• Tidak ada hasil yang ditemukan

EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN EKONOMI DENGAN MULTIMEDIA TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS X PROGRAM RINTISAN SEKOLAH BERTARAF INTERNASIONAL DI SMA NEGERI 1 SLAWI KABUPATEN TEGAL TAHUN PELAJARAN 2010 2011

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN EKONOMI DENGAN MULTIMEDIA TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS X PROGRAM RINTISAN SEKOLAH BERTARAF INTERNASIONAL DI SMA NEGERI 1 SLAWI KABUPATEN TEGAL TAHUN PELAJARAN 2010 2011"

Copied!
95
0
0

Teks penuh

(1)

commit to user

i

EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN EKONOMI DENGAN MULTIMEDIA TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS X PROGRAM

RINTISAN SEKOLAH BERTARAF INTERNASIONAL DI SMA NEGERI 1 SLAWI KABUPATEN TEGAL

TAHUN PELAJARAN 2010/2011 (Penelitian Eksperimen)

TESIS

Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Derajat Magister

Program Studi Pendidikan Ekonomi

Oleh :

Ifazah Alawiyah

S990809013

PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS SEBELAS MARET

(2)

commit to user

ii

EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN EKONOMI DENGAN MULTIMEDIA TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS X PROGRAM

RINTISAN SEKOLAH BERTARAF INTERNASIONAL DI SMA NEGERI 1 SLAWI KABUPATEN TEGAL

TAHUN PELAJARAN 2010/2011

Disusun oleh:

Ifazah Alawiyah S990809013

Telah disetujui oleh Tim Pembimbing

Dewan Pembimbing

Jabatan Nama Tanda Tangan Tanggal

Pembimbing I Prof. Dr. Sigit Santoso, M. Pd. NIP. 195009301976031004

……… …………..

Pembimbing II Dr. Guntur Riyanto, MS. NIP. 195809271986011001

……… …………..

Mengetahui,

Ketua Program Studi Magister Pendidikan Ekonomi

(3)

commit to user

iii

EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN EKONOMI DENGAN MULTIMEDIA TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS X PROGRAM

RINTISAN SEKOLAH BERTARAF INTERNASIONAL DI SMA NEGERI 1 SLAWI KABUPATEN TEGAL

TAHUN PELAJARAN 2010/2011

Disusun oleh:

Ifazah Alawiyah S990809013

Telah disetujui oleh Tim Penguji

Jabatan Nama Tanda Tangan Tanggal

Ketua Prof. Dr. Trisno Martono ……… ………

Sekretaris Dr. Djoko Santosa TH, M.Pd ……… ………

Anggota Penguji 1. Prof. Dr. Sigit Santoso, M. Pd. ……… ………

2. Dr. Guntur Riyanto, MS. ……… ………

Mengetahui,

Ketua Prodi

Pend. Ekonomi

Prof. Dr. Trisno Martono

NIP. 105103311976031003 ……… ………

Direktur Program

Pascasarjana

Prof. Drs. Suranto, M.Sc, Ph.D NIP. 19570820 198503 1 004

……… ………

(4)

commit to user

iv

PERNYATAAN

Nama : Ifazah Alawiyah

NIM : S990809013

Menyatakan dengan sesungguhnya bahwa tesis berjudul Efektivitas Pembelajaran

Ekonomi dengan Multimedia terhadap Prestasi Belajar Siswa Kelas X Program Rintisan Sekolah Bertaraf Internasional Di SMA Negeri 1 Slawi Kabupaten Tegal Tahun Pelajaran 2010/2011 adalah betul-betul karya sendiri. Hal-hal yang bukan karya saya dalam tesis tersebut diberi tanda citasi dan ditunjukkan dalam daftar

pustaka.

Apabila di kemudian hari terbukti pernyataan saya tidak benar, maka saya

bersedia menerima sanksi akademik berupa pencabutan tesis dan gelar yang saya

peroleh dari tesis tersebut.

Surakarta,

Yang membuat pernyataan,

(5)

commit to user

v

MOTTO

Jika kamu telah selesai dari satu pekerjaan, segeralah hadapi pekerjaan yang

berikutnya.

(Q.S. Al-insyirah : 7)

Orang yang takut melakukan terlalu banyak akhirnya melakukan terlalu

sedikit.

(6)

commit to user

vi

PERSEMBAHAN

Karya ini dipersembahkan kepada :

• Suami yang kucintai, Ahmad Saiful Bahri

• Mama Qomariyah & Almarhum Bapak Mubasyir

Dahlan, atas doa yang dipanjatkan untukku

• Ibu & Abah Mertua

• Kakak, Adek serta Keluarga Besar Dahlan-Munaseh • Teman-teman seperjuangan MPE 2009

(7)

commit to user

vii

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah atas rahmat dan

hidayah-Nya hingga Tesis ini dapat diselesaikan untuk memenuhi sebagian persyaratan

mencapai derajat Magister. Shalawat dan salam selalu tercurahkan kepada

Rosulullah Muhammad SAW, sang pioner revolusi Dunia.

Banyak hambatan yang menimbulkan kesulitan dalam menyelesaikan

penulisan Tesis ini, namun berkat bantuan dari berbagai pihak akhirnya kesulitan

yang timbul dapat teratasi, oleh karena itu dengan segala kerendahan hati dan

tulus ikhlas penulis ucapkan banyak terima kasih kepada:

1. Direktur Program Pascasarjana UNS Surakarta yang telah memberikan surat

keputusan tentang ijin menyusun Tesis dan ijin reseach.

2. Ketua Program Studi Magister Pendidikan Ekonomi FKIP UNS yang telah

menyetujui permohonan menyusun Tesis.

3. Prof. Dr. Sigit Santoso, M. Pd selaku Pembimbing I yang telah memberikan

banyak bimbingan, arahan dan motivasi yang berguna dalam menyelesaikan

Tesis ini.

4. Dr. Guntur Riyanto, MS. selaku pembimbing II yang selalu menegur dan mengingatkan dengan tulus ketika penulis melakukan kesalahan, memberi

motivasi dan arahan dalam penyusunan tesis ini.

5. Tim Penguji Tesis atas saran dan masukan-masukan yang diberikan.

6. Kepala Sekolah SMA Negeri 1 Slawi yang telah memberikan ijin penelitian.

7. Seluruh guru dan pegawai SMA Negeri 1 Slawi Kab. Tegal yang telah

banyak membantu serta memperlancar proses pengumpulan data.

8. Suami tercinta yang selalu ada untukku, menemaniku dengan penuh kesabaran

serta keikhlasan, atas semua ridho yang telah diberikan untuk penulis.

9. Mama dan Almarhum Bapak, yang selalu mendukung jalan hidupku,

membimbing, memotivasi, dan sekuat tenaga memperjuangkan impianku,

serta memberikan yang terbaik untukku.

10. Abah dan Ibu mertua yang senantiasa mengingatkanku, serta memberikan

(8)

commit to user

viii

11. Kakak & Adek tersayang, mbak Ummu, mas Mujib, Mas Zimam, Mbak Resi,

Fikri, Elcy, Rizqi, yang telah menyemangati, mendo’akan dan membantuku

selama ini.

12. Teman-teman ku, pendi, zack, yang telah membantu dalam penyelesaian tesis

dan menjadi saudara ku di perantauan.

13. Sahabat-sahabat seperjuangan PMII Kota SOLO, LPM MOTIVASI FKIP

UNS yang telah membantu dan memberi dukungan selama ini.

14. Teman-teman seperjuangan Magister Pendidikan Ekonomi angkatan pertama,

angkatan 2009 yang selalu memberikan semangat baru dalam penggarapan

tesis ini.

15. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu yang turut

membantu baik materiil ataupun spiritual hingga penulis dapat menyelesaikan

tesis ini.

Semoga kebaikan yang diberikan mendapatkan imbalan yang lebih baik

dari Allah SWT. Peneliti menyadari bahwa tesis ini masih jauh dari

kesempurnaan, untuk itu masukan dari berbagai pihak penulis harapkan, sehingga

bisa menjadi bekal untuk melanjutkan perjuangan. Semoga tesis ini bermanfaat

bagi perkembangan ilmu pengetahuan dan berbagai pihak yang berkepentingan.

