• Tidak ada hasil yang ditemukan

REALISASI ALAT UKUR KONSENTRASI SULFUR DIOKSIDA (SO 2 ) BERBASIS MIKROKONTROLER AT89C51

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "REALISASI ALAT UKUR KONSENTRASI SULFUR DIOKSIDA (SO 2 ) BERBASIS MIKROKONTROLER AT89C51"

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

ABSTRAK

REALISASI ALAT UKUR KONSENTRASISULFUR DIOKSIDA (SO2) BERBASIS MIKROKONTROLER AT89C51

Oleh

Agung Setyo Nugroho

Telah dirancang dan dibuat sebuah alat ukur konsentrasi sulfur dioksida menggunakan sensor Figaro TGS 2602 yang uji kalibrasi menggunakan IMR 2800A USA. Parameter masukan alat pengukur ini adalah tegangan keluaran dari sensor yang dihasilkan sensor Figaro TGS 2602. Dalam hasil penelitian ini, diasumsikan alat ukur bersifat ideal dan linier dengan merujuk pada hasil pengukuran yang dilakukan oleh IMR 2800A.

Data dari sensor diolah oleh mikrokontroler dan hasilnya ditampilkan oleh LCD M1632. Proses pengambilan, pengolahan, dan komunikasi data diatur oleh program pada mikrokontroler AT89C51 dengan bahasa pemprograman yaitu Bahasa C menggunakan program simulator M-IDE Studio for MCS-51. Realisasi alat ukur konsentrasi SO2 berbasis mikrokontroler AT89C51 menghasilkan

keluaran berupa nilai konsentrasi SO2 dalam satuan ppm. Dari hasil penelitian

didapatkan konsentrasi SO2selama 10 menit dengan volume 100 ml pada gas SO2

murni dari reaksi logam Cu dan larutan H2SO4 pekat sebesar 97.8 ppm untuk

pengujian pertama, 98.8 ppm untuk pengujian kedua dan 98.2 ppm untuk pengujian ketiga, pada gas buang motor 4-tak tahun 2007 sebesar 97.5 ppm, gas buang motor 2-tak tahun 1997 sebesar 98.8 ppm, gas buang mobil berbahan bakar solar tahun 1999 sebesar 70.2 ppm, dan gas buang mobil berbahan bakar bensin tahun 2000 sebesar 99.6 ppm

(2)

ABSTRACT

REALIZATION OF AN INSTRUMENT FOR MEASURINGSULPHUR DIOXIDE (SO2) CONCENTRATIONUSING FIGARO TGS 2602 SENSOR

BASED MICROCONTROLLER AT89C51

By

Agung Setyo Nugroho

We have designed an instrument measuring the concentration of sulphur dioxide using a Figaro TGS 2602 sensor that the calibration test using the IMR 2800A USA. The input parameters of this gauge is a sensor output voltage resulting from Figaro TGS 2602 sensor. In this study, assumed to be an ideal measuring instrument and linear with reference to the results of measurements carried out by IMR 2800A.

Data from sensors is processed by the microcontroller and the results are displayed by LCD M1632. The process of collecting, processing, and data communication is set by the program on microcontroller AT89C51 with the C programming language using the simulator program M-IDE Studio for MCS-51. Actual SO2 concentration measuring instrument based on AT89C51

microcontroller generates a value of SO2 concentration in units of ppm. From the

results, the concentration of SO2 for 10 minutes with a volume of 100 ml of pure

SO2gas from the reaction of copper metal and a solution of concentrated H2SO4at

97.8 ppm for the first test, 98.8 ppm for the second test and 98.2 ppm for the third test, the exhaust gas 4-stroke motorcycles in 2007 amounted to 97.5 ppm, exhaust gas 2-stroke motorcycles in 1997 amounted to 98.8 ppm, exhaust gas of diesel fueled cars in 1999 amounted to 70.2 ppm, and the exhaust of gasoline-fueled cars in 2000 amounted to 99.6 ppm.

