• Tidak ada hasil yang ditemukan

PERBEDAAN HASIL BELAJAR SISWA MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN INDEX CARD MATCH DAN TALKING STICK PADA SUBMATERI SISTEM INDERA MANUSIA DI KELAS XI IPA SMA NEGERI 6 MEDAN T.P. 2015/2016.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PERBEDAAN HASIL BELAJAR SISWA MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN INDEX CARD MATCH DAN TALKING STICK PADA SUBMATERI SISTEM INDERA MANUSIA DI KELAS XI IPA SMA NEGERI 6 MEDAN T.P. 2015/2016."

Copied!
22
0
0

Teks penuh

(1)

Oleh: Irma Hidayati NIM 4122141027

Program Studi Pendidikan Biologi

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

(2)
(3)

RIWAYAT HIDUP

Irma Hidayati dilahirkan di Medan, pada 31 Januari 1994. Penulis

merupakan anak kedua dari pasangan Bapak Darisman dan Ibu Aguswiati. Pada

tahun 2000, penulis bersekolah di SD Muhammadiyah 08 Medan dan lulus pada

tahun 2006. Pada tahun 2006, penulis melanjutkan sekolah di MTs Negeri 2

Medan dan lulus pada tahun 2009. Pada tahun 2009, penulis melanjutkan sekolah

di SMA Negeri 4 Binjai dan lulus pada tahun 2012. Pada tahun 2012, penulis

diterima di Universitas Negeri Medan Jurusan Biologi Program Studi Pendidikan

(4)

iii

PERBEDAAN HASIL BELAJAR SISWA MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN INDEX CARD MATCH DAN TALKING STICK

PADA SUBMATERI SISTEM INDERA MANUSIA DI KELAS XI IPA SMA NEGERI 6 MEDAN T.P. 2015/2016

IRMA HIDAYATI (NIM : 4122141027) ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan hasil belajar siswa menggunakan model pembelajaran index card match dan talking stick pada submateri sistem indera manusia di kelas XI IPA SMA Negeri 6 Medan. Jenis penelitian ini adalah eksperimen semu (quasi experiment) dengan desain penelitian non equivalent pre-test post-test control group design. Populasi penelitian adalah seluruh siswa kelas XI IPA SMA Negeri 6 Medan. Sampel diambil dengan teknik purposive sampling, terdiri dari 2 kelas, kelas XI IPA3

diajar menggunakan model pembelajaran index card match dan XI IPA4 diajar

menggunakan model pembelajaran talking stick, masing-masing kelas terdapat 35 siswa. Analisis data menunjukkan bahwa rata-rata hasil belajar siswa menggunakan model pembelajaran index card match ( ) = 77.02 dengan standar deviasi (SD) = 8.476 dan rata-rata menggunakan model pembelajaran talking stick ( ) = 71.08 dengan standar deviasi (SD) = 8.406. Rata-rata hasil belajar siswa menggunakan model pembelajaran index card match lebih tinggi daripada menggunakan model pembelajaran talking stick. Pengujian hipotesis menggunakan uji-t dan taraf signifikansi (α) = 0.05 diperoleh thitung > ttabel

(2.956 >1.997) yang berarti H0 ditolak dan Ha diterima. Maka dapat disimpulkan

bahwa terdapat perbedaan hasil belajar siswa menggunakan model pembelajaran index card match dan talking stick pada submateri sistem indera manusia di kelas XI IPA SMA Negeri 6 Medan T.P. 2015/2016.

(5)

THE DIFFERENCES IN STUDENTS LEARNING OUTCOMES BY USING INDEX CARD MATCH AND TALKING STICK MODELS

ON SUBTOPIC HUMAN SENSORY SYSTEM IN CLASS XI IPA SMA NEGERI 6 MEDAN ACADEMIC YEAR 2015/2016

IRMA HIDAYATI (NIM : 4122141027) ABSTRACT

This research is aimed to determine differences in students learning outcomes by using index card match and talking stick models on subtopic human sensory system in class XI IPA SMA Negeri 6 Medan. The type of research was quasi experiment with non equivalent pre-test post-test control group design. The population was students of class XI IPA SMA Negeri 6 Medan. The samples were decided by using purposive sampling, which consisted of two classes, XI IPA3

