• Tidak ada hasil yang ditemukan

Studi Media Promosi Pariwisata Pulau Jeju

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Studi Media Promosi Pariwisata Pulau Jeju"

Copied!
43
0
0

Teks penuh

(1)

ABSTRACT

MEDIA PROMOTION STUDY OF JEJU ISLAND TOURISM

By :

Nurrita Bela 51910294

Visual Communication Design Study Programme

Tourism is one of the fields are derived from natural resources or human resources in a region or country. With the several attempts to improve the lot of wealth in tourism by the government or private companies some of which is raise the promotion section to the region's tourism potential tourists. Jeju Island as one part of a UNESCO Natural Heritage Site and one of the most famous island in South Korea into a high attraction among tourists. Media promotion of good and attractive can support its progress in the field of tourism at Jeju Island.

This report contains about designing media promotion of tourism at Jeju Island. Designing a media campaign more interesting than previously in the form of a media campaign video animation area or a famous tourist location and many

travelers flown in Jeju Island. The media campaign supporting the form of media that can be applied as unique souvenirs of Jeju Island itself. In the new visual concepts and more easily understood by domestic and international travelers.

(2)

ABSTRAK

STUDI MEDIA PROMOSI PARIWISATA PULAU JEJU

Oleh :

Nurrita Bela

51910294

Program Studi Desain Komunikasi Visual

Pariwisata adalah salah satu bidang yang berasal dari sumberdaya alam ataupun sumber daya manusia di suatu wilayah atau negara. Dengan adanya beberapa usaha untuk meningkatkan kekayaan di bidang pariwisata banyak yang dilakukan pemerintah maupun perusahaan swasta beberapa diantaranya adalah meningkatkan bagian promosi wilayah pariwisata itu kepada para calon wisatawan. Pulau Jeju sebagai salah satu bagian dari UNESCO Natural Heritage Site dan salah satu pulau yang paling terkenal di Korea Selatan menjadi daya tarik yang tinggi di kalangan wisatawan. Media promosi yang baik dan menarik dapat menujang kemajuan bidang pariwisata di Pulau Jeju.

Laporan ini berisi tentang merancang media promosi pariwisata yang terletak di Pulau Jeju. Perancangan media promosi yang lebih menarik dari sebelumnnya berupa media promosi video animasi wilayah ataupun lokasi pariwisata yang terkenal dan banyak di singgahi wisatawan di Pulau Jeju. Adapun media promosi penjunjang berupa media-media yang dapat diaplikasikan sebagai buah tangan khas dari Pulau Jeju itu sendiri. Dalam konsep visual yang baru dan lebih mudah dipahami oleh wisatawan domestik maupun internasional.

(3)

BAB I

PENDAHULUAN

I.1 Latar Belakang Masalah

Korea Selatan adalah salah satu negara dengan wilayah yang sempit dan kekayaan alam yang terbatas. Penghasilan utama dari negara ini adalah dari bidang otomotif dan produksi barang elektronik. Akan tetapi dari tahun ke tahun pemerintah Korea Selatan semakin meningkatkan pendapatan negara dibidang pariwisata. Bermula dengan banyaknya ketertarikan negara lain kepada bidang entertaiment Korea Selatan, pemerintah Korea Selatan memanfaatkan ketertarikan tersebut dengan melakukan promosi kebudayaan dan pariwisata melalui bidang entertainment seperti film dan musik.

Promosi dengan media entertainment membuat tujuan tersebut cepat menyebar luas di negara lain. Seperti halnya pembuatan film yang dilakukan di tempat-tempat pariwisata di Korea Selatan adalah salah satu cara yang dilakukan pemerintah Korea Selatan. Selain itu banyak film yang diproduksi membawakan cerita tradisional Korea Selatan, sehingga lokasi yang telah dipakai untuk pembuatan film dimanfaatkan sebagai lokasi pariwisata.

Pulau Jeju adalah salah satu pulau di Korea Selatan yang banyak memiliki tujuan pariwisata. Dengan kekayaan alam yang terbatas dan sumber daya manusia yang terbatas pula tidak membuat Pulau Jeju menjadi pulau yang tidak memiliki daya tarik pariwisata. Banyak potensi yang dikembangkan baik dibidang pariwisata alam dengan kekayaan alami ataupun lokasi-lokasi wisata yang sengaja dibuat pemerintah Korea Selatan untuk menarik wisatawan domestik ataupun wisatawan asing.

(4)

Museum Tradisional Jeju. Dengan masing-masing kelebihan yang dimiliki tempat pariwisata tersebut menjadi daya tarik tambahan yang dimiliki Pulau Jeju.

Dengan melihat daya tarik pariwisata tersebut bayak potensi yang dimiliki Pulau Jeju untuk lebih dikenal oleh para wisatawan. Akan tetapi media promosi yang digunakan sangat terbatas dan tidak terorganisir dengan baik. Media promosi yang telah digunakan saat ini hanya sekedar promosi di media cetak dan melaui promosi yang besamaan dengan promosi transportasi ataupun media entertainment.

I.2 Identifikasi Masalah

Berdasarkan pada penjelasan latar belakang masalah, terdapat beberapa masalah yang ditemukan, antara lain:

 Belum ada media promosi yang mudah dipahami dan menarik minat tanpa terbatas oleh usia ataupun kalangan.

