barang
Milik/Kekayaan Negara (PBM/KN) Direktorat Jenderal Perbendaharaan (DJPb),
sehingga berdasarkan Peraturan Presiden Nomor 66 Tahun 2006 tentang
Perubahan Keempat atas Peraturan Presiden Nomor 10 Tahun 2005 tentang Unit
Organisasi dan Tugas Eselon I Kementerian Republik Indonesia, DJPLN
(Direktorat jenderal piutang dan lelang negara) berubah menjadi Direktorat
Jenderal Kekayaan Negara (DJKN), dan KP2LN (Kantor pelayanan piutang dan
lelang negara) berganti nama menjadi Kantor Pelayanan Kekayaan Negara dan
Lelang (KPKNL) dengan tambahan fungsi pelayanan di bidang kekayaan negara
dan penilaian.
Penertiban Barang Milik Negara (BMN) yang terdiri dari kegiatan
inventarisasi, penilaian dan pemetaan permasalahan BMN (Badan Milik Negara)
mengawali tugas DJKN dalam pengelolaan kekayaan negara, dilanjutkan dengan
koreksi nilai neraca pada Laporan Keuangan Pemerintah Pusat (LKPP) dan
9
sebelumnya mendapat opini disclaimer (penolakan) dari BPK RI (Badan
Pemeriksa Keuangan Republik Indonesia), telah meraih opini wajar dengan
pengecualian. Pada periode pelaporan 2012, sebanyak 50 dari 93
kementerian/lembaga meraih opini wajar tanpa pengecualian.
Mengingat fungsi pengelolaan aset negara yang merupakan pos terbesar
neraca pada LKPP, dan sebagai kontributor perkembangan perekonomian
nasional, saat ini DJKN tengah melaksanakan transformasi kelembagaan sebagai
bagian dari Transformasi Kelembagaan Kementerian Keuangan. Transformasi
kelembagaan di DJKN ini dimaksudkan untuk meningkatkan dan mempertajam
fungsi DJKN yang terkait dengan manajemen aset dan special mission
pengelolaan kekayaan negara.
B. Visi dan Misi DJKN (Direktorat Jenderal Kekayaan Negara) Sumatera Utara
VISI
Menjadi pengelola kekayaan negara yang profesional dan akuntabel untuk
sebesar-besar kemakmuran rakyat.
MISI
1. Mewujudkan optimalisasi penerimaan, efisiensi pengeluaran, dan
efektivitas pengelolaan kekayaan negara.
2. Mengamankan kekayaan negara secara fisik, administrasi, dan hukum.
3. Meningkatkan tata kelola dan nilai tambah pengelolaan investasi
4. Mewujudkan nilai kekayaan negara yang wajar dan dapat dijadikan
acuan dalam berbagai keperluan.
5. Melaksanakan pengurusan piutang negara yang efektif, efisien,
transparan, dan akuntabel.
6. Mewujudkan lelang yang efisien, transparan, akuntabel, adil, dan
kompetitif sebagai instrumen jual beli yang mampu mengakomodasi
kepentingan masyarakat.
Berdasarkan visi dan misi tersebut dapat disimpulkan bahwa DJKN Kantor
Wilayah (Direktorat Jenderal Kekayaan Negara) mempunyaimemiliki tugas dan
fungsi yang sangat disiplin dalam pengembangan karir dalam pekerjaan di dunia
kerja dan juga sebagai kantor yang mengutamakan kejujuran dalam pengelolaan
kekayaan negaraterus berupaya untuk menata, menertibkan, menjaga, serta
mengelola aset-aset yang dimiliki negara yang ditetapkan oleh menteri keuangan
dan berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Di samping itu,
DJKN juga menyelenggarakan fungsi penyiapan perumusan kebijakan
departemen keuangan di bidang kekayaan negara, piutang negara, dan lelang;
pelaksanaan kebijakan di bidang kekayaan negara, piutang negara, dan lelang;
penyusunan standarisasi, norma, pedoman, kriteria, dan prosedur di bidang
kekayaan negara, piutang negara, dan lelang; pemberian bimbingan teknis dan
evaluasi di bidang kekayaan negara, piutang negara, dan lelang; dan pelaksanaan
11
Tugas dan Fungsi DJKN(Direktorat Jenderal Kekayaan Negara Sumatera Utara
Tugas
Direktorat Jenderal Kekayaan Negara mempunyai tugas merumuskan serta
melaksanakan kebijakan dan standardisasi teknis di bidang kekayaan negara,
piutang negara, dan lelang.
Fungsi
Direktorat Jenderal Kekayaan Negara menyelenggarakan fungsi:
a. perumusan kebijakan di bidang kekayaan negara, piutang negara,dan lelang;
b. pelaksanaan kebijakan di bidang kekayaan negara, piutang negara, dan
lelang;
c. penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria di bidang kekayaan
negara, piutang negara, dan lelang;
d. pemberian bimbingan teknis dan evaluasi di bidang kekayaan negara,
piutang negara, dan lelang; dan
e. pelaksanaan administrasi Direktorat Jenderal Kekayaan Negara.
C. Jenis usaha atau kegiatan
Kantor Wilayah DJKN (Direktorat Jenderal Kekayaan Negara)Sumatera Utara mengadakan jenis kegiatan seperti asosialisasi, rapat koordinasi, DJKN
goes to campus dan workshop capacity building kanwil DJKN sumatera utara.
Rangkaian utama dari jenis kegiatan tersebut adalah peran, tugas dan fungsi
Kantor wilayah DJKN (Direktorat Jenderal Kakayaan Negara) melakukan
kegiatan ini agar kegiatan yang sangat baik ini mampu mendekati dan mengenal
di lingkungan kantor wilayah DJKN (Direktorat Jenderal Kakayaan Negara)
kepada masyarakat. Lalu lebih penting juga bagaimana DJKN (Direktorat
Jenderal Kakayaan Negara) untuk terus meningkatkan peran dalam pengelolaan
kekayaan negara dan mampu mengembangkan tugas dan fungsinya dengan baik.
