DATABASE
MICROSOFT SQL SERVER 2000
BERBASIS
CLIENT SERVER
TUGAS AKHIR
Untuk Memenuhi Tugas Akhir Jenjang D-III
Guna Memperoleh Gelar Ahli Madya Komputer
Program Studi Komputerisasi Akuntansi
Oleh:
Agung Nugraha SR
11007043
Pembimbing:
Supriyati, S.E., M.Si
Rio Yunanto, S.Kom., M.T
FAKULTAS TEKNIK & ILMU KOMPUTER
UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA
DATABASE
MICROSOFT SQL SERVER 2000
BASES OF CLIENT SERVER
FINAL TASK
To fulfills final task of D-III level
To obtain the title of computer undergraduate
Study Program Accountancy Computerization
Created By
:
Created By
:
Agung Nugraha SR
11007043
Counsellor
:
Supriyati, S.E., M.Si
Rio Yunanto, S.Kom., M.T
Faculties Engineering and Computer Science
Indonesian Computer University
vi
Kantor Kecamatan Cileunyi adalah sebuah Instansi Pemerintah yang
beralamat di Jl. Percobaan Cileunyi Bandung. Kondisi yang terjadi dalam
perhitungan belanja di Kantor Kecamatan Cileunyi sudah menggunakan
perhitungan belanja
yang terbaru yaitu berdasarkan Peraturan Menteri Dalam
Negeri Nomor 13 Tahun 2006, namun dalam melakukan prosedur belanja seperti
pembuatan laporan bulanan dan tahunan masih belum sesuai dengan standar
akuntansi pemerintah dan perhitungan belanja masih menggunakan Microsoft
excel
. Berdasarkan latar belakang di atas, maka penulis tertarik mengambil judul:
“Perancangan Sistem Informasi Akuntansi Belanja Pada Kantor Kecamatan
Cileunyi Bandung Dengan Menggunakan Microsoft Visual Basic 6.0 Dan
Database
Microsoft SQL Server 2000 Berbasis
Client Server”.
Jenis penelitian yang penulis gunakan adalah penelitian dasar (
basic
research
), jenis data yang penulis gunakan adalah data kualitatif dan data
kuantitatif, jenis desain penelitian yang penulis gunakan adalah desain penelitian
dengan data primer dan data sekunder, metode penelitian yang penulis gunakan
adalah penelitian eksploratoris dan penelitian deskriptif, teknik pengumpulan data
yang penulis gunakan adalah peneliti lapangan (
field research
) yang terdiri dari
wawancara (
interview
) dan observasi (
observation
) dan penelitian kepustakaan
(
library research
), metode pengembangan sistem yang penulis gunakan adalah
metodologi yang berorientasi pada proses, data dan keluaran. Struktur
pengembangan sistem yang digunakan adalah
Waterfall.
Perancangan sistem informasi yang digunakan adalah diagram konteks,
data
flow diagram
, dan
flowchart
dengan
output
yang dihasilkan terdiri dari Laporan
Daftar Pemakaian Barang, dan Laporan Keuangan Surplus-Defisit.
vii
Cileunyi District Office is a Government agency which is located at Jl.
Percobaan Cileunyi Bandung. Condition that occurs in the calculation of spending
in the District Office Cileunyi already using the latest calculation of expenditure
under Regulation of the Minister of Home Affairs No. 13 of 2006, but in performing
procedures such as making shopping a monthly and annual reports are still not in
accordance with government accounting standards and calculation of spending is
still using Microsoft Excel. Based on the above background, the authors are
interested in taking the title: "
Design Of Expense Accounting Information Systems
At Subdistrict Office Cileunyi Bandung By Using Microsoft Visual Basic 6.0 And
Microsoft SQL Server 2000 Bases Of Client Server ".
Research type which writer applies base research, data type which writer
applies qualitative data and quantitative data, research design type which writer
applies research design with primary data and secondary data, research method
which writer applies research of eksploratoris and descriptive research, data
collecting technique which writer applies field researcher what consisted of
interview and observation and bibliography research system development method
which writer applies methodologies orienting at process, data and output. System
development structure applied is waterfall.
Design of information system applies context diagram, data flow diagram,
and flowchart with output consisting of financial Income statements.
ix
Dengan mengucapkan puji dan syukur kehadirat Allah SWT, akhirnya
penulis dapat menyelesaikan Laporan Tugas Akhir dengan judul “Perancangan
Sistem Informasi Akuntansi Belanja Pada Kantor Kecamatan Cileunyi
Kabupaten Bandung Dengan Menggunakan Software Microsoft Visual Basic
6.0 Dan Database Microsoft SQL Server 2000 Berbasis Client Server”.
Adapun tujuan penulisan Laporan Tugas Akhir ini adalah sebagai salah satu
syarat dalam menempuh Diploma III pada Program Studi Komputerisasi
Akuntansi Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer Universitas Komputer Indonesia.
Pada penyusunan Laporan Tugas Akhir ini penulis mengalami banyak
hambatan serta kesulitan dalam menyelesaikannya, tapi berkat dorongan dan
bantuan dari berbagai pihak secara langsung maupun tidak langsung, akhirnya
penulis dapat menyelesaikan laporan ini. Untuk itu dengan segala ketulusan dan
kerendahan hati, penulis mengucapkan terima kasih kepada:
1.
Dr. Ir. Eddy Soeryanto Soegoto, selaku Rektor Universitas Komputer
Indonesia.
2.
Dr. Arry Akhmad Arman, selaku Dekan Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer
Universitas Komputer Indonesia.
3.
Rio Yunanto, S.Kom. M.T selaku dosen pembimbing 2 serta Dosen Wali
07KA1 sekaligus Ketua Program Studi Komputerisasi Akuntansi Fakultas
Teknik dan Ilmu Komputer Universitas Komputer Indonesia.
4.
Supriyati, S.E. M.Si selaku dosen pembimbing 1 sekaligus dosen tetap
Program Studi Komputerisasi Akuntansi Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer
Universitas Komputer Indonesia.
5.
Seluruh staf Kantor Kecamatan Cileunyi Bandung, terutama Sub bag.
Keuangan yang telah memberi petunjuk dan informasi selama penelitian.
6.
Kedua orang tua yang tercinta, dan keluargaku yang telah menberi dukungan
dan doanya dalam menyelesaikan laporan ini.
x
dukungan yang kalian berikan dalam penyusunan laporan tugas akhir ini.
8.
Semua pihak yang telah membantu, yang tidak disebutkan satu persatu.
Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan laporan tugas akhir ini masih
terdapat banyak kekurangan dan masih jauh dari sempurna dikarenakan
kemampuan penulis yang terbatas. Namun besar harapan penulis, semoga apa
yang telah diuraikan dalam laporan tugas akhir ini kiranya dapat berguna bagi
semua pihak yang membacanya. Untuk itu penulis memohon maaf
sebesar-besarnya dan senantiasa mengharapkan saran dan kritik yang membangun.
Akhir kata semoga Tuhan yang Maha Pengasih dan Penyayang membalas
segala budi baik dari semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan
laporan tugas akhir ini.
Bandung, Agustus 2011
Penulis,
Agung Nugraha SR
1
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang Penelitian
Belanja daerah merupakan kewajiban pemerintah daerah sebagai
pengurangan nilai kekayaan bersih dan merupakan batas tertinggi untuk setiap
jenis belanja yang bersangkutan. Belanja daerah disusun dengan pendekatan
kinerja yang ingin dicapai (performance-based budgeting) dalam perencanaan
lima tahun ke depan, belanja daerah diproyeksikan berdasarkan kebutuhan daerah
untuk membiayai antara lain: belanja pegawai yang meliputi gaji, tunjangan,
kesra, belanja telepon, air dan listrik (TAL), belanja
dedicated program yakni
program yang berskala besar, monumental, dan berdampak luas pada kepentingan
publik, belanja kegiatan tahun jamak
(multi years) yakni kegiatan yang
diselesaikan lebih dari setahun dan telah memperoleh persetujuan DPRD (Dewan
Perwakilan Rakyat Daerah), dan belanja prioritas SKPD (Surat Keuangan
Pemerintah daerah) yakni untuk membiayai kegiatan sesuai tupoksi dan urusan
pemerintahan. Melihat hal tersebut, maka diperlukan suatu sistem informasi
akuntansi belanja daerah yang disertai dengan pengendalian
intern atas belanja
daerah yang diharapkan dengan adanya sistem informasi akuntansi dan struktur
pengendalian
intern belanja daerah yang baik akan menghasilkan informasi
belanja daerah yang akurat, cepat, dan dapat dipercaya.
