• Tidak ada hasil yang ditemukan

SISTEM USAHA INDUSTRI BUNGA DI DESA SENGONAN KECAMATANBUMIAJI KOTA BATU.(Study Di Dusun Sengonan Desa Sumber Gondo Kecamatan Bumiaji Kota Batu)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "SISTEM USAHA INDUSTRI BUNGA DI DESA SENGONAN KECAMATANBUMIAJI KOTA BATU.(Study Di Dusun Sengonan Desa Sumber Gondo Kecamatan Bumiaji Kota Batu)"

Copied!
3
0
0

Teks penuh

(1)

SISTEM USAHA INDUSTRI BUNGA DI DESA SENGONAN

KECAMATANBUMIAJI KOTA BATU.(Study Di Dusun Sengonan Desa

Sumber Gondo Kecamatan Bumiaji Kota Batu)

Oleh: Iswatul Laela ( 02240030 )

Sociology

Dibuat: 2009-04-27 , dengan 7 file(s).

Keywords: Sistem, industri

ABSTRAK

Seiring dengan peningkatan pendapatan, pendidikan serta wawasan beberapa kalangan masyarakat Indonesia mulailah berkembang pangsa pasar produk-produk pertanian. Perkembangan pertanian di Indonesia dapat menjadi alternatif pemenuhan kebutuhan pangan di Indonesia dalam jangka panjang. Dengan kondisi negara yang terletak geografis akan sangat mendukung ke dalam sektor pertanian maka banyak masyarakat yang menggantungkan kehidupannya pada sektor pertanian.

Produk-produk pertanian tidak hanya berupa buah-buahan, sayur mayur dan palawija saja. Tren yang berkembang saat ini di banyak desa Sengonan Kecamatan Bumiaji kota Batu adalah pertanian dengan produk berupa bunga hias yang menjadi salah satu alternative masayarakat di tengah sulitnya pertanian buah-buahan dan hasil pangan lainnya. Bunga telah menjadi salah satu bidang pertanian yang mulai digemari oleh sebagian masyarakat dusun Sengonan Kecamatan Bumiaji Kota Batu.

Kehidupan dan tantangan jaman yang makin lama makin menyulitkan kita, maka petani-petani di dusun Sengonan mulai melirik bunga menjadi tumpuan hidupnya, untuk itu banyak di kalangan masyarakat petani yang mulai berpindah menjadi petani bunga, tentu saja hal ini dengan melirik petani-petani bunga lai yang telah terlebih dahulu sukses, dengan melihat kesuksesan itu maka banyak petani-petani yang mulai berpindah menjadi petani bunga dan meninggalkan pertaniannya. Dengan alat yang sangat sederhana dan bisa meningkatkan pendapatan maka bertani bunga sangat digemari oleh masyarakat dusun Sengonan.

Tren budidaya bunga di Indonesia akhirnya melanda di Dusun Sengonan. Upaya-upaya dari Dusun Sengonan Batu untuk manjawab tantangan jaman akan kebutuhan budidaya apel akan ditentukan oleh maraknya budidaya buinga. Dusun Sengonan Batu pada awalnya terkenal akan pertanian apel tetapi pada saat ini industri apel di desa sengonan semakin lemah pangsa pasarnya, hal ini juga diperparah dengan semakin naiknya biaya produksi dalam bertani apel. Salah satu usaha untuk dapat memaksimalkan potensi yang ada pada Dusun Sengonan a dalah perlunya adanya peningkatan kesejahteraan baik secara ekonomi maupun sosial dengan cara beralih pada budidaya bunga..

Kondisi Dusun Sengonan masih sangat membutuhkan adanya pengelolaan dari pemerintah seperti masih kurangnya bantuan permodalan produksi dalam pertanian dan pembudidayaan bunga sehingga tidak bisa secara langsung menerima informasi dari dinas pertanian setempat, lemahnya fungsi kelembagaan kelompok tani sehingga informasi belum cepat tersebar di peani dan keluarganya, serta kurangnya modal usaha petani. Semua itu dapat menjadi kendala yang dapat menghambat kemajuan industri pertanian apel di Dusun Sengonan. Dengan adanya kondisi yang demikian membuat para petani apel dan sayur-mayur berpikir inisiatif untuk mencari ladang pertanian baru yang lebih menjanjikan keuntungannya, petani Dusun Sengonan lebih cenderung memilih bertani menjadi petani bunga karena menjadi petani bunga tidak serumit seperti menjadi apel atau petani sayur -mayur, menjadi petani bunga sangat menjajikan keuntungan yang besar, petani menggagap bertani bunga lebih mudah, disamping perawatannya mudah, menjadi petani bunga tidak perlu khawatir kalau hasil panennya akan jelek, busuk atau bahkan tidak laku untuk dijual yang sehingga merugikan petani secara finansial, menjadi pe tani bunga hanya perlu merawat dengan baik bunganya, serta memberikan pupuk dan perawatan lain seperti obat -obatan untuk mencegah bunga dari serangan hama.

Pada sekitar tahun 2005 harga bunga tertentu dapat terjual dengan sangat mahal. Keadaan seperti ini sangat menarik perhatian masyarakat Dusun Sengonan, sehingga tidak heran apabila disetiap halaman rumah dan sawah-sawah banyak di ditanami bunga-bunga. Perawatan bunga dari mulai mencari bibit hingga pemanen juga sangat mudah, petani tidak perlu belajar lebih dalam lagi melalui buku-buku, tetapi mereka hanya perlu bertanya dari petani-petani bunga lain yang terlebih dahulu telah mendalami bertani, tak jarang juga ilmu bertani bunga tersebut didapatnya secara turun temurun.

