Oleh
PANCA PUTRI
Skripsi
Sebagai Salah Satu Syarat untuk Mencapai Gelar SARJANA PENDIDIKAN
Pada
Jurusan Ilmu Pendidikan
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS LAMPUNG
ABSTRAK
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN TEMATIK SEBAGAI UPAYA MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA
PADA SISWA KELAS III SDN 1 KALIAWI BANDAR LAMPUNG TAHUN PELAJARAN 2011/2012
OLEH PANCA PUTRI
Permasalahan penelitian diawali dari rendahnya aktivitas dan hasil belajar matematika siswa kelas III SDN 1 Kaliawi Bandar Lampung. Siswa yang mencapai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) hanya 8 siswa dari jumlah keseluruhan 29 siswa. Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa pada pembelajaran matematika siswa kelas III tahun pelajaran 2011/2012 melalui pembelajaran tematik.
Penelitian menggunakan metode penelitian tindakan kelas yang dilaksanakan dalam 3 siklus. Setiap siklus terdiri dari perencanaan, pelaksanaan, pengamatan dan refleksi. Objek penelitian ini adalah siswa kelas III sebanyak 29 siswa. Pengumpulan data menggunakan lembar observasi aktivitas siswa dan aktivitas guru. Pengumpulan data hasil belajar siswa diperoleh melalui soal pre tes dan post tes (evaluasi). Data dianalisis menggunakan teknik presentase dengan membandingkan standar ketuntasan belajar minimal yang ditetapkan yaitu
Penelitian menunjukkan bahwa rata-rata aktivitas siswa siklus I adalah 34,33% dan pada siklus II 85,83%. Hasil belajar siswa siklus I diperoleh nilai rata-rata 68 dan pada siklus II meningkat menjadi 85. Ketuntasan belajar siswa pada siklus I belum tercapai yaitu 47% dan pada siklus II sudah tercapai dan meningkat menjadi 88%. Dengan demikian, model pembelajaran kooperatif tipe STAD dalam pembelajaran matematika dapat meningkatkan aktivitas dan hasil belajar matematika siswa kelas IV SDN 2 Gulak Galik Bandar Lampung tahun pelajaran 2013/2014.
i DAFTAR ISI
Halaman
DAFTAR TABEL ... i
DAFTAR GAMBAR ... ii
DAFTAR LAMPIRAN ... iii
BAB I PENDAHULUAN ... 1
1.1 Latar Belakang Masalah ... 1
1.2 Identifikasi Masalah ... 3
1.3 Rumusan Masalah ... 4
1.4 Tujuan Penelitian ... 4
1.5 Manfaat Penelitian ... 5
1.5 Ruang Lingkup Penelitian... 7
BAB II TINJAUAN PUSTAKA... 8
2.1 Model Pembelajaran Kooperatif ... 8
2.1.1 Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD ... 9
2.1.2 Keuntungan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD ... 10
2.2 Aktivitas Belajar ... 11
2.3 Hasil Belajar... 13
2.4 Belajar dan Pembelajaran ... 15
2.5 Pembelajaran Matematika di Sekolah Dasar ... 16
2.5.1 Ruang Lingkup Matematika di Sekolah Dasar ... 18
2.5.2 Tujuan Pembelajaran Matematika di Sekolah Dasar ... 18
2.6 Kerangka Pikir ... 19
2.7 Penelitian yang Relevan ... 20
BAB III METODE PENELITIAN... 22
3.1Jenis Penelitian ... 22
3.2Setting Penelitian ... 22
3.3Prosedur Penelitian ... 23
3.4Teknik Pengambilan Data ... 26
3.5Teknik Analisis Data ... 26
3.6Indikator Keberhasilan ... 29
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 30
4.1 Hasil Penelitian ... 30
4.1.1 Hasil Penelitian Siklus I ... 30
a. Perencanaan ... 30
b. Pelaksanaan ... 31
c. Pengamatan ... 33
d. Refleksi ... 38
ii
d. Refleksi ... 44
4.3 Pembahasan... 46
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 54
5.1 Kesimpulan ... 54
5.2 Saran ... 55
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Sejak ditetapkannya Permendiknas No. 22 tahun 2006 tentang Standar Isi dan
berikutnya Permendiknas No. 23 tahun 2006 tentang Standar Kompetensi
Lulusan (SKL), maka di sekolah-sekolah dari jenjang pendidikan dasar
diterapkan kurikulum baru yang dikenal dengan sebutan Kurikulum Tingkat
Satuan Pendidikan disingkat KTSP, sebagai penyempurnaan dari Kurikulum
Berbasis Kompetensi (KBK) tahun 2004. KTSP menghembuskan perubahan
dari model pembelajaran yang berpusat pada guru (teacher centered)
menjadi model pembelajaran yang berpusat pada subjek didik (students
centered), perubahan dari kegiatan mengajar menjadi kegiatan
membelajarkan.
Matematika merupakan ilmu yang dipelajari mulai dari sekolah dasar hingga
perguruan tinggi. Mata pelajaran matematika perlu diberikan kepada semua
siswa mulai dari sekolah dasar untuk membekali siswa dengan kemampuan
berfikir logis dan kreatif. Dalam Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan
(KTSP) matematika sekolah dasar, ada beberapa kajian materi yang harus
dikuasai oleh siswa sekolah dasar meliputi bilangan, pengukuran, dan
pengolahan data. Salah satu bidang kajian tersebut adalah bilangan yang
meliputi pecahan. Seorang guru perlu menanamkan konsep dalam materi
mengerti dan memahami konsep tersebut dan dapat diaplikasikannya dalam
menyelesaikan permasalahan yang dihadapi sehari-hari.
Namun pada kenyataannya dari pengalaman peneliti sebagai guru di SDN 1
Kaliawi ditemukan permasalahan pada pembelajaran matematika, aktivitas
dan hasil belajar siswa rendah. Hal ini terlihat dari aktivitas siswa saat proses
pembelajaran yaitu siswa sering terlihat tidak memperhatikan penjelasan guru
dan mengobrol dengan sesama teman. Hal ini berakibat pada hasil belajar
siswa yang rendah, yaitu 30% mendapatkan nilai di atas KKM. Hal ini
disebabkan oleh pembelajaran matematika umumnya hanya menggunakan
metode ceramah. Meskipun guru memberikan penugasan kepada siswa,
namun sebatas mengerjakan latihan soal yang diberikan guru. Siswa kurang
dilibatkan secara langsung untuk menemukan sendiri dan mengembangkan
pengetahuan yang dimilikinya, sehingga menyebabkan kurangnya
penguasaan siswa terhadap pembelajaran matematika. Metode dan cara yang
digunakan guru dalam mengajar kurang menarik. Pembelajaran matematika
dinilai dengan penilaian rumus/aturan secara simbolik yang melibatkan siswa
dalam proses pembelajaran. Selain itu juga dalam memberikan materi
pembelajaran guru jarang menggunakan model pembelajaran Tematik dan
alat peraga sehingga pembelajaran kurang menarik minat siswa. Padahal
pembelajaran Tematik dapat digunakan sebagai titik awal pembelajaran
matematika, sehingga siswa lebih mudah dalam memahami materi yang
Oleh sebab itu, diperlukan adanya suatu tindakan pembelajaran yang dapat
meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa dalam pembelajaran
matematika. Salah satu tindakan yang dianggap dapat meningkatkan aktivitas
dan hasil belajar matematika siswa khususnya pada materi pecahan adalah
dengan menggunakan pembelajaran Tematik. Pembelajaran Tematik adalah
metode yang digunakan untuk memperlihatkan sesuatu proses terjadinya
suatu peristiwa atau benda sampai pada penampilan tingkah laku yang
contohkan dapat diketahui dan dipahami oleh siswa secara nyata. Dengan
melihat uraian tersebut, maka dalam penelitian ini penulis mengambil judul
“Penerapan Model Pembelajaran Tematik sebagai Upaya Meningkatkan
Aktivitas dan Hasil Belajar Matematika pada Siswa Kelas III SDN 1 Kaliawi
Bandar Lampung Tahun Pelajaran 2011/2012.
