• Tidak ada hasil yang ditemukan

Sistem Informasi Perjalanan Dinas di Infoglobal Group

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Sistem Informasi Perjalanan Dinas di Infoglobal Group"

Copied!
87
0
0

Teks penuh

(1)

SISTEM INFORMASI PERJALANAN DINAS DI INFOGLOBAL GROUP

SKRIPSI

Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Kelulusan psada

Program Studi Sistem Informasi Jenjang S1 (Strata 1)

Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer

AHMAD SAID

1.05.12.988

PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI

FAKULTAS TEKNIK DAN ILMU KOMPUTER

UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA

BANDUNG

(2)

DAFTAR PUSTAKA

Adi Sucipto, T. L., & Yuyun Estriyanto, M. (2008, Juni 3-6). Dipetik Desember 14, 2011, dari http://y2n.staff.fkip.uns.ac.id/files/2009/02/implementasi-knowledge-management.pdf Ariani, R., & Shalahuddin, M. (2011). Rekayasa Perangkat Lunak. Bandung: MODULA.

Badiyanto. (2013). Buku Pintar Framework Yii. (Ucak, Penyunt.) Yogyakarta, Jawa Tengah , Indonesia: Mediakom.

Bergeron, B. (2003). Essentials of Knowledge Management. Hoboken, New Jersey, United States of America: John Wiley & Sons, Inc.

Ericsson, M. (2011, Mei 2). What it is and How to Use. Dipetik Desember 2, 2011, dari http://parsa.iust.ac.id

Gray, P. (1999). Tutorial on Knowledge Management. Proceedings of the Americas Conference of the Association for Information Systems (hal. 856-858). Milwaukee: Kluwer Academic Publisher. Hendraputra, Ade, Darwiyanto, E., Pratondo, A., Nugroho, E. P., Kusuma, G. P., et al. (2009). Information

System Quality Assurance. Bandung.

Hoffer, J. A., Prescott, M. B., & Mc Fadden, F. R. (2002). Modern Database Design (6th ed., Vol. b). Upper Saddle River, NJ: Prentice Hall.

Idaho, E. (2002). Assignments. Dipetik Desember 1, 2011, dari Eastern Idaho: http://www.whattodoineasternidaho.com/assignments/mvc.php Kadir, A. (2002). Pengenalan sistem Informasi. Yogyakarta: ANDI Yogyakarta.

Larman, C. (2005). Applying UML and Patterns : an introduction to object-oriented analsisi and design and iterative development (3rd ed.). (D. O'Hagan, Penyunt.) Massachussets: John Wait. Lethbridge, T. C., & Laganiere, R. (2002). Object-Oriented Software Engineering: Practical Software

Development using UML and Java. Colombus, Ohio, United States of America: McGraw-Hill. Lucas, H. J. (2000). Information Technology for Management (7th ed.). Colombus, Ohio, United States of

America: Irwin/McGraw-Hill.

Nonaka, I., & H. T. (1995). The Knowledge Creating Company: How Japanese Companies Create the Dynamics of Innovation. New York: Oxford University Press.

(3)

O' Brien, J. A. (2002). Introduction to Information System (10th ed.). Colombus, Ohio, United States of America: McGraw-Hill.

Pressman, R. S. (2010). Rekayasa Perangkat Lunak. Yogyakarta: Andi.

Rohim, A., Rosely, E., Sari, K. R., Fahrudin, T., & Hidayat, W. (2009). Perancangan Basis Data Relasional.

(D. R. Wijaya, Penyunt.) Bandung, Jawa Barat, Indonesia: Politeknik Telkom.

Roomney, M. B., Steinbart, P. J., & Cushing, B. E. (1997). Accounting Information System (7th ed.). Boston, Massachusetts, United States of America: Addison Wesley.

Syaukani, M. (2005). Mendata Mysql Foxpro8 +cd. Jakarta, Indonesia: PT Gramedia.

Turban, E., Aronson, J. E., & Liang, T. -P. (2005). Decision Support Systems and Intelligent Systems (7th ed.). (D. Prabantini, Penerj.) Yogyakarta: ANDI.

Turban, E., Aronson, J. E., & Liang, T.-P. (2005). Decision Support Systems and Intelligent Systems (7th Edition ed.). (D. Prabantini, Penerj.) Yogyakarta, Jawa Tengah, Indonesia: ANDI.

Turban, E., McClean, E., & Wetherbe, J. (1999). Information Technology for Management Making Connections for Strategis Advantage (2nd ed.). Manhattan, New York, United States: John wiley & Sons, Inc.

Watson, R. T. (2001). Data Management: Databases and Organizations (3rd ed.). New York: John Wiley. Yulianto, A. A., Gartina, I., Sari, K. R., Astuti, R., & Witanti, W. (2009). Praktikum Analisis dan Desain

(4)

DAFTAR ISI

1. ABSTRAK... ii

2. ABSTRACT ... iii

3. KATA PENGANTAR ... iv

4. DAFTAR ISI ... v

5. DAFTAR GAMBAR ... viii

6. DAFTAR TABEL ... ix

1. BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1.

Latar Belakang Penelitian ... 1

1.2.

Identifikasi dan Rumusan Masalah ... 2

1.2.1 Identifikasi Masalah ... 2

1.2.2. Rumusan Masalah... 3

1.3.

Maksud dan Tujuan Penelitian ... 3

1.3.1. Maksud Penelitian ... 4

1.3.2. Tujuan Penelitian ... 4

1.4.

Kegunaan Penelitian ... 4

1.4.1.

Kegunaan Praktis ... 4

1.4.2.

Kegunaan Akademis ... 5

1.5.

Batasan Masalah ... 5

1.6.

Lokasi dan Waktu Penelitian... 6

1.7.

Sistematika Penulisan ... 6

2. BAB II LANDASAN TEORI ... 8

2.1 Sistem Informasi...8

2.2 Perjalanan Dinas...8

2.3 Pola Arsitektur Model View Control... 8

2.4 Code Igneter...9

2.5 PHP...9

(5)

2.7 Prototype...10

2.8 Usecase Diagram...11

2.9 Sequence Diagram...20

2.10 Activitiy Diagram...22

2.11 Blackbox Testing...22

3. BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN ... 23

3.1.

Objek Penelitian ... 23

3.1.1.

Sejarah Singkat Perusahaan ... 23

3.1.2.

Visi dan Misi Perusahaan... 24

3.1.3.

Struktur Organisasi Perusahaan ... 24

3.1.4.

Deskripsi Tugas ... 24

3.2.

Metode Penelitian ... 25

3.2.1.

Desain Penelitian ... 26

3.2.2.

Jenis dan Metode Pengumpulan Data ... 28

3.2.3.

Metode Pendekatan dan Pengembangan Sistem ... 29

3.2.4.

Pengujian Software ... 33

3.3.

Analisis Sistem yang Berjalan... 34

3.3.1.

Analisis Dokumen ... 34

3.3.2.

Analisis Prosedur Yang Sedang Berjalan ... 35

3.3.3.

Evaluasi Sistem Yang Sedang Berjalan ... 40

4. BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ... 41

4.1.

Perancangan Sistem... 41

4.1.1.

Tujuan Perancangan Sistem ... 41

4.1.2.

Gambaran Umum Sistem Yang Diusulkan ... 41

4.1.3.

Perancangan Prosedur Yang Diusulkan ... 42

4.1.4.

Perancangan Basis Data ... 55

4.2.

Perancangan Antar Muka ... 58

4.3.

Implementasi ... 64

(6)

4.3.2.

Implementasi Perangkat Lunak ... 64

4.3.3.

Implementasi Perangkat Keras ... 65

4.3.4.

Implementasi Antar Muka ... 65

4.4.

Pengujian ... 71

4.4.1.

Rencana Pengujian ... 71

4.4.2.

Kasus dan Hasil Pengujian... 71

5. BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 75

5.1.

Kesimpulan... 75

5.2.

