• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH TERPAAN IKLAN BUMBU RACIK INDOFOOD DI TELEVISI TERHADAP PILIHAN BUMBU RACIK BAGI IBU RUMAH TANGGA Studi pada Ibu Rumah Tangga RW. 009 di Kelurahan Kartoharjo Kota Madiun

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENGARUH TERPAAN IKLAN BUMBU RACIK INDOFOOD DI TELEVISI TERHADAP PILIHAN BUMBU RACIK BAGI IBU RUMAH TANGGA Studi pada Ibu Rumah Tangga RW. 009 di Kelurahan Kartoharjo Kota Madiun"

Copied!
49
0
0

Teks penuh

(1)

PENGARUH TERPAAN IKLAN BUMBU RACIK INDOFOOD

DI TELEVISI TERHADAP PILIHAN BUMBU RACIK BAGI

IBU RUMAH TANGGA

Studi pada Ibu Rumah Tangga RW. 009 di Kelurahan Kartoharjo Kota Madiun

EKA WIJAYA NIM: 06220395

JURUSAN ILMU KOMUNIKASI

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG

(2)

PENGARUH TERPAAN IKLAN BUMBU RACIK INDOFOOD

DI TELEVISI TERHADAP PILIHAN BUMBU RACIK BAGI

IBU RUMAH TANGGA

Studi pada Ibu Rumah Tangga RW. 009 di Kelurahan Kartoharjo Kota Madiun

Diajukan kepada Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Sebagai Persyaratan Untuk Mendapat Gelar Sarjana (S-1)

Universitas Muhammadiyah Malang

EKA WIJAYA NIM: 06220395

JURUSAN ILMU KOMUNIKASI

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG

(3)

LEMBAR PENGESAHAN

Nama : Eka Wijaya

NIM : 06220395

Konsentrasi : Audio Visual (AV) Judul Skripsi :

PENGARUH TERPAAN IKLAN BUMBU RACIK INDOFOOD DI TELEVISI TERHADAP PILIHAN BUMBU RACIK BAGI IBU RUMAH

TANGGA

(Studi pada Ibu Rumah Tangga RW 009 di Kelurahan Kartoharjo Kota Madiun)

Telah dipertahankan dihadapan Dewan Penguji Skripsi Jurusan Ilmu Komunikasi

Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Muhammadiyah Malang

dan dinyatakan LULUS

Pada hari : Kamis

Tanggal : 7 Juli 2011

Tempat : Ruang 605

Mengesahkan, Dekan FISIP UMM

Dr. Wahyudi, M.Si

Dewan Penguji :

1. Drs. Farid Rusman, M.Si Penguji I

2. Nasrullah, S. Sos, M.Si Penguji II

3. Drs. Abdullah Masmuh, M.Si Penguji III

(4)

KATA PENGANTAR Assalamu’alaikum Wr. Wb

Puji syukur kehadirat Allah SWT, atas segala rahmat dan nikmatnnya yang selalu dikaruniakan. Semoga kita termasuk hambaNya yang senantiasa selalu bersyukur atas segala nikmat yang telah Dia berikan dan bersabar ketika menghadapi cobaan. Nabi Muhammad SAW yang telah memberi suri tauladan kepada umat manusia. Semoga kita termasuk umat yang selalu menjaga sunnah-sunnah beliau. Atas rahmat dan ridho Alloh SWT, penulis dapat menyelesaikan

skripsi yang berjudul “PENGARUH TERPAAN IKLAN BUMBU RACIK

INDOFOOD DI TELEVISI TERHADAP PILIHAN BUMBU RACIK BAGI IBU RUMAH TANGGA” (Studi pada Ibu Rumah Tangga RW. 009 di Kelurahan Kartoharjo Kota Madiun) dengan baik guna memenuhi salah satu

syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Ilmu Komunikasi Jurusan Ilmu

Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Muhammadiyah Malang.

Penulis memperoleh banyak sekali arahan, bimbingan dan dukungan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, dengan segala kerendahan hati, penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada :

1. Allah SWT atas segala limpahan rahmat dan karunia-Nya, yang telah

memberi kekuatan lahir dan batin serta kelancaran selama pengerjaan tugas skripsi ini

2. Kedua orang tuaku atas bimbingan, didikan, kasih sayang, dan doanya.

3. Istriku tercinta yang selalu menemani serta memberi dukungan dalam

segala hal.

4. Bapak Drs. Abdullah Masmuh, M.Si selaku dosen wali dari kelas F

(5)

5. Bapak Dr. Wahyudi, M.Si selaku Dekan FISIP dan selaku dosen pembimbing II yang penuh kesabaran telah meluangkan waktu untuk mengkoreksi serta memberikan petunjuk yang sangat bermanfaat guna penyusunan skripsi ini

6. Bapak dan Ibu dosen jurusan Ilmu Komunikasi yang telah memberikan

bekal ilmu selama menempuh perkuliahan di Universitas Muhammadiyah Malang, sehingga menjadi ilmu yang sangat bermanfaat.

7. Seluruh ibu-ibu RW. 009 di kelurahan Kartoharjo kota Madiun atas kerja samanya bersedia menjadi responden pada penelitian ini

8. Seluruh temanku terima kasih atas dukungan dan hiburannya

9. Semua pihakyang tidak bisa disebutkan satu per satu. Semoga Allah SWT membalas kebaikan kalian.

Penulis menyadari bahwa skripsi ini memiliki kekurangan. Oleh karena itu penulis sangat mengharapkan saran dan kritik yang berguna dalam perbaikan dan penyempurnaan skripsi ini. Semoga skripsi ini dapat memberikan manfaat bagi semua pihak.

Wassalammu’alaikum Wr. Wb

Malang, 07 juli 2011

(6)

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ... i

LEMBAR PERSETUJUAN ... ii

LEMBAR PENGESAHAN ... iii

PERNYATAAN ORISINALITAS ... iv

BERITA ACARA BIMBINGAN ... v

a. Pengertian Pengambilan Keputusan ... 17

(7)

8. Teori Jarum Hipodermik ... 20

F. Kerangka Pikir Penelitian ... 23

G. Hipotesis ... 24

H. Definisi Konseptual dan Operasional ... 24

1. Definisi Konseptual ... 24

a. Terpaan Iklan ... 25

b. Keputusan Memilih Bumbu Racik... 25

2. Definisi Operasional ... 25

a. Terpaan Iklan Bumbu Racik Indofood (Variabel X) ... 25

b. Keputusan Memilih Bumbu Racik (Variabel Y) ... 26

I. Metode Penelitian ... 27

BAB II DESKRIPSI OBYEK PENELITIAN A. Deskripsi Wilayah Penelitian ... 36

1. Data Kewilayahan Kelurahan Kartoharjo ... 36

2. Visi dan Misi Kelurahan Kartoharjo ... 38

3. Struktur Organisasi ... 39

4. Data Penduduk ... 40

5. Gambaran Umum Warga RW 009 Kelurahan Kartoharjo ... 42

B. Deskripsi tentang Iklan Bumbu Racik Indofood ... 43

BAB III SAJIAN DAN ANALISIS DATA A. Identitas Responden ... 46

B. Terpaan Iklan Bumbu Racik Indofood di Televisi (X) ... 48

C. Keputusan Memilih Bumbu Racik (Y) ... 55

(8)

1. Uji Validitas ... 60

2. Uji Reliabilitas ... 61

E. Uji Hipotesis 1. Analisis Korelasi Sederhana ... 62

2. Koefisien Determinasi ... 63

3. Analisis Uji t ... 64

F. Pembahasan ... 66

BAB IV PENUTUP A. Kesimpulan ... 68

B. Saran ... 69

DAFTAR PUSTAKA

(9)

