1 BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Laporan Kerja Praktek
Dalam rangka menunjang pembangunan serta menghadapi persaingan
bisnis, setiap perusahaan dituntut mempersiapkan dirinya secara profesional dan
fleksibel sehingga perusahaan tidak hanya mampu bertahan, namun juga dapat
tumbuh dan berkembang dalam pasar global (Sumber: Riyanto, 2008:2). Untuk itu
perusahaan diharapkan memiliki keunggulan komparatif dan kompetitif yang kuat
dalam berbagai aspek, seperti informasi yang efektif, sistem yang terkoordinasi
dengan baik, pelayanan yang memuaskan, pemasaran, sumber daya manusia yang
berkualitas, operasional yang handal, sistem manajemen yang baik serta
pengelolaan keuangan yang efisien dan efektif (Sumber: Syamsudin, 2001:4).
Pada globalisasi seperti sekarang ini, agar perusahaan bisa bertahan dalam
ketatnya persaingan usaha, diperlukan adanya suatu terobosan atau strategi yang
baik. Perusahaan dituntut untuk menentukan cara agar dapat mempertahankan
pelanggan lama supaya tidak berpindah ke perusahaan lain serta agar dapat
menambah pelanggan baru yang dapat meningkatkan pendapatan perusahaan yang
akan bermuara pada berkelanjutan usahanya (Sumber: Syamsudin, 2004:4).
Penjualan terbagi menjadi dua yakni penjualan tunai dan penjualan kredit.
Perusahaan yang melakukan penjualan tunai, biasanya secara langsung akan
konsumen. Sedangkan penjualan kredit dilakukan perusahaan melalui proses,
yakni pemesanan dari konsumen, penagihan pembayaran kepada konsumen.
Pembayaran secara kredit inilah yang perlu diperhatikan secara cermat, perlu
adanya strategi untuk menghindari piutang tak tertagih para konsumen (Sumber:
Skousen, 2001:168).
Piutang merupakan unsur yang penting dalam sebagian besar perusahaan.
Prosedur yang wajar dan cara pengalaman yang cukup terhadap piutang ini
penting bukan saja untuk keberhasilan perusahaan, tetapi juga untuk memelihara
hubungan yang memuaskan dengan para pelanggan. Dan piutang para pelanggan
merupakan yang terpenting dalam jumlah total yang dimiliki perusahaan (Sumber:
Skousen, 2001:181). Pengelolaan piutang adalah salah satu cara yang perusahaan
lakukan untk mengantisipasi kemungkinan piutang tak tertagih (Sumber: Sadono
Sukirno, 2011:33).
Piutang usaha merupakan suatu jumlah pembelian kredit dari pelanggan.
Piutang timbul sebagai akibat dari penjualan barang / jasa. Piutang ini biasanya
diperkirakan akan tertagih dalam waktu 30 sampai 60 hari. Secara umum, jenis
piutang ini merupakan piutang terbesar yang dimiliki perusahaan (Sumber:
Skousen, 2001:182).. Pengendalian piutang adalah salah satu cara yang dilakukan
perusahaan untuk mengantisipasi kemungkinan piutang tak tertagih, dengan
adanya pengendalian piutang ini diharapkan perusahaan dapat meminimalisasi
kerugian yang ditimbulkan dari pihak tak tertagih tersebut (Sumber: Soemarsono,
3
Sekalipun penagihan piutang seringkali tidak tepat waktu yang sudah
ditetapkan, namun sebagian besar dari piutang tersebut akan tertagih dalam jangka
waktu yang kurang dari satu tahun. Dengan alasan itulah makan piutang
dikategorikan sebagai aktiva lancar perusahaan. Diakui atau tidak, penanaman
modal dalam bentuk piutang mempunyai biaya – biaya tertentu. Prosedur penagihan piutang kepada pelanggan merupakan salah satu sistem manajemen
mempunyai kedudukan saling terkait dengan sistem – sistem manajemen lain sesuai dengan fungsi – fungsi perusahaan, sehingga kesiapan pelaksanaan penagihan piutang kepada pelanggan perlu didukung oleh bagian – bagian organisasi yang terkait, agar menjamin kelancaran jalannya penagihan piutang
kepada pelanggan (Sumber: Sadono Sukirno, 2010:58).
Dalam perjalanannya sebuah perusahaan memiliki dua sasaran yang saling
bertentangan mengenai piutang. Disatu pihak perusahaan ingin melakukan
sebanyak mungkin penjualan kredit guna memperluas pemasarannya. Namun
disisi lain piutang merupakan aktiva yang tidak produktif, yang tidak
menghasilkan pendapatan (kas) hingga dalam penagihannya terlunasi. Dan semua
itu akan teratasi dengan adanya pengelolaan piutang yang baik anta lain :
1. Kebijakan kredit (standar kredit / kualitas rekening yang diterima, jangka
waktu / periode kredit yang diberikan, discount / potongan tunai yang
diberikan untuk pembayaran yang lebih awal).
2. Kebijakan pengumpulan piutang dan faktor – faktor lain yang relevan. Keputusan kredit ini menyangkut antara keuntungan (marginal profit) dan
salah satu atau kombinasi elemen – elemen tersebut (Sumber: Andi Supangat, 2007:44).
Piutang yang ditagih akan menghasilkan penerimaan kas dikemudian hari.
Pencatatan penerimaan kas dikemudian hari. (Sumber: Ambarita Marissa,
2008:30). Pada umumnya penjualan barang dan jasa yang dilakukan oleh
perusahaan besar maupun kecil dilakukan dalam bentuk tunai ataupun kredit.
Umumya pada perusahaan kecil dilakukan dengan penjualan tunai. Sedangkan
untuk perusahaan besari biasanya dilakukan dengan cara kredit. (Sumber:
Bambang Riyanto, 1995:74).
Begitu juga PT. Radio Karang Tumaritis , sebagai salah satu perusahaan
dengan orientasi pasar yang berusaha untuk memupuk keuntungan yang wajar
dapat bertahan dan berkembang. Dalam kegiatannya PT. Radio Karang Tumaritis
melakukan penjualan secara kredit pada umumnya sehingga akibat dari transaksi
tersebut menimbulkan piutang usaha. Piutang dicatat dan dilaporkan berdasarkan
nilai bersih yang dapat direalisasikan sebesar piutang bruto sedangkan cadangan
penyisihan piutang sebagai unsur pengurang untuk menghasilkan nilai bersih
piutang. Piutang bruto disajikan setelah memperhitungkan retur dan diskon yang
diberikan.