(3)

I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Sejalan dengan kehidupan masyarakat yang makin modern, jumlah kendaraan

bermotor makin bertambah, pabrik-pabrik industri juga meningkat, akibatnya

polusi udara makin bertambah dan menjadi masalah, menimbulkan dampak

negatif berupa masalah kesehatan. Polusi udara merupakan masalah penting yang

dapat mengancam kehidupan manusia. Salah satu unsur kimia yang terkait sangat

erat dengan polusi udara adalah sulfur (Munthe, 2003).

Sulfur merupakan senyawa yang secara alami terkandung dalam minyak bumi

atau gas, namun keberadaannya tidak dinginkan karena dapat menyebabkan

berbagai masalah, termasuk di antaranya korosi pada peralatan, meracuni katalis

dalam proses pengolahan, bau yang kurang sedap, atau produk samping

pembakaran berupa gas buang yang beracun dan menimbulkan polusi udara, serta

apabila akumulasi gas sulfur di udara tinggi akan mengakibatkan hujan asam yang

mendatangkan beragam kerugian, sehingga pemantauan gas sulfur di udara sangat

penting dilakukan (Utami, 2006)

Sebanyak dua pertiga dari jumlah sulfur di atmosfer berasal dari sumber-sumber

alam seperti gunung berapi, dan terdapat dalam bentuk H2S dan SOx. Transportasi

bukan merupakan sumber utama polutan SOx tetapi pembakaran bahan bakar,

(4)

2

bahan-bahan yang mengandung sulfur akan menghasilkan kedua bentuk sulfur

oksida yaitu SO3 dan SO2, tetapi jumlah relatif masing-masing tidak dipengaruhi

oleh jumlah oksigen yang tersedia. Meskipun udara tersedia dalam jumlah cukup,

SO2 selalu terbentuk dalam jumlah terbesar. Konsentrasi gas SO2 di udara akan

mulai terdeteksi oleh indera manusia (tercium baunya) berkisar antara konsentrasi

0,3 - 1 ppm (Wardhana, 2001).

Karena sulfur dioksida merupakan polutan yang berbahaya dan terbentuk dalam

jumlah yang terbesar, maka diperlukan suatu monitoring system tingkat polusi

udara untuk mengetahui konsentrasi sulfur dioksida. Dimana diketahui bahwa

setiap negara atau wilayah pasti memiliki persyaratan batas ambang konsentrasi

maksimum yang diperbolehkan untuk setiap gas polutan. Sehingga konsentrasinya

perlu dipantau agar didapatkan data-data konsentrasi dan diketahui tingkat polusi

yang disebabkan oleh gas polutan tersebut dalam hal ini yaitu sulfur dioksida

(SO2).

Alat yang digunakan untuk mengetahui atau memantau kadar konsentrasi SO2

seperti spektrofotometer, ultraviolet fluorescent, ASTM D2914 sulfur analyzer,

SCD (Sulfur Chemiluminiscence Detector) memiliki kepekaan yang kurang

terhadap konsentrasi SO2 yang rendah, susah didapatkan dan harganya yang

mahal. Metode-metode analisis yang digunakan untuk mengetahui kadar

konsentrasi SO2 seperti metode analisis spektrofotometri, metode analisis

gravimetri, metode colorimetri, metode potensiometri, metode aerasi oksidasi

(AO) juga memiliki kelemahan diantaranya membutuhkan waktu yang cukup

lama, panjang gelombang yang tidak konstan, potensi penguapan gas, rentan

(5)