D. Struktur Organisasi
Organisasi adalah suatu sistem yang terdiri dari pola aktivitas kerjasama
yang dilakukan secara teratur dan berulang-ulang oleh sekelompok orang untuk
mencapai suatu tujuan. Dalam suatu organisasi terdapat hubungan formal dan
informal. Hubungan formal merupakan bentuk hubungan yang disengaja, secara
resmi (kedinasan). Sedangkan informal menyangkut hubungan manusia, diluar
dinas bersifat tidak resmi.
Kantor wilayah DJKN (Direktorat Jenderal Kakayaan Negara), dipandang
perlu untuk menyempurnakan organisasi dan tata kerja Kantor wilayah DJKN
(Direktorat Jenderal Kakayaan Negara) dan KPKNL (Kantor Pelayanan Kekayaan Negara dan Lelang) yang mempunyai tugas melakukan pemantauan pengendalian
intern pengelolaan kinerja, pengelolaan risiko, kepatuhan terhadap kode etik dan
disiplin, serta perumusan rekomendasi perbaikan proses bisnis. Bahwa dalam
rangka meningkatkan kinerja Direktorat Jenderal Kakayaan Negara, di pandang
perlu untuk menyempurnakan organisasi dan tata kerja kantor wilayah Direktorat
13
[image:22.595.84.578.92.533.2]Sumber : Kantor Wilayah DJKN (Direktorat Jenderal Kekayaan Negara) Sumatera Utara(2015)
Gambar 2.1 Struktur Organisasi Kantor Wilayah DJKN (Direktorat Jenderal Kekayaan Negara) Sumatera Utara
KEPALA
KANTORWILAYAH
KEPALA BAGIANUMUM
KEPALA KPKNL (Kekayaan Pelayanan Kekayaan Negara dan Lelang) KASUBBAG KEUANGAN KEPALA BIDANG PKN (Pengelolaan Kekayaan Negara) KEPALA BIDANG PENILAIAN KEPALA BIDANG PIUTANG NEGARA KEPALA BIDANG LELANG
KASI PKN III KASUBBAG
TU dan RT
KASI PENILAIANII I KASI PENILAIAN II KASI BIMBINGAN LELANG I
KASUBBAG KEPEGAWAIAN
KASI PKN I
KASI
PENILAIANI KASI
PIUTANG I KASI HUKUM
PELAKSANA KASI PKN II
KASI
PENILAIAN II
PELAKSANA PELAKSANA
PELAKSANA KASI PENILAIAN III KEPALA BIDANG KEPATUHAN INTERNAL HUKUM DAN INFORMASI KASI BIMBINGAN LELANG II
E. Job Description
Berikut adalah beberapa tugas, fungsi, dan tanggung jawab direksi
masing-masing bagian kantor wilayahDJKN (Direktorat Jenderal Kekayaan Negara)
Sumatera Utara.
1. Kepala Kantor
a. Bertugas melaksanakan koordinasi bimbingan teknis,
pengendalian, evaluasi dan pelaksanaan tugas di bidang kekayaan
negara, piutang negara dan lelang.
b. Pemberian bimbingan teknis, supervisi, pemantauan dan evaluasi
pelaksanaan di bidang penilaian.
c. Pemberian bimbingan teknis, penggalian potensi, pemantauan dan
evaluasi pelaksanaan pengurusan piutang negara.
d. Pemberian bahan pertimbangan atas usul penghapusan, keringanan
hutang, pencegahan, paksa badan atau penyelesaian piutang
negara.
e. Pemberian bimbingan teknis pengelolaan barang jaminan dan
pemeriksaan harta kekayaan atau barang jaminan yang tidak
diketemukan milik penangggung hutang atau penjamin hutang.
f. Pemberian bimbingan teknis penggalian potensi, pemantauan,
evaluasi dan verifikasi lelang serta pengembangan lelang.
g. Pemberian pelayanan bantuan hukum di bidang kekayaan negara,
15
h. Pemberian teknis pemantauan, evaluasi dan pelakasanaan
pelayanan informasi serta pelaksanaan vertifikasi pengurusan
piutang negara dan lelang.
i. Pembina terhadap penilai, usaha jasa lelang dan profesi penjabat
lelang.
j. Pelaksanaan pengawasan teknis pengelolaan kekayaan negara,
penilaian, pengurusan piutang negara dan lelang.
k. Pelaksanaan penilaian dan pengurusan piutang negara.
l. Pelaksanaan administrasi kantor wilayahDJKN (Direktorat
Jenderal Kekayaan Negara).
2. Bagian Umum
Bertugas melaksanakan urusan kepegawaian, keuangan,
perlengkapan, protokol, tata usaha, dan rumah tangga, serta
penatausahaan, pengamanan, dan pengawasan barang milik negara di
lingkungan kantor wilayah DJKN (Direktorat Jenderal Kekayaan
Negara).
a. Subbagian kepegawaian mempunyai tugas melakukan urusan
kepegawaian.
b. Subbagian keuangan mempunyai tugas melakukan urusan
keuangan.
c. Subbagian Tata usaha dan Rumah tangga mempunyai tugas
melakukan urusan tata usaha, perlengkapan dan rumah tangga,
serta penatausahaan, pengamanan, pengawasan barang milik
Bagian umum terdiri dari atas:
a) Subbagian kepegawaian
b) Subbagian keuangan
c) Subbagian tata usaha dan rumah tangga.
1. Subbagian kepegawaian mempunyai tugas melakukan urusan
kepegawaian.
2. Subbagian keuangan mempunyai tugas melakukan urusan
keuangan.