 Kurangnya pengembangan media promosi Pulau Jeju.

 Tidak adanya inovasi dalam media promosi.

 Menarik wisatawan asing dan wisatawan dalam negeri yang datang ke Korea Selatan untuk mengunjungi Pulau Jeju.

I.3 Rumusan Masalah

Berdasarkan penjelasan pada latar belakang dan identifikasi masalah diatas maka rumusan masalah pada penelitian tersebut antara lain :

Bagaimana membuat media promosi yang penuh inovasi sehingga dapat menarik wisatawan asing ataupun wisatawan dalam negeri untuk mengunjungi Pulau Jeju.

I.4 Batasan Masalah

(5)

I.5 Tujuan Perancangan

Tujuan pada peracangan ini adalah untuk mencapai beberapa hal yaitu:

 Menarik wisatawan asing ataupun wisatawan dalam negeri untuk mengunjungi Pulau Jeju.

 Memperkenalkan lokasi-lokasi wisata yang terdapat di Pulau Jeju.

(6)

BAB II

PROMOSI PARIWISATA PULAU JEJU

II.1 Pengertian Promosi

Promosi merupakan bentuk upaya untuk memberitahukan atau menawarkan inforrmasi baik produk atau jasa pada dan dengan tujuan menarik calon konsumen tertarik untuk menggunakan produk yang dipromosikan. Dengan adanya promosi produsen atau distributor mengharapkan kenaikannya angka penjualan. Dapat dikemukakan pengertian promosi yang dipaparkan oleh beberapa ahli, yaitu : a. Menurut Stanton yang dikutip oleh Djaslim Saladin danYevis Marti Oesman

(1991; 194) Komunikasi Pemasaran adalah kombinasi dari penjualan tata muka, periklanan, promosi penjualan, publisitas dan hubungan masyarakat yang membantu pencapaian tujuan perusahaan.

b. Sementara menurut Djasmin Saladin (2001; 123) Komunikasi Pemasaran adalah aktivitas yang berusaha menyebarkan informasi, mempengaruhi dan membujuk atau mengingatkan pasan sasaran atas perusahaan dan produknya agar bersedia menerima, membeli loyal pada produk yang ditawarkan perusahaan yang bersangkutan.

II.2 Pengertian Pariwisata

(7)

II.2.1 Jenis-Jenis Pariwisata

Menurut garis besar pengertian dan paparan beberapa ahli dapat disimpulkan bentuk maupun jenis-jenis pariwisata yang dilatar belakangi oleh tujuan dan media yang digunakan dapat dibagi menjadi :

a. Wisata Budaya

Perjalanan yang dilakukan dengan bertujuan untuk memperluas pengetahuan budaya yang terdapat di dalam negeri maupun luar negeri. Mempelajari keadaan rakyat, kebiasaan, dan adat istiadat mereka, cara hidup mereka budaya, dan seni mereka. Sering perjalanan seperti ini disatukan dengan kesempatan mengambil bagian dalam kegiatan budaya, seperti eksposisi seni (seni tari, drama, musik, dan seni suara) atau kegiatan yang bermotif kesejarahan dan sebagainya.

Gambar II.1 Saung Angklung Udjo

Sumber : http://www.angklung-udjo.co.id/galeri/pagelaran.jpeg (19 Juli 2015)

b. Wisata Kesehatan

(8)

Gambar II.2 Wisata Spa

Sumber : http://www.mahardikatravel.wordpress.com/spa.jpeg (19 Juli 2015)

c. Wisata Komersial

Mengunjungi yang bersifat komersial seperti pameran industri, pameran dagang, dan sebagainya. Pada mulanya pendapat bahwa hal ini tidak dapat digolongkan dalam dunia kepariwisataan dengan alasan bahwa kegiatan perjalanan untuk pameran ini hanya dilakukan oleh orang yang khusus mempunyai urusan bisnis. Tetapi dalam kenyataannya pada dewasa ini dimana pameran banyak sekali dikunjungi oleh orang–orang kebanyakan dengan tujuan ingin melihat yang membutuhkan fasilitas akomodasi dan transportasi. Disamping itu dalam pameran biasanya dimeriahkan dengan berbagai atraksi atau pertunjukan kesenian. Itulah sebabnya wisata komersial ini menjadi kenyataan yang sangat menarik dan menyebabkan kaum pengusaha angkutan dan akomodasi membuat rancangan istimewa untuk keperluan tersebut.

Gambar II.3 International Motor Show (IIMS)

(9)

d. Wisata Pilgrim

Dapat dikaitkan dengan agama, sejarah, adat istiadat dan kepercayaan umat atau kelompok dalam masyarakat. Wisata pilgrim banyak di lakukan oleh perorangan atau rombongan ke tempat–tempat suci, ke makam orang besar atau pemimpin yang diagungkan, ke bukit atau pegunungan yang dianggap keramat. Wisata pilgrim ini banyak dihubungkan dengan niat atau hasrat sang wisatawan untuk memperoleh restu, kekuatan batin, keteguhan iman, dan tidak jarang untuk memperoleh berkah dan kekayaan yang melimpah.

