• Tidak ada hasil yang ditemukan

Strategi Humas Dan Protokol Sekretariat Daerah (SETDA) Pemerintah Kabupaten (PEMKAB) Indramayu Melalui Kegiatan Pembinaan Dan Pengembangan Sumber Daya Komunikasi Dan Informasi Dalam Meningkatkan Citra Di Kalangan Masyarakat Kabupaten Indramayu

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Strategi Humas Dan Protokol Sekretariat Daerah (SETDA) Pemerintah Kabupaten (PEMKAB) Indramayu Melalui Kegiatan Pembinaan Dan Pengembangan Sumber Daya Komunikasi Dan Informasi Dalam Meningkatkan Citra Di Kalangan Masyarakat Kabupaten Indramayu"

Copied!
136
0
0

Teks penuh

(1)

DAYA KOMUNIKASI DAN INFORMASI DALAM MENINGKATKAN CITRA DI KALANGAN

MASYARAKAT KABUPATEN INDRAMAYU

SKRIPSI

Diajukan untuk menempuh Ujian Sarjana pada Program Studi Ilmu Komunikasi

Oleh :

Meillyn Rayindra Putri NIM : 41808134

PROGRAM STUDI ILMU KOMUNIKASI KONSENTRASI HUMAS FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA B A N D U N G

(2)
(3)

iv

Penelitian bertujuan untuk mengetahui Strategi Humas dan Protokol SETDA PEMKAB Indramayu melalui kegiatan pembinaan dan pengembangan sumber daya komunikasi dan informasi dalam meningkatkan citra di kalangan masyarakat Kabupaten Indramayu.

Tipe penelitian adalah kualitatif, metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif-kualitatif. Informan penelitian ini berjumlah 7 (tujuh) orang, dengan 4 (empat) orang informan penelitian dan 3 (tiga) orang informan kunci. Data diperoleh melalui wawancara mendalam, observasi partisipatif, studi literatur, internet searching, triangulasi data dan sumber pustaka lainnya. Adapun teknik analisa data yang digunakan adalah reduksi data, pengumpulan data, dan penyajian data.

Hasil penelitian menunjukan bahwa kegiatan pembinaan dan pengmbangan sumber daya komunikasi dan informasi yang telah dilaksanakan Humas dan Protokol dengan baik dan dijadikan strategi dalam meningkatkan citra di kalangan masyarakat Kabupaten Indramayu setelah adanya revisi peraturan Bupati mengenai kemitraan wartawan daerah, pada kegiatan ini Pemerintah mempunyai program pendidikan pembelajaran Al Quran, dalam penulisan berita wartawan tidak pernah diarahkan oleh Pemerintah dan Pemerintah melakukan pengawasan pada kegiatan ini melalui facebook, website, dan kliping berita.

Kesimpulan penelitian ini adalah strategi Humas dan Protokol mampu meningkatkan citra Pemerintah melalui kegiatan pembinaan dan pengembangan sumber daya komunikasi dan informasi yang dalam pelaksanaannya melibatkan wartawan sebagai kontrol sosial dan masyarakat sebagai pendukung di dalam setiap kegiatan yang diselenggarakan oleh Pemerintah.

Saran, Humas dan Protokol harus dapat memberikan informasi yang akurat, bisa dipertanggung jawabkan kepada masyarakat tentang persoalan-persoalan yang terjadi di Kabupaten Indramayu, bukan hanya menyampaikan yang positif, sisi negatif pun harus disampaikan agar ada sebuah perubahan pada Pemerintahan dengan terjun langsung pada setiap peliputan kegiatan Pemerintah.

(4)

v SETDA Local Goverment through development activity and development resources to improve communication and information among the public image of district Indramayu. The Type Of Research is qualitative, research method use descriptive–qualitative method. Informant the research amounted to 7 (seven) people, with 4 (four) informant research and 3 (three) key informant. Data were obtained through indepth interviews, observation, searching, triangulation data and other literature sources. The data analysis techniques used are data reduction, data display, and conclusion drawing or verification.

The Results showed that the development activities and resource development communication and information tel Relations and Protocol implemented properly and use as a strategy to improve it’s image among the people of the district after a revision Indramayu decree regarding partnerships local journalist, the goverments activities have learning education program Al Quran, in the writing of news reporter were never directed by the goverment and goverment oversight on these activities through facebook, website, and clipping news.

Research conclusion is relations strategies and protocols to improve the image of the goverment through the coaching and development of communication and information in implementation involves journalist as social control and community supporters in any activities organized by the goverment.

The advice, Public Relations and Protocol must be able to provide accurate information, can be justified to the public about the problems that occur in Indramayu district, not only to deliver a positive, negative side must be delivered so that there is a change in government to jump directly to any coverage Goverment activities.

(5)

vi

KATA PENGANTAR

Assalammu’alaikum Wr.Wb

Dengan menyebut nama Allah SWT yang maha pengasih lagi maha

penyayang. Segala puji bagi Allah penguasa semesta alam. Shalawat dan salam

semoga selalu tercurahkan kepada Rasul yang diutus sebagai rahmat bagi seluruh

alam, Nabi Muhammad SAW, kepada keluarganya, sahabat, dan seluruh

pengikutnya sampai akhir zaman. Berkat rahmat, ridha, petunjuk serta izin-Nya

penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan judul “Strategi Humas Dan Protokol Sekretariat Daerah (SETDA) Pemerintah Kabupaten (PEMKAB) Indramayu Melalui Kegiatan Pembinaan Dan Pengembangan Sumber Daya Komunikasi Dan Informasi Dalam Meningkatkan Citra Di Kalangan Masyarakat Kabupaten Indramayu”.

Penulis menyadari dalam penyusunan skripsi ini, banyak menemukan

kesulitan dan hambatan yang disebabkan oleh keterbatasan dan kemampuan

penulis. Namun berkat doa, usaha, semangat, bantuan dan bimbingan serta

dorongan dari berbagai pihak, disertai keinginan yang kuat dan usaha yang

sungguh-sungguh, maka akhirnya skripsi ini dapat diselesaikan sebagaimana yang

diharapkan.

Terima kasih untuk mamah dan papah tersayang yang telah memberi izin

merantau di Bandung yang senantiasa mendoakan, menyemangati, dan memantau

(6)

vii

maupun materil kepada penulis. Kakak tercinta, a Sonny terimakasih atas segala

nasehat dan kasih sayang yang tiada batas.

Skripsi ini, tidak akan terwujud tanpa adanya bantuan dari semua pihak

yang terkait, maka pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih

kepada:

1. Yth. Prof. Dr. Samugyo Ibnu Redjo, Drs., M.A, selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Komputer Indonesia, yang telah

mengeluarkan surat pengantar untuk penelitian skripsi dan

menandatangani lembar pengesahan.

2. Yth. Drs. Manap Solihat, M.Si, selaku Ketua Program Studi Ilmu Komunikasi dan Public Relations Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Komputer Indonesia sekaligus selaku dosen pembimbing

penulis yang telah membimbing, memberikan arahan dan motivasi yang

sangat baik. Kesabaran dan ketulusannya sangat berarti.

3. Yth. Melly Maulin P, M.Si, selaku dosen wali dan Sekretaris Program Studi Ilmu Komunikasi dan Public Relations Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Komputer Indonesia yang telah banyak

memberikan saran dan motivasi kepada penulis selama menjalani proses

perkuliahan hingga penyusunan penelitian ini dilakukan.

4. Yth. Bapak dan Ibu dosen tercinta di Program Studi Ilmu Komunikasi dan Public Relations Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Komputer Indonesia, Rismawaty, S.Sos., M.Si, Desayu Eka Surya, S.Sos.,

(7)

viii

M.Si, Arie Prasetio, M.Si, Yadi Supriadi, S.Sos., M.Phil, Inggar Prayoga,

S.I.Kom, Tine Agustin Wulandari, S.I.Kom, Sangra Juliano P, S.I.Kom,

terima kasih atas arahan dan dukungannya selama ini.

5. Yth. Ratna Widiastuti, A.Md selaku Sekretariat Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Komputer Indonesia.

6. Yth. Astri Ikawati, A.Md.Kom dan Rr. Sri Intan Fajarini, S.I.Kom selaku Sekretariat Program Studi Ilmu Komunikasi dan Public Relations

Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Komputer Indonesia.

7. Yth. Bupati Indramayu Ibu Hj. Anna Sophanah yang telah memberi ijin kepada penulis untuk melaksanakan penelitian di Pemerintah

Kabupaten Indramayu.

8. Yth. Kepala Bagian Humas dan Protokol Bapak Drs. Wawan Idris yang telah banyak memberi masukan sebelum dan selama penelitian ini

berlangsung.

9. Yth. Kepala Sub Bagian Protokol Bapak Nana Pasae, S.Pd terima kasih atas kesediaannya menjadi informan, dan informasi yang diberikan.

10.Yth. Kepala Sub Bagian Hubungan Antar Lembaga Bapak Mukhayat, SSTP terima kasih telah bersedia menjadi informan, dan memberikan informasi selama penulis melakukan pengumpulan data.

