• Tidak ada hasil yang ditemukan

Kumpulan PTK Bahasa Inggris Gratis skripsi1-5

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Kumpulan PTK Bahasa Inggris Gratis skripsi1-5"

Copied!
34
0
0

Teks penuh

(1)

BAB I PENDAHULUAN

I.1 Latar Belakang

Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945

mengamanatkan pemerintah untuk mengusahakan dan menyelenggarakan satu sistem pendidikan nasional yang meningkatkan keimanan dan ketakwaan

kepada Tuhan Yang Maha Esa serta akhlak mulia dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa yang selanjutnya diatur dengan undang-undang.

Menurut undang-undang nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem

Pendidikan Nasional, Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat

dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu,

cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab.

Sekolah Dasar (SD) merupakan salah satu jenjang pendidikan yang sangat penting dan mendasar dalam sistem pendidikan nasional. Menurut Peraturan Pemerintah nomor 23 tahun 2006 tentang Standar Kompetensi

Lulusan, salah satu tujuan yang ingin dicapai dalam pembelajaran di SD adalah mengembangkan logika, kemampuan berpikir dan analisis peserta

(2)

ilmu pengetahuan alam, ilmu pengetahuan sosial, keterampilan/kejuruan, dan muatan lokal yang relevan.

Peserta didik di SD berada pada rentangan usia dini yang masih melihat segala sesuatu sebagai satu keutuhan (holistik) sehingga pembelajarannya masih bergantung kepada objek-objek konkrit dan pengalaman yang

dialaminya. Oleh karena itu diperlukan model pembelajaran tematik yang merupakan pembelajaran terpadu yang menggunakan tema untuk mengaitkan

beberapa mata pelajaran sehingga dapat memberikan pengalaman bermakna kepada peserta didik (Depdiknas, 2006).

Karakteristik dalam model pembelajaran tematik adalah berpusat pada

siswa, memberikan pengalaman langsung, menyajikan konsep dari berbagai matapelajaran, bersifat fleksibel, hasil pembelajaran sesuai dengan minat dan

kebutuhan siswa, menggunakan prinsip belajar sambil bermain dan menyenangkan.

Tuntutan kurikulum berbasis kompetensi untuk pengajaran bahasa

Inggris diharapkan siswa sekolah dasar sudah mempunyai kosa kata yang mendasar. Sebagai standar kompetensi yang harus dikuasai murid dalam

pengajaran bahasa Inggris maka penguasaan perbendaharaan kosa kata menjadi sangat penting (Depdiknas, 2006).

Untuk mengajarkan kosa kata bahasa Inggris, biasanya guru mengalami

(3)

Penggunaan lagu-lagu bahasa Inggris dalam pengajaran kosa kata di anggap sebagai suatu pemecahan masalah kosa kata. Hal ini karena dengan

mendengarkan cara pengucapan kata langsung dari lagu maka murid akan terbiasa dengan berbagai kosa kata bahasa Inggris yang ada.

Berdasarkan dari kenyataan di atas, maka penulis tertarik untuk

melakukan penelitian tindakan kelas dengan permasalahan: kurangnya perbendaharaan kosa kata siswa dalam pembelajaran bahasa Inggris.

I.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, maka rumusan masalah dalam penelitian tindakan kelas ini adalah : Apakah penggunaan lagu-lagu dapat

meningkatkan perbendaharaan kosa kata bahasa Inggris pada siswa kelas IV SDN Tanjung Selor kecamatan Daha Barat”

I.3 Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan penelitian tindakan

yang dilakukan adalah : meningkatkan perbendaharaan kosa kata siswa dalam pembelajaran bahasa Inggris dengan menggunakan lagu-lagu pada siswa kelas

IV SDN Tanjung Selor kecamatan Daha Barat.

I.4 Manfaat Penelitian

Penelitian tindakan kelas yang akan dilakukan ini diharapkan dapat

(4)

1. Penulis

Penelitian tindakan kelas ini diharapkan dapat berfungsi sebagai sarana

refleksi diri guna perbaikan proses pembelajaran yang selama ini dilakukan untuk meningkatkan mutu pengajaran yang akan datang.

2. Bagi Guru

Penelitian tindakan kelas ini diharapkan dapat membuat guru lebih mengetahui kekuatan dan kelemahan berbagai metode mengajar dengan

menggunakan lagu sehingga dapat memilih metode yang tepat dalam upaya memperbaiki dan memudahkan mengajar materi kosa kata bahasa Inggris.

3. Bagi Siswa

Hasil penelitian ini akan sangat bermanfaat bagi siswa yang untuk

mengatasi kesulitan dalam meningkatkan kosa kata bahasa Inggris. 4. Bagi Sekolah

Hasil penelitian ini akan memberikan sumbangan yang baik bagi sekolah

(5)

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

2.1. Hakikat Belajar

Pengertian belajar sudah banyak dikemukakan oleh para ahli di bidang

pendidikan. Diantaranya Slameto (1995) mendefinisikan belajar ialah suatu proses usaha yang dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah

laku yang baru secara keseluruhan sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan lingkungan.

Skinner (Dimyati, 1994) berpandangan bahwa belajar adalah suatu

perilaku, pada saat orang belajar maka responsnya menjadi lebih baik. Sebaliknya bila ia tidak belajar maka responsnya menurun. Sedangkan Sudjana (1995)

menyatakan bahwa belajar adalah proses yang aktif. Belajar adalah proses mereaksi terhadap semua situasi yang ada di sekitar individu. Belajar adalah proses yang diarahkan kepada tujuan proses berbuat melalui pengalaman. Belajar

adalah proses melihat, mengamati, memahami sesuatu.

