• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pemodelan Arsitektur Enterprise Untuk Mendukung Layanan Pendidikan Di SD Lab. Percontohan UPI Bandung

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Pemodelan Arsitektur Enterprise Untuk Mendukung Layanan Pendidikan Di SD Lab. Percontohan UPI Bandung"

Copied!
111
0
0

Teks penuh

(1)

Nama : CUCU

Program Studi : MANAJEMEN INFORMATIKA (S1)

UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA MAGISTER SISTEM INFORMASI (S2) UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA

Tempat tgl / Lahir : BANDUNG, 16-04-1984

Jenis Kelamin : LAKI-LAKI

Pekerjaan : GURU BIDANG STUDY

NUPTK : 2748762663200032

Pendidikan Terakhir : MAGISTER SISTEM INFORMASI (M.Kom) UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA Keahlian yang dimiliki : SISTEM INFORMASI

Alamat Rumah : DS.WANGUNSARI KP.CIJENGKOL NO.16

RT001/ RT004 KEC.LEMBANG BANDUNG BARAT

Tlp : 081321675061-(022) 87802665

(2)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Perkembangan Sistem Informasi (SI) yang berkembang pesat akan sangat berdampak pada strategi dan kebijakan dalam suatu organisasi (enterprise) baik yang berorientasi pada laba (profit oriented) ataupun lembaga yang selain profit oriented juga mempunyai misi sosial (public services). Pemanfaatan SI yang tepat dan selaras dengan tujuan organisasi akan memberikan dampak yang sangat penting dalam memenangkan persaingan yang semakin kompetitif baik di dunia usaha maupun dunia pendidikan.

(3)

Pembangunan dan pengembangan sistem informasi ini harus selaras dan sesuai dengan arah strategi organisasi (enterprise), banyak kasus pengelolaan sistem informasi mengalami kegagalan dalam mencapai sasaran (objective) organisasi karena pemanfaatan ini berjalan tidak sesuai dengan arah dan tujuan serta kebutuhan Akademi (organisasi).

Banyak metodologi yang dapat dipakai dalam membangun arsitektur organisasi, salah satunya adalah Enterprise Architecture Planning(EAP). EAP merupakan suatu metodologi untuk merencanakan arsitektur enterprise yang memfokuskan pada arsitektur data, arsitektur aplikasi serta arsitektur teknologi yang berorientasi pada kebutuhan bisnis serta bagaimana cara implementasi arsitektur yang dibuat sehingga dapat mendukung pencapaian tujuan organisasi.(Michael Rohloff,2009)

(4)

Sekolah Dasar Lab.Percontohan UPI Bandung memiliki komitmen yang jelas dalam pemanfaatan SI dalam mendukung bisnis organisasi.SI di pandang dapat membantu mempermudah aktifitas bisnis sehari-hari, oleh karena itu SD Lab.Percontohan UPI Bandung perlu mendefinisikan kebutuhan bisnis dan arsitektur informasinya dalam mendukung tujuan organisasi tersebut.

Organisasi akan mengalami kesulitan dalam membangun sistem informasi karena sistem yang dibangun atau dikembangkan berdasarkan kebutuhan pada suatu unit tertentu. Oleh karena itu, perlu dibangun arsitektur enterprise sebagai pedoman dalam membangun atau mengembangkan sistem informasi yang terintegrasi dan sesuai dengan tujuan organisasi. Permasalahan yang dihadapi oleh SD Lab.Percontohan UPI Bandung dalam pengembangan SI yaitu belum ada rencana yang jelas dalam pengembangan SI, sehingga pembangunan hanya berdasarkan kepada kebutuhan saat itu yang belum tentu tepat atau memiliki nilai manfaat yang optimal.

1.2 Rumusan Masalah

(5)

1. Bagaimana menetukan posisi bisnis SD Lab.Percontohan UPI Bandung berdasarkan analisis dan referensi?

2. Bagaimana rekomendasi arsitektur sistem informasi enterprise untuk mendukung aktifitas bisnis organisasi?

3. Bagaimana roadmap rencana implementasi yang dapat membantu SD Lab.Percontohan UPI Bandung dalam penerapan SI?

1.3 Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian diperlukan agar penyusunan tesis ini dapat terukur dan terperinci sesuai dengan kebutuhan. Adapun tujuan penelitian sebagai berikut:

1. Mengetahui posisi bisnis SD Lab.Percontohan UPI Bandung yang dapat digunakan menentukan arah kebijakan organisasi.

2. Membangun model arsitektur informasi yang dapat diterapkan di SD Lab.Percontohan UPI Bandung serta memberikan rekomendasi pedoman pembangunan dan pengembangan SI bagi SD Lab.Percontohan UPI Bandung dalam membantu aktifitas-aktifitas bisnis sehari-hari.

(6)

1.4 Ruang Lingkup Penelitian

Model yang akan dibangun adalah model arsitektur enterprise berdasarkan metodologi yang digunakan yaitu :Enterprise Architecture Planning. Model arsitektur Enterprise yang akan dibangun berdasarkan metodologi EAP meliputi :

1. Model arsitektur data

2. Model arsitektur aplikasi, dan

3. Model arsitektur teknologi

4.Objek penelitian

a) Layanan pendaftaran b) Layanan keuangan c) Layanan informasi

d) Layanan proses belajar mengajar

1.5 Sistematika Penulisan

Sistematika penulisan tesis ini adalah sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN

(7)

BAB II LANDASAN TEORI

Berisi mengenai teori-teori yang digunakan dalam menganalisis dan merancang model konseptual arsitektur organisasi.

BAB III ANALISIS ENTERPRISE DAN PENGEMBANGAN ARSITEKTUR

Berisi perencanaan, pemodelan bisnis, pemodelan sistem informasi dan teknologi informasi yang sedang berjalan.

BAB IV PERENCANAAN ARSITEKTUR

Berisi mengenai perencanaan arsitektur dan roadmap implementasi dari Enterprise Architecture Planning yang telah dibuat selama dalam penelitian.

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

(8)

BAB II

LANDASAN TEORI

2.1 Enterprise

Berikut ini merupakan beberapa pengertian atau definisi mengenai enterprise :

1. Organisasi yang mendukung lingkungan bisnis dan misi yang telah ditetapkan.

2. Enterprise merupakan sebuah bagian dari dunianyata yang di implementasikan kedalam bentuk basis data. Biasanya enterprise ini merupakan sebuah bentuk pengelolaan dari organisasi.

3. Bisnis atau organisasi yang dibentuk untuk menghasilkan produk atau memberikan pelayanan.

Enterprise bukan hanya organisasi yang berorientasi pada laba/keuntungan

(profit oriented) tetapi juga organisasi nirlaba seperti institusi pendidikan. Enterprise

(9)

2.2 Arsitektur (Architecture)

Pengertian arsitektur disini tidak hanya terbatas pada pengertian umum yang berhubungan konstruksi fisik, tetapi juga pada konteks bisnis dan arsitektur untuk rekayasa perangkat lunak, berikut beberapa pengertian yang berhubungan arsitektur:

a. Arsitektur (Architecture) merupakan komponen-komponen sebuah sistem yang terdiri dari jaringan, perangkat keras dan lunak yang distrukturkan. (Electronic Industry Assocation, 2008)

b. Rancangan keseluruhan jenis konstruksi baik fisik maupun konteks, nyata atau maya. (ICH Architecture Resource Center, 2008)

Dari pengertian di atas dapat diambil suatu kesimpulan bahwa arsitektur pada dasarnya menggambarkan bentuk konstruksi sistem yang diwujudkan dalam sebuah model (cetak biru) yang dilihat dari beberapa sudut pandang.

2.3 Arsitektur Informasi/Information Architecture

Merupakan pengorganisasian sejumlah data yang digunakan atau dihasilkan oleh organisasi yang berhubungan dengan tujuan bisnis organisasi (Riverton Corp., 2008).

(10)

blue print dimana sistem informasi saat ini dan yang akan datang dikembangkan

(IBM Corp, 1981).

Arsitektur informasi adalah sebuah sistem, yang mengelola data serta penerapan dari proses bisnis yang telah didefinisikan, sehingga sebelum organisasi mendefinisikan kebutuhan informasi yang akan digunakan untuk menjalankan roda organisasinya, maka terlebih dahulu harus mendefinisikan data, proses bisnis dan sistem aplikasinya. (IBM Corp., 1981)

2.4 Arsitektur Enterprise/Enterprise Architecture

Beberapa bentuk arsitektur enterprise memberikan standar penting yang terdiri dari kumpulan standar proses informasi enterprise. Standar proses informasi

enterprise merupakan acuan dari perspektif bisnis yang akan dikembangkan.

2.4.1 Definisi Enterprise Architecture

Definisi dari Enterprise Architecture antara lain:

1. Representasi deskriptif (model) yang relevan untuk menggambarkan sebuah

enterprise dan apa saja yang harus dihasilkan guna memenuhi kebutuhan manajemen atau organisasi (Electronic Industry Assocation, 2008).

(11)

3. Mekanisme untuk memastikan sumber daya teknologi informasi suatu organisasi dapat sejalan dengan strategi dari organisasi tersebut (Riverton Corp., 2008)

2.4.2 Faktor-faktor Enterprise Architecture

Faktor–faktor yang menjadi alasan sebuah organisasi mengembangkan

Arsitektur Enterprise (http://www.rvcomp.com/wiring/EIA/glossary.htm):

1. Alignment/Keselarasan

Pengembangan tersebut selaras dengan tujuan dan keinginan organisasi.

