• Tidak ada hasil yang ditemukan

PROGAM STUDI MAGISTER TEKNOLOGI PENDIDIK

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PROGAM STUDI MAGISTER TEKNOLOGI PENDIDIK"

Copied!
13
0
0

Teks penuh

(1)

PROGAM STUDI MAGISTER TEKNOLOGI PENDIDIKAN

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SRIWIJAYA

2014

UJIAN TENGAH SEMESTER

Nama : Audra Ayu Bagascary

Mata Kuliah : Perencanaan Pendidikan Dosen Pengampu : Dr. Riswan Jaenudin, M.Pd

Dr. Edi Harapan, M.Pd

1. Jelaskan konsep perencanaan, pendidikan dan perencanaan pendidikan. Dukung dengan penjelasan menurut pendapat ahli dan berikan kesimpulan? (bobot 15)

Jawab:

Perencanaan Menurut Para Ahli :

. Kauffman (1972) mendefinisikan perencanaan sebagai suatu proses penentuan tujuan atau sasaran yang hendak dicapai dan menetapkan jalan dan sumber yang diperlukan untuk mencapai tujuan itu seefisien dan seefektif mungkin.

Koontz (1972) menyatakan perencanaan sebagai suatu proses intelektual yang menentukan secara sadar tindakan yang akan ditempuh dan mendasarkan keputusan-keputusan pada tujuan yang hendak dicapai, informasi yang tepat waktu dan dapat dipercaya, serta memperhatikan perkiraan keadaan yang akan datang. Dengan demikian, perencanaan adalah aktivitas menetapkan tujuan-tujuan, sumber-sumber, dan teknik/metode yang terpilih.

Pendidikan menurut para ahli :

Menurut K.H. Dewantara Pendidikan adalah daya upaya untuk memajukan perkembangan budi pekerti (kekuatan batin), pikiran (intelek) dan jasmani anak

(2)

Perencanaan Pendidikan menurut para ahli :

Menurut A. W. P. Guruge (1995: 7), “Perencanaan Pendidikan adalah proses mempersiapkan keputusan-keputusan bagi kegiatan di masa depan dalam bidang pembangunan pendidikan adalah tugas dari perencanaan pendidikan”.

Menurut Albert Waterston dalam International Development Review bahwa “Perencanaan Pendidikan adalah investasi pendidikan yang dapat dijalankan dan kegiatan-kegiatan pembangunan lain yang didasarkan atas pertimbangan ekonomi dan biaya serta keuntungan sosial”.

Menurut Beeby, C.E Perencanaan Pendidikan adalah suatu usaha melihat ke masa depan ke masa depan dalam hal menentukan kebijaksanaan prioritas, dan biaya pendidikan yang mempertimbangkan kenyataan kegiatan yang ada dalam bidang ekonomi, social, dan politik untuk mengembangkan potensi system pendidikan nasioanal memenuhi kebutuhan bangsa dan anak didik yang dilayani oleh system tersebut

2. Jelaskan untuk kepentingan apa perencanaan dibuat serta bagaimana langkah-langkah strategis perencanaan pendidikan? (bobot 20%)

Jawab:

Perencanaan pembelajaran (intuctional desain), memperkirakan dan memproyeksikan tindakan atau aktivitas yang akan dilakukan pada saat pembelajaran. mengingat perencanaan sebagai proyeksi kegiatan, maka kedudukannya dalam sistem pembelajaran menjadi amat strategis. Anda dapat membayangkan apabila kegiatan pembelajaran sebagai upaya untuk merubah perilaku siswa, dan tidak melalui perencanaan yang matang, maka dapat dibayangkan akan seperti apa proses pembelajaran itu. Dampaknya terhadap proses dan hasil pembelajaran secara khusus dan penyidikan pada umumnya sulit diprediksi. Andai kita boleh membandingkan, dilihat dari resiko atau dampak yang dapat ditimbulkan, nampaknya lebih berbahaya pembelajaran yang tidak direncanakan dari pada membuat satu bangunan rumah. Keduanya beresiko, tapi karena pembelajaran langsung berhubungan dengan “pencetakan manusia”, kerugian akan lebih patal dibandingkan dengan bentuk bangunan yang dihasilkan jika tanpa perencanaan. Disinilah letak atau esensi pentingnya perencanaan pembelajaran, terutama dilihat dari beberapa segi sebagai berikut:

1. a. Pertimbangan Praktis

1) Perencanaan sebagai pedoman atau panduan

(3)

Dengan demikian pada saat mengajar guru selalu menggunakan perencanaan sebagai pedoman “ Intuctional design describe procedures for intructional implementation ” (Reigeluth. 1983 : 10).

