UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR BAHASA INDONESIA
DENGAN MENGGUNAKAN MODEL ARTIKULASI
PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI 101799
DELI TUA T.A 2015/2016
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Jurusan Pendidikan Pra Sekolah Dasar S-1
Program Studi Guru Sekolah Dasar
OLEH:
DOLA SARLITA SITUMORANG NIM.1123111024
PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
RIWAYAT HIDUP Data Pribadi
Nama : Dola Sarlita Situmorang Tempat / Tanggal Lahir : Bekasi, 16 November 1994
Alamat : JL. Cikunir Raya no. 17 RT/RW 004/001 Jaka Mulya, Kec. Bekasi Selatan
Agama : Kristen Protestan
Anak Ke : 2 (dua) dari 4 (empat) bersaudara Nama Ayah : L. Situmorang
Pekerjaan Ayah : Wiraswasta Nama Ibu : R. Sitompul
Pekerjaan Ibu : Ibu Rumah Tangga
Riwayat Pendidikan
SD : SD Maria Fransisca Kec. Bekasi Selatan SMP : SMP Negeri 09 Kec. Bekasi Selatan SMA : SMK Negeri 01 Kec. Bekasi Selatan
Perguruan Tinggi : S-1 PGSD UNIVERSITAS NEGERI MEDAN ( 2012-2016)
ABSTRAK
DOLA SARLITA SITUMORANG. NIM 1123111024 . Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Bahasa Indonesia dengan Menggunakan Model Artikulasi pada Siswa Kelas IV SD NEGERI No 101799 Deli Tua T.A 2015/2016. Skripsi. Jurusan PPSD, Program Studi PGSD. FIP-UNIMED Tahun 2016.
Masalah dalam penelitian ini adalah rendahnya hasil belajar siswa pada mata pelajaran Bahasa Indonesia pada materi Pantun. Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan hasil belajar siswa pada materi Pantun dengan menggunakan model pembelajaran Artikulasi di kelas IVA SD Negeri 101799 Deli Tua.
Penelitian ini menggunakan desain PTK (Penelitian Tindakan Kelas) dengan tindakan model pembelajaran Artikulasi. Subjek dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kela IVA SD Negeri 101799 Deli Tua Tahun Ajaran 2015/2016 yang berjumlah 27 siswa. Penelitian ini dilaksanakan dua siklus, yakni siklus I dan II. Setiap siklus terdiri dari 4 tahapan yaitu perencanaan, pelaksanaan, pengamatan, dan refleksi. Alat pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah tes essai, lembar obsrervasi aktivitas belajar siswa, lembar observasi aktivitas mengajar guru dengan model pembelajaran Artikulasi.
Dari Pre Tes yang dilakukan, hasil belajar siswa tergolong masih rendah, dari 27 siswa hanya 1 siswa yang mendapat nilai tuntas dengan persentase 3,70% dan 26 siswa yang mendapat nilai tidak tuntas dengan persentase 96,29% dengan nilai rata – rata siswa yakni 39,35. Pada Siklus I dengan menggunakan model Artikulasi, hasil belajar siswa mengalami peningkatan, dimana dari 27 siswa yang mendapat nilai tuntas sebanyak 7 siswa dengan persentase 25,92% dan 20 siswa atau sekitar 74,07 siswa yang mendapat nilai tidak tuntas dengan nilai rata – rata sebesar 47,96. Dari hasil Pre Test dan Siklus I, sudah terjadi peningkatan namun belum mencapai kriteria yang diharapkan, sehingga perlu ditindak lanjuti pada Sikkus II. Pada Siklus II dengan menggunakan model pembelajaran Artikulasi, hasil belajar mengalami peningkatan dari sebelumnya, dimana dari 27 siswa terdapat 22 siswa mendapat nilai tuntas dengan persentase 81,48% dan sebanyak 5 siswa mendapat nilai tidak tuntas dengan persentase 18,51% dengan nilai rata – rata 76,60. Hasil observasi guru yang dilakukan mulai dari siklus I sampai siklus II juga mengalami peningkatan, dimana hasilnya tergolong baik dengan nilai 89 dengan persentase 89%, kemudian hasil observasi siswa mengalami peningkatan dengan nilai 68 dan persentase 85%.