2. Integration/Integrasi

Pemanfaatan sumber daya informasi sesuai dengan standar dan dikelola oleh organisasi secara konsisten dan menyeluruh.

3. Change/Perubahan

Mengelola dan mengantisipasi perubahan dari semua aspek organisasi.

4. Time-to-Market

(12)

5. Convergence/Fokus tujuan

Mengarah kepada standarisasi produk teknologi informasi seperti: Technical Reference Model (TRM).

2.5 Enterprise Architecture Planning (EAP)

EAP merupakan metode yang digunakan untuk membangun arsitektur informasi. Menurut Steven H Spewak, EAP merupakan pendefinisian bisnis dan arsitektur, bukan perancangan bisnis dan arsitekturnya.

Arsitektur dalam EAP adalah arsitektur data, aplikasi dan teknologi yang dibutuhkan untuk mendukung bisnis organisasi. Steven H Spewak menyatakan bahwa arsitektur disini dimaksudkan layaknya cetak biru, penggambaran, atau model.

Komponen dari EAP menurut Spewak menggunakan dasar dari dua layer dari

John Zachman’s framework yaitu dari tinjauan planner dan owner. Komponen EAP

(13)

1.Lapisan 1

Inisialisasi perencanaan (Planning Initiation): tahapan awal yang harus dilakukan adalah melakukan inisiasi perencanaan, dengan harapan proses pembangunan model arsitektur ini dapat terarah dengan sangat baik. Tahapan ini sebagai landasan untuk tahapan pengerjaan berikutnya. Tahapan awal ini menjadi penting, terutama karena pada tahap inilah ruang lingkup dan perencanaan kegiatan atau rencana kerja didefinisikan, menentukan metodologi yang akan digunakan, sumber daya yang terlibat dan menetapkan perangkat (tools) yang akan digunakan. Faktor lain adalah dukungan dan komitmen dari manajemen, yang tidak hanya dalam bentuk verbal,tetapi berpengaruh pada sumber daya (personil, anggaran dan waktu) untuk menjalankan seluruh proses.

2. Lapisan 2

Pemodelan bisnis (Business Modeling): menyusun suatu dasar pengetahuan tentang bisnis dan informasi yang digunakan dalam melakukan aktivitas bisnis. Tujuan dari pemodelan bisnis ini adalah untuk menyediakan dasar pengetahuan yang lengkap dan menyeluruh yang dapat digunakan untuk mendefinisikan arsitektur dan rencana implementasinya. Ada 3 tahapan untuk memodelkan bisnis, yaitu sebagai berikut:

a. Dokumentasi struktur organisasi.

(14)

c. Dokumentasi model bisnis utama, distribusi, dan presentasi kepada semua komunitas bisnis untuk mendengarkan komentarnya.

Survei enterprise: survei bertujuan untuk memperoleh keterangan lengkap tentang bisnis model yang meliputi hal–hal sebagai berikut:

a. Informasi apa saja yang digunakan untuk membentuk suatu fungsi.

b. Kapan fungsi tersebut dibentuk.

c. Dimana fungsi tersebut dibentuk.

d. Seberapa sering fungsi tersebut dibentuk.

e. Peluang apa saja yang ada untuk memperbaiki fungsi.

Sistem dan Teknologi saat ini (Current System & Technology): bertujuan untuk mendokumentasikan dan mendefinisikan seluruh platform teknologi dan sistem yang digunakan oleh enterprise saat ini serta menyediakan suatu acuan untuk migrasi dalam jangka panjang. Sedangkan yang harus dihasilkan pada fase ini disebut dengan

Information Resource Catalog (IRC) yang juga disebut ensiklopedia sistem atau

inventory sistem.

Tahapan untuk membuat IRC, antara lain sebagai berikut:

a. Menentukan ruang lingkup, sasaran dan kerangka kerja IRC.

(15)

c. Pengumpulan data IRC.

d. Masukan data.

e. Validasi dan meninjau ulang draf IRC.

f. Menggambar skema.

g. Mendistribusikan IRC.

h. Administrasi dan perawatan IRC.

Dokumentasi IRC dibuat dengan menggunakan bantuan hubungan matrik antara proses bisnis dengan teknologi yang digunakan.

3. Lapisan 3

Arsitektur Data (Data Architecture): mendefinisikan jenis data utama yang dibutuhkan untuk mendukung aktifitas bisnis. Arsitektur data terdiri dari entitas data, dimana setiap data memiliki atribut dan relasi terhadap data yang lain. Pedoman dalam mendefinisikan arsitektur data yaitu:

a. Daftarkan calon entitas data dengan meninjau model bisnis dan deskripsi sistem danteknologi yang dipakai.

b. Tetapkan entitas yang akan dipakai.

(16)

d. Hubungkan entitas data dengan fungsi bisnis detil.

Arsitektur Aplikasi (Applications Architecture): mendefinisikan jenis aplikasi utama yang dibutuhkan untuk mengelola data dan mendukung fungsi bisnis. Aplikasi yang dimaksud adalah proses pendefinisian aplikasi apa saja yang akan mengelola data dan menyediakan informasi untuk pihak manajemen terhadap fungsi bisnisnya. Lima tahap untuk membuat arsitektur aplikasi adalah sebagai berikut:

a. Daftarkan kandidat aplikasi.

b. Definisikan aplikasi.

c. Relasikan aplikasi terhadap fungsi.

d. Analisis dampak dari aplikasi yang ada.

e. Distribusikan arsitektur aplikasi.

Arsitektur Teknologi (Technology Architecture): mendefinisikan platform teknologi yang dibutuhkan untuk menyediakan lingkungan untuk aplikasi yang akan mengelola data dan mendukung fungsi bisnis. Empat tahap untuk membuat arsitektur teknologi, antara lain:

a. Identifikasi prinsip-prinsip teknologi dan platform.

(17)

c. Relasikan platform teknologi dengan aplikasi dan fungsi bisnis.

d. Distribusikan arsitektur teknologi.

4. Lapisan 4

Rencana Implementasi (Implementation/Migration Plans) : mendefinisikan tahapan untuk penerapan aplikasi, penjadwalan implementasi, analisa biaya/keuntungan dan menentukan jalur yang jelas untuk berpindah dari posisi saat ini ke posisi yang diinginkan di masa depan, organisasi sistem informasi baru, adopsi metodologi pengembangan sistem yang baru, dan penetapan standar atau prosedur. Adapun tahapan-tahapan perencanaan implementasi, antara lain:

a. Menentukan urutan-urutan aplikasi yang akan dibangun.

b. Mengukur usaha, kemampuan sumber daya yang tersedia dan merancang jadwal tahapan implementasi.

c. Menentukan faktor-faktor kesuksesan dan menghasilkan rekomendasi-rekomendasiyang tepat.

(18)

Tabel 2.1: Tahapan dan hasil dari EAP

2.6 Product Portfolio (Boston) Matrix

Product Portfolio (Boston) Matrix merupakan model analisis atas dasar siklus produk, yang dapat digunakan untuk melihat peta relatif dari organisasi terhadap pasardan para pesaingnya dalam bisnis yang serupa, dan dapat digunakan sebagai dasaruntuk menganalisis kebutuhan rencana strategis untuk pertumbuhan organisasi.

LAPISAN TAHAPAN HASIL

1.

Inisiasi Perencanaan

Ruang lingkup, sasaran, visi, penentuan metodologi dan alat-alat yang akan digunakan, perencanaan tim, presentasi, rencana kerja. 2.

Pemodelan Bisnis Struktur organisasi, model fungsi bisnis awal Survei

Perusahaan

Perlengkapan model bisnis fungsional

Sistem & Teknologi Saat Ini

Katalog sumber daya informasi (IRC), skema sistem

3.

Arsitektur Data Pendefinisian entitas, diagram e-r, matriks entitas terhadap fungsi, dokumen arsitektur data Arsitektur

Aplikasi

pendefinisian aplikasi-aplikasi, matrik aplikasi, analisis dampak, dokumen arsitektur aplikasi. Arsitektur

Teknologi

distribusi data/aplikasi, dokumen arsitektur aplikasi.

Rencana Implementasi

urutan aplikasi/roadmap, rencana migrasi, biaya dan benefit, faktor-faktor sukses dan

(19)

Model ini bertujuan untuk melihat pola penerimaan (acceptance) pasar terhadap produk/service yang dihasilkan oleh organisasi sesuai kebutuhan pasar.

Product Portfolio(Boston) Matrix terdiri dari empat posisi kuadran organisasi, yang terdiri dari star,cashcow, dog dan wildcat or problem child (Ward, 2002).

1. Kuadran Star

Kuadran ini memberikan gambaran bahwa product atau service dari organisasi bisnisyang mempunyai tingkat pertumbuhan demand dan potensial keuntungan atau profityang tinggi sehingga membentuk market share yang tinggi. Dengan demikian, makaproduk organisasi yang berada pada kuadran ini secara umum mempunyai tingkatrevenue yang signifikan, sehingga strategi investasi mengarah pada kebutuhan untukmempertahankan posisi yang sudah ada.