Gambar II.4 Ibadah Haji di Mekah

Sumber : http://www.theguardian.com (19 Juli 2015)

II.3 Pariwisata Pulau Jeju

(10)

Gambar II.5 Peta Korea Selatan

Sumber :

http://www.nationsonline.org/oneworld/map/korea-south-administrative-map.html (21 Juni 2015)

Oleh sebab itu, objek lokasi pariwisata di Pulau Jeju lebih beragam dibandingkan dengan pulau lain yang berada di Korea Selatan. Banyak sumber daya alami yang menjadi objek wisata yang menarik dan banyak dimanfaatkan pemerintah Korea Selatan untuk menarik wisatawan lokal maupun wisatawan asing. Tidak terbatas dengan sumber daya alam yang ada, selain itu Pulau Jeju juga memiliki potensi wilayah yang strategis untuk sumber daya alam buatan ataupun lokasi wisata buatan yang menunjang keberagaman alamiah. Baik program pemberdayaan lingkungan ataupun pengadaan tempat pariwisata yang disokong perusahaan swasta ataupun campur tangan pemerintah Korea Selatan.

II.3.1 Tingkat Kunjungan Pariwisata Pulau Jeju

(11)

entertainment seperti halnya serial drama yang diputar di beberapa kawasan internasional.

Peningkatan positif yang signifikan di bidang tersebut tidak terlepas dari campur tangan pemerintah Korea Selatan yang mempunyai tujuan meningkatkan bidang pariwisata yang sebelumnya tidak meningkat secepat beberapa tahun terakhir. Tempat pengambilan gambar ataupun lokasi yang berhubungan dengan para penyuntung film serta para pelakon dunia seni peran menjadi daya tarik utama yang menjadi tulang punggung bidang pariwisata Korea Selatan.

Dipaparkan oleh Organisasi MICE (Meeting, Incentives, Convention, Exhibition) Korea Selatan pada tahun 2014 tingkat pariwisata Pulau Jeju meningkat sejauh 150% dibandingkan dengna 5 tahun sebelumnya. Hal ini di tunnjang dengan pengangkatan Pulau Jeju sebagai salah satu tempat tujuan pariwisata yang sudah memiliki kesepakatan di 180 negara untuk membebaskan visa kunjungan. Setiap tahun jumlah wisatawan meningkat menjadi 5000 kunjungan wisata ke Pulau Jeju.

II.3.2 Analisis SWOT Pariwisata Pulau Jeju

SWOT adalah akronim untuk kekuatan (Strenghts), kelemahan (Weakness), peluang (Opportunities), dan ancaman (Threats) dari lingkungan eksternal perusahaan. Menurut Jogiyanto (2005:46), SWOT digunakan untuk menilai kekuatan-kekuatan dan kelemahan-kelemahan dari sumber-sumber daya yang dimiliki perusahaan dan kesempatan-kesempatan eksternal dan tantangan-tantangan yang dihadapi.

Sementara menurut Ferrel dan Harline (2005), fungsi dari analisis SWOT adalah untuk mendapatkan informasi dari analisis situasi dan memisahkannya dalam pokok persoalan internal (kekuatan dan kelemahan) dan pokok persoalan eksternal (peluang dan ancaman). Hasil Analisis SWOT tentang pariwisata Pulau Jeju : a. Strength (Kekuatan)

 Salah satu dari tujuh keajaiban dunia di UNESCO Natural Heritage Site.

 Pulau terbesar di Korea Selatan dengan iklim subtropis.

(12)

 Memiliki wilayah regional yang bebas dari lokasi industrial kimia.

 Menjadi salah satu daerah regional khusus yang memiliki kebijakan bebas visa kedatangan bagi wisatawan asing.

b. Weakness (Kelemahan)

 Kurangnya jumlah transportasi umum yang disediakan oleh pemerintah.

 Terlalu banyak transportasi perusahaan swasta yang memiliki biaya akomodasi lebih mahal dibanding transportasi pemerintah.

 Media informasi untuk wisatawan asing yang kurang menarik dan bahasa serta visual yang digunakan tidak sesuai.

c. Opportunity (Peluang)

 Perkembangan industri dibidang entertainment Korea Selatan yang semakin meningkat membuat strategi promosi menjadi meluas.

 Menjadi bagian dari promosi keajaiban dunia UNESCO.

 Lokasi wisata yang memiliki empat musim.

d. Threat (Ancaman)

 Kurangnya media iklan aplikasi promosi yang menarik wisatawan asing.

 Keterbatasan bahasa lokal di Pulau Jeju.

 Banyaknya lokasi wisata yang sejenis di negara lain.

II.4 Target Audien

Agar perancangan ini lebih efektif, efisien, terarah dan dapat dikaji lebih mendalam maka diperlukan studi target audience :

 Demografi Target audience primer (pengguna media) Target : Wisatawan asing dan domestik

Gender : Laki-laki maupun perempuan Usia : 17 sampai 25 tahun

(13)

 Geografi

Pulau Jeju, Korea Selatan

 Psikografi

Wisatawan Internasional yang tertarik akan negara empat musim dan wisatawan yang menggemari entertainment Korea Selatan.

