• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN THINK-TALK-WRITE (TTW) TERHADAP KEMAMPUAN MENGUBAH TEKS WAWANCARA MENJADI NARASI OLEH SISWA KELAS VII SMP SWASTA SINAR HUSNI MEDAN TAHUN PEMBELAJARAN 2016/2017.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN THINK-TALK-WRITE (TTW) TERHADAP KEMAMPUAN MENGUBAH TEKS WAWANCARA MENJADI NARASI OLEH SISWA KELAS VII SMP SWASTA SINAR HUSNI MEDAN TAHUN PEMBELAJARAN 2016/2017."

Copied!
24
0
0

Teks penuh

(1)

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN THINK-TALK-WRITE

(TTW) TERHADAP KEMAMPUAN MENGUBAH TEKS

WAWANCARA MENJADI NARASI OLEH SISWA

KELAS VII SMP SWASTA SINAR HUSNI

MEDAN TAHUN PEMBELAJARAN

2016/2017

SKRIPSI

Skripsi ini Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Oleh

HIKMATUL FADHILLA SHANDY

NIM 2123311034

JURUSAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA

FAKULTAS BAHASA DAN SENI

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

MEDAN

(2)
(3)
(4)
(5)
(6)

i

ABSTRAK

Hikmatul Fadhilla Shandy, NIM 2123311034, Pengaruh Model Pembelajaran Think-Talk-Write (TTW) Terhadap Kemampuan Mengubah Teks Wawancara Menjadi Narasi Oleh Siswa Kelas VII SMP Swasta Sinar Husni Medan Tahun Pembelajaran 2016/2017.

Masalah dalam penelitian ini adalah rendahnya kemampuan siswa dalam mengubah teks wawancara menjadi narasi. Oleh sebab itu, tujuan penelitian ini adalah meningkatkan kemampuan mengubah teks wawancara menjadi narasi menggunakan model pembelajaran Think-Talk-Write (TTW). Model pembelajaran Think-Talk-Write (TTW) memberikan kesempatan kepada siswa baik secara individu maupun kelompok dalam mengoptimalkan kemampuan berpikir, berdiskusi, dan menuliskan hasil diskusi dengan menggunakan bahasa mereka sendiri, serta membiasakan siswa berpikir dan berkomunikasi dengan teman, guru, bahkan dengan diri mereka sendiri. Sampel penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VII-1 SMP Swasta Sinar Husni Medan yang berjumlah 37 orang. Sampel penelitian tersebut diambil menggunakan teknik random sampling. Metode atau cara yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen dengan model One-Group Pre-test Post-test Design. Pre-test dilakukan untuk mengetahui kemampuan awal siswa dalam mengubah teks wawancara menjadi narasi sebelum menggunakan model pembelajaran Think-Talk-Write (TTW), yaitu memperoleh nilai rata-rata 61.62 tergolong ke dalam kategori cukup. Lalu post-test dilakukan untuk mengetahui kemampuan siswa setelah menggunakan model pembelajaran Think-Talk-Write (TTW), yaitu memperoleh nilai rata-rata 76,21 tergolong ke dalam kategori baik. Dari hasil pengujian hipotesis diperoleh yaitu 7.48 > 2.02, maka dapat membuktikan bahwa hipotesis alternatif ( diterima. Sehingga dapat disimpulkan model pembelajaran Think-Talk-Write (TTW) terbukti memberikan pengaruh yang signifikan terhadap kemampuan mengubah teks wawancara menjadi narasi pada siswa kelas VII SMP Swasta Sinar Husni Medan Tahun Pembelajaran 2016/2017.

(7)

ii

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan rahmat dan karunia-Nya sehingga Skripsi ini dapat diselesaikan dengan baik..

Skripsi ini berjudul “Pengaruh Model Pembelajaran Think-Talk-Write (TTW)

Terhadap Kemampuan Mengubah Teks Wawancara Menjadi Narasi Oleh Siswa Kelas VII SMP Swasta Sinar Husni Medan Tahun Pembelajaran 2016/2017.” Skripsi ini merupakan sebagian persyaratan untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan.

Dalam penyusunan Skripsi ini, banyak sudah dukungan dan bantuan yang didapatkan. Untuk itu, rasa hormat dan terima kasih disampaikan kepada:

1. Prof. Dr. Syawal Gultom, M.Pd., Rektor Universitas Negeri Medan. 2. Dr. Isda Pramuniati, M. Hum., Dekan Fakultas Bahasa dan Seni

Universitas Negeri Medan.