Menurut Burton (Usman & Setiawati, 1993), belajar dapat diartikan

sebagai perubahan tingkah laku pada diri individu berkat adanya interaksi antara individu dengan individu dan individu dengan lingkungannya. Perubahan di sini diartikan bahwa seseorang yang telah mengalami proses belajar akan mengalami

(6)

Dari pengertian diatas, dapat ditarik kesimpulan bahwa belajar adalah suatu proses perubahan tingkah laku atau kecakapan manusia.

2.2. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Hasil Belajar Bahasa

Belajar bahasa akan berhasil bila proses belajar mengajar melibatkan intelektual siswa secara optimal. Proses belajar mengajar menjadi optimal bila

faktor yang mempengaruhinya dikelola sebaik-baiknya. Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi terjadinya proses mengajar dan belajar bahasa menurut Hudoyo (1988) adalah: peserta didik, pengajar dan sarana prasarana.

Kegagalan atau keberhasilan belajar sangat tergantung kepada peserta didik. Misalnya saja tentang bagaimana kemampuan dan kesiapan peserta didik

untuk mengikuti kegiatan belajar mengajar bahasa, bagaimana sikap dan minatnya terhadap bahasa Inggris serta bagaimana kondisi fisiologi dan psikologis dari peserta didik.

Pengajar melaksanakan kegiatan mengajar sehingga proses belajar dapat berlangsung efektif. Kemampuan pengajar dalam menyampaikan bahasa

Inggris dan sekaligus menguasai materi yang akan diajarkan sangat mempengaruhi keberhasilan proses belajar mengajar. Kepribadian, pengalaman dan motivasi pengajar dalam mengajar bahasa Inggris berpengaruh terhadap

efektifitas belajar.

Prasarana yang “mapan” seperti ruangan yang sejuk dengan tempat

(7)

seperti majalah tentang pengajaran bahasa Inggris, laboratorium bahasa Inggris dan lain-lainnya akan meningkatkan kualitas dari peserta didik.

Dari uraian di atas, jelas bahwa peserta didik, pengajar dan sarana prasarana merupakan tiga faktor yang sangat mempengaruhi prestasi belajar bahasa Inggris di sekolah. Karena itu, ketiga faktor ini harus dikelola dengan baik.

2.3. Pengajaran Bahasa Inggris di Sekolah Dasar

Bahasa Inggris sebagai salah satu ilmu dasar dewasa ini telah berkembang amat pesat, baik materi maupun kegunaannya. Dengan demikian

maka setiap upaya penyusunan kembali atau penyempurnaan kurikulum bahasa Inggris sekolah perlu selalu mempertimbangkan perkembangan-perkembangan

tersebut, pengalaman masa lalu serta masa depan.

Pendidikan di Sekolah Dasar merupakan penggalan dari pendidikan dasar yang dapat dikatakan sebagai pendidikan formal pertama yang terutama.

dikatakan pertama karena di Sekolah Dasar lah pertama-tama anak menerima pendidikan formal secara berencana dan dikatakan terutama, karena pendidikan

dasar inilah yang menjadi dasar untuk kehidupan anak selanjutnya, baik bagi yang akan segera mencari nafkah maupun yang akan melanjutkan pelajarannya ke jenjang yang lebih tinggi.

Pemberian pengetahuan dan keterampilan dasar yang dapat diberikan di Sekolah Dasar kepada anak-anak ialah semua pengetahuan dan keterampilan

(8)

pendidikan ini diberikan dalam bahasa Inggris permulaan dengan tujuan agar anak mengenal perbendaharaan kosa kata bahasa Inggris (Marzuq, 2005).

2.4. Prinsip-Prinsip Belajar Bahasa Inggris di Sekolah Dasar

Pada umumnya terdapat prinsip-prinsip dasar dari teori belajar yang sering dipraktekkan oleh guru-guru yang berhasil. Menurut Tapilouw (Usman

& Setiawaty, 1991:4-6) mengemukakan bahwa prinsip-prinsip dalam belajar adalah seperti tertera di bawah ini:

a. Kesiapan belajar

Guru perlu memahami bahwa terdapat perbedaan kecepatan diantara siswa –siswa di kelas, demikian pula perbedaan dengan gaya-gaya khas

siswa. Oleh karena itu, kesiapan belajar dengan berbagai perbedaan diantara siswa perlu menjadi masukan bagi guru dalam kegiatan belajar mengajar. Guru perlu mendorong dan memotivasi siswa untuk belajar

dengan sebaik-baiknya. Kemudian guru berusaha untuk melengkapi kesiapan siswa dengan berbagai pengalaman yang efektif.

b. Penyelidikan dan penemuan

Menemukan sendiri aturan-aturan dalam pembelajaran bahasa Inggris merupakan suatu aspek yang perlu dikembangkan oleh guru dalam

kegiatan belajar mengajar. Terkadang usaha menyelidiki dan menemukan sendiri pola dan hubungan dari materi yang dipelajari merupakan kesulitan

(9)

c. Penekanan pada struktur bahasa

Pada saat guru mengajar suatu pokok bahasan diperlukan penekanan

pada struktur bahasa Inggris serta hubungan antara pokok bahasan itu dengan pokok bahasan lain.

d. Berlatih secara berskala dan teratur

Latihan secara berskala dan bersifat rasional merupakan kegiatan penting bagi siswa untuk mengerti, memahami, menggunakan,

menyimpulkan, menilai dan mengambil manfaat dari pokok bahasan bahasa Inggris yang dipelajarinya.

2.5. Sumber-Sumber Belajar

Sumber belajar yang dapat kita gali dan dapat dimanfaatkan berdasarkan kurikulum 1994 adalah sebagai berikut:

a. Buku-buku pelajaran yang diwajibkan (buku teks)

Buku teks adalah buku yang diolah dan di susun oleh para pakar dalam bidangnya. Buku ini telah disahkan pemakaiannya oleh Direktur Jenderal

Pendidikan Dasar dan Menengah.

