BAB 6 :
MAKANAN DAN
SISTEM
PENCERNAAN
Adlina Zhafarina (1)
Farys Adiya Azwar (12)
Lathifah Kurniawati (19)
Vala Febrianty A (34)
Yoga Bhakti Utomo (35)
Makanan Makanan Sistem Pencernaan Makanan Sistem Pencernaan Makanan
• Penyedia Energi
• Pembangun Tubuh
• Pelindung dan Pertahanan Tubuh
• Penyedia Energi
• Pembangun Tubuh
• Pelindung dan Pertahanan Tubuh •Karbohidra t •Lemak •Protein •Mineral •Vitamin •Air •Karbohidra t •Lemak •Protein •Mineral •Vitamin •Air Manusia Manusia Pencernaa n Mekanik Pencernaa
n Mekanik Pencernaan Kimiawi Pencernaa n Kimiawi •Gastritis •Konstipasi •Mumps •Diare •Gastritis •Konstipasi •Mumps •Diare Mulut
Mulut •nKerongkonga
•Lambung
•Pankreas
•Hati
•Usus Halus
•Usus Besar
•Kerongkonga n
•Lambung
•Pankreas
•Hati
•Usus Halus
•Usus Besar
Makanan Sehat
adalah makanan yang mengandung
gizi dalam jumlah yang seimbang
serta higienis.
Makanan Sehat
adalah makanan yang mengandung
gizi dalam jumlah yang seimbang
serta higienis.
Makanan Bergizi adalah makanan yang mengandung karbohidrat, lemak, protein, vitamin, air dan
unsur-unsur mineral.
Makanan Bergizi adalah makanan yang mengandung karbohidrat, lemak, protein, vitamin, air dan
unsur-unsur mineral.
Makanan Higienis adalah makanan yang tidak mengandung bibit penyakit
ataupun zat-zat yang dapat mengganggu atau membahayakan
kesehatan tubuh.
Makanan Higienis adalah makanan yang tidak mengandung bibit penyakit
ataupun zat-zat yang dapat mengganggu atau membahayakan
FUNGSI
MAKANAN
FUNGSI MAKANAN KETERANGAN ZAT YANG BERPERAN
Sumber Energi Sebagai bahan bakar utama bagi tubuh untuk menjalankan aktivitas
Karbohidrat (5,4 kkal); Lemak (9,3 kkal); Protein (4,1 kkal)
Pembangun Tubuh
Komponen penyusun protoplasma yang
berfungsi dalam proses pertumbuhan,
perkembangan dan
penggantian sel-sel yang rusak
Protein dan beberapa mineral
Pelindung dan Petahanan Tubuh
Mengatur tekanan
osmosis sehingga terjaga dalam keseimbangan
(homeostasis), berperan pada oksidasi biologis, menjadi penyusun
antibodi
ZAT-ZAT MAKANAN
MAKRONUTRIEN
Karbohidrat
Protein
Lemak
MIKRONUTRIEN
KARBOHIDRAT
•
Macam karbohidrat
menurut gugus gula
penyusunnya:
1. Monosakarida
2. Disakarida
3. Polisakarida
•
Fungsi: sumber energi,
mengatur proses
metabolisme, menjaga
PROTEIN
•
Macam
menurut
sumber:
1.
Protein Hewani
2.
Protein Nabati
•
Macam
menurut fungsi:
1.
Protein
struktural
2.
