• Tidak ada hasil yang ditemukan

Faktor-Faktor yang Berhubungan Dengan Perilaku Tes HIV Orang yang Mendapatkan Layanan VCT di Wilayah Kerja Puskesmas Rambung Binjai Tahun 2016

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Faktor-Faktor yang Berhubungan Dengan Perilaku Tes HIV Orang yang Mendapatkan Layanan VCT di Wilayah Kerja Puskesmas Rambung Binjai Tahun 2016"

Copied!
124
0
0

Teks penuh

(1)

LAMPIRAN 1

MASTER DATA FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PERILAKU TES HIV ORANG YANG MENDAPATKAN LAYANAN VCT DI WILAYAH KERJA

PUSKESMAS RAMBUNG BINJAI TAHUN 2016

noresp JK Umur kelompokumur PT SP JP FR pengetahuanterkaithiv klasifikasipengetahuan sikapterkaithiv klasifikasisikap dukpetkesehatan klasifikasidukpetkesehatan perilakuteshiv

1 2 30 2 5 2 3 2 12 3 8 2 3 3 1

2 2 42 2 4 2 3 2 9 2 9 3 3 3 1

3 2 25 1 5 2 4 2 10 2 8 2 3 3 1

4 2 40 2 4 2 4 2 10 2 7 2 3 3 1

5 2 40 2 5 2 4 2 12 3 10 3 3 3 1

6 2 27 1 5 2 3 2 13 3 10 3 3 3 2

7 2 35 2 5 2 4 2 8 2 8 2 3 3 2

8 2 36 2 5 2 3 2 11 3 9 3 3 3 1

9 2 35 2 4 2 1 2 11 3 10 3 3 3 2

10 2 36 2 4 2 1 2 8 2 9 3 0 1 2

11 2 21 1 3 2 1 2 12 3 9 3 3 3 1

12 2 27 1 4 2 1 2 7 1 7 2 3 3 1

13 2 25 1 4 2 1 2 12 3 9 3 3 3 1

14 2 32 2 4 2 1 2 10 2 8 2 3 3 1

15 2 37 2 4 2 1 2 12 3 10 3 3 3 1

16 2 30 2 4 2 1 2 7 1 9 3 3 3 1

17 2 25 1 4 2 1 2 7 1 9 3 3 3 1

18 2 35 2 4 2 1 2 10 2 6 2 3 3 1

19 2 24 1 4 2 1 2 11 3 9 3 3 3 1

20 2 32 2 4 2 1 2 12 3 10 3 3 3 1

21 1 21 1 3 1 1 1 8 2 7 2 0 1 2

22 1 24 1 2 1 1 1 10 2 9 3 3 3 1

23 1 18 1 2 1 1 1 10 2 6 2 3 3 2

24 1 27 1 2 1 1 1 10 2 7 2 3 3 1

25 1 22 1 3 1 1 1 8 2 8 2 3 3 1

26 1 32 2 4 1 1 1 8 2 6 2 3 3 1

27 1 16 1 2 1 1 1 9 2 7 2 3 3 1

28 2 30 2 5 2 1 1 9 2 8 2 3 3 2

29 1 31 2 4 1 1 1 11 3 9 3 3 3 1

30 1 27 1 3 3 1 1 9 2 8 2 0 1 2

31 1 16 1 3 1 1 1 9 2 4 1 3 3 2

32 2 20 1 4 3 1 1 11 3 8 2 3 3 2

33 1 31 2 4 3 1 1 9 2 5 1 0 1 2

34 1 35 2 4 2 1 1 9 2 7 2 3 3 1

35 1 35 2 4 2 1 1 9 2 6 2 3 3 1

36 1 27 1 4 2 1 1 9 2 7 2 3 3 1

37 1 30 2 5 1 1 1 9 2 9 3 3 3 1

38 1 32 2 4 1 1 1 9 2 6 2 3 3 2

39 1 25 1 3 2 1 1 8 2 5 1 3 3 1

(2)

40 1 20 1 4 1 1 1 7 1 6 2 3 3 1

41 1 28 1 5 1 1 1 8 2 9 3 0 1 2

42 1 21 1 2 1 1 1 9 2 5 1 0 1 2

43 1 18 1 2 1 1 1 11 3 5 1 0 1 1

44 1 27 1 4 1 1 1 11 3 5 1 0 1 1

45 1 22 1 4 1 1 1 10 2 6 2 3 3 2

46 1 30 2 4 3 1 1 9 2 5 1 0 1 2

47 1 38 2 5 3 1 1 7 1 6 2 3 3 2

48 1 24 1 3 1 1 1 8 2 6 2 3 3 1

49 1 27 1 4 2 1 1 9 2 6 2 3 3 1

50 1 33 2 4 1 1 1 7 1 6 2 0 1 1

51 1 24 1 3 1 1 1 8 2 6 2 0 1 1

52 1 24 1 5 2 1 1 9 2 8 2 3 3 1

53 1 25 1 4 2 1 1 8 2 9 3 3 3 2

54 1 28 1 5 2 1 1 8 2 6 2 3 3 2

55 1 27 1 4 1 1 1 11 3 10 3 0 1 1

56 1 30 2 4 2 1 1 9 2 9 3 3 3 2

57 1 24 1 4 1 1 1 11 3 10 3 0 1 2

58 1 18 1 2 1 1 1 11 3 5 1 3 3 2

59 1 36 2 4 2 1 1 9 2 7 2 0 1 2

60 1 20 1 3 1 1 1 8 2 6 2 3 3 2

61 1 46 2 4 2 1 1 8 2 8 2 3 3 2

62 1 32 2 4 2 1 1 8 2 8 2 0 1 2

63 1 35 2 4 2 1 1 8 2 9 3 3 3 2

64 1 39 2 4 2 1 1 10 2 5 1 0 1 2

65 1 27 1 3 1 1 1 5 1 4 1 0 1 2

66 1 36 2 4 1 1 1 7 1 7 2 3 3 2

67 1 31 2 4 2 1 1 10 2 9 3 3 3 2

68 1 31 2 5 1 1 1 11 3 10 3 0 1 2

69 1 27 1 2 1 1 1 10 2 7 2 0 1 2

70 1 27 1 2 2 1 1 8 2 6 2 0 1 2

71 1 27 1 5 2 1 1 9 2 9 3 0 1 2

72 1 36 2 4 2 1 1 10 2 8 2 0 1 2

(3)

LAMPIRAN 2 ANALISIS DESKRIPTIF

faktor risiko

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Valid

penggunaan narkoba suntik bergantian 70 72.9 72.9 72.9

heteroseksual 26 27.1 27.1 100.0

Total 96 100.0 100.0

k_pengetahuan

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Valid

kurang 8 8.3 8.3 8.3

cukup 63 65.6 65.6 74.0

baik 25 26.0 26.0 100.0

Total 96 100.0 100.0

k_sikap

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Valid

kurang 10 10.4 10.4 10.4

cukup 56 58.3 58.3 68.8

baik 30 31.3 31.3 100.0

Total 96 100.0 100.0

k_dukunganpetugaskesehatan

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Valid

kurang 26 27.1 27.1 27.1

baik 70 72.9 72.9 100.0

(4)

perilaku tes hiv

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Valid

melakukan tes hiv 57 59.4 59.4 59.4

tidak melakukan tes hiv 39 40.6 40.6 100.0

Total 96 100.0 100.0

ANALISIS BIVARIAT

faktor risiko * perilaku tes hiv Crosstabulation

perilaku tes hiv Total

melakukan tes hiv

tidak melakukan tes hiv

faktor risiko

penggunaan narkoba suntik bergantian

Count 37 33 70

Expected Count 41.6 28.4 70.0

% within faktor risiko 52.9% 47.1% 100.0%

% within perilaku tes hiv 64.9% 84.6% 72.9%

% of Total 38.5% 34.4% 72.9%

heteroseksual

Count 20 6 26

Expected Count 15.4 10.6 26.0

% within faktor risiko 76.9% 23.1% 100.0%

% within perilaku tes hiv 35.1% 15.4% 27.1%

% of Total 20.8% 6.3% 27.1%

Total

Count 57 39 96

Expected Count 57.0 39.0 96.0

% within faktor risiko 59.4% 40.6% 100.0%

% within perilaku tes hiv 100.0% 100.0% 100.0%

(5)

Chi-Square Tests

Value df Asymp. Sig. (2-sided)

Exact Sig. (2-sided)

Exact Sig. (1-sided)

Pearson Chi-Square 4.552a 1 .033

Continuity Correctionb 3.609 1 .057

Likelihood Ratio 4.787 1 .029

Fisher's Exact Test .038 .027

Linear-by-Linear Association 4.505 1 .034

N of Valid Cases 96

a. 0 cells (.0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 10.56. b. Computed only for a 2x2 table

Risk Estimate

Value 95% Confidence Interval

Lower Upper

Odds Ratio for faktor risiko (penggunaan narkoba suntik bergantian / heteroseksual)

.336 .121 .938

For cohort perilaku tes hiv = melakukan tes hiv .687 .506 .933 For cohort perilaku tes hiv = tidak melakukan tes hiv 2.043 .970 4.300

(6)

k_pengetahuan * perilaku tes hiv Crosstabulation

perilaku tes hiv Total

melakukan tes hiv

tidak melakukan tes hiv

k_pengetahuan

kurang

Count 5 3 8

Expected Count 4.5 3.5 8.0

% within k_pengetahuan 62.5% 37.5% 100.0%

% within perilaku tes hiv 12.5% 9.7% 11.3%

% of Total 7.0% 4.2% 11.3%

cukup

Count 35 28 63

Expected Count 35.5 27.5 63.0

% within k_pengetahuan 55.6% 44.4% 100.0%

% within perilaku tes hiv 87.5% 90.3% 88.7%

% of Total 49.3% 39.4% 88.7%

Total

Count 40 31 71

Expected Count 40.0 31.0 71.0

% within k_pengetahuan 56.3% 43.7% 100.0%

% within perilaku tes hiv 100.0% 100.0% 100.0%

% of Total 56.3% 43.7% 100.0%

Chi-Square Tests

Value df Asymp. Sig. (2-sided)

