commit to user
i
EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN EKONOMI DENGAN MULTIMEDIA TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS X PROGRAM
RINTISAN SEKOLAH BERTARAF INTERNASIONAL DI SMA NEGERI 1 SLAWI KABUPATEN TEGAL
TAHUN PELAJARAN 2010/2011 (Penelitian Eksperimen)
TESIS
Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Derajat Magister
Program Studi Pendidikan Ekonomi
Oleh :
Ifazah Alawiyah
S990809013
PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS SEBELAS MARET
commit to user
ii
EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN EKONOMI DENGAN MULTIMEDIA TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS X PROGRAM
RINTISAN SEKOLAH BERTARAF INTERNASIONAL DI SMA NEGERI 1 SLAWI KABUPATEN TEGAL
TAHUN PELAJARAN 2010/2011
Disusun oleh:
Ifazah Alawiyah S990809013
Telah disetujui oleh Tim Pembimbing
Dewan Pembimbing
Jabatan Nama Tanda Tangan Tanggal
Pembimbing I Prof. Dr. Sigit Santoso, M. Pd. NIP. 195009301976031004
……… …………..
Pembimbing II Dr. Guntur Riyanto, MS. NIP. 195809271986011001
……… …………..
Mengetahui,
Ketua Program Studi Magister Pendidikan Ekonomi
commit to user
iii
EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN EKONOMI DENGAN MULTIMEDIA TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS X PROGRAM
RINTISAN SEKOLAH BERTARAF INTERNASIONAL DI SMA NEGERI 1 SLAWI KABUPATEN TEGAL
TAHUN PELAJARAN 2010/2011
Disusun oleh:
Ifazah Alawiyah S990809013
Telah disetujui oleh Tim Penguji
Jabatan Nama Tanda Tangan Tanggal
Ketua Prof. Dr. Trisno Martono ……… ………
Sekretaris Dr. Djoko Santosa TH, M.Pd ……… ………
Anggota Penguji 1. Prof. Dr. Sigit Santoso, M. Pd. ……… ………
2. Dr. Guntur Riyanto, MS. ……… ………
Mengetahui,
Ketua Prodi
Pend. Ekonomi
Prof. Dr. Trisno Martono
NIP. 105103311976031003 ……… ………
Direktur Program
Pascasarjana
Prof. Drs. Suranto, M.Sc, Ph.D NIP. 19570820 198503 1 004
……… ………
commit to user
iv
PERNYATAAN
Nama : Ifazah Alawiyah
NIM : S990809013
Menyatakan dengan sesungguhnya bahwa tesis berjudul Efektivitas Pembelajaran
Ekonomi dengan Multimedia terhadap Prestasi Belajar Siswa Kelas X Program Rintisan Sekolah Bertaraf Internasional Di SMA Negeri 1 Slawi Kabupaten Tegal Tahun Pelajaran 2010/2011 adalah betul-betul karya sendiri. Hal-hal yang bukan karya saya dalam tesis tersebut diberi tanda citasi dan ditunjukkan dalam daftar
pustaka.
Apabila di kemudian hari terbukti pernyataan saya tidak benar, maka saya
bersedia menerima sanksi akademik berupa pencabutan tesis dan gelar yang saya
peroleh dari tesis tersebut.
Surakarta,
Yang membuat pernyataan,
commit to user
v
MOTTO
Jika kamu telah selesai dari satu pekerjaan, segeralah hadapi pekerjaan yang
berikutnya.
(Q.S. Al-insyirah : 7)
Orang yang takut melakukan terlalu banyak akhirnya melakukan terlalu
sedikit.
commit to user
vi
PERSEMBAHAN
Karya ini dipersembahkan kepada :
• Suami yang kucintai, Ahmad Saiful Bahri
• Mama Qomariyah & Almarhum Bapak Mubasyir
Dahlan, atas doa yang dipanjatkan untukku
• Ibu & Abah Mertua
• Kakak, Adek serta Keluarga Besar Dahlan-Munaseh • Teman-teman seperjuangan MPE 2009
commit to user
vii
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah atas rahmat dan
hidayah-Nya hingga Tesis ini dapat diselesaikan untuk memenuhi sebagian persyaratan
mencapai derajat Magister. Shalawat dan salam selalu tercurahkan kepada
Rosulullah Muhammad SAW, sang pioner revolusi Dunia.
Banyak hambatan yang menimbulkan kesulitan dalam menyelesaikan
penulisan Tesis ini, namun berkat bantuan dari berbagai pihak akhirnya kesulitan
yang timbul dapat teratasi, oleh karena itu dengan segala kerendahan hati dan
tulus ikhlas penulis ucapkan banyak terima kasih kepada:
1. Direktur Program Pascasarjana UNS Surakarta yang telah memberikan surat
keputusan tentang ijin menyusun Tesis dan ijin reseach.
2. Ketua Program Studi Magister Pendidikan Ekonomi FKIP UNS yang telah
menyetujui permohonan menyusun Tesis.
3. Prof. Dr. Sigit Santoso, M. Pd selaku Pembimbing I yang telah memberikan
banyak bimbingan, arahan dan motivasi yang berguna dalam menyelesaikan
Tesis ini.
4. Dr. Guntur Riyanto, MS. selaku pembimbing II yang selalu menegur dan mengingatkan dengan tulus ketika penulis melakukan kesalahan, memberi
motivasi dan arahan dalam penyusunan tesis ini.
5. Tim Penguji Tesis atas saran dan masukan-masukan yang diberikan.
6. Kepala Sekolah SMA Negeri 1 Slawi yang telah memberikan ijin penelitian.
7. Seluruh guru dan pegawai SMA Negeri 1 Slawi Kab. Tegal yang telah
banyak membantu serta memperlancar proses pengumpulan data.
8. Suami tercinta yang selalu ada untukku, menemaniku dengan penuh kesabaran
serta keikhlasan, atas semua ridho yang telah diberikan untuk penulis.
9. Mama dan Almarhum Bapak, yang selalu mendukung jalan hidupku,
membimbing, memotivasi, dan sekuat tenaga memperjuangkan impianku,
serta memberikan yang terbaik untukku.
10. Abah dan Ibu mertua yang senantiasa mengingatkanku, serta memberikan
commit to user
viii
11. Kakak & Adek tersayang, mbak Ummu, mas Mujib, Mas Zimam, Mbak Resi,
Fikri, Elcy, Rizqi, yang telah menyemangati, mendo’akan dan membantuku
selama ini.
12. Teman-teman ku, pendi, zack, yang telah membantu dalam penyelesaian tesis
dan menjadi saudara ku di perantauan.
13. Sahabat-sahabat seperjuangan PMII Kota SOLO, LPM MOTIVASI FKIP
UNS yang telah membantu dan memberi dukungan selama ini.
14. Teman-teman seperjuangan Magister Pendidikan Ekonomi angkatan pertama,
angkatan 2009 yang selalu memberikan semangat baru dalam penggarapan
tesis ini.
15. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu yang turut
membantu baik materiil ataupun spiritual hingga penulis dapat menyelesaikan
tesis ini.
Semoga kebaikan yang diberikan mendapatkan imbalan yang lebih baik
dari Allah SWT. Peneliti menyadari bahwa tesis ini masih jauh dari
kesempurnaan, untuk itu masukan dari berbagai pihak penulis harapkan, sehingga
bisa menjadi bekal untuk melanjutkan perjuangan. Semoga tesis ini bermanfaat
bagi perkembangan ilmu pengetahuan dan berbagai pihak yang berkepentingan.