3. Subbagian tata usaha dan rumah tangga mempunyai tugas
melakukan urusan tugas tata usaha, perlengkapan dan rumah
tangga, serta penatausahaan, pengamanan, pengawasan barang
milik negara di lingkungan kantor wilayah.
3. Bagian Pengelolaan Kekayaan Negara
Bertugas melaksanakan pemberian bimbingan teknis, pemantauan,
evaluasi dan Pelaksanaan penggunaan, pemanfaatan, pengamanan dan
pemeliharaan, penghapusan, pemindah tanganan, penatausahaan dan
akuntansi, pembina, pengawasan, dan pengendalian di bidang
kekayaan negara, serta pengoordinasian penatausahaan barang milik
negara pada kantor pelayanan kekayaan negara dan lelang (KPKNL) di
kantor wilayah DJKN (Direktorat Jenderal Kekayaan Negara).
a. Penyiapan bahan bimbingan teknis dan evaluasi penggunaan,
pemanfaatan, pengamanan dan pemeliharaan, penghapusan,
17
pengawasan, pengendalian, pemantauan barang milik negara/
kekayaan negara.
b. Penyiapan bahan pelaksanaan penggunaan, pemanfaatan,
pengamanan, dan pemeliharaan, penghapusan, pemindahtanganan,
pengawasan, pengendalian, pemantauan dan penatausahaan barang
milik negara/ kekayaan negara.
c. Penyiapan bahan penatausahaan dan akuntansi, serta penyusunan
daftar barang milik negara/ kekayaan negara.
d. Pengoordinasikan penataanusahaanbarang milik negara pada
KPKNL (kantor pelayanan kekayaan negara dan lelang).
Bidang pengelolaan kekayaan negara terdiri dari:
a) Seksi pengelolaan kekayaan Negara I
b) Seksi pengelolaan kekayaan Negara II
c) Seksi pengelolaan kekayaan Negara III
Seksi pengelolaan kekayaan negara I, II, dan III masing-masing
mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan bimbingan teknis,
evaluasi dan pelaksanaan penggunaan, pemanfaatan, pengamanan,
dan pemeliharaan, penghapusan, pemindahtanganan,
penatausahaan, akuntansi, dan penyusunan laporan/ daftar barang
milik negara/ kekayaan negara/ kekayaan negara lingkup I, II, dan
III, sesuai penugasan yang diatur lebih lanjut oleh direktur jenderal.
4. Bidang Penilaian
penilaian, pembina, dan pengawasan terhadap penilai serta pelaksanaan
kegiatan penilaian.
a. Penyiapan bahan bimbingan teknis, supervisi pemantauan, serta
evaluasi pelaksanaan dan laporan penilaian.
b. Penyiapan bahan penyusunan, pengelolaan basis data di bidang
penilaian.
c. Penyiapan bahan pembina, pengawasan, dan peningkatan
kualitas penilai.
d. Pelaksanaan kegiatan di bidang penilaian.
Bidang penilaian terdiri atas:
a) Seksi penilaian I
b) Seksi penilaian II
Seksi penilaian I dan II masing-masing mempunyai tugas
melakukan penyiapan bahan bimbingan teknis, supervisi,
pemantauan, evaluasi pelaksanaan dan laporan penilaian,
penyusunan dan pengelolaan basis data, pembinaan,
pengawasan kegiatan di bidang penilaian lingkup I dan II sesuai
penugasan yang diatur lebih lanjut oleh direktur jenderal.
5. Bidang Piutang Negara
Bertugas melaksanakan bimbingan teknis, penggalian potensi,
pemantauan, dan evaluasi pelaksanaan pengurusan piutang negara,
pemberian bahan pertimbangan atas usul penghapusan piutang instansi
pemerintahan daerah, pertimbangan dan penetapan atas usul
19
a. Pemberian bimbingan teknis, penggalian potensi, pemantauan,
dan evaluasi pelaksanaan pengurusan piutang negara.
b. Penyiapan bahan pertimbangan atas usul penghapusan piutang
instansi pemerintah daerah, pertimbangan dan penetapan atas usul
restrukrisasi piutang negara.
c. Penyiapan bahan pertimbangan atas usul pencegahan berpergian
ke luar negeri, paksa badan atau penyelesaian piutang negara.
d. Penyiapan bahan pertimbangan atas usul pemblokiran surat
berharga milik penanggung/ penjamin hutang yang di
perdagangkan di bursa efek.
e. Penyiapan bahan pertimbangan atas usul untuk memperoleh
keterangan mengenai simpanan nasabah debitur.
f. Penyiapan bahan penetapan persetujuan/ penolakan keringanan
hutang.
g. Penyiapan bahan bimbingan teknis pengelolaan barang jaminan,
pemeriksaan harta kekayaan atau barang jaminanyang tidak
diketemukan milik penanggung hutang atau penjamin hutang, dan
pelaksanaan vertisifikasi pengurusan piutang negara.
Bidang Piutang Negara terdiri atas:
a) Seksi Piutang Negara I
b) Seksi Piutang Negara II
Seksi piutang negara I dan II masing-masing mempunyai
negara, pertimbangan atas usul penghapusan piutang instansi
pemerintah daerah, pertimbangan dan penetapan atas usul
restrukturisasi piutang negara, pertimbangan atas usul pencegahan
bepergian ke luar negeri, paksa badan atau penyelesaian piutang
negara, pertimbanganatas usul pemblokiran surat berharga milik
penanggung/ penjaminhutang yang diperdagangkan di bursa efek,
pertimbangan atas usul untuk memperoleh keterangan mengenai
simpanan masalah debitur, penetapan persetujuan/ penolakan
keringanan hutang, bimbingan teknis pengelolaan barang jaminan
hutang, pemeriksaan harta kekayaan atau barang jaminan yang
tidak diketemukan milik penanggung hutang atau penjamin
hutang, verifikasi dan monitoring pengurusan piutang negara
lingkup I dan II sesuai penugasan yang diatur lebih lanjut oleh
direktur jenderal.