Apabila pada saat jatuh tempo customer tidak dapat memenuhi/membayar
kewajibannya terhadap supplier. Maka, terhadap piutang usaha dan piutang
lainnya pada akhir periode akuntansi dilakukan penyisihan dan membentuk
5
telah dihapuskan, tetapi customer dikemudian hari menerbitkan pernyataan
sanggup untuk membayar seluruhnya atau sebagian hutangnya maka,
kesanggupan tersebut diakui sebagai piutang usaha, dan mengarungi biaya
penghapusan piutang.
Melihat pentingnya penagihan atas penjualan jasa, maka penulis tertarik
bagaimana proses penagihan sampai diterima realisasi pembayaran yang ada pada
PT. Radio Karang Tumaritis. Oleh karena itu dalam laporan kerja praktek ini akan
dibahas mengenai “PROSEDUR ATAS PENGELOLAAN PIUTANG USAHA
PADA PT. RADIO KARANG TUMARITIS”.
1.2 Tujuan Laporan Kerja Praktek
Maksud dari penelitian ini adalah untuk memperoleh dan ingin mengetahui
informasi yang berhubungan dengan permasalahan yang akan dibahas oleh
penulis yaitu bagaimana pengelolaan piutang yang diterapkan pada PT. Radio
Karang Tumaritis.
Sedangkan tujuan dari penelitian ini adalah :
1. Untuk mengetahui prosedur pengelolaan piutang usaha pada PT.
Radio Karang Tumaritis.
2. Untuk mengetahui dokumen yang digunakan dalam pengelolaan
piutang usaha pada PT. Radio Karang Tumaritis
3. Untuk mengetahui hambatan dan upaya yang dihadapi pada proses
1.3 Kegunaan Kerja Praktek
1.3.1 Kegunaan Praktis
Bagi Perusahaan
1. Diharapkan dapat dijadikan sebagai salah satu bahan masukan dalam
proses penagihan piutang.
2. Sebagai salah satu sarana pertimbangan bagi perusahaan dalam hal
penilaian kualitas mahasiswa yang pada akhirnya berhubungan pada
penerimaan tenaga kerja baru yang fresh graduate
1.3.2 Kegunaan Akademis
1. Bagi Penulis
a. Untuk mengetahui informasi mengenai proses pengalolaan piutang usaha
pada PT. Radio Karang Tumaritis (Radio Zora Bandung). Juga agar penulis
mampu menerapkan ilmu yang didapat di masa perkuliahan dan dapat
mengaplikasikannya pada lokasi kerja praktek.
b. Sebagai bahan kajian untuk menambah ilmu pengetahuan dan wawasan baik
secara teoritis maupun prateknya dalam dunia nyata.
2. Bagi Pembaca atau Pihak Lain
Semoga laporan kuliah kerja praktek ini dapat memberikan gambaran secara
7
1.4 Tempat dan Waktu Pelaksanaan Kerja Praktek 1.4.1 Tempat Pelaksanaan Kerja Praktek
Lokasi PT. Radio Karang Tumaritis terletak di jalan sumur Bandung No.
12 , 40132 Telp (022) 2532052 BANDUNG. Penulis melakukan kerja praktek
pada tanggal 27 Juli 2015 sampai dengan tanggal 5 September 2015.
1.4.2 Waktu Pelaksanaan Kerja Praktek
Adapun waktu pelaksaan Kerja Praktek selama satu bulan.waktu
pelaksanaan kerja praktek berlangsung dari tanggal 27 Juli 2015 sampai dengan
04 September 2015 dari hari Senin sampai Jumat, mulai pukul 08.00 WIB sampai
[image:10.595.125.566.495.609.2]dengan pukul 17.00 WIB. Berikut penulis sampaikan jadwal Kerja Praktek.
Tabel 1.1 Waktu Pelaksanaan Kerja Praktek
Hari Waktu Keterangan
Senin – Jumat 08.00 – 17.00 Jam Kerja
Sabtu – Minggu - Libur
Tabel 1.2
Jadwal Pelaksanaan Kerja Praktek Tahun 2015
No Kegiatan Kerja Praktek
Bulan
Juni Juli Agust Sept Okt Nov Des
I Persiapan Kerja Praktek Permohonan Ijin Kerja Praktek
Realisasi Ijin Kerja Praktek
Penentuan Tempat Kerja Praktek
Surat Penerimaan dari Instansi
II Pelaksanaan Kerja Praktek
Aktivitas Kerja Praktek
Bimbingan Kerja Praktek dengan Pembimbing Perusahan
III Pelaporan Kerja Praktek Konsultasi dengan Dosen Kerja Praktek
Bimbingan dengan Dosen Kerja Praktek
Pembuatan Laporan Kerja Praktek
Final Laporan Kerja Praktek
9 BAB II
GAMBARAN UMUM PT. KARANG TUMARITIS
2.1 Sejarah Singkat PT. Karang Tumaritis
Sejarah dari perusahaan PT. Radio Karang Tumaritis berawal dari sebuah
yayasan yang dikelola oleh PT. TELKOM yang kemudian di didirikan oleh Yayasan
Pendidikan Telkom Indonesia pada tanggal 25 Juli tahun 2005. Perusahaan ini
bergerak dibidang Radio dan kemudian Radio ini mempunyai nama yaitu Radio Zora
90,1 FM Bandung, yang namannya di ambil dari Bahasa Yunani yang artinya adalah
Sang Surya, Radio Zora 90,1 FM Bandung fungsi dari radio tersebut memberikan
informasi, edukasi dan hiburan.