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 : Data Jumlah Penduduk Menurut Jenis Kelamin, Kepala Keluarga, Kepala Keluarga Miskin dan

Kewarganegaraan Tahun 2010 40

Tabel 2.2 : Data Jumlah Penduduk Menurut Agama/Penghayat

Kepercayaan Terhadap Tuhan Yang MAha Esa Tahun 41

Tabel 2.3 : Data Jumlah Penduduk Menurut Pendidikan Terakhir

Tabel 3.1 : Jumlah Responden Berdasarkan Tingkat Usia 47

Tabel 3.2 : Jumlah Responden Berdasarkan Pekerjaan 47

Tabel 3.3 : Jumlah Responden Berdasarkan Tingkat Pendidikan 48

Tabel 3.4 : Mengetahui Iklan Bumbu Racik Indofood di Televisi 49

Tabel 3.5 : Menyaksikan Iklan Bumbu Racik Indofood yang

Ditayangkan di Televisi dari Berbagai Versi 50

Tabel 3.6 : Menonton Iklan Bumbu Racik Indofood Lebih Dari

Lima Kali dalam Satu Minggu 50

Tabel 3.7 : Tidak Pernah Mengubah Channel Saat Menonton Iklan

Bumbu Racik Indofood yang Muncul di Televisi 51

Tabel 3.8 : Durasi (Lamanya) Penayangan Iklan Bumbu Racik

Indofood di Televisi Sudah Tepat (dalam sekali tayang) 52

Tabel 3.9 : Selalu Mengikuti Iklan Bumbu Racik Indofood

di Televisi Sampai Selesai 53

Tabel 3.10 : Pesan yang Disampaikan Iklan Bumbu Racik

Indofood di Televisi Mudah Dipahami oleh Konsumen 53

Tabel 3.11 : Seting Iklan Bumbu Racik Indofood Sangat Tepat dan Sesuai Menggambarkan Kegiatan Ibu-ibu yang

(10)

Tabel 3.12 : Bintang Iklan Bumbu Racik Indofood Sangat Tepat Menjurus Kesegmentasi Pasar yang Ditujukan untuk

Ibu-ibu Rumah Tangga 55

Tabel 3.13 : Mengetahui Tentang Adanya Produk Bumbu Racik Indofood 56

Tabel 3.14 : Memahami dan Mengenal Produk Bumbu Racik Indofood 56

Tabel 3.15 : Tertarik Untuk Memilih Produk Bumbu Racik Indofood

karena Harganya Murah 57

Tabel 3.16 : Tertarik Untuk Memilih Produk Bumbu Racik Indofood

karena Lebih Praktis dan Mudah Digunakan 57

Tabel 3.17 : Menggunakan Produk Bumbu Racik Indofood karena

Bumbunya Asli Terbuat dari Bahan Alami 58

Tabel 3.18 : Menggunakan Produk Bumbu Racik Indofood karena

Rasanya Pas untuk Masakan 59

Tabel 3.19 : Hasil Uji Validitas Instrumen pada Variabel Independent (X) 60

Tabel 3.20 : Hasil Uji Validitas Instrumen pada Variabel Dependent (Y) 60

Tabel 3.21 : Hasil Uji Reliabilitas Variabel 61

Tabel 3.22 : Hasil Pengujian Koeisien Korelasi Variabel X dan Variabel Y 62

Tabel 3.23 : Pedoman untuk Memberikan Interpretasi Koefisien Korelasi 63

(11)

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1.1: Model Jarum Hipodermik 21

Gambar 1.2: Bagan Kerangka Pikir 23

Gambar 1.3: Skema Hubungan Antar Variabel 24

Gambar 2.1: Peta Wilayah Kelurahan Kartoharjo Madiun 36

Gambar 2.2: Struktur Organisasi Kelurahan Kartoharjo Madiun 40

Gambar 2.3: Potongan Iklan Bumbu Racik Indofood 44

(12)

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1: Daftar Nama Responden

Lampiran 2: Kuesioner

Lampiran 3: Tabel I (Nilai-Nilai r Product Moment) Lampiran 4: Tabel II (Nilai-Nilai dalam Distribusi t) Lampiran 5: Data-Data Perhitungan

a. Data Skor Responden

b. Data Distribusi Frekuensi Jawaban Responden c. Data Validitas Terpaan Iklan Bumbu Racik Indofood d. Data Validitas Keputusan Memilih Bumbu Racik e. Data Reliabilitas Terpaan Iklan Bumbu Racik Indofood f. Data Reliabilitas Keputusan Memilih Bumbu Racik g. Data Korelasi Variabel X dan Y

h. Hasil Korelasi Terpaan Iklan Bumbu Racik Indofood Terhadap Pilihan Bumbu Racik bagi Ibu Rumah Tangga

i. Menghitung Korelasi Variabel X dan Y dengan Rumus Product Moment

(13)

DAFTAR PUSTAKA

Buku:

Ardianto, Elvinaro Dkk. 2007. Komunikasi Massa Suatu Pengantar. Bandung:

Simbiosa Rekatama Media

Arikunto, Suharsimi. 2002. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: PT Rineka Cipta

Ebdi Sanyoto, Sadjiman, Drs. 2006. Metode Perancangan Komunikasi Visual

Periklanan. Yogyakarta: Dimensi Press

Effendy, Onong Uchjana, prof. Drs. M. A. 1993. Televisi Siaran, Teori dan

Praktek. Bandung: CV Mandar Maju

__________. 2002. Dinamika Komunikasi. Bandung: PT Remaja Rosda Karya

__________. 2003. Ilmu, Teori dan Filsafat Komunikasi. Bandung: PT Citra

Aditya Bakti

Hamidi. 2006. Metode Penelitian dan Teori Komunikasi. Malang: UMM press Monle Lee dan Carla Johnson. 2007. Prinsip-Prinsip Periklanan dalam Perspektif

Global. Jakarta: Kencana

Nasrullah, dkk. 2006. Menyusun Skripsi untuk Ilmu Komunikasi. Malang: UMM Press

Nurudin. M. Si. 2007. Pengantar Komunikasi Massa. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada

Panuju, Redi. 1997. Sistem Komunikasi Indonesia. Yogyakarta: Pustaka Pelajar Prasetyo, Bambang dan Lina Miftahul Jannah. 2005. Metode Penelitian, Teori

dan Aplikasi. Jakarta: PT. Rajagrafindo Persada

Rakhmat, Jalalludin. 2007. Metode Penelitian Komunikasi. Bandung : PT Remaja Rosda Karya

Sugiyono. 2005. Statistika untuk Penelitian,. Bandung: CV Alfabeta

_________. 2009. Metode Penelitian Administrasi dilengkapi dengan Metode

R&D. Bandung: Alfabeta

(14)

Non Buku:

http://id.wikipedia.org/wiki/Indofood_Sukses_Makmur, di akses tanggal 9 Februari 2011

http://id.wikipedia.org/wiki/Iklan, di akses tanggal 10 Februari 2011

http://kuliah.dagdigdug.com/2008/07/22/pengertian-dan-karakteristik-komunikasi-massa/, di akses tanggal 10 Februari 2011

http://tazmaniabenz.wordpress.com/2010/05/24/proses-pengambilan-keputusan-konsumen/, di akses 12 Februari 2011

(15)

1   

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Perkembangan tekonologi yang semakin pesat membuat kita tanpa sadar

telah berada pada era modern. Hal serupa juga terjadi pada penggunaan media

massa saat ini, utamanya pada media massa elektronik khususnya televisi.

