• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pembangunan sistem informasi koesioner fungsional arsiparsi pada Badan Perpustakaan dan Kearsipan Daerah Provinsi Jawa Barat berbasis web : laporan kerja praktek

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Pembangunan sistem informasi koesioner fungsional arsiparsi pada Badan Perpustakaan dan Kearsipan Daerah Provinsi Jawa Barat berbasis web : laporan kerja praktek"

Copied!
107
0
0

Teks penuh

(1)

1 BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Perkembangan kemajuan teknologi dan komunikasi berlangsung demikian cepat. Hal ini ditandai dengan teknologi-teknologi baru yang bermunculan dari berbagai bidang. Pengiriman informasi dari suatu tempat ke tempat lain semakin lancar dan mudah dijangkau. Khususnya melalui jaringan internet yang sekarang ini sudah sering digunakan.

Badan Perpustakaan Dan Kearsipan Daerah Provinsi Jawa Barat merupakan salah satu instansi pemerintah yang bergerak dalam bidang perpustakaan dan kearsipan. Badan Perpustakaan dan Kearsipan Daerah Provinsi Jawa Barat dibentuk berdasarkan Peraturan Daerah Provinsi Jawa Barat No. 22 Tahun 2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja Inspektorat, Badan Perencanan Pembangunan Daerah, Lembaga Teknis Daerah dan Satuan Polisi Pamong Praja Provinsi Jawa Barat, yang berfungsi sebagai Wahana pendidikan, penelitian, pelestarian, informasi dan rekreasi untuk meningkatkan kecerdasan dan keberdayaan bangsa.

(2)

tempat penyimpanan yang kurang baik. Selain itu keamanan data juga kurang baik, karena setiap orang dapat melakukan proses data.

Berdasarkan permasalahan yang ada maka dibutuhkan sebuah aplikasi yang lebih efisien pada Badan Perpustakaan Dan Kearsipan Daerah Provinsi Jawa Barat. Oleh karena itu, pada laporan ini akan dibuat suatu sistem informasi yang dituangkan kedalam judul “Pembangunan Sistem Informasi Koesioner Fungsional Arsiparis pada Badan Perpustkaan Dan Kearsipan Daerah Provinsi Jawa Barat Berbasis Web”.

1.2 Perumusan Masalah

Adapun yang menjadi yang menjadi permasalahan adalah sebagai berikut : 1. Proses penginputan Koesioner Fungsional Arsiparis se Provinsi Jawa

Barat masih dilakukan secara manual .

2. Para pegawai membutuhkan waktu input yang cukup lama. 3. Kemanan data masih kurang karena tidak adanya sistem admin.

4. Proses input data harus dilakukan di Kantor Badan Perpustkaan Dan Kearsipan Daerah Provinsi Jawa Barat.

5. Data-data yang tersimpan tidak rapi .

1.3 Maksud dan Tujuan

(3)

1.3.1 Maksud

Maksud dari ditulisnya laporan ini adalah untuk membangun Sistem Informasi Koesioner Fungsional Arsiparis Pada Badan Perpustakaan Dan Kearsipan Daerah Provinsi Jawa Barat Berbasis Web.

1.3.2 Tujuan

Adapun tujuan dari pembuatan aplikasi Koesioner Fungsional Arsiparis berbasis web adalah sebagai berikut:

1. Mempercepat proses pendataan Fungsional Arsiparis. 2. Pengamanan data karena adanya sistem admin. 3. Agar proses input data dapat dilakukan dimana saja. 4. Sebagai media penyimpanan data agar tersimpan rapi.

1.4 BatasanMasalah

Permasalahan yang harus diselesaikan pada proyek akhir ini dibatasi pada hal-hal sebagai berikut:

1. Input data dilakukan secara on-line menggunakan web browser.

2. Hanya para arsiparis dan administrator saja yang dapat melakukan input data.

3. Aplikasi ini menampilkan profil data arsiparis se Jawa Barat.

(4)

1.5 MetodePenelitian

Metode penulisan yang digunakan dalam pembuatan laporan kerja praktek ini adalah :

1. Pengumpulan Data a. Studi Literatur

Dilakukan dengan cara mencari dan mempelajari referensi yang berhubungan dengan Fungsional Arsiparis.

b. Wawancara

Mengadakan wawancara dengan pembimbing kerja praktek maupun praktisi yang berhubungan dengan permasalahan yang di bahas dalam laporan kerja praktek ini.

c. Observasi

Melakukan observasi untuk mencari masalah yang mungkin terjadi, mencari solusi untuk memecahkan masalah tersebut dengan membangun suatu aplikasi.

2. Tahap perancangan dan implementasi

Pembangunan perangkat lunak ini menggunakan metode waterfall yang terdiri dari beberapa tahap, yaitu:

a) System Engineering

(5)

b) Analisis

Mempelajari serta memahami perangkat lunak yang akan dibuat dengan menentukan karakteristik, hubungan antar objek-objek. c) Design

Merupakan tahap penerjemah atau transformasi dari tahap analisis ke dalam suatu metode desain perangkat lunak yang mudah dimengerti oleh user.

d) Coding

Tahap ini merupakan tahap penterjemah data atau pemecahan masalah yang telah dirancang ke dalam format yang dapat dibaca oleh mesin dengan menggunakan bahasa pemrograman komputer.

e) Testing

Pengujian (testing) perangkat lunak yang mengintegrasikan metode desain test case ke dalam sederetan langkah yang direncanakan dengan baik, dan hasilnya adalah konstruksi perangkat lunak yang baik.

f) Maintenance

(6)

Gambar 1.1 Metodologi Waterfall

1.6 Sistematika Penulisan

Sistematika penyusunan beberapa ini dibagi dalam beberapa bab dengan pokok pembahasan . Sistematika secara umum adalah sebagai berikut :

BAB I PENDAHULUAN

Menguraikan tentang dasar-dasar pemikiran yang berisi tentang latar belakang masalah, perumusan masalah, maksud dan tujuan, batasan masalah, metode penelitian, serta sistematika penulisan.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Bab ini memaparkan tentang profil Badan Perpustakaan Dan Kearsipan Daerah Provinsi Jawa Barat dan teori-teori yang berkaitan dengan topik dan menunjang dalam perancangan sistem yang digunakan sebagai acuan dalam pembuatan perangkat lunak.

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN

Pada bab ini dijelaskan langkah-langkah perancangan dan pembuatan Aplikasi Koesioner Fungsional Arsiparis berbasis Web serta kegiatan

(7)

selama mengikuti kerja praktek di Badan Perpustakaan Dan Kearsipan Daerah Provinsi Jawa Barat.

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN

(8)

8 BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Profil Tempat Kerja Praktek

Dalam Profil Tempat Kerja Praktek akan dibahas mengenai Badan Perpustakaan Dan Kearsipan Daerah Provinsi Jawa Barat.

2.2 Sejarah Instansi

Badan Perpustakaan dan Kearsipan Daerah Provinsi Jawa Barat dibentuk berdasarkan Peraturan Daerah Provinsi Jawa Barat No. 22 Tahun 2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja Inspektorat, Badan Perencanan Pembangunan Daerah,Lembaga Teknis Daerah dan Satuan Polisi Pamong Praja Provinsi Jawa Barat.

(9)

perubahan nama menjadi Perpustakaan Daerah Provinsi Jawa Barat dengan induk organisasi Perpustakaan Nasional Republik Indonesia.Berdasarkan Keputusan Presiden Nomor : 50 tahun 1979 menjadi Perpustakaan Nasional Provinsi Jawa Barat dengan Induk Organisasi sesuai dengan Peraturan terdahulu.Tanggal 12 April 2002, berdasarkan Peraturan Daerah Provinsi Jawa Barat Nomor 6 tahun 2002 ditetapkan menjadi Badan Perpustakaan Daerah Provinsi Jawa Barat.

Secara historis, lembaga perpustakaan daerah di tingkat provinsi Jawa Barat yang saat ini menjadi Badan Perpustakaan Daerah Provinsi Jawa Barat, sebelumnya mengalami beberapa kali perubahan nama.

Sebagai cikal bakalnya bernal bernama Perpustakaan Negara yang berdiri pada tanggal 23 Mei 1956, dibentuk berdasarkan Surat Keputusan Menteri Pendidikan Pengajaran dan Kebudayaan nomor 29103/S di 19 Provinsi, salah satunya yaitu Bandung yang berlokasi di Jalan Diponegoro serta induk organisasinya adalah Biro Perpustakaan dan Pembinaan Buku. Setelah terbit Surat Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan nomor 095/1967 tanggal 6 Desember 1967, ditetapkan bahwa Lembaga Perpustakaan merupakan induk organisasi Perpustakaan Negara, kemudian berdasarkan Surat Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan nomor 079/1975 induk organisasi Perpustakaan Negara menjadi Pusat Pembinaan Perpustakaan.

(10)

Adanya penggabungan pusat Pembinaan Perpustakaan dengan Perpustakaan Nasional Republik Indonesia berdasarkan Keputusan Presiden nomor 11 tahun 1989 tentang Perpustakaan Nasional RI, Pasal 14(1) nama Perpustakaan Wilayah yang ada di setiap provinsi berubah lagi menjadi Perpustakaan Daerah Jawa Barat dan induk organisasinya adalah Perpustakaan Nasional Republik Indonesia yang merupakan Lembaga Pemerintah Non Departemen (LPND).