1.2. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang dijelaskan, peneliti
mengidentifikasi masalah sebagai berikut :
1. Aktivitas dan hasil belajar matematika siswa kelas III SDN 1 Kaliawi
masih rendah.
2. Dalam memberikan materi pelajaran, guru melakukan metode ceramah
dengan tidak menggunakan alat peraga.
3. Metode dan cara yang digunakan guru dalam mengajar kurang menarik
minat siswa.
1.3. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang dan identifikasi masalah yang telah diuraikan, maka
rumusan masalah penelitian ini adalah:
1. Apakah penerapan model pembelajaran Tematik dapat meningkatkan
aktivitas belajar matematika siswa kelas III SDN 1 Kaliawi Bandar
Lampung tahun pelajaran 2011/2012?
2. Apakah penerapan model pembelajaran Tematik dapat meningkatkan hasil
belajar matematika siswa kelas III SDN 1 Kaliawi Bandar Lampung tahun
pelajaran 2011/2012?
1.4. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan penelitian tindakan kelas
ini adalah :
1. Untuk meningkatkan aktivitas belajar matematika melalui model
pembelajaran Tematik pada siswa kelas III SDN 1 Kaliawi Bandar
Lampung tahun pelajaran 2011/2012?
2. Untuk meningkatkan hasil belajar matematika melalui model
pembelajaran Tematik pada siswa kelas III SDN 1 Kaliawi Bandar
Lampung tahun pelajaran 2011/2012?
1.5.Manfaat Penelitian
Hasil penelitian tindakan kelas ini diharapkan dapat memberikan manfaat
sebagai berikut :
1) Memberikan motivasi belajar untuk meningkatkan aktivitas dan hasil
belajar matematika kepada siswa kelas III SDN 1 Kaliawi Bandar
Lampung tahun pelajaran 2011/2012.
2) Meningkatkan proses belajar matematika dengan tidak hanya banyak
mencatat tetapi lebih ke pemahaman konsep-konsep.
3) Siswa mendapatkan pengalaman belajar yang lebih memudahkan
siswa dalam memahami materi.
2. Bagi guru
1) Meningkatkan profesionalitas guru khususnya dalam mengelola
pembelajaran.
2) Sebagai informasi dalam meningkatkan mutu pendidikan di kelas,
menambah pengetahuan guru serta mengembangkan kemampuan
guru dalam mempersiapkan diri untuk menjadi guru yang
profesional.
3) Berkreasi untuk memperbaiki citra proses pembelajaran dan hasil
belajar matematika.
3. Bagi SDN 1 Kaliawi
1) Memberikan landasan kebijakan yang akan diambil sebagai upaya
untuk perbaikan dalam rangka meningkatkan mutu pendidikan di
sekolah.
2) Meningkatkan Standar Ketuntasan Minimal pada mata pelajaran
3) Sebagai bahan masukan bahwa dengan menggunakan model
pembelajaran Tematik yang bervariasi dapat meningkatkan aktivitas
BAB II
KAJIAN PUSTAKA 1.1 Belajar dan Pembelajaran
Belajar merupakan suatu proses usaha yang dilakukan oleh individu untuk
memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan
sebagai hasil pengalaman individu itu sendiri dalam interaksi dengan
lingkungan. Secara luas, belajar merupakan proses menuju perubahan tingkah
laku. Depdiknas (2006:1) mendefinisikan “belajar sebagai proses membangun
makna/pemahaman terhadap informasi atau pengalaman. Proses membangun
makna tersebut dapat dilakukan oleh siswa itu sendiri atau bersama orang
lain. Proses itu disaring dengan persepsi, pikiran, dan perasaan siswa. Belajar
bukanlah proses menyerap yang sudah jadi bentukan guru. Hal ini terbukti
dengan hasil ulangan siswa yang berbeda-beda padahal mendapatkan
pengajaran yang sama, guru yang sama, dan pada waktu yang sama.
Menurut Sumiati (2009:1) mengemukakan bahwa pembelajaran pada
dasarnya membahas pertanyaan apa, siapa, mengapa, dan bagaimana, dan
seberapa baik tentang pembelajaran. Upaya meningkatkan keberhasilan
pembelajaran merupakan tantangan yang dihadapi oleh setiap orang yang
berkecimpung dalam dunia kependidikan. Banyak upaya yang telah
dilakukan, banyak keberhasilan yang telah dicapai, meskipun disadari bahwa
sehingga menuntut pemikiran dan kerja keras untuk memecahkan masalah
yang dihadapi.
Hakim (2002:7) mengemukakan bahwa “belajar adalah suatu proses
perubahan di dalam kepribadian manusia, dan perubahan tersebut
ditampakkan dalam bentuk peningkatan kualitas dan kuantitas tingkah laku
seperti peningkatan kecakapan, pengetahuan, sikap, kebiasaan, pemahaman,
keterampilan, daya pikir, dan lain-lain kemampuannya. Sedangkan menurut
Sutikno (2012:5), mengartikan belajar adalah suatu proses usaha yang
dilakukan oleh seseorang untuk memperoleh suatu perubahan yang baru
sebagai hasil pengalaman sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya.
Sedangkan menurut
Dari beberapa definisi tersebut, dapat disimpulkan bahwa belajar pada
hakikatnya adalah “perubahan” yang terjadi dalam diri seseorang setelah
melakukan aktifitas tertentu. Dalam belajar yang terpenting adalah bukan
hasil yang diperolehnya. Artinya, belajar harus diperoleh dengan usaha
sendiri, adapun orang lain atau guru hanya sebagai perantara atau penunjang
dalam kegiatan belajar mengajar agar belajar itu dapat berhasil dengan baik.
1.2 Aktivitas Belajar
Aktivitas belajar dapat terjadi dari proses yang sangat informal sampai
dengan yang sangat formal, dari bahan materi yang sangat sederhana sampai
bahan materi yang sangat rumit. Aktivitas belajar dapat terjadi dari proses
yang alamiah sampai proses yang ilmiah. Menurut Kamus Besar Bahasa
(2010:234) menjelaskan aktivitas sebagai suatu kegiatan atau kesibukan.
Nasution (2006:15) menambahkan bahwa aktivitas merupakan keaktifan
jasmani dan rohani dan kedua-keduanya harus dihubungkan.
Menurut Sudirman (2008:13), Faktor yang mempengaruhi belajar pada
pokoknya mempengaruhi aktivitas belajar siswa. Faktor yang mempengaruhi
belajar adalah :
1). Faktor endogin, ialah faktor yang datang dari pelajar atau mahasiswa sendiri. Faktor ini meliputi :
a) Faktor biologis (faktor yang bersifat jasmaniah) b) Faktor psychologis (faktor yang bersifat rohaniah)
2). Faktor exogin, ialah faktor yang datang dari luar pelajar atau mahasiswa Faktor ini meliputi :
a) Faktor lingkungan keluarga b) Faktor lingkungan sekolah. c) Faktor lingkungan masyarakat.