Televisi begitu menyita perhatian semua orang, di Indonesia televisi menjadi

konsumsi pokok masyarakatnya. Hal itu disebabkan media televisi memiliki

banyak kelebihan, antara lain kemampuannya dalam menyatakan antar fungsi

audio dan visual, ditambah dengan kemampuannya dalam memainkan warna. Di

samping itu apa yang disampaikan oleh media TV, isi pesan bersifat lebih

universal, dalam artian pesan dapat dipahami oleh segala lapisan masyarakat. Hal

ini mengingat pada khalayaknya yang bersifat heterogen, baik dari segi umur,

jenis kelamin, pendidikan, agama, dan status sosial.

Televisi tidak hanya sebagai media hiburan bagi masyarakat, karena

televisi yang berkembang di Indonesia sekarang ini memberikan peluang bagi

perusahaan-perusahaan untuk memperkenalkan barang ataupun jasa yang

ditawarkan kepada masyarakat agar masyarakat lebih tertarik. Karena dengan

pesan yang di sampaikan melalui audio visual akan lebih memiliki nilai di mata

masyarakat Indonesia. Media televisi memiliki jangkauan yang lebih luas dan

lebih efektif dalam hal penyampaian pesan atau informasi kepada khalayak. Hal

(16)

2  

marketing, salah satu cara perusahaan memperkenalkan suatu produknya adalah

promosi melalui iklan di televisi.

Iklan merupakan pesan yang menawarkan sebuah produk yang ditujukan

kepada khalayak lewat suatu media yang bertujuan membujuk masyarakat untuk

mencoba dan akhimya membeli produk yang ditawarkan. Kontribusinya bahkan

telah menjadi referensi kebutuhan masyarakat.

Iklan televisi telah menjadi fenomena tersendiri, sekaligus menambah

deretan panjang daftar menu masyarakat dalam memenuhi kebutuhannya. Sebagai

imbas dari suguhan iklan tanpa paksaan telah mengkondisikan pemirsa untuk rela

merogoh koceknya hanya sekedar ingin mencoba suatu produk yang ditawarkan

melalui iklan di televisi, dan juga untuk memenuhi kebutuhan masyarakat

sehari-hari. Kehadiran iklan televisi memberikan sensasi berbeda yang mampu

mengubah pola pikir masyarakat dalam memenuhi kebutuhannya sehari-hari.

Bahasa iklan adalah bahasa persuasif yang memiliki tingkat konstruksi sangat

tinggi terhadap kebutuhan masyarakat. Iklan yang ditayangkan televisi

menimbulkan suatu permasalahan yaitu bagaimana media iklan televisi

mempengaruhi masyarakat dengan berbagai produk yang diiklankan. Iklan

tersebut mampu masuk dalam kebutuhan masyarakat, sehingga persepsinya

membeli produk tersebut tidak didasari dengan paksaan akan tetapi karena

kebutuhan yang memang harus dipenuhi. Seperti halnya dengan kebutuhan makan

(17)

3  

Iklan telah mempengaruhi masyarakat modern untuk bersifat lebih praktis.

Iklan makanan siap saji contohnya. Berbagai macam iklan makanan siap saji

ditayangkan setiap harinya di televisi. Adapun iklan yang membantu ibu-ibu

dalam memuhi kebutuhan makanan keluarga yang lebih praktis, yaitu dari PT.

Indofood. PT Indofood CBP Sukses Makmur (dahulu PT. Indofood Sukses

Makmur Tbk, PT Gizindo Primanusantara, PT Indosentra Pelangi, PT Indobiskuit

Mandiri Makmur, dan PT Ciptakemas Abadi) (IDX: ICBP) merupakan produsen

berbagai jenis makanan dan minuman yang berlokasi di Jakarta, Indonesia.

Perusahaan ini didirikan pada tahun 1972 oleh Sudono Salim. Perusahaan ini

mengekspor bahan makanannya hingga Australia, Asia, dan Eropa.

(http://id.wikipedia.org/wiki/Indofood_Sukses_Makmur, di akses tanggal 9

Februari 2010). Kini Indofood menghadirkan sebuah produk baru yang membantu

ibu-ibu untuk membuat masakan di rumah dengan proses yang lebih praktis. Yaitu

‘Bumbu Racik Indofood’ yang hadir dengan berbagai macam pilihan untuk

membuat masakan yang lebih praktis cepat dan ekonomis. Iklan ‘Bumbu Racik

Indofood’ di televisi telah menggunakan berbagai bentuk audio visual yang

menarik masyarakat. Sehingga masyarakat terkontruksi untuk membeli, karena

adanya faktor kebutuhan yang lebih praktis. Diharapkan melalui iklan tersebut

dapat diperoleh citra merek dan daya tarik simbolis bagi suatu perusahaan atau

merek. Ada enam variabel utama yang membentuk citra merek, yaitu produk itu

sendiri, kemasan, nama merek, harga merek, iklan, promosi, dan distribusi.

Sedangkan komponen iklan televisi dibagi menjadi dua yaitu, video urutan aksi,

(18)

4  

iklan, audio suara, musik, jinggel dan sound effects melalui hasil analisis dengan

menggunakan perhitungan statistik.

Terkait dengan uraian diatas, peneliti ingin mengetahui pengaruh terpaan

iklan ‘Bumbu Racik Indofood’ di televisi terhadap pilihan bumbu racik bagi ibu

rumah tangga. Dimana yang menjadi subyek penelitian ini adalah ibu-ibu rumah

tangga RW. 009 Kelurahan Kartoharjo kota Madiun, alasan dari objek penelitian

selain untuk menspesifikasikan populasi penelitian juga untuk menghindari bias

dari informasi yang diperoleh. Yaitu dari hasil observasi langsung di lingkungan

RW. 009 Kelurahan Kartoharjo, dimana peneliti melakukan tanya jawab dengan

warga yang bertempat tinggal di lingkungan tersebut. Dari hasil observasi

sementara diperoleh informasi, bahwa selain kebanyakan bekerja sebagai PNS

dan Swasta, juga beberapa diantaranya adalah banyak ibu di lingkungan tersebut

yang tidak bekerja. Seperti diketahui kegiatan sehari-hari ibu-ibu rumah tangga

tersebut selain memasak, waktu yang digunakan banyak untuk melihat acara

televisi. Di mana pada sela-sela acara yang disaksikan itu salah satunya terdapat

iklan yang dimaksud. Sehingga dengan keseharian dari ibu-ibu rumah tangga

tersebut, peneliti berasumsi bahwa mereka sering terkena terpaan media

khususnya pada tayangan televisi.

Berdasarkan pada fenomena di atas, maka judul penelitian ini adalah

(19)

5  

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian di atas, maka rumusan masalah dalam penelitian ini

adalah

1. Adakah pengaruh antara terpaan iklan Bumbu Racik Indofood

terhadap pilihan bumbu racik bagi ibu rumah tangga?

2. Seberapa besar pengaruh antara terpaan iklan Bumbu Racik Indofood

terhadap pilihan bumbu racik bagi ibu rumah tangga?

C. Tujuan

Dari rumusan masalah di atas, maka tujuan yang ingin dicapai dalam

penelitian ini adalah

1. Untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh terpaan Iklan Bumbu Racik

Indofood terhadap pilihan bumbu racik bagi ibu rumah tangga.

2. Untuk mengetahui tingkat pengaruh antara terpaan iklan Bumbu

Racik Indofood terhadap pilihan bumbu racik bagi ibu rumah tangga.

D. Manfaat Dan Kegunaan Penelitian

1. Manfaat Akademis

Penelitian diharapkan dapat memeberikan kontribusi akademis

khususnya penelitian di dunia periklanan mengenai pengaruh terpaan

iklan Bumbu Racik Indofood terhadap pilihan bumbu racik bagi ibu

rumah tangga yang berguna bagi peneliti maupun pihak-pihak yang

berkepentingan untuk mengembangkan dan menyempurnakan lebih lanjut

(20)

6  

penelitian ini dapat berguna untuk menambah koleksi kepustakaan bagi

jurusan Ilmu Komunikasi Universitas Muhammadiyah Malang.