class taught by using index card match model and XI IPA4 class taught by using

talking stick model with 35 students in each class. The data analysis showed the average of students learning outcomes by using index card match model ( ) = 77.02 with standard deviation (SD) = 8.476 and average by using talking stick model ( ) = 71.08 with standard deviation (SD) = 8.406. The average of students learning outcomes by using index card match model was higher than talking stick model. Hypothesis testing was performed by t-test and significance level (α) = 0.05 obtained tcalculate > ttable (2.956 >1.997) which meant that H0 was

rejectedand Ha was accepted. Thus it was concluded that there were differences in

students learning outcomes by using index card match and talking stick models on subtopic the human sensory system in class XI IPA SMA Negeri 6 Medan Academic Year 2015/2016.

(6)

v

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis ucapkan ke hadirat Allah SWT, Tuhan Yang Maha

Esa atas segala rahmat, nikmat dan karunia-Nya kepada penulis sehingga skripsi

ini dapat diselesaikan dengan baik sesuai dengan waktu yang direncanakan.

Skripsi berjudul “Perbedaan Hasil Belajar Siswa Menggunakan Model

Pembelajaran Index Card Match dan Talking Stick pada Submateri Sistem Indera

Manusia di Kelas XI IPA SMA Negeri 6 Medan T.P. 2015/2016”, disusun untuk

memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Biologi,

Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Negeri Medan.

Pada kesempatan ini penulis menyampaikan terima kasih kepada Ibu

Dra. Rosita Tarigan, M.Pd. sebagai dosen pembimbing skripsi yang telah

memberikan bimbingan dan saran kepada penulis sejak awal perencanaan

penelitian sampai dengan selesainya penulisan skripsi ini. Ucapan terima kasih

juga disampaikan kepada Bapak Prof. Dr. rer. nat. Binari Manurung, M.Si., Ibu

Dra. Riwayati, M.Si., dan Bapak Hendro Pranoto, S.Pd., M.Si. sebagai dosen

penguji yang telah memberikan saran-saran perbaikan. Ucapan terima kasih juga

disampaikan kepada Ibu Dr. Fauziyah Harahap, M.Si. sebagai dosen pembimbing

akademik yang telah membimbing dan memotivasi penulis selama masa

perkuliahan. Ucapan terima kasih disampaikan pula kepada seluruh Bapak dan

Ibu Dosen dan seluruh staf pegawai Jurusan Biologi serta Fakultas MIPA di

Universitas Negeri Medan yang sudah membantu. Penulis juga mengucapkan

terima kasih kepada Kepala SMA Negeri 6 Medan, Guru Bidang Studi Biologi,

Pihak Humas dan Tata Usaha SMA Negeri 6 Medan yang telah banyak membantu

penulis selama penelitian.

Teristimewa penulis sampaikan terima kasih kepada ayahanda Darisman

dan ibunda Aguswiati, kakanda Dina, adinda Ilham dan Fauzi beserta seluruh

keluarga yang senantiasa mendoakan dan memberikan dukungan secara moril

maupun materil dalam menyelesaikan studi di UNIMED. Terima kasih juga untuk

sahabat-sahabat seperjuangan Ten Teens (Cacha, Debby, Devi, Halimah, Lola,

(7)

teman-teman PPLT SMA Negeri 1 Pantai Cermin yang telah memberikan doa, motivasi,

kasih sayang, dan dukungan.

Penulis telah berusaha semaksimal mungkin dalam menyelesaikan skripsi

ini. Penulis menyadari masih banyak kelemahan baik dari segi isi maupun

tatabahasa. Untuk itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun

demi kebaikan skripsi ini. Akhir kata penulis berharap semoga skripsi ini

memberikan manfaat bagi kita semua dan menjadi bahan masukan bagi dunia

pendidikan.