Exact Sig. (2-sided)

Exact Sig. (1-sided)

Pearson Chi-Square .139a 1 .709

Continuity Correctionb .000 1 1.000

Likelihood Ratio .141 1 .707

Fisher's Exact Test 1.000 .507

Linear-by-Linear Association .137 1 .711

N of Valid Cases 71

(7)

Risk Estimate

Value 95% Confidence Interval

Lower Upper

Odds Ratio for k_pengetahuan (kurang / cukup) 1.333 .293 6.067 For cohort perilaku tes hiv = melakukan tes hiv 1.125 .630 2.010 For cohort perilaku tes hiv = tidak melakukan tes hiv .844 .331 2.152

N of Valid Cases 71

k_pengetahuan * perilaku tes hiv Crosstabulation

perilaku tes hiv Total

melakukan tes hiv

tidak melakukan tes hiv

k_pengetahuan

kurang

Count 5 3 8

Expected Count 5.3 2.7 8.0

% within k_pengetahuan 62.5% 37.5% 100.0%

% within perilaku tes hiv 22.7% 27.3% 24.2%

% of Total 15.2% 9.1% 24.2%

baik

Count 17 8 25

Expected Count 16.7 8.3 25.0

% within k_pengetahuan 68.0% 32.0% 100.0%

% within perilaku tes hiv 77.3% 72.7% 75.8%

% of Total 51.5% 24.2% 75.8%

Total

Count 22 11 33

Expected Count 22.0 11.0 33.0

% within k_pengetahuan 66.7% 33.3% 100.0%

% within perilaku tes hiv 100.0% 100.0% 100.0%

(8)

Chi-Square Tests

Value df Asymp. Sig. (2-sided)

Exact Sig. (2-sided)

Exact Sig. (1-sided)

Pearson Chi-Square .083a 1 .774

Continuity Correctionb .000 1 1.000

Likelihood Ratio .081 1 .775

Fisher's Exact Test 1.000 .546

Linear-by-Linear Association .080 1 .777

N of Valid Cases 33

a. 1 cells (25.0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 2.67. b. Computed only for a 2x2 table

Risk Estimate

Value 95% Confidence Interval

Lower Upper

Odds Ratio for k_pengetahuan (kurang / baik) .784 .149 4.124 For cohort perilaku tes hiv = melakukan tes hiv .919 .504 1.675 For cohort perilaku tes hiv = tidak melakukan tes hiv 1.172 .405 3.388

(9)

k_sikap * perilaku tes hiv Crosstabulation

perilaku tes hiv Total

melakukan tes hiv

tidak melakukan tes hiv

k_sikap

kurang

Count 3 7 10

Expected Count 6.1 3.9 10.0

% within k_sikap 30.0% 70.0% 100.0%

% within perilaku tes hiv 7.5% 26.9% 15.2%

% of Total 4.5% 10.6% 15.2%

cukup

Count 37 19 56

Expected Count 33.9 22.1 56.0

% within k_sikap 66.1% 33.9% 100.0%

% within perilaku tes hiv 92.5% 73.1% 84.8%

% of Total 56.1% 28.8% 84.8%

Total

Count 40 26 66

Expected Count 40.0 26.0 66.0

% within k_sikap 60.6% 39.4% 100.0%

% within perilaku tes hiv 100.0% 100.0% 100.0%

% of Total 60.6% 39.4% 100.0%

Chi-Square Tests

Value df Asymp. Sig. (2-sided)

Exact Sig. (2-sided)

Exact Sig. (1-sided)

Pearson Chi-Square 4.624a 1 .032

Continuity Correctionb 3.237 1 .072

Likelihood Ratio 4.543 1 .033

Fisher's Exact Test .041 .037

Linear-by-Linear Association 4.554 1 .033

N of Valid Cases 66

(10)

b. Computed only for a 2x2 table

k_sikap * perilaku tes hiv Crosstabulation

perilaku tes hiv Total

melakukan tes hiv

tidak melakukan tes hiv

k_sikap

kurang

Count 3 7 10

Expected Count 5.0 5.0 10.0

% within k_sikap 30.0% 70.0% 100.0%

% within perilaku tes hiv 15.0% 35.0% 25.0%

% of Total 7.5% 17.5% 25.0%

baik

Count 17 13 30

Expected Count 15.0 15.0 30.0

% within k_sikap 56.7% 43.3% 100.0%

% within perilaku tes hiv 85.0% 65.0% 75.0%

% of Total 42.5% 32.5% 75.0%

Total

Count 20 20 40

Expected Count 20.0 20.0 40.0

% within k_sikap 50.0% 50.0% 100.0%

% within perilaku tes hiv 100.0% 100.0% 100.0%

% of Total 50.0% 50.0% 100.0%

Risk Estimate

Value 95% Confidence Interval

Lower Upper

Odds Ratio for k_sikap (kurang / cukup) .220 .051 .949 For cohort perilaku tes hiv = melakukan tes hiv .454 .173 1.192 For cohort perilaku tes hiv = tidak melakukan tes hiv 2.063 1.195 3.562

(11)

Chi-Square Tests

Value df Asymp. Sig. (2-sided)

Exact Sig. (2-sided)

Exact Sig. (1-sided)

Pearson Chi-Square 2.133a 1 .144

Continuity Correctionb 1.200 1 .273

Likelihood Ratio 2.181 1 .140

Fisher's Exact Test .273 .137

Linear-by-Linear Association 2.080 1 .149

N of Valid Cases 40

a. 0 cells (.0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 5.00. b. Computed only for a 2x2 table

Risk Estimate

Value 95% Confidence Interval

Lower Upper

Odds Ratio for k_sikap (kurang / baik) .328 .071 1.518 For cohort perilaku tes hiv = melakukan tes hiv .529 .195 1.435 For cohort perilaku tes hiv = tidak melakukan tes hiv 1.615 .908 2.874

(12)

k_dukunganpetugaskesehatan * perilaku tes hiv Crosstabulation

perilaku tes hiv Total

melakukan tes hiv tidak melakukan tes hiv k_dukunganpetugaskesehata n kurang

Count 8 18 26

Expected Count 15.4 10.6 26.0

% within

k_dukunganpetugaskesehatan

30.8% 69.2% 100.0%

% within perilaku tes hiv 14.0% 46.2% 27.1%

% of Total 8.3% 18.8% 27.1%

baik

Count 49 21 70

Expected Count 41.6 28.4 70.0

% within

k_dukunganpetugaskesehatan

70.0% 30.0% 100.0%

% within perilaku tes hiv 86.0% 53.8% 72.9%

% of Total 51.0% 21.9% 72.9%

Total

Count 57 39 96

Expected Count 57.0 39.0 96.0

% within

k_dukunganpetugaskesehatan

59.4% 40.6% 100.0%

% within perilaku tes hiv 100.0% 100.0% 100.0%

% of Total 59.4% 40.6% 100.0%

Chi-Square Tests

Value df Asymp. Sig. (2-sided)

Exact Sig. (2-sided)

Exact Sig. (1-sided)

Pearson Chi-Square 12.096a 1 .001

(13)

Likelihood Ratio 12.072 1 .001

Fisher's Exact Test .001 .001

Linear-by-Linear Association 11.970 1 .001

N of Valid Cases 96

a. 0 cells (.0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 10.56. b. Computed only for a 2x2 table

Risk Estimate

Value 95% Confidence Interval

Lower Upper

Odds Ratio for k_dukunganpetugaskesehatan (kurang / baik)

.190 .072 .506

For cohort perilaku tes hiv = melakukan tes hiv .440 .242 .798 For cohort perilaku tes hiv = tidak melakukan tes hiv 2.308 1.486 3.584

(14)

LAMPIRAN 3

MASTER DATA KUESIONER PERTANYAAN PENGETAHUAN TERKAIT HIV/AIDS ORANG YANG MENDAPATKAN LAYANAN VCT DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS RAMBUNG BINJAI TAHUN 2016

noresp ApakahHIV ApakahAIDS ApakahHIVAIDS ApakahHIVAIDS ApakahHIVAIDS ApakahHIVAIDS ApakahHIVAIDS ApakahHIVAIDS ApakahAIDS ApakahAIDS ApakahGejalaAwalAIDS ApakahVCTAtauTesHIV ApakahSasaranVCTAtauTesHIV

1 1 1 1 1 1 0 1 0 0 0 1 1 1

2 1 0 1 1 1 0 1 0 0 0 1 1 1

3 1 1 1 1 1 0 0 0 0 0 0 1 1

4 1 0 1 1 1 0 1 0 0 0 0 1 1

5 1 0 1 1 1 0 1 0 1 1 0 1 1

6 1 1 1 1 1 0 1 0 1 0 0 1 1

7 1 0 0 1 1 0 1 0 0 0 0 1 1

8 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 0

9 1 0 1 1 1 0 1 1 0 0 0 1 1

10 1 0 1 1 1 0 1 1 0 0 1 1 1

11 1 0 1 1 1 0 1 0 1 1 0 1 1

12 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1

13 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1

14 1 0 1 1 1 0 1 0 0 0 0 1 1

15 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1

16 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1

17 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1

18 1 1 1 1 1 0 1 0 0 0 1 1 1

19 1 0 1 1 1 0 1 0 0 0 1 1 1

20 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1

21 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 0 1

22 1 1 1 1 1 0 1 1 0 0 0 1 1

23 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1

24 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1

25 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1

26 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1

27 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1

28 1 1 1 1 1 0 1 1 0 0 1 1 1

29 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 0 1

30 1 1 1 1 1 1 0 0 0 1 0 1 0

31 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 0 1

32 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1

33 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 1 1

34 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1

35 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 0 0 1

36 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 0 0 1

37 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 0 0 1

38 1 1 1 1 1 0 1 1 0 0 1 1 1

39 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1

40 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 1 0 0

41 1 0 1 1 1 0 1 0 0 0 1 1 0

42 1 1 1 1 1 0 0 0 0 0 1 1 1

43 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1

44 1 0 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1

45 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1

46 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 1 1

47 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 1 0 1

48 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1

49 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 1 1 1

50 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1

51 1 0 0 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1

52 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 1 1 1

53 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1

(15)