2. Manfaat Praktis

Hasil penelitian ini bisa digunakan sebagai bahan masukan bagi

perusahaan untuk mengetahui pengaruh terpaan iklan Bumbu Racik

Indofood terhadap pilihan bumbu racik bagi ibu-ibu rumah tangga.

E. Kerangka Teoritis

1. Komunikasi Massa

Komunikasi massa adalah komunikasi yang menggunakan media

massa, baik cetak maupun elektronik, yang dikelola oleh suatu lembaga

atau orang yang dilembagakan, yang ditujukan pada sejumlah besar orang

yang tersebar dibanyak tempat bersifat anonim dan heterogen. Pada media

elektronik khususnya, pesan yang disampaikan melalui media massa

bersifat umum dan disampaikan secara cepat, serentak, dan

sekilas.(Winarni, 2003:43)

Selain itu pengertian komunikasi massa menurut “Defleur dan

Denis,1985” adalah suatu proses dalam mana komunikator-komunikator

menggunakan media untuk menyebarkan pesan-pesan secara luas, dan

secara terus menerus menciptakan makna-makna yang diharapkan dapat

mempengaruhi khalayak yang besar dan berbeda-beda dengan melalui

berbagai cara.

(21)

7  

Definisi komunikasi massa yang lebih rinci di kemukakan oleh ahli

komunikasi, yaitu menurut Gerbner (Ardianto dkk,2007: 3) komunikasi

massa adalah produksi dan distribusi yang berlandaskan teknologi dan

lembaga dari arus pesan yang kontinyu serta paling luas dimiliki orang

dalam masyarakat industri. Sedangkan, menurut Wright bentuk komunikasi

massa dapat dibedakan dari corak-corak yang lama karena memiliki

karakteristik utama sebagai berikut khalayak yang besar, heterogen dan

anonim; pesan disampaikan secara terbuka, dapat mencapai banyak

khalayak secara serentak, bersifat sekilas; komunikator cenderung berada

atau bergerak dalam organisasi yang kompleks yang melibatkan biaya

besar.

Komunikasi massa menurut Redi Panuju (1997, 117) adalah suatu

proses dimana organisasi media memproduksi pesan-pesan dan

mengirimkan kepada publik. Dan melalui proses tersebut, sejumlah pesan

akan digunakan atau dikonsumsikan audiens.

Dari sekian banyak definisi komunikasi massa ada kesamaan

definisi satu sama lain. Pada dasarnya komunikasi massa adalah komunikasi

melalui media massa, baik cetak ataupun elektronik. Sebab komunikasi

massa berasal dari kata media of mass communication atau media

komunikasi massa. (Nurudin, 2007: 4).

2. Fungsi Komunikasi Massa

Beragam pendapat yang dikemukakan oleh para ahli

(22)

8  

dikemukakan para ahli beragam pada dasarnya mempunyai inti yang

hampir sama.

Diantaranya, menurut Harold D. Lasswell fungsi komunikasi

massa adalah memberi informasi, mendidik, dan menghibur. Wright

kemudian menambahkan fungsi komunikasi massa menjadi empat(Winarni,

2003: 44-45), yaitu sebagai berikut:

a. Surveilleance atau Pengawasan

Fungsi ini dibagi menjadi dua, yaitu warning or beware

surveillance (pengawasan peringatan). Pada fungsi ini media menyampaikan informasi mengenai ancaman

sehingga berdampak disfungsi bagi masyarakat yang dapat

menyebabkan panik dan terancamnya stabilitas. Yang

kedua, instrumental surveillance (pengawasan

instrumental). Pada fungsi ini media menyampaikan

informasi berkaitan dengan kehidupan sehari-hari yang

berguna bagi masyarakat. Termasuk informasi tentang

produk-produk baru yang ada di pasaran serta jadwal acara

televisi atau film-film yang diputar di gedung bioskop.

(Nurudin, 2007: 81)

b. Correlation atau Kegiatan Menghubungkan

Untuk membantu mobilisasi, yaitu menggerakkan

masyarakat untuk suatu tujuan bersama. Dimana media

(23)

9  

dalam mendapatkan informasi tanpa harus ngoyo terjun ke

lapangan.

c. Transmisi Kultural

Fungsi ini berperan meningkatkan keutuhan sosial dan

mengurangi ketidak pastian di tengah masyarakat. Dampak

disfungsi dari fungsi ini, yakni masyarakat akan

berkembang masyarakat massa dan bagi individu akan

terjadi dispersonalisasi sosialisasi.

d. Entertainment atau Hiburan

Fungsi ini berperan sebagai sarana pelepas lelah baik bagi

individu maupun masyarakat. Dampak disfungsi dari fungsi

ini adalah muncul sikap individualistik dan aksi pasif,

karena hiburan yang disajikan media cenderung membuat

orang terlena.

3. Efek Komunikasi Massa

Efek komunikasi massa menurut Keith R. Stamm dan John E.

Bowes (Nurudin, 2007: 206) membagi menjadi dua yaitu

1. Efek Primer

Efek primer meliputi terpaan, perhatian, dan pemahaman.

2. Efek Sekunder

Efek sekunder meliputi perubahan tingkat kognitif

(perubahan pengetahuan dan sikap), dan perubahan

(24)

10  

4. Televisi Sebagai Media Massa

Media massa adalah alat-alat dalam komunikasi yang bisa

menyebarkan pesan secara serempak, cepat kepada audience yang luas dan

heterogen. Kelebihan media massa dibanding dengan jenis komunikasi

lain adalah ia bisa mengatasi hambatan ruang dan waktu. Bahkan media

massa mampu menyebarkan pesan hampir seketika pada waktu yang tak

terbatas (Nurudin, 2007: 9). Sedangkan yang dimaksud dengan massa

adalah para pembaca majalah, surat kabar, pendengar radio, dan penonton

televisi serta film, yang memiliki sifat-sifat diantaranya yaitu : banyak,

tidak saling mengenal, heterogen, tidak diorganisasikan, tidak mengenal

komunikator, serta tidak memberikan umpan balik secara langsung.

Televisi adalah salah satu media massa yang potensial,tidak

hanya memberikan informasi tetapi juga membentuk perilaku seseorang,

baik posotif atau negatif. Televisi sebagai media massa menurut Charles

Wright memiliki beberapa kharakter khas yaitu sebagai komunikasi yang

sifatnya umum, cepat dan selintas. Maka sebagai media audio visual

televisi mampu merebut 94% saluran masuknya pesan-pesan atau informasi

ke dalam pikiran manusia yaitu lewat mata dan telinga.

Menurut Effendy (1993: 24), bahwa fungsi televisi sebagai sub

sistem Negara dan pemerintah diiklankan stasiun televisi yang berlokasi

maka, sifat dan fungsi pokok televisipun akan berbeda, dan fungsi pokok

(25)

11  

a. Fungsi Penerangan (The Information Function)

Fungsi ini terdapat pada media massa audio visual yang

mempunyai dua faktor yaitu Immediacy dan realism.

Immediacy mengandung pengertian langsung dan dekat; peristiwa yang disiarkan oleh stasistem televisi dapat dilihat

dan didengarkan oleh para pemirsa pada saat peristiwa

berlangsung.

b. Fungsi Pendidikan ( The Educational Function)

Sebagai media komunikasi massa, televisi merupakan sarana

yang ampuh untuk menyelesaikan acara pendidikan bagi

khalayak yang jumlahnya begitu banyak dan stimulant.

c. Fungsi Hiburan (The Entertainment Function)

Fungsi hiburan pada televisi sangat melekat dan dominan,

dan sebagian besar dari alokasi waktu siaran televisi diisi

oleh acara hiburan. Hal tersebut dikarenakan ada layar

televisi dapat ditampilkan gambar hidup serta suaranya

bagaikan kenyataan dan dapat dinikmati oleh semua

khalayak.