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas setiap dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan Skripsi dengan judul “Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Bahasa Indonesia dengan Menggunakan Model Artikulasi pada Siswa Kelas IV SD Negeri No 101799 Deli Tua T.A 2015/2016”
Penulis menyadari bahwa penulisan Skripsi ini dapat diselesaikan dengan adanya bantuan, bimbingan dan motivasi, dari berbagai pihak. Oleh karena itu, pada kesempatan ini penulis ingin menyampaikan ucapan terima kasih yang sedalam-sedalamnya kepada:
1. Bapak Prof. Dr. Syawal Gultom, M.Pd selaku Rektor Unimed 2. Bapak Dr. Nasrun, MS Selaku Dekan FIP Unimed.
3. Bapak Prof. Dr. Yusnadi, MS Selaku Wakil Dekan Bidang Akademik 4. Bapak Drs. Aman Simaremare, MS Selaku Wakil Dekan Bidang Umum dan
Keuangan
5. Bapak Drs. Edidon Hutasuhut M.Pd Selaku Wakil Dekan Bidang Kemahasiswaan.
6. Bapak Drs. Khairul Anwar, M.Pd Selaku Ketua Jurusan PGSD FIP UNIMED
8. Ibu Dra. Erlinda Simanungkalit, M.Pd selaku Pembimbing Skripsi yang telah penuh kesabaran dan perhatian memberikan bimbingan, pengarahan, petunjuk demi terselesaikannya skripsi ini.
9. Ibu Dra. Mastiana Ritonga, M.Pd Selaku Penguji I, Bapak Prof. Dr. Yusnadi, MS Selaku Penguji II, Bapak Drs. Khairul Anwar, M.Pd Selaku Penguji III
10. Ibu Dra. Eva Betty Simanjuntak, M.Pd Selaku Dosen Pembimbing Akademik.
11. Seluruh Dosen dan Staff Akademik FIP UNIMED 2012
12. Kepala SD Negeri 101799 Deli Tua Ibu Nirwani Daulay, S.Pd, guru kelas IV-A Ibu Leni Maisyarah Rambe yang telah memberikan izin kepada peneliti untuk melakukan penelitian di kelas IV-A, beserta guru-guru yang telah memberikan izin kepada peneliti untuk melakukan penelitian disekolah tersebut.
13. Yang terkasih Ayahanda Lider Situmorang dan Ibunda Rosalina Sariati Sitompul yang penuh kasih sayang memberikan dukungan moril dan materil serta doa restu demi keberhasilan dalam penulisan dan penyusunan skripsi ini.
15. Sahabat ketchupz Bela, dan Devi terimakasih telah mengajariku bahwa jarak dan waktu tak pernah berarti karena kalian akan selalu di hati.
16. Sahabat – sahabat FIP Cenny dan Rani yang tetap bertahan dalam setiap keterbatasan penulis dan selalu memberi motivasi dalam proses kehidupan penulis beberapa tahun belakangan ini..
17. Kaka rohani tercinta Onka Nainggolan, sebagai motivator, inspirator, pendoa yang luar biasa, terimakasih telah memberi gambaran yang nyata kepada penulis bagaimana menjadi seorang hamba yang benar dan patut di teladani.
18. Yayasan Giving Ministry Indonesia, tempat dimana penulis benar – benar mengerti tujuan hidup penulis, tujuan penulis dilahirkan, bertemu dan mengenal Sang Pencipta dengan cara pandang yang benar dan secara otomatis merombak banyak hal dalam hidup penulis.
19. Seluruh teman-teman C-Reguler Angkatan 2012 PGSD UNIMED
Peneliti menyadari masih banyak terdapat kekurangan dalam penyusunan Skripsi ini, untuk itu dengan segala kerendahan hati penulis mengharapkan saran yang membangun dari pembaca dalam penyempurnaan Skripsi ini. Semoga hasil penelitian ini bermanfaat bagi perkembangan ilmu pengetahuan, terutama di bidang Pendidikan Sekolah Dasar.
