• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengaruh Hasil Pemeringkatan E-Government Indonesia (PeGI) terhadap Kinerja Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah di Indonesia.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Pengaruh Hasil Pemeringkatan E-Government Indonesia (PeGI) terhadap Kinerja Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah di Indonesia."

Copied!
2
0
0

Teks penuh

(1)

1 BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pemerintah daerah mempunyai tugas untuk melaksanakan tugas memberi

layanan kepada masyarakat dengan baik. Agar tugas tersebut dapat dilaksanakan,

diperlukan penyelenggaraan pemerintahan daerah dengan baik pula. Untuk

mengetahui hasil pelaksanaan tugas tersebut, dilakukan penilaian kinerja

penyelenggaraan pemerintahan daerah secara rutin yaitu setiap tahun melalui

Keputusan Menteri Dalam Negeri (Kemendagri) tentang Penetapan Peringkat dan

Status Kinerja Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah terhadap Laporan

Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah.

Penelitian-penelitian tentang kinerja penyelenggaraan pemerintahan daerah

telah dilakukan dengan menguji faktor-faktor yang mempengaruhinya seperti opini

audit dan tingkat korupsi (Heriningsih 2015) dan jumlah, jenjang, serta kapasitas

auditor internal pemerintah (Kusumaningrum and Sutaryo 2015). Penelitian tentang

e-government juga telah dilakukan misalnya studi kasus tentang kesuksesan

penerapan e-government di Terong, Bantul, Yogyakarta (Dewi 2011), studi

pemeringkatan e-government di Kota Makassar (Tasmil 2013), dan evaluasi

implementasi e-government untuk pelayanan publik di Pemerintah Kota Semarang

(Mustafid and Sugiharto 2014).

Penelitian ini mengembangkan penelitian-penelitian yang telah dilakukan

dengan menguji hasil pemeringkatan e-government Indonesia (PeGI) terhadap

(2)

2

kegiatan pemerintah yang relatif baru yang hasilnya dipublikasi/tersedia melalui

website mulai tahun 2012 oleh Direktorat e-Government, Direktorat Jenderal

Aplikasi Informatika, Kementerian Komunikasi dan Informatika Republik

Indonesia (KEMKOMINFO RI). Hasil pemeringkatan e-government Indonesia

tersebut dipublikasi melalui website http://pegi.layanan.go.id/tabel-hasil-pegi-4.

2.1 Perumusan Masalah

Masalah penelitian ini adalah bahwa sebagian pemerintah daerah

mempunyai skor kinerja penyelenggaraan pemerintahan daerah yang termasuk

status atau kategori rendah atau sedang (belum mencapai kategori tinggi atau sangat

tinggi). Secara keseluruhan skor kinerja berkisar dari 0 sampai dengan 4. Skor

dikelompokkan menjadi 4 (empat), yaitu sangat tinggi (skor 3 sampai dengan 4),

tinggi (skor 2 sampai dengan kurang dari 3), sedang (skor 1 sampai dengan kurang

dari 2), dan rendah (skor kurang dari 1). Penelitian yang berkaitan dengan PeGI dan

kinerja telah dilakukan antara lain, Heriningsih (2015) yang menemukan bahwa

Opini dan Tingkat Korupsi tidak berpengaruh terhadap Kinerja, dan

Kusumaningrum dan Sutaryo (2015) yang menemukan bahwa jumlah ukuran

internal auditor yang tinggi dan jenjang internal auditor berpengaruh positif

terhadap Kinerja sedangkan kapasitas inspektorat daerah tidak berpengaruh. Di

samping itu, Yusuf (2016) mendapatkan bukti empiris bahwa rasio derajat

desentralisasi, tipe pemerintah daerah, jumlah SKPD dan ukuran pemerintah daerah

berpengaruh terhadap implementasi e-government sedangkan rasio ketergantungan

Referensi

Dokumen terkait

1,311.00 Endapan berminyak dan beracun dari tanki penyimpanan bensin 3530b Kilang minyak low cracking ribu m/ bahan baku .... 220.00 * - Zn dalam endapan limbah (sianida dapat

5 Nilai add-on utk PFE atas seluruh transaksi derivative 3,481,195 6 Nilai grossed-up atas agunan yang diberikan - 7 Pengurangan piutang aset yang berasal dari

Hal ini dapat terjadi karena atom-atom tembaga memiliki energi termal, dimana energi termal ini berasal dari temperatur pemanasan, yang cukup untuk dapat melakukan difusi dan

• Our newly proposed term weighting scheme tf.rf shows significant better performance than other schemes based on two widely-used data sets with different category distributions. •

Berdasarkan uraian di atas, peneliti tertarik untuk mengetahui pengaruh pemberian corrective feedback pada pekerjaan rumah terhadap perubahan miskonsepsi siswa

(Studi Kuasi Eksperimen Anak Usia 5-6 Tahun di Taman Kanak-Kanak Al-Akhyar Kecamatan Wanayasa Kabupaten

Kenaikan modal kerja terjadi karena sumber modal kerja lebih besar dari penggunaan modal kerja yang ada sehingga menyebabkan tingkat likuiditas perusahaan pada periode

Böylece yaşayan varlık, örneğin birey olarak karşımıza çıkmaktadır, ama özne olarak o, kendisini kuşatm ış olan organik bir doğa­ ya karşı çıkar,