Apabila setiap guru ketika mengajar selalu membuat rencana pelaksanaan pembelajaran dan secara disiplin patuh terhadap perencanaan yang telah dibuat ketika mengajarnya, maka tidak akan terjadi adanya kesenjangan antara pelaksanakan pembelajaran dengan kurikulum yang ada di atasnya, seperti dengan silabus pembelajaran dengan kurikulum tingkat satuan pendidikan dan lebih jauh lagi dengan sasaran tujuan pendidikan nasional.

2) Perencanaan menggambarkan hasil

Perencanaan selain merupakan gambaran proyeksi kegiatan yang akan dilakukan, juga melalui fungsi praktis perencanaan pembelajaran adalah menggambarkan hasil yang akan atau harus dicapai dari kegiatan pembelajaran yang dilakukan.

Perencanaan adalah proses dan cara berpikir yang dapat membantu menciptakan hasil yang diharapkan (Ely, 1979). Oleh karena itu untuk merumuskan tujuan pembelajaran sebagai bagian dari sistem perencanaan pembelajaran, indikator atau tujuan pembelajaran harus dirumuskan dalam bentuk tingkah laku operasional yang terukur. Melalui rumusan tujuan/indikator yang operasional sasaran hasil pembelajaran yang akan atau harus dicapai siswa sudah tergambarkan secara jelas. Itulah salah satu ciri dari fungsi perencanaan pembelajaran menggambarkan hasil.

3) Perencanaan sebagai alat kontrol

Sasaran utama kegiatan pembelajaran adalah tercapainya tujuan pembelajaran , indikator tercapainya tujuan pembelajaran adalah “perubahan perilaku“ pada setiap siswa. Perubahan perilaku baik dalam bentuk pengetahuan, sikap maupun keterampilan adalah perubahan yang disengaja atau direncanakan. Oleh karena itu setiap kegiatan pembelajaran baik dilakukan di dalam kelas maupun diluar kelas selalau harus dalam kegiatan terencana dan terkontrol. Reigeluth menyatakan “Intructional design describe procedure for intructional management”.

Management dalam kata lain adalah pengelolaan, salah asatu unsur dari pengelolaan itu pengawasan atau kontrol. Maksud dari kegiatan pengawasan atau kontrol adalah untuk mengetahui pelaksanaan atau kegiatan yang dilakukan apakah berjalan sesuai dengan yang direncanakan atau tidak. Dari pengontrolan ini juga dapat diketahui apakah berbagai sumber kegiatan dapat digunakan secara efektif dan efisien.

(4)

dikembalikan kepada rencana yang telah disusun. Dengan demikian peluang terjadinya in-efisiensi dan in-efektivitas dalam proses dan hasil pembelajaran akan bisa dikurangi. Oleh karena itu setiap guru pada saat melaksanakan kegiatan pembelajaran jangan abaikan perencanaan pembelajaran, agar kegiatan kita dapat terkontrol.

4) Perencanaan sebagai alat evaluasi

Pada saat merumuskan tujuan atau indikator pembelajaran yang menjadi salah satu unsur dalam perencanaan pembelajaran, maka gambaran hasil yang akan atau harus dicapai sudah tergambarkan dengan jelas. Artinya perencanaan pembelajaran menggambarkan hasil. Sejauhmana sasaran pembelajaran yaitu tujuan atau indikator pembelajaran telah tercapai atau tidak. Diketahui melalui kegiatan evaluasi. Dengan demikian maka fungsi berikutnya dari perencanaan pembelajaran adalah sebagai alat evaluasi “intuctional design identifies and remedies weaknesses as a part of instructional evaluation” (Regeluth, 1983).

Evaluasi dapat memberikan data atau hasil yang akurat jika tujuan atau indikator pembelajaran dirumuskan secara akurat pula. Oleh kerena itu dalam panduan penyusunan kurikulum tingkat satuan pendidikan dijelaskan “indikator dikembangkan sesuai dengan karakteristik peserta didik, mata pelajaran, satuan pendidikan, potensi daerah dan dirumuskan dalam kata kerja operasional yang terukur atau dapat diobservasi”. Indikator digunakan sebagai dasar untuk menyusun alat penilaian (evaluasi).