Perkembangan dan kemajuan teknologi saat ini semua instansi baik
pemerintah atau swasta dituntut dapat menyesuaikan dengan perkembangan
informasi akuntansi dapat digunakan untuk menghasilkan informasi yang
diperoleh dari pemprosesan data dan dikelola oleh instansi sesuai dengan standar
akuntansi pemerintah. Sebuah instansi membutuhkan sistem informasi akuntansi
karena sistem informasi akuntansi merupakan sebuah sistem yang memproses data
guna menghasilkan suatu informasi keuangan yang tepat. Adanya sistem
informasi akuntansi pada suatu instansi akan menghasilkan informasi keuangan
yang cepat dan akurat. Cepat berarti akan menghasilkan informasi keuangan tepat
waktu dan akurat berarti informasi keuangan yang dihasilkan dapat mengurangi
kesalahan. Salah satu informasi keuangan yaitu sistem informasi akuntansi belanja
daerah.
Sistem informasi akuntansi belanja daerah merupakan faktor yang
menentukan atas pengurangan nilai kekayaan bersih dan merupakan batas
tertinggi untuk setiap jenis belanja yang bersangkutan. Oleh karena itu sistem
informasi akuntansi belanja daerah yang terdapat dalam suatu instansi pemerintah
sangat berperan penting dalam pengolahan informasi pengeluaran yang
dikeluarkan pemerintah yang dapat menghasilkan laporan yang dibutuhkan oleh
instansi pemerintah tersebut sebagai acuan pengambilan keputusan dalam
membangun suatu daerah. Penulis melakukan penelitian di Kantor Kecamatan
Cileunyi yang beralamat di jalan
percobaan Cileunyi, Kantor Kecamatan Cileunyi
merupakan instansi pemerintah yang dipimpin oleh seorang Camat yang
berkewajiban untuk memimpin dan memajukan daerahnya. Penelitian ini
dilakukan pada bagian keuangan, pada bagian inilah yang berhubungan langsung
barang dan jasa yang dilakukan bag. keuangan berasal dari APBN (Anggaran
Pendapatan Belanja Negara).
Proses pencatatan akuntansi belanja pada kantor kecamatan masih dilakukan
secara manual meskipun sudah memakai komputer dalam penyusunan laporan
keuangan dari laporan belanja relatif lama, karena harus mengumpulkan data yang
dibutuhkan, sebagai instansi pemerintah yang sudah pasti segala sesuatunya
sangat berpengaruh pada perkembangan negara, maka perlu mendesain sistem
informasi akuntansi dengan baik untuk mendukung pencapaian kegiatan dan
belum mempunyai aplikasi program khusus dalam mengelola laporan belanja
daerahnya, sedangkan untuk proses pencatatannya masih menggunakan buku
biasa yang di dalamnya belum menggunakan jurnal-jurnal yang sesuai dengan
standar akuntansi pemerintah. Masih adanya beberapa bagian yang menggunakan
pencatatan manual sehingga dalam pemberian data kepada bagian keuangan
dalam pengerjaan proses pembuatan pencatatan laporan bulanan kurang efektif
untuk menghasilkan laporan keuangan yang cepat dan akurat.
Berdasarkan permasalahan-permasalahan yang penulis temukan tersebut,
maka penulis ingin memberikan solusi dengan merencanakan sebuah sistem
informasi akuntansi belanja daerah dengan menggunakan Microsoft Visual Basic
6.0 yang berbasiskan
client server dan Microsoft SQL Server 2000 sebagai
databasenya untuk meminimalkan kekurangan yang ada di kecamatan tersebut,
sehingga proses pencatatan pelaporannya dapat dilakukan dengan cepat dan
”
Perancangan Sistem Informasi Akuntansi Belanja Pada Kantor
Kecamatan Cileunyi Kabupaten Bandung Dengan Menggunakan Microsoft
Visual Basic 6.0 dan
Database
Microsoft SQL Server 2000 Berbasis
Client
Server”.
1.2
Identifikasi Masalah
Hasil penelitian yang penulis lakukan di lapangan, penulis mengidentifikasi
masalah yang muncul yaitu sebagai berikut:
A.
Bagaimana sistem informasi belanja daerah yang dilaksanakan pada Kantor
Kecamatan Cileunyi.
B.
Bagaimana perancangan sistem informasi akuntansi belanja yang
dilaksanakan pada Kantor Kecamatan Cileunyi dengan menggunakan
Microsoft Visual Basic 6.0 dan SQL Server 2000 Berbasis Client Server.
1.3
Batasan Masalah
Berdasarkan indentifikasi masalah yang penulis temukan, dalam penelitian
ini penulis akan memeberikan batasan masalah agar permasalahan tidak meluas.
Penulis membatasi permasalahan yang akan dibahas hanya terbatas pada:
A.
Membatasi sistem informasi belanja pada bagian keuangan dengan
menggunakan pencatatan
cash Basic yaitu suatu pengeluaran yang akan
diakui pengeluaran apabila benar-benar diterima dalam bentuk tunai dan
dilaporkan dalam laba rugi. Adapun untuk penggolongan belanja diantaranya
diantaranya untuk staf kantor (Bagian Keuangan dan Bagian Kepegawaian)
yang jumlahnya sesuai dan rutin tiap bulannya.
B.
Membatasi belanja pada Kantor Kecamatan Cileunyi dan pendapatan tidak
dimasukan dalam transaksi yang dikeluarkan oleh Kabupaten.
C.
Perancangan sistem informasi akuntansi belanja pada Kantor Kecamatan
Cileunyi dengan menggunakan
software Microsoft Visual Basic 6.0 dan
SQL Server 2000 sebagai
databasenya, dengan proses yang terdiri dari
jurnal umum, buku besar umum dan output yang dihasilkan berupa
surplus-defisit.
1.4
Maksud dan Tujuan Penelitian
1.4.1
Maksud Penelitian
Maksud penelitian ini adalah untuk memperoleh data-data mengenai sistem
informasi akuntansi belanja pada Kantor Kecamatan Cileunyi.
1.4.2
Tujuan Penelitian
Adapun tujuan dari penelitian ini sebagai berikut:
A.
Untuk mengetahi sistem informasi belanja pada Kantor Kecamatan
Cileunyi.
B.
Untuk merancang sistem informasi akuntansi belanja dengan menggunakan
1.5
Objek dan Metode Penelitian
1.5.1
Unit Analisis
Berdasarkan Kamus Besar Indonesia (2001:43) menjelaskan bahwa: “unit
analisis ialah penyelidikan terhadap suatu peristiwa untuk mengetahui keadaan
yang sebenarnya.” Menurut buku (Sekaran, 2006:248) yang berjudul
Metodologi
Penelitian Untuk Bisnis menerangkan bahwa: “unit analisis ialah tingkat
pengumpulan data yang dikumpulkan selama analisis data.”
Berdasarkan definisi di atas dapat disimpulkan bahwa unit analisis adalah
entitas utama yang dijadikan tempat penelitian.
Unit Analisis dari penelitian yang peneliti lakukan yaitu pada Kantor
Kecamatan Cileunyi di bagian keuangan yang beralamatkan di Jalan Percobaan
Cileunyi Kab. Bandung.
1.5.2
Populasi dan Sampel
Definisi menurut Moh. Nazir, (2005:271) dalam bukunya yang berjudul
Metode Penelitian, menjelaskan bahwa:
“populasi adalah kumpulan dari individu
dengan kualitas serta ciri-ciri yang telah ditetapkan. Sampel adalah bagian dari
populasi”. Menurut Husein Umar (2006:16) dalam buku
Metode Penelitian Untuk
Skripsi Dan Tesis Bisnis, menerangkan bahwa sampel adalah “pengambilan
sebagian data populasi yang bertujuan dapat ditarik kesimpulan yang
merefleksikan”.
Definisi di atas dapat disimpulkan bahwa populasi adalah sekumpulan
kelompok secara keseluruhan pada suatu tempat dan waktu tertentu. Sampel
suatu contoh. Adapun Populasi yang diambil oleh penulis adalah laporan belanja
dari tahun 1991 sampai dengan tahun 2009 pada Kantor Kecamatan Cileunyi
sedangkan sampel yang diambil yaitu laporan keuangan bulanan pada tahun 2009.