Medan, 05 April 2016 Penulis
DAFTAR ISI
3. Faktor- faktor yang Mempengaruhi Belajar ... 13
4. Pengertian Hasil Belajar ... 14
5. Model Pembelajaran ... 15
6. Pengertian Model Artikulasi ... 16
7. Unsur – Unsur Model Artikulasi ... 19
8. Karakteristik Model Artikulai ... 20
9. Tujuan Model Artikulasi ... 21
11.Langkah – Langkah Model Artikulasi ... 22
12.Kelebihan dan Kekurangan Model Artikulasi ... 24
3. Pengamatan ... 62
4. Refleksi ... 71
D. Deskripsi Hasil Penelitian Siklus II ... 72
1. Perencanaan ... 72
2. Tindakan ... 73
3. Pengamatan ... 81
4. Refleksi ... 91
E. Pembahasan Hasil Penelitian ... 92
BAB V HASIL KESIMPULAN DAN SARAN ... 96
A. Kesimpulan ... 96
B. Saran ... 97
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1 Langkah – langkah Pembelajaran Artikulasi... 23
Tabel 2.2 Kelebihan dan Kekurangan Pembelajaran Artikulasi ... 24
Tabel 2.3 Ciri – ciri Isi Pantun ... 27
Tabel 2.4 Pemenggalan Suku Kata pada Pantun ... 27
Tabel 3.1 Siklus Tindakan Kelas ... 41
Tabel 3.2 Kriteria Tingkat Keberhasilan Belajar Siswa dalam Persen ... 45
Tabel 3.3 Kisi – kisi Tes Instrumen Hasil Belajar Bahasa Indonesia ... 45
Tabel 3.4 Kriteria Tingkat Keberhasilah PBM Guru dan Siswa dalam Persen .... 46
Tabel 3.5 Jadwal Rencana Pelaksanaan Penelitian ... 47
Tabel 4.1 Daftar Nama Siswa ... 49
Tabel 4.2 Hasil Belajar Siswa Pada Pre Test ... 50
Tabel 4.3 Frekuensi Nilai Hasil Belajar Siswa Pre Test ... 52
Tabel 4.4 Hasil Belajar Siswa Pada Post Test Siklus I ... 59
Tabel 4.5 Frekuensi Nilai Hasil Belajar Siswa Siklus I ... 61
Tabel 4.6 Hasil Observasi Guru Siklus I Pembelajaran I ... 62
Tabel 4.7 Hasil Observasi Guru Siklus I Pembelajaran II... 64
Tabel 4.8 Hasil Observasi Siswa Siklus I Pembelajaran I... 67
Tabel 4.9 Hasil Observasi Siswa Siklus I Pembelajaran II ... 69
Tabel 4.10 Hasil Belajar Siswa Pada Post Test Siklus II ... 78
Tabel 4.11 Frekuensi Nilai Hasil Belajar Siswa Siklus II ... 80
Tabel 4.12 Hasil Observasi Guru Siklus II Pembelajaran I... 81
Tabel 4.13 Hasil Observasi Guru Siklus II Pembelajaran II ... 84
Tabel 4.14 Hasil Observasi Siswa Siklus II Pembelajaran I ... 87
DAFTAR GAMBAR
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Siklus I Pertemuan I... 100
Lampiran 2 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Siklus I Pertemuan II ... 104
Lampiran 3 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Siklus II Pertemuan I ... 108
Lampiran 4 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Siklus II Pertemuan II .... 112
Lampiran 5 Soal Pre Test ... 116
Lampiran 6 Soal Post Test Siklus I ... 123
Lampiran 7 Soal Post Test Siklus II ... 130
Lampiran 8 Lembar Observasi Kegiatan Guru Siklus I Pembelajaran I ... 135
Lampiran 9 Lembar Observasi Kegiatan Siswa Siklus I Pembelajaran I ... 137
Lampiran 10 Lembar Hasil Observasi Kegiatan Siswa Siklus I Pembelajaran I ... 143
Lampiran 11 Lembar Observasi Kegiatan Guru Siklus I Pembelajaran II... 144
Lampiran 12 Lembar Observasi Kegiatan Siswa Siklus I Pembelajaran II ... 146
