• Tidak ada hasil yang ditemukan

Analisis faktor-faktor yang mempengaruhi permintaan pupuk urea dan SP-36 di Indonesia

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Analisis faktor-faktor yang mempengaruhi permintaan pupuk urea dan SP-36 di Indonesia"

Copied!
124
0
0

Teks penuh

Loading

Gambar

Tabel 1. Perkembangan Laju Produksi Pupuk di Indonesia Menurut
Gambar 1. Pembentukan Kurva Permintaan Pasar dari Kurva-kurva  Permintaan Individu (Nicholson, 2002)
Gambar 2. Konstruksi Kurva Permintaan Individu (Nicholson, 2002)
Tabel 2. Hubungan Elastisitas Harga dari Permintaan dengan Total
+7

Referensi

Dokumen terkait

lembaga pemasaran dan biaya pemasaran yang terbesar dikeluarkan oleh pengecer yaitu untuk pupuk Urea Rp 119,24,-/Kg, ZA Rp 290,45,-/Kg, SP-36 sebesar Rp 358,28,-/Kg dan NPK-Phonska

Pada penelitian ini penulis menggunakan dokumentasi yang dimiliki perusahaan berupa pencatatan permintaan konsumen terhadap pupuk urea subsidi sejak tahun 2013 –

Sementara penaksiran parameter luas lahan pertanian (X2), pemberian pupuk urea (X3), pemberian pupuk Sp-36 (X4), pemberian pupuk phonska (X5), dan luas lahan pertanian

Hasil dari penelitian ter- sebut menghasilkan kesimpulan faktor yang berpengaruh signifi- kan terhadap produksi padi sawah adalah pupuk SP 36 dan pupuk Urea, sedangkan variabel

Pengaruh interaksi pemberian pupuk Urea dan SP-36 pada pertanaman buncis sangat nyata pada viabilitas benih yang dihasilkan, yang ditunjukkan terutama oleh variabel

Tulisan ini mencoba mengungkapkan mengenai penggunaan pupuk, produksi dan pendapatan pada usahatani jagung serta faktor-faktor yang mempengaruhi permintaan pupuk

Pemanfaatan limbah cair tahu yang diperkaya urea dan sp 36 sebagai media kultivasi berpotensi untuk meningkatkan efektifitas pertumbuhan Spirulina sp.. Tingkat efektifitas

Selanjutnya, untuk variabel yang tidak berpengaruh secara signifikan adalah: Benih X2, Pupuk UREA X31, Pupuk SP 36 X32, Pupuk NPK X33, Pupuk Organik X34 dan Pestisida X4 yang dijelaskan