Seperti halnya media massa pada umumnya, televisi

memberikan pengaruh atau efek media. Ditinjau dari sasaran komunikasi

(26)

12  

apakah itu surat kabar, majalah, radio, televisi atau film akan menimbulkan

reaksi yang berbeda-beda.

5. Efek Media Massa

Menurut Prof. Dr. R. Mar’at dari Unpad (Effendy, 2002: 41),

acara televisi pada umumnya mempengaruhi sikap, pandangan, persepsi,

dan perasaan para penonton. Pesan-pesan yang disampaikan melalui media

televisi ini menimbulkan efek yang tidak bisa dihindarkan dari khalayak

penikmat televisi karena pada dasarnya acara televisi mampu membius

audiens melalui pesannya yang atraktif dan inovatif.

Ada tiga dimensi efek pesan media (Effendy, 2003:318), yaitu:

kognitif, afektif, dan konatif.

a. Efek kognitif adalah berhubungan dengan pikiran atau

penalaran sehingga khalayak yang semula tidak tahu, yang

tadinya tidak mengerti, yang tadinya bingung menjadi

merasa jelas.

b. Efek Afektif berkaitan dengan perasaan. Akibat dari

membaca surat kabar/majalah, mendengarkan radio,

menonton televisi/film bioskop menimbulkan perasaan

tertentu pada khalayak. Perasaan akibat terpaan media

massa itu bisa bermacam-macam, yaitu apabila senang

sehingga terbahak-bahak, sedih sehingga mencucurkan air

(27)

13  

c. Sedangkan efek konatif/behavioral berhubungan dengan

niat, tekat, usaha, yang cenderung menjadi suatu kegiatan/

tindakan, karena berbemtuk perilaku.

6. Iklan

a. Definisi Iklan

Iklan begitu akrab dengan kehidupan kita. Mulai dari bangun tidur,

beraktifitas di rumah, keluar rumah, ditempat kerja, sampai kita pulang

lagi ke rumah dan tidur. Iklan adalah senjata paling ampuh untuk

mempengaruhi konsumen. Yang sebelumnya tidak tertarik dengan sebuah

produk, namun karena iklan yang ditayangkan begitu gencarnya sehingga

lama-kelamaan tertarik dan ingin mencobanya

Iklan sendiri memiliki pengertian yang hampir sama, yaitu iklan

atau dalam bahasa Indonesia formalnya pariwara adalah promosi barang,

jasa, perusahaan dan ide yang harus dibayar oleh sebuah sponsor.

Pemasaran melihat iklan sebagai bagian dari strategi promosi secara

keseluruhan. Komponen lainnya dari promosi termasuk publisitas, relasi

publik, penjualan, dan promosi penjualan.

(http://id.wikipedia.org/wiki/Iklan,di akses akses tanggal 10 Februari

2011)

Periklanan adalah komunikasi komersil dan non personal tentang

sebuah organisasi dan produk-produknya yang ditransmisikan ke suatu

(28)

14  

majalah, direct mail (pengeposan langsung), reklame luar ruang atau

kendaraan umum (Monlee Lee, 2007: 110)

Dari beberapa pengertian di atas yang nmenjelaskan pengertian

dari iklan itu sendiri, dapat ditarik sebuah kesimpulan bahwa iklan adalah

suatu alat komunikasi untuk penyampaian pesan kepada masyarakat agar

tertarik dengan barang atau jasa dengan tujuan mereka mengadakan

pembeliaan atas apa yang telah di iklankan.

Periklanan sering kali diklasifikasikan dalam beberapa tipe besar,

sebagai berikut: (Monle Lee dan Carla Johnson, 2007: 3-10)

a. Iklan Produk

b. Iklan Eceran

c. Iklan Korporasi

d. Iklan Bisnis-ke-Bisnis

e. Iklan Politik

f. Iklan Direktori

g. Iklan Respon Langsung

h. Iklan Layanan Masyarakat

i. Iklan Advokasi

Terdapat beberapa jenis media periklanan yang dapat digunakan,

antara lain sebagai berikut:

1. Iklan media cetak : surat kabar, majalah, jurnal, tabloid, dll.

2. Iklan media elektronik : TV, radio, dll

(29)

15  

4. Poster, papan reklame dan media ruang lainnya

5. Brosur, booklet, katalog, dan lain-lain

6. Surat penawaran melalui direct mail

7. Pemberian sponsor dengan penekanan pada tujuan

pemasaran dan periklanan

8. Bentuk-bentuk iklan khusus seperti tas belanja, balon udara,

dll.

b. Fungsi Iklan

Fungsi dari periklanan itu sendiri tergantung pada efek yang akan

diukur pada masyarakat. Adapun fungsi-fungsi periklanan tersebut, adalah

sebagai berikut: (Monle Lee dan Carla Johnson, 2007: 10-11)

a. Fungsi informasi (informing)

Dimana iklan pada fungsi ini memberitahu konsumen tentang

produk-produk baru. Periklanan memfasilitasi pengenalan

(introduction) merek-merek baru, meningkatkan jumlah

permintaan terhadap merek-merek yang telah ada dan

meningkatkan puncak kesadaran dalam benak konsumen

TOMA (Top of Mind Awareness) untuk merek-merek yang

sudah ada dalam kategori produk yang matang.

b. Fungsi persuasif (persuading)

Membujuk para konsumen untuk membeli merek-merek

tertentu atau mengubah sikap mereka terhadap produk atau

(30)

16  

c. Fungsi pengingat (reminding)

Terus-menerus mengingatkan para konsumen tentang sebuah

produk sehingga mereka akan tetap membeli produk yang

diiklankan tanpa mempedulikan merek pesaingnya.

d. Fungsi menambah nilai (adding value)

Terdapat tiga cara mendasar dimana perusahaan dapat

memberi nilai tambah bagi penawaran-penawarannya,

seperti: inovasi, penyempurnaan kualitas, atau mengubah

persepsi konsumen.

c. Efek Pesan Iklan

Suatu iklan yang dipublikasikan tentunya diharapkan untuk

memiliki suatu pengaruh atau efek. Faktor pribadi individu ikut

berpengaruh pada penerimaan suatu informasi atau pesan dari sebuah

proses komunikasi (Nurudin, 2007: 229), yaitu melalui proses seleksi.

Yaitu dijelaskan melalui teori-teori selective influence, sebagai berikut:

1. Selective attention ( memilih memperhatikan pesan tertentu) Individu cenderung memerhatikan dan menerima terpaan pesan

media massa yang sesuai dengan pendapat dan minatnya.

2. Selective Perception

Seorang individu secara sadar akan mencari media yang bisa

mendorong kecenderungan dirinya, yakni berupa pendapat,

(31)

17  

3. Selective Retention

Kecenderungan seseorang hanya untuk mengingat pesan yang

sesuai dengan pendapat dan kebutuhan dirinya.

4. Selective Recall

Dalam selective recall ini seseorang cenderung memilih

kembali hanya pesan-pesan yang diingat saja. Jadi prinsip ini

meskipun paralel dengan seleksi pada perhatian, namun setiap

orang memilih pesan iklan yang paling berkesan saja.

5. Selective Action

Selective action dalam periklanan mungkin mengarahkan seseorang untuk memutuskan jenis produk apa yang dipilihnya

setelah menimbang keuntungan dan kerugian dari semua

produk yang sama.