) Langkah awal dari strategy formulation sebagai tahapan dalam perencanaan strategis menurut Bryson adalah penetapan misi, strategi, dan visi

b) Misi adalah pernyataan tentang tujuan organisasi yang diekspresikan dalam produk dan pelayanan yang dapat ditawarkan, kebutuhan yang dapat ditanggulangi, kelompok masyarakat yang dilayani, nilai-nilai yang dapat diperoleh, serta aspirasi dan cita-cita di masa depan atau dengan kata lain, misi adalah guidelines dari visi organisasi.

c) Strategi adalah suatu seni menggunakan kecakapan dan sumber daya suatu organisasi untuk mencapai sasarannya melaui hubungannya yang efektif dengan lingkungan dalam kondisi yang paling menguntungkan

d) Visi merupakan kerangka tentang gambaran organisasi di masa mendatang yang penetapannya didasarkan pada kemampuan dan keadaan internal organisasi. e) Manajemen strategik memiliki tiga elemen dasar, yaitu analisis strategi, formulasi

(5)

3. Visi merupakan rumusan umum mengenai keadaan yang diinginkan pada akhir periode perencanaan. Aspek-aspek apa yang harus dipertimbangakan dalam menyusun suatu Visi, jelaskan ? (bobot 15)

Jawab:

visi sekolah memiliki arti penting terutama berkaitan dengan keberlanjutan (sustainability) organisasi sekolah itu sendiri, Tanpa visi, organisasi dan orang-orang di dalamnya tidak mempunyai arahan yang jelas, tidak mempunyai cara yang tepat dalam melangkah ke masa depan dan tidak memiliki komitmen (Foreman, 1998).

Kendati demikian, dalam pembentukan visi sekolah tidak bisa dilakukan secara “top-down” yang bersifat memaksa warga sekolah untuk menerima gagasan dari pemimpinnya (kepala sekolah) yang hanya membuat orang atau anggota membencinya dan merasa enggan untuk berpartisipasi di dalamnya. Foreman (1998) mengingatkan bahwa visi tidak bisa dipaksakan dan dimandatkan dari atas. Pembuatan visi adalah tentang keterlibatan kepentingan dan aspirasi pihak lain.

Untuk lebih jelasnya terkait dengan upaya pembentukan visi ini, Beare et.al. (1993) menawarkan beberapa pedoman dalam pembentukan visi, yaitu:

1. Visi seorang pemimpin sekolah mencakup gambaran tentang masa depan sekolah yang diinginkan.

2. Visi akan membentuk pandangan pemimpin sekolah tentang apa yang menyebabkan keutamaan atau keunggulan sekolah.

3. Visi seorang pemimpin sekolah juga mencakup gambaran masa depan sekolah yang diinginkan di mata sekolah lain dan masyarakat secara umum.

4. Visi seorang pemimpin juga mencakup gambaran proses perubahan yang diinginkan berdasarkan masa depan terbaik yang hendak dicapai.

(6)

4. Lakukan analisis SWOT pada mata pelajaran yang anda ajarkan masing-masing! (bobot 30%)

Jawab.

Disini saya buat analisis SWOT pada pendidikan perbankan yang diterapkan di tempat saya bekerja.

PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk

Kantor Cabang Pembantu Demang

Jl. Demang Lebar Daun no 1 dan 2 Palembang

No .

Faktor Penilaian Bobot Rating Bobot x Rating

(7)

Tinggi

d. Loyalitas Nasabah

0,15 2 0,30

4 TANTANGAN (T):

a. Persaingan suku bunga Simpanan

b. Lingkungan Kantor c. Pencapaian Target d. Aplikasi Perbankan

0,10

0,15 0,10 0,10

2

2 3 3

0,20

0,30 0,30 0,30

(8)

Berdasarkan data tersebut dapat dijelaskan bahwa:

1. Strenght (Kekuatan)

a. Pelayanandiberi bobot 0,10 dengan skor 3 sehingga diperoleh nilai 0,30.