1.5.3
Objek Penelitian
Objek penelitian ini penulis menguraikan penjelasan-penjelasan tentang
sistem informasi akuntansi belanja. Merancang sistem informasi akuntansi belanja
yang ada pada Kantor Kecamatan Cileunyi yang beralamat dijalan percobaan
Cileunyi Kabupaten Bandung, dimana sistem informasi akuntansi belanja pada
Kantor Kecamatan Cileunyi ini belum terkomputerisasi dengan baik.
1.5.4
Desain Penelitian
1.5.4.1
Jenis Penelitian
Menurut Moh. Nazir (2005: 26) dalam bukunya yang berjudul
Metode
Penelitian, menjelaskan bahwa jenis penelelitian adalah:
A.
Penelitian dasar atau penelitian murni adalah pencarian terhadap
sesuatu karena ada perhatian dan keingintahuan terhadap hasil suatu
aktivitas.
B.
Penelitian terapan
(applied research, practical research) adalah
penyelidikan yang hati-hati, sistematik dan terus menerus terhadap
suatu masalah dengan tujuan untuk digunakan dengan segera untuk
keperluan tertentu.
Definisi di atas dapat disimpulkan bahwa penelitian dasar adalah penelitian
yang dilakukan karena adanya keingintahuan terhadap sesuatu. Jenis Penelitian
mahasiswa yang merupakan saran edukatif, caranya harus benar dan disesuaikan
dengan jenjang pendidikan.
Menurut Sugiyono (2005:50) dalam bukunya yang berjudul
Metodologi
Bisnis, menjelaskan bahwa:
Penelitian akademik merupakan penelitian yang dilakukan oleh para
mahasiswa dalam membuat skripsi, tesis dan disertasi. Penelitian ini
merupakan sarana edukatif, sehingga lebih mementingkan validasi internal
(caranya yang harus betul), variabel penelitian terbatas, serta kecanggihan
analisis disesuaikan dengan jenjang pendidikan.
Berdasarkan definisi di atas penulis menggunakan jenis penelitian ini karena
penelitian ini merupakan sarana edukatif, sehingga lebih mementingkan validasi
internal (caranya yang harus betul), variabel penelitian terbatas, serta kecanggihan
analisis disesuaikan dengan jenjang pendidikan.
1.5.4.2
Jenis Data
Jenis data yang penulis gunakan adalah data primer dan sekunder, dimana
menurut Moh.Nazir dalam bukunya (2005:92) yang berjudul
Metodologi
Penelitian, menjelaskan bahwa jenis data adalah:
A. Data Primer adalah peneliti harus menggunakan teknik dan alat untuk
mengumpulkan data seperti observasi langsung
(partisipant atau
nonparticipant), menggunakan informan, menggunakan
questionair,
schedule atau interview guide dan sebagainya.
B.
Data Sekunder adalah peneliti harus mengadakan evaluasi terhadap
sumber, keadaan data sekundernya, dan juga peneliti harus menerima
limitasi-limitasi dari data tersebut.
Penulis mengumpulkan data dengan cara observasi langsung diantaranya
memilih jenis data ini, karena data yang diperoleh merupakan data mentah dari
instansi yang berupa huruf dan angka-angka yang sangat dibutuhkan untuk
kepentingan penelitian.
1.5.4.3
Jenis Desain Penelitian
Menurut
Moh. Nazir (2005:88) dalam bukunya yang berjudul
Metode
Penelitian, mendefinisikan jenis desain penelitian
sebagai berikut menyatakan
bahwa: “desain dari penelitian semua proses yang diperlukan dalam perencanaan
dan pelaksanaan penelitian”. Desain penelitian yang digunakan penulis dalam
melakukan penelitian ini adalah penelitian dengan Data Primer dan Data
Sekunder, dimana menurut Moh. Nazir (2005:510) dalam bukunya yang berjudul
Metode Penelitian dijelaskan bahwa:
Desain Penelitian Data primer dan data sekunder merupakan desain yang
dibuat harus menjamin pengumpulan data yang efisien dengan alat dan
teknis serta karakteritik dari responden dan peneliti dapat mengumpulkan
data seperti observasi langsung, menggunakan
questioner dan sebagainya.
Desain Penelitian Data sekunder merupakan desain yang harus mengadakan
evaluasi terhadap sumber, keadaan data sekundernya dan juga harus
menerima limitasi-limitasi atau keterbatasan dari data tersebut.
Penulis menarik simpulan bahwa desain penelitian data primer adalah data
yang didapat dari hasil wawancara langsung. Desain penelitian tersebut
digunakan oleh penulis tanpa mengolahnya terlebih dahulu, sedangkan desain
penelitian data sekunder adalah data yang diperoleh dari dokumen-dokumen yang
1.5.5
Metode Penelitian
Sebelum merancang sistem yang baru dalam upaya memperbaiki sistem
yang ada maka harus diketahui permasalahan yang terjadi di instansi. Untuk
mengetahui permasalahan tersebut maka dibutuhkan suatu metode penelitian
mencari solusi dari permasalahan yang ditemukan diperlukan adanya suatu
metode yang dapat membantu arah dari penelitian yang dilakukan.
Menurut Sedarmayanti (2002:53) dalam bukunya yang berjudul Metodologi
Penelitian adalah: “penelitian eksplanatoris adalah penelitian yang dilakukan
dengan mengadakan percobaan dan penyempurnaan terhadap suatu sistem.”
Penelitian deskriptif menurut
Moh. Nazir
(2005:55) dalam bukunya yang
berjudul Metode Penelitian adalah: “suatu metode dalam meneliti status kelompok
manusia, suatu objek, suatu set kondisi, suatu sistem pemikiran ataupun suatu
kelas peristiwa pada masa sekarang.”
Penelitian
survei menurut Moh. Nazir dalam bukunya (2005:54) yang
berjudul Metode Penelitian adalah:
Metode survei adalah penyelidikan yang diadakan untuk memperoleh
fakta-fakta dari gejala-gejala yang ada dan mencari keterangan-keterangan secara
faktual, baik tentang institusi sosial, ekonomi, atau politik dari suatu
kelompok ataupun suatu daerah.
Berdasarkan uraian-uraian di atas penulis dapat menyimpulkan bahwa
penelitian eksploratoris, penelitian deskriptif dan penelitian
survei adalah
penelitian yang digunakan untuk mengembangkan metode kerja supaya lebih
1.5.6
Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data yang digunakan oleh penulis adalah sebagai
berikut:
A.
Penelitian Kepustakaan (Library Research)
Menurut Moh. Nazir dalam bukunya (2005:157) yang berjudul
Metode
Penelitian, menjelaskan bahwa:
Penelitiaan kepustakaan (library research) yaitu teknik pengumpulan
data dengan cara mempelajari, mengkaji dan memahami
sumber-sumber data yang ada pada beberapa buku yang terkait dalam
penelitian.
B.
Penelitian Lapangan (Field Research)
Menurut Moh. Nazir (2005:195) dalam bukunya yang berjudul
Metode
Penelitia,n menjelaskan bahwa: “penelitian lapangan yaitu penelitian yang
dilakukan dengan cara mendatangi langsung tempat yang menjadi objek
penelitian”. Peneliti melakukan pengumpulan data dengan teknik:
1.
Wawancara (Interview)
Wawancara (interview), menurut Moh. Nazir dalam bukunya (2005:196)
yang berjudul Metode Penelitian menjelaskan bahwa:
Wawancara (interview) yaitu proses memperoleh keterangan untuk
tujuan penelitian dengan cara tanya jawab sambil bertatap muka
antara si penanya atau pewawancara dengan si penjawab atau
responden dengan menggunakan alat yang dinamakan
interview
guide (panduan wawancara).
2.
Pengamatan (Observation)
Pengamatan (Observation), menurut Moh. Nazir dalam bukunya
Pengamatan (Observation) yaitu suatu cara untuk mendapatkan
data dengan mengadakan pengamatan dan penelitian secara
langsung di perusahaan, kemudian hasil pengamatan dicatat dan di
analisis.
3.
Penelitian Pustaka (library search)
Penelitian Pustaka (library search), menurut Moh. Nazir dalam bukunya
(2005: 93) yang berjudul
Metode Penelitian, menjelaskan bahwa:
“Penelitian pustaka (library search) yaitu teknik pengumpulan data
dengan cara mempelajari, mengkaji dan memahami sumber-sumber data
yang ada pada beberapa buku yang terkait dengan penelitian.”