Setelah terbitnya Keputusan Presiden nomor 50 tahun 1997 tentang Perpustakaan Nasional Republik Indonesia, maka selaras pasal 16(1) nama Perpustakaan Daerah Jawa Barat beruba lagi menjadi Perpustakaan Nasional Provinsi Jawa Barat, sedangkan lembaga induk organisasinya masih Perpustakaan Nasional Republik Indonesia.

Dengan berlakunya Undang-undang nomor 22 tahun1999, pada tahun 2001 Perpustakaan Nasional Provinsi Jawa Barat yang pada awalnya merupakan instansi vertical Perpustakaan Nasional Republik Indonesia yan berada di ibukota Provinsi dilimpahkan kepada Pemerintah Provinsi Jawa Barat.

(11)

2.3 Logo Instansi

Badan Perpustakaan Dan Kearsipan Daerah Provinsi Jawa Barat Memiliki logo sebagai berikut :

Gambar 2.1 Logo Bapusipda

2.4 Badan Hukum Instansi

Pendirian sebuah Badan Kearsipan Dan Perpustakaan Daerah Provinsi Jawa Barat memiliki acuan hukum, yaitu:

Peraturan Pemerintah Tentang Perpustakaan

1. Undang-undang Nomor 4 tahun 1990, tentang Serah Simpan Karya Cetak dan Karya Rekam

2. Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003, tentang Pendidikan Nasional Bab XI Pasal 35 ayat (1), tentang Penyelenggaraan Perpustakaan di Jalur Pendidikan yang Diselenggaran Pemerintah Maupun Masyarakat

(12)

4. Undang-undang Nomor 33 Tahun 2004, tentang Perimbangan Keuangan Pusat dan Daerah

5. Undang-undang Nomor 43 Tahun 2007, tentang Perpustakaan

6. Peraturan Pemerintah Nomor 70 Tahun 1991, tentang Pelaksanaan Undang-undang Nomor 4 Tahun 1990, tentang Serah Simpan Karya Cetak dan Karya Rekam

7. Peraturan Pemerintah Nomor 23 Tahun 1999, tentang Pelaksanaan Serah Simpan dan Pengelolaan Karya Rekam, Film Cerita atau dokumenter 8. Peraturan Pemerintah Nomor 25 tahun 2000, tentang Kewenangan

Pemerintah dan Kewenangan Provinsi sebagai Daerah Otonom

9. Instruksi Presiden Nomor 7 Tahun 1999, tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah

10.Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 3 Tahun 2001, tentang Penyelenggaraan Perpustakaan Desa/Kelurahan

11.Keputusan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor;132/Kep/MENPAN/12/2002, tentang Jabatan Fungsional Pustakawan dan Angka Kreditnya

12.Keputusan Kepala Perpustakaan Nasional RI Nomor 10 Tahun 2004, tentang Petunjuk Teknis Jabatan Fungsional Pustakawan dan Angka Kreditnya

(13)

14.Peraturan Daerah Provinsi Jawa Barat Nomor 1 Tahun 2004, tentang Rencana Strategis Pemerintah Provinsi Jawa Barat

15.Keputusan Gubernur Jawa Barat Nomor 44 Tahun 2002, tentang Tugas Pokok, Fungsi dan Rincian Tugas Unit Badan Perpustakaan Daerah 16.Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1971 Tentang Ketentuan-Ketentuan

Pokok Kearsipan

17.Definisi Arsip Menurut Undang-Undang No.8 Tahun 1997

2.5 Struktur Organisasi dan Job Destruction

Struktur organisasi Badan Perpustakaan Dan Kearsipan Daerah Provinsi Jawa Barat dapat digambarkan sebagai berikut :

(14)

2.5.1 Kepala Bapusipda

Kepala Badan Perpustakaan Dan Kearsipan Daerah Provinsi Jawa Barat membawahi bagian-bagian yang lain di Badan Perpustakaan Dan Kearsipan Daerah Provinsi Jawa Barat. Selain itu bertugas sebagai perencana kegiatan yang akan diadakan dan bertanggung jawab kepada bagian-bagian yang lainnya.

2.5.2 Kelompok Kerja Subbagian Sekertariat

Kelompok Subbagian Sekertariat mempunyai tugas pokok menyelenggarakan koordinasi perencanaan dan program Badan, pengkajian perencanaan dan program, pengelolaan keuangan, kepegawaian, dan umum.

Bagian Ketiga Sekretariat Pasal 4 Dalam menyelenggarakan tugas pokok sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Sekretariat membawakan :

a. penyelenggaraan koordinasi perencanaan dan program Badan; b. penyelenggaraan pengkajian perencanaan dan program Sekretariat; c. penyelenggaraan pengelolaan urusan keuangan, kepegawaian dan umum.

Untuk kegiatan ketatausahaan dilaksanakan oleh Kepala Sub Bagian Sekretariat Badan Perpustakaan Dan Kearsipan Daerah Provinsi Jawa Barat.

2.5.3 Kelompok Kerja Bidang Layanan Dan Otomasi Kearsipan

(15)

a. penyelenggaraan pengkajian bahan kebijakan teknis layanan dan otomasi kearsipan;

b. penyelenggaraan pengkajian bahan fasilitasi penyelenggaraan bidang layanan dan otomasi kearsipan;

c. penyelenggaraan fasilitasi layanan dan otomasi kearsipan.

Bidang Layanan dan Otomasi Kearsipan membawahkan: a. Subbidang Layanan Kearsipan;

b. Otomasi Kearsipan.

2.5.4 Kelompok Kerja Bidang Pembinaan Dan Pengembangan

Dalam menyelenggarakan tugas pokok sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Bidang Pembinaan dan Pengembangan mempunyai fungsi :

a. penyelenggaraan pengkajian bahan kebijakan teknis pembinaan dan pengembangan perpustakaan dan kearsipan;

b. penyelenggaraan pengkajian bahan fasilitasi penyelenggaraan pembinaan dan pengembangan perpustakaan dan kearsipan;

c. penyelenggaraan fasilitasi pembinaan dan pengembangan perpustakaan dan kearsipan.

Bidang Pembinaan dan Pengembangan membawahkan:

(16)

2.5.5 Kelompok Kerja Bidang Pengeloaan Dan Kearsipan

Dalam menyelenggarakan tugas pokok sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Bidang Pengelolaan Dan Kearsipan mempunyai fungsi :

a. penyelenggaraan pengkajian bahan kebijakan teknis pengelolaan kearsipan;

b. penyelenggaraan pengkajian bahan kebijakan pengelolaan kearsipan;

c. penyelenggaraan pengkajian bahan fasilitasi penyelenggaraan pengelolaan kearsipan;

d. penyelenggaraan fasilitasi pengelolaan kearsipan. Bidang Pengelolaan Kearsipan membawahkan:

a. Subbidang Arsip Dinamis; b. Subbidang Arsip Statis.

2.5.6 Kelompok Kerja Bidang Akuisisi Dan Pelestarian

Dalam menyelenggarakan tugas pokok sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Bidang Akuisisi dan Pelestarian mempunyai fungsi :

a. penyelenggaraan pengkajian bahan kebijakan teknis akuisisi dan pelestarian;

b. penyelenggaraan pengkajian bahan fasilitasi penyelenggaraan akuisisi dan pelestarian;

c. penyelenggaraan fasilitasi akuisisi dan pelestarian.

(17)

a. Subbidang Akuisisi; b. Subbidang Pelestarian.

2.6 Landasan Teori

Dalam Landasan Teori akan dibahas tentang teori-teori yang berhubungan dengan sistem informasi yang akan dibuat.

2.6.1 Definisi Website

Website adalah sebutan bagi sekelompok halaman web (web page), yang umumnya merupakan bagian dari suatu nama domain (domain name) atau subdomain di World Wide Web (WWW) di Internet. WWW terdiri dari seluruh situs web yang tersedia kepada publik. Halaman-halaman sebuah situs web diakses dari sebuah URL yang menjadi "akar" (root), yang disebut homepage (halaman induk; sering diterjemahkan menjadi "beranda", "halaman muka"), dan biasanya di simpan dalam server yang sama. Tidak semua situs web dapat diakses dengan gratis. Beberapa situs web memerlukan pembayaran agar dapat menjadi pelanggan, misalnya situs-situs yang menampilkan pornografi, situs-situs berita, layanan surat elektronik (e-mail), dan lain-lain.

(18)

pemakai melalui web browser. Semua publikasi dari website-website tersebut dapat membentuk sebuah jaringan informasi yang sangat besar.

Halaman-halaman dari website akan bisa diakses melalui sebuah URL yang biasa disebut Homepage. URL ini mengatur halaman-halaman situs untuk menjadi sebuah hirarki, meskipun, hyperlink-hyperlink yang ada di halaman tersebut mengatur para pembaca dan memberitahu mereka sususan keseluruhan dan bagaimana arus informasi ini berjalan.