Medan, September 2016

Penulis,

Irma Hidayati

(8)

vii

DAFTAR ISI

Halaman

Lembar Pengesahan i

Riwayat Hidup ii

Abstrak iii

Abstract iv

Kata Pengantar v

Daftar Isi vii

Daftar Gambar ix

Daftar Tabel x

Daftar Lampiran xi

BAB I PENDAHULUAN 1

1.1. Latar Belakang Masalah 1

1.2. Identifikasi Masalah 4

1.3. Batasan Masalah 4

1.4. Rumusan Masalah 4

1.5. Tujuan Penelitian 5

1.6. Manfaat Penelitian 5

1.7. Definisi Operasional 5

BAB II KAJIAN PUSTAKA 7

2.1. Kerangka Teoritis 7

2.1.1. Pengertian Belajar 7

2.1.2. Pengertian Hasil Belajar 9

2.1.3. Pengertian Model Pembelajaran 12

2.1.4. Model Pembelajaran Index Card Match 13

2.1.5. Model Pembelajaran Talking Stick 15

2.1.6. Materi Sistem Indera Manusia 17

2.1.6.1. Indera Penglihatan (Mata) 17

2.1.6.2. Indera Pendengaran (Telinga) 19

2.1.6.3. Indera Peraba (Kulit) 21

2.1.6.4. Indera Pembau (Hidung) 23

2.1.6.5. Indera Pengecap (Lidah) 25

2.1.6.6. Kelainan/Gangguan pada Alat Indera 26

2.2. Kerangka Berfikir 29

2.3. Hipotesis Penelitian 30

2.3.1. Hipotesis Verbal 30

2.3.2. Hipotesis Statistik 31

BAB III METODE PENELITIAN 32

3.1. Lokasi dan Waktu Penelitian 32

3.1.1. Lokasi Penelitian 32

(9)

3.2. Populasi dan Sampel Penelitian 32

3.2.1. Populasi 32

3.2.2. Sampel 32

3.3. Variabel Penelitian 32

3.3.1. Variabel Bebas 32

3.3.2. Variabel Terikat 32

3.4. Jenis/Rancangan Penelitian 33

3.5. Prosedur Penelitian 33

3.6. Instrumen Penelitian 36

3.7. Uji Instrumen Penelitian 38

3.7.1. Uji Validitas 38

3.7.2. Uji Reliabilitas 39

3.7.3. Taraf Kesukaran 40

3.7.4. Daya Pembeda 40

3.8. Teknik Analisis Data 41

3.8.1. Uji Normalitas 42

3.8.2. Uji Homogenitas 43

3.8.3. Uji Hipotesis 43

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 44

4.1. Deskripsi Hasil Penelitian 44

4.1.1. Deskripsi Nilai Pre-test Peserta Didik 45 4.1.2. Deskripsi Nilai Post-test Peserta Didik 46

4.2. Uji Prasyarat Analisi Data 45

4.2.1. Uji Normalitas 47

4.2.2 Uji Homogenitas 48

4.3. Uji Hipotesis 48

4.4. Pembahasan 49

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 53

5.1. Kesimpulan 53

5.2. Saran 53

DAFTAR PUSTAKA 54

(10)

ix

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 2.1. Struktur Mata 17

Gambar 2.2. Struktur Telinga 19

Gambar 2.3. Struktur Kulit dan Reseptor 22

Gambar 2.4. Struktur Hidung 24

Gambar 2.5. Struktur Lidah dan Peta Rasa 25

Gambar 3.1. Skema Prosedur Penelitian 35

Gambar 4.1. Diagram Hasil Pre-test Peserta Didik 45 Gambar 4.2. Diagram Hasil Post-test Peserta Didik 46

(11)

DAFTAR TABEL

Halaman Tabel 2.1. Langkah-Langkah Model Pembelajaran Index Card Match 14 Tabel 2.2. Langkah-Langkah Model Pembelajaran Talking Stick 16 Tabel 2.3. Bagian-Bagian Mata dan Fungsinya 18

Tabel 3.1. Rancangan Penelitian 33

Tabel 3.2. Kisi-Kisi Instrumen Soal 37

Tabel 3.3. Klasifikasi Interpretasi Koefisien Validitas 38 Tabel 3.4. Klasifikasi Interpretasi Koefisien Reliabilitas 39 Tabel 3.5. Kriteria Indeks Kesukaran 40