Radio Zora 90,1 FM Bandung memiliki landasan islami ( Rahmatan lil
alamin) yang berlandaskan kepada nilai-nilai Religi umat islam dan tujuan
didirikannya perusahan ini. PT. Radio Karang Tumaritis didirikan berdasarkan Akta
Notaris Masri Husen,SH. Di Bandung pada tanggal 28 Juli 1999 Nomor : 29,
kemudian diubah Notaris yang sama pada tanggal 9 Desember 1999 Nomor: 9 (Radio
Zora90.1 FM) diundangkan pada berita Negara Republik Indonesia tanggal 21
Januari 2001 Nomor : 4, kemudian diubah oleh Notaris Kirana Ivyminerva
Wilmarata,SH Akta Nomor 1 s/d 5 tanggal 2 Febuari 2005 dan Akta Nomor 8 s/d 10
tanggal 3 Febuari 2005, diundangkan pada berita Negara Republik Indonesia tanggal
tanggal 28 Juli 1999, dan telah mengalami beberapa perubahan hingga terakhir
perubahan Akta Notaris Tedy Triadi,SH No 3 tanggal 29 Januari 2013 dan telah
mendapat pengesahan Menteri Hukum dan Hak Azasi Manusia Republik Indonesia
11
Sebelumnya pada tahun 1996 Yayasan Pendidikan Telkom telah
mempunyai dan memiliki Radio siaran swasta Nasional yaitu Radio K-Lite
dimana segmentasinya yaitu untuk pendengar halangan menengah keatas.
Yayasan Pendidikan Telkom bekerjasama dengan Koperasi KOSUMBA
membeli saham PT. Radio Karang Tumaritis (Radio Zora 90.1 FM ) dengan
komposisi kepemilikan saham Yayasan Pendidikan Telkom sebesar 99%
(sembilan puluh sembilan persen ) dan KOSUMBA sebesar 1% (satu persen).
Dengan jumlah pegawai sebanyak 12 (dua belas) orang, maka pada
tanggal 1 Juli 2005 PT. RADIO KARANG TUMARITIS (Radio Zora 90.1 FM)
yang beralamat dan berkantor Jalan Sumur Bandung No.12 Bandung mulai On
Air / Mengudara.
Sesuai dengan Anggaran Dasar PT. Radio Karang Tumaritis mempunyai maksud
dan tujuan usaha yaitu berusaha dalam bidang jasa radio siaran swasta Nasional,
untuk mencapai tujuan tersebut. PT. Radio Karang Tumaritis dapat melaksanakan
kegiatan usaha dalam bentuk siaran radio pada bidang pendidikan dan pengajaran,
penerangan yang meliputi masalah – masalah kebudayaan, keseniaan, ekonomi,
pembangunan, agama, ilmu pengetahuan populer dan bidang hiburan. (sumber:
www.zorafm.com/profile) http://www.zoraradio.com)
VISI MISI PT. Radio Karang Tumaritis (Radio Zora) adalah :
Radio Zora 90.1 FM juga berusaha untuk tampil sebagai perusahaan yang
profesional, untuk itu Radio Zora 90.1 FM merumuskan visi dan misi sebagai
Visi :
1. Menjadi radio siaran yang unggul, mandiri dan terkemuka di Indonesia
setiap tahunnya.
2. Menjadi Radio terbaik dan terfavorite di kota Bandung dan sekitarnya
serta mengembangkan stake holder.
Misi :
1. Menciptakan keunggulan yang kompetitif di bisnis penyiaran
2. Menyediakan layangan informasi produk dan jasa yang akurat
3. Meyediakan informasi yang mengedukasi masyarakat melalui program
siaran yang bermutu dan berkualitas
4. Menjadi sarana aktualisasi dan pengembangan bakat kemampuan
mahasiswa dan masyarakat pada umunya dalam penguasan teknologi
broadcasting dan komunikasi
5. Menyediakan layangan media komunikasi, pendidikan, kebudayaan dan
informasi yang bermanfaat secara langsung kepada masyarakat.
Profil Perusahaan :
Nama Perusahaan : PT. RADIO KARANG TUMARITIS
Bidang Perusahaan : Bergerak di bidang penyiaran radio
13
[image:16.595.113.339.109.375.2]
Gambar 2.1
2.2 Struktur Organisasi
Gambar 2.2
Struktur Organisasi PT. Radio Karang Tumaritis
2.3 Uraian Tugas
Deskripsi Struktur Organisasi
Job Description atau urain jabatan merupakan pernyataan tertulis
mengenai tugas dan wewenang dari setiap unit yang ada pada perusahaan sesuai
dengan tingkatan yang dalam struktur organisasi.
Dibawah ini akan diuraikan job description dari struktur pada PT. RADIO
15
A. Komisaris mempunyai tugas sebagai berikut :
1. Komisaris berkewajiban mengawasi kebijakan Direksi dalam
menjalankan Perseroan serta memberikan nasihat kepada Direksi
2. Komisaris wajib dengan itikad baik dan penuh tanggungjawab
menjalankan tugas untuk kepentingan dan usaha Perseroan
3. komisaris wajib melapor kepada Perseroan tentang kepemilikan
sahamnya beserta keluarganya.
B. Direktur mempunyai tugas sebagi berikut :
1. Menentukan kebijakan tertinggi perusahaan.
2. Bertanggung jawab terhadap keuntungan dan kerugian
perusahaan Mengangkat dan memberhentikan karyawan
perusahaan.
3. Memelihara dan mengawasi kekayaan peseroaan terbatas.
4. Bertanggung jawab dalam memimpin dan membina perusahaan
secara efektif dan efesien.
5. Mewakili perusahaan, mengadakan perjanjian-perjanjian,
merencanakan dan mengawasi pelaksanaan tugas personalia
yang bekerja pada perusahaan.
6. Menyusun dan melaksanakan kebijakan umum pabrik sesuai
C. Keuangan mempunyai tugas sebagai berikut :
1. Menyusun Anggaran.
2. Menyusun Cash Flow.
3. Merealisasikan Anggaran.
4. Membuat Laporan Keuangan.
5. Melaksanakan Payroll.
6. Membuat Laporan Pajak.
7. Melaksanakan Penagihan.
8. Membuat dan Menyusun SOP (Standard Operation Procedure)
9. Membangun & menyusun sistem keuangan.
10.Meng-input data atas semua transaksi keuangan ke dalam
system.
11.Membuat laporan atas transaksi keuangan secara system.
12.Dapat memberikan informasi up to date atas transaksi
keuangan.
17
D. HRD mempunyai tugas sebagai berikut :
1. Merupakan staff inti manajemen yang fungsi utamanya adalah
memimpin, mengelola, mengendalikan, dalam perencanaan dan
pengelolaan staff dibawahnya (SDM, sarana dan prasarana)
perusahaan guna mendukung kelancaran dari seluruh kegiatan
perusahaan.