Beberapa website membutuhkan subskripsi (data masukan) agar para user bisa mengakses sebagian atau keseluruhan isi website tersebut. Contohnya, ada beberapa situs-situs bisnis, situs-situs e-mail gratisan, yang membutuhkan subkripsi agar kita bisa mengakses situs tersebut.

Website ditulis, atau secara dinamik di konversi menjadi HTML dan diakses melalui sebuah program software yang biasa disebut dengan web browser, yang dikenal juga dengan HTTP Client. Halaman web dapat dilihat atau diakses melalui jaringan komputer dan internet, perangkatnya bisa saja berupa Personal Computer, Laptop Computer, PDA ataupun Cellphone.

2.6.2 Pengertian Joomla

(19)

web,side, searching, dan dukungan internasionalisasi. Nama Joomla berasal dari sebutan phonetic sebuah kata bahasa Swahili “Jomla”dengan arti kebersamaan atau kesatuan pilihan nama mencerminkan komitmen para pengembang dan komunitasnya saat membentuk Joomla ketika terjadi perpecahan dari Mambo di bulan Agustus 2005. Joomla dibangun sebagai fork dari mambo dengan rilis perdana Joomla 1.0.0 pada tanggal 16 september 2005 mengembangkan versi dari mambo. Menurut roadmap Joomla 2.0 code base akan ditulis ulang sekelompok dibangun mengadopsi GNU General Publik Licence.Untuk membuat suatu Informasi Electronik yang mulai berkembang saat ini diperlukan suatu CMS Content Management system / server php yang digunakan untuk pembuatan/desain grafis, dan juga memiliki penulis yang kreatif untuk mengisi halaman-halaman web site dengan Mambo ataupun Joomla, tidak menjadi masalah karena seluruh tool memiliki fungsi yang sama. Meskipun program ini menggunakan bahasa php, bukan berarti harus paham seluruhnya tentang kode php. Bagi mereka tidak memahami kode HTML, Javascript, ASP, CGI, , maupun php tidak perlu takut untuk mempelajarinya karena meskipun tidak tahu tentang kode-kode tersebut, orang bisa membuat sebuah web secara cepat dengan beberapa fitur yang sangat kompleks yang dihubungkan dengan dalam suatu jaringan local atau luas (internet)

(20)

operators manuals , tecnical manuals , sales guides dan sebagainya, solusi cms banyak tersedia dalam bentuk open source yang bebas pungli dengan teknik yang lebih luas portal system wiki system bared group ware.

2.6.3 Modul CKForms

CKForms adalah komponen joomla 1.5 Bentuk asli untuk menghasilkan tanpa pengetahuan pembangunan.CKForms dapat menyimpan data dalam Database dan ekspor mereka ke format CSV.Fields dapat divalidasi sebagai teks,tanggal nomor,dan dan email.Sebuah medan meng-upload fiel yang tersedia.Formulir dibuat dengan cadangan dan dipulihkan dengan mudah dengan satu klik.Sebuah HTML Editor tersedia dan kode Captcha dapat digunakan untuk mengamankan bentuk.Sebuah plug-in dan modul yang tersedia untuk menampilkan bentuk.Tata letak dapat disesuaikan dengan CSS,teks kustom disisipkan diantara bidang.Data yang disimpan dapat disimpan dapat ditampilkan pada antar muka Front-end.

2.6.4 Pengertian Sistem

Dalam perancangan suatu sistem informasi diarahkan kepada pemanfaatan teknologi secara maksimal yang terdiri dari beberapa elemen atau komponen yang membentuk jaringan kerja dan mempunyai tujuan yang ingin dicapai. Pendekatan yang menekankan pada prosedur, mendefinisikan sebuah sistem sebagai berikut :

“Suatu sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang

saling berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan

(21)

Dari pengertian diatas dapat diambil suatu kesimpulan bahwa suatu sistem merupakan elemen yang saling berkaitan dan saling mempengaruhi dalam melakukan kegiatan bersama untuk mencapai suatu tujuan tertentu.

2.6.5 Konsep Dasar Sistem

Perancangan Suatu program aplikasi terdiri dari satu kesatuan sistem.Terdapat dua kelompok pendekatan di dalam mendefinisikan sistem, yaitu yang menekankan pada prosedur dan yang menekankan pada komponen. Pendekatan sistem yang lebih menekankan pada prosedur mendefinisikan pada prosedur mendefinisikan sistem sebagai berikut:

“Sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang

salingberhubungan, berkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan

atau menyelesaikan suatu sasaran tertentu”

Pengertian dari prosedur itu sendiri menurut Richard F. Neuschel adalah suatu urutan-urutan operasi tulis menulis biasanya melibatkan beberapa orang di dalam satu atau lebih departemen yang diterapkan untuk menjamin penanganan yang seragam dari transaksi-transaksi yang terjadi.

Lebih lanjut Ferry Fitz Gerald, Andra F. Fitz Gerald dan Warren D. Stalling, Jr mendefinisikan prosedur sebagai berikut:

“Prosedur adalah urutan-urutan yang tepat dari tahapan-tahapan

instruksi yang menerapkan apa (what) yang harus dikerjakan, siapa (who) yang

mengerjakan, kapan (when) dikerjakan dan bagaimana (how) mengerjakan”

(22)

“Sistem adalah kumpulan dari elemen-elemen yang berinteraksi untuk

mencapai suatu tujuan tertentu” .

2.6.6 Karakteristik Sistem

Suatu sistem mempunyai karakteristik atau sifat-sifat tertentu yaitu: 1. Komponen sistem (Components)

Suatu sistem memiliki sejumlah komponen yang saling berinteraksi, dimana setiap komponen akan membentuk suatu kerjasama. Komponen sistem dapat berupa sub sistem yang merupakan bagian dari sistem yang lebih besar. 2. Batasan Sistem (Boundary)

Merupakan suatu daerah yang membatasi suatu sistem dengan sistem yang lain / lingkungan luar, dan dengan batasan ini kita bisa mengetahui ruang lingkup suatu sistem.

3. Lingkungan Luar Sistem (Environtment )

Apapun yang berada diluar batas sistem yang mempengaruhi operasi suatu sistem.

4. Penghubung Sistem (Interface)

Merupakan media penghubung antara satu sub sistem dengan sistem lainnya. Dengan penghubung ini akan mengalir data–data antar sub sistem dimana keluaran (output) dari sistem akan menjadi masukan (input) untuk sub sistem yang lain, sehingga antara sistem dan sub sistem akan saling berinteraksi membentuk satu kesatuan.

(23)

Merupakan energi yang dimasukkan kedalam sistem, dimana masukan ini dapat berupa masukan perawatan ( maintenance input) dan masukan sinyal (signal input).

6. Keluaran Sistem (Output)

Merupakan hasil dari energi yang diolah dan diidentifikasikan menjadi keluaran yang berguna dan mampu menjadi masukan baru / informasi yang dibutuhkan.

7. Pengolahan Sistem (Process)

Setiap sistem pasti mempunyai pengolahan data masukan untuk diolah menjadi sebuah informasi.

8. Sasaran Sistem (Object)

Merupakan penentu dari tujuan untuk menentukan masukan yang dibutuhkan dan keluaran yang akan dihasilkan sebuah sistem

2.6.7 Klasifikasi Sistem

Sistem memiliki sasaran yang berbeda untuk setiap kasus yang terjadi, oleh karena itu sistem dapat diklasifikasikan kedalam beberapa sudut pandang, yaitu:

1. Sistem Abstrak adalah sistem yang berupa pemikiran atau ide-ide yang tidak tampak secara fisik, misalnya: sistem teologia, yaitu sistem yang berupa pemikiran-pemikiran hubungan antara manusia dengan tuhan.

(24)

3. Sistem Alamiah (natural system) adalah sistem yang terjadi melalui proses alam, misalnya: perputaran bumi.

4. Sistem Buatan Manusia (human made system) adalah sistem yang dirancang manusia. Sistem yang melibatkan interaksi antara manusia dengan mesin disebut human-machine system/man-machine system, misalnya: sistem informasi.

5. Sistem Tertentu (deterministic system) adalah sistem yang beroperasi dengan tingkah laku yang sudah dapat diprediksi, misal: sistem computer.

6. Sistem Tak Tentu adalah sistem yang kondisinya masa depannya tidak dapat diprediksi karena mengandung unsur probabilitas.

7. Sistem Tertutup (closed system) merupakan sistem yang tidak berhubungan dengan dan tidak berpengaruh dengan lingkungan luarnya.

8. Sistem terbuka adalah sistem yang berhubungan dan terpengaruh dengan lingkungan luarnya.

2.6.8 Definisi Sistem Informasi

Informasi merupakan hal yang sangat penting bagi manajemen dalam mengambil suatu keputusan. Suatu informasi dapat diperoleh dari system informasi atau juga disebut dengan processing system atau information processing system atau information-generating system. Sistem informasi didefinisikan oleh Robert A. Leitchdan K. Roscoe Davis adalah “suatu system didalam sebuah organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian,

(25)

organisasi dan menyediakan pihak luar tertentu dengan laporan-laporan yang

diperlukan”.

