• Tidak ada hasil yang ditemukan

Analisis konsistensi pemeringkatan yang dilakukan oleh times higher education and quacquarelly symonds (THE-QS)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Analisis konsistensi pemeringkatan yang dilakukan oleh times higher education and quacquarelly symonds (THE-QS)"

Copied!
41
0
0

Teks penuh

(1)

 

RINGKASAN

NYIMAS MAWADDAH UTAMI. Analisis Konsistensi Pemeringkatan yang Dilakukan oleh Times Higher Education and Quacquarelly Symonds (THE-QS). Dibimbing oleh HARI WIJAYANTO dan DAHRUL SYAH.

WCU (World Class University) atau Universitas Kelas Dunia telah menjadi istilah yang sangat populer beberapa waktu belakangan ini. Times Higher Education and Quacquarelly Symonds (THE-QS) adalah salah satu sistem pemeringkatan universitas yang paling banyak digunakan. THE-QS memeringkatkan universitas berdasarkan empat kriteria utama yang masing-masing kriteria tersebut diberi bobot yang berbeda. Selain peringkat dunia, THE-QS juga melakukan pemeringkatan universitas di Asia dengan kriteria utama yang secara umum sama dengan kriteria peringkat dunia. Konsistensi hasil pemeringkatan kedua metode ini ditunjukkan oleh nilai korelasi peringkat Spearman. Walaupun secara keseluruhan kedua pemeringkatan ini konsisten, akan tetapi makin rendah peringkat, makin rendah juga konsistensinya. Fenomena lain yang didapat adalah bahwa pemasangan iklan di situs THE-QS ternyata berpengaruh dalam mempertahankan atau menaikkan peringkat universitas.

Selain itu dilakukan juga analisis regresi ordinal untuk mendapatkan peubah objektif/ terukur apa saja yang berhubungan dengan peringkat universitas. Hasil analisis regresi ordinal menunjukkan bahwa peubah yang mempengaruhi peringkat universitas antara lain jumlah staf, jumlah staf internasional, jumlah mahasiswa sarjana tahun pertama, rata-rata biaya mahasiswa pascasarjana, jumlah lulusan PhD, rasio mahasiswa internasional, aktivitas penelitian, dan keberadaan fakultas kedokteran. Jumlah bidang ilmu juga berpegaruh terhadap peringkat universitas.

Kata Kunci : Peringkat Universitas, Korelasi Peringkat Spearman, Uji Khi-kuadrat, Regresi

(2)

 

ANALISIS KONSISTENSI PEMERINGKATAN YANG

DILAKUKAN OLEH

TIMES HIGHER EDUCATION AND

QUACQUARELLY SYMONDS

(THE-QS)

NYIMAS MAWADDAH UTAMI

DEPARTEMEN STATISTIKA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

INSTITUT PERTANIAN BOGOR

(3)

 

RINGKASAN

NYIMAS MAWADDAH UTAMI. Analisis Konsistensi Pemeringkatan yang Dilakukan oleh Times Higher Education and Quacquarelly Symonds (THE-QS). Dibimbing oleh HARI WIJAYANTO dan DAHRUL SYAH.

WCU (World Class University) atau Universitas Kelas Dunia telah menjadi istilah yang sangat populer beberapa waktu belakangan ini. Times Higher Education and Quacquarelly Symonds (THE-QS) adalah salah satu sistem pemeringkatan universitas yang paling banyak digunakan. THE-QS memeringkatkan universitas berdasarkan empat kriteria utama yang masing-masing kriteria tersebut diberi bobot yang berbeda. Selain peringkat dunia, THE-QS juga melakukan pemeringkatan universitas di Asia dengan kriteria utama yang secara umum sama dengan kriteria peringkat dunia. Konsistensi hasil pemeringkatan kedua metode ini ditunjukkan oleh nilai korelasi peringkat Spearman. Walaupun secara keseluruhan kedua pemeringkatan ini konsisten, akan tetapi makin rendah peringkat, makin rendah juga konsistensinya. Fenomena lain yang didapat adalah bahwa pemasangan iklan di situs THE-QS ternyata berpengaruh dalam mempertahankan atau menaikkan peringkat universitas.

Selain itu dilakukan juga analisis regresi ordinal untuk mendapatkan peubah objektif/ terukur apa saja yang berhubungan dengan peringkat universitas. Hasil analisis regresi ordinal menunjukkan bahwa peubah yang mempengaruhi peringkat universitas antara lain jumlah staf, jumlah staf internasional, jumlah mahasiswa sarjana tahun pertama, rata-rata biaya mahasiswa pascasarjana, jumlah lulusan PhD, rasio mahasiswa internasional, aktivitas penelitian, dan keberadaan fakultas kedokteran. Jumlah bidang ilmu juga berpegaruh terhadap peringkat universitas.

Kata Kunci : Peringkat Universitas, Korelasi Peringkat Spearman, Uji Khi-kuadrat, Regresi

(4)

 

ANALISIS KONSISTENSI PEMERINGKATAN YANG

DILAKUKAN OLEH

TIMES HIGHER EDUCATION AND

QUACQUARELLY SYMONDS

(THE-QS)

NYIMAS MAWADDAH UTAMI

Skripsi sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar

Sarjana Statistika pada Departemen Statistika

DEPARTEMEN STATISTIKA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

INSTITUT PERTANIAN BOGOR

(5)

 

Judul Skripsi : Analisis Konsistensi Pemeringkatan yang Dilakukan oleh

Times

Higher Education and Quacquarelly Symonds

(THE-QS)

Nama

: Nyimas Mawaddah Utami

NRP :

G14060393

Menyetujui :

Pembimbing I,

Pembimbing II,

Dr. Ir. Hari Wijayanto, M.Si

Dr. Ir. Dahrul Syah, M.Sc. Agr

NIP. 196504211990021001

NIP.196508141990021001

Mengetahui :

Ketua Departemen Statistika FMIPA

Institut Pertanian Bogor

Dr. Ir. Hari Wijayanto, M.Si

NIP. 196504211990021001

(6)

 

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur dipanjatkan pada Allah SWT atas segala limpahan rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan pendidikan tinggi di IPB tercinta. Sholawat serta salam semoga selalu tercurah kepada pemimpin umat nabi Muhammad SAW, beserta keluarga, sahabat, dan umatnya. Karya ilmiah ini penulis persembahkan kepada orang tua dan adik-adik tercinta. Penulis juga menyampaikan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang telah turut peran serta dalam penyusunan karya ilmiah ini, terutama kepada :

1. Bapak Dr. Ir. Hari Wijayanto, M.Si dan Bapak Dr. Ir. Dahrul Syah, M.Sc. Agr selaku dosen pembimbing.

2. Keluarga Besar Departemen Statistika IPB, staf dan seluruh dosen yang telah membantu penulis.

3. Sahabat-sahabat statistika 43 tercinta untuk segala dukungan, semangat, dan doa yang selalu kalian berikan, terutama Ana, Raoy, Dewi, Cici, Ayu.

4. Keluarga yang sangat penulis sayangi, terima kasih atas dukungan, baik materi maupun spiritual yang telah kalian berikan selama ini.

Semoga semua bantuan yang diberikan kepada penulis mendapatkan balasan dari Allah SWT, dan semoga karya ilmiah ini dapat memberikan manfaat.

Bogor, Februari 2011

(7)

 

RIWAYAT HIDUP

(8)

 

DAFTAR ISI

Halaman

DAFTAR TABEL ... ii

DAFTAR GAMBAR ... ii

DAFTAR LAMPIRAN ... ii

PENDAHULUAN ... 1

Latar Belakang ... 1

Tujuan ... 1

TINJAUAN PUSTAKA ... 1

Times Higher Education And Quacquarelly Symonds (THE-QS) ... 1

Korelasi Peringkat Spearman ... 2

Uji Khi-kuadrat ... 2

Analisis Regresi Logistik Ordinal ... 2

METODOLOGI ... 3

Metode Pengumpulan Data ... 3

Metode Analisis ... 4

HASIL DAN PEMBAHASAN ... 4

Konsistensi Peringkat Asia dan Dunia ... 4

Pengaruh Pemasangan Iklan ... 4

Peubah yang Berpengaruh Terhadap Peringkat ... 5

Interpretasi Koefisien ... 6

Analisis Pengaruh Bidang Ilmu ... 7

Implikasi Kebijakan ... 7

SIMPULAN DAN SARAN ... 8

Simpulan ... 8

Saran ... 8

DAFTAR PUSTAKA ... 8

LAMPIRAN ... 10

GLOSSARY ... 13

 

(9)

 

DAFTAR TABEL

Halaman

1 Tabulasi silang pemasangan iklan dan peringkat universitas ... 6 

2 Nilai dugaan koefisien regresi ... 6 

3 Persentase ketepatan klasifikasi model regresi logistik ordinal ... 7 

DAFTAR GAMBAR

Halaman 1 Posisi universitas berdasarkan peringkat Asia dan dunianya ... 4

2 Korelasi peringkat Asia dan dunia ... 4

3  Perubahan peringkat universitas yang memasang iklan di situs THE-QS ... 5

4  Perubahan peringkat universitas yang pada tahun 2008 masuk dalam 100 besar ... 5

5  Perubahan peringkat universitas yang pada tahun 2008 berada diatas 100 besar ... 5

6  Persentase bidang ilmu universitas yang masuk dalam 600 besar peringkat dunia ... 7

7 Hubungan antara bidang ilmu dan peringkat universitas ... 7

       

DAFTAR LAMPIRAN

 

Halaman 1  Peubah bebas yang digunakan dalam penelitian ... 11 
(10)

 

PENDAHULUAN

Latar Belakang

WCU (World Class University) atau Universitas Kelas Dunia serta internasionalisasi universitas telah menjadi istilah yang sangat populer beberapa waktu belakangan ini. Status kelas dunia berkaitan erat dengan pengakuan dari pihak lain terhadap reputasi akademik dan kinerja penyelenggaraan pendidikan universitas. Berbagai cara pemeringkatan universitas secara internasional sudah banyak dilakukan. Times Higher Education and Quacquarelly Symonds (THE-QS) yang dipimin oleh John O’Leary adalah salah satu sistem pemeringkatan universitas yang paling populer dan paling banyak dijadikan acuan bagi universitas-universitas di dunia.