2. Menterjemahkan segala strategi dasar dan arah pengembangan
bidang bidang sumber-daya, yang ditetapkan perusahaan, kedalam
bentuk rencana, program dan pola kerja yang mengarah kepada
pencapaian tujuan peningkatan pendapatan dan target keuntungan
yang “rasional‟, serta produktifitas layanan administrasi keuangan
yang unggul.
3. Bertanggung jawab pada Direktur.
E. Logistik mempunyai tugas sebgaia berikut :
1. Menyediakan sumber daya fisik sesuai kebutuhan.
2. Mengendalikan pengiriman dan penyimpanan material dan alat.
3. Tersedianya pemasok dan subkontraktor yang andal.
4. Terkendalinya pasokan sumber daya fisik.
1. Bertanggung jawab di Departemen Program dengan melakukan
fungsi kepemimpinan, pengarahan, pengelolaan, pengembangan,
pengawasan dan evaluasi terhadap kinerja penyiaran dengan
memperhatikan efektifitas dan efisiensi operasional di
departemennya, agar sesuai dengan misi dan visi station radio yang
telah ditetapkan.
2. Merumuskan perencanaan dan menetapkan strategi programming
siaran sesuai dengan format station yang telah ditetapkan oleh
radio tersebut, baik program on air maupun program off air.
Dimana program siaran yang dibuat disesuaikan dengan kebutuhan
pendengar dan kebutuhan pengiklan, sehingga selain mencapai
sasaran untuk mendapatkan jumlah pendengar yang banyak,
sekaligus untuk mendapatkan pendapatan dari pengiklan.
3. Menyusun dan menerapkan S.O.P. (Standard Operation
Procedure), mekanisme kerja, tata tertib, dan sebagainya yang
menunjang kelancaran dan efektifitas operasional siaran.
G. Trafic mempunyai tugas sebagai berikut:
1. Unsur Pelaksana di lini Marketing, yang fungsi dan tujuan
utamanya membantu segala kelancaran lalu lintas iklan dan
admninistrasi dan segala kebutuhan dalam pelaksanaan program
pemasaran (marketing)
19
H. Music director mempunyai tugas sebagai berikut:
1. bertugas menyusun playlist serta mencari lagu-lagu yang nantinya
akan dibutuhkan pada waktu on-air dan menjalin hubungan dengan
perusahaan label rekaman.
2. Bertanggungjawab langsung kepada On Air Manager
I. Producer mempunyai tugas sebagai berikut :
1. Betanggung jawab terhadap kelancaran program siaran yang
dibawakan oleh penyiar
J. Produksi mempunmyai tugas sebagai berikut :
1. Mendesign atau membuat tune , bumper , promo komersil dan non
komersil untuk radio zora 90,1 fm .
K. Creative & Event mempunyai tugas sebagai berikut:
1. ide-ide untuk beriklan yang nantinya akan ditawarkan kepada calon
klien serta melakukan penjualan program promosi yang menari
bertanggung jawab terhadap pemasang spot iklan dan pengaturan
jadwal pemutaran iklan.
L. Announcer mempunyai tugas sebagai berikut:
Untuk menghibur para pendengarnya. secara umum juga job desc dari
seorang Announcer adalah :
2. Memutar lagu
3. Memutar iklan
4. Menjadi pengisi suara (talent) sesuai dengan kebutuhan stasiun radio
L. Operator mempunyai tugas sebagai berikut:
1. Membantu Air Talent melaksanakan tugas dengan baik
2. Membuat pencatatan data pemenang kuis, data pendengar ,dll
M. Driver & courier mempunyai tugas sebagai berikut :
1. Mengantar karyawan radio zora untuk mengemudi dengan aman ke
tujuan mereka
2. Memberi kelancaran dan kemudahan bagi staf atau karyawan yang
sedang melaksanakan tugas di luar studio.
3. Merawat mobil perusahan seperti , mencuci mobil, memeriksa mesin
kendaraan untuk layak dipakai dll
N. Office boy mempunyai tugas sebagai berikut :
1. bertugas memelihara semua peralatan dan perlengkapan kantor,
membersihkan seluruh ruangan kantor dan melayani staf pada setiap
jam kerja.
O. Chief OB Van mempunyai tugas sebagai berikut:
1. Mendisign program promosi menggunakan mobil OB-Van.
2. Bertindak sebagai media promosi perusahaan, serta menjalan fungsi
21
P. Creatic design mempunyai tugas sebagai berikut:
1. Mengimplementasikan sistim produksi yang berorientasi pada
peningkatan pelayanan produk jasa layanan komunikasi bisnis
2. Meningkatkan produktifitas rancangan (konsep) produk jasa layanan
komunikasi bisnis dari bahan-bahan, yang berasal dari internal
perusahaan maupun klien
3. Mengimplementasikan sistim pengawasan aspek kreatif terhadap
pelaksanaan produk jasa layanan komunikasi bisnis
Q. Marketing Support & Adm mempunyai tugas sebagai berikut:
1. bertanggung jawab terhadap penjualan promosi kepada klien, serta
mengejar target pendapatan yang ditetapkan oleh perusahaan.
2.4 Kegiatan Perusahaan
Kegiatan usaha yang dilakukan oleh PT. RADIO KARANG TUMARITIS
RADIO ZORA 90.1 FM Bandung secara umumnya meliputi hal-hal berikut :
Merumuskan kebijakan operasional bidang perusahan yaitu bidang yang bergerak
di bidang radio dari aspek audio, program acara hiburan yang juga informasi
disampaikan penyiar Radio Zora 90,1 fm Bandung. Radio Zora 90,1 FM
Bandung hadir dengan format siaran :
Komposisi acara seperti :
1. Musik
3. Talk show komunikasi, news, topic of the day, keuangan, healthy
Keluarga, religi & quis musik box
4. Current Issue : Politik, Ekonomi, Sosial, Hukum, Budaya
5. Program song only conten: play song easy listen, Kesehatan,
Fashion, Kuliner,Wisata, Teknologi Informasi,Gosip (Inspirasi),
Iptek, Sejarah, Shoping, Cerita lucu inspirasi keluarga
6. Spesial Program (musik dan hiburan)
7. Song Request Profesional Mudaran maupun informasi, dan
penyiaran.
8. Event Organizer Zora Entertaiment menjadi bagian dalam setiap
pelaksanaan kegiatan off air Radio Zora FM, yang siap mengemas
sebuah kegiatan mulai dari konsep, produksi, sampai dengan
eksekusi di lapangan, diperkuat dengan armada OB Van lengkap
dengan perangkat siar, genset, dan sound system berkekuatan
1.000 wat yang bisa digunakan untuk kegiatan siaran diluar studio
maupun kegiatan lain yang sifatnya massal.