Aktivitas belajar sendiri banyak sekali macamnya, sehingga para ahli
mengadakan klasifikasi. Paul B. Diedrich dalam Sardiman (2004:101)
menggolongkan aktivitas siswa dalam belajar sebagai berikut :
1) Visual Activities, meliputi kegiatan seperti: membaca, memperhatikan (gambar, demonstrasi, percobaan dan pekerjaan orang lain).
2) Oral Activities, seperti: menyatakan, merumuskan, bertanya, memberi saran, mengeluarkan pendapat, mengadakan wawancara, diskusi, dan interupsi.
3) Listening Activities, seperti: mendengarkan uraian, percakapan diskusi, musik dan pidato.
4) Writting Activities, seperti: menulis cerita, menulis karangan, menulis laporan, angket, menyalin, membuat rangkuman.
5) Drawing Activities, seperti: menggambar, membuat grafik, peta, diagram. 6) Motor Activities, seperti: melakukan percobaan, membuat konstruksi,
model, mereparasi, bermain dan berternak.
7) Mental Activities, seperti: menanggapi, mengingat, memecahkan soal, menganalisis, melihat hubungan dan mengambil keputusan.
Jadi, dapat disimpulkan bahwa aktivitas belajar adalah segala kegiatan yang
dilakukan dalam proses interaksi (guru dan siswa) dalam rangka mencapai
tujuan pembelajaran. Aktivitas yang dimaksudkan di sini penekanannya
adalah pada siswa, sebab dengan adanya aktivitas siswa dalam proses
pembelajaran akan berdampak terciptanya situasi belajar aktif.
1.3 Hasil Belajar
Darmansyah (2006:13) menyatakan bahwa hasil belajar adalah hasil penilaian
terhadap kemampuan siswa yang ditentukan dalam bentuk angka. Dari
pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa yang dimaksud dengan hasil
belajar adalah hasil penilaian terhadap kemampuan siswa setelah menjalani
proses pembelajaran. Rahmat (dalam Abidin. 2004:1) mengatakan bahwa
“hasil belajar adalah penggunaan angka pada hasil tes atau prosedur penilaian
sesuai dengan aturan tertentu, atau dengan kata lain untuk mengetahui daya
serap siswa setelah menguasai materi pelajaran yang telah diberikan.
Selanjutnya peranan hasil belajar menurut Harahap (dalam Abidin 2004:2)
yaitu :
a) Hasil belajar berperan memberikan informasi tentang kemajuan belajar siswa setelah mengikuti proses pembelajaran dalam jangka waktu tertentu.
b) Untuk mengetahui keberhasilan komponen-komponen pengajaran dalam rangka mencapai tujuan pembelajaran.
c) Hasil belajar memberikan bahan pertimbangan apakah siswa diberikan program perbaikan, pengayaan, atau melanjutkan pada program pengajaran berikutnya.
d) Untuk keperluan bimbingan dan penyuluhan bagi siswa yang mengalami kegagalan dalam suatu program bahan pembelajaran.
e) Untuk keprluan supervisi bagi kepala sekolah dan penilik agar guru lebih berkompeten.
Menurut Hamalik (2002:159) bahwa hasil belajar menunjukkan kepada
prestasi belajar, sedangkan prestasi belajar itu merupakan indikator adanya
derajat perubahan tingkahlaku siswa. Menurut Nasution (2006:36) hasil
belajar adalah hasil dari suatu interaksi tindak belajar mengajar dan biasanya
ditunjukkan dengan nilai tes yang diberikan guru.
Berdasarkan uraian di atas maka dapat disimpulkan bahwa hasil belajar
merupakan hasil yang diperoleh siswa setelah terjadinya proses pembelajaran
yang ditunjukkan dengan nilai tes yang diberikan oleh guru setiap selesai
memberikan materi pelajaran pada satu pokok bahasan.
1.4 Pembelajaran Matematika di Sekolah Dasar
Belajar matematika merupakan belajar konsep-konsep dan struktur abstrak
yang terdapat dalam matematika serta mencari hubungan antara
konsep-konsep dan struktur matematika. Belajar matematika harus melalui proses
yang bertahap dari konsep yang sederhana ke konsep yang lebih kompleks.
Setiap konsep matematika dapat dipahami dengan baik jika pertama-tama
disajikan dalam bentuk konkrit. Pada pembelajaran matematika harus terdapat
keterkaitan antara pengalaman belajar siswa sebelumnya dengan konsep yang
akan diajarkan. Dalam matematika, setiap konsep berkaitan dengan konsep
lain, dan suatu konsep menjadi pra syarat untuk konsep lain.
Oleh sebab itu, siswa harus diberi kesempatan untuk memahami setiap
konsep yang diberikan. Dalam pembelajaran matematika di tingkat SD,
adalah menemukan suatu cara penyelesaian dalam pembelajaran di kelas.
Walaupun penemuan tersebut sederhana dan bukan hal yang baru bagi orang
yang telah mengetahuinya, tetapi bagi siswa SD penemuan tersebut
merupakan suatu hal yang baru.
1.4.1 Ruang Lingkup Matematika di Sekolah Dasar
Ruang lingkup matematika di sekolah dasar meliputi mata pelajaran
matematika pada satuan pendidikan sekolah dasar meliputi aspek-aspek
sebagai berikut:
1) bilangan
2) geometri
3) pengolahan data (Depdiknas, 2006).
Cakupan bilangan antara lain bilangan dan angka, perhitungan dan perkiraan.
Cakupan geometri antara lain bangun dua dimensi, tiga dimensi, tranformasi
dan simetri, lokasi dan susunan berkaitan dengan koordinat. Cakupan
pengukuran berkaitan dengan perbandingan kuantitas suatu objek,
penggunaan satuan ukuran dan pengukuran.
1.4.2 Tujuan Pembelajaran Matematika di Sekolah Dasar
Tujuan pembelajaran matematika di SD dapat kita lihat di dalam Kurikulum
Tingkat Satuan Pendidikan 2006 SD. Mata pelajaran matematika bertujuan
agar siswa memiliki kemampuan sebagai berikut :
2) Menggunakan penalaran pada pola dan sifat, melakukan manipulasi matematika dalam membuat generalisasi, menyusun bukti, atau menjelaskan gagasan dan pernyataan matematika
3) Memecahkan masalah yang meliputi kemampuan memahami masalah, merancang model matematika, menyelesaikan model dan menafsirkan solusi yang diperoleh
4) Mengkomunikasikan gagasan dengan simbol, tabel, diagram, atau media lain untuk memperjelas keadaan atau masalah
5) Memiliki sikap menghargai kegunaan matematika dalam kehidupan, yaitu memiliki rasa ingin tahu, perhatian dan minat dalam mempelajari matematika sifat-sifat ulet dan percaya diri dalam pemecahan masalah.
Selain tujuan umum yang menekankan pada penataan nalar dan pembentukan
sikap siswa serta memberikan tekanan pada keterampilan dalam penerapan
matematika juga memuat tujuan khusus matematika SD yaitu: (1)
menumbuhkan dan mengembangkan keterampilan berhitung sebagai latihan
dalam kehidupan sehari-hari, (2) menumbuhkan kemampuan siswa, yang
dapat dialihgunakan melalui kegiatan matematika, (3) mengembangkan
kemampuan dasar matematika sebagai bekal belajar lebih lanjut, (4)
membentuk sikap logis, kritis, cermat, kreatif dan disiplin.
1.5 Model Pembelajaran Tematik
Pembelajaran Tematik merupakan implementasi dari Kurikulum Tingkat
Satuan Pendidikan (KTSP) yang berkaitan dengan suatu tema. Dasar
pertimbangan pelaksanaan pembelajaran tematik ini merujuk pada tiga
landasan, yaitu: landasan filosofis, psikologis, dan yuridis. Ditinjau dari
pengertiannya, pembelajaran tematik adalah pengembangan pengetahuan,
keterampilan, atau sikap baru pada saat seseorang individu berinteraksi
dengan informasi dan lingkungan melalui suatu tema. Menurut Yunanto
memberi ruang kepada anak untuk berperan aktif dalam kegiatan belajar
dalam sutu tema yang ditentukan.”