THE-QS memeringkatkan universitas berdasarkan empat kriteria utama antara lain 1) Kualitas penelitian (Research Quality), 2) Kesiapan kerja lulusan (Graduate Emplyability), 3) Pandangan Internasional (International Outlook), dan 4) Kualitas pengajaran (Teaching Quality). Selain peringkat dunia, pada tahun 2009 THE-QS juga melakukan pemeringkatan universitas-uiversitas di Asia dengan kriteria utama yang secara umum sama dengan kriteria peringkat dunia.

Untuk melihat konsistensi peringkat Asia dan peringkat dunia yang dilakukan oleh THE-QS, akan dilihat seberapa besar korelasi antara kedua peringkat tersebut. Selain itu ingin dilihat juga bagaimana pengaruh pemasangan iklan di situs THE-QS terhadap perubahan peringkat universitas.

Subjektifitas dalam penilaian persepsional juga menyulitkan universitas untuk memfokuskan peubah apa saja yang harus dibenahi guna meningkatkan peringkatnya. Untuk itulah dilakukan analisis regresi logistik ordinal untuk mendapatkan peubah objektif apa saja yang berpengaruh nyata terhadap peringkat universitas.

Tujuan

Tujuan utama yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah:

1. melihat konsistensi pemeringkatan universitas-universitas di dunia dan Asia yang dilakukan oleh THE-QS.

2. melihat pengaruh pemasangan iklan terhadap perkembangan peringkat universitas.

3. mengkaji peubah-peubah objektif apa saja yang berpengaruh nyata terhadap

pemeringkatan yang dilakukan oleh THE-QS.

TINJAUAN PUSTAKA

The Times Higher Education And

Quacquarelly Symonds (THE-QS)

THE-QS pertama kali mengeluarkan hasil pemeringkatan universitas-universitas di dunia pada tahun 2004. Kriteria utama pemeringkatannya antara lain 1) Kualitas penelitian (Research Quality), 2) Kesiapan kerja lulusan (Graduate Emplyability), 3) Pandangan Internasional (International Outlook), dan 4) Kualitas pengajaran (Teaching Quality). Kualitas penelitian diukur berdasarkan dua indikator, yaitu penilaian oleh akademisi/Academic Peer Review (40%) dan kutipan per fakultas/Citation per Faculty (20%). Kesiapan kerja lulusan diukur melalui penilaian oleh penerima tenaga kerja/Recruiter Review Score dan diberi bobot sebesar 10%. Pandangan Internasional dinilai berdasarkan proporsi staf internasional/International Faculty Score (5%) dan proporsi mahasiswa internasional/International Student Score (5%). Penilaian terakhir yaitu kualitas pengajaran dinilai berdasarkan rasio mahasiswa terhadap dosen/Student Faculty Rasio dan diberi bobot 20% (Anonim 2009).

Penilaian oleh akademisi dilakukan terhadap lima bidang ilmu pengetahuan yaitu Seni dan Kemanusiaan, Teknik/IT, Ilmu jiwa dan pengobatan, Ilmu alam, serta Ilmu sosial. Penilaian ini dilakukan oleh akademisi yang ada di seluruh dunia. Responden terpilih akan diminta menuliskan 30 universitas yang dirasa baik di tiap bidang ilmu dan di tiap regional area yang mereka kenal baik.

Sama halnya dengan penilaian oleh akademisi, penilaian oleh penerima tenaga kerja juga dilakukan secara subjektif oleh penerima tenaga kerja di seluruh dunia. Responden akan diminta untuk memilih 20 universitas yang lulusannya ingin mereka pekerjakan di perusahaaan mereka.

Kutipan per fakultas dihitung oleh QS bekerjasama dengan SCOPUS untuk mendapatkan jumlah publikasi internasional setiap dosen di universitas.

(11)

 

Dalam melakukan pemeringkatannya, THE-QS membagi wilayah di dunia ke dalam tiga regional utama yaitu Asia Pasifik, Amerika, serta Eropa, Asia Tengah, dan Afrika.

Pada tahun 2009, THE-QS pertama kali meluncurkan Asian University Rank (Peringkat Universitas Asia). Metode yang digunakan dalam pengukurannya secara umum sama dengan metode pemeringkatan universitas dunia, akan tetapi pada pemeringkatan universitas Asia, THE-QS menambahkan beberapa kriteria yang tidak ada dalam metode pemeringkatan dunia. Hal ini menyebabkan terdapatnya sedikit perbedaan pada bobot tiap indikator. Indikator-indikator tersebut antara lain penilaian oleh akademisi/Academic Peer Review (30%), paper per fakultas/Paper per Faculty (15%), serta kutipan per paper/citation per paper (15%). Kesiapan kerja lulusan diukur melalui penilaian oleh penerima tenaga kerja/Recruiter Review Score dan diberi bobot sebesar 10%. Pandangan Internasional dinilai berdasarkan proporsi staf internasional/International Faculty Score (2.5%) dan proporsi mahasiswa internasional/International Student Score (2.5%) serta tambahan dua indikator baru yaitu jumlah mahasiswa pertukaran dari dan keluar negeri dengan bobot masing-masing 2.5%. Penilaian terakhir yaitu kualitas pengajaran dinilai berdasarkan rasio mahasiswa terhadap dosen/Student Faculty Rasio dan diberi bobot 20% (Anonim 2009).

Korelasi Peringkat Spearman

Korelasi peringkat Spearman mengukur asosiasi antara dua peubah dimana kedua peubah tersebut paling tidak diukur dengan skala ordinal sehingga objek yang diteliti dapat diperingkatkan dalam dua seri urutan peringkat. Rumus yang digunakan untuk menghitung nilai korelasi peringkat Spearman adalah

r = 1 ∑

dimana d = Σ R(xi)-R(yi); xi adalah pengamatan ke-i dari populasi x; yi adalah pengamatan ke-i dari populasi y; R(xi) adalah peringkat pengamatan ke-i dari populasi x, R(yi) adalah peringkat pengamatan ke-i dari populasi y; d adalah jumlah selisih peringkat peubah ke-i, dan N adalah jumlah data (Agresti 1990).

Koefisien korelasi tidak akan lebih dari nilai satu dalam nilai mutlak. Korelasi bernilai satu jika terdapat hubungan linier yang positif,

minus satu jika terdapat hubungan linier yang negatif, dan antara minus satu sampai satu yang menunjukkan tingkat dependensi linier antara kedua peubah.

Uji Khi-kuadrat

Uji Khi-kuadrat dilakukan unuk mengetahui ada tidaknya hubungan antara dua set atribut (Ghozali 2006). Pengambilan keputusan dilakukan berdasarkan perbandingan kuadrat hitung dan Khi-kuadrat tabel. Nilai Khi-Khi-kuadrat hitung diperoleh dari

dimana adalah observasi ke-i dan adalah nilai harapan dari observasi ke-i. Bila > maka tolak hipotesis nol bahwa kedua set atribut itu bebas pada taraf nyata alpha.

Analisis Regresi Logistik Ordinal

Analisis regresi logistik merupakan analisis statistika yang dapat digunakan untuk menganalisis hubungan antara peubah bebas dengan peubah respon berskala kategorik maupun numerik. Model yang digunakan dalam regresi logistik ordinal adalah model logit. Pada model logit ini, sifat ordinal dari respon Y dituangkan dalam peluang kumulatif sehingga kumulatif logit model merupakan model yang diperolehkan dengan membandingkan peluang kumulatif, yaitu peluang kurang dari atau sama dengan kategori respon ke-j pada p peubah prediktor yang dinyatakan dalam vektor X, P(Y≤ j | X), dengan peluang lebih besar dari kategori respon ke-j, P(Y›j|X) (Hosmer dan Lemeshow 2000). Peluang kumulatif, P(Y≤j|X), didefinisikan sebagai berikut:

P(Y≤ j | X) = ∑

dimana j = 1,2,…,J adalah kategori respon (Agresti 1990).

L logit F x log FF

=

= αj - β’x

(12)

 

L(I(yi;πi)) = ∑ ∑ ∑ log 1 exp ∑

dengan i = 1, 2, …, l ; j = 1, 2, …, k, dan ∑ 1; serta n = jumlah pengamatan (Agresti 1990).

Signifikansi dari tiap peubah bebas terhadap peubah responnya dapat dilihat dari statistik uji G dan uji Wald. Dalam pengujian serentak, uji signifikansi model dapat menggunakan Likelihood-Ratio test.

H0 : β = 0 H1 : β≠ 0

Statistik uji G = -2 ln (L0 – L1) Dengan :

L0 = fungsi likelihood tanpa peubah penjelas L1 = fungsi likelihood dengan peubah penjelas Hipotesis nol akan ditolak jika G > (p,α) dimana p adalah jumlah prediktor dalam model.

Pengujian peubah βi secara parsial menggunakan uji Wald dengan cara membagi nilai dugaan peubah dengan simpangan bakunya. Hipotesis yang diuji adalah:

H0 : βi = 0

H1 : βi ≠ 0, i = 1, 2, …, p

Statisik uji yang digunakan adalah W = βi SE βi Jika H0 benar, maka statistik W akan lebih besar dari / atau nilai-p kurang dari α. (Hosmer dan Lemeshow 2000).

Interpretasi koefisien regresi ordinal dilakukan dengan melihat nilai odds rasionya. Odds rasio mengindikasikan seberapa mungkin kategori tertentu terjadi daripada kategori lainnya. Nilai odds rasio diperoleh dari pembagian dua buah odds. Odds sendiri adalah cara penyajian peluang suatu kejadian terjadi dibagi dengan peluang kejadian tersebut tidak terjadi. Sebagai contoh, peluang seseorang terkena panyakit adalah sebesar p, sedangkan peluang seseorang tidak terkena penyakit adalah q, maka odds seseorang terkena penyakit adalah sebesar p/q. Sebaliknya, odds seseorang tidak terkena penyakit adalah sebesar q/p. Odds rasio untuk keduanya adalah (p/q)/(q/p). Nilai odds rasio pada regresi logistik ordinal secara umum diperoleh dari persamaan berikut

| / |

| / |  

 

dan penduga untuk odds rasio adalah

exp

dengan i = 1, 2, …, p (p = banyaknya peubah penjelas), s = 1, 2, …, S-1 dan = penduga odds rasio (Agresti 1990).

Odds rasio yang bernilai > 1 pada peubah bebas berskala kategorik berarti odd rasio saat X1(1) lebih besar daripada odd saat X1(2). Untuk peubah berskala kontinu, odd rasio saat X mengalami kenaikan satu unit adalah sebesar exp kali odd rasio saat X belum mengalami kenaikan.