3. Drs. Syamsul Arief, M.Pd., Ketua Jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia dan Sekaligus Dosen Penguji I.

4. Fitriani Lubis, S.Pd., M.Pd., Ketua Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia.

5. Dra. Inayah Hanum, M.Pd., Dosen Pembimbing Skripsi. 6. Dra. Rosdiana Siregar, M.Pd., Dosen Pembimbing Akademik. 7. Drs. Sanggup Barus, M.Pd., Dosen Penguji II.

(8)

iii

9. Kepala Sekolah, seluruh Guru mata pelajaran khususnya Guru Bahasa Indonesia, Staf Tata Usaha, dan siswa kelas VII-1 SMP Swasta Sinar Husni Medan.

10.Teristimewa kepada Ayahanda tercinta Missiyadi dan Ibunda tercinta Rosmahanum serta Saudara terkasih abang Muhammad Luthfi Shandy berserta adik Nurul Aini Shandy.

11.Sahabat seperjuangan penulis, Yuliana Sari, Sendika Lestari, Evi Damaiani Harahap, Putie Mayang Sari, Suryati Fitri Yani, Alfi Syahrina, Saddam Hussein, Novita Sari Manurung, Risti Maharani, Rita Irmaya Sari, dan seluruh teman-teman Ekstensi A 2012.

12.Sahabat penulis selama PPL, Lulu Fajarwati, Rahmi Damayanti, Rizka Fahrina Daulay, Fahmi Khalehar, Panji Sapto Setyo, dan seluruh teman-teman PPL-T SMP Negeri 2 Perbaungan.

13.Seluruh pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu.

Penulis menyadari bahwa Skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan dan begitu banyak kesulitan yang dihadapi. Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun dari para pembaca demi perbaikan Skripsi ini. Semoga Skripsi ini bermanfaat bagi semua pihak.

Medan, September 2016 Penulis,

(9)

iv

DAFTAR ISI

ABSTRAK ... i

KATA PENGANTAR ... ii

DAFTAR ISI ... iv

DAFTAR TABEL ... vi

DAFTAR LAMPIRAN ... vii

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Identifikasi Masalah ... 5

C. Pembatasan Masalah ... 6

D. Rumusan Masalah ... 6

E. Tujuan Penelitian ... 7

F. Manfaat Penelitian ... 8

BAB II KAJIAN TEORETIS, KERANGKA KONSEPTUAN, DAN HIPOTESISI PENELITIAN ... 9

A. Kerangka Teoretis ... 9

1. Hakikat Model Pembelajaran Think-Talk-Write (TTW) ... 9

2. Hakikat Wawancara ... 13

3. Hakikat Narasi ... 15

4. Kemampuan Mengubah Teks Wawancara Menjadi Narasi ... 20

(10)

v

B. Kerangka Konseptual ... 28

C. Hipotesis Penelitian ... 29

BAB III METODOLOGI PENELITIAN ... 30

A. Lokasi dan Waktu Penelitian ... 30

B. Populasi dan Sampel ... 30

C. Metode Penelitian... 32

D. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional ... 32

E. Desain Penelitian ... 34

F. Instrumen Penelitian... 35

G. Jalannya Eksperimen ... 38

H. Teknik Analisis Data ... 40

I. Pengujian Persyaratan Analisis Data ... 42

1. Uji Normalitas ... 42

2. Uji Homogenitas ... 44

3. Pengujian Hipotesis ... 44

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 46

A. Hasil Penelitian ... 46

B. Pembahasan Hasil Penelitian ... 62

BAB V SIMPULAN DAN SARAN ... 65

A. Simpulan ... 65

B. Saran ... 66

(11)

vi

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Perbedaan Narasi Ekspositori dan Narasi Sugestif ... 20 Tabel 2.2 Perbedaan Kalimat Langsung dan Kalimat Tidak Langsung... 22 Tabel 3.1 Rincian Populasi Siswa Kelas VII SMP Swasta Sinar Husni Medan

Tahun Pembelajaran 2015/2016 ... 31 Tabel 3.2 Desain Eksperimen One-Group Pretest-Posttest Design ... 35 Tabel 3.3 Kriteria Penilaian Kemampuan Mengubah Teks Wawancara