Berdasarkan pengertian di atas maka penulis dapat menyimpulkan bahwa
penelitian kepustakaan adalah teknik pengumpulan data dengan cara mempelajari,
mengkaji dan memahami terlebih dahulu dari sumber data yang ada pada
perusahaan, penelitian lapangan adalah teknik pengumpulan data dengan cara
pengamatan langsung objek yang diteliti, wawancara adalah teknik pengumpulan
data dengan cara melakukan tanya jawab langsung dengan sumbernya, tekhnik
pustaka adalah pengumpulan data dengan cara mengkaji dan memahami dari
sumber data yang ada dari beberapa buku. Pengamatan adalah teknik
pengumpulan data dengan cara melakukan pengamatan langsung pada objek
1.6
Rekayasa Perangkat Lunak
1.6.1
Metodologi Pengembangan Sistem
Menurut
Sommerville
Ian dalam bukunya (2003:17) yang berjudul
Software
Engineering Rekayasa Perangkat Lunak
menjelaskan bahwa:
“rekayasa perangkat
lunak adalah disiplin ilmu yang berkenaan dengan semua aspek produksi
perangkat lunak”. Menurut Tata
Sutabri dalam bukunya (2004:68) yang berjudul
Analisa
Sistem Informasi
mendefinisikan metodologi pengembangan sistem
sebagai berikut: “metodologi pengembangan sistem adalah metode-metode,
prosedur-prosedur,
konsep-konsep
pekerjaan
dan
aturan-aturan
untuk
mengembangkan suatu sistem informasi.”
Menurut Jogiyanto dalam bukunya (2004:59) yang berjudul
Analisis dan
Desain Sistem Informasi mendefinisikan pengembangan sistem sebagai berikut:
“metodologi pengembangan sistem berarti adalah metode-metode,
prosedur-prosedur, konsep-konsep pekerjaan, aturan-aturan dan postulat-postulat yang akan
digunakan untuk mengembangkan suatu sistem informasi.”
Berdasarkan pengertian di atas maka penulis dapat menyimpulkan bahwa
metodologi pengembangan sistem adalah suatu cara yang digunakan oleh peneliti
untuk mengembangkan suatu sistem yang telah ada. Metodologi pengembangan
sistem yang digunakan penulis dalam perancangan sistem informasi akuntansi
belanja ini adalah metodologi pengembangan sistem yang berorientasi pada
keluaran, proses dan data.
A.
Metodologi yang berorientasi keluaran
Menurut Tata
Sutabri dalam bukunya (2004:69) yang berjudul
Analisa
Sistem Informasi, mendefinisikan metodologi yang berorientasi keluaran
sebagai berikut:
Metodologi ini disebut juga metodologi tradisional karena dalam
tahapan pengembangan sistem tanpa dibekali dengan teknik dan
piranti yang memadai, seperti cara menganalisis, menggambarkan
sistem, sehingga sering juga disebut Metodologi System Development
Life Cycle (SDCL), dimana fokus utama metodologi ini adalah pada
keluaran/output
seperti laporan laporan penjualan, laporan pembelian
dan lain sebagainya.
Alasan penulis menggunakan metode ini adalah karena peneliti
mengembangkan sistem yang berjalan dengan menggunakan keluaran
(output) seperti laporan, laporan pendapatan dan lain sebagainya. Alat
pengembangan sistem yang penulis gunakan adalah flowchart.
Metodologi
tersebut dapat digambarkan sebagai berikut:
Gambar 1.1 Metodologi yang berorientasi keluaran
B. Metodologi yang berorientasi proses
Menurut Tata
Sutabri dalam bukunya (2004:70)
yang berjudul
Analisa
Sistem Informasi, mendefinisikan metodologi yang berorientasi proses
analisis dan desain”. Penulis menggunakan metode ini karena
metodologi
ini telah dilengkapi dengan alat-alat
(tools)
dan teknik-teknik yang
dibutuhkan untuk pengembangan sistem, alat yang digunakan antara lain
data flow diagram (DFD), dan bagan terstruktur. Fokus utama metodologi
ini terdapat pada proses dengan menggambarkan dunia nyata yang memakai
data flow diagram.
Metodologi ini dapat digambarkan sebagai berikut:
Gambar 1.2 Metodologi yang berorientasi Proses
Metodologi
berorientasi
proses
mengembangkan
sistem
dengan
menggunakan alat kelengkapan sistem yaitu DFD
(Data Flow Diagram).
Alat kelengkapan sisten tersebut digunakan untuk mengembangkan sistem
yang berjalan agar menjadi lebih baik dengan menggambarkan
data flow
diagram sebagai alat pengembangan sistem.
C.
Metodologi yang berorientasi data
Menurut Tata
Sutabri dalam bukunya (2004:71) yang berjudul
Analisis
Sistem Informasi,
mendefinisikan metodologi yang berorientasi data
sebagai berikut: “Metodologi ini disebut juga metodologi model informasi.
Alat yang digunakan untuk membuat model adalah
entity relational
diagram (ERD)”.
Penulis menggunakan metode ini
karena penulis
menggunakan entity relationship diagram (ERD) dalam tahap perancangan
digambarkan dalam bentuk entitas, atribut data serta hubungan antar data
tersebut.
Metodologi ini dapat digambarkan sebagai berikut:
Gambar 1.3 Data sebagai fokus utama metodologi pengembangan
berorientasi data
Dijelaskan pula bahwa alat yang digunakan oleh metodologi pengembangan
sistem berorientasi data ini adalah
Entity Relationship
Diagram (ERD).
Fungsi metodologi ini menekankan pada karakteristik data yang akan
diproses. Metodelogi ini dapat menggambarkan sistem secara logika dari
arus data dan hubungannya antar fungsi-fungsinya di dalam modul-modul di
sistem. Selain itu metodologi ini lebih menekankan struktur kepada input
dan output
sistem. Alasan penulis menggunakan metode ini adalah karena
yang menjadi fokus dalam penelitian ini sistem pencatatan belanja pada
Kantor Kecamatan Cileunyi. Dimana yang menjadi fokus utama dari
penelitian ini adalah data belanja.
1.6.2
Model Pengembangan Sistem
Penulis dalam melakukan tahapan demi tahapan pada pengembangan sistem
informasi menggunakan Struktur Pengembangan Sistem Waterfall, definisi
waterfall menurut Tata Sutabri dalam bukunya (2004:62) yang berjudul
Analisa
Penerapan tahapan pengembangan sistem informasi dengan cara
Waterfall
adalah dimana setiap tahap harus diselesaikan terlebih dahulu secara penuh
sebelum diteruskan ke tahap berikutnya untuk menghindari terjadinya
pengulangan tahapan.
Struktur pengembangan sistem
waterfall digambarkan seperti gambar
berikut:
Gambar 1.4 Struktur Pengembangan Sistem Waterfall
Struktur pengembangan sistem yang digunakan dalam penelitian ini adalah
waterfall yang digambarkan seperti gambar di atas. Pengembangan sistem dimulai
dari
survei sistem yang berjalan. Analisis sistem dilakukan setelah survei atas
sistem yang berjalan telah selesai dilakukan. Hasil dari analisis sistem yang
berjalan kemudian disusun untuk dijadikan bahan dari proses desain sistem.
Desain sistem sangat dibutuhkan dalam pengembangan sistem karena dalam
tahapan ini, rancangan suatu sistem akan menentukan hasil akhir dari suatu sistem
yang baru.
Mendesain atau merancang sistem sudah dilakukan barulah peneliti dapat
mulai membuat sistem yang baru yang nantinya diharapkan dapat memperbaiki
struktur pengembangan sistem ini adalah tahap implementasi yaitu penerapan
sistem yang baru mengganti sistem yang lama dan kemudian tahapan
pemeliharaan sistem yang baru.
1.7
Kegunaan Penelitian
Pada penilitian ini penulis berharap dapat memberikan manfaat yang
maksimal bagi penulis sendiri, penulis lain dan perusahaan dimana penulis
melakukan penelitian. Kegunaan penelitian ini dapat bermanfaat bagi:
A.
Kegunaan Akademis
1.
Bagi Penulis
Penelitian ini dilakukan untuk menambah pengetahuan dan pemahaman
lebih mendalam bagi penulis mengenai perancangan sistem informasi
akuntansi belanja.
2.
Bagi peneliti selanjutnya
Hasil penelitian diharapkan dapat dijadikan masukan dan pertimbangan
yang berharga maupun sumbang saran mengenai efektifitas sistem
informasi akuntansi belanja pada Kantor Kecamatan Cileunyi.