Protein
fungsional
Fungsi:
•
Mensintensis
substansi-substansi penting (hormon,
enzim, antibodi, kromosom,
pigmen)
•
Mendorong pertumbuhan,
perbaikan dan pemeliharaan
struktur tubuh
•
Biokatalisator
•
Menyeimbangkan cairan dalam
tubuh karena bersifat
amfoter
•
Sebagai sistem
buffer
yang
efektif
•
Menyediakan energi (1 gram =
4,1 kalori)
•
Membantu mengatur
kemampuan tubuh
ASAM AMINO
•
Asam Amino Esensial :
tidak dapat dibuat
sendiri oleh tubuh
1. Isoleusin
2. Leusin
3. Lisin
4. Metionin
5. Valin
6. Treonin
7. Fenilalanin
8. Triptofan
9. Histidin
10.Arginin
•
Asam Amino
Non-Esensial : dapat dibuat
sendiri oleh tubuh
1. Alanin 2. Aspargin
3. Asam aspartat 4. Sistin
LEMAK
•
Fungsi:
a. Pembawa
zat-zat makanan
yang esensial
b. Sumber energi
yang paling
besar
c. Pelindung
alat-alat tubuh yang
lunak
d. Menjaga suhu
tubuh
e. Bahan
penyusun
membran sel
f. Penahan rasa
Mineral
Mineral
•
Natrium (Na)
•
Kalium (K)
•
Kalsium (Ca)
•
Fosfor (P)
•
Magnesium (Mg)
•
Klor (Cl)
•
Belerang (S)
•
Zat besi (Fe)
•
Yodium (I)
•
Seng (Zn)
•
Fluor (F)
•
Tembaga (Cu)
•
Mineral merupakan substansi
anorganik dan pada umumnya
ditemukan dalam bentuk ion.
•
Setiap unsur memiliki fungsi
masing-masing.
•
Unsur-unsur mineral dibagi 2
golongan :
1. Makroelemen : Natrium, kalium, kalsium, fosfor,
magnesium, klor, dan belerang. 2. Mikroelemen : Mangan, seng,
Vitamin
•
Vitamin adalah senyawa organik kompleks
•
Vitamin tidak disintesis dalam tubuh, kecuali
vitamin K
•
Makanan yang tidak mengandung vitamin
Menurut sifatnya
•
menurut sifat kelarutannya vitamin dibagi
menjadi dua golongan, yaitu vitamin yang
Vitamin yang larut dalam air
Vitamin Sumber Fungsi
Vitamin B1 (tiamin) Hati, ginjal, susu, mentega, telur,
ikan
• Koenzim dalam metabolisme • Metabolisme karbohidrat
• Memelihara fungsi sistem saraf
• Memelihara sistem pencernaan dan
nafsu makan
Vitamin B2 (riboflavin laktoflavin)
Hati, ginjal, susu, telur, otak, jantung, sayuran
• Menjaga nafsu makan
• Memelihara kulit di sekitar mulut • Transmisi ransangan cahaya ke saraf
mata
Vitamin B3 (niasin) Susu, hati, ikan, telur, dan
sayur-sayuran
• Pertumbuhan sel
• Bersama fosfat membentuk koenzim
Vitamin B5 (asam
pantotenat) Ragi, hati, daging, buah, sayur, dan kuning telur
Vitamin B6 (piridoksin) Sayuran hijau, hati, daging,
telur, dan susu • Memelihara keseimbangan unsur P dan K dalam sel
• Aktif dalam pembentukan
antibodi Vitamin B11 (asam
folat) Kacang-kacangan, ragi, hati, daging, pisang, lemon, dan sayuran hijau
• Pembuatan koenzim untuk
produksi eritrosit
• Membentuk asam nukleat
untuk sintesis protein Vitamin B12
(sianokobalin = anti anemia pernisiosa)
Daging, unggas, ikan, telur, susu, keju, hati, udang, dan
kerang
• Metabolisme sel dan
pertumbuhan jaringan
• Pembentukan eritrosit
Vitamin H (biotin) Kacang-kacangan, ginjal,
hati, dan kuning telur • Koenzim metabolisme lemakk, karbohidrat dan protein
Vitamin C (asam
askorbat) Jeruk, tomat, nanas, pepaya, semangka, strawberry, hati, dan
sayur-sayuran segar
• Pembentukan selaput kolagen • Menjaga elastisitas kapiler
darah
• Menjaga perlekatan akar gigi
Vitamin yang larut dalam lemak
Vitamin Sumber Fungsi
Vitamin A (rretinol = anti
seroftalmia) buahan berwarna kuning Sayur-sayuran, buah-dan merah, hati
• Memelihara kesehatan mata
dan kulit
• Pertumbuhan tulang dan gigi
Vitamin D (ergosterol =
kalsiferol) Suus, minyak ikan , kuning telur, ragi •• Absorpsi fosfor dan kalsiumPembentukan tulang dan gigi
Vitamin E ( tokoferol =
antisterilisasi) Kecambah, kuning telur, susu, kacang-kacangan, biji gandum
• Pembentuk eritrosit • Fungsi reproduksi
• Mencegah oksidasi lemak tak
jenuh Vitamin K (filokinon = anti
hemoragia) Sayuran hijau, hati, dan daging •• Pembekuan darahPembentukan protombin
A I R
•
Air merupakan komponen utama untuk
protoplasma dan berperan penting
dalam metabolisme sel.