Tabel 3.6. Klasifikasi Daya Pembeda 41

Tabel 4.1. Data Hasil Uji Normalitas 47

Tabel 4.2. Data Hasil Uji Homogenitas 48

(12)

xi

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran 1. Silabus 57

Lampiran 2. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran 59

Lampiran 3. Instrumen Penelitian 72

Lampiran 4. Kunci Jawaban 78

Lampiran 5. Lembar Jawaban 79

Lampiran 6. Kartu Pertanyaan dan Jawaban 80

Lampiran 7. Tabel Uji Instrumen Soal 86

Lampiran 8. Perhitungan Validitas Butir Soal 88 Lampiran 9. Perhitungan Reliabilitas Butir Soal 90 Lampiran 10. Perhitungan Tingkat Kesukaran Butir Soal 91 Lampiran 11. Perhitungan Daya Pembeda Butir Soal 93

Lampiran 12. Data Hasil Belajar Siswa 95

Lampiran 13. Uji Normalitas Data Penelitian 99 Lampiran 14. Uji Homogenitas Data Penelitian 102

Lampiran 15. Uji Hipotesis 104

Lampiran 16. Tabel Nilai r Product Moment 106 Lampiran 17. Tabel Wilayah Luas di Bawah Kurva Normal 0 ke Z 107 Lampiran 18. Daftar Nilai Kritis L untuk Uji Liliefors 108 Lampiran 19. Daftar Nilai Persentil untuk Distribusi F 109 Lampiran 20. Daftar Nilai Persentil untuk Distribusi t 111

(13)

BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah

Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan

Nasional menyebutkan bahwa pendidikan nasional berfungsi mengembangkan

kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat

dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa. Pendidikan bertujuan untuk

mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan

bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap,

kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung

jawab (Trianto, 2011).

Salah satu cara meningkatkan mutu pendidikan adalah melalui

peningkatan mutu proses pembelajaran di sekolah. Sekolah merupakan lembaga

pendidikan yang secara resmi menyelenggarakan kegiatan pembelajaran secara

sistematis, berencana, dan terarah yang dilakukan oleh pendidik dengan program

yang dituangkan dalam kurikulum tertentu dan diikuti oleh peserta didik pada

jenjang tertentu.

Dalam hal ini, guru merupakan figur utama dalam proses pelaksanaan

kegiatan belajar mengajar di sekolah, karena berhasil atau tidaknya pendidikan

bergantung apa yang diberikan dan diajarkan oleh guru. Tugas dan peran guru

bukan saja mendidik, mengajar, dan melatih, tetapi juga bagaimana guru dapat

membaca situasi kelas dan kondisi siswa dalam menerima pelajaran, untuk semua

mata pelajaran termasuk salah satunya adalah mata pelajaran biologi.

Berdasarkan hasil wawancara dengan guru biologi di SMA Negeri 6

Medan pada 21 Januari 2016, diketahui bahwa hasil belajar biologi siswa kelas XI

IPA SMA Negeri 6 Medan kurang memuaskan. Hal ini dapat dilihat dari nilai

rata-rata ujian semester ganjil siswa pada pelajaran biologi T.P. 2015/2016 adalah

57,52. Adapun Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yang ditetapkan di sekolah

(14)

2

Dari hasil wawancara dan observasi yang telah dilakukan, dalam

melakukan kegiatan belajar mengajar guru biologi sering menggunakan metode

ceramah. Metode ini membuat guru mendominasi kegiatan belajar mengajar di

kelas sehingga siswa menjadi kurang aktif dan berpartisipasi dalam pembelajaran.

Kurangnya interaksi antara guru dan siswa menyebabkan hasil belajar biologi

yang dicapai kurang optimal. Selain itu, guru juga menggunakan metode diskusi,

akan tetapi belum terlaksana secara maksimal karena model pembelajaran

berkelompok yang diterapkan kurang bervariasi.

Menurut Lubis dan Manurung (2010), keberhasilan belajar biologi

umumnya diukur dari seberapa jauh siswa menguasai konsep yang diajarkan.

Faktor retensi atau lekatnya konsep dalam ingatan dapat dijadikan indikator

berhasilnya pembelajaran. Agar tingkat retensi siswa terhadap materi-materi

biologi tetap tinggi, maka diperlukan suatu model pembelajaran yang mampu

melibatkan siswa aktif selama proses belajar mengajar atau berpusat pada siswa.

Salah satu upaya yang dapat dilakukan guru untuk meningkatkan proses

dan hasil pembelajaran adalah dengan memvariasikan model-model pembelajaran.