Menjadi Narasi ... 36 Tabel 3.4 Rentang Nilai dan Kategori Penilaian ... 37 Tabel 3.5 Jalannya Eksperimen One-Group Pretest-Posttest Design ... 38 Tabel 4.1 Data Kemampuan Mengubah Teks Wawancara Menjadi Narasi Sebelum Penerapan Model Think-Talk-Write (TTW)... 46 Tabel 4.2 Identifikasi Kecenderungan Hasil Pre-test ... 48 Tabel 4.3 Distribusi Frekuensi Hasil Pre-test ... 48 Tabel 4.4 Data Kemampuan Mengubah Teks Wawancara Menjadi Narasi Setelah Penerapan Model Think-Talk-Write (TTW) ... 50 Tabel 4.5 Identifikasi Kecenderungan Hasil Post-test ... 52 Tabel 4.6 Distribusi Frekuensi Hasil Post-test ... 52 Tabel 4.7 Pengaruh Penggunaan Model Think-Talk-Write (TTW) Terhadap Teks Wawancara Menjadi Narasi Oleh Siswa Kelas VII SMP

(12)

vii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Silabus ... 69

Lampiran 2 RPP ... 71

Lampiran 3 Soal Pre-test ... 84

Lampiran 4 Soal Post-test ... 86

Lampiran 5 Lembar Kerja Siswa Pre-test ... 88

Lampiran 6 Lembar Kerja Siswa Post-test ... 91

Lampiran 7 Dokumentasi Foto... 94

Lampiran 8 Tabel Z Standart Normalitas... 96

Lampiran 9 Nilai Kritis Uji Liliefors ... 97

Lampiran 10 Tabel Distribusi f Homogenitas ... 98

(13)

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Menulis merupakan suatu keterampilan dalam berbahasa. Berdasarkan urutan perolehan keterampilan berbahasa, menulis merupakan keterampilan berbahasa yang terakhir setelah menyimak, berbicara, dan membaca. Kemampuan menulis tidak secara otomatis dapat dikuasai oleh siswa, melainkan harus melalui latihan dan praktek yang banyak dan teratur sehingga siswa akan lebih mudah berekspresi dalam kegiatan menulis. Salah satu bentuk keterampilan menulis adalah menarasikan teks wawancara. Menarasikan teks wawancara merupakan kegiatan menyampaikan informasi yang terdapat dalam teks wawancara secara tidak langsung kepada orang lain atau pembaca dengan mengubah kalimat langsung menjadi kalimat tidak langsung dalam bentuk cerita.

(14)

2

Namun, harapan tersebut tidak sesuai dengan kenyataan yang terjadi di lapangan. Berdasarkan penelitian yang dilakukan di SMP Negeri 6 Bukit Tinggi oleh Venny Jayanty, Wirsal Chan, Ellya Ratna (2012: 231) dalam jurnal menyatakan bahwa siswa cenderung mengalami kesulitan dalam menarasikan teks wawancara. Hal itu terlihat dari rendahnya tingkat penguasaan siswa terhadap menarasikan teks wawancara. Tingkat pencapaian siswa terhadap keterampilan menarasikan teks wawancara < 70% karena KKM (Kriteria Ketuntasan Minimal) yang ditetapkan adalah 70. Rendahnya keterampilan menarasikan teks wawancara siswa dikarenakan empat faktor berikut. Pertama, siswa tidak terlatih menarasikan teks wawancara. Kedua, siswa kurang memahami tujuan dan manfaat menarasikan teks wawancara. Ketiga, teknik pembelajaran yang diterapkan masih bersifat konvensional dan cenderung monoton. Keempat, guru belum menemukan dan memilih teknik pembelajaran yang tepat untuk meningkatkan keterampilan menarasikan teks wawancara siswa.

(15)

3

mengarang. Hal tersebut dibuktikan dengan hasil tes mengarang siswa yang menunjukkan bahwa sekitar 40% siswa mencapai target KKM 70, karangan siswa masih singkat (rata-rata ½ halaman), ide atau gagasan siswa kurang berkembang, kosakata yang digunakan sederhana dan terbatas, penggunaan kalimat dan organisasi tulisan masih kurang terarah, bahan yang dimiliki siswa untuk dikembangkan jadi tulisan sangat terbatas; kemampuan siswa menafsirkan fakta sebagai bahan tulisan sangat rendah; kemampuan siswa menuangkan gagasan atau pikiran ke dalam bentuk paragraf yang mempunyai kesatuan yang logis dan padu masih rendah.