Surakarta, Januari 2011
commit to user
ix DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL……… i
HALAMAN PENGESAHAN PEMBIMBING……. ………... ii
HALAMAN PENGESAHAN PENGUJI TESIS………. iii
HALAMAN PERNYATAAN………. iv
MOTTO ……….. v
PERSEMBAHAN ……….. vi
KATA PENGANTAR ……… vii
DAFTAR ISI……… ix
DAFTAR TABEL ……….. xiii
DAFTAR GAMBAR ……….. xiv
DAFTAR LAMPIRAN ………... xv
ABSTRAK ……….. xvi
ABSTRACT ………. xvii
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah……… 1
B. Identifikasi Masalah………. 4
C. Pembatasan Masalah………. 4
D. Perumusan Masalah……….. 5
E. Tujuan Penelitian……… 5
F. Manfaat Penelitian………. 5
BAB II LANDASAN TEORI A. Kajian Pustaka 1. Hakekat tentang Efektivitas…………. ………… 7
2. Hakekat tentang Belajar dan Pembelajaran Ekonomi ………. 9
commit to user
x
4. Hakekat tentang Media Pembelajaran ………… 23
5. Hakekat tentang Rintisan Sekolah Bertaraf Internasional ……….. 31
B. Penelitian Yang Relevan……… … 36
C. Kerangka Pemikiran…..……… 38
D. Hipotesis……….. .. 40
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian……….. 41
1. Tempat Penelitian………. 41
2. Waktu Penelitian………. 41
B. Metode Penelitian………. 42
1. Rancangan Penelitian……… 42
2. Prosedur Penelitian……… 42
C. Populasi dan Sampel Penelitian……… 43
D. Variabel Penelitian………. 44
E. Metode Pengumpulan Data……….. 44
F. Instrumen Penelitian………. 46
1. Uji Validitas Item Soal……… 48
2. Uji Reliabilitas ……… 49
3. Analisis Butir Soal……… 50
commit to user
xi
1. Uji Kesamaan Keadaan Awal Siswa... 53
2. Uji Persyaratan Analisis……….. 55
3. Uji Hipotesis……… 57
BAB IV HASIL PENELITIAN A. Deskripsi Data ……… 61
B. Data Hasil Penelitian ………. 62
1. Nilai Awal Siswa ………. 62
2. Nilai Akhir Siswa ……….. . 65
3. Selisih Nilai Pretes-postes ……….. 68
C. Uji Kesamaan Keadaan Awal ……… 71
1. Uji Normalitas ………. 71
2. Uji Homogenitas ………. 71
3. Uji t ………. 71
D. Hasil Pengujian Hipotesis ………. 72
1. Uji t Dua Ekor ………. 72
2. Uji t Pihak Kanan ……… 73
E. Pembahasan Hasil Analisis Data ……… 74
1. Hipotesis Pertama ………. 74
2. Hipotesis Kedua ……….. 75
BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN ………. 77
commit to user
xii
B. Implikasi ………. 77
C. Saran ……… 79
DAFTAR PUSTAKA ……….. 81
commit to user
xiii
DAFTAR TABEL
Tabel 1. Rincian Kegiatan Penelitian ……… 41
Tabel 2. Rancangan Penelitian ………. . 42
Tabel 3. Kisi-kisi instrument ………. 46
Tabel 4. Deskripsi Data Keadaan Awal Siswa ……….. 62
Tabel 5. Distribusi Frekuensi Keadaan Awal Siswa Kelas Eksperimen 63 Tabel 6. Distribusi Frekuensi Keadaan Awal Siswa Kelas Kontrol 64
Tabel 7. Nilai Akhir Siswa (Postes) Kelas Eksperimen ……… 66
Tabel 8. Nilai Akhir Siswa (Postes) Kelas Kontrol ……….. 67
Tabel 9. Distribusi Frekuensi selisih nilai pretes postes kelas eksperimen 68 Tabel 10. Distribusi Frekuensi selisih nilai pretes postes kelas control 70 Tabel 11. Uji Perbedaan Rata-rata Prestasi Belajar Ekonomi ……… 72
commit to user
xiv
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1. Model guru sebagai pembuat keputusan ... 10
Gambar 2. Faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi belajar ... 23
Gambar 3. Kerangka Berpikir ... 39
Gambar 4. Histogram Nilai Keadaan Awal Siswa Kelas Eksperimen .. 64
Gambar 5. Histogram Nilai Keadaan Awal Siswa Kelas Kontrol ……. 66
Gambar 6. Histogram Nilai Akhir Kelas Eksperimen ……… 66
Gambar 7. Histogram Nilai Akhir Siswa Kelas Kontrol ……… 68
Gambar 8. Selisih nilai pretes postes kelas eksperimen ……….. 69
commit to user
xv
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran Halaman
1. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran dengan Multimedia...………..… 84
2. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran dengan Buku Teks ………. 88
3. Soal Tes Kemampuan Kognitif……….……….….………. 92
4. Uji Validitas, Reliabilitas, Tingkat Kesukaran, dan Daya Pembeda 102
5. Data Induk Dalam Penelitian ………. 108
6. Data Siswa Kelas X3 dan X2 ………. 109
7. Data Nilai Awal ………...………. 110
8. Uji Normalitas Nilai Awal Siswa ………..…………... 111
9. Uji Homogenitas Nilai Awal Siswa………... 113
10. Uji Kesamaan Nilai Awal Siswa………. 116
11. Penskoran Kemampuan Kognitif Siswa……….... 119
12. Uji Normalitas Kemampuan Kognitif Siswa ……… 120
13. Uji t Dua Ekor ……… 122
14. Uji t Pihak Kanan………..……….... 123
15. Surat-surat Perijinan………. .……….………. 124
16. Jurnal-jurnal Pendidikan..……….…… 126
commit to user
xvi
ABSTRAK
Ifazah Alawiyah. S990809013. Efektivitas Pembelajaran Ekonomi Dengan Multimedia Terhadap Prestasi Belajar Siswa Kelas X Program Rintisan Sekolah Bertaraf Internasional Di SMA Negeri 1 Slawi Kabupaten Tegal Tahun Pelajaran 2010/2011. Tesis. Surakarta: Program Pascasarjana Universitas Sebelas Maret Surakarta, Januari 2011.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui : (1) ada atau tidak adanya perbedaan prestasi belajar antara pembelajaran ekonomi dengan multimedia dan pembelajaran ekonomi dengan buku teks, (2) apakah pembelajaran ekonomi dengan multimedia lebih efektif dari pada pembelajaran ekonomi dengan buku teks.
Penelitian ini menggunakan metode eksperimen eksperimen semu (quasi eksperimen), yang menghubungkan sebab akibat antara variable yang sengaja ditentukan dengan variable lain, dengan desain pretest posttest control-group design. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas X SMA Negeri 1 Slawi semester satu Tahun Ajaran 2010/2011 yang berjumlah sepuluh kelas, yaitu kelas X1 sampai X10. Sampel sebanyak 2 kelas yang diambil dengan teknik random sampling, sehingga didapat dua kelas sebagai sampel penelitian, yaitu kelas X3 dan kelas X2 yang masing-masing terdiri atas 30 siswa. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah teknik dokumentasi, teknik angket, dan teknik observasi. Teknik analisis data yang digunakan adalah uji t dua ekor untuk nilai kognitif siswa, dilanjutkan dengan uji t pihak kanan dengan menghitung selisih antara nilai pretes dan postes kelas eksperimen dan kontrol, dengan taraf signifikansi 0,05.
Hasil penelitian menunjukkan: (1) Ada perbedaan prestasi belajar ekonomi antara siswa kelompok eksperimen dan siswa kelompok kontrol(thitung >
ttabel = 3,343 > 1,68). Penggunaan media pembelajaran multimedia dalam proses
pembelajaran ekonomi memberikan pengaruh terhadap peningkatan kemampuan kognitif ekonomi yang dimiliki siswa yang lebih baik daripada penggunaan media buku teks. Hal ini dibuktikan dengan rata-rata nilai siswa kelas eksperimen lebih baik daripada kelas kontrol ( X eksperimen = 75,0663 > X kontrol = 66,0333), (2) Nilai rata-rata selisih pretes-postes kelas eksperimen kurang atau sama dengan nilai rata-rata selisih pretes-postes kelas kontrol) ditolak (thitung > ttabel = 2,890 >
1,68). Hal ini menunjukkan bahwa nilai rata-rata selisih pretes-postes kelas eksperimen lebih besar dari nilai rata-rata pretes-postes kelas control (X selisih pretes-postes eksperimen = 20,80 > X selisih pretes-postes kontrol = 11,53). Sehingga dapat dikatakan bahwa pembelajaran ekonomi dengan multimedia lebih efektif dibandingkan dengan buku teks.
commit to user
xvii
ABSTRACT
Ifazah Alawiyah. S990809013. The Effectiveness Learning of Economy with Multimedia of Tenth Grade Students’ learning Achievement Pilot Program International School in SMA Negeri 1 Slawi Academic Year 2010/2011. Thesis. Surakarta : Postgraduate Programs Sebelas Maret University.
Target of this research is to know : (1) there is any the differences achievement economic learning between use multimedia and textbook, (whether economic learning with multimedia is more effective than learning with textbook economics.
This research using quasi experimental method, the causal link between variables that deliberately determined by other variables, with the design of control-group pretest posttest design. The population in this study are all students of class X SMA Negeri 1 Slawi first semester in Academic Year 2010/2011, amounting to ten classes, namely class X1 to X10. Samples were 2 classes taken by random sampling technique, in order to get the two classes as the study sample, namely class X2 and class X3, each consisting of 30 students. Data collection techniques used were technical documentation, technical questionnaire, and observation techniques. The data analysis technique used are two-tailed t test for students' cognitive value, followed by t test with the right side calculates the difference between the pretest and posttest experimental and control classes, with significance level 0.05.
The results showed: (1) There is a difference in economic achievement between students of the experimental group and control group students (tarithmathic>
ttable = 3.343> 1.68). The use of multimedia instructional media in the learning
process of economic give effect to the increase in cognitive abilities of students who owned economy is better than the use of media texts. This is evidenced by the average value of experimental grade students better than the control class (X experimental = 75.0663> X control = 66.0333), (2) The average value of the difference between pretest-posttest experimental class less or equal to the average value mean difference in pretest-posttest control class) rejected (tarithmathic > ttable =
2.890> 1.68). This shows that the average score difference pretest-posttest experimental class is higher than the average pretest-posttest control class (X difference between pretest-posttest experimental = 20.80> X difference in pretest-posttest control = 11.53). So it can be said that economic learning with multimedia is more effective than text books.
commit to user
BAB IPENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pemerintah bersama negara anggota PBB telah mencanangnkan Millenium
Development Goals (Tujuan Pembangunan Millenium), yang harus dapat dicapai pada tahun 2015. Millenium Development Goals adalah era pasar bebas atau era
globalisasi sebagai era persaingan mutu (http://www.targetmdgs.org). Oleh karena
itu pembangunan Sumber Daya Manusia (SDM) suatu keniscayaan yang tidak
dapat ditawar-tawar lagi.