Di antara model pembelajaran yang dapat diterapkan adalah model pembelajaran

index card match dan talking stick.

Index card match adalah cara yang menyenangkan untuk meninjau ulang

materi pelajaran. Melalui model ini, siswa dapat memahami materi pelajaran

dengan permainan mencocokkan kartu (Silberman, 2009).

Menurut Haryanto (2014), dalam penelitiannya menunjukkan bahwa siswa

yang diajar menggunakan model pembelajaran index card match memperoleh

nilai rata-rata sebesar 74,07 sedangkan siswa yang diajar menggunakan model

pembelajaran card sort memperoleh nilai rata-rata sebesar 69,75. Berdasarkan

hasil penelitian tersebut, dapat disimpulkan bahwa pembelajaran menggunakan

model index card match lebih baik dibandingkan model pembelajaran card sort.

Dari penelitian Mustolikh (2010) juga menunjukkan bahwa pemahaman siswa

terhadap materi mengalami peningkatan dimana pada pertemuan siklus I

(15)

Model pembelajaran talking stick mampu meningkatkan keaktifan siswa

dalam pembelajaran. Melalui model ini, siswa mencoba menggali kemampuannya

sendiri melalui pengalaman yang mereka miliki, setelah itu secara individu siswa

menjawab pertanyaan dari guru (Asri dan Ansori, 2015).

Menurut Andriani dkk (2014), dalam penelitiannya menunjukkan bahwa

siswa yang diajar menggunakan model pembelajaran talking stick memperoleh

nilai rata-rata lebih tinggi dibandingkan dengan siswa yang diajar menggunakan

model pembelajaran picture and picture. Berdasarkan hasil penelitian Ermiyanto

(2013) diketahui bahwa melalui model pembelajaran talking stick, rata-rata hasil

belajar siswa mengalami peningkatan dari nilai rata-rata siklus I ke siklus II yakni,

64,50 menjadi 73,62.

Sistem indera manusia merupakan salah satu materi di kelas XI IPA SMA.

Pada materi ini, siswa akan diperkenalkan dengan alat-alat indera, proses

penerimaan rangsangan dan gangguan/kelainan pada alat-alat indera. Berdasarkan

informasi dari guru biologi di SMA Negeri 6 Medan, submateri sistem indera

manusia merupakan salah satu materi yang banyak terdapat istilah-istilah ilmiah

sehingga banyak siswa yang sulit untuk mengingatnya. Submateri ini biasanya

diajarkan pada bulan April-Mei.

Penulis memilih submateri sistem indera manusia dengan

mempertimbangkan perkiraan waktu diajarkannya materi ini di sekolah sesuai

dengan kesiapan penulis untuk melakukan penelitian. Pada materi ini banyak

digunakan istilah-istilah ilmiah sehingga perlu pengulangan agar daya ingat siswa

terhadap materi dapat lebih lama. Dengan model pembelajaran index card match

dan talking stick ini, akan ada pengulangan materi setelah dipelajari dan siswa

akan dituntut untuk mampu mengingat dan memahami materi pembelajaran

dengan cara yang menyenangkan dan tidak membosankan.

Berdasarkan uraian permasalahan di atas, penelitian yang berjudul

“Perbedaan Hasil Belajar Siswa Menggunakan Model Pembelajaran Index Card

Match dan Talking Stick pada Submateri Sistem Indera Manusia di Kelas XI IPA

SMA Negeri 6 Medan Tahun Pembelajaran 2015/2016” telah dilakukan oleh

(16)

4

1.2. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka dapat diidentifikasi

beberapa masalah sebagai berikut:

1. Hasil belajar biologi di SMAN 6 Medan masih rendah dan di bawah

Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM).

2. Pemilihan model pembelajaran yang kurang tepat dan bervariasi.

3. Siswa mengalami kesulitan dalam mengingat istilah-istilah ilmiah dalam

pembelajaran Biologi, khususnya pada submateri sistem indera manusia.

1.3. Batasan Masalah

Agar penelitian ini dapat dilaksanakan dengan baik dan terarah, maka

penelitian ini akan dibatasi pada:

1. Model pembelajaran yang digunakan adalah model pembelajaran index

card match dan talking stick.