Selain itu, faktor lain yang menyebabkan rendahnya kemampuan menulis siswa adalah strategi pembelajaran yang diterapkan oleh guru. Strategi pembelajaran yang digunakan guru cenderung didominasi metode ceramah, sistem belajar klasikal yang mengarah pada komunikasi satu arah, serta kurangnya hubungan komunikatif antara guru dan siswa serta siswa dengan siswa lainnya sehingga proses interaksi menjadi vakum dan lebih berorientasi pada hapalan materi pembelajaran.

(16)

4

mendapat nilai 70 atau lebih untuk catatan hasil teks wawancara dan baru 63% siswa yang mendapat nilai 70 atau lebih untuk karangan narasi. Meskipun demikian, jumlah siswa yang mencapai nilai KKM yang ditentukan baik untuk catatan hasil teks wawancara maupun karangan naratif belum mencapai indikator keberhasilan yang ditetapkan, yaitu 85% atau lebih dari jumlah seluruh siswa (32 orang) mencapai nilai KKM 70.

Adanya permasalahan tersebut, diperlukan suatu inovasi baru dalam pembelajaran di kelas. Guru harus mampu menciptakan suasana belajar yang dapat meningkatkan kemampuan menulis pada siswa, terutama kemampuan mengubah teks wawancara menjadi narasi. Guru dapat mengupayakannya dengan menggunakan model pembelajaran Think-Talk-Write (TTW) terhadap kemampuan mengubah teks wawancara menjadi narasi.

Model Pembelajaran Think-Talk-Write (TTW) ini salah satu model pembelajaran inovatif dengan menggunakan kelompok heterogen yang beranggota 3-5 siswa. Aktivitas berpikir (think) dapat dilihat dari proses membaca suatu teks tertentu dan kemudian membuat catatan kecil dari apa yang telah dibaca. Aktivitas talk terjadi pada saat siswa berinteraksi dan berkolaborasi dengan teman satu

(17)

5

siswa menuangkan ide dan gagasannya dari proses pembelajaran dalam sebuah tulisan dengan menggunakan bahasanya sendiri.

Berdasarkan uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa untuk memeroleh hasil belajar yang diharapkan, maka dibutuhkan suatu model pembelajaran yang memberikan pengalaman belajar bagi siswa untuk meningkatkan keterampilan berpikir kritis dan kreatif siswa dalam memecahkan masalah yang dihadapinya. Untuk itu, peneliti mencoba mengkaji “Pengaruh Model Pembelajaran

Think-Talk-Write (TTW) Terhadap Kemampuan Mengubah Teks Wawancara Menjadi Narasi Oleh Siswa Kelas VII SMP Swasta Sinar Husni Medan Tahun Pembelajaran 2016/2017”.

B. Identifikasi Masalah

Dalam melaksanakan penelitian, masalah yang akan diteliti harus diidentifikasi dengan jelas. Hal ini dilakukan agar arah pelaksanaan penelitian jelas. Berdasarkan latar belakang yang telah dipaparkan, ditemukan beberapa masalah sebagai berikut.

1. Siswa tidak terlatih menarasikan teks wawancara.

2. Strategi pembelajaran yang digunakan guru cenderung didominasi metode ceramah, sistem belajar klasikal yang mengarah pada komunikasi satu arah. 3. Motivasi dan kemampuan menulis siswa masih sangat rendah.

(18)

6

penggunaan kalimat dan organisasi tulisan masih kurang terarah, bahan yang dimiliki siswa untuk dikembangkan jadi tulisan sangat terbatas.

5. Kemampuan siswa menuangkan gagasan atau pikiran ke dalam bentuk paragraf yang mempunyai kesatuan yang logis dan padu masih rendah.

C. Pembatasan Masalah

Melihat luasnya cakupan masalah yang diidentifikasi, maka penulis membatasi masalah yang diteliti agar penelitian ini mencapai sasarannya. Maka yang hanya menjadi batasan dalam penelitian ini adalah pada poin kedua dalam identifikasi masalah, yaitu strategi pembelajaran yang digunakan guru cenderung didominasi oleh metode ceramah, sistem belajar klasikal yang mengarah pada komunikasi satu arah. Oleh karena itu, penulis menawarkan penggunaan model pembelajaran Think-Talk-Write (TTW). Secara teoretis, model pembelajaran ini mampu mengembangkan keterampilan berpikir kritis dan kreatif siswa, dan dapat melatih siswa menuangkan ide dan gagasannya dari proses pembelajaran dalam sebuah tulisan dengan menggunakan bahasanya sendiri.