•
Tubuh memerlukan sekitar 2,5 liter air
dalam satu hari
•
Air diatur oleh beberapa kelenjar
A I R
Fungsi:
•
Pelarut beberapa jenis makanan dan vitamin
•
Menjaga tekanan osmotik dalam sel
•
Mengangkut makanan ke jaringan tubuh
Rongga Mulut
•
Rongga mulut dilapisi oleh
sel-sel epitel pipih.
•
Mulut merupakan alat
(organ) pencernaan
pertama
•
Di dalamnya terdapat:
1. Gigi
2. Lidah
Di mulut terjadi pencernaan makanan secara
mekanik
dan
kimiawi
Pencernaan mekanik yaitu
proses mengubah makanan
dari ukuran besar menjadi
lebih kecil dengan bantuan
alat-alat pencernaan (co:
gigi)
Pencernaan mekanik dibantu
oleh gerakan saluran
pencernaan seperti gerakan
peristaltik, gerak segmentasi
dan gerak ayun (pendular)
Pencernaan makanan secara
kimiawi terjadi dengan bantuan
zat kimia tertentu.
A. Gigi
Macam gigi :
o
Gigi Seri (insisivi)
memotong makanan
o
Gigi Taring (caninus)
merobek
o
Gigi Geraham (premolar & molar)
GIGI
Gigi Jumla
h Kategori Insisivus 8
Anak-anak Dewas a
Kaninus 4
Premolar 8
Molar 12
Gigi tumbuh mulai usia 6 bulan
Gigi pertama ini disebut gigi susu (deciduous teeth).
Kemudian, berturut-turut diikuti tumbuhnya gigi
Lidah
Lidah memiliki permukaan yang kasar karena adanya tonjolan yang disebut papila. Terdapat tiga jenis papila yaitu:
1. Papila filiformis (fili=benang); berbentuk seperti benang halus;
2. Papila sirkumvalata (sirkum=bulat); berbentuk bulat, tersusun seperti huruf V di belakang lidah; 3. Papila fungiformis (fungi=jamur); berbentuk seperti jamur.
Terdapat satu jenis papila yang tidak terdapat pada manusia, yakni papila folliata pada hewan pengerat.
Lidah adalah kumpulan otot rangka pada bagian
Fungsi Lidah
Fungsi gerakan lidah:
1. Membantu mencampur makanan dengan
cairan saliva (ludah)
2. Mendorong makanan masuk ke esofagus
(membantu proses menelan)
3. Mengecap atau merasakan makanan
1. Pahit, ditimbulkan oleh alkaloid tumbuhan. Alkaloid ialah zat-zat organik yang aktif dalam kegiatan fisiologis yang terdapat dalam
tumbuhan. Contohnya ialah kina, cafein, nikotin, morfin dan lain-lain. Banyak dari zat-zat ini bersifat racun.
2. Asin, ditimbulkan oleh kation Na+, K+ dan Ca+
3. Manis, ditimbulkan oleh gugus OH- dalam molekul organik. Gugus ini terdapat pada gula, keton dan asam amino tertentu.
Kelenjar Ludah (Saliva)
Kelenjar ludah menghasilkan ludah atau air liur (saliva). Komponen ludah terdiri atas 98% air dan 2% lendir, garam, dan enzim ptialin.