6. Bidang Lelang
Bertugas melaksanakan bimbingan teknis, pemantauan, evaluasi,
penggalian potensi pengembangan lelang serta verifikasi dan
penatausahaan risalah lelang.
a. Penyiapan bahan bimbingan teknis, pemantauan, evaluasi,
penggalian potensi dan pengembangan lelang serta verifikasi dan
penatausahaan risalah lelang.
b. Penyiapan bahan pengawasan lelang.
c. Pelaksanaan pemeriksaan kinerja lelang dan pembukuan hasil
21
d. Pelaksanaan pengelolaan data di bidang lelang.
e. Penyiapan bahan bimbingan dan pelaksanaan pengawasan profesi
penjabat lelang dan jasa lelang.
Bidang Lelang terdiri atas:
a) Seksi Bimbingan Lelang I
b) Seksi Bimbingan Lelang II
Seksi bimbingan lelang I dan II masing-masing mempunyai tugas
melakukan penyiapan bahan bimbingan teknis, pemantauan,
evaluasi, penggalian potensi, dan pengembangan lelang, verifikasi,
dan penatausahaan risalah lelang, pengawasan lelang, pemeriksaan
kinerja lelang, dan pembukuan hasil lelang, pengelolaan data di
bidang lelang dan jasa lelang serta pelaksanaan pengawasan profesi
penjabat lelang dan jasa lelang lingkup I dan II sesuai penugasan
yang diatur lebih lanjut oleh direktur jenderal.
7. Bidang kepatuhan Internal dan Hukum Informasi
Bertugas melaksanakan penyiapan bahan bimbingan dan
pelaksanakan penyiapan bahan rencana kerja, rencana strategik,
laporan akuntabilitas kinerja, dan pemantauan pengendalian intern,
pengelolakinerja, pengelolaan risiko, kepatuhan terhadap kode etik dan
disiplin, dantindak lanjut hasil pengawasan, perumusan rekomendasi
perbaikan proses bisnis, penanganan perkara dan pemberian pendapat
hukum (legal opinion), serta perencanaan, pengelolaan dan
dan komunikasi, dan pengawasan implementasi sistem aplikasi,
penyajian, informasi dan hubungan masyarakat.
a. Penyiapan bahan penyusunan rencana kerja, rencana strategik,
dan laporan akuntabilitas kinerja.
b. Penyiapan bahan koordinasi dan pelaksanaan pemantauan
pengendalian intern, pengelolaan kinerja, pengelola risiko, dan
kepatuhan terhadap kode etik dan disiplin di lingkungan kantor
wilayahDJKN (Direktorat Jenderal Kekayaan Negara).
c. Penyiapan bahan koordinasi dan pelaksanaan pemantauan tindak
lanjut hasil pengawasan, dan perumusan rekomondasi perbaikan
proses bisnisdi lingkungan kantor.
d. Penyiapan bahan bimbingan dan pelaksanaan penanganan perkara
dan pemberian pendapat hukum.
e. Penyiapan perencanaan, pengelolaan dan pemeliharaan
perangkat, jaringan, dan infrastruktur teknologi informasi dan
komunikasi.
f. Penyiapan pengawasan implementasi sistem aplikasi.
g. Penyiapan bahan penyajian informasi dan hubungan
kemasyarakatan.
Bidang kepatuhan internal, hukum, dan informasi terdiri atas:
a) Seksi Kepatuhan Internal
b) Seksi Hukum
23
1. Seksi kepatuhan internal mempunyai tugas melakukan
penyiapan bahan koordinasi dan pemantauan pengendalian
intern, pengelolaan risiko, pengelolaan kinerja, pemantauan
kepatuhan terhadap kode etik dan disiplin, dan tidak lanjut hasil
pengawasan, serta penyiapan bahan rekomendasi perbaikan
proses bisnis.
2. Seksi hukum mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan
bimbingan dan pelaksanaan penanganan perkara dan pemberian
pendapatan hukum (legal opinion), serta penyiapan bahan
penyusunan rencana kerja, rencana strategik laporan
akuntabilitas kinerja, dn laporan tahunan.
3. Seksi informasi mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan
perencanaan, pengelolaan dan pemeliharaan perangkat, jaringan
dan infrastruktur teknologi informasi dan komunikasi,
pengawasan Implementasisistem aplikasi, penyiapan bahan
penyajian informasi dan hubungan kemasyarakatan.
8. Bidang Bagian KPKNL (Kekayaan Pelayanan Kekayaan Negara dan
Lelang)
Kantor pelayanan kekayaan negara dan lelang yang selanjutnya
dalam keputusan ini disebut KPKNL adalah Direktorat Jenderal
Kekayaan Negara yang berada di bawah danbertanggung jawab
langsung kepada kepala kantor wilayah.
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam pasal 30,
KPKNL menyelenggarakan fungsi:
a. Inventarisasi, pengadministrasian, pendayagunaan, pengamanan
kekayaan negara.
b. Registrasi, verifikasi, dan analisa pertimbangan permohonan
pengalihan serta penghapusan kekayaan negara.
c. Registrasi penerima berkas, penetepan, penagihan, pengelolaan
barang jaminan, eksekusi, pemeriksaan harta kekayaan milik
penanggung hutang/ penjamin hutang.
d. Penyiapan bahan pertimbangan atas permohonan keringanan
jangka waktu dan/ atau jumlah hutang, usul pencegahan dan
penyanderaan penanggung hutang dan/ atau penjamin hutang
serta penyiapan data usul penghapusan piutang negara.
e. Pelaksanaan pelayanan penilaian.
f. Pelaksanaan pelayanan lelang.
g. Penyajian informasi di bidang kekayaan negara, penilaian,
piutang negara dan lelang.
h. Pelaksanaan penetapan dan penagihan piutang negara serta
pemeriksaan kemampuan penanggung hutang atau penjamin
hutang dan eksekusibarang jaminan.
i. Pelaksanaanpemeriksaan barang jaminan milik penanggung
hutang atau penjamin hutang serta harta kekayaan lain.
j. Pelaksanaan bimbingan kepada penjabat lelang.
