• Tidak ada hasil yang ditemukan

TINJAUAN HISTORIS PERUBAHAN SOSIAL PADA MASYARAKAT KAMPUNG TANJUNG MAS MAKMUR KECAMATAN MESUJI TIMUR KABUPATEN MESUJI TAHUN 1995-2012

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "TINJAUAN HISTORIS PERUBAHAN SOSIAL PADA MASYARAKAT KAMPUNG TANJUNG MAS MAKMUR KECAMATAN MESUJI TIMUR KABUPATEN MESUJI TAHUN 1995-2012"

Copied!
46
0
0

Teks penuh

(1)
(2)

ABSTRAK

TINJAUAN HISTORIS PERUBAHAN SOSIAL PADA MASYARAKAT KAMPUNG TANJUNG MAS MAKMUR KECAMATAN

MESUJI TIMUR KABUPATEN MESUJI TAHUN 1995-2012

Oleh Andrian Rifa’i

Pengelolaan transmigrasi di Indonesa pada zaman pemerintahan Hindia Belanda dimulai sejak tahun 1905 dengan nama kolonisasi konsep tersebut dilaksanakan dengan pertimbangan bahwa kepadatan penduduk diPulau Jawa semakin meningkat dan lapangan pekerjaan yang semakin sulit. Pada tahun tersebut dilaksanakan kolonisasi yang pertama dari Pulau Jawa ke Gedong Tataan Keresidenan Lampung. Pada awal kemerdekaan Republik Indonesa tahun 1948 pemerintah mengganti nama dari kolonisasi menjadi transmigrasi.

Pemerintah masih melaksanakan program transmigrasi di Propinsi Lampung tahun 1995 ke daerah Mesuji kususnya Kecamatan Mesuji Timur dan Kecamaatan Wiralaga. Salah satu wilayah di Kecamatan Mesuji Timur yang menjadi tujuan transmigrasi adalah Desa Tanjung Mas Makmur. Transmigrasi di Desa Tanjung Mas Makmur dilaksanakan dalam lima kali angkatan dengan jumlah keseluruhan 500 kk.

Transmigrasi di Daerah Mesuji perkembangannya tergolong lambat sehingga di bangunlah Kota Terpadu Mandiri (KTM), yang mempunyai tujuan:

1. Menciptakan sentra-sentra agribisnis dan agroindustri yang mampu menarik investasi swasta untuk menumbuh-kembangkankegiatan ekonomi transmigran dan penduduk sekitar, serta membuka peluang usaha dan kesempatan kerja. 2. Meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan transmigran dan penduduk sekitar. 3. Meningkatkan kemudahan transmigran dan penduduk sekitar untuk memenuhi

berbagai kebutuhan dasar.

(3)
(4)
(5)
(6)

DAFTAR ISI

C. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional Variabel... 21

(7)

1.1 Sejarah Singkat Kampung Tanjung Mas Makmur ... 31

2. Sejarah Transmigrasi Di Indonesa ... 42

3. Sejarah Kota Terpadu Mandiri Di Indonesia ... 45

4. Profil Kota Terpadu Mandiri Di Mesuji... 46

5. Perubahan sosial pada Masyarakat transmigran Transmigran Akibat Adanya Kota Terpadu Mandiri Di Desa Tanjung Mas Makmur ... 52

(8)

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

1. Sejarah Pemerintah Kampung Tanjung Mas Makmur...34

2. Keadaan Pembangunan Kampung...34

3. Batas Wilayah Kampung Tanjung Mas Makmur... 36

4. Luas Wilayah Kampung Tanjung Mas Makmur...36

5. Keadaan Penduduk Menurut Tingkat Umur di Kampung Tanjung Mas Makmur...37

6. Keadaan Penduduk berdasarkan Tingkat Pendidikan di Kampung Tanjung Mas Makmur...38

7. Keadaan Penduduk berdasarkan Mata Pencaharian di Kampung Tanjung MasMakmur...39

8. Jumlah Penduduk Menurut Sisitem Kepercayaan (Agama) di Kampung Tanjung Mas Makmur...39

9. Sarana Tempat Ibadah Yang Ada di Kampung Tanjung Mas Makmur...40

10.Jumlah Penduduk Menurut Etnis di Kampung Tanjung Mas Makmur...41

11.Setruktur Pemerintahan Kampung Tanjung Mas Makmur...41

12.Daftar Ketua RT di Kampung Tanjung Mas Makmur...42

13.Daftar Lembaga Ekonomi di Kota Terpadu Mandiri Mesuji...49

14. Populasi Ternak Besar, Kecil, dan Unggas Tahun 2005 Kota Terpadu MandiriMesuji...51

15.Perubhan sarana pendidikan...53

16. Tingkat Pendidikan di Kampung Tanjung Mas Makmur...54

17.Perubahan Mata Pencaharian...56

18.Peraturn-Peraturan Baru Dalam Pertanian Dan Sewa Ruko...58

(9)

DAFTAR GAMBAR

Gambar uh Halaman

1. Peta Kabupaten Mesuji ... ....108

2. Peta Kampung Tanjung Mas Makmur ... ....109

3. Kantor Kepala kampung ... ....110

4. Puskesmas Kecamatan Mesuji Timur ... ....110

5. Jembatan Gantung ... ...111

6. Rumah Pintar ... ....111

7. Kantor Pengelola KTM Mesuji...112

8. Plakat Peresmian Kantor Pengelola KTM Mesuji...112

9. Tugu KTM Mesuji ... ....113

10. Sekolah Dasar (SD)...113

11.Sekolah Menengah Pertama (SMP...114

12. Kantor Kecamatan Mesuji Timur ...114

13. Polsek Kecamatan Mesuji Timur...115

14. Gedung Pusat Bisnis...115

15. Islamik Center...116

16. Pasar Kota Terpadu Mandiri Tampak Dari Depan...116

17. Pasar Kota Terpadu Mandiri Tampak dari Dalam...117

18. Pasar KTM Tampak Dalam...117

19. Pasar Kota Terpadu Mandiri Yang Menjual Alat penangkap ikan...118

20. Taman Kota...118

21. Sungai/ jalan Transportasi air...119

(10)

I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pada hakekatnya transmigrasi bukanlah hanya memindahkan penduduk semata tetapi lebih dari itu merupakan jalan perbaikan kondisi hidup bagi para transmigran. Dengan ikut bertransmigrasi, maka akan memberi kesempatan transmigran untuk memperoleh kehidupan yang lebih baik dari keadaan sebelumnya. ”Tercermin pada pasal 26, ayat 2 UU No.15 tahun 1997 tentang

ketransmigrasian setiap orang mempunyai kesempatan yangseluas-luasnya menetapkan pilihan lapangan kerja dan usaha di wilayaah pengembangan dan atau lokasi permukiman transmigrasi sesuai dengan kualifikasi kemampuam masing-masing” (Rukman Sardjadidjaja, 2004 : 9).