54 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1

55 1 0 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1

56 1 1 1 1 1 0 1 1 0 0 1 1 1

57 1 0 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1

58 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1

59 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 1 1

60 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1

61 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1

62 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1

63 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1

64 1 1 1 1 1 0 1 0 0 0 1 1 1

65 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1

66 1 1 1 1 1 0 0 0 0 0 1 0 0

67 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 0 1 1

68 1 1 1 1 1 0 1 0 0 0 0 1 1

69 1 1 1 1 1 0 0 0 0 0 0 1 1

70 1 1 1 1 1 1 0 0 0 0 0 1 0

71 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 1 1 1

72 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 0 1 1

U

n

iv

e

r

s

ita

s

Su

m

a

te

r

a

U

ta

r

(16)

MASTER DATA KUESIONER PERTANYAAN SIKAP TERKAIT HIV/AIDS ORANG YANG MENDAPATKAN LAYANAN VCT DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS RAMBUNG BINJAI TAHUN 2016

noresp IstriYangSuaminyPSKHarusMPenggunaNapzaSAndaBersediaUAndaTidakAkanTSebaiknyaMelakukanTVCTAtauTesHIVDVCTAtauTesHIVDBilaAdaAnggotaKAndaikanHasil

1 1 1 0 0 0 0 1 1 1 1

2 1 1 0 0 0 0 1 1 0 1

3 0 1 0 0 0 0 1 1 0 1

4 1 1 1 0 0 1 1 1 0 1

5 1 1 0 0 0 0 1 1 0 1

6 1 1 0 1 0 0 1 1 0 1

7 1 1 0 0 0 1 1 1 0 1

8 1 1 0 0 0 0 1 1 0 1

9 1 1 0 1 0 0 1 1 0 1

10 1 1 0 1 0 1 1 1 0 1

11 1 1 0 0 0 0 1 1 0 1

12 1 1 0 0 0 0 1 1 1 0

13 1 1 0 0 0 0 1 1 0 1

14 1 1 0 0 0 0 1 1 1 1

15 1 1 0 1 0 0 1 1 0 1

16 1 1 0 0 0 0 1 1 0 1

17 1 1 0 0 0 0 1 1 0 1

18 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1

19 1 1 0 1 0 0 1 1 1 1

20 1 1 0 1 0 0 1 1 0 1

21 1 1 0 1 1 0 0 0 0 1

22 1 1 0 1 0 1 1 1 0 1

23 0 1 1 0 0 0 1 1 0 0

24 1 1 1 1 0 1 1 0 0 1

25 1 1 0 0 1 0 1 1 0 1

26 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1

27 1 1 0 0 1 1 1 1 0 1

28 1 1 0 1 0 1 1 1 0 1

29 1 1 0 1 1 0 1 1 0 1

30 1 1 0 0 1 0 1 1 0 1

31 1 0 1 0 1 0 1 0 1 1

32 1 1 0 0 0 1 1 1 0 1

33 1 0 0 0 0 0 0 0 1 1

(17)

34 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1

35 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1

36 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1

37 1 1 0 0 0 0 1 1 0 1

38 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1

39 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1

40 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1

41 1 1 0 1 1 0 1 1 0 1

42 0 1 1 1 1 0 0 1 0 0

43 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1

44 1 1 0 0 1 1 1 0 1 1

45 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1

46 1 0 0 0 0 0 0 0 1 1

47 1 1 1 0 0 0 1 1 1 1

48 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1

49 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1

50 1 1 0 0 1 1 1 0 0 1

51 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0

52 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1

53 1 1 0 0 0 0 1 1 0 1

54 1 1 1 1 1 0 0 0 0 1

55 1 1 0 1 0 0 1 1 0 1

56 1 1 0 1 1 0 1 1 0 1

57 1 1 0 1 0 0 1 1 0 1

58 0 1 0 1 1 1 0 1 0 1

59 1 1 1 1 1 0 1 1 0 0

60 0 1 0 1 1 1 0 1 0 1

61 1 1 1 0 0 0 1 1 0 1

62 0 1 0 0 0 0 1 1 0 1

63 1 1 0 0 0 0 1 1 0 1

64 0 1 1 0 1 1 1 1 0 1

65 0 1 0 0 0 0 0 0 1 0

66 1 1 1 0 0 1 1 1 0 1

67 1 1 0 1 1 0 1 1 0 1

68 1 1 0 1 0 0 1 1 0 1

69 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1

70 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1

(18)

71

1

1

0

1

0

0

1

1

1

1

72

1

1

1

1

0

0

1

1

1

(19)

MASTER DATA KUESIONER PERTANYAAN DUKUNGAN PETUGAS KESEHATAN ORANG YANG MENDAPATKAN LAYANAN VCT DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS RAMBUNG BINJAI TAHUN 2016

no sblmdtgkeklinik01 apkhptugs02 apkhptgsprnh03

1 1 1 1

2 1 1 1

3 1 1 1

4 1 1 1

5 1 1 1

6 1 1 1

7 1 1 1

8 1 1 1

9 1 1 1

10 0 0 0

11 1 1 1

12 1 1 1

13 1 1 1

14 1 1 1

15 1 1 1

16 1 1 1

17 1 1 1

18 1 1 1

19 1 1 1

20 1 1 1

21 0 0 0

22 1 1 1

23 1 1 1

24 1 1 1

25 1 1 1

26 1 1 1

27 1 1 1

28 1 1 1

29 1 1 1

30 0 0 0

31 1 1 1

(20)

32 1 1 1

33 0 0 0

34 1 1 1

35 1 1 1

36 1 1 1

37 1 1 1

38 1 1 1

39 1 1 1

40 1 1 1

41 0 0 0

42 0 0 0

43 0 0 0

44 0 0 0

45 1 1 1

46 0 0 0

47 1 1 1

48 1 1 1

49 1 1 1

50 0 0 0

51 0 0 0

52 1 1 1

53 1 1 1

54 1 1 1

55 0 0 0

56 1 1 1

57 0 0 0

58 1 1 1

59 0 0 0

60 1 1 1

61 1 1 1

62 0 0 0

63 1 1 1

64 0 0 0

65 0 0 0

66 1 1 1

(21)

67 1 1 1

68 0 0 0

69 0 0 0

70 0 0 0

71 0 0 0

72 0 0 0

U

n

iv

e

r

s

ita

s

Su

m

a

te

r

a

U

ta

r

(22)

LAMPIRAN 4

OUTPUT KUESIONER PENGETAHUAN TERKAIT HIV/AIDS

apakah HIV merupakan virus yang menyebabkan terjadinya AIDS?

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Valid

tidak 1 1.4 1.4 1.4

ya 71 98.6 98.6 100.0

Total 72 100.0 100.0

apakah AIDS merupakan kumpulan gejala penyakit?

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Valid

tidak 16 22.2 22.2 22.2

ya 56 77.8 77.8 100.0

Total 72 100.0 100.0

apakah HIV dan AIDS dapat ditularkan melalui hubungan seksual yang

tidak aman?

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Valid

tidak 3 4.2 4.2 4.2

ya 69 95.8 95.8 100.0

Total 72 100.0 100.0

apakah HIV dan AIDS dapat ditularkan melalui penggunaan jarum suntik

bersama?

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Valid

tidak 1 1.4 1.4 1.4

ya 71 98.6 98.6 100.0

Total 72 100.0 100.0

apakah HIV dan AIDS dapat ditularkan melalui transfusi darah?

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

(23)

ya 71 98.6 98.6 100.0

Total 72 100.0 100.0

apakah HIV dan AIDS dapat ditularkan dengan makan sepiring bersama

orang yang terkena HIV?

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Valid

tidak 32 44.4 44.4 44.4

ya 40 55.6 55.6 100.0

Total 72 100.0 100.0

apakah HIV dan AIDS dapat ditularkan dari ibu ke bayi selama hamil?

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Valid

tidak 11 15.3 15.3 15.3

ya 61 84.7 84.7 100.0

Total 72 100.0 100.0

apakah HIV dan AIDS dapat ditularkan melalui gigitan nyamuk?

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Valid

tidak 40 55.6 55.6 55.6

ya 32 44.4 44.4 100.0

Total 72 100.0 100.0

apakah AIDS tidak dapat menular dengan cara bersalaman?

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Valid

tidak 46 63.9 63.9 63.9

ya 26 36.1 36.1 100.0

Total 72 100.0 100.0

apakah AIDS tidak menular dengan tinggal serumah?

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Valid

tidak 47 65.3 65.3 65.3

(24)

Total 72 100.0 100.0

apakah gejala awal AIDS mirip dengan gejala influenza seperti demam,

rasa lemah-lesu sendi-sendi, terasa lesu, nyeri, batuk tenggorokan, dan

pembesaran kelenjar?

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Valid

tidak 24 33.3 33.3 33.3

ya 48 66.7 66.7 100.0

Total 72 100.0 100.0

apakah VCT atau tes HIV bertujuan untuk mengetahui status kesehatan

terkait HIV dan AIDS sehingga dapat menekan penularan HIV dan AIDS

tersebut?

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Valid

tidak 11 15.3 15.3 15.3

ya 61 84.7 84.7 100.0

Total 72 100.0 100.0

apakah sasaran VCT atau tes HIV adalah masyarakat yang membutuhkan

pemahaman diri tentang status HIV dirinya?