Percepatan arus informasi dalam era globalisasi menuntut semua bidang
kehidupan untuk dapat menyesuaikan visi, misi, tujuan dan strategi agar sesuai
dengan kebutuhan dan tidak ketinggalan zaman. Demikian pula dengan dunia
pendidikan di Indonesia. Pendidikan dipandang sebagai salah satu faktor strategis
dalam menciptakan kemajuan bangsa. Pendidikan yang berkualitas mampu
menghasilkan SDM yang bermutu dengan indikator berkualifikasi ahli, terampil,
kreatif, inovatif, berkulaitas, produktif, serta memiliki attitude (sikap dan
perilaku) yang positif.
Era globalisasi memaksa dunia pendidikan untuk segera melakukan
reevaluasi di bidang pendidikan agar dapat menghasilkan SDM yang mampu
bersaing di dunia internasional. Hal ini sejalan dengan amanat Undang-undang
Sistem Pendidikan Nasional (UUSPN) Nomor 20/2003 pasal 50 ayat 3,
pemerintah dan atau pemerintah daerah menyelenggarakan sekurang-kurangnya
commit to user
satu-satuan pendidikan dan semua jenjang pendidikan untuk dikembangkan
menjadi satuan pendidikan bertaraf internasional.
Sekolah Bertaraf Internasional adalah sekolah yang memenuhi seluruh
standar nasional pendidikan serta mempunyai keunggulan yang merujuk pada
standar pendidikan salah satu negara anggota Organization for Economic
Co-operation and Development (OECD) dan atau negara maju lainnya yang mempunyai keunggulan tertentu dalam bidang pendidikan sehingga memiliki
daya saing di forum internasional. (http://fansmania.wordpress.com)
Penerapan Program Rintisan Sekolah Bertaraf Internasional pada jenjang
pendidikan diharapkan mampu menghasilkan lulusan-lulusan yang berkualitas,
mampu bersaing dan mengikuti perkembangan baik di tingkat lokal, nasional
maupun internasional. Mutu lulusan tidaklah dapat dibentuk hanya dengan
mengubah status sekolah menjadi sekolah bertaraf internasional. Namun yang
lebih penting adalah proses kegiatan belajar mengajar. Jika proses belajar
mengajar dapat berjalan dengan efektif, maka peserta didik akan termotivasi untuk
meningkatkan kualitas belajar mereka, sehingga prestasi belajar peserta didik akan
semakin meningkat.
Salah satu cara yang dapat ditempuh untuk memotivasi siswa agar lebih
aktif dan kreatif dalam proses pembelajaran adalah dengan penggunaan media
pembelajaran multimedia. Selain berfungsi untuk memacu kreatifitas dan
keaktifan peserta didik, pembelajaran multimedia juga berperan sebagai
pengenalan teknologi terkini di dunia pendidikan. Sehingga dalam segi ilmu,
commit to user
3
keahlian penggunaan multimedia, pengalaman peserta didik juga tidak tertinggal
dengan perkembangan teknologi di dunia internasional.
SMA Negeri 1 Slawi Kabupaten Tegal sebagai salah satu sekolah yang
berstatus Rintisan Sekolah Bertaraf Internasional (RSBI) sudah seharusnya
mampu menyelenggarakan pembelajaran dengan menggunakan media
pembelajaran multimedia. Hal ini didasarkan pada ketentuan khusus untuk
penyelenggaraan pendidikan sekolah bertaraf internasional, dimana dalam salah
satu indikator proses pembelajaran pada program RSBI disebutkan bahwa pihak
sekolah menerapkan pembelajaran berbasis teknologi informasi dan komunikasi
(TIK) pada semua mata pelajaran. Pertimbangan lain yang menjadikan dasar
pentingnya penggunaan multimedia di dunia pendidikan adalah karena pesatnya
perkembangan dan penggunaan teknologi saat ini, baik di dunia pendidikan
maupun dunia kerja serta seluruh segmen kehidupan, termasuk didalamnya adalah
perekonomian Indonesia. Untuk itu pengenalan multimedia serta penggunaan
multimedia pada proses pembelajaran kepada peserta didik, dalam hal ini lebih
khususnya adalah mata pelajaran ekonomi, perlu dilaksanakan dengan baik. Tidak
hanya itu, peserta didik juga harus mampu memanfaatkan multimedia dalam
pembelajarannya untuk meningkatkan kemampuannya dalam menguasai dan
meningkatkan prestasi belajar ekonomi.
Berdasarkan latar belakang diatas, maka peneliti ingin mengkaji lebih dalam
mengenai Efektivitas Pembelajaran Ekonomi Dengan Multimedia Terhadap
Prestasi Belajar Siswa Kelas X Program Rintisan Sekolah Bertaraf Internasional
commit to user
B. Identifikasi MasalahBerdasarkan latar belakang masalah yang telah dikemukakan diatas, maka
dapat dikemukakan identifikasikan masalah sebagai berikut:
1. Apakah ketersediaan sarana dan prasarana multimedia digunakan secara
efektif?
2. Apakah kebijakan pembelajaran multimedia dapat mempengaruhi prestasi
belajar ekonomi?
3. Apakah guru-guru ekonomi telah dapat mengoperasikan sarana dan prasarana
multimedia dengan baik?
C. Pembatasan Masalah
Dalam penelitian ini agar pembahasannya lebih mendalam maka masalah
yang akan dianalisa dibatasi yaitu:
1. Pelaksanaan pembelajaran yang akan dilaksanakan dengan multimedia
2. Hasil belajar yang akan dinilai pada siswa setelah melalui kegiatan
pembelajaran ekonomi yaitu dari aspek kognitif, afektif dan psikomotorik.
3. Materi pelajaran yang akan dipelajari adalah pokok bahasan permintaan,
commit to user
5
D. Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah diatas, maka peneliti dapat merumuskan
masalah sebagai berikut :
1. Apakah ada perbedaan prestasi belajar antara pembelajaran ekonomi dengan
multimedia dan pembelajaran ekonomi dengan buku teks?
2. Apakah pembelajaran ekonomi dengan multimedia lebih efektif dari pada
pembelajaran ekonomi dengan buku teks?
E. Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian disini adalah untuk menjawab permasalahan yang telah
dirumuskan dalam perumusan masalah tersebut diatas yaitu
1. Untuk mengetahui apakah ada perbedaan prestasi belajar antara pembelajaran
ekonomi dengan multimedia dan pembelajaran ekonomi dengan buku teks?
2. Untuk mengetahui apakah pembelajaran ekonomi dengan multimedia lebih
efektif dari pada pembelajaran ekonomi dengan buku teks?
F. Manfaat Penelitian
Dari penelitian ini diharapkan diperoleh manfaat antara lain :
1. Manfaat Teoretis
a. Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan terhadap
proses pelaksanaan pembelajaran ekonomi dengan multimedia di SMA
commit to user
b. Dapat dijadikan bahan penelitian dan kajian lebih lanjut tentang efektivitas
pembelajaran ekonomi dengan multimedia di SMA atau jenjang
pendidikan lainnya.
2. Manfaat Praktis
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan yang positif:
a. Bagi sekolah sebagai bahan kajian untuk dapat memfasilitasi pelaksanaan
pembelajaran ekonomi dengan multimedia secara lebih baik.
b. Bagi kepala sekolah sebagai bahan masukan untuk meningkatkan
kemampuan manajemen dalam mengambil keputusan terkait pembelajaran
dengan multimedia, terutama pembelajaran ekonomi.
c. Bagi para guru sebagai bahan masukan untuk pemilihan media dalam
proses pelaksanaan pembelajaran ekonomi.
d. Bagi Depdiknas dan lembaga-lembaga terkait lainnya, sebagai bahan
masukan sehingga dalam mengambil kebijakan akan dapat mendukung
dan memfasilitasi pelaksanaan pembelajaran dengan multimedia.
e. Bagi para peneliti berikutnya, penelitian ini sebagai referensi untuk
penelitian tentang pemilihan media dalam pembelajaran ekonomi di SMA
commit to user
BAB IILANDASAN TEORI
A.Kajian Pustaka
1. Hakekat tentang Efektivitas
Efektif menurut Roestiyah N.K (2001:1) menunjuk pada sesuatu yang
mampu memberikan dorongan atau bantuan dalam mencapai suatu tujuan”.
Sedangkan menurut Margono (1995:3), “Efektif berarti semua potensi dapat
dimanfaatkan dan semua tujuan dapat dicapai.”
Definisi-definisi efektif diatas dapat menjadi dasar untuk menyimpulkan
bahwa efektif adalah sesuatu yang dapat memanfaatkan semua potensi untuk
mencapai semua tujuan. Efektivitas menunjukkan keberhasilan dari segi tercapai
tidaknya suatu tujuan yang telah ditentukan. Hasil yang semakin mendekati tujuan
yang telah ditentukan menunjukkan semakin tinggi tingkat efektivitasnya.