Sejarah transmigrasi di Indonesia sekaligus penyelenggaraan program kolonisasi (transmigrasi) pertama kali di Propinsi Lampung dimulai pada tahun 1905 ketika 155 keluarga dari Keresidenan Kedu dipindahkan ke Desa Bagelen Gedong Tataan. “Pemilihan lokasi dan pemindahan para kolonisasi dilakukan oleh H.G.

(11)

pandangan dunia internasional mengenai penggunaan tenaga kerja kontrak diperkebunan mulai yang berubah dan akibat dari perubahan pandangan terhadap pelaksanaan kolonisasi di luar Jawa, pemerintah kolonial Belanda mendirikan beberapa pemukiman besar dekat Suka Dana di Lampung Tengah, sedangkan pemukiman-pemukiman yang lebih kecil didirikan di Sumatra Selatan, Bengkulu, Kalimantan, dan Sulawesi. “Bahkan pada ahir tahun 1941 telah ada 173.959 jiwa

dengan berbagai sistem dan cara (Joan Hardijono, 1982 : 2).

Pada tahun 1943 Jepang mengambil simpati dari orang Indonesia, kolonisasi mulai dijalankan lagi dari Jawa ke Lampung sebanyak 1.867 KK atau 7.399 jiwa, dan 355 KK dari Bangka ke daerah Batanghari, Sumatra Utara (Rukman sardjadidjaja,2004:25). Namun ternyata bahwa kolonis tersebut sebagian besar bukan petani sehingga program tersebut gagal. Pada Masa Orde Lama target pemindahan penduduk meningkat menjadi 15 juta transmigran untuk jangka waktu 8 tahun. Target tersebut terlaksana berkat adanya komitmen yang tinggi dari pimpinan nasional terhadap program transmigrasi.

(12)

penduduk yang berada dalam kawasan hutan lindung serta penduduk yang terkena proyek strategis, di antaranya proyek penghijauan. Program tersebut telah digariskan sebagai program translok yaitu :

1. Menata kembali penyebaran penduduk Lampung yang tersebar tidak merata, terutama penduduk yang terletak pada kawasan hutan lindung, daerah proyek setratgis dan daerah padat penduduk.

2. Mengembalikan fungsi hutan agar berfungsi hydro-erologis sehingga terjamin kelestarian sesuai dengan fungsinya (Sudjarwo,dkk ,1991:2). Masyarakat yang ikut transmigrasi di Kampung Tanjung Mas Makmur mayoritas suku Jawa. Transmigran di Kampung Tanjung Mas Makmur dibantu oleh pemerintah bantuan itu meliputi rumah, tanah seluas dua hektar, makanan, dan bibit unggul. Masyarakat transmigran di Desa Tanjung Mas Makmur juga memiliki kebudayaan yang dibawa dari daerah masing-masing. “Setiap kebudayaan mempunyai ciri khas, yaitu karena merupakan penyesuaian manusia terhadap lingkungan hidupnya serta usaha untuk mempertahankan kelangsungan hidupnya sesuai dengan keadaan yang menurut pengalamannya (unsur tradisi) adalah yang terbaik” (Phil Astrid S. Susanto, 1985:123).

(13)

ibukota Kabupaten Mesuji di Brabasan ke Kampung Tanjung Mas Makmur rusak berat. Jarak tempuh dari Tanjung Mas Makmur ke Ibukota Kabupaten Mesuji di Brabasan sekitar 55 km, dapat ditempuh dengan menggunakan kendaraan roda empat selama kurang lebih 2 jam. Untuk mempercepat pembangunan tranmigrasi, saat ini ada Kep.Menakertrans No. 214 Tahun 2007 ada nya pembangunan Kota Terpadu Mandiri yaitu sebuah program yang dirancang secara holistik dan komprehensif layaknya membangun kawasan transmigrasi yang bernuansa perkotaan (Priyatno, dkk, 2010:5).

Pembangunan Kota Terpadu Mandiri Mesuji sendiri diresmikan tahun 2006 merupakan generasi I. Kota Terpadu Mandiri di Kampung Tanjung Mas Makmur bertujuan agar mampu berkembang sebagai pusat pertumbuhan baru dan mampu mendukung pertumbuhan perekonomian Mesuji yang baru dimekarkan pada tahun 2008. Kota Terpadu Mandiri di Kampung Tanjung Mas Makmur di bangun infrastruktur dan fasilitas umum yang meliputi pembangunan jalan, jaringan listrik, air bersih, draenase pasar, kantor kecamatan, kantor polisi dan pusat pendidikan (SD,SMP,SMK atau SMA), fasilitas olahraga dan Masjid.

Pembangunan Kota Terpadu Mandiri di Kampung Tanjung Mas Makmur menyebabkan adanya perubahan sosial di masyarakat. Perubahan sosial di Kampung Tanjung Mas Makmur merupakan perubahan yang direncanakan. Perubahan yang di rencanakan selalu di wujutkan dalam pembangunan segala bidang kehidupan (Elly M.Setiady dan Usman Kolip, 2010:667). “Perubahan meliputi berbagai bidang,seperti bidang pendidikan, ekonomi, hukum, dan

(14)

mempengaruhi masuknya teknologi informasi seperti handphone. Handphone dikenal masyarakat transmigran bersamaan dengan pembangunan Kota Terpadu Mandiri. Handphone memberikan manfaat bagi masyarakat transmigran karena bisa berkomunikasi dengan teman, kerabat, dan saudaranya di luar daerah. Handphone juga bisa memberikan dampak yang tidak baik yaitu berpengaruh

terhadap pola-pola kehidupan sosial seperti renggangnya tali silaturahmi atau jarangnya frekuensi pertemuan antar kerabat atau teman.

Pembangunan Kota Terpadu Mandiri di Desa Tanjung Mas Makmur juga menjadi daerah agrobisnis di daerah Mesuji sehingga daerah Kota Terpadu Mandiri menjadi daerah tujuan para penduduk untuk bertempat tingal. “Semakin padat

penduduk suatu daerah dengan kompleksitas hubungan sosial dan kepentingannya, maka kecenderungan terjadinya perubahan karakteristik atau pola kehidupan sosial masyarakat daerah setempat akan makin tinggi dan cepat”

(Abdul Syani, 1995:97).

Dari urian di atas maka peneliti akan meneliti tentang perubahan sosial masarakat transmigrasi di Desa Tanjung Mas Makmur Kecamatan Mesuji Timur Kabupaten Mesuji Tahun 1995-2012.