Kelenjar ludah dalam mulut ada tiga pasang: 1. Glandula parotis merupakan kelenjar ludah
di dekat telinga, menyekresikan ludah yang
mengandung enzim ptialin (amilase).
2. Glandula sublingualis merupakan kelenjar
ludah di samping rahang
atas, menyekresikan ludah yang
mengandung air dan lendir.
3. Glandula submandibularis
merupakan kelenjar ludah di bawah lidah,
menyekresikan ludah yang
Ketiga kelenjar tersebut menghasilkan air ludah yang berfungsi untuk : Membantu memudahkan pencernaan.
Mengubah amilum menjadi maltosa, yaitu enzim ptialin. Melindungi pengaruh asam dan basa.
Melindungi pengaruh panas dan dingin.
lida
h
Kelenj
ar
Kerongkongan merupakan
saluran panjang dan
tipis sebagai jalan
makanan yang telah
dikunyah dari mulut ke
lambung.
Panjang 20 cm, lebar 2 cm.
Bagian dalamnya selalu
dibasahi cairan yang
dikeluarkan oleh
kelenjar mukosa.
Dinding-dindingnya terdiri
PENYUSUN
KERONGKONGAN
LAMBUNG
• Pencernaa n kimiawi.
• Terdiri dari 3 bagian utama : kardiak, fundus, dan pilorus.
• Memiliki 3 lapisan otot: longitudin al, circular, dan oblique.
• Memiliki 2 klep (Sfingter): sfingter esofageal dan sfingter pilorus. • Hormon Gastrin. • kim
GETAH LAMBUNG
Getah lambung merupakan campuran zat-zat kimia yang
sebagian besar terdiri dari:
1.
Air
2.
Asam Lambung (HCl)
:
a.
Membunuh kuman pada makanan
b.
Mengaktifkan pepsinogen menjadi pepsin
c.
Mempercepat reaksi antara air, protein dan pepsin
d.
Mengendorkan pilorus karena sifatnya asam
3.
Enzim-enzim
a.
Lipase
: menghidrolisis trigliserida menjadi asam
lemak dan gliserol.
b.
Pepsin
: menghidrolisis molekul-molekul protein
menjadi peptida.
KELENJAR
Sistem Pencernaan Makanan
41
Kelenjar pencernaan
kelenjar pencernaan adalah kelenjar yang
menghasilkan hormon dan enzim
pencernaan. Kelenjar ini dapat berupa
kelenjar endokrin atau eksokrin.
enzim-enzim yang dihasilkan oleh kelenjar
eksokrin dapat dipelajari pada tabel
Sistem Pencernaan Makanan
42
hati merupakan kelenjar pencernaan
terbesar yang dimiliki oleh tubuh. Sari-sari
makanan yang diserap usus akan
melewati hati terlebih dahulu. Hati
berfungsi sebagai pengatur
keseimbangan nutrien dalam darah dan
sebagai organ yang mensekresikan
Sistem Pencernaan Makanan
43
Empedu mengandung garam, garam
empedu, pigmen empedu, air, kolesterol,
dan lesitin. Garam-garam empedu
berfungsi menurunkan tegangan
permukaan butiran lemak agar dapat
Usus Halus
•
Proses-proses pencernaan lemak dan protein
dituntaskan di dalam usus halus, sedangkan vili (jonjot)
usus halus mengabsobsi hasil-hasil pencernaan
•
Bagian-bagian dari usus halus :
–
Duodenum ( usus duabelas jari )
–
Jejunum ( usus kosong )
Enzim
Enzim yang dihasilkan:
• Enterokinase
• Laktase
• Erepsin
• Maltase
Usus Besar
0
Usus besar (kolon) merupakan kelanjutan dari usus
halus
0
Kolon terdiri atas tiga bagian, yaitu kolon atas, kolon
datar, dan kolon turun
0
Kolon memiliki tambahan usus yang disebut umbai
cacing atau
apendiks
0
Peradangan yang terjadi pada umbai cacing disebut
apendisitis
0
Pembentukan feses pada usus besar dibantu oleh bakteri
Escherichia coli
0
Bagian akhir dari saluran pencernaan merupakan bagian
menggelembung yang disebut
rektum
0
Rektum dapat berkontrak yang aktivitas kontraksinya dapat