2.6.9 Konsep Dasar Sistem Informasi

Sebuah sistem informasi merupakan kumpulan dari perangkat keras dan perangkat lunak komputer serta perangkat manusia yang akan mengolah data menggunakan perangkat keras dan perangkat lunak tersebut. Informasi merupakan hal yang sangat penting dalam pengambilan keputusan, permasalahannya adalah dimana informasi tersebut didapat. Informasi dapat diperoleh dari sistem informasi. Robert A Leitch dan K. Roscoe Davis mendefinisikan sistem informasi sebagai berikut:

“Sistem informasi adalah suatu sistem di dalam suatu organisasi yang

mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian, mendukung operasi,

bersifat manajerial dan kegiatan strategi dari suatu organisasi dan menyediakan

pihak luar tertentu dengan laporan-laporan yang diperlukan.”

2.6.10 Analisis Sistem

Analisis sistem (sistem analis) merupakan tahapan yang sangat kritis dan penting karena kesalahan dalam tahap ini dapat mempengaruhi tahapan selanjutnya, Analisa sistem didefinisikan sebagai berikut :

“Penguraian dari suatu sistem informasi yang utuh kedalam bagian-bagian

komponennya dengan maksud untuk mengidentifikasikan dan mengevaluasi

(26)

yang terjadi dan kebutuhan-kebutuhan yang diharapkan sehingga dapat

diusulkan perbaikan-perbaikannya”.

Dalam tahap analisis terdapat langkah-langkah sebagai berikut: a. Identify yaitu mengidentifikasi masalah.

b. Understand yaitu memahami kerja dari sistem yang ada. c. Analyze yaitu menganalisis sistem.

d. Report yaitu membuat laporan hasil analisis.

2.6.11 Desain Sistem

Desain sistem didefinisikan sebagai berikut:

“Penggambaran, perencanaan dan pembuatan sketsa atau pengaturan dari

beberapa elemen yang terpisah ke dalam satu kesatuan yang utuh dan berfungsi”.

2.6.12 Tujuan Desain Sistem.

Desain sistem memunyai maksud dan tujuan sebagai berikut: 1. Untuk memenuhi kebutuhan kepada pemakai sistem.

2. Untuk memberikan gambaran yang jelas dan rancang bangun yang lengkap kepada pemrogram komputer dan ahli-ahli teknik yang terlibat.

Sasaran-sasaran yang harus dicapai agar desain sistem mencapai tujuan: 1. Desain sistem harus berguna, mudah dipahami dan nantinya mudah

digunakan.

(27)

3. Desain harus efektif dan efisien mendukung pengolahan transaksi yang, pelaporan manajemen dan mendukung keputusan yang akan dilakukan oleh manajemen, termasuk tugas-tugas lainnya yang tidak dapat dilakukan oleh komputer.

4. Desain sistem harus dapat mempersiapkan rancang bangun yang terinci untuk masing-masing komponen yang meliputi data dan informasi, simpanan data, metode-metode, prosedur-prosedur, orang-orang, perangkat keras, perangkat lunak dan pengendalian intern.

2.6.13 Konsep Dasar Basis Data

Basis Data (Database) dapat dibayangkan sebagai sebuah lemari arsip yang ditempatkan secara berurutan untuk memudahkan dalam pengambilan kembali data tersebut. Basis Data menunjukkan suatu kumpulan data yang dipakai dalam suatu lingkungan perusahaan atau instansi-instansi. Penerapan basis data dalam sistem informasi disebut sistem basis data (database system).

2.6.14 Definisi Basis Data

Istilah basis data banyak menimbulkan interpretasi yang berbeda. Anthoni J. Fabbri dan A. Robert Schwab, mendefinisikan basis data sebagai berikut :

“Basis data adalah sistem berkas terpadu yang dirancang terutama untuk

meminimalkan pengulangan data”

(28)

Basis data dimaksudkan untuk mengatasi problem pada sistem yang memakai pendekatan berbasis berkas. Sistem basis data adalah suatu sistem menyusun dan mengelola record-record menggunakan komputer untuk menyimpan atau merekam serta memelihara data opersional lengkap sebuah organisasi / perusahaan sehingga mampu menyediakan informasi yang optimal yang diperlukan pemakai untuk proses mengambil keputusan. Untuk mengelola basis data diperlukan perangkat lunak yang disebut DBMS. DBMS adalah perangkat lunak sistem yang memungkinkan para pemakai membuat, memelihara, mengontrol, dan mengakses basis data dengan cara yang praktis dan efisien. Mengapa diperlukan database :

1. Salah satu komponen penting dalam sistem informasi, karena merupakan dasar dalam menyediakan informasi.

2. Menentukan kualitas informasi : akurat, tepat pada waktunya dan relevan. 3. Informasi dapat dikatakan bernilai bila manfaatnya lebih efektif dibandingkan

dengan biaya mendapatkanya.

4. Mengurangi duplikasi data (data redudancy). 5. Hubungan data dapat ditingkatkan.

6. Mengurangi pemborosan tempat simpanan luar.

(29)

Gambar 2.3 Jenjang Data

1. Character : merupakan bagian data yang terkecil, dapat berupa karakter numerik, huruf ataupun karakter-karakter khusus (special character) yang membentuk suatu field.

2. Field : merepresentasikan suatu atribut dari record yang menunjukan suatu item dari data, seperti misalnya nama, alamat dan lain sebagainya. Kumpulan dari field membentuk record.

3. Record : kumpulan dari field membentuk suatu record. Record menggambarkan suatu unit data individu yang tertentu. Kumpulan dari record membentuk suatu file.

4. File : file terdiri dari record-record yang menggambarkan satu kesatuan data yang sejenis.

(30)

2.6.15 Database Manajemen Sistem (DBMS)

Pengelolaan basis data secara fisik tidak dilakukan oleh pemakai secara langsung, tetapi ditangani oleh sebuah perangkat lunak atau sistem yang khusus atau spesifik. Sistem ini yang akan menentukan bagaimana data diorganisasi, disimpan, diubah dan diambil kembali Disamping itu sistem ini juga menerapkan mekanisme pengaman data, pemakaian data secara bersama, pemaksaan keakuratan atau konsistensi data dan sebagainya.

Perangkat lunak yang termasuk DBMS misalnya My-SQL server, dBase II+, dBase IV, FoxBase, RBase, MS-Access dan Borland-Paradox atau Borland-Interbase, MS-SQL Server, CA-Open Ingres,Oracle, Informix dan Sybase.

2.6.16 Tujuan Basis Data

Basis Data pada prinsipnya ditujukan untuk pengaturan data agar terdapat kemudahan dalam pengambilan kembali data tersebut. Berikut ini terdapat beberapa tujuan dari Basis Data diantaranya yaitu :

1. Kecepatan dan kemudahan (Speed) 2. Efisiensi ruang penyimpanan (Space) 3. Keakuratan (Accuracy)

4. Ketersediaan (Avaibility) 5. Kelengkapan (Completeness) 6. Keamanan (Security)

(31)

2.6.17 Tahap Perancangan Basis Data

Perancangan basis data merupakan langkah untuk menentukan basis data yang diharapkan dapat mewakili seluruh kebutuhan pengguna. Perancangan basis data terdiri atas perancangan basis data secara konseptual, perancangan basis data terdiri dari perancangan basis data secara fisik. Beberapa komponen yang terdapat pada perancangan basis data secara konseptual antara lain :

Perancangan basis data dibutuhkan agar diperoleh suatu sistem yang sesuai dengan apa yang diinginkan, dimana dapat melalui tahapan berikut :

a. Entity Relationship Diagram ( ERD )

Entity Relationship Diagram atau bisa dikenal dengan diagram E-R secara grafis menggambarkan isi sebuah database. Diagram ini memiliki dua komponen utama yaitu entity dan relasi. Untuk melambangkan fungsi diatas maka digunakan simbol - simbol yang bisa dilihat pada daftar simbol.

Elemen-elemen Entity Relationship Diagram adalah sebagai berikut : 1. Entity

Pada E-R diagram, entity digambarkan dengan sebuah bentuk persegi panjang. Entity adalah sesuatu apa saja yang ada didalam sistem, nyata maupun abstrak dimana data tersimpan. Entitas diberi nama dengan kata benda dan dapat dikelompokan dalam empat jenis nama, yaitu: orang, benda, lokasi kejadian (terdapat unsur waktu didalamnya).

(32)

2. Relationship

Pada E-R diagram, Relationship dapat digambarkan dengan sebuah bentuk belah ketupat. Relationship adalah hubungan alamiah yang terjadi antara entitas. Pada umumnya penghubung (Relationship) diberi nama dengan kata kerja dasar, sehingga memudahkan untuk melakukan pembacaan relasinya (bisa dengan kalimat aktif atau dengan kalimat pasif). Penggambaran hubungan yang terjadi adalah sebuah bentuk belah ketupat dihubungkan dengan dua bentuk empat persegi panjang.

Gambar 2.5 Relationalship

3. RelationshipDegree

Relationship degree atau derajat relasi adalah jumlah entitas yang berpartisipasi dalam suatu relationship.