Pembelajaran yang efektif adalah pembelajaran yang dapat memanfaatkan segala
potensi sebagai pengukur terhadap keberhasilan siswa setelah mempelajari suatu
materi pelajaran.
Syarat yang diperlukan untuk mewujudkan pembelajaran yang efektif
menurut Roestiyah N.K (2001:37), antara lain:
a. Belajar secara aktif, baik mental maupun fisik. Di dalam belajar siswa harus
mengalami aktivitas mental, misalnya siswa dapat mengembangkan
kemampuan intelektualnya, kemampuan berfikir kritis juga mengalami
aktivitas jasmani seperti mengerjakan sesuatu.
commit to user
b. Guru harus menggunakan banyak metode waktu mengajar. Variasi metode
mengakibatkan penyajian bahan pelajaran lebih menarik perhatian siswa,
mudah diterima siswa dan kelas menjadi hidup.
c. Guru harus memberikan motivasi karena hal ini sangat berperan pada
kemajuan perkembangan siswa selanjutnya melalui proses belajar.
d. Guru perlu mempertimbangkan pada perbedaan individual. Guru tidak cukup
hanya merencanakan perencanaan klasikal, karena masing-masing siswa
mempunyai perbedaan dalam beberapa segi misalnya intelegensi, bakat, tingkal
laku, dan lain-lain.
e. Guru akan mengajar efektif bila selalu membuat perencanaan sebelum
mengajar. Dengan persiapan sebelum mengajar guru akan mantap disepan
kelas. Perencanaan yang masak dapat menumbuhkan banyak inisiatif dan daya
kreatif guru waktu mengajar, dapat meningkatkan interaksi dan meningkatkan
commit to user
9
2. Hakekat tentang Belajar dan Pembelajaran Ekonomi
Pengertian tentang Pembelajaran erat kaitannya dengan pengertian
belajar. Untuk memahami pengertian pembelajaran, maka terlebih dahulu
harus mengetahui pengertian belajar. Dimana belajar merupakan awal dari
adanya istilah tentang pembelajaran. Pengertian belajar menurut Arief S.
Sardiman, dkk (2005:2) adalah suatu proses yang kompleks yang terjadi pada
semua orang dan berlangsung seumur hidup. Salah satu pertanda bahwa
seseorang telah belajar adalah adanya perubahan tingkah laku dalam dirinya.
Pembelajaran menurut Dewi Salma Prawiradilaga (2008:19) diartikan
sebagai KBM konvensional dimana guru dan peserta didik langsung
berinteraksi.
Smaldino, et al. (2005 : 6) menyatakan bahwa learning is the develop-
ment of new knowledge, skills, or attitudes as an individual interacts with information and the environment. The learning environment includes the physical facilities, the psychological atmosphere, instructional technology, media, and methods.
Pendapat di atas dapat diterjemahkan bahwa pembelajaran adalah perkembangan dari pengetahuan baru, keterampilan atau perilaku sebagai
interaksi individu dengan informasi dan lingkungan. Lingkungan pembelajar-
an meliputi fasilitas fisik, suasana psikologi, teknologi instruksional, media,
dan metode.
Pembelajaran, berdasarkan beberapa pendapat di atas, adalah kegiatan
belajar mengajar yang terwujud sebagai perkembangan dari beberapa kompo-
nen pembelajaran yang berjalan secara teratur, saling tergantung,
commit to user
Unsur yang dominan dalam proses pembelajaran, menurut Abdul
Majid (2008:91) adalah guru, murid, dan bahan ajar. Ketiga unsur ini saling
berkaitan, mempengaruhi serta tunjang menunjang antara satu dengan lainnya.
Jika salah satu unsur tidak ada, maka proses pembelajaran tidak akan
berlangsung dengan baik. Jika dilihat dari segi kegiatan guru, maka guru
berfungsi sebagai pembuat keputusan yang berhubungan dengan perencanaan,
implementasi, dan penilaian / evaluasi. Ketiga fungsi tersebut dapat dilihat
dalam skema sebagai berikut:
Perencana Implementasi Penilaian
Balikan
Gambar 1. Model guru sebagai pembuat keputusan menurut James M. Cooper
Sumber: Abdul Majid (2008:92)
Skema tersebut menerangkan bahwa sebagai perencana, guru
hendaknya dapat mendiagnosa kebutuhan para siswa, merumuskan tujuan
pembelajaran dan menetapkan strategi pembelajaran. Sebagai
pengimplementasi rencana pengajaran, guru hendaknya mempertimbangkan
kondisi yang ada serta memoles setiap situasi yang muncul untuk
memungkinkan tejadinya pembelajaran. Pada saat melaksanakan kegiatan
evaluasi guru harus dapat menetapkan prosedur dan teknik evaluasi yang
tepat.
a. Perencanaan Pembelajaran
Perencanaan menurut Nana Sudjana dalam Abdul Majid (2008:16)
adalah proses yang sistematis dalam pengambilan keputusan tentang
commit to user
11
menurut Jones et al. dalam Abdul Majid, (2008 : 16) adalah suatu cara
bagaimana mempersiapkan pengalaman belajar bagi peserta didik.
Berdasarkan pendapat di atas, perencanaan pengajaran dapat diarti-
kan sebagai proses yang sistematis dalam pengambilan keputusan tentang
cara untuk mempersiap- kan pengalaman belajar bagi peserta didik.
Perencanaan yang baik adalah perencanaan yang mampu bekerja
secara lebih dekat dengan program-program perencanaan lainnya seperti
program perpustakaan, sarana rekreasi, museum, media massa dan lainnya.
Perencanaan pendidikan juga harus berorientasi terhadap program siswa
yang terstruktur dengan kondisi yang relevan dengan kondisi
lingkungannya. (Udin Syaefudin Sa’ud dan Abin Syamsudin, 2006 : 73).
Oleh karena itu perencanaan pendidikan harus dibuat sesuai dengan
kebutuhan pendidikan saat ini, serta ketersediaan sarana dan prasarana
pendidikan yaitu pembelajaran dengan pemanfaatan multimedia.
Perencanaan pembelajaran juga diharapkan dapat menjamin kualitas
pembelajaran. Sehingga dalam perencanaan dilakukan analisis kebutuhan
dari proses belajar, termasuk evaluasi terhadap materi pelajaran dan
aktivitas-aktivitas pengajaran. (Abdul Majid, 2008 : 18).
Penyusunan perencanaan pembelajaran yang baik harus memper-
siapkan perangkat-perangkat dalam perencanaan pembelajaran, antara
lain:
1. Memahami kurikulum
commit to user
3. Menyusun program pengajaran
4. Melaksanakan program pengajaran
5. Menilai program pengajaran dan hasil proses belajar mengajar yang
telah dilaksanakan.
(Abdul Majid, 2008 : 21)
Perencanaan akan memberikan kontribusi yang besar jika dapat
menilai efektivitas program-program yang ditanganinya, yaitu sejumlah
aktivitas yang tercakup dalam lembaga pendidikan, kebutuhan manusia
akan lembaga pendidikan, perencanaan fasilitas fisik yang berkaitan
dengan proses dan teknik, dan administrasi gedung dan peralatan sekolah.
(Udin Syaefudin Sa’ud dan Abin Syamsudin, 2006 : 124).
Perencanaan pembelajaran disusun untuk menjamin kualitas pembelajaran,
dimana diharapkan pelaksanaan pengajaran berjalan dengan efektif dan
efisien. Kurikulum, khususnya silabus menjadi acuan utama dalam
penyusunan perencanaan.
1) Silabus
Silabus adalah rancangan pembelajaran yang berisi rencana
bahan ajar mata pelajaran tertentu pada jenjang dan kelas tertentu,
sebagai hasil dari seleksi, pengelompokan, pengurutan dan penyajian
materi kurikulum, yang dipertimbangkan berdasarkan ciri dan
kebutuhan daerah setempat. (Abdul Majid, 2008 : 38).
Silabus sebaiknya dibuat untuk setiap mata pelajaran yang akan
commit to user
13
dengan acuan dari silabus yang telah dibuat. Selain itu silabus juga
dapat dijadikan sebagai pedoman dalam pengembangan pembelajaran,
seperti pembuatan rencana pembelajaran, pengelolaan kegiatan
pembelajaran dan pengembangan sistem penilaian.
(Abdul Majid, 2008 : 40).
Isi dari silabus ada yang sudah disiapkan oleh pemerintah,
sedangkan guru hanya mengembangkannya sesuai dengan mata
pelajaran yang diembannya. Hal ini sesuai dengan pendapat Ahmad
Munif, (2010 : 12), bahwa standar kompetensi, kompetensi dasar, dan
materi pokok pada silabus sudah disiapkan oleh pemerintah. Tugas
guru selanjutnya adalah mengembangkan setiap kompetensi dasar
tersebut dengan jalan menentukan materi pokok, pengalaman belajar,
alokasi waktu dan sumber bahan. Untuk implementasi di kelas, silabus
perlu dijabarkan lagi ke dalam bentuk persiapan mengajar, baik dalam
satuan pelajaran maupun rencana pembelajaran. (Rencana Pelaksanaan
Pembelajaran (RPP)
RPP adalah rencana yang menggambarkan prosedur dan
manajemen pembelajaran untuk mencapai satu atau lebih kompetensi
dasar yang ditetapkan dalam Standar Isi dan dijabarkan dalam silabus.
commit to user
b. Proses PembelajaranAhmad Rohani (2004 : 1) menyatakan pengelolaan pembelajaran
adalah suatu upaya untuk mengatur (mengelola dan mengendalikan)
aktivitas pembelajaran berdasarkan konsep-konsep dan prinsip-prinsip
pembelajaran untuk mensukseskan tujuan pembelajaran agar tercapai
secara lebih efektif, efisien, dan produktif yang diawali dengan penentuan
strategi dan perencanaan, diakhiri dengan penilaian. Penilaian tersebut
pada akhirnya akan dapat dimanfaatkan sebagai umpan balik bagi
perbaikan pembelajaran lebih lanjut.