“Tema adalah pokok pikiran atau gagasan pokok yang menjadi pokok
pembicaraan” Depdiknas (2007:226). Selanjutnya menurut Kunandar
(2007:311), “Tema merupakan alat atau wadah untuk mengedepankan
berbagai konsep kepada anak didik secara utuh.” Dalam pembelajaran, tema
diberikan dengan maksud menyatukan isi kurikulum dalam satu kesatuan
yang utuh, memperkaya perbendaharaan bahasa siswa dan membuat
pembelajaran yang melibatkan beberapa mata pelajaran untuk memberikan
pengalaman yang bermakna kepada siswa. Keterpaduan dalam pembelajaran
ini dapat dilihat dari aspek proses atau waktu, aspek kurikulum, dan aspek
belajar mengajar. Jadi, pembelajaran Tematik adalah pembelajaran terpadu
yang menggunakan tema sebagai pemersatu materi yang terdapat di dalam
beberapa mata pelajaran dan diberikan dalam satu kali tatap muka.
Dalam pelaksanaannya, pendekatan pembelajaran Tematik ini bertolak dari
suatu tema yang dipilih dan dikembangkan oleh guru bersama siswa dengan
memperhatikan keterkaitannya dengan isi mata pelajaran. Tema dalam
pembelajaran Tematik menjadi sentral yang harus dikembangkan. Tema
tersebut diharapkan akan memberikan banyak keuntungan, di antaranya: 1)
siswa mudah memusatkan perhatian pada suatu tema tertentu, 2) siswa
mampu mempelajari pengetahuan dan mengembangkan berbagai kompetensi
dasar antar mata pelajaran dalam tema yang sama; 3) pemahaman terhadap
dikembangkan lebih baik dengan mengkaitkan mata pelajaran lain dengan
pengalaman pribadi siswa; 5) siswa lebih mampu merasakan manfaat dan
makna belajar karena materi disajikan dalam konteks tema yang jelas; 6)
siswa mampu lebih bergairah belajar karena dapat berkomunikasi dalam
situasi nyata, untuk mengembangkan suatu kemampuan dalam satu mata
pelajaran sekaligus mempelajari matapelajaran lain; 7) guru dapat menghemat
waktu karena mata pelajaran yang disajikan secara tematik dapat
dipersiapkaan sekaligus dan diberikan dalam dua atau tiga pertemuan, waktu
selebihnya dapat digunakan untuk kegiatan remedial, pemantapan, atau
pengayaan.
Pembelajaran Tematik mempunyai ciri khas dan karakteristik tersendiri.
Adapun ciri khas pembelajaran tematik di antaranya: 1) pengalaman dan
kegiatan belajar sangat relevan dengan tingkat perkembangan dan kebutuhan
siswa sekolah dasar; 2) kegiatan yang dipilih dalam pembelajaran Tematik
bertitik tolak dari minat dan kebutuhan siswa; 3) kegiatan belajar akan lebih
bermakna dan berkesan bagi siswa sehingga hasil belajar dapat bertahan lebih
lama; 4) membantu mengembangkan keterampilan berpikir siswa; 5)
menyajikan kegiatan belajar yang bersifat pragmatis sesuai dengan
permasalahan yang sering ditemui siswa di lingkungannya; dan 6)
mengembangkan keterampilan sosial siswa, misalnya: kerjasama, toleransi,
2.5.1 Kelebihan dan Kelemahan Pembelajaran Tematik
Menurut Kunandar (2007:315), pembelajaran Tematik mempunyai kelebihan
yakni:
1. Menyenangkan karena berangkat dari minat dan kebutuhan siswa.
2. Memberikan pengalaman dan kegiatan belajar mengajar yang relevan
dengan tingkat perkembangan dan kebutuhan siswa.
3. Hasil belajar dapat bertahan lama karena lebih berkesan dan bermakna.
4. Mengembangkan keterampilan berpikir siswa sesuai dengan persoalan
yang dihadapi.
5. Menumbuhkan keterampilan sosial melalui kerja sama
6. Memiliki sikap toleransi, komunikasi dan tanggap terhadap gagasan orang
lain.
7. Menyajikan kegiatan yang bersifat nyata sesuai dengan persoalan yang
dihadapi dalam lingkungan peserta didik.
Selain kelebihan di atas pembelajaran Tematik memiliki beberapa kelemahan.
Kelemahan pembelajaran Tematik tersebut terjadi apabila dilakukan oleh
guru tunggal. Misalnya seorang guru kelas kurang menguasai secara
mendalam penjabaran tema sehingga dalam pembelajaran Tematik akan
merasa sulit untuk mengaitkan tema dengan mateti pokok setiap mata
pelajaran. Di samping itu, jika skenario pembelajaran tidak menggunakan
metode yang inovatif maka pencapaian Standar Kompetensi dan Kompetensi
Dasar tidak akan tercapai karena akan menjadi sebuah narasi yang kering
1.6 Kerangka Pikir Penelitian
Gambar 1 Kerangka Pikir Penelitian
Pada kondisi sebelumnya guru masih menggunakan model pembelajaran
yang konvensional sehingga aktivitas dan hasil belajar siswa rendah. pada
penelitian ini akan dilakukan tindakan kelas dengan menggunakan model
pembelajaran Tematik. Melalui model pembelajaran Tematik diharapkan
akan meningkat aktivitas dan hasil belajar siswa dalam pembelajaran
matematika. Pada proses penelitian, model pembelajaran Tematik akan
sama dalam kegiatan belajar sehingga akan tercipta pengalaman belajar yang
bermakna. Model pembelajaran Tematik juga akan menciptakan komunitas
belajar (learning comunities) yang menyenangkan dalam proses
pembelajaran. Sehingga pada kondisi akhir diharapkan aktivitas dan hasil
belajar siswa mengalami peningkatan.
1.7 Hipotesis Tindakan
Berdasarkan kerangka pikir yang diuraikan di atas maka dapat dirumuskan
hipotesis penelitian tindakan kelas ini adalah jika pembelajaran matematika
dilaksanakan dengan menggunakan model pembelajaran Tematik dengan
langkah-langkah yang tepat maka dapat meningkatkan aktivitas dan hasil
belajar matematika siswa kelas III SDN 1 Kaliawi Bandar Lampung tahun
BAB III
METODE PENELITIAN 3.1 Setting Penelitian
1. Subjek Penelitian
Subjek penelitian tindakan kelas ini adalah siswa kelas III SDN 1
Kaliawi Bandar Lampung dengan jumlah siswa 29 orang yang terdiri dari
10 siswa perempuan dan 19 siswa laki-laki.
2. Lokasi Penelitian
Penelitian ini dilakukan di SDN 1 Kaliawi Bandar Lampung.
3. Waktu Penelitian
Penelitian telah dilaksanakan pada bulan Januari – Maret pada semester
genap tahun pelajaran 2011/2012.
4. Lama Penelitian
Lama penelitian ini direncanakan selama 3 bulan.
3.2 Prosedur Penelitian
Penelitian ini menggunakan desain penelitian tindakan kelas (Classroom
Gambar 2: Alur pelaksanaan tindakan kelas (Suharsimi: 2007).