11.Yth. Seluruh Staff Bagian Humas dan Protokol Sekretariat Daerah Indramayu, Mamih Ecih, Mbak Teri, Mbak Iyank, Tante Sri, Mbak Ning, Mba Tuty, Papih Said, Om Ade, Mas Abi, Mas Deni, Mas Dadan, Mas

(8)

ix

maaf apabila sebelum dan selama penelitian berlangsung banyak

merepotkan.

12.Untuk made tercinta, mimi rom, mang anto, mang yus, a fery, uwa, om,

tante, teh Yeni, sepupu-sepupu dan semua keluarga di Indramayu, di

Bandung, terima kasih atas dukungan dan kasih sayangnya selama ini.

13.Sahabat-sahabat tercinta di kosan Devi Listiani Sartika, Yayu Puspitasari

Furu, Teh Rinda Pranika Surala, Mba Intan Farihah, dan sahabat-sahabat

di kampus Rani Rosmadewi, Hilda, Stefani Budi Hartanti, Lusitania

Virgestian, Ade Fitriana Simbolon, Fanany Hidayati Asmara, Citra

Mustikawati dan Aditya Utomo. Semua teman-teman anak bimbingan Pak

Manap, Novi, Apsari, Ghea, Citra, Santi, Igoy, dan Ika, yang senantiasa

menghabiskan waktu bersama-sama dengan saling mendukung dan

mendoakan serta berbagi informasi.

14.Kak Tomi, terimakasih atas dukungan dan doa yang diberikan.

15.Para informan penelitian, Mbak Ir, Pak Adun, Om Ugem, Pak Pitrahari,

terima kasih banyak atas kesediaannya menjadi informan.

16.Teman-teman GOR Angsa Putih Cisitu Lama, Bapak Robert Siregar dan

keluarga, Beni, Ichsan, Cahya, semangat sehat.

17.Teman-teman LDK UMMI Dept An-Nisa Universitas Komputer

Indonesia, Teh Cupi, Teh Ryan, dan teman-teman seperjuangan angkatan

2008 IK.3 Windy Novita Wulandari, Lina Marlina, Dinda Ramadhanti,

Aldi Setia Prabowo, M. Feby Ardiansyah, IK Humas 3, IK Humas dan IK

(9)

x

18.Pembina Rumah Belajar Permata Hati Ibu Puji dan Kakak-kakak

pembimbing, Heraklos Dimas, Katherina Sularko, Azis Muttaqin,

Fabianushaka, Henricus Angga dan adik-adik Rumah Belajar Permata Hati

yang telah mewarnai hari-hari peneliti dengan canda-tawanya.

19.Mamanya Dd Nisa, Mba yu, thank you for delivery. Teliviany Adros, Wieduri

20.Bapak dan Ibu Guru tercinta dari Sekolah Dasar hingga menengah atas

yang telah mencurahkan ilmu dan kasih sayangnya hingga peneliti dapat

menempuh pendidikan di jenjang yang lebih tinggi.

21.Serta semua pihak yang telah memberikan dukungan dan bantuannya yang

tidak dapat peneliti sebutkan satu persatu. Semoga Allah membalasnya

dengan yang lebih baik.

Untuk kesempurnaan skripsi ini, kritik dan saran yang bersifat

membangun sangat peneliti nantikan. Demikian skripsi ini dibuat semoga

bermanfaat.

Wassalamu’alaikum Wr.Wb.

Bandung, Agustus 2012

(10)

xi

LEMBAR PENGESAHAN ... i

SURAT PERNYATAAN ... ii

LEMBAR PERSEMBAHAN ... iii

ABSTRAK ... iv

ABSTRACK ... v

KATA PENGANTAR ... vi

DAFTAR ISI ... xii

DAFTAR TABEL ... xv

DAFTAR GAMBAR ... xvi

DAFTAR LAMPIRAN ... xvii

BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1 Latar Belakang Masalah ... 1

1.2 Rumusan Masalah ... 8

1.2.1 Pertanyaan Makro ... 8

1.2.2 Pertanyaan Mikro... 9

1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian ... 10

1.3.1 Maksud Penelitian ... 10

(11)

xii

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ... 13

2.1.1 Tinjauan Tentang komunikasi ... 13

2.1.2 Tinjauan Tentang Komunikasi Organisasi ... 20

2.1.3 Tinjauan Tentang Pemerintahan ... 23

2.1.4 Tinjauan Tentang Humas Pemerintahan ... 26

2.1.5 Tinjauan Tentang Kegiatan Pembinaan dan Pengembangan Sumber Daya Komunikasi dan Informasi ... 29

2.1.6 Tinjauan Tentang Strategi ... 31

2.1.7 Tinjauan Tentang Citra ... 33

2.1.8 Tinjauan Tentang Masyarakat ... 34

2.2 Kerangka Pemikiran ... 36

2.2.1 Kerangka Teoritis ... 36

2.2.2 Kerangka Konseptual ... 37

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN ... 45

3.1 Objek Penelitian ... 45

3.1.1 Profil Daerah Kabupaten Indramayu ... 45

3.1.2 Profil Humas dan Protokol SETDA Indramayu ... 52

(12)

xiii

3.2.2 Teknik Pengumpulan Data ... 66

3.2.2.1 Studi Pustaka ... 66

3.2.2.2 Studi Lapangan ... 68

3.2.3 Teknik Penentuan Informan ... 70

3.2.3.1 Informan Penelitian ... 70

3.2.3.2 Informan Kunci ... 71

3.2.4 Teknik Analisa Data ... 72

3.2.5 Uji Keabsahan Data ... 74

3.2.6 Lokasi dan Waktu Penelitian ... 77

3.2.6.1 Tempat Penelitian ... 77

3.2.6.2 Waktu Penelitian ... 77

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 79

4.1 Profil Informan ... 81

4.1.1 Informan Penelitian ... 82

4.1.2 Informan Kunci ... 83

4.2 Analisis Deskriptif Hasil Penelitian ... 85

4.2.1 Pencarian Fakta ... 85

(13)

xiv

BAB V PENUTUP ... 112

5.1 Kesimpulan ... 112

5.2 Saran ... 115

DAFTAR PUSTAKA ... 118

LAMPIRAN-LAMPIRAN ... 120

(14)

xv

Tabel 3.1 Daftar nama-nama Bupati Indramayu ... 47

Tabel 3.2 Struktur Organisasi SETDA Indramayu ... 58

Tabel 3.3 Program Kerja Humas dan Protokol SETDA Indramayu ... 59

Tabel 3.4 Daftar Desa dan Kecamatan Sekabupaten Indramayu ... 64

Tabel 3.5 Nama-nama Informan Penelitian ... 71

Tabel 3.6 Nama-nama Key Informan ... 72

(15)

xvi

Gambar 3.1 Pendopo Kabupaten Indramayu ... 48

Gambar 3.2 Lambang Kabupaten Indramayu ... 49

Gambar 4.1 Bupati Indramayu saat menerima piala ... 104

Gambar 4.2 Wakil Bupati Banjar ... 106

Gambar 4.3 Suasana Belajar di Pesantren Tamyiz ... 106

Gambar 4.4 Bupati Indramayu pada saat Launching beasiswa santri ... 107

(16)

xvii

Lampiran 1 : Surat Penugasan Pembimbing ... 121

Lampiran 2 : Surat Research ... 122

Lampiran 3 : Surat Balasan Research ... 123

Lampiran 4 : Lembar Revisi SUP ... 124

Lampiran 5 : Surat Rekomendasi mengikuti Sidang Sarjana ... 125

Lampiran 6 :Berita Acara Bimbingan ... 126

Lampiran 7 : Pedoman Wawancara ... 127

Lampiran 8 : Gambar website humasindramayu.com ... 176

Lampiran 9 : Gambar facebook Humas dan Protokol ... 176

(17)

1 BAB I

PENDAHULUAN

1.1Latar Belakang Masalah

Di dunia Pemerintahan, humas bertugas menjalankan kegiatan kebijakan

publik dan pelayanan publik. Salah satu kegiatan Humas Pemerintah dalam

bidang kebijakan publik adalah memberikan berbagai informasi tentang kebijakan

pemerintahan yang mengikat rakyat atau masyarakat. Sedangkan untuk pelayanan

publik adalah memberikan pelayanan terbaik, dengan birokrasi yang tidak

berbelit-belit untuk memberikan kepuasan kepada rakyat atau masyarakat

sehingga dunia pemerintahan memperoleh citra positif dari rakyat atau publik.

Esensi tujuan humas di dunia pemerintahan, seperti halnya humas di dunia

bisnis adalah membuat berbagai program pemerintahan yang dapat membentuk,

meningkatkan dan memelihara citra positif dan reputasi baik agar dapat

memperoleh opini publik yang menguntungkan, serta dukungan dan simpati

rakyat atau publik. Citra sengaja diciptakan oleh humas di dalam dunia

pemerintahan, dalam bentuk events (kegiatan-kegiatan), campaigns

(kampanye-kampanye), dan programs (program-program jangka panjang).

Image is the impression, the feeling, the conception which the public has

(18)

perusahaan (Bill Canton, dalam Soemirat dan Ardianto. 2008:111-112).

Istilah lain citra adalah favorable public opinion (opini publik yang

menguntungkan).