Hal ini saya pandang dari sistem pelayanan yang prima dengan metode ramah, senyum, sapa dan salam terhadap nasabah yang datang untuk melakukan transaksi simpanan ataupun pinjaman. Pelayanan juga di lakukan terhadap nasabah yang akan membuka tabungan pendidikan, pinjaman pegawai dan pinjaman usaha karena pelayanan yang prima terhadap nasabah adalah hal yang menjadi tolak ukur kemajuan bagi instansi kami. Dan di sesuaikan dengan motto bank BRI yaitu melayani dengan setulus hati.

b. Produk diberi bobot 0,10 dengan skor 4 diperoleh nilai 0,40

BRI menawarkan berbagai macam produk yang bisa dinikmati oleh seluruh kalangan masyarakat baik tingkatan ekonomi maupun usia. Produk unggulan BRI saat ini adalah BRITAMA dengan keunggulannya adalah kemudahan bertransaksi, biaya administrasi yang ringan dan fasilitas ATM yang banyak dan asuransi jiwa dan asuransi kecelakaan yang sangat baik. Dan juga produk unggulan BRITAMA Junio yang ditujukan bagi nasabah dibawah umur.

c. Suku Bunga Pinjaman bobot 0,15 dengan skor 3 sehingga diperoleh nilai 0,45.

Suku bunga Pinjaman di bank BRI untuk pegawai (PNS,POLRI,TNI) memiliki suku bunga paling rendah diantara bank lain yaitu hanya 10,5%. Hal ini memungkin bagi para nasabah memiliki animo yang sangat tinggi untuk melakukan pinjaman di Bank BRI.

d. Keamanan Tabungan dengan bobot 0,10 dan diberi skor 3 sehingga diperoleh nilai bobot x skor = 0,30

(9)

dengan baik. Dari segi keamanan lain kami memiliki petugas kemanan yang baik, berangkas yang kuat dan sistem pendeteksi pencuri.

e. Kualfikasi Pegawai bobot 0,10 sdan sko 3 diperoleh 0,15

Pegawai di Bank Bri ini sudah memiliki kualifikasi pendidikan Starat 1 yang terdiri dari 10 pegawai. Dan 1 orang yang sedang melanjutkan ke strata 2. Hal tersebut adalah upaya bank Bri dalam meningkatkan profesionalitas pegawai dan mutu kepegawaian. Dan disamping itu semua pegawai diberikan pendidikan keahlian/training sebagai bekal dalam menjalankan tugas pokok dan fungsi.

2. Weakness (Kelemahan)

a. Sarana dan prasarana bobot 0,10, skor 2 dan nilai bobot x skor 0,20

Sarana dan prasarana ini saya pandang dari ketersediaan kendaraan operasioanal bank yang masih terbatas karena dari bank butuh kendaraan untuk mengambil uang tunai dan setoran dari cabang ke kantor pusat. Hal tersebut penting mengingat segi keamanan dalam proses pengambilan uang dari pusat ke cabang yang posisinya cukup jauh.

b. Suku Bunga Simpanan 0,05 dengan skor 3 dan nilai bobot x skor 0.15

Dalam aturan perbankan suku bunga simpanan di atur oleh otoritas jasa keuangan (OJK) yang membagi tingkat suku bunga maksimal antara bank Swasta, BUMN dan bank pembangunan daerah. Dalam hal ini BRI hanya memberikan suku maksimal 7,75% yang merupakan suku bunga yang cukup rendah di bandingkan bank pesaing.

c. Kesenjangan Pegawai 0.10 x 3 = 0,30.

Dilihat dari sisi kepegawaian, masih banyak kesenjangan senioritas dan junioritas. Hal ini di pandang dari segi kerja sama team yang kurang baik karena bertumpu kepada pegawai yang junior.

(10)

Hal ini di pandang dari segi ketidakseimbangan antara jumlah simpanan dan penyaluran kredit yang lebih condong ke kredit dikarenakan suku bunga pinjaman yang kecil. Hal tersebutlah yang mendorong animo penjaman yang cukup besar dari Nasabah.

e. Bonus 0,10, skor 3 dan nilai bobot x skor 0,30

Hal ini saya pandang dari tingkat meratanya tingkat pembagian jumlah bonus yang diberikan pada pegawai. Misalnya: bonus yang di terima pegawai pada bidang marketing akan lebih besar dari pada back office.

3. Opportunity (kesempatan)

a. Kebijakan pemerintah bobot 0,15, skor 3 dan nilai bobot x skor 0,45.