Surakarta, Januari 2011

(9)

commit to user

ix DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL……… i

HALAMAN PENGESAHAN PEMBIMBING……. ………... ii

HALAMAN PENGESAHAN PENGUJI TESIS………. iii

HALAMAN PERNYATAAN………. iv

MOTTO ……….. v

PERSEMBAHAN ……….. vi

KATA PENGANTAR ……… vii

DAFTAR ISI……… ix

DAFTAR TABEL ……….. xiii

DAFTAR GAMBAR ……….. xiv

DAFTAR LAMPIRAN ………... xv

ABSTRAK ……….. xvi

ABSTRACT ………. xvii

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah……… 1

B. Identifikasi Masalah………. 4

C. Pembatasan Masalah………. 4

D. Perumusan Masalah……….. 5

E. Tujuan Penelitian……… 5

F. Manfaat Penelitian………. 5

BAB II LANDASAN TEORI A. Kajian Pustaka 1. Hakekat tentang Efektivitas…………. ………… 7

2. Hakekat tentang Belajar dan Pembelajaran Ekonomi ………. 9

(10)

commit to user

x

4. Hakekat tentang Media Pembelajaran ………… 23

5. Hakekat tentang Rintisan Sekolah Bertaraf Internasional ……….. 31

B. Penelitian Yang Relevan……… … 36

C. Kerangka Pemikiran…..……… 38

D. Hipotesis……….. .. 40

BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian……….. 41

1. Tempat Penelitian………. 41

2. Waktu Penelitian………. 41

B. Metode Penelitian………. 42

1. Rancangan Penelitian……… 42

2. Prosedur Penelitian……… 42

C. Populasi dan Sampel Penelitian……… 43

D. Variabel Penelitian………. 44

E. Metode Pengumpulan Data……….. 44

F. Instrumen Penelitian………. 46

1. Uji Validitas Item Soal……… 48

2. Uji Reliabilitas ……… 49

3. Analisis Butir Soal……… 50

(11)

commit to user

xi

1. Uji Kesamaan Keadaan Awal Siswa... 53

2. Uji Persyaratan Analisis……….. 55

3. Uji Hipotesis……… 57

BAB IV HASIL PENELITIAN A. Deskripsi Data ……… 61

B. Data Hasil Penelitian ………. 62

1. Nilai Awal Siswa ………. 62

2. Nilai Akhir Siswa ……….. . 65

3. Selisih Nilai Pretes-postes ……….. 68

C. Uji Kesamaan Keadaan Awal ……… 71

1. Uji Normalitas ………. 71

2. Uji Homogenitas ………. 71

3. Uji t ………. 71

D. Hasil Pengujian Hipotesis ………. 72

1. Uji t Dua Ekor ………. 72

2. Uji t Pihak Kanan ……… 73

E. Pembahasan Hasil Analisis Data ……… 74

1. Hipotesis Pertama ………. 74

2. Hipotesis Kedua ……….. 75

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN ………. 77

(12)

commit to user

xii

B. Implikasi ………. 77

C. Saran ……… 79

DAFTAR PUSTAKA ……….. 81

(13)

commit to user

xiii

DAFTAR TABEL

Tabel 1. Rincian Kegiatan Penelitian ……… 41

Tabel 2. Rancangan Penelitian ………. . 42

Tabel 3. Kisi-kisi instrument ………. 46

Tabel 4. Deskripsi Data Keadaan Awal Siswa ……….. 62

Tabel 5. Distribusi Frekuensi Keadaan Awal Siswa Kelas Eksperimen 63 Tabel 6. Distribusi Frekuensi Keadaan Awal Siswa Kelas Kontrol 64

Tabel 7. Nilai Akhir Siswa (Postes) Kelas Eksperimen ……… 66

Tabel 8. Nilai Akhir Siswa (Postes) Kelas Kontrol ……….. 67

Tabel 9. Distribusi Frekuensi selisih nilai pretes postes kelas eksperimen 68 Tabel 10. Distribusi Frekuensi selisih nilai pretes postes kelas control 70 Tabel 11. Uji Perbedaan Rata-rata Prestasi Belajar Ekonomi ……… 72

(14)

commit to user

xiv

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1. Model guru sebagai pembuat keputusan ... 10

Gambar 2. Faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi belajar ... 23

Gambar 3. Kerangka Berpikir ... 39

Gambar 4. Histogram Nilai Keadaan Awal Siswa Kelas Eksperimen .. 64

Gambar 5. Histogram Nilai Keadaan Awal Siswa Kelas Kontrol ……. 66

Gambar 6. Histogram Nilai Akhir Kelas Eksperimen ……… 66

Gambar 7. Histogram Nilai Akhir Siswa Kelas Kontrol ……… 68

Gambar 8. Selisih nilai pretes postes kelas eksperimen ……….. 69

(15)

commit to user

xv

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran Halaman

1. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran dengan Multimedia...………..… 84

2. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran dengan Buku Teks ………. 88

3. Soal Tes Kemampuan Kognitif……….……….….………. 92

4. Uji Validitas, Reliabilitas, Tingkat Kesukaran, dan Daya Pembeda 102

5. Data Induk Dalam Penelitian ………. 108

6. Data Siswa Kelas X3 dan X2 ………. 109

7. Data Nilai Awal ………...………. 110

8. Uji Normalitas Nilai Awal Siswa ………..…………... 111

9. Uji Homogenitas Nilai Awal Siswa………... 113

10. Uji Kesamaan Nilai Awal Siswa………. 116

11. Penskoran Kemampuan Kognitif Siswa……….... 119

12. Uji Normalitas Kemampuan Kognitif Siswa ……… 120

13. Uji t Dua Ekor ……… 122

14. Uji t Pihak Kanan………..……….... 123

15. Surat-surat Perijinan………. .……….………. 124

16. Jurnal-jurnal Pendidikan..……….…… 126

(16)

commit to user

xvi

ABSTRAK

Ifazah Alawiyah. S990809013. Efektivitas Pembelajaran Ekonomi Dengan Multimedia Terhadap Prestasi Belajar Siswa Kelas X Program Rintisan Sekolah Bertaraf Internasional Di SMA Negeri 1 Slawi Kabupaten Tegal Tahun Pelajaran 2010/2011. Tesis. Surakarta: Program Pascasarjana Universitas Sebelas Maret Surakarta, Januari 2011.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui : (1) ada atau tidak adanya perbedaan prestasi belajar antara pembelajaran ekonomi dengan multimedia dan pembelajaran ekonomi dengan buku teks, (2) apakah pembelajaran ekonomi dengan multimedia lebih efektif dari pada pembelajaran ekonomi dengan buku teks.

Penelitian ini menggunakan metode eksperimen eksperimen semu (quasi eksperimen), yang menghubungkan sebab akibat antara variable yang sengaja ditentukan dengan variable lain, dengan desain pretest posttest control-group design. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas X SMA Negeri 1 Slawi semester satu Tahun Ajaran 2010/2011 yang berjumlah sepuluh kelas, yaitu kelas X1 sampai X10. Sampel sebanyak 2 kelas yang diambil dengan teknik random sampling, sehingga didapat dua kelas sebagai sampel penelitian, yaitu kelas X3 dan kelas X2 yang masing-masing terdiri atas 30 siswa. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah teknik dokumentasi, teknik angket, dan teknik observasi. Teknik analisis data yang digunakan adalah uji t dua ekor untuk nilai kognitif siswa, dilanjutkan dengan uji t pihak kanan dengan menghitung selisih antara nilai pretes dan postes kelas eksperimen dan kontrol, dengan taraf signifikansi 0,05.

Hasil penelitian menunjukkan: (1) Ada perbedaan prestasi belajar ekonomi antara siswa kelompok eksperimen dan siswa kelompok kontrol(thitung >

ttabel = 3,343 > 1,68). Penggunaan media pembelajaran multimedia dalam proses

pembelajaran ekonomi memberikan pengaruh terhadap peningkatan kemampuan kognitif ekonomi yang dimiliki siswa yang lebih baik daripada penggunaan media buku teks. Hal ini dibuktikan dengan rata-rata nilai siswa kelas eksperimen lebih baik daripada kelas kontrol ( X eksperimen = 75,0663 > X kontrol = 66,0333), (2) Nilai rata-rata selisih pretes-postes kelas eksperimen kurang atau sama dengan nilai rata-rata selisih pretes-postes kelas kontrol) ditolak (thitung > ttabel = 2,890 >

1,68). Hal ini menunjukkan bahwa nilai rata-rata selisih pretes-postes kelas eksperimen lebih besar dari nilai rata-rata pretes-postes kelas control (X selisih pretes-postes eksperimen = 20,80 > X selisih pretes-postes kontrol = 11,53). Sehingga dapat dikatakan bahwa pembelajaran ekonomi dengan multimedia lebih efektif dibandingkan dengan buku teks.

(17)

commit to user

xvii

ABSTRACT

Ifazah Alawiyah. S990809013. The Effectiveness Learning of Economy with Multimedia of Tenth Grade Students’ learning Achievement Pilot Program International School in SMA Negeri 1 Slawi Academic Year 2010/2011. Thesis. Surakarta : Postgraduate Programs Sebelas Maret University.

Target of this research is to know : (1) there is any the differences achievement economic learning between use multimedia and textbook, (whether economic learning with multimedia is more effective than learning with textbook economics.

This research using quasi experimental method, the causal link between variables that deliberately determined by other variables, with the design of control-group pretest posttest design. The population in this study are all students of class X SMA Negeri 1 Slawi first semester in Academic Year 2010/2011, amounting to ten classes, namely class X1 to X10. Samples were 2 classes taken by random sampling technique, in order to get the two classes as the study sample, namely class X2 and class X3, each consisting of 30 students. Data collection techniques used were technical documentation, technical questionnaire, and observation techniques. The data analysis technique used are two-tailed t test for students' cognitive value, followed by t test with the right side calculates the difference between the pretest and posttest experimental and control classes, with significance level 0.05.

The results showed: (1) There is a difference in economic achievement between students of the experimental group and control group students (tarithmathic>

ttable = 3.343> 1.68). The use of multimedia instructional media in the learning

process of economic give effect to the increase in cognitive abilities of students who owned economy is better than the use of media texts. This is evidenced by the average value of experimental grade students better than the control class (X experimental = 75.0663> X control = 66.0333), (2) The average value of the difference between pretest-posttest experimental class less or equal to the average value mean difference in pretest-posttest control class) rejected (tarithmathic > ttable =

2.890> 1.68). This shows that the average score difference pretest-posttest experimental class is higher than the average pretest-posttest control class (X difference between pretest-posttest experimental = 20.80> X difference in pretest-posttest control = 11.53). So it can be said that economic learning with multimedia is more effective than text books.