D. Rumusan Masalah

(19)

7

1. Bagaimana kemampuan mengubah teks wawancara menjadi narasi oleh siswa kelas VII SMP Swasta Sinar Husni Medan tahun pembelajaran 2016/2017 sebelum penerapan model pembelajaran Think-Talk-Write (TTW)?

2. Bagaimana kemampuan mengubah teks wawancara menjadi narasi oleh siswa kelas VII SMP Swasta Sinar Husni Medan tahun pembelajaran 2016/2017 setelah penerapan model pembelajaran Think-Talk-Write (TTW)?

3. Apakah ada pengaruh model pembelajaran Think-Talk-Write (TTW) terhadap kemampuan mengubah teks wawancara menjadi narasi oleh siswa kelas VII SMP Swasta Sinar Husni Medan tahun pembelajaran 2016/2017?

E. Tujuan Penelitian

Setiap kegiatan yang akan dilaksanakan selalu mempunyai tujuan tertentu. Dengan adanya tujuan tersebut, maka kegiatan yang akan dilaksanakan akan terarah secara efektif dan efisien. Adapun tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut.

1. Untuk mengetahui kemampuan mengubah teks wawancara menjadi narasi oleh siswa kelas VII SMP Swasta Sinar Husni Medan tahun pembelajaran 2016/2017 sebelum penerapan model pembelajaran Think-Talk-Write (TTW). 2. Untuk mengetahui kemampuan mengubah teks wawancara menjadi narasi

oleh siswa kelas VII SMP Swasta Sinar Husni Medan tahun pembelajaran 2016/2017 setelah penerapan model pembelajaran Think-Talk-Write (TTW). 3. Untuk mengetahui apakah ada pengaruh model pembelajaran

(20)

8

oleh siswa kelas VII SMP Swasta Sinar Husni Medan tahun pembelajaran 2016/2017.

F. Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberi manfaat teoretis dan praktis. 1. Manfaat Teoretis

a. Sebagai pengetahuan baru, khususnya mengenai kemampuan mengubah teks wawancara menjadi narasi dengan menggunakan model pembelajaran Think-Talk-Write (TTW).

b. Sumbangan pengetahuan dalam penggunaan model pembelajaran Think-Talk-Write (TTW) pada mata pelajaran Bahasa Indonesia.

2. Manfaat Praktis

a. Sebagai bahan masukan bagi guru bidang studi Bahasa Indonesia dalam mengajar nantinya untuk memperbaiki metodologi pengajaran Bahasa Indonesia, khususnya pengajaran dalam mengubah teks wawancara menjadi narasi sehingga proses pembelajaran dapat berlangsung dengan lancar, terarah, dan tetap terkondisi.

(21)

65

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

A. Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah diuraikan pada bab terdahulu, maka dapat disimpulkan hal-hal sebagai berikut.

1. Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa kemampuan mengubah teks wawancara menjadi narasi oleh siswa kelas VII SMP Swasta Sinar Husni Medan Tahun Pembelajaran 2016/2017 sebelum menggunakan model pembelajaran Think-Talk-Write (TTW) nilai tertinggi 75 dan nilai terendah 50, dengan nilai rata-rata 61.62, standar deviasi 7.44 dan berada pada kategori cukup.

2. Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa kemampuan mengubah teks wawancara menjadi narasi oleh siswa kelas VII SMP Swasta Sinar Husni Medan Tahun Pembelajaran 2016/2017 dengan menggunakan model pembelajaran Think-Talk-Write (TTW) nilai tertinggi 90 dan nilai terendah 60, dengan nilai rata-rata 76.21, standar deviasi 9.03 dan berada pada kategori baik.

(22)

66

B. Saran

Berdasarkan simpulan di atas, maka sebagai tindak lanjut dari penelitian ini dikemukakan saran-saran sebagai berikut.

1. Kemampuan mengubah teks wawancara menjadi narasi dengan menggunakan model pembelajaran Think-Talk-Write (TTW) sudah baik, namun perlu ditingkatkan lagi. Hal ini bisa saja dilakukan dengan memberikan latihan yang maksimal kepada siswa.

2. Sebaiknya guru bidang studi Bahasa Indonesia yang mengajar di lokasi penelitian meningkatkan perhatiannya terhadap kemampuan siswa dalam mengubah teks wawancara menjadi narasi termasuk dalam hal penggunaan metode pembelajaran yang digunakan.

(23)

67

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharsimi. 2013. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta.