9. Event bersifat massal : Jalan santai, Fun Bike, Senam Aerobic,
Konser musik, Pagelaran Kesenian Tradisional dll.
10.Corporate/Communnity Event: Out Bount, Seminar, Gathering,
23
11. Launching : Product, Album, Outlet dll. 4. Weekly Event : Mall to
24 BAB III
PELAKSANAAN KERJA PRAKTEK
3.1 Landasan Teori
3.1.1 Pengertian Prosedur
Menurut Mulyadi definisi prosedur adalah sebagai berikut:
“Prosedur adalah suatu urutan kegiatan klerikal, biasanya melibatkan beberapa oranng dalam suatu departemen atau lebih, yang dibuat untuk menjamin
penanganan secara seragam transaksi perusahaan yang berulang-ulang”.
(2001:5)
Sedangkan menurut Azhar Susanto definisi prosedur adalah sebagai
berikut:
“Prosedur adalah rangkaian aktivitas atau kegiatan yang dilakukan secara
berulang-ulang dengan cara yang sama”.
(2004:264)
Berdasarkan pengertian diatas maka penulis dapat menyimpulkan bahwa
prosedur adalah salah satu urutan rangkaian kegiatan yang elibatkan beberapa
orang dalam suatu departemen atau lebih yang dilakukan secara berulang ulang
dengan cara yang sama.
3.1.2 Jenis-jenis Piutang
Menurut sumber terjadinya, piutang digolongkan dalam dua kategori yaitu
piutang usaha dan piutang lain-lain. Piutang usaha meliputi piutang yang timbul
karena penjualan produk atau penyerahan jasa dalam rangka kegiatan usaha
normal perusahaan. Piutang yang timbul dari transaksi diluar kegiatan usaha
25
Adapun yang termasuk piutang usaha adalah piutang dagang dan piutang
jasa ini hanya tergantung dari jenis perusahaannya saja. Namun yang biasanya
dipakai adalah piutang usaha. Yang termasuk kepada piutang lain-lain atau
piutang non-usaha adalah piutang kepada karyawan, uang muka ke kantor cabang,
tuntutan kepada perusahaan asuransi, piutang deviden dan piutang bunga.
3.1.3 Piutang
Menurut Donald E. Kleso, Jerry J. Weygandt, Terry D. Warfield dalam
bukunya menyatakan :
“Piutang (receivable) adalah klaim uang, barang atau jasa kepada pelanggan atau pihak –pihak lainnya”.
(2002 : 386)
Oleh karena itu, sejumlah uang yang ada pada pelanggan sebagai akibat
dari penjualan secara kredit merupakan piutang perusahaan terhadap pelanggan.
Lukman Syamsudin mengemukakan bahwa :
“Piutang adalah penagihan yang timbul karena adanya transaksi secara kredit kepada langganannya”.
(2007 : 255)
Piutang dapat diklasifikasikan menjadi piutang dagang dan non dagang.
Menurut Donald E. Kleso, Jerry J. Weygendt, Terry D. Warfield adalah :
“Piutang dagang adalah jumlah yang terhutang oleh pelanggan untuk
barang dan jasa yang telah diberikan sebagai bagian dari operasi bisnis
normal”. (2002 : 386)
Sedangkan piutang non dagang menurut Donald E. Kleso, Jerry J. Weygendt,
“Piutang non dagang berasal dari berbagai transaksi dan dapat berupa janji tertulis untuk membayar atau mengirimkan sesuatu”.
(2002 : 386)
Dari pengertian diatas maka penulis dapat menyimpulkan bahwa piutang
merupakan hak untuk menagih uang, barang, atau jasa kepada pelanggan, yang
timbul dari adanya penjualan barang atau jasa yang dihasilkan oleh perusahaan
secara kredit. Biasanya piutang usaha dapat ditagih dalam waktu 30 sampai 60
hari. Piutang usaha diklasifikasikan sebagai piutang lancar, karena diharapkan
dapat tertagih dalam satu tahun atau selama satu siklus operasi perusahaan.
3.1.4 Pengakuan Piutang
Sebagian besar dari transaksi piutang, jumlah yang harus diakui adalah
harga pertukaran diantara kedua belah pihak. Harga pertukaran adalah jumlah
yang terhutang dari debitor (seorang pelanggan atau peminjam). Umumnya
dibuktikan dengan bebeapa jenis dokumen bisnis, biasanya, biasanya berupa
faktur.
Ada dua faktor yang mempersulit dalam pengukuran harga pertukaran
yaitu:
1. Ketersediaan diskon
a. Diskon dagang
Pelanggan sering kali mengutip harga berdasarkan daftar atau
katalog harga yang menyediakan diskon dagang. Diskon dagang ini
digunakan untuk menghindari perubahan yang sering terjadi dalam
katalog, untuk mengutip harga yang berbeda bagi pembelian dalam
kuantitas yang berbeda, atau untuk menyembunyikan harga faktur
yang sebenarnya dari pesaing. Diskon dagang biasanya dikutip
27
b. Diskon tunai
Diskon tunai diberikan sebagai perangsang agar pembeli
melakukan pembayaran secepatnya. Diskon tunai ini dinyatakan
dalam bentuk istilah seperti 2/10, n/30, artinya diskon sebesar 2%
jika pembayaran dilakukan dalam 10 hari setelah transaksi, dengan
jumlah tempo 30 hari. Menurut metode ini, diskon penjualan hanya
diakui apabila pembayaran diterima dalam periode diskon. Diskon
penjualan lalu akan ditujukkan dalam laporan laba-rugi sebagai
pengurang atas penjualan untuk mendapatkan penjualan bersih.
2. Lamanya waktu antara tanggal penjualan dan tanggal jatuh tempo
pembayaran (elemen bunga).
3.1.2 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Piutang
Diawah ini dikemukakan faktor – faktor yang mempengaruhi jumlah
piutang oleh Bambang Riayanto :
1. Volume penjualan kredit
Semakin besar proporsi penjualan kredit dari keseluruhan penjualan
memperbesar jumlah investasi dalam piutang.
2. Syarat pembayaran penjualan kredit
Syarat penjualan kredit dapat bersifat ketat atau lunak. Apabila perusahaan
menetapkan syarat pembayaran yang ketat berarti perusahaan lebih
mengutamakan keselamatan kredit dibandingkan profitabilitas.