METODOLOGI

Metode Pengumpulan Data

Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yang diakses melalui situs THE-QS (http:www.topuniversities.com) Sebagian data telah tersedia di situs THE-QS dan sebagian lagi masih harus dilengkapi. Selain data peringkat Asia dan peringkat dunia universitas, terdapat beberapa jenis peubah bebas yang digunakan dalam penelitian ini antara lain identitas institusional, indikator ekonomi, indikator internasionalisasi, dan indikator kualitas penelitian. Peubah selengkapnya dapat dilihat pada Lampiran 1. Langkah-langkah yang dilakukan untuk melengkapi data penelitian antara lain sebagai berikut:

1. Mengumpulkan semua data peubah objektif tiap universitas dari situs THE-QS (sebagian data tidak lengkap).

2. Menyamakan satuan peubah untuk indikator ekonomi universitas (satuan disamakan dalam dolar Amerika).

3. Mengelompokkan tiap universitas berdasarkan negara asalnya.

4. Mengelompokkan tiap negara berdasarkan daerah regionalnya.

5. Menghitung rataan per negara dari tiap peubah objektif.

6. Menghitung rataan per regional dari tiap peubah objektif.

7. Untuk data mahasiswa tahun pertama, akan dilengkapi dengan menggunakan data total mahasiswa. Jumlah mahasiswa tahun pertama adalah jumlah total mahasiswa dibagi empat.

(13)

 

lengkap tidak dimasukkan dalam penelitian, tetapi tetap digunakan sebagai data pendukung untuk mendapatkan rataan per negara dan rataan regional universitas. Data terakhir yang dapat digunakan adalah sebanyak 278 universitas.

Metode Analisis

Langkah-langkah yang dilakukan dalam penelitian ini yaitu sebagai berikut:

1. Persiapan data.

2. Melakukan analisis statistika deskriptif dan korelasi peringkat Spearman untuk melihat konsistensi peringkat Asia dan dunia.

3. Melakukan analisis Khi-kuadrat untuk melihat pengaruh pemasangan iklan terhadap peringkat universitas.

4. Melakukan skoring terhadap data Y (peringkat dunia universitas) sehingga Y merupakan data kategorik sebagai berikut:

0 (Peringkat sangat rendah)= skor < 30 1 (Peringkat rendah) = 30 ≤ skor < 45 2 (Peringkat sedang) = 45 ≤ skor < 60 3 (Peringkat tinggi) = 60 ≤ skor < 75 4 (Peringkat sangat tinggi) = skor ≥ 75 Indikator pengelompokan ini dilakukan secara subjektif.

5. Melakukan analisis regresi logistik ordinal.

6. Melakukan pengujian peubah G dan uji Wald.

7. Interpretasi koefisien model regresi ordinal.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Konsistensi Peringkat Asia dan Dunia

Korelasi peringkat Spearman dilakukan terhadap 200 universitas terbaik Asia. Peubah yang diamati berupa peringkat Asia universitas kemudian dilihat peringkat dunianya. Beberapa universitas yang masuk dalam 200 besar Asia ternyata tidak masuk dalam 600 besar universitas terbaik dunia. Dalam penelitian ini, universitas yang tidak masuk dalam 600 besar dunia diberi peringkat 651. Plot antara peringkat dunia universitas dan peringkat Asianya dapat dilihat pada Gambar 1. Titik-titik yang berada di bagian paling atas menunjukkan universitas-universitas yang masuk dalam 200 besar Asia tetapi tidak masuk dalam 600 besar peringkat dunia. Universitas yang berada dalam kategori tersebut berada di peringkat antara 81 sampai 200. Hal ini berarti semua universitas yang

berada di peringkat 80 besar semuanya masuk dalam 600 besar peringkat dunia, dan beberapa universitas yang berada diatas 80 besar tidak masuk dalam 600 universitas terbaik dunia.

Gambar 1 Posisi universitas berdasarkan peringkat Asia dan dunianya

Hasil korelasi untuk kedua pemeringkatan ini adalah sebesar 0.919 dengan nilai p sebesar 0.00. Hal ini berarti bahwa pada taraf nyata alpha 5%, kedua hasil pemeringkatan ini konsisten. Gambar 2 menunjukkan korelasi kedua peringkat. Semakin rendah peringkat universitas, maka semakin rendah juga konsistensinya. Korelasi tertinggi terdapat di peirngkat 30 besar dengan nilai koefisien korelasi sebesar 0.892. Hal ini menunjukkan bahwa peringkat 30 sampai 60 besar cenderung konsisten dan perbedaan antara peringkat Asia dan peringkat dunianya tidak terlalu besar. Perubahan peringkat yang besar terjadi di atas peringkat 60.

Gambar 2 Korelasi peringkat Asia dan dunia

Pengaruh Pemasangan Iklan

Selain korelasi peringkat Spearman, dilakukan juga uji Khi-kuadrat untuk melihat apakah pemasangan iklan pada situs THE-QS berpengaruh terhadap perubahan peringkat universitas. Untuk melakukan uji ini, akan dilihat status pemasangan iklan universitas pada tahun 2009 (memasang iklan atau tidak memasang iklan), kemudian dilihat peringkatnya pada tahun 2009 dan perubahan

0 100 200 300 400 500 600 700

0 100 200 300

Per ingkat   Dunia   2010

Peringkat Asia 2010

0.892

0.566

0.376

‐0.026 0.582

1 ‐30, 31 ‐60 61 ‐90 91 ‐120 121 ‐160

korelasi

(14)

 

peringkatnya pada tahun 2010 (naik atau tidak naik). Pada tahun 2009 terdapat 19 universitas yang memasang iklan pada situs THE-QS. Gambar 3 memperlihatkan perubahan peringkat ke-19 universitas tersebut sejak tahun 2008 sampai 2010. Sebagian universitas masuk dalam peringkat 100 besar, dan sebagian lain diatas 100 besar.

Gambar 3 Perubahan peringkat universitas yang memasang iklan di situs THE-QS

Untuk melihat perubahan peringkatnya secara lebih jelas, ke-19 universitas tersebut akan dibagi berdasarkan peringkatnya pada tahun 2008. Gambar 4 dan Gambar 5 memperlihatkan perubahan peringkat ke-19 universitas yang memasang iklan di situs THE-QS.

Gambar 4 Perubahan peringkat universitas-universitas yang pada tahun 2008 masuk dalam 100 besar.

Gambar 4 menunjukkan universitas-universitas yang pada tahun 2008 masuk dalam 100 besar peringkat dunia. Gambar 5 adalah perubahan peringkat universitas-univeristas yang pada tahun 2008

peringkatnya diatas 100 besar. Berdasarkan Gambar 4 dapat dilihat bahwa perubahan peringkat universitasnya cenderung stabil, sedangkan pada Gambar 5 dapat dilihat bahwa pada beberapa universitas terjadi peningkatan peringkat yang cukup drastis. Beberapa universitas yang pada tahun 2008 tidak masuk dalam 600 besar dunia berhasil masuk dalam 600 besar pada tahun berikutnya.

Gambar 5 Perubahan peringkat universitas-universitas yang pada tahun 2008 berada diatas 100 besar

Untuk melihat pengaruh pemasangan iklan terhadap perubahan peringkatnya, dilakukan uji Khi-kuadrat. Tabulasi silang status pemasangan iklan dan perubahan peringkat universitas selengkapnya dapat dilihat pada Tabel 1. Khi-kuadrat hitung yang dihasilkan dari uji ini adalah sebesar 4.778 dan nilai-p sebesar 0.029. Hal ini menunjukkan bahwa pada taraf alpha 5%, pemasangan iklan di situs THE-QS berpengaruh terhadap perubahan peringkat universitas.

Tabel 1 Tabulasi silang pemasangan iklan dan peringkat universitas

Iklan Peringkat Total Turun Naik/Tetap

Tidak 210 413 623 Ya 11 8 19 Total 221 421 642

Peubah yang Berpengaruh Terhadap Peringkat

Regresi ordinal dilakukan terhadap 278 universitas yang masuk dalam 500 besar peringkat dunia. Mayoritas universitas masuk dalam kategori peringkat tinggi, yaitu sebesar 36.3%, sedangkan untuk kategori sedang, dan rendah masing-masing 30.2% dan 18.7%.

Univeritas yang masuk dalam kategori peringkat sangat tinggi hanya sebesar 5.8%

‐250 250 750

Per

ingkat

Tahun

universitas1 universitas2 universitas3 universitas4 universitas5 universitas6 universitas7 universitas8 universitas9 universitas10 universitas11 universitas12 universitas13 universitas14 universitas15 universitas16 universitas17 universitas18 universitas19

‐30 20 70 120

Per

ingkat

Tahun

universitas1 universitas2 universitas3 universitas4 universitas5 universitas6

universitas7 universitas8

‐200 300 800

Per

ingkat

Tahun

(15)

 

dan sangat rendah sebesar 9%. Berdasarkan hasil analisis deskriptif dapat dilihat bahwa sebagian besar universitas yang masuk dalam 600 besar ini adalah universitas yang bahasa utamanya adalah bahasa Inggris (52.52%), memiliki fakultas kedokteran (65.47%), memiliki aktivitas penelitian tinggi (58.63%) dan jumlah paper yang tinggi (80%), serta memiliki bidang ilmu di lima bidang ilmu, termasuk ilmu kedokteran (66.19%). Hubungan antara masing-masing peubah penjelas dengan peringkat universitas selengkapnya dapat dilihat pada Lampiran 2.

Untuk pengujian serentak, pengujian signifikansi model peringkat universitas menggunakan Likelihood-Ratio test. Hasil uji G menghasilkan nilai p sebesar 0.000 yang lebih kecil dari alpha 0.1, maka dapat diambil kesimpulan bahwa dengan pengujian serentak model peringkat universitas dengan semua peubah penjelas lebih baik daripada model tanpa peubah penjelas.

Berdasarkan hasil uji G tersebut dapat diketahui bahwa minimal ada satu peubah penjelas yang signifikan. Statistik uji yang digunakan untuk uji secara individu adalah uji Wald. Nilai dugaan peubah regresi ordinal dan tingkat signifikansinya dapat dilihat pada Tabel 2.