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Valid

tidak 6 8.3 8.3 8.3

ya 66 91.7 91.7 100.0

(25)

OUTPUT KUESIONER SIKAP TERKAIT HIV/AIDS

istri yang suaminya selalu ganti mitra seksual dengan wanita penjaja seks

(WPS) berisiko tertular HIV

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Valid

tidak setuju 8 11.1 11.1 11.1

setuju 64 88.9 88.9 100.0

Total 72 100.0 100.0

psk harus memeriksakan diri di klinik VCT

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Valid

tidak setuju 4 5.6 5.6 5.6

setuju 68 94.4 94.4 100.0

Total 72 100.0 100.0

pengguna napza suntik yang merasa dirinya sehat tidak perlu memeriksakan

diri di klinik VCT

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Valid

tidak setuju 48 66.7 66.7 66.7

setuju 24 33.3 33.3 100.0

Total 72 100.0 100.0

anda bersedia untuk berteman dengan penderita HIV/AIDS

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Valid

tidak setuju 39 54.2 54.2 54.2

setuju 33 45.8 45.8 100.0

(26)

anda tidak akan turut mendukung dan membantu upaya pemerintah dalam

mencegah penyebaran AIDS melalui layanan VCT

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Valid

tidak setuju 41 56.9 56.9 56.9

setuju 31 43.1 43.1 100.0

Total 72 100.0 100.0

sebaiknya melakukan VCT atau tes HIV setelah timbul gejala HIV

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Valid

tidak setuju 42 58.3 58.3 58.3

setuju 30 41.7 41.7 100.0

Total 72 100.0 100.0

VCT atau tes HIV dapat mencegah kita dari HIV dan AIDS

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Valid

tidak setuju 8 11.1 11.1 11.1

setuju 64 88.9 88.9 100.0

Total 72 100.0 100.0

VCT atau tes HIV dapat mencegah orang lain dari HIV dan AIDS

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Valid

tidak setuju 9 12.5 12.5 12.5

setuju 63 87.5 87.5 100.0

Total 72 100.0 100.0

bila ada anggota keluarga yang HIV maka saya akan mer

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Valid

tidak setuju 50 69.4 69.4 69.4

setuju 22 30.6 30.6 100.0

(27)

andaikan hasil tes positif HIV maka saya harus menyampaikan kepada keluarga

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Valid

tidak setuju 6 8.3 8.3 8.3

setuju 66 91.7 91.7 100.0

Total 72 100.0 100.0

OUTPUT KUESIONER DUKUNGAN PETUGAS KESEHATAN

sebelum datang ke klinik VCT, apakah petugas kesehatan pernah

memberikan informasi mengenai HIV dan AIDS?

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Valid

tidak 22 30.6 30.6 30.6

ya 50 69.4 69.4 100.0

Total 72 100.0 100.0

apakah petugas kesehatan pernah memberikan informasi mengenai VCT

atau tes HIV?

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Valid

tidak 22 30.6 30.6 30.6

ya 50 69.4 69.4 100.0

Total 72 100.0 100.0

apakah petugas kesehatan pernah menyarankan anda untuk melakukan

VCT atau tes HIV?

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Valid

tidak 22 30.6 30.6 30.6

ya 50 69.4 69.4 100.0

(28)
(29)

LAMPIRAN 5

KUESIONER FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PENGUNJUNG YANG MELAKUKAN SKRINING HIV/AIDS DI KLINIK VCT PUSKESMAS

RAMBUNG BINJAI

A. KARAKTERISTIK SOSIODEMOGRAFI RESPONDEN

1. Jenis Kelamin

1. Laki-laki 2. Perempuan

2. Umur : ………. Tahun

3. Pendidikan Terakhir

1. Tidak sekolah 2. SD 3. SMP 4. SMA

5. Akademi/Perguruan Tinggi

4. Status Perkawinan

1. Belum kawin 2. Kawin 3. Cerai

5. Jenis Pekerjaan

1. Tidak bekerja 2. Polisi / TNI 3. PNS 4. Swasta

5. Buruh 6. Lainnya……….

Sumber : Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Utara (2010) B. FAKTOR RISIKO HIV/AIDS

1. Apakah risiko penularan HIV/AIDS yang dinyatakan pada anda?

1. Heteroseksual 2. Penggunaan narkoba suntik secara bergantian

Sumber : Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Utara (2010) C. PENGETAHUAN TERKAIT HIV/AIDS

1. Apakah HIV merupakan virus yang menyebabkan terjadinya AIDS?

(30)

2. Apakah AIDS merupakan kumpulan gejala penyakit?

1. Ya 2. Tidak

3. Apakah HIV dan AIDS dapat ditularkan melalui hubungan seksual yang tidak aman?

1. Ya 2. Tidak

4. Apakah HIV dan AIDS dapat ditularkan melalui penggunaan jarum suntik bersama?

1. Ya 2. Tidak

5. Apakah HIV dan AIDS dapat ditularkan melalui transfusi darah?

1. Ya 2. Tidak

6. Apakah HIV dan AIDS dapat ditularkan dengan makan sepiring bersama orang yang terkena

HIV?

1. Ya 2. Tidak

7. Apakah HIV dan AIDS dapat ditularkan dari ibu ke bayi selama hamil?

1. Ya 2. Tidak

8. Apakah HIV dan AIDS dapat ditularkan melalui gigitan nyamuk?

1. Ya 2. Tidak

9. Apakah AIDS tidak dapat menular dengan cara bersalaman?

1. Ya 2. Tidak

10. Apakah AIDS tidak menular dengan tinggal serumah?

1. Ya 2. Tidak

11. Apakah Gejala awal AIDS mirip dengan gejala influenza seperti demam, rasa lemah-lesu,

sendi-sendi, terasa lesu, nyeri, batuk, tenggorokan, dan pembesaran kelenjar?

(31)

12. Apakah VCT atau tes HIV bertujuan untuk mengetahui status kesehatan terkait HIV dan

AIDS sehingga dapat menekan penularan HIV dan AIDS tersebut?

1. Ya 2. Tidak

13. Apakah sasaran VCT atau tes HIV adalah masyarakat yang membutuhkan pemahaman diri

tentang status HIV dirinya?

1. Ya 2. Tidak

Sumber : Syahrir (2014) ; Putra (2013) D. SIKAP TERKAIT HIV/AIDS

1. Istri yang suaminya selalu ganti mitra seksual dengan Pekerja Seks Komersial (PSK) berisiko

tertular HIV

1. Setuju 2. Tidak setuju

2. PSK harus memeriksakan diri di Klinik VCT

1. Setuju 2. Tidak setuju

3. Pengguna Napza Suntik yang merasa dirinya sehat tidak perlu memeriksakan diri di Klinik

VCT

1. Setuju 2. Tidak setuju

4. Anda bersedia untuk berteman dengan penderita HIV/AIDS?

1. Setuju 2. Tidak setuju

5. Anda tidak akan turut mendukung dan membantu upaya pemerintah dalam mencegah

penyebaran AIDS melalui layanan VCT

1. Setuju 2. Tidak setuju

6. Sebaiknya melakukan VCT atau tes HIV setelah timbul gejala HIV

(32)

7. VCT atau tes HIV dapat mencegah kita dari HIV dan AIDS

1. Setuju 2. Tidak setuju

8. VCT atau tes HIV dapat mencegah orang lain dari HIV dan AIDS

1. Setuju 2. Tidak setuju

9. Bila ada anggota keluarga yang HIV, maka “Saya” akan merahasiakannya

1. Setuju 2. Tidak setuju

10. Andaikan hasil pemeriksaan VCT atau tes HIV positif HIV, maka “Saya” harus

menyampaikan kepada

keluarga.

1. Setuju 2. Tidak setuju

Sumber : Syahrir (2014) ; Suhud (2013) ; Tay (2010) E. DUKUNGAN PETUGAS KESEHATAN

1. Sebelum datang ke Klinik VCT, Apakah petugas kesehatan pernah memberikan informasi

mengenai HIV dan AIDS?

1. Ya 2. Tidak

2. Apakah petugas kesehatan pernah memberikan informasi mengenai skrining / tes HIV?

1. Ya 2. Tidak

3. Apakah petugas kesehatan pernah menyarankan Anda untuk melakukan skrining / tes HIV?

1. Ya 2. Tidak

(33)

F. PERILAKU TES HIV

1. Apakah anda melakukan tes HIV?

1. Ya 2. Tidak

(34)
(35)
(36)

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, S. (2010). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta

Centers Disease and Control and Prevention, HIV/AIDS Basic,

http://www.cdc.gov/hiv/basics/pep.html , diakses tanggal 12 Mei 2016.

Centers Disease and Control and Prevention, HIV/AIDS Basic,

http://www.cdc.gov/hiv/basics/prep.html , diakses tanggal 12 Mei 2016.

Departemen Kesehatan Republik Indonesia, (2010). Analisis Kecenderungan Perilaku

Berisiko Terhadap HIV di Indonesia. Jakarta: Subdit AIDS & PMS Dit. P2ML

Ditjen PP & PL Departemen Kesehatan.

Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Utara, (2010). Pedoman Pelayanan Konseling

dan Testing HIV/AIDS Secara Sukarela (Voluntary Counseling and Testing).

Medan: Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Utara.

Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Utara, Laporan Program HIV/AIDS dan IMS Provinsi Sumatera Utara Tahun 2015, hhtp://diskes.sumutprov.go.id/artikel-

104-laporan-program-hivaids-dan-ims-provinsi-sumatera-utara-tahun-2015.html , diakses tanggal 10 Februari 2016.

Direktorat Jenderal Penanggulangan Penyakit dan Penyehatan Lingkungan Kementerian Kesehatan RI, InfoDATIN Situasi dan Analisis HIV/AIDS, http://www.depkes.go.id/resources/download/pusdatin/infodatin/Infodatin%20 AIDS.pdf , diakses tanggal 18 Februari 2016.

Direktorat Jenderal Penanggulangan Penyakit dan Penyehatan Lingkungan Kementerian kesehatan RI, 2010. Pedoman Penerapan Konseling dan Tes HIV atas Inisiasi Petugas Kesehatan.

Dwi, M., 2007. Buku Ajar Infeksi Menular Seksual. Surabaya: Airlangga University

Press.

(37)

69

Kambu, Y., 2014. Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Tindakan Pencegahan Penularan HIV oleh ODHA di Sorong. Tesis. Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia.

Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, Regulasi Surat Edaran Menteri Kesehatan RI No. 129 Tahun 2013 tentang Pelaksanaan Pengendalian HIV-AIDS dan Infeksi Menular Seksual (IMS),

http://www.kebijakanaidsindonesia.net/jdownloads/Peraturan%20Regulation/ Peraturan%20Pusat%20National%20Regulation/se_menkes_ri_no_129_tahun

_2013_tentang_pelaksanaan_pengendalian_hiv-aids_dan_infeksi_menular_seksual.pdf , diakses tanggal 27 Januari 2016.