menimbulkan terjadinya
defekasi
, yaitu proses
GANGGUAN PADA
Gangguan Pada Sistem
Pencernaan
•
Kolik
Rasa sakit berulang-ulang karena penyerapan air di
kolon (usus besar) terlalu banyak
Penyebab
: Mengkonsumsi makanan dan minuman
yang dapat meransang lambung, seperti alkohol
dan cabe sehingga menyebabkan nyeri
•
Gastritis
•
Malabsorpsi
penyerapan nutrisi yang buruk dari saluran
pencernaan ke dalam aliran darah, yang
menyebabkan kekurangan gizi
•
Malnutrisi
kekurangan gizi yang diperlukan untuk
pertumbuhan, perkembangan, dan kebutuhan
energi tubuh. Malnutrisi dapat
disebabkan
oleh
diet yang tidak seimbang atau tidak memadai, atau
kondisi medis yang mempengaruhi pencernaan
Konstipasi
Konstipasi atau sering disebut sembelit adalah kelainan pada sistem pencernaan di mana seorang manusia (atau mungkin juga pada hewan) mengalami pengerasan tinja yang berlebihan sehingga
sulit untuk dibuang atau dikeluarkan dan dapat menyebabkan kesakitan yang hebat pada penderitanya.
Konstipasi yang cukup hebat disebut juga dengan obstipasi. Dan obstipasi yang cukup parah dapat menyebabkan kanker usus yang
berakibat fatal bagi penderitanya. • Foto hasil sinar-x seorang anak
Kwashiorkor
Busung lapar atau kwashiorkor adalah sebuah fenomena penyakit di Indonesia bisa diakibatkan karena kekurangan protein kronis pada anak-
anak yang sering disebabkan beberapa hal, antara lain anak tidak cukup
mendapat makanan bergizi, anak tidak mendapat asuhan gizi yang memadai
Cara mendeteksi penderita busung lapar pada anak yaitu dengan cara menimbang berat badan secara teratur bila perbandingan berat badan dengan umurnya dibawah 60% (standar WHO-NCHS) maka anak tersebut dapat dikatakan terindikasi busung lapar atau dengan cara mengukur tinggi badan dan LIngkar Lengan Atas (LILA) bila tidak sesuai dengan standar anak yang normal kurang dari 14 cm
(standar WHO-NCHS) waspadai akan terjadi busung lapar.
Dampak dari adanya busung lapar berakibatkan pada penurunan tingkat kecerdasan anak, rabun senja serta rentan terhadap penyakit terutama penyakit infeksi. Menurut ketentuan WHO bila angka telah mencapai 30 %
dinyatakan tinggi dan perlu tindakan lebih lanjut.
Pencegahan dapat dilakukan dengan memberikan makanan yang bergizi pada anak berupa sayur mayur, buah-buahan, makanan yang mengandung karbohidrat
(seperti nasi, kentang, jagung), makanan yang mengandung
protein (telur, ikan
Keracunan Makanan
Menurut Gaman dan Sherington yang
mengatakan bahwa keracunan makanan adalah
gejala yang disebabkan karena mengkonsumsi
makanan yang beracun atau terkontaminasi
Ditinjau dari penyebabnya, keracunan makanan disebabkan oleh tiga hal yaitu
1. Keracunan makanan secara kimiawi
Keracunan makanan secara kimiawi disebabkan terdapatnya bahan kimia
beracun dalam makanan. Keracunan tersebut dapat berasal dari bahan kimia
pertanian, yang sengaja dipergunakan untuk kegiatan produksi
2. Keracunan makanan secara biologis
Keracunan makanan secara biologik karena memakan tumbuhan yang
mengandung substansi yang terdapat secara alami dan bersifat
membahayakan. Ada beberapa spesies jamur beracun, seperti Amanda
phalloides dan A. Virosa, yang dapat menyebabkan sakit dan juga dapat
menyebabkan kematian.