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan uraian singkat di atas, maka dapat diidentifikasi masalah-masalah sebagai berikut:

(15)

Transmigran di Kampung Tanjung Mas Makmur Kecamatan Mesuji Timur Kabupaten Mesuji. 2. Perubahan sosial disebabkan berkembangnya Alat Komonikasi sehingga

berpengaruh terhadaop renggangnya tali silaturahmi atau jaringan frekuensi pertemuan antar kerabat dan teman pada Masyrakat Transmigran di Kampung Tanjung Mas makmur Kecamatan Mesuji Timur Kabupaten Mesuji.

3. Perubahan sosial Pada Masyarakat Transmigran akibat adanya Kota Terpadu Mandiri di Kampung Tanjung Mas Makmur Kecamatan Mesuji Timur Kabupaten Mesuji.

C. Pembatasan Masalah

Berdasarkan masalah-masalah yang telah diuraikan dalam identifikasi masalah di atas, maka penelitian perlu dibatasi yaitu Perubahan sosial Pada Masyarakat Transmigran akibat adanya Kota Terpadu Mandiri di Kampung Tanjung Mas Makmur Kecamatan Mesuji Timur Kabupaten Mesuji.

D. Rumusan Masalah

Berdasarkan pembatasan masalah di atas, maka yang menjadi perumusan masalah dalam penelitian ini adalah “Bagaimanakah perubahan sosial pada masyarakat transmigran akibat adanya Kota Terpadu Mandiri di Kampung Tanjung Mas Makmur Kecamatan Mesuji Timur Kabupaten Mesuji?”.

E. Tujuan Penelitian

(16)

F. Kegunaan Penelitian

Setiap penelitian diharapkan dapat bermanfaat bagi pihak-pihak yang membutuhkan. Adapun kegunaan dari penelitian ini adalah:

1. Penelitian ini diharapkan memberikan informasi kepada penulis khususnya dan masyarakat pada umumnya yang juga meneliti tentang Bagaimanakah Perubahan Sosial pada Masyarakat Transmigran Akibat Adanya Kota Terpadu Mandiri di Kampung Tanjung Mas Makmur Kecamatan Mesuji Timur Kabupaten Mesuji.

2. Secara praktis diharapkan dapat bermanfaat bagi masyarakat dalam menambah wawasan mengenai perubahan sosial pada Masyarakat transmigran akibat adanya Kota Terpadu Mandiri di Kampung Tanjung Mas Makmur Kecamatan Mesuji Timur Kabupaten Mesuji.

3. Penelitian ini juga diharapkan dapat menjadi bahan acuan dan rujukan dalam penelitian tentang perubahan sosial pada masa akan datang.

G. Ruang Lingkup Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di Kampung Tanjung Mas Makmur Kecamataan Mesuji Timur Kabupaten Mesuji dengan batasan waktu penelitian tahun 1995-2012. Adapun yang menjadi obyek dalam penelitian adalah perubahan sosial pada masayrakat transmigran. Penelitian ini dilaksanakaan tahun 2011-2012. Kajian perubahan sosial budaya masayrakat termasuk penelitian Antropologi budaya.

(17)

REFRENSI

Rukman Sardjadidjaja. 2004. Transmigrasi Pembauran Dan Integrasi Nasional. PT. Pustaka Sinar Haraahap.Jakarta. Halaman 103.

Sudjarwo.dkk.1991.Dampak Sosial Budaya.Telukbetung. Halaman 106 .

Soerjono Soekanto. 2006. Sosiologi Suatu Pengantar. Rajawali Pers. Jakarta. Halaman 150.

Phil Astrid S. Susanto. 1983. Pengantar Sosiologi dan Perubahan Sosial. Bina Cipta. Halaman 123.

Priyono.dkk.2010.Strategi Pembangngunan Agrobisnis Di Kota Terpadu Mandiri Mesuji Provinsi Lampung.leuser cita Abadi.Jakarta.halaman 5.

Elly. M Setiadi dan Usman Kolip .2010 .Penganta sosiollogi.Kencana. Bandung. Halaman 610.

Basrowi .2005. Pengantar Sosiologi. Ghalia Indonesia. Bogor. Halaman 156. Abdul Syani. 1995. Sosiolog Dan Perubahan Masayrakat. Jakarta :PT. Pustaka

(18)

II. TINJAUAN PUSTAKA

A. Tinjauan Pustaka

1. Konsep Perubahan Sosial

Perubahan-perubahan yang terjadi dalam masarakat dapat di bedakan menjadi tiga macam, yaitu perubahan alami, perubahan yang tergantung pada kehendak pribadi, dan perubahan yang direncanakan.

“Perubahan alami adalah perubahan-perubahan yang terjadi tidak disengaja atau terjadi dengan sendirinya” (Abdul Syani, 1995:129). Perubahan alami dapat

(19)

pribadi. Bentuk perubahan itu relatif sedikit pengaruhnya bagi kehidupan masyarakat, yaitu hanya terbatas pada selera individu, tidak berpengaruh terhadap keseluruhan pola, sikap, dan prikelaku masyarakat, dan tidak mengakibatkan perubahan pada keseluruhan tatanan masyarakat. Contohnya selera seorang remaja laki-laki terhadap rambut gondrong atau pakek anting sebelah.

Sedangkan perubahan yang direncanakan itu didasarkan atas pertimbangan dan perhitungan secara matang tentang manfaat perubahan tersebut terhadap bagi kehidupan masyrakat. Contohnya pembangunan dan pengembangan Kota Terpadu Mandiri di Kampung Tanjung Mas Makmur Kecamatan Mesuji Timur Kabupaten Mesuji. Pembangunan dan pengembangan Kota Terpadu Mandiri di Kampung Tanjung Mas Makmur ini sebagai kebijakan pemerintah dalam usaha pengembangan kawasan transmigrasi yang belum berkembang sehinga perubahan sosial yang ada di Kampung Tanjung Mas Makmur merupakan perubahan sosial yang direncanakan oleh pemerintah. “perubahan yang dikehendaki atau

direncanakan merupakan perubahan yang di perkirakan atau direncana terlebih dahulu”( Selo Soemardjan, 1995:130)

(20)

Sugihen perubahan sosial itu adalah suatu roses yang melahirkan perubahan-perubahan didalam struktur dan fungsi dari suatu sistem kemasyarakat (Bahreint Sugihen, 1997:55). Sedangkan menurut Selo Soemardjan perubahan sosial adalah perubahan-perubahan pada lembaga-lembaga kemasyarakatan didalam suatu masyarakat , yang mempengaruhi sistem sosialnya, termasuk didalamnya nilai-nilai, sikap, dan pola perilaku di antara kelompok-kelompok dalam masyarakat (Soerdjono Soekanto, 2006:263).

