• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH TEKNIK BERCERITA BERPASANGAN TERHADAP KEMAMPUAN MENULIS CERPEN SISWA KELAS X SMA NEGERI 2 KISARAN TAHUN PEMBELAJARAN 2015/2016.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENGARUH TEKNIK BERCERITA BERPASANGAN TERHADAP KEMAMPUAN MENULIS CERPEN SISWA KELAS X SMA NEGERI 2 KISARAN TAHUN PEMBELAJARAN 2015/2016."

Copied!
20
0
0

Teks penuh

(1)

PENGARUH TEKNIK BERCERITA BERPASANGAN

TERHADAP KEMAMPUAN MENULIS CERPEN SISWA

KELAS X SMA NEGERI 2 KISARAN TAHUN

PEMBELAJARAN 2015/2016

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Oleh

LAILA DWI ANANDA PANE 2123311042

JURUSAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA FAKULTAS BAHASA DAN SENI

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN MEDAN

(2)
(3)
(4)
(5)
(6)

i

ABSTRAK

Laila Dwi Ananda Pane (NIM 2123311042), PENGARUH TEKNIK BERCERITA BERPASANGAN TERHADAP KEMAMPUAN MENULIS

CERPEN SISWA KELAS X SMA NEGERI 2 KISARAN TAHUN PELAJARAN 2015/2016)

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh teknik bercerita berpasangan terhadap kemampuan menulis cerpen siswa kelas X SMA Negeri 2 Kisaran Tahun Pembelajaran 2015/ 2016. Jenis penelitian ini adalah penelitian eksperimen. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas X SMA Negeri 2 Kisaran yang terdiri dari 1 kelas dengan jumlah siswa 42 orang. X-1 dijadikan kelas eksperimen dengan menggunakan teknik bercerita berpasangan sekaligus menjadi kelas kontrol dengan menggunakan model konvensional dengan jumlah siswa sebanyak 42 orang. Sehingga jumlah sampel dalam penelitian ini adalah 42 orang. Berdasarkan uji persyaratan data, baik dari uji pretes dan postes siswa pada kelas eksperimen dan kelas kontrol dinyatakan berdistribusi normal dan memiliki varian yang seragam (homogen). Sementara berdasarkan hasil analisis data penelitian, tampak adanya perbedaan hasil belajar yang signifikan antara kelas eksperimen dan kelas kontrol,

dimana rata-rata hasil belajar siswa pada kelas eksperimen sebesar 79,9 yang tergolong kategori baik, sedangkan hasil belajar siswa kelas kontrol hanya sebesar 51,9 yang tergolong kategori kurang. Adanya perbedaan hasil belajar siswa juga

terbukti melalui pengujian hipotesis dengan menggunakan table t pada taraf 5% dimana t0 yang diperoleh lebih besar dari ttabel yaitu 35,6 > 2,02 maka hipotesis nihil

(Ho)ditolak dan hipotesis alternatif (Ha) diterima. Hal ini membuktikan bahwa teknik bercerita berpasangan memiliki pengaruh dalam meningkatkan kemampuan menulis cerpen siswa kelas X SMA Negeri 2 Kisaran Tahun Pembelajaran 2015/2016.

(7)

ii

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kepada Allah SWT, yang telah melimpahkan rahmat dan

karunia-nya sehingga skripsi ini dapat diselesaikan. Skripsi ini merupakan karya

ilmiah yang harus diselesaikan sebagai syarat untuk memperoleh gelar Sarjana

Pendidikan di Fakultas Bahasa dan Seni, Unimed. Selain untuk persyaratan

akademis, karya ilmiah ini diharapkan dapat bermanfaat bagi perkembangan ilmu

pengetahuan.

Skripsi ini dapat diselasaikan berkat masukan dan bantuan dari berbagai

pihak. Oleh karena itu, dengan segala kerendahan hati pada kesempatan ini

penulis mengucapkan terima kasih kepada:

1. Prof. Dr. Syawal Gultom, M.Pd., Rektor Universitas Negeri Medan.

2. Dr. Isda Pramuniati, M.Hum., Dekan Fakultas Bahasa dan Seni Universitas

Negeri Medan, serta para Pembantu Dekan, Staf Pegawai, dan Administrasi.

3. Drs. Syamsul Arif, M.Pd., Ketua Jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia.

4. Fitriani Lubis, S.Pd., M.Pd Ketua Program Studi Pendidikan Bahasa

Indonesia

5. Prof. Dr. Khairil Ansari, M.Pd., Dosen Pembimbing Skripsi yang telah

membimbing penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.