Komisi Penanggulangan AIDS Nasional (KPAN), Laporan Perkembangan HIV-AIDS Triwulan I Tahun 2015,

http://www.aidsindonesia.or.id/ck_uploads/files/Final%20Laporan%20HIV% 20AIDS%20TW%201%202015%282%29.pdf , diakses tanggal 23 Februari 2016.

Komisi Penanggulangan AIDS Nasional (KPAN), Laporan Perkembangan HIV-AIDS Triwulan II Tahun 2015,

http://www.aidsindonesia.or.id/ck_uploads/files/Final%20Laporan%20Perke mbangan%20HIVAIDS%20TW%202%202015.pdf ,

diakses tanggal 23 Februari 2016.

Komisi Penanggulangan AIDS Nasional (KPAN), Laporan Perkembangan HIV-AIDS Triwulan III Tahun 2015,

http://www.aidsindonesia.or.id/ck_uploads/files/FINAL_LAPORAN%20PER KEMBANGAN%20HIV%20AIDS%20TRIWULAN%20III%202015.pdf, diakses tanggal 23 Februari 2016.

Komisi Penanggulangan AIDS Nasional (KPAN), Laporan Perkembangan HIV-AIDS Triwulan IV Tahun 2015,

http://www.aidsindonesia.or.id/ck_uploads/files/Final%20Laporan%20Perke mbangan%20HIV%20AIDS%20Triwulan%204,%202015.pdf,

diakses tanggal18 Maret 2016.

Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, (2012). Pedoman Nasional Pencegahan

Penularan Ibu ke Anak (PPIA). Jakarta: Kementerian Kesehatan RI.

Kunoli, F. (2012). Asuhan Keperawatan Penyakit Tropis. Jakarta: CV. Trans Info Media.

(38)

70

Naing, N., 2010. Determination of Sample Size in Health Research. Kelantan: Universiti Sains Malaysia.

Najmah, (2016). Epidemiologi Penyakit Menular. Jakarta: CV. Trans Info Media.

Naparudin dalam Laporan Penelitian Gambaran Perilaku Berisiko Terinfeksi HIV/AIDS pada Pasien NAPZA di Rumah Sakit Ketergantungan Obat

(RSOK) Jakarta Tahun 2013, hal. 25 – 26.

Notoatmodjo, S. (2010). Ilmu Perilaku Kesehatan. Jakarta: PT. Rineka Cipta.

Profil Kesehatan Provinsi Sumatera Utara Tahun 2012,

hhtp://diskes.sumutprov.go.id/02_Profil_Kes_Prov.SumateraUtara_2012.pdf , diakses tanggal 18 Februari 2016.

Profil Kesehatan Provinsi Sumatera Utara Tahun 2013,

hhtp://diskes.sumutprov.go.id/Profil-Kesehatan-2013-1.pdf , diakses tanggal 18 Februari 2016.

Profil Kesehatan Indonesia Tahun 2014,

hhtp://www.depkes.go.id/download/pusdatin, diakses tanggal 04 Februari 2016.

Pemerintah Kota Binjai, Portal Pemerintah Kota Binjai Tahun 2014,

http://www.binjaikota.go.id/artikel-452-walikota-binjai-sambut-tim-penilaian-penghargaan-wtn-tahap-ii-dan-iii.html , diakses tanggal 08 Mei 2016.

Putra, T.A., 2013. Hubungan Pengetahuan tentang HIV/AIDS dan Perilaku Seksual Remaja di SMA Swasta SMA Panca Budi Medan. Skripsi. Fakultas Keperawatan Universitas Sumatera Utara.

Rahmadani, S., 2014. Analisis Faktor yang Mempengaruhi Pemanfaatan Layanan VCT pada Kelompok Risiko Tinggi Tertular HIV/AIDS di Kota Makassar. Tesis. Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Hasanuddin.

Rokhmah, D. (2014) Implikasi Mobilitas Penduduk dan Gaya Hidup Seksual Terhadap Penularan HIV/AIDS. Jurnal Kesehatan Masyarakat, 9(2), 189.

Saepudin, M. (2011). Prinsip-Prinsip Epidemiologi. Jakarta: CV. Trans Info Media.

Sardjito, R. (2009). Buku Ajar Mikrobiologi Kedokteran. Jakarta: Binarupa Aksara

Publisher.

(39)

71

Sastroasmoro, S. & Ismael, S., 2009. Dasar-Dasar Metodologi Penelitian Klinis. Jakarta: Binarupa Aksara.

Soedarto, (2009). Penyakit Menular di Indonesia. Surabaya: Sagung Seto.

Spiritia, (2009). HIV Kehamilan & Kesehatan Perempuan. Jakarta: Yayasan Spiritia.

Sudoyo, A., Setyohadi B., Alwi I., Simadibrata M., & Setiati S. (2010). Buku Ajar

Ilmu Penyakit Dalam. Jakarta: InternaPublishing.

Suhud, R.F., 2013. Gambaran Pengetahuan dan Sikap Remaja Tentang HIV/AIDS di SMA Negeri 1 MEDAN Tahun 2013. Skripsi. Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara.

Syahrir, W., 2014. Faktor yang Berhubungan dengan Pemanfaatan Klinik Voluntary

Counseling and Testing (VCT) di Puskesmas Kota Makasar. Skripsi. Fakultas

Kesehatan Masyarakat Universitas Hasanuddin.

Tay, C.M., 2010. Tingkat Pengetahuan dan Sikap Pelajar SMA Negeri dan Swasta Mengenai HIV/ AIDS di Kota Medan Tahun 2010. Medan. Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara. Skripsi

Ucke, S. (2008). Virologi Manusia Jilid 2. Bandung: Penerbit P.T. Alumni.

United Nations Joint Program For HIV/AIDS, AIDS By The Numbers 2015,

http://www.unaids.org/en/resources/documents/2015/AIDS_by_the_numbers_ 2015 , diakses tanggal 19 Februari 2016.

Wawan, A. & Dewi, M. (2011). Teori & Pengukuran Pengetahuan, Sikap, dan

Perilaku Manusia. Yogyakarta: Muha Medika.

Widihastuti, (2013). Modul Pelatihan Layanan Kesehatan Seksual & Reproduksi

Ramah Remaja untuk Dokter Praktik Swasta di Dearah Istimewa Yogyakarta.

(40)

BAB 3

METODE PENELITIAN

3.1 Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian bersifat survei analitik

dengan menggunakan desain cross-sectional.

3.2 Lokasi dan Waktu Penelitian 3.2.1 Lokasi Penelitian

Lokasi penelitian yang dilakukan adalah Wilayah Kerja Puskesmas

Rambung Binjai.

3.2.2 Waktu Penelitian

Penelitian dilaksanakan pada Bulan Maret 2016 sampai Bulan Oktober

2016.

3.3 Populasi dan Sampel 3.3.1 Populasi

Populasi dalam penelitian ini adalah semua orang yang berisiko terkena

HIV dan mendapatkan layanan VCT di Wilayah Kerja Puskesmas Rambung

Binjai Tahun 2016.

3.3.2 Sampel

Sampel dalam penelitian ini adalah sebagian orang yang berisiko terkena

HIV dan mendapatkan layanan VCT di Wilayah Kerja Puskesmas Rambung

Binjai pada Bulan Juni 2016 sampai Bulan Juli 2016.

(41)

28

n

keterangan:

n = Ukuran Sampel

P1 = Proporsi pengetahuan yang kurang dari semua populasi

(0,165) (Syahrir, 2014)

P2 = Proporsi pengetahuan yang kurang pada penderita HIV

positif (P = 0,373) (Kambu, 2012)

Z∝ = Simpangan dari rata-rata distribusi normal standar

(Z=1,96, ∝=5%)

Zß = Kekuatan uji 80% (0,842)

Berdasarkan rumus besar sampel di atas maka besar sampel yang

dibutuhkan adalah:

n

n = 29,76 ≈ 30 orang

Berdasarkan rumus di atas, maka jumlah sampel yang diperoleh adalah 30

orang kemudian jumlah sampel yang diperoleh ditambah 20% dan dikalikan dua

menjadi:

n = (30 + 20%) x 2

n = 72 Orang

Berdasarkan perhitungan di atas, maka jumlah sampel yang dibutuhkan

(42)

29

3.4 Teknik Pengambilan Sampel

Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah non-probability

sampling dengan teknik Quota sampling, yaitu teknik penentuan sampel

didasarkan pada jumlah yang sudah ditentukan dan terpenuhinya jumlah yang

telah ditetapkan. Teknik ini digunakan dengan menghubungi dan menemui orang

yang mudah ditemui yang berada di Wilayah Kerja Puskesmas Rambung Binjai

Tahun 2016.

3.5 Metode Pengumpulan Data 3.5.1 Data Primer

Data primer adalah data yang diperoleh langsung dari orang yang

mendapatkan layanan VCT di Wilayah Kerja Puskesmas Rambung Binjai Tahun

2016 dengan pengisian kuesioner.