Perubahan sosial menurut Hans Garth dan C. Wright Mills adalah apa pun yang terjadi ( Kemunculan, Kemunduran, Perkembangan), dalam kurun waktu tertentu terhadap peran, lembaga, atau tatanan yang meliputi struktur sosial(Elly M.Setiady dan Usman Kolip, 2010:610).

Jadi perubahan sosial yang dimaksut dalam penelitian ini adalah perubahan sosial diberbagai bidang di dalam lembaga kemasyarakatan di Kampung Tanjung Mas Makmur yang mempengaruhi sistem kemyasarakatan.

2.Konsep Masyarakat Transmigran

(21)

hubungan antar manusia dan proses yang timbul dari hubungan manusia di dalam masyarakat. Menuruut MacIver dan Page mengatakan bahwa masyarakat adalah suatu sistem dari kebiasaan dan tatacara, dari wewenang dan kerjasama antar berbagai kelompok, penggolongan dan pengawasan tingkah laku serta kebebasan-kebebasan manusia. Keseluruhan yang selalu berubah dinamakan masyarakat. Masyarakat merupakan jalinan hubungan sosial dan masyarakat selalu berubah.

Sedangkan menurut Ralp Linton, masyarakat yaitu setiap kelompok manusia yang telah hidup dan bekerja cukup lama sehingga mereka dapat mengatur diri mereka dan menganggap diri mereka sebagai suatu kesatuan sosial dengan batas-batas yang telah dirumuskan dengan jelas. Berbeda halnya dengan pendapat dari Selo Soemardjan yang merumuskan definisi masyarakat sebagai orang-orang yang hidup bersama yang menghasilkan kebudayaan (Soerjono Soekanto, 2006 : 22).

Lebih lanjut, Pengertian masyarakat transmigran adalah warga negara Republik Indonesia yang berpindah secara sukarela ke Wilayah Pengembangan

Transmigrasi atau Lokasi Permukiman Transmigrasi melalui pengaturan dan pelayanan Pemerintah (PP Republik Indonesia Nomor 2 Tahun 1999 Pasal 1 Tentang Ketransmigrasian).

(22)

3.Konsep Kota Terpadu Mandiri

Pembangunan dan Pengembangan Kota Terpadu Mandiri di Kampung tanjung Mas Makmur sebagai kebijakan pemerintah dalam membangun kawasan transmigrasi yang belum ber kembang, arah pengembangan Kota Terpadu Mandiri adalah agar mampu tumbuh dan berkembang menjadi pusat pertumbuhan baru sesuai dengan tujuan pembangunan transmigrasi. Pembangunan Kota Terpadu Mandiri pada prinsipnya adalah membangngun kawasan transmigrasi yang memiliki fasilitas perkotaan melalui pengembangan usaha berbasis potensi lokal (Priyatno, dkk, 2010:25).

Kep.menakertrans No. 214 Tahun 2007 yang di kutip Priyatno,Retno Anggraini, dan Rukmini N.Dewi yang berjudul “Strategi Pembangunan Agrebisnis Di Kota

Terpadu Mandiri Mesuji Provinsi Lampung”Kota Terpadu mandiri adalah sebuah

program yang di rancang secara holistik dan komprehensif layaknya pembangun kawasan transmigrasi yang bernuansa perkotaan”(Priyatno, dkk, 2010:5)

Kota Terpadu Mandiri adalah kawasan transmigrasi yang pembangunan dan pengembangannya dirancang menjadi pusat pertumbuhan yang mempunyai fungsi perkotaan melalui pengelolaan sumber daya alam yang berkelanjutan. Fungsi perkotaan dimaksud antara lain meliputi :

a. Pusat kegiatan agribisnis mencakup:

 Pengolahan hasil pertanian menjadi barang produksi dan atau barang konsumsi.

 Pusat pelayanan agroindustri khusus (special agroindustry services), dan pemuliaan tanaman unggul.

 Pusat pendidikan dan pelatihan di sector pertanian, industry dan jasa. b. Pusat perdagangan wilayah yang ditandai dengan adanya lembaga keuangan pasar pasar grosir dan pergudangan (Departemen Tenaga Kerja dan Transmigrasi).

(23)

pengelola kompos. Fasilitas umum meliputi pasar, pusat perdagangan, kantor kecamatan, kantor polisi, fasilitas kesehatan (puskesmas), dermaga, terminal, kantor pemerintah, pendidikan ( PAUD, SD, SMP, SMA/SMK), fasilitas olahraga dan Masjid. (Priyatno, dkk, 2010:29). Adnya pembangunan fasilitas umum dan infrastruktur di atas menyebabkan perubahan bidang pendidikan, ekonomi, hukum dan teknologi.

jadi yang dimaksut Kota Terpadu Mandiri dalam penelitian ini adalah sebuah program pemerintah untuk membangun kawasan transmigrasi yang belum berkembang yaitu dengan cara membangun kawasan transmigrasi memiliki fasilitas perkotaan di Kampung Tanjung Mas Makmur.

B. Kerangka Pikir

(24)

dari ibu kota Kabupaten Mesuji di Brabasan ke Kampung Tanjung Mas Makmur rusak berat. Jarak tempuh dari Kampung Tanjung Mas Makmur ke Ibu Kota Kabupaten Mesuji di Brabasan sekitar 55 km dapat di tempuh dengan menggunakan kendaraan roda empat selama kurang lebih 2 jam. Untuk mempercepat pembangunan tranmigrasi, saat ini telah di programkan pembangunan Kota Terpadu Mandiri. Pembangunan Kota Terpadu Mandiri Mesuji sendiri diresmikan tahun 2006 merupakan generasi 1. Adanya Kota Terpadu Mandiri di Desa Tanjung Mas Makmur bertujuan sebagai pusat pertumbuhan baru dan mampu mendukung pertumbuhan perekonomian Kabupaten Mesuji, yang baru dimekarkan pada tahun 2008. Dengan adanya Kota Terpadu Mandiri di Kampung Tanjung Mas Makmur maka di bangun infrastruktur dan fasilitas umum meliputi pembangunan jalan, jaringan listrik, air bersih dan draenase pasar, kantor kecamatan, kantor polisi, pendidikan (SD, SMP, SMK atau SMA), fasilitas olagraga dan Masjid.

