• Tidak ada hasil yang ditemukan

CITRA PEREMPUAN DALAM NOVEL CANTING KARYA ARSWENDO ATMOWILOTO: KAJIAN FEMINISME DAN IMPLEMENTASINYA Citra Perempuan dalam Novel Canting Karya Arswendo Atmowiloto: Kajian Feminisme dan Implementasinya dalam Pembelajaran Sastra di SMP.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "CITRA PEREMPUAN DALAM NOVEL CANTING KARYA ARSWENDO ATMOWILOTO: KAJIAN FEMINISME DAN IMPLEMENTASINYA Citra Perempuan dalam Novel Canting Karya Arswendo Atmowiloto: Kajian Feminisme dan Implementasinya dalam Pembelajaran Sastra di SMP."

Copied!
12
0
0

Teks penuh

(1)

CITRA PEREMPUAN DALAM NOVEL CANTING KARYA ARSWENDO ATMOWILOTO: KAJIAN FEMINISME DAN IMPLEMENTASINYA

DALAM PEMBELAJARAN SASTRA DI SMP

Skripsi Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan dalam Program

Studi Bahasa Indonesia

Diajukan:

GesitJatie Hartono A310120168

PENDIDIKAN BAHASA INDONESIA

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

(2)
(3)
(4)
(5)

v MOTTO

“Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan”

(Q.S. Al-Insyirah: 6)

“Menuntut ilmu itu wajib bagi kaum muslim laki-laki maupun perempuan”

(H.R. Ibnumajah)

“Raihlah ilmu, dan untuk meraih ilmu belajarlah untuk tenang dan sabar”

(Umar bin Khattabra.)

“Selemah- lemah manusia ialah orang yang tidak mau mencari sahabat dan orang yang lebih lemah dari itu ialah orang yang menyia-nyiakan sahabat yang telah

dicari”

(Ali bin AbiThalibra.)

“Janganlah kalian merasa benar, karena mungkin kalianlah yang belum pernah merasakan berdiri di posisi yang salah”

(6)

vi

PERSEMBAHAN

Terselesaikannya skripsi ini atas dorongan dan semangat dari orang-orang

terdekat.

Kupersembahkan karya sederhana ini kepada:

1. Kedua orang tuasaya, Bapak Artono dan Ibu Neneng yang selalu

memberikan cinta dan kasihsayangnya. Segala dukungan dan semangat

yang tidak terhingga dan tidak mungkin bisa kubalas hanya dengan

selembar kertas yang bertuliskan kata cinta dan persembahan.

2. Adiksaya, Rehan Dzikri Faudzi yang telah memberikan warna dan canda

tawa untuk menyelesaikan skripsiini.

3. Teman-temanku Pendidikan Bahasa Indonesia angkatan 2012.

(7)

vii ABSTRAK

GesitJatie Hartono/A310120168. CITRA PEREMPUAN DALAM NOVEL CANTING KARYA ARSWENDO ATMOWILOTO: KAJIAN FEMINISME DAN IMPLEMENTASINYA DALAM PEMBELAJARAN SASTRA DI SMP. Skripsi. Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Muhammadiyah Surakarta. Januari 2017

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan: (1)Latar sosiohistoris Arswendo Atmowiloto, (2) struktur yang membangun dalam novel Canting karya Arswendo Atmowiloto, (3) citra perempuan dalam novel Canting karya Arswendo Atmowiloto, dan (4) implementasi hasil penelitian novel Canting karya Arswendo Atmowiloto sebagai pembelajaran sastra di SMP. Penelitian ini bersifat deskriptif kualitatif. Objek penelitian ini adalah citra perempuan yang terdapat dalam novel Canting. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah pustaka. Teknik keabsahan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik trianggulasi teori dan data atau sumber. Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik semiotik. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa: (1) Latar Sosiohistoris Arswendo Atmowiloto merupakan seorang seniman berjiwa seni tinggi yang lahir di Solo, 26 November 1948. (2) Struktur pembangun novel Canting dapat digambarkan sebagai berikut. Tema dalam novel Canting karya Arswendo Atmowiloto adalah kehidupan keluarga. Alur yang terdapat dalam novel ini adalah alur maju. Tokoh yang terdapat dalam novel ini adalah Pak Bei, Bu Bei (Tugiem), Subandini Dewaputri Sestrokusuma (Ni), Wening Dewamurti, Mijin dan Himawan. Latar waktu yang terjadi dalam novel ini adalah sebelum dan sessudah masa kemerdekaan sekitar tahun 1602-1965. Latar tempat dalam novel ini secara umum berada di Surakarta dengan beberapa tempat yakni, Ndalem Ngapean Sestrokusuman, Taman Ronggowarsito, Pasar Klewer, Semarang dan Surabaya. Latar sosial dalam novel ini mengambil latar sosial pada kehidupan di lingkungan Keraton Surakarta. (3) Citra perempuan dalam novel Canting terdiri dari citra perempuan pada sektor domestik (sebagai istri, ibu, dan perempuan berkelakuan baik) dan publik (agama, ekonomi, pendidikaan, politik). (4) Implementasi novel Canting dalam pembelajaran sastra di SMP khususnya kelas VIII yaitu menggunakan SK 13. Memahami unsur intrinsik novel remaja (asli atau terjemahan) yang dibacakan, dan KD 13.2 Menjelaskan tema dan latar novel remaja (asli atau terjemahan).Kriteria bahan pengajaran yang tidak boleh dilupakan ketika melakukan pemilihan bahan ajar sastra, yaitu dari sudut bahasa, sudut psikologi (kematangan jiwa) dan dari sudut latar belakang kebudayaan peserta didik.