25
l. Pelaksanaan pemberian pertimbangan dan bantuan hukum
pengurusan piutang negara dan lelang.
m. Verifikasi dan pembukuan penerimaan pembayaran piutang
negara dan hasil lelang.
n. Pelaksanaan administrasi KPKNL.
KPKNL terdiri atas:
a. Subbagian Umum
b. Seksi Pengelolaan Kekayaan Negara
c. Seksi Pelayanan Penilaian
d. Seksi Piutang Negara
e. Seksi Pelayanan Lelang
f. Seksi Hukum dan Informasi
g. Seksi Kepatuhan Internal; dan
h. Kelompok Jabatan Fungsional
1. Subbagian umum mempunyai tugas melakukan urusan
kepegawaian, keuangan, tata usaha, rumah tangga, serta
penatausahaan, pengamanan, dan pengawasan barang milik
negara di lingkungan KPKNL.
2. Seksi Pengelolaan Kekayaan Negara mempunyai tugas
melakukan penyiapan bahan pelaksanaan penetapan status
penggunaan dan pemeliharaan, penghapusan, pemindah
tanganan, bimbingan teknis, pengawasan dan pengendalian,
3. Seksi Pelayanan Penilaian mempunyai tugas melakukan
penilaian yang meliputi idenfikasi permasalahan, survei
pendahuluan, pengumpulan dan data analisa data, penerapan
metode penelitian, rekonsialisasi nilai, kesimpulan nilai dan
laporan penilaian terhadap obyek-obyek penilaian sesuai
dengan ketentuan, serta penyusunan basis data penilaian.
4. Seksi Piutang Negara mempunyai tugas melakukan
penyiapan bahan penetapan dan penagihan piutang negara
dan/ atau penjamin hutang, pemblokiran, pelaksanaan
PB/PJPN, pemberian pertimbangan keringanan hutang.
Pengusulan pencegahan ke luar wilayah RI, pengusulan dan
pelaksanaan paksa badan, penyiapan pertimbangan
penyelesaian atau penghapusan piutang negara, usul
pemblokiran surat berharga milik penanggung/ penjamin
hutang yang diperdagangkan di bursa efek, usul untuk
memperoleh keterangan mengenai simpanan nasabah debitur,
pengelolaan dan pemeriksaan barang jaminan milik
penanggung hutang.
5. Seksi Pelayanan Lelang mempunyai tugas melakukan
pemeriksaan dokumen persyaratan lelang, penyiapan, dan
pelaksanaan lelang, serta penatausahaan minute risalah
lelang, penatausahaan hasil lelang dan penatausahaan bea
27
6. Seksi Hukum dan Informasi mempunyai tugas melakukan
penanganan perkara, pengelolaan dan pemeliharaan
perangkat, jaringan, infrastruktur teknologi informasi dan
komunikasi, penyajian informasi, dan komunikasi, penyajian
informasi dan hubungan kemasyarakatan, implementasi
sistem aplikasi, penyiapan bahan penyusunan rencana
strategik, laporan akuntabilitas, dan laporan tahunan,
penatausahaan berkas kasus piutang negara, serta verifikasi
penerimaan pemabayaran piutang negara dan hasil lelang.
7. Seksi Kepatuhan Internal mempunyai tugas melakukan
pemantauan pengedalian intern, pengelolaan risiko,
kepatuhan terhadap kode etik dan disiplin, dan tindak lanjut
hasil pengawasan, serta perumusan rekomendasi perbaikan
proses bisnis.
8. Kelompok Jabatan Fungsional mempunyai tugas melakukan
kegiatan sesuai dengan jabatan fungsional masing-masing
berdasarkan peraturan undang-undang yang berlaku.
a. Kelompok jabatan fungsional terdiri dari sejumlah
jabatan fungsional yang terbagi dalam berbagai
kelompok sesuai dengan bidang keahliannya.
b. Setiap kelompok tersebut pada ayat (1) pasal ini
dikoordinasikan oleh penjabat fungsional senior yang
c. Jumlah jabatan fungsional tersebut pada ayat (1) ini
ditentukan berdasarkan kebutuhan dan beban kerja.
d. Jenis dan jenjang jabatan fungsional diatur sesuai dengan
peraturan perundang- undangan yang berlaku.
F. Kinerja Terkini
Secara umum, pengelola kinerja di lingkungan kementerian keuangan
Direktorat Jenderal Kekayaan Negara dilakukan dengan berpedoman dengan
keputusan menteri keuangan. Pengelolaan kinerja di lingkungan DJKN
(Direktorat Jenderal Kekayaan Negara) telah berjalan baik dengan berpedoman
pada peraturan mengenai pengelolaan kinerja sesuai dengan tentang pengelolaan
kinerja di lingkungan kementerian keuangan dan kepala direktorat jenderal
tentang pentunjuk teknis pengelolaan kinerja yang rutin DJKN (Direktorat
Jenderal Kekayaan Negara), yaitu proses monitoring dilaksanakan melalui rapat
pimpinan kinerja kementerian keuangan.
Kantor Wilayah DJKN (Direktorat Jenderal Kekayaan Negara)Sumatera Utara mempunyai visi dan misi yang harus dijalankan sesuai dengan tujuan
pengelolaan kekayaan negara, DJKN (Direktorat Jenderal Kekayaan Negara) yang
mempunyai visi menjadi pengelola kekayaan negara yang sangat disiplin dalam
pengembangan karir dan pekerjaan untuk sebesar-besarnya kemakmuran rakyat
serta melaksanakan kebijakan dan standardisasi di bidang kekayaan negara,
piutang negara, dan lelang yang ditetapkan oleh menteri keuangan.