II.5 Permasalahan

Pulau Jeju saat ini memiliki media promosi lokasi wisata yang menarik diantara lokasi wisata lainnya di Korea Selatan sebagai media penyampaian informasi, namun beberapa informasi yang diberikan tidak inovatif dan kreatif, karena melihat pengunjung dari Pulau Jeju itu sendiri tidak hanya wisatawan domestik yang datang dari dalam negeri baik orang dewasa maupun anak-anak juga mencakup wisatawan asing yang datang dari negara lain. Hal yang menjadi masalah karena media informasi untuk wisatawan asing yang kurang menarik dan bahasa serta visual yang digunakan tidak sesuai. Hal ini yang perlu disadari bahwa pengaruh visual pada media informasi untuk wisatawan sangatlah penting untuk penyampaian pesan dan persaingan dengan daerah wisata lain yang sejenis. Sehingga perlu mengoptimalkan beberapa media informasi yang sudah ada menjadi lebih inovatif dan kreatif.

II.6 Solusi Permasalahan

(14)

BAB III

STUDI PERANCANGAN DAN KONSEP VISUAL

III.1 Strategi Perancangan

Sebuah perancangan yang terorganisir adalah perancangan yang memiliki strategi yang memiliki daya pendukung bagi susunan rancangan yang akan mempermudah pencapaian tujuan. Pulau Jeju memiliki daya tarik alam dan wisata lainnya yang menarik pengunjung dari berbagai belahan negara lain, karena menjadi salah satu daerah wisata unggulan di Korea Selatan maka potensi ini menjadi nilai positif bagi kemajuan bidang pariwisata dan promosi Pulau Jeju. Sebagai sarana promosi dan informasi wisata Pulau Jeju diperlukan rancangan dan strategi yang inovatif.

III.1.1 Pendekatan Komunikasi

Pendekatan komunikasi yang dilakukan dalam perancangan studi promosi ini melalui pendekatan visual dan pendekatan verbal yang menyesuaikan dengan segala kalangan dari usia maupun negara. Adapun pendekatan visual dan verbal sebagai berikut :

III.1.1.1 Pendekatan Visual

Pulau Jeju adalah salah satu ikon wisata di Korea Selatan yang mempuyai daya tarik sumber daya alam dan sumber daya alam buatan yang lebih dari lokasi wisata lainnya di negara ini, sebagai sarana promosi wisata bagi pelancong yang berasal dari negara lain dilakukan pendekatan visual yang sesuai dengan semua kalangan dan usia juga memiliki gaya visual yang mudah dipahami, dengan menggunakan warna natural sesuai dengan ciri khas Pulau Jeju itu sendiri.

III.1.1.2 Pendekatan Verbal

(15)

bahasa pribumi yaitu bahasa Korea akan tetapi tidak menggunakan tulisan pribumi yaitu hanggeul (aksara Korea) sehingga mempermudah penyampaian informasi tanpa menghilangkan ciri khas dari budaya pribumi.

III.1.2 Strategi Kreatif

Strategi kreatif informasi dan promosi yang akan digunakan adalah dengan menggunakan gaya animasi yang mendeskripsikan lokasi-lokasi wisata yang terdapat di Pulau Jeju dengan gaya ilustrasi yang inovatif dan mudah dipahami oleh wisatawan. Serta memperkenalkan lokasi wisata berdasarkan deskripsi dan foto-foto wisata unggulan di Pulau Jeju.

III.1.3 Strategi Media

Strategi media sebagai alat komunikasi dan informasi guna menyampaikan pesan dan tujuan kepada target audien sehingga informasi yang disampaikan dapat dicerna dan diterima dengan baik dan mudah, strategi media dibutuhkan sebagai penentu media yang akan dipakai sebagai sarana promosi yang diaplikasikan kepada beberapa rancangan yang berupa media utama dan media pendukung.

A. Media utama

Media utama yang akan digunakan adalah video advertising promosi Pulau Jeju. Media ini terbukti lebih menarik banyak perhatian calon wisatawan yang sedang memilah dan memilih tujuan wisatanya dengan penyampaian pesan yang mudah dan singkat, penggunaan elemen ilustrasi dan animasi yang inovatif menjadi daya tarik dibandingkan media promosi lainnya.

B. Media pendukung

Pada perancangan media promosi ini akan digunakan beberapa pendekatan audien berupa aplikasi media-media pendukung yang meliputi :

 Peta interaktif

(16)

ukuran A3 maka wisatawan akan lebih mudah membawa peta saat berwisata di Pulau Jeju.

 Brosur

Brosur atau panduan wisata singkat dan mudah di bawa yang dikemas dalam media informasi cetak yang diringkas dan di buat semenarik mungkin tanpa menghilangkan tujuan utamanya yaitu menyampaikan deskripsi dan letak lokasi wisata.

 Buku Panduan

Buku panduan wisata menjadi salah satu sumber informasi wisata yang dikemas mudah di bawa dengan ukuran 20 x 20 cm dan memuat informasi berupa penjelasan lokasi wisata yang terdapat di Pulau Jeju.

 Poster

Poster menjadi salah satu media promosi yang mencakup informasi yang lengkap dan dapat di publikasikan diberbagai tempat tujuan wisata yang lainnya. Poster akan dihadirkan sesuai acara rutin yang digelar di kawasan Pulau Jeju.

T-shirt

Menjadi bagian dari aplikasi media promosi ini bisa menjadi buah tangan ataupun media pengingat bagi pariwisata pulau ini.

Mug

Sebagai salah satu media promosi yang menjadi buah tangan dari Pulau Jeju.