3. Keracunan makanan
karenamikroorganisme
Pada dasarnya mikroorganisme dapat membantu kehidupan makhluk hidup
yang lain, tetapi mikroorganisme juga dapat membahayakan karena beberapa
dari jenis mikroorganisme tersebut dapat menyebabkan sakit yang cukup
PERITONITIS
•
Faktor-faktor yang
memudahkan
terjadinya peritonitis:
1. Kontaminasi yang
terus menerus
2. Bakteri yang virulen
3. Penurunan resistensi
4. Adanya benda asing
Peritonitis
adala
h peradangan
yang biasanya
disebabkan
oleh infeksi pada
selaput rongga
perut
APENDISITIS
•
Apendisitis adalah
kondisi dimana infeksi
terjadi di umbai
cacing.
•
Apendisitis terjadi jika
ada sisa-sisa makanan
yang terjebak dan
tidak dapat keluar dari
umbai cacing
GONDONGAN
(PAROTITIS/
MUMPS)
•
Gondongan (Mumps atau
Parotitis) adalah suatu
penyakit menular dimana
sesorang terinfeksi oleh
Paramyxovirus
yang
menyerang kelenjar ludah
(kelenjar parotis).
•
Penyebaran virus dapat
ditularkan melalui kontak
langsung, percikan ludah,
bahan muntah, mungkin
dengan urin.
•
Masa inkubasi 12-24 hari.
•
Biasanya menyerang anak
umur 2-12 tahun. Tetapi
bisa juga menyerang
GEJALA PAROTITIS
•
Pada tahap awal (1-2 hari) penderita
Gondong mengalami gejala: demam
(suhu badan 38.5 – 40 derajat celcius),
sakit kepala, nyeri otot, kehilangan nafsu
makan, nyeri rahang bagian belakang
saat mengunyah dan adakalanya disertai
kaku rahang (sulit membuka mulut).
•
Selanjutnya terjadi pembengkakan
kelenjar di bawah telinga (parotis) yang
diawali dengan pembengkakan salah
satu sisi kelenjar kemudian kedua
kelenjar mengalami pembengkakan.
•
Pembengkakan biasanya berlangsung
sekitar 3 hari kemudian berangsur
mengempis.
•
Kadang terjadi pembengkakan pada
PENGOBATAN DAN
PENCEGAHAN
PENGOBATAN
•
Penyakit gondongan
sebenarnya tergolong
dalam
"self limiting
disease"
(penyakit yg
sembuh sendiri tanpa
diobati).
•
Dapat digunakan obat
pereda panas dan nyeri
(antipiretik dan
analgesik).
•
Pengompresan es pada
daerah pembengkakan.
PENCEGAHAN
•
Pemberian imunisasi
DIARE
•
Diare adalah
sebuah penyakit di
mana tinja atau feses
berubah menjadi
lembek atau cair yang
biasanya terjadi paling
sedikit tiga kali dalam
24 jam.
•
Diare terjadi ketika
cairan yang tidak
mencukupi diserap
oleh usus besar.
•
Dapat diatasi dengan
SIROSIS HATI
•
Sirosis hati adalah
jenjang akhir dari
proses fibrosis hati, yang
merupakan konsekuensi
dari penyakit
kronis hati yang ditandai
dengan adanya
penggantian jaringan
normal dengan jaringan
fibrous sehingga sel-sel
hati akan kehilangan
fungsinya.