Pelaksanaan proses pembelajaran di kelas, guru perlu mempertim-
bangkan situasi dan kondisi yang ada dan berusaha memoles setiap situasi
yang muncul menjadi situasi yang memungkinkan berlangsungnya
kegiatan belajar mengajar. (Abdul Majid, 2008 : 91).
Inovasi yang dibutuhkan dalam proses pembelajaran tentunya tidak
terlepas dari penyusunan RPP terlebih dahulu, dengan mempertimbangkan
kondisi peserta didik. Berdasarkan penjelasan tentang RPP tersebut, dapat
dikatakan bahwa proses pembelajaran adalah pelaksanaan RPP yang telah
disusun, yang diturunkan dari silabus dan kurikulum. Implementasi RPP
juga memungkinkan untuk diterapkan dalam beberapa model pembela-
jaran. Penerapan beberapa model pembelajaran dikelas oleh guru memiliki
harapan bahwa guru dapat melaksanakan kegiatan belajar mengajar
dengan lebih efektif dan efisien sehingga tujuan dapat tercapai.
commit to user
15
c. Evaluasi Pembelajaran
Evaluasi adalah perbuatan pertimbangan berdasarkan seperangkat
kriteria yang disepakati dan dapat dipertanggungjawabakan. (Oemar
Hamalik, 2007 : 253)
Abdul Majid (2008 : 185) menyatakan bahwa evaluasi merupakan
pengukuran ketercapaian program pendidikan, perencanaan suatu program
substansi pendidikan termasuk kurikulum dan pelaksanaannya, pengadaan
dan peningkatan kemampuan guru, pengelolaan pendidikan, dan reformasi
pendidikan secara keseluruhan.
Beberapa pendapat di atas dapat menjadi dasar untuk menyimpulkan
bahwa evaluasi adalah perbuatan pertimbangan dengan cara melakukan
pengukuran ketercapaian program pendidikan, perencanaan suatu program
substansi pendidikan termasuk kurikulum dan pelaksanaannya, pengadaan
dan peningkatan kemampuan guru, pengelolaan pendidikan, dan reformasi
pendidikan secara keseluruhan berdasarkan kriteria yang disepakati dan
dapat dipertanggungjawabkan.
Pengukuran dalam evaluasi dapat dilakukan salah satunya adalah
dengan penilaian. Penilaian terhadap proses pengajaran dilakukan oleh
guru sebagai bagian integral dari pengajaran itu sendiri. Artinya, penilaian
harus tidak terpisahkan dalam penyusunan dan pelaksanaan pengajaran.
commit to user
pengajaran sebagai bahan untuk perbaikan dan penyempurnaan program
dan pelaksanaannya. (Ahmad Rohani, 2004 : 168).
Tujuan penilaian secara lebih terperinci dikemukakan Abdul Majid
(2008:187-188) sebagai berikut:
1) Penelusuran, yaitu menelusuri agar proses pembelajaran anak didik
sesuai dengan rencana. Dimana guru mengumpulkan informasi
sepanjang semester melalui berbagai bentuk penilaian agar
memperoleh gambaran tentang pencapaian kompetensi oleh siswa.
2) Pengecekan, untuk mengecek adakah kelemahan-kelemahan yang
dialami anak didik dalam proses pembelajaran.
3) Pencarian, yaitu unutk mencari dan menemukan hal-hal yang
menyebabkan terjadinya kelemahan dan kesalahan dalam proses
pembelajaran.
4) Penyimpulan, yaitu untuk menyimpulkan apakah anak didik telah
menguasai seluruh kompetensi yang ditetapkan dalam kurikulum atau
belum.
Penilaian yang disusun secara berencana dan sistematis oleh guru tidak
hanya memiliki tujuan yang jelas, namun juga memiliki fungsi yang dapat
membantu kelancaran proses pembelajaran. Fungsi penilaian tersebut
menurut Abdul Majid (2008:188-189), adalah:
1) Fungsi motivasi, penilaian yang dilakukan oleh guru harus mampu
mendorong siswa untuk melakukan proses pembelajaran baik secara
commit to user
17
2) Fungsi belajar tuntas, penilaian di kelas harus diarahkan untuk
memantau ketuntasan belajar siswa. Fungsi ini harus dapat menjawab
apakah siswa sudah menguasai kemampuan yang diharapkan, siapa
siswa yang belum menguasai kemampuan, dan tindakan apa yang
harus dilakukan agar siswa menguasai kemmapuan tersebut.
3) Fungsi sebagai indikator efektifitas pengajaran, untuk melihatnya
apabila sebagian besar atau semua siswa telah menguasai sebagian
besar atau semua kemampuan yang diajarkan, maka dapat disimpulkan
bahwa proses belajar mengajar telah berhasil sesuai rencana.
4) Fungsi umpan balik, hasil penilaian harus dianalisis oleh guru sebagai
bahan umpan balik bagi siswa dan guru itu sendiri. Analisis hasil
penilaian juga berguna bagi guru untuk melihat hal-hal apa yang perlu
diperhatikan seara serius dalam proses belajar mengajar.
Proses penilaian dapat dilakukan dengan berbagai macam cara.
Beberapa jenis penilaian yang dapat diterapkan dalam proses pembelajaran
adalah sebagai berikut:
1) Tes Tertulis
Tes tertulis merupakan tes dalam bentuk bahan tulisan (baik soal
maupun jawaban). Bentuk instrumen tes tertulis ini dapat berupa:
a) pilihan Ganda, b) Benar-Salah, c) Menjodohkan, d) jawaban
commit to user
2) Penilaian Kinerja
Merupakan penilaian dengan berbagai macam tugas dan situasi
dimana peserta tes diminta untuk mendemonstrasikan pemahaman dan
pengaplikasian pengetahuan yang mendalam, serta keterampilan di
dalam berbagai macam konteks.
3) Penilaian Portofolio
Portofolio merupakan kumpulan atau berkas pilihan yang dapat
memberikan informasi bagi suatu penilaian. Contoh penialain
portofolio adalah siswa diminta untuk membuat rancangan
pengamatan (dibantu dengan lembar kerja dari guru) mengenai
materi-materi selama satu semester yang akan diberlakukan eksperimentasi.
Ekonomi adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari gejala-gejala yang
timbul dalam masyarakat sebagai akibat adanya tindakan manusia dalam
usahanya untuk memenuhi kebutuhan, dimana kebutuhan manusia itu tidak
terbatas sedang alat pemuas kebutuhan bersifat jarang dan dapat digunakan
secara alternatif. (Sudarno, 2000 : 2)
Paul A. Samuelson dan William D. Nordhaus yang diterjemakhan oleh
Modern English Press, (1985 : 2) mendefinisikan ilmu ekonomi sebagai suatu
studi tentang bagaimana orang dan masyarakat memilih, untuk menggunakan
sumber-sumber alam produktif yang langka yang mempunyai kegunaan
commit to user
19
konsumsi, sekarang dan di masa mendatang, kepada bermacam-macam orang
dan kelompok dalam masyarakat.
Kesimpulan dari beberapa definisi mengenai pembelajaran dan ekonomi
di atas adalah pembelajaran ekonomi merupakan kegiatan belajar mengajar
mengenai usaha manusia dalam memenuhi kebutuhan serta berbagai masalah
commit to user
3. Hakekat Tentang Prestasi Belajar
Prestasi belajar adalah “penilaian hasil usaha kegiatan belajar mengajar
yang dinyatakan dalam bentuk simbol, angka, huruf maupun kalimat yang
dapat mencerminkan hasil yang sudah dicapai oleh setiap anak dalam periode
tertentu”. (Sutartinah Tirtonegoro, 2001 : 43)
Zainal Arifin (1990 : 2-3) mengemukakan prestasi belajar berasal dari
bahasa Belanda yaitu prestatie dalam bahasa Indonesia menjadi prestasi yang
berarti hasil usaha..
Prestasi belajar, berdasarkan pengertian-pengertian di atas, merupakan
kemampuan yang dimiliki oleh individu yang merupakan hasil usaha setelah
diadakan evaluasi dalam proses belajar. Hasil perubahan, sebagai tujuan dari
proses belajar dapat diketahui dengan diadakannya kegiatan evaluasi. Hasil
dari kegiatan evaluasi salah satunya akan memberikan gambaran mengenai
prestasi belajar yang mencakup aspek kognitif (pengetahuan), afektif (sikap)
dan psikomotorik (keterampilan atau kecakapan).