(18)

commit to user

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pemerintah bersama negara anggota PBB telah mencanangnkan Millenium

Development Goals (Tujuan Pembangunan Millenium), yang harus dapat dicapai pada tahun 2015. Millenium Development Goals adalah era pasar bebas atau era

globalisasi sebagai era persaingan mutu (http://www.targetmdgs.org). Oleh karena

itu pembangunan Sumber Daya Manusia (SDM) suatu keniscayaan yang tidak

dapat ditawar-tawar lagi.

Percepatan arus informasi dalam era globalisasi menuntut semua bidang

kehidupan untuk dapat menyesuaikan visi, misi, tujuan dan strategi agar sesuai

dengan kebutuhan dan tidak ketinggalan zaman. Demikian pula dengan dunia

pendidikan di Indonesia. Pendidikan dipandang sebagai salah satu faktor strategis

dalam menciptakan kemajuan bangsa. Pendidikan yang berkualitas mampu

menghasilkan SDM yang bermutu dengan indikator berkualifikasi ahli, terampil,

kreatif, inovatif, berkulaitas, produktif, serta memiliki attitude (sikap dan

perilaku) yang positif.

Era globalisasi memaksa dunia pendidikan untuk segera melakukan

reevaluasi di bidang pendidikan agar dapat menghasilkan SDM yang mampu

bersaing di dunia internasional. Hal ini sejalan dengan amanat Undang-undang

Sistem Pendidikan Nasional (UUSPN) Nomor 20/2003 pasal 50 ayat 3,

pemerintah dan atau pemerintah daerah menyelenggarakan sekurang-kurangnya

(19)

commit to user

satu-satuan pendidikan dan semua jenjang pendidikan untuk dikembangkan

menjadi satuan pendidikan bertaraf internasional.

Sekolah Bertaraf Internasional adalah sekolah yang memenuhi seluruh

standar nasional pendidikan serta mempunyai keunggulan yang merujuk pada

standar pendidikan salah satu negara anggota Organization for Economic

Co-operation and Development (OECD) dan atau negara maju lainnya yang mempunyai keunggulan tertentu dalam bidang pendidikan sehingga memiliki

daya saing di forum internasional. (http://fansmania.wordpress.com)

Penerapan Program Rintisan Sekolah Bertaraf Internasional pada jenjang

pendidikan diharapkan mampu menghasilkan lulusan-lulusan yang berkualitas,

mampu bersaing dan mengikuti perkembangan baik di tingkat lokal, nasional

maupun internasional. Mutu lulusan tidaklah dapat dibentuk hanya dengan

mengubah status sekolah menjadi sekolah bertaraf internasional. Namun yang

lebih penting adalah proses kegiatan belajar mengajar. Jika proses belajar

mengajar dapat berjalan dengan efektif, maka peserta didik akan termotivasi untuk

meningkatkan kualitas belajar mereka, sehingga prestasi belajar peserta didik akan

semakin meningkat.

Salah satu cara yang dapat ditempuh untuk memotivasi siswa agar lebih

aktif dan kreatif dalam proses pembelajaran adalah dengan penggunaan media

pembelajaran multimedia. Selain berfungsi untuk memacu kreatifitas dan

keaktifan peserta didik, pembelajaran multimedia juga berperan sebagai

pengenalan teknologi terkini di dunia pendidikan. Sehingga dalam segi ilmu,

(20)

commit to user

3

keahlian penggunaan multimedia, pengalaman peserta didik juga tidak tertinggal

dengan perkembangan teknologi di dunia internasional.

SMA Negeri 1 Slawi Kabupaten Tegal sebagai salah satu sekolah yang

berstatus Rintisan Sekolah Bertaraf Internasional (RSBI) sudah seharusnya

mampu menyelenggarakan pembelajaran dengan menggunakan media

pembelajaran multimedia. Hal ini didasarkan pada ketentuan khusus untuk

penyelenggaraan pendidikan sekolah bertaraf internasional, dimana dalam salah

satu indikator proses pembelajaran pada program RSBI disebutkan bahwa pihak

sekolah menerapkan pembelajaran berbasis teknologi informasi dan komunikasi

(TIK) pada semua mata pelajaran. Pertimbangan lain yang menjadikan dasar

pentingnya penggunaan multimedia di dunia pendidikan adalah karena pesatnya

perkembangan dan penggunaan teknologi saat ini, baik di dunia pendidikan

maupun dunia kerja serta seluruh segmen kehidupan, termasuk didalamnya adalah

perekonomian Indonesia. Untuk itu pengenalan multimedia serta penggunaan

multimedia pada proses pembelajaran kepada peserta didik, dalam hal ini lebih

khususnya adalah mata pelajaran ekonomi, perlu dilaksanakan dengan baik. Tidak

hanya itu, peserta didik juga harus mampu memanfaatkan multimedia dalam

pembelajarannya untuk meningkatkan kemampuannya dalam menguasai dan

meningkatkan prestasi belajar ekonomi.

Berdasarkan latar belakang diatas, maka peneliti ingin mengkaji lebih dalam

mengenai Efektivitas Pembelajaran Ekonomi Dengan Multimedia Terhadap

Prestasi Belajar Siswa Kelas X Program Rintisan Sekolah Bertaraf Internasional

(21)

commit to user

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dikemukakan diatas, maka

dapat dikemukakan identifikasikan masalah sebagai berikut:

1. Apakah ketersediaan sarana dan prasarana multimedia digunakan secara

efektif?

2. Apakah kebijakan pembelajaran multimedia dapat mempengaruhi prestasi

belajar ekonomi?

3. Apakah guru-guru ekonomi telah dapat mengoperasikan sarana dan prasarana

multimedia dengan baik?

C. Pembatasan Masalah

Dalam penelitian ini agar pembahasannya lebih mendalam maka masalah

yang akan dianalisa dibatasi yaitu:

1. Pelaksanaan pembelajaran yang akan dilaksanakan dengan multimedia

2. Hasil belajar yang akan dinilai pada siswa setelah melalui kegiatan

pembelajaran ekonomi yaitu dari aspek kognitif, afektif dan psikomotorik.

3. Materi pelajaran yang akan dipelajari adalah pokok bahasan permintaan,

(22)

commit to user

5

D. Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah diatas, maka peneliti dapat merumuskan

masalah sebagai berikut :

1. Apakah ada perbedaan prestasi belajar antara pembelajaran ekonomi dengan

multimedia dan pembelajaran ekonomi dengan buku teks?

2. Apakah pembelajaran ekonomi dengan multimedia lebih efektif dari pada

pembelajaran ekonomi dengan buku teks?

E. Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian disini adalah untuk menjawab permasalahan yang telah

dirumuskan dalam perumusan masalah tersebut diatas yaitu

1. Untuk mengetahui apakah ada perbedaan prestasi belajar antara pembelajaran

ekonomi dengan multimedia dan pembelajaran ekonomi dengan buku teks?

2. Untuk mengetahui apakah pembelajaran ekonomi dengan multimedia lebih

efektif dari pada pembelajaran ekonomi dengan buku teks?

F. Manfaat Penelitian

Dari penelitian ini diharapkan diperoleh manfaat antara lain :

1. Manfaat Teoretis

a. Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan terhadap

proses pelaksanaan pembelajaran ekonomi dengan multimedia di SMA

(23)

commit to user

b. Dapat dijadikan bahan penelitian dan kajian lebih lanjut tentang efektivitas

pembelajaran ekonomi dengan multimedia di SMA atau jenjang

pendidikan lainnya.

2. Manfaat Praktis

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan yang positif:

a. Bagi sekolah sebagai bahan kajian untuk dapat memfasilitasi pelaksanaan

pembelajaran ekonomi dengan multimedia secara lebih baik.

b. Bagi kepala sekolah sebagai bahan masukan untuk meningkatkan

kemampuan manajemen dalam mengambil keputusan terkait pembelajaran

dengan multimedia, terutama pembelajaran ekonomi.

c. Bagi para guru sebagai bahan masukan untuk pemilihan media dalam

proses pelaksanaan pembelajaran ekonomi.

d. Bagi Depdiknas dan lembaga-lembaga terkait lainnya, sebagai bahan

masukan sehingga dalam mengambil kebijakan akan dapat mendukung

dan memfasilitasi pelaksanaan pembelajaran dengan multimedia.

e. Bagi para peneliti berikutnya, penelitian ini sebagai referensi untuk

penelitian tentang pemilihan media dalam pembelajaran ekonomi di SMA

(24)

commit to user

BAB II

LANDASAN TEORI

A.Kajian Pustaka

1. Hakekat tentang Efektivitas

Efektif menurut Roestiyah N.K (2001:1) menunjuk pada sesuatu yang

mampu memberikan dorongan atau bantuan dalam mencapai suatu tujuan”.

Sedangkan menurut Margono (1995:3), “Efektif berarti semua potensi dapat

dimanfaatkan dan semua tujuan dapat dicapai.”

Definisi-definisi efektif diatas dapat menjadi dasar untuk menyimpulkan

bahwa efektif adalah sesuatu yang dapat memanfaatkan semua potensi untuk

mencapai semua tujuan. Efektivitas menunjukkan keberhasilan dari segi tercapai

tidaknya suatu tujuan yang telah ditentukan. Hasil yang semakin mendekati tujuan

yang telah ditentukan menunjukkan semakin tinggi tingkat efektivitasnya.

Pembelajaran yang efektif adalah pembelajaran yang dapat memanfaatkan segala

potensi sebagai pengukur terhadap keberhasilan siswa setelah mempelajari suatu

materi pelajaran.