Tumbler

Inovasi media promosi yang bisa menjangkau semua kalangan tidak terbatas usia dan mempermudah promosi Pulau Jeju.

Eco-bag

Sebagai bagian dari pengemasan buah tangan baik itu sandang maupun pangan dari Pulau Jeju.

Packaging

(17)

III.1.4 Strategi Distribusi

Strategi pendistribusian media promosi dan aplikasi akan disosialisasikan dengan penyebaran informasi di media sosial dan wilayah lokasi wisata di Pulau Jeju maupun lokasi wisata di kota lainnya.

Tabel III.1 Tabel Distribusi

Sumber : Pribadi

Pendistribusian media aplikasi promosi ini secara geografis akan dilakukan secara menyeluruh di lokasi wisata Pulau Jeju dengan tujuan para wisatawan dengan mudah mendapatkan buah tangan ataupun cenderamata dimanapun dengan harapan agar membawa dan memperkenalkan Pulau Jeju kepada orang lain dan dengan tercapainya hal tersebut maka tujuan promosi itu tersampaikan dengan baik.

III.2 Konsep Visual

Sebuah konsep visual adalah merupakan kumpulan suaru perancanggan yang dibuat agar penyampaian pesan baik informasi pokok ataupun pendukung dapat tersampaikan melalui visual, sehinggga tujuan yang dirancang akan tercapai dan pesan pun dapat diterima dengan baik oleh target audien. Adapun diantaranya bagian konsep yang meliputi :

Media Tempat / Lokasi Waktu

Video Animasi Media sosial, Media elektronik September 2015

Poster Seoul, Busan September

2015

Peta, Brosur, Buku panduan Jeju September

2015

T-shirt, Eco-bag,

Tumbler,dan Mug

Jeju September

(18)

III.2.1 Format Design

Format design yang akan digunakan adalah format landscape dan menggunakan bidang kerja dengan ukuran lebar 720 pixel dan tinggi 480 pixel, dan menggunakan besaran resolusi 72 pixel/inch.

III.2.2 Tata Letak

Layout atau dalam Bahasa Indonesia memiliki pengertian sebuah tata letak, yang memiliki pula makna sebagai suatu usaha, proses, dan perencanaan untuk menyusun, menata juga memadukan beberapa unsur visual grafis yang mana terdiri dari teks dan gambar. Maka penggunaan tata letak dalam video promosi Pulau Jeju digunakan konsep tata letak yang sesuai dengan teori menurut para ahli desain yaitu :

Dituturkan oleh Gavin Amborse & Paul Harris, layout adalah penyusunan dari elemen-elemen desain yang berhubungan kedalam suatu bidang sehingga membentuk susunan artistik. Hal ini juga bisa disebut manajemen bentuk dan bidang. Tujuan utama layout adalah menampilkan elemen gambar pada teks agar menjadi komunikastif dalam sebuah cara yang dapat memudahkan pembaca menerima informasi yang disajikan.

Ditambahkan oleh Frank F Jefkin, untuk mendapatkan layout yang baik diperlukan adanya:

 Kesatuan komposisi yang baik dan enak untuk dilihat.

 Variasi, agar tidak monoton / membosankan.

 Keseimbangan dalam layout sehingga terlihat sepadan dan selaras.

 Irama, yang berupa pengulangan bentuk atau unsur-unsur layout dan warna.

 Harmoni adalah keselarasan atau keserasian hubungan antara unsur-unsur yang memberikan kesan kenyamanan dan keindahan.

 Proporsi merupakan suatu perbandingan.

(19)

III.2.3 Ilustrasi

Ilustrasi dibagi menjadi dua jenis yaitu ilustrasi audio dan ilustrasi visual. Ilustrasi audio berarti musik yang mengiringi suatu pertunjukan sandiwara di pentas, radio atau musik yang melatari sebuah film.

Gaya illustrasi pada video animasi ini menggunakan gaya ilustrasi flat atau datar sebagai bagian dari ilustrasi dua dimensi. Gaya ilustrasi ini dipilih karena medeskripsikan kesan sederhana dan mudah dimengerti dengan waktu yang singkat. Begitu juga pemilihan gaya ilustrasi ini juga atas dasar tidak menitik beratkan kepada salah satu karakteristik negara tertentu karena tujuan utama video promosi ini adalah untuk wisatawan internasional sehingga dengan gaya yang netral akan tetapi tetap memperkenalkan karakteristik dari Pulau Jeju.

Gambar III.1 Referensi Ilustrasi Flat Desain

Sumber : http://behance.net/gallery/10686829/Discover_Australia (3 Juli 2015)

(20)

sangat terkenal di Pulau Jeju dengan pendukung animasi yang menarik. Berikut ini adalah ilustrasi yang terdapat pada media utama :

(a) (b)

Gambar III.2 (a) Referensi Karakter

Sumber : http://travel.jeju.com/haenyo (16 Juli 2015)

(b) Ilustrasi Karakter

Sumber : Pribadi

Haenyeo adalah salah satu atraksi wisata publik dari Pulau Jeju yang menjadi bagian dari tradisi asli masyarakat pribumi pesisiran. Aktivitas warga asli Pulau Jeju yang mencari hasil kekayaan laut berupa cumi. Para warga yang melakukan kegiatan ini dengan peralatan menyelam yang seadanya, sehingga menjadi daya tarik sendiri dari kegiatan tersebut.