B.
Kegunaan Operasional
Kantor Kecamatan Cileunyi mendapatkan sistem baru. Dimana sistem baru
tersebut diharapkan dapat mengolah data dengan baik dan sesuai prosedur,
juga dengan rancangan aplikasi yang telah dibuat semoga dapat
menghasilkan informasi yang cepat, tepat dan akurat sehingga dapat
1.8
Lokasi Dan Waktu Penelitian
1.8.1
Lokasi Penelitian
Kantor Kecamatan Cileunyi yang beralamatkan di Jl. Percobaan Cileunyi
KM.12 Kecamatan Cileunyi, Kabupaten Bandung 40393. Telepon:
022-7814714/022-70036852, faksimili: 022-7834433. Penulis melakukan penelitian
tentang perancangan sistem informasi akuntansi belanja pada bagian keuangan.
1.8.2
Waktu Penelitian
Peneliti melakukan kegiatan penelitian pada bulan Oktober 2010 sampai
dengan bulan Agustus 2011. Untuk mempermudah kegiatan penelitian hingga
pembuatan laporan tugas akhir peneliti membuat
time schedule yaitu sebagai
berikut:
1.9
Sistematika Penulisan
Sistematika penulisan tugas akhir mengenai perancangan sistem informasi
akuntansi belanja ini terdiri dari lima bab. Adapun susunannya sebagai berikut:
A.
Bagian awal terdiri dari halaman judul, lembar pengesahan dosen reviewer
dan ketua program studi, daftar isi, daftar gambar, daftar tabel, daftar
simbol, dan daftar lampiran.
B.
Bagian isi terdiri dari:
BAB I :
PENDAHULUAN
Bab ini membahas ruang lingkup permasalahan secara umum
dan singkat yang terdiri dari latar belakang masalah, identifikasi
masalah, batasan masalah, maksud dan tujuan penelitian, objek
dan metode penelitian, desain penelitian, teknik pengumpulan
data, rekayasa perangkat lunak,kegunaan penelitian, lokasi dan
waktu penelitian serta sistematika penulisan.
BAB II : LANDASAN TEORI
Bab ini menguraikan mengenai teori-teori yang berhubungan
dengan Perancangan Sistem Informasi Akuntansi Belanja, yang
didapat dari referensi buku dan referensi lainnya.
BAB III : ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN
Bab ini menjelaskan mengenai sejarah berdirinya Kantor
Kecamatan Cileunyi, visi dan misi perusahaan, struktur
organisasi dan deskripsi jabatan, kebijakan yang ada pada
perusahaan, sistem yang berjalan, kelemahan sistem yang
berjalan.
BAB IV : PERANCANGAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI
BELANJA
Bab ini menjelaskan mengenai perancangan sistem informasi
akuntansi belanja, perancangan model sistem yang diusulkan,
merancang struktur menu program aplikasi perancangan sistem
informasi akuntansi belanja, konversi komponen sistem,
jaringan client server dan kelebihan dan kelemahan sistem yang
diusulkan.
BAB V : SIMPULAN DAN SARAN
Bab ini menjelaskan secara umum mengenai simpulan dan saran
dari penulis.
22
LANDASAN TEORI
2.1
Perancangan Sistem informasi Akuntansi Belanja
2.1.1
Perancangan
Definisi perancangan menurut Krismiaji (2005:144) dalam bukunya yang
berjudul
Sistem Informasi Akuntansi
adalah sebagai berikut:
Perancangan terdiri dari perancangan logis adalah melengkapi
eksternal
level schema
dan menterjemahkan persyaratan data para pemakai dan
program aplikasi ke dalam
conceptual level schema
sedangkan perancangan
fisik adalah mengubah hasil rancangan konsep ke dalam struktur
penyimpanan fisik.
Menurut AL-bahra bin ladjamudin (2005:39) dalam bukunya yang berjudul
Analisis dan Desain Sistem Informasi
adalah sebagai berikut: ”perancangan
adalah kegiatan yang memiliki tujuan untuk mendesain sistem baru yang dapat
menyelesaikan masalah-masalah yang dihadapi perusahaan yang diperoleh dari
pemilihan alternatif sistem yang terbaik.”
Berdasarkan pengertian di atas maka penulis dapat menyimpulkan bahwa
2.1.2
Sistem
Menurut Jogiyanto (2005:2) dalam bukunya yang berjudul
Analisis dan
Desain Sistem Informasi,
menjelaskan bahwa: “sistem adalah sekumpulan dari
elemen-elemen yang berinteraksi untuk mencapai suatu tujuan tertentu”. Menurut
Tata Sutabri (2004:2) dalam bukunya yang berjudul
Analisa Sistem Informasi,
menjelaskan bahwa: “sistem adalah sekelompok unsur yang erat hubungannya
satu dengan yang lain, yang berfungsi bersama-sama untuk mencapai tujuan
tertentu”.
Berdasarkan pengertian di atas maka penulis dapat menyimpulkan bahwa
sistem adalah kumpulan suatu komponen yang memiliki fungsi yang berkaitan,
berhubungan dan bekerja sama dalam satu-kesatuan untuk mencapai tujuan
tertentu yang sudah ditetapkan sebelumnya. Dimana berfungsi bersama-sama
untuk mencapai tujuan tertentu.
2.1.3
Informasi
Definisi informasi menurut Kusrini (2004:11) dalam bukunya yang berjudul
Tuntunan Praktis Membangun Sistem Informasi Akuntansi dengan Visual Basic &
Microsoft SQL Server,
menjelaskan bahwa: “informasi adalah
data yang sudah
diolah menjadi sebuah bentuk yang berarti bagi pengguna, yang bermanfaat dalam
pengambilan keputusan saat ini atau mendukung sumber informasi”. Menurut
Andri Kristanto (2004:6) dalam bukunya yang berjudul
Perancangan Sistem
Informasi dan Aplikasinya,
menjelaskan bahwa: “informasi merupakan kumpulan
Berdasarkan pengertian di atas maka penulis dapat menyimpulkan bahwa
informasi adalah hasil dari data mentah yang telah diolah yang dapat
menghasilkan sesuatu yang lebih berguna bagi pemakainya dan dapat dijadikan
untuk pengambilan keputusan. Dimana lebih berguna dan lebih berarti bagi yang
menerima.
2.1.4
Sistem Informasi
Definisi sistem informasi menurut Azhar Susanto (2004:61) dalam bukunya
yang bejudul
Sistem Informasi Akuntansi Konsep dan Pengembangan Berbasis
Komputer,
adalah sebagai berikut:
Sistem Informasi adalah kumpulan dari sub-sub sistem baik fisik maupun
non fisik yang berhubungan satu sama lain dan bekerjasama secara
harmonis untuk mencapai satu tujuan yaitu mengolah data menjadi
informasi yang berarti dan berguna.
Menurut Robert A.L. dan K.R. Davis yang dikutip oleh Jogiyanto (2005:11)
dalam bukunya yang berjudul
Analisis dan Desain Sistem Informasi,
menyebutkan bahwa:
Sistem Informasi adalah suatu sistem dimana di dalam suatu organisasi yang
mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian, mendukung
operasi, bersifat manajerial dan kegiatan strategi dari suatu organisasi dan
menyediakan pihak luar tertentu dengan laporan-laporan yang diperlukan.
bersifat manajerial dan kegiatan strategi dari suatu organisasi dan menyediakan
pihak luar tertentu dengan laporan-laporan yang diperlukan.
2.1.5
Akuntansi
Definisi akuntansi menurut Soemarso (2005:3) dalam bukunya yang
berjudul
Akuntansi Suatu Pengantar,
adalah sebagai berikut: ”Akuntansi adalah
proses mengidentifikasikan, mengukur dan melaporkan informasi ekonomi untuk
memungkinkan adanya penilaian dan keputusan yang jelas dan tegas bagi mereka
yang menggunakan informasi tersebut.”
Menurut Carls Warren, James M. Reeve dan Philip E. Fess yang
diterjemahkan oleh Aria Farahmita, Amanugrahani dan Taufik Hendrawan
(2005:10) dalam bukunya yang berjudul
Prinsip-prinsip Akuntansi,
adalah
sebagai berikut: “akuntansi adalah sistem informasi yang menghasilkan laporan
keuangan kepada pihak-pihak yang berkepentingan mengenai aktivitas ekonomi
dan kondisi perusahaan.”