(33)

4. Atribut

Secara umum atribut adalah sifat atau karakteristik dari tiap entitas maupun tiap relationship. Maksudnya, atribut adalah sesuatu yang menjelaskan apa sebenarnya yang dimaksud entitas maupun relationship, sehingga sering dikatakan bahwa atribut adalah elemen dari setiap entitas dan relationship.

5. Kardinalitas

Kardinalitas relasi menunjukan jumlah maksimum tupel yang dapat berelasi dengan entitas pada entitas yang lain. Dari sejumlah kemungkinan banyaknya hubungan antar entitas, kardinalitas relasi merujuk kepada hubungan maksimum yang terjadi dari entitas yang satu ke entitas yang lain dan begitu juga sebaliknya. Terdapat tiga macam kardinalitas relasi, yaitu : a. One to One

Tingkat hubungan satu ke satu, dinyatakan dengan satu kejadian pada entitas pertama, hanya mempunyai satu hubungan dengan satu kejadian pada entitas yang kedua dan sebaliknya.

Gambar 2.7 Kardinalitas One to One

b. One to Many atau Many to One

(34)

kejadian pada entitas yang pertama dapat mempunyai banyak hubungan dengan kejadian pada entitas yang kedua . Sebaliknya satu kejadian pada entitas yang kedua hanya dapat mempunyai satu hubungan dengan satu kejadian pada entitas yang pertama.

Gambar 2.8 Kardinalitas One to Many

c. Many to Many

Tingkat hubungan banyak ke banyak terjadi jika tiap kejadian pada sebuah entitas akan mempunyai banyak hubungan dengan kejadian pada entitas lainnya, baik dilihat dari sisi entitas yang pertama maupun dilihat dari sisi yang kedua.

Gambar 2.9 Kardinalitas Many to Many

b. Normalisasi

(35)

menghasilkan struktur tabel yang normal. Adapun langkah-langkah untuk menghasilkan struktur tabel yang normal, diantaranya yaitu :

1. Bentuk Unnormallized

Bentuk unnormal adalh bentuk table dengan mencantumkan semua field data yang ada.

2. Bentuk Normal Pertama / 1 NF ( First Normal Form)

Bentuk Normal pertama terpenuhi jika sebuah tabel tidak memiliki atribut bernilai banyak (Multivalued Atribute) atau lebih dari satu atribut dengan domain nilai yang sama.

3. Bentuk Normal Kedua / 2 NF ( Second Normal Form)

Bentuk Normal Kedua terpenuhi jika pada sebuah tabel semua atribut yang tidak termasuk dalam key primer memiliki ketergantungan fungsional pada key primer secara utuh.

4. Bentuk Normal Ketiga / 3 NF (Third Normal Form)

Bentuk Normal Ketiga terpenuhi jika dan hanya jika semua atribut bukan kunci memiliki dependensi transitif terhadap kunci primer. 5. Boyce-Codd Normal Form (BCNF)

Suatu tabel dikatakan berada pada BCNF jika dan hanya jika semua ketergantungan fungsional dengan notasi X Y, maka X harus merupakan superkey pada tabel tersebut.

6. Bentuk Normal Keempat / 4 NF (Fourth Normal Form)

Suatu tabel dikatakan berada pada normal keempat jila tidak mengandung dua atribut atau lebih yang bernilai banyak.

(36)

Bentuk Normal Kelima berkaitan dengan ketergantungan relasi antar tabel (Join Dependency).

c. Relasi Tabel

Relasi tabel menunjukkan adanya hubungan diantara sejumlah entitas yang berasal dari himpunan entitas yang berbeda. Dari adanya relasi tabel tersebut terdapat kardinalitas relasi yang menunjukkan jumlah maksimum entitas yang dapat berelasi dengan entitas pada himpunan entitas yang lain. Terdapat empat kemungkinan kombinasi kardinalitas yaitu : satu ke satu (One To One), satu ke banyak (One To Many),banyak ke satu (Many To One) dan banyak ke banyak (Many To Many).

2.6.18 Metode Analisis Sistem Terstruktur

2.6.18.1 Bagian Alir Dokumen (Document Flowmap)

(37)

2.6.18.2 Diagram Konteks (Contexts Diagram)

Diagram konteks menggambarkan hubungan antara sistem dengan entitas luarnya. Diagram konteks berfungsi sebagai transformasi dari satu proses yang melakukan transformasi data input menjadi data output. Entitas yang dimaksud adalah entitas yang mempunyai hubungan langsung dengan sistem.

Suatu diagram konteks selalu mengandung satu dan hanya satu proses saja. Diagram konteks ini menggambarkan hubungan input atau output antara sistem dengan dunia luarnya (kesatuan luar).

2.6.18.3 DFD (Data Flow Diagram)

DFD adalah penjelasan lebih rinci dari diagram konteks dan proses fungsional yang ada dalam sistem. DFD mejelaskan tentang aliran masuk, aliran keluar, proses serta penyuntingan file yang digunakan.

DFD digunakan untuk menggambarkan suatu sistem yang telah ada atau sistem baru yang dikembangkan secara logika tanpa memperhatikan lingkungan fisik dimana data tersebut mengalir atau disimpan.

DFD sangat berguna untuk mengetahui prosedur suatu program. Keuntungan yang lain adalah mempermudah pemakai atau user yang kurang menguasai komputer untuk mengerti sistem yang akan dibuat.

(38)

2.6.18.4 Kamus Data (Data Directory)

Menurut JOG mendefinisikan kamus data adalah sebagai berikut :

“Kamus data atau data directory adalah catalog data tentang fakta dan

kebutuhan-kebutuhan informasi dari suatu sistem informasi”

Dengan menggunakan kamus data, analisis sistem dapat mendefinisikan data yang mengalir di sistem dengan lengkap. Pada tahap perancangan sistem, kamus data dapat digunakan untuk merancang input, output (laporan-laporan) dan merancang database program.

2.7 Software Pendukung

Dalam membangun sistem informasi diperlukan software pendukung yang menunjang dalam proses pembuatannya.

Software pendukung yang digunakan dalam pembuatan sistem informasi ini adalah Macromedia Dreamweaver sebagai software editor HTML dan AppServ untuk PHP serta MySQL sebagai DBMS.

2.7.1 HTML

(39)

<html>

2.7.2 Macromedia Dreamweaver MX 2004

Macromedia Dreamweaver adalah sebuah HTML editor profesional untuk mendesain secara visual dan mengelola situs web maupun halaman web. Bilamana kita menyukai untuk berurusan dengan kode-kode HTML secara manual atau lebih menyukai bekerja dengan lingkungan secara visual dalam melakukan editing, Dreamweaver membuatnya menjadi lebih mudah dengan menyediakan tool-tool yang sangat berguna dalam peningkatan kemampuan dan pengalaman kita dalam mendesain web.

(40)

mampu mengimpor dokumen HTML tanpa perlu memformat ulang kode tersebut dan kita dapat menggunakan Dreamweaver pula untuk membersihkan dan memformat ulang HTML bila kita menginginkannya.

Selain itu Dreamweaver juga dilengkapi kemampuan manajemen situs, yang memudahkan kita mengelola keseluruhan elemen yang ada dalam situs. Kita juga dapat melakukan evaluasi situs dengan melakukan pengecekan broken link, kompatibilitas browser, maupun perkiraan waktu download halaman web.

Gambar 2.11 Tampilan Macromedia Dreamweaver MX 2004

Bagian-bagian workspace tersebut sebagai berikut :

(41)

memungkinkan Anda untuk melakukan berbagai macam setting atribut object yang Anda masukkan tersebut. Sebagai contoh, Anda bisa memasukkan table HTML dengan cara click tombol Table yang ada di Inser bar. Jika Anda suka cara lain, Anda pun bisa memasukkan object HTML dengan melalui menu Insert yang ada diatas Insert bar.

b. Document toolbar berisi tombol-tombol dan menu pop-up yang menyediakan view Document window, berbagai view untuk option, dan beberapa perintah operasional seperti preview kedalam browser document window untuk menampilkan document sekarang ini yang sedang Anda buat atau sedang Anda kembangkan (editing). Panel groups merupakan sekumpulan panel group yang secara bersama-sama dalam satu heading. Untuk melihat lebih detail lagi panel ini (expand), lakukan click tanda panah expander yang ada di kiri group nama panel tersebut. Untuk mejadikan undock panel group ini, lakukan drag tanda gripper yang ada di tepi kiri dari judul group bar ini.

c. Tag selector memperlihatkan ke Anda relevansi tag HTML sesuai yang Anda pilih (selected) di Document window. Anda dapat memilih bagian-bagian document lain dengan cara cukup melakukan click di nama tag dalam Tag selector.