Saran ... 75

6. DAFTAR PUSTAKA ... 76

(7)

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Pola Arsitektur MVC Antarmuka Pengguna ... 10

Gambar 2.2 Contoh Sequence Diagram pada MVC ... 19

Gambar 2.3

Activity Diagram

... 21

Gambar 3.1 Struktur Organisasi ... 24

Gambar 3.2 Metode Pengerjaan Prototypes... 30

Gambar 3.3 Use Case Proses Yang Sedang Berjalan ... 36

Gambar 4.2 Activity Diagram Memberi Tugas ... 46

Gambar 4.3

Activity Diagram

Approve tugas dinas ... 47

Gambar 4.4

Activity Diagram

Approve uang muka ... 47

Gambar 4.5

Activity Diagram

Approve tiket ... 48

Gambar 4.7 Sequence Diagram Memberi Tugas ... 49

Gambar 4.8 Sequence Diagram Approval oleh Pegawai ... 49

Gambar 4.9 Sequence Diagram Approval Pengajuan Uang Muka ... 50

Gambar 4.10 Approval Tiket Pegawai... 50

Gambar 4.13 Component Diagram ... 51

Gambar 4.14 Class Diagram ... 52

Gambar 4.15 Struktur Menu Manager ... 55

Gambar 4.16 Struktur Menu Pegawai ... 56

Gambar 4.17 Struktur Menu Bendahara ... 56

Gambar 4.18 Struktur Menu General Support ... 56

Gambar 4.19 Input pilih pegawai... 57

Gambar 4.20 Input penugasan ... 58

Gambar 4.21 Input uang muka... 58

Gambar 4.22 Input laporan keuangan ... 59

Gambar 4.23 Output pd manager ... 59

Gambar 4.24 Output PD pegawai ... 60

Gambar 4.25 Output PD bendahara ... 60

Gambar 4.26 Output PD general support ... 60

Gambar 4.27 Output laporan keuangan pegawai ... 61

Gambar 4.28 Menu Login ... 62

Gambar 4.29 Periksa waktu luang ... 63

Gambar 4.30 Pilih Pegawai ... 63

Gambar 4.31 Form Penugasan ... 64

Gambar 4.32 Data perjalanan dinas ... 64

Gambar 4.33 Approval Pegawai ... 65

Gambar 4.34 tampilan bendahara ... 65

Gambar 4.35 form uang muka ... 65

Gambar 4.36 tampilan general support ... 66

(8)
(9)

DAFTAR TABEL

Tabel 1.1 Jadwal Penelitian ... 6

Tabel 2.1 Kelebihan dan Kekurangan

Prototype

... 15

Tabel 2.2 Simbol-simbol

Use Case Diagram

... 16

Tabel 2.3 Simbol-Simbol

Sequence Diagram

... 18

Tabel 2.4 Simbol-Simbol

Activity Diagram

... 20

Tabel 3.1 Tabel Analisis Dokumen ... 34

Tabel 3.2 Tabel Memberi Tugas SPPD ... 37

Tabel 3.3 Tabel Menyetujui SPPD ... 37

Tabel 3.4 Tabel Menyetujui Laporan Keuangan ... 37

Tabel 3.5 Tabel Mengajukan Permohonan Uang Muka ... 38

Tabel 3.6 Tabel Mengajukan Rencana SPPD ... 38

Tabel 3.7 Tabel Menerima Tiket ... 38

Tabel 3.8 Membuat Laporan Keuangan ... 38

Tabel 3.9 Menyetujui Pengajuan Uang Muka ... 39

Tabel 3.10 Menerima Laporan Keuangan ... 39

Tabel 3.11 Menerima Rencana SPPD ... 39

Tabel 3.12 Memberi Tiket Perjalanan Dinas ... 40

Tabel 3.13 Tabel Evaluasi Sistem Berjalan ... 40

Tabel 4.1 Definisi Aktor ... 43

Tabel 4.2 Definisi Use case ... 43

Tabel 4.4 Skenario Use Case Memberi Tugas ... 43

Tabel 4.5 Skenario Use Case Menyetujui Pengajuan ... 44

Tabel 4.6 Skenario Use Case Mengajukan Permohonan Uang Muka ... 45

Tabel 4.7 Skenario Use Case Menerima Rencana SPPD ... 45

Tabel 4.9 Tabel Golongan... 53

Tabel 4.10 Tabel Jabatan ... 53

Tabel 4.11 Tabel Pegawai ... 53

Tabel 4.12 Tabel Tugas... 53

Tabel 4.13 Tabel PD ... 54

Tabel 4.14 Tabel Laporan Keuangan ... 54

Tabel 4.15 Implementasi Perangkat Lunak ... 61

Tabel 4.16 Implementasi Perangkat Keras ... 62

Tabel 4.17 Pengujian login ... 68

Tabel 4.18 Pengujian memilih pegawai ... 69

Tabel 4.19 Pengujian form penugasan ... 69

Tabel 4.20 Pengujian approve pegawai ... 70

Tabel 4.21 Pengujian approval bendahara ... 70

Tabel 4.22 Pengujian approval general support ... 70

(10)
(11)

KATA PENGANTAR

Segala puji syukur kehadirat Allah SWT karena atas rahmat dan hidayah-Nya penulis

dapat menyelesaikan skripsi ini yang berjudul “

SISTEM INFORMASI PERJALANAN DINAS

DI INFOGLOBAL GROUP

” ini sebagai salah satu syarat seminar pada program Strata Satu (S1)

Sistem Informasi Universitas Komputer Indonesia.

Dalam pengerjaan skripsi ini penulis mendapat banyak bantuan dan dukungan moral

yang tak ternilai harganya dari berbagai pihak. Oleh karena itu dengan tulus penulis

mengucapkan terima kasih kepada:

1.

Ayah, ibu, dan saudara-saudara yang selalu memberi dorongan semangat dan mengiringi

setiap langkah penulis dengan doa-doa yang tulus.

2.

Yang terhormat Bapak Ir. Eddy Soeryanto Soegoto, M.sc selaku rektor Universitas

Komputer Indonesia.

3.

Yang terhormat Bapak Prof. Dr. Ir. Denny Kurniadie, M.Sc selaku dekan Fakultas

Teknik Komputer Universitas Komputer Indonesia.

4.

Yang terhormat Ibu Citra Noviyasari, S.Si, MT selaku ketua Program Studi Jurusan

Sistem Informasi Universitas Komputer Indonesia.

5.

Dosen pembimbing, Ibu Wahyuni, S.Si., M.T. yang disela kesibukan beliau bersedia

meluangkan waktu untuk memberikan bimbingan dan masukan yang sangat bermanfaat

dalam penyusunan skripsi ini.

6.

Teman-teman di UNIKOM, dan sahabat-sahabat yang selalu memberi dorongan

semangat.

(12)

1.

BAB I

PENDAHULUAN

1.1.

Latar Belakang Penelitian

Infoglobal Group adalah perusahaan yang berkompeten dalam teknologi elektronika

dan informasi. Produk-produk yang dihasilkan difokuskan dalam bidang elektronika

penerbangan atau yang disebut

Avionik

, pengembangan perangkat lunak aplikasi serta layanan

training dan implementasi. Infoglobal Group mempunyai beberapa

client

yang tersebar di

seluruh Indonesia. Dalam kondisi tertentu, setiap pegawai Infoglobal Group akan mendapatkan

tugas, baik didalam kota maupun diluar kota yang dinamakan perjalanan dinas. Adapun beberapa

alasan dikukan perjalanan dinas yaitu mendapatkan undangan dari

client

luar kota, proyek dikota

lain kekurangan orang, dan juga perwakilan pertemuan dengan

client

diluar kota. Dalam proses

pelaksanaan prosedur perjalanan dinas, Infoglobal Group membutuhkan sistem untuk mengelola

data pelaksanaan perjalanan dinas, sedangkan proses pelaksanaan prosedur perjalanan dinas

masih dilakukan secara manual.

(13)

melakukan perjalanan dinas atau tidak. Hal ini menngakibatkan kesalahan dalam penentuan

pegawai yang akan dtugaskan untuk melakukan perjalanan dinas.

Untuk menyelesaikan masalah dalam proses pelaksanaan prosedur perjalanan dinas,

maka dibutuhkan sistem yang dapat mengolah semua data yang berhubungan dengan perjalanan

dinas dan membuat laporan keuangan, maka hal ini diwujudkan dalam Tugas Akhir yang

Berjudul “SIST

EM INFORMASI PENUGASAN PERJALANAN DINAS DI INFOGLOBAL

GROUP “.

1.2.

Identifikasi dan Rumusan Masalah

Berikut adalah identifikasi serta rumusan masalah yang muncul untuk pembuatan

Sistem Informasi Penugasan Perjalanan Dinas ini.

1.2.1 Identifikasi Masalah

Berdasarkan

latar

belakang

yang

telah

diterangkan

diatas,

maka

penulis

mengidentiikasikan permasalahan yang ada pada Infoglobal Group diantaranya :

a.

Input data pelaksanaan perjalanan dinas dilakukan secara manual, yaitu mengisi formulir

SPPD, sehingga memungkinkan terjadinya kesalahan penulisan, formulir yang mudah rusak,

dan juga kesulitan dalam pengolahan data.

b.

Data perjalanan dinas masih dalam bentuk dokumen, sehingga memungkinkan terjadinya

kerusakan atau kehilangan dokumen tersebut.

(14)

1.2.2. Rumusan Masalah

Berdasarkan pemaparan identifikasi masalah yang ada maka dapat dirumuskan

permasalahannya sebagai berikut :

a.

Bagaimana cara membuat input data penugasan perjalanan dinas di Infoglobal Group.

b.

Bagaimana cara mengelola data perjalanan dinas di Infoglobal Group.

c.

Bagaimana cara Manager mengetahui waktu luang pegawai untuk dapat melakukan

perjalanan dinas. Waktu luang dalam hal ini adalah apakah pegawai sedang melakukan

perjalanan dinas atau tidak.

1.3.