(a) (b) Gambar III.3 (a) Referensi Kota

Sumber : http://flat.blogspot.com/flatcity (16 Juli 2015)

(b) Ilustrasi Kota

(21)

Pulau Jeju yang merupakan kepulauan kecil menjadikan wilayah perkotaan yang terletak disekitar pantai dan menjadi bagian pariwisata.

(a) (b)

Gambar III.4 (a) Referensi Karakter Wisata

Sumber : http://travel.jeju.com/teddybear (16 Juli 2015)

(b) Ilustrasi Karakter Wisata

Sumber : Pribadi

Museum Teddy Bear adalah salah satu lokasi wisata yang ada di Pulau Jeju serta memiliki daya minat yang tinggi bagi wisatawan yang datang. Dan salah satu boneka yang menjadi pusat perhatian di museum itu adalah boneka yang memakai pakaian tradisional Korea.

(a) (b) Gambar III.5 (a) Referensi Atraksi

Sumber : http://travel.jeju.com/aquatic (16 Juli 2015)

(b) Ilustrasi Atraksi

Sumber : Pribadi

(22)

(a) (b) Gambar III.6 (a) Referensi Lokasi Wisata 1

Sumber : http://travel.jeju.com/halla (16 Juli 2015)

(b) Ilustrasi Lokasi Wisata 2

Sumber : Pribadi

Pusat dari terbentuknya Pulau Jeju adalah sebuah Gunung yang menjadi bagian tengah dari pulau ini yaitu gunung Halla. Karena memiliki empat jenis musim maka gunung inipun mengalami empat kali pergantian warna dan menjadi daya tarik wisata Pulau Jeju.

(a) (b)

Gambar III.7 (a) Referensi Lokasi Wisata 2

Sumber : http://travel.jeju.com/osulloc (16 Juli 2015)

(b) Ilustrasi Lokasi Wisata 2

Sumber : Pribadi

(23)

III.2.4 Warna

Hendratman (2008:43) memaparkan warna adalah faktor yang sangat penting dalam desain komunikasi visual karena warna dapat memberikan dampak psikologis, sugesti, suasana bagi yang melihatnya.

Henry Dreyfuss menambahkan pada ilmu bahan, warna merupakan sembarang zat tertentu yang memberikan warna. Warna memegang peran sebagai sarana untuk lebih mempertegas dan memperkuat kesan atau tujuan dan mempunyai fungsi untuk memperkuat aspek identitas.

Berikut pula kemampuan warna menciptakan impresi, mampu menimbulkan efek-efek tertentu. Secara psikologis diuraikan oleh J. Linschoten dan Drs. Mansyur tentang warna. Warna-warna itu bukanlah suatu gejala yang hanya dapat diamati saja, warna itu mempengaruhi kelakuan, memegang peranan penting dalam penilaian estetis dan turut menentukan suka tidaknya kita akan bermacam-macam benda.

(24)

Gambar III.8 Skema Warna Sumber : Pribadi

III.2.5 Tipografi

Danton Sihombing (2001: 58) mengemukakan bahwa Tipografi merupakan representasi visual dari sebuah bentuk komunikasi verbal dan merupakan properti visual yang pokok dan efektif. Selain itu pengetahuan mengenai huruf dapat dipelajari dalam sebuah disiplin seni yang disebut tipografi (typography).

Huruf sendiri merupakan bagian terkecil dari struktur bahasa tulis dan merupakan elemen dasar untuk membangun sebuah kata atau kalimat. Rangkaian huruf dalam sebuah kata atau kalimat bukan saja dapat memberikan suatu makna yang mengacu kepada sebuah objek ataupun gagasan, tetapi juga memiliki kemampuan untuk menyuarakan suatu citra ataupun kesan secara visual.

(25)

penting dalam keterbacaan. Dalam media aplikasi utama digunakan warna dasar huruf yang senada dengan animasi yang ada.

Pemilihan huruf yang digunakan adalah jenis sans serif. Berikut adalah jenis huruf yang dipakai dalam media utama :

Gambar III.9 Tipografi

Sumber : Pribadi

(26)

BAB IV

TEKNIS PRODUKSI MEDIA

IV.1 Teknis Produksi

Penyampaian pesan ataupun informasi adalah tujuan dari sebuah media atau aplikasi yang sengaja dibuat atau dirancang. Perancangan media itu juga membutuhkan sebuah teknis yang mendukung proses suatu media sehingga tujuan utama akan tersampaikan dengan baik kepada target audien yang tepat sasaran. Teknis produksi yang terdiri dari tahapan pra-produksi, produksi, dan pasca produksi dilakukan sesuai dengan prosedur yang sesuai dengan proses produksi media. Demikian pula teknis media yang akan digunakan diperancangan studi media promosi Pulau Jeju, yaitu :