(42)

tombol-tombol yang ada di panel Dreamweaver. Property inspector ini bisa juga muncul saat ada perubahan object yang terpilih di design area. Jika Anda merasa tidak memerlukan property inspector ini, dalam arti Anda tidak ingin terlihat di window Dreamweaver, maka Anda cukup memilih dari menu ‘Window’ di screen Dreamweaver bagian atas dan kemudian pilih uncheck submenu Property yang ada di menu tersebut. e. Saat ada bagian text yang terpilih (selected) di Document window, maka

secara otomatis panel akan menampilkan fasilitas untuk setting yang dapat digunakan oleh text terpilih tesebut, dimana berisi fasilitas : font, text size, color, atribut text seperti bold dan italic, text alignment, dan lain-lain. Selain itu panel juga bisa menampilkan informasi asosiasi hyperlink dalam bagian text yang terpilih tersebut.

f. Property inspector untuk image ditunjukkan seperti gambar dibawah ini. Dengan toolbar ini, Anda bisa melakukan setting lebar dan tinggi (width – height) dari suatu image, merubah asosiasi lokasi hyperlink saat image tersebut di-click, dan alignment image terhadap keseluruhan window page saat ditampilkan di browser.

(43)

h. View selector seperti yang terlihat diatas ini memberikan fasilitas bagi Anda agar Anda bisa mengubah setting view. Ada 3 pilihan dalam view selector ini, yaitu : Code view menampilkan code HTML sebenarnya yang sesuai dengan document page tersebut. Pilihan ini sangat bagus bagi web developer yang lebih familiar dengan coding dengan HTML. Design view memungkinkan Anda untuk create document web page tanpa harus tahu bagaimana code HTML-nya. Sedangkan Code and Design view memungkinkan Anda untuk view code HTML dan view design secara bersamasama dan secara simultan sesuai yang Anda ketik dan yang Anda pilih. Pilihan ini sangat cocok untuk belajar bahasa HTML dengan melihat apa yang Anda lakukan di Design view dan melihat langsung bagaimana code HTML-nya untuk object yang Anda buat atau Anda ubah tersebut.

2.7.3 MySql

My SQL adalah relational database management sistem yang didistribusikan secara gratis disebuah lisensi GPL. Dimana setiap orang bebas untuk menggunakan MySQL, namun tidak boleh dijadikan produk turunan yang bersifat komersial. My SQL sbenarnya merupakan turunan salah satu konsep utama dalam database sejak lama. SQL (Structured Query Language). SQL adalah sebuah konsep pengoperasian database, terutama untuk pemilihan seleksi dan memasukan data yang memungkinkan pengoperasian data dikerjakan dengan mudah secara otomatis.

(44)

user maupun program-program aplikasinya sebagai database server, MySQL dapat dikatakan lebih unggul dibandingkan dengan database server lainnya dalam query data. My SQL adalah satu dari sekian banyak dalam database, My SQL merupakan solusi yang tepat dalam aplikasi database sehingga database server MySQL yang memiki konsep database moderen, My SQL banyak memiliki keistimewaan antara lain portabilitas, open source, multiuser, performance training, client and tool dan masih banyak lagi.

Menurut ANSI (American National Standars Institut), bahasa ini merupakan standar untuk relational database management sistem (RDBMS). Pertanyataan-pernyataan SQL digunakan untuk melakukan beberapa tugas seperti: update data pada database, atau menampilkan data dari database. Beberapa software RDBMS dan dapat menggunakan SQL seperti Oracle, Sybase, Microsoft SQL server, Microsoft Access, dan sebagainya. Setiap software database mempunyai bahasa perintah atau sintak yang berbeda, namun pada prinsipnya mempunyai arti dan fungsi yang sama.

Perintah-perintah tersebut antara lain:

1. Create, yaitu digunakan untuk membuat tabel baru.

2. Select, yaitu digunakan untuk menampilkan data sesuai kriteria yang kita tentukan.

3. Insert, digunakan untuk menyisipkan atau menambah baris pada tabel. 4. Update, yaitu digunakan untuk merubah isi data dalam tabel.

(45)

Contoh penggunaan MySQL :

2.7.4 PHP

PHP adalah bahasa scripting server – side, artinya bahasa yang digunakan pada server dengan tanpa perlu melakukan kompilasi tetapi cukup menuliskan tulisan dalam bentuk ASCII-nya saja. PHP sangat mirip dengan bahasa C, juga mempunyai karakteristik yang mirip dengan Perl. PHP dapat digunakan untuk mengolah data dari berbagai macam database, contoh struktur bahasa PHP adalah sebagai berikut :

<?php

echo ” Syntax Program”; ?>

CREATE TABLE user (

users varchar(20) NOT NULL, password varchar(32) NOT NULL, PRIMARY KEY (users)

(46)

2.7.5 App Serv

(47)

47 BAB III

ANALISIS DAN PERANCANGAN

3.1 Deskripsi Aktifitas Kerja Praktek di Badan Perpstakaan Dan Kearsipan Daerah Provinsi Jawa Barat

Adapun aktifitas-aktifitas yang dilakukan di Badan Perpustakaan Dan Kearsipan Daerah Provinsi Jawa Barat selama kerja praktek , dilaksanakan dari tanggal 4 Juli – 29 Juli 2011 dan dilakukan setiap hari kerja di mulai pukul 08.00 s/d 15.00 WIB pada hari senin sampai hari jumat.

Selama kerja praktek kami ditempatkan di bagian Layanan Dan Otomasi Kearsipan. Dibagian ini khusus melakukan pelayanan khusus dibidang otomasi. Sistem yang berjalan dalam pengolahan sistem Koesioner pendataan Arsiparis sudah dilakukan secara komputerisasi. Namun kendala yang terjadi adalah kecepatan, kemudahan dan keamanan dalam penyimpanan data masih belum baik. Oleh karena itu diharapkan sistem baru yang akan dibangun ini dapat berfungsi sebagai penunjang kinerja dari masalah yang ada, seperti penginputan data yang dilakukan masih secara manual dan lain-lain.

3.2 Analisis Sistem

(48)

3.2.1 Analisis Funsional

3.2.1.1 Flow Map Sistem Yang Sedang Berjalan

Flow map adalah suatu bagan yang menggambarkan dan menjelaskan urutan prosedur - prosedur, arus pekerjaan secara keseluruhan dari sistem dan menggambarkan aliran data atau dokumen dari satu entitas ke entitas lain.

Prosedur yang diteliti di Badan Perpustakaan Dan Kearsipan Daerah Provinsi Jawa Barat dalam proses penginputan data Arsiparis adalah sebagai berikut :

Prosedur Input Data Koesioner Fungsional Arsiparis

Analisa terhadap system yang sedang berjalan adalah mempelajari system yang saat ini ada dan digunakan pada Badan Perpustakaan dan Kearsipan Daerah khususnya dalam melakukan pengolahan koesioner fungsional Arsiparis secara manual. Adapun bentuk aliran system informasi lama yang ada adalah sebagai berikut :

1. Petugas membagikan Koesioner kepada para Arsiparis yang akan data. 2. Arsiparis mengisi Koesioner yang telah dibagikan.

3. Setelah Koesioner di isi oleh Arsiparis, kemudian Arsiparis menyerahkan Kuisioner tersebut kepada petugas.

4. Petugas memeriksa Koesioner tersebut.

5. Jika data tidak lengkap dan salah, maka petugas mengembalikan Koesioner tersebut ke Arsiparis, dan mengisi kembali Koesioner tersebut sampai lengkap dan benar.

(49)

Untuk lebih jelasnya mengenail aliran sistem pendataan Arsiparis pada Badan Perpustakaan dan Kearsipan Daerah Jawa Barat dapat dilihat pada gambar 3.1 dibawah ini :

(50)

3.2.1.2 Flow Map Sistem Yang Baru

Prosedur Registrasi Pejabat Arsiparis

1. Arsiparis melakukan pengisian form registasi ke dalam system. 2. Admin melakukan pengecekan data form registrasi dan memferifikasi

form registrasi data user ,apabila berhasil akan disimpan di database dan apabila gagal user akan melakukan pengisian form registrasi kembali.

Prosedur Pengisian Koesioner

1. Arsiparis melakukan Login dengan mengisi form login pada system. 2. Database melakukan pengecekan acount login Arsiparis serta

memverifikasi data login Arsiparis.Apabila gagal maka Arsiparis harus melakukan proses login ulang,dan apabila berhasil maka Arsiparis akan masuk kedalam system.

3. Arsiparis melakukan pengisian Koesioner Fungsional Arsiparis yang ada di system.

4. System melakukan pengecekan data koesioner Fungsional

(51)

Procedure Registrasi Pejabat Arsiparis

Admin System

Pejabat Arsiparis

Mengisi Form Registrasi

Tidak

Ya

Database Arsiparis

Verifikasi form registrasi

Lengkap Mulai

(52)
(53)

3.2.2 Analisis Kebutuhan Non Fungsional 3.2.2.1 Analisis User

Pengguna komputer serta user aplikasi di Badan Perpustakaan Dan Kearsipan Daerah Provinsi Jawa Barat adalah sebagai berikut :

Nama : Fadia .S.T., M. T.

Jabatan : Pelaksana Sub.Bid Otomasi Kearsipan

Umur : 26

Pengalaman menggunakan Komputer : 4 tahun

Latar Belakang Pendidikan : Strata 1 SEKOLAH TINGGIH TELEKOMUNIKASI

Sistem Operasi sering digunakan : Windows XP

Ditinjau dari karakteristik dari user, maka dapat disimpulkan bahwa user mampu mengoperasikan komputer serta bekerja sesuai dengan bidang dan keahliannya.