Maksud dan Tujuan Penelitian

Berikut dijelaskan maksud dan tujuan dari penelitian yang dilakukan di Infoglobal Group

1.3.1. Maksud Penelitian

Berdasarkan Maksud dari penelitian ini adalah untuk merancang dan membangun

Sistem Informasi Penugasan Perjalanan Dinas yang diharapkan dapat diterapkan di Infoglobal

Group.

1.3.2. Tujuan Penelitian

Tujuan dari pembangunan Sistem Informasi Penugasan Perjalanan Dinas ini adalah :

a.

Membangun sistem yang dapat melakukan input data penugasan perjalanan dinas di

Infoglobal Group.

b.

Membangun sistem yang dapat mengelola data perjalanan dinas di Infoglobal Group.

(15)

1.4.

Kegunaan Penelitian

Kegunaan penelitian ini terbagi dalam dua jenis, yaitu kegunaan praktis dan akademis.

Kedua kegunaan ini pun terbagi lagi menjadi beberapa poin, sebagaimana dijelaskan dibawah

ini.

1.4.1.

Kegunaan Praktis

Kegunaan praktis dibagi dalam dua poin, yaitu :

a.

Bagi Instansi

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memudahkan proses pelaksanaan prosedur perjalanan

dinas dan pembuatan laporan keuangan perjalanan dinas di Perusahaan Infoglobal Group.

b.

Bagi Pegawai

Sistem Informasi Penugasan Perjalanan Dinas ini diharapkan dapat dimanfaatkan untuk

mendukung kinerja pegawai di Perusahaan Infoglobal Group.

1.4.2.

Kegunaan Akademis

Kegunaan akademis terbagi dalam tiga poin, yaitu :

a.

Bagi Pengembangan Ilmu

Penulis berharap agar dapat menambah sumbangan ilmu dalam pengembangan sistem

informasi akademik di suatu instansi.

b.

Bagi Peneliti Lain

Dari hasil penelitian ini, diharapkan kepada peneliti yang akan melakukan penelitian yang

sama dapat mengembangkan kembali sehingga menjadi lebih baik.

c.

Bagi Peneliti

(16)

1.5.

Batasan Masalah

Hal-hal yang tercakup dalam produk yang akan dibangun ini adalah :

a.

Sistem informasi yang dapat diakses oleh beberapa pengguna yaitu Manager, Pegawai,

Bendaharawan Perusahaan, General Support.

b.

Sistem ini membahas mengenai pengolahan data pelaksanaan perjalanan dinas

c.

Data pelaksanaan perjalanan dinas meiputi data pegawai, perjalanan dinas, dan laporan

keuangan.

d.

Sistem informasi ini dibangun dengan menggunakan Sistem Pemodelan Model View Control

(MVC).

1.6.

Lokasi dan Waktu Penelitian

Penulis melakukan penelitian ini di Perusahaan Infoglobal Group yang berlokasi di Jalan

Sriwijaya No. 36 Surabaya Indonesia 60265. Dengan rician waktu penelitian sebagai berikut :

Tabel

Error! No text of specified style in document.

.1

Jadwal Penelitian

No

Tahapan

Februari

2014

Maret 2014

April 2014

Mei 2014

Juni 2014

1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3

4 1 2 3 4 1 2 3 4

1

Pengumpulan

Kebutuhan

2

Membangun

Prototype

3

Evaluasi

Prototype

4

Pengkodean

Sistem

5

Pengujian

Sistem

6

Evaluasi

Sistem

(17)

1.7.

Sistematika Penulisan

Sistematika penulisan terdiri dari lima bab, yaitu :

a.

Bab I Pendahuluan

Berisi latar belakang, identifikasi dan rumusan masalah, maksud dan tujuan penelitian,

kegunaan penelitian, batasan masalah, lokasi dan waktu penelitian, dan sistematika

penulisan.

b.

Bab II Landasan Teori

Berisi teori dasar yang mendukung penulisan Skripsi, mencakup metoda atau teknik yang

digunakan, teori tentang permasalahan, uraian singkat perangkat implementasi yang dipakai,

dan kerangka penyelesaian masalah.

c.

Bab III Objek dan Metode Penelitian

Berisi penjelasan tentang hasil pendefinisian kebutuhan dari permasalahan yang dijadikan

topik TA atau Skripsi berikut pemodelannya. Diantaranya uraian singkat sejarah, struktur

organisasi, fungsi unit organisasi, metode penelitian, dan analisis sistem yang berjalan.

d.

Bab IV Hasil dan Pembahasan

Bab ini membahas tentang uraian hasil analisis kebutuhan sistem informasi, seperti

perancangan sistem, perancangan basis data, perancangan antar muka, implementasi

perangkat lunak, implementasi perangkat keras, implementasi basis data, implementasi antar

muka, implementasi instalasi program, penggunaan program, dan pengujian.

e.

Bab V Kesimpulan dan Saran

(18)
(19)

BAB II

LANDASAN TEORI

2.1.

Sistem Informasi

Sistem adalah kumpulan dari komponen-komponen peralatan model

requirements

,

fuctions

, dan

interface

sedangkan informasi adalah suatu hasil olahan data dalam bentuk agregat

untuk menghasilkan pengetahuan atau dengan kata lain suatu yang dapat menambah

pengetahuan penerimanya jika dibangun dari data yang tepat dan sesuai dengan permasalahan

yang dihadapi. Jadi, sistem informasi adalah sekumpulan elemen yang bekerja secara

bersama-sama baik secara secara manual maupun berbasis komputer dalam melaksanakan pengolaan data

yang berupa pengumpulan, penyimpanan, pemprosesan data untuk menghasilkan informasi yang

bermakna dan berguna bagi proses pengambil keputusan (Simarmata, 2009).

2.2.

Perjalanan Dinas

Definisi perjalanan dinas :

1.

Perjalanan Dinas adalah aktifitas yang dilakukan di luar Wilayah Kerja karyawan yang

mengharuskannya melakukan perjalanan dari tempat kedudukan kerja / tempat tinggalnya

menuju lokasi kerja yang dimaksud baik menginap ataupun tidak sekurang-kurangnya

selama 1 (satu) hari atau maksimum selama 14 (empat belas) hari kalender, termasuk

dalam hal ini perjalanan dari tempat kedudukan kerja / tempat tinggal ke lokasi

embarkasi untuk meninggalkan Indonesia dan / atau dari lokasi debarkasi ke tempat

kedudukan kerja / tempat tinggal di dalam negeri untuk kepentingan perusahaan atas

perintah pejabat berwenang.

(20)

seorang karyawan. Ketetapan Wilayah Kerja bagi masing-masing Karyawan ditetapkan

oleh Direksi dan dipublikasikan oleh bagian HRD.

3.

Perusahaan adalah Infoglobal Group

4.

Karyawan adalah karyawan tetap atau tenaga kerja waktu tertentu di Infoglobal Group

5.

Kategori Jabatan adalah level jabatan structural/fungsional Karyawan. Ketetapan kategori

Jabatan bagi masing-masing Karyawan ditetapkan oleh Direksi dan dipublikasikan oleh

bagian HRD.

6.

Reimbuse adalah penggantian pengeluaran biaya sesuai nilai pengeluaran yang

sebenarnya, berdasarkan bukti pengeluaran yang sah (at cost)

7.

Lumpsum adalah sejumlah tertentu uang yang dibayarkan sekalligus tanpa

memperhitungkan nilai pengeluaran yang sebenarnya

8.

Surat Perintah Perjalanan Dinas (SPPD) adalah surat penugasan kepada karyawan untuk

melaksanakan Perjalanan Dinas

2.3.

Pola Arsitektural Model View Control

Menurut Lethbridge dan Laganiere (Lethbridge & Laganiere, 2002, hal. 337-339), MVC

merupakan suatu pola arsitektural yang digunakan untuk membantu memisahkan lapisan

antarmuka pengguna dari bagian-bagian lain sistem. MVC tidak hanya membantu menjalankan

keterpaduan lapisan dari lapisan-lapisan antarmuka pengguna, tetapi juga membantu mengurangi

tercampurnya lapisan tersebut dengan sistem yang lainnya, demikian juga antara aspek-aspek

berbeda dari

user interface

itu sendiri.

(21)

Gambar Error! No text of specified style in document..1 Pola Arsitektur MVC Antarmuka Pengguna

Walaupun ketiga komponen umumnya merupakan instansi dari satu kelas, kita

menggunakan diagram komponen untuk menekankan fakta bahwa komponen-komponen juga

dapat dipisahkan atau diproses.

Model terdiri dari kelas-kelas pokok yang mana instansi-instansinya akan dilihat dan

dimanipulasi.

View

terdiri dari objek-objek yang digunakan untuk membuat tampilan data dari

model di antarmuka pengguna.

View

juga menampilkan berbagai macam kontrol dengan mana

pengguna dapat berinteraksi.

Controller

terdiri dari objek-objek yang mengontrol dan menangani

interaksi pengguna dengan

view

dan model, memiliki logika yang merespon pada saat pengguna

mengetikkan sesuatu pada suatu field atau mengklik kontrol mouse.

2.4.

