• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengaruh Glifosat dan Fusilad sebagai Zat Pemacu Kemasakan pada Peragaan Produksi Tanaman Baru dan Ratoon Pertama Tanaman Tebu

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Pengaruh Glifosat dan Fusilad sebagai Zat Pemacu Kemasakan pada Peragaan Produksi Tanaman Baru dan Ratoon Pertama Tanaman Tebu"

Copied!
358
0
0

Teks penuh

(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
(7)
(8)
(9)
(10)
(11)
(12)
(13)
(14)
(15)
(16)
(17)
(18)
(19)
(20)
(21)
(22)
(23)
(24)
(25)
(26)
(27)
(28)
(29)
(30)
(31)
(32)
(33)
(34)
(35)
(36)
(37)
(38)
(39)
(40)
(41)
(42)
(43)
(44)
(45)
(46)
(47)
(48)
(49)
(50)
(51)
(52)
(53)
(54)
(55)
(56)
(57)
(58)
(59)
(60)
(61)
(62)
(63)
(64)
(65)
(66)
(67)
(68)
(69)
(70)
(71)
(72)
(73)
(74)
(75)
(76)
(77)
(78)
(79)
(80)
(81)
(82)
(83)
(84)
(85)
(86)
(87)
(88)
(89)
(90)
(91)
(92)
(93)
(94)
(95)
(96)
(97)
(98)
(99)
(100)
(101)
(102)
(103)
(104)
(105)
(106)
(107)
(108)
(109)
(110)
(111)
(112)
(113)
(114)
(115)
(116)
(117)
(118)
(119)
(120)
(121)
(122)
(123)
(124)
(125)
(126)
(127)
(128)
(129)
(130)
(131)
(132)
(133)
(134)
(135)
(136)
(137)
(138)
(139)
(140)
(141)
(142)
(143)
(144)
(145)
(146)
(147)
(148)
(149)
(150)
(151)
(152)
(153)
(154)
(155)
(156)
(157)
(158)
(159)
(160)
(161)
(162)
(163)
(164)
(165)
(166)
(167)
(168)
(169)
(170)
(171)
(172)
(173)
(174)
(175)
(176)
(177)
(178)
(179)
(180)
(181)
(182)
(183)
(184)
(185)

PEHGARUH GLIFOSAT

DAN

FUSILAD

SEBABAI

ZAT PEMACU

KEMASAKkN PADA PERAGAAN PRODUKSI

TANAMAN BARU DAN

PATOON

PERTAMA TANAMAN

TEBU

Oleh

TOGAR

GERHARD MARPAUNG

9051 0

PROGRAM PASCASARJANA

INSTITUT

PERTANIAN BOGOR
(186)

, I

PENGARUH GLIFOSAT DAN FUSILAD

TANAMlW BARU DAN RATOOM PERTAMA TAHAMAN TEBU

Oleh

TOGAR GERHARD M A R P A W G

Disertasi sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Doktor

pada

Program Pascasarjana, Institut Pertanian Bogor

(187)

PENGARUH GLIFOSAT DAN FUSfLAD SEBAGAI

ZAT P M C U KEElASAKAN PADA PERAGAAN PRQWKSI TANAHAH M U DAN RATOON

( The Effect of Glyphosate and Fusilade as Cane Ripener on the Production Perfomance of Plant cane and Ratocm cane)

by

TmR GERHARD EWZPAUNG (AGR. 90510)

ABSTRACT

Ripening is one of the most important aspects of sugarcane production. Natural ripening or maturation of the sugarcane occurs as growth slows down and sucrose storage in the stalk increases. Natural ripening is influenced by varieties, age of the crop, physiological status of the cane, moisture status of the crop and climates. In wet areas natural ripening have to be induced by chemical ripener.

Two chemical ripeners, glyphosate and fusilade were tested on the commercial sugarcane, variety F156. The experiment were conducted at Biotrop's greenhouse and at the sugar plantation of PTP I X . The

objectives were to evaluate the effect of level concentration of glyphosate and fusilade and time of application on sugar production of plant cane and ratoon cane.Two kinds of experiment were carried out, namely the green house experiment and field experiment. The trial was laid out for both experiments in a split plot design, with time of application (4 weeks; 6 weeks and 8 weeks before harvesting) as the main plot treatments and the concentrate levels of cane ripeners (0; 0,3 1 fusilade/Ha; 0,6 1 fusilade/Ha; 0,5 1 glyphosate/Ha and 1,O 1 glyphosatejHa) as sub plot treatments.