2. Hasil belajar siswa yang diukur adalah ranah kognitif Bloom (C1-C6)

melalui pre-test dan post-test dalam bentuk soal pilihan berganda.

3. Materi yang diajarkan adalah sistem indera manusia.

4. Subjek penelitian adalah siswa kelas XI IPA semester II SMA Negeri 6

Medan T.P. 2015/2016.

1.4. Rumusan Masalah

Adapun rumusan masalah dalam penelitian ini adalah:

1. Bagaimana hasil belajar siswa pada submateri sistem indera manusia

menggunakan model pembelajaran index card match di kelas XI IPA

SMA Negeri 6 Medan T.P. 2015/2016?

2. Bagaimana hasil belajar siswa pada submateri sistem indera manusia

menggunakan model pembelajaran talking stick di kelas XI IPA SMA

Negeri 6 Medan T.P. 2015/2016?

3. Bagaimana perbedaan hasil belajar siswa pada submateri sistem indera

manusia menggunakan model pembelajaran index card match dengan

(17)

1.5. Tujuan Penelitian

Tujuan dari pelaksanaan penelitian ini antara lain untuk:

1. Mengetahui hasil belajar siswa pada submateri sistem indera manusia

menggunakan model pembelajaran index card match di kelas XI IPA

SMA Negeri 6 Medan T.P. 2015/2016.

2. Mengetahui hasil belajar siswa pada submateri sistem indera manusia

menggunakan model pembelajaran talking stick di kelas XI IPA SMA

Negeri 6 Medan T.P. 2015/2016.

3. Mengetahui perbedaan hasil belajar siswa pada submateri sistem indera

manusia menggunakan model pembelajaran index card match dengan

talking stick di kelas XI IPA SMA Negeri 6 Medan T.P. 2015/2016.

1.6. Manfaat Penelitian

Manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah:

1. Bagi guru, dapat menjadi alternatif pilihan model pembelajaran untuk

meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran Biologi khususnya

pada submateri sistem indera manusia.

2. Bagi siswa, penelitian ini akan memberikan suasana pembelajaran yang

menyenangkan dan meningkatkan pemahaman siswa pada materi.

3. Bagi sekolah, penelitian ini akan memberi masukan dalam rangka

peningkatan kualitas pembelajaran Biologi di SMA.

4. Sebagai bahan perbandingan bagi peneliti lanjut yang ingin meneliti topik

yang sama.

1.7. Definisi Operasional

1. Model pembelajaran index card match (mencari pasangan kartu)

merupakan model pembelajaran yang melatih siswa berpikir cepat dalam

mempelajari atau mengingat suatu konsep melalui pencarian kartu soal

atau kartu jawaban. Dalam proses pencarian pasangan masing-masing

kartu, setiap siswa akan melakukan diskusi bersama pasangannya

sehingga siswa lebih mengerti dan paham pada materi tersebut. Model ini

(18)

6

memotivasi siswa dan mampu merangsang siswa untuk berpartisipasi

dalam proses pembelajaran.

2. Model pembelajaran talking stick (tongkat berbicara) merupakan salah

satu model yang dapat digunakan dalam model pembelajaran yang

mendorong peserta didik untuk mengemukakan pendapat yang diawali

dengan penjelasan guru mengenai materi pokok yang akan dipelajari dan

memberi kesempatan kepada siswa untuk membaca dan mempelajari

materi tersebut. Dengan bantuan tongkat, guru akan memberi pertanyaan

kepada siswa. Siswa yang menerima tongkat wajib menjawab pertanyaan

dari guru.

3. Hasil belajar merupakan sesuatu yang diperoleh berupa kesan, nilai,

pengertian, sikap, dan keterampilan yang mengakibatkan perubahan

(19)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan

Dari penelitian yang telah dilakukan dapat disimpulkan sebagai berikut:

1. Hasil belajar siswa kelas XI IPA SMA Negeri 6 Medan dengan

menggunakan model pembelajaran index card match pada submateri

sistem indera manusia diperoleh nilai rata-rata sebesar 77,02 dengan

standar deviasi 8,476.

2. Hasil belajar siswa kelas XI IPA SMA Negeri 6 Medan dengan

menggunakan model pembelajaran talking stick pada submateri sistem

indera manusia diperoleh nilai rata-rata sebesar 71,08 dengan standar

deviasi 8,406.