2. Kuadran ProblemChild or Wildcat

(20)

3. Kuadran Cash Cow

Kuadran ini menggambarkan posisi produk dan organisasi secara umum beradaposisi pertumbuhanmarket demandyang lambat karena tidak disertai denganpertumbuhan pelanggan, sehingga revenue yang didapat oleh produk dari kuadranStar dibutuhkan untuk re-investasi. Sehingga membutuhkan strategi pemasaran yanglebih efisien dan efektif agar produk dapat lebih dikenal dan dapat meningkatkanaspek market share-nya.

2.7 Value Chain Michael E. Porter

Fungsi dari value added chain, menurut Michael E. Porter yaitu untukmendeskripsikan cara melihat bisnis sebagai rantai aktivitas yang mengubah inputmenjadi output sehingga memiliki nilai bagi pelanggan (Porter, 1985).

(21)

Value chain membagi dalam dua kategori, yaitu:

1. Primary activities, (line functions) merupakan aktivitas utama dari organisasi yang melibatkan aktivitas-aktivitas sebagai berikut:

a. Inbound Logistics, pada bagian ini terkait dengan penerimaan, penyimpanan, dan pendistribusian input menjadi produk.

b. Operations, semua aktifitas yang terkait dengan pengubahan input menjadi bentuk akhir dari produk, seperti produksi, pembuatan, pemaketan, perawatan peralatan, fasilitas, operasi, jaminan kualitas, proteksi terhadap lingkungan.

c. Outbond Logistics, aktivitas yang terkait dengan pengumpulan, penyimpanan, distribusi secara fisik atau pelayanan terhadap pelanggan.

d. Marketing and Sales, aktivitas yang terkait dengan pembelian produk dan layanan oleh pengguna dan mendorong untuk dapat membeli produk yang dibuat. Memiliki rantai nilai khusus, antara lain :

(1) Marketing management

(2) Advertising

(3) Sales force administration

(4) Sales force operations

(22)

(6) Promotion

e. Service, aktivitas yang terkait dengan penyediaan layanan untuk meningkatkan atau merawat nilai dari suatu produk, seperti instalasi, perbaikan, pelatihan, suplai bahan, perawatan dan perbaikan bimbingan teknis.

2. Secondary activities, (staff atau fungsi overhead) merupakan aktivitas pendukung yang membantu aktivitas utama. Secondary activities melibatkan beberapa bagian/fungsi, antara lain:

a. Firm infrastructure, merupakan aktivitas, biaya, dan aset yang berhubungan dengan manajemen umum, accounting, keuangan, keamanan dan keselamatan sistem informasi, serta fungsi lainnya.

b. Human ResourcesManagement, terdiri dari aktivitas yang terlibat seperti penerimaan, dengar pendapat, pelatihan, pengembangan, dan kompensasi untuk semua tipe personil, dan mengembangkan tingkat keahlian pekerja.

(23)

d. Procurement, terkait dengan fungsi pembelian input yang digunakan dalam

value chain organisasi.

2.8 Four Stage Life Cycle Business System Planning (BSP)

Tool yang digunakan untuk menentukan turunan dari fungsi bisnis yang terkait dengan produk/layanan yang diberikan oleh fungsi bisnis (ICH Architecture Resource Center, 2008). Ada empat siklus yang digunakan, yaitu antara lain:

1. Tahap I,Requirements, planning, measurements andcontrol

Merupakan tahap untuk menentukan berapa banyak produk/layanan yang dibutuhkan, rencana untuk mendapatkannya, dan pengukuran serta kontrol yang digunakan.

2. Tahap II, Acquisition

Merupakan tahap untuk mengembangkan produk / layanan atau untuk mendapatkan sumber daya yang akan dipergunakan untuk kegiatan pengembangan.

3. Tahap III, Stewardships

(24)

4. Tahap IV, Retirement

Merupakan tahap keputusan akhir dari tanggung jawab organisasi untuk suatu produk atau layanan atau sinyal yang menyatakan akhir dari penggunaan suatu

sumber (resource).

2.9 Work System Framework Steven Alter

Merupakan sebuah sistem kerja yang melibatkan partisipasi manusia dan mesin yang akan membentuk sebuah proses bisnis dengan menggunakan informasi, teknologi dan sumber daya lainnya untuk menghasilkan produk atau jasa yang akan ditujukan

(25)

1. Customers

Merupakan orang/fungsi yang menerima secara langsung produk atau layanan yang dihasilkan oleh sistem.Bisa konsumen dari luar organisasi atau dari dalam organisasi.

2. Products & Service

Merupakan kombinasi dari benda fisik, informasi dan layanan atau layanan yang dihasilkan oleh sistem untuk konsumen.

3. Business Process

Merupakan kumpulan dari tahapan atau aktivitas-aktivitas dalam sistem yang dibutuhkan untuk memproduksi produk atau layanan sampai dengan produk dan layanan tersebut diterima oleh konsumen. Customer, Product & Service, Business, Process Participant, Technology Information.

4. Participants

(26)

5. Information

Merupakan semua informasi yang dibutuhkan oleh partisipan untuk menjalankan aktivitas proses bisnis, bisa dari hasil proses komputer atau yang tidak sama sekali berasal dari komputer.

6. Technology

Hardware, software, dan alat serta perlengkapan lainnya yang digunakan oleh partisipan selama proses bisnis dijalankan.

7. Context

Adalah organisasi, unsur pendukung teknis dan regulator lain yang membuat sistem bekerja.

8. Infrastruktur/Infrastructure

Adalah orang-orang dan dukungan dan teknis lainnya yang tidak terlibat secara langsung di dalam sistem, misalnya infrastruktur informasi seperti share database,

networking, application program.

2.10 Entity-Relationship Diagram (E-R Diagram)

(27)

untuk menjembatani kegiatan perancangan basis data dengan menggunakan skema

entrprise, yang mempresentasikan seluruh struktur logic dari basis data ( Silberschatz Abraham, 2002 )

E-R diagram sangat berguna untuk memetakan maksud dan interaksi dunianyata dari enterprise ke dalam skema konseptual. Ada tiga konsep dasar daripenggunaan E-R diagram yaitu:

1. Entity Sets

2. Relationships Sets

3.Attri butes

(28)

2.11 Portfolio Application

Tidak seperti pada model konsep traditionalportfolio yang hanyamempertemukan hubungan antara sistem aplikasi yang satu dengan yang lainnya, sertabagaimana tugas dan ruang lingkup antar sistem didefinisikan,

application portfoliomerupakan sebuah model perkiraan kebutuhan sistem aplikasi yang didasarkan padakebutuhan bisnis disertai dengan definisi apa dan bagaimana sistem aplikasi tersebutmemberikan kontribusinya terhadap usaha-usaha pencapaian tujuan bisnis organisasi.

Tabel 2.2 Portfolio Application Matrix

STRATEGIC HIGH POTENTIAL

Aplikasi-aplikasi kritis untuk menunjang perkembangan strategi bisnis organisasi dimasa yang akan datang.

Aplikasi-aplikasi yang mungkin dibutuhkan oleh organisasi untuk keberhasilan dimasa yang akan datang, namun belum dibuktikan.

Aplikasi-aplikasi masa kini yang dibutuhkan oleh organisasi agar dapat menjalankan roda bisnisnya.

Aplikasi-aplikasi yang bersifat valuable

tetapi tidak kritis

KEY OPERATIONAL SUPPORT

(29)

1. Strategic

Berisi aplikasi-aplikasi yang secara kritis dibutuhkan untuk keberhasilan bisnis pada masa yang akan datang. Aplikasi ini dibuat untuk mendukung perubahan dan perkembangan organisasi dan bisnisnya.

2. Key Operational

Berisi aplikasi-aplikasi operasional yang ada saat ini, dan dibutuhkan untuk mendukung operasional organisasi dan lebih bersifat sangat penting agar roda bisnis organisasi dapat berjalan.

3. Support Applications

Berisi aplikasi yang dapat mendukung dan meningkatkan efisiensi bisnis dan efektifitas operasional.

4. High Potential

Berisi aplikasi-aplikasi yang bersifat inovatif yang mungkin dapat memperbesar peluang peningkatan keuntungan dimasa yang akan datang, tapi belum dapat dibuktikan.

2.12 PengertianAnalisis SWOT

(30)

perusahaan. Kekuatan dan kelemahan ini di bandingkan dengan peluang dan ancaman ekstern sebagai landasan untuk menghasilkan alternatif-alternatif strategi suatu proses yang dinamakan analisis SWOT.

Yusanto dan Wijdaja kusuma (2003), analisis SWOT merupakan salah satu instrumen internal dan eksternal perusahaan yang telah dikenal luas.Analisis ini bertumpu pada basis data tahunan dengan pola 3-1-5.Maksudnya, data yang ada diupayakan mencakup data perkembangan organisasi pada tiga tahun sebelum dilakukan analisis, apa yang akan diinginkan pada tahun dilakukannya analisis serta kecenderungan organisasi untuk lima tahun kedepan pasca analisis. Hal ini dimaksudkan agar strategi yang akan diambil memilik dasar dan fakta yang dapat dipertanggung jawabkan.