Framework CodeIgneter

CodeIgneter adalah sebuah framework menggunakan bahasa pemrograman PHP yang

dibuat oleh Qiang Xue tanggal 1 Januari 2008. Sebelumnya Qiang juga mengembangkan

framework PRADO selama bertahun-tahun. CI secara resmi dirilis untuk memenuhi kebutuhan

para pengembang perangkat lunak berbasis web (Badiyanto, 2013, p. 7).

(22)

Membangun sebuah aplikasi dengan framework CI, pengembang cukup menggunakan

kelas yang tersedia di PHP sendiri. Semua yang dibangun menggunakan CI menggunakan

arsitektur Model-View-Controller (MVC). (Badiyanto, 2013, p. 8)

2.5.

PHP

PHP: Hypertext Preprocessor adalah bahasa skrip yang dapat ditanamkan atau disisipkan

kedalam HTML/PHP banyak dipakai untuk membuat situs web dinamis. PHP dapat juga

digunakan untuk membangun sebuah CMS. Sebagian besar sintaks mirip dengan bahasa C, Java,

dan Perl, ditambah beberaoa fungsi PHP yang spesifik. Tujuan utama penggunaan bahasa ini

adalah untuk memungkinkan perancang dan menulis halaman web menjadi dinamis dengan

cepat (Badiyanto, 2013, p. 32).

Pada saat ini PHP cukup populer sebagai peranti pemrograman web, terutama di

lingkungan Linux. Walaupun demikian, PHP sebenarnya juga dapat berfungsi pada

server

-

server

yang berbasis UNIX, Windows, dan Macintosh (Kadir, 2002).

2.6.

MySQL

Database MySQL merupakan sebuah database server SQL multiuser dan multithreaded

(Badiyanto, 2013, p. 57). Sebagai

database server

dengan konsep

database

modern, MySQL

memiliki keistimewaan. Beberapa keistimewaan dimiliki MySQL sebagai berikut:

a.

Portability

Database

MySQL berfungsi dengan stabil tanpa kendala, berarti berlaku pada berbagai

sistem operasi seperti Windows, Linux, FreeBSD, Mac OS X

Server

, Solaris, Amiga,

HP-Unix, dan lain-lain.

(23)

MySQL merupakan

database

open

source

(gratis), di bawah lisensi GPL

c.

Multiuser

MySQL merupakan

database

yang dapat digunakan untuk menangani beberapa

user

dalam

waktu bersamaan tanpa mengalami masalah. Dan memungkinkan sebuah

database

server

MySQL dapat diakses

client

secara bersamaan pula.

d.

Performace Tuning

MySQL mempunyai kecepatan yang cukup baik dalam menangani

query-query

sederhana,

serta mampu memproses lebih banyak SQL per satuan waktu.

e.

Column Type

Database

MySQL didukung dengan tipe data yang sangat kompleks, seperti

signed/unsigned integer, float, double, char, varchar, text, blob, data, time, datetime,

timestamp, year, set

serta

enum

.

f.

Command

dan

Functions

MySQL

server

memiliki operator dan fungsi secara penuh yang mendukung perintah

SELECT

dan

WHERE

dalam

query

.

g.

Security

Sistem

security

pada MySQL mempunyai beberapa lapisan sekuritas seperti tingkatan

subnetmask

,

hostname

, dan izin akses

user

dengan sistem perizinan yang mendetil serta

password

terenkripsi.

h.

Scalability

dan

Limits

(24)

i.

Connectivity

Adanya kemampuan MySQL melakukan koneksi dengan

client

menggunakan protokol

TCP/IP, Unix socket (Unix), atau Named Pipes (NT).

j.

Localization

Adanya kemampuan dalam mendeteksi kesalahan (

error code

) pada

client

menggunakan

lebih dari dua puluh bahasa.

k.

Interface

MySQL memiliki

Interface

terhadap berbagai aplikasi dan bahasa pemograman

menggunakan fungsi API (

Application

Programming

Interface

).

l.

Clients

dan

Tools

Database

MySQL dilengkapi berbagai

tools

yang dapat digunakan untuk administrasi

database

.

m.

Struktur Tabel

MySQL memiliki struktur tabel cukup baik serta cukup fleksibel (Syaukani, 2005, hal. 2).

2.7.

Prototype

(25)

informasi menjadi lebih cepat dan lebih mudah, terutama pada keadaan kebutuhan pemakai sulit

untuk diidentifikasi (Kadir, 2002, hal. 416).

Pendekatan model

prototype

digunakan jika pemakai hanya mendefinisikan objektif

umum dari perangkat lunak tanpa merinci kebutuhan input, pemrosesan dan outputnya,

sementara pengembang tidak begitu yakin akan efisiensi algoritma, adaptasi sistem operasi, atau

bentuk interaksi manusia-mesin yang harus diambil. (Nugroho, Ratnasari, Ramadhani, & Putro,

2009, hal. 18)

Adakalanya dijumpai pendapat bahwa

prototype

itu sama dengan metode RAD atau

Rapid

Application

Development

(O' Brien, 2002), tetapi ada juga yang menyatakan bahwa

prototype

itu menyerupai RAD (Turban, McClean, & Wetherbe, Information Technology for

Management Making Connections for Strategis Advantage, 1999). Secara garis besar sasaran

prototype

adalah sebagai berikut (Lucas, 2000) :

a.

Mengurangi waktu sebelum pemakai melihat sesuatu yang konkret dari usaha

pengembangan sistem.

b.

Menyediakan umpan balik yang cepat dari pemakai kepada pengembang.

c.

Membantu menggambarkan kebutuhan pemakai dengan kesalahan yang lebih sedikit.

d.

Meningkatkan pemahaman pengembang dan pemakai terhadap sasaran yang seharusnya

dicapai oleh sistem.

e.

Menjadikan keterlibatan pemakai sangat berarti dalam analisis dan desain sistem.

(26)

for Strategis Advantage, 1999). Dalam banyak kasus,

prototype

lebih digunakan untuk

mendukung SDLC daripada untuk menggantikannya (Roomney, Steinbart, & Cushing, 1997).

Tabel Error! No text of specified style in document..1 Kelebihan dan Kekurangan Prototype

(Nugroho, Ratnasari, Ramadhani, & Putro, 2009, hal. 19)

Kelebihan Prototype Kekurangan Prototype

Mendefinisikan objektif secara keseluruhan dan mengidentifikasi kebutuhan yang sudah diketahui.

Walaupun pemakai melihat berbagai perbaikan dari setiap versi prototype, tetapi pemakai mungkin tidak menyadari bahwa verdi tersebut dibuat tanpa memperhatikan kualitas dan pemeliharaan jangka panjang. Melakukan perancangan secara cepat

sebagai dasar untuk membuat prototype.

Pengembang kadang-kadang membuat kompromi implementasi dengan menggunakan sistem operasi yang tidak relevan dan algoritma yang tidak efisien. Menguji coba dan mengevaluasi

prototype dan kemudian melakukan penambahan dan perbaikan-perbaikan terhadap prototype yang sudah dibuat.

-

2.8.

Use Case Diagram

Fungsionalitas

use case

direpresentasikan dengan alira-aliran peristiwa

. Use case

menggambarkan bagaimana realisasi dari setiap

use case

yang ada pada model (Yulianto,

Gartina, Sari, Astuti, & Witanti, 2009, hal. 92).

Syarat penamaan pada

use case

adalah nama didefinisikan sesimpel mungkin dan dapat

dipahami. Ada dua hal utama pada

use case

yaitu pendefinisian apa yang disebut aktor dan

use

case

.

a.

Aktor merupakan orang, proses, atau sistem lain yang berinteraksi dengan sistem informasi

yang akan dibuat di luar sistem informasi yang akan dibuat itu sendiri, jadi walaupun simbol

dari aktor adalah orang, tapi aktor belum tentu merupakan orang.

(27)

Berikut adalah simbol-simbol yang ada pada diagram

use case

:

Tabel Error! No text of specified style in document..2 Simbol-simbol Use Case Diagram

Simbol Deskripsi

Use case Fungsionalitas yang disediakan sistem

sebagai unit-unit yang saling bertukar pesan antar unit atau aktor.

Aktor Orang, proses, atau sistem lain yang

berinteraksi dengan sistem informasi yang akan dibuat di luar sistem informasi yang akan dibuat itu sendiri.

Asosiasi Komunikasi antara aktor dan use case

yang berpartisipasi pada use case atau use case memiliki interaksi dengan aktor.

Extend Case tambahan memiliki nama depan

yang sama dengan use case yang

ditambahkan. Arah panah mengarah pada use case yang ditambahkan.

Generalisasi Hubungan generalisasi dan spesialisasi

(umum-khusus) antara dua buah use case dimana fungsi yang satu lebih umum dari lainnya. Arah panah mengarah pada use case yang menjadi generalisasinya (umum).