Lampiran 13 Lembar Hasil Observasi Kegiatan Siswa Siklus I Pembelajaran II .. 152
Lampiran 14 Lembar Observasi Guru Siklus II Pembelajaran I ... 153
Lampiran 15 Lembar Observasi Kegiatan Siswa Siklus II Pembelajaran I ... 155
Lampiran 16 Lembar Hasil Observasi Kegiatan Siswa Siklus II Pembelajaran I .. 161
Lampiran 17 Lembar Observasi Guru Siklus II Pembelajaran II ... 162
Lampiran 18 Lembar Observasi Kegiatan Siswa Siklus II Pembelajaran II ... 164
1
BAB I
PENDAHULUAN
A.Latar Belakang Masalah
Pendidikan merupakan suatu cara untuk membenahi dan meningkatkan kualitas suatu Bangsa. Pendidikan memiliki tujuan yang sangat penting dalam menjamin perkembangan, kesejahteraan serta kelangsungan Bangsa. Mengacu pada landasan pemikiran tersebut, pen didikan Nasional disusun sebagai usaha untuk memungkinkan Bangsa Indonesia dalam mempertahankan kelangsungan hidupnya dan mengembangkan diri secara berkesinambungan dari satu generasi ke generasi berikutnya. Untuk itu, pendidikan harus terus menerus melakukan pembaharuan sistem pendidikan, yakni dalam bentuk pembaharuan kurikulum, pembangunan sarana dan prasarana pendidikan, penataan guru dan peningkatan kesejahteraan guru sehingga mampu menjawab segala kebutuhan permasalahan dan kebutuhan masyarakat sesuai dengan generasi.
2
kecakapan Berbahasa Indonesia lisan dan tulisan; 3) memupuk dan mengembangkan kecakapan berpikir dinamis, rasional, praktis; 4) memupuk dan mengembangkan keterampilan untuk memahami, mengungkapkan dan menikmati keindahan Bahasa Indonesia secara lisan maupun tulisan.
Dalam Peraturan Menteri Pendidikan Nasional (Permendiknas) Republik Indonesia No 22 Tahun 2006 untuk satuan Pendidikan SD menyatakan bahwa mempelajari Bahasa Indonesia dapat bermanfaat untuk mengembangkan semua aspek pada diri siswa, baik intelektual, sosial maupun emosional dan merupakan penunjang dalam mempelajari semua bidang studi. Terdapat empat ruang lingkup aspek kebahasaan, yaitu menyimak, mendengar, menulis dan berbicara. Empat aspek kebahasaan tersebut saling mendukung dalam upaya mengembangkan keterampilan berbahasa seseorang. Bukan hanya di dunia pendidikan, pada kehidupan sehari hari Bahasa Indonesia juga sangat penting, karena merupakan alat komunikasi yang sah di Indonesia. Namun, pada kenyataanya dalam proses pendidikan, Bahasa Indonesia masih menjadi mata pelajaran yang membosankan, sulit dan sukar dipahami siswa, sehingga tingkat ketuntasan belajar masih rendah.
Pantun merupakan karya sastra asli Indonesia. Karya sastra dibagi menjadi dua yakni, karya sastra lama dan karya sastra baru. Dalam hal ini, pntun termasuk dalam karya sastra lama. Pantun diambil dari bentuk Bahasa Jawa krama (kromo) yang berasal dari kata “pari atau parian” yang dalam Bahasa Sansekerta berarti paribahasa
3
Pantun teridiri dari: empat baris, 2 baris pertama merupakan sampiran, sedangkan 2 baris merupakan isi; antara baris ke- 1,2,3,4 berpola a-b-a-b; setiap baris terdidi dari delapan sampai sepuluh suku kata; setiap baris terdiri atas empat kata.