Tabel 2 Nilai dugaan peubah regresi

Penduga Galat Baku Nilai p

Intersep1 -1.86900 1.02000 0.067 Intersep2 0.34200 0.99100 0.730 Intersep3 2.60400 1.00000 0.009 Intersep4 7.41800 1.18200 0.000

X1 0.00026 0.00016 0.098

X2 -0.00022 0.00005 0.000

X3 0.00030 0.00004 0.463

X4 -0.00011 0.00011 0.296

X5 0.02995 0.00066 0.000

X6 0.00001 0.00004 0.305

X7 : 0 -1.26000 0.28500 0.658

X8 : 0 -0.79700 0.29300 0.007

X9 : 0 : 1 -0.35500 0.23900 0.89300 0.87700 0.691 0.785

X10 -0.00005 0.00002 0.824

X11 0.00088 0.00003 0.002

X12 0.00316 0.00062 0.000

X13 4.59000 1.41626 0.001

X14 : 0 : 1 -2.57800 -0.59500 0.77000 0.29500 0.001 0.044 X15 : 0

: 1 -0.30100 -1.14700 0.63400 0.36400 0.636 0.002

Berdasarkan hasil regresi ordinal dapat dilihat bahwa peubah objektif yang mempengaruhi peringkat universitas antara lain jumlah staf, jumlah staf internasional, jumlah mahasiswa sarjana tahun pertama, rata-rata biaya program pascasarjana, jumlah

lulusan PhD, rasio mahasiswa internasional, aktivitas penelitian, dan keberadaan fakultas kedokteran.

Tabel 3 Persentase ketepatan klasifikasi model regresi logistik ordinal

Aktual

Prediksi Persentase Benar

0 1 2 3 4

0 9  10  5  1  0  36.00

1 3  26  19  4  0  50.00 2 2  10  53  19  0  63.10

3 0  1  24  71  5  70.30 4 0  0  0  8  8  50.00

Total 14  47  101  103  13  60.07

Keterangan peringkat:

0 = peringkat sangat rendah; 3 = peringkat tinggi; 1 = peringkat rendah; 4 = peringkat sangat tinggi 2 = peringkat sedang;

Dari model yang diperoleh dapat dihitung nilai peluang untuk masing-masing kategori nilai dan dapat diketahui ketepatan klasifikasinya. Tabel 3 menunjukkan ketepatan klasifikasi untuk keseluruhan model yang terbentuk. Tingkat ketepatan klasifikasi yang diperoleh adalah sebesar 60.07% dengan tingkat kesalahan sebesar 39.93%, namun kesalahan ini hanya terjadi pada satu tingkat sebesar 35.35% dan dua tingkat sebesar 4.58%. Tidak ada kesalahan tiga tingkat, dan R2 yang dihasilkan adalah sebesar 73%.

Interpretasi Koefisien

(16)

 

Odds rasio untuk peubah jumlah staf, jumlah staf internasional, jumlah mahasiswa sarjana tahun pertama, rata-rata biaya program pascasarjana, jumlah lulusan PhD, dan rasio mahasiswa internasional semuanya bernilai lebih dari satu, yang berarti penambahan satu orang staf, staf internasional, mahasiswa sarjana tahun pertama, dan lulusan PhD akan meningkatkan peluang universitas untuk memperoleh peringkat yang lebih tinggi. Sedangkan untuk dua peubah lain, penambahan satu dolar Amerika dan peningkatan rasio sebesar 0.01 akan meningkatkan peluang universitas untuk memperoleh peringkat yang lebih tinggi.

Analisis Pengaruh Bidang Ilmu

Pada tahun 2010, THE-QS membagi universitas menjadi empat kategori berdasarkan bidang ilmunya. Kategori pertama yaitu fully comprehensive (komprehensif penuh) untuk universitas yang memiliki lima bidang ilmu, termasuk bidang kedokteran, kategori kedua yaitu comprehensive (komprehensif) untuk universitas yang memiliki lima bidang ilmu, tanpa fakultas kedokteran. Kategori lain yaitu fokus untuk universitas yang memiliki tiga atau empat bidang ilmu, dan spesialis untuk universitas yang hanya memiliki kurang dari tiga bidang ilmu.

Gambar 6 menunjukkan persentase universitas yang masuk dalam 600 besar dunia berdasarkan bidang ilmunya. Berdasarkan Gambar 6 tersebut bisa dilihat bahwa 63% dari keseluruhan peringkat ditempati oleh universitas yang memiliki komprehensif penuh, diikuti universitas yang komprehensif (25%), fokus (10%), dan hanya 2% universitas yang bidang ilmunya spesialis. Hal ini menujukkan bahwa 600 besar peringkat dunia didominasi oleh universitas yang memiliki lima bidang ilmu, terutama yang memiliki bidang ilmu kedokteran.

Gambar 6 Persentase bidang ilmu universitas yang masuk dalam 600 besar peringkat dunia

Gambar 7 mempelihatkan hubungan antara bidang ilmu yang dimiliki dan kategori peringkat yang diperolah universitas pada tahun 2010. Makin tinggi bidang fokus universitas, makin tinggi juga peringkat yang diperoleh. Hal ini menunjukkan bahwa jumlah bidang ilmu yang dimiliki oleh universitas memiliki keterkaitan dengan hasil peringkat universitas. Universitas yang bidang ilmunya komprehensif penuh memiliki peluang lebih besar untuk masuk ke peringkat yang lebih tinggi.

Gambar 7 Hubungan antara bidang ilmu dan peringkat universitas

Implikasi Kebijakan

Berdasarkan hasil penelitian yang sudah dilakukan diatas, maka faktor yang berpengaruh signifikan secara statiastik terhadap peringkat universitas antara lain adalah pemasangan iklan, jumlah mahasiswa sarjana tahun pertama, jumlah staf internasional, jumlah staf, jumlah lulusan PhD, rasio mahasiswa internasional, rata-rata biaya program pascasarjana, keberadaan fakultas kedokteran, dan jumlah bidang ilmu yang dimiliki universitas.

Bagi universitas yang menargetkan diri untuk masuk dalam 600 besar peringkat dunia bisa memperhatikan beberapa hal dibawah ini untuk menentukan rumusan kebijakan:

1. Peringkat merupakan akibat dari reputasi dan kinerja akademik yang baik, karena itu universitas seharusnya lebih memfokuskan diri dalam peningkatan kualitas daripada peningkatan peringkat. Walaupun pemasangan iklan di situs THE-QS ikut mempengaruhi naik turunnya peringkat, strategi untuk meningkatkan kelas sebaiknya tidak dilakukan dengan pemasangan iklan, tetapi harus dilakukan dengan membangun reputasi akademik dan peningkatan kinerja universitas yang lebih baik.

63% 25%

10% 2%

komprehensif penuh komprehensif  fokus spesialis

2.609 2.424 2.000 1.471 1.923

10.435 13.939

6.000 8.824 3.846 39.130 27.273 22.000 7.353 11.538 47.826 56.364 70.000 82.353 82.692

0 1 2 3 4

(17)

 

2. Strategi untuk meningkatkan peringkat sebaiknya dilakukan dengan meningkatan jumlah mahasiswa sarjana tahun pertama, jumlah staf, maupun jumlah staf internasional. Semakin besar jumlah civitas akademika universitas, maka aktivitas penelitian yang bisa dilakukan akan semakin banyak dan hasil-hasil penelitian yang telah dilakukan tersebut dapat dipublikasikan dalam jurnal-jurnal ilmiah atau situs-situs internasional sehingga jumlah sitasi universitas dapat meningkat.

3. Strategi lain yang bisa dilakukan adalah dengan meningkatkan jumlah lulusan PhD untuk meningkatkan kualitas tenaga akademik universitas.

4. Indikator internasional juga harus diperhatikan seperti misalnya rasio mahasiswa internasional dan kemampuan berbahasa asing, terutama bahasa Inggris agar bisa berkomunikasi secara verbal maupun tulisan dengan akademisi-akademisi dari negara lain.

5. Jumlah bidang ilmu yang dimiliki universitas juga menunjukkan pengaruh terhadap peringkat universitas, karena itu untuk langkah kedepannya akan lebih baik membangun universitas yang memiliki lima bidang ilmu, termasuk bidang ilmu kedokteran.

6. Menentukan kualitas universitas hanya berdasarkan peringkat dunianya saja bukanlah suatu keputusan yang bijak. Levin HM. dalam makalahnya yang berjudul “What is a World Class University?” menyatakan bahwa tidak mudah menentukan metode evaluasi yang paling tepat untuk mengukur kualitas suatu universitas. Karena itu, pemerintah sebaiknya tidak merumuskan kebijakan hanya berdasarkan urutan peringkat universitas saja, melainkan lebih kepada bagaimana kebijakan tersebut bisa memberikan manfaat kepada pembangunan masyarakat.

SIMPULAN DAN SARAN

Simpulan

Berdasarkan hasil korelasi peringkat Spearman, peringkat dunia universitas ternyata konsisten dengan peringkat Asianya. Akan tetapi, makin rendah peringkat universitas, makin rendah juga tingkat konsistensinya. Perubahan peringkat Asia dan dunia yang besar ditunjukkan oleh peringkat

diatas 60 besar, sedangkan peringkat 60 besar relatif tetap. Uji Khi-kuadrat menunjukkan bahwa pemasangan iklan di situs THE-QS berpengaruh nyata terhadap peningkatan peringkat universitas.

Dari hasil analisis regresi ordinal diperoleh bahwa peubah objektif yang mempengaruhi peringkat dunia universitas antara lain jumlah staf, jumlah staf internasional, jumlah mahasiswa sarjana tahun pertama, rata-rata biaya mahasiswa pascasarjana, jumlah lulusan PhD, rasio mahasiswa internasional, aktivitas penelitian, dan fakultas kedokteran. Model regresi ini memiliki tingkat ketepatan klasifikasi sebesar 60.07% dengan tingkat kesalahan sebesar 39.93%, namun kesalahan ini hanya terjadi pada satu tingkat sebesar 35.35% dan dua tingkat sebesar 4.58%. Tidak ada kesalahan tiga tingkat, dan R2 yang dihasilkan adalah sebesar 73%.

Jumlah bidang ilmu juga berpengaruh terhadap peringkat universitas. Universitas yang bidang ilmunya komprehensif penuh (memiliki lima bidang ilmu dan memiliki fakultas kedokteran) memiliki peluang untuk masuk kategori peringkat yang lebih tinggi.

Saran

Penelitian ini mengalami kendala pada ketersediaan data, sehingga untuk melengkapi data harus digunakan data rataan per negara atau rataan regionalnya. Untuk penelitian selanjutnya, akan lebih baik jika dapat dicari data aktual yang lebih akurat sehingga hasil penelitian ini akan lebih baik lagi.