The main variables measured for the green house experiments were vegetative growth, sucrose, glucose and fructose content. The same variable were measured also for field experiments with the addition of, sugar recoverable and purity.

The extent of increasing the sucrose content both in green house and field experiments depended on dosage and time of application of cane ripeners. Both cane ripeners significantly increase the sugar yield of plant cane, one liter of glyphosate/Ha showed an increase of 7 to 30 %

sugar over untreated cane, when harvested 6 weeks after spraying and 0,3 1/Ha fusilade showed an increase of 2-9 % sugar over untreated cane, when harvested 4 weeks after spraying.

Glyphosate demonstrated a better ripening response for plant cane compared to fusilade. Plant cane treated with fusilade induced cane sprouting and decreased sucrose content. On the other hand glyphosate decreased the sugar yield of ratoon cane but fusilade increased the sugar yield due to greater cane population. It appeard that fusilade stimulated the regrowth of shoots in the subsequent ratoon.

(188)

TOGAR GERIiARD MARPAUNG. Pengaruh Glifosat dan Fusilad Sebagai Zat Pemacu Kemasakan Pada Peragaan Produksi Tanaman Baru dan Ratoon Pertaina

Tanaman Tebu. (Disertasi di bawah bimbingan Prof. Dr. Ir. G.A. WATTIMENA

MSc sebagai Ketua, Dr. Ir. MOCH. ANWAR NUR MSc; Dr. SOEKISMAN TJITROSEMITO, MSc; Dr. Ir. ALEXANDER MANURUNG dan Dr. Ir. DIAH

RATNADEWI LUKMRN, sebagai anggota).

Penggunaan zat pemacu kemasakan merupakan salah satu alternatif

untuk meningkatkan produktivitas tanaman tebu, khususnya produksi gula

(sukrosa) pada lahan beriklim basah. Dari berbagai macam zat pemacu

kemasakan, glifosat dan fusilad telah digunakan dalam jumlah yang besar

pada tanaman tebu di berbagai Negara. Respon tanaman tebu terhadap zat

pemacu kemasakan yang diberikan tergantung pada lingkungan, varietas,

dan fase pertwnbuhan.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh glifosat dan

fusilad sebagai zat pemacu kemasakan dengan berbagai dosis yang

dikombinasikan dengan saat pemberian terhadap komponen produksi

(rendemen, sukrosa, hablur, bobot, kemasakan, kosien peningkatan, kosien

daya tahan, Hk, brix, pol, tinggi tanaman, diameter batang) dan

pengaruhnya pada beberapa gula reduksi (glukosa, fruktosa) tanaman

baru/plant cane, serta pengaruhnya terhadap pertumbuhan tanaman ratoon

berikutnya (perkecambahan, pertunasan, rendemen, sukrosa, bobot,

(189)

(glukosa dan fruktosa).

Hasil-hasil penelitan di rumah kaca I, I1 dan percobaan di lapang

pada tanaman baru/plant cane menunjukkan bahwa glifosat dan fusilad

sebagai zat pemacu kemasakan ternyata dapat meningkatkan rendemen,

brix, pol, sukrosa dan Hk. Sebaliknya, zat pemacu kemasakan tersebut

menekan pertumbuhan vegetatif (bobot, diameter batang dan tinggi

tanaman) serta menekan jumlah'gula reduksi (fruktosa dan glukosaf. Dari

kedua zat pemacu kemasakan ini, ternyata glifosat lebih baik, dalam

meningkatkan produksi gula dibandingkan fusilad, karena 4 minggu

setelah aplikasi, tumbuh siwilan pada tanaman yang mendapat perlakuan

dengan fusilad sehingga kadar sukrosa berkurang.

Sementara hasil pengamatan terhadap penelitian pada tanaman ratoon

berikutnya memperlihatkan bahwa glifosat sebagai zat pemacu kemasakan

menekan perkecambahan dan pertunasan tanaman ratoon berikutnya tetapi

sebaliknya fusilad mendorong perkecambahan dan pertunasan tanaman

ratoon berikutnya.

Dosis terbaik untuk glifosat adalah 1 l/ha serta saat panen

terbaik adalah 6 minggu setelah aplikasi, sementara untuk fusilad dosis

terbaik adalah 0,3 l/ha dan saat panen terbaik adalah 4 minggu setelah

aplikasi

.