1. Tahap Perencanaan Tindakan
Dalam kegiatan perencanaan ini, peneliti melakukan hal-hal sebagai berikut:
a) Merencanakan pembelajaran yang akan diterapkan dalam proses belajar
mengajar.
b) Membuat Pemetaan, Silabus dan RPP.
c) Menentukan skenario pembelajaran.
d) Mempersiapkan sumber, bahan dan alat bantu yang dibutuhkan.
e) Menyusun lembar kerja siswa.
f) Mengembangkan format evaluasi untuk mengukur penguasaan siswa
terhadap materi yang disajikan.
g) Menyiapkan analisis soal-soal tes.
IDENTIFIKASI
SIKLUS I
PERENCANAANTINDAKAN OBSERVASI
REFLEKSI
SIKLUS II
PERENCANAAN TINDAKANOBSERVASI REFLEKSI
2. Pelaksanaan tindakan
Pelaksanaan tindakan kelas menerapkan kegiatan pembelajaran dengan model
pembelajaran Tematik. Adapun urutan kegiatan direncanakan sebagai berikut:
a) Mengawali pembelajaran dengan pendahuluan yaitu apersepsi dan
memberikan motivasi.
b) Membagi kelompok belajar yang terdiri dari 4-5 siswa sehingga terbagi
kelompok belajar.
c) Di dalam kelompok siswa belajar sesuatu yang baru dengan cara
melakukan kegiatan yang sudah dirancang oleh peneliti dalam kegiatan
pembelajaran.
d) Mengembangkan sifat ingin tahu siswa dengan bertanya.
e) Menggunakan model pembelajaran yang telah disiapkan peneliti untuk
menjelaskan konsep-konsep materi yang akan dipelajari.
f) Melakukan kegiatan refleksi pada setiap akhir kegiatan.
g) Melakukan penilaian yang sebenarnya dengan berbagai cara, yaitu:
kerjasama siswa dalam kelompok, cara menyampaikan jawaban hasil
diskusi, lembar kerja siswa, latihan siswa dan tes pada setiap siklus.
3. Observasi
Observasi yang dilakukan dalam penelitian ini adalah seluruh kegiatan yang
berkaitan dengan pembelajaran model pembelajaran Tematik yaitu aktivitas
siswa selama pembelajaran. Peneliti terlibat langsung sebagai pengamat dan
dibantu teman sejawat. Instrumen yang akan digunakan untuk menghimpun
oleh teman sejawat selama pembelajaran berlangsung. Sedangkan untuk
memperoleh data dan hasil belajar siswa diperoleh dari soal evaluasi pada
setiap siklus.
4. Refleksi terhadap tindakan
Setelah melakukan tindakan dan pengamatan peneliti melakukan refleksi
yang mencakup analisis dan penilaian. Dari hasil refleksi kemungkinan
muncul permasalahan yang perlu mendapat perhatian, sehingga peneliti
melakukan perencanaan ulang, tindakan ulang dan pengamatan ulang serta
refleksi ulang. Tahapan ini akan dilakukan secara berulang dan berkelanjutan
sampai permasalahan sudah bisa diatasi dengan siklus, rencana, tindakan,
observasi dan refleksi.
3.3 Teknik Pengambilan Data
Pengambilan data pada penelitian ini menggunakan dua teknik, yaitu: teknik tes
dan teknik non tes. Sumber data penelitian akan diperoleh secara langsung dari
respon siswa.
1. Alat pengumpulan data
a) Instrumen observasi
Instrumen observasi digunakan untuk mengetahui aktivitas belajar siswa
dan kegiatan mengajar guru.
b) Tes hasil belajar
Tes hasil belajar digunakan untuk mengumpulkan data mengenai hasil
2. Jenis data
Data penelitian ini berupa data kuantitatif dan data kualitatif.
a) Data kuantitatif
Data kuantitatif adalah data yang diperoleh dengan menggunakan
instrumen tes formatif pada siklus I dan II. Data kuantitatif ini diperoleh
dengan menghitung rata-rata kelas dari hasil tes yang diberikan kepada
siswa. Hasil tes formatif (tes akhir) dianalisis menggunakan rumus :
Keterangan :
: nilai rata-rata kelas
: jumlah semua nilai siswa
: banyak siswa
(Suharsimi, 2010:264)
Untuk menghitung persentase ketuntasan belajar digunakan rumus sebagai
berikut :
Analisis ini dilakukan pada saat refleksi. Hasil analisis ini digunakan untuk
melakukan perencanaan lanjutan dalam siklus selanjutnya. Hasil analisis
juga dijadikan bahan refleksi dalam memperbaiki rancangan pembelajaran
atau bahkan mungkin sebagai bahan pertimbangan dalam penentuan model
pembelajaran yang tepat, Agip (2006: 41). Adapun kriteria tingkat
Tabel 3.1 Kriteria Tingkat Keberhasilan Siswa
Tingkat Keberhasilan Arti
>80 Sangat tinggi
60-79 Tinggi
40-59 Sedang
20-39 Rendah
>20 Sangat rendah
(Sumber: Agip, 2006: 41)
b) Data kualitatif
Data kualitatif adalah data yang diambil dari kegiatan observasi aktivitas.
Data observasi untuk mengetahui kesulitan siswa dan guru selama proses
pembelajaran. Analisis ini bertujuan untuk mengungkapkan semua
perilaku siswa dan guru dalam pembelajaran siklus I dan II. Nilai
aktivitas siswa diperoleh dengan rumus :
Keterangan :
NP : nilai yang dicari atau diharapkan R : skor observasi yang bersangkutan Sm : skor maksimal observasi
100 : bilangan tetap (Agip, 2006:42)
3.4 Teknik Analisis Data
Analisis data adalah suatu kegiatan untuk mencermati setiap langkah yang
dibuat mulai dari tahap persiapan, proses pembelajaran, hingga kegiatan
akhir. Apakah setiap proses kegiatan sudah sesuai dengan tujuan yang ingin
dicapai. Demikian juga dengan analisis data pada PTK adalah analisis
terhadap hasil kegiatan pembelajaran. Analisis dilakukan untuk
sudah sesuai dengan kapasitas. (Aunurrahman, dkk. 2009: 9). Analisis data
yang dilakukan adalah:
a) Mengumpulkan semua data dari hasil pengamatan siklus I. Baik data
kualitatif maupun data kuantitatif dengan menggunakan rumus :
b) Menganalisis data dengan membuat tabulasi persentase yang disajikan
dalam bentuk tabel.
c) Menguji keberhasilan penelitian dengan cara membandingkan hasil
pengolahan data dengan indikator keberhasilan antara tes siklus I, dan
siklus II.
3.5 Prosedur Penelitian
Seperti telah dikemukakan pada bagian terdahulu, bahwa penelitian tindakan
kelas berjalan melalui siklus-siklus dalam sebuah spiral, di mana setiap siklus
terdiri dari 4 (empat) tahapan kegiatan yang terus berulang dan meningkat.
Sejalan dengan itu maka prosedur pelaksanaan penelitian ini diwujudkan
dalam bentuk tahapan-tahapan siklus yang berkesinambungan dan
berkelanjutan, dimana untuk setiap siklus terdiri dari 4 (empat) tahapan
langkah yang secara garis besar adalah: (1) membuat perencanaan tindakan
/perbaikan; (2) implementasi atau pelaksanaan tindakan yang telah
direncanakan; (3) melakukan observasi atau pengamatan atas tindakan
perbaikan yang dilakukan; dan (4) melakukan refleksi, termasuk di dalamnya
analisis, interpretasi dan evaluasi atas tindakan yang telah dilakukan,
rencana dan tindakan mana yang masih perlu diperbaiki lebih lanjut pada
siklus berikutnya.