Kata kunci: citraperempuan, novel Canting, feminis, implementasi pembelajaran

(8)

viii ABSTRACT

Gesit Jatie Hartono/A310120168. CITRA PEREMPUAN DALAM NOVEL

CANTING KARYA ARSWENDO ATMOWILOTO: KAJIAN FEMINISME DAN IMPLEMENTASINYA DALAM PEMBELAJARAN SASTRA DI SMP. Skripsi. Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Muhammadiyah Surakarta. Januari 2017.

This study aimed to describe: (1) Setting sosiohistoris Arswendo Atmowiloto, (2) the structure of the building in the novel Canting works Arswendo Atmowiloto, (3) the image of women in the novel Canting works Arswendo Atmowiloto, and (4) implementation of research results novel Canting works Arswendo Atmowiloto as literary learning in junior high. This research is descriptive qualitative. The object of this study is the image of women contained in the Canting novel. Data collection techniques used in this study is a library. Mechanical validity of the data used in this research is data triangulation technique or source. Data analysis techniques used in this study is a semiotic technique. These results indicate that: (1) Setting Sosiohistoris Arswendo Atmowiloto was an artist of high artistic souls born in Solo, November 26, 1948. (2) The structure of the novel Canting builders can be described as follows. The themes in the novel works Arawndo Atmowiloto Canting is family life. Yan groove contained in this novel is the groove forward. Figures contained in this novel is Mr. Bei, Mrs. Bei (Tugiem), Subandini Dewaputri Sestrokusuma (Ni), Dewamurti, and MijinWening Himawan. Setting the time happens in the novel is both before and after the independence period circa 1602-1965. Place setting in the novel in general are in Surakarta with several places of Residence, namely Ngapean Sestrokusuman, Garden Ronggowarsito, Pasar Klewer, Semarang and Surabaya. The social background in the novel take place in social life in the environment of the Keraton Surakarta. (3) The image of women in the novel work of Canting Java Arswendo Atmowiloto consists of the image of women in the domestic sector (as a wife, mother, and daughters behave well) and public (religious, economic, political, education). (4) Implementation of the novel Canting the work Arswendo Atmowiloto in learning literature in SMP especially class VIII i.e. using SK 13. Understanding the intrinsic elements of the novel (original or translation) read, and KD 13.2 Explain the theme and setting of the novel (original or translation).

(9)

ix

KATA PENGANTAR

Assalamualaikum warrahmatullahi wabarakatuh.

Alhamdulillahirabbil’alamin. Puji syukur senantiasa penulis panjatkan

kepada Allah Swt. Atas segala rahmat dan taufik-Nya sehingga kita semua

terutama peneliti diberikan kemudahan dalam menyelesaikan skripsi ini. Sholawat

serta salam penulis panjatkan kepada nabi besar kita Muhammad Saw yang telah

menuntun umatnya menuju jalan kebahagiaan dunia dan akhirat.

skripsi yang berjudul “Citra Perempuan dalam Novel Canting Karya

Arswendo Atmowiloto: Kajian Feminisme dan Implementasinya dalam

Pembelajaran Sastradi SMP” akhirnya dapat diselesaikan untuk memenuhi salah

satu syarat guna memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Bahasa Indonesia

Universitas Muhammadiyah Surakarta. Penulis mendapat bimbingan, bantuan dan

pengarahan dari berbagai pihak dalam menyusun skripsi ini. Oleh karena itu,

penulis mengucapkan terimakasih kepada pihak-pihak yang telah memberikan

bantuan dan dukungannya.

1. Prof. Dr. Harun Joko Prayitno, M.Hum, selaku Dekan Fakultas Keguruan

dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Surakarta.

2. Drs. Zainal Arifin, M.Hum, selaku Ketua Program Studi Pendidikan

Bahasa Indonesia Universitas Muhammadiyah Surakarta yang

memberikan pelayanan dan pengarahan untuk kebaikan mahasiswanya

dalam menyelesaikan skripsi ini.

3. Prof. Dr. Ali Imron Al Ma’ruf, M.Hum, selaku dosen pembimbing yang

telah berkenan meluangkan waktu, tenaga, dan pikiran guna membimbing

dan memberikan petunjuk awal hingga selesainya skripsi ini.