2.1.5.1
Metode Pencatatan Akuntansi
Definisi metode pencatatan akuntansi
menurut Achmad Tjahjono dan
Sulastiningsih (2004:56) dalam bukunya yang berjudul
Akuntansi Pengantar
Pendekatan Terpadu
, menjelaskan bahwa:
A.
Cash basic
atau dasar kas adalah pendapatan hanya akan di laporkan
apabila benar-benar di terima dalam bentuk tunai. Demikian juga dengan
beban dilaporkan hanya jika beban sungguh-sunnguh dikeluarkan secara
tunai.
B.
Acrual Basic
atau dasar akrual adalah melaporkan pendapatan saat
pendapatan itu di peroleh tanpa mempertimbangkan kapan uang tunai
aka di terima. Demikian juga dengan beban, akan di laporkan pada saat
terjadinya tanpa menunggu pengeluaran uang tunai di lakukan.
Menurut Carls Warren, James M. Reeve dan Philip E. Fess yang
diterjemahkan oleh Aria Farahmita, Amanugrahani dan Taufik Hendrawan
(2005:22) dalam bukunya yang berjudul
Accounting Pengantar Akuntansi
,
menjelaskan bahwa:
Dasar kas (
cash basis
), pendapatan dan beban dilaporkan dalam laporan
laba rugi pada periode dimana kas diterima atau dibayar. Dasar akrual
(
accrual basis
), pendapatan dilaporkan dalam laporan laba rugi pada
periode saat pendapatan tersebut dihasilkan.
Berdasarkan pengertian di atas maka penulis dapat menyimpulkan bahwa
cash basic
yaitu suatu pendapatan yang akan diakui pendapatan apabila benar-benar
diterima dalam bentuk tunai dan dilaporkan dalam laba rugi. Pengertian
acrual
basic
yaitu pendapatan diakui pada saat pendapatan itu di peroleh tanpa
2.1.5.2
Proses Akuntansi
Definisi Menurut Abdul Halim (2007:52) dalam buku yang berjudul
Akuntansi Sektor Publik Akuntansi Keuangan Daerah
menjelaskan bahwa:
Sistem akuntansi menurut Kepmendagri No 29 Tahun 2009 adalah sistem
akuntansi yang meliputi proses pencatatan, penggologan, penafsiran,
peringkasan transaksi atau kejadian keuangan serta pelaporan keuangannya
dalam rangka pelaksanaan APBD, dilaksanakan sesuai dengan
prinsip-prinsip akuntansi yang diterima umum.
Berikut ini gambaran proses akuntansi akan tampak seperti di bawah ini:
Gambar 2.1 Proses Akuntansi (Soemarso, 2004:20)
Berdasarkan pengertian dan gambar di atas maka penulis dapat
menyimpulkan bahwa proses akuntansi adalah proses pencatatan dari transaksi
yang terjadi, di samping dicatat, transaksi yang terjadi digolongkan dalam
kelompok. Tahap berikutnya dilanjutkan pada tahap mengidentifikasi,
mengikhtisarkan dan pelaporan laporan akuntansi kepada pemakai informasi yang
berguna untuk pengambilan keputusan.
2.1.5.3
Siklus Akuntansi
bahwa: ”siklus skuntansi adalah suatu sistem untuk mengolah
input
an (masukan)
menjadi
output
(pengeluaran).”
Menurut Soemarso (2004:90) dalam bukunya yang berjudul
Akuntansi
Suatu Pengantar
, menyebutkan bahwa: “siklus akuntansi adalah tahap-tahap
kegiatan dalam proses pencatatan dan pelaporan akuntansi mulai dari terjadinya
transaksi sampai dengan dibuatnya laporan keuangan.”
Berdasarkan definisi di atas dapat disimpulkan bahwa siklus akuntansi
adalah urutan proses akuntansi yang dilakukan secara terus menerus membentuk
sebuah siklus dan dimulai dari adanya transaksi sampai proses pelaporan.
[image:34.612.193.457.364.601.2]Jika digambarkan, siklus akuntansi akan terlihat seperti gambar di bawah
ini.
Berdasarkan pengertian di atas maka penulis dapat menyimpulkan bahwa
siklus akuntansi adalah dimulai dari terjadinya transaksi, kemudian dilakukan
penjurnalan, digolongkan ke dalam buku besar, sampai pengikhtisaran dan
menghasilkan laporan keuangan. Dimana laporan keuangan tersebut akan
dilaporkan kepada pemakai informasi yang berguna untuk pengambilan
keputusan.
2.1.5.3.1
Jurnal Umum
Definisi jurnal menurut Mulyadi (2001:4) pada buku
Sistem Akuntansi
menerangkan bahwa: “jurnal merupakan catatan akuntansi pertama yang
digunakan untuk mencatat, mengklasifikasikan dan meringkas data keuangan dan
data lainnya.”
Menurut Abdul Halim (2005:56) dalam buku yang berjudul
Akuntansi
Sektor Publik Akuntansi Keuangan Daerah
menerangkan bahwa:
“penjurnalan
adalah prosedur pencatatan transaksi keuangan pada buku jurnal.”
Tabel 2.1 Jurnal Umum Untuk Mencatat Belanja
Tgl No.Rekening No.bkt Uraian Ref Debit Kredit
- 1.1.1.01.01 091020 Kas di Bank - xxx -
1.1.1.01.01 Kas di Kabupaten - - xxx
- 1.1.1.01.02 091020 Kas di Kecamatan - xxx -
1.1.1.01.01 Kas di Bank - - xxx
- 5.1.1.01 001 Belanja Pegawai - Xxx -
1.1.1.01.02 Kas di Kecamatan - - xxx
1.1.01.05
001
Persediaan ATK
- xxx -
1.1.1.101.02 Kas di Kecamatan - - xxx
- 5.2.2.01 003 Biaya Perangkat Kantor - Xxx -
1.1.1.01.02 Persediaan ATK - - xxx
- 5.2.2.15 002 Belanja Perjalanan Dinas - Xxx -
1.1.1.01.02 Kas di Kecamatan - - xxx
- 5.2.2.16 004 Belanja Pemeliharaan - Xxx -
1.1.1.01.02 Kas di Kecamatan - - xxx
[image:36.612.128.511.105.419.2]Jumlah xxx xxx
Tabel 2.2 Jurnal Penyesuaian Untuk Mencatat Belanja
Tgl No.Rekening No.bkt Uraian Ref Debit Kredit
- 1.1.1.01.01 001 Persediaan ATK - xxx -
1.1.1.01.01 _ Biaya Perangkat Kantor - - xxx
Jumlah xxx xxx
Sumber: Indra Bastian. 2005.
Sistem Akuntansi Sektor Publik
.
2.1.5.3.2
Buku Besar Umum dan Pembantu
Definisi buku besar menurut Mulyadi (2001:139) dalam bukunya yang
berjudul
Sistem Akuntansi
adalah sebagai berikut: “buku besar
(general ledger)
yang telah dicatat sebelumnya dalam jurnal”. Menurut Soemarso (2004:110)
dalam bukunya yang berjudul
Akuntansi Suatu Pengantar
adalah sebagai berikut:
“Buku besar
(ledger)
kumpulan dari akun-akun yang saling berhubungan dan
yang merupakan suatu kesatuan tersendiri.”
Berdasarkan pengertian di atas maka penulis dapat menyimpulkan bahwa
buku besar adalah tahap lanjut dari penjurnalan yang merupakan gabungan dari
akun-akun yang telah dicatat dalam jurnal umum. Adapun sebagi kumpulan dari
akun-akun yang saling berhubungan dan yang merupakan suatu kesatuan
tersendiri.
