• Tidak ada hasil yang ditemukan

REALISASI ALAT UKUR KONSENTRASI GAS NOx BERBASIS MIKROKONTROLER AT89C51

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "REALISASI ALAT UKUR KONSENTRASI GAS NOx BERBASIS MIKROKONTROLER AT89C51"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

ABSTRACT

REALIZATION OF AN INSTRUMENT FOR MEASURING CONCENTRATION NOX USING MICROCONTROLLER AT89C51

By

HAFIS MARTIN

We have designed an instrument measuring the concentration of nitrogen oxides using a Figaro TGS 2201 sensor calibration test using the IMR2800A. The input parameters of this gauge is a sensor output voltage resulting from Figaro TGS 2201 sensor. Assumed to be an ideal measuring instrument with reference to the results of measurements carried out by IMR 2800A.

Data from sensors is processed by the microcontroller and the results are LCD displayed. Process in the collection and processing of data provided by the program on the microcontroller with the C programming language Actual NOX concentration measuring instrument to measure levels of nitrogen oxide contained in exhaust gas of motor vehicles such as cars with gasoline, diesel fuel car, 2-stroke motorcycle and 4-stroke motorcycle. The test of measure can be compared to that content of exhaust gases that contain lots of nitrogen oxide gases are produced from exhaust gas car with gasoline fuel that is equal to 99.7 ppm and motorcycles content of nitrogen oxide gases are produced from the exhaust gas 2-stroke motorcycles, namely amounted to 78.1 ppm.

(2)

ABSTRAK

REALISASI ALAT UKUR KONSENTRASI GAS NOx BERBASIS MIKROKONTROLER AT89C51

Oleh HAFIS MARTIN

Telah dirancang dan dibuat sebuah alat ukur konsentrasi nitrogen oksida menggunakan sensor Figaro TGS 2201 yang uji kalibrasi menggunakan IMR 2800A. Parameter masukan alat pengukur ini adalah tegangan keluaran dari sensor yang dihasilkan sensor Figaro TGS 2201. Diasumsikan alat ukur bersifat ideal dengan merujuk pada hasil pengukuran yang dilakukan oleh IMR 2800A.

Data dari sensor diolah oleh mikrokontroler dan hasilnya ditampilkan oleh LCD. Proses dalam pengambilan dan pengolahan data diatur oleh program pada mikrokontroler dengan bahasa pemprograman yaitu Bahasa C. Realisasi alat ukur konsentrasi NOx mengukur kadar nitrogen oksida yang terkandung di dalam gas buang kendaraan bermotor seperti mobil dengan bahan bakar bensin, mobil dengan bahan bakar solar, sepeda motor 2 Tak dan sepeda motor 4 Tak. Hasil pengujian alat dapat dibandingkan bahwa kandungan gas buang yang banyak mengandung gas nitrogen oksida adalah dihasilkan dari gas buang mobil dengan bahan bakar bensin yaitu sebesar 99,7 ppm dan sepeda motor kandungan gas nitrogen oksida banyak dihasilkan dari gas buang sepeda motor 2 tak, yaitu sebesar 78,1 ppm.

(3)

V. KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan pengujian dan analisis yang dilakukan terhadap sistem pengukuran kadar gas

Nitrogen Oksida (NOX) pada gas buang kendaraan bermotor berbahan bakar solar dan bensin,

penulis dapat menyimpulkan sebagai berikut :

1. Pengukuran dilakukan sebanyak 4 kali yaitu pengukuran gas buang pada mobil berbahan

bakar solar, pengukuran gas buang pada mobil berbahan bakar bensin, pengujian gas buang

pada sepeda motor 2 Tak dan pengukuran gas buang pada sepeda motor 4 Tak.

2. Untuk hasil pengukuran gas buang pada mobil berbahan bakar bensin menghasilkan kadar

NOX yang lebih besar daripada hasil pengukuran gas buang pada mobil bakar solar.

Sedangkan untuk pengukuran gas buang pada sepeda motor 2 Tak lebih banyak mengandung

gas NOX daripada gas buang dari sepeda motor 4 Tak.

3. Dari hasil pengujian selama 10 menit didapatkan data sebesar 99,7 ppm untuk mobil

berbahan bakar bensin kemudian 47,7 ppm untuk mobil berbahan bakar solar, sedangkan

untuk sepeda motor 2-tak di dapatkan sebesar 78,1 ppm dan 68,4 ppm untuk sepeda motor

4-tak.

B. Saran

Untuk pengembangan dan peningkatan sistem alat uji emisi pada gas buang kendaraan bermotor

disarankan supaya gas yang dideteksi dan diukur tidak hanya NOX saja karena masih banyak gas–

gas yang terdapat pada gas buang kendaraan bermotor yang dapat mengakibatkan pencemaran

(4)

menggunakan sensor yang memiliki daya ukur yang lebih besar dibandingkan dengan sensor

(5)

I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Sarana transportasi saat ini sangat dibutuhkan bagi masyarakat yang melakukan aktivitas perjalanan di luar rumah. Kebutuhan sarana transportasi tersebut memacu laju pertambahan kendaraan bermotor yang semakin meningkat, sehingga konsumsi bahan bakar juga

mengalami peningkatan yang berujung pada bertambahnya jumlah pencemaran yang dilepaskan ke udara. Salah satu pencemaran udara disebabkan oleh emisi kendaraan

bermotor. Kendaraan bermotor mengeluarkan zat-zat berbahaya yang dapat menimbulkan dampak negatif, baik terhadap kesehatan manusia maupun terhadap lingkungan, seperti

nitrogen oksida (NOX), timbal (Pb), suspened particulate matter (SPM), karbon monoksida

(CO), dan hidrokarbon (HC).