•
Sirosis ini paling sering
disebabkan oleh
minuman keras, hepatitis
B dan C dan gemuk
penyakit hati tetapi telah
banyak kemungkinan
KEKURANGAN VITAMIN
Apa bila seseorang kekurangan beberapa vitamin dalam
tubuhnya dapat mengakibatkan beberapa penyakit, diantaranya:
•
Vitamin B1 : beri-beri dan neuritis
•
Vitamin B2 : mata kabur dan keilosis
•
Vitamin B3 : dimensia dan diare
•
Vitamin B5 : radang kulit, insomnia
•
Vitamin B6 : gejala pelagra dan anemia
•
Vitamin B11 : anemia, diare, megaloblastosis
•
Vitamin B12 : kelelahan, anemia, dan pusing
•
Vitamin H : depresi dan kurang nafsu makan
•
Vitamin A : xeroftalmia, rabun senja, dan kelelahan
•
Vitamin D : rakhitis dan osteomalasia
ZAT ADITIF
JENIS ZAT ADITIF ALAMI BUATAN
PENGAWET Gula, garam Natrium benzoat
PEWARNA Kunyit, daun suji Indigokarmin (biru) Tetrazin (kuning) Benzil violet (ungu) Karamel (coklat)
Sunset yellow (Orange) PENYEDAP Gula, garam, kemiri,
rempah-rempah MSG
PENGHARUM Buah-buahan Amil asetat (pisang) Oktil asetat (jeruk) Amil asetat (apel) Etil butirat (nanas)
Sistem
Pencernaan/CIN/BIOLOGI UMUM
Hewan Ruminansia
Saluran Pencernaan tda:
•
Mulut
•
Kerongkongan (
esophagus
)
•
Rumen (perut besar)
•
Retikulum (perut jala)
•
Omasum (perut kitab)
•
Abomasum (perut asam/lambung sejati)
•
Usus halus yang tda: duodenum,
jejunum, ileum
Sistem
Sistem
Sistem
Pencernaan/CIN/BIOLOGI UMUM
Sistem
Pencernaan/CIN/BIOLOGI UMUM
Sistem
Pencernaan/CIN/BIOLOGI UMUM
Sistem
Pencernaan/CIN/BIOLOGI UMUM
Sistem
Pencernaan/CIN/BIOLOGI UMUM
•
Hewan ruminansia
memiliki gigi seri yang
berbentuk seperti kapak,
berfungsi untuk menjepit
dan memotong makanan.
•
Dibantu lidah gigi seri
mengambil makanan,
Sistem
Pencernaan/CIN/BIOLOGI UMUM
•
Gigi geraham berbentuk lebar dan
datar, ketika mengunyah rahang
bergerak menyamping sehingga
makanan tergiling secara mekanik
•
Makanan yang masih kasar ditelan
masuk ke dalam rumen dan retikulum,
ditempat ini makanan akan dicerna
secara mekanik oleh gerakan-gerakan
dindingnya, dan secara biokimiawi oleh
enzim-enzim yang dikeluarkan oleh
Sistem
Pencernaan/CIN/BIOLOGI UMUM
•
Proses fermentasi ini
menguraikan
selulosa/hemiselulosa yang
terkandung dalam hijauan menjadi
karbohidrat yang dapat dicerna
(glukosa) dan kemudian menjadi
asam organik (asam lemak
terbang=VFA= volatil Fatty Acid),
CO
2dan CH
4(gas metan)
•
Proses fermentasi terbesar terjadi
Sistem
Pencernaan/CIN/BIOLOGI UMUM
•
Bahan yang belum sempat
difermentasi akan masuk ke dalam
retikulum, omasum dan abomasum
•
Proses memasukkan makanan dan
mencerna akan berjalan terus sampai
hewan merasa kenyang
•
Pada hewan yang istirahat, makanan
akan dikeluarkan ke mulut sedikit demi
sedikit, dan akan kembali dikunyah
Sistem
Pencernaan/CIN/BIOLOGI UMUM
•
Kemudian masuk kembali ke
omasum. Dan dicerna kembali
•
Di omasum pencernaan terjadi
secara kimiawi oleh asam
lambung.