Tabel 2.3 Buku Besar Umum Untuk Kas
Provinsi/Kabupaten/KotaSatuan Kerja:………… Buku Besar Umum
Nama Rekening: Kas
Kode Rekening: 1.1.1.01.01
Tgl Uraian Ref Debit Kredit Saldo
Belanja Pegawai - Xxx - Xxx
Belanja Perangkat Kantor - Xxx - Xxx
Belanja Perjalanan Dinas - Xxx - Xxx
Belanja Pemeliharaan - Xxx - Xxx
Tabel 2.4 Buku Besar Umum Untuk Mencatat Belanja Pegawai
Provinsi/Kabupaten/KotaSatuan Kerja:………… Buku Besar Umum Nama Rekening: Belanja
Pegawai
Kode Rekening: 5.1.1.01
Tgl Uraian Ref Debit Kredit Saldo
Tabel 2.5 Buku Besar Umum Belanja Barang
Provinsi/Kabupaten/KotaSatuan Kerja:………… Buku Besar Umum Nama Rekening: Belanja
Barang
Kode Rekening: 5.2.2.01
Tgl Uraian Ref Debit Kredit Saldo
[image:38.612.133.508.172.490.2]Kas - Xxx - Xxx
Tabel 2.6 Buku Besar Umum Belanja Pemeliharaan
Provinsi/Kabupaten/KotaSatuan Kerja:…………
Buku Besar Umum
Nama Rekening: Belanja Pemeliharaan
Kode Rekening: 5.2.2.16
Tgl Uraian Ref Debit Kredit Saldo
Kas - Xxx - Xxx
Tabel 2.7 Buku Besar Umum Belanja Perjalanan Dinas
Provinsi/Kabupaten/KotaSatuan Kerja:………… Buku Besar Umum
Nama Rekening: Belanja Perjalanan Dinas
Kode Rekening: 5.2.2.15
Tgl Uraian Ref Debit Kredit Saldo
Kas - Xxx - Xxx
Sumber: Indra Bastian. 2007.
Sistem Akuntansi Sektor Publik
.
Salemba Empat: Jakarta
2.1.5.3.3
Laporan Realisai Anggaran, Pendapatan dan Belanja
Definisi laporan keuangan menurut Sofyan Syafri Harahap dalam bukunya
Teori Akuntansi
(2002:201) menerangkan bahwa:
“laporan keuangan adalah
Akuntansi
(2004:418) menerangkan bahwa:
“
Financial Statement
(laporan
keuangan) adalah laporan-laporan keuangan yang berisi informasi tentang kondisi
keuangan dari hasil operasi perusahaan pada periode tertentu”.
[image:39.612.137.510.283.659.2]Berdasarkan definisi di atas dapat diambil simpulan bahwa laporan
keuangan adalah laporan kondisi keuangan perusahaan pada periode tertentu.
Berikut adalah standar laporan realisasi anggaran pendapatan dan belanja menurut
Deddi Nordiawan dalam buku
Akuntansi Sektor Publik
adalah:
Tabel 2.8 Laporan Anggaran, Pendapatan dan Belanja
2.1.5.3.4
Surplus-Defisit
[image:40.612.157.482.230.511.2]Definisi Surplus-Defisit menurut indra Bastian (2005:379) dalam bukunya
yang berjudul
Sistem Akuntansi Sektor Publik,
menjelaskan bahwa: “laporan
yang menggambarkan kinerja keuangan entitas (Pemerintah Daerah) dalam satu
periode akuntansi”.
Tabel 2.9 Surplus-Defisit
No.Rekening Uraian
Jumlah
1
A.Pendapatan
0
Jumlah pendapatan (A)
-
2
B. Belanja/Biaya
-
5.1.1.02
Belanja gaji dan tunjangan
0
5.1.2.1.01
Belanja honor
-
5.2.2.01
Belanja barang
0
5.1.1.01
Belanja adm. Gaji
-
5.1.1.02
Belanja adm. Keuangan
-
5.2.2.16
Belanja pemeliharaan gedung
0
2.2.2.15
Belanja perjalanan dinas
0
5.1.1.2.06
Belanja operasional
-
5.1.1.04
Belanja pemngembangan ekonomi
-
-
Jumlah Belanja/Biaya
0
Surplus-Defisit (selisih A dan B)
0
Jumlah
0
2.1.6
Sistem Akuntansi
Definisi sistem akuntansi menurut George H Bodnan yang diterjemahkan
oleh Amir Abadi Jusuf (2006:11) dalam bukunya yang berjudul
Sistem Informasi
Akuntasi,
menjelaskan bahwa:
Sistem akuntansi adalah metode dan catatan yang ditetapkan untuk
mengidentifikasikan, mengumpulkan, menganalisis, mengidentifikasikan
mencatat dan melaporkan transaksi-transaksi organisasi dan untuk menjaga
pertanggungjawaban aktiva dan kewajiban.
Menurut Mulyadi (2001:3) dalam bukunya yang berjudul
Sistem Akuntansi,
menjelaskan bahwa:
Sistem Akuntansi adalah organisasi formulir, catatan yang terdiri dari jurnal,
buku besar dan buku pembantu serta laporan yang dikoordinasi sedemikian
rupa untuk menyediakan informasi keuangan yang dibutuhkan oleh
manajemen guna memudahkan dalam pengelolaan perusahaan.
Berdasarkan pengertian di atas maka penulis dapat menyimpulkan bahwa
sistem akuntansi adalah metode dan catatan yang ditetapkan untuk
mengidentifikasikan,
mengumpulkan,
menganalisis,
mencatat
yang
dikoordinasikan sedemikian rupa untuk menyediakan informasi akuntansi
keuangan yang dibutuhkan oleh manajemen instansi.
2.1.7
Sistem Informasi Akuntansi
mengendalikan dan memproses bisnis”. Menurut Jogiyanto (2005:17)dalam
bukunya
Analisis dan Desain Sistem Informasi,
mendefinisikan sistem informasi
akuntansi sebagai berikut:
Kumpulan kegiatan-kegiatan dari organisasi yang bertanggungjawab untuk
menyediakan informasi keuangan dan informasi yang didapatkan dari
transaksi data untuk tujuan pelaporan internal kepada manajer untuk
digunakan dalam pengendalian dan perencanaan sekarang dan operasi masa
depan serta pelaporan eksternal kepada pemegang saham. Pemerintah dan
pihak–pihak luar lainnya.
Berdasarkan pengertian di atas maka penulis dapat menyimpulkan bahwa
sistem informasi akuntansi merupakan suatu proses pengolahan data keuangan
dari mulai terjadinya transaksi, kemudian jurnal hingga tercapainya suatu
informasi berupa laporan keuangan yang sudah terkomputerisasi.
2.1.8
Belanja
2.1.8.1
Definisi Belanja
Definisi belanja menurut Pusat Bahasa Pendidikan Nasional (2002:2),
belanja adalah: “belanja adalah uang atau biaya yang disediakan untuk sesuatu
hal”. Menurut Indra Bastian (2006:151) dalam bukunya yang berjudul
Sistem
Akuntansi Sektor publik
adalah sebagai berikut: “belanja merupakan penurunan
aktiva atau kenaikan utang yang digunakan untuk berbagai kegiatan dalam suatu
periode akuntansi atau periode anggaran.”
2.1.8.2
Jenis Dan Bentuk Laporan Belanja
Jenis-jenis Belanja diterangkan dalam Peraturan Menteri Dalam Negeri No.
13 Tahun 2006 seperti dibawah ini:
A. Belanja tidak langsung
Merupakan belanja yang dianggarkan, tidak terkait secara langsung
dengan pelaksaan program dan kegiatan. Jenis belanja tidak langsung
dapat
berupa
belanja
pegawai,
belanja barang/jasa,
belanja
pemeliharaan dan belanja perjalanan dinas. Pada dasarnya belanja tidak
langsung belanja yang digunakan secara bersama-sama
(commont cost)
untuk melaksanakan seluruh program atau kegiatan unit kerja.
B. Belanja langsung
Merupakan belanja yang dianggarkan, terkait secara langsung dengan
pelaksanaan program dan kegiatan. Klasifikasi belanja menurut urusan
Berdasarkan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006:
“untuk melaksanakan Pasal 155, peraturan pemerintah nomor 58 tahun 2005
tentang pengelolaan keuangan daerah, perlu ditetapkan peraturan Menteri Dalam
Negeri tentang pedoman pengelolaan keuangan daerah.”
2.1.9
Sistem Informasi Akuntansi Belanja
Menurut Robert G. Murdick, Thomas C. Fuller dan Joel E. Rossdalam
dalam buknya jogiyanto (2000:17) yang berjudul
Analisis dan Desain Sistem
Informasi,
Sistem Informasi Akuntasi adalah:
Menurut Azhar Sutanto (2004:227) dalam buknya yang berjudul
Sistem
Informasi Akuntansi Konsep dan Pengembangan Berbasis Komputer,
Sistem
Informasi Akuntasi adalah:
Sistem informasi akuntansi yaitu kumpulan (integrasi) dari sub sistem/
komponen baik fisik maupun nonfisik yang saling berhubungan dan bekerja
sama satu sama lain secara harmonis untuk mengolah data transaksi yang
berkaitan dengan masalah keuangan menjadi informasi keuangan.