Syarat yang diperlukan untuk mewujudkan pembelajaran yang efektif

menurut Roestiyah N.K (2001:37), antara lain:

a. Belajar secara aktif, baik mental maupun fisik. Di dalam belajar siswa harus

mengalami aktivitas mental, misalnya siswa dapat mengembangkan

kemampuan intelektualnya, kemampuan berfikir kritis juga mengalami

aktivitas jasmani seperti mengerjakan sesuatu.

(25)

commit to user

b. Guru harus menggunakan banyak metode waktu mengajar. Variasi metode

mengakibatkan penyajian bahan pelajaran lebih menarik perhatian siswa,

mudah diterima siswa dan kelas menjadi hidup.

c. Guru harus memberikan motivasi karena hal ini sangat berperan pada

kemajuan perkembangan siswa selanjutnya melalui proses belajar.

d. Guru perlu mempertimbangkan pada perbedaan individual. Guru tidak cukup

hanya merencanakan perencanaan klasikal, karena masing-masing siswa

mempunyai perbedaan dalam beberapa segi misalnya intelegensi, bakat, tingkal

laku, dan lain-lain.

e. Guru akan mengajar efektif bila selalu membuat perencanaan sebelum

mengajar. Dengan persiapan sebelum mengajar guru akan mantap disepan

kelas. Perencanaan yang masak dapat menumbuhkan banyak inisiatif dan daya

kreatif guru waktu mengajar, dapat meningkatkan interaksi dan meningkatkan

(26)

commit to user

9

2. Hakekat tentang Belajar dan Pembelajaran Ekonomi

Pengertian tentang Pembelajaran erat kaitannya dengan pengertian

belajar. Untuk memahami pengertian pembelajaran, maka terlebih dahulu

harus mengetahui pengertian belajar. Dimana belajar merupakan awal dari

adanya istilah tentang pembelajaran. Pengertian belajar menurut Arief S.

Sardiman, dkk (2005:2) adalah suatu proses yang kompleks yang terjadi pada

semua orang dan berlangsung seumur hidup. Salah satu pertanda bahwa

seseorang telah belajar adalah adanya perubahan tingkah laku dalam dirinya.

Pembelajaran menurut Dewi Salma Prawiradilaga (2008:19) diartikan

sebagai KBM konvensional dimana guru dan peserta didik langsung

berinteraksi.

Smaldino, et al. (2005 : 6) menyatakan bahwa learning is the develop-

ment of new knowledge, skills, or attitudes as an individual interacts with information and the environment. The learning environment includes the physical facilities, the psychological atmosphere, instructional technology, media, and methods.

Pendapat di atas dapat diterjemahkan bahwa pembelajaran adalah perkembangan dari pengetahuan baru, keterampilan atau perilaku sebagai

interaksi individu dengan informasi dan lingkungan. Lingkungan pembelajar-

an meliputi fasilitas fisik, suasana psikologi, teknologi instruksional, media,

dan metode.

Pembelajaran, berdasarkan beberapa pendapat di atas, adalah kegiatan

belajar mengajar yang terwujud sebagai perkembangan dari beberapa kompo-

nen pembelajaran yang berjalan secara teratur, saling tergantung,

(27)

commit to user

Unsur yang dominan dalam proses pembelajaran, menurut Abdul

Majid (2008:91) adalah guru, murid, dan bahan ajar. Ketiga unsur ini saling

berkaitan, mempengaruhi serta tunjang menunjang antara satu dengan lainnya.

Jika salah satu unsur tidak ada, maka proses pembelajaran tidak akan

berlangsung dengan baik. Jika dilihat dari segi kegiatan guru, maka guru

berfungsi sebagai pembuat keputusan yang berhubungan dengan perencanaan,

implementasi, dan penilaian / evaluasi. Ketiga fungsi tersebut dapat dilihat

dalam skema sebagai berikut:

Perencana Implementasi Penilaian

Balikan

Gambar 1. Model guru sebagai pembuat keputusan menurut James M. Cooper

Sumber: Abdul Majid (2008:92)

Skema tersebut menerangkan bahwa sebagai perencana, guru

hendaknya dapat mendiagnosa kebutuhan para siswa, merumuskan tujuan

pembelajaran dan menetapkan strategi pembelajaran. Sebagai

pengimplementasi rencana pengajaran, guru hendaknya mempertimbangkan

kondisi yang ada serta memoles setiap situasi yang muncul untuk

memungkinkan tejadinya pembelajaran. Pada saat melaksanakan kegiatan

evaluasi guru harus dapat menetapkan prosedur dan teknik evaluasi yang

tepat.

a. Perencanaan Pembelajaran

Perencanaan menurut Nana Sudjana dalam Abdul Majid (2008:16)

adalah proses yang sistematis dalam pengambilan keputusan tentang

(28)

commit to user

11

menurut Jones et al. dalam Abdul Majid, (2008 : 16) adalah suatu cara

bagaimana mempersiapkan pengalaman belajar bagi peserta didik.

Berdasarkan pendapat di atas, perencanaan pengajaran dapat diarti-

kan sebagai proses yang sistematis dalam pengambilan keputusan tentang

cara untuk mempersiap- kan pengalaman belajar bagi peserta didik.

Perencanaan yang baik adalah perencanaan yang mampu bekerja

secara lebih dekat dengan program-program perencanaan lainnya seperti

program perpustakaan, sarana rekreasi, museum, media massa dan lainnya.

Perencanaan pendidikan juga harus berorientasi terhadap program siswa

yang terstruktur dengan kondisi yang relevan dengan kondisi

lingkungannya. (Udin Syaefudin Sa’ud dan Abin Syamsudin, 2006 : 73).

Oleh karena itu perencanaan pendidikan harus dibuat sesuai dengan

kebutuhan pendidikan saat ini, serta ketersediaan sarana dan prasarana

pendidikan yaitu pembelajaran dengan pemanfaatan multimedia.

Perencanaan pembelajaran juga diharapkan dapat menjamin kualitas

pembelajaran. Sehingga dalam perencanaan dilakukan analisis kebutuhan

dari proses belajar, termasuk evaluasi terhadap materi pelajaran dan

aktivitas-aktivitas pengajaran. (Abdul Majid, 2008 : 18).

Penyusunan perencanaan pembelajaran yang baik harus memper-

siapkan perangkat-perangkat dalam perencanaan pembelajaran, antara

lain:

1. Memahami kurikulum

(29)

commit to user

3. Menyusun program pengajaran

4. Melaksanakan program pengajaran

5. Menilai program pengajaran dan hasil proses belajar mengajar yang

telah dilaksanakan.

(Abdul Majid, 2008 : 21)

Perencanaan akan memberikan kontribusi yang besar jika dapat

menilai efektivitas program-program yang ditanganinya, yaitu sejumlah

aktivitas yang tercakup dalam lembaga pendidikan, kebutuhan manusia

akan lembaga pendidikan, perencanaan fasilitas fisik yang berkaitan

dengan proses dan teknik, dan administrasi gedung dan peralatan sekolah.

(Udin Syaefudin Sa’ud dan Abin Syamsudin, 2006 : 124).

Perencanaan pembelajaran disusun untuk menjamin kualitas pembelajaran,

dimana diharapkan pelaksanaan pengajaran berjalan dengan efektif dan

efisien. Kurikulum, khususnya silabus menjadi acuan utama dalam

penyusunan perencanaan.

1) Silabus

Silabus adalah rancangan pembelajaran yang berisi rencana

bahan ajar mata pelajaran tertentu pada jenjang dan kelas tertentu,

sebagai hasil dari seleksi, pengelompokan, pengurutan dan penyajian

materi kurikulum, yang dipertimbangkan berdasarkan ciri dan

kebutuhan daerah setempat. (Abdul Majid, 2008 : 38).

Silabus sebaiknya dibuat untuk setiap mata pelajaran yang akan

(30)

commit to user

13

dengan acuan dari silabus yang telah dibuat. Selain itu silabus juga

dapat dijadikan sebagai pedoman dalam pengembangan pembelajaran,

seperti pembuatan rencana pembelajaran, pengelolaan kegiatan

pembelajaran dan pengembangan sistem penilaian.

(Abdul Majid, 2008 : 40).

Isi dari silabus ada yang sudah disiapkan oleh pemerintah,

sedangkan guru hanya mengembangkannya sesuai dengan mata

pelajaran yang diembannya. Hal ini sesuai dengan pendapat Ahmad

Munif, (2010 : 12), bahwa standar kompetensi, kompetensi dasar, dan

materi pokok pada silabus sudah disiapkan oleh pemerintah. Tugas

guru selanjutnya adalah mengembangkan setiap kompetensi dasar

tersebut dengan jalan menentukan materi pokok, pengalaman belajar,

alokasi waktu dan sumber bahan. Untuk implementasi di kelas, silabus

perlu dijabarkan lagi ke dalam bentuk persiapan mengajar, baik dalam

satuan pelajaran maupun rencana pembelajaran. (Rencana Pelaksanaan

Pembelajaran (RPP)

RPP adalah rencana yang menggambarkan prosedur dan

manajemen pembelajaran untuk mencapai satu atau lebih kompetensi

dasar yang ditetapkan dalam Standar Isi dan dijabarkan dalam silabus.