Analisis SWOT adalah identifikasi berbagai factor secara sistematif untuk merumuskan strategi perusahaan. Analisis ini didasarkan pada logika yang dapat memaksimalkan kekuatan (Strengths) dan peluang (Opportunities), namun secara bersamaan dapat meminimalkan kelemahan (Weaknesses) dan ancama (Threats). Proses pengambilan keputusan strategis selalu berkaitan dengan pengembangan misi, tujuan, strategi, dan kebijakan perusahaan. Dengan demikian perencana strategis

(31)

Metode analisa SWOT dianggap sebagai metode analisa yang paling dasar, berguna untuk melihat suatu topic atau permasalahan dari 4 (empat) sisi yang berbeda.Hasil analisa biasanya adalah arahan atau rekomendasi untuk mempertahankan kekuatan dan menambah keuntungan dari peluang yang ada, sambil mengurangi kekurangan dan menghindari ancaman.Jika digunakan dengan benar, analisa SWOT akan membantu kita untuk melihat sisi-sisi yang terlupakan atau tidak terlihat selama ini. Analisa ini terbagi atas empat komponen dasar yaitu:

S = Strengths, adalah situasi atau kondisi yang merupakan kekuatan dari organisasi atau program pada saat ini.

W = Weaknesses, adalahsituasi atau kondisi yang merupakan kelemahan dari organisasi atau program pada saat ini.

O = Opportunities, adalah situasi atau kondisi yang merupakan peluang di luar organisasi dan memberikan peluang berkembang bagi organisasi di masa depan.

T = Threats, adalah situasi yang merupakan ancaman bagi organisasi yang datang dari luar organisasi dan dapat mengancam eksistensi organisasi di masa depan.

Perbandingan antara empat komponen dasar (SWOT) dijelaskan dalam skema matriks SWOT. Matriks SWOT terdiridari 8 sel: 4 sel berisi inventori variable

(32)

dihilangkan. Oleh karena itu sel 1 dan 2 secara berturut-turut disebutsel S dan sel W. Sel 3 berisi daftar peluang (O) bisnis yang dimiliki pada masa sekarang dan yang akan datang dan sel 4 berisi daftar ancaman (T) yang sedang dihadapi sekarang dan yang akan datang. Oleh karena itu sel 3 dan 4 secara berturut-turut disebut sel O dan sel T.

Sel 5 merupakan pilihan strategi yang hendak dipilih oleh manajemen berdasar kombinasi kekuatan dan peluang bisnis yang ada pada sel S dan O dan oleh karena itu disebut sebagai selat strategi SO.Strategi pada sel tersebut juga sering disebut sebagai strategi maksi-maksi.Sel 6 adalah strategi yang hendak dipilih oleh manajemen berdasarkan kombinasi kelemahan dan peluang bisnis yang ada pada sel W dan O dan oleh karena itu disebut selat strategi WO.

(33)

Secara skematis,matriks SWOT dapat digambarkan sebagai berikut :

Tabel : 2.3 Matriks SWOT

Lingkungan Internal Lingkungan

Eksternal

Kekuatan Perusahaan

(S)

Kelemahan Perusahaan

(W)

Peluang Bisnis

(O)

Strategi S-O Maksi-maksi

Strategi W-O Mini Maksi

Ancaman Bisnis

(T)

Strategi S-T Maksi-Mini

(34)

BAB III

ANALISIS ENTERPRISE ARSITEKTUR SISTEM BERJALAN

3.1 Metodologi Penelitian

Berdasarkan ruang lingkup penelitian, maka diambil metodologi penelitian agar permasalahan dapat diselesaikan dengan tepat.

3.1.1 Metodologi Pembangunan Model

Metodologi pembangunan model arsitektur yang akan digunakan adalah

Enterprise Architecture Planning (EAP), dimana tahapan pembangunannya adalah sebagai berikut:

1. Inisiasi perencanaan/Planning Initiation

Tahapan ini bertujuan untuk mengidentifikasi dan mendokumentasi terhadap ruang lingkup, sasaran, visi, misi dan pemilihan metodologi dan penentuan alat-alat pemodelan yang akan digunakan, presentasi, dan rencana kerja.

2. Pemodelan Bisnis/Business Modeling

(35)

3. Survei Enterprise/Enterprise Survey

Tahapan ini berisi bertujuan untuk memberikan gambaran tentang model yang secara lengkap dari fungsi bisnis organisasi.

4. Sistem dan Teknologi Saat ini/Current Systems and Technology

Tahapan ini berisi tentang katalog sumber daya informasi (Information Resource Catalog/IRC) dan skema dari sistem dan teknologi yang telah ada.

5. Arsitektur Data/Data Architecture

Tahapan ini mengenai definisi entitas, model E-R diagram, matriks entitas fungsi dan dokumen arsitektur data.

6. Arsitektur Aplikasi/Applications Architecture

Tahapan ini mengenai definisi aplikasi, model proses bisnis, matriks aplikasi, analisis dampak, dokumen arsitektur aplikasi.

7. Arsitektur Teknologi/Technology Architecture

Tahapan ini berisi mengenai distribusi dari data atau aplikasi beserta kelengkapan dari dokumen arsitektur teknologi tersebut.

8. Implementation Plan

(36)

3.1.2 Proses Identifikasi

Untuk membantu dalam proses identifikasi dan dokumentasi setiap fungsi bisnis beserta lingkungan pendukungnya, framework atau tools yang digunakan adalah sebagai berikut:

1. Product Portofolio (Boston matrix), yang akan digunakan untuk menganalisa posisi organisasi dengan melihat siklus produk dari Sekolah Dasar Lab.Percontohan UPI Bandung.

2. Rantai Nilai (Value Chain) dari Michael E. Porter untuk membantu proses identifikasi dan definisi dari aktivitas bisnis utama di Sekolah Dasar Lab.Percontohan UPI Bandung.

3. Four-Stage Life Cycle dari pendekatan BusinessSystem Planning (BSP) IBM Corporation untuk mendapatkan gambaran fungsi bisnis utama yang ada di SD Lab.Perconohan UPI Bandung.

4. Work System Framework dari Steven Alter untuk membantu mendokumentasikan sistem kerja di lingkungan organisasi SD Lab.Percontohan UPI Bandung.

(37)

3.2 Inisiasi Perencanaan

Pada tahap analisis difokuskan terhadap kondisi objektif dari organisasi sehingga diperoleh gambaran yang jelas bagi pengembangan arsitektur informasi yang selaras dengan bisnis utama organisasi. Fokus pada tahapan ini sebagai berikut:

1. Pendefinisian Ruang Lingkup dan Sasaran Pengerjaan

2. Pendefinisian Visi dan Misi

3. Pemilihan Metodologi Perencanaan

4. Penggunaan Sumber Daya Komputer

a) Pengumpulan dan Pengolahan Data b) StudiLiteratur

c) Pendefinisian Kebutuhan d) StudiKelayakan

e) Model Arsitektur Informasi

3.2.1 Pendefinisian Ruang Lingkup dan Sasaran Pengerjaan dari EAP

(38)

1. Informasi yang berhubungan dengan administrasi akademik dan kesiswaan

2. Informasi yang berhubungan dengan administrasi keuangan

3. Informasi yang berhubungan dengan administrasi.

3.2.2 Pendefinisian Visi dan Misi

Visi:

“Sekolah memiliki keunggulan akademis, sosial dan religi sebagai wahana

bagi pengembangan pendidikan dengan lulusan yang mempunyai daya saing tinggi dan berakhlak mulia.”

Misi:

1. Melaksanakan proses pembelajaran berstandar Nasional, berasaskan nilai-nilai religius serta berprinsip silih asah, silih asih dan silih asuh pada jenjang pendidikan Sekolah Dasar.

2. Mengembangkan dan mengimplementasikan inovasi pendidikan dalam berbagai bidang studi.

3. Mengembangkan potensi peserta didik sesuai dengan minat dan bakatnya, menguasai bahasa komunikasi Nasional maupun Internasional serta mampu hidup ditengah-tengah masyarakat tempat siswa berada.

(39)

Mengacu dari visi organisasi, maka pengembangan arsitektur informasi dapat diarahkan kepada “layanan informasi yang utama dan profesional bagi

aktivitas SD Lab.Percontohan UPI Bandung, meliputi Lembaga, Karyawan, siswa, Orang Tua Siswa”.

3.2.3 Pemilihan Metodologi Perencanaan

Metodologi yang digunakan pada tahap ini adalah :

1. Inisiasi perencanaan

2. Model bisnis dan teknologi saat ini

3. Arsitektur data, aplikasi dan teknologi

4. Implementasi

Hasil akhir dari tahapan adalah pembuatan roadmap implementasi yang disesuaikan dengan kondisi dan kemampuan organisasi.

3.2.4 Penggunaan Sumber Daya Komputer

(40)

3.3 Pemodelan Bisnis

Tahapan dalam pengembangan model bisnis adalah :

1. Gambaran struktur organisasi

2. Identifikasi area bisnis (market shared)

3.3.1 Gambaran Struktur Organisasi

Struktur organisasi bertujuan untuk memberikan gambaran tugas, wewenang dan tanggung jawab dari setiap unit yang ada dalam organisasi. Struktur organisasi SD Lab.Percontohan UPI Bandung seperti gambar 3.2 di bawah ini:

STRUKTUR ORGANISASI SD LAB.PERCONTOHAN UPI

Gambar: 3.1 Struktur organisasi SD.Lab.Percontohan UPI Bandung KEPALA SEKOLAH

Moch Imam Mutaqin, S.Pd

WAKIL KEPALA SEKOLAH

Kepala tata Usaha (Endang Iskandar ) Bendahara (Tarita Maulida, SE)

Tenaga Layanan Khusus 1. Yosep Hj. Euis Nurlela, S.Pd

Fitri F,S.Pd

IPA

(41)

3.3.2 Identifikasi Area Bisnis

Pada tahapan ini bertujuan untuk mengetahui posisi bisnis organisasi dengan melakukan analisis terhadap kondisi obyektif organisasi berdasarkan demand dan market share dari organisasi.