Berdasarkan penjelasan di atas maka penulis dapat di simpukan bahwa
sistem informasi akuntansi merupakan kumpulan dari sub-sub sistem yang saling
bekerja sama dan bertanggungjawab untuk menyediakan informasi keuangan dan
informasi yang didapat dari data transaksi. Dimana bertujuan pemberian
pelaporan internal kepada manajer untuk digunakan dalam pengendalian dan
perancangan sekarang dan operasi masa depan seperti pelaporan eksternal kepada
pemegang saham, pemerintah, dan pihak-pihak luar perusahaan.
Menurut Indra Bastian (2006:151) dalam bukunya yang berjudul
Sistem
Akuntansi Sektor publik
adalah sebagai berikut: “belanja merupakan penurunan
aktiva atau kenaikan utang yang digunakan untuk berbagai kegiatan dalam suatu
periode akuntansi atau periode anggaran.”
2.1.10
Perancangan Sistem Informasi Akuntansi Belanja
2.1.10.1 Definisi
Definisi perancangan menurut Krismiaji (2005: 114) dalam bukunya yang
berjudul
Sistem Informasi Akuntansi
adalah sebagai berikut:
Perancangan terdiri dari perancangan logis adalah melengkapi
eksternal
level schema
dan menterjemahkan persyaratan data para pemakai dan
program aplikasi ke dalam
conceptual level schema
sedangkan perancangan
fisik adalah mengubah hasil rancangan konsep ke dalam struktur
penyimpanan fisik.
Menurut Azhar Sutanto (2004:54) dalam buknya yang berjudul
Sistem
Informasi Akuntansi Konsep dan Pengembangan Berbasis Komputer ,
Sistem
Informasi akuntasi adalah:
Sistem informasi akuntansi yaitu kumpulan (integrasi) dari sub sistem/
komponen baik fisik maupun nonfisik yang saling berhubungan dan bekerja
sama satu sama lain secara harmonis untuk mengolah data transaksi yang
berkaitan dengan masalah keuangan menjadi informasi keuangan.
Menurut Indra Bastian (2006:151) dalam bukunya yang berjudul
Sistem
Akuntansi Sektor publik
adalah sebagai berikut : “belanja merupakan penurunan
aktiva atau kenaikan utang yang digunakan untuk berbagai kegiatan dalam suatu
periode akuntansi atau periode anggaran.”
2.1.10.2
Fungsi Yang Terkait
Sistem informasi belanja instansi terdapat beberapa fungsi yang terkait
dalam pencatatan dan perhitungannya. Fungsi tersebut saling bekerja sama dan
saling berhubungan satu dengan yang lainnya untuk tujuan tertentu.
A.
Fungsi kas
Bertanggungjawab dalam melakukan pembayaran sebuah transaksi.
B.
Fungsi akuntansi
Mencatat semua belanja yang menyangkut biaya, mencatat transaksi belanja
dalam jurnal dan membuat fungsi keluar dan kas masuk.
C.
Fungsi yang digunakan dalam pengeluaran
Mengajukan permintaan untuk pengeluaran kas kepada fungsi akuntansi.
D.
Fungsi pemeriksaaan
Melakukan perhitungan kas secara periodik dan mencocokan hasil
perhitungan dengan saldo yang ada di dalam kas
2.1.10.3
Formulir/Dokumen Yang Digunakan
Dokumen atau formulir merupakan media untuk mencatat peristiwa yang
taerjadi dalam organisasi ke dalam catatan. Dokumen sangat penting dalam
akuntansi sebab untuk mencatat dan menghitung gaji dan upah menggunakan
bukti-bukti yang terdapat pada dokumen.
Dokumen yang digunakan dalam menyusun belanja adalah sebagai berikut:
A.
SPBD (Surat Permohonan Belanja Daerah)
B.
BABD (Berita Acara Belanja Daerah)
2.1.10.4
Catatan Yang Digunakan
Akuntansi mempunyai fungsi dan peranan bersifat keuangan yang sangat
penting dalam kegiatan perusahaan dan kepada pihak-pihak tertentu yang
memerlukannya.
Catatan yang terdapat ketika anggaran dibentuk adalah sebagai berikut:
A.
Buku Jurnal Umum
B.
Kumpulan rekening
2.1.10.5 Standar Akuntansi Belanja
2.1.10.5.1 Basis Pengakuan
Standar akuntansi pemerintah adalah prinsip-prinsip akuntansi yang
diterapkan dalam menyusun dan menyajikan laporan keuangan pemerintah.
Laporan Keuangan Pemerintah disusun dengan menerapkan basis kas untuk
pengakuan pos-pos pendapatan, belanja dan pembiayaan, serta basis akrual untuk
pengakuan pos-pos aset, kewajiban dan ekuitas dana.
2.1.10.5.2 Metode Pencatatan
A.
Single Entry
1.
Single Entry
adalah
sistem tata buku tunggal
2.
Pencatatan transaksi ekonomi dilakukan dengan mencatat satu kali
(a)
Pertambahan kas dicatat sisi penerimaan
B.
Double Entry
1.
Transaksi dicatat dua kali
2.
Transaksi dicatat dalam jurnal
Persamaan Dasar:
Aktiva + Belanja = Utang + Ekuitas Dana + Pendapatan
Aktiva + : Debit Aktiva - : Kredit
Belanja + : Debit
Belanja - : Kredit
Utang + : Kredit
Utang - : Debit
Ekuitas + : Kredit
Ekuitas - : Debit
Pendapatan + : Kredit
Pendapatan - : Debit
C.
TripleEntry
Double Entry ditambah pencatatannya dimasukan ke dalam buku belanja.
2.1.10.6
Kebutuhan Rekayasa
Software
Sistem Informasi Akuntansi Belanja
Definisi
software
menurut Azhar Susanto (2004:166) dalam buku
Sistem
Informasi manajemen
yaitu:
“
software
adalah kumpulan dari program yang
digunakan untuk menjalankan aplikasi tertentu pada
computer
”. Kebutuhan
software
dalam sistem informasi akuntansi belanja adalah sebagai berikut:
A.
Sistem Operasi
(operating system).
Sistem Operasi (
operating system
) terdiri berbagai macam jenis dan
diantanya seperti Microsoft Windows, Linux, Mac OS, Ubuntu ataupun
Bulnex. Berdasakan sistem operasi (
operating system
) tersebut kebutuhan
software
sistem informasi akuntansi penggajian yang sesuai dengan
(
operating system
) Windows XP, karena Window XP bisa lebih mudah
dalam pengoperasian program dan lebih mensuport aplikasi apapun yang di
butuhkan.
B.
Bahasa Pemprograman
(Programming Language
)
Bahasa Pemprograman
(Programming Language
) terdiri dari berbagai
macam jenisnya diantaranya adalah:
1.
Bahasa C
2.
C++
3.
Delphi
4.
Visual Basic 6.0
5.
Dan sebagainya.
Bahasa Pemprograman
(Programming Language
) yang dibutuhkan dalam
perancangan sistem informasi akuntansi belanja adalah dengan
menggunakan Microsoft visual basic 6.0,
karena memudahkan berbagi
macam
database
, membuat laporan lebih mudah, mendukung akses internet,
dan
user friendly
bagi penggunanya.
C.
Database
Database
yang mendukung program sistem informasi akuntansi belanja
adalah SQL Server
,
merupakan
database
yang akan digunakan penulis
dalam merancang sistem informasi akuntansi belanja pada Kantor
Kecamatan Cileunyi, karena mampu membuat suatu
database
dengan
banyak
file
, dan memiliki fasilitas
Query
untuk relasi antar tabel.
Database
seperti tabel data transaksi, data barang yang dibeli.
Database
terdiri dari
berbagai macam jenisnya diantaranya adalah:
1.
Oracle.
2.
SQL Server
3.
MS Access
4.
My SQL
5.
Dan sebagainya.
D.
Crystal Report
Crystal Report
merupakan
software output
yang dibutuhkan untuk
merancang sistem informasi akuntansi belanja pada Kantor Kecamatan
Cileunyi dalam pembuatan laporan, dan dapat lebih mudah dibuat oleh
user
tanpa perlu bahasa pemprograman, Crystal Report
juga dapat mendesain
laporan yang dihasilkan menjadi lebih menarik, dan laporan yang dihasilkan
adalah laporan belanja, laporan keuangan yang terdiri dari laporan
surflus-defisit, dan laporan bulanan.
E.
Client Server
Berbasis
Client server
perancangan sistem informasi akuntansi belanja yang