7. Keputusan Konsumen

a. Pengertian pengambilan keputusan

Secara umum pengertian pengambilan keputusan adalah, proses

pemilihan alternatif solusi pengambilan keputusan atau proses memilih

tindakan sebagai cara pemecahan masalah.

(http://www.anneahira.com/pengambilan-keputusan.htm, di akses tanggal

20 Februari 2011)

Tujuan Pengambilan Keputusan, tujuan yang bersifat tunggal

(32)

18  

yang bersifat ganda (masalah saling berkaitan, dapat bersifat kontradiktif

ataupun tidak kontradiktif).

Proses pengambilan keputusan diawali dengan adanya kebutuhan

yang berusaha untuk dipenuhi. Pemenuhan kebutuhan ini terkait dengan

beberapa alternatif sehingga perlu dilakukan evaluasi yang bertujuan untuk

memperoleh alternatif terbaik dari persepsi konsumen. Di dalam proses

membandingkan ini konsumen memerlukan informasi yang jumlah dan

tingkat kepentingannya tergantung dari kebutuhan konsumen serta situasi

yang dihadapinya.

Monle Lee dan Carla Johnson (2007:110) mengatakan bahwa

proses keputusan pembeli terdiri dari 5 tahap yang menggambarkan calon

pembeli, yaitu:

a) Pengenalan kebutuhan

Pembeli membayangkan kesenjangan diantara keadaan

aktual dan keadaan yang diharapkan. Pada tahap ini

pembuatan keputusan, pengiklan dapat mencoba

mempengaruhi para pembeli, dengan membantu mereka

mengenali kebutuhan yang dapat dipenuhi oleh produk sang

pengiklan.

b)Pencarian informasi

Ketika para pembeli telah mengidentifikasi satu kebutuhan,

mereka mungkin mencari informasi tentang cara

(33)

19  

c) Evaluasi alternatif

Berdasarkan informasi yang terkumpul, pembeli

mengidentifikasi dan mengevaluasi cara-cara untuk

memenuhi kebutuhan dirinya, mencari pilihan terbaik

menyangkut kualitas, harga, waktu pengirimaan, dan

faktor-faktor lain yang dianggap penting.

d)Pembelian

Setelah mempertimbangkan berbagai pilihan yang mungkin,

pembeli membuat keputusan pembelian.

e) Evaluasi pasca pembelian.

Setelah membeli sebuah produk,para konsumen secara resmi

atau tidak resmi mengevaluasi hasil pembelian.

b. Model Pengambilan Keputusan Konsumen

Model-model pengambilan keputusan telah dikembangkan oleh

beberapa ahli untuk memahami bagaimana seorang konsumen mengambil

keputusan pembelian. Model-model pengambilan keputusan kontemporer

ini menekankan kepada aktor yang berperan pada pengambilan keputusan

yaitu konsumen, serta lebih mempertimbangkan aspek psikologi dan sosial

individu.

Secara umum ada tiga cara/model analisis pengambilan keputusan

(34)

20  

1. Economic Models, pengambilan keputusan diambil berdasarkan alasan

ekonomis dan bersifat lebih rasional.

2. Psychological models, diambil lebih banyak akrena lasan psikoligs dan

sejumlah faktos sosilogis seperti pengaruh keluarga dan budaya

3. Consumer behaviour models. Model yang umumnya diambil

kebanyakan konsumen, Dilandasi oleh faktos ekonimis rasional dan

psikologis.

(http://tazmaniabenz.wordpress.com/2010/05/24/proses-pengambilan-keputusan-konsumen/, di akses tanggal 12 Februari 2011)

8. Teori Jarum Hipodermik

Teori merupakan seperangkat dalil/ prinsip umum yang kait mengkait

atau hipotesis yang diuji berulang kali mengenai aspek-aspek suatu realitas.

(Effendy, 2003:244).

Berdasarkan pengertian tersebut, dalam penelitian yang berkaitan

dengan terpaan iklan Bumbu Racik Indofood peneliti menggunakan teori Jarum

Hipodermik (Hypodermic needle). Teori ini mempumyai asumsi bahwa,

komponen-komponen komunikasi (komunikator, pesan, media) amat perkasa

dalam mempengaruhi komunikasi. Disebut model jarum hipodermik, karena

dalam model ini dikesankan seakan-akan komunikasi “disuntikkan” langsung ke

dalam jiwa komunikan. Model ini sering juga disebut “bullet theory” (teori

peluru), karena komunikan dianggap secara pasif menerima berondongan

pesan-pesan komunikasi. (Jalaluddin, 2007:62) Pesan dalam sebuah iklan yang dikirim

(35)

21  

ditembakkan kepada seseorang, dan bila telah mengenai sasarannya akan

langsung mendapatkan efeknya.

Gambar 1.1 Model jarum hipodermik

Sumber: Rakhmad, Jalaluddin. Metode Penelitian Komunikasi. 2007: 62

Pada teori ini proses komunikasi sebuah iklan bersifat satu arah (one way

communication), dimana pada model ini media massa berkomunikasi langsung dengan komunikan tanpa berlalunya pesan melalui perantara orang lain dan

kemudian menimbulkan efek yang berbeda pada tiap komunikan.

Efektivitas penyampaikan pesan komunikasi dalam iklan, ditentukan

oleh banyak hal. Satu di antaranya, adalah efektivitas penyampaian pesan

dengan cara menarik perhatian komunikan seperti menggunakan media yang

dinilai efektif dan tepat sasaran dan sekaligus mempunyai jangkauan yang luas,

seperti halnya media massa televisi. Berkaitan dengan kepentingan ini, salah

(36)

22  

komunikasi, yaitu mempergunakan pendekatan A-A Procedure (from Attention

to Action Procedure) (Effendy, 2003: 304-305), yaitu proses pentahapan komunikasi persuasif dengan lima langkah yang disingkat AIDDA.

- Attention (perhatian) - Interest (minat) - Desire (hasrat) - Decision (keputusan) - Action (kegiatan)

Upaya dalam keefektifan pesan sebuah iklan dimulai dengan

membangkitkan perhatian akan menjadikan suksesnya komunikasi. Setelah

perhatian muncul kemudian diikuti dengan upaya menumbuhkan minat

(interest) yang merupakan tingkatan lebih tinggi dari perhatian. Minat merupakan titik pangkal untuk tumbuhnya hasrat (desire). Selanjutnya seorang

komunikator harus pandai membawa hasrat tersebut untuk menjadi suatu

keputusan (decision), yakni keputusan untuk melakukan kegiatan (action) sesuai

yang diharapkan komunikator.

Dilihat dari perspektif komunikasi, konsep AIDDA ini bersifat satu arah

(linier), artinya produsen atau pengiklan sebagai komunikator terlihat sangat

(37)

23  

F. Kerangka Pikir Penelitian

Kerangka pemikiran penelitian ini berfungsi untuk menjelaskan

hubungan-hubungan antar variable yang berguna untuk membantu

merumuskan hipotesis. Dalam penelitian ini diungkapkan dalam bagan

sebagai berikut:

Gambar 1.2 Bagan Kerangka Pikir Sumber: Modifikasi Peneliti

Berdasarkan kerangka pemikiran diatas, dapat diketahui apabila terpaan

iklan Bumbu racik Indofood di televisi semakin tinggi, maka akan semakin

tinggi pula pilihan bumbu racik bagi ibu rumah tangga. Sedangkan jika

terpaan iklan Bumbu racik Indofood di televisi semakin rendah, maka akan

(38)

24  

G. Hipotesis

Hipotesis, adalah pernyataan hubungan antara dua konsep atau lebih yang

masih perlu dibuktikan kebenarannya. Dengan ungkapan lain pernyataan tentang

dua variabel atau lebih bisa benar, bisa salah. (Hamidi, 2006: 4 dan 23)