3

Penelitian ini dimaksudkan membuat suatu sistem mekanik yang dapat mengukur

konsentrasi gas sulfur dioksida dengan sensor Figaro TGS 2602 produksi Figaro

Engineering dari Jepang sebagai bagian pensensor sulfur dioksida yang berbasis

mikrokontroler AT89C51 sebagai bagian akuisisi datanya. Hal ini dilakukan

karena alat yang ada kurang peka terhadap konsentrasi SO2 yang rendah. Selain

itu metode yang digunakan masih menggunakan uji sampel (SO2) dengan

menggunakan senyawa-senyawa atau larutan kimia, dan biasanya sampel

diharuskan dalam bentuk cairan. Dengan menggunakan alat ukur sensor yang

berbasis mikrokontroler AT89C51, dimaksudkan agar data konsentrasi gas SO2

yang diperoleh lebih akurat secara digital dan mengetahui kepekaan alat untuk

memantau perubahan konsentrasi gas yang terjadi pada konsentrasi rendah. Serta

nilai konsentrasi gas ditampilkan menggunakan LCD M1632.

B. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan khusus yang dikehendaki dari penelitian ini adalah:

1. Merealisasikan instrumen pengukur konsentrasi sulfur dioksida (SO2) dan

menampilkan hasil pengukuran pada LCD M1632.

2. Mengaplikasikan mikrokontroler AT89C51 sebagai bagian sistem akuisisi

data.

3. Mendapatkan alat pengukur konsentrasi gas sulfur dioksida yang memiliki

presisi dan kepekaan yang baik.

C. Manfaat Penelitian

Berdasarkan tujuan tersebut, diharapkan penelitian ini dapat memberikan

(6)

4

menggunakan sensor gas TGS 2602 serta mengetahui tingkat konsentrasi

sulfur dioksida pada udara tercemar.

D. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang penelitian tersebut, maka masalah yang hendak

diselesaikan adalah bagaimana merancang sistem elektronika yang mampu

mengukur konsentrasi sulfur dioksida secara digital dengan akuisisi data yang

lengkap dan memiliki presisi serta kepekaan yang baik menggunakan Figaro

TGS 2602 sebagai sensor gas sulfur dioksida serta menampilkan hasil

pengukuran pada LCD M1632 yang berbasis mikrokontroler AT89C51.

E. Batasan Penelitian.

Berikut beberapa batasan masalah pada penelitian ini:

a. Menggunakan sensor gas jenis Figaro tipe TGS 2602.

b. Parameter yang diukur adalah tegangan output dari sensor.

c. Udara atau gas uji dikurung dalam ruang tertutup.

Referensi

Dokumen terkait

3.Alat ukur kecepatan arus air yang menggunakan sensor proximity sangat efektif bagi para pelajar yang ingin mengetahui lebih banyak ilmu tentang kecepatan arus,dan dapat

Dalam proyek Tugas Akhir ini akan dibuat suatu alat berbasis mikrokontroler ATMega 16 untuk mengukur kualitas air minum berdasarkan parameter PH dan TDS.

Laporan ini berisi tentang alat uji ukur emisi digital pada kendaraan bermotor berbasis mikrokontroler atmega16 dengan menggunakan sensor gas MQ-7, alat ini

PH dan TDS merupakan salah satu parameter yang termasuk dalam golongan persyaratan kualitas air minum yaitu syarat kimia.Oleh karena itu diperlukan suatu alat ukur yang

Pemahaman prinsip dari konduktivitas panas tersebut, maka dapat dirancang alat ukur konduktivitas panas batuan dengan menggunakan empat buah sensor temperatur, dimana dua

Pada sensor TGS 2201 dituliskan pada data sheet bahwa hambatan sensor pada udara bersih berkisar antara (10- 80)KΩ, tetapi saat dilakukan ukuran tahanan

Hasil realisasi alat ukur particulate matter (PM10) pada gas buang kendaraan bermotor dengan menggunakan inframerah berbasis mikrokontroler ATMega32 tampak pada

Pemahaman prinsip dari konduktivitas panas tersebut, maka dapat dirancang alat ukur konduktivitas panas batuan dengan menggunakan empat buah sensor temperatur, dimana dua sensor