Citra memiliki beberapa jenis yaitu, citra bayangan (mirror image) adalah

citra yang melekat pada orang atau anggota-anggota organisasi, citra yang berlaku

(current image) adalah kebalikan dari citra bayangan atau pandangan yang dianut oleh pihak-pihak luar mengenai suatu organisasi, wish image atau citra yang

diharapkan adalah suatu citra yang diinginkan oleh pihak manajemen, citra

perusahaan atau citra lembaga (corporate image) adalah citra dari suatu organisasi

secara keseluruhan, dan yang terakhir yaitu citra majemuk (multiple image).

Humas dalam dunia pemerintahan dilakukan, baik ke dalam (publik

internal) maupun ke luar (publik eksternal). Kegiatan humas yang bersifat

internal, yaitu mengadakan analisis terhadap kebijakan partai politik yang sudah

dan sedang berjalan, mengadakan perbaikan sebagai kelanjutan dari analisis yang

dilakukan terhadap kebijakan publik, baik yang sedang berjalan maupun terhadap

perencanaan kebijakan publik baru. Kegiatan humas eksternal, yaitu memberikan

atau menyebarkan pernyataan-pernyataan secara jujur dan objektif kepada publik,

dengan dasar mengutamakan kepentingan publik. Pesan yang disampaikan harus

direncanakan secermat mungkin sehingga pada tahap selanjutnya rakyat atau

masyarakat akan menaruh simpati dan kepercayaan terhadap pemerintahan.

Kegiatan humas di dunia pemerintahan harus mengemban fungsi yang

(19)

server the public’s interest), memelihara komunikasi yang baik (maintain a good

communication), menitikberatkan pada moral dan tingkah laku yang baik (to

stress a good morals and manners) (diadaptasi dari Arifin, 2003).

Kegiatan humas di dunia pemerintahan harus benar-benar untuk

kepentingan rakyat atau publik sehingga seorang pejabat humas harus mampu

menciptakan, membina, serta memelihara hubungan ke dalam dan ke luar. Pejabat

humas adalah seorang profesional atau komunikator profesional, ia diangkat oleh

lembaga pemerintah dengan tugas melayani informasi kebijakan publik dan

pelayanan.

Adanya unit kehumasan pada setiap instansi pemerintah merupakan suatu

keharusan fungsional dalam rangka penyebaran tentang aktivitas instansi tersebut

baik ke dalam maupun ke luar yaitu kepada masyarakat pada umumnya. Humas

merupakan suatu alat untuk memperlancar jalannya interaksi serta penyebaran

informasi melalui siaran pers, radio, televisi, dan media lainnya.

Secanggih apapun teknologi, namun komunikasi di antara orang-orang di

dalam sebuah organisasi dan pemerintahan tetap diperlukan, karena komunikasi

antar individu tidak bergantung pada teknologi melainkan lebih bergantung pada

kekuatan dalam masyarakat dan lingkungannya, menurut Bride dan Laswell

bahwa komunikasi itu roh dan jiwanya dinamika kehidupan masyarakat oleh

sebab itu peran komunikasi menjadi semakin penting dalam pemerintahan

(20)

Berhasil atau tidaknya kegiatan komunikasi dapat ditentukan oleh berbagai

faktor antara lain “strategi dan taktik” berkomunikasi yang dikembangkan

komunikator. Apabila komunikasi itu dilihat dalam lingkup pemerintah, maka

aparatur pemerintah sebagai komunikator dan masyarakatnya sebagai komunikan.

Dengan demikian, strategi komunikasi, baik secara makro (planned

multimedia strategy) maupun secara mikro (single communication medium strategy) mempunyai fungsi ganda:

1. Menyebarluaskan pesan komunikasi yang bersifat informatif, persuasif,

dan instruktif secara sistematis kepada sasaran untuk memperoleh hasil

yang optimal.

2. Menjembatani “kesenjangan budaya” (cultural gap) akibat kemudahan diperolehnya dan kemudahan dioperasionalkannya media massa yang

begitu ampuh, yang jika dibiarkan akan merusak nilai-nilai budaya.

(Effendy, 2008:28)

Strategi pada hakikatnya adalah perencanaan (planning) untuk mencapai suatu tujuan. Namun, untuk mencapai tujuan tersebut, strategi tidak berfungsi

sebagai peta jalan yang hanya menunjukan arah saja, tetapi harus menunjukan

bagaimana taktik operasionalnya. (Effendy, 2008:29)

Setiap Lembaga atau Instansi tentu ingin berhasil mencapai tujuannya,

keberhasilan tersebut tidak dapat dicapai hanya berdasarkan kemampuan yang ada

pada Instansi itu saja. Fokuskan perhatian kepada strategi komunikasi, karena

(21)

strategi komunikasi yang pada akhirnya akan menimbulkan citra atau kepercayaan

dari publik sasaran atau masyarakat umum. Tujuan dan sasaran pokok tersebut

harus realistis, bukan khayalan serta dapat diukur, baik secara kualitas maupun

kuantitas, bermanfaat bagi semua orang atau individu, menyebutkan jangka waktu

pencapaian dan jangka waktu berlaku. Tujuan dan sasaran tersebut mengikat, baik

untuk kepentingan organisasi dan publik internal maupun eksternal dan sebagai

feedback-nya adalah dapat menciptakan citra positif.

Menghadapi era globalisasi dan teknologi informasi yang semakin canggih

kiranya sudah sangat tepat fokus perhatian pakar dan ahli komunikasi ditujukan

pada strategi dan taktik berkomunikasi, walaupun di sisi lain akan menimbulkan

pengaruh yang tidak diharapkan.

Hampir semua aparatur pemerintahan paham tentang komunikasi namun

tidak semuanya memahami bagaimana berkomunikasi secara efektif, khususnya

dalam rangka penyelenggaraan pemerintahan yang mencakup “pemberian

pelayanan, pemberdayaan, dan bersama-sama masyarakat mencapai kebahagiaan

sebesar-besarnya tanpa merugikan pihak lain secara illegal”. Kelihatannya

pernyataan tersebut sepele namun ketika dilakukan secara empirik di lapanagn

tidak jarang menimbulkan masalah bahkan sering memunculkan konflik antar

individu, kelompok maupun secara kelembagaan.

Komunikasi efektif mensyaratkan adanya pendekatan faktual, dan aktual

namun sebelumnya perlu penguasaan dan pemahaman komunikasi yang benar

(22)

berkomunikasi atas dasar hati nurani, antara lain dengan menerapkan apa yang

disebut G. Terry “4C” yakni: completeness, claryteness, correctness, dan

consiceness. Pernyataan tersebut sangat relevan dengan kondisi penyelenggaraan pemerintahan era reformasi yang saat ini memasuki pasca otonomi daerah dengan

mengedepankan transparansi dan keterbukaan. Namun dalam prakteknya masih

jauh dari yang diharapkan warga masyarakat maupun sesama aparatur sendiri.

Hakikat pelayanan kepada masyarakat bermakna menciptakan kondisi

yang kondusif sehingga memungkinkan bagi setiap anggota masyarakat

mengembangkan kemampuan dan kreativitasnya demi mencapai kemajuan

bersama. Oleh karena itu Sekretariat Daerah Pemerintah Kabupaten Indramayu

mempunyai visi dan misi. Visi adalah suatu pandangan jauh tentang Pemerintah

Kabupaten, tujuan-tujuan Pemerintah Kabupaten dan apa yang harus dilakukan

untuk mencapai tujuan tersebut pada masa yang akan datang. Visi tidak dapat

dituliskan secara lebih jelas menerangkan detail gambaran sistem yang ditujunya,

dikarenakan perubahan ilmu serta situasi yang sulit diprediksi selama masa yang

panjang tersebut. Sedangkan misi adalah pernyataan tentang apa yang harus

dikerjakan oleh Instansi dalam usahanya mewujudkan visi. Misi Instansi adalah

tujuan dan alasan mengapa Pemerintah Kabupaten itu ada. Misi juga akan

memberikan arah sekaligus batasan tetap Instansi.

Untuk mencapai visi dan misinya Pemerintah Kabupaten Indramayu

mempunyai strategi dalam menciptakan citra yang positif melalui kegiatan

pembinaan dan pengembangan sumber daya komunikasi dan informasi yang

(23)

artinya jika kegiatan ini tidak dilakukan ataupun tidak menuai hasil yang di

harapkan akibatnya akan terjadi krisis pemerintahan, krisis kepercayaan antar

lembaga, dan roda perekonomian pun akan melemah, akibat-akibat yang akan

terjadi akan di rasakan oleh semua kalangan masyarakat di Kabupaten Indramayu.

Oleh karena itu Humas dan Protokol SETDA Indramayu yang merupakan

peran utama dalam melakukan kegiatan pembinaan dan pengembangan sumber

daya komunikasi dan informasi harus bersungguh-sungguh melakukan kegiatan

tersebut secara terus menerus bersama-sama dengan seluruh kalangan masyarakat

di Indramayu demi terwujudnya pencitraan yang positif dan visi misi Kabupaten

Indramayu pun akan tercapai sesuai dengan yang diharapkan.

Peran masyarakat dan wartawan disini juga sangat penting dalam

mendukung kegiatan tersebut. Wartawan adalah orang yang menyajikan fakta,

menafsirkan fakta, dan mempromosikan fakta. Berdasarkan tugas wartawan

tersebut, wartawan dianggap telah menjalankan tugasnya apabila telah menyajikan

berita dan peristiwa yang memenuhi tugas-tugasnya. Hanya saja dalam setiap

pelaksanaannya, setiap wartawan memiliki tanggung jawab moral untuk

mengemban tugas tersebut dengan sikap dasar objektif, akurat, proporsional, dan

atas dasar niat baik.