IV.1.1 Media Utama

Media utama dalam aplikasi promosi Pulau Jeju adalah menggunakan video animasi. Teknis pembuatan media utama pada “Studi Media Promosi Pariwisata Pulau Jeju” adalah menggunakan teknik illustrasi vektor yang di proses melalui komputer dengan menggunakan software Adobe Illustrator. Ilustrasi yang dibuat adalah berasal dari gambar nyata kehidupan di Pulau Jeju. Begitu pula dengan ilustrasi tempat-tempat wisata yang berasal dari gambar nyata lokasi wisata Pulau Jeju. Sebuah story board juga merupakan bagian teknik pembuatan video animasi promosi ini sehingga posisi dan pengurutan lokasi wisata dapat tertata sesuai pembagian wilayah di Pulau Jeju. Proses selanjutnya menggunakan aplikasi Adobe Flash Professional dan Adobe After Effect. Adapun tampilan interface dari media utama video animasi promosi Pulau Jeju, adalah sebagai berikut :

Teknis produksi : Animasi Video

Format : MP4

Ukuran : 730 x 480 pixel Durasi : 1 Menit 28 Detik Musik : “Let’s have fun

(27)

Gambar IV.1 Storyboard

(28)

Gambar IV.2 Lamanintro

Sumber : Pribadi

Gambar IV.3 Lamankarakter 1

(29)

Gambar IV.4 Lamankarakter 2

Sumber : Pribadi

Gambar IV.5 Lamanlokasi wisata

(30)

Gambar IV.6 Laman atraksi air

Sumber : Pribadi

Gambar IV.7 Laman pertunjukan rakyat

(31)

IV.1.2 Media Penunjang

Media penunjang adalah salah satu bagian dari media informasi yang yang mendukung proses tersampaikan pesan tujuan media utama dan media lainnya. Dengan tujuan yang sama dan target audien yang sama, media penujang ini juga memiliki peran penting dalam tersampaikannya pesan dan informasi.

Adapun media penunjangnya, yaitu :

IV.1.2.1 Peta Interaktif dan Brosur

Peta interaktif dan brosur akan dgunakan dan disebarluaskan di Pulau Jeju sebagai panduan wisata yang interaktif bagi para wisatawan. Dengan tujuan mempermudah pemahaman peta berdasarkan letak lokasi-lokasi wisata yang layak dikunjungi wisatawan, dengan menggunakan gaya ilustrasi yang mudah dipahami dan penggunaan warna yang menarik menjadi nilai kreatif dari peta Pulau Jeju.

Teknis produksi : Cetak offset dan laminasi

Format : Landscape

Ukuran : A3 (Tinggi 29.7 cm x Lebar 42 cm)

Material : Art Paper

Gambar IV.6 Peta Interaktif dan brosur (bagian depan)

(32)

Gambar IV.7 Peta Interaktif dan brosur (bagian belakang)

Sumber : Pribadi

IV.1.2.2 Buku panduan

Buku panduan wisata menjadi salah satu sumber informasi para wisatawan yang lengkap tentang deskripsi lokasi wisata yang banyak dikunjungi di Pulau Jeju.

Teknis produksi : Cetak offset dan laminasi Ukuran : Tinggi 20 cm x Lebar 20 cm

Material : Art Paper

Gambar IV.8 Buku panduan (bagian depan dan belakang)

(33)

IV.1.2.3 Poster

Poster akan dihadirkan sesuai acara rutin yang digelar di kawasan Pulau Jeju. Seperti acara tradisional dan acara musiman yang diselenggarakan setiap tahunnya. Salah satunya adalah ritual panen yang diselenggarakan di musim semi setiap tahunnya dengan judul “Spring Welcoming Exorcism of Tamna”.

Teknis produksi : Cetak offset dan laminasi

Format : Potrait

Ukuran : A1 (Tinggi 84.1 cm x Lebar 59.4 cm)

Material : Art Paper

Gambar IV.9 Poster

(34)

IV.1.2.4 T-shirt

T-shirt atau kaos dibuat dengan tujuan untuk menjadi bagian dari media aplikasi promosi dan menjadi bagian yang memiliki peran penting sebagai salah satu pengenalan ciri khas Pulau Jeju yang dikemas secara unik dan mudah dibawa sehingga dapat menjadi buah tangan dari Pulau Jeju.

Teknis produksi : Cetak Digital

Ukuran : L (Large)

Material : Cotton

Gambar IV.10 T-shirt

(35)

IV.1.2.4 Eco-bag

Eco-bag atau tas kecil menjadi salah satu dari bagian dari buah tangan Pulau Jeju yang juga menjadi bagian dari packaging produk dari Pulau Jeju.

Teknis produksi : Cetak Sablon

Ukuran : Tinggi 25 cm x Lebar 35 cm

Material : Canvas

Gambar IV.11 Eco-bag

(36)

IV.1.2.5 Mug

Mug atau gelas bergagang adalah salah satu dari aplikasi media promosi Pulau Jeju. Dapat menjadi buah tangan dan ciri khas dari Pulau Jeju karena memuat ilustrasi tentang lokasi wisata di Pulau Jeju.