29
kinerja yang bermutu dan tepat. Jadi kinerja usaha terkini yang dijalankan Kantor
Wilayah DJKN (Direktorat Jenderal Kekayaan Negara)melaksanakan kebijakan dan standarisasi teknis di bidang kekayaan negara, piutang negara, dan lelang
sesuai dengan kebijakan yang ditetapkan oleh menteri keuangan, dan berdasarkan
peraturan perundangan yang berlaku. Kantor Wilayah DJKN (Direktorat Jenderal Kekayaan Negara) telah mulai dengan mentradisikan kinerja luar biasa terhadap
semua target yang telah ditetapkan pimpinan. Berbagai strategi dalam
perencanaan yang matang, pelaksanaan yang optimal serta monitoring yang
efektif dan didukung oleh jajaran pegawai Kantor Wilayah DJKN (Direktorat Jenderal Kekayaan Negara).
Salah satu tujuan pelaksanaan pengelolaan kinerja secara umum tahapan
pelaksanaan pengelolaan kinerja di lingkungan DJKN (Direktorat Jenderal
Kekayaan Negara) sudah dilaksanakan mulai dari penetapan kontrak kinerja
sampai dengan pelaksanaan monitoring dan evaluasi pencapaian kinerja. Seluruh
tahapan pengelolaan kinerja tersebut telah diatur secara rinci dalam peraturan di
bidang pengelolaan kinerja. Namun, sebagus-bagusnya peraturan tidak akan
efektif pabila tidak ada komitmen dari pengelolaan kinerja pada masing-masing
unit dan komitmen seluruh pegawai untuk melaksanakan seluruh tahapan tersebut.
Untuk mewujudkan komitmen tersebut yang masih perlu ditingkatkan adalah
peran aktif dari pengelolaan kinerja untuk meningkatkan komunikasi yang lebih
efektif kepada pimpinan dan seluruh pegawai, dengan intensitas komunikasi.
G. Rencana Kegiatan
kegiatan Penambahan SDM, khususnya untuk jabatan fungsional teknis
serta peningkatan kualitas SDM yang ada melalui diklat yang
berkelanjutan.
2. Kantor wilayah DJKN (Direktorat Jenderal Kakayaan Negara
menyelenggarakan acara kegiatan asosialisasi, rapat koordinasi, DJKN
goes to campus dan workshop capacity building kanwil DJKN sumatera
utara.
3. DJKN(Direktorat Jenderal Kekayaan Negara) melakukan
kegiatanPeningkatan kualitas pelayanan dan meningkatkan keterbukaan
informasi kepada DJKN (Kantor wilayah DJKN (Direktorat Jenderal
Kakayaan Negara) atau KPKNL (kantor pelayanan kekayaan negara dan
lelang).
4. Rencana pelaksanaan kegiatan Kantor wilayah DJKN (Direktorat Jenderal
Kakayaan Negara) menjadi pedoman dalam pelaksanaan kegiatan tersebut
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dalam era globalisasi, fungsi dan peranan sekretaris semakin dibutuhkan
oleh organisasi swasta maupun pemerintah. Seorang sekretaris harus dituntut
mempunyai keterampilan, pengetahuan, dan kepribadian yang baik, namun tak
hanya sampai disitu, seorang sekretaris juga harus mampu melatih dan
mengembangkan potensi dirinya supaya lebih bagus dalam bekerja.
Sekretaris adalah seorang pegawai yang bertugas membantu pimpinan
kantor dalam menyelesaikan pekerjaan-perkerjaan detail kepala atau
pimpinannya. Peran seorang sekretaris bukan hanya sebagai salah satu staf dalam
sebuah instansi pemerintah, namun lebih jauh sebagi faktor penting yang
mendukung kelancaran tugas-tugas instansi karena sebagian tugas sekretaris
adalah berkaitan erat dengan pimpinan. Seorang sekretaris sangat dibutuhkan baik
oleh sebuah perusahaan atau instansi pemerintah dan swasta, untuk membantu
dalam tugas kedinasan atau organisasi, atau melakukan fungsi perkantoran
pimpinan. Maka pada Direktorat Jenderal Kekayaan Negara di dalam perkantoran
mempunyai sekretaris yang sangat membantu dalam mengerjakan
tugas-tugasnya.
Sekretaris memegang peranan yang penting dan dapat menentukan dan
mempengaruhi berhasilnya tidaknya tujuan kantor atau perusahaan. Pentingnya
masing-Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Kekayaan Negara Sumatera Utara yang
memiliki tugas dan fungsi salah satunya adalah kantor wilayah yang sangat
disiplin dalam pengembangan karir dalam pekerjaan di dunia kerja dan juga
sebagai kantor yang mengutamakan kejujuran dalam pengelolaan kekayaan
negara terus berupaya untuk menata, menertibkan, menjaga, serta mengelola
aset-aset yang dimiliki negara. Direktorat Jenderal kekayaan Negara (DJKN) sebagai
salah satu unit organisasi pada kementrian keuangan republik indonesia pastinya
tidak luput melakukan perubahan untuk menunjukkan nilai positif organisasi bagi
pemangku kepentingan, terutama terkait dengan akuntabilitas dan penilaian
masyarakat.