Dalam hal ini berdasarkan peraturan daerah Kabupaten Indramayu Nomor

7 Tahun 2008 tentang Sekretariat Daerah dan Sekretariat Dewan Perwakilan

Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Indramayu dan peraturan Bupati Indramayu

(24)

Antar Lembaga yang menyiapkan bahan pelaksanaan pengkoordinasian dan

memfasilitasi kegiatan penyebaran informasi kepada masyarakat, penerbitan,

pameran, publikasi, dan pemberitaan pembangunan Pemerintah Kabupaten

Indramayu serta Sub Bagian Bina Informasi yang menyiapkan bahan pelaksanaan

dan pengkoordinasian kegiatan pembinaan media tradisional, media cetak, media

elektronik serta kehumasan.

Jika Bagian Humas dan Protokol Sekretariat Daerah Pemerintah

Kabupaten Indramayu berhasil menjalankan strategi dengan baik maka

Pemerintah Kabupaten Indramayu akan mendapatkan umpan balik yang sangat

besar dari khalayak eksternalnya yaitu masyarakat Kabupaten Indramayu untuk

mencapai tujuannya dalam meningkatkan citra yang positif di kalangan

masyarakat Kabupaten Indramayu sesuai dengan visi dan misinya yaitu

terwujudnya Indramayu yang Religius, Maju, Mandiri, dan Sejahtera (REMAJA).

1.2Rumusan Masalah 1.2.1 Pertanyaan Makro

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan tersebut, maka

(25)

1.2.2 Pertanyaan Mikro

Bertolak dari rumusan masalah pada pertanyaan makro di atas, peneliti

menyajikan pertanyaan mikro yang sesuai dengan fokus penelitian diantaranya

sebagai berikut:

1. Bagaimana pencarian fakta Humas dan Protokol Sekretariat Daerah Pemerintah Kabupaten Indramayu melalui kegiatan pembinaan dan

pengembangan Sumber Daya komunikasi dan informasi dalam

membangun citra di kalangan masyarakat Kabupaten Indramayu?

2. Bagaimana perencanaan Humas dan Protokol Sekretariat Daerah Pemerintah Kabupaten Indramayu melalui kegiatan pembinaan dan

pengembangan Sumber Daya komunikasi dan informasi dalam

membangun citra di kalangan masyarakat Kabupaten Indramayu?

3. Bagaimana kegiatan berkomunikasi Humas dan Protokol Sekretariat Daerah Pemerintah Kabupaten Indramayu melalui kegiatan pembinaan

dan pengembangan Sumber Daya komunikasi dan informasi dalam

membangun citra di kalangan masyarakat Kabupaten Indramayu?

4. Bagaimana pengawasan atau evaluasi Humas dan Protokol Sekretariat Daerah Pemerintah Kabupaten Indramayu melalui kegiatan

(26)

informasi dalam membangun citra di kalangan masyarakat Kabupaten

Indramayu?

1.3Maksud dan Tujuan Penelitian 1.3.1 Maksud Penelitian

Maksud dari penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan,

menjelaskan, menjawab, menganalisa, dan menceritakan tentang strategi

humas yang dilakukan Humas dan Protokol Sekretariat Daerah Pemerintah

Kabupaten Indramayu melalui kegiatan pembinaan dan pengembangan

Sumber Daya komunikasi dan informasi.

1.3.2 Tujuan Penelitian

Tujuan utama dari penelitian ini adalah untuk mengetahui strategi

Humas dan Protokol Sekretariat Daerah Kabupaten Indramayu dalam

meningkatkan citra di kalangan masyarakat Kabupaten Indramayu melalui

kegiatan pembinaan dan pengembangan Sumber Daya komunikasi dan

informasi adalah sebagai berikut :

1. Untuk mengetahui pencarian fakta Humas dan Protokol Sekretariat Daerah Pemerintah Kabupaten Indramayu melalui

(27)

dan informasi dalam membangun citra di kalangan masyarakat

Kabupaten Indramayu.

2. Untuk mengetahui perencanaan Humas dan Protokol Sekretariat Daerah Pemerintah Kabupaten Indramayu melalui kegiatan

pembinaan dan pengembangan Sumber Daya komunikasi dan

informasi dalam membangun citra di kalangan masyarakat

Kabupaten Indramayu.

3. Untuk mengetahui kegiatan berkomunikasi Humas dan Protokol Sekretariat Daerah Pemerintah Kabupaten Indramayu melalui

kegiatan pembinaan dan pengembangan Sumber Daya komunikasi

dan informasi dalam membangun citra di kalangan masyarakat

Kabupaten Indramayu.

4. Untuk mengetahui pengawasan atau evaluasi Humas dan Protokol Sekretariat Daerah Pemerintah Kabupaten Indramayu

melalui kegiatan pembinaan dan pengembangan Sumber Daya

komunikasi dan informasi dalam membangun citra di kalangan

masyarakat Kabupaten Indramayu.

1.4Kegunaan Penelitian 1.4.1 Kegunaan Teoritis

Kegiatan penelitian ini diharapkan dapat menjadi sarana untuk

pengembangan Ilmu Komunikasi secara umum, khususnya mengenai Humas

Pemerintahan yaitu strategi Humas dan Protokol Sekretariat Daerah

(28)

1.4.2 Kegunaan Praktis 1. Kegunaan bagi peneliti

a. Membuka wawasan baru tentang suatu instansi Pemerintahan

dan aktivitas kerja sebagai Humas Pemerintahan.

b. Dapat dijadikan sebagai pengalaman dalam pengembangan

suatu studi ilmu yang telah dipelajari secara teori dan sebagai

pembelajaran dalam mengaplikasikan teori kedalam suatu

permasalahan yang harus dipecahkan.

2. Kegunaan bagi Universitas

Dapat memberikan informasi yang berguna dalam

penyusunan tugas akhir atau skripsi pada kajian keilmuan yang

sama serta menambah pengetahuan bagi aktivitas akademika dan

rekan mahasiswa lainnya.

3. Kegunaan bagi Instansi

Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan

evaluasi pada strategi Humas dan protokol Sekretariat Daerah

Pemerintah Kabupaten Indramayu melalui kegiatan Pembinaan dan

Pengembangan Sumber Daya Komunikasi dan Informasi agar

dapat meningkatkan citra yang lebih positif lagi di kalangan

(29)

13 BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1.1 Tinjauan Tentang Komunikasi

Setiap orang yang hidup dalam masyarakat, sejak bangun tidur sampai

tidur lagi, secara kodrati senantiasa terlibat dalam komunikasi. Terjadinya

komunikasi adalah sebagai konsekuensi hubungan sosial (social relations).

Masyarakat paling sedikit terdiri dari dua orang yang saling berhubungan satu

sama lain yang, karena berhubungan, menimbulkan interaksi sosial (social interaction). Terjadinya interaksi sosial disebabkan interkomunikasi

(intercommunication).

Komunikasi dalam pengertian umum dapat dilihat dari dua segi:

a. Pengertian komunikasi secara etimologis

Secara etimologis atau menurut asal katanya, istilah kata komunikasi atau

communication dalam bahasa Inggris berasal dari kata Latin communis yang berarti “sama”, communico, communicatio, communicare yang berarti “membuat

sama” (to make common). Istilah pertama (communis) paling sering disebut

sebagai asal kata komunikasi, yang merupakan akar dari kata-kata Latin lainnya

yang mirip. Komunikasi menyarankan bahwa suatu pikiran, suatu makna, atau

(30)

Komunikasi berlangsung apabila antara orang-orang yang terlibat terdapat

kesamaan makna mengenai suatu hal yang dikomunikasikan. Jelasnya, jika

seseorang mengerti tentang sesuatu yang dinyatakan orang lain kepadanya, maka

komunikasi berlangsung. Dengan lain perkataan, hubungan antara mereka bersifat

komunikatif. Sebaliknya jika ia tidak mengerti, komunikasi tidak berlangsung.

Dengan lain perkataan, hubungan antara orang-orang itu tidak komunikatif.

b. Pengertian komunikasi secara terminologis

Secara terminologis komunikasi berarti proses penyampaian suatu

pernyataan oleh seseorang kepada orang lain. Dari pengertian itu jelas bahwa

komunikasi melibatkan sejumlah orang, dimana seseorang menyatakan sesuatu

kepada orang lain. Jadi, yang terlibat dalam komunikasi itu adalah manusia.

Karena itu, komunikasi yang dimaksudkan disini adalah komunikasi manusia atau

dalam bahasa asing human communication, yang sering kali pula disebut komunikasi sosial atau social communication. Komunikasi manusia sebagai singkatan dari komunikasi antarmanusia dinamakan komunikasi sosial atau

komunikasi kemasyarakatan karena hanya kepada manusia-manusia yang

bermasyarakat terjadinya komunikasi. Masyarakat terbentuk dari paling sedikit

dua orang yang saling berhubungan dengan komunikasi sebagai penjalinnya.