3. Ada perbedaan hasil belajar siswa yang diajar dengan menggunakan

model pembelajaran index card match dan talking stick pada submateri

sistem indera manusia di kelas XI IPA SMA Negeri 6 Medan.

5.2. Saran

Berdasarkan hasil dan kesimpulan dalam penelitian ini maka peneliti

mempunyai beberapa saran yaitu:

1. Bagi guru bidang studi biologi di SMA Negeri 6 Medan agar

menggunakan model pembelajaran index card match untuk meningkatkan

hasil belajar siswa khususnya pada submateri sistem indera manusia.

2. Bagi para peneliti selanjutnya yang ingin meneliti model pembelajaran

yang sama disarankan untuk melakukan penelitian pada lokasi dan materi

yang berbeda agar dapat dijadikan sebagai studi perbandingan bagi

(20)

54

DAFTAR PUSTAKA

Amin, M., (2009), Biologi SMA/MA Kelas XI, Penerbit Bailmu, Jakarta.

Andriani, S.D., Genjik, B., dan Syahrudin, H., (2014), Studi Komperatif Hasil Belajar Siswa dengan Menggunakan Model Talking Stick dan Picture and Picture pada Mata Pelajaran Ekonomi, Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran, 3 (10) : 1-8

Arifin, Z., (2009), Evaluasi Pembelajaran: Prinsip, Teknik, Prosedur, Penerbit PT Remaja Rosdakarya Offset, Bandung.

Arikunto, S., (2013a), Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan Edisi Kedua, Penerbit Bumi Aksara, Jakarta.

Arikunto, S., (2013b), Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik, Penerbit Rineka Cipta, Bandung.

Asri, B.W., Ansori, I., (2015), Peningkatan Kualitas Pembelajaran PKN Menggunakan Model Talking Stick dengan Media Audio-Visual, Joyful Learning Journal, 4 (2) : 68-77.

Bakhtiar, S., (2011), BSE Biologi untuk SMA dan MA Kelas XI, Penerbit Pusat Kurikulum dan Perbukuan Depdiknas, Jakarta.

Dimyati, dan Mudjiono, (2013), Belajar dan Pembelajaran, Penerbit Rineka Cipta, Jakarta.

Djamarah, S.B., (2010), Strategi Belajar Mengajar, Penerbit Rineka Cipta, Jakarta.

Ermiyanto, D.D., (2013), Meningkatkan Hasil Belajar Sejarah Siswa Kelas X E SMA Negeri 1 Kaliwungu Kabupaten Kendal Melalui Model Pembelajaran Talking Stick Tahun Pelajaran 2011/2012, Indonesian Journal of History Education, 2 (1) : 54-58.

Hake, R., (2003). Analizing Change/Gain Scores. http://wwww.physics.indiana.edu/~sdi/AnalyzingChange-Gain.pdf. (Diakses pada 1 September 2016)

Haryanto, (2011), Pengaruh Strategi Pembelajaran Aktif Card Sort dan Index Card Match Terhadap Prestasi Belajar Getaran Dan Gelombang. Jurnal PGRI, 2 (2) : 165-172.

(21)

Lisyaningrum, N., Susilaningsih, Octaria, D., (2015), Upaya Meningkatkan Kualitas Pembelajaran Aktif Tipe Index Card Match dengan Teknik Penghargaan (Reward), Jurnal Tata Arta UNS, 1 (2) : 271-284

Lubis, A.R., dan Manurung, B., (2010), Pengaruh Model dan Media Pembelajaran terhadap Hasil Belajar dan Retensi Siswa pada Pelajaran Biologi di SMP Swasta Muhammadiyah Serbelawan, Jurnal Pendidikan Biologi (Dikbio) Program Pascasarjana Universitas Negeri Medan, 1 (3) : 146-245.

Mustolikh, (2010), The Improvement of Students’ Understanding about Sociology Materials by Using Index Card Match Strategy, International Journal for Educational Studies, 2 (2) :222-228.

Pratiwi, D.A., Maryati, S., Srikini, Suharno, dan Bambang, (2007), Biologi SMA Jilid 2 untuk Kelas XI, Penerbit Erlangga, Jakarta.