Berdasarkan hasil wawancara peneliti dengan Guru Kelas IV SD Negeri No 101799 mengenai hasil belajar Bahasa Indonesia pada materi pantun, ditemukan bahwa secara keseluruhan siswa belum mencapai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yakni 70. Dari data yang didapat, diketahui dari 27 siswa, hanya 6 siswa yang mencapai nilai 70 dan 21 siswa memperoleh nilai < 50. Siswa. Jika dalam persen (%) ketercapaiam hasil belajar siswa dikatakan berhasil jika mencapai 85%. Namun, pada data yang diperoleh, ketercapaian hasil belajar siswa hanya mencapai 22,2%, sehingga dapat disimpulkan hasil belajar Bahasa indonesia di SD Negeri No. 101799 Deli Tua dalam pembelajaran Bahasa Indonesia pada materi pantun masih sangat rendah.
4
materi dianggap sulit, belum memiliki dorongan dari dalam dirinya untuk berprestasi, tidak mengulang pembelajaran di rumah, belum memiliki usaha untuk berprestasi, sulit dan belum memiliki sikap senang mencari dan memecahkan masalah. Selain itu, guru mengemukakan bahwa Peraturan Pemerintah yang menyatakan bahwa dalam proses belajar guru tidak diperbolehkan untuk melakukan kontak fisik dengan siswa, sedangkan menurut guru motivasi siswa dapat bertumbuh ketika ada kontak fisik yang terjadi dengan siswa. Kurangnya dukungan dari orang tua juga sangat berpengaruh pada motivasi siswa yang rendah.
Metode yang digunakan guru dalam pembelajaran Bahasa Indonesia juga mempengaruhi rendahnya hasil belajar siswa. Pada pembelajaran Bahasa Indonesia, guru cenderung menggunakan metode konvensional melalu ceramah, tanya jawab, dan pemberian tugas. Guru kurang menerapkan metode yang bervariasi, pengerjaan tugas siswa cenderung bersifat individual tanpa melibatkan siswa bekerja sama dalam kelompok – kelompok kecil yang dibimbing oleh guru. Siswa menjadi pendengar pasif yang tidak dapat memberikan tanggapan atau pendapat yang dimiliki karena tidak adanya ruang dari guru unruk siswa menyatakan pendapatnya, sebab proses tanya jawab yang dilakukan cenderung mengarah ke siswa yang pintar saja. Keadaan ini tentu akan menyebabkan siswa tidak mampu menyerap materi pelajarn dengan baik karena kurangnya minat, motivasi belajar siswa yang berpengaruh pada hasil belajar siswa.
5
diantaranya: 1) Pada aspek diksi, siswa belum mampu memilih kata – kata yang tepat sesuai dengan situasi yang tepat; 2) Pada aspek gaya bahasa, siswa belum mampu menggunakan penggambaran bahasa yang baik; 3) Pada aspek kesesuaian jumlah baris dan suku kata, siswa belum mampu menentukan jumlah baris dan jumlah suku kata dengan tepat; 4) Pada aspek persajakan, siswa belum mampu memilih sajak yang sesuai dengan kriteria pantun, yakni a-b-a-b; 5) Pada aspek kesesuaian isi dengan tema, siswa belum mampu memilih isi pantun yang sesuai dengan tema pantun yang telah ditentukan. Hal ini menyebabkan hasil belajar siswa tidak memenuhi KKN yang telah ditentukan
Hasil diskusi peneliti dengan Guru Kelas IV SD Negeri 101799, Deli Tua, untuk memecahkan masalah dalam proses pembelajaran materi pantun, peneliti menetapkan pemecahan masalah dengan menggunakan model Artikulasi yang diduga dapat meningkatkan motivasi dan hasil belajar siswa. Dalam model pembelajaran artikulasi, akan terbentuk kelompok siswa yang terdiri dari dua orang setiap kelompok dan mereka akan menyampaikan pemahaman masing – masing mengenai materi pembelajaran yang baru dipelajarinya. Model ini menuntut siswa berperan sebagai “penerima pesan” sekaligus sebagai “penyampai pesan”. Pembelajaran yang
telah disampaikan guru wajib diteruskan oleh siswa dan menjelaskannya kepada siswa lain di dalam pasangan kelompoknya.