Buku teks ini tentu saja menjadi sumber utama dalam kegiatan belajar mengajar. Tetapi ada sebagian materi yang tidak sesuai dengan tuntutan

kurikulum yang berlaku, akibatnya buku ini bukan lagi sebagai sumber belajar utama melainkan hanya sebagian saja yang diambil dan yang sesuai dengan

tuntutan.

(10)

banyak yang belum mendapat pengesahan dari Direktur Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah.

b. Media cetak

Media cetak seperti surat kabar, majalah dan tabloid dapat dijadikan sumber belajar yang besifat up to date. Tentu saja materi-materi yang ada dalam media

cetak tersebut harus seusai dengan ketentuan kurikulum

Kelebihan media ini sumber belajarnya dapat kita ambil setiap hari. Sumber

belajar tidak terulang-ulang, bahkan mampu menambah wawasan bagi pemakai media cetak ini.

c. Media elektronik

Sumber belajar yang dapat diambil dari media elektronik ini adalah siaran radio, kaset, siaran televisi dan kaset video. Siaran radio dan televisi ini tentu

saja harus sesuai dengan materi-materi yang dapat menunjang kegiatan belajar mengajar. Sedangkan kaset harus dirancang dan diolah materinya untuk media pembelajaran yang pada akhirnya dapat dijadikan sebagai sumber belajar.

d. Lingkungan

Bagi guru yang kreatif dan inovatif, lingkungan dapat menjadi sumber belajar,

sumber belajar dari lingkungan ini dapat diambil dari keadaan alam, kemasyarakatan, dan budaya-budaya yang berlangsung di masyarakat.

Fenomena alam menjadi sumber belajar yang mengasyikkan, karena anak kita

(11)

Demikian pula halnya dengan kehidupan di masyarakat, anak kita ajak bergelut dan bergaul di masyarakat. Mereka merasakan bagaimana kehidupan

yang sesungguhnya, baik dari kehidupan sosialnya maupun kebudayaannya serta nilai-nilai yang terkandung di dalamnya.

e. Narasumber

Narasumber adalah seseorang atau tokoh yang dapat dijadikan sebagai sumber belajar. Dari tokoh inilah kita dapat menggali ilmu yang sedang kita pelajari di

kelas. Dari tokoh ini pula kita dapat mengetahui sesuatu yang belum kita ketahui menjadi tahu.

Tokoh ini harus ahli dalam bidang yang sedang kita pelajari di sekolah.

Misalnya kita sedang mempelajari tentang hukum, maka sebagai narasumbernya adalah orang yang ahli hukum. Apabila kita ingin mengetahui

tentang mengolah koperasi, maka orang yang ahli koperasilah yang dapat kita jadikan narasumber.

Bahkan guru yang sedang mengajar di kelas juga sebagai narasumber. Dengan

demikian orang dapat memberikan atau menjelaskan sesuatu yang diperlukan oleh orang lain dapat dikatakan sebagai narasumber, yang pada akhirnya

bermuara sebagai sumber belajar. f. Pengalaman dan minat anak

Kemampuan anak dalam menyampaikan pengalaman yang pernah dialami

(12)

Guru dapat mengangkat pengalaman dan minat ini kepada anak lainnya pada waktu kegiatan belajar mengajar. Pengalaman dan minat yang kita angkat

harus ada kesesuaian dengan materi yang akan kita bicarakan.

Apabila tidak ada kaitannya dengan bahan yang kita ajarkan, maka terjadilah penyimpangan terhadap materi yang akan kita ajarkan. Sebaliknya, apabila

pengalaman dan minat yang kita angkat dalam KBM sesuai dengan materi yang kita bicarakan akan menambah dan meningkatkan pengetahuan dan

wawasan anak. g. Hasil karya siswa

Hasil karya yang dibuat oleh para siswa dapat kita jadikan sebagai sumber

belajar. Hasil karya ini dapat disajikan langsung oleh siswa di hadapan teman-temannya, atau melalui penayangan di majalah dinding yang ada di sekolah.

Karya-karya siswa yang dapat dijadikan sumber belajar ini tentu saja setelah melalui penilaian dari guru, baik dari segi materi maupun nilai-nilai kehidupan.

2.6. Pembelajaran Penggunaan Lagu-Lagu a. Fungsi Lagu

Menurut Lisnawati (2004), fungsi nyanyian lagu anak-anak adalah

suatu perwujudan bentuk gagasan atau pesan yang memiliki daya menggerakkan hati, berwawasan citarasa keindahan (estetika) yang

(13)

Kekuatan musik pada fungsi di atas dapat dimanfaatkan dalam pendidikan untuk mempengaruhi tingkah laku peserta didik. Melalui musik

kita dapat membantu anak mengembangkan aspek intelegensi (daya piker, imajinasi), emosi sosial dan psikomotorik.

Melalui nyanyian yang sesuai, anak dapat berbuat kreatif seperti:

1) Mengembangkan daya pikir 2) Menyalurkan emosi

3) Mengembangkan daya social

4) Melatih dan mengkoordinasikan gerak tubuh (psikomotorik)

b. Unsur Pokok Musik

Musik adalah paduan keseimbangan tiga unsure pokoknya, yakni irama, melodi dan harmoni (Lisnawati, 2004).

1) Irama adalah denyut jantung musik yang memberikan rasa hidup pada

musik

2) Melodi adalah jiwa musik yang menyimpan daya kekuatan serta dapat

menggerakkan pikiran dan perasaan.