DJKN (Direktorat Jenderal Kekayaan Negara) melaksanakan kebijakan dan
standardisasi tekhnis bidang kekayaan negara, piutang negara dan lelang sesuai
dengan kebijakan yang ditetapkan oleh kementerian keuangan, dan berdasarkan
peraturan undang-undang yang berlaku. Pelayanan lelang di gabungkan dengan
fungsi pengelolaan kekayaan negara pada direktorat pengelolaan barang milik
negara/ kekayaan negara. Dalam upaya melaksanakan tugas dan fungsi perlu
adanya pelayanan yang baik melalui KPKNL (Kantor Pelayanan Kekayaan
Negara dan Lelang) yang terkait dengan tugas dan fungsi tersebut. Pelayanan
merupakan salah satu dari nilai-nilai kementerian keuangan yang harus
dilaksanakan oleh setiap pegawai kementerian keuangan dalam suatu pelayanan.
Kantor wilayah DJKN (Direktorat Jenderal Kekayaan Negara) dalam lelang
salah satu faktor utama yang mempengaruhi perekonomian sebuah negara.
Berbagai macam transaksi semakin dikembangkan guna mengejar percepatan bagi
3
dengan lelang. Hal tersebut dikarenakan lelang memiliki keunggulan melalui
sifatnya kompetitif sehingga bisa mungkin proses lelang menghasilkan output (di
luar) semaksimal mungkin.
DJKN (Direktorat Jenderal Kekayaan Negara) dalam pelayanan di bidang
lelang agar pelayanan tersebut tercapai dengan berjalan baik, berkoordinasi
dengan permohonan lelang melalui KPKNL (Kantor Pelayanan Kekayaan Negara
dan Lelang), agar pelayanan lelang secara cepat-tepat-akurat dan dapat terus
meningkatkan kepuasan permohonan lelang yang bermuara pada peningkatan
frekuensi lelang.
Berdasarkan uraian di atas terlihat bahwa peran sekretaris dalam membantu
pelayanan di Kantor Wilayah DJKN (Direktorat Jenderal Kekayaan Negara)
mempunyai peranan yang sangat penting dalam mendukung prose supaya
melaksanakan tugas dan fungsi tersebut dengan adanya pelayanan pengelolaan
kekayaan negara kepada masyarakat, untuk mencapai tujuan yang baik. Oleh
karena itu, dibutuhkan penelitian untuk mengetahui mengenai tentang bagaimana
membantu pelayanan di Kantor Wilayah DJKN (Direktorat Jenderal Kekayaan
Negara), sehingga penulis tertarik untuk mengambil judul dalam tugas akhir yang
berjudul “Peran Sekretaris dalam Membantu Pelayanan Bagian Bidang Lelang di
Kementerian Keuangan Kantor Direktorat Jenderal Kekayaan Negara Sumatera
Utara”.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah di uraikan di atas, maka yang
Keuangan Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Kekayaan Negara Sumatera
Utara?”
C. Tujuan dan manfaat penelitian
Tujuan dari penelitian ini adalah:
Untuk mengetahui peran sekretaris dalampelayanan Bagian Bidang Lelang
yang diterapkan oleh di Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Kekayaan Negara
Sumatera Utara.
Adapun manfaat yang diperoleh dari penelitian ini yaitu sebagai berikut :
1. Bagi Instansi
a. Sebagai bahan pertimbangan yang mungkin berguna untuk
mendukung kelancaran kegiatan-kegiatan perusahaan.
b. Sebagai masukkan bagi sekretaris pada pelayanan Bagian Bidang
Lelang yang diterapkan oleh di Kantor Wilayah Direktorat
Jenderal Kekayaan Negara Sumatera Utara.
2. Bagi Penelitian
a. Menambahkan dan memperluas pengetahuan penulis di bidang
kesekretariatan dalam bentuk nyata, sehingga dapat dijadikan
perbandingan antara teori dan praktek.
3. Bagi Penelitian Lain
Sebagai bahan referensi Tugas Akhir bagi penelitian lainnya.
D. Jadwal Kegiatan Penelitian
Penelitian ini dilakukan di bagian bidang Lelang di Kementrian keuangan
5
Diponegoro 30 A.Penelitian dilakukan tanggal 2 Maret 2015 sampai dengan 5
[image:44.595.107.517.187.373.2]April 2015. Sebagai berikut jadwal kegiatan dapat di lihat pada Tabel 1.1
Tabel 1.1 Jadwal Kegiatan
BULAN
No. KEGIATAN Maret April
1 2 3 4 1
1. Persiapan
2. Pengumpulan data 3. Penulisan Laporan
Sumber: Penulis (2015)
Persiapan Tugas Akhir dimulai tanggal 2 Maret 2015, sejak disetujui judul
Tugas Akhir oleh Ketua Program Studi DIII Kesekretariatan. Pada tahap ini
pengumpulan data penulis melakukan observasi yang dilaksanakan pada minggu
pertama sampai minggu pertama bulan April 2015.
E. Sistematika penelitian
Agar pembahasan Tugas Akhir ini dilaksanakan secara sistematis dan
terarah maka penulis membagi luas pembahasan Tugas Akhir ini dalam empat
bab, yang dianggap cukup memadai untuk mengemukakan hal yang dianggap dan
relevan dengan judul Tugas Akhir yang dimaksud, dengan tujuan agar penulisan
BAB I. PENDAHULUAN
Pada bab ini diuraikan tentang menjelaskan hal-hal yang menjadi
latar belakang masalah, permasalahan, tujuan, penelitian, manfaat
penelitian, dan rencana yng terdiri dari jadwal survei/ observasi
dan rencana isi.
BAB II PROFIL KANTOR WILAYAH DIREKTORAT JENDERAL
KEKAYAANNEGARA SUMATERA UTARA.
Pada bab ini penulis akan membahas tentang sejarah singkat
Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Kekayaan Negara Sumatera
Utara. Kegiatan Diploma III kesekretariatan, uraian tugas (Job
description), struktur organisasi, dan rencana kegiatan.
BAB III PEMBAHASAN
Pada bab ini penulis menguraikan tentang pembahasanpengertian
dasar Lelang dan peran Pelayanan Lelang pada bagian di Kantor
Wilayah Direktorat Jenderal Kekayaan Negara Sumatera Utara.
BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN
Pada bab ini akan menguraikan kesimpulan dan saran penulis
berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan mengenai pengaruh
Lelang tentangpelayanan, pelaksanaan terhadap kinerja mahasiswa
Diploma III Kesekretariatan Fakultas Ekonomi dan Bisnis
TUGAS AKHIR
PERAN SEKRETARIS DALAM MEMBANTU PELAYANAN BAGIAN BIDANG LELANG DI KEMENTERIAN KEUANGAN KANTOR WILAYAH DIREKTORAT JENDERAL KEKAYAAN NEGARA
SUMATERA UTARA
Oleh:
FEBBY DWI GIOFANI PASARIBU 122103088
PROGRAM DIPLOMA III KESEKRETARIATAN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
KATA PENGANTAR
Bismillahirrahmanirrahim
Alhamdulillah segala puji syukur penulis ucapkan kehadiran Allah SWT
yang telah memberikan curahan rahmat, kesehatan, dan keselamatan, pengetahuan
kepada penulis, dan atas ridho-Nya lah yang telah memberikan kesempatan untuk
menyelesaikan Tugas Akhir ini dengan baik dan tepat pada waktunya. Tugas
Akhir yang berjudul “Peran Sekretaris dalam Membantu Pelayanan Bagian
Bidang Lelang di Kementrian Keuangan Kantor Direktorat Jenderal Kekayaan
Negara Sumatera Utara” hal ini guna memenuhi salah satu persyaratan untuk
menyelesaikan pendidikan pada Program Studi Diploma III Kesekretariatan
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara.
Selama proses penulisan Tugas Akhir ini, penulis banyak menemukan
berbagai kendala dan kesulitan. Tetapi dengan bantuan dan bimbingan dari
berbagai pihak yang sangat memberikan penulis bantuan dan bimbingan dari
berbagai pihak yang sangat memberikan penulisan bantuan, arahan, bimbingan,
serta motivasi yang baik, penulis akhirnya dapat menyelesaikan Tugas Akhir ini
dengan baik. Dalam kesempatan ini dengan penuh rasa hormat, penulis
mengucapkan terima kasih kepada:
1. Bapak Prof. Subhilhar, Ph.D, selaku Plt Rektor Universitas Sumatera Utara.
2. Bapak Prof. Dr. Azhar Maksum, Mec, Ac, Ak, selaku Dekan Fakultas
Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara.
3. Ibu Dr. Beby Karina Fawzeea Sembiring, SE, MM, selaku Ketua Program
Studi Diploma III Kesekretariatan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas
4. Ibu Magdalena L.L Sibarani SE,M.Si, selaku Sekretaris Program Studi
Diploma III Kesekretariatan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas
Sumatera Utara.
5. Ibu Frida Ramadhini Harahap, SE, MM selaku Dosen Pembimbing yang
sudah meluangkan waktu dan tenaga untuk membimbing penyelesaian
Tugas Akhir.
6. Kedua orang tua tercinta penulis, Alm. Sari Mulia Raja Pasaribu (Ayah) dan
Sri Wuryani Nawangsih (Ibunda), yang selalu memberikan doa, dukungan,
dan motivasi. Terima kasih untuk segala pengorbanan yang tidak ternilai.
Semoga Allah SWT membalas semua kebaikan kalian. Amin ya Allah.
7. Bapak dan Ibu dosen serta seluruh Pegawai Fakultas Ekonomi dan Bisnis,
Program Studi Diploma III Kesekretariatan Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Universitas Sumatera Utara yang telah membantu penulis mendapatkan
informasi dan urusan kampus.
8. Kepada teman-teman khususnya angkatan 2012 yang memberikan semangat
dan mendukung penulis selama masa perkuliahan Program Studi Diploma
III Kesekretariatan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera
Utara.
9. Kepada seluruh Staff dan Pegawai Kantor Wilayah Direktorat Jenderal
Kekayaan Negara di Bagian Bidang Lelang Sumatera Utara dengan
membantu memotivasi penulis sehingga dapat menyelesaikan Tugas Akhir
ini.
10. Terima kasih juga kepada semua pihak yang telah membantu penulis dalam
DAFTAR ISI
Halaman
KATA PENGANTAR ... i
DAFTAR ISI ... iii
DAFTAR TABEL ... v
DAFTAR GAMBAR ... vi
BAB I PENDAHULUAN ... 1
A. Latar Belakang Permasalahan ... 1
B. Rumusan Masalah ... 4
C. Tujuan dan Manfaat Penelitian ... 4
D. Jadwal Kegiatan ... 5
E. Sistematika Penulisan ... 5
BAB II PROFIL INSTANSI ... 7
A. Sejarah Ringkas DJKN (Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Kekayaan Negara Sumatera Utara... 7
B. Visi dan misi DJKN (Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Kekayaan Negara Sumatera Utara... 9
C. Jenis Usaha atau Kegiatan ... 11
D. Struktur organisasi ... 11
E. Job Description ... 14
F. Kinerja kegiatan terkini ... 26
G. Rencana kegiatan ... 28
B. Macam – macam Sekretaris ... 30
C. Syarat-syarat Sekretaris ... 32
D. Peran, Fungsi dan Tanggung Jawab Sekretaris ... 34
E. Peran Sekretaris dalam membantu kegiatan perkantoran sehari-hari Bagian Bidang lelang pada Direktorat Jenderal kekayaan Negara ... 38
F. Peran seketaris dalam membantu Pelayanan Lelang bagi Direktorat Jenderal Kekayaan Negara ... 40
BAB IV Kesimpulan dan saran ... 43
A. Kesimpulan ... 43
B. Saran ... 44
DAFTAR TABEL
Gambar 1.1 Pelaksanaan Tugas Akhir ... 5
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Struktur organisasi DJKN (Direktorat Jenderal Kekayaan