Perlu penelitian lanjutan untuk mengetahui dosis maksimum pada

(190)

J u d u l : PENGARUH GLIFOSAT D M P U S I W SEBAGAI ZAT PEM&CU KEEIASAKAN PADA PERAGAAN PRODUKSI TANAMAH BARU DAN RATOON PERTAMA TANAMAN TEBU

Nama Mahasiswa : TOGAR GERHARD MARPAUNG

N o m r Pokok : .90510

Menyetujui

1. Komisi Pembilnbing

Prof. Dr Ir G. A. Wattimena, MSc.

Ketua

Dr Soekisman Tjitrosemito, MSc.

Anggota Anggota

Dr Ir Diah Ratnadewi Lukman Dr Ir Alexander Manurung

Anggota Anggota

3. Direktur Program

Agronomi,, Pascasar j ana IPB

Prof. Dr Ir Edi Guhardja

(191)

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Penulis dilahirkan pada tanggal 6 Mei 1948 di Tapanuli

Utara. Orang tuanya P. Marpaung dan L. Br. Sinambela.

Menyelesaikan pendidikan SR dan SMP di Tapanuli Utara dan

pendidikan SMA di Medan. Setelah menyelesaikan pendidikan SMA, penulis

i

melanjutkan ke Fakultas Pertanian USU Medan pada tahun 1967 dan selesai

tahun 1974.

Sebelum menyelesaikan studi, penulis berstatus Asisten

(honorarium) di Fakultas Pertanian USU Medan, sejak tahun 1968-1970, dan

sebagai surveyor pada Dinas Tata Guna Tanah Propinsi Sumatera Utara dari

tahun 1971 hingga tahun 1973. Antara September 1974 hingga Februari

1975, bekerja di Friedich Ebert Stiftung (F.E.S) Berastagi sebagai

Extention Farmer. Antara Maret 1975

-

September 1979, bekerja pada

Proyek Pengembangan Industri Gula kebun Percobaan Batangkuis (Wilayah

PT. Perkebunan IX) sebagai Kepala Kebun Percobaan. Antara 1 Oktober 1979

hingga Desember 1982, bekerja di PT. Perkebunan IX sebagai Staff Proyek

Gula dan 1 Januari 1982 hingga Desember 1982, sebagai Kepada Bidang

Tanaman Proyek Gula/Bagian Perencanaan dan Pengendalian Proyek PT.

Perkebunan IX. Antara 1 Januari 1984

-

27 September 1987, sebagai Kepala

. .

Tanaman Pabrik Gula Kuala Mada di PT. Perkebunan IX, dan sejak 1 Oktober

1987 hingga sekarang sebagai Kepala Urusan Agronomy Tebu di Bagian

(192)

Beberapa kursus yang telah diikuti yaitu :

1. Kursus Penyuluhan dan Pengadaan Bibit Kentang dari Oktober 1974

hingga Februari 1975 di Proyek Kerjasama Hortikultura, Propinsi

Sumatera Barat

-

Jerman Barat, Bukit Tinggi.

2. Kursus Kepala Kebun Proyek Survey Industri Gula, dari bulan Maret

hingga Juli 1975 di Lembaga pendidikan Perkebunan Yogyakarta.

3. Kursus Management Proyek di Lembaga management Fakultas Ekonomi USU

Medan dari tanggal 29 September s/d 7 Oktober 1980.

4. Training in Effective English dari tanggal 26 Oktober s/d 21 Nopember

1981 di Lembaga Penelitian Perkebunan Yogyakarta.

5. Program for the Development of Managers, dari tanggal 9 Desember 1981

hingga 9 Januari 1982 di University of Philipines, Diliman, Quezon

City.

6. Sugar Technologist Education Program Intensive Farm and Crop

Management Module, dari,ll Januari 1982 hingga 3 April 1982 di

Victorias Milling Company, Inc. Vimico, Negros Occidental,

Filipina.

7. Rainfed/Mechanized Sugarcane Crop/Farm Management Training (Module

111) dari bulan Juni hingga September 1982 di P.G. Subang PT.

a :

Perkebunan XIV dan Proyek Gula PTP. IX.

8. International Application Technique Course di Switzerland

(Swiss) dari tanggal 17 Juli hingga 29 Juli 1983.

9. Sugarcane Agronomy Training di Regional Sugarcane Training Centre for

Africa Reduit, Mauritius, dari tanggal 15 September sampai 10

Desember 1986.