3) Harmoni adalah kerangka komposisi yang menopang melodi serta memberikan sifat dan waktu tertentu pada musik.

c. Kemampuan Dasar

Menurut Lisnawati (2004) ada tiga kemampuan dasar yang dapat ditumbuhkembangkan dalam pendidikan melalui pemanfaatan musik atau

(14)

1) Kemampuan mendengar

Penyampaian materi pelajaran dengan menggunakan lagu yang

disampaikan dengan irama, melodi dan harmoni akan meningkatkan kemampuan mendengarkan anak. Anak akan lebih mudah ingat kata-kata yang disajikan dalam lagu tersebut.

2) Kemampuan memperagakan

Mendengarkan lagu mampu membuat anak dapat memperagakan perasaan

dan emosi tertentu dengan baik berkaitan dengan mutu menyanyi. 3) Kemampuan kreativitas

Mendengarkan lagu mampu membuat anak dapat mengekspresikan nyanyi

dan gerak bermain musik dengan cara yang kreatif.

d. Langkah-Langkah Mengajar lewat Lagu

Menurut Lisnawati (2004) yang didasarkan dari pendapat pencipta

lagu anak-anak terkenal, AT Mahmud, langkah-langkah yang harus dilalui dalam pembelajaran menggunakan lagu-lagu adalah:

1) Pertama-tama diadakan tanya jawab tentang isi dan maksud lagu untuk membangun minat anak terhadap lagu yang akan di ajarkan.

2) Selanjutnya mengusahakan menggunakan alat bantu berupa alat musik

yang sesuai untuk mengiringi nyanyian.

3) Guru memperkenalkan lagu yang akan dibawakan

(15)

5) Guru menuntun anak menguasai nyanyian melalui bagian-bagian nyanyian yang dilanjutkan dengan menyanyikan keseluruhan nyanyian

6) Guru mengembangkan pembelajaran dengan gerak dan bermain musik Keunggulan lagu sebagai media pembelajaran adalah karena sifatnya yang menyenangkan. Umumnya anak-anak cepat sekali menghapal sebuah

lagu karena dianggap menyenangkan dan dianggap bagian dari bermain. Misalnya:

MONDAY TUESDAY

Monday Tuesday Wednesday Thursday Friday Saturday Sunday These are the names of days

JANUARY FEBRUARY

January Februari

March April May June July August SeptemberOctober NovemberDecember

THAT IS THE WINDOW

That is the window that is the door That is the ceiling that is the floor This is a table this is a chair This is a pen this is a ruler

OH RAINBOW

(16)

2.7. Hipotesis Tindakan

Berdasarkan kerangka teoritik di atas, maka hipotesis tindakan penelitian

(17)

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1. Setting Penelitian

Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di SD Negeri Tanjung Selor

Kelas IV di kecamatan Daha Barat kabupaten Hulu Sungai Selatan pada tahun ajaran 2007/2008. Jumlah siswa kelas IV yang diteliti adalah 27 orang dengan

rincian 14 orang laki-laki dan 13 orang perempuan.

3.2. Pendekatan dan Jenis Penelitian

Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan

kualitatif. Penelitian kualitatif adalah proses pencarian data untuk memahami masalah sosial yang didasari pada penelitian yang menyeluruh (holistic), dibentuk oleh kata-kata, dan diperoleh dari situasi yang alamiah (Tambunan, 2007).

Menurut Tambunan (2007), pada penelitian kualitatif, peneliti berusaha memahami subyek dari kerangka berpikirnya sendiri. Dengan demikian, yang

penting adalah pengalaman, pendapat, perasaan dan pengetahuan partisipan. Oleh karena itu, semua perspektif menjadi bernilai bagi peneliti. Peneliti tidak melihat benar atau salah, namun semua data penting. Pendekatan ini sering disebut juga

sebagai pendekatan yang humanistik, karena peneliti tidak kehilangan sisi kemanusiaan dari suatu kehidupan sosial.

(18)

dievaluasi dalam situasi yang ada dan terus berjalan, dengan tujuan akhir untuk meningkatkan perbaikan mutu pengajaran guru. Model tindakan yang dilakukan

menggunakan model Kurt Lewin yang terdiri dari perencanaan, tindakan, pengamatan dan refleksi.

Gambar 1 : Alur Penelitian Tindakan Kelas

3.3. Faktor yang diselidiki a. Faktor Siswa

Dalam hubungannya dengan faktor siswa, kita lihat bagaimana tingkat atau

banyaknya perbendaharaan kosa kata siswa dalam bahasa Inggris sehubungan dengan penggunaan lagu-lagu dalam belajar.

b. Faktor Guru

Dalam hubungannya dengan faktor guru, kita lihat penggunaan lagu-lagu bahasa Inggris yang diterapkan guru dalam mengajar akan meningkatkan

perbendaharaan kosa kata siswa. c. Faktor Sumber Belajar

Dalam hubungannya dengan sumber belajar, kita lihat lagu apa saja yang dapat

dipakai dalam pembelajaran bahasa Inggris. Kesesuaian yang diharapkan Belum

Terpecahkan Perencanaan Tindakan

Observasi Refleksi

Hasil

Belum

Terpecahkan Siklus II Terpecahkan

(19)

adalah mengenai materi, tingkat kesulitan dan banyaknya kosa kata yang ada di dalamnya.

3.4. Rencana Tindakan

Prosedur Penelitian Tindakan Kelas ini terdiri dari 2 siklus. Siklus I terdiri dari empat kali pertemuan. Sedangkan siklus kedua tergantung dari hasil refleksi

dari siklus I. Siklus I:

a. Pertemuan I tanggal 10 Mei 2008 dengan materi lagu Januari-February b. Pertemuan II tanggal 19 Mei 2008 dengan materi lagu Monday-Tuesday c. Pertemuan III tanggal 22 Mei 2008 dengan materi lagu That is the Window d. Pertemuan IV tanggal 24 Mei 2008 dengan materi lagu Oh Rainbow

Berdasarkan hasil pertemuan tatap muka pertama, kedua, ketiga dan keempat maka dilakukan refleksi apakah sudah berhasil meningkatkan

perbendaharaan kosa kata siswa.