Pelaksanaan penilaiannya dilakukan terhadap hasil belajar seluruh mata
pelajaran yang diikuti oleh peserta didik, yang dinyatakan dalam bentuk angka
atau huruf yang diterimakan dalam bentuk buku laporan.
Prestasi belajar merupakan suatu hal yang penting untuk diselesaikan
karena mempunyai beberapa fungsi utama. Menurut Zaenal Arifin (1990 : 3):
a. Prestasi belajar sebagai indikator kualitas dan kuantitas pengetahuan yang
commit to user
21
b. Prestasi belajar sebagai lambang pemuasan hasrat ingin tahu. Hal ini
didasarkan atas asumsi bahwa para ahli psikologi biasanya menyebut hal
ini sebagai tendensi keinginan dan merupakan kebutuhan umum pada
manusia termasuk kebutuhan peserta didik dalam suatu program.
c. Prestasi belajar sebagai bahan informasi dan inovasi pendidikan. Asumsi
bahwa prestasi belajar dapat dijadikan pendorong bagi peserta didik dalam
meningkatkan ilmu pengetahuan, teknologi dan berperan sebagai umpan
balik dalam meningkatkan mutu pendidikan.
d. Prestasi belajar sebagai indikator intern dan ekstern dari institusi
pendidikan.
e. Prestasi belajar dapat dijadikan indikator terhadap daya serap (kecerdasan
peserta didik).
Keberhasilan atau kegagalan dalam proses pembelajar akan berdampak
pula pada prestasi yang akan dicapai. Dalam kegiatan belajar tidak semua
peserta didik mempunyai prestasi belajar yang sama. Ada peserta didik yang
memiliki prestasi yang tinggi, prestasi sedang, ada juga yang mempunyai
prestasi yang rendah. Tingkat tinggi rendahnya prestasi peserta didik tidak
selamanya tergantung pada kemampuan dasar atau intelegensinya, namun
banyak faktor yang mempengaruhi keberhasilan belajar tersebut. Secara
commit to user
alam
lingkungan sosial
luar kurikulum
guru/ pengajar
instrumental sarana dan fasilitas
administrasi/
manajemen
Faktor kondisi fisik
Fisiologi kondisi panca indra
Dalam bakat
minat
Psikologi kecerdasan
Motivasi
[image:39.612.136.501.104.460.2]Kemampuan kognitif
Gambar 2. Faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi belajar
Sumber: Ngalim Purwanto (1990 : 107)
Skema di atas menerangkan bahwa faktor yang mempengaruhi prestasi
belajar peserta didik dapat berasal dari luar ataupun dalam. Faktor luar yang
dimaksud adalah lingkungan dan instrumental. Dimana lingkungan yang
mempengaruhi dapat berupa lingkungan alam dan ligkungan sosial.
Sedangkan faktor dari luar yang kedua adalah faktor instrumental yang terdiri
dari kurikulum, guru/pengajar, sarana dan fasilitas, administrasi/manajemen.
Faktor yang mempengaruhi prestasi belajar siswa dari dalam terbagi menjadi
faktor fisiologi dan faktor psikologi. Faktor fisiologi terdiri dari kondisi fisik
siswa dan kondisi panca indra. Sedangkan faktor psikologi terdiri dari bakat,
commit to user
23
4. Hakekat Tentang Media Pembelajaran
Media berasal dari bahasa latin dan merupakan bentuk jamak dari kata
medium yang secara harfiah berarti perantara atau pengantar. Sehingga dapat dikatakan bahwa media atau bahan adalah perangkat lunak (software) berisi
pesan atau informasi pendidikan yang biasanya disajikan dengan
mempergunakan peralatan. (Arif S. Sardiman, dkk., 2005 : 19)
Smaldino, et al. (2005 : 9) mengemukakan bahwa A medium (plural,
media) is a means of communication and source of information. Derived from the latin word meaning “between” the term refers to anything that carries information between a source and a receiver.”
Pendapat tersebut dapat diterjemahkan sebagai berikut: media adalah
alat komunikasi dan sumber informasi, diambil dari bahasa latin yang berarti
antara, istilah ini mengacu kepada segala hal yang mengantarkan informasi
dari sumber kepada penerima.
Sri Anitah (2008 : 2) berpendapat bahwa media pembelajaran adalah
setiap orang, bahan, atau peristiwa yang dapat menciptakan kondisi yang
memungkinkan pebelajar menerima pengetahuan, keterampilan dan sikap.
Berdasarkan pendapat di atas, dapat dikatakan bahwa pengajar, buku ajar dan
lingkungan adalah media pembelajaran.
Media pembelajaran berdasarkan beberapa pendapat di atas adalah
perangkat, alat komunikasi, atau sumber informasi berupa orang, bahan, atau
peristiwa yang dapat menciptakan kondisi yang memungkinkan pebelajar
commit to user
Membawa siswa ke benda/objek/peristiwa sebenarnya atau sebaliknya
membawa benda / objek / peristiwa sebenarnya ke siswa, tidak selamanya
mungkin dilakukan dalam proses pembelajaran. Diperlukan sumber lain atau
media lain untuk menyampaikan pesan tersebut. Seperti gambar, model,
bagan, film, dan media lainnya. (Arif S. Sardiman, dkk., 2005 : 4).
Kegunaan media pendidikan dalam proses belajar mengajar adalah:
a) Memperjelas penyajian pesan agar tidak terlalu bersifat verbalistis (dalam
bentuk kata-kata tertulis atau lisan belaka).
b) Mengatasi keterbatasan ruang, waktu, dan daya indera, seperti objek yang
terlalu besar atau terlalu kecil, gerakan yang terlalu lambat atau cepat,
kejadian atau peristiwa yang terjadi di masa lalu, objek yang terlalu
kompleks ataupun konsep yang terlalu luas semisal gunung berapi, gempa
bumi, dll.
c) Dapat mengatasi sifat pasif anak didik. Disini media berguna untuk
menimbulkan kegairahan belajar, memungkinkan interaksi yang lebih
langsung antara anak didik dengan lingkungan dan kenyataan,
memungkinkan anak didik belajar sendiri menurut kemampuan dan
minatnya.
d) Mengatasi keunikan, kemampuan serta latar belakang siswa yang
berbeda-beda. Sehingga media berguna untuk memberikan perangsang yang sama,
mempersamakan pengalaman, dan menimbulkan persepsi yang sama.
commit to user
25
a. Klasifikasi Media
Klasifikasi media dapat dilihat dari jenisnya, daya liputnya, dan
bahan serta cara pembuatannya. Menurut Syaiful Bahri Djamarah (2005 :
212) macamnya adalah :
1) Media auditif yaitu media yang hanya mengandalkan kemampuan
suara saja, seperti radio, cassette recorder, piringan audio.
2) Media visual yaitu media yang hanya mengandalkan indra penglihatan,
seperti gambar diam (seperti foto, gambar, lukisan) dan gambar atau
simbol yang bergerak (seperti film bisu atau kartun).
3) Media Multimedia yaitu media yang mempunyai unsur suara dan
unsur gambar. Media ini dibedakan menjadi dua yaitu:
- Multimedia diam yaitu media yang menampilkan suara dan gambar
diam seperti film bingkai suara, film rangkai suara, cetak suara.
- Multimedia gerak, yaitu media yang dapat menampilkan unsur
suara dan gambar yang bergerak seperti film suara dan video
cassette.
Beberapa tipe media juga dikemukakan oleh Smaldino et al. (2005 :
9) yaitu: Text is alphanumeric characters that may be displayed in any
commit to user
objects and models. Manipulatives are three dimensional and can be touched and handled by studens. The sixth and final category of media is people, these may be teachers, students, or subject matter experts. People are critical to learning. Students learn from teachers, other students, and other adults.
Pendapat di atas dapat diterjemahkan bahwa naskah /teks, adalah
karakter tulisan yang dapat digunakan dalam berbagai bentuk – buku,
poster, papan tulis, layar komputer, dan lain-lain. Media lain yang biasa
digunakan dalam pembelajaran adalah audio. Audio meliputi apapun yang
dapat anda dengar – suara seseorang, musik, suara mesin (mesin mobil
berdengung), kegaduhan, dan lain-lain. Audio tersebut dapat secara
langsung atau direkam. Visual juga biasanya digunakan untuk menaikkan
minat belajar. Visual meliputi bagan-bagan di poster, menggambar di
papan tulis, foto-foto, grafik di dalam buku, kartun, dan lain sebagainya.
Tipe media yang lain adalah gambar bergerak. Gambar bergerak adalah
media yang memperlihatkan gerakan, meliputi videotape, animasi, dan
lain-lain. Satu set dari bahan seringkali tidak mempertimbangkan media
adalah objek nyata dan model. Manipulasi adalah tiga dimensi dan dapat
disentuh dan dikendalikan oleh para siswa. Keenam dan kategori terakhir
dari media adalah Manusia, mereka bisa saja seorang guru, siswa, atau
bahan-bahan percobaan. Manusia bersifat sangat kritis dalam belajar.
Siswa bisa belajar dari guru, siswa lainnya, dan remaja lainnya.