(25)

dibidang hukum yaitu dibidanng pertanian dan sewa ruko pasar. Yang tadinya masarakat hanya mengenal hukum adat yang dibawa dari daerah masing-masing dan hukumyang berjalan di negarakita setelah adanya Koata Terpadu Mandiri itu ada hukum yang mengatur tentang pertanian dan sewa ruko.Adanya Kota Terpadu Mandiri juga mempengarui perubahan teknologiyang digunakan masyarakat Kampung Tanjung Mas Makmur. Seperti teknologi . informasi seperti Handphone. Handphone sendiri masuk atau digunakan masayrakat transmigran

(26)

C. Paradigma

Keterangan :

a. Garis Sebab

b. Garis Pengaruh

c. Garis Akibat

Masyarakat Transmigran Kampung Tanjung Mas Makmur Kec. Mesuji Timur Kab. Mesuji

Proyek Kota Terpadu Mandiri

(Kep. Menakertrans No.214 Tahun 2007)

Terjadi perubahan sosial pada bidang pendidikan, ekonomi, hukum,

dan teknologi , pada masyarakat trasmigran di Kampung Tanjung

Mas makmur Kec.MesujiTimur Kab.Mesuji

(27)

REFRENSI

Abdul syani. 1995. Sosiolog Dan Perubahan Masayrakat. Jakarta :PT. pustaka Jaya. Halaman 134.

Basrowi .2005. Pengantar Sosiologi. Ghalia Indonesia. Bogor. Halaman 156. Soerjono Soekanto. 2006. Sosiologi Suatu Pengantar. Rajawali Pers. Jakarta.

Halaman 165.

Elly. M Setiadi dan Usman Kolip .2010 .Pengnganta sosiollogi.Kencana. Bandung. Halaman 610.

Abdul syani, Op. Cit.Halaman 84.

Soerjono Soekanto, Op. Cit. Halaman 22.

Priyono.dkk.2010.Strategi Pembangngunan Agrobisnis Di Kota Terpadu Mandiri Mesuji Provinsi Lampung.leuser cita Abadi.Jakarta..halaman 25.

(28)

III. METODE PENELITIAN

A. Metode Yang Digunakan

Metode berasal dari bahasa Yunani: methodos yang berarti cara atau jalan. Jadi metode merupakan jalan yang berkaitan dengan cara kerja dalam mencapai sasaran yang diperlukan bagi penggunanya, sehingga dapat memahami obyek sasaran yang dikehendaki dalam upaya mencapai sasaran atau tujuan pemecahan permasalahan ( P. Joko Subagyo, 2006:1).

“Metode adalah cara atau prosedur yang dipergunakan untuk memecahkan masalah penelitian” ( Hadari Nawawi dan Martini Hadari, 1995:66).

Berdasarkan permasalahan yang penulis rumuskan maka untuk memperoleh data yang diperlukan sehingga data relevansinya dengan tujuan yang akan dicapai. Pada penelitian ini penulis menggunakan metode penelitian deskriptif.

Metode deskriptif dapat diartikan sebagai prosedur pemecahan masalah yang diselidiki dengan menggambarkan/melukiskan keadaan subyek/obyek penelitian (seseorang, lembaga, masyarakat dan lain-lain) pada saat sekarang berdasarkan fakta-fakta yang tampak atau sebagaimana adanya (Hadari Nawawi, 1993:63).

(29)

secaraa sitimatis, faktual dan akurat mengngenai fakta-fakta, sifat-sifat serta hubungan antar fenomena yang di selidiki” (NAZIR, 1985:63).

Menurut Whitney dalam buku NAZIR yang berjudul “Metode Penelitian” metode

deskriptif adalah pencarian fakta dengngan interprestasi yang tepat” (NAZIR,

1985:63). Sedangkan “Metode deskriptif menurut Erna Widodo bertujuan untuk membantu peneliti melihat secara global pengelompokan jenis-jenis metode penelitian agar peneliti dapat menentukan cara mana yang paling tepat yang akan dipilih oleh calon peneliti dalam menjawab pertanyaan dari penelitiannya” (Erna Widodo, 2000:87).

Dari beberapa pendapat di atas, maka dapat disimpulkan bahwa metode deksriptif adalah metode penelitian yang bertujuan untuk menyelesaikan permasalahan dengan cara memaparkan atau menggambarkan keadaan obyek penelitian berdasarkan fakta-fakta. Adapun penggunaan metode deskriptif dalam penelitian ini adalah untuk memberi pemecahan masalah berupa gambaran terhadap fakta-fakta yang didapat di lapangan terkait perubahan sosial masyarakat transmigran di Desa Tanjung Mas Makmur Kecamata Mesuji Timur Kabupaten Mesuji tahun 1995-2012.

B. Lokasi Penelitian

(30)

pembangunan Kota Terpadu Mandiri, sehingga dapat dikatakan sebagai generasi yang dapat di gunakan sempel. Kota Terpadu Mandiri Mesuji juga sebagai wilayah binterland yang mampu mendukung administratif Kabupaten Mesuji.

C. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional Variabel 1. Variabel Penelitian

Menurut Hadari Nawawi dan Martini Hadari variabel mengandung beberapa gejala yang membedakannya satu dengan yang lain. Berikutnya di dalam setiap gejala dapat pula ditemui berbagai aspek atau unsur atau faktor, yang perlu diidentifikasi secara cermat (Hadari Nawawi dan Martini Hadari, 1995: 41).

“Variabel dapat diartikan sebagai pengelompokan yang logis dari dua atribut atau lebih” (Margono, 2004:133).

Menurut Moh. Nazir dalam buku P. Joko Subagyo yang berjudul Metode Penelitian dalam Teori dan Praktek mengungkapkan bahwa: “Yang dimaksud dengan variabel adalah konsep yang mempunyai bermacam-macam nilai. Konsep sendiri untuk menggambarkan suatu fenomena secara abstrak yang dibentuk dengan jalan membuat generalisasi terhadap sesuatu yang khas” (P. Joko Subagyo, 2006:95).

(31)

2. Definisi Operasional Variabel

“Definisi operasional adalah suatu definisi yang diberikan pada suatu variabel atau konstrak dengan cara memberikan arti, atau menspesifikasikan kegiatan ataupun memberikan suatu operasional yang diperlukan untuk mengukur konstrak atau variabel tersebut” (Muh. Nazir,Ph.D, 1985: 162).

“Definisi Operasional variabel adalah semacam petunjuk pelaksanaan bagaimana

caranya mengukur suatu variabel” (Masri Singarimbun dan Sofian Effendi,

1989:46). “Definisi Operasional yaitu definisi yang menunjukkan indikator- indikator sesuatu gejala sehingga memudahkan pengukuran” (Tatang M. Amirin,

1995:63). “Definisi variabel operasional bukanlah definisi konsep yang diajukan

para ahli, tetapi sudah merupakan definisi yang lebih operasional tentang variabel itu sendiri dan tentu saja bagaimana mengukur variabel itu” (Muhammad Idrus, 2009: 81).

