• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENDAHULUAN Penerapan Pendekatan Inquiry untuk Meningkatkan Motivasi Belajar Bahasa Indonesia Siswa Kelas III SDN Luwang 2012/2013.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENDAHULUAN Penerapan Pendekatan Inquiry untuk Meningkatkan Motivasi Belajar Bahasa Indonesia Siswa Kelas III SDN Luwang 2012/2013."

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

1 A.Latar Belakang Masalah

Manusia merupakan makhluk sosial yang pada dasarnya selalu membutuhkan interaksi dengan orang lain. Untuk dapat berinteraksi dengan orang lain, mausia membutuhkan alat, sarana atau media yaitu bahasa. Agar dapat berinteraksi dengan baik dibutuhkan kemampuan berbahasa yang baik pula. Selain itu bahasa memiliki peran sentral dalam perkembangan intelektual, sosial dan emosional peserta didik dan merupakan penunjang keberhasilan dalam mempelajari semua bidang studi. Kemampuan berbahasa yang baik dan benar baik secara lisan maupun tulis, serta menumbuhkan apresiasi terhadap hasil karya kesastraan.

(2)

Sebagai guru kelas III di SD Negeri Luwang Tahun Pelajaran 2012/2013 , peneliti menemui hambatan dalam pembelajaran mata pelajaran Bahasa Indonesia aspek berbicara dengan kompetensi menjelaskan isi gambar tunggal atau gambar seri sederhana dengan bahasa yang mudah dimengerti. Hasil belajar pada mata Bahasa Indonesia SD Negeri Luwang masih rendah. Hal tersebut dapat diketahui berdasarkan hasil ulangan harian pada bulan Juli 2012 yaitu rata- rata kelas 65,88. Dari 17 siswa yang mengikuti ulangan harian, 8 siswa yang mendapat nilai diatas KKM yaitu 75. Sedangkan 9 siswa yang lain masih dibawah nilai KKM. Dengan demikian apabila diprosentasekan hasil belajar siswa diatas KKM baru mencapai 47,05 %.

Berdasarkan hasil refleksi sebagai guru kelas III SDN Luwang memperoleh data bahwa pembelajaran masih bersifat teacher centered, yaitu cenderung dikuasai oleh guru akibatnya motivasi belajar siswa menurun. Oleh karena itu, selayaknya guru harus mengubah metode mengajar konvensional menjadi metode yang kreatif dan inovatif. Metode konvensional yang didominasi oleh metode ceramah tidak mengaktifkan belajar siswa, dengan dikatakan metode ceramah antara lain mengalami kelemahan - kelemahan metode ceramah:

(3)

b. Bersifat satu arah (berpusat pada guru) sehingga hanya merupakan proses penyampaian ilmu.

c. Siswa kurang perhatian.

d. Hasil pelajaran kurang mantap karena metode ceramah yang terdiri atas rentetan ucapan guru yang sedemikian rupa serta waktu yang beruntutan akan memaksaka siswa menangkap secara semaunya. Suharsini Arikunto (2006: 4) menyebutkan beberapa karakteristik siswa dalam pembelajaran dengan metode konvensional sebagai berikut: semangat belajar rendah, mencuri jalan pintas, tidak tahu belajar untuk apa, pasif dan acuh. Untuk mengantisipasi terjadinya karakteristik siswa yang demikian disarankan pula bagi seorang guru untuk menerapkan suatu strategi pembelajaran yang: memiliki variasi, memberikan kesibukan yang menarik, memberikan model reward dan punishment, bersifat terbuka, dan memberikan layanan yang simpatik.

(4)

kemudian saling membantu untuk menguasai bahan ajar melalui tanya jawab atau diskusi antar sesama anggota tim.

Menurut Johnson (dalam Noornia, 1997: 29) penggunaan pembelajaran khususnya Pendekatan Inquiry memiliki keuntungan, antara lain lebih dapat memotivasi siswa dalam berkelompok agar mereka saling mendorong dan membantu satu sama lain dalam mengusai materi yang disajikan. Dalam pembelajaran kooperatif pendekatan Inquiry memiliki ciri khusus yaitu kelompok yang terbentuk dari siswa berkemampuan tinggi, sedang, dan rendah.