(193)

Nopember 1987 dan 7 sampai 19 Desenber 1987 di Lembaga Pendidikan

Perkebunan Yogyakarta.

11. The Workshop on The National Coordinated Research Program on Corn

and Grain legumes, tahun 1988 di Bogor.

Tahun 1988 Penulis mengikuti pendidikan (S2) Kegiatan Pengumpulan

Kredit IPB-USU dalam Program Studi Agronomi dan lulus Agustus 1990.

September 1990, melanjutkan pendidikan (S3) di IPB dalam Program Studi

Agromomi

.

Penulis mempunyai lima orang anak (Augustina Rindu Lisbet, Yanto Togi

Ferdinand, Martin Laurence, Paskawani Magdalena, dan Sally Bethesda) dari

(194)

UCAPAN TERIMA KASIH

Dengan mengucapkan puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Kuasa, penulis

' telah menyelesaikan penelitian dan sekaligus mengusulkan disertasi ini.

Penulis mengucapkan terima kasih dan penghargaan yang

setinggi-tingginya kepada Bapak Prof. DR. Ir. G.A. Wattimena Msc, Ketua ,

Komisi Pembimbing, atas bimbingan, pengarahan dan dorongan yang telah

diberikannya selama penulis mengikuti pendidikan pasca sarjana di IPB,

terutama dalam melakukan penelitian danpenyusunan disertasi ini. Ucapan dan

penghargaan yang sedalam-dalamnya juga disampaikan kepada Bapak Dr. Ir. Moh.

Anwar Nur MSc, Bapak Dr. Soekisman T j itrosemito MSc, Bapak Dr. Ir

.

Alexander

Manurung dan Ibu Dr. Ir. Diah Ratnadewi Lukman sebagai Anggota Komisi

Pembimbing yang memberi saran, petunjuk dan bimbingan serta memeriksa

disertasi ini.

Terima kasihyang takterhingga juga disampaikan kepada BapakDirektur

SEAMEO-BIOTROP dan Kepada Bapak Dr. Soekisman Tjitrosemito MSc atas

fasilitas dan kesempatan yang diberikan kepada penulis untuk melaksanakan

penelitian di rumah kaca SEAMEO-BIOTROP.

Demikian juga kepada Sdr. Santi Ambarwati Laborant dan Bapak Mamed,

petugas rumah kaca SEAMEO-BIOTROP yang telah banyak membantua penulis

melaksanakan penelitian di rumah kaca. Kepada Bapak Dian Rahmat Kusumah yang

telah bersusah payah mengetik ulang beberapa kali naskah disertasi ini, saya

(195)

Kepada Bapak Dr. Gading Hutasoit, kepala Bioteknologi P3GI Pasuruan

beserta staffnya Bapak Ir. Aris dan Bapak Hendro Santoso yang telah banyak

membantu dan mernbimbing serta fasilitas yang diberikan penulis dalam

melaksanakan pengujian aktivitas enzim, penulis mengucapkan banyak terima

kasih. Demikian juga kepada Bapak Suprayitno, Sdr. Puj iono, Suwaji dan Sdr.

Ahmad Syuhada, penulis mengucapkan terima kasih yang telah membantu penulis

selama penelitian di Laboratorium Bioteknologi P3GI Pasuruan.

Kepada Bapak Prof. Dr. Ir. Edi Guhardja, Direktur Program Pasca

Sar j ana IPB-Bogor beser ta semua staff Dosen dan Karyawannya, penul is

mengucapkan terima kasih atas kesempatan mengikuti pendidikan.

Ucapan yang sama disampaikan kepada Bapak Prof. Dr. Ir. A. Surkati Abidin, selaku Ketua Jurusan Agronomi IPB-Bogor.

Demikian juga kepada Direktur Utama PT. Perkebunan IX J.A. Ferdinandus

dan Kepala Bagian Penelitian PT.Perkebunan IX, Bapak Ir. Zainal Abidin MS

dan Ibu Zuraidah Burhanuddin yang telahmemberikan kesempatan kepadapenulis

untuk mengikuti program S3 di IPB Bogor serta penelitian pada areal

Karantina RISBANG PG.: Sei Semayang penul is mengucapkan banyak terima kasih.