Jika hasil dari siklus pertama masih di bawah indikator keberhasilan maka

dilanjutkan dengan melaksanakan siklus kedua. Pada siklus ini disusun rencana pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran yang akan diberbaiki sesuai dengan temuan dan hasil refleksi sebelumnya dari siklus pertama.

Penelitian tindakan kelas dengan langkah-langkah sebagai berikut: a. Perencanaan (Planning)

Adapun kegiatan yang dilakukan dalam tahap perencanaan adalah:

(20)

2) menyiapkan lembar observasi untuk melihat bagaimana kondisi proses belajar mengajar di kelas ketika skenario pembelajaran tersebut

diterapkan.

3) mendesain alat evaluasi untuk mengukur tingkat perbendaharaan kosa kata yang diperoleh siswa selama kegiatan pembelajaran.

b. Pelaksanaan Tindakan (Action)

Kegiatan yang dilakukan dalam tahap ini adalah melaksanakan skenario

pembelajaran yang telah direncanakan. Adapun skenario pembelajaran yang akan dilaksanakan adalah pada awal kegiatan pembelajaran guru akan melakukan apersepsi berkenaan dengan beberapa kosa kata bahasa Inggris yang

telah dipelajari sebelumnya. Selanjutnya guru memberikan motivasi tentang pentingnya belajar kosa kata bahasa Inggris bagi kehidupan sehari-hari. Guru

menjelaskan tujuan pembelajaran yang akan dicapai.

Kegiatan pokok pembelajaran adalah memberikan materi lagu-lagu bahasa Inggris. Kemudian guru mengajarkan cara menyanyikan lagu bahasa Inggris

tersebut sesuai dengan ejaan bahasa Inggris yang benar. Selanjutnya guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk mencoba menyanyikan lagu-lagu

bahasa Inggris tersebut . Kegiatan di atas diulangi lagi beberapa kali sampai siswa benar-benar menguasai lagu yang diberikan. Dilanjutkan dengan guru memberikan pertanyaan dalam bentuk kalimat yang mengandung kata-kata dari

(21)

c. Observasi dan Evaluasi (Observation and Evaluation)

Pada tahap ini dilakukan proses observasi terhadap pelaksanaan penelitian

tindakan kelas dengan menggunakan lembar observasi yang telah dibuat serta melakukan evaluasi terhadap kegiatan yang telah dilaksanakan.

d. Refleksi (Reflection)

Hasil yang telah diperoleh dalam tahap observasi dikumpulkan serta dianalisis. Berdasarkan hasil analisis guru akan merefleksikan diri dengan melihat data

hasil observasi. Apakah kegiatan yang telah dilakukan telah dapat meningkatkan perbendaharaan kosa kata siswa dalam belajar bahasa Inggris.

3.5. Data dan Jenis Data

Data dalam penelitian ini bersumber dari personil penelitian yang terdiri dari guru dan siswa. Jenis data yang diperoleh berupa data kualitatif yang terdiri dari tes hasil belajar, dan hasil lembar observasi.

3.6. Teknik Pengambilan Data

5. Data hasil belajar siswa diambil dengan memberikan tes kepada siswa. 6. Data tentang situasi belajar mengajar pada saat dilaksanakannya

tindakan kelas diambil dengan menggunakan lembar observasi.

3.7. Teknis Analisis Data

Data-data yang telah dikumpulkan kemudian dianalisis secara kualitatif

(22)

3.8. Indikator Keberhasilan

Indikator keberhasilan penelitian tindakan kelas ini adalah bila 80% siswa

(23)

BAB IV

PAPARAN DATA DAN TEMUAN PENELITIAN

A. Tindakan Kelas Siklus I 1. Persiapan

Sebagai persiapan yang peneliti lakukan diantaranya adalah: a. Persiapan Administrasi

Berupa izin dari instansi-instansi terkait agar kegiatan dapat berjalan lancar,

seperti iin penelitian dari FKIP Unlam Banjarmasin dan Surat Izin dari Dinas Pendidikan Kabupaten Hulu Sungai Selatan.

b. Persiapan fisik, psikis dan mental

Peneliti sebelum melaksanakan penelitian berusaha mempersiapkan diri dengan banyak membaca kembali buku-buku yang berkaitan agar dapat

memberikan materi dengan lebih baik. c. Persiapan Rencana Pembelajaran

Dalam penelitian ini peneliti mempersiapkan hal-hal yang berkaitan dengan administrasi mengajar seperti:

- Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

- Lembar Observasi Guru - Lembar Observasi Siswa

(24)

2. Pelaksanaan Tindakan

Tindakan kelas ini dilaksanakan di kelas IV SD Negeri Tanjung Selor pada

semester genab tahun ajaran 2007/2008. Permasalahan yang dihadapi dalam penelitian ini adalah kurangnya perbendaharaan kosa kata siswa dalam pembelajaran bahasa Inggris.

Direncanakan tindakan kelas ini dengan menggunakan lagu-lagu bahasa Inggris untuk menguji keberhasilan prestasi belajar siswa dalam pembelajaran

untuk menambah kosakata.