DAFTAR PUSTAKA

Agresti A. 1990. Categorical Data Analysis. New Jersey: John Wiley and Sons, Inc. Anonim. 2010. The Methodology: Simple

Overview.

http://www.topuniversities.com. [April 2010].

_______. 2010. Times Higher Education-QS World University Rangkings 2009. http.timeshighereducation.co.uk. [April 2010].

_______. 2010. World University Rankings 2010.http://www.topuniversities.com/un iversity-rankings/world-university-rankings [September 2010].

(18)

 

Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro.

Hosmer DW, Lameshow S. 1989. Applied Logistic Regression. New York: John Wiley and Sons, Inc.

Levin HM, Jeong DW, Ou D. 2006. What is a World Class University? www.tc.columbia.edu/centers/coce/pdf_

(19)

 

(20)

 

Lampiran 1 Peubah bebas yang digunakan dalam penelitian

Peubah Skala Keterangan

Identitas Institusional

X1. Jumlah staf Numerik

X2. Jumlah mahasiswa sarjana tahun pertama

Numerik

X3. Jumlah mahasiswa pascasarjana Numerik

X4. Jumlah mahasiswa pascasarjana tahun pertama

Numerik

X5. Jumlah lulusan PhD Numerik

X6. Jumlah total lamaran Numerik

X7. Bahasa negara Biner 1: Bahasa Inggris

0: Bukan bahasa Inggris

X8. Keberadaan fakultas kedokteran Biner 1: Ada 0: Tidak ada

X9. Bidang ilmu Ordinal 0: fokus (tiga sampai lima bidang ilmu, tanpa fakultas kedokteran)

1: komperhesif (lima bidang ilmu, dengan fakultas kedokteran)

2: spesialis (satu atau dua bidang ilmu)

Indikator Ekonomi

X10. Rata-rata biaya program sarjana Numerik Satuan dalam dolar Amerika

X11. Rata-rata biaya program pascasarjana Numerik Satuan dalam dolar Amerika

Indikator internasionalisasi

X12. Jumlah staf internasional Numerik

X13. Rasio mahasiswa internasional Numerik

Indikator kualitas penelitian

X14. Aktifitas penelitian Ordinal 2: tinggi

1: sedang

0: rendah

X15. Jumlah paper Ordinal 2: tinggi

1: sedang

(21)

 

Lampiran 2 Analisis Statistika Deskriptif

0.00 1.92 3.57 0.99 0.00

40.00 50.00 60.71 78.22

68.75 60.00 48.08

39.29 20.79 31.25

0 1 2 3 4

Per

sen

ta

se

Kategori  Peringkat

Fokus Pengajaran

spesialis komprehensif fokus

68.00 51.92

35.71

19.80 12.50 32.00

48.08 64.29

80.20 87.50

0 1 2 3 4

Keberadaan Fakultas Kedokteran

Tidak Ada Ada

100.00 71.29

53.57 44.23 28.00 0.00

28.71

44.05 53.85

32.00

0.00 0.00 2.38 1.92

40.00

4 3 2 1 0

Per

sen

ta

se

Kategori Peringkat

Aktivitas Penelitian

tinggi sedang rendah

100.00 95.05

72.62 67.31 56.00 0.00 4.95

20.24 23.08 40.00

0.00 7.14 9.62 4.00

4 3 2 1 0

Per

sen

ta

se

Kategori Peringkat

Jumlah Paper

tinggi sedang rendah

100.00

39.60 50.00 40.38 24.00 0.00

60.40 50.00 59.62 76.00

4 3 2 1 0

Per

sen

ta

se

Kategori Peringkat

Bahasa Negara

(22)

 

GLOSARRY

Jumlah staf Jumlah staf pengajar akademik yang bertanggung jawab untuk merencanakan, memimpin dan melakukan pengajaran saja, penelitian saja, atau keduanya. Sertakan di dalamnya unsur pimpinan universitas, mulai dari rektor sampai kepala departemen, ketua yayasan, asosiasi profesor, tutor atau peneliti postdoctoral. Jumlah staf tidak termasuk asisten peneliti, mahasiswa PhD yang berkontribusi untuk mengajar, pegawai rumah sakit dan mahasiwa pertukaran atau staf fakultas yang menjadi pegawai universitas lain.

Jumlah mahasiswa sarjana tahun pertama

Mahasiwa sarjana atau setara yang sedang berada di tahun pertama studi mereka. Hal ini tidak termasuk mahasiswa diploma atau sederajat.

Jumlah mahasiswa pascasarjana

Mahasiswa yang mengejar gelar yang lebih tinggi (Master dan Doktor), termasuk pengajar dan mahasiswa pascasarjana yang sedang melakukan penelitian (misalnya mahasiswa PhD).

Jumlah mahasiswa

pascasarjana tahun pertama

Mahasiwa pascasarjana yang sedang berada di tahun pertama studi mereka.

Jumlah penghargaan PhD Jumlah PhD yang diberikan dalam satu tahun terakhir.

Jumlah total lamaran Jumlah aplikasi/lamaran yang diterima dalam satu tahun terakhir untuk program sarjana maupun pascasarjana.

Bahasa negara Bahasa yang digunakan dalam proses pengajaran.

Fokus pengajaran Jumlah bidang ilmu yang tersedia di universitas, terdiri dari bidang seni dan kemanusiaan, teknik/IT, ilmu jiwa, ilmu alam, serta ilmu sosial.

Rata-rata biaya program sarjana

Rata-rata biaya pendidikan per tahun ajaran (dua semester) bagi seorang mahasiswa program sarjana, istilah "program" disini mengacu pada rangkaian lengkap pelajaran yang berkontribusi terhadap pencapaian gelar.

Rata-rata biaya program pascasarjana

Rata-rata biaya pendidikan per tahun ajaran (dua semester) bagi seorang mahasiswa program pascasarjana, istilah "program" disini mengacu pada rangkaian lengkap pelajaran yang berkontribusi terhadap pencapaian gelar.

Jumlah staf internasional Jumlah staf pengajar akademik yang berkewarganegaraan asing. Istilah 'internasional' dalam hal ini ditentukan oleh kewarganegaraan. Dalam hal kewarganegaraan ganda, kriteria kewarganegaraan ditentukan melalui tempat kelahiran.

Rasio mahasiswa internasional

(23)

 

PENDAHULUAN

Latar Belakang

WCU (World Class University) atau Universitas Kelas Dunia serta internasionalisasi universitas telah menjadi istilah yang sangat populer beberapa waktu belakangan ini. Status kelas dunia berkaitan erat dengan pengakuan dari pihak lain terhadap reputasi akademik dan kinerja penyelenggaraan pendidikan universitas. Berbagai cara pemeringkatan universitas secara internasional sudah banyak dilakukan. Times Higher Education and Quacquarelly Symonds (THE-QS) yang dipimin oleh John O’Leary adalah salah satu sistem pemeringkatan universitas yang paling populer dan paling banyak dijadikan acuan bagi universitas-universitas di dunia.

THE-QS memeringkatkan universitas berdasarkan empat kriteria utama antara lain 1) Kualitas penelitian (Research Quality), 2) Kesiapan kerja lulusan (Graduate Emplyability), 3) Pandangan Internasional (International Outlook), dan 4) Kualitas pengajaran (Teaching Quality). Selain peringkat dunia, pada tahun 2009 THE-QS juga melakukan pemeringkatan universitas-uiversitas di Asia dengan kriteria utama yang secara umum sama dengan kriteria peringkat dunia.

Untuk melihat konsistensi peringkat Asia dan peringkat dunia yang dilakukan oleh THE-QS, akan dilihat seberapa besar korelasi antara kedua peringkat tersebut. Selain itu ingin dilihat juga bagaimana pengaruh pemasangan iklan di situs THE-QS terhadap perubahan peringkat universitas.

Subjektifitas dalam penilaian persepsional juga menyulitkan universitas untuk memfokuskan peubah apa saja yang harus dibenahi guna meningkatkan peringkatnya. Untuk itulah dilakukan analisis regresi logistik ordinal untuk mendapatkan peubah objektif apa saja yang berpengaruh nyata terhadap peringkat universitas.

Tujuan

Tujuan utama yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah:

1. melihat konsistensi pemeringkatan universitas-universitas di dunia dan Asia yang dilakukan oleh THE-QS.

2. melihat pengaruh pemasangan iklan terhadap perkembangan peringkat universitas.

3. mengkaji peubah-peubah objektif apa saja yang berpengaruh nyata terhadap

pemeringkatan yang dilakukan oleh THE-QS.

TINJAUAN PUSTAKA

The Times Higher Education And

Quacquarelly Symonds (THE-QS)

THE-QS pertama kali mengeluarkan hasil pemeringkatan universitas-universitas di dunia pada tahun 2004. Kriteria utama pemeringkatannya antara lain 1) Kualitas penelitian (Research Quality), 2) Kesiapan kerja lulusan (Graduate Emplyability), 3) Pandangan Internasional (International Outlook), dan 4) Kualitas pengajaran (Teaching Quality). Kualitas penelitian diukur berdasarkan dua indikator, yaitu penilaian oleh akademisi/Academic Peer Review (40%) dan kutipan per fakultas/Citation per Faculty (20%). Kesiapan kerja lulusan diukur melalui penilaian oleh penerima tenaga kerja/Recruiter Review Score dan diberi bobot sebesar 10%. Pandangan Internasional dinilai berdasarkan proporsi staf internasional/International Faculty Score (5%) dan proporsi mahasiswa internasional/International Student Score (5%). Penilaian terakhir yaitu kualitas pengajaran dinilai berdasarkan rasio mahasiswa terhadap dosen/Student Faculty Rasio dan diberi bobot 20% (Anonim 2009).

Penilaian oleh akademisi dilakukan terhadap lima bidang ilmu pengetahuan yaitu Seni dan Kemanusiaan, Teknik/IT, Ilmu jiwa dan pengobatan, Ilmu alam, serta Ilmu sosial. Penilaian ini dilakukan oleh akademisi yang ada di seluruh dunia. Responden terpilih akan diminta menuliskan 30 universitas yang dirasa baik di tiap bidang ilmu dan di tiap regional area yang mereka kenal baik.

Sama halnya dengan penilaian oleh akademisi, penilaian oleh penerima tenaga kerja juga dilakukan secara subjektif oleh penerima tenaga kerja di seluruh dunia. Responden akan diminta untuk memilih 20 universitas yang lulusannya ingin mereka pekerjakan di perusahaaan mereka.