3. Ketentuan tentang pembatasan kredit
Dalam penjualan kredit perusahaan dapat menetapkan batas maksimum
bagi kredit yang diberikan pelanggannya. Semakin tinggi batas atas
pemberian piutang maka semakin besar juga dana yang diinvestasikan
4. Kebijakan dalam pengumpulan piutang
Perusahaan dapat menjalankan kebijaksanaan dalam pengumpulan piutang
dalam 2 cara yaitu aktif atau pasif. Perusahaan yang menjalankan
kebijaksaan secara aktif dalam pengumpulan piutang akan mempunyai
pengeluaran uang yang lebih besar untuk membiayai aktivitas
pengumpulan piutang tersebut dibandingkan dengan perusahaan lain yang
menjalankan kebijaksanannya.
5. Kebiasaan membayar dari para pelanggan
Semua piutang yang akan terealisasikan menjadi kas dalam setahun di
neraca disajikan pada bagian aktiva lancar.
3.2 Hasil Pelaksanaan dan Pembahasan Kerja Praktek
Dalam melaksanakan kerja praktek ini penlis ditempatkan dibagian
penagihan piutang. Kegiatan penulis dalam melaksanakan kerja praktek adalah
meninjau proses pengelolaan piutang. Berikut materi yang diberikan:
1. Perkenalan PT. Radio Karang Tumaritis dengan sejarah singkat dan
struktur organisasinya.
2. Perkenalan bagian pengelolaan piutang dan aspek kegiatan PT. Radio
Karang Tumaritis pada minggu kedua.
3. Menginput data yang diberikan jika ada yang membayar piutang.
4. Review.
3.2.1 Hasil Pelaksanaan Kerja Praktek
Dengan timbulnya piutang yang disebabkan oleh adanya transaksi
penjualan secara kredit, maka secara tidak langsung mengharuskan melaksakan
29
PT. Radio Karang Tumaritis memberikan kredit kepada langganannya
berdasarkan pertimbangan yang penuh dengan kebijaksanaan. Karena bila tanpa
kebijaksanaan kredit yang matang maka tidak menutup kemungkinan PT. Radio
Karang Tumaritis akan mendapatan kerugian. Sementara tujuan itama dari
memberikan kredit kepada langgannya-langganannya tidak lain adalah untuk
meningkatkan volume penjualan dan memperoleh keuntungan dari penjualan
tersebut.
Karena banyaknya jasa yang disediakan oleh PT. Radio Karang Tumaritis,
maka penulis hanya mengambil salah satu transaksi sebagai sampel untuk
dijelaskan secara rinci proses pengelolaan piutang nya, salah satu jasa yang
[image:32.595.123.563.392.712.2]disediakan oleh PT. Karang Tumaritis.
3.2.1.1 Prosedur Pengelolaan Piutang Usaha
Proses pengelolaan piutang pada PT. Radio Karang Tumaritis dilakukan
secara komputerisasi, pengelolaan piutang sendiri dilakukan sejak PO (Purchase
Order) dari pelanggan disetujui dan direalisasi.
Sedang untuk penagihannya dilakukan pada saat jatuh tempo dan
pembukuannya pada saat putang telah diterima dari pelanggan.
Berikut penjabaran dari flow chart yang yelah ditampilkan diatas:
1. Bagian Invoice bertugas memberikan data tagihan dan data klien kepada
Bagian Piutang di PT. Radio Karang Tumaritis.
2. Dari Bagian Piutang lalu data diinput kedalam SIMKUG (Kartu Piutang) lalu
di rekap kedalam Kartu Tagihan setelah di rekap dalam Rekapitulasi Kartu
Tagihan lalu kembali di input ke dalam SIMKUG lalu membuat Laporan
Rekapitulasi.
3. Bagian Perbendaharaan menerima Kartu Rekapitulasi Tagihan yang
disetorkan dari Bagian Piutang kemudian melakukan Validasi Penerimaan
Tagihan lalu di cocokkan setelah cocok lalu membuat bukti setoran dari klien
lalu Membubuhkan Tanda Tangan Setelah Validasi.
4. Bagian Akuntansi menerima Laporan Rekapitulasi dari Bagian Piutang
kemudian membuat Nota Kredit dan Bukti Setoran yang Telah di Validasi
setelah itu lalu di input kedalam SIMKUG dan menjadi Data SIMKUG lalu
Selesai.
5. Bagian persepsi menerima Bukti Setor yang Telahh di Validasi lalu
memberikan Nota Kredit, Nota kredit dan Bukti Setor yang Telah di Validasi
lalu diberikan ke Bagian Perbendaharaan lalu diberikan cap Tanda Lunas
6. Bagian Perbendaharaan membuat Nota Kredit dan Bukti Setoran yang Sudah
31
7. Data invoice di input dalam SIMKUG.
3.2.1.2 Hambatan yang Terjadi atas Prosedur Pengelolaan Piutang Usaha
Dalam proses penagihan piutang walaupun telah dilaksanakan sesuai
dengan prosedur dan manajemen piutangnya telah dikelola secara manajerial tetap
saja sesekali ditemuan kendala atau hambatan dalam pelaksanaannya. Kendala
yang muncul dapat dilihat dari dua segi intern dan ekstern. Dari segi intern antara
lain keterlambatan proses pembuatan berita acara dan kurang lengkapnya
dokumen penagihan yang dibuat oleh bendahara dan penagihan. Adapun
kendala-kendala yang sering muncul dilihat dari segi ekstern antar lain pembayaran sudah
dijadwalkan sesuai peraturan perusahaan pembeli (konsumen) dan ketatnya
verifikasi dokumen dari pihak konsumen.
3.2.1.3 Upaya yang telah dilakukan PT. Radio Karang Tumaritis untuk mengatasi hambatan Pengelolaan Piutang Usaha
Salah satu hambatan dari segi intern yang dihadapi PT. Radio Karang
Tumaritis adalah keterlambatan dalam peyelesaian pekerjaan oleh karena itu PT.