•
Sari makanan diserap usus halus,
masuk ke pembuluh darah &
diedarkan ke seleruh tubuh
•
Sisa pencernaan masuk ke usus
Sistem
Pencernaan/CIN/BIOLOGI UMUM
Sistem Pencernaan Burung (Aves)
•
Mulut
•
Kerongkongan
•
Tembolok
•
Lambung kelenjar
•
Empedal
Sistem
Sistem
Sistem
Pencernaan/CIN/BIOLOGI UMUM
•
Burung mengambil makanan dengan
paruh, paruh tidak berfungsi sebagai
pengunyah
•
Lidah burung runcing dan keras
(berlapis zat tanduk)
•
Makanan kemudian masuk ke tembolok
(crop), ditembolok makanan disimpan
sementara
•
Kemudian masuk ke dalam empedal
Sistem
Pencernaan/CIN/BIOLOGI UMUM
•
Pencernaan dilanjutkan ke usus
halus
•
Pankreas dan hati menghasilkan
enzim pencernaan yang dialirkan
ke usus halus
•
Hasil pencernaan diserap oleh
usus halus
•
Sisa pencernaan dialirkan ke usus
Sistem
Pencernaan/CIN/BIOLOGI UMUM
Sistem Pencernaan Reptil
•
Mulut
•
Kerongkongan
•
Lambung
•
Usus
Sistem
Sistem
Pencernaan/CIN/BIOLOGI UMUM
•
Reptil menagkap mangsa dengan lidah
(cicak), ada pula yang menerkam
(buaya, ular)
•
Mangsa yang tertangkap langsung
ditelan
•
Lendir yang dihasilkan oleh kelenjar
ludah membantu mempermudah
proses penelanan
•
Makanan dicerna di lambung
•
Makanan diserap di usus
•
Sisa makanan dikeluarkan melalui
Sistem
Pencernaan/CIN/BIOLOGI UMUM
Sistem Pencernaan Amfibi
•
Mulut
•
Kerongkongan
•
Lambung
•
Usus
Sistem
Pencernaan/CIN/BIOLOGI UMUM
Sistem
Pencernaan/CIN/BIOLOGI UMUM
Sistem Pencernaan Ikan
•
Mulut
•
Kerongkongan
•
Lambung
•
Usus
•
Anus
•
Dari mulut makanan masuk ke
kerongkongan, kemudian ke
lambung untuk dicerna. Makanan
kemudian diserap di usus, dan
Sistem
Sistem
Pencernaan/CIN/BIOLOGI UMUM
Sistem Pencernaan Serangga
•
Mulut
•
Kerongkongan
•
Tembolok
•
Empedal
•
Lambung
•
Usus besar
Sistem
Sistem
Sistem
Pencernaan/CIN/BIOLOGI UMUM
•
Pada belalang, disekitar mulutnya
terdapat alat pelengkap khusus
sehingga dapat memakan daun
dengan cepat
•
Kemudian ke kerongkongan, dan
masuk ke tembolok untuk
disimpan sementara
•
Kemudian masuk ke empedal
Sistem
Pencernaan/CIN/BIOLOGI UMUM
•
Setelah itu, makanan masuk ke
lambung, di sini terjadi
pencernaan secara kimiawi dan
penyerapan sari makanan
•
Kemudian masuk ke dalam darah
dan diedarkan ke seluruh tubuh
•
Sisa makanan yang berbentuk
padat dikumpulkan dan bermuara
pada usus besar
•
Sisa makanan akan dikeluarkan
Sistem
Pencernaan/CIN/BIOLOGI UMUM
Sistem Pencernaan Cacing Tanah
•
Mulut
•
Kerongkongan
•
Tembolok
•
Empedal
•
Usus
Sistem
Sistem
Sistem
Pencernaan/CIN/BIOLOGI UMUM
•
Cacing tanah menelan hasil
buangan sampah
•
Makanan masuk melalui mulut
bersama butiran tanah
•
Makanan di dalam kerongkongan
yang membesar akan dibasahi
oleh lendir,
•
Kemudian disimpan sementara di
Sistem
Pencernaan/CIN/BIOLOGI UMUM
•
Kemudian makanan masuk ke
empedal, disini makanan dicerna
secara mekanik dengan bantuan
butiran tanah
•
Selanjutnya makanan masuk ke
usus, terjadi pencernaan secara
kimiawi dan penyerapan sari-sari
makanan
•
Sisa makanan dikeluarkan melalui