(31)

commit to user

b. Proses Pembelajaran

Ahmad Rohani (2004 : 1) menyatakan pengelolaan pembelajaran

adalah suatu upaya untuk mengatur (mengelola dan mengendalikan)

aktivitas pembelajaran berdasarkan konsep-konsep dan prinsip-prinsip

pembelajaran untuk mensukseskan tujuan pembelajaran agar tercapai

secara lebih efektif, efisien, dan produktif yang diawali dengan penentuan

strategi dan perencanaan, diakhiri dengan penilaian. Penilaian tersebut

pada akhirnya akan dapat dimanfaatkan sebagai umpan balik bagi

perbaikan pembelajaran lebih lanjut.

Pelaksanaan proses pembelajaran di kelas, guru perlu mempertim-

bangkan situasi dan kondisi yang ada dan berusaha memoles setiap situasi

yang muncul menjadi situasi yang memungkinkan berlangsungnya

kegiatan belajar mengajar. (Abdul Majid, 2008 : 91).

Inovasi yang dibutuhkan dalam proses pembelajaran tentunya tidak

terlepas dari penyusunan RPP terlebih dahulu, dengan mempertimbangkan

kondisi peserta didik. Berdasarkan penjelasan tentang RPP tersebut, dapat

dikatakan bahwa proses pembelajaran adalah pelaksanaan RPP yang telah

disusun, yang diturunkan dari silabus dan kurikulum. Implementasi RPP

juga memungkinkan untuk diterapkan dalam beberapa model pembela-

jaran. Penerapan beberapa model pembelajaran dikelas oleh guru memiliki

harapan bahwa guru dapat melaksanakan kegiatan belajar mengajar

dengan lebih efektif dan efisien sehingga tujuan dapat tercapai.

(32)

commit to user

15

c. Evaluasi Pembelajaran

Evaluasi adalah perbuatan pertimbangan berdasarkan seperangkat

kriteria yang disepakati dan dapat dipertanggungjawabakan. (Oemar

Hamalik, 2007 : 253)

Abdul Majid (2008 : 185) menyatakan bahwa evaluasi merupakan

pengukuran ketercapaian program pendidikan, perencanaan suatu program

substansi pendidikan termasuk kurikulum dan pelaksanaannya, pengadaan

dan peningkatan kemampuan guru, pengelolaan pendidikan, dan reformasi

pendidikan secara keseluruhan.

Beberapa pendapat di atas dapat menjadi dasar untuk menyimpulkan

bahwa evaluasi adalah perbuatan pertimbangan dengan cara melakukan

pengukuran ketercapaian program pendidikan, perencanaan suatu program

substansi pendidikan termasuk kurikulum dan pelaksanaannya, pengadaan

dan peningkatan kemampuan guru, pengelolaan pendidikan, dan reformasi

pendidikan secara keseluruhan berdasarkan kriteria yang disepakati dan

dapat dipertanggungjawabkan.

Pengukuran dalam evaluasi dapat dilakukan salah satunya adalah

dengan penilaian. Penilaian terhadap proses pengajaran dilakukan oleh

guru sebagai bagian integral dari pengajaran itu sendiri. Artinya, penilaian

harus tidak terpisahkan dalam penyusunan dan pelaksanaan pengajaran.

(33)

commit to user

pengajaran sebagai bahan untuk perbaikan dan penyempurnaan program

dan pelaksanaannya. (Ahmad Rohani, 2004 : 168).

Tujuan penilaian secara lebih terperinci dikemukakan Abdul Majid

(2008:187-188) sebagai berikut:

1) Penelusuran, yaitu menelusuri agar proses pembelajaran anak didik

sesuai dengan rencana. Dimana guru mengumpulkan informasi

sepanjang semester melalui berbagai bentuk penilaian agar

memperoleh gambaran tentang pencapaian kompetensi oleh siswa.

2) Pengecekan, untuk mengecek adakah kelemahan-kelemahan yang

dialami anak didik dalam proses pembelajaran.

3) Pencarian, yaitu unutk mencari dan menemukan hal-hal yang

menyebabkan terjadinya kelemahan dan kesalahan dalam proses

pembelajaran.

4) Penyimpulan, yaitu untuk menyimpulkan apakah anak didik telah

menguasai seluruh kompetensi yang ditetapkan dalam kurikulum atau

belum.

Penilaian yang disusun secara berencana dan sistematis oleh guru tidak

hanya memiliki tujuan yang jelas, namun juga memiliki fungsi yang dapat

membantu kelancaran proses pembelajaran. Fungsi penilaian tersebut

menurut Abdul Majid (2008:188-189), adalah:

1) Fungsi motivasi, penilaian yang dilakukan oleh guru harus mampu

mendorong siswa untuk melakukan proses pembelajaran baik secara

(34)

commit to user

17

2) Fungsi belajar tuntas, penilaian di kelas harus diarahkan untuk

memantau ketuntasan belajar siswa. Fungsi ini harus dapat menjawab

apakah siswa sudah menguasai kemampuan yang diharapkan, siapa

siswa yang belum menguasai kemampuan, dan tindakan apa yang

harus dilakukan agar siswa menguasai kemmapuan tersebut.

3) Fungsi sebagai indikator efektifitas pengajaran, untuk melihatnya

apabila sebagian besar atau semua siswa telah menguasai sebagian

besar atau semua kemampuan yang diajarkan, maka dapat disimpulkan

bahwa proses belajar mengajar telah berhasil sesuai rencana.

4) Fungsi umpan balik, hasil penilaian harus dianalisis oleh guru sebagai

bahan umpan balik bagi siswa dan guru itu sendiri. Analisis hasil

penilaian juga berguna bagi guru untuk melihat hal-hal apa yang perlu

diperhatikan seara serius dalam proses belajar mengajar.

Proses penilaian dapat dilakukan dengan berbagai macam cara.

Beberapa jenis penilaian yang dapat diterapkan dalam proses pembelajaran

adalah sebagai berikut:

1) Tes Tertulis

Tes tertulis merupakan tes dalam bentuk bahan tulisan (baik soal

maupun jawaban). Bentuk instrumen tes tertulis ini dapat berupa:

a) pilihan Ganda, b) Benar-Salah, c) Menjodohkan, d) jawaban

(35)

commit to user

2) Penilaian Kinerja

Merupakan penilaian dengan berbagai macam tugas dan situasi

dimana peserta tes diminta untuk mendemonstrasikan pemahaman dan

pengaplikasian pengetahuan yang mendalam, serta keterampilan di

dalam berbagai macam konteks.

3) Penilaian Portofolio

Portofolio merupakan kumpulan atau berkas pilihan yang dapat

memberikan informasi bagi suatu penilaian. Contoh penialain

portofolio adalah siswa diminta untuk membuat rancangan

pengamatan (dibantu dengan lembar kerja dari guru) mengenai

materi-materi selama satu semester yang akan diberlakukan eksperimentasi.

Ekonomi adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari gejala-gejala yang

timbul dalam masyarakat sebagai akibat adanya tindakan manusia dalam

usahanya untuk memenuhi kebutuhan, dimana kebutuhan manusia itu tidak

terbatas sedang alat pemuas kebutuhan bersifat jarang dan dapat digunakan

secara alternatif. (Sudarno, 2000 : 2)

Paul A. Samuelson dan William D. Nordhaus yang diterjemakhan oleh

Modern English Press, (1985 : 2) mendefinisikan ilmu ekonomi sebagai suatu

studi tentang bagaimana orang dan masyarakat memilih, untuk menggunakan

sumber-sumber alam produktif yang langka yang mempunyai kegunaan

(36)

commit to user

19

konsumsi, sekarang dan di masa mendatang, kepada bermacam-macam orang

dan kelompok dalam masyarakat.

Kesimpulan dari beberapa definisi mengenai pembelajaran dan ekonomi

di atas adalah pembelajaran ekonomi merupakan kegiatan belajar mengajar

mengenai usaha manusia dalam memenuhi kebutuhan serta berbagai masalah

(37)

commit to user

3. Hakekat Tentang Prestasi Belajar

Prestasi belajar adalah “penilaian hasil usaha kegiatan belajar mengajar

yang dinyatakan dalam bentuk simbol, angka, huruf maupun kalimat yang

dapat mencerminkan hasil yang sudah dicapai oleh setiap anak dalam periode

tertentu”. (Sutartinah Tirtonegoro, 2001 : 43)

Zainal Arifin (1990 : 2-3) mengemukakan prestasi belajar berasal dari

bahasa Belanda yaitu prestatie dalam bahasa Indonesia menjadi prestasi yang

berarti hasil usaha..

Prestasi belajar, berdasarkan pengertian-pengertian di atas, merupakan

kemampuan yang dimiliki oleh individu yang merupakan hasil usaha setelah

diadakan evaluasi dalam proses belajar. Hasil perubahan, sebagai tujuan dari

proses belajar dapat diketahui dengan diadakannya kegiatan evaluasi. Hasil

dari kegiatan evaluasi salah satunya akan memberikan gambaran mengenai

prestasi belajar yang mencakup aspek kognitif (pengetahuan), afektif (sikap)

dan psikomotorik (keterampilan atau kecakapan).

Pelaksanaan penilaiannya dilakukan terhadap hasil belajar seluruh mata

pelajaran yang diikuti oleh peserta didik, yang dinyatakan dalam bentuk angka

atau huruf yang diterimakan dalam bentuk buku laporan.