3.6 Variabel dan Defenisi Operasional

1. Faktor Risiko HIV/AIDS adalah tindakan berisiko oleh orang yang

mendapatkan layanan VCT yang memiliki peluang dan risiko untuk

menularkan dan tertular HIV/AIDS di Wilayah Kerja Puskesmas Rambung

Binjai Tahun 2016 yang terdiri dari (Departemen Kesehatan Republik

Indonesia, 2010) :

1. Heteroseksual

(43)

30

2. Pengetahuan terkait HIV/AIDS adalah informasi tentang risiko penularan

HIV/AIDS yang diperoleh orang yang mendapatkan layanan VCT di Wilayah

Kerja Puskesmas Rambung Binjai Tahun 2016. Variabel ini terdiri dari 13

pertanyaan dengan dua kategori menggunakan skala Guttman yaitu “Ya” dan

“Tidak”. Skor satu (1) untuk jawaban benar dan skor nol (0) untuk jawaban

salah yang terdiri dari (Arikunto, 2010) :

1. Kurang : <60%

2. Cukup : 60% - 75%

3. Baik : >75%

Skor jawaban variabel pengetahuan terkait HIV/AIDS dikategorikan sebagai

berikut:

a. Kurang : apabila total skor responden <8

b. Cukup : apabila total skor responden 8-10

c. Baik : apabila total skor responden >10

3. Sikap terkait HIV/AIDS adalah penilaian atau tanggapan terhadap risiko

penularan HIV/AIDS pada orang yang mendapatkan layanan VCT di Wilayah

Kerja Puskesmas Rambung Binjai Tahun 2016. Variabel ini terdiri dari sepuluh

pernyataan dengan dua kategori menggunakan skala Guttman yaitu “Setuju

S ” dan “Tidak Setuju TS ” dengan skor satu (1) untuk jawaban positif dan

skor nol (0) untuk jawaban negatif yang terdiri dari (Arikunto, 2010) :

1. Kurang : <60%

2. Cukup : 60% - 75%

3. Baik : >75%

Skor jawaban variabel sikap terkait HIV/AIDS dikategorikan sebagai berikut:

a. Kurang : apabila total skor responden <6

b. Cukup : apabila total skor responden 6-8

(44)

31

4. Dukungan petugas kesehatan adalah dorongan dalam bentuk informasi tentang

HIV/AIDS dan motivasi dari petugas kesehatan yang diperoleh orang yang

mendapatkan layanan VCT di Wilayah Kerja Puskesmas Rambung Binjai

Tahun 2016. Variabel ini terdiri dari tiga pertanyaan dengan dua kategori

jawaban menggunakan skala Guttman yaitu “Ya” dan “Tidak” dengan skor satu

untuk jawaban “Ya” dan skor nol 0 untuk jawaban “Tidak” yang terdiri

dari (Arikunto, 2010) :

1. Kurang : <60% 2. Cukup : 60% - 75%

3. Baik : >75%

Skor jawaban variabel dukungan petugas kesehatan dikategorikan sebagai berikut:

1. Kurang : apabila total skor responden <2 2. Cukup : apabila total skor responden 2

3. Baik : apabila total skor responden >2

5. Perilaku tes HIV adalah kesediaan untuk melakukan tes HIV saat ditawari tes

HIV pada layanan VCT pada orang yang mendapatkan layanan VCT di

Wilayah Kerja Puskesmas Rambung Binjai Tahun 2016 yang terdiri dari :

1. Melakukan tes HIV 2. Tidak Melakukan tes HIV

3.7 Metode Analisis Data

3.7.1 Metode Analisis Deskriptif

Analisis ini digunakan untuk memperoleh gambaran distribusi frekuensi

atau besarnya proporsi dengan mendeskripsikan tiap-tiap pertanyaan yang ada

(45)

32

3.7.2 Metode Analisis Bivariat

Analisis bivariat digunakan untuk mengetahui hubungan antara variabel

bebas dan variabel terikat dengan menghitung rasio prevalens. Analisis dilakukan

dengan menggunakan uji chi-square dengan tingkat kepercayaan 95% (∝=0,05).

Pengukuran rasio prevalens dilakukan dengan menggunakan rumus :

RP = A / (A+B) : C / (C+D)

Keterangan :

A / (A+B) = proporsi (prevalens) subjek dengan kecenderungan yang melakukan

tes HIV

C / (C+D) = proporsi (prevalens) subjek tanpa kecenderungan yang melakukan tes

(46)

BAB 4

HASIL PENELITIAN 4.1 Gambaran Umum Lokasi Penelitian

Penelitian dilaksanakan di Wilayah Kerja Puskesmas Rambung Binjai.

Puskesmas Rambung Binjai terletak di Jalan Jamin Ginting No. 111 Kelurahan

Rambung Barat, Kecamatan Binjai Selatan. Wilayah kerja Puskesmas Rambung

Binjai adalah seluruh wilayah di Kecamatan Binjai Selatan dengan luas wilayah

kerja sekitar 7,11 ha.

Adapun struktur organisasi pelayanan VCT Puskesmas Rambung Binjai

terdiri dari satu orang kepala klinik VCT yang sekaligus berperan sebagai

konselor, satu orang sekretaris sekaligus menangani administrasi klinik VCT, dan

satu orang petugas laboratorium yang bertugas mengambil darah dan melakukan

tes HIV dengan cara rapid test yang mengikuti algoritma tes yang diadopsi dari

WHO.

4.2 Analisis Deskriptif

4.2.1 Distribusi Proporsi Responden Berdasarkan Faktor Risiko HIV/AIDS

Salah satu variabel independen dalam penelitian ini adalah faktor risiko

HIV/AIDS yang dilakukan terhadap 72 responden yang mendapatkan layanan

VCT di Wilayah Kerja Puskesmas Rambung Binjai Tahun 2016. Variabel ini

terdiri dari dua kategori, yaitu heteroseksual dan penggunaan narkoba suntik

(47)

34

Tabel 4.1 Distribusi Proporsi Responden Berdasarkan Pertanyaan Faktor Risiko HIV/AIDS Orang yang Mendapatkan Layanan VCT di Wilayah Kerja Puskesmas Rambung Binjai Tahun 2016

No Pertanyaan Frekuensi %

1. Apakah risiko penularan HIV/AIDS

dinyatakan pada anda?

Heteroseksual 20 27,8

Penggunaan narkoba suntik secara bergantian

52 72,2

Pertanyaan faktor risiko HIV/AIDS berdasarkan tabel 4.1 di atas, terlihat

bahwa proporsi responden yang mendapatkan layanan VCT Puskesmas Rambung

Binjai Tahun 2016 adalah responden dengan faktor risiko heteroseksual yaitu 20

orang (27,8%) dan responden dengan faktor risiko penggunaan jarum suntik

bergantian yaitu 52 orang (72,2%).

Tabel 4.2 Distribusi Proporsi Responden Berdasarkan Faktor Risiko HIV/AIDS Orang yang Mendapatkan Layanan VCT di Wilayah Kerja Puskesmas Rambung Binjai Tahun 2016

Faktor Risiko HIV/AIDS f %

Penggunaan narkoba suntik secara bergantian

52 72,2

Heteroseksual 20 27,8

Total 72 100,0

Berdasarkan tabel 4.2 dapat diketahui bahwa proporsi responden

berdasarkan faktor risiko HIV/AIDS orang yang mendapatkan layanan VCT di

Wilayah Kerja Puskesmas Rambung Binjai Tahun 2016 adalah faktor risiko

penggunaan narkoba suntik secara bergantian yaitu 52 orang (72,2%) dan faktor

[image:47.595.121.505.170.258.2] [image:47.595.107.518.466.540.2]
(48)

35

4.2.2 Distribusi Proporsi Responden Berdasarkan Pengetahuan Terkait HIV/AIDS

Salah satu variabel independen dalam penelitian ini adalah pengetahuan

terkait HIV/AIDS yang dilakukan terhadap 72 orang responden yang

mendapatkan layanan VCT di Wilayah Kerja Puskesmas Rambung Binjai Tahun

2016. Variabel ini terdiri dari tiga kategori, yaitu kurang, cukup, dan baik.

Tabel 4.3 Distribusi Proporsi Responden Berdasarkan Pertanyaan Pengetahuan Terkait HIV/AIDS Orang yang Mendapatkan Layanan VCT di Wilayah Kerja Puskesmas Rambung Binjai Tahun 2016

No Pertanyaan Frekuensi

Ya % Tidak %

1. Apakah HIV merupakan virus

yang menyebabkan terjadinya AIDS?

71 98,6 1 1,4

2. Apakah AIDS merupakan

kumpulan gejala penyakit?

56 77,8 16 22,2

3. Apakah HIV dan AIDS dapat

ditularkan melalui hubungan seksual yang tidak aman?

69 95,8 3 4,2

4. Apakah HIV dan AIDS dapat

ditularkan melalui penggunaan jarum suntik bersama?

71 98,6 1 1,4

5. Apakah HIV dan AIDS dapat

ditularkan melalui transfusi darah?

71 98,6 1 1,4

6. Apakah HIV dan AIDS dapat

ditularkan dengan makan

sepiring bersama orang yang terkena HIV?

40 55,6 32 44,4

7. Apakah HIV dan AIDS dapat

ditularkan dari ibu ke bayi selama hamil?

61 84,7 11 15,3

8. Apakah HIV dan AIDS dapat

ditularkan melalui gigitan nyamuk?

32 44,4 40 55,6

9. Apakah AIDS tidak dapat

menular dengan cara

bersalaman?

[image:48.595.108.521.324.749.2]
(49)

36

10. Apakah AIDS tidak menular

dengan tinggal serumah?

25 34,7 47 65,3

11. Apakah gejala awal AIDS mirip dengan gejala influenza seperti demam, rasa lemah-lesu, sendi-sendi, terasa lemah-lesu, nyeri, batuk, tenggorokan, dan pembesaran kelenjar?

48 66,7 24 33,3

12. Apakah VCT bertujuan untuk mengetahui status kesehatan terkait HIV dan AIDS sehingga dapat menekan penularan HIV dan AIDS tersebut?

61 84,7 11 15,3

13. Apakah sasaran VCT adalah masyarakat yang

membutuhkan pemahaman diri tentang status HIV dirinya?

66 91,7 6 8,3

Pertanyaan pengetahuan terkait HIV/AIDS berdasarkan tabel 4.3 di atas,

terlihat bahwa proporsi responden yang mendapatkan layanan VCT di Wilayah

Kerja Puskesmas Rambung Binjai Tahun 2016 adalah 71 orang (98,6%)

menyatakan HIV merupakan virus yang menyebabkan terjadinya AIDS, 56 orang

(77,8%) menyatakan AIDS merupakan kumpulan gejala penyakit, 69 orang

(95,8%) menyatakan HIV dan AIDS dapat ditularkan melalui hubungan seksual

yang tidak aman, 71 orang (98,6%) menyatakan HIV dan AIDS dapat ditularkan

melalui penggunaan jarum suntik bersama, 71 orang (98,6%) menyatakan HIV

dan AIDS dapat ditularkan melalui transfusi darah, 40 orang (55,6%) menyatakan

HIV dan AIDS dapat ditularkan dengan makan sepiring bersama orang yang

terkena HIV.