Radio Karang Tumaritis selalu berupaya untuk mengatasi hal ini dengan
mengadakan pelatihan-pelatihan kepada para pegawainya, hal ini bertujuan untuk
memperbaiki kulaitas SDM dan pelayanan yang prima kepada pelanggan,
sehingga hambatan seperti keterlambatan penyelesaian pekerjaan dapat
3.2 Pembahasan Kerja Praktek
3.2.2.1 Prosedur Pengelolaan Piutang Usaha pada PT. Radio Karang
Tumaritis (Zora Radio 90,1 FM Bandung)
Prosedur pengelolaan piutang usaha yang terdapat di PT. Raio Karang
Tumaritis Bandung telah sesuai dengan prosedur yang diungkapkan dalam teori
diatas. Prosedur pengelolaan piutang Pada PT. Radio Karang Tumaritis Bandung
dibuat sebaik mungkin agar lebih efektif dan efisien dalam melakukan
pengelolaan piutang usaha.
3.2.2.2 Hambatan yang Terjadi atas Prosedur Pengelolaan Piutang Usaha
Hambatan yang terjadi dalam prosedur pengelolaan piutang usaha adalah
masih terdapatnya berkas atau file nya bermasalah biasanya dari Software Data
Entry yang selalu berubah-ubah.
3.2.2.3Upaya yang dilakukan PT. Radio Karang Tumaritis dalam mengatasi hambatan Pengelolaan Piutang Usaha
Upaya yang dilakukan oleh PT. Radio Karang Tumaritis dalam mengatasi
hambatan pengelolaan piutang ussaha yaitu dengan melakukan tindakan
penagihan yang agresif selain itu juga dengan menerapkan kebijakan kredit yang
lebih ketat, juga bissa dengan menggunakan metode flasback atau melihat dari
33 BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN
4.1 Kesimpulan
Berdasarkan uraian pembahasan yang telah dikemukakan pada BAB
sebelumnya, penullis berkesimpulan bahwa Kerja Praktek (KP) ini memberikan
manfaat yang besar bagi calon tenaga kerja. Dengan adanya program Kerja
Praktek, para praktikan dapat mengetahui situasi serta kondisi yang sebenarnya di
lapangan sering kali tidak sesuai dengan teori yang kita terima diperkuliahan.
Selain melaksanakan KP banyak hal yang kami rasakan yang dapat disimpulkan
sebagai berikut :
1. Pelaksanaan program Kerja Praktek (KP) bagi mahasiswa UNIKOM
sangat diperlukan sebagai bekal pengetahuan dan pengalaman praktis yang
berhubungan dengan proses bekerja guna mempersiapkan dan mencetak
calon – calon tenaga kerja yang disiplin serta professional.
2. Kegiatan program Kerja Praktek (KP) merupakan sarana yang baik untuk
melaksanakan program ketenagakerjaan, sekaligus memperkenalkan
kepada calon lulusan UNIKOM akan prospek kerja selanjutnya dalam
bidang akuntansi.
3. Dengan adanya Kerja Praktek (KP) mahasiswa dapat terjun langsung dan
dihdapkan pada dunia pekerjaan secara nyata dan melihat perbedaan yan
cukup besar antara idealisme kampus dengan kenyataan yang tampak
4. Dengan adanya program Kerja Praktek membantu mahasiswa untuk
menilai kemampuan diri serta berusaha mengintropeksi dalam rangka
perbaikan proses belajar mengajar.
5. Program Kerja Praktek (KP) juga dapat memberikan manfaat bagi
perusahaan tempat praktek dan juga bagi UNIKOM sendiri.
4.2 Saran
Untuk lebih meningkatkan kualitas pelaksanaan program kerja praktek
dimasa yang akan datang, maka kami menulis berapa saran, diantaranya :
a. Bagi Universitas Komputer Indonesia
1. Harus meningkatkan intensitas kunjungan dosen agar praktikan
dalam melaksanakan prakteknya diketahui perkembangannya
untuk menjadi tenaga kerja yang berguna serta berkompeten dan
professional. Hendaknya dilakukan pengawasan secara
berkelanjutan selama praktikan melakukan kerja praktek.
2. Melakukan kerjasama serta memberikan informasi yang
komperehensif mengenai segala hal yang berhubungan dengan
UNIKOM kepada pihak perusahaan yang titunjuk sebagai
kelompok pembimbing diharapkan lebih meningkatkan
pemantauan secara rutin calon tenaga kerja dapat bekerja lebih baik
35
b. Bagi PT. Radio Karang Tumaritis
1. Koordinasi dan komunikasi merupakan hal penting dalam
kelancaran setiap kegiatan maka diharapkan dapat ditingkatkan
lagi baik dengan pihak dosen pembimbing.
c. Bagi Praktikan
1. Ikut aktif dalam setiap kegiatan dan membina tali silaturahmi
dengan seluruh elemen organisasi.
2. Hendaknya kegiatan Kerja Praktek dijadikan pengalaman untuk
menjalankan tugasnya menjadiseorang tenaga kerja professional
yang sesungguhnya dimasa yang akan datang.
3. Praktikan hendaknya lebih meningkatkan kemampuan,
pengetahuan, serta bertanggungjawab serta peduli terhadap
permasalahan – permasalahan yang dihadapi oleh perusahaan.
4. Mempunyai kepercayaan dan tanggungjawab yang tinggi dalam
melaksanakan Kerja Praktek dan memanfaatkan KP sebagai sarana
belajar dan aktualisasi diri.
5. Praktikan harus selalu mengkonsultasikan permasalahan yang
dihadapi kepada pembimbing ataupun kepada staf lain serta semua
vi
SURAT PERNYATAAN PUBLIKASI ... ii
KATA PENGANTAR ... iii
DAFTAR ISI... v
DAFTAR TABEL ... vii
DAFTAR GAMBAR ... viii
BAB I PENDAHULUAN 1.1Latar Belakang Laporan Kerja Praktek... 1
1.2Tujuan Laporan Kerja Praktek ... 5
1.3Kegunaan Kerja Praktek ... 6
1.3.1 Kegunaan Praktis ... 6
1.3.2 Keguanaan Akademis ... 6
1.4Tempat dan Waktu Pelaksanaan Kerja Praktek ... 7
1.4.1 Tempat Pelaksanaan Kerja Praktek ... 7
1.4.2 Waktu Pelaksanaan Kerja Praktek ... 7
BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN / INSTANSI 2.1 Sejarah Singkat Perusahan / Instansi ... 9
2.2 Struktur Organisasi Perusahaan / Instansi ... 14
2.3 Uraian Tugas Perusahaan / Instansi ... 14
2.4 Kegiatan Perusahaan / Instansi ... 21
BAB III PELAKSANAAN KERJA PRAKTEK 3.1 Landasan Teori ... 24
vii
3.2.1 Hasil Pelaksanaan Kerja Praktek ... 28
3.2.1.1 Prosedur Pengelolaan Piutang Usaha ... 30
3.2.1.2 Hambatan Pengelolaan Piutang Usaha ... 31
3.1.2.3 Upaya Pengelolaan Piutang Usaha ... 31
3.2.2 Pembahasan Kerja Praktek ... 32
3.2.2.1 Prosedur Pengelolan Piutang Usaha ... 32
3.2.2.2 Hambatan Pengelolan Piutang Usaha ... 32
3.2.2.3 Upaya Pengelolaan Piutang Usaha ... 32
BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN 4.1 KESIMPULAN... 33
4.2 SARAN ... 34
DAFTAR PUSTAKA ... 35
LAMPIRAN... 36
36
Donald E. Kleso, Jerry J. Weygendt, Terry D. Warfield. 2002. Pengantar Akuntansi. Jakarta: Erlangga.