Prestasi belajar merupakan suatu hal yang penting untuk diselesaikan

karena mempunyai beberapa fungsi utama. Menurut Zaenal Arifin (1990 : 3):

a. Prestasi belajar sebagai indikator kualitas dan kuantitas pengetahuan yang

(38)

commit to user

21

b. Prestasi belajar sebagai lambang pemuasan hasrat ingin tahu. Hal ini

didasarkan atas asumsi bahwa para ahli psikologi biasanya menyebut hal

ini sebagai tendensi keinginan dan merupakan kebutuhan umum pada

manusia termasuk kebutuhan peserta didik dalam suatu program.

c. Prestasi belajar sebagai bahan informasi dan inovasi pendidikan. Asumsi

bahwa prestasi belajar dapat dijadikan pendorong bagi peserta didik dalam

meningkatkan ilmu pengetahuan, teknologi dan berperan sebagai umpan

balik dalam meningkatkan mutu pendidikan.

d. Prestasi belajar sebagai indikator intern dan ekstern dari institusi

pendidikan.

e. Prestasi belajar dapat dijadikan indikator terhadap daya serap (kecerdasan

peserta didik).

Keberhasilan atau kegagalan dalam proses pembelajar akan berdampak

pula pada prestasi yang akan dicapai. Dalam kegiatan belajar tidak semua

peserta didik mempunyai prestasi belajar yang sama. Ada peserta didik yang

memiliki prestasi yang tinggi, prestasi sedang, ada juga yang mempunyai

prestasi yang rendah. Tingkat tinggi rendahnya prestasi peserta didik tidak

selamanya tergantung pada kemampuan dasar atau intelegensinya, namun

banyak faktor yang mempengaruhi keberhasilan belajar tersebut. Secara

(39)

commit to user

alam

lingkungan sosial

luar kurikulum

guru/ pengajar

instrumental sarana dan fasilitas

administrasi/

manajemen

Faktor kondisi fisik

Fisiologi kondisi panca indra

Dalam bakat

minat

Psikologi kecerdasan

Motivasi

[image:39.612.136.501.104.460.2]

Kemampuan kognitif

Gambar 2. Faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi belajar

Sumber: Ngalim Purwanto (1990 : 107)

Skema di atas menerangkan bahwa faktor yang mempengaruhi prestasi

belajar peserta didik dapat berasal dari luar ataupun dalam. Faktor luar yang

dimaksud adalah lingkungan dan instrumental. Dimana lingkungan yang

mempengaruhi dapat berupa lingkungan alam dan ligkungan sosial.

Sedangkan faktor dari luar yang kedua adalah faktor instrumental yang terdiri

dari kurikulum, guru/pengajar, sarana dan fasilitas, administrasi/manajemen.

Faktor yang mempengaruhi prestasi belajar siswa dari dalam terbagi menjadi

faktor fisiologi dan faktor psikologi. Faktor fisiologi terdiri dari kondisi fisik

siswa dan kondisi panca indra. Sedangkan faktor psikologi terdiri dari bakat,

(40)

commit to user

23

4. Hakekat Tentang Media Pembelajaran

Media berasal dari bahasa latin dan merupakan bentuk jamak dari kata

medium yang secara harfiah berarti perantara atau pengantar. Sehingga dapat dikatakan bahwa media atau bahan adalah perangkat lunak (software) berisi

pesan atau informasi pendidikan yang biasanya disajikan dengan

mempergunakan peralatan. (Arif S. Sardiman, dkk., 2005 : 19)

Smaldino, et al. (2005 : 9) mengemukakan bahwa A medium (plural,

media) is a means of communication and source of information. Derived from the latin word meaning “between” the term refers to anything that carries information between a source and a receiver.”

Pendapat tersebut dapat diterjemahkan sebagai berikut: media adalah

alat komunikasi dan sumber informasi, diambil dari bahasa latin yang berarti

antara, istilah ini mengacu kepada segala hal yang mengantarkan informasi

dari sumber kepada penerima.

Sri Anitah (2008 : 2) berpendapat bahwa media pembelajaran adalah

setiap orang, bahan, atau peristiwa yang dapat menciptakan kondisi yang

memungkinkan pebelajar menerima pengetahuan, keterampilan dan sikap.

Berdasarkan pendapat di atas, dapat dikatakan bahwa pengajar, buku ajar dan

lingkungan adalah media pembelajaran.

Media pembelajaran berdasarkan beberapa pendapat di atas adalah

perangkat, alat komunikasi, atau sumber informasi berupa orang, bahan, atau

peristiwa yang dapat menciptakan kondisi yang memungkinkan pebelajar

(41)

commit to user

Membawa siswa ke benda/objek/peristiwa sebenarnya atau sebaliknya

membawa benda / objek / peristiwa sebenarnya ke siswa, tidak selamanya

mungkin dilakukan dalam proses pembelajaran. Diperlukan sumber lain atau

media lain untuk menyampaikan pesan tersebut. Seperti gambar, model,

bagan, film, dan media lainnya. (Arif S. Sardiman, dkk., 2005 : 4).

Kegunaan media pendidikan dalam proses belajar mengajar adalah:

a) Memperjelas penyajian pesan agar tidak terlalu bersifat verbalistis (dalam

bentuk kata-kata tertulis atau lisan belaka).

b) Mengatasi keterbatasan ruang, waktu, dan daya indera, seperti objek yang

terlalu besar atau terlalu kecil, gerakan yang terlalu lambat atau cepat,

kejadian atau peristiwa yang terjadi di masa lalu, objek yang terlalu

kompleks ataupun konsep yang terlalu luas semisal gunung berapi, gempa

bumi, dll.

c) Dapat mengatasi sifat pasif anak didik. Disini media berguna untuk

menimbulkan kegairahan belajar, memungkinkan interaksi yang lebih

langsung antara anak didik dengan lingkungan dan kenyataan,

memungkinkan anak didik belajar sendiri menurut kemampuan dan

minatnya.

d) Mengatasi keunikan, kemampuan serta latar belakang siswa yang

berbeda-beda. Sehingga media berguna untuk memberikan perangsang yang sama,

mempersamakan pengalaman, dan menimbulkan persepsi yang sama.

(42)

commit to user

25

a. Klasifikasi Media

Klasifikasi media dapat dilihat dari jenisnya, daya liputnya, dan

bahan serta cara pembuatannya. Menurut Syaiful Bahri Djamarah (2005 :

212) macamnya adalah :

1) Media auditif yaitu media yang hanya mengandalkan kemampuan

suara saja, seperti radio, cassette recorder, piringan audio.

2) Media visual yaitu media yang hanya mengandalkan indra penglihatan,

seperti gambar diam (seperti foto, gambar, lukisan) dan gambar atau

simbol yang bergerak (seperti film bisu atau kartun).

3) Media Multimedia yaitu media yang mempunyai unsur suara dan

unsur gambar. Media ini dibedakan menjadi dua yaitu:

- Multimedia diam yaitu media yang menampilkan suara dan gambar

diam seperti film bingkai suara, film rangkai suara, cetak suara.

- Multimedia gerak, yaitu media yang dapat menampilkan unsur

suara dan gambar yang bergerak seperti film suara dan video

cassette.

Beberapa tipe media juga dikemukakan oleh Smaldino et al. (2005 :

9) yaitu: Text is alphanumeric characters that may be displayed in any

(43)

commit to user

objects and models. Manipulatives are three dimensional and can be touched and handled by studens. The sixth and final category of media is people, these may be teachers, students, or subject matter experts. People are critical to learning. Students learn from teachers, other students, and other adults.

Pendapat di atas dapat diterjemahkan bahwa naskah /teks, adalah

karakter tulisan yang dapat digunakan dalam berbagai bentuk – buku,

poster, papan tulis, layar komputer, dan lain-lain. Media lain yang biasa

digunakan dalam pembelajaran adalah audio. Audio meliputi apapun yang

dapat anda dengar – suara seseorang, musik, suara mesin (mesin mobil

berdengung), kegaduhan, dan lain-lain. Audio tersebut dapat secara

langsung atau direkam. Visual juga biasanya digunakan untuk menaikkan

minat belajar. Visual meliputi bagan-bagan di poster, menggambar di

papan tulis, foto-foto, grafik di dalam buku, kartun, dan lain sebagainya.

Tipe media yang lain adalah gambar bergerak. Gambar bergerak adalah

media yang memperlihatkan gerakan, meliputi videotape, animasi, dan

lain-lain. Satu set dari bahan seringkali tidak mempertimbangkan media

adalah objek nyata dan model. Manipulasi adalah tiga dimensi dan dapat

disentuh dan dikendalikan oleh para siswa. Keenam dan kategori terakhir

dari media adalah Manusia, mereka bisa saja seorang guru, siswa, atau

bahan-bahan percobaan. Manusia bersifat sangat kritis dalam belajar.

Siswa bisa belajar dari guru, siswa lainnya, dan remaja lainnya.

Berbagai macam media yang ada tentunya tidak semua media

(44)

commit to user

27

media yang tepat dan sesuai bagi guru, siswa serta bahan ajar yang akan

dibertikan. Dick dan Carey dalam Arif S. Sardiman, dkk., (2005 : 86)

menyebutkan disamping kesesuaian dengan tujuan perilaku belajarnya,

masih ada empat faktor lagi yang perlu dipertimbangkan dalam pemilihan

media, yaitu:

1. Ketersediaan sumber setempat. Artinya, bila media yang bersangkutan

tidak terdapat pada sumber-sumber yang ada, harus dibeli atau dibuat

sendiri.

2. Ketersediaan dana, tenaga, dan fasilitas untuk membeli atau mempro-

duksi sendiri media tersebut.

3. Keluwesan, kepraktisan dan ketahanan media yang bersangkutan untuk

waktu yang lama. Artinya, media bisa digunakan di mana pun dengan

peralatan yang ada disekitarnya dan kapanpun serta mudah dijinjing

dan dipindahkan.