Berdasarkan tiga pengertian konsep di atas definisi operasional variabel adalah definisi yang menunjukkan indikator-indikator dari variabel penelitian yang telah ditentukan sehingga objek yang diteliti dapat diamati dengan jelas. Adapun definisi operasional variabel dalam penelitian ini adalah perubahan sosial yang meliputi unsur sistem mata pencaharian yang meliputi bidang pertanian dan pasar. Sistem pengetahuan yang meliputi pendidikan, bahasa Jawa dan kesenian pada masyarakat di Desa Tanjung Mas Makmur Kecamatan Mesuji Timur Kabupaten Mesuji tahun 1995-2012.

D. Informan

(32)

informan. Informan adalah orang yang dalam latar penelitian, yang dapat dimanfaatkan untuk memberikan informasi tentang suatu penelitian, seorang informan harus memiliki pengalaman tentang latar belakang penelitian (Moleong). Informan adalah seseorang yang memiliki informasi relatif lengkap terhadap budaya yang akan diteliti (Suwardi, 2006:119). Kriteria informan yang dipilih dalam penelitian ini antara lain :

1. Orang yang memahami dan memiliki pengetahuan mengenai obyek yang akan diteliti,

2. tokoh masyarakat yang memahami tentang perubahan sosial di Kampung Tanjung Mas Makmur,

3. informan yang memiliki kesediaan waktu dan

4. dapat dipercaya dan bertanggungjawab atas apa yang dikatakan.

E. Teknik Pengumpulan Data

Dalam suatu penelitian, data sangat dibutuhkan untuk menguji hipotesis yang telah dirumuskan. Teknik pengumpulan data yang tepat dalam penelitian sangat memungkinkan pencapaian pemecahan masalah secara valid dan reliabel. Teknik-teknik dalam mengumpulkan data yang digunakan dalam penelitian ini diantaranya adalah teknik observasi, wawancara dan dokumentasi.

a. Observasi

“Observasi secara singkat dapat diartikan sebagai pengamatan dan pencatatan

(33)

“Observasi biasa diartikan sebagai pengamatan dan pencatatan secara sistematik terhadap gejala yang tampak pada obyek penelitian” (Hadari Nawawi, 1993:100).

Sutrisno Hadi dalam buku Sugiyono yang berjudul Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D mengemukakan bahwa: “Observasi merupakan suatu proses yang kompleks, suatu proses yang tersusun dari perbagai proses biologis dan psikologis. Dua diantara yang terpenting adalah proses-proses pengamatan dan ingatan” (Sugiyono, 2008:145).

Menurut Ronny Hanitijo Soemitro dalam buku P. Joko Subagyo yang berjudul Metode Penelitian dalam Teori dan Praktek:” Observasi adalah pengamatan yang dilakukan secara sengaja, sistematis mengenai fenomena sosial dengan gejala-gejala psikis untuk kemudian dilakukan pencatatan” (P. Joko Subagyo, 2006: 63).

Berdasarkan pengertian di atas teknik observasi merupakan tenik pengumpulan data dengan cara melakukan pengamatan secara langsung dan pecatatan terhadap perilaku ataupun gejala yang tampak pada obyek yang akan diteliti. Dalam penelitian ini, penulis melakukan pengamatan dan pencatatan mengenai perubahan sosial budaya yang terjadi pada Masyarakat Transmigrasi di Desa Tanjung Mas Makmur Kecamatan Mesuji Timur Kabupaten Mesuji tahun 1995-20012.

b. Wawancara

Wawancara merupakan suatu proses interaksi dan komunikasi. Dalam proses ini, hasil wawancara ditentukan oleh beberapa faktor yang berinteraksi dan mempengaruhi arus informasi. Faktor-faktor tersebut ialah: pewawancara, responden, topik penelitian yang tertuang dalam daftar pertanyaan, dan situasi wawancara (Masri Singarimbun dan Sofian Effendi, 1989:192).

“Wawancara yaitu suatu kegiatan dilakukan untuk mendapatkan informasi secara

(34)

Wawancara bermakna berhadapan langsung antara interviewer dengan responden, dan kegiatannya dilakukan secara lisan” (P. Joko Subagyo, 2006:39).

Wawancara diartikan sebagai alat pengumpul data dengan mempergunakan tanya jawab antara pencari informasi dan sumber informasi. Sebagai alat pengumpul data, wawancara dapat dipergunakan dalam tiga fungsi sebagai berikut :

a. Wawancara sebagai alat primer atau alat utama.

Wawancara dapat dipergunakan sebagai alat pengumpul data utama, apabila data yang akan diungkapkan tidak mungkin diperoleh dengan alat lain yang lebih baik.

b. Wawancara sebagai alat pelengkap

Wawancara akan menjadi alat pelengkap apabila dipergunakan untuk mengumpulkan data yang tidak dapat diperoleh dari alat pengumpul data utama.

c. Wawancara sebagai alat pengukur atau pembanding

Data yang diperoleh melalui wawancara dipergunakan sebagai pengukur atau pembanding bagi data yang telah dihimpun melalui alat pengumpul data lain sebagai alat utama untuk memecahkan suatu masalah (Hadari Nawawi, 1993: 111).

“Wawancara digunakan sebagai teknik pengumpulan data apabila peneliti ingin

melakukan studi pendahuluan untuk menemukan permasalahan yang harus diteliti, dan juga apabila peneliti ingin mengetahui hal-hal dari responden yang lebih mendalam dan jumlah respondennya sedikit/kecil” (Sugiyono, 2008:137).

Wawancara adalah mengngumpulkan data mengngenai sikap dan kelakuan ,pengngalaman,cita-cita dan harapan manusia yang di ungkapkan responden atas pertanyaan peneliti(Jacob Vredenbreht,1978:85)

(35)

Sedangkan wawancara tidak terstruktur adalah wawancara bebas dimana peneliti tidak menggunakan pedoman wawancara yang telah tersusun secara sistematis dan lengkap untuk pengumpulan datanya. Pedoman wawancara yang digunakan hanya berupa garis-garis besar permasalahan yang akan ditanyakan (Sugiyono, 2008:140)

.

Berdasarkan pengertian diatas metode wawancara merupakan teknik pengumpulan data untuk mendapatkan informasi secara mendalam dengan cara mengajukan pertanyaan-pertanyaan baik terstruktur maupun tidak struktur kepada beberapa responden.

C. Dokumentasi

“Teknik dokumentasi adalah suatu yang memberi bukti atau bahan-bahan untuk

membandingkan suatu keterangan atau informasi, penjelasan atau dokumentasi dalam naskah asli atau informasi tertulis” (Kamarudin, 1972:50).