Berbagai macam media yang ada tentunya tidak semua media
commit to user
27
media yang tepat dan sesuai bagi guru, siswa serta bahan ajar yang akan
dibertikan. Dick dan Carey dalam Arif S. Sardiman, dkk., (2005 : 86)
menyebutkan disamping kesesuaian dengan tujuan perilaku belajarnya,
masih ada empat faktor lagi yang perlu dipertimbangkan dalam pemilihan
media, yaitu:
1. Ketersediaan sumber setempat. Artinya, bila media yang bersangkutan
tidak terdapat pada sumber-sumber yang ada, harus dibeli atau dibuat
sendiri.
2. Ketersediaan dana, tenaga, dan fasilitas untuk membeli atau mempro-
duksi sendiri media tersebut.
3. Keluwesan, kepraktisan dan ketahanan media yang bersangkutan untuk
waktu yang lama. Artinya, media bisa digunakan di mana pun dengan
peralatan yang ada disekitarnya dan kapanpun serta mudah dijinjing
dan dipindahkan.
4. Efektivitas biaya dalam jangka panjang.
b. Media Pembelajaran Multimedia
Smaldino, et al. (2005 : 141) menyatakan bahwa:
Multimedia system may consist of traditional media in combination or they may in-corporate the computer as a display device for text, pictures, graphics, sound, and video. The term multimedia goes back to the 1950s and describes early attempts to combine various still and motion media for heightened educational effect.
Pendapat di atas dapat diterjemahkan sebagai berikut: multimedia
commit to user
digabungkan dalam komputer sebagai gambar teks, gambar, grafik, suara
dan video. Istilah multimedia kembali pada tahun 1950an dan dideskripsi- kan sebagai penerapan untuk mengkombinasikan berbagai media untuk
mempengaruhi tingkat pendidikan.
Sri Anitah (2008 : 60) mengatakan bahwa multimedia digunakan
untuk mendeskripsikan penggunaan berbagai media secara terpadu dalam
menyajikan atau mengajarkan suatu topik mata pelajaran.
Azhar Arsyad (2010 : 170) berpendapat bahwa multimedia meru-
pakan kombinasi lebih dari satu media, bias berupa kombinasi teks, grafik,
animasi, suara, video. Perpaduan dua atau lebih dari jenis media tersebut
ditekankan pada kendali komputer sebagai penggerak keseluruhan gabu-
ngan media itu.
Berdasarkan beberapa pendapat diatas, multimedia dapat diartikan
[image:45.612.166.509.212.461.2]sebagai penggunaan berbagai media, baik media tradisional, gambar teks,
gambar, grafik, suara dan video, yang dikombinasikan secara terpadu,
dengan komputer sebagai penggerak seluruh gabungan media. untuk
penyajian atau pembelajaran suatu topik pelajaran.
Penggunaan multimedia dalam pembelajaran memiliki keuntungan
tersendiri, yaitu mampu diterapkan pada berbagai gaya pembelajaran.
Begitu juga dengan gaya belajar peserta didik dapat terakomodasi seperti
peserta didik yang auditori, visual, maupun kinestetik. Sehingga pebelajar
dapat memilih media belajar yang sesuai dengan gaya belajar
commit to user
29
Tujuan penggunaan multimedia dalam pendidikan adalah melibat-
kan pebelajar dalam pengalaman multi sensori untuk meningkatkan proses
pembelajaran. Pada proses pembelajaran di masa lalu, pengalaman paling
dominan adalah kata-kata tertulis dan lisan melalui teks dan ceramah. Saat
ini dengan pemanfaatan multimedia dan berbagai sumber informasi dalam
pembelajaran, serta penerapan berbagai metode pembelajaran diharapkan
dapat meningkatkan prestasi belajar.
c. Buku Teks
Buku teks adalah media pembelajaran yang umumnya digunakan di
sekolah-sekolah pada saat ini, yang menggunakan urutan kegiatan
pembe-lajaran uraian, contoh, dan latihan. (Basuki Wibawa & Farida Mukti, 1992
: 5).
Smaldino et al. (2005 : 9) mengemukakan: The most commonly used
médium is text. Text is alphanumeric characters that may be displayed in any format-book, poster, chalkboard, computer screen, and so on.
Pendapat di atas dapat diterjemahkan bahwa media yang sering di- gunakan adalah naskah/teks. Naskah /teks adalah karakter tulisan yang
dapat digunakan dalam berbagai bentuk – buku, poster, papan tulis, layar
komputer, dan lain-lain.
Pengertian lain mengenai buku teks dikemukakan oleh Tarigan
commit to user
para pakar dalam ilmu itu untuk maksud-maksud dan tujuan pembelajaran
yang dilengkapi dengan sarana pembelajaran yang mudah dipahami oleh
para pemakainya.
Azhar Arsyad (2010 : 29-30) mengatakan bahwa teknologi cetak
merupakan cara untuk menghasilkan atau menyampaikan materi, seperti
buku dan materi visual statis terutama melalui proses pencetakan mekanis
atau fotografis, contoh nya adalah teks, grafik, foto, visual.
Berdasarkan beberapa pendapat tentang buku teks diatas, dapat
dituliskan bahwa buku teks merupakan media pembelajaran yang lebih
sering digunakan di sekolah, merupakan buku pelajaran yang disusun oleh
para pakar ilmu dibidang tertentu, menggunakan urutan kegiatan
pembelajaran uraian, contoh, dan latihan dan mudah dipahami oleh para
commit to user
31
4. Hakekat Tentang Rintisan Sekolah Bertaraf Internasional (RSBI)
Rintisan Sekolah Bertaraf Internasional (RSBI) adalah Sekolah Standar
Nasional (SSN) yang menyiapkan peserta didik berdasarkan Standar Nasional
Pendidikan (SNP) Indonesia dan bertaraf Internasional sehingga diharapkan
lulusannya memiliki kemampuan daya saing internasional.
(http://file.upi.edu/Direktori).
Irfan Marindra (http://fansmania.wordpress.com) menuliskan bahwa
Sekolah Bertaraf Internasional adalah sekolah yang memenuhi seluruh standar
nasional pendidikan serta mempunyai keunggulan yang merujuk pada standar
pendidikan salah satu negara anggota Organization for Economic Cooperation
and Development (OECD) dan atau negara maju lainnya yang mempunyai keunggulan tertentu dalam bidang pendidikan sehingga memiliki daya saing di
forum internasional.
Berdasarkan pengertian diatas, dapat disimpulkan bahwa RSBI adalah
Sekolah Standar Nasional (SSN) yang memenuhi seluruh standar nasional
pendidikan (SPN) Indonesia dan bertaraf internasional, yaitu diperkaya/di-
kembangkan/diperluas/diperdalam dengan standar anggota OECD atau negara
maju lainnya yang mempunyai keunggulan tertentu dalam bidang pendidikan
sehingga memiliki daya saing di forum internasional.
Keberadaan RSBI ini memiliki dasar hukum yang semakin memperkuat
keberadaannya di dunia pendidikan. Dasar hukum tersebut dituliskan dalam
Buku Pedoman Penjaminan Mutu Sekolah/Madrasah Bertaraf Internasional
commit to user
20/2003 pasal 50 ayat 3, pemerintah dan atau pemerintah daerah menyeleng-
garakan sekurang-kurangnya satu-satuan pendidikan dan semua jenjang pendi-
dikan untuk dikembangkan menjadi satuan pendidikan bertaraf internasional.
Tujuan dari program rintisan sekolah bertaraf internasional adalah:
Tujuan Umum:
a) Meningkatkan kualitas pendidikan nasional sesuai dengan amanat Tujuan
Nasional dalam Pembukaan UUD 1945, pasal 31 UUD 1945, UU No.20
th. 2003 tentang SISDIKNAS, PP No.19 tahun 2005 tentang SNP (Standar
Nasional Pendidikan), dan UU No.17 tahun 2007 tentang Rencana
Pembangunan Jangka Panjang Nasional yang menetapkan Tahapan Skala
Prioritas Utama dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah ke-1
tahun 2005-2009 untuk meningkatkan kualitas dan akses masyarakat
terhadap pelayanan pendidikan.
b) Memberi peluang pada sekolah yang berpotensi untuk mencapai kualitas
bertaraf nasional dan internasional.
c) Menyiapkan lulusan yang mampu berperan aktif dalam masyarakat global.
Tujuan Khusus:
Menyiapkan lulusan yang memiliki kompetensi yang tercantum di dalam
Standar Kompetensi Lulusan yang diperkaya dengan standar kompetensi
lulusan berciri internasional.
RSBI/SBI adalah sekolah yang berbudaya Indonesia, karena
Kurikulumnya ditujukan untuk Pencapaian indikator kinerja kunci minimal
commit to user
33
1) Menerapkan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP);
2) Menerapkan sistem satuan kredit semester di SMA/SMK/MA/MAK;
3) Memenuhi Standar Isi; dan
4) Memenuhi Standar Kompetensi Lulusan.