Berdasarkan uraian di atas maka hipotesis pada penelitian ini adalah:

Ho: Tidak terdapat pengaruh antara terpaan iklan Bumbu Racik Indofood terhadap

pilihan bumbu racik bagi ibu rumah tangga

Ha: Ada pengaruh yang signifikan antara terpaan iklan terpaan iklan Bumbu

Racik Indofood terhadap pilihan bumbu racik bagi ibu rumah tangga

H. Definisi Konseptual dan Operasional 1. Definisi Konseptual

Pada penelitian ini terdapat dua variabel penelitian, yaitu variabel

independen dan variabel dependen. Di mana pada variabel tersebut memiliki

keterkaitan antara hubungan variabel satu dengan lainnya. Berdasarkan

paradigma sederhana maka hubungan antara variabel tersebut dapat dilihat

pada skema di bawah ini:

Gambar 1.3 Skema Hubungan Antar Variabel Sumber: Modifikasi Peneliti

Variabel Independen (X)

TERPAAN IKLAN

Variabel Dependen (Y)

(39)

25  

a. Terpaan Iklan

Terpaan merupakan keadaan dimana seseorang terkena dampak

ketika membaca, melihat, atau mendengar pesan dari sebuah media, yaitu

berupa perubahan kognitif.

Terpaan Iklan adalah keterkaitan antara media dengan audiens

yang terkena dampak dari pesan-pesan yang ditayangkan melalui sebuah

iklan, yang pada akhirnya terjadi perubahan kognitif pada diri audiens

tersebut. Keberhasilan dampak media dapat diukur dari frekuensi, durasi,

serta atensi terhadap tayangan tersebut.

b. Keputusan Memilih Bumbu Racik

Keputusan memilih adalah proses dimana seseorang menetapkan

(untuk penetapan) yang dilakukan setelah dihadapkan pada sejumlah

alternatif, dalam proses pemenuhan kebutuhan.

2. Definisi Operasional

Definisi operasional adalah petunjuk bagaimana sebuah variabel

diukur, yaitu dengan menetapkan jenis dan jumlah indikator variabel tersebut

berdasarkan definisi konseptual (Hamidi, 2006:134). Definisi operasional

berfungsi untuk mengoperasionalkan variabel yang ada sehingga variabel

tersebut menjadi jelas.

a. Terpaan Iklan Bumbu Racik Indofood (Variabel X)

Terpaan merupakan frekuensi kemunculan informasi yang dilihat

seseorang yang diharapkan menghasilkan efek tertentu. Berikut ini adalah

(40)

26  

1)Frekuensi

- Mengetahui iklan Bumbu Racik Indofood dari media

- Menyaksikan iklan Bumbu Racik Indofood

- Tingkat keseringan menonton tayangan iklan Bumbu Racik

Indofood

2)Atensi/tingkat perhatian

- Keseriusan menonton tayangan iklan Bumbu Racik Indofood

3)Durasi/ waktu penayangan iklan Bumbu Racik Indofood

- Ketepatan atau kesesuaian waktu penayangan iklan Bumbu Racik

Indofood

- Seberapa lama menyaksikan iklan Bumbu Racik Indofood

sebagian saja atau sepenuhnya.

4)Interest/ Tingkat Ketertarikan

- Tingkat ketertarikan konsumen terhadap isi pesan iklan

- Tingkat ketertarikan konsumen terhadap setting iklan

- Tingkat ketertarikan konsumen terhadap bintang iklan

b. Keputusan Memilih Bumbu Racik (Variabel Y)

Variabel terikat adalah variabel yang diakibatkan atau yang

dipengaruhi oleh variabel bebas, keberadaan variabel ini sebagai variabel

(41)

27  

Dalam penelitian ini yang merupakan variabel bebas adalah

keputusan memilih bumbu racik (Y). Berangkat dari konsep AIDDA,

maka indikator dari variabel ini adalah sebagai berikut:

1. Desire (hasrat)

- Konsumen mengetahui tentang adanya produk Bumbu Racik

Indofood

- Konsumen memahami dan mengenal tentang produk produk

Bumbu Racik Indofood

2. Decision (keputusan)

- Konsumen tertarik memilih produk Bumbu Racik Indofood karena

suatu dorongan

3. Action (kegiatan/ tindakan)

- Konsumen percaya untuk menggunakan produk Bumbu Racik

Indofood

I. Metode Penelitian 1. Jenis Penelitian

Berdasarkan latar belakang diatas maka jenis penelitian yang

digunakan dalam penelitian ini adalah jenis penelitian survey, yaitu penelitian

yang dilakukan pada populasi besar maupun kecil, tetapi data yang dipelajari

adalah data dari sampel yang diambil dari populasi tersebut (Sugiyono,

2009:7). Berdasarkan pendekatan yang ada maka penelitian ini menggunakan

(42)

variable-28  

variabel yang diteliti itu akan menjelaskan obyek yang diteliti melalui data

yang terkumpul. Jenis ekplanasi dari penelitian ini adalah eksplanasi asosiatif

dimana dalam penelitian ini peneliti mencari hubungan antara satu variabel

dengan variabel yang lain.

2. Populasi dan Sampel a. Populasi

Populasi adalah satu kesatuan atau keseluruhan obyek yang akan

diteliti. Pada penelitian ini jumlah populasi seluruh ibu-ibu rumah tangga

yang tercatat pada daftar Kartu Keluarga di RW. 009 Kelurahan

Kartoharjo Kota Madiun, diperoleh jumlah Kartu Keluarga sebesar 178

KK. Kriteria yang menjadi populasi dari penelitian ini adalah,

- Ibu-ibu rumah tangga yang bertempat tinggal RW. 009 Kelurahan

Kartoharjo Madiun

- Ibu-ibu rumah tangga yang bekerja dan tidak bekerja

- Pernah menonton iklan Bumbu Racik Indofood di televisi

Dari hasil pra survey, diketahui jumlah populasi yang sesuai

dengan kriteria di atas sebesar 134 orang. Setelah ditemukan jumlah

populasinya, maka langkah selanjutnya adalah menentukan jumlah sampel

yang akan diteliti.

b. Sampel

Sampel adalah bagian kecil dari suatu populasi yang telah

(43)

29  

diketahuinya jumlah populasi tersebut diatas sebanyak 134 KK, maka

peneliti menggunakan teknik Total Sampling. Teknik ini digunakan

apabila jumlah populasi dari suatu penelitian tidak terlalu banyak

(Miftahul Jannah, 2005: 122). Sehingga teknik Total Sampling adalah

pengambilan sampel dari keseluruhan jumlah populasi. Maka sampel dari

penelitian ini ada 134 orang ibu-ibu rumah tangga dari 134 KK yang

terdaftar sebagai populasi.

3. Teknik Pengumpulan Data a. Sumber Data

Sumber data dalam penelitian merupakan subyek darimana data diperoleh. Adapun sumber data pada penelitian ini diperoleh dari data

primer, dimana data yang didapat dan dikumpulkan langsung dan belum

diolah dari sumbernya, seperti melalui pengujian (tes), kuesioner,

wawancara, pengamatan (observasi). (Nasrullah,dkk,2006: 2)

b. Teknik Pengumpulan Data

1) Angket/ Kuesioner

Kuesioner adalah teknik pengumpulan data yang dilakukan

dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan

tertulis, kepada responden untuk dijawabnya (Sugiyono,

2009:162). Teknik ini digunakan untuk mengumpulkan data-data

tentang pengaruh terpaan iklan Bumbu Racik Indofood di televisi

(44)

30  

2) Dokumentasi

Dokumentasi adalah mencari data mengenai hal-hal atau

variable-variable yang berupa catatatan, transkrip, buku, surat

kabar, majalah, prasasti, notulen rapat, agenda, dsb. (Arikunto,

2002: 231). Dokumentasi dilakukan untuk pengumpulan atau

pencarian data yang dibutuhkan lewat literatur-literatur atau pun

perpustakaan yaitu untuk memperoleh pengertian, definisi, maupun

teori yang menunjang dan mendukung dalam penelitian ini. Selain

itu, teknik ini juga digunakan untuk mengumpulkan data tentang

profil ibu rumah tangga yang berada di RW. 009 Kelurahan

Kartoharjo Kota madiun.