3.3.2.1 Posisi Bisnis

Sebagai organisasi yang sudah cukup lama berdiri dan berkembang terus sesuai dengan dinamika perubahan lingkungan dan perkembangan ilmu dan teknologi yang pesat, maka SD Lab.Percontohan UPI Bandung harus melakukan perubahan untuk tetap berdiri dan berkembang terhadap para pesaing. Kondisi organisasi sampai saat ini dapat digambarkan sebagai berikut :

1. Memiliki pangsa pasar tersendiri sebagai sekolah yang sudah berdiri cukup lama seiring dengan perkembangannya SD Lab.Percontohan UPI Bandung mempunyai pangsa pasar tersendiri, sehingga membuat tetap berdiri didalam tingkat persaingan yang sangat tinggi.

2. Komitmen manajemen yang tinggi terhadap pemanfaatan teknologi informasi dalam mendukung aktivitas organisasi, sehingga memberi nilai tambah bagi SD Lab.Percontohan UPI Bandung dalam menghadapi era informasi dan era globalisasi.

(42)

Lab.Percontohan UPI Bandung, ini merupakan suatu kekuatan bagi Sekolah karena selalu melakukan evaluasi diri yang bertujuan untuk meningkatkan kepuasan bagi aktivitas akademik dan stakeholder.

Berdasarkan Product Fortfolio (Boston) Matrix, posisi SD Lab.Percontohan UPI Bandung saat ini berada pada kwadran WILDCAT, dengan melihat karakteristik kwadran ini dimana market growth cukup tinggi tetapi

market share rendah.

3.3.2.2 Area Bisnis

SD Lab.Percontohan UPI Bandung sebagai sekolah memiliki aktivitas utama yang berpedoman pengabdian pada masyarakat, aktivitas utama ini akan memerlukan dukungan dari aktivitas lainnya seperti keuangan, administrasi umum, sumber daya manusia. Identifikasi aktivitas utama dan pendukung dari SD Lab.Percontohan UPI Bandung dapat ditunjukan dengan menggunakan rantai nilai

(value chain) dari Michael E. dari Michael E. Porter yang tampak seperti di bawah ini :

(43)

1. Aktivitas Utama

a. Penerimaan Siswa Baru

Berhubungan dengan sistem penerimaan Siswa baru dari rencanapenerimaan sampai dengan registrasi Siswa baru.

b. Proses Belajar Mengajar

Aktivitas proses belajar Siswa selama masa studi dari proses awal pembelajaran sampai dengan ujian.

2. Aktivitas Pendukung

a. Manajemen Keuangan dan Akuntansi

Aktivitas pengelolaan keuangan organisasi dalam mendukung aktivitas utamayang berhubungan cash dan investasi serta pendanaanpemeliharaan infrastruktur, sarana dan prasarana organisasi.

b. Bagian Sumber Daya Manusia dan Umum

Aktivitas untuk memberikan dukungan administrasi, layanan bagi seluruh unit yang ada dan pengelolaan infrastruktur, sarana dan prasarana (aset-aset organisasi).

c. Program Studi

(44)

3.3.2.3 Fungsi Bisnis

Untuk mendapatkan gambaran siklus dari setiap aktivitas dari fungsi bisnis organisasi dapat menggunakan tools Four Stage Life Cycles dari IBM Corp. yang dapat digambarkan pada tabel 3.1 dan tabel 3.2.

Tabel 3.1 Four Stage Life Cycles Primary Activities

STAGE

AKTIVITAS

REQUIREMENT ACQUISITION STEWARSHIP RETIREMENT

Penerimaan

3. Pengelolaan nilai

1. Pelaporan 2. Pembuatan Ijazah

1.Pengunduran Diri

(45)

Tabel 3.1 Four Stage Life Cycles Support Activities ( Lanjutan )

STAGE

AKTIVITAS REQUIREMENT ACQUISITION STEWARSHIP RETIREMENT

Manajemen

(46)

3.3.2.4 Bagan Hirarki Fungsi Bisnis

Aktivitas utama dan pendukung dari valuechain dan four stage life cycle

diatas berguna untuk membuat dekomposisi sub-sub aktivitas dari aktivitas utama dan pendukung dengan menggunakan bagan hirarki fungsi bisnis yang dapat digambarkan sebagai berikut:

1. Penerimaan Siswa Baru

Aktivitas ini berfokus pada pengelolaan penerimaan siswa baru dan rencana pembentukan tim PPSB (Panitia Penerimaan siswa Baru) sampai calon siswa melakukan daftar ulang (registrasi).

1.1 Rencana PSB

1.1.1 Penetapan Tim PSB

1.1.2 Penyusunan Anggaran PSB

1.1.3 Time Schedule PSB

1.2 Promosi PSB

1.2.1 Riset Pasar

1.2.2 Strategi Promosi

1.2.3 Pengawasan dan Evaluasi Strategi Promosi

1.2.4 Laporan Promosi

(47)

1.3.1 Penetapan Sistem Seleksi Masuk

1.3.2 Penetapan Materi Seleksi Masuk

1.3.3 Pendaftaran Calon Siswa Baru

1.3.4 Seleksi Masuk

1.3.5 Pengelolaan Hasil Seleksi

1.4 Registrasi Siswa Baru

2. Proses Belajar Mengajar

Pada tahapan ini difokuskan pada pengelolaan operasional proses belajar mengajar yang merupakan aktivitas pokok dari pendidikan.

2.1 Perencanaan Pengembangan Kurikulum

2.1.1 Evaluasi Kurikulum

2.1.2 Pengembangan Kurikulum

2.1.3 Penetapan Kurikulum

2.2 Kebijakan Akademik

2.2.1 Penyusunan Kalender Akademik

2.2.2 Penyusunan Jadual Belajar

2.3 Pelaksanaan PBM (Proses Belajar Mengajar)

(48)

2.3.2 Pelaksanaan Ujian

2.3.3 Pembagian Raport

3. Pelepasan Siswa

Pada tahapan ini merupakan aktivitas akhir dari proses belajar mengajar.

3.1 Penetapan Pengunduran Diri Siswa

3.2 Pembuatan Nilai

3.3 Pembuatan Ijazah

3.4Kenaikan kelas

4. Manajemen Keuangan dan Akuntansi

Aktivitas ini bertujuan untuk mengelola sistem keuangan dan akuntansi yang ada.

4.1 Anggaran Penerimaan dan Belanja Organisasi (APBO)

4.1.1 Penyusunan APBO

4.1.1.1 Prediksi Penerimaan dalam Satu Tahun

4.1.1.2 Prediksi Belanja dalam Satu Tahun

4.1.1.3 Penyusunan Anggaran untuk Pos-pos Penerimaan dan Belanja

4.1.2 Pemanfaatan APBO

(49)

Organisasi.

4.1.2.2 Droping Anggaran Sesuai Ajuan Kebutuhan

4.1.3 Pengawasan APBO

4.1.4 Pelaporan Pemanfaatan APBO

4.2 Sistem Akuntansi

4.2.1 Pemilihan Metoda Pencatatan Transaksi Keuangan

4.2.2 Pemilihan Metoda Penilaian Aset Organisasi

4.2.3 Pencatatan Penerimaan dan Belanja Organisasi

4.2.3.1 Pencatatan Penerimaan dan Pengeluaran Uang

4.2.3.2 Posting Transaksi Keuangan

4.2.3.3 Neraca Saldo

4.2.4 Pelaporan Laporan Keuangan

4.2.4.1 Neraca

4.2.4.2 Laporan Laba Rugi

4.2.4.3 Laporan Arus Kas

5. Sub Bagian Sumber Daya Manusia (SDM) dan Umum

(50)

5.1 Pemberdayaan dan Pengembangan SDM

5.1.1 Rekruitmen SDM

5.1.1.1 Penetapan Kebijakan Rekruitmen

5.1.1.2 Penetapan Kebutuhan SDM

5.1.1.3 Seleksi SDM

5.1.1.4 Laporan Rekruitmen SDM

5.1.2 Pemberdayaan SDM

5.1.2.1 Penempatan SDM

5.1.2.2 Pembinaan SDM

5.1.2.3 Pengawasan Kinerja SDM

5.1.2.4 Laporan Kinerja SDM

5.1.3 Pengembangan Pegawai

5.1.3.1 Penetapan Sistem Reward and Punishment

5.1.3.2 Pengembangan skill dan pengetahuan

5.1.3.3 Rotasi atau Mutasi Jabatan

5.2 Pemberdayaan, Pengembangan Sarana dan Prasarana

(51)

5.2.1.1 Penetapan Sistem, Prosedur Pemberdayaan dan

Pengembangan AsetOrganisasi

5.2.1.2. Rencana Pengadaan Aset

5.2.1.3. Rencana Pengembangan Aset

5.2.2 Pemberdayaan Aset Organisasi

5.2.2.1 Inventarisasi Aset-Aset Organisasi

5.2.2.2 Pengawasan dan Evaluasi Pemberdayaan Asset

5.2.2.3 Laporan Pemberdayaan Aset

5.2.3 Pengembangan Aset

5.2.3.1 Evaluasi Kebutuhan

5.2.3.2 Pengajuan Pengadaan Aset

5.2.3.3 Pengadaan Aset

5.2.3.4 Evaluasi Pengembangan Aset

5.2.3.5 Kebijakan Pengembangan

5.2.3.6 Laporan Pengembangan Aset

5.2.4. Penilaian dan Penghapusan Aset

(52)