Arnita. 2013. Pengantar Statistika. Bandung: Citapustaka Media Perintis. Depdiknas. 2007. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka. Ishwara, Luwi. 2011. Jurnalisme Dasar. Jakarta: Penerbit Buku Kompas (PBK). Ismawati, Esti. 2012. Metode Penelitian: Pendidikan Bahasa dan Sastra.

Yogyakarta: Penerbit Ombak.

Istarani dan Muhammad Ridwan. 2014. 50 Tipe Pembelajaran Kooperatif. Medan: CV. Media Persada.

Jayanty, Venny, dkk. 2012. Peningkatan Menarasikan Teks Wawancara Dengan Teknik Pemodelan Siswa Kelas VII.4 SMPN 6 Bukit Tinggi. Padang: Universitas Negeri Padang.

Keraf, Gorys. 2010. Argumentasi dan Narasi. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama.

Nurgiyantoro, Burhan. 2010. Penilaian Pembelajaran Bahasa Berbasis Kompetensi. Yogyakarta: BPFE-YOGYAKARTA.

Nurhadi, dkk. 2007. Bahasa Indonesia Untuk SMP Kelas VII. Malang: Erlangga. Nursisto. 2000. Penuntun Mengarang. Yogyakarta: Adicita Karya Nusa.

Nur Sofia, Cucu Aryani, dkk. 2012. Bahasa Indonesia Berbasis Pendidikan Karakter Bangsa Untuk SMP/MTs Kelas VII. Bandung: Yrama Widya.

Riantika, Amalia. 2014. Upaya Meningkatkan Keterampilan Mengubah Teks Wawancara Menjadi Narasi Menggunakan Strategi Collaborative Writing Pada Siswa Kelas VII SMP Negeri 2 Ngemplak. Yogyakarta: Universitas Negeri Yogyakarta.

Rusman. 2011. Model-model Pembelajaran. Jakarta: Rajawali Pers.

(24)

68

Shoimin, Aris. 2014. 68 Model Pembelajaran Inovatif Dalam Kurikulum 2013. Yogyakarta: Ar-Ruzz Media.

Suciana, Meilina Indra. 2010. Peningkatan Kemampuan Mengubah Teks Wawancara Menjadi Narasi Melalui Pendekatan Paikem Pada Siswa Kelas VII-G SMP Negeri 12 Semarang. Semarang: Universitas Negeri Semarang.

Sudjana. 2009. Metode Statistika. Bandung: Tarsito.

Sudjono, Anas. 2012. Pengantar Statistik Pendidikan. Jakarta: Rajawali Pers. Sugiono. 2012. Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif,

dan R & D. Bandung: Alfabeta.

Suharma, dkk. 2010. Bahasa dan Sastra Indonesia 1 Kelas VII SMP. Bogor: Yudhistira.

Sulistyo, Santoso Budi, dkk. 2011. Peningkatan Kompetensi Mengubah Hasil Wawancara Menjadi Karangan Naratif Melalui Curah Gagasan Dengan Pola Kooperatif Dua-Dua-Empat. Jakarta: Jurnal PTK DBE3 (Vol. Khusus No. 1).

Referensi

Dokumen terkait

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mempelajari rendemen dan komposisi proksimat (air, abu, protein, dan lemak) daging belut segar dan setelah proses penggorengan juga

BOGOR 2012.. Dengan ini saya menyatakan bahwa disertasi Analisis Perubahan Tutupan Lahan, Struktur Genetik, dan Kandungan Biomassa Karbon Pinus merkusii Jungh et de Vriese strain

“PERANAN GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM PROSES PEMBINAAN AKHLAK SISWA SMP MUHAMMADIYAH 8 SURAKARTA TAHUN AJARAN 2009/2010”.

[r]

Awalnya pada pertama kali peluncuran Flexi Combo tahun 2004, layanan Flexi Combo diperkenalkan kepada pengguna Flexi dengan mengharuskan pengguna layanan Flexi Combo datang

Tujuan penelitian ini adalah mengembangkan cara evaluasi kandungan nutrien pada tepung ikan dengan jaringan syaraf tiruan (JST) menggunakan data absorbsi near infrared. Tujuan

( library research ) yang menggunakan pendekatan yang bersifat kualitatif. Penelitian ini khususnya membahas tentang kebijakan fiskal dalam perekonomian Islam di masa

Dari data penelitian di atas maka kedepannya infeksi ini akan menjadi masalah utama di bidang obstetri dan gynecology karena angka kematian yang disebabkan oleh infeksi sangat