4. Uji Instrumen Penelitian 1. Uji Validitas

Instrumen yang valid berarti alat ukur yang digunakan untuk

mendapatkan data tersebut valid. Arikunto (2002:144) menjelaskan,

bahwa yang dimaksud dengan validitas adalah suatu ukuran yang

menunjukkan tingkat-tingkat kevalidan atau kesahihan sesuatu

instrumen. Apabila hubungan dari hasil perhitungan koefisien

korelasi mempunyai nilai lebih besar dari nilai kritisnya pada taraf

nyata 5%, maka dikatakan pertanyaan-pertanyaan yang ada disebut

(45)

31  

Uji validitas dapat diukur dengan menggunakan rumus

Pearson Product Moment, sebagai berikut (Arikunto, 2002:146):

r n ∑ xy ∑ x ∑ y

n ∑ x ∑ x n ∑ y ∑ y

Keterangan:

r

xy = Korelasi antara variabel x dengan variabel y

n = Jumlah sampel

∑x = Jumlah skor variabel x

∑y = Jumlah skor variabel y

2. Uji Reliabilitas

Reliabilitas menunjuk pada satu pengertian bahwa sesuatu

instrumen cukup dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat

pengumpul data karena instrument tersebut sudah baik (Arikunto,

2002:154). Uji ini diperlukan untuk mengetahui kestabilan alat ukur.

Dalam pengukuran reliabilitas, peneliti melakukan pengujian dengan

cara mencobakan instrumen sekali saja. Pengujian ini diterapkan

untuk mengetahui apakah responden telah menjawab

pertanyaan-pertanyaan sacara konsisten, sehingga kesungguhan jawaban dapat

(46)

32  

Metode ini dilakukan dengan rumus alpha, dimana suatu

instrumen dikatakan reliabel apabila mempunyai nilai alpha > 0,6.

Rumus Cornbrach Alpha (α) dituliskan sebagai berikut :

Keterangan:

r11 = Reliabilitas instrumen

k = banyaknya butir pertanyaan atau soal

∑ = Jumlah varians butir

= Varians total

(Sumber: Arikunto, 2002:171)

3. Teknik Analisis Data

Setelah data didapat, selanjutnya akan dianalisis dengan metode

yang sesuai dan mudah dipahami. Tujuannya agar data mentah yang

didapat di lapangan mempunyai arti dan makna guna menjawab

permasalahan yang ada. Setelah data dikumpulkan, maka data tersebut di

olah sesuai dengan kebutuhan penulisan skripsi ini dengan menggunakan

analisa kuantitatif melalui:

a. Skala Pengukuran

Untuk memperoleh data dari responden, maka diperlukan

skala yang dapat digunakan untuk mengukur sikap yang menjadi

(47)

33  

yang akan diukur dijabarkan menjadi indicator variable. Kemudian

indikator tersebut dijadikan sebagai titik tolak untuk menyusun

item-item instrumen yang dapat berupa pernyataan atau pertanyaan.

(Sugiyono, 2009: 107). Dalam penelitian ini peneliti menggunakan

skala likert untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang

atau sekelompok orang tentang fenomena sosial.

Jawaban setiap item instrumen yang menggunakan skala

likert mempunyai lima interval dalam pengukurannya, yaitu dengan

sistem skor:

a) SS (Sangat Setuju) = skor nilai 5

b) S (Setuju) = skor nilai 4

c) KS (Kurang Setuju) = skor nilai 3

d) TS (Tidak Setuju) = skor nilai 2

e) STS (Sangat Tidak Setuju) = skor nilai 1

b. Teknik Korelasi

Dalam penelitian ini teknik korelasi yang digunakan adalah

korelasi Pearson Product Moment. Teknik korelasi tersebut

digunakan untuk mencari hubungan sekaligus membuktikan

hipotesis hubungan dua variabel, bila data kedua interval atau ratio,

serta sumber data dari dua variabel adalah sama. (Sugiyono, 2005:

(48)

34  

Untuk mengetahui pengaruh antara variabel X (terpaan iklan)

terhadap variabel Y (keputusan memilih bumbu racik), maka dapat

digunakan rumus korelasi Pearson Product Moment, yaitu:

rxy ∑xy

∑x

Di mana:

rxy = Korelasi antara variabel x dengan y

x = (Xi – X)

y = (Yi − Y)

Sedangkan apabila sekaligus digunakan untuk menghitung

persamaan regresi, maka dapat menggunakan rumus korelasi

Pearson Product Moment, sebagai berikut:

rxy n∑xy ∑x ∑y

n∑x ∑x n ∑y ∑y

Keterangan:

rxy = Korelasi antara variabel x dengan variabel y

n = Jumlah sampel

∑ = Sigma atau jumlah

x = skor variabel bebas (terpaan iklan)

(49)

35  

Analisis korelasi kemudian dapat dilanjutkan dengan

menghitung koefisien determinasi, dengan cara mengkuadratkan

hasil korelasi yang ditemukan. Untuk menyatakan besar kecilnya

pengaruh variabel X terhadap variabel Y digunakan rumus koefisien

determinasi, sebagai berikut:

%

Keterangan:

KP = Nilai koefisien determinasi

r = Nilai koefisien korelasi

c. Uji t

Untuk mengetahui apakah hubungan yang diketahui berlaku

bagi seluruh responden (signifikan), maka perlu diuji signifikasinya

(uji-t) dengan rumus, sebagai berikut:

t = r

r = nilai koefisiensi product moment

n = jumlah sampel

Gambar

Gambar 1.1 Model jarum hipodermik
Gambar 1.2 Bagan Kerangka Pikir
Gambar 1.3 Skema Hubungan Antar Variabel Sumber: Modifikasi Peneliti

Referensi

Dokumen terkait

Adanya terpaan pemberitaan meledaknya tabung gas LPG di media massa akan memunculkan kecemasan ibu – ibu rumah tangga sebagai bentuk lanjut dari ketakutan yang dirasakan ibu –

Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa Ibu rumah tangga di Surabaya juga sangat mengetahui isi pesan iklan yang disampaikan dalam iklan layanan Masyarakat PAUD di televisi,

antar komponen pembentuk sikap, dimana ibu rumah tangga di pedesaan memiliki pengetahuan baik tentang makanan olahan pabrik, khususnya terkait dampak negatif dari

Penulisan skripsi yang berjudul Terpaan “Reportase Investigasi” Dan Tingkat Kecemasan Ibu Rumah Tangga ini dilakukan dalam rangka memenuhi salah satu syarat yang harus

Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa Ibu rumah tangga di Surabaya juga sangat mengetahui isi pesan iklan yang disampaikan dalam iklan layanan Masyarakat PAUD di televisi,

Pada penelitian tingkat pengetahuan ibu rumah tangga di Surabaya tentang iklan prenagen ditelevisi ini termasuk iklan komersial sebab dari penayangannya diharapkan dapat

Hasil dalam penelitian ini menunjukkan terdapat hubungan antara terpaan pemberitaan meledaknya tabung gas LPG di media massa terhadap tingkat kecemasan ibu – ibu rumah tangga

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimanakah tingkat pengetahuan Ibu Rumah Tangga Di Surabaya Tentang isi pesan iklan layanan masyarakat