Kebijakan regulasi pemerintah yang menginstruksikan pegawai pada khusus nya dalam hal pembayaran gaji pegawai pemerintah melalui sistem perbankan menjadi keuntungan bagi Bank Bri karena akan menambah jumlah nasabah.

b. Kerjasama dengan instansi lain 0,15 skor 3 dan nilai bobot x skor 0,45

Kerja sama bank Bri dengan instansi yang bisa menjadi mitra usaha menjadikan bank bri menjaga eksistensi di kalangan instansi terkait. Misalnya pada pembayaran PDAM (Perusahaan daerah air minum). BRI melakukan MOU (Memorandum of Understanding) dalam pelaksanaan rutinitas pembayaran penggunaan air.

c. Kerjasama dengan lembaga perguruan Tinggi 0,10 skor 3 dan nilai bobot x skor 0,30

(11)

d. Loyalitas Nasabah bobot 0,15, skor 2 dan nilai bobot x skor 0,30.

Persefektif ini saya pandang dari segi kenyaman nasabah yang masih mempercayai BRI sebagai mitranya. Kenyaman dan kepercayaan masyarakat tetap terjaga meskipun banyak berdiri bank-bank pesaing baru.

4. Treath (ancaman)

a. Persaingan suku bunga simpanan bobot 0,10, skor 2 dan nilai bobot x skor 0,20.

Persaingan suku bunga simpanan yang diberikan bank pesaing terhadap nasabahnya menjadi tantangan bagi BRI karena suku bunga simpanan bank BRI yang condong lebih rendah dari pada suku bunga bank lain karena kebijakan regulasi bank BRI.

b. Lingkungan Kantor bobot 0,1,5, skor 2 dan nilai bobot x skor 0,30.

Lingkungan kantor yang terletak di jalan demang lebar daun menjadi tantangan bagi bank BRI karena di sepanjang jalan demang lebar daun banyak sekali bank pesaing yang sudah lama berdiri di lokasi tersebut sedangkan kantor bank BRI di jalan demang ini merupakan bank BRI yang semula beroperasi di Veteran. Bank ini pindah lokasi ke jalan demang baru memasuki tahun pertama nya. Maka dari itu banyak nasabah yang belum mengetahui adanya bank Bri di jalan demang lebar daun.

c. Pencapaian target dengan bobot 0.10 dan skor 3 dengan hasil 0,30

(12)

jika pegawai tidak mencapai target maka Bank akan mengalami penurunan jumlah kredit dan simpanan nasabah.

d. Aplikasi Perbankan dengan bobot 0,10 dengan bobot 3 dengan hasil 0,30

Hal ini saya pandang dari segi aplikasi perbankan yang di tawarkan oleh bank pesaing yang cukup baik di bandingkan aplikasi yang di tawarkan oleh bank BRI. Contohnya aplikasi e-banking yang sering mengalami gangguan dalam proses transaksi maka hal tersebut mengaibatkan ketidaknyamanan nasabah dalam proses transaksi secara digital.

Kuadran Analisis SWOT

Analisis Faktor internal

Strenght (S) = 1,65 dan Weaks (W) = 0,85 Jadi S – W = 1,65 – 0,85 = 0,8

Analisis Faktor Eksternal

Opportunity (O) = 1,5 dan Treats (T) = 1,1 Jadi O – T = 1,5 – 1,1 = 0,3 S

1.65

T 1.5 0.85 W

(13)

O

Kuadran I

0.8

0,3

Referensi

Dokumen terkait

24 serta menguji hipotesis dari penelitian yang telah dirumuskan sebelumnya, yaitu untuk mengetahui seberapa besar pengaruh characteristic of enterpreneur dengan sub

Pada minggu pertama praktikan belum mendapat tugas untuk mengajar. Minggu pertama praktikan masih melakukan observasi dan koordinasi dengan guru pembimbing terkait

Hasil penelitian yang dilakukan di SMP kota Yogyakarta menyimpulkan bahwa siswa yang tinggal dengan orang tuanya memiliki tingkat self-regulated learning yang sama

Setelah masalah berhasil dirumuskan dengan baik maka ditemukan pula hipotesis atau dugaan perkiraan untuk melakukan penelitian sebagai berikut: pemberian

Section 38(1) of the 1999 constitution of the Federal Republic of Nigeria, for instance, states that “Every person shall be entitled to freedom of thought, conscience

Kemampuan memanfaatkan informasi tentang kejadian yang terjadi untuk mencegah kejadian berulang dari kondisi sangat kurang.

Berdasarkan Uji BNJ terhadap rataan tebal kutikula permukaan atas daun kultivar ubi jalar pada fase vegetatif maupun generatif menunjukkan kultivar yang tahan (Cangkuang

Ilmu akuntansi yang berkembang dari waktu ke waktu seiring dengan berkembangnya penelitian yang dilakukan atas fenomena yang terjadi menyebabkan akuntansi menjadi