6. Dr. Mutsyuhito Solin, M.Pd., Dosen Pembimbing Akademik.

7. Prof. Dr. Rosmawaty, M.Pd., Dosen Penguji.

8. Dr. Wisman Hadi, S.Pd., M.Hum., Dosen Penguji.

9. Syahruddin Lubis, S.Pd., M.M., Kepala Sekolah SMA Negeri 2 Kisaran

yang telah memberikan izin kepada penulis untuk melakukan penelitian.

10.Ayahanda M. Tondi Pane dan Ibunda tercinta Eliana Efendi. Serta Adinda

Aprilita Suhaila Pane, Fahmi Fahrezi Pane, Gerry Gerald Putra Pane dan

Sibungsu Zaskia Velika Yasmin Pane yang telah membantu penulis baik

(8)

iii

11.Sahabat-sahabat terbaik seperjuangan Ezi, Echa, Wisel, Lia, Loli dan yang

teristimewa Dian Suhendar serta semua pihak yang telah membantu penulis

dalam menyelesaikan skripsi ini yang tidak dapat disebutkan satu per satu.

Karya ilmiah ini mungkin belum mencapai hasil yang maksimal, untuk itu

saran dan masukan konstruktif dari pembaca sangat diharapkan. Sehingga Skripsi

ini bisa memberikan konstribusi terhadap Khasanah pengetahuan dan semoga

penelitian ini membantu terhadap kegiatan penelitian-penelitian relevan

selanjutnya.

Semoga semua dukungan, bantuan dan kemudahan-kemudahan yang

Bapak dan Ibu berikan menjadi amalan dan mendapat balasan yang setimpal dari

Allah SWT, amin.

Medan, Januari 2017

Penulis

Laila Dwi Ananda Pane

(9)

IV

BAB II LANDASAN TEORETIS, KERANGKA KONSEPTUAL DAN HIPOTESIS PENELITIAN ... 6

A. Landasan Teoretis ... 6

1. Teknik Bercerita Berpasangan ... 6

2. Kelebihan dan Kekurangan Teknik Bercerita Berpasangan . 8 3. Langkah-Langkah Teknik Bercerita Berpasangan ... 9

4. Kemampuan Menulis Cerita Pendek ... 11

a. Pengertian Kemampuan Menulis Cerpen ... 11

b. Pengertian Menulis Cerita Pendek ... 13

c. Ciri-Ciri Cerita Pendek ... 13

d. Unsur-Unsur Cerita Pendek ... 14

e. Hal-Hal yang Perlu Diperhatikan Dalam Menulis Cerita Pendek ... 21

5. Kemampuan Menulis Cerita Pendek ... 22

B. Kerangka Konseptual ... 24

(10)

V

BAB III METODE PENELITIAN ... 26

A. Lokasi dan Waktu Penelitian ... 26

B. Populasi dan Sampel ... 26

C. Definisi Operasional Penelitian ... 28

D. Metode Penelitian ... 29

E. Desain Penelitian ... 29

F. Instrumen Penelitian dan Teknik Pengambilan Data ... 30

G. Jalannya Eksperimen ... 35

H. Organisasi Pengelolaan Data ... 41

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 43

A. Hasil Penelitian ... 43

1. Kemampuan Menulis Cerpen Sebelum Menggunakan Teknik Bercerita Berpasangan ... 43

2. Kemampuan Menulis Cerpen Siswa Setelah Menggunakan Teknik Bercerita Berpasangan ... 49

3. Pengujian Hipotesis ... 54

1. Uji Normalitas ... 54

a. Uji Normalitas Hasil Kemampuan Menulis Cerpen Sebelum Mengggunakan Teknik Bercerita Berpasangan . 54 b. Uji Normalitas Hasil Kemampuan Menulis Cerpen Siswa Setelah Menggunakan Teknik Bercerita Berpasangan 56 2. Uji Homogenitas ... 59

3. Uji Hipotesis ... 59

4. Pembahasan Hasil Penelitian ... 61

a. Kemampuan Siswa Menulis Cerpen Sebelum Menggunakan Teknik Bercerita Berpasangan ... 61

b. Kemampuan Siswa Menulis Cerpen Setelah Menggunakan Teknik Bercerita Berpasangan ... 62

c. Pengaruh Penggunaan Media Pembelajaran Flashcard

(11)

VI

BAB V SIMPULAN DAN SARAN ... 66

A. Simpulan ... 66

B. Saran ... 67

C.

(12)

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Keterampilan berbahasa terbagi menjadi empat, yaitu menyimak,

berbicara, membaca dan menulis.Seiring dengan perkembangan ilmu pengetahuan

dan teknologi, keempat keterampilan tersebut memang berperan penting dalam

berbagai kesempatan.Salah satu ketempilan yang harus dikuasai siswa dan

merupakan tuntutan kurikulum adalah keterampilan menulis cerita pendek.