Robinson Crusoe, yang hidup menyendiri di sebuah pulau terpencil, tidak hidup

bermasyarakat karena dia hidup sendirian. Oleh sebab itu dia tidak berkomunikasi

(31)

c. Fungsi komunikasi

Bertolak dari pengertian dan pemaknaan komunikasi yang telah diuraikan

pada halaman sebelumnya, dapat dinyatakan bahwa komunikasi merupakan dasar

bagi semua interaksi manusia, termasuk di dalamnya interaksi kelompok. Oleh

sebab itu komunikasi dikatakan memiliki peran dominan dalam kehidupan

manusia, sehingga fungsi komunikasi adalah mencapai tujuan peran tersebut,

yaitu antara lain:

1. Mencapai pengertian satu sama lain

2. Membina kepercayaan

3. Mengkordinir tindakan

4. Merencanakan strategi

5. Melakukan pembagian pekerjaan

6. Melakukan aktivitas kelompok

7. Berbagi rasa (Hasan, 2010:22)

Dari beberapa fungsi komunikasi dalam kegiatan berkomunikasi tentu

tidak semua fungsi tersebut secara paralel menjadi tujuan, namun akan dilihat

berkomunikasi dalam konteks apa dan bagaimana, serta untuk apa. Apabila

dikaitkan dengan kepentingan organisasi Pemerintahan, maka setiap organisasi

yang secara jelas memiliki hierarkhi wewenang dan garis panduan formal yang

harus dipatuhi oleh karyawan, dalam hal ini komunikasi bertujuan untuk

(32)

Fungsi lain yang dilakukan oleh komunikasi berhubungan dengan

perannya dalam mempermudah pengambilan keputusan. Komunikasi memberikan

informasi yang diperlukan individu dan kelompok untuk mengambil keputusan

dengan memperhatikan data guna mengenali dan menilai pilihan-pilihan alternatif.

Uraian di atas mensyaratkan bahwa komunikasi memiliki empat fungsi

utama dalam suatu organisasi atau dalam kelompok tertentu, yaitu:

1. Fungsi pengawasan

2. Fungsi motivasi

3. Fungsi pengungkapan emosional

4. Fungsi informasi. (Robbins, 1996:5)

Fungsi-fungsi komunikasi tersebut di atas merupakan bagian integral dari

fungsi organisasi dan apabila masuk pada bidang pemerintahan, fungsi tersebut

ditambah dengan pemberdayaan (empowerment) oleh sebab itu perlu adanya kemampuan aplikatif dalam pengoperasionalisasikan urusan-urusan pemerintahan.

Dalam proses kerjasama di bidang pemerintahan, seorang pimpinan, wakil

pimpinan, bawahan dan siapa saja dalam organisasi itu dapat menjadi sumber

informasi atau yang menyampaikan pesan. Pesan-pesan tersebut dapat berupa

knowledge, past experience, feeling, attitudes atau emotions. Komunikator harus membuat kode atau sandi (encodes) untuk menterjemahkan ide-ide, pemikiran,

dan gagasan yang berupa pesan ke dalam rangkaian tanda-tanda yang sistematis

(33)

Dari uraian tersebut dapat disimpulkan bahwa suatu komunikasi akan

menjadi efektif ketika pesan-pesan yang disampaikan lebih banyak berorientasi

kepada kepentingan komunikan. Lain halnya dengan komunikasi yang terstruktur

berdasarkan perspektif yang dimiliki komunikator. Fungsi-fungsi komunikasi

sebagaimana telah dikemukakan, bersifat integral dengan fungsi organisasi.

Demikian juga dalam organisasi kepemerintahan, fungsi demikian harus disertai

unsur pemberdayaan (empowerment) dan lebih jauh dibutuhkan adanya suatu

kemampuan aplikatif dalam upaya pelaksanaannya.

d. Tujuan komunikasi

Apapun yang dilakukan seseorang akan bermuara pada hasil akhir yang

hendak dicapai. Jadi karena komunikasi juga dipahami sebagai suatu proses maka

sudah barang tentu ada tujuan yang hendak dicapai. Guna memperoleh

pemahaman tentang tujuan komunikasi, berikut ini dikutip beberapa pendapat

pakar komunikasi tentang tujuan komunikasi.

Berlo (1960:8-9) mengemukakan tujuan komunikasi dapat ditinjau dari

dua aspek, yakni aspek yang bersifat umum dan aspek spesifik. Tujuan

komunikasi dilihat secara umum meliputi hal-hal berikut: informative, persuasive,

entertaiment.

Ditinjau dari aspek informative, komunikasi berhubungan dengan

kemampuan intelektual seseorang untuk bertindak rasional, logis, dan konkrit,

bisa saja suatu informasi berkembang namun tidak jelas sumbernya dari mana,

(34)

yang berkembang saat itu dan sebelumnya. Sedangkan komunikasi ditinjau dari

aspek persuasive, berkaitan erat dengan kejiwaan dan emosional. Artinya

berkomunikasi secara persuasive adalah, berkomunikasi dalam rangka mempengaruhi orang lain dengan usaha mengubah keyakinan, nilai, atau sikap

mereka.

Bettinghous (1974), “...komunikasi manusia secara persuasive adalah dalam rangka mempengaruhi orang lain dengan usaha mengubah keyakinan, nilai,

atau sikap mereka”. Pengungkapan pesan melalui cara-cara verbal dan non verbal

untuk memperoleh respons tertentu dari individu atau kelompok lain juga

merupakan bentuk komunikasi persuasive.

Burke (dalam Larson, 1986), memandang bahwa persuasi sebagai “The cocreation of a state of identification or alignment between a source and a

receiver that results from the use of symbols” (penciptaan bersama dari suatu pernyataan identifikasi atau kerja sama diantara sumber pesan dengan penerima

pesan yang diakibatkan oleh penggunaan simbol-simbol). Sementara itu

komunikasi bertujuan untuk menghibur (to entertaint), berkaitan dengan hal-hal yang menyenangkan, misalnya berbentuk hiburan, kesenian, lawakan, dan

semacam dengan itu. (Hasan, 2010:26)

Sedangkan tujuan komunikasi yang bersifat spesifik dikemukakan oleh

Barlo (1960:10) dapat diartikan sebagai:

(35)

2. Berpusat pada perilaku, yaitu diekspresikan dalam pengertian perilaku manusia.

3. Cukup relevan bagi kita untuk dapat untuk dapat menghubungkannya dengan perilaku komunikasi yang aktual.

4. Konsisten dengan cara orang-orang berkomunikasi. (Hasan, 2010:27)

Dari pengertian komunikasi secara umum dan secara spesifik, dapat

disimpulkan bahwa tujuan komunikasi pada hakekatnya adalah mencapai

pengertian bersama antara komunikator dan komunikan.

Dalam pengertian paradigmatis, komunikasi mengandung tujuan tertentu;

ada yang dilakukan secara lisan, secara tatap muka, atau melalui media, baik

media massa surat kabar, radio, televisi, atau film, maupun media nonmassa,

misalnya surat, telepon, papan pengumuman, poster, spandoek, dan sebagainya.

Jadi komunikasi dalam pengertian paradigmatis bersifat intensional

(intentional), mengandung tujuan; karena itu harus dilakukan dengan perencanaan. Sejauh mana kadar perencanaan itu, bergantung kepada pesan yang

akan dikomunikasikan dan pada komunikan yang akan dijadikan sasaran.

Mengenai pengertian komunikasi secara paradigmatis ini banyak definisi

yang dikemukakan para ahli, tetapi dari sekian definisi itu dapat disimpulkan

secara lengkap dengan menampilkan maknanya yang hakiki, yaitu: komunikasi

adalah proses penyampaian suatu pesan oleh seseorang kepada orang lain untuk

memberi tahu atau untuk mengubah sikap, pendapat, atau perilaku, baik langsung

secara lisan, maupun tak langsung melalui media.

Dalam definisi tersebut tersimpul tujuan, yakni memberitahu atau

(36)

dari segi penyampai pernyataan, komunikasi yang bertujuan bersifat informatif

dan persuasif. Komunikasi persuasif (persuasive communication) lebih sulit dari

pada komunikasi informatif (informative communication), karena memang tidak mudah untuk mengubah sikap, pendapat, atau perilaku seseorang atau sejumlah

orang.

2.1.2 Tinjauan Komunikasi Organisasi

a. Pengertian Komunikasi Organisasi.

Istilah organisasi berasal dari bahasa Latin organizare, yang secara harfiah

berarti paduan dari bagian-bagian yang satu sama lainnya saling bergantung. Di

antara para ahli ada yang menyebut paduan itu sistem, ada juga yang

menamakannya sarana.

Everet M. Rogers dalam bukunya Communication in Organization, mendefinisikan organisasi sebagai suatu sistem yang mapan dari mereka yang

bekerja sama untuk mencapai tujuan bersama, melalui jenjang kepangkatan, dan

pembagian tugas. Robert Bonnington dalam buku Modern Business: A Systems Approach, mendefinisikan organisasi sebagai sarana dimana manajemen

mengkoordinasikan sumber bahan dan sumber daya manusia melalui pola struktur

formal dari tugas-tugas dan wewenang.