4. Bapak dan Ibu dosen PBI FKIP UMS yang tulus dan ikhlas memberikan

ilmu kepada penulis selama masa studi.

Seiring dengan lantunan doa semua bantuan dan motivasi yang diberikan

kepada penulis mendapat balasan dari Allah Swt. Penulis menyadari skripsi ini

(10)

x

penulis harapkan. Harapan dari penulis semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi

pembaca.

Wassalamualaikum waraahmatullahi wabarakatuh.

Surakarta, 16 Januari 2017

Penulis,

(11)

xi DAFTAR ISI HALAMAN SAMPUL

HALAMAN JUDUL ... i

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ... ii

HALAMAN PENGESAHAN PENGUJI ... iii

HALAMAN PERNYATAAN ... iv

HALAMAN MOTTO ... v

HALAMAN PERSEMBAHAN ... vi

ABSTRAK ... vii

ABSTRACT ... viii

KATA PENGANTAR ... ix

DAFTAR ISI ... xi

BAB I PENDAHULUAN... 1

A. LatarBelakang ... 1

B. RumusanMasalah ... 6

C. Tujuan ... 6

D. ManfaatPenelitian ... 7

BAB II TINJAUAN PUSTAKA... 8

A. LandasanTeori ... 8

1. Hakikat dan unsur-unsur novel ... 8

2. Teori Strukturalisme ... 10

3. Kritik Sastra Feminis ... 11

4. Citra Perempuan ... 14

5. Implementasi Pembelajaran ... 15

B. Penelitian Terdahulu yang Relevan ... 18

C. Kerangka Pemikira ……… 20

BAB III METODE PENILITIAN ... 21

A. Jenis dan Desain Penelitian ... 21

B. Objek Penelitian ... 22

C. Teknik Cuplikan ... 22

D. Data dan Sumber Data ... 22

(12)

xii

F. Teknik Keabsahan Data ... 24

G. Teknik Analisis Data ... 25

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN... 27

A. Latar Sosiohistoris Pengarang ... 27

1. Riwayat Hidup Pengarang ... 28

2. Karya-Karya Pengarang ... 29

3. Latar Sosial Budaya Pengarang ... 32

4. Karateristik Pengarang ... 34

B. Struktur Pembangun Novel ... 40

1. Tema ... 41

2. Fakta Cerita ... 43

a. Alur ... 43

b. Tokoh atau Penokohan ... 49

c. Latar ... 69

C. Citra Perempuan dalam Novel Canting ... 72

1. Citra Perempuan pada Sektor Domestik ... 73

a. Citra Perempuan sebagai Istri ………... 74

b. Citra Perempuan sebagai Ibu... 75

c. Citra Perempuan Berkelakuan Baik ... 76

2. Citra Perempuan pada Sektor Publik... 77

a. Citra Perempuan di Sektor Agama ……….. 77

b. Citra Perempuan di Sektor Ekonomi ……… 78

c. Citra Perempuan di Sektor Pendidikan ……… 82

d. Citra Perempuan di Sektor Politik ……… 84

D. Implementasi Pembelajaran ... 85

BAB V PENUTUP... 97

A. Simpulan ... 97

B. Implikasi ………. 99

C. Saran ... 99

Referensi

Dokumen terkait

Dengan metode linoleat-tiosianat, hasil penelitian menunjukkan bahwa ekstrak etanol daun kemuning dengan konsentrasi 1%; 5% dan 10 % mempunyai daya antioksidan dengan

adalah dokumen rencana induk kebutuhan Barang Operasi yang akan diimpor dan akan digunakan yang disusun oleh Kontraktor/PT Pertamina (Persero) untuk suatu

Permasalahan yang diangkat dalam penelitian ini adalah IPR, APB, IRR, PDN, BOPO, CAR, PR, Pertumbuhan Ekonomi, Inflasi dan Suku Bunga mempunyai pengaruh terhadap

Dalam kegiatan dakwah, media menjadi salah satu unsur kegiatan dakwah, media dakwah adalah alat yang menjadi perantara penyampaian pesan dakwah kepada mitra dakwah. 34

Hasil penelitian yaitu sosialisasi sudah dilakukan DKK, tidak terdapat tim persiapan pembentukan puskesmas PONED, kriteria puskesmas PONED belum semua menjadi

Skripsi ini memaparkan penelitian tentang desain dan pengembangan bahan ajar Sistem Komputer menggunakan pendekatan saintifik untuk pendidikan menengah SMK dan MAK kelas

• Hak desain industri adalah hak eksklusif yang diberikan oleh Negara Republik Indonesia kepada pendesain atas hasil kreasinya untuk selama waktu tertentu melaksanakan sendiri

Di sidang pengadilan, perdamaian yang terjadi sepenuhnya menjadi kewenangan hakim, artinya apakah perdamaian tersebut dipertimbangkan hakim atau tidak dalam memeriksa dan