Standar Kompetensi menulis cerpen di SMA harus diajarkan di kelas X semester

2 dan di kelas XII semester 1 yaitu mengungkapkan pengalaman diri sendiri dan

orang lain dalam bentuk cerpen.

Kompetensi ini harus dicapai siswa peserta didik pada kelas X semester 2.

Keterampilan menulis cerpen ini sudah pernah dipelajari di kelas X semester 1

SMA Negeri 2 Kisaran. Hasil wawancara yang dilakukan penulis dengan salah

satu guru Bahasa Indonesia, yaitu siswa kurang mampu menulis cerpen, salah satu

kesulitan siswa adalah (1) sulit menentukan tema, (2) keterbatasan informasi yang

disebabkan kurangnya referensi, (3) adanya rasa malas atau bosan, (4)penguasaan

kaidah yang kurang baik, (5)kurangnya kosa kata yang dimiliki untuk

mengembangkan cerita dalam menulis cerpen. Hal ini terlihat dari nilai menulis

cerpen siswa yang belum mencapai Kriteria Ketuntasan Mininmal (KKM) pada

kompetensi dasar menulis cerpen.Begitupun hasil menulis cerpen siswa tidak

terlihat di majalah dinding sekolah, bahkan jarang melakukan pelatihan menulis

(13)

2

cerpen tingkat SMA. Selain itu, guru bahasa Indonesia yang ada di sekolah

tersebut juga membenarkan pernyataan tersebut. Padahal materi cerpen sudah

dipelajari di SMP meski dengan indicator yang berbeda.Banyak faktor yang

menyebabkan tidak tercapainya kompetensi menulis cerpen.Diduga, guru tidak

menerapkan model atau media yang bervariasi sehingga tidak menarik bagi siswa

.Hal ini terjadi karena adanya anggapan bahwa kemampuan menulis sastra

dianggap kurang penting dibandingkan dengan mata pelajaran yang lainnya.

Manusia diberikan kemampuan oleh Allah untuk mengembangkan dirinya,

mengenali kelebihan, dan menemukan potensi yang terdapat dalam dirinya.Semua

itu dapat terlaksana melalui pembelajaran dan pelatihan.Jadi intinya alasan yang

diungkapkan hanya sebuah alasan yang disengaja karena dibuat kemalasan

siswa.Ada hal-hal lain yang menimbulkan hal tersebut seperti, pemilihan teknik

pembelajaran guru yang kurang tepat. Masih menggunakan teknik ataupun

metode yang konvensional seperti ceramah, Ini yang menyebabkan siswa akan

terasa bosan selama proses pembelajaran. Tidak ada satupun yang baru yang

ditemukannya sehingga motivasi lebih lemah untuk menulis.Hal-hal tersebut

melatarbelakangi peneliti untuk menerapkan teknik baru yang akan mampu

meningkatkan kemampuan menulis cerpen siswa tersebut. Teknik yang dimaksud

adalah “Teknik Bercerita Berpasangan”.

Penelitian teknik ini akan dapat merangsang keinginan siswa untuk

menulis, siswa tidak akan merasa bahwa menulis itu merupakan suatu beban

(14)

3

bercerita terlebih dahulu, sehingga siswa tidak perlu merasa malu untuk

menuliskan ide ataupun imajinasinya.

B. Identifikasi Masalah

Masalah ini harus diidentifikasi agar lebih jelas dan spesifik masalah yang

teliti.Hal ini untuk mempermudah melaksanakan penelitian.Dari latar belakang

yang telah diuraikan di atas maka dapat diidentifikasi empat hal.

1. Kemampuan siswa dalam menulis cerpen masih rendah.

2. Siswa sulit mendapatkan inspirasi dalam menulis cerpen

3. Siswa sulit menentukan tema, penguasaan kaidah yang kurang baik

serta adanya rasa malas atau bosan.

4. Model pembelajaran yang digunakan guru kurang inovatif

C. Batasan Masalah

Hasil identifikasi di atas menunjukkan ada empat masalah yang terjadi di

dalam proses pembelajaran selama ini. Akan tetapi, masalah yang akan diteliti di

dalam penelitian ini adalah masalah butir ke-4 yaitu model pembelajaran yang

digunakan oleh guru kurang inovatif, sehingga pembelajaran yang dilakukan tidak

dapat membangkitkan semangat belajar siswa dan akhirnya hasil belajar siswapun

tidak tercapai secara optimal. Penulis memberikan solusi yang tepat untuk

menangani masalah tersebut, solusinya adalah guru dapat menggunakan

teknik-teknik pembelajaran yang menarik untuk membangkitkan semangat belajar siswa

(15)

4

D. Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian batasan masalah di atas, maka masalah penelitian ini

dapat dirumuskan sebagai berikut :

1. Bagaimanakah kemampuan hasilmenulis cerpen siswa kelas X

di SMA Negeri 2 Kisaran sebelum penerapan teknik bercerita

berpasangan?