Proporsi responden yang mendapatkan layanan VCT di Wilayah Kerja

Puskesmas Rambung Binjai Tahun 2016 adalah 61 orang (84,7%) menyatakan

(50)

37

menyatakan HIV dan AIDS dapat ditularkan melalui gigitan nyamuk, 26 orang

(36,1%) menyatakan AIDS tidak dapat menular dengan cara bersalaman, 25 orang

(34,7%) menyatakan AIDS tidak dapat menular dengan tinggal serumah, 48 orang

(66,7%) menyatakan gejala awal AIDS mirip dengan influenza seperti demam,

rasa lemah-lesu, sendi-sendi terasa lesu, nyeri, batuk tenggorokan, dan

pembesaran kelenjar.

Proporsi responden yang mendapatkan layanan VCT di Wilayah Kerja

Puskesmas Rambung Binjai Tahun 2016 adalah 61 orang (84,7%) menyatakan

VCT bertujuan untuk mengetahui status kesehatan terkait HIV dan AIDS

sehingga dapat menekan penularan HIV dan AIDS, dan 66 orang (91,7%)

menyatakan sasaran VCT adalah masyarakat yang membutuhkan pemahaman diri

tentang status HIV dirinya.

Tabel 4.4 Distribusi Proporsi Responden Berdasarkan Pengetahuan Terkait HIV/AIDS Orang yang Mendapatkan Layanan VCT di Wilayah Kerja Puskesmas Rambung Binjai Tahun 2016

Pengetahuan Terkait HIV/AIDS

f %

Kurang 8 11,1

Cukup Baik

46 18

63,9 25,0

Total 72 100,0

Berdasarkan tabel 4.4 dapat diketahui bahwa proporsi responden

berdasarkan pengetahuan terkait HIV/AIDS orang yang mendapatkan layanan

VCT di Wilayah Kerja Puskesmas Rambung Binjai Tahun 2016 adalah kategori

kurang yaitu 8 orang (11,1%), kategori cukup yaitu 46 orang (63,9%), dan

kategori baik yaitu 18 orang (25,0%).

[image:50.595.103.518.502.589.2]
(51)

38

4.2.3 Distribusi Proporsi Responden Berdasarkan Sikap Terkait HIV/AIDS

Salah satu variabel independen dalam penelitian ini adalah sikap terkait

HIV/AIDS yang dilakukan terhadap 96 orang responden yang mendapatkan

layanan VCT di Wilayah Kerja Puskesmas Rambung Binjai Tahun 2016. Variabel

ini terdiri dari tiga kategori, yaitu kurang, cukup, dan baik.

Tabel 4.5 Distribusi Proporsi Responden Berdasarkan Pertanyaan Sikap Terkait HIV/AIDS Orang yang Mendapatkan Layanan VCT di Wilayah Kerja Puskesmas Rambung Binjai Tahun 2016

No Pertanyaan

Frekuensi

Setuju % Tidak

Setuju

%

1. Istri yang suaminya selalu ganti

mitra seksual dengan Pekerja Seks Komersial (PSK) berisiko tertular HIV

64 88,9 8 11,1

2. PSK harus memeriksakan diri ke

klinik VCT

68 94,4 4 5,6

3. Pengguna Napza suntik yang

merasa dirinya sehat tidak perlu memeriksakan diri ke klinik VCT

24 33,3 48 66,7

4. Anda bersedia untuk berteman

dengan penderita HIV/AIDS

33 45,8 39 54,2

5. Anda tidak akan turut mendukung

dan membantu upaya pemerintah

dalam mencegah penyebaran

AIDS melalui layanan VCT

31 43,1 41 56,9

6. Sebaiknya melakukan VCT

setelah timbul gejala HIV

30 41,7 42 58,3

7. VCT dapat mencegah kita dari

HIV dan AIDS

64 88,9 8 11,1

8. VCT dapat mencegah orang lain

dari HIV dan AIDS

63 87,5 9 12,5

9. Bila ada anggota keluarga yang

HIV, maka “saya” akan

merahasiakannya

31 32,3 65 67,7

10. Andaikan hasil pemeriksaan VCT

positif HIV, maka “saya” harus

menyampaikan kepada keluarga

[image:51.595.99.529.305.733.2]
(52)

39

Pertanyaan sikap terkait HIV/AIDS berdasarkan tabel 4.5 di atas, terlihat

bahwa proporsi responden yang mendapatkan layanan VCT di Wilayah Kerja

Puskesmas Rambung Binjai Tahun 2016 adalah 64 orang (88,9%) menyatakan

istri yang suaminya selalu ganti mitra seksual dengan pekerja seks komersial

berisiko tertular HIV, 68 orang (94,4%) menyatakan PSK harus memeriksakan

diri di klinik VCT, 24 orang (33,3%) menyatakan pengguna napza suntik yang

merasa dirinya sehat tidak perlu memeriksakan diri di klinik VCT, 33 orang

(45,8%) menyatakan bersedia berteman dengan penderita HIV/AIDS, 31 orang

(43,1%) menyatakan tidak akan turut mendukung dan membantu upaya

pemerintah dalam mencegah penyebaran AIDS melalui pelayanan VCT.

Proporsi responden yang mendapatkan layanan VCT di Wilayah Kerja

Puskesmas Rambung Binjai Tahun 2016 adalah 30 orang (41,7%) menyatakan

sebaiknya melakukan VCT setelah timbul gejala HIV, 64 orang (88,9%)

menyatakan VCT dapat mencegah kita dari HIV dan AIDS, 63 orang (87,5%)

menyatakan VCT dapat mencegah orang lain dari HIV dan AIDS, 22 orang

(30,6%) menyatakan bila ada anggota keluarga yang HIV, maka “saya” akan

merahasiakannya, dan 66 orang (91,7%) menyatakan andaikan hasil pemeriksaan

VCT positif HIV, maka “saya” harus menyampaikan kepada keluarga.

Tabel 4.6 Distribusi Proporsi Responden Berdasarkan Sikap Terkait HIV/AIDS Orang yang Mendapatkan Layanan VCT di Wilayah Kerja Puskesmas Rambung Binjai Tahun 2016

Sikap Terkait HIV/AIDS f %

Kurang 10 13,9

Cukup Baik

37 25

51,4 34,7

[image:52.595.109.517.668.743.2]
(53)

40

Berdasarkan tabel 4.6 dapat diketahui bahwa proporsi responden

berdasarkan sikap terkait HIV/AIDS orang yang mendapatkan layanan VCT di

Wilayah Kerja Puskesmas Rambung Binjai Tahun 2016 adalah kategori kurang

yaitu 10 orang (10,4%), kategori cukup yaitu 56 orang (58,3%), dan kategori baik

yaitu 30 orang (31,3%).

4.2.4 Distribusi Proporsi Responden Berdasarkan Dukungan Petugas Kesehatan

Salah satu variabel independen dalam penelitian ini adalah dukungan

petugas kesehatan yang dilakukan terhadap 72 orang responden yang

mendapatkan layanan VCT di Wilayah Kerja Puskesmas Rambung Binjai Tahun

2016. Variabel ini terdiri dari tiga kategori, yaitu kurang, cukup, dan baik.

Tabel 4.7 Distribusi Proporsi Responden Berdasarkan Dukungan Petugas Kesehatan Orang yang Mendapatkan Layanan VCT di Wilayah Kerja Puskesmas Rambung Binjai Tahun 2016

No Pertanyaan Frekuensi

Ya % Tidak %

1. Sebelum datang ke klinik

VCT, Apakah petugas

kesehatan pernah

memberikan informasi

mengenai HIV dan AIDS?

50 69,4 22 30,6

2. Apakah petugas kesehatan

pernah memberikan

informasi mengenai VCT?

50 69,4 22 30,6

3. Apakah petugas kesehatan

pernah menyarankan anda

untuk melakukan

pemeriksaan VCT?

50 69,4 22 30,6

Pertanyaan dukungan petugas kesehatan berdasarkan tabel 4.7 di atas,

terlihat bahwa proporsi responden yang mendapatkan layanan VCT di Wilayah

[image:53.595.108.519.476.670.2]
(54)

41

menyatakan sebelum datang ke klinik VCT petugas kesehatan pernah memberikan

informasi mengenai HIV dan AIDS, 50 orang (69,4%) menyatakan petugas

kesehatan pernah memberikan informasi mengenai VCT, dan 50 orang (69,4%)

menyatakan petugas kesehatan pernah menyarankan responden untuk melakukan

VCT.

Tabel 4.8 Distribusi Proporsi Responden Berdasarkan Dukungan Petugas Kesehatan Orang yang Mendapatkan Layanan VCT di Wilayah Kerja Puskesmas Rambung Binjai Tahun 2016

Dukungan Petugas Kesehatan

f %

Kurang 22 30,6

Baik 50 69,4

Total 72 100,0

Berdasarkan tabel 4.8 dapat diketahui bahwa proporsi responden

berdasarkan dukungan petugas kesehatan yang mendapatkan layanan VCT di

Wilayah Kerja Puskesmas Rambung Binjai Tahun 2016 adalah kategori kurang

yaitu 22 orang (30,6%) dan kategori baik yaitu 50 orang (69,4%).

4.2.6 Distribusi Proporsi Responden Berdasarkan Perilaku Tes HIV

Variabel dependen dalam penelitian ini adalah perilaku tes HIV yang

dilakukan terhadap 72 orang responden yang mendapatkan layanan VCT di

Wilayah Kerja Puskesmas Rambung Binjai Tahun 2016. Variabel ini terdiri dari

dua kategori yaitu melakukan tes HIV dan tidak melakukan tes HIV.

Tabel 4.9 Distribusi Proporsi Responden Berdasarkan Pertanyaan Perilaku Tes HIV Orang yang Mendapatkan Layanan VCT di Wilayah Kerja Puskesmas Rambung Binjai Tahun 2016

No Pertanyaan Frekuensi

Ya % Tidak %

1. Apakah anda melakukan tes

HIV?

[image:54.595.102.519.308.385.2]
(55)

42

Pertanyaan perilaku tes HIV berdasarkan tabel 4.9 di atas, terlihat bahwa

proporsi responden yang mendapatkan layanan VCT di Wilayah Kerja Puskesmas

Rambung Binjai Tahun 2016 adalah 36 orang (50,0%) menyatakan “ya” yang

berarti responden melakukan tes HIV dan 36 orang (50,0%) menyatakan “tidak”

[image:55.595.107.515.309.368.2]

yang berarti responden tidak melakukan tes HIV.