Pemetaan hubungan fungsi bisnis dan unit organisasi yang terkait dapat digambarkan sebagai berikut :

Tabel 3.2 Tabel Hubungan Fungsi PSB dengan Unit Organisasi yang terlibat

Tabel 3.3 : Tabel Hubungan Fungsi PBM dengan Unit Organisasi yang terlibat

Fungsi

Organisasi

PENERIMAAN SISWA BARU (PSB)

RENCANA PSB PROMOSI PSB SELEKSI MASUK

R

Kepala Perpustakaan *

Ketua PSB

# # * # * * # # #

Keterangan :

# : Bertanggung jawab penuh dan sebagai Pengambil Keputusan *: Terlibat penuh dalam fungsi

+: Terlibat dalam proses

Fungsi

# : Bertanggung jawab penuh dan sebagai Pengambil Keputusan *: Terlibat penuh dalam fungsi

(53)

Tabel 3.4 : Tabel Hubungan Fungsi Pelepasan siswa dengan Unit Organisasi yang

# : Bertanggung jawab penuh dan sebagai Pengambil Keputusan

*: Terlibat penuh dalam fungsi

(54)

Tabel 3.5 : Tabel Hubungan Fungsi Manajemen Keuangan dan Akuntansi dengan Unit Organisasi yang terlibat

Fungsi

Organisasi

MANAJEMEN KEUANGAN DAN AKUNTANSI

Anggaran Penerimaan & B O SISTEM AKUNTANSI

Penyesuaian APBO Pemanfaatan APBO

*: Terlibat penuh dalam fungsi +: Terlibat dalam proses

# : Bertanggung jawab penuh dan sebagai Pengambil Keputusan

Tabel 3.6 : Tabel Hubungan Fungsi Sub Bagian SDM dan UMUM dengan Unit Organisasi yang terlibat

Fungsi

Organisasi

BAGIAN SUMBER DAYA MANUSIA DAN UMUM PEMBERDAYAAN DAN PENGEMBANGAN SDM

Rekruitmen Pegawai Pemberdayaan SDM Pengembangan SDM

*: Terlibat penuh dalam fungsi +: Terlibat dalam proses

(55)

Tabel 3.6 : Tabel Hubungan Fungsi Bagian SDM dan UMUM dengan Unit Organisasi yang terlibat (Lanjutan)

Fungsi

Organisasi

BAGIAN SUMBER DAYA MANUSIA DAN UMUM

PEMBERDAYAAN, PENGEMBANGAN SARANA DAN PRASARANA

P

*: Terlibat penuh dalam fungsi +: Terlibat dalam proses

# : Bertanggung jawab penuh dan sebagai Pengambil Keputusan

3.3.3 Temuan dan Peluang Penting

(56)

Pembangunan ini disamping untuk mendukung aktivitas utama juga untukmemberikan layanan yang lebih baik bagi civitas akademik di lingkungan SD Lab.Percontohan UPI Bandung dan membuka ruang bagi pemanfaatan SI lebih luas tidak hanya untukpekerjaan sehari-hari, tetapi juga untuk meningkatkan wawasan dan pengetahuan.

Peluang ini merupakan peluang yang penting bagi pemanfaatan SI untuk mendukung keseluruhan aktivitas bisnis organisasi. Pemanfaatan SI pada akhirnya akan membangun dan mengembangkan aplikasi, sehingga diperlukan perkiraan kebutuhan aplikasi yang sesuai dengan kondisi dan keperluan organisasi.

3.4 Arsitektur Sistem dan Teknologi Saat ini

Usaha-usaha yang dilakukan pada tahap ini untuk memperoleh gambaran kondisi organisasi dalam pemanfaatan SI dan teknologi yang sedang berjalan. Beberapa usaha yang dilakukan adalah sebagai berikut :

3.4.1 Preparasi Koleksi Data

(57)

dan dikembangkan untuk menangani dan membantu aktivitas utama dan pendukung.

Sistem ini akan dikembangkan secara terintegrasi secara lokal (intranet) maupun terhubung dengan jaringan internet (global connectivity). SD Lab.Percontohan UPI menangani data-data yang berhubungan dengan :

1. Aktivitas Utama Organisasi yang menangani data-data yang berhubungan dengan pengelolaan data-data Siswa dan akademik berkaitan dengan data:

a. No induk Siswa,

b. nilai,

c. mata pelajaran yang pernah diambil,

d. status Siswa,

e. Guru,

f. jadual

Akses dapat dilakukan oleh unsur pimpinan, kurikulum Guru maupun oleh siswa sendiri sesuai dengan tingkat akses yang diberikan.

2. Aktivitas Pendukung Organisasi yang menangani data-data yang berhubungan dengan :

1. Pembayaran uang SPP,

(58)

3. Badan Pengelola Sekolah ( BPS)

Unit organisasi yang telah memanfaatkan sistem ini adalah :

a. Manajer

b. Kepala Sekolah

c. Kurikulum

d. Guru

e. Staf Akademik

f. Perpustakaan

Arsitektur dari SD Lab.Percontohan UPI seperti gambar di bawah ini :

Gambar 3.3 Arsitektur SD Lab.Percontohan UPI Bandung

(59)

Rincian lengkap preparasi koleksi data secara lengkap dapat dilihat pada tabel dibawah ini :

Tabel 3.7 : Deskripsi Preparasi Koleksi Data NO PENGOLAHAN

DATA

DATA UNIT

PELAKSANA

KETERANGAN

1. Administrasi Nilai dan Siswa

Bagian Kurikulum Data Siswa,Kurikulum, Keuangan.

Tabel 3.7: Deskripsi Preparasi Koleksi Data ( Lanjutan )

NO PENGOLAHAN DATA DATA UNIT

PELAKSANA

KETERANGAN

2.

Administrasi Keuangan a. Siswa

b. Pembayaran

3. Administrasi Kepegawaian

(60)

Tabel 3.8 : Pemanfaatan teknologi: sofwer

NO KATEGORI

SOFTWARE

PRODUK

1. Sistem Oprasi a. Ms.Windows XP Professional b. Ms.Windows 2003 Server 2. Office Automation a. Ms. Office

(Word,Excel,Powerpoint,Outlook) b. Adobe Reader

3. Grafis dan Multimedia a. Adobe Photoshop CS3 b. Corel Draw 12

(61)

Tabel 3.10 : Pemanfaatan Teknologi : Networking

3.4.2 Koleksi Data IRC (Information Resource Catalog)

Pemetaan IRC di SD Lab.Percontohan UPI Bandung dengan menggunakan matriks :

1. Hubungan Aplikasi dengan fungsi bisnis

Matriks hubungan aplikasi dengan fungsi bisnis ini menggambarkan unit organisasi yang telah memanfaatkan atau telah didukung oleh aplikasi, matriks tersebut dapat digabarkan sebagai berikut :

Tabel 3.11 : Hubungan Aplikasi saat ini dengan Fungsi Bisni

Fungsi Bisnis

Organisasi

PSB PROSES BELAJAR MENGAJAR (PBM)

Seleski Masuk (SM)

SD Lab.Percontohan UPI (Sistem Informasi Akademik SD Lab.Percontohan UPI Bandung) Pendaftaran Calon siswa Baru

Proses Belajar Mengajar

Penerimaan Pembayaran

Penggunaan Anggaran

Sistem Akuntansi

(62)

Tabel 3.12 : Hubungan Aplikasi saat ini dengan Fungsi SDM

2. Hubungan Aplikasi dengan pemanfaatan teknologi

Matriks ini menggambarkan hubungan aplikasi dengan teknologi yang digunakanbaik software, hardware maupun networking. Matriks tersebut dapat digambarkan.

MANAJ KEU & AKT BAGIAN SDM & UMUM

Sistem Akuntansi Pembdyn,

Pengem SDM

Pemberdayaan, Pengembangan Sarana dan

Prasarana

Pencatatan APBO Rekrt. Peg

SD Lab.Percontohan UPI (Sistem Informasi Akademik SD Lab.Percontohan UPI Bandung)

Pendaftaran Calon Siswa Baru

Proses Belajar Mengajar

Penerimaan Pembayaran

Penggunaan Anggaran

Sistem Akuntansi

Sumber Daya Manusia

(63)

Tabel 3.13 : Hubungan Aplikasi saat ini dengan Teknologi yang ada Teknologi

Organisasi

Software Networking

Sistem Operasi DBMS Bahasa

Pemrograman

SD Lab.Percontohan UPI (Sistem Informasi Akademik SD Lab.Percontohan UPI Bandung)

Pendaftaran Calon Siswa Baru

Tabel 3.14 : Hubungan Aplikasi saat ini dengan TeknologiHardware

Teknologi

Organisasi

Hardware

PC/NB Storage Input Device Net

wor Output

SD Lab.Percontohan UPI (Sistem Informasi Akademik SD Lab.Percontohan UPI Bandung)

(64)

3.4.3 Temuan dan Observasi

Hasil koleksi data IRC (Information Resource Catalog) dapat digunakan sebagaialat analisis untuk menemukan beberapa kelemahan yang ada pada saat ini, disampingitu juga untuk memperoleh gambaran data-data yang dimanfaatkan oleh aplikasi dalammendukung unit organisasi ataupun uinit organisasi yang belum didukung oleh aplikasi.