Untuk lebih jelasnya, prosedur pelaksanaan penelitian ini bisa dipaparkan
sebagai berikut:
Siklus 1:
a. Perencanaan Tindakan
1. Mempersiapkan perangkat pembelajaran.
2. Mempersiapkan skenario pembelajaran.
3. Mempersiapkan soal untuk model pembelajaran Tematik.
b. Implementasi atau pelaksanaan tindakan
1. Guru memberikan penjelasan tentang pecahan.
2. Membagi siswa dalam kelompok yang terdiri dari 6 siswa untuk tiap
kelompok.
3. Guru memberi beberapa soal yang terkait dengan menjumlahkan
pecahan sederhana kepada seluruh kelompok.
4. Masing-masing kelompok bekerja sama untuk memecahkan soal yang
diberikan.
5. Masing-masing kelompok menyampaikan hasil jawabannya ke depan
kelas.
6. Guru dan siswa mendiskusikan jawaban yang diberikan.
7. Guru memberikan cara-cara termudah untuk menyelesaikan soal
c. Observasi atau pengamatan terhadap tindakan
Observasi dilakukan bersamaan dengan tindakan. Untuk mengamati hal
berikut ini:
1. Jumlah siswa yang aktif dan tidak aktif
2. Ketepatan waktu
3. Kendala yang dihadapi
4. Kondisi yang mendukung
d. Refleksi
Analisis, interpretasi dan evaluasi atas tindakan yang telah dilakukan,
sehingga bisa diketahui tindakan-tindakan mana yang sudah berhasil
sesuai rencana dan tindakan mana yang masih perlu diperbaiki lebih lanjut
pada siklus berikutnya.
Siklus II
a. Perencanaan tindakan
1. Mempersiapkan perangkat pembelajaran.
2. Mempersiapkan skenario pembelajaran.
3. Mempersiapkan soal untuk pembelajaran Tematik.
b. Tindakan
1. Membagi siswa dalam kelompok yang terdiri dari 6 siswa untuk
tiap kelompok.
2. Guru memberi beberapa soal yang terkait mengurangkan pecahan
3. Masing-masing kelompok bekerja sama untuk memecahkan soal
yang diberikan.
4. Masing-masing kelompok menyampaikan hasil jawabannya
kedepan kelas.
5. Guru dan siswa mendiskusikan jawaban yang diberikan.
6. Guru memberikan cara-cara termudah untuk menyelesaikan soal
serupa.
c. Observasi
Observasi dilakukan bersamaaan dengan tindakan. Untuk mengamati
hal berikut ini:
1. Jumlah siswa yang aktif dan tidak aktif
2. Ketepatan waktu
3. Kendala yang dihadapi
4. Kondisi yang mendukung
d. Refleksi
Analisis, interpretasi dan evaluasi atas tindakan yang telah dilakukan,
sehingga bisa diketahui tindakan-tindakan mana yang sudah berhasil
sesuai rencana dan tindakan mana yang masih perlu diperbaiki lebih
3.6 Indikator Keberhasilan
Sebagai indikator keberhasilan peningkatan yang diharapkan dalam penelitian
yang dilakukan ini adalah apabila aktivitas dan hasil belajar siswa dalam
pembelajaran matematika materi pecahan telah menunjukan peningkatan pada
setiap siklusnya, yaitu mencapai KKM 75%, memiliki rata-rata hasil belajar
75. Peneliti menggunakan model pembelajaran Tematik ini jika >75 % siswa
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan
Berdasarkan penelitian tindakan kelas yang dilakukan terhadap siswa kelas III
SDN 1 Kaliawi Bandar Lampung pada mata pelajaran matematika dalam materi
pecahan dapat disimpulkan:
1. Penerapan model pembelajaran tematik dalam pembelajaran matematika pada
materi pecahan dapat meningkatkan aktivitas belajar siswa kelas III SDN 1
Kaliawi Bandar Lampung tahun pelajaran 2013/2014.
2. Penerapan model pembelajaran tematik dalam pembelajaran matematika pada
materi pecahan dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas III SDN 1
Kaliawi Bandar Lampung tahun pelajaran 2013/2014.
5.2 Saran
1. Kepada siswa, untuk senantiasa menjaga dan memupuk motivasi belajar
dengan demikian semangat belajar akan terus terbina yang secara otomatis
akan membentuk budaya senang belajar.
2. Kepada guru, sebaiknya menerapkan pembelajaran tematik dalam proses
pembelajaran kelas III, karena dengan menerapkan pembelajaran tematik
3. Kepada Kepala Sekolah, agar dapat melengkapi sarana dan prasarana yang
mendukung pembelajaran yang berkaitan dengan pembelajaran tematik agar
proses pembelajaran dapat berlangsung lebih baik sehingga hasil belajar
siswa dapat meningkat. Sekolah juga hendaknya lebih memperhatikan sistem
terpadu yang dapat mendukung segala aktifitas belajar terutama terkait
dengan kedisiplinan para siswa dan kinerja guru.
4. Kepada peneliti lanjutan, penelitian ini mengkaji penerapan pembelajaran
tematik pada mata pelajaran matematika. Untuk itu direkomendasikan kepada
peneliti lanjutan untuk mengkaji penerapan pembelajaran tematik pada materi
DAFTAR PUSTAKA Abidin, Zainal. 2004. Evaluasi Pengajaran Padang. UNP
Agib. 2006. Penelitian Tindakan Kelas. CV Irama Widya. Bandung.
Arikunto, Suharsimi. 2007. Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan. Bumi Aksara. Jakarta.
Darmansyah. 2006. Penelitian Tindakan Kelas. UNP. Depdiknas. 2006. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan.
Depdiknas. 2007. Materi Sosialisasi dan Pelatihan Kurikulum Satuan Pendidikan (KTSP). Jakarta.
Hakim, Thursan. 2002. Belajar Secara Efektif. Semarang: Sindur pres. Kunandar. 2007. Guru Profesional: Implementasi Kurikulum Tingkat Satuan
Pendidikan (KTSP) da Persiapan Menghadapi Sertifikasi Guru. Jakarta: PT RajaGrafindo Persada.
Nasution. 2006. Pengertian Hasil Belajar. http://www.duasatu. web.id/2012/07/ pengertian-hasil-belajar-menurut-para.html
Poewadarminto, WJS 2010. Definisi Aktivitas Belajar. http://www. bukuhalus. com/2011/74/ definisi-aktivitas-belajar.html
Sardiman. 2004. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. P.T Raja Grafindo Persada: Jakarta.
Sudirman. 2009. Aktivitas Belajar. http://makalahpendidikan-sudirman. blogspot. com/2012/ 08/ aktivitas-belajar.html.
SEKOLAH DASAR NEGERI 1 KALIAWI
Jl. Prof. Kh. Agus Salim No. 34 Kaliawi Tanjungkarang Pusat Bandar Lampung
SURAT IZIN PENELITIAN
Nomor : 420/071/08.3/1.1/xi/klw/2013 Lampiran : -
Perihal : Izin Penelitian
Menanggapi surat dari UNILA No. /UN26/3/PL/2013, maka Saya yang bertanda tangan di bawah ini:
Nama : Hj.Sriwati Umar, M.M.Pd NIP : 19561214 197703 2 005 Jabatan : Kepala SDN 1 Kaliawi
Dengan ini memberikan izin kepada guru yang tersebut di bawah ini: Nama : Panca Putri
NPM : 1013069105
Jurusan : Ilmu Pendidikan
Program Studi : S. I PGSD Dalam Jabatan
Untuk melaksanakan penelitian di SD Negeri 1 Kaliawi, Kecamatan Tanjungkarang Pusat Kota Bandar Lampung, pada semester genap 2011/2012, sebagai prasyarat menyelesaikan studi.