Tindakan kelas siklus I dilaksanakan pada pembelajaran bahasa Inggris di kelas IV SDN Tanjung Selor kecamatan Daha Barat yang direncanakan sebagai

berikut:

a. Pertemuan I dilaksanakan pada hari Sabtu tanggal 10 Mei 2008 jam ke-1 dan

ke-2 pada pukul 08.00 wita sampai dengan 09.10 wita dengan pokok bahasan lagu Januari-February.

b. Pertemuan II dilaksanakan pada hari Senin tanggal 19 Mei 2008 jam ke-2 dan

ke-3 pada pukul 08.35 sampai 09.45 wita dengan pokok bahasan lagu Monday-Tuesday.

c. Pertemuan III dilaksanakan pada hari Senin tanggal 24 Mei 2008 jam ke-2 dan ke-3 pada pukul 08.35 sampai 09.45 wita dengan pokok bahasan materi lagu That is the Window.

d. Pertemuan III dilaksanakan pada hari Senin tanggal 26 Mei 2008 jam ke-2 dan ke-3 pada pukul 08.35 sampai 09.45 wita dengan pokok materi lagu Oh

(25)

3. Hasil Penelitian a. Pertemuan I

Pada awal kegiatan pembelajaran guru memberi salam yang dibalas siswa menjawab salam. Selanjutnya guru meminta 10 siswa (secara bergiliran) untuk menyebutkan benda- benda yang ada di kelas dalam Bahasa Indonesia. Guru

memotivasi siswa dengan menanyakan jika mereka tahu Bahasa Inggris dari benda-benda yang telah disebutkan siswa. Guru menjelaskan bahwa dalam

pertemuan tersebut siswa akan belajar mengenai nama-nama benda melalui ucapan atau lagu.

Pada kegiatan inti bagian listening, Guru memberikan model pengucapan

nama benda-benda yang ada di kelas sambil menunjuk gambar (benda diucapkan 2 kali). Guru mengulangi kegiatan 1 dan ditirukan oleh siswa pada

bangku deret tertentu. Semua deret mendapat giliran menjawab pertanyaan. Pada kegiatan inti bagian speaking, Guru meminta siswa untuk menyebutkan benda yang terdapat dalam gambar dengan Bahasa Inggris. Guru

menjelaskan bahwa untuk bertanya guru akan mengatakan “what is this? dan siswa menjawab dengan mengatakan “ it is a ... atau it is an ... Guru

menggunakan kalimat tanya what is it? Sambil menunjuk pada gambar siswa secara bersama menyebutkan nama benda yang ditunjuk dengan menggunakan kalimat “ it is a……. atau “it is an………….. Guru meminta siswa

mempraktekan tanya jawab tentang benda-benda yang ada di kelas

Pada kegiatan inti bagian reading, Guru menuliskan nama benda-benda

(26)

siswa menirukan. Guru menyanyikan lagu 2 kali. Guru menyanyikan tiap baris lagu sehingga siswa menirukan tiap baris lagu. Selanjutnya Guru dan siswa

bernyanyi bersama-sama.

Pada kegiatan inti writing, Siswa menuliskan nama benda-benda yang ada di kelas dan guru mencermati. Guru memeriksa jawaban siswa. Selanjutnya

guru menunjuk beberapa siswa secara bergiliran untuk menuliskan jawaban di papan tulis.

Kegiatan inti diakhiri dengan Guru bersama siswa menyanyikan lagu nama benda-benda. Guru menunjuk siswa untuk menyanyikan lagu; siswa yang ditunjuk menyanyikannya. Siswa dibantu/dibimbing oleh guru menyimpulkan

pelajaran.

b. Pertemuan II

Kegiatan diawali dengan Guru memberi salam yang dibalas siswa

menjawab salam. Selanjutnya Guru mengabsen siswa. Untuk memfokuskan perhatian siswa Guru menanyakan warna pada daun, bendera Indonesia dan

batu. Guru menanyakan jika mereka tahu Bahasa Inggris kata merah, kuning, hijau, putih dan coklat. Guru menjelaskan bahwa dalam pertemuan tersebut siswa akan belajar tentang warna.

Kegiatan inti listening dimulai dengan Guru menunjukan kertas berwarna merah, kuning, biru, hijau, merah jambu, orange, hitam, putih dan coklat satu

(27)

Guru mengulangi kegiatan 1 dan ditirukan oleh siswa pada bangku deret tertentu secara bergiliran. Siswa secara bersama-sama menirukan ucapan guru.

Guru menyanyikan lagu “oh rain bow-oh rain bow” selanjutnya siswa menirukan. Guru menunjukan gambar dan meminta siswa mewarnai gambar sesuai instruksi guru misal guru menunjuk gambar jeruk dan mengatakan colour

this orange.

Kegiatan inti speaking diisi dengan kegiatan Guru meminta siswa

memperhatikan gambar dan menjelaskan kegiatan-kegiatan yang harus dilakukan siswa yaitu siswa menirukan tanya jawab tentang warna sesuai dengan apa yang diucapkan guru what colour is it? Dan dijawab it is ... siswa

memperhatikan. Guru menggunakan peralatan sekolah kemudian bertanya tentang warna peralatan sekolah yang dipegang what colou is it? Siswa

menyebutkan warna. Guru menunjuk beberapa siswa secara bergiliran dan bertanya what colous is it? Sambil menunjuk gambar tertentu; siswa yang ditunjuk menjawab warna yang ditanyakan guru. Guru meminta siswa

mempraktekan tanya jawab tentang warna sambil mencermati pengucapan, intonasi serta kosa kata.