2. Bagaimanakah kemampuan hasil menulis cerpensiswa kelas X

SMA Negeri 2 Kisaran sesudah penerapanteknik bercerita

berpasangan?

3. Bagaimanakah pengaruh teknik bercerita berpasangan terhadap

kemampuan menulis cerpen siswa kelas X SMA Negeri 2

Kisaran?

E. Tujuan Penelitian

Suatu kegiatan yang dilakukan tentunya memiliki tujuan, sama halnya

dengan penelitian ini. Adapun tujuan penelitian ini antara lain:

1. Untuk mendeskripsikan kemampuan menulis cerpen siswa

kelas X SMA Negeri 2 Kisaran sebelum diberi teknik bercerita

berpasangan.

2. Untuk mendeskripsikan kemampuan menulis cerpen siswa

kelas X SMA Negeri 2 Kisaran sesudah diberi teknik bercerita

(16)

5

3. Untuk mendeskripsikanbagaimana pengaruh teknik bercerita

berpasangan terhadap kemampuan menulis cerpen siswa kelas

X SMA Negeri 2 Kisaran.

F. Manfaat Penelitian

Sebuah penelitian diharapkan memiliki manfaat. Tentunya manfaat

tersebut dapat dirasakan peneliti atau pihak-pihak lain. Adapun manfaat penelitian

ini yaitu:

1. Sebagai sarana informasi bagi guru untuk mengetahui pengaruh

penggunaan teknik bercerita berpasangan dalam meningkatkan

kemampuan menulis cerpen siswa.

2. Sebagai masukan bagi guru, khususnya bagi guru Bahasa

Indonesia dalam pembelajaran menulis cerpen.

3. Sebagai bahan pertimbangan penelitian lanjutan dalam bidang

(17)

65

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

A. Simpulan

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penerapan teknik

bercertita berpasangan dalam meningkatkan kemampuan menulis cerpen.

Berdasarkan hasil penelitian yang telah diuraikan pada bab IV. Maka dapat

disimpulkan beberapa hal, sebagai berikut.

1. Kemampuan menulis cerpen siswa kelas X SMA Negeri 2 Kisaran

Tahun Pembelajaran 2015/2016 sebelum menerapkan teknik

bercerita berpasangan tergolong cukup dengan nilai tertinggi 70 dan

nilai terendah 43 dengan rata-rata 51,9 dan standar deviasi 4,21.

2. Kemampuan menulis cerpen siswa kelas X SMA Negeri 2 Kisaran

Tahun Pembelajaran 2015/2016 sesudah menerapkan teknik

bercerita berpasangan tergolong baik dengan nilai tertinggi 85 dan

nilai terendah 75 dengan rata-rata 79,9 dan standar deviasi 2,78.

3. Teknik bercerita berpasangan berpengaruh dalam meningkatkan

kemampuan menulis cerpen siswa kelas X SMA Negeri 2 Kisaran

Tahun Pembelajaran 2015/2016 yang dilihat dari uji hipotesis

(18)

66

B. SARAN

Berdasarkan kesimpulan di atas, maka sebagai tindak lanjut penelitian

ini perlu dikemukakan beberapa saran sebagai berikut.

1. Kemampuan siswa dalam menulis cerpen perlu ditingkatkan

lagi. Hal tersebut dapat dilakukan dengan menggunakan teknik

pembelajaran yang menarik dan efektif dari sebelumnya. Salah

satu teknik yang efektif dan menarik adalah teknik bercerita

berpasangan.

2. Keberhasilan teknik bercerita berpasangan tak luput dari

pemahaman yang baik oleh guru, baik dari segi persiapan,

palaksanaan, hingga evaluasi sehingga hal yang diharapkan

tercapai. Oleh karena itu, sangat dituntut pemahaman yang baik

oleh guru untuk menjalankan suatu teknik pembelajaran.

3. Bagi peneliti selanjutnya, disarankan agar tetap memperhatikan

perkembangan teknik-teknik pembelajaran yang lebih efektif,

inovatif dan menarik sehingga dapat lebih meningkatkan

(19)

67

DAFTAR PUSTAKA

Alwi, Hasan, dkk. 2001. Tata Bahasa Baku Indonesia. Jakarta :BalaiPustaka

Aminudin. 2009. Pandai Memahami dan Menulis Cerita Pendek. Bandung: PT Pribumi Mekar.