Kepada Ibu Ir. Dameria Siahaan Kepala RISBANG PG. Sei Semayang PTP IX,

Ir. Hotmen Silalalii staff BPTD; Sdri. Isniar Harahap, Sdr. Baros, Sucahyo

dan rekan-rekan lainnya yang telah banyak membantu penulis dan memberikan

(196)

Akhirnya atas doa dan pengertian, kesabaran, pengorbanan dan dorongan

isteri serta anak saya demikian juga saudaraku, Sahala Butar-butar SE dan

Saudaraku yang lainnya yang telah memberikan dorongan moril dan material

selama penulis menuntut ilmu, pada kesempatan ini dengan rasa haru saya

(197)

DAFTAR I S 1

Halaman

MFTAR TABEL

...

xiii

DAFTAR GAMBAR

...

xix

2.1.Fase Pertumbuhan Tananan Tebu dan Faktor-Faktor yang mempengaruhinya

2.1.1. Fase Pertumbuhan

2.1.1.1. Fase Perkecambahan

...

2.1.1.2. Fase Pembentukan Tunas

...

2.1.1.3. Fase Batang Memanjang

...

7

2.1.1.4. Fase Pra Masak dan Masak

...

7

2.1.1.5. Fase Pernbungaan

...

8

2.1.2. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pertumbuhan Tanaman Tebu

2.1.2.1. Varietas

...

9

2.1.2.2. Iklim

...

10

2.1.2.3. Budidaya

...

14

...

2.2. Glisofat Sebagai Zat Pemacu Kemasakan Tebu 19

...

2.3. Fusilad ~ebagai Zat Pemacu Kemasakan Tebu 21

2.4. Translokasi dan Akumulasi Sukrosa

...

22

2.5.Deskripsi varietas BZ148 dan F156

2.5.1. Varietas BZ148

...

26
(198)

2.6. Tanaman Keprasan (Ratoon Cropping)

2.6.1. Definisi dan Pengertian Tanaman Kepras an...

...

2.6.2. Manfaat dan Kelemahan Tanaman Keprasan

2.6.3. Pertunasan (Tillering)

...

1II.BAHAN DAN lETODE

3.1 .Percobam Rumah Kaca '

3.1.1.Percobaan I, Pengaruh Glifosat Terhadap Asam

...

Shikimat dan Gula.

3.1.2.Percobaan 11, Pengaruh Glifosat dan Fusilad Terhadap Kadar Gula dan Pertumbuhan Vegetatif..

3.2.Percobaan di lapang

3.2.1.Percobaan 111, Pengaruh Glifosat dan Fusilad Ter- hadap Peningkatan Gula Tanaman Tebu Plant Cane

(Tanaman Baru)

...

3.2.2.Percobaan IV, Pengaruh Glifosat dan Fusilad Ter- hadap Pertumbuhan Ratoon Berikutnya dan Produksi Gula Tanaman Ratoon...

...

IV. BASIL PmLITIAIJ DAN PQllBAHASAN

4.1.Percobaan Rumah Kaca I

4.1.1. Pengaruh glifosat terhadap sukrosa dan asam shikimat

...

4.1.2. Pengaruh glifosat terhadap Fruktosa dan glukosa

...

4.2.Percobaan Rumah Kaca I1

4.2.1. Pengaruh glifosat dan Fusilad terhadap

Sukrosa..

...

. . .

4.2.2. Pengaruh glifosat dan Fusilad terhadap

(199)

4.2.3. Pengaruh glifosat dan Fusilad terhadap

glukosa

...

5 4

4.2.4. Pengaruh glifosat dan Fusilad terhadap

...

diameter bataq.. 57

4.2.5. Pengaruh glifosat dan Fusilad terhadap

tinggi tanaman... 60

4.2.6. Pengaruh glifosat dan Fusilad terhadap .

...

bobot per batang 62

4.3.Percobaan di lapang

4.3.1. Pengaruh glifosat dan Fusilad terhadap

...

bobot. 65

4.3.2. Pengaruh glifosat dan Fusilad terhadap

tinggi tanaman...

...-.

67

4.3.3. Pengaruh glifosat dan Fusilad terhadap

...

diameter batang 69

4.3.4. Pengaruh glifosat dan Fusilad terhadap

redenm

...

72

4.3.5. Pengaruh glifosat dan Fusilad terhadap

hablur

...

75

4.3.6. Pengaruh glifosat dan Fusilad terhadap

brix

...