Berdasarkan observasi yang telah dilakukan diperoleh beberapa fakta atau

temuan terhadap pemanfaatan aplikasi saat ini, yaitu :

1. Pemanfaatan SD Lab.Percontohan UPI Bandung belum dapat dilakukan secara optimal, hal inidisebabkan penggunaan SD Lab.Percontohan UPI Bandung belum lama dilakukan. Sosialisasi terhadapsistem ini perlu dilakukan secara intensif.

2. SD Lab.Percontohan UPI Bandung merupakan sistem yang relatif baru di lingkungan SD Lab.Percontohan UPIBandung sehingga memerlukan infrastruktur penunjang lainnya, sehingga perluwaktu dan biaya untuk diterapkan secara optimal.

3. Sebagai sistem yang masih baru, SD Lab.Percontohan UPI Bandung masih harus didukung data manualuntuk mengantisipasi kegagalan dari sistem ini.

4. Beberapa aplikasi masih dalam tahap pembangunan atau masih dalam tahap

rancangan seperti pengelolaan data-data perpustakaan, penyusunan anggaran atau

(65)

3.4.4 Dukungan Aplikasi Terhadap Fungsi Bisnis

Berdasarkan IRC (Information Resource Catalog) yang telah digambarkan di atas, berikut ini akan digambarkan unit fungsi bisnis yang telah didukung oleh aplikasi,seperti tampak di bawah ini :

Tabel 3.15 : Fungsi Bisnis yang telah didukung oleh Aplikasi

NO FUNGSI DESKRIPSI

1. 1.3.3 Pendaftaran Calon siswa Baru 2. 1.3.4 Seleksi Masuk

3. 1.3.5 Pengelolaan Hasil Seleksi 4. 1.4 Registrasi siswa Baru

5. 2.2.1 Penyusunan Kalender Akademik 6. 2.2.2 Penyusunan Jadwal belajar 7. 2.3.2 PelaksanaanUjian

8. 3.2 Pembuatan Nilai

9. 4.2.3 Pencatatan Penerimaan dan Belanja Organisasi 10. 4.2.4 Pelaporan Laporan Keuangan

16. 5.2.2.1 Inventarisasi Aset-aset Organisasi 17. 5.2.2.3 Laporan Pemberdayaan Aset 18. 5.2.4 Penilaian dan Penghapusan Aset 19. 5.2.5 Laporan Aset Organisasi

(66)

Tabel 3.16 : Fungsi Bisnis yang belum didukung oleh Aplikasi

6. 1.2.3 Pengawasan dan Evaluasi Strategi Promosi

7. 1.2.4 Laporan Promosi

14. 2.3.1 Pelaksanaan, Pengawasan dan Evaluasi PBM

15. 3.1 Penetapan Pengunduran Diri Siswa

16. 3.2 Pembuatan Nilai

17. 3.4 Pembuatan Ijazah

18. 3.5 Kenaikan Kelas

19. 4.1.1.1 Prediksi Penerimaan Siswa Baru dalam Satu Tahun

20. 4.1.1.2 Prediksi Belanja dalam Satu Tahun

21. 4.1.1.3 Penyusunan Anggaran untuk Pos-pos Penerimaan dan Belanja

Organisasi

22. 4.1.2.1 Pengajuan Kebutuhan Anggaran dari Unit-unit yang ada dalam

Organisasi

23. 4.1.2.2 Dropping Anggaran sesuai Ajuan Kebutuhan

24. 4.1.3 Pengawasan APBO

25. 4.1.4 Pelaporan Pemanfaatan APBO

26. 4.2.1 Pemilihan Metoda Pencatatan

27. 4.2.2 Pemilihan Metoda Penilaian

28. 4.2.4.1 Kas Neraca

29. 4.2.4.2 Laporan Laba Rugi

30. 4.2.4.3 Laporan Arus

31. 5.1.1.1 Penetapan Kebijakan Rekruitmen

32. 5.1.1.2 Penetapan Kebutuhan SDM

33. 5.1.1.3 Seleksi SDM

34. 5.1.2.2 Pembinaan SDM

(67)

Tabel 3.16 : Fungsi Bisnis yang belum didukung oleh Aplikasi ( Lanjutan )

NO FUNGSI DESKRIPSI

36. 5.1.2.4 Laporan Kinerja SDM

37. 5.1.3.1 Penetapan Sistem Reward and Punishment

38. 5.1.3.2 Pengembangan Skill dan Pengetahuan

39. 5.1.3.3 Rotasi atau Mutasi Jabatan

40. 5.2.1.1 Penetapan Sistem, Prosedur Pemberdayaan dan Pengembangan Aset

41. 5.2.1.2 Rencana Pengadaan Aset

42. 5.2.1.3 Rencana Pengembangan Aset

43. 5.2.2.2 Pengawasan dan Evaluasi pemberdayaan Aset

44. 5.2.3.1 Evaluasi Kebutuhan

3.4.5 Matriks Hubungan Aplikasi, Data dan Teknologi Saat Ini

Matriks ini berfungsi untuk mengetahui hubungan antara aplikasi dengan data yang digunakan atau dihasilkan beserta teknologi yang dimanfaatkan. Matriks ini dapat dilihat pada tabel 3.18.

Tabel 3.17 : Matriks hubungan aplikasi, data dan teknologi saat ini

APLIKASI DATA TEKNOLOGI

Penerimaan Siswa Baru a. Data Calon Siswa

b. Data Peserta Seleksi c. Data Siswa yang Melakukan Registrasi

Satu PC (Personal Computer) tim PSB yang terhubung ke Server

Kebijakan Akademik a. Data Kalender Akademik

(68)

Tabel 3.17 : Matriks hubungan aplikasi, data dan teknologi saat ini (Lanjutan)

3.4.6 Skema Aplikasi

Untuk menggambarkan skema aplikasi akan dipakai

toolsframeworksystemFramework System berguna untuk menggambarkan. Proses bisnis yang ada dari setiap aplikasi yang digunakan menyangkut partisipan, informasi dan teknologi yang digunakan juga menggambarkan produk dan jasa yang dihasilkan diperuntukan bagi siapa.

Skema aplikasi yang dibuat menggunakan Frameworks System adalah :

1. Framework System : 1.3.3 Pendaftaran Siswa baru

2. Framework System : 1.3.3 Seleksi Masuk dan 1.3.5. Pengelolaan hasil

3. Framework System : 1.4 Registrasi Siswa baru

4. Framework System : 2.3.2 Pelaksanaan Ujian

APLIKASI DATA TEKNOLOGI

Pelepasan Siswa Data Hasil Studi Siswa

Satu PC di Bagian Akademik yang terhubung ke Server Sistem Akuntansi a. Data Penerimaan

Uang Sekolah

Sarana dan Prasarana Data Aset Organisasi Satu PC di Bagian SDM dan Umum yang

(69)

BAB IV

PERANCANGAN DAN PENGEMBANGAN

4.1 Arsitektur Data

Arsitektur data bertujuan mendefinisikan data yang akan dipakai untuk mengembangkan dan membangun arsitektur aplikasi. Berdasarkan langkah yang ada di EAP, arsitektur data mendefinisikan 2 (dua) hal, yaitu:

1. Kandidat Entitas Data

2. Entitas Set, Atribut dan Relasinya

4.1.1 Kandidat Entitas Data

Kandidat entitas didasarkan pada fungsi bisnis yang ada di organisasi berdasarkan value chain Michael E. Porter yang telah dijelaskan sebelumnya, sehingga diperoleh kandidat entitas sebagai berikut:

1. Entitas Penerimaan Siswa Baru

2. Proses Belajar Mengajar

3. Pelepasan Siswa

4. Manajemen Keuangan dan Akuntansi

(70)

6. Sub Bagian Akademik

Kandidat entitas di atas kemudian harus diperinci lebih lanjut, tabel 4.1 yang menunjukkkan rincian dari kandidat entitas yang diperoleh:

Tabel 4.1 Rincian Kandidat Entitas

ENTITAS BISNIS ENTITAS DATA

Entitas Penerimaan Siswa Baru

1. Entitas Tim PSB 2. Entitas Anggaran PSB 3. Entitas Strategi Promosi 4. Entitas Calon Siswa Baru Proses Belajar

Mengajar/Sub Bagian Akademik

5. Entitas Siswa

6. Entitas Kalender Akademik 7. Entitas Kurikulum

8. Entitas Registrasi 9. Entitas Wali Kelas 10. Entitas Mata Pelajaran 11. Entitas Jadwal

12. Entitas Ruang 13. Entitas Guru 14. Entitas Kehadiran 15. Entitas Ujian 16. Entitas Nilai

17. Entitas Uang Sekolah 18. Entitas Bukti Pembayaran Pelepasan Siswa 19. Entitas Kenaikan Kelas

20. Entitas Alumni

(71)

Tabel 4.1 Rincian Kandidat Entitas (Lanjutan)