Include / Uses Relasi use case tambahan ke sebuah use case dimana use case yang ditambahkan memerlukan use case ini untuk

menjalankan fungsinya atau sebagai syarat dijalankan use case ini. Ada dua sudut pandang mengenai penggunaan inckude di use case :

a. Include berarti use case yang ditambahkan akan selalu dipanggil saat use case tambahan dijalankan. b. Include berarti use case yang

ditambahkan akan selalu melakukan pengecekan apakah use case yang ditambahkan telah dijalankan.

Arah panah relasi pada use

case

mengarah pada use

case

yang lebih besar kontrolnya

atau yang dipakai (Ariani & Shalahuddin, 2011, hal. 130-133).

(28)

Sequence diagram

menggambarkan interaksi antara sejumlah objek dalam urutan waktu.

Kegunaannya untuk menunjukkan rangkaian pesan yang dikirim antara objek juga interaksi antar

objek yang terjadi pada titik tertentu dalam ekesekusi sistem (Yulianto, Gartina, Sari, Astuti, &

Witanti, 2009, hal. 93).

Banyaknya

sequence diagram

yang harus digambar adalah sebanyak pendefinisian

use

case

yang memiliki proses sendiri atau yang penting semua

use case

yang telah didefinisikan

interaksi jalannya pesan sudah dicakup pada

sequence diagram

sehingga semakin banyak

use

case

yang didefinisikan maka

sequence diagram

yang harus dibuat juga semakin banyak. Berikut

adalah simbol-simbol yang ada pada

sequence diagram

:

Tabel Error! No text of specified style in document..3 Simbol-Simbol Sequence Diagram

Simbol Deskripsi

Aktor

atau

Orang, proses, atau sistem lain yang berinteraksi dengan sistem informasi yang akan dibuat di luar sistem informasi yang akan dibuat itu sendiri.

Garis hidup

Menyatakan kehidupan suatu objek.

Objek Menyatakan objek yang berinteraksi

pesan.

Waktu aktif Menyatakan objek dalam keadaan

aktif dan berinteraksi pesan. Pesan tipe create

Menyatakan suatu objek membuat objek yang lain, arah panah mengarah pada objek yang dibuat.

Pesan tipe call Menyatakan suatu objek memanggil

operasi/metode yang ada pada objek lain atau dirinya sendiri, arah panah mengarah pada objek yang memiliki operasi/metode.

(29)

Simbol Deskripsi

lainnya, arah panah mengarah pada objek yang dikirimi.

Pesan tipe return Menyatakan bahwa suatu objek yang

telah menjalankan suatu operasi atau metode menghasilkan suatu kembalian ke objek tertentu, arah panah mengarah pada objek yang menerima kembalian.

Pesan tipe destroy Menyatakan suatu objek mengakhiri hidup objek yang lain, arah panah mengarah pada objek yang diakhiri, sebaiknya jika ada create maka ada destroy.

Penggambaran letak pesan harus berurutan, pesan yang lebih atas dari lainnya adalah

pesan yang berjalan terlebih dahulu (Ariani & Shalahuddin, 2011, hal. 137-140).

2.9.1.

Sequence Diagram Model View Controller

Contoh

sequence diagram

pada MVC :

Gambar Error! No text of specified style in document..2 Contoh Sequence Diagram pada MVC

(30)

dikirimkan ke

database

untuk di cek keberadaannya. Jika data belum terekam, maka data yang

tadi akan diinputkan ke dalam

database

. Kondisi data yang valid akan dikirimkan ke

controller

,

sehingga

controller

akan mengirimkan permintaan

registration success

ke

view

.

View

akan

menampilkan halaman

registration success

ke

user

(Idaho, 2002).

2.10.

Activity Diagram

Diagram aktivitas atau

activity diagram

memodelkan

workflow

(aliran kerja) atau urutan

aktivitas dalam sebuah proses (Yulianto, Gartina, Sari, Astuti, & Witanti, 2009, hal. 106).

Diagram aktivitas menggambarkan aktivitas sistem bukan apa yang dilakukan oleh aktor, jadi

aktivitas yang dapat dilakukan oleh sistem. Diagram aktivitas juga banyak digunakan untuk

mendefiniskan hal-hal berikut :

a.

Rancangan proses bisnis dimana setiap urutan aktivitas yang digambarkan merupakan proses

bisnis sistem yang didefinisikan.

b.

Urutan atau pengelompokan tampilan dari sistem/

user

interface

di mana setiap ativitas

dianggap memiliki sebuah rancangan antarmuka tampilan.

c.

Rancangan pengujian di mana setiap aktivitas dianggap memerlukan sebuah pengujian yang

perlu didefinisikan kasus ujinya. (Ariani & Shalahuddin, 2011, hal. 134)

Berikut adalah simbol-simbol yang ada pada diagram aktivitas : (Ericsson, 2011)

Tabel Error! No text of specified style in document..4 Simbol-Simbol Activity Diagram

Simbol Keterangan

Status Awal Status awal aktivitas sistem, sebuah diagram

aktivitas memiliki status awal.

Aktivitas Aktivitas yang dilakukan sistem, biasanya diawali

(31)
[image:31.612.67.534.70.396.2]

Gambar Error! No text of specified style in document..3

Activity Diagram

Terdapat dua poin pada diagram, yaitu (Larman, 2005, hal. 478) :

a.

Setelah sebuah aksi berakhir, maka akan menghasilkan transisi keluar secara otomatis.

b.

Diagram menampilkan aliran kontrol dan aliran data.

2.11.

Blackbox Texting

Pengujian ini fokus kepada persyaratan fungsional perangkat lunak. Pengujian ini

memungkinkan pelaku RPL mendapatkan serangkaian kondisi input yang memenuhi persyaratan

fungsional suatu program.

Pengujian ini berusaha menemukan kesalahan dengan kategori sebagai berikut:

a.

Fungsi-fungsi yang salah atau hilang

b.

Kesalahan antarmuka

c.

Kesalahan struktur data atau akses basisdata eksternal

Percabangan Asosiasi percabangan terjadi dimana jika ada

pilihan aktivitas lebih dari satu

Penggabungan Asosiasi penggabungan dimana lebih dari satu

aktivitas digabungkan menjadi satu.

Status Akhir Status akhir yang dilakukan sistem, sebuah

(32)

d.

Kesalahan kinerja

e.

Kesalahan inisialisasi atau terminasi (Nugroho, Ratnasari, Ramadhani, & Putro, 2009, hal.

121)

Pengujian dirancang untuk menjawab beberapa pertanyaan sebagai berikut :

a.

Bagaimana validitas fungsionalnya diuji ?

b.

Bagaimana perilaku sistem dan performansi diuji ?

c.

Jenis

input

seperti apa yang akan menghasilkan kasus uji yang baik ?

d.

Apakah sistem secara khusus sensitif terhadap nilai

input

tertentu ?

e.

Bagaimana batasan-batasan kelasi data disolasi ?

f.

Berapa

ratio

data dan jumlah data yang dapat ditoleransi oleh sistem ?

g.

Apa akibat yang timbul dari kombinasi spesifik data pada operasi sistem ?

(33)

BAB III

OBJEK DAN METODE PENELITIAN

3.1.

Objek Penelitian

Objek penelitian yang dilakukan yaitu mengenai Sistem Informasi Penugasan

Perjalanan Dinas di Infoglobal Group yang berlokasi di di Jalan Sriwijaya No. 36 Surabaya

Indonesia 60265.

3.1.1.

Sejarah Singkat Perusahaan

Perusahaan Didirikan sejak 9 September 1992, Infoglobal berkembang menjadi

perusahaan yang berkompeten dalam bidang teknologi elektronika dan informasi. Produk-produk

yang dihasilkan difokuskan dalam bidang elektronika penerbangan atau biasa disebut Avionik,

pengembangan perangkat lunak aplikasi serta layanan training dan implementasi.

Infoglobal memproduksi sejumlah perangkat avionik pesawat tempur untuk

menggantikan perangkat sejenis yang sudah tidak diproduksi lagi oleh produsennya. Dengan

dukungan teknologi terkini, avionik yang diproduksi oleh Infoglobal lebih unggul daripada

perangkat aslinya, “plug and play”, dan mudah

dioperasikan..

(34)

3.1.2.

Visi dan Misi Perusahaan

Visi dan misi dari perusahaan ini adalah sebagai berikut :

a.

Visi Perusahaan

Perusahaan yang berkompeten dalam bidang teknologi elektronika

Pelayanan training dan implementasi yang terpercaya

b.

Misi Perusahaan

Fokus terhadap bidang teknologi elektronika

Melakukan training sesuai dengan standar Infoglobal Group

3.1.3.

Struktur Organisasi Perusahaan

Struktrur Organisasi Perusahaan Infoglobal Group Bandung yaitu sebagai berikut:

DIREKTUR

WAKIL DIREKTUR

IMPLEMENTER MANAGER

GENERAL SUPPORT BENDAHARAWAN

Gambar Error! No text of specified style in document..1 Struktur Organisasi

3.1.4.

Deskripsi Tugas

Deskripsi tugas dari masing-masing bagian adalah sebagai berikut:

a.

Direktur

(35)

2.