6
materi yang telah disampaikan oleh guru. Model ini lebih melibatkan banyak siswa dalam menelaah materi yang tercakup dalam suatu pembelajaran dan secara langsung menguji pemahaman siswa mengenai materi pembelajaran yang baru dipelajari, mendorong siswa untuk bekerja sama, berfikir kritis dan berani mengeluarkan pendapat, sehingga hasil belajar siswa diharapkan akan lebih baik. Proses pembelajaran model ini melibatkan keseluruhan siswa aktif menyampaikan pendapat, bertanggung jawab dalam menguasai materi yang di ajarkan.
Berdasarkan uraian permasalahan diatas, penulis tertarik menjadikan masalah ini menjadi suatu penelitian ilmiah dengan judul ‘Meningkatkan Hasil Belajar Bahasa Indonesia dengan Menggunakan Model Artikulasi Pada Siswa kelas IV SDN. 101799 Deli Tua TA 2015/2016’
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang masalah tersebut, maka yang menjadi identifikasi masalah peneliti adalah:
1. Rendahnya Persentase KKN Siswa pada mata pelajaran Bahasa Indonesia materi pantun Kelas IV SD Negeri No. 101799 Deli Tua.
2. Rendahnya hasil belajar siswa pada mata pelajaran Bahasa Indonesia Kelas IV SD Negeri No. 101799 Deli Tua.
7
4. Dalam Pembelajaran Bahasa Indonesia guru cenderung menggunakan metode konvensional, yakni: ceramah, tanya jawab dan pemberian tugas. 5. Siswa belum memenuhi kriteria hasil pembelajaran penulisan pantun,
diantaranya: aspek diksi, aspek gaya bahasa, aspek kesesuaian jumlah baris dan suku kata, aspek persajakan, aspek kesesuaian isi dengan tema.
C.Batasan Masalah
Sehubungan dengan identifikasi masalah, melihat waktu penelitian yang terbatas, maka peneliti membatasi masalah dalam penelitian ini, yakni „Meningkatkan
Hasil Belajar Bahasa Indonesia dengan Menggunakan Model Artikulasi materi pantun pada Siswa kelas IV SDN. 101799 Deli Tua TA 2015/2016‟.
D.Rumusan Masalah
Berdasarkan Batasan Masalah yang telah ditentukan, maka penulis merumuskan masalah yang akan diteliti, yakni: „Apakah dengan menerapkan model artikulasi dapat meningkatkan hasil belajat Bahasa Indonesia pada materi pantun di kelas IV di SD Negeri No. 101799 Deli Tua TA 2015/2016‟.
E.Tujuan Penelitian
Berdasarkan rurmusan masalah, maka tujuan penelitian tersebut, yakni:
8
materi pantun di Kelas IV SD Negeri No. 101799 Deli Tua TA 2015/2016‟
F.Manfaat Penelitian
Hasil penelitian diharapkan dapat bermanfaat kepada semua pihak yang terlibat dalam dunia pendidikan. Adapun manfaat yang diharapkan adalah:
1. Manfaat Teoritis
a. Dapat dipakai untuk meningkatkan mutu pembelajaran Bahasa Indonesia
b. Dapat dipakai untuk menambah wawasan tentang perkembangan ilmu pengetahuan guna meningkatkan mutu proses pembelajaran. 2. Manfaat Praktis
a. Bagi Siswa
1) Memberikan motivasi dan pemahaman dalam belajar Bahasa Indonesia untuk meningkatkan prestasi belajar siswa.
2) Memberi suasana baru bagi siswa dalam kegiatan belajar mengajar.
3) Meningkatkan sikap ilmiah dan sikap kritis siswa terhadap lingkungannya, baik lingkungan sekolahnya maupun lingkungan tempat tinggalnya.
9
1) Untuk menentukan metode pembelajaran yang tepat, sehingga dapat meningkatkan prestasi belajar siswa
pada mata pelajaran Bahasa Indonesia. 2) Meningkatkan profesionalisme guru. c. Bagi Peneliti Lain
96
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A.Kesimpulan
Berdasarkan penelitain yang disajikan pada bab IV dapat di ambil kesimpulan bahwa:
1. Rata – rata nilai pada pre tes yakni 39,35 meningkat setelah diberikan tindakan pada siklus I menjadi 47,96 namun belum mencapai kriteria ketuntasan belajar. Pada pemberian tindakan siklus II rata- rata nilai meningkat yakni 76,60 dan telah dikategorikan tuntas.