Korelasi antara ilmu komunikasi dengan organisasi terletak pada

peninjauannya yang terfokus kepada manusia-manusia yang terlibat dalam

(37)

komunikasi apa yang berlangsung dalam organisasi, metode dan teknik apa yang

dipergunakan, media apa yang dipakai, bagaimana prosesnya, faktor-faktor apa

yang menjadi penghambat, dan sebagainya. Jawaban-jawaban bagi

pertanyaan-pertanyaan tersebut adalah untuk bahan telaah untuk selanjutnya menyajikan

suatu konsepsi komunikasi bagi suatu organisasi tertentu berdasarkan jenis

organisasi, sifat organisasi, dan lingkup organisasi dengan memperhitungkan

situasi tertentu pada saat komunikasi dilancarkan.

Komunikasi organisasi adalah pengiriman dan penerimaan berbagai pesan

organisasi di dalam kelompok formal maupun informal dari suatu organisasi

(Wiryanto, 2005). Komunikasi formal adalah komunikasi yang disetujui oleh

organisasi itu sendiri dan sifatnya berorientasi kepentingan organisasi. Isinya

berupa cara kerja di dalam organisasi, produktivitas, dan berbagai pekerjaan yang

harus dilakukan dalam organisasi. Misalnya: memo, kebijakan, pernyataan, jumpa

pers, dan surat-surat resmi. Adapun komunikasi informal adalah komunikasi yang

disetujui secara sosial. Orientasinya bukan pada organisasi, tetapi lebih kepada

anggotanya secara individual.

b. Dimensi-Dimensi Komunikasi dalam Kehidupan Organisasi

1. Komunikasi internal.

Komunikasi internal organisasi adalah proses penyampaian pesan antara

anggota-anggota organisasi yang terjadi untuk kepentingan organisasi, seperti

(38)

Proses komunikasi internal ini bisa berwujud komunikasi antarpribadi atau pun

komunikasi kelompok. Juga komunikasi bisa merupakan proses komunikasi

primer maupun sekunder (menggunakan media nirmassa). Komunikasi internal ini

lazim dibedakan menjadi dua, yaitu:

a. Komunikasi vertikal, yaitu komunikasi dari atas ke bawah dan dari

bawah ke atas. Komunikasi dari pimpinan kepada bawahan dan

dari bawahan kepada pimpinan. Dalam komunikasi vertikal,

pimpinan memberikan instruksi-instruksi, petunjuk-petunjuk,

informasi-informasi kepada bawahannya. Sedangkan bawahan

memberikan laporan-laporan, saran-saran, pengaduan-pengaduan

kepada pimpinan.

b. Komunikasi horizontal atau lateral, yaitu komunikasi antara

sesama seperti dari karyawan kepada karyawan, manajer kepada

manajer. Pesan dalam komunikasi ini bisa mengalir di bagian yang

sama di dalam organisasi atau mengalir antarbagian. Komunikasi

lateral ini memperlancar pertukaran pengetahuan, pengalaman,

metode, dan masalah. Hal ini membantu organisasi untuk

menghindari beberapa masalah dan memecahkan yang lainnya,

serta membangun semangat kerja dan kepuasan kerja.

2. Komunikasi eksternal.

Komunikasi eksternal organisasi adalah komunikasi antara pimpinan

(39)

ini lebih banyak dilakukan oleh kepala hubungan masyarakat dari pada pimpinan

sendiri. Yang dilakukan sendiri oleh pimpinan hanyalah terbatas pada hal-hal

yang dianggap sangat penting saja. Komunikasi eksternal terdiri dari jalur secara

timbal balik:

a. Komunikasi dari organisasi kepada khalayak. Komunikasi ini

dilaksanakan umumnya bersifat informatif, yang dilakukan

sedemikian rupa sehingga khalayak merasa memiliki keterlibatan,

setidaknya ada hubungan batin. Komunikasi ini dapat melalui

berbagai bentuk, seperti: majalah organisasi, press release, artikel

surat kabar atau majalah, pidato radio, film dokumenter, brosur,

leaflet, poster, konferensi pers.

b. Komunikasi dari khalayak kepada organisasi. Komunikasi dari

khalayak kepada organisasi merupakan umpan balik sebagai efek

dari kegiatan dan komunikasi yang dilakukan oleh organisasi.

2.1.3 Tinjauan tentang Pemerintahan

Secara etimologis kata pemerintahan berasal dari kata “pemerintah”, kata

pemerintah sendiri berasal dari kata “perintah” yang berarti menyuruh melakukan

sesuatu pekerjaan (Pamuji, 1985:22). Namun tinjauan asal kata “pemerintahan“

sebenarnya berasal dari kata dalam bahasa Inggris ”Government” yang diterjemahkan sebagai “pemerintah” dan “pemerintahan” dalam banyak tulisan.

(40)

makna pemerintahan, karena Samuel Edward Finer mengartikan kata government

sebagai Public Servant yakni “pelayanan”. Sehingga Samuel Edward Finer

menyimpulkan bahwa kata “government” dapat memiliki arti:

1. Menunjuk kepada kegiatan atau proses memerintah, yakni melakukan kontrol atas pihak lain (the activity or the process of govering).

2. Menunjuk pada masalah-masalah negara dalam kegiatan atau proses dijumpai.

3. Menunjukan cara, metoda atau sistem dengan suatu masyarakat tertentu diperintah (the manner, method or system by which a particular society is governed). (Samuel Edward Finer 1974:3-4 dalam Hasan, 2010:1)

Pemerintahan adalah organisasi yang memiliki hak untuk melaksanakan

kewenangan berdaulat atau tertinggi. Pemerintah dalam arti luas merupakan

sesuatu yang lebih besar dari pada suatu kementrian yang diberi tanggungjawab

memelihara perdamaian dan keamanan negara.

Pemikiran dasar dibentuknya pemerintahan adalah untuk menjaga sistem

ketertiban agar masyarakat dapat melakukan aktivitas kehidupannya secara wajar.

Dalam perkembangan selanjutnya aktivitas masyarakat semakin beragam dan

meluas, demikian juga pola hubungan dan interaksi yang berkembang, maka

berkembang pulalah aktivitas pemerintah menjadi sebagai pemberi pelayanan

terbaik bagi masyarakat.

Hakekat pelayanan kepada masyarakat bermakna menciptakan kondisi

yang kondusif sehingga memungkinkan bagi setiap anggota masyarakat untuk

mengembangkan kemampuan dan kreativitasnya demi kemajuan bersama.

Dengan demikian secara umum tugas pokok pemerintahan dapat mencakup

(41)

1. Keamanan dari segala kemungkinan serangan dari luar, dan menjaga agar

tidak terjadi pemberontakan dari dalam yang dapat menggulingkan

pemerintahan yang sah melalui cara-cara kekerasan.

2. Ketertiban, dengan cara mencegah terjadinya tawuran, gontok-gontokan

dan konflik antar suku di antara warga masyarakat, dan menjamin

berlangsungnya perubahan dan perkembangan dalam masyarakat secara

damai.

3. Keadilan, setiap warga masyarakat mempunyai hak untuk diperlakukan

secara adil sesuai porsi dari profesionalisasi kemampuan dan aktivitasnya.

Secara konkrit keadilan terhadap masyarakat dapat diwujudkan melalui

keputusan-keputusan, kebijakan yang dikeluarkan maupun yang ditetapkan

oleh pejabat yang berwenang. Dalam kondisi tersebut pemerintah harus

mampu berdiri kokoh secara netral dan tidak berpihak pada golongan

manapun.

4. Kesejahteraan sosial, guna meningkatkan kesejahteraan sosial masyarakat

pemerintah membantu orang-orang tidak mampu, orang-orang cacat, dan

anak-anak terlantar, menampung serta menyalurkan para pencari kerja dan

gelandangan kepada sektor-sektor formal, sehingga semua anggota

masyarakat dapat merasakan dan menikmati tingkat kesejahteraan sesuai

kemampuan dan profesi yang dimiliki.

5. Ekonomi, dalam bidang ekonomi pemerintah harus mampu menelorkan

berbagai kebijakan yang menguntungkan masyarakat luas, misalnya

(42)

kerja baru, mengendalikan laju inflasi, serta mampu menjamin

pertumbuhan ekonomi masyarakat dan negara.

6. Pekerjaan umum, dalam bidang ini pemerintah memiliki tugas pokok

dalam memberikan pelayanan terhadap bidang-bidang yang tidak mungkin

dilakukan lembaga non pemerintah. Kegiatan pekerjaan umum antara lain

mencakup penyediaan fasilitas pendidikan pelayanan pos dan pencegahan

penyakit menular serta pembangunan jalan dan jembatan.

7. Pemeliharaan sumber daya alam dan lingkungan hidup, bidang ini

mencakup pemeliharaan air, tanah, dan hutan. Untuk bidang ini tugas

pemerintah mencakup pula memajukan kegiatan penelitian dan

pengembangan guna pemanfaatan sumber daya alam dengan

mengedepankan keseimbangan antara pemakaian dan pengembangan.

Untuk dapat mengemban semua tugas pokok tersebut di atas pemerintah

membutuhkan dukungan dari aparatur pemerintah yang tangguh dan proffesional

dan mampu berbuat lokal serta bersaing secara global. Seiring dengan tuntutan

tersebut peningkatan kualitas aparatur pemerintah harus dilakukan rekruitmen

sejak dini agar pada saatnya tiba aparatur telah benar-benar siap dan matang untuk

menjalankan peran tugas pokok tersebut di atas.