Demikian surat izin ini dibuat dengan sebenar-benarnya, untuk dipergunakan sebagaimana mestinya.
Bandar Lampung, Maret 2012 Kepala SDN 1 Kaliawi
SEKOLAH DASAR NEGERI 1 KALIAWI
Jl. Prof. Kh. Agus Salim No. 34 Kaliawi Tanjungkarang Pusat Bandar Lampung
SURAT KETERANGAN Nomor : 420/072/08.3/1.1/xi/klw/2013
Lampiran : -
Perihal : Keterangan Penelitian
Saya yang bertanda tangan di bawah ini:
Nama : Hj.Sriwati Umar, M.M.Pd NIP : 19561214 197703 2 005 Jabatan : Kepala SDN 1 Kaliawi
Dengan ini menerangkan guru yang tersebut di bawah ini: Nama : Panca Putri
NPM : 10130690105
Jurusan : Ilmu Pendidikan
Program Studi : S. I PGSD Dalam Jabatan
Telah melaksanakan penelitian di SD Negeri 1 Kaliawi, Kecamatan Tanjungkarang Pusat, Kota Bandar Lampung, pada semester genap 2011/2012, dengan judul “Penerapan Model Pembelajaran Tematik Sebagai Upaya Meningkatkan Aktivitas dan Hasil Belajar Matematika Siswa Kelas III SDN 1 Kaliawi Bandar Lampung Tahun Pelajaran 2011/2012”.
Demikian surat keterangan ini dibuat dengan sebenar-benarnya, untuk dipergunakan sebagaimana mestinya.
Bandar Lampung, Maret 2012 Kepala SDN 1 Kaliawi
SEKOLAH DASAR NEGERI 1 KALIAWI
Jl. Prof. Kh. Agus Salim No. 34 Kaliawi Tanjungkarang Pusat Bandar Lampung
SURAT PERNYATAAN Saya yang bertanda tangan di bawah ini:
Nama : Panca Putri
NPM : 1013069105
Program Studi : S1 PGSD Dalam Jabatan
Jurusan : Ilmu Pendidikan
Perguruan Tinggi : Universitas Lampung
Dengan ini menyatakan bahwa:
Nama : Gusniah, S.Pd
NIP : 19601229 198203 2 004
Tempat Mengajar : SDN 1 Kaliawi
Adalah teman sejawat yang telah membantu dalam pelaksanaan penelitian dengan judul “Penerapan Model Pembelajaran Tematik Sebagai Upaya Meningkatkan Aktivitas dan Hasil Belajar Matematika Siswa Kelas III SDN 1 Kaliawi Bandar Lampung Tahun Pelajaran 2011/2012”, sebagai syarat menyelesaikan studi S1 PGSD Dalam Jabatan.
Demikian surat keterangan ini dibuat dengan sebenar-benarnya, untuk dipergunakan sebagaimana mestinya.
Teman Sejawat Bandar Lampung, Maret 2012
Yang membuat pernyataan
Gusniah, S.Pd Panca Putri
NIP 19601229 198203 2 004 NPM. 1013069105
Mengetahui Kepala SDN 1 Kaliawi
Satuan Pendidikan : SDN 1 Kaliawi Mata Pelajaran : Matematika
Kelas/Semester : III (Tiga) / 2 (genap) Tahun Pelajaran : 2011/2012
Standar Kompetensi Kompetensi Dasar
Kelas/Semester : III (Tiga) / 2 (genap) Mata Pelajaran : Matematika
Standar Kompetensi :
5. PKn
Memiliki harga diri sebagai individu.
6. IPS
Memahami jenis pekerjaan dan penggunaan uang.
Kompetensi
Kompetensi
Instrumen Instrumen
7. Guru
mendemostrasik
an pedagang
yang tidak jujur
maka akan
mempunyai harga diri yang tidak baik.
8. Siswa
mendiskusikan
cara menjaga
harga diri.
9. Guru
memberikan
Lembar Kerja
Siswa pada
masing-masing kelompok. 10.Siswa dan guru
mendiskusikan
hasil kerja
A. Identitas
Memiliki harga diri sebagai individu. 8. IPS
Memahami jenis pekerjaan dan penggunaan uang. 5. Matematika
Geometri dan pengukuran.
Kompetensi Dasar 5.1PKn
Menampilkan perilaku yang mencerminkan harga diri. 4.1 IPS
Memahami kegiatan jual beli dilingkungan rumah dan sekolah. 3.1 Matematika
Memecahkan masalah yang berkaitan dengan pecahan sederhana.
Indikator 7. PKn
Menyebutkan cara menjaga diri pribadi. 8. IPS
Menyebutkan pengertian penjual dan pembeli 9. Matematika
Menjumlahkan pecahan sederhana.
Waktu : 2 x 35 menit B. Tujuan Pembelajaran:
Setelah peserta didik memperlajari materi ini dapat: 1. PKn
Menyebutkan cara menjaga diri pribadi 2. IPS
Menyebutkan pengertian penjual dan pembeli 3. Matematika
Menjumlahkan pecahan sederhana
9. Matematika : Pecahan
D. Model Pembelajaran
Model pembelajaran : Tematik
E. Kegiatan Pembelajaran 1. Kegiatan Pendahuluan
Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai.
Guru memotivasi siswa dengan mencontohkan cara membeli yang baik. 2. Kegiatan Inti
a) Siswa dibagi dalam 6 kelompok belajar.
b) Masing-masing kelompok beranggotakan 5 orang.
c) Masing-masing kelompok melakukan kegiatan jual beli. Satu orang menjadi penjual dan yang lainnya menjadi pembeli.
d) Siswa mendiskusikan peran apa saja yang ada dalam kegiatan jual beli dan apa yang harus diperhatikan dalam jual beli.
e) Guru menjelaskan arti pecahan melalui kegiatan jual beli yang dilakukan seperti contoh di bawah ini:
Ani membeli sepotong roti. Roti tersebut dibagi dua sama besar untuk adiknya. Berapakah nilai roti tersebut?
Roti Roti yang telah dibagi dua sama besar
f) Guru menjelaskan cara menjumlahkan pecahan sederhana.
g) Guru mendemostrasikan pedagang yang tidak jujur maka akan mempunyai harga diri yang tidak baik.
h) Siswa mendiskusikan cara menjaga harga diri.
i) Guru memberikan Lembar Kerja Siswa pada masing-masing kelompok.
j) Siswa dan guru mendiskusikan hasil kerja kelompoknya.
3. Kegiatan Penutup
a) Guru memberikan kesimpulan dari materi yang telah diberikan.
b) Guru memberikan jadwal pertemuan berikutnya yang akan diisi dengan evaluasi.
F. Penilaian 1. Tes tertulis 2. Pemberian tugas
G. Sumber belajar dan Media Pembelajaran 1. Buku tematik kelas III
5. Hasil dari 2/3 + ¾ adalah ...
6. Biaya sekolah dibayar dengan...
7. Ayah mempunyai triplek 2/5 potong, dan ibu mempunyai triplek 1/7. Berapakah jumlah triplek ayah dan ibu seluruhnya?
Jawaban:
1. Uang 2.
3. Uang 4.
Mengetahui Bandar Lampung, 2012 Kepala SDN 1 Kaliawi Guru Kelas III
1 2 3 4 5 6
NIP. 19601229 198203 2 004 2. Mengeluarkan pendapat
3. Menanggapi pendapat teman
4. Berdiskusi dengan anggota kelompok 5. Bertanya kepada guru
6. Mencatat hasil diskusi kelompok
NO NAMA SISWA INDIKATOR AKTIVITAS SISWA
Keterangan :
Sekolah : SDN 1 Kaliawi Kelas : III
Hari/Tanggal : 19 Maret 2012
Baik Cukup Kurang
1. Membuka pelajaran √
2. Menumbuhkan motivasi √
3. Persiapan sarana pembelajaran √
4. Memberikan penjelasan materi √
5. Interaksi dengan siswa √
6. Penguasaan kelas √
7. Penguasaan materi √
8.
Memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya
√
9. Memberikan kesempatan kepada siswa untuk
mencatat
√
10. Memberikan evaluasi √
11. Menyimpulkan materi √
Bandar Lampung 19 Maret 2012 Observer
S Gusniah, S.Pd
N NIP. 19601229 198203 2 004
Sekolah : SDN 1 Kaliawi Kelas : III
Hari/Tanggal : 26 Maret 2012
Baik Cukup Kurang
1. Membuka pelajaran √
2. Menumbuhkan motivasi √
3. Persiapan sarana pembelajaran √
4. Memberikan penjelasan materi √
5. Interaksi dengan siswa √
6. Penguasaan kelas √
7. Penguasaan materi √
8.
Memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya
√
9. Memberikan kesempatan kepada siswa untuk
mencatat
√
10. Memberikan evaluasi √
11. Menyimpulkan materi √
Bandar Lampung 26 Maret 2012 Observer
S Gusniah, S.Pd
N NIP. 19601229 198203 2 004
Satuan Pendidikan : SDN 1 Kaliawi Mata Pelajaran : Matematika
Kelas/Semester : III (Tiga) / 2 (genap) Tahun Pelajaran : 2011/2012
Standar Kompetensi Kompetensi Dasar
Sekolah : SDN 1 Kaliawi Kelas/Semester : III (Tiga) / 2 (genap) Mata Pelajaran : Matematika
Standar Kompetensi :
11. PKn
Memiliki harga diri sebagai individu. 12. IPS
Memahami jenis pekerjaan dan penggunaan uang.
Kompetensi
Instrumen Instrumen
Kompetensi
Instrumen Instrumen
mempunyai harga diri yang tidak baik. 17. Siswa
mendiskusikan cara menjaga harga diri. 18. Guru
memberikan Lembar Kerja Siswa pada masing-masing kelompok. 19.Siswa dan guru
H. Identitas
Memiliki harga diri sebagai individu. 14.IPS
Memahami jenis pekerjaan dan penggunaan uang. 8. Matematika
Geometri dan pengukuran.
Kompetensi Dasar 8.1PKn
Menampilkan perilaku yang mencerminkan harga diri. 4.1 IPS
Memahami kegiatan jual beli dilingkungan rumah dan sekolah. 3.1 Matematika
Memecahkan masalah yang berkaitan dengan pecahan sederhana.
Indikator 16.PKn
Menyebutkan cara menjaga diri pribadi. 17.IPS
Menyebutkan hal-hal yang harus diperhatikan dalam membeli suatu
barang.
18.Matematika
Mengurangkan pecahan sederhana.
Waktu : 2 x 35 menit I. Tujuan Pembelajaran:
Setelah peserta didik memperlajari materi ini dapat: 4. PKn
Menyebutkan cara menjaga diri pribadi 5. IPS
Menyebutkan hal-hal yang harus diperhatikan dalam membeli suatu
barang.
6. Matematika
18.Matematika : Pecahan
K. Model Pembelajaran
Model pembelajaran : Tematik
L. Kegiatan Pembelajaran 4. Kegiatan Pendahuluan
Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai.
Guru memotivasi siswa dengan mencontohkan caara membeli yang baik. 5. Kegiatan Inti
k) Siswa dibagi dalam 6 kelompok belajar.
l) Masing-masing kelompok beranggotakan 5 orang.
m) Masing-masing kelompok melakukan kegiatan jual beli. Satu orang menjadi penjual dan yang lainnya menjadi pembeli.
n) Siswa mendiskusikan peran apa saja yang ada dalam kegiatan jual beli dan apa yang harus diperhatikan dalam jual beli.
o) Guru menjelaskan cara mengurangkan pecahan sederhana.
p) Guru mendemostrasikan pedagang yang tidak jujur maka akan mempunyai harga diri yang tidak baik.
q) Siswa mendiskusikan cara menjaga harga diri.
r) Guru memberikan Lembar Kerja Siswa pada masing-masing kelompok.
s) Siswa dan guru mendiskusikan hasil kerja kelompoknya.
6. Kegiatan Penutup
c) Guru memberikan kesimpulan dari materi yang telah diberikan.
d) Guru memberikan jadwal pertemuan berikunya yang akan diisi dengan evaluasi.
M. Penilaian 3. Tes tertulis 4. Pemberian tugas
N. Sumber belajar dan Media Pembelajaran 2. Buku tematik kelas III
Lembar Soal
11.Dalam jualbeli nenek moyang kita belum mengenal... 12.Hasil dari 3/4 + 2/3 adalah ...
13.Biaya sekolah dibayar dengan...
6.
7. Uang 8.
Mengetahui Bandar Lampung, 2012 Kepala SDN 1 Kaliawi Guru Kelas III
SOAL EVALUASI SIKLUS I
Kerjakanlah soal-soal di bawah ini dengan benar!
1. Suatu lambang bilangan adalah 76.389. angka 3 di tempat ratusan, nilainya ...
2. Bilangan 78.034, angka 8 menempati tempat ...
3. Lambang bilangan puluhan ribu yaitu 34.598. angka 3 bernilai ... 4. Selisih nilai angka 8dan 5 pada bilangan 23.851 ...
5. 35.824 = ________+________+________+________+_______
6. Urutanyang benar dari yang terkecil pada bilangan di bawah ini adalah ... 23.157, 23.484, 23.290, 23. 301.
7. Berilah tanda <, >, atau = pada bilangan di bawah ini! 10.456 ...10.454
8. Suatu lambang bilangan adalah 45.720. angka 7 di tempat ratusan, nilainya ...
9. Lambang bilangan puluhan ribu yaitu 15.293. angka 9 bernilai ... 10.Berilah tanda <, >, atau = pada bilangan di bawah ini!
1. 300 2. Ribuan 3. 30.000 4. 750
5. 30.000 + 5000 + 800 + 20 + 4 6. 23.157, 23.290, 23. 301, 23.484. 7. >
Kerjakanlah soal-soal di bawah ini dengan benar!
11.Suatu lambang bilangan adalah 456.781. angka 4 di tempat ratusan ribu, nilainya ...
12.Bilangan 569.034, angka 6 menempati tempat ...
13.Lambang bilangan puluhan ribu yaitu 234.598. angka 8 bernilai ... 14.Selisih nilai angka 3 dan 8 pada bilangan 623.851 ...
15.235.824 = ________+________+________+________+_______+ ______ 16.Urutanyang benar dari yang terkecil pada bilangan di bawah ini adalah ...
223.157, 223.484, 223.290, 223. 301.
17.Berilah tanda <, >, atau = pada bilangan di bawah ini! 110.456 ...110.454
18.Suatu lambang bilangan adalah 345.720. angka 7 di tempat ratusan, nilainya ...
19.Lambang bilangan puluhan ribu yaitu 615.293. angka 5 bernilai ... 20.Berilah tanda <, >, atau = pada bilangan di bawah ini!
11.400.000 12.Puluhan Ribu 13.8
14.2.200
15.200.000 + 30.000 + 5000 + 800 + 20 + 4 16.223.157, 223.290, 223. 301, 223.484. 17.>