“Teknik dokumentasi adalah cara pengumpulan data melalui peninggalan tertulis

berupa arsip-arsip dan termasuk juga buku-buku tentang pendapat teori, dalil-dalil, atau buku-buku yang lain yang berkenaan dengan masalah-masalah penyelidikan” (Hadari Nawawi, 1991:133).

(36)

C. Teknik Analisis Data

“Teknik analisis data adalah serangkaian kegiatan mengolah data yang telah

dikumpulkan dari lapangan menjadi seperangkat hasil baik dalam bentuk penemuan-penemuan baru maupun dalam bentuk kebenaran hepotesa” (Mohammad Hasyim, 1982:41).

“Teknik analisis data adalah unsur yang paling penting dalam penelitian, karena

melakukan analisis maka data tersebut menjadi bermakna dan berguna dalam memecahkan masalah dan dapat digunakan dalam menjawab hipotesis dan semua permasalahan penelitian” (Erna Widodo dan Mukhtar, 2000:96).

Analisis data dalam suatu penelitian terdiri dari tiga alur kegiatan yang terjadi secara bersamaan sebagai berikut :

1. Reduksi data

Reduksi data merupakan proses pemilihan, pemusatan perhatian pada penyederhanaan, pengabstrakan, dan transformasi data “kasar” yang muncul dari catatan-catatan tertulis di lapangan.

2. Penyajian data

Penyajian data sebagai sekumpulan informasi tersusun yang memberi kemungkinan adanya penarikan kesimpulan dan pengambilan tindakan.

3. Penarikan kesimpulan

Peneliti mulai mencari arti benda-benda mencatat keteraturan, pola-pola, penjelasan, konfigurasi-konfigurasi yang mungkin, alur sebab-akibat, dan proposisi. Kesimpulan tersebut diverivikasi selama penelitian berlangsung. Makna-makna dari data harus diuji kebenarannya, kekokohannya, yakni yang merupakan validitasnya. (Matthew B. Miles dan A. Michael Huberman, 1992:16).

(37)
(38)

REFRENSI

P. Joko Subagyo. 2006. Metode Penelitian: Dalam Teori dan Praktek. Rineke Cipta. Jakarta. Halaman 1.

Hadari Nawawi dan Martini Hadari. 1995. Instrumen Penelitian Bidang Sosial. Gadjah Mada University Press. Yogyakarta. Halaman 66.

Hadari Nawawi. 1991. Metodologi Penelitian Bidang Sosial. Gajah Mada University Press. Yogyakarta. Halaman 63.

Nazir. 1985. Metode Penelitian. Jakarta: Ghalia Indonesia. Halaman 63.

Erna Widodo. 2000. Konstruksi Kearah Penelitian Deskriptif. Avyrouz. Yogyakarta. Halaman 87.

Hadari Nawawi dan Martini Hadari. Op. Cit. Halaman 41.

Margono. 2004. Metodelogi Penelitian Pendidikan.Rineka Cipta. Jakarta. Halamn 133.

P. Joko Subagyo, Op. Cit. Halaman 95. Nazir, Op. Cit. Halaman 162.

Hadari Nawawi dan Martini Hadari. Op. Cit. Halaman 74. Hadari Nawawi. Op. Cit. Halaman 100.

Sugiyono. 2008. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Alfabeta. Bandung. Halaman 138.

P. Joko Subagyo, Op. Cit. Halaman 63. Hadari Nawawi. Op. Cit. Halaman 111.

(39)

Sugiyono, Op. Cit. Halaman 145. Ibid. Halaman 140.

Hadari Nawawi. Op. Cit. Halaman 133.

Hasyim, Mohammad. 1982. Penuntun Dasar Kearah Penelitian Masyarakat. Bina Ilmu. Surabaya. 89 halaman.

Miles, B. Matthew dan A. Michael Huberman. 1992. Analisis Data Kualitatif: Buku Sumber Tentang Metode-Metode Baru. Universitas Indonesia

(40)

V. KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil pembahasan peneliti di atas maka dapat disimpulkan. Ada beberapa hal yang menyebabkan perubahan sosial masyarakat di Kampung Tanjung Mas Makmur yaitu:

1. Pendidikan

(41)

2. Perekonomian

Perekonomian masyarakat Kampung Tanjung Mas Makmur mengalaami perubahan pada awal transmigrasi masyarakat Kampung tanjung Mas Makmur itu sangat tergantung dengan bantuan pemerintah, pada waktu itu di bantu pemerintah selama 9 bulan sehingga perekonomian masyarakat sangat rendah dan pada waktu itu rata-rata mata pencaharian masyarakat Kampung Tanjung Mas Makmur tani dan buruh tani. Tetapi sejak adanya kota Terpadu Mandiri Di kampung Tanjung Mas Makmur di bangun pasar, pusat bisnis, pendidikan dan perusahaan sehingga mata pencaharian masarakat Kampung Tanjung Mas Makmur beragam, tadinya rata-rata pekerjaannya tani dan buruh tani sekarang pegawai negeri sipil, guruhonor, pedagang, penjahit, montir, sopir, tukang kayu, tukang batu, pandebesi, dan industri rumahtangga. Beragamnya matapencaharian masarakat Kampung Tanjung Mas Makmur merubah perekonomian masyarakat Kampung Tanjung Mas Makmur lebih baik.

3. Hukum

(42)

4. Teknologi

teknologi yang di gunakan masyarakat Kampung Tanjung Mas Makmur saat pertamakali transmigrasi sangat sederhana dan bahkan sangat minim sekali teknologi yang ada di kampung tanjung mas makmur itu hanya radio dan, sepeda setelah di bangun Kota Terpadu Mandiri yang mengubah kawasan dari kondisi pedesaan menjadi perkotaan menyebabkan masuknya teknologi moderen yang cepat seperti alat komonikasi seperti handphone (HP), alat transportasi seperti montor, bajak sawah, dan alat penggiling padi, jadi yang tadinya masyarakat menggunakan teknologi yang sederhana sekarang menggunakan teknologi moderen, sehingga menyebabkan perubahan teknologi yang di gunakan pada masyarakat Kampung Tanjung Mas makmur.

B. Saran

Berhubungan dengan penelitian yang telah peneliti lakukan dengan judul Tinjauan Historis Perubahan Sosial Pada Masyarakat Kampung Tanjung Mas Makmur Kecamatan Mesuji Timur Kabupaten Mesuji Tahun 1995-2012 ada beberapa saran yang ingin peneliti sampaikan diantaranya:

1. Pembangunan KTM secara fisik sudah hampir mencapai seratus 100 persen tapi menjadi polemik karena kualitas bangunan seperti bangunan ruko yang sempit, bangunan pasar lantai nya sudah retak-retak, dan jembatan mulai retak sehingga memerlukan perbaikan.

