• Tidak ada hasil yang ditemukan

PERBEDAAN ENTREPRENEURSHIP ANTARA MAHASISWA SUKU JAWA DAN MAHASISWA SUKU MADURA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PERBEDAAN ENTREPRENEURSHIP ANTARA MAHASISWA SUKU JAWA DAN MAHASISWA SUKU MADURA"

Copied!
2
0
0

Teks penuh

(1)

PERBEDAAN ENTREPRENEURSHIP ANTARAMAHASISWA SUKU JAWA

DANMAHASISWA SUKU MADURA

Oleh: MARTINUS SANDY INDRAWAN WIBISONO (01810109)

Psychology

Dibuat: 2007-01-22 , dengan 3 file(s).

Keywords: Entrepreneurship, Jawa, Madura, Mahasiswa

Entrepreneurship adalah suatu penerapan dalam berpikir kreatif dan berperilaku inovatif untuk menciptakan nilai tambah barang atau jasa dengan jalan mengkombinasikan sumber-sumber melalui cara-cara baru dan berbeda. Salah satu faktor yang mempengaruhi entrepreneurship adalah faktor budaya. Adanya perbedaan dalam kebudayaan nilai-nilai maupun kebiasaan, membuat karakter yang berkembang pada tiap individu akan berbeda pula. Umumnya

masyarakat suku Jawa mempunyai karakteristik sosial budaya yang berpatokan pada nilai-nilai kejawen yaitu tentang tata karma penghormatan dan terpeliharanya penampilan sosial yang harmonis sehingga secara ekonomi mempunyai motif berprestasi yang kurang dalam hal mencari harta kekayaan. Sedangkan masyarakat suku Madura mempunyai karakteristik sosial budaya yang ekspresif, spontan, ulet dalam bekerja dan menekankan harga diri sehingga secara ekonomi mempunyai motif berprestasi yang tinggi dalam mencari harta kekayaan.

Penelitian ini merupakan penelitian kausal komparatif yang bertujuan untuk mengetahui

perbedaan entrepreneurship antara mahasiswa suku Jawa dan mahasiswa suku Madura. Adapun jumlah subyek dalam penelitian ini ada 100 mahasiswa, 50 mahasiswa suku Jawa dan 50 mahasiswa suku Madura. Instrument penelitian yang digunakan berupa skala entrepreneurship. Analisa data yang digunakan adalah t-test.

Dari hasil penelitian ini menunjukkan ada perbedaan entrepreneurship yang sangat signifikan (t : 4,793; p : 0,000) pada mahasiswa suku Jawa dan suku Madura, dimana mahasiswa suku Madura memiliki entrepreneurship lebih tinggi (mean : 122,70) dibandingkan mahasiswa suku Jawa (mean : 112,06)

Abstract

Entrepreneurship is an application of creative thinking and behaving in innovative ways to create value-added goods or services by combining resources in ways new and different. One of the factors that affect entrepreneurship is a cultural factor. The differences in cultural values and habits, create characters that develop in each individual will be different too. Javanese society generally has a socio-cultural characteristics which depends on the values of good karma kejawen namely respect for and maintenance of harmonious social appearances so that the economy has motives that are less

accomplished in terms of looking for property. While the Madurese community had a socio-cultural characteristics of expressive, spontaneous, tenacious in their work and emphasize self-esteem so that the economy has a high achievement motive in seeking wealth.

(2)

form of scale entrepreneurship. Analysis of the data used was t-test.

From the results of this study showed no differences in entrepreneurship are highly significant (t: 4.793,

Referensi

Dokumen terkait

[r]

Kandungan total mikroba ( total plate count = TPC) susu kambing segar selanjutnya diuji menggunakan t-test dan menunjukkan populasi total mikroba lebih tinggi secara

Oleh karena itu, diperlukan perubahan paradigma (pola pikir) guru, dari pola pikir tradisional menuju pola pikir profesional. Apalagi lahirnya Undang-Undang Guru dan Dosen menuntut

Berdasarkan masalah yang telah diuraikan serta tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini, maka data primer yang diperlukan adalah: data tentang keyakinan konsumen akan

Sakit kepala terutama datang bila pasien merasa banyak pikiran.Dalam kesehariannya jarang melakukan kegiatan olah raga aktivitas olahraga yang dilakukan sebatas ikut

Penelitian ini akan membahas penggunaan platform tersebut dalam menginvestigasi peran dan fitur dari komponen fasad diantaranya panjang kanopi jendela, luas permukaan bukaan,

ceramah sebagai metode utama dan sering dilakukan. Gaya mengajar guru yang sering digunakan oleh guru di SMP Negeri 8 Palu adalah gaya mengajar klasik. Gaya mengajar ini