Kutipan per fakultas dihitung oleh QS bekerjasama dengan SCOPUS untuk mendapatkan jumlah publikasi internasional setiap dosen di universitas.

(24)

 

PENDAHULUAN

Latar Belakang

WCU (World Class University) atau Universitas Kelas Dunia serta internasionalisasi universitas telah menjadi istilah yang sangat populer beberapa waktu belakangan ini. Status kelas dunia berkaitan erat dengan pengakuan dari pihak lain terhadap reputasi akademik dan kinerja penyelenggaraan pendidikan universitas. Berbagai cara pemeringkatan universitas secara internasional sudah banyak dilakukan. Times Higher Education and Quacquarelly Symonds (THE-QS) yang dipimin oleh John O’Leary adalah salah satu sistem pemeringkatan universitas yang paling populer dan paling banyak dijadikan acuan bagi universitas-universitas di dunia.

THE-QS memeringkatkan universitas berdasarkan empat kriteria utama antara lain 1) Kualitas penelitian (Research Quality), 2) Kesiapan kerja lulusan (Graduate Emplyability), 3) Pandangan Internasional (International Outlook), dan 4) Kualitas pengajaran (Teaching Quality). Selain peringkat dunia, pada tahun 2009 THE-QS juga melakukan pemeringkatan universitas-uiversitas di Asia dengan kriteria utama yang secara umum sama dengan kriteria peringkat dunia.

Untuk melihat konsistensi peringkat Asia dan peringkat dunia yang dilakukan oleh THE-QS, akan dilihat seberapa besar korelasi antara kedua peringkat tersebut. Selain itu ingin dilihat juga bagaimana pengaruh pemasangan iklan di situs THE-QS terhadap perubahan peringkat universitas.

Subjektifitas dalam penilaian persepsional juga menyulitkan universitas untuk memfokuskan peubah apa saja yang harus dibenahi guna meningkatkan peringkatnya. Untuk itulah dilakukan analisis regresi logistik ordinal untuk mendapatkan peubah objektif apa saja yang berpengaruh nyata terhadap peringkat universitas.

Tujuan

Tujuan utama yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah:

1. melihat konsistensi pemeringkatan universitas-universitas di dunia dan Asia yang dilakukan oleh THE-QS.

2. melihat pengaruh pemasangan iklan terhadap perkembangan peringkat universitas.

3. mengkaji peubah-peubah objektif apa saja yang berpengaruh nyata terhadap

pemeringkatan yang dilakukan oleh THE-QS.

TINJAUAN PUSTAKA

The Times Higher Education And

Quacquarelly Symonds (THE-QS)

THE-QS pertama kali mengeluarkan hasil pemeringkatan universitas-universitas di dunia pada tahun 2004. Kriteria utama pemeringkatannya antara lain 1) Kualitas penelitian (Research Quality), 2) Kesiapan kerja lulusan (Graduate Emplyability), 3) Pandangan Internasional (International Outlook), dan 4) Kualitas pengajaran (Teaching Quality). Kualitas penelitian diukur berdasarkan dua indikator, yaitu penilaian oleh akademisi/Academic Peer Review (40%) dan kutipan per fakultas/Citation per Faculty (20%). Kesiapan kerja lulusan diukur melalui penilaian oleh penerima tenaga kerja/Recruiter Review Score dan diberi bobot sebesar 10%. Pandangan Internasional dinilai berdasarkan proporsi staf internasional/International Faculty Score (5%) dan proporsi mahasiswa internasional/International Student Score (5%). Penilaian terakhir yaitu kualitas pengajaran dinilai berdasarkan rasio mahasiswa terhadap dosen/Student Faculty Rasio dan diberi bobot 20% (Anonim 2009).

Penilaian oleh akademisi dilakukan terhadap lima bidang ilmu pengetahuan yaitu Seni dan Kemanusiaan, Teknik/IT, Ilmu jiwa dan pengobatan, Ilmu alam, serta Ilmu sosial. Penilaian ini dilakukan oleh akademisi yang ada di seluruh dunia. Responden terpilih akan diminta menuliskan 30 universitas yang dirasa baik di tiap bidang ilmu dan di tiap regional area yang mereka kenal baik.

Sama halnya dengan penilaian oleh akademisi, penilaian oleh penerima tenaga kerja juga dilakukan secara subjektif oleh penerima tenaga kerja di seluruh dunia. Responden akan diminta untuk memilih 20 universitas yang lulusannya ingin mereka pekerjakan di perusahaaan mereka.

Kutipan per fakultas dihitung oleh QS bekerjasama dengan SCOPUS untuk mendapatkan jumlah publikasi internasional setiap dosen di universitas.

(25)

 

Dalam melakukan pemeringkatannya, THE-QS membagi wilayah di dunia ke dalam tiga regional utama yaitu Asia Pasifik, Amerika, serta Eropa, Asia Tengah, dan Afrika.

Pada tahun 2009, THE-QS pertama kali meluncurkan Asian University Rank (Peringkat Universitas Asia). Metode yang digunakan dalam pengukurannya secara umum sama dengan metode pemeringkatan universitas dunia, akan tetapi pada pemeringkatan universitas Asia, THE-QS menambahkan beberapa kriteria yang tidak ada dalam metode pemeringkatan dunia. Hal ini menyebabkan terdapatnya sedikit perbedaan pada bobot tiap indikator. Indikator-indikator tersebut antara lain penilaian oleh akademisi/Academic Peer Review (30%), paper per fakultas/Paper per Faculty (15%), serta kutipan per paper/citation per paper (15%). Kesiapan kerja lulusan diukur melalui penilaian oleh penerima tenaga kerja/Recruiter Review Score dan diberi bobot sebesar 10%. Pandangan Internasional dinilai berdasarkan proporsi staf internasional/International Faculty Score (2.5%) dan proporsi mahasiswa internasional/International Student Score (2.5%) serta tambahan dua indikator baru yaitu jumlah mahasiswa pertukaran dari dan keluar negeri dengan bobot masing-masing 2.5%. Penilaian terakhir yaitu kualitas pengajaran dinilai berdasarkan rasio mahasiswa terhadap dosen/Student Faculty Rasio dan diberi bobot 20% (Anonim 2009).

Korelasi Peringkat Spearman

Korelasi peringkat Spearman mengukur asosiasi antara dua peubah dimana kedua peubah tersebut paling tidak diukur dengan skala ordinal sehingga objek yang diteliti dapat diperingkatkan dalam dua seri urutan peringkat. Rumus yang digunakan untuk menghitung nilai korelasi peringkat Spearman adalah

r = 1 ∑

dimana d = Σ R(xi)-R(yi); xi adalah pengamatan ke-i dari populasi x; yi adalah pengamatan ke-i dari populasi y; R(xi) adalah peringkat pengamatan ke-i dari populasi x, R(yi) adalah peringkat pengamatan ke-i dari populasi y; d adalah jumlah selisih peringkat peubah ke-i, dan N adalah jumlah data (Agresti 1990).

Koefisien korelasi tidak akan lebih dari nilai satu dalam nilai mutlak. Korelasi bernilai satu jika terdapat hubungan linier yang positif,

minus satu jika terdapat hubungan linier yang negatif, dan antara minus satu sampai satu yang menunjukkan tingkat dependensi linier antara kedua peubah.

Uji Khi-kuadrat

Uji Khi-kuadrat dilakukan unuk mengetahui ada tidaknya hubungan antara dua set atribut (Ghozali 2006). Pengambilan keputusan dilakukan berdasarkan perbandingan kuadrat hitung dan Khi-kuadrat tabel. Nilai Khi-Khi-kuadrat hitung diperoleh dari

dimana adalah observasi ke-i dan adalah nilai harapan dari observasi ke-i. Bila > maka tolak hipotesis nol bahwa kedua set atribut itu bebas pada taraf nyata alpha.

Analisis Regresi Logistik Ordinal

Analisis regresi logistik merupakan analisis statistika yang dapat digunakan untuk menganalisis hubungan antara peubah bebas dengan peubah respon berskala kategorik maupun numerik. Model yang digunakan dalam regresi logistik ordinal adalah model logit. Pada model logit ini, sifat ordinal dari respon Y dituangkan dalam peluang kumulatif sehingga kumulatif logit model merupakan model yang diperolehkan dengan membandingkan peluang kumulatif, yaitu peluang kurang dari atau sama dengan kategori respon ke-j pada p peubah prediktor yang dinyatakan dalam vektor X, P(Y≤ j | X), dengan peluang lebih besar dari kategori respon ke-j, P(Y›j|X) (Hosmer dan Lemeshow 2000). Peluang kumulatif, P(Y≤j|X), didefinisikan sebagai berikut:

P(Y≤ j | X) = ∑

dimana j = 1,2,…,J adalah kategori respon (Agresti 1990).

L logit F x log FF

=

= αj - β’x

(26)

 

L(I(yi;πi)) = ∑ ∑ ∑ log 1 exp ∑

dengan i = 1, 2, …, l ; j = 1, 2, …, k, dan ∑ 1; serta n = jumlah pengamatan (Agresti 1990).

Signifikansi dari tiap peubah bebas terhadap peubah responnya dapat dilihat dari statistik uji G dan uji Wald. Dalam pengujian serentak, uji signifikansi model dapat menggunakan Likelihood-Ratio test.

H0 : β = 0 H1 : β≠ 0

Statistik uji G = -2 ln (L0 – L1) Dengan :

L0 = fungsi likelihood tanpa peubah penjelas L1 = fungsi likelihood dengan peubah penjelas Hipotesis nol akan ditolak jika G > (p,α) dimana p adalah jumlah prediktor dalam model.

Pengujian peubah βi secara parsial menggunakan uji Wald dengan cara membagi nilai dugaan peubah dengan simpangan bakunya. Hipotesis yang diuji adalah:

H0 : βi = 0

H1 : βi ≠ 0, i = 1, 2, …, p

Statisik uji yang digunakan adalah W = βi SE βi Jika H0 benar, maka statistik W akan lebih besar dari / atau nilai-p kurang dari α. (Hosmer dan Lemeshow 2000).