Bertanggungjawab akan keuntungan dan kerugian perusahaan.

3.

Mengangkat dan menghentikan karyawan perusahaan.

4.

Bertanggungjawab dalam memimpin dan membina perusahaan.

5.

Mewakili perusahaan, mengadakan perjanjian-perjanjian, melaksanakan dan mengawasi

pelaksanaan tugas.

6.

Melakukan evaluasi kinerja

b.

Wakil Direktur

1.

Mewakili tugas direktur pada saat direktur tidak dapat melakukan tugas.

c.

Manager

1.

Mengatur proyek perusahaan.

2.

Memastikan proyek perusahaan diselesaikan pada waktu yang sudah ditentukan.

3.

Memberikan tugas kepada pegawai untuk melakukan dan mengerjakan proyek.

d.

Bendaharawan

1.

Melakukan pengaturan keuangan.

2.

Melakukan transaksi keuangan.

3.

Melakukan evaluasi budget.

e.

General Support

1.

Membantu semua divisi dalam melaksanakan tugas.

3.2.

Metode Penelitian

(36)

Metode yang digunakan dalam melaksanakan penelitian merupakan dasar penyusunan

rancangan penelitian dan merupakan penjabaran dari metode ilmiah

3.2.1.

Desain Penelitian

Dalam melakukan suatu penelitian perlu dilakukan perencanaan penelitian agar

penelitian yang dilakukan dapat berjalan dengan baik dan sistematis. Dalam perancangan sistem

ini digunakan metode deskriptif, metode ini tujuannya adalah untuk membuat gambaran secara

sistematis, faktual dan akurat mengenai fakta-fakta dan sifat-sifat pada suatu objek penelitian

tertentu yang hanya menggambarkan dan meringkaskan berbagai kondisi, situasi atau berbagai

variable. Data deskriptif pada umumnya dikumpulkan melalui metode pengumpulan data, yaitu

wawancara atau metode observasi.

Berdasarkan proses penelitian yang dijelaskan diatas, maka desain pada penelitian ini

dijelaskan sebagai berikut:

a.

Sumber Masalah

Peneliti menentukan masalah - masalah sebagai fenomena untuk dasar penelitian.

b.

Perumusan Masalah

Rumusan masalah merupakan suatu pertanyaan yang akan dicari jawabanya melalui

pengumpulan data. Proses penemuan masalah merupakan tahap penelitian yang paling sulit

karena tujuan penelitian ini adalah menjawab masalah penelitian sehingga suatu penelitian

tidak dapat dilakukan dengan baik jika masalahnya tidak dirumuskan secara jelas. Rumusan

masalah atau pertanyaan penelitian akan mempengaruhi pelaksanaan tahap selanjutnya

didalam tahap penelitian. Pada penelitian ini masalah-masalah dirumuskan melalui suatu

pertanyaan, yang akan diuji dengan cara menguiji hipotesis

(37)

Untuk menjawab rumusan masalah yang sifatnya sementara (hipotesis) maka,peneliti dapat

membaca referensi teoritis yang relevan dengan masalah danberfikir. Selain itu penemuan

penelitian sebelumnya yang relevan juga dapatdigunakan sebagai bahan untuk memberikan

jawaban smentara terhadapmasalah penelitian (hipotesis). Telaah teoritis mempunyai tujuan

untukmenyusun kerangka toritis yang menjadi dasar untuk menjawab masalah

ataupertanyaan penelitian yang merupakan tahap penelitian dengan mengujiterpenuhinya

kriteria pengetahuan yang rasional.

d.

Metode Penelitian

Untuk menguji hipotesis tersebut peneliti dapat memilih metode penelitianyang sesuai,

pertimbangan ideal untuk memilih metode itu adalah tingkat ketelitian data yang diharapkan

dan konsisten yang dikehendaki. Sedangkanpertimbangan praktis adalah tersedianya dana,

waktu, dan kemudahan yanglain. Pada penelitian ini metode penelitian yang digunakan

adalah metodedeskriptif.

e.

Menyusun Instrument Penelitian

(38)

Kesimpulan adalah langkah terakhir dari suatu periode penelitian yang berupa jawaban

terhadap rumusan masalah dengan menekankan pada pemecahan masalah berupa informasi

mengenai solusi masalah yang bermanfaat sebagai dasar untuk pembuatan keputusan.

3.2.2.

Jenis dan Metode Pengumpulan Data

Jenis dan metode pengumpulan data ada dua, yaitu data primer dan datasekunder.

3.2.2.1.Sumber Data Primer (Wawancara, Observasi, Kuesioner)

Adapun sumber data primer yang didapat oleh penulis melalui cara :

a.

Wawancara adalah suatu cara untuk mendapatkan data melalui tanya jawab langsung dengan

pegawai tentang proses bisnis perjalanan dinas yang sedang berjalan di Infoglobal Group.

b.

Observasi adalah suatu cara untuk mendapatkan data dengan cara datang langsung ketempat

dilakukannya penelitian. Dalam hal ini peneliti datang ke Infoglobal Group.

3.2.2.2.Sumber Data Sekunder (Dokumentasi)

Sumber data sekunder didapat dari dokumen-dokumen yang bersangkutan dengan

objek yang diteliti yang ada di tempat dilakukannya penelitian.

3.2.3.

Metode Pendekatan dan Pengembangan Sistem

Dalam sebuah penelitian terutama pada saat menganalisis sistem akan lebih mudah jika

menggunakan metode pendekatan dan pengembangan sistem.

3.2.3.1.

Metode Pendekatan Sistem

Metode pendekatan sistem yang akan digunakan oleh penulis adalah metode

pendekatan analisis dan perancangan

object oriented

. Dalam metode ini terdapat :

a.

Use Case

(39)

c.

Sequence Diagram

d.

Activity Diagram

e.

Component Diagram

f.

Class Diagram

3.2.3.2.

Metode Pengembangan Sistem

Metode pengembangan sistem terdiri dari sederetan kegiatan yang dapat

dikelompokkan menjadi beberapa tahapan yang dapat membantu kita dalam mengembangkan

sebuah sistem.

Metode pengembangan sistem yang akan digunakan pada Aplikasi yang akan dibuat

adalah model

prototype

. Karena model ini lebih memperhatikan kebutuhan sistem

pemakai, secara keseluruhan akan mengacu kepada kepuasan user. Adapun tahap-tahap dari

pembuatan

prototype

, sebagai berikut :

Gambar Error! No text of specified style in document..2 Metode Pengerjaan Prototypes

(40)

Metode pengembangan

prototype

terdiri dari tiga tahapan, yaitu pengumpulan

kebutuhan, perancangan sistem serta pengujian terhadap hasil yang telah dibuat. Proses-proses

tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut :

1.

Mendengarkan pelanggan (

Listen to customer

)

Metode pengembangan

prototype

dimulai dengan pengumpulan syarat.

Devoleper

dan pelanggan bertemu dan mendefinisikan dari seluruh tujuan untuk

software,

identifikasi apa saja syarat yang dikenal dan daerah

outline

dimana definisi tersebut

diperintahkan.

2.

Membangun atau mengubah kembali

project

yang dibuat (

Build/revise mock-up

)

Proses selanjutnya adalah perancangan kilat, dimana proses ini mewakili setiap

aspek yang terdapat pada

software

yang terlihat oleh

customer

atau

user

(misal :

pendekatan

input

dan bentuk

output

). Idealnya,

prototype

melayani sebagian mekanisme

untuk mengidentifikasi syarat dari sebuah

software

.

3.

Menguji hasil

project

yang dibuat (

Customer test drives mock-up

)

Prototype

dievaluasi oleh pelanggan/pengguna dan digunakan untuk penyaringan

terhadap

software

yang dibangun. Proses iterasi sebagai

prototype

yang seimbang untuk

memenuhi kebutuhan

customer

ketika pada saat yang sama memungkinkan

developer

untuk memperoleh pemahaman terbaik terhadap kebutuhan apa yang telah dikerjakan.

3.2.3.3. Alat Bantu Analisis dan Perancangan

(41)

UML muncul karena adanya kebutuhan permodelan visual untuk menspesifikasikan,

menggambarkan, membangun, dan dokumentasi dari sistem perangkat lunak. UML merupakan

visual untuk pemodelan dan komunikasi mengenai sebuah sistem dengan menggunakan diagram

dan teks-teks pendukung. Karena UML ini merupakan bahasa visual untuk pemodelan bahasa

berorientasi objek, maka semua elemen dan diagram berbasiskan pada paradigma

object

oriented

. Adapun metode desain yang ada pada langkah perancangan ini akan digambarkan sebagai

berikut:

1.

Use case

Diagram

Usecase

diagram merupakan permodelan untuk melakukan (

behavior

) terhadap sistem

informasi yang akan dibuat.