3.2.2.2 Analisis Hardware

Hardware adalah perangkat keras komputer yang sangat mendukung dalam kinerja sistem. Spesifikasi hardware yang digunakan di kantor Badan Perpustakaan Dan Kearsipan Daerah Provinsi Jawa Barat adalah sebagai berikut :

Hardware pada bagian Input Data Processor : Intel Dual Core 2.13 Ghz

Motherboard : Intel

RAM : 1 GB

(54)

Harddisk : WD 320 Gb

LAN Card : Realtek Onboard

Mouse optic

Dari hasil analisis hardware dapat disimpulkan bahwa spesifikasi hardware tergolong baik dan mampu untuk menjalankan aplikasi ini.

3.2.2.3 Analisis Software

Dalam melaksanakan kegiatannya, di Badan Perpustakaan Dan Kearsipan Daerah Provinsi Jawa Barat menggunakan Operating Sistem Microsoft Windows XP Service Pack 3.

3.2.3 Analisis Kebutuhan Fungsional

3.2.3.1 Spesifikasi Kebutuhan Perangkat Lunak (SKPL)

Pada sistem informasi koesioner fungsional arsiparis pada badan perpustakaan dan kearsipan daerah provinsi jawa barat terdapat beberapa fungsi utama yaitu :

1. Sistem harus menyediakan pendaftaran Pejabat Arsiparis

Menentukan keabsahan sebelum melakukan penegisian koesioner harus melakukan pendaftaran terlebih dahulu berupa username,nama,email dan password yang tersimpan di database, yang akan disetujui oleh Admin . 2. Sistem harus menyediakan login Penjabat Arsiparis

(55)

Perangkat lunak ini dapat menyimpan koesioner yang telah di isi oleh fungsional arsiparis yang tersimpan di database.

3.2.3.2 ERD

ERD (Entity Relationship Diagram) komponen utama pembentukan Entity Relationship Diagram atau biasa disebut Diagram E-R yaitu Entity (entitas) dan Relation (relasi) sehingga dalam hal ini Diagram E-R merupakan komponen-komponen himpunan entitas dan himpunan relasi yang dideskripsikan lebih jauh melalui sejumlah atribut-atribut (property) yang menggambarkan seluruh fakta dari sistem yang ditinjau. Adapun Diagram E-R dari Sistem Informasi Input Data Koesioner Pendataan Fungsional Arsiparis pada Badan Perpustakaan Dan Kearsipan Daerah Provinsi Jawa Barat dapat digambarkan seperti berikut :

(56)

3.2.3.3 Diagram Konteks

Diagram Konteks merupakan alat untuk struktur analisis. Pendekatan struktur ini untuk menggambarkan sistem secara garis besar atau secara keseluruhan. Pada diagram konteks ini sistem informasi yang dibuat akan menghasilkan sumber informasi yang dibutuhkan dan tujuan yang ingin dihasilkan. Diagram konteks input data Koesioner Pendataan Fungsional Arsiparis dapat dilihat pada gambar dibawah ini :

Gambar 3.5 Diagram Konteks Sistem Informasi Koesioner Fungsional Arsiparis

3.2.3.4 DFD

(57)

data tersebut bergerak melalui sistem. DFD Level 0 Sistem Informasi Data Koesioner Pendataan Fungsional Arsiparis dapat dilihat pada gambar berikut ini :

(58)

Gambar 3.7 Data Flow Diagram Level 2 Proses 1 Pengelolan_Koesioner

(59)

Gambar 3.9 Data Flow Diagram Level 2 Proses 3 Login

(60)

3.2.3.5 Spesifikasi Proses

Spesifikasi proses merupakan deskripsi dari setiap elemen proses yang terdapat dalam program, yang meliputi nama proses, input, output dan keterangan dari proses. Berikut ini spesifikasi proses dari Sistem Informasi Data Koesioner Pendataan Fungsional Arsiparis pada Badan Perpustakaan Dan Kearsipan Daerah Provinsi Jawa Barat Berbasis Web :

Tabel 3.1 Tabel Spesifikasi Proses

Input Data Koesioner Pendataan Fungsional Arsiparis

No Proses Keterangan

1

No. Proses 1

Nama Proses Pengelolaan_Koesioner

Deskripsi Mengelola data Kuesioner ,menambah, dan view data kuesioner.

Source (sumber) Pejabat Arsiparis

Input Data Koesioner

Output Info Koesioner

Destination (tujuan) Pejabat Arsiparis

Logika Proses 1. Sistem menampilkan layar tambah koesioner dan view koesioner.

2. Pejabat Arsiparis mengisi koesioner pada layar tambah koesioner.

(61)

4. Jika data yang diisi valid maka sistem akan menyimpanya di data base.

5. Jika data yang diisi tidak valid maka sistem akan menampilkan layar pengisian koesioner.

6. Sistem menampilakan layar view data koesioner.

No. Proses 1.1

Nama Proses Tambah_Koesioner

Deskripsi Mengelolah Data Koesioner,menambah Data Koesioner.

Source (Sumber) Pejabat Arsiparis

Input Data_Koesioner_Tambah

Output Koesioner_Telah_Ditambah

Destination (Tujuan) Pejabat Arsiparis

Logika Proses 1. Sistem menampilkan layar tambah koesioner.

2. Pejabat Arsiparis mengisi koesioner pada layar tambah koesioner.

3. Sistem memeriksa ke data base apakah data yang di inputkan valid atau tidak. 4. Jika data yang diisi valid maka sistem akan

(62)

5. Jika data yang diisi tidak valid maka sistem akan menampilkan layar pengisian koesioner.

No.Proses 1.2

Nama Proses View_Koesioner

Deskripsi Mengelolah Data Koesioner,View Data Koesioner.

Source (Sumber) Pejabat Ariparis

Input Data Koesioner View

Output View

Destination (Tujuan) Pejabat Arsiparis

Logika Proses 1. Sistem menampilkan layar view koesioner.

2. Pejabat Arsiparis memilih data koesioner pada layar view koesioner.

3. Sistem menampilakan layar view data koesioner.

2

No.Proses 2

Nama Proses Registrasi

Deskripsi Mengelola data registrasi (pendaftaran,validasi pendaftaran)

Source (sumber) Admin

(63)

Output Info Register Pejabat Arsiparis Destination (tujuan) Admin

Logika Proses 1. Sistem menampilkan layar Registrasi. 2. Pejabat Arsiparis mengisi data Registrasi

Pejabat Arsiparis.

3. Sistem memeriksa ke data base apakah data yang di inputkan valid atau tidak. 4. Jika data yang diisi valid maka sistem akan

menyimpanya di data base.

5. Jika data yang diisi tidak valid maka sistem akan menampilkan layar Registrasi.

No.Proses 2.1

Nama Proses Pendaftaran

Deskripsi Mengelola data registrasi (pendaftaran) Source (Sumber) Pejabat Arsiparis

Input Data Registrasi

Output Info Registrasi

Destination (Tujuan) Pejabat Arsiparis

Logika Proses 1. Sistem menampilkan layar Registrasi. 2. Pejabat Arsiparis mengisi data Registrasi

Pejabat Arsiparis.

(64)

data yang di inputkan valid atau tidak. 4. Jika data yang diisi valid maka sistem akan

menyimpanya di data base.

5. Jika data yang diisi tidak valid maka sistem akan menampilkan layar Registrasi.

No.Proses 2.2

Nama Proses Validasi_Pendaftaran

Deskripsi Mengelolah Data Registrasi (Validasi Pendaftaran)

Source (Sumber) Admin

Input Persetujuan Pendaftaran Registrasi Baru

Output Data Registrasi Baru

Destination (Tujuan) Admin

Logika Proses 1. Sistem menampilkan layar Validasi. 2. Admin melakukan validasi registrasi

Pejabat Arsiparis.

3. Sistem memeriksa ke data base apakah data yang di inputkan valid atau tidak. 4. Jika data yang diisi valid maka sistem akan

menyimpanya di data base.

(65)

Pendaftaran.

3

No. Proses 3

Nama Proses Login

Deskripsi Mengelola data login Pejabat Arsiparis ,dan memvalidasi data login pejabat arsiparis Source (sumber) Pejabat Arsiparis

Input Data login Pejabat Arsiparis

Output Info login Pejabat Arsiparis Destination (tujuan) Pejabat Arsiparis

Logika Proses 1. Sistem menampilkan layar login. 2. Pejabat Arsiparis mengisi data login

Pejabat Arsiparis.

3. Sistem memeriksa ke data base apakah data yang di inputkan valid atau tidak. 4. Jika data login di data base ada maka akan

langsung masuk ke sistem.

5. Jika data login di data base tidak ada maka sistem akan menampilkan layar login.

No.Proses 3.1

Nama Proses Data_Login

Deskripsi Mengelola data login Pejabat Arsiparis Source (Sumber) Pejabat Arsiparis

(66)

Output Info Login Pejabat Arsiparis Destination (Tujuan) Pejabat Arsiparis

Logika Proses 1. Sistem menampilkan layar login. 2. Pejabat Arsiparis mengisi data login

Pejabat Arsiparis.