Teknis produksi : Cetak Digital

Ukuran : Tinggi 11 cm x Lebar 12 cm

Material : Keramik

Gambar IV.12 Mug

(37)

IV.2 Display

Dari perancangan yang telah dijabarkan sebelumnya maka hasil akhir dari pembuatan media penunjang promosi Pulau Jeju adalah sebagai berikut :

Gambar IV.13 Display Utama

(38)

Gambar IV.14 Display Detail 1

Sumber : Pribadi

Gambar IV.15 Display Detail 2

(39)

Laporan Pengantar Tugas Akhir

STUDI MEDIA PROMOSI PARIWISATA PULAU JEJU

DK 38315/Tugas Akhir

Semester II 2014-2015

Oleh :

Nurrita Bela

51910294

Program Studi Desain Komunikasi Visual

FAKULTAS DESAIN

UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA

BANDUNG

(40)

DAFTAR PUSTAKA

Bayu, Made. 2012. Pariwisata dan Budaya. Tersedia di: http://www.anthonynh.blogspot.com/ [15 Juni 2015]

Byeon Geun, Oh. (2008). Text Bookof Information Design. Gyeongido: Ahn Grapcis. Hee Su, Lee. 2014. Jeju Island. Tersedia di:

http://blog.naver.com/heesu1250/220421108872.html [15 Juni 2015] Visit Jeju Island. Tersedia di:

http://english.visitkorea.or.kr/enu/SI/SI_EN_3_6.jsp?cid=1068530.html [15 Juni 2015]

Wijanarko. 2010. Elemen dalam Desain Komunikasi Visual. Tersedia di: http://www.ahlidesain.com/ [15 Juni 2015]

Sumber lainnya :

(41)

DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN ... i

LEMBAR PERNYATAAN ORISINALITAS ... ii

ABSTRAK ... iii

BAB II PROMOSI PARIWISATA PULAU JEJU II.1 Pengertian Promosi ... 4

BAB III STUDI PERANCANGAN DAN KONSEP VISUAL III.1 Strategi Perancangan ... 12

(42)

III.1.1.1 Pendekatan Visual ... 12

III.1.1.2 Pendekatan Verbal ... 12

(43)

KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur penulis panjatkan atas kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya sehingga dapat menyelesaikan laporan Tugas Akhir yang berjudul “STUDI MEDIA PROMOSI PARIWISATA PULAU JEJU”. Laporan ini ditulis sebagai salah satu syarat untuk menempuh

sidang sarjana Strata 1 Program Studi Desain Komunikasi Visual Universitas Komputer Indonesia. Pada penulisan laporan Tugas Akhir ini, penulis menemukan beberapa kesulitan karena memiliki keterbatasan kemampuan dan pengetahuan. Dengan melakukan pencarian data dan penelitian yang dilakukan dapat menambah wawasan dan pengetahuan penulis. Berkat bantuan dari berbagai pihak penulis dapat mengatasi kesulitan yang ditemui saat penulisan.

Oleh karena itu penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada pihak-pihak yang telah membantu dalam menyelesaikan penyusunan laporan Tugas Akhir ini, diantaranya Dekan Fakultas Desain UNIKOM , Koordinator Skripsi dan Tugas Akhir UNIKOM, Dekan Fakultas Cultural Industri Universitas Youngsan, Koordinator Tugas Akhir Universutas Youngsan dan para Dosen pembimbing Universitas Youngsan , dan rekan-rekan yang penulis banggakan. Pada penulisan laporan Tugas akhir ini penulis menyadari memiliki banyak kekurangan, maka daripada itu penulis mengharapkan kritik dan saran untuk memperbaiki dan penyempurnaan laporan Tugas Akhir ini. Penulis mengucapkan terima kasih dan semoga laporan Tugas Akhir ini dapat bermanfaat untuk penulis pada khususnya serta untuk masyarakat pada umumnya.

Busan, Juli 2015

Gambar

Gambar II.1 Saung Angklung Udjo
Gambar II.3 International Motor Show (IIMS)
Gambar II.5 Peta Korea Selatan
Gambar III.1 Referensi Ilustrasi Flat Desain
+7

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan apa yang telah dijabarkan dalam Putusan Mahkamah Konstitusi Nomor 93/PUU-XV/2017, maka dapat dianalisis bahwasannya permohonan yang dimohonkan oleh para

Penelitian yang dilakukan Fajriati (2013) mengenai hubungan dukungan sosial dengan tingkat kecemasan pada pasien kanker yang akan menjalani kemoterapi di RS Roemani

Salah satu hal yang membuat Amerika Serikat lebih berhati hati dan penuh pertimbangan dalam menentukan kebijakan politik luar negerinya terhadap pengembangan nuklir Korea Utara

Tabel 4.18 Hasil Uji Rumpang atas Terjemahan Ayat-ayat Imperatif Alquran 167 Tabel 4.19 Perbandingan Derajat Kenaturalan Terjemahan. Ayat-ayat Imperatif Alquran

Uji Aktivitas Antioksidan serta Penetapan Kadar Flavonoid Total dari Ekstrak dan Fraksi Daun Paitan (Tithonia diversifolia (Hemsley) A. Gray), Prosiding Penelitian

persiapan bahan dan peralatan ekstraksi oleoresin, penelitian dan analisa pendahuluan (analisa kadar air dan kadar abu terhadap bahan baku), penelitian lanjutan (proses ekstraksi

Apabila mendirikan shalat dengan khusu maka hal ini akan mempengaruhi terhadap etos kerja mereka tidak akan melakukan korupsi atau tidak jujur dalam melaksanakan tugas.

Analisis kebutuhan anak tunalaras berdasarkan hasil asesmen, berdasarkan hasil asesmen yang telah diuraikan pada anak tunalaras kelas dua di SLB E Prayuwana Yogyakarta, mulai