4. Efektivitas biaya dalam jangka panjang.

b. Media Pembelajaran Multimedia

Smaldino, et al. (2005 : 141) menyatakan bahwa:

Multimedia system may consist of traditional media in combination or they may in-corporate the computer as a display device for text, pictures, graphics, sound, and video. The term multimedia goes back to the 1950s and describes early attempts to combine various still and motion media for heightened educational effect.

Pendapat di atas dapat diterjemahkan sebagai berikut: multimedia

(45)

commit to user

digabungkan dalam komputer sebagai gambar teks, gambar, grafik, suara

dan video. Istilah multimedia kembali pada tahun 1950an dan dideskripsi- kan sebagai penerapan untuk mengkombinasikan berbagai media untuk

mempengaruhi tingkat pendidikan.

Sri Anitah (2008 : 60) mengatakan bahwa multimedia digunakan

untuk mendeskripsikan penggunaan berbagai media secara terpadu dalam

menyajikan atau mengajarkan suatu topik mata pelajaran.

Azhar Arsyad (2010 : 170) berpendapat bahwa multimedia meru-

pakan kombinasi lebih dari satu media, bias berupa kombinasi teks, grafik,

animasi, suara, video. Perpaduan dua atau lebih dari jenis media tersebut

ditekankan pada kendali komputer sebagai penggerak keseluruhan gabu-

ngan media itu.

Berdasarkan beberapa pendapat diatas, multimedia dapat diartikan

[image:45.612.166.509.212.461.2]

sebagai penggunaan berbagai media, baik media tradisional, gambar teks,

gambar, grafik, suara dan video, yang dikombinasikan secara terpadu,

dengan komputer sebagai penggerak seluruh gabungan media. untuk

penyajian atau pembelajaran suatu topik pelajaran.

Penggunaan multimedia dalam pembelajaran memiliki keuntungan

tersendiri, yaitu mampu diterapkan pada berbagai gaya pembelajaran.

Begitu juga dengan gaya belajar peserta didik dapat terakomodasi seperti

peserta didik yang auditori, visual, maupun kinestetik. Sehingga pebelajar

dapat memilih media belajar yang sesuai dengan gaya belajar

(46)

commit to user

29

Tujuan penggunaan multimedia dalam pendidikan adalah melibat-

kan pebelajar dalam pengalaman multi sensori untuk meningkatkan proses

pembelajaran. Pada proses pembelajaran di masa lalu, pengalaman paling

dominan adalah kata-kata tertulis dan lisan melalui teks dan ceramah. Saat

ini dengan pemanfaatan multimedia dan berbagai sumber informasi dalam

pembelajaran, serta penerapan berbagai metode pembelajaran diharapkan

dapat meningkatkan prestasi belajar.

c. Buku Teks

Buku teks adalah media pembelajaran yang umumnya digunakan di

sekolah-sekolah pada saat ini, yang menggunakan urutan kegiatan

pembe-lajaran uraian, contoh, dan latihan. (Basuki Wibawa & Farida Mukti, 1992

: 5).

Smaldino et al. (2005 : 9) mengemukakan: The most commonly used

médium is text. Text is alphanumeric characters that may be displayed in any format-book, poster, chalkboard, computer screen, and so on.

Pendapat di atas dapat diterjemahkan bahwa media yang sering di- gunakan adalah naskah/teks. Naskah /teks adalah karakter tulisan yang

dapat digunakan dalam berbagai bentuk – buku, poster, papan tulis, layar

komputer, dan lain-lain.

Pengertian lain mengenai buku teks dikemukakan oleh Tarigan

(47)

commit to user

para pakar dalam ilmu itu untuk maksud-maksud dan tujuan pembelajaran

yang dilengkapi dengan sarana pembelajaran yang mudah dipahami oleh

para pemakainya.

Azhar Arsyad (2010 : 29-30) mengatakan bahwa teknologi cetak

merupakan cara untuk menghasilkan atau menyampaikan materi, seperti

buku dan materi visual statis terutama melalui proses pencetakan mekanis

atau fotografis, contoh nya adalah teks, grafik, foto, visual.

Berdasarkan beberapa pendapat tentang buku teks diatas, dapat

dituliskan bahwa buku teks merupakan media pembelajaran yang lebih

sering digunakan di sekolah, merupakan buku pelajaran yang disusun oleh

para pakar ilmu dibidang tertentu, menggunakan urutan kegiatan

pembelajaran uraian, contoh, dan latihan dan mudah dipahami oleh para

(48)

commit to user

31

4. Hakekat Tentang Rintisan Sekolah Bertaraf Internasional (RSBI)

Rintisan Sekolah Bertaraf Internasional (RSBI) adalah Sekolah Standar

Nasional (SSN) yang menyiapkan peserta didik berdasarkan Standar Nasional

Pendidikan (SNP) Indonesia dan bertaraf Internasional sehingga diharapkan

lulusannya memiliki kemampuan daya saing internasional.

(http://file.upi.edu/Direktori).

Irfan Marindra (http://fansmania.wordpress.com) menuliskan bahwa

Sekolah Bertaraf Internasional adalah sekolah yang memenuhi seluruh standar

nasional pendidikan serta mempunyai keunggulan yang merujuk pada standar

pendidikan salah satu negara anggota Organization for Economic Cooperation

and Development (OECD) dan atau negara maju lainnya yang mempunyai keunggulan tertentu dalam bidang pendidikan sehingga memiliki daya saing di

forum internasional.

Berdasarkan pengertian diatas, dapat disimpulkan bahwa RSBI adalah

Sekolah Standar Nasional (SSN) yang memenuhi seluruh standar nasional

pendidikan (SPN) Indonesia dan bertaraf internasional, yaitu diperkaya/di-

kembangkan/diperluas/diperdalam dengan standar anggota OECD atau negara

maju lainnya yang mempunyai keunggulan tertentu dalam bidang pendidikan

sehingga memiliki daya saing di forum internasional.

Keberadaan RSBI ini memiliki dasar hukum yang semakin memperkuat

keberadaannya di dunia pendidikan. Dasar hukum tersebut dituliskan dalam

Buku Pedoman Penjaminan Mutu Sekolah/Madrasah Bertaraf Internasional

(49)

commit to user

20/2003 pasal 50 ayat 3, pemerintah dan atau pemerintah daerah menyeleng-

garakan sekurang-kurangnya satu-satuan pendidikan dan semua jenjang pendi-

dikan untuk dikembangkan menjadi satuan pendidikan bertaraf internasional.

Tujuan dari program rintisan sekolah bertaraf internasional adalah:

Tujuan Umum:

a) Meningkatkan kualitas pendidikan nasional sesuai dengan amanat Tujuan

Nasional dalam Pembukaan UUD 1945, pasal 31 UUD 1945, UU No.20

th. 2003 tentang SISDIKNAS, PP No.19 tahun 2005 tentang SNP (Standar

Nasional Pendidikan), dan UU No.17 tahun 2007 tentang Rencana

Pembangunan Jangka Panjang Nasional yang menetapkan Tahapan Skala

Prioritas Utama dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah ke-1

tahun 2005-2009 untuk meningkatkan kualitas dan akses masyarakat

terhadap pelayanan pendidikan.

b) Memberi peluang pada sekolah yang berpotensi untuk mencapai kualitas

bertaraf nasional dan internasional.

c) Menyiapkan lulusan yang mampu berperan aktif dalam masyarakat global.

Tujuan Khusus:

Menyiapkan lulusan yang memiliki kompetensi yang tercantum di dalam

Standar Kompetensi Lulusan yang diperkaya dengan standar kompetensi

lulusan berciri internasional.

RSBI/SBI adalah sekolah yang berbudaya Indonesia, karena

Kurikulumnya ditujukan untuk Pencapaian indikator kinerja kunci minimal

(50)

commit to user

33

1) Menerapkan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP);

2) Menerapkan sistem satuan kredit semester di SMA/SMK/MA/MAK;

3) Memenuhi Standar Isi; dan

4) Memenuhi Standar Kompetensi Lulusan.

Selain itu, keberhasilan tersebut juga ditandai dengan pencapaian indikator

kinerja kunci tambahan sebagai berikut:

1) Sistem administrasi akademik berbasis Teknologi Informasi dan

Komunikasi (TIK) di mana setiap saat siswa bisa mengakses transkripnya

masing-masing;

2) Muatan mata pelajaran setara atau lebih tinggi dari muatan pelajaran yang

sama pada sekolah unggul dari salah satu negara anggota OECD

(Organization for Economic Cooperation and Development) dan/ atau

negara maju lainnya yang mempunyai keunggulan tertentu dalam bidang

pendidikan; dan

3) Menerapkan standar kelulusan sekolah/ madrasah yang lebih tinggi dari

Standar Kompetensi Lulusan.

(http://file.upi.edu/Direktori).