Rachmawati, F., Urifah, N., dan Wijayati, A., (2009), BSE Biologi untuk SMA/MA Kelas XI Program IPA, Penerbit Pusat Perbukuan Depdiknas, Jakarta.

Rahmawati, A.D., Rosyidi, A., dan Probosari, R.M., (2011), Hasil Belajar Biologi Menggunakan Strategi Pembelajaran Aktif Index Card Match Ditinjau dari Motivasi, Jurnal Pendidikan Biologi, 3 (3): 27-40.

Sari, R.D., Wibowo, S.B., dan Murwani, J., (2015), Perbedaan Prestasi Belajar Akuntansi dengan Menggunakan Metode Pembelajaran Kooperatif Tipe Snowball Throwing dan Talking Stick pada Siswa Kelas XII IPS di SMA Negeri 1 Wungu, Jurnal Akuntansi dan Pendidikan, 4 (1): 73-81.

Sarinarulita., Nawawi, E., dan Ibrahim, A.R., (2014), Penerapan Model Pembelajaran Index Card Match untuk Meningkatkan Keaktifan dan Hasil Belajar Kimia Siswa Kelas X SMA, Jurnal Pendidikan Kimia, 1 (1) : 74-77

Shoimin, A., (2014), 68 Model Pembelajaran Inovatif dalam Kurikulum 2013, Penerbit Ar Ruz Media, Yogyakarta.

Silberman, M., (2009). Active Learning : 101 Cara Belajar Aktif. Penerbit Insan Madani, Yogyakarta.

Slameto, (2013), Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhi, Penerbit Rineka Cipta, Jakarta.

Sudjana, (2005), Metode Statistika, Penerbit Tarsito, Bandung.

(22)

56

Suwarno, (2009), BSE Panduan Belajar Biologi untuk SMA/MA Kelas XI, Penerbit Pusat Perbukuan Depdiknas, Jakarta.

Syamsuri, I., Suwono, H., Ibrohim, Sulisetijono, Sumberartha, I.W., Rahayu, S.E., (2007), Biologi untuk SMA Kelas XI Semester 2, Penerbit Erlangga, Jakarta.

Thoha, C., (2003), Teknik Evaluasi Pendidikan, Penerbit PT Raja Grafindo Persada, Jakarta.

Tim Srikandi Eksakta, (2007), Biologi Berbasis Pendidikan Karakter Bangsa untuk SMA/MA Kelas XI, Penerbit SEWU (Srikandi Empat Widya Utama), Bandung.

Trianto, (2011), Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progresif, Penerbit Prenada Media, Jakarta.

Gambar

Gambar 2.1. Struktur Mata Gambar 2.2. Struktur Telinga

Referensi

Dokumen terkait

Kita diberi kesempatan mengeluarkan sebagian dari bahan makanan kita untuk saudara-saudara kita yng berhak menerimanya lewat zakat fitrah. Di samping makna solidaritas yang

Penurunan hasil belajar siswa tersebut disebabkan oleh beberapa faktor. Salah satunya faktor yang menyebabkan penurunan hasil belajar yaitu efikasi diri. Karena

Hasil penelitian menunjukkan bahwa semakin tinggi kenaikan jumlah PEG 4000 pada basis salep Benzokain 2% menyebabkan peningkatan viskositas dan daya melekat salep, penurunan

Suatu obat dalam bentuk sediaan salep untuk dapat mencapai efektifitas yang maksimum, perlu dipelajari dengan baik mengenai struktur kulit dan formulasi sediaan antara lain

pendukung proses meliputi penyediaan air 22.500 kg per jam yang di peroleh dari air laut, penyediaan saturated steam sebesar 1.580,5446 kg per jam, yang diperoleh dari

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk meningkatkan pemahaman konsep tentang fotosintesis melalui penggunaan media audio visual pada siswa kelas V SD Negeri 1 Gerdu

Dalam penyelesaian relokasi PKL di kota Kediri peran Dinas Perindustrian, Perdagangan, Pertambangan dan Energi adalah fasilitator antara bidang Perdagangan dengan

Comments: This idea came to mind when looking to create 'simple features' data for some of the INSPIRE Application Schemas, which don't declare themselves as simple (in some