Tabel 4.10 Distribusi Proporsi Responden Berdasarkan Perilaku Tes HIV Orang yang Mendapatkan Layanan VCT di Wilayah Kerja Puskesmas Rambung Binjai Tahun 2016

Perilaku Tes HIV f %

Melakukan Tes HIV 36 50,0

Tidak Melakukan Tes HIV 36 50,0

Total 72 100,0

Berdasarkan tabel 4.10 dapat diketahui bahwa proporsi responden

berdasarkan perilaku tes HIV di Wilayah Kerja Puskesmas Rambung Binjai

Tahun 2016 adalah responden yang melakukan tes HIV yaitu 36 orang (50,0%)

dan kategori responden yang tidak melakukan tes HIV yaitu 36 orang (50,0%).

4.3 Analisis Bivariat

4.3.1 Hubungan Faktor Risiko HIV/AIDS dengan Perilaku Tes HIV

Hubungan faktor risiko HIV/AIDS dengan perilaku tes HIV orang yang

mendapatkan layanan VCT di Wilayah Kerja Puskesmas Rambung Binjai Tahun

(56)

43

Tabel 4.11 Tabulasi Silang Hubungan Faktor Risiko HIV/AIDS dengan Perilaku Tes HIV Orang yang Mendapatkan Layanan VCT di Wilayah Kerja Puskesmas Rambung Binjai Tahun 2016

Faktor Risiko HIV/AIDS

Perilaku Tes HIV Jumlah p RP (95%

CI)

Significance Melakukan

Tes HIV

Tidak Melakukan

Tes HIV

f % f % f %

Penggunaan

narkoba suntik

secara bergantian

20 38,5 32 61,5 52 100 0,002 0,156

(0,046 –

0,534)

S*

Heteroseksual 16 80,0 4 20, 20 100

NS = Non-Significance * = uji chi-square

S = Significance ** = uji fisher’s exact test

Berdasarkan tabel 4.11 dapat diketahui bahwa pada faktor risiko

penggunaan narkoba suntik secara bergantian prevalens melakukan tes HIV

adalah 38,5% dan pada faktor risiko heteroseksual prevalens melakukan tes HIV

adalah 80,0%. Hasil analisis statistik dengan uji chi-square didapat ada hubungan

yang bermakna antara faktor risiko HIV/AIDS dengan perilaku tes HIV orang

yang mendapatkan layanan VCT di Wilayah Kerja Puskesmas Rambung Binjai

Tahun 2016 (p<0,05). Perilaku tes HIV pada orang dengan faktor risiko

penggunaan narkoba suntik secara bergantian dibandingkan dengan orang dengan

faktor risiko heteroseksual memiliki Ratio Prevalence (RP) sebesar 0,156 dengan

95% CI (0,046 – 0,534).

4.3.2 Hubungan Pengetahuan Terkait HIV/AIDS dengan Perilaku Tes HIV

Hubungan pengetahuan terkait HIV/AIDS dengan perilaku tes HIV orang

yang mendapatkan layanan VCT di Wilayah Kerja Puskesmas Rambung Binjai

[image:56.595.63.562.149.344.2]
(57)

44

Tabel 4.12 Tabulasi Silang Hubungan Pengetahuan Terkait HIV/AIDS dengan Perilaku Tes HIV Orang yang Mendapatkan Layanan VCT di Wilayah Kerja Puskesmas Rambung Binjai Tahun 2016

Pengetahuan Terkait HIV/AIDS

Perilaku Tes HIV

Jumlah p RP (95%

CI) Significance Melakukan

Tes HIV

Tidak Melakukan

Tes HIV

f % f % f %

Kurang (Pembanding) Cukup 5 19 62,5 41,3 3 27 37,5 58,7 8 46 100,0 100,0 0,443 1,000 2,368 (0,504

– 11,125)

0,833 (0,147

– 4,723)

NS**

NS**

Baik 12 66,7 6 33,3 25 100,0

NS = Non-Significance * = uji chi-square

S = Significance ** = uji fisher’s exact test

Berdasarkan tabel 4.12 dapat diketahui bahwa pada tingkat pengetahuan

terkait HIV/AIDS yang kurang prevalens melakukan tes HIV adalah 62,5%, pada

tingkat pengetahuan terkait HIV/AIDS yang cukup prevalens melakukan tes HIV

adalah 41,3% dan pada tingkat pengetahuan terkait HIV/AIDS yang baik

prevalens melakukan tes HIV adalah 66,7%.

Uji chi-square tidak dapat dilanjutkan untuk melihat hubungan tingkat

pengetahuan terkait HIV/AIDS yang kurang dibandingkan dengan tingkat

pengetahuan terkait HIV/AIDS yang cukup dengan perilaku tes HIV karena

terdapat dua sel (50%) yang nilai expected-nya kurang dari lima kemudian dari

hasil uji fisher’s exact test didapat tidak ada hubungan yang bermakna antara

tingkat pengetahuan terkait HIV/AIDS yang kurang dibandingkan dengan tingkat

pengetahuan terkait HIV/AIDS yang cukup dengan perilaku tes HIV (p>0,05).

Uji chi-square tidak dapat dilanjutkan untuk melihat hubungan tingkat

pengetahuan terkait HIV/AIDS yang kurang dibandingkan dengan tingkat

[image:57.595.64.553.172.346.2]
(58)

45

terdapat satu sel (25%) yang nilai expected-nya kurang dari lima kemudian dari

hasil uji fisher’s exact test didapat tidak ada hubungan yang bermakna antara

tingkat pengetahuan terkait HIV/AIDS yang kurang dibandingkan dengan tingkat

pengetahuan terkait HIV/AIDS yang cukup dengan perilaku tes HIV (p>0,05).

4.3.4 Hubungan Sikap Terkait HIV/AIDS dengan Perilaku Tes HIV

Hubungan sikap terkait HIV/AIDS dengan perilaku tes HIV orang yang

mendapatkan layanan VCT di Wilayah Kerja Puskesmas Rambung Binjai Tahun

2016 dapat dilihat pada tabel 4.13.

Tabel 4.13 Tabulasi Silang Sikap Terkait HIV/AIDS dengan Perilaku Tes HIV Orang yang Mendapatkan Layanan VCT di Wilayah Kerja Puskesmas Rambung Binjai Tahun 2016

Sikap Terkait HIV/AIDS

Perilaku Tes HIV

Jumlah p RP (95%

CI) Significance Melakukan

Tes HIV

Tidak Melakukan

Tes HIV

f % f % f %

Kurang (Pembanding)

3 30,0 7 70,0 10 100,0 0,297

0,264

0,406 (0,091

– 1,817)

0,337 (0,070

– 1,612)

NS** NS** Cukup Baik 19 14 51,4 56,0 18 11 48,6 44,0 56 30 100,0 100,0

NS = Non-Significance * = uji chi-square

S = Significance ** = uji fisher’s exact test

Berdasarkan tabel 4.13 dapat diketahui bahwa pada tingkat sikap terkait

HIV/AIDS yang kurang prevalens melakukan tes HIV adalah 30,0%, pada tingkat

sikap terkait HIV/AIDS yang cukup prevalens melakukan tes HIV adalah 51,4%,

dan pada tingkat pengetahuan terkait HIV/AIDS yang baik prevalens melakukan

tes HIV adalah 56,0%.

Uji chi-square tidak dapat dilanjutkan untuk melihat hubungan tingkat

(59)

46

HIV/AIDS yang cukup dengan perilaku tes HIV karena terdapat satu sel (25%)

yang nilai expected-nya kurang dari lima kemudian dari hasil uji fisher’s exact test

didapat tidak ada hubungan yang bermakna antara tingkat sikap terkait HIV/AIDS

yang kurang dibandingkan dengan tingkat sikap terkait HIV/AIDS yang cukup

dengan perilaku tes HIV (p&

Gambar

Tabel 4.1 Distribusi Proporsi Responden Berdasarkan Pertanyaan Faktor Risiko HIV/AIDS Orang yang Mendapatkan Layanan VCT di
Tabel 4.3 Distribusi Proporsi Responden Berdasarkan Pertanyaan Pengetahuan Terkait HIV/AIDS Orang yang Mendapatkan Layanan VCT di Wilayah Kerja Puskesmas Rambung Binjai Tahun 2016
Tabel 4.4 Distribusi Proporsi Responden Berdasarkan Pengetahuan Terkait HIV/AIDS Orang yang Mendapatkan Layanan VCT di Wilayah
Tabel 4.5 Distribusi Proporsi Responden Berdasarkan Pertanyaan Sikap Terkait HIV/AIDS Orang yang Mendapatkan Layanan VCT di Wilayah Kerja Puskesmas Rambung Binjai Tahun 2016
+7

Referensi

Dokumen terkait

Cairan yang sangat panas yang keluar pada waktu gunung berapi meletus adalah ..... Tanah yang tercampur dengan daun – daun yang sudah membusuk

[r]

Berdasarkan tahapan dan jadwal lelang yang telah ditetapkan serta memperhatikan hasil evaluasi kualifikasi terhadap peserta yang lulus evaluasi dokumen penawaran,

Lingkungan buatan yang digunakan untuk tempat jual beli adalah ..... Air yang menggenang ditengah daratan

KBSN-29/II/BSN-2015 Tanggal 20 Februari 2015, dengan ini menetapkan calon pemenang Seleksi Sederhana Jasa Konsultansi Badan Usaha Pengawasan Pembangunan Gedung Lantai 2

Peserta yang memasukan dokumen penawaran dapat menyampaikan sanggahan secara elektonik melalui aplikasi SPSE atas penetapan pemenang kepada Pokja Jasa Konsultansi ULP

Untuk memberikan gambaran yang jelas terhadap pembahasan, serta agar analisis menjadi terarah dan sesuai dengan masalah yang ada, maka penulis membatasi ruang

Simpulan penelitian pengembangan ini adalah (1) Dihasilkan modul pembelajaran fisika dengan strategi inkuiri terbimbing pada materi fluida statis yang tervalidasi; (2)