Pada kegiatan inti reading, Guru menulis lagu tentang warna-warna. Selanjutnya Guru membaca nyaring lagu tentang warna-warna sambil menunjukan kertas warna sesuai yang disebutkan, satu warna dibaca 2 kali yang

(28)

Kegiatan inti bagian writing dimulai dengan siswa menuliskan warna gambar dan guru mencermati. Untuk memeriksa jawaban siswa guru menunjuk

beberapa siswa secara bergantian untuk menuliskan jawaban di papan tulis. Kegiatan Akhir diisi dengan kegiatan Guru bersama siswa menyanyikan lagu yang berhubungan dengan warna (oh rainbow-oh rainbow). Selanjutnya

Guru menunjuk siswa untuk menyanyikan lagu dan siswa yang ditunjuk menyanyikannya. Guru membantu siswa menyimpulkan pelajaran.

c. Pertemuan III

Kegiatan pembelajaran diawali dengan Guru memberi salam selanjutnya siswa menjawab salam. Guru menanyakan apakah bulan ini bulan Januari atau

is Januari month?

Kegiatan inti pada bagian listening dimulai dengan Guru memberikan model pengucapan nama-nama bulan (tiga kali) dengan menyanyi sambil

menunjuk kalender. Selanjutnya Guru memberikan model pengucapan nama-nama bulan sambil menunjuk kalender yang ditirukan oleh siswa. Guru

menyanyikan lagu nama-nama bulan yang diikuti seluruh siswa.

Kegiatan Inti pada bagian speaking dimulai dengan Guru menjelaskan bahwa untuk bertanya guru akan mengatakan “what monts is it? Selanjutnya

siswa menjawab dengan mengatakan it is …… Guru menjelaskan makna what month is it? Selanjutnya Guru menunjuk beberapa siswa untuk menyebutkan

(29)

Kegiatan Akhir diisi dengan kegiatan Guru bersama siswa menyanyikan lagu yang berhubungan dengan bulan. Selanjutnya Guru menunjuk siswa untuk

menyanyikan lagu dan siswa yang ditunjuk menyanyikannya. Guru membantu siswa menyimpulkan pelajaran.

d. Pertemuan IV

Pertemuan keempat ini diawali dengan Guru memberi salam dan siswa menjawab salam. Selanjutnya Guru menanyakan sekarang hari apa atau what day is today? Kemudian meminta beberapa siswa menyebutkan nama-nama

hari; siswa menyebutkan.

Kegiatan inti pada bagian listening dimulai dengan Guru memberikan

model pengucapan nama-nama hari dengan menyanyi sambil menunjuk gambar dan siswa mendengarkan. Selanjutnya Guru menyanyikan lagu nama-nama hari.

Pada bagian speaking, Guru menunjuk beberapa kelompok siswa untuk menyanyikan lagu nama-nama hari. Selanjutnya Guru menunjuk beberapa

siswa untuk menyanyikan lagu nama-nama hari. Siswa perorangan menyanyikan lagu nama-nama hari.

Kegiatan Akhir diisi dengan kegiatan Guru bersama siswa menyanyikan

lagu yang berhubungan dengan nama-nama hari. Selanjutnya Guru menunjuk siswa untuk menyanyikan lagu dan siswa yang ditunjuk menyanyikannya. Guru

(30)

4. Hasil Tindakan Kelas Siklus I

a. Observasi Kegiatan Pembelajaran Guru

Berdasarkan pengamatan terhadap pelaksanaan tahapan-tahapan pembelajaran guru dapat digambarkan pada tabel berikut:

Tabel 4.1 Hasil Observasi Guru

Aspek Yang Diamati Hasil Pengamatan

Ya Tidak

Persiapan

1. Guru membuat perencanaan mengajar √ 2. Guru menyiapkan media sebelum mengajar √

3. Guru berpenampilan menarik √

Pembukaan

4. Guru memotivasi siswa √

5. Guru memberikan apersepsi √

Kegiatan Pokok

6. Guru menyebutkan tujuan pembelajaran √

7. Guru menjelaskan materi lagu √

8. Guru memfasilitasi siswa menyanyikan lagu √ 10. Terjadi interaksi antara murid dan guru √ 11. Guru mengamati lagu yang dinyanyikan siswa √ Penggunaan Media

12. Guru menggunakan media / lagu yang menarik √ 13. Isi media sesuai tujuan pembelajaran √ Penutup

14. Guru membimbing siswa membuat kesimpulan √

15. Guru melakukan evaluasi √

Berdasarkan tabel di atas terlihat bahwa guru telah berupaya semaksimal mungkin dalam pembelajaran. Setiap pertemuan telah di persiapkan dengan

matang. Kegiatan pembelajaran berlangsung lancar sesuai dengan skenario.

(31)

Tabel 4.2 Hasil Observasi Siswa

ASPEK PENGAMATAN SISWA Pertemuan Ke

I II III IV

Kesiapan Siswa

1. Siswa hadir di tempat dan siap menerima pelajaran 100 100 100 100 2. Siswa membawa buku catatan dan buku penunjang 100 100 100 100 3. Siswa menunjukan minat untuk belajar 100 100 100 100

Listening

4. Hanya 1 atau 2 kesalahan kecil tata bahasa 85 90 95 100 5. Menggunakan kosakata yang tepat dan beragam. 90 95 100 100 6. Tidak ada kesalahan ejaan 95 100 100 100

Writing

7. Mengalir lancar dan mudan difahami secara efektif 100 100 100 100 8. Hanya 1 atau 2 kesalahan kecil tata bahasa 100 100 100 100 9. Menggunakan kosakata yang tepat dan beragam. 100 100 100 100 10. Tidak ada kesalahan ejaan 100 100 100 100

Speaking

11. Pengucapan mudah difahami dan memiliki aksen penutur asli 100 100 100 100 12. Tidak ada atau sedikit kesalahan tata bahasa 100 100 100 100 13. Memilih dan menggunakan kosakata seperti penutur asli 100 100 100 100 14. Lancar dan tanpa usaha seperti penutur asli. 75 85 95 100

Reading

15. Tidak ada atau sedikit kesalahan tata bahasa 100 100 100 100 16. Memilih dan menggunakan kosakata seperti penutur asli 100 100 100 100

Berdasarkan tabel di atas, terlihat bahwa siswa telah melakukan persiapan

pembelajaran di setiap pertemuan yang dilihat dengan skor 100 di setiap pertemuan.