3. Sistem memeriksa ke data base apakah data yang di inputkan valid atau tidak. 4. Jika data login di data base ada maka akan

langsung masuk ke sistem.

5. Jika data login di data base tidak ada maka sistem akan menampilkan layar login.

No.Proses 3.2

Nama Proses Verifikasi_Login

Deskripsi Memvalidasi data login pejabat Arsiparis Source (Sumber) Pejabat Arsiparis

Input Login valid

Output Info login valid

Destination (Tujuan) Pejabat Arsiparis

Logika Proses 1. Sistem menampilkan layar login. 2. Pejabat Arsiparis mengisi data login

Pejabat Arsiparis.

(67)

4. Jika data login di data base ada maka akan langsung masuk ke sistem.

5. Jika data login di data base tidak ada maka sistem akan menampilkan layar login.

4

No Proses 4

Nama Proses Pengelolaan_data_Arsiparis

Deskripsi Mengelola data Arsiparis,melakukan penambaha, edit, view, dan cetak data Arsiparis

Source (sumber) Admin

Input Data Arsiparis

Output Info Data Arsiparis

Destination (tujuan) Admin

Logika Proses 1. Sistem menampilkan layar pengelolaaan koesioner.

2. Admin melakukan penambahan data, edit data, tampil data, dan cetak data koesioner Pejabat Arsiparis.

3. Jika data koesioner Pejabat Arsiparis telah ditambah, dan diedit oleh admin, maka sistem akan menyimpanya ke data base. 4. Jika Admin tidak melakukan penambahan

(68)

Arsiparis, maka sistem akan menyimpan ke data base.

No.Proses 4.1

Nama Proses Tambah_Data_Arsiparis

Deskripsi Melakukan Penambahan data Arsiparis Source (Sumber) Admin

Input Data_Arsiparis

Output Laporan_Tambah_Arsiparis

Destination (Tujuan) Admin

Logika Proses 1. Sistem menampilkan layar tambah data ariparis.

2. Admin mengisi data koesioner Pejabat Arsiparis.

3. Jika semua data koesioner pejabat Arsiparis telah diisi dan admin memilih tombol simpan maka data koesioner pejabat arsiparis akan tersimpan ke data base.

4. Jika Admin memilih tombol Batal maka sistem akan membatalkan proses

penyimpanan data koesioner Arsiparis ke data base.

(69)

Nama Proses Edit_Data_Arsiparis

Deskripsi Melakukan pengeditan data Arsiparis Source (Sumber) Admin

Input Data_Arsiparis

Output Laporan_Edit_Arsiparis

Destination (Tujuan) Admin

Logika Proses 1. Sistem menampilkan layar edit data ariparis.

2. Admin melakukan pengeditan data Pejabat Arsiparis dari data yang tersimpan di data base.

3. Jika data koesioner Pejabat Arsiparis telah diisi dan admin memilih tombol simpan maka sistem akan menyimpan data koesioner Arsiparis ke data base. 4. Jika Admin memilih tombol Batal maka

sistem akan membatalkan proses

penyimpanan data koesioner Arsiparis ke data base.

No.Proses 4.3

Nama Proses View_Data_Arsiparis

(70)

Input Data_Arsiparis

Output Laporan_View_Arsiparis

Destination (Tujuan) Admin

Logika Proses 1. Sistem menampilkan layar view data pejabat Arsiparis.

2. Admin memilih salah satu data yang ada pada layar view koesioner Arsiparis. 3. Jika Admin mengklik salah satu data koesioner yang ada pada layar maka sistem akan menampilkan data koesioner Arsiparis.

4. Jika Admin memilih tombol Batal maka sistem akan membatalkan prose

menampilkan data koesioner Arsiparis.

No.Proses 4.4

Nama Proses Cetak_Data_Arsiparis

Deskripsi Melakukan Pencetakan Data Arsiparis Source (Sumber) Admin

Input Data_Arsiparis

Output Laporan_Cetak_Arsiparis

Destination (Tujuan) Admin

(71)

2. Pejabat Arsiparis memilih data Arsiparis pada layar Cetak data Arsiparis.

3. Sistem mencari data Arsiparis yang akan dicetak dari data base.

4. Jika data Arsiparis ditemukan maka sistem akan melakukan proses pencetakan data. 5. Jika data Arsiparis tidak ditemukan maka

sistem akan menampilkan pesan data Arsiparis tidak ditemukan.

3.2.3.6 Kamus Data

Kamus data dapat mendefinisikan dengan lengkap data yang mengalir diantara proses, penyimpanan data dan entitas luar pada sistem. Data yang mengalir tersebut dapat berupa masukan untuk sistem atau hasil dari proses sistem. Kamus data tersebut sebagai berikut :

Tabel 3.2 Kamus Data Registrasi

Name Data Registrasi

Where used / how used

Admin - Proses 2 Pengolahan Data Registrasi (Input), Proses 2 Pengolahan Data Registrasi (Input) – Registrasi Content

description

(72)

Struktur Data User_name + nama + password + Email +Id_Admin Id_Registrasi [0..9] [a..z] [A..Z]

Nama [a..z] [A..Z]

Password [0..9] [a..z] [A..Z] Email [0..9] [a..z] [A..Z] Id_Admin [0..9] [a..z] [A..Z]

Tabel 3.3 Kamus Data Pejabat Arsiparis Name Data Pejabat Arsiparis

Where used / how used

Pejabat Arsiparis - Proses 3 Pengolahan Data Login (Input),

Proses 3 Pengolahan Data Login (Input) – Login Pejabat Arsiparis

Content description

Berisikan data Login Pejabat Arsiparis

Struktur Data User_name + nama + password + Email +Id_Registrasi User_name [0..9] [a..z] [A..Z]

Nama [a..z] [A..Z]

(73)

Tabel 3.4 Kamus Data Pengelolaan Data Arsiparis

Nama Data Arsiparis

Where used / how used

Admin – Proses 4 Pengeloaan data Arsiparis (input), Proses 4 Pengeloaan data Arsiparis (input) – Data Arsiparis

Deskripsi Berisikan data Koesioner Arsiparis

Struktur Data User_name + Nama_lengkap + Tmp_tgl_lahir + Nip+Jenis_kelamin + Alamat + No_telpon + Pendidikan_terakhir + Jur_bidng_pendidikan + Jenjang_jabatan + Organisasi + Diklat_kearsipan + Satatus_jabatan + Nilai_terakhir + pangkat + Instansi_opd + Diklat+Id_Admin

Nip [0..9]

User_name [0..9] [a..z] [A..Z] Nama_lengkap [0..9]

Tmp_tgl_lahir [0..9] [a..z] [A..Z] Jenis_kelamin [a..z] [A..Z] Alamat [0..9] [a..z] [A..Z]

No_telpon [0..9]

Pendidikan_terakhir [0..9] [a..z] [A..Z]

Jur_bidng_pendidikan [a..z] [A..Z]

Jenjang_jabatan [0..9] [a..z] [A..Z]

Organisasi [a..z] [A..Z]

(74)

Satatus_jabatan [a..z] [A..Z]

Tabel 3.5 Kamus Data Pengelolaan Koesioner Arsiparis

Nama Data Koesioner

Where used / how used

Pejabat Arsiparis – Proses 1 Pengeloaan Koesioner (input),

Proses1 Pengeloaan Koesioner(input) – Data Koesioner Deskripsi Berisikan data Koesioner

Struktur Data User_name + Nama_lengkap + Tmp_tgl_lahir + Jenis_kelamin + Alamat + No_telpon +

Pendidikan_terakhir + Jur_bidng_pendidikan + Jenjang_jabatan + Organisasi + Diklat_kearsipan + Satatus_jabatan + Nilai_terakhir + pangkat + Instansi_opd + Diklat+Id_Admin

User_name [0..9] [a..z] [A..Z] Nama_lengkap [0..9]

Gambar

Gambar 2.7  Kardinalitas One to One
Gambar 2.9 Kardinalitas Many to Many
Gambar 2.10 DFD (Data Flow Diagram)
Gambar 2.11 Tampilan Macromedia Dreamweaver MX 2004
+7

Referensi

Dokumen terkait

Dengan demikian, studi tersebut menjelaskan adanya peran mediasi kepuasan dari tunjangan kinerja yang diterima terhadap pengaruh keadilan distributif tunjangan kinerja

[r]

Teknologi desalinasi air laut sangat diharapkan untuk menghasilkan air tawar dengan produksi tinggi dan energi murah oleh karena itu di buatlah alat desalinasi

[r]

Peningkatan jumlah penduduk, industri, dan eksploitasi terhadap alam secara tidak terkendali tentunya berakibat buruk terhadap sistem daya dukung lingkungan aspek sumberdaya

Apabila setiap sekolah selalu berupaya untuk memberikan jaminan kualitas akreditasi yang meliputi kurikulum dan proses belajar mengajar, manajemen sekolah,

Dari 32 g α -selulosa yang dihasilkan, 16 g digunakan untuk proses pembuatan selulosa mikrokristal dengan menggunakan asam klorida sedangkan 16 g lainnya digunakan untuk

[r]