ENTITAS BISNIS ENTITAS DATA

Manajemen keuangan dan akutansi

23.Entitas Daftar Perkiraan 24. Entitas Jurnal

25. Entitas Transaksi 26. Entitas Detail Transaksi 27. Entitas Neraca Saldo 28. Entitas Laporan Keuangan

Sub Bagian SDM dan Umum

29. Entitas Rekruitmen 35. Entitas Jabatan

36. Entitas Sistem Prosedur 37. Entitas Inventaris Aset

Sub Bagian SDM dan Umum

38. Entitas Status Aset 39. Entitas Pengajuan 40. Entitas Pengadaan 41. Entitas Penghapusan 42. Entitas Laporan Aset

4.1.2 Definisi Entitas, Set, Atribut dan Relasi

(72)

Gambar 4.1 E-R Diagram Penerimaan Siswa Baru

Skema diagram dari gambar 4.1 adalah sebagai berikut :

1. TIM_PSB {NIK, nama, alamat, jabatan, kota, kode_pos} Tabel TIM_PSB

2. Calon_Siswa {No_Daftar, nama, alamat, kota, tgl_seleksi, asal_sekolah} Tabel Calon_Siswa

Field Name type size Description

Nik varchar 8 Menyimpan No Induk Kepegawean

Nama varchar 50 Menyimpan Nama

Alamat varchar 50 Menyimpan Alamat

Jabatan varchar 20 Menyimpan Posisi

kota varchar 30 Menyimpan Kota

Kode_pos Intiger 8 Menyimpan Kode_Pos

Field Name type size Description

No_Daftar varchar 8 Menyimpan No Daftar

Nama varchar 50 Menyimpan Nama

Alamat varchar 50 Menyimpan Alamat

Kota varchar 20 Menyimpan Posisi

(73)

3. TKU {Tgl_TKU, waktu, ruang, hari}

Tabel TKU

4. Anggaran {Kode_anggaran, nama_anggaran, jumlah} Tabel Anggaran

TIM PSB Calon SiswaGunakanTKUAnggaranSeleksi1NN1NN

Field Name type size Description

Tgl_TKU Date - Menyimpan Tgl_TKU

Waktu varchar 8 Menyimpan Waktu

Ruang varchar 30 Menyimpan Tempat Ruang

Hari varchar 20 Menyimpan Hari

Field Name type size Description

Kode_Anggaran varchar 8 M Kode_Anggaran

Nama_ Anggaran varchar 50 Menyimpan Nama_ Anggaran

(74)

Gambar 4.2 E-R Diagram Proses Belajar Mengajar

Skema diagram dari gambar 4.2 adalah sebagai berikut:

1. guru{NIK, , nama, alamat, kota, kode_pos, pendidikan} Tabel Guru

Field Name type size Description

NIK varchar 8 Menyimpan NIK

Nama varchar 50 Menyimpan Nama

Alamat varchar 50 Menyimpan Alamat

Kota varchar 20 Menyimpan Posisi

Kode_Pos Date - Menyimpan Kode_Pos

(75)

2. guru _Wali kls {NIK, kelas, jmlh_siswa} Tabel Guru guru _Wali kls

3. Guru_Pembina_MP {NIK,pelajaran} Tabel Guru_Pembina_MP

4. Uang_spp {No_Spp,Nis, keterangan, th_angkatan, Bln,Thn_Ajaran} Tabel Uang_spp

5. Siswa{NIS, nama, alamat, kota, kode_pos,} Tabel Siswa

Field Name type size Description

NIK varchar 8 Menyimpan No NIK

kelas varchar 50 Menyimpan Setatus kelas Jumlah_siswa varchar 8 Menyimpan Jumlah_siswa

Field Name type size Description

NIK varchar 8 Menyimpan No NIK

Pelajaran varchar 50 Menyimpan Setatus Mata pelajaran

Field Name type size Description

No_Spp varchar 8 Menyimpan No_Spp

Nis varchar 50 Menyimpan Nis

keterangan varchar 50 Menyimpan keterangan th_angkatan varchar 20 Menyimpan th_angkatan Bulan Date 10 Menyimpan Bulan Thn_Ajaran varchar 20 Menyimpan Thn_Ajaran

Field Name type size Description

NIS varchar 8 Menyimpan NIS

Nama varchar 50 Menyimpan Nama

Alamat varchar 50 Menyimpan Alamat

Kota varchar 20 Menyimpan Kota

(76)

6. Lulus {Thn_Ajaran, tgl, tempat, jml_peserta} Tabel Lulus

7. kegiatan {Tgl, hari, nik, ruangan, jenis_ujian} Tabel kegiatan

8. Nilai {Semester, Nis,Uts,Uas,Us,Bobot} Tabel Nilai

9. Ujian(UTS/UAS/US) {Semester,Thn_ajaran,tgl, hari, ruang, pengawas, th_akademik}

Field Name type size Description

Thn_Ajaran Intiger 8 Menyimpan Thn_Ajaran

tgl date - Menyimpan tgl

jml_peserta Intiger 8 Menyimpan jml_peserta

Field Name type size Description

Tgl date - Menyimpan Tgl

hari varchar 50 Menyimpan hari

nik Intiger 8 Menyimpan nik

ruangan varchar 20 Menyimpan jenis ruangan jenis_ujian Date 50 Menyimpan jenis_ujian

Field Name type size Description

Semester varchar 50 Menyimpan Semester

Nis Intiger 10 Menyimpan Nis

Uts varchar 50 Menyimpan keterangan Uts

Uas varchar 20 Menyimpan keterangan Uas

Us Date 10 Menyimpan keterangan Us

(77)

Tabel Ujian (UTS/UAS/US)

10. M.Pelajaran{Kode_matapelajaran, nama_ matapelajaran, smtr, thn_akademik} Tabel M.Pelajaran

11. Jadwal {Kode_Jadwal, hari, waktu, ruang} Tabel Jadwal

12. Raport {Semester, thn_pelajaran, Kode_M.Pelajaran, Nilai} Tabel Raport

Field Name type size Description

Semester varchar 50 Menyimpan Semester Thn_ajaran Intiger 10 Menyimpan Thn_ajaran

tgl varchar - Menyimpan tgl

hari varchar 20 Menyimpan keterangan hari ruangan Date 10 Menyimpan Nama ruangan pengawas varchar 20 Menyimpan data pengawas thn_akademik Intiger 10 Menyimpan thn_akademik

Field Name type size Description

Kode_matapelajaran Intiger 8 Menyimpan Kode_matapelajaran nama_ matapelajaran varchar 50 Menyimpan nama_ matapelajaran Semester Intiger 8 Menyimpan tingkat Semester thn_akademik Intiger 8 Menyimpan thn_akademik

Field Name type size Description

Kode_Jadwal Intiger 8 Menyimpan Kode_Jadwal hari varchar 50 Menyimpan nama hari waktu Intiger 8 Menyimpan waktu ruangan varchar 20 Menyimpan ruangan

Field Name type size Description

Semester Intiger 8 Menyimpan Semester thn_pelajaran Intiger 8 Menyimpan thn_pelajaran Kode Intiger 8 Menyimpan Kode M.Pelajaran varchar 20 Menyimpan M.Pelajaran

(78)

Gambar 4.3 E-R Diagram Manajemen Keuangan dan Akuntansi

Skema Diagram dari gambar 4.3 adalah sebagai berikut: 1. APBO {Kode_anggaran, nama_anggaran, uraian} Tabel APBO

2. Ajuan {Kode_ajuan, Tgl, uraian, jumlah} Tabel Ajuan

Field Name type size Description

Kode_anggaran Intiger 8 Menyimpan Kode_anggaran nama_anggaran varchar 20 Menyimpan nama_anggaran Uraian varchar 20 Menyimpan Uraian

Field Name type size Description

Kode_ajuan Intiger 8 Menyimpan Kode_ ajuan

Tgl Intiger 8 Menyimpan Tgl

Gambar

Tabel : 2.3 Matriks SWOT
Gambar: 3.1  Struktur organisasi SD.Lab.Percontohan UPI Bandung
Tabel 3.1 Four Stage Life Cycles Primary Activities
Tabel 3.1 Four Stage Life Cycles Support Activities ( Lanjutan )
+7

Referensi

Dokumen terkait

“Sistem Pendukung Keputusan Pemi lihan Siswa Kelas Unggulan Pada SMA Negeri 1 Sei Rampah Menggunakan Metode Topsis”.. Prodi Teknik Informatika, STIMIK Budidarma

keterampilan, dan sikap tentang kepedulian lingkungan kepada manusia. Pada kenyataannya tujuan ini belum sesuai dengan yang diharapkan. 4) Program Adiwiyata bisa menjadi

Proses rantai pasok bahan ada kalanya juga menghadapi beberapa masalah, antara lain salah penaksiran untuk pemesanan bahan, supplier terlambat melakukan pengiriman,

Makna Leksikal Yang Terbentuk Oleh Derivasi Yang Mengandung Kombinasi Akhiran –Eun Dalam Bahasa Sunda.. Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Penelitian ini menunjukkan hasil yang signifikan terhadap pengurangan ukuran ulser (p<0,05), pada pemeriksaan, kontrol pertama, kontrol kedua, dan kontrol

PEMBENTUKAN KARAKTER SISWA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN PKn BERBASIS PORTOFOLIO Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu.. PEMBENTUKAN

Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan pada Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar. Universitas

Puji dan syukur saya ucapkan kepada Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan karya tulis ilmiah ini yang berjudul