2. Sebelum dilaksanakan tindakan, pada pre tes persentase hasil belajar siswa masih sangat rendah dengan ketuntasan 3,70%. Kemudian dilakukan tindakan pada siklus I diperoleh persentase tingkat ketuntasan belajar siswa 25,92% yang masih dalam kategori rendah dan belum mencapai standar minimal ketuntasan belajar. Hasil tes pada siklus II diperoleh tingkat ketuntasan belajar siswa dengan persentase 81,48%. Hal ini menunjukkan bahwa setelah dilakukan tindakan sampai siklus II hasil belajar siswa
meningkat dan telah mencapai ketuntasan klasikal ≥75%
97
(kurang) pertemuan 2 menjadi 69% (cukup). Pada siklus II mengalami peningkatan yakni pada pertemua I yakni 80% (baik) dan pada pertemuan II meningkat menjadi 89% (baik)
4. Model pembelajaran artikulasi dapat meningkatkan aspek kognitif, afektif dan psikomotorik siswa
5. Penggunaan model Artikulasi dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran Bahasa Indonesia pokok bahasan pantun di kelas IVA SD Negeri No 101799 Deli Tua
B.Saran
Berikut adalah saran yang diajukan oleh peneliti untuk meningkatkan kualitas belajar siswa serta minat belajar siswa dalam pelajaran Bahasa Indonesia dikelas IV SD Negeri 101799 Deli Tua adalah sebagai berikut :
1. Bagi guru, model pembelajaran Artikulasi dapat dijadikan alternatif dalam upaya meningkatkan hasil belajar siswa khususnya pada mata pelajaran Bahasa Indonesia. Guru juga perlu menanamkan pemikiran bahwa keberhasilan siswa dalam belajar sangat ditentukan oleh siswa, sehingga siswa menjadi aktif dan kritis
98
99
Daftar Pustaka
Aminudin. 2010. Mengenal Karya Sastra Lama. Jakarta Selatan: Trias Yoga Kreasindo
Amri, Sofan. 2013. Pengembangan dan Model Pembelajaran dalam Kurikulum 2013. Jakart: Prestasi Pustaka Publisher
Budiono. Kumpulan Pribahasa, Pantun dan Puisi. Jakarta: Bintang Indonesia
Dewi,Rosmala. 2010. Profesional Guru melalui Penelitian Tindakan Kelas. Medan: Pasca Sarjana Unimed.
Daryanto. 2010. Belajar dan Mengajar. Bandung: Yrama Widya
Hallmatsussakdiah. 2013. Keterampilan Berbahasa Indonesia Teori dan Praktek. Medan: Unimed Press
Indra, Silvia. 2013. Penerapan Model Pembelajaran Artikulasi Pada Mata Pelajaran Bahasa Indonesia Kelas I SD Negeri No. 050724 Tanjung Pura. Medan: Unimed
Junianto, Arfian. 2014. Penerapan Model Artikulasi dengan Menggunakan Media Power Point Untuk Meningkatkan Aktivitas dan Hasil Belajar Siswa Pada Pembelajaran IPS Kelas IV A SD Negeri 08 Metro Selatan. Lampung: Unila
Nata, Aidil. 2013. Upaya Meningkatkan Hail Belajar Siswa dengan MenggunakanModel Pembelajaran Artikulasi pada Mata Pelajaran IPS di Kelas IV SD NEGERI NO.050664 Lubuk Pakam Kecamatan Stabat T.A 2012/2013. Medan: Unimed
Parlindungan, Tegar. Kumpulan Pantun Remaja. Jakarta: AS Agency Sudjana. 2005. Metoda Statistika. Bandung: Tarsito
Sudjana, Nana. 2009. Penilaian Hasil Belajar Mengajar. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya
Shoimin, Aris. 2014. 68 Model Pembelajaran Inovatif dalam Kurikulum 2013. Yogyakarta: Ar-ruzz Media.
Sutikno, Sobry. 2013. Belajar dan Pembelajaran. Lombok: Holistica
Suprijono, Agus. 2010. Cooperative Learning. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.