2.1.4 Tinjauan tentang Humas Pemerintahan

Humas tidak hanya ada di perusahaan-perusahaan. Dalam pemerintahan

pun sangat diperlukan karena pemerintah memiliki kepentingan dan tujuan yang

(43)

Rosady Ruslan mengemukakan empat macam tugas pokok humas

pemerintah adalah sebagai berikut:

a. Mengamati dan mempelajari tentang hasrat, keinginan-keinginan dan

aspirasi yang terdapat dalam masyarakat.

b. Kegiatan memberikan nasihat/sumbang saran untuk menanggapi apa yang

sebaiknya dilakukan oleh instansi/lembaga pemerintah seperti yang

dikehendaki oleh pihak publiknya.

c. Kemampuan untuk mengusahakan terjadinya hubungan memuaskan yang

diperoleh antara hubungan publik dengan para aparat pemerintahan.

d. Memberikan penerangan/informasi tentang apa yang telah diupayakan oleh

suatu lembaga/instansi pemerintah yang bersangkutan.

Bertolak dari fungsi humas diatas maka Rosady Ruslan mengemukakan

empat macam fungsi pokok humas pemerintah adalah sebagai berikut:

a. Mengamankan kebijaksanaan pemerintah.

b. Memberikan pelayanan dan menyebarluaskan pesan/informasi mengenai

kebijaksanaan, hingga program-program kerja secara nasional kepada

masyarakat.

c. Menjadi komunikator dan sekaligus sebagai mediator yang proaktif, dalam

menjembatani kepentingan instansi pemerintah disatu pihak dan

menampung aspirasi serta memperhatikan keinginan-keinginan publiknya

(44)

d. Berperan serta dalam menciptakan iklim yang kondusif dan dinamis demi

mengamankan stabilitas dan keamanan politik pembangunan nasional, baik

jangka pendek maupun jangka panjang.

Terbatasnya wewenang humas, berkaitan erat dengan status dan kedudukan

humas dalam struktur organisasi masih belum memadai. Oleh karena itu

kehadirannya di dalam instansi pemerintahan selayaknya berada langsung di

bawah pimpinan atau sekurang-kurangnya mempunyai hubungan kerja langsung

dengan pimpinan. Sebaliknya, pejabat humas itu sendiri harus juga mempunyai

kemampuan untuk menguasai segala permasalahan instansinya.

Kemampuan yang dimaksud dapat digambarkan antara lain:

a. Mengamati dan menganalisis setiap persoalan yang menjadi kepentingan

instansi dan stake holders-nya.

b. Harus mampu melakukan komunikasi dua arah yang mendukung kedua

belah pihak.

c. Mempengaruhi dan menciptakan opini publik yang menguntungkan bagi

instansi.

d. Mampu menjalin hubungan yang baik dan kerja sama yang didasari

dengan rasa saling percaya dengan semua pihak yang terkait.

Dalam rangka menunjang pelaksanaan tugas dan fungsi kehumasan,

sebagai aparat kehumasan pemerintah, maka berbagai kegiatan yang perlu

(45)

a. Membina pengertian pada khlayak/publik terhadap kebijaksanaan

pemimpin, baik kepada khlayak intern maupun ekstern. Pembinaan

pengertian kepada khalayak termasuk pemberian dan pelayanan informasi.

b. Menyelenggarakan dokumentasi kegiatan-kegiatan pokok instansi

pemerintah, terutama yang menyangkut publikasi.

c. Memonitor dan mengevaluasi tanggapan dan pendapat masyarakat.

d. Mengumpulkan data dan informasi yang datang dari berbagai sumber.

e. Bentuk produk humas yang dihasilkan seperti majalah, buletin, press release, poster, folder, pamflet, selebaran dan lain-lain.

2.1.5 Tinjauan tentang Kegiatan Pembinaan dan Pengembangan Sumber daya Komunikasi dan Informasi.

Sesuai dengan tujuan utamanya, humas akan dituntut untuk

mengembangkan atau membangun hubungan yang baik, tidak hanya dengan pihak

luar atau kalangan yang terkait (external relations), tetapi juga dengan pihak pers

agar dapat membentuk goodwill, toleransi (tolerance), saling kerja sama (mutual symbiosis), saling mempercayai (mutual confidence), saling pengertian (mutual

understanding), dan saling menghargai (mutual appreciation), serta untuk memperoleh opini publik yang favorable, serta image yang tepat berdasarkan

prinsip-prinsip hubungan yang harmonis, baik hubungan ke dalam (internal relations) maupun hubungan ke luar (external relations).

Kegiatan humas eksternal dalam memberikan informasi kepada publik

(46)

kegiatan media relations (hubungan media). Istilah lainnya press relations or media relations (hubungan pers atau hubungan media), yakni membina hubungan

baik dengan kalangan pers yang mengelola media cetak (surat kabar dan majalah),

media elektronik (radio dan televisi), dan media massa online (newspaper online,

magazine online, radio digital, televisi digital) (diadaptasi dari Soemirat dan

Ardianto.2008).

Bertolak dari pernyataan di atas kegiatan pembinaan dan pengembangan

sumber daya komunikasi dan informasi adalah kegiatan Humas dan Protokol

Sekretariat Pemerintah Kabupaten Indramayu yang berhubungan dengan

Pemerintah yaitu Bupati dan wakil Bupati, Bagian Humas dan Protokol sebagai

penyampai informasi, wartawan sebagai kontrol sosial serta masyarakat sebagai

penyelenggara pembangunan daerah.

Bagian Humas dan Protokol Sekretariat Daerah Pemerintah Kabupaten

Indramayu dalam membangun hubungan pers (press relations atau media relations) merupakan barometer atau tolok ukur keberhasilan suatu fungsi atau

tugas humas, yakni untuk menilai efektivitas suatu pekerjaan humas pada sebuah

instansi. Keberhasilannya bisa dilihat dari sejauhmana publisitas tersebut melalui

pemberitaan pers dapat menguntungkan citra Pemerintah sebagai hasil kerja sama

yang baik (mutual symbiosis) antara humas, masyarakat dan pihak wartawan atau

pers sebagai mitra atau rekan kerja.

Wartawan adalah orang yang melakukan pekerjaan kewartawanan atau

(47)

dikatakan sebagai orang yang pekerjaannya mencari dan menyusun berita untuk

dimuat di media massa, baik media cetak, media elektronik maupun media online.

Ada banyak istilah yang digunakan untuk menyebut seseorang bekerja sebagai

wartwan, antara lain: pemburu berita, pewarta, jurnalis, reporter, newsgetter,

pressman, kuli tinta, dan nyamuk pers. (Syarifudin, 2010:38)

2.1.6 Tinjauan tentang Strategi

Menurut Ahmad S.Adnan Putra, pakar manajemen krisis kehumasan,

berdasarkan aplikasi dari strategi hubungan masyarakat yang disebut “The Three C’s Option,” maka setiap lembaga melaksanakan strategi humas berdasarkan

pemahamannya atas tiga pilihan dari opsi publik atau sikap masyarakat. The Three

C’s Option adalah sebagai berikut:

a. Apabila publik yang dihadapinya bersikap “anti” terhadap lembaga yang

diwakilinya, maka strategi humas melakukan suatu perubahan tertentu

(change) untuk menarik simpati masyarakat.

b. Jika sikap (opsi) publiknya bersifat netral (the silent majority), maka strateginya harus tampak konkret terhadap opini yang pasif menjadi aktif

kembali sebagai faktor pendukung utama.

c. Jika sikap publiknya pro (mendukung), maka strategi humasnya adalah

berupaya mengukuhkan. Dalam hal ini biasanya pengukuhan tersebut dapat

dilakukan melalui seorang tokoh yang dianggap sebagai panutan dan

(48)

Oleh karena strategi pokok humas diarahkan untuk meningkatkan

mekanisme komunikasi dua arah antara pemerintah dengan sasaran humas agar

hasil-hasil yang dicapai oleh pemerintah dapat dikenal oleh sasaran humas yaitu

masyarakat, sehingga masyarakat akan berpartisipasi aktif dalam mewujudkan

tujuan pemerintah khususnya dan tujuan pembangunan nasional pada umumnya.

Robbins dalam bukunya “Organization Behavior” mendefinisikan strategi sebagai penentuan tujuan dari tujuan jangka panjang dan sasaran sebuah

perusahaan (1995:134). Pandangan lain menyebutkan bahwa strategi sebagai

sebuah mode (model perencanaan), yang secara eksplisit dikembangkan oleh para

manajer dengan mengidentifikasikan arah tujuan, kemudian mengembangkan

rencana tersebut secara sistematis dan terukur untuk mencapai tujuan.

Bertolak dari pendapat di atas dalam strategi komunikasi peranan

komunikator sangatlah penting, dalam hal ini pemerintah sebagai komunikator

dan masyarakat sebagai komunikan. Seorang komunikator yang mampu

melancarkan komunikasi secara luwes tentu akan dapat dengan mudah melakukan

perubahan ketika ada atau tidak ada suatu faktor yang mempengaruhi. Suatu

pengaruh yang menghambat komunikasi bisa datang sewaktu-waktu, sehingga

efek yang diharapkan sulit untuk dicapai.