Lukman Syamsudin. 2001. Manajemen Keuangan Perusahaan (Konsep Aplikasi Dalam Perencanaan, Pengawasan, dan Pengambilan Keputusan). Jakarta: PT.Raja Grafindo Persada.
Lukman Syamsudin. 2007. Manajemen Keuangan Perusahaan (Konsep Aplikasi Dalam Perencanaan, Pengawasamn, dan Pengambilan Keputusan). Jakarta: PT.Raja Grafindo Persada.
Mulyadi. 2001. Sistem Akuntansi. Jakarta: Salemba Empat.
Riyanto, Bambang. (2008). Dasar-Dasar Pembelanjaan Perusahaan. Yogyakarta: BPFE.
Riyanto, Bambang. (2008). Dasar-Dasar Pembelanjaan Perusahaan. Yogyakarta: BPFE.
Soemarsono. 2004. Akunansi Sebagai Pengantar. Jakarta: Salemba Empat.
Stice, Skousen. 2001, Akuntansi Keuangan Menengah, Buku I, Penerbit Salemba Empat, Jakarta.
Stice, Skousen. 2001, Akuntansi Keuangan Menengah, Buku I, Penerbit Salemba Empat, Jakarta.
Stice, Skousen. 2001, Akuntansi Keuangan Menengah, Buku I, Penerbit Salemba Empat, Jakarta.
Sukirno, Sadono. 2011. Pengantar Ekonomi Makro. Jakarta: Raja Grafindo Persada.
37
iii
Segala puji dan Syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT. Bahwa
atas rahmat dan Karunianya penulis dapat menyelesaikan Laporan Kerja praktek
ini dengan judul “PROSEDUR PENGELOLAAN PIUTANG USAHA di PT.
Radio Karang Tumaritis (Radio Zora 90.1 FM BANDUNG)”. Laporan ini
diajukan untuk memenuhi salah satu syarat dalam melengkapi program
perkuliahan Jenjang Strata I pada Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi
Universitas Komputer Indonesia.
Penulis menyadari bahwa penyusunan laporan ini masih banyak
kekurangan baik dalam pengumpulan data maupun tata cara penyusunan,
pembahasan masalah serta penyajiannya mengingat keterbatasan kemampuan dan
ilmu yang penulis miliki. Oleh karena itu, penulis mengharapkan saran dan kritik
dari semua pihak yang sifatnya membangun.
Selama menyelesaikan laporan ini tidak sedikit penulis menghadapi
hambatan namun berkat bantuan bimbingan dan dorongan dari berbagai pihak
baik secara langsung maupun tidak langsung pada akhirnya laporan ini dapat
terselesaikan juga, maka dalam kesempatan ini penulis mengucapkan rasa
iv
1. Dr. Ir. Eddy Soeryanto Soegoto,M.Sc., selaku Rektor Universitas Komputer
Indonesia.
2. Prof. Dr. Hj. Dwi Kartini, SE., Spec., Lic., selaku Dekan Fakultas Ekonomi
Universitas Komputer Indonesia.
3. Dr. Siti Kurnia Rahayu, SE., Ak., M.Ak.,CA., selaku Ketua Program Studi
Akuntansi Universitas Komputer Indonesia.
4. Adi Rachmanto, S.Kom.,M.Kom., selaku Sekertaris Program Studi Akuntansi
Universitas Komputer Indonesia.
5. Inta Budi Setya Nusa, SE., M.Ak., selaku Pembimbing yang telah banyak
membantu dan mengarahkan penulis dalam menyusun Laporan Kerja Praktek.
6. M. Syahriar Sugandi, selaku Pimpinan Perusahaan PT. Radio Karang Tumaritis
(Radio Zora 90,1 FM Bandung) yang telah memberikan kesempatan pada
penulis untuk melaksanakan kerja praktek di tempat tersebut.
7. Irman Noormansyah, selaku Kepala Subbagian Keuangan dan Pembimbing
perusahan yang telah memberikan pengarahan dan kesempatan pada penulis
selama penyusunan untuk melaksanakan kerja praktek di bagian keuangan.
8. Ayah dan Ibu yang telah memberikan doa dan semangat baik moril maupun
materil yang menjadi motivasi bagi penulis untuk menyelesaikan Laporan
Kerja praktek.
9. Wati Aris Astuti, SE., M.Si., selaku Kordinator Kerja Praktek Program Studi
Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia.
10. Dr. Ely Suhayati, S.E., Ak., M.Si. CA., selaku Dosen Wali kelas 4 AK2
v
dorongan dan semangat untuk menyelesaikan Laporan Kerja Praktek.
13. Untuk sahabat - sahabatku Desi Trani, Heppy Dini Fitriani, Dhevi Putriarisma,
Rita Subekti, Siti Nuryani.
14. Semua teman - teman kelas Akuntansi 2 atas dukungan dan bantuannya.
15. Seluruh pihak yang membantu penyelesaian laporan ini yang tidak dapat
Penulis sebutkan satu persatu.
Akhir kata Penulis berharap semoga laporan kerja praktek ini dapat bermanfaat
dan menjadi pendorong untuk lebih maju serta semangat yang terbaik untuk diri
sendiri dan orang lain.
Wassalamu’alaikum Wr. Wb.
Bandung, November 2015
Penulis,
SARAH NABILA M