Selain itu, keberhasilan tersebut juga ditandai dengan pencapaian indikator
kinerja kunci tambahan sebagai berikut:
1) Sistem administrasi akademik berbasis Teknologi Informasi dan
Komunikasi (TIK) di mana setiap saat siswa bisa mengakses transkripnya
masing-masing;
2) Muatan mata pelajaran setara atau lebih tinggi dari muatan pelajaran yang
sama pada sekolah unggul dari salah satu negara anggota OECD
(Organization for Economic Cooperation and Development) dan/ atau
negara maju lainnya yang mempunyai keunggulan tertentu dalam bidang
pendidikan; dan
3) Menerapkan standar kelulusan sekolah/ madrasah yang lebih tinggi dari
Standar Kompetensi Lulusan.
(http://file.upi.edu/Direktori).
Proses pembelajaran di sekolah bertaraf internasional, dalam Buku
Pedoman Penjaminan Mutu Sekolah/Madrasah Bertaraf Internasional Jenjang
commit to user
melaksanakan proses pembelajaran yang efektif dan efisien. Selain itu juga
ditandai dengan pencapaian indikator kinerja kunci tambahan sebagai berikut:
b. Proses pembelajaran pada semua mata pelajaran menjadi teladan bagi
sekolah/madarasah lainnya dalam pengembangan akhlak mulia, budi
pekerti luhur, kepribadian unggul, kepemimpinan, jiwa entrepreneural,
jiwa patriot, dan jiwa inovator;
c. Diperkaya dengan model proses pembelajaran sekolah unggul dari salah
satu negara anggota OECD dan/atau negara maju lainnya yang
mempunyai keunggulan tertentu dalam bidang pendidikan;
d. Menerapkan pembelajaran berbasis TIK pada semua mata pelajaran.
e. Pembelajaran mata pelajaran kelompok sains, matematika, dan inti
kejuruan menggunakan bahasa Inggris, sementara pembelajaran mata
pelajaran lainnya, kecuali pelajaran bahasa asing, harus menggunakan
bahasa Indonesia; dan
f. Pembelajaran dengan bahasa Inggris untuk mata pelajaran kelompok sains
dan matematika untuk SD/MI baru dapat dimulai pada Kelas IV.
Indikator kinerja kunci untuk pendidik adalah:
a. Semua guru mampu memfasilitasi pembelajaran berbasis TIK;
b. Guru mata pelajaran kelompok sains, matematika, dan inti kejuruan
mampu mengampu pembelajaran berbahasa Inggris;
c. Minimal 10% guru berpendidikan S2/S3 dari perguruan tinggi yang
commit to user
35
d. Minimal 20% guru berpendidikan S2/S3 dari perguruan tinggi yang
program studinya berakreditasi A untuk SMP/MTs; dan
e. Minimal 30% guru berpendidikan S2/S3 dari perguruan tinggi yang
program studinya berakreditasi A untuk SMA/SMA/MA/MAK.
Berdasarkan beberapa ketentuan tentang program rintisan sekolah bertaraf
internasional, pembelajaran menggunakan multimedia merupakan hal yang
diutamakan. Demikian pula dengan pendidik, dimana setiap guru mampu
melaksanakan pembelajaran dengan multimedia. Dengan kata lain, guru harus
bisa mengoperasikan multimedia agar mampu melaksanakan pembelajaran
berbasis TIK, sebagai pemenuhan salah satu indikator kunci keberhasilan
commit to user
B.Penelitian Yang RelevanPenelitian sejenis yang pernah dilakukan adalah penelitian oleh Leny
Purwanti berjudul : Pengaruh Penggunaan Multimedia Dalam Mata Pelajaran
Akuntansi Terhadap Minat, Motivasi Dan Prestasi Belajar Akuntansi Siswa Kelas
X SMK Negeri 1 Turen. Subyek dalam penelitian ini adalah siswa kelas X.2
jurusan akuntansi SMK Negeri 1 Turen yang berjumlah 36 siswa sebagai kelas
Eksperimen, dan siswa kelas X.1 jurusan akuntansi SMK Negeri 1 Turen yang
berjumlah 36 siswa sebagai kelas kontrol. Analisis data dilakukan dengan
menggunakan uji t. Hasil analisis diperoleh bahwa kelas yang diajar melalui
penggunaan multimedia pembelajaran memiliki minat, motivasi dan prestasi
belajar yang lebih baik dari kelas yang diajar dengan menggunakan media
pembelajaran sederhana seperti papan tulis. (http://unnes.ac.id)
Penelitian lain mengenai pembelajaran multimedia berjudul “Efektivitas
Pembelajaran Aktif (Active Learning) dengan Aplikasi Multimedia Pada Pokok
Bahasan Jurnal Khusus Mata Pelajaran Ekonomi Akuntansi Siswa Kelas XII IS
SMA Negeri 1 Pegandon Tahun 2010-2011” oleh Punti Hargi Wijaya. Subyek
dalam penelitian ini adalah kelas XII IS 1 yang berjumlah 34 siswa sebagai kelas
eksperimen dan kelas XII IS 1 yang berjumlah 34 siswa sebagai kelas kontrol.
Hasil analisis diperoleh bahwa pembelajaran aktif (active learning) dengan
aplikasi multimedia lebih efektif dibandingkan dengan pembelajaran yang hanya
menggunakan metode konvensional pada pokok bahasan jurnal khusus mata
commit to user
37
Penelitian sejenis dilakukan oleh Fatimah saguni berjudul “Prinsip-Prinsip
Kognitif Pembelajaran Multimedia: Peran Modality dan Contiguity Terhadap
Peningkatan Hasil Belajar” hasil analisis diperoleh bahwa (1) Siswa yang diberi
prinsip-prinsip pembelajaran dengan menggunakan modality (yaitu pola
narration) dan spatial contiguity (yaitu pola integrated text dan separated text)
hasil belajar retensi, transfer dan matching lebih baik dibandingkan siswa yang
tidak diberi prinsip-prinsip pembelajaran tersebut; (2) Siswa dalam kelompok N
(narration) lebih baik hasil belajarnya dibandingkan dengan siswa dalam
kelompok IT (integreted text); (3) Siswa dalam kelompok IT (integreted text)
lebih baik hasil belajarnya dibandingkan dengan siswa dalam kelompok ST
(separated text). (http://jurnal.unair.ac.id)
Jurnal yang ditulis oleh Richard E. Mayer and Roxana Moreno berjudul “A
commit to user
39
C. Kerangka Berpikir
Berdasarkan uraian tinjauan pustaka di atas, maka dapat disusun kerangka
berfikir sebagai berikut:
1. Perbedaan prestasi belajar ekonomi antara pembelajaran ekonomi dengan
multimedia dan pembelajaran ekonomi dengan buku teks.
Peningkatan prestasi belajar siswa pada mata pelajaran ekonomi dapat dicapai
dengan cara menciptakan proses pembelajaran yang efektif. Salah satu caranya
dengan penggunaan media pembelajaran multimedia. Penggunaan multimedia
dalam pembelajaran ekonomi merupakan cara baru baik bagi guru maupun siswa.
Selama ini seringkali siswa merasa bosan dengan pembelajaran ekonomi di kelas
karena pembelajaran berlangsung monoton, dimana siswa hanya memegang buku
dan lebih banyak mendengar keteranan dari guru. Dengan multimedia siswa
mendapatkan penyegaran suasana, media pembelajaran yang menarik dan tidak
membosankan. Serta dapat memfokuskan perhatian siswa pada materi terkait yang
disampaikan dengan multimedia. Sehingga akan ada perbedaan prestasi belajar
siswa antara pembelajaran dengan multimedia dan pembelajaran dengan buku
teks.
2. Pembelajaran ekonomi dengan multimedia lebih efektif daripada pembela-
jaran ekonomi dengan buku teks.
Pembelajaran ekonomi dengan multimedia, selain menarik bagi siswa juga
dapat meningkatkan motivasi belajar siswa, sehingga siswa lebih bisa
berkonsentrasi untuk belajar. Jika dibandingkan dengan buku teks, pembelajaran
commit to user
efektif sehingga prestasi belajar siswa jauh lebih meningkat dari pada dengan
pembelajaran ekonomi melalui buku teks. Sehingga pembelajaran ekonomi
dengan multimedia akan lebih efektif dibandingkan dengan pembelajaran
ekonomi menggunakan buku teks.
Untuk lebih jelasnya, kerangka pemikiran tersebut dapat digambarkan
[image:57.612.125.526.218.465.2]seperti bagan dibawah ini:
Gambar 3. Kerangka Berpikir tentang Efektivitas Pembelajaran Ekonomi dengan
Multimedia terhadap Prestasi Belajar Siswa Kelas X Program Rintisan Sekolah
Bertaraf Internasional Di SMA N 1 Slawi Kabupaten Tegal Tahun Pelajaran
2010/2011. Guru Materi Pelajaran
Ekonomi
Multimedia
Buku Teks
Pembelajaran tentang permintaan, penawaran, harga
keseimbangan menggunakan multimedia
Prestasi Belajar
Pembelajaran tentang permintaan, penawaran, harga keseimbangan menggunakan buku teks
commit to user
41
D. Hipotesis
Berdasarkan pada landasan teori dan kerangka berpikir diatas, maka
dapat diajukan hipotesis sebagai berikut:
1. Ada perbedaan prestasi belajar ekonomi antara pembelajaran ekonomi dengan
multimedia dan pembelajaran ekonomi dengan buku teks.