Bertitik tolak dari uraian diatas, maka peneliti ingin mengadakan penelitian tindakan kelas pada siswa kelas III SDN Luwang dengan judul : “Penerapan Pendekatan Inquiry untuk Meningkatkan Motivasi Belajar

Bahasa Indonesia Siswa Kelas III SDN Luwang Tahun Pelajaran

2012/2013”.

B. Batasan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dikemukakan diatas timbul permasalahan yaitu:

a. Pembelajaran Bahasa Indonesia di kelas III SDN Luwang semester 1 Tahun 2012/2013

b. Strategi yang digunakan adalah Inquiry

(5)

C. Perumusan Masalah

Perumusan masalah merupakan bagian terpenting yang harus ada dalam penulisan karya ilmiah. Oleh karena itu, sebelum melakukan penelitian harus mengetahui terlebih dahulu permasalahan yang ada. Dengan permasalahan yang jelas maka proses pemecahannya akan terarah dan terfokus.

Berdasarkan latar belakang permasalahan, maka dapat dirumuskan permasalahn sebagai berikut : Apakah melalui pendekatan Inquiry dapat meningkatkan motivasi belajar Bahasa Indonesia pada siswa skelas III SDN Luwang tahun pelajaran 2012/2013?

D. Tujuan Penelitian

Berdasarkan perumusan masalah yang telah dikemukakan, tujuan dalam penelitian ini adalah: Untuk meningkatkan motivasi belajar Bahasa Indonesia siswa kelas III SD N Luwang menggunakan pendekatan Inquiry.

E. Manfaat Penelitian

Manfaat yang diperoleh dari penelitian ini adalah sebagai berikut : 1 .Manfaat Teoritis

(6)

2. Manfaat Praktis

Adapun manfaat praktis dalam penelitian ini, antara lain sebagai berikut : 1. Bagi Siswa

a. Meningkatkan keberanian siswa dalam berbicara mengungkapkan pendapat

b. Membantu mengembangkan kreativitas dan imajinasi siswa c. Meningkatkan ketrampilan berbicara siswa

d. Meningkatkan prestasi akademik siswa

e. Meningkatkan rasa setia kawan dan kerja sama melalui kerja kelompok

2. Bagi Guru

a. Memacu para guru untuk meningkatkan pengelolaan pembelajaran dengan metode yang bervariasi dan sarana yang mendukung

b. Mendorong para guru agar mereka dapat menerapkan pembelajaran yang inovasiu sesuai dengan tuntutan perkembangan masa kini

c. Membantu para guru untuk menciptakan proses pembelajaran yang aktif, kretaif, dan menyenangkan

3. Bagi Sekolah

a. Membantu sekolah untuk mencapai visi, misi dan tujuan sekolah. b. Meningkatkan prestasi sekolah.

(7)

4. Bagi Peneliti berikutnya

a. Memberi manfaat bagi peneliti dan menambah khazanah keilmua juga sebagai bekal menjadi guru yang profesional kelak.

Referensi

Dokumen terkait

Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut mengenai kajian konsumsi nutrien pada pemeliharaan dan pengamatan burung kenari dewasa pejantan unggul yang siap

Sering kali, jadi malas karena sebentar sebentar harus melihat kamus.. Apalagi kalau

Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan (Research and Development) menggunakan model pengembangan Borg and Gall yang di kutip oleh Tim Puslitjaknov dengan 6

Kegiatan belajar mengajar merupakan inti pendidikan yang akan lebih efektif apabila siswa berpartisipasi aktif dalam pembelajaran.. Aktifitas

Rataan bobot telur itik Pegagan, yaitu sekitar 65 gram. Dengan waktu bertelur lebih awal dibandingkan dengan itik lokal lain, maka itik Pegagan lebih unggul. Karakteristik

Hasil penelitian adalah (1) Perencanaan pembelajaran PKn berbasis nilai-nilai moral di Madrasah Ibtidaiyah Al-Islam 2 Grobagan Surakarta diawali sejak tahun ajaran baru,

Untuk itu, definisi standar dan peraturan keamanan pangan di dalam tulisan ini mencakup: (i) parameter atau ketentuan di dalam SNI dari BSN yang memberikan persyaratan

Saya bersedia untuk menanggung secara pribadi, tanpa melibatkan pihak Universitas Sebelas Maret, segala bentuk tuntutan. hukum yang timbul atas pelanggaran hak cipta