Use case

mendeskripsikan sebuah interaksi antara satu atau lebih

aktor dengan sistem informasi yang akan dibuat. Secara kasar,

use case

digunakan untuk

mengetahui fungsi apa saja yang ada didalam sebuah sistem informasi dan siapa saja yang

berhak menggunakan fungsi-fungsi itu. Ada dua hal utama pada

use case

yaitu pendefinisian apa

yang disebut aktor dan proses.

a. Aktor merupakan orang, proses, atau sistem lain yang berinteraksi dengan sistem informasi

yang akan dibuat atau diluar sistem informasi yang akan dibuat itu sendiri, jadi walaupun simbol

dari aktor adalah gambar orang, tapi aktor belum tentu merupakan orang.

b.

Proses

merupakan fungsionalitas yang disediakan sistem sebagai unit-unit yang saling

bertukar pesan antar unit atau aktor.

2. Skenario

Use Case

Mendeskripsikan aktor-aktor yang melakukan prosedur dalam sistem, serta menjelaskan

respon yang ditanggapi oleh sistem tersebut terhadap prosedur yang dilakukan oleh aktor.

(42)

Aktivitas atau

activity diagram

menggambarkan

workflow

(aliran kerja) atau aktivitas

dari sebuah sistem atau proses bisnis. Yang perlu diperhatikan disini bahwa diagram aktivitas

menggambarkan aktivitas sistem bukan apa yang dilakukan aktor, jadi aktivitas yang dapat

dilakukan oleh sistem.

4.

Sequence Diagram

Sequence diagram

menggambarkan kelakukan objek pada

use case

dengan

mendeskripsikan waktu hidup objek atau

message

yang dikirimkan dan diterima antar objek.

Oleh karena itu untuk menggambar diagram

sequence

maka harus diketahui objek-objek yang

terlibat dalam sebuah

use case

beserta metode yang dimiliki kelas yang diinstansiasi menjadi

objek itu.

5.

Class Diagram

Diagram kelas atau

class diagram

menggambarkan struktur sistem dari segi pendefinisian

kelas-kelas yang akan dibuat untuk membangun sistem informasi. Kelas memiliki apa yang disebut

atribut dan metode atau operasi.

6.

Component Diagram

Component Diagram

atau diagram komponen adalah diagram yang menunjukan model secara

fisik komponen perangkat lunak dalam sistem dan hubungan antar mereka.

3.2.4.

Pengujian Software

Pengujian software dapat dilakukan dengan menggunakan pengujian black box / black

box testing. Pengujian Black box adalah pengujian aspek fundamental sistem tanpa

memperhatikan struktur logika internal perangkat lunak.

(43)

spesifikasi perangkat lunak. Data uji dieksekusi pada perangkat lunak dan kemudian keluaran

dari perangkat lunak dicek apakah telah sesuai dengan yang diharapkan. Pengujian black box

berusaha menemukan kesalahan dalam kategori :

a.

Fungsi-fungsi yang tidak benar atau hilang.

b.

Kesalahan interface.

c.

Kesalahan kinerja.

d.

Inisialisasi dan kesalahan terminasi

3.3.

Analisis Sistem yang Berjalan

Analisis sistem adalah suatu ilmu yang digunakan untuk memecahkan masalah dengan

menggunakan beberapa tindakan. Dalam ruang lingkup perkembangan sistem komputer, analisis

sistem adalah suatu ilmu yang mempelajari beberapa aplikasi, biasanya untuk mendapatkan

sistem yang baru.

Analisis terhadap sistem yang berjalan dimaksudkan untuk mempelajari secara seksama

terhadap suatu sistem yang sedang dijalankan oleh suatu organisasi, sehingga mampu

memperkirakan dan merincikan seluruh dokumen ataupun prosedur yang terlibat dan membuat

rekomendasi untuk organisasi dengan memperhitungkan segi penyelesaian yang akan dicapai.

3.3.1.

Analisis Dokumen

Analisa dokumen menggambarkan apa saja dan fungsi dokumen-dokumen yang

digunakan dalam proses bisnis penugasan perjalanan dinas. Untuk itu analisa dokumen

merupakan salah satu hal yang dapat membantu dalam perancangan selanjutnya. Adapun analisa

dokumen dapat dilihat dibawah ini :

Tabel Error! No text of specified style in document..1 Tabel Analisis Dokumen

(44)

No

Nama Dokumen

Keterangan

1

Formulir SPPD

Deskripsi : Surat perintah perjalanan dinas

Fungsi : Surat perintah untuk melakukan perjalanan

dinas dan detail perjalanan dinas

Sumber : Manager

Distribusi : Pegawai

Frekuensi : Setiap ada perjalanan dinas

2

Formulir

uang

muka

Deskripsi : Dokumen untuk mengajukan uang muka

Fungsi : mengajukan permohonan uang muka

Sumber : Pegawai

Distribusi : Bendahara

Frekuensi Apabila SPPD sudah disetujui

3

Tiket perjalanan

Deskripsi : Tiket perjalanan dinas

Fungsi : Tiket yang digunakan untuk melakukan

perjalanan dinas

Sumber : General Support

Distribusi : Pegawai

Frekuensi : Apabila SPPD sudah disetujui

4

Laporan

keuangan

Deskripsi : Data laporan keuangan

Fungsi : Menjabarkan penggunaan uang muka

Sumber : Pegawai

Distribusi : Manager, Bendahara

Frekuensi : Apabila perjalanan dinas sudah selesai

3.3.2.

Analisis Prosedur Yang Sedang Berjalan

Analisis prosedur yang sedang berjalan menguraikan secara sistematis aktivitas-aktivitas

yang terjadi dalam sistem informasi penugasan perjalanan dinas di Infoglobal Group, diantaranya

:

1.

Manajer memberikan info kepada pegawai bahwa pegawai tersebut akan ditugaskan

untuk melakukan perjalanan dinas

(45)

3.

Formulir SPPD yang sudah diisi oleh pegawai akan diberikan kepada manager untuk

diperiksa. Jika formulir SPPD belum valid maka akan diserahkan lagi ke pagawai untuk

diisi kembali dan diserahkan kembali ke manager.

4.

Pegawai menyiapkan formulir permohonan uang muka ke bagian bendaharawan. Jika

permohonan disetujui, maka pegawai akan memberikan rencana SPPD kepada bagian

General Support. Jika formulir permohonan uang muka tidak setujui, maka pegawai akan

mengisinya kembali.

5.

Bagian General Support menyiapkan tiket perjalanan untuk pegawai

6.

Pegawai melakukan perjalanan dinas

7.

Pegawai membuat laporan dan bukti keuangan

8.

Manager memeriksa laporan dan bukti keuangan. Jika laporan dan bukti keuangan sudah

valid, maka pagawai akan menyerahkan laporan bukti keuangan ke bagian

kebendaharaan. Jika lapran dan bukti keuangan tidak valid, maka pegawai akan

melengkapinya kembali.

3.3.2.1.

Use Case Diagram

(46)

Gambar Error! No text of specified style in document..3 Use Case Proses Yang Sedang Berjalan

3.3.2.2.

Skenario Use case

Skenario use case dimaksudkan untuk menggambarkan dan memudahkan dalam

menganalisa proses pada use case yang telah digambarkan. Adapun tahapan-tahapan sknario use

case pada proses penugasan perjalanan dinas adalah sebagai berikut :

1.

Nama use case : Memberi tugas SPPD

Aktor

: Manager

Tujuan

: Proses pemberian tugas perjalanan dinas kepada pegawai

Tabel Error! No text of specified style in document..2 Tabel Memberi Tugas SPPD

Manager

Pegawai

1.

Memberikan informasi

bahwa pegawai akan

ditugaskan perjalanan dinas

2.

Menerima informasi bahwa

pegawai akan ditugaskan

perjalanan dinas

2.

Nama use case : Menyetujui SPPD

Aktor

: Manager

Tujuan

: Memberikan persetujuan perjalanan dinas

Tabel Error! No text of specified style in document..3 Tabel Menyetujui SPPD

Pegawai

Manager

1.

Mengajukan rencana

SPPD

2.

Menyetujui rencana SPPD

3.

Nama use case : Menyetujui laporan keuangan

Aktor

: Manager

Tujuan

: Memberikan persetujuan laporan keuangan

Tabel Error! No text of specified style in document..4 Tabel Menyetujui Laporan Keuangan

Pegawai

Manager

[image:46.612.84.480.190.714.2]
(47)

2.

Menyetujui laporan keuangan

4.

Nama use case : Mengajukan permohonan uang muka

Aktor

: Pegawai

Tujuan

: Memberikan permohonan uang muka

Tabel Error! No text of specified style in document..5 Tabel Mengajukan Permohonan Uang Muka

Pegawai

Manager

1.

Mengajukan permohonan

uang muka

2.

Menyetujui permohonan uang

muka

5.

Nama use case : Mengajukan rencana SPPD

Aktor

: Pegawai

Tujuan

: Rencana SPPD diajukan kepada manager

Tabel Error! No text of specified style in document..6 Tabel Mengajukan Rencana SPPD

Pegawai

Manager

1.

Menyanggupi tugas SPPD

2.

Mengajukan SPPD

3.

Menyetujui rencana SPPD

6.