(43)

3. Sungai yang kotor karena limbah kulit kayu yang di buang di sungai itu harus di bersihkan.

4. Harapanya kepada masyarakat Mesuji, Khususnya Masyarakat Kampung Tanjung Mas makmur, bisa menjaga dan melestarikan setiap kebudayaan yang ada , agar tidak berubah dan di tinggalkan karena adanya perubahan dari kawasan pedesaan kekawas perkotaan.

5. Kepada pihak yang terkait baik itu pemerintah setempat dapat mempublikasikan Kota Terpadu untuk menjadikan tarik wisatawan karena kawasan Kota Terpadu Mandiri Mesuji sangat berpotensi untuk tempat pariwisata lokal karena tempat yang sangat mendukung.

(44)

DAFTAR PUSTAKA

Abdulsyani. 1995. Sosiolog Dan Perubahan Masayrakat. Jakarta :PT. pustaka Jaya. 134 halaman.

Badan Pusat Setatistik.2007. BPS, Mesuji Timur dalam angka tahun. 21 Halaman.

Basrowi .2005. Pengantar Sosiologi. Ghalia Indonesia. Bogor. Halaman 156. Budhisantoso S.dkk.1994.Dampak Pembangngunan Industri Terhadap kehidupan

Budaya Masyaraakaat Setempat Di Jawa Timur.Jakarta.68 halaman.

Endraswara, Suwardi. 2006. Metode, Teori, Teknik Penelitian Kebudayaan. Pustaka Widyatama. Yogyakarta. 234 halaman.

Hardjono Joan.1982. Transmigrasi Dari Kolonisasi Sampai Swakarsa. PT.Gramedia.Jakarta.197 halaman.

Hasyim, Mohammad. 1982. Penuntun Dasar Kearah Penelitian Masyarakat. Bina Ilmu. Surabaya. 89 halaman.

Husodo Yudo Siswono.2004.Mengngenal dan Memahami Transmigrasi. PT.Pustaka Sinar Harahap.Jakarta.78 halaman.

Koenjtaraningrat. 1988. Manusia dan Kebudayaan di Indonesia. Djambatan. Jakarta. 397 halaman.

Manuwiyito Mirwanto,2004. Mengenal Dan Memahami Transmigrasi. Pustaka Sinar Harahap. Jakarta. 197 Halaman.

Margono, S. 2004. Metodelogi Penelitian Pendidikan.Rineka Cipta. Jakarta.

Miles, B. Matthew dan A. Michael Huberman. 1992. Analisis Data Kualitatif: Buku Sumber Tentang Metode-Metode Baru. Universitas Indonesia

(UI-Press). Jakarta. 491 halaman.

(45)

Nazir, Muhammad. 1983. Metode Penelitian. Jakarta: Ghalia Indonesia.

Priyono.dkk.2010.Strategi Pembangngunan Agrobisnis Di Kota Terpadu Mandiri Mesuji Provinsi Lampung.leuser cita Abadi.Jakarta.128.halaman.

Profil Kampung. 2012. Profil kampung Tanjung Mas Makmur . halaman.

Sardjadidjaja Rukman.2004.Transmigrasi Pembauran Dan Integrasi Nasional. PT.Pustaka Sinar Haraahap.Jakarta.103 halaman.

Setiadi M. Elly dan Kolip Usman .2010 .Pengnganta sosiollogi.Kencana. Bandung.957 halaman.

Soekanto, Soerjono. 2006. Sosiologi Suatu Pengantar. Rajawali Pers. Jakarta. 404 halaman.

Subagyo, P. Joko. 2006. Metode Penelitian: Dalam Teori dan Praktek. Rineke Cipta. Jakarta. 135 halaman.

Sudjarwo.dkk.1991.Dampak Sosial Budaya.Telukbetung.106 halaman Sugihen Bahreint. 1997. Sosiologi Pedesaan.

Sugiyono. 2008. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Alfabeta. Bandung. 334 halaman.

Susanto S. Phil Astrid. 1983. Pengantar Sosiologi dan Perubahan Sosial. Bina Cipta.

Utomo Kamto.1975.Masyarakat Transmigrasi Spontan Di Daerah Sekampung (Lampung).Gajah Mada University Press.Yogyakarta.193 halaman.

Vredenbregt Jacob.1978.Metode Dan Teknik Penelitian Masayrakat .PT.Gramedia.Jakarta.149 halaman.

(46)

http://www.pusdatarawa.or.id/index.php/2010/01/12/kota-terpadu-mandiri-telang/ 15 Mei 2013 09.12 WIB.

http://www.depnakertrans.go.id/microsite/KTM/?show=p17/ 15 Mei 2013, 09.20 WIB.

http://www.depnakertrans.go.id/microsite/KTM/?show=p9/ 15 Mei 2013, 09.27 WIB.

http://noormaawaddahworld.blogspot.com/2011/05/kota-terpadu-mandiri-tobadak.html/ 15 Mei 2013, 09.38 WIB.

Gambar

Gambar uh Halaman

Referensi

Dokumen terkait

Puji dan syukur penulis haturkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas kasih karunia-Nya yang telah membimbing penulis sehingga dapat menyelesaikan tugas akhir yang berjudul ”Analisis

Setelah penulis mengadakan penelitian dapat disimpulkan bahwa hijab menurut Ibnu Katsir dan Ahmad Musthafa al-Maraghi adalah perhiasan yang tidak boleh di tampakkan

11 Meminta peserta didik untuk berdiskusi dalam kelompoknya untuk mencoba menyetarakan reaksi redoks yang belum setara berdasarkan informasi yang mereka dapat

Tabel 6 menunjukkan bahwa perlakuan varietas sawi dan nutrisi berpengaruh nyata terhadap jumlah daun 6 MST dimana pada perlakuan varietas rataan data jumlah daun

Semua data yang terkumpul selanjutnya dianalisis secara kualitatif menggunakan analisis semiotika Ferdinand De Saussure dalam proses analisis akan dipilih beberapa foto atau

(5) Pengangkatan kembali dalam Jabatan Fungsional Inspektur Navigasi Penerbangan sebagaimana dimaksud pada ayat (4), dilakukan dengan menggunakan Angka Kredit

pokok rangkaian cerita dengan menggunakan pilihan kata dan kalimat efektif 2.2 Menyam- paikan pengu- mumam dengan intonasi yang tepat serta meng- gunakan kalimat- kalimat

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi keputusan wanita bekerja sebagai buruh dalam meningkatkan pendapatan