Proses pembelajaran di sekolah bertaraf internasional, dalam Buku

Pedoman Penjaminan Mutu Sekolah/Madrasah Bertaraf Internasional Jenjang

(51)

commit to user

melaksanakan proses pembelajaran yang efektif dan efisien. Selain itu juga

ditandai dengan pencapaian indikator kinerja kunci tambahan sebagai berikut:

b. Proses pembelajaran pada semua mata pelajaran menjadi teladan bagi

sekolah/madarasah lainnya dalam pengembangan akhlak mulia, budi

pekerti luhur, kepribadian unggul, kepemimpinan, jiwa entrepreneural,

jiwa patriot, dan jiwa inovator;

c. Diperkaya dengan model proses pembelajaran sekolah unggul dari salah

satu negara anggota OECD dan/atau negara maju lainnya yang

mempunyai keunggulan tertentu dalam bidang pendidikan;

d. Menerapkan pembelajaran berbasis TIK pada semua mata pelajaran.

e. Pembelajaran mata pelajaran kelompok sains, matematika, dan inti

kejuruan menggunakan bahasa Inggris, sementara pembelajaran mata

pelajaran lainnya, kecuali pelajaran bahasa asing, harus menggunakan

bahasa Indonesia; dan

f. Pembelajaran dengan bahasa Inggris untuk mata pelajaran kelompok sains

dan matematika untuk SD/MI baru dapat dimulai pada Kelas IV.

Indikator kinerja kunci untuk pendidik adalah:

a. Semua guru mampu memfasilitasi pembelajaran berbasis TIK;

b. Guru mata pelajaran kelompok sains, matematika, dan inti kejuruan

mampu mengampu pembelajaran berbahasa Inggris;

c. Minimal 10% guru berpendidikan S2/S3 dari perguruan tinggi yang

(52)

commit to user

35

d. Minimal 20% guru berpendidikan S2/S3 dari perguruan tinggi yang

program studinya berakreditasi A untuk SMP/MTs; dan

e. Minimal 30% guru berpendidikan S2/S3 dari perguruan tinggi yang

program studinya berakreditasi A untuk SMA/SMA/MA/MAK.

Berdasarkan beberapa ketentuan tentang program rintisan sekolah bertaraf

internasional, pembelajaran menggunakan multimedia merupakan hal yang

diutamakan. Demikian pula dengan pendidik, dimana setiap guru mampu

melaksanakan pembelajaran dengan multimedia. Dengan kata lain, guru harus

bisa mengoperasikan multimedia agar mampu melaksanakan pembelajaran

berbasis TIK, sebagai pemenuhan salah satu indikator kunci keberhasilan

(53)

commit to user

B.Penelitian Yang Relevan

Penelitian sejenis yang pernah dilakukan adalah penelitian oleh Leny

Purwanti berjudul : Pengaruh Penggunaan Multimedia Dalam Mata Pelajaran

Akuntansi Terhadap Minat, Motivasi Dan Prestasi Belajar Akuntansi Siswa Kelas

X SMK Negeri 1 Turen. Subyek dalam penelitian ini adalah siswa kelas X.2

jurusan akuntansi SMK Negeri 1 Turen yang berjumlah 36 siswa sebagai kelas

Eksperimen, dan siswa kelas X.1 jurusan akuntansi SMK Negeri 1 Turen yang

berjumlah 36 siswa sebagai kelas kontrol. Analisis data dilakukan dengan

menggunakan uji t. Hasil analisis diperoleh bahwa kelas yang diajar melalui

penggunaan multimedia pembelajaran memiliki minat, motivasi dan prestasi

belajar yang lebih baik dari kelas yang diajar dengan menggunakan media

pembelajaran sederhana seperti papan tulis. (http://unnes.ac.id)

Penelitian lain mengenai pembelajaran multimedia berjudul “Efektivitas

Pembelajaran Aktif (Active Learning) dengan Aplikasi Multimedia Pada Pokok

Bahasan Jurnal Khusus Mata Pelajaran Ekonomi Akuntansi Siswa Kelas XII IS

SMA Negeri 1 Pegandon Tahun 2010-2011” oleh Punti Hargi Wijaya. Subyek

dalam penelitian ini adalah kelas XII IS 1 yang berjumlah 34 siswa sebagai kelas

eksperimen dan kelas XII IS 1 yang berjumlah 34 siswa sebagai kelas kontrol.

Hasil analisis diperoleh bahwa pembelajaran aktif (active learning) dengan

aplikasi multimedia lebih efektif dibandingkan dengan pembelajaran yang hanya

menggunakan metode konvensional pada pokok bahasan jurnal khusus mata

(54)

commit to user

37

Penelitian sejenis dilakukan oleh Fatimah saguni berjudul “Prinsip-Prinsip

Kognitif Pembelajaran Multimedia: Peran Modality dan Contiguity Terhadap

Peningkatan Hasil Belajar” hasil analisis diperoleh bahwa (1) Siswa yang diberi

prinsip-prinsip pembelajaran dengan menggunakan modality (yaitu pola

narration) dan spatial contiguity (yaitu pola integrated text dan separated text)

hasil belajar retensi, transfer dan matching lebih baik dibandingkan siswa yang

tidak diberi prinsip-prinsip pembelajaran tersebut; (2) Siswa dalam kelompok N

(narration) lebih baik hasil belajarnya dibandingkan dengan siswa dalam

kelompok IT (integreted text); (3) Siswa dalam kelompok IT (integreted text)

lebih baik hasil belajarnya dibandingkan dengan siswa dalam kelompok ST

(separated text). (http://jurnal.unair.ac.id)

Jurnal yang ditulis oleh Richard E. Mayer and Roxana Moreno berjudul “A

(55)
(56)

commit to user

39

C. Kerangka Berpikir

Berdasarkan uraian tinjauan pustaka di atas, maka dapat disusun kerangka

berfikir sebagai berikut:

1. Perbedaan prestasi belajar ekonomi antara pembelajaran ekonomi dengan

multimedia dan pembelajaran ekonomi dengan buku teks.

Peningkatan prestasi belajar siswa pada mata pelajaran ekonomi dapat dicapai

dengan cara menciptakan proses pembelajaran yang efektif. Salah satu caranya

dengan penggunaan media pembelajaran multimedia. Penggunaan multimedia

dalam pembelajaran ekonomi merupakan cara baru baik bagi guru maupun siswa.

Selama ini seringkali siswa merasa bosan dengan pembelajaran ekonomi di kelas

karena pembelajaran berlangsung monoton, dimana siswa hanya memegang buku

dan lebih banyak mendengar keteranan dari guru. Dengan multimedia siswa

mendapatkan penyegaran suasana, media pembelajaran yang menarik dan tidak

membosankan. Serta dapat memfokuskan perhatian siswa pada materi terkait yang

disampaikan dengan multimedia. Sehingga akan ada perbedaan prestasi belajar

siswa antara pembelajaran dengan multimedia dan pembelajaran dengan buku

teks.

2. Pembelajaran ekonomi dengan multimedia lebih efektif daripada pembela-

jaran ekonomi dengan buku teks.

Pembelajaran ekonomi dengan multimedia, selain menarik bagi siswa juga

dapat meningkatkan motivasi belajar siswa, sehingga siswa lebih bisa

berkonsentrasi untuk belajar. Jika dibandingkan dengan buku teks, pembelajaran

(57)

commit to user

efektif sehingga prestasi belajar siswa jauh lebih meningkat dari pada dengan

pembelajaran ekonomi melalui buku teks. Sehingga pembelajaran ekonomi

dengan multimedia akan lebih efektif dibandingkan dengan pembelajaran

ekonomi menggunakan buku teks.

Untuk lebih jelasnya, kerangka pemikiran tersebut dapat digambarkan

[image:57.612.125.526.218.465.2]

seperti bagan dibawah ini:

Gambar 3. Kerangka Berpikir tentang Efektivitas Pembelajaran Ekonomi dengan

Multimedia terhadap Prestasi Belajar Siswa Kelas X Program Rintisan Sekolah

Bertaraf Internasional Di SMA N 1 Slawi Kabupaten Tegal Tahun Pelajaran

2010/2011. Guru Materi Pelajaran

Ekonomi

Multimedia

Buku Teks

Pembelajaran tentang permintaan, penawaran, harga

keseimbangan menggunakan multimedia

Prestasi Belajar

Pembelajaran tentang permintaan, penawaran, harga keseimbangan menggunakan buku teks

(58)

commit to user

41

D. Hipotesis

Berdasarkan pada landasan teori dan kerangka berpikir diatas, maka

dapat diajukan hipotesis sebagai berikut:

1. Ada perbedaan prestasi belajar ekonomi antara pembelajaran ekonomi dengan

multimedia dan pembelajaran ekonomi dengan buku teks.

Gambar

Gambar 2. Faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi belajar ..............
Gambar 1. Model guru sebagai pembuat keputusan menurut James M. Cooper
Gambar 2. Faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi belajar
gambar, grafik, suara dan video, yang dikombinasikan secara terpadu,
+7

Referensi

Dokumen terkait

Hasil analisis menunjukkan bahwa tepung ubi jalar yang difermentasi secara natural ataupun dengan penambahan Lactobacillus casei memiliki kadar lemak yang lebih

Serta komitmen organisasi berpengaruh negatif namun tidak signifikan terhadap hubungan antara kejelasan anggaran dengan senjangan anggaran pada pemerintah

baik wild-type ataupun mutan terhadap media ampisilin dan juga akan dibandingkan dengan mikroorganisme lain seperti kapang ( A. Lactis ) yang telah diisolasi oleh

Novel adalah prosa rekaan yang panjang, menyuguhkan tokoh-tokoh dan menampilkan serangkaian peristiwa dan latar belakang secara terstruktur (Sudjiman, 1990: 55). Di

Aturan yang di dalamnya berisikan norma yang berpangkal pada asas hukumlah yang kemudian memiliki predikat sebagai hukum, sehingga di dalamnya dimuat adanya

[r]

[r]

11 Hasil Belajar Kognitif Produk Siswa Kelas X SMAN 1 Sungai Tabuk pada Konsep Jenis dan Daur Ulang Limbah Menggunakan Model PBM.. Yulianti