Kesalahan tata bahasa masih terjadi tapi persentasenya sedikit, pada

pertemuan pertama sudah 85% benar, pertemuan kedua sudah 90% benar dan pertemuan ketiga sudah 95% benar. Sedangkan pada pertemuan keempat sudah

seratus persen benar.

(32)

Hasil penilaian dari tes formatif yang dilaksanakan di tiap pertemuan dapat kita lihat pada tabel di bawah ini:

Tabel 4.3 Hasil tes Formatif Siswa

Nilai Pertemuan I Pertemuan II Pertemuan III Pertemuan IV Frekuensi % Frekuensi % Frekuensi % Frekuensi %

10 2 7,4 3 11,1 4 14,8 5 18,6

9 3 11,1 4 14,8 3 11,1 4 14,8

8 4 14,8 5 18,6 5 18,6 6 22,2

7 12 44,4 10 37,0 10 37,0 10 37,0

6 5 18,6 4 14,8 5 18,6 2 7,4

5 1 3,7 1 3,7 -

-Jumlah 27 100 27 100 27 100 27 100

Rata-rata 7,3 7,6 7,7 8,0

Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat bahwa hasil tes formatif yang memperoleh nilai 10 terus meningkat dari pertemuan I berjumlah 2 siswa,

pertemuan II sejumlah 3 siswa dan pertemuan III sejumlah 4 siswa. Akhirnya pada pertemuan keempat yang memperoleh nilai 10 ada 5 siswa atau 18,6%.

Sedangkan nilai yang lainnya turun dan naik tapi secara rata-rata terlihat bahwa terjadi kenaikan hasil belajar siswa yang dapat dilihat pada diagram berikut:

(33)

Berdasarkan hasil observasi dan evaluasi yang dilaksanakan pada pertemuan I, II, III dan IV pada siklus I ini dapat direfleksikan hal-hal sebagai berikut:

a. Kegiatan belajar mengajar yang direncanakan dapat berjalan lancar dan efektif sesuai dengan skenario dan alokasi waktu yang direncanakan.

b. Aktifitas belajar siswa dalam pembelajaran termasuk kategori aktif dan terus

meningkat di pertemuan berikutnya.

c. Hasil tes pada pertemuan I, pertemuan II dan pertemuan III yang

masing-masing berurutan adalah 7,3 7,6 dan 7,8 serta terakhir mencapai 8,0. Semua hasil yang dicapai siswa berada di atas indikator keberhasilan 60.

d. Hipotesis penelitian yang menyatakan bahwa penggunaan lagu-lagu dalam

pembelajaran bahasa Inggris, maka perbendaharaan kosa kata siswa kelas IV SDN Tanjung Selor akan meningkat dapat diterima.

(34)

PENUTUP

1.1 Kesimpulan

Berdasarkan refleksi hasil penelitian tindakan kelas, maka dapatlah disimpulkan beberapa hal sebagai berikut:

1. Kegiatan pembelajaran guru dalam membelajarkan lagu-lagu bahasa Ingris di kelas IV SDN Tanjung Selor tahun ajaran 2007/2008 berlangsung efektif.

2. Hasil belajar siswa berupa perbendaharaan kosa kata bahasa Inggris mengalami peningkatan dari pertemuan pertama sampai pertemuaan keempat.

3. Berdasarkan temuan di atas dinyatakan bahwa penggunaan lagu-lagu dalam pembelajaran bahasa Inggris dapat meningkatkan perbendaharaan kosa kata

siswa kelas IV SDN Tanjung Selor.

1.2 Saran-Saran

Berdasarkan kesimpulan di atas, maka tindak lanjut yang disarankan untuk

refleksi kegiatan pembelajaran berikutnya adalah:

1. Bagi guru yang mengalami kesulitan dalam mengajarkan perbendaharaan kosakata bahasa Inggris agar dapat mencoba menggunakan lagu-lagu

bahasa Inggris.

2. Bagi Kepala Sekolah agar dapat mendorong guru-guru agar membuat

Gambar

Gambar 1 : Alur Penelitian Tindakan Kelas
Tabel 4.1 Hasil Observasi Guru
Tabel 4.2 Hasil Observasi Siswa
Tabel 4.3 Hasil tes Formatif Siswa

Referensi

Dokumen terkait

tinggi pula hasil belajar yang diraih

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui peningkatan penguasaan kosa kata bahasa Inggris melalui penggunaan media audio visual terhadap penguasaan kosa kata

 Siswa diminta membahas contoh soal dalam Buku : Bahan Ajar Bahasa Inggris mengenai teks pamphlet , kosa kata yang

Minat belajar siswa dalam pembelajaran bahasa Inggris sangat kurang dikarenakan minimya kosa kata bahasa Inggris yang dimiliki siswa, siswa belum mengerti tentang

Matakuliah ini mempelajari Bahasa Inggris dalam konteks keteknikan, mencakup struktur bahasa dan pengayaan kosa kata dalam lingkup: pengenalan bilangan dan

Menguasai tata bahasa, kosa kata dan Melakukan percakapan dalam bahasa Inggris dalam konteks kesehatan b.. Menulis dan berbicara dalam

Kosa Kata Bahasa Inggris Yang Paling Sering

FLASHCARD SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN YANG MENARIK UNTUK MENINGKATKAN KOSA KATA BAHASA INGGRIS SISWA SDN 2 KABILA BONE KABUPATEN BONE BOLANGO *Helena Badu1, Hendra Uloli2 1Fakultas