Interpretasi koefisien regresi ordinal dilakukan dengan melihat nilai odds rasionya. Odds rasio mengindikasikan seberapa mungkin kategori tertentu terjadi daripada kategori lainnya. Nilai odds rasio diperoleh dari pembagian dua buah odds. Odds sendiri adalah cara penyajian peluang suatu kejadian terjadi dibagi dengan peluang kejadian tersebut tidak terjadi. Sebagai contoh, peluang seseorang terkena panyakit adalah sebesar p, sedangkan peluang seseorang tidak terkena penyakit adalah q, maka odds seseorang terkena penyakit adalah sebesar p/q. Sebaliknya, odds seseorang tidak terkena penyakit adalah sebesar q/p. Odds rasio untuk keduanya adalah (p/q)/(q/p). Nilai odds rasio pada regresi logistik ordinal secara umum diperoleh dari persamaan berikut

| / |

| / |  

 

dan penduga untuk odds rasio adalah

exp

dengan i = 1, 2, …, p (p = banyaknya peubah penjelas), s = 1, 2, …, S-1 dan = penduga odds rasio (Agresti 1990).

Odds rasio yang bernilai > 1 pada peubah bebas berskala kategorik berarti odd rasio saat X1(1) lebih besar daripada odd saat X1(2). Untuk peubah berskala kontinu, odd rasio saat X mengalami kenaikan satu unit adalah sebesar exp kali odd rasio saat X belum mengalami kenaikan.

METODOLOGI

Metode Pengumpulan Data

Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yang diakses melalui situs THE-QS (http:www.topuniversities.com) Sebagian data telah tersedia di situs THE-QS dan sebagian lagi masih harus dilengkapi. Selain data peringkat Asia dan peringkat dunia universitas, terdapat beberapa jenis peubah bebas yang digunakan dalam penelitian ini antara lain identitas institusional, indikator ekonomi, indikator internasionalisasi, dan indikator kualitas penelitian. Peubah selengkapnya dapat dilihat pada Lampiran 1. Langkah-langkah yang dilakukan untuk melengkapi data penelitian antara lain sebagai berikut:

1. Mengumpulkan semua data peubah objektif tiap universitas dari situs THE-QS (sebagian data tidak lengkap).

2. Menyamakan satuan peubah untuk indikator ekonomi universitas (satuan disamakan dalam dolar Amerika).

3. Mengelompokkan tiap universitas berdasarkan negara asalnya.

4. Mengelompokkan tiap negara berdasarkan daerah regionalnya.

5. Menghitung rataan per negara dari tiap peubah objektif.

6. Menghitung rataan per regional dari tiap peubah objektif.

7. Untuk data mahasiswa tahun pertama, akan dilengkapi dengan menggunakan data total mahasiswa. Jumlah mahasiswa tahun pertama adalah jumlah total mahasiswa dibagi empat.

(27)

 

L(I(yi;πi)) = ∑ ∑ ∑ log 1 exp ∑

dengan i = 1, 2, …, l ; j = 1, 2, …, k, dan ∑ 1; serta n = jumlah pengamatan (Agresti 1990).

Signifikansi dari tiap peubah bebas terhadap peubah responnya dapat dilihat dari statistik uji G dan uji Wald. Dalam pengujian serentak, uji signifikansi model dapat menggunakan Likelihood-Ratio test.

H0 : β = 0 H1 : β≠ 0

Statistik uji G = -2 ln (L0 – L1) Dengan :

L0 = fungsi likelihood tanpa peubah penjelas L1 = fungsi likelihood dengan peubah penjelas Hipotesis nol akan ditolak jika G > (p,α) dimana p adalah jumlah prediktor dalam model.

Pengujian peubah βi secara parsial menggunakan uji Wald dengan cara membagi nilai dugaan peubah dengan simpangan bakunya. Hipotesis yang diuji adalah:

H0 : βi = 0

H1 : βi ≠ 0, i = 1, 2, …, p

Statisik uji yang digunakan adalah W = βi SE βi Jika H0 benar, maka statistik W akan lebih besar dari / atau nilai-p kurang dari α. (Hosmer dan Lemeshow 2000).

Interpretasi koefisien regresi ordinal dilakukan dengan melihat nilai odds rasionya. Odds rasio mengindikasikan seberapa mungkin kategori tertentu terjadi daripada kategori lainnya. Nilai odds rasio diperoleh dari pembagian dua buah odds. Odds sendiri adalah cara penyajian peluang suatu kejadian terjadi dibagi dengan peluang kejadian tersebut tidak terjadi. Sebagai contoh, peluang seseorang terkena panyakit adalah sebesar p, sedangkan peluang seseorang tidak terkena penyakit adalah q, maka odds seseorang terkena penyakit adalah sebesar p/q. Sebaliknya, odds seseorang tidak terkena penyakit adalah sebesar q/p. Odds rasio untuk keduanya adalah (p/q)/(q/p). Nilai odds rasio pada regresi logistik ordinal secara umum diperoleh dari persamaan berikut

| / |

| / |  

 

dan penduga untuk odds rasio adalah

exp

dengan i = 1, 2, …, p (p = banyaknya peubah penjelas), s = 1, 2, …, S-1 dan = penduga odds rasio (Agresti 1990).

Odds rasio yang bernilai > 1 pada peubah bebas berskala kategorik berarti odd rasio saat X1(1) lebih besar daripada odd saat X1(2). Untuk peubah berskala kontinu, odd rasio saat X mengalami kenaikan satu unit adalah sebesar exp kali odd rasio saat X belum mengalami kenaikan.

METODOLOGI

Metode Pengumpulan Data

Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yang diakses melalui situs THE-QS (http:www.topuniversities.com) Sebagian data telah tersedia di situs THE-QS dan sebagian lagi masih harus dilengkapi. Selain data peringkat Asia dan peringkat dunia universitas, terdapat beberapa jenis peubah bebas yang digunakan dalam penelitian ini antara lain identitas institusional, indikator ekonomi, indikator internasionalisasi, dan indikator kualitas penelitian. Peubah selengkapnya dapat dilihat pada Lampiran 1. Langkah-langkah yang dilakukan untuk melengkapi data penelitian antara lain sebagai berikut:

1. Mengumpulkan semua data peubah objektif tiap universitas dari situs THE-QS (sebagian data tidak lengkap).

2. Menyamakan satuan peubah untuk indikator ekonomi universitas (satuan disamakan dalam dolar Amerika).

3. Mengelompokkan tiap universitas berdasarkan negara asalnya.

4. Mengelompokkan tiap negara berdasarkan daerah regionalnya.

5. Menghitung rataan per negara dari tiap peubah objektif.

6. Menghitung rataan per regional dari tiap peubah objektif.

7. Untuk data mahasiswa tahun pertama, akan dilengkapi dengan menggunakan data total mahasiswa. Jumlah mahasiswa tahun pertama adalah jumlah total mahasiswa dibagi empat.

(28)

 

lengkap tidak dimasukkan dalam penelitian, tetapi tetap digunakan sebagai data pendukung untuk mendapatkan rataan per negara dan rataan regional universitas. Data terakhir yang dapat digunakan adalah sebanyak 278 universitas.

Metode Analisis

Langkah-langkah yang dilakukan dalam penelitian ini yaitu sebagai berikut:

1. Persiapan data.

2. Melakukan analisis statistika deskriptif dan korelasi peringkat Spearman untuk melihat konsistensi peringkat Asia dan dunia.

3. Melakukan analisis Khi-kuadrat untuk melihat pengaruh pemasangan iklan terhadap peringkat universitas.

4. Melakukan skoring terhadap data Y (peringkat dunia universitas) sehingga Y merupakan data kategorik sebagai berikut:

0 (Peringkat sangat rendah)= skor < 30 1 (Peringkat rendah) = 30 ≤ skor < 45 2 (Peringkat sedang) = 45 ≤ skor < 60 3 (Peringkat tinggi) = 60 ≤ skor < 75 4 (Peringkat sangat tinggi) = skor ≥ 75 Indikator pengelompokan ini dilakukan secara subjektif.

5. Melakukan analisis regresi logistik ordinal.

6. Melakukan pengujian peubah G dan uji Wald.

7. Interpretasi koefisien model regresi ordinal.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Konsistensi Peringkat Asia dan Dunia

Korelasi peringkat Spearman dilakukan terhadap 200 universitas terbaik Asia. Peubah yang diamati berupa peringkat Asia universitas kemudian dilihat peringkat dunianya. Beberapa universitas yang masuk dalam 200 besar Asia ternyata tidak masuk dalam 600 besar universitas terbaik dunia. Dalam penelitian ini, universitas yang tidak masuk dalam 600 besar dunia diberi peringkat 651. Plot antara peringkat dunia universitas dan peringkat Asianya dapat dilihat pada Gambar 1. Titik-titik yang berada di bagian paling atas menunjukkan universitas-universitas yang masuk dalam 200 besar Asia tetapi tidak masuk dalam 600 besar peringkat dunia. Universitas yang berada dalam kategori tersebut berada di peringkat antara 81 sampai 200. Hal ini berarti semua universitas yang

berada di peringkat 80 besar semuanya masuk dalam 600 besar peringkat dunia, dan beberapa universitas yang berada diatas 80 besar tidak masuk dalam 600 universitas terbaik dunia.

Gambar 1 Posisi universitas berdasarkan peringkat Asia dan dunianya

Hasil korelasi untuk kedua pemeringkatan ini adalah sebesar 0.919 dengan nilai p sebesar 0.00. Hal ini berarti bahwa pada taraf nyata alpha 5%, kedua hasil pemeringkatan ini konsisten. Gambar 2 menunjukkan korelasi kedua peringkat. Semakin rendah peringkat universitas, maka semakin rendah juga konsistensinya. Korelasi tertinggi terdapat di peirngkat 30 besar dengan nilai koefisien korelasi sebesar 0.892. Hal ini menunjukkan bahwa peringkat 30 sampai 60 besar cenderung konsisten dan perbedaan antara peringkat Asia dan peringkat dunianya tidak terlalu besar. Perubahan peringkat yang besar terjadi di atas peringkat 60.

Gambar 2 Korelasi peringkat Asia dan dunia

Pengaruh Pemasangan Iklan

Selain korelasi peringkat Spearman, dilakukan juga uji Khi-kuadrat untuk melihat apakah pemasangan iklan pada situs THE-QS berpengaruh terhadap perubahan peringkat universitas. Untuk melakukan uji ini, akan dilihat status pemasangan iklan universitas pada tahun 2009 (memasang iklan atau tidak memasang iklan), kemudian dilihat peringkatnya pada tahun 2009 dan perubahan

0 100 200 300 400 500 600 700

0 100 200 300

Per ingkat   Dunia   2010

Peringkat Asia 2010

0.892

0.566

0.376

‐0.026 0.582

1 ‐30, 31 ‐60 61 ‐90 91 ‐120 121 ‐160

korelasi

(29)

 

lengkap tidak dimasukkan dalam penelitian, tetapi tetap digunakan sebagai data pendukung untuk mendapatkan rataan per negara dan rataan regional universitas. Data terakhir yang dapat digunakan adalah sebanyak 278 universitas.