Indstrialisasi menurut N.J. Smelser adalah suatu proses yang ditandai adanya pemindahan tenaga manusia menuju penggunaan keuatan mesin. Sedang menurut Collin Clark dan Simon Kuznet industrialisasi adalah suatu proses yang ditandai dengan adanya pergeseran pertumbuhan sektor produksi yang semula mengandalkan sektor pertanian menuju sektor industri. Dari kedua pengertian tersebut di atas, maka dapat disimpulkan bahwa industrialisasi adalah suatu proses perubahan dari masyarakat yang dulunya pertanian menuju ke arah industri yang menggunakan tekhnologi modern.

(2)

menggunakan kata-kata atau daftar pertanyaan.

Sistem usaha industri bunga ini merupakan sebuah sistem yang sangat mudah dan memberikan banyak keuntungan bagi petani Dusun sengonan.Karena sistem ini tergolong mudah dan dapat dilakukan oleh semua petan Perubahan yang terjadi di Desa Sumbergondo akibat adanya sistem usaha industri bunga terjadi ke dalam dua hal, yaitu dalam hal jenis pekerjaan dan struktur masyarakat yang terjadi pada masyarakat Desa

(3)

ABSTRACT

Together with the income, education and knowledge improvement in several societies of Indonesia, agriculture product starts to emerge. The agricultural development in Indonesia could be the alternative fulfillment of food necessities in a long term. While the country geographically supports the agriculture section, many people generate dependence into it.

Agricultural products are not only just fruits, vegetables and crops. The establishing trends currently showing in Sengonan village Kecamatan Bumiaji in Batu is the agriculture with product of flowers that become one alternative for the society in the middle of a hard circumstances of fruit and other food farming. Flowers have become one of the agricultural fields favored by some of the people in Sengonan village Kecamatan Bumiaji in Batu.

The challenges of life have become harder and harder to faced, so the farmers in Sengonan village starts to choose flowers to become their main occupation. Many farmers have change their preference into flowers cultivation, which of course after seeing other flowers cultivator succeeding their business. By seeing their success, many farmer starts to abandon their traditional farming. Flowers cultivation becomes favorites in the society of Sengonan village just by using a simple instrument and it could improve their earnings.

Flower cultivation trends in Indonesia finally affected Sengonan village. Efforts from Sengonan villagers to answer the challenge in fulfilling the need of apple cultivation would determine by the many of flower cultivation. Sengonan village in Batu at first was known as the apple producers but at this moment the apple industry in Sengonan village has weak market value, and it is accompany with more production cost in apple cultivation. One of the efforts to maximize the potential of Sengonan village is by improving welfare of both economically and socially by changing farming into flower cultivation.

The condition in Sengonan village which still needs management from the government since there is lack of production capital in agricultural field and flower cultivation so that they cannot directly receiving information from local agriculture office, weakness in the function of farmer groups so that the information has not yet spread over among farmers and their families, and also there is lack of farmer’s capital. All of those factors can become hinder

factors of apple farming progress in Sengonan village.

Those circumstances has made farmers of apple and other fruits think of an initiative to search for a new farming fields that has more promising benefit. The farmers in Sengonan village tend to choose becoming a flower cultivator because it is not as complexes as if they were doing fruit farming. The farmers has consider that flower cultivator has great benefit, because it is easy to be done, easier treatment, and they don’t have to worried about bad harvest, rotting or if the harvest cannot be sold in the market so that it could brought financial loss for the farmers. As a flower cultivator, all you need to do is take a good care of the flowers, giving it fertilizer and other treatment such as pesticide to prevent any pest attack on the flowers.

By the year of 2005, certain flower could be sold very expensively. This has attracted interest from the society of Sengonan village, and it is no longer surprising that every yards and terrace of houses and fields is so full with

flowers. Flower treatment started from looking for seedling until harvesting is easy, farmers doesn’t have to study

more through books, all they need to do is just asking another flower cultivator and sometimes they already has the knowledge to do the cultivation for generations.

Industrialization according to N.J Smelser is a process marked by the changing use of human power into machine power. While according to Collin Clark and Simon Kuznet, industrialization is a process marked by production growth that usually relies on agriculture section has shifting into industrial section. From both statements above, it can conclude that industrialization is a changing process from society based on agriculture toward industrial by the use of modern technology.

Referensi

Dokumen terkait

Kebijakan tax amnesty periode II yang dimulai 1 Oktober 2016 sampai 31 Desember 2017 tidak memiliki informasi yang bermakna investor saham-saham LQ45 namun reaksi

Selanjutnya (Teresa, 1995) menyatakan bahwa green campus adalah suatu konsep yang mengintegrasikan pengetahuan lingkungan ke dalam disiplin ilmu yang relevan,

Republik Indonesia, Peraturan Menteri Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia Nomor 33 tahun 2015 tentang Perencanaan Pita Frekuensi Radio Microwave Link Titik ke Titik

Data primer yang dibutuhkan pada penelitian ini seperti data pasien, data rekam medis pasien untuk menentukan attribut dalam pembuatan sistem, alur kerja pada Klinik dan

Inisiasi Menyusu Dini (IMD)/ early initation atau permulan menyusu dini adalah bayi mulai menyusu sendiri segara setelah lahir, kontak kulit dengan kulit segera setelah lahir

Kinerja dalam Fahmi (2010:2) berpendapat bahwa “kinerja adalah hasil yang diperoleh oleh suatu organisasi baik organisasi tersebut bersifat profit oriented maupun

Fakta lain dalam dunia pendidikan tampak nyata kemerosotan moral peserta didik sangat berkembang pesat. Hal ini tampak pada saat melakukan prapenelitian di sekolah

“Wisata adalah kegiatan perjalanan yang dilakukan oleh seseorang atau sekelompok orang dengan mengunjungi tempat tertentu untuk tujuan rekreasi, pengembangan