Strategi komunikasi adalah panduan antara perencanaan komunikasi

(49)

menunjukan dalam arti kata bahwa pendekatan (approach) bisa berbeda-beda

sewaktu-waktu tergantung pada situasi dan kondisi. (Effendy, 1993:3)

Jadi dengan demikian strategi komunikasi adalah keseluruhan perencanaan,

taktik, cara yang akan dipergunakan guna melancarkan komunikasi dengan

memperhatikan keseluruhan aspek yang ada pada proses komunikasi, untuk

mencapai tujuan yang diinginkan, yang dalam hal ini adalah membentuk suatu

rencana, taktik dan cara yang akan dilakukan bagian Humas dan Protokol

Sekertariat Daerah Pemerintah Kabupaten Indramayu dalam membangun citra

yang positif di kalangan masyarakat Kabupaten Indramayu melalui kegiatan

pembinaan dan pengembangan sumber daya komunikasi dan informasi.

2.1.7 Tinjauan tentang Citra

Citra adalah bagaimana pihak lain memandang suatu aktivitas. Setiap

pemerintahan mempunyai citra sebanyak jumlah orang yang memandangannya.

Berbagai citra pemerintahan datang dari masyarakat dan karyawan. Tugas

pemerintahan dalam membentuk citranya adalah dengan mengidentifikasikan citra

seperti apa yang ingin dibentuk di mata publik atau masyarakatnya.

Seperti halnya produk dan merk, citra pemerintahan perlu dipopulerkan di

masyarakat. Terutama dikalanagn segmen sasaran yaitu masyarakat Kabupaten

Indramayu. Dalam dunia pemerintahan humas membuat strategi agar masyarakat

peduli terhadap nama dan keberadaan Pemerintah Kabupaten Indramayu.

Cara mempopulerkan citra agar sesuai dengan apa yang dikehendaki dapat

(50)

1. Membentuk persepsi sasaran : citra yang ingin dibentuk harus

mencerminkan jati diri pemerintahan yang sebenarnya, tidak

lebih dan tidak kurang.

2. Memelihara persepsi : upaya mempertahankan citra adalah

mempertahankan pelaksanaan program humas sesuai dengan

rencana.

2.1.8 Tinjauan tentang Masyarakat

Masyarakat menurut Ralph Linton adalah setiap kelompok manusia yang

telah hidup dan bekerjasama cukup lama sehingga mereka dapat mengatur diri

mereka dan menganggap diri mereka sebagai suatu kesatuan sosial dengan

batas-batas yang dirumuskan dengan jelas. Sedangkan menurut Selo Soemardjan

masyarakat adalah orang-orang yang hidup bersama, yang menghasilkan

kebudayaan.

Dari definisi-definisi di atas, unsur-unsur masyarakat adalah sebagai

berikut:

1. Manusia yang hidup bersama. Di dalam ilmu sosial tidak ada ukuran

mutlak atau pun angka pasti untuk menentukan berapa jumlah manusia

yang harus ada. Akan tetapi secara teoritis angka minimnya adalah dua

orang yang hidup bersama.

2. Bercampur untuk waktu yang cukup lama. Kumpulan dari manusia tidak

(51)

dan lain sebagainya. Oleh karena itu dengan berkumpulnya manusia akan

timbul manusia-manusia baru. Manusia itu juga dapat bercakap-cakap,

merasa dan mengerti, mereka juga mempunyai keinginan untuk

menyampaikan kesan-kesan atau perasaan-perasaannya. Sebagai akibat

hidup bersama itu, timbulah sistem komunikasi dan timbulah

peraturan-peraturan yang mengatur hubungan antara manusia dalam kelompok

tersebut.

3. Mereka sadar bahwa mereka merupakan satu-kesatuan.

4. Mereka merupakan suatu sistem hidup bersama. Sistem kehidupan bersama

menimbulkan kebudayaan oleh karena setiap anggota kelompok merasa

dirinya terikat satu dengan lainnya.

Penduduk Kabupaten Indramayu merupakan campuran antara suku Sunda

dan Jawa sehingga budaya yang terdapat dalam masyarakat Indramayu merupakan

akulturasi dari kedua suku tersebut. Meskipun Indramayu berada di wilayah

Provinsi Jawa Barat yang merupakan tanah Pasundan dan berbahasa Sunda,

namun sebagian besar penduduk Indramayu mempunyai bahasa tersendiri yang

khas dikenal dengan bahasa Dermayon, yakni dialek bahasa Jawa yang hampir

serupa dengan dialek Cirebon dan Tegal.

Letak Indramayu yang berada di jalur utama Pantura menyebabkan wilayah

ini menjadi persinggahan dan perantauan masyarakat dari daerah Timur Pulau

Jawa sehingga Indramayu menjadi salah satu wilayah Jawa Barat yang berbahasa

(52)

2.2 Kerangka Pemikiran 2.2.1 Kerangka Teoritis

Kiat mencapai keberhasilan dengan metode penyusunan perencanaan dan

penggiatan melalui proses komunikasi hingga pemecahan masalah yang dihadapi,

baik organisasi dalam fungsi ilmu manajemen, formula 4P, seperti dikemukakan

oleh Knoot dan Terry. Formula ini terdiri dari perencanaan, pengaturan,

pelaksanaan, dan pengawasan (planning, organizing, actuating, controlling).

Seperti juga metode penyampaian pesan dalam tugas dan fungsi humas, yang

ditampilkan dalam buku A Public Relations Primer Thinking and Writing in Contex oleh Paula Marants Cohen dikemukakan suatu pencapaian khalayak

sasaran. Ini berkaiatan erat dengan tugas dan fungsi humas untuk menyampaikan

suatu pesan, kemudian diteruskan dan diterima oleh publik internal atau publik

eksternal secara positif. (Ruslan, 1999:43)

Teori dan definisi humas lainnya, menurut Scott M. Cutlip dan Allen H.

Centre dalam bukunya berjudul Effective Public Relations ialah bagaimana berkomunikasi secara efektif dan efisien melalui teknik dan tahapan proses

penggiatan dalam manajemen humas, sebagai komponen-komponennya, yaitu fact

(53)

2.2.2 Kerangka Konseptual

Berdasarkan kerangka teoritis yang sudah dijelaskan di atas, peneliti akan

mengaplikasikannya ke dalam masalah penelitian ini. Untuk memperoleh citra

yang positif tentu saja Bagian Humas dan Protokol Sekretariat Daerah Pemerintah

Kabupaten Indramayu mempunyai suatu strategi komunikasi kepada publik atau

pihak eksternal, yaitu melalui kegiatan pembinaan dan pengembangan sumber

daya komunikasi dan informasi dengan harapan akan memperoleh citra yang

positif di kalangan masyarakat Kabupaten Indramayu melalui kegiatan tersebut.

Di bawah ini merupakan proses yang harus dijalankan setiap praktisi humas

profesional. Proses tersebut adalah sebagai berikut:

1. Pencarian Fakta (Fact finding)

Fact finding atau pencarian fakta merupakan tindakan pertama yang

harus dilakukan oleh Bagian Humas dan Protokol Sekretariat Daerah Pemerintah

Kabupaten Indramayu sebelum menyusun program kerjanya yaitu dengan

memahami situasi atau masalah yang ada. Sebelum praktisi humas merumuskan

program kerjanya, maka ia perlu mengetahui di mana titik awalnya. Misalnya,

Humas harus mengetahui secara pasti seperti apa citra Pemerintah di mata

masyarakat Kabupaten Indramayu. Sehingga praktisi humas dapat menyusun dan

menjawab serangkaian pertanyaan seperti:

a. Di mana posisi Pemerintah sekarang?

b. Apa yang diketahui atau tidak diketahui masyarakat mengenai

Gambar

Tabel 3.1
Gambar 3.1
Gambar 3.2                                 Lambang Kabupaten Indramayu
Tabel 3.5
+5

Referensi

Dokumen terkait

The primary drainage maintenance only once a month (50%) on the building of permanent and non- permanent channel, secondary permanent buildings (80%) and permanent (20%) and

Penghulu yang merupakan kepanjangan lidah dan tangan raja, diberi kekuasaan untuk mengatur segala tingkah laku masyarakat dalam kehidupan sehari-hari di lingkungan

based on need rather than a long-term corporate strategic planning. Keywords: Performance Evaluation, COBIT 4.1, Production, Manufacturing Company. Daya Manunggal Textil Salatiga

Adalah penting bagi pasangan yang inginkan zuriat mengetahui tentang masa yang sesuai untuk melakukan hubungan seks iaitu pada waktu wanita

Kepada peserta pengadaan yang tidak puas dengan penetapan Penyedia Barang / Jasa diatas dapat memberikan tanggapanya paling lama 5 ( lima ) hari kerja sejak tanggal

Menurut hukum Newton I, suatu benda akan mempertahankan keadaannya jika tidak diberi gaya (tetap diam atau tetap bergerak lurus beraturan). Contoh:.. - Ketika

Karena tekstur abon semua perlakuan sama yaitu tekstur berbentuk serat kasar khas abon maka dari itu tidak terdapat pengaruh terhadap proporsi daging ayam dan

Tujuan Konseling meliputi mencapai kesehatan psikologi yang positif; memecahkan masalah meningkatkan efektifitas pribadi individu; membantu perubahan pada