78

4.3.7. Pengaruh glifosat dan Fusilad terhadap

Pol... 80

. 2 ,

4.3.8. Pengaruh glifosat dan Fusilad terhadap HK.... 8 2

4.3.9. Pengaruh glifosat dan Fusilad terhadap KDT... 83

4.3.10.Pengaruh glifosat dan Fusilad terhadap KP.... 86

4.4. Pengaruh glifosat dan fusilad terhadap Produksi Gula Ratoon Berikutnya.

4.4.1. Pengaruh glifosat dan Fusilad terhadap

Jumlah tunas per meter juring an... 87

(200)

4.4.2. Pengaruh glifosat dan Fusilad terhadap

Jumlah batang per meter juring an... 90

4.4.3. Pengaruh glifosat dan Fusilad terhadap

...

bobot (ton/ha) 93

4.4.4. Pengaruh glifosat dan Fusilad terhadap

lxn.am ( 8 )

...

%

4.4.5. Pengaruh glifosat dan Fusilad terhadap

...

hablur (ton/ha).; 97

4.4.6. Pengaruh glifosat dan Fusilad terhadap

sukrosa

...

99

4.4.7. Pengaruh glifosat dan Fusilad terhadap

glukosa

...

100

4.4.8. Pengaruh glifosat dan Fusilad terhadap

fruktosa.

...

101

4.4.9. Pengaruh glifosat dan Fusilad terhadap

Brix

...

102

4.4.10.Pengaruh glifosat dan Fusilad terhadap

Pol

...

102

4.4.11.Pengaruh glifosat dan Fusilad terhadap HK.... 103

4.4.12.Pengaruh glifosat dan Fusilad terhadap KP.... 104

4.4.13.Pengaruh glifosat dan Fusilad terhadap

...

tinggi tanaman (cm) 105

i

4.5. Pembahasan Umum

4.5.1. Pengaruh ZPK terhadap Kadar Gula Tanaman Baru

(Plant Cane)

...

106

4.5.2. Penqaruh ZPK terhadap perturnbuhan vegetatif

Tanaman Baru (Plant Cane)

...

107

4.5.3. Pengaruh ZPK Terhadap Daya Tahan Tanaman Tebu

Gambar

Gambar 5: Mekanisrne Penghambatan Glifosat pada Pembentukan Trip- tofan, Fenilanalin dan Tirosin (Hoagland dan Duke, 1982)
Gambar 8 : Silsilah dari Rlon Tebu BZ 148 (Sastrowijono ,1982)
Gambar 9 : Ruaa, Telinga daun, Hata Tuna8 dan Pelepah
Tabel 4. Zat pemacu kemasakan (ZPK) yang digunakan adalah glifosat dengan
+7

Referensi

Dokumen terkait

Tabel 6, Hasil uji homogenitas pengaruh sistem olah tanah dan aplikasi mulsa bagas terhadap respirasi tanah (mg jam -1 m -2 ) pada saat tanaman tebu berumur 7

RESPONS PERTUMBUHAN DAN HASIL BEBERAPA VARIETAS TANAMAN SORGUM (Sorghum bicolor (L.) Moench) RATOON I TERHADAP APLIKASI BAHAN ORGANIK PADA TANAMAN SORGUM.. PERTAMA

penelitian ini yaitu mengetahui pengaruh genotipe dan tingkat kemasakan pada pada produksi, mutu fisik, dan mutu fisiologis benih sorgum biji.. Penelitian ini dilaksanakan

SUCI KHAIRANI SAFITRI, 2016 : pengaruh jenis eksplan dan komposisi zat pengatur tumbuh terhadap produksi biomassa kalus dan antosianin tanaman rosella (Hibiscus

SUCI KHAIRANI SAFITRI, 2016 : pengaruh jenis eksplan dan komposisi zat pengatur tumbuh terhadap produksi biomassa kalus dan antosianin tanaman rosella (Hibiscus

Hasil uji beda rataan respon pemberian pupuk bokashi ampas tebu dan pupuk bokashi enceng gondok terhadap total produksi per sample (g) tanaman kacang kedelai

Hasil estimasi fungsi produksi tebu RC menunjukkan terdapat tiga input pertanian yang berpengaruh secara nyata terhadap produksi tebu RC yaitu luas lahan, pupuk phonska

Hasil analisis ragam (Tabel 3) menunjukkan bahwa pengaruh tingkat kemasakan benih tidak nyata pada seluruh variabel produksi dan mutu benih baik fisik maupun fisiologis yang