Ir. Puji Lestari, ahli polusi udara dari Departemen Teknik Lingkungan mengatakan, bahwa kondisi polusi udara di kota-kota besar kian hari memang kian buruk. Hasil pengukuran tahun 2005 menunjukkan kadar polutannya sudah melewati nilai ambang batas. Hasil pengukuran

menunjukkan kadar CO 8-12 ppm atau 185.476,4 ton/tahun dan NOX 0,03 - 0,075 ppm atau 12. 226,4 ton/tahun. Padahal, batas konsentrasi karbon monoksida (CO) adalah 9 ppm dan

(6)

Untuk NOX paling banyak berasal dari kendaraan pribadi, angkutan ringan, dan motor. Polutan hidrokarbon (HC) paling banyak disumbang oleh kendaraan pribadi dan motor.

Dampak terhadap kesehatan yang disebabkan oleh pencemaran udara akan terakumulasi dari hari ke hari, dalam jangka waktu lama apabila melebihi ambang batas yang ditentukan akan

berakibat pada berbagai gangguan kesehatan pada manusia, seperti bronchitis, emphysema, dan kanker paru-paru serta gangguan kesehatan lainnya. Oleh sebab itu, diperlukan suatu

monitoring system tingkat polusi udara untuk mengetahui konsentrasi gas polutan khususnya Nitrogen oksida (NOX).

Penelitian ini dimaksudkan membuat suatu alat pengukuran konsentrasi gas Nitrogen Oksida (NOX) pada gas buang kendaraan bermotor dengan menampilkan jumlah kadar gas Nitrogen

Oksida (NOX) pada LCD. Alat ini menggunakan sensor TGS 2201 untuk pendeteksian gas Nitrogen Oksida (NOX) dan mikrokontroller AT89C51 sebagai tempat pemrosesan data serta

program bahasa C++ yang dapat mengendalikan kerja alat tersebut.

B. Tujuan Penelitian

Tujuan khusus yang dikehendaki dari penelitian ini adalah:

1. Merealisasikan instrumen pengukur konsentrasi zat pencemar khususnya konsentrasi Nitrogen oksida dan menampilkan hasil pengukuran pada LCD.

2. Mengaplikasikan mikrokontroler sebagai bagian sistem akuisisi data.

(7)

C. Manfaat Penelitian

Manfaat dari penelitian adalah :

1. Tersedianya alat pengukur konsentrasi Nitrogen Oksida menggunakan sensor gas TGS 2201.

2. Untuk mengetahui kelayakan kendaraan bermotor melalui uji emisi gas buang kendaraan

bermotor.

3. Adanya sebuah alat ukur gas NOx yang berbasis mikrokontroler At89C51

D. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang penelitian tersebut, maka rumusan yang hendak diselesaikan adalah bagaimana merancang sistem elektronika yang mampu mengukur konsentrasi

Nitrogen Oksida dengan menggunakan Figaro TGS 2201 sebagai sensor gas NOX serta menampilkan hasil pengukuran pada LCD.

E. Batasan Masalah.

Berikut batasan masalah pada penelitian ini:

a. Menggunakan sensor gas jenis Figaro tipe 2201.

Referensi

Dokumen terkait

Mampu melakukan evaluasi terhadap pencapaian hasil kerja inspeksi untuk pengawasan di bidang instrumen sistem meter alat ukur yang menjadi tanggung jawabnya dan

Based on the results of this study as a whole it can be concluded that administration of black cumin seed extract ointment or Nigella sativa with a concentration of 40% and 60%

Model proses pengembangan perangkat lunak yang digunakan dalam penelitian ini yaitu menggunakan metode waterfall yang terdiri dari tahap analisa kebutuhan, tahap perancangan

mempunyai nilai koefisien regresi sebesar 0,306 yang berarti beban kerja individu mempunyai pengaruh positif terhadap kinerja karyawan (Y), yaitu jika terjadi kenaikan

Observasi Yaitu pengumpulan data melalui pengamatan secara langsung terhadap cara kerja para pengguna fitur pengamaanan file data yaitu algoritma sistem kriptografi

Yang menjadi rumusan masalah dalam penelitian ini adalah bagaimana mengimplementasikan suatu sistem keamanan data yang mampu melakukan proses enkripsi dan dekripsi suatu data

Hasil penelitian Ketchand dan Strawser (1998) yang menggunakan akun- tan publik sebagai unit analisisnya dengan mengklasifikasikan ke dalam partisi yang kurang berpengalaman

Adapun teknik pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan dengan: (1) observasi, observasi dalam penelitian ini digunakan untuk mengamati proses pembelajaran