Arikunto, Suharsimi. 2006. Manajemen Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta

Barus. 2010. Pembinaan Kompetensi Menulis. Medan: USU Pres.

Dalman. 2012. Keterampilan Menulis. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada

Departemen Pendidikan Nasional. 2005. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka

Depdiknas. 2007. Kamus Besar Bahasa Indonesia Edisi Ketiga. Jakarta: Balai Pustaka

Harijanti, Suji. 2001. Jurnal Penelitian Oktodika. Pengembangan Model Pembelajaran

Menulis Cerpen Nomor 3

Kosasih, E. 2003.Ketatabahasaan dan Kesusastraan Bahasa Indonesia. Bandung: Yrama Widya

Lie, Anita. 2007. Coomperative Learning : Memperaktekkan Cooperative Learning di Ruang- Ruang Kelas Jakarta : Penerbit PT Gramedia Widiasarana Indonesia

Margono. 2010. Metodelogi Penelitian Pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta

Murlasih.Heni:2010. Strategi Pembelajaran Tipe Kepribadian dan Hasil Belajar Bahasa Indonesia Pada Siswa Menengah Pertama Makara. Sosial Humaniora Vol. 14, No. 9, Hal 67. Jakarta: Universitas Tarumanegara.

Nurgiantoro, Burhan. 1995. Teori Pengkajian Fiksi: Yogyakarta : Gadja Mada University Press

Nugroho, Donatus A. 2006. 24 Jam Jagoan Menulis Cerpen. Bandung : Penerbit Cinta

Purba, Antilan. 2009. Stilistika Sastra Indonesia Kaji Bahasa Karya Sastra. Medan: USU Perss

Subrata, Heru. 2004. Pembelajaran Komperatif Tipe Bercerita Berpasangan Yigyakarta : Universitas Gajah Mada (http://rumahmadina.com/blog-artikel- umum/pembelajaran-koomperatif-tipe-bercerita-berpasangan/.htw, diaknes 10 Maret 2010)

(20)

68

Sudjana, 2002. Metode Pengajaran. Bandung: Tarsito

Suroto, 1990. Apresiasi Sastra Indonesia. Jakarta Erlangga

Sugihastuti. 2002. Pintar Menulis Sastra. Jakarta : PT.Rieneka Cipta

Suryati. 2009. Pengaruh Teknik Menulis Berantai Terhadap Kemampuan Menulis Cerpen Siswa Kelas X SMA Negeri Pematang Siantar. Medan: Skripsi UNIMED

Syarifani, Zamakh. 2009. Menulis dan Menerbitkan Buku Fiksi dan Nonfiksi. Bandung : Angkasa

Tarigan, Hendry Guntur. 1986. Pengajaran Ejaan Bahasa Indonesia. Bandung: Angkasa

Tarigan, H. G 2005. Keterampilan Menulis Sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa. Bandung: Angkasa

Wiyanto, Asul. 2015. Kesusastraan Sekolah. Jakarta: Grasindo

Referensi

Dokumen terkait

Persepsi petani tentang kredibilitas penyuluh sebagai sumber informasi mengenai pengelolaan hutan rakyat diduga berhubungan dengan karakteristik petani yang meliputi

Dalam penelitian ini digunakan metode pembelajaran Group Investigation (GI) karena terdapat beberapa kelebihan, sesuai dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Ko ҫ ,

kebijakan hutang, antara lain : kepemilikan saham oleh manajer, kepemilikan. saham oleh institusi, penyebaran kepemilikan saham,

Analisis rasio keuangan terhadap Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) dapat menjadi tolok ukur menilai kemandiriran keuangan daerah dalam penyelenggaraan otonomi daerah

tinjuan bangunan Showroom mobil Honda sebagai wadah fisik yang dapat. menampung segala kegiatan (penjualan, promosi, informasi) dengan

Masalah gizi rentan terjadi pada semua kelompok umur, terutama       bayi dan anak yang sedang mengalami masa tumbuh kembang (Arisman, 2009).. Anak mulai memahami bahwa makanan yang  

Pra-Siklus ……….. Hasil Observasi Kegiatan Praktikum Guru Pra-Siklus………... Persentase Rata-rata Capaian KPS Peserta Didik Pra- Siklus………... Hasil Akhir Persentase

1. Triyono, M.Si., selaku dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Surakarta. Anton Agus Setyawan, SE, M.Si., selaku ketua Jurusan Manajemen