Metode Analisis

Langkah-langkah yang dilakukan dalam penelitian ini yaitu sebagai berikut:

1. Persiapan data.

2. Melakukan analisis statistika deskriptif dan korelasi peringkat Spearman untuk melihat konsistensi peringkat Asia dan dunia.

3. Melakukan analisis Khi-kuadrat untuk melihat pengaruh pemasangan iklan terhadap peringkat universitas.

4. Melakukan skoring terhadap data Y (peringkat dunia universitas) sehingga Y merupakan data kategorik sebagai berikut:

0 (Peringkat sangat rendah)= skor < 30 1 (Peringkat rendah) = 30 ≤ skor < 45 2 (Peringkat sedang) = 45 ≤ skor < 60 3 (Peringkat tinggi) = 60 ≤ skor < 75 4 (Peringkat sangat tinggi) = skor ≥ 75 Indikator pengelompokan ini dilakukan secara subjektif.

5. Melakukan analisis regresi logistik ordinal.

6. Melakukan pengujian peubah G dan uji Wald.

7. Interpretasi koefisien model regresi ordinal.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Konsistensi Peringkat Asia dan Dunia

Korelasi peringkat Spearman dilakukan terhadap 200 universitas terbaik Asia. Peubah yang diamati berupa peringkat Asia universitas kemudian dilihat peringkat dunianya. Beberapa universitas yang masuk dalam 200 besar Asia ternyata tidak masuk dalam 600 besar universitas terbaik dunia. Dalam penelitian ini, universitas yang tidak masuk dalam 600 besar dunia diberi peringkat 651. Plot antara peringkat dunia universitas dan peringkat Asianya dapat dilihat pada Gambar 1. Titik-titik yang berada di bagian paling atas menunjukkan universitas-universitas yang masuk dalam 200 besar Asia tetapi tidak masuk dalam 600 besar peringkat dunia. Universitas yang berada dalam kategori tersebut berada di peringkat antara 81 sampai 200. Hal ini berarti semua universitas yang

berada di peringkat 80 besar semuanya masuk dalam 600 besar peringkat dunia, dan beberapa universitas yang berada diatas 80 besar tidak masuk dalam 600 universitas terbaik dunia.

Gambar 1 Posisi universitas berdasarkan peringkat Asia dan dunianya

Hasil korelasi untuk kedua pemeringkatan ini adalah sebesar 0.919 dengan nilai p sebesar 0.00. Hal ini berarti bahwa pada taraf nyata alpha 5%, kedua hasil pemeringkatan ini konsisten. Gambar 2 menunjukkan korelasi kedua peringkat. Semakin rendah peringkat universitas, maka semakin rendah juga konsistensinya. Korelasi tertinggi terdapat di peirngkat 30 besar dengan nilai koefisien korelasi sebesar 0.892. Hal ini menunjukkan bahwa peringkat 30 sampai 60 besar cenderung konsisten dan perbedaan antara peringkat Asia dan peringkat dunianya tidak terlalu besar. Perubahan peringkat yang besar terjadi di atas peringkat 60.

Gambar 2 Korelasi peringkat Asia dan dunia

Pengaruh Pemasangan Iklan

Selain korelasi peringkat Spearman, dilakukan juga uji Khi-kuadrat untuk melihat apakah pemasangan iklan pada situs THE-QS berpengaruh terhadap perubahan peringkat universitas. Untuk melakukan uji ini, akan dilihat status pemasangan iklan universitas pada tahun 2009 (memasang iklan atau tidak memasang iklan), kemudian dilihat peringkatnya pada tahun 2009 dan perubahan

0 100 200 300 400 500 600 700

0 100 200 300

Per ingkat   Dunia   2010

Peringkat Asia 2010

0.892

0.566

0.376

‐0.026 0.582

1 ‐30, 31 ‐60 61 ‐90 91 ‐120 121 ‐160

korelasi

(30)

 

[image:30.595.120.294.192.358.2]

peringkatnya pada tahun 2010 (naik atau tidak naik). Pada tahun 2009 terdapat 19 universitas yang memasang iklan pada situs THE-QS. Gambar 3 memperlihatkan perubahan peringkat ke-19 universitas tersebut sejak tahun 2008 sampai 2010. Sebagian universitas masuk dalam peringkat 100 besar, dan sebagian lain diatas 100 besar.

Gambar 3 Perubahan peringkat universitas yang memasang iklan di situs THE-QS

Untuk melihat perubahan peringkatnya secara lebih jelas, ke-19 universitas tersebut akan dibagi berdasarkan peringkatnya pada tahun 2008. Gambar 4 dan Gambar 5 memperlihatkan perubahan peringkat ke-19 universitas yang memasang iklan di situs THE-QS.

[image:30.595.326.511.207.350.2]

Gambar 4 Perubahan peringkat universitas-universitas yang pada tahun 2008 masuk dalam 100 besar.

Gambar 4 menunjukkan universitas-universitas yang pada tahun 2008 masuk dalam 100 besar peringkat dunia. Gambar 5 adalah perubahan peringkat universitas-univeristas yang pada tahun 2008

peringkatnya diatas 100 besar. Berdasarkan Gambar 4 dapat dilihat bahwa perubahan peringkat universitasnya cenderung stabil, sedangkan pada Gambar 5 dapat dilihat bahwa pada beberapa universitas terjadi peningkatan peringkat yang cukup drastis. Beberapa universitas yang pada tahun 2008 tidak masuk dalam 600 besar dunia berhasil masuk dalam 600 besar pada tahun berikutnya.

Gambar 5 Perubahan peringkat universitas-universitas yang pada tahun 2008 berada diatas 100 besar

[image:30.595.115.302.515.633.2]

Untuk melihat pengaruh pemasangan iklan terhadap perubahan peringkatnya, dilakukan uji Khi-kuadrat. Tabulasi silang status pemasangan iklan dan perubahan peringkat universitas selengkapnya dapat dilihat pada Tabel 1. Khi-kuadrat hitung yang dihasilkan dari uji ini adalah sebesar 4.778 dan nilai-p sebesar 0.029. Hal ini menunjukkan bahwa pada taraf alpha 5%, pemasangan iklan di situs THE-QS berpengaruh terhadap perubahan peringkat universitas.

Tabel 1 Tabulasi silang pemasangan iklan dan peringkat universitas

Iklan Peringkat Total Turun Naik/Tetap

Tidak 210 413 623 Ya 11 8 19 Total 221 421 642

Peubah yang Berpengaruh Terhadap Peringkat

Regresi ordinal dilakukan terhadap 278 universitas yang masuk dalam 500 besar peringkat dunia. Mayoritas universitas masuk dalam kategori peringkat tinggi, yaitu sebesar 36.3%, sedangkan untuk kategori sedang, dan rendah masing-masing 30.2% dan 18.7%.

Univeritas yang masuk dalam kategori peringkat sangat tinggi hanya sebesar 5.8%

‐250 250 750

Per

ingkat

Tahun

universitas1 universitas2 universitas3 universitas4 universitas5 universitas6 universitas7 universitas8 universitas9 universitas10 universitas11 universitas12 universitas13 universitas14 universitas15 universitas16 universitas17 universitas18 universitas19

‐30 20 70 120

Per

ingkat

Tahun

universitas1 universitas2 universitas3 universitas4 universitas5 universitas6

universitas7 universitas8

‐200 300 800

Per

ingkat

Tahun

[image:30.595.323.512.571.623.2]
(31)

 

dan sangat rendah sebesar 9%. Berdasarkan hasil analisis deskriptif dapat dilihat bahwa sebagian besar universitas yang masuk dalam 600 besar ini adalah universitas yang bahasa utamanya adalah bahasa Inggris (52.52%), memiliki fakultas kedokteran (65.47%), memiliki aktivitas penelitian ting

Gambar

Gambar 2  Korelasi peringkat Asia dan dunia
Gambar 4  Perubahan peringkat universitas-universitas yang pada tahun 2008 masuk dalam 100 besar
Tabel 2  Nilai dugaan peubah regresi  Penduga Galat Baku
Gambar 6 universitas yang masuk dalam 600 besar dunia berdasarkan bidang ilmunya. Berdasarkan Gambar 6 tersebut bisa dilihat bahwa 63% dari keseluruhan peringkat ditempati oleh universitas penuh, diikuti universitas yang komprehensif (25%), universitas yan
+6

Referensi

Dokumen terkait

Puji Syukur penulis panjatkan kehadirat Allah Tri Tunggal Maha Kudus, Allah Bapa, Anak dan Roh Kudus karena atas berkat, hikmat dan anugerah-Nya, sehingga penulis dapat

Algoritma Frequent pattern growth adalah pola asosiasi yang dapat digunakan untuk menentukan himpunan data yang paling sering muncul (frequent.. itemset) dalam

2011 2012 2013 2014 2010 2011 2012 2013 2014 Jumlah Ketenagaan Penyuluhan Pertanian yang Ditingkatkan Kualitas dan Kuantitasnya(Orang) Persentase (%) Jumlah Kegiatan yang

Secara rinci, pada tahap perencanaan ini, prosedur tindakan yang dilakukan peneliti adalah (1) membagi guru dalam beberapa kelompok kecil, (2) peneliti memberikan

Cilacap 15030122010749 595 EKO WIDIHARTONO SMP KRISTEN GANDRUNGMANGU Pendidikan Jasmani dan Kesehatan PENJAS.02 MENGULANG KE-1 URAIAN 90 Kab.. Gunung Kidul 15040322010431 369

telah berhasil dipertahankan di hadapan Dewan Penguji dan diterima sebagai bagian persyaratan yang diperlukan untuk memperoleh gelar Sarjana Komputer (S.Kom.) pada

dalam rangkaian acara yang digelar hingga 12 Februari ini juga terdapat prosesi pengangkatan jabatan yang dilakukan langsung oleh Dirut Sumber Daya Manusia

Untuk mengetahui sejauh mana prospek komoditi tomat dalam mendukung sektor pertanian di Indonesia, berikut ini akan disajikan perkembangan luas panen, produksi,