Nama use case : Menerima tiket perjalanan

Aktor

: Pegawai

Tujuan

: Tiket perjalanan digunakan untuk melakukan perjalanan dinas

Tabel Error! No text of specified style in document..7 Tabel Menerima Tiket

General Support

Pegawai

1.

Memberikan tiket

perjalanan

2.

Menerima tiket perjalanan

7.

Nama use case : Membuat laporan keuangan

Aktor

: Pegawai

[image:47.612.84.485.59.719.2]
(48)

Tabel Error! No text of specified style in document..8 Membuat Laporan Keuangan

Pegawai

Manager

1.

Membuat laporan

keuangan

2.

Menerima laporan keuangan

3.

Memriksa laporan keuangan

8.

Nama use case : Menyetujui pengajuan uang muka

Aktor

: Bendaharawan

Tujuan

: Melakukan persetujuan permohonan uang muka

Tabel Error! No text of specified style in document..9 Menyetujui Pengajuan Uang Muka

Pegawai

Bendaharawan

1.

Mendapatkan persetujuan

SPPD

2.

Mengajukan permohonan

uang muka

3.

Menyetujui permohonan uang

muka

9.

Nama use case : Menerima laporan keuangan

Aktor

: Bendaharawan

Tujuan

: Menyelesaikan kelebihan dan kekurangan uang muka

Tabel Error! No text of specified style in document..10 Menerima Laporan Keuangan

Pegawai

Bendaharawan

1.

Mendapatkan persetujuan

dari manager

2.

Memberikan laporan

keuangan

3.

Menerima laporan keuangan

10. Nama use case : Menerima rencana SPPD

Aktor

: General Support

Tujuan

: Sebagai acuan pembelian tiket perjalanan

Tabel Error! No text of specified style in document..11 Menerima Rencana SPPD

Pegawai

General Support

1.

Memberi rencana SPPD

[image:48.612.86.482.74.584.2]
(49)

11. Nama use case : Memberi tiket perjalanan dinas

Aktor

: General Support

Tujuan

: Sebagai tiket perjalanan pegawai

Tabel Error! No text of specified style in document..12 Memberi Tiket Perjalanan Dinas

General Support

General Support

1.

Memberi tiket perjalanan

2.

Menerima tiket perjalanan

3.3.3.

Evaluasi Sistem Yang Sedang Berjalan

Dari hasil analisis sistem yang sedang berjalan dapat disimpulkan masih adanya

kekurangan yang perlu dibenahi dalam hal sistem yaitu:

Tabel Error! No text of specified style in document..13 Tabel Evaluasi Sistem Berjalan

Permasalahan

Penyelesaian

1. Data perjalanan dinas masih

dalam bentuk dokumen, sehingga

memungkinkan

terjadinya

kerusakan

atau

kehilangan

dokumen tersebut.

1. Pembangunan sistem secara

komputerisasi dapat mengurangi

hal-hal

seperti

hilangnya

dokumen,

proses

pencarian

dokumen yang membutuhkan

waktu lama.

2. Manager tidak mengetahui

waktu luang pegawai untuk

dapat melakukan perjalanan

dinas. Waktu luang dalam hal

ini adalah apakah pegawai

sedang melakukan perjalanan

dinas atau tidak

2. Dengan adanya sistem yang

dapat melakukan proses

pencarian status pegawai dengan

menggunakan tanggal, maka

akan diketahui pegawai mana

saja yang sedang melakukan

perjalanan dinas atau tidak

3. Pembuatan laporan keuangan

masih dalam bentuk

Microsoft

Word

dan disertakan bukti nota.

[image:49.612.121.495.309.590.2]
(50)

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1.

Perancangan Sistem

Perancangan sistem adalah proses dimana sebuah sistem dirancang dan nantinya

dilakukan pengembangan sistem. Percancangan sistem ini menyangkut pendefinisian atas

kebutuhan fungsional, persiapan untuk rancang bangun implementasi, menggambarkan sistem

yang akan dibangun berupa penggambaran perencanaan, pembuatan diagram, pengaturan dari

beberapa elemen terpisah ke dalama sat kesatuan yang utuh dan berfungsi yang ada pada Sistem

Informasi Penugasan Dinas di Infoglobal Group..

1.

Tujuan Perancangan Sistem

Perancangan sistem dilakukan setelah tahap analisis sistem berjalan dikerjakan, dalam

perancangan dilakukan penyesuaian terhadap model analisis dengan bahasa pemrograman yang

digunakan dalam penggunaan perangkat lunak. Pada dasarnya tahap perancangan ini bertujuan

untuk :

a.

Memenuhi kebutuhan kepada pemakai sistem

b.

Memberikan gambaran yang jelas dan rancang bangun yang lengkap tentang sistem yang

akan dibuat

2.

Gambaran Umum Sistem Yang Diusulkan

(51)

perjalanan dinas atau tidak, hal ini untuk menentukan pegawai yang akan ditugaskan untuk

perjalanan dinas, pembuatan laporan keuangan yang digunakan untuk mempertanggung

jawabkan penggunaan uang muka oleh pegawai.

3.

Perancangan Prosedur Yang Diusulkan

Perancangan Perangkat lunak Sistem Informasi Penugasan Perjalanan Dinas di

Infoglobal Group, dalam implementasinya digunakan oleh Manager, Pegawai, Bendahara, dan

General Support. Dalam perangkat lunak ini terdapat proses untuk memeriksa waktu luang

pegawai, pengajuan SPPD, pengolahan data SPPD, dan pembuatan laporan keuangan..

[image:51.612.143.468.335.631.2]

4.1.3.1.

Use Case Diagram yang diusulkan

Gambar 4. 1 Use Case yang Diusulkan

4.1.3.2.

Definisi Aktor

(52)

Tabel Error! No text of specified style in document..1 Definisi Aktor

No

Aktor

Deskripsi

1.

Manager

Mengelola tugas, memberi tugas, mengelola

perjalanan dinas

2.

Pegawai

Menerima perjalanan dinas, membuat laporan

keuangan

3.

Bendahara

Menentukan jumlah uang muka

4.

General Support

Membeli tiket perjalanan dinas

4.1.3.3.

Definisi Use Case

Berikut adalah deskripsi pendefinisian

use case

pada Sistem Informasi Perjalanan

Dinas di Infoglobal Group:

Tabel Error! No text of specified style in document..2 Definisi Use case

No

Use case

Deskripsi

1.

Memberi tugas

dinas

Pemberian tugas dinas dari manager ke pegawai

2. Approve

tugas

dinas

Pegawai menyanggupi pemberian tugas dinas oleh

manager

3.

Approve

uang

muka

Bendahara menentukan jumlah uang muka perjalanan

dinas

4.

Hitung sisa uang

muka

Pegawai melakukan perhitungan sisa uang muka

perjalanan dinas

4.1.3.4.

Skenario Use Case

Skenario

Use Case

digunakan untuk memudahkan dalam menganalisa skenario yang akan

digunakan pada fase-fase selanjutnya dengan melakukan penilaian terhadap skenario tersebut.

Berikut adalah scenario

use case

yang diusulkan :

1.

Nama

Use Case

: Memberi tugas dinas

Aktor

: Manager

Tujuan

: Memberikan tugas perjalanan dinas kepada pegawai

Tabel Error! No tex

Gambar

Gambar Error! No text of specified style in document..3
Tabel Error! No text of specified style in document..2
Tabel Error! No text of specified style in document..5
Tabel Error! No text of specified style in document..8
+7

Referensi

Dokumen terkait

Adapun langkah-langkah mengajar yaitu mulai dari kegiatan awal, Guru menyampaikan kompetensi dan tujuan pembelajaran yang akan dicapai, kegiatan inti Guru

Sedangkan untuk latihan berbeban atau weight training merupakan salah satu bentuk latihan fisik yang dalam pelaksanaannya dapat menggunakan bantuan tubuhnya sendiri

Tidak diperkenankan untuk keluar dari laboratorium anatomi selama jam praktikum , kecuali untuk kepentingan yang dapat dipertanggungjawabkan dan dengan

Ruang Lingkup Standar Operasional Prosedur / Manual Prosedur Pengajuan Biaya Perjalanan Dinas Dalam Negeri adalah Perjalanan dinas baik dalam negeri yang dibiayai

Puji syukur dipanjatkan ke-hadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat serta hidayah-Nya sehingga dapat diselesaikan penyusunan Skripsi yang berjudul “PENGGUNAAN ALAT

Hasil observasi menunjukan bahwa siswa yang menjadi anggota kelompok (subjek penelitian) pada setiap pertemuan semakin meningkat dinamika kelompoknya, ditandai

Pelaksana Surat Perjalanan Dinas (SPD) diharuskan untuk mempertanggungjawabkan pelaksanaan Perjalanan Dinas kepada pemberi tugas dan biaya Perjalanan Dinas kepada PPK

APBD, APBD Tegal (Kab.) Volume: 1 paket perjalanan dinas Belanja perjalanan dinas luar daerah di Jawa Tengah, perjalanan dinas luar daerah di Jakarta, perjalanan dinas dalam