• Tidak ada hasil yang ditemukan

Sistem Informasi Pensiun Dan Kenaikan Pangkat Pegawai Pada Dinas Olahraga Dan Pemuda Pemerintah Provinsi Jawa Barat

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Sistem Informasi Pensiun Dan Kenaikan Pangkat Pegawai Pada Dinas Olahraga Dan Pemuda Pemerintah Provinsi Jawa Barat"

Copied!
177
0
0

Teks penuh

(1)

PEMERINTAH PROVINSI JAWA BARAT

SKRIPSI

Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat kelulusan pada Program Studi Strata I Jurusan Sistem Informasi

Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer

Oleh :

WIDYA TRILIANTI 1.05.07.529

JURUSAN SISTEM INFORMASI

FAKULTAS TEKNIK DAN ILMU KOMPUTER

UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA

(2)

i

pada Subag. Kepegawaian dan Umum memiliki tugas menangani semua data yang berkenaan tentang pegawai yang ada dilingkungan DISORDA. Namun dalam proses pencarian data ketika data pegawai tersebut dibutuhkan untuk proses kenaikan pangkat dan pensiun masih dirasa adanya banyak kesulitan. Khususnya untuk kenaikan pangkat Fungsional dan Struktural yang sudah ditentukan masa kerja yang harus dipenuhi karena harus melakukan proses seleksi data yang membutuhkan waktu yang lama.

Metode pengembangan Sistem Informasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode pengembangan sistem Prototipe, dengan mngunakan pendekatan dalam analisis dan perancangan secara terstruktur, pengembangan perangkat lunak yang digunakan dengan menggunakan Visual Basic 6.0 dan SQL Server 2000.

Dari hasil penelitian ini pada akhirnya peneliti akan merancang sistem informasi yang dapat membantu mempermudah pekerjaan bagian kepegawaian DISORDA JABAR dalam penyimpanan data – data pegawai, pencarian data pegawai yang akan mengalami kenaikan pangkat dan pensiun, membuat laporan tentang pegawai yang sudah mengalami kenaikan pangkat dan pensiun, pembuatan DUK (Daftar Urut Kepangkatan) ,serta membantu pegawai dalam pembuatan DPCP.

(3)
(4)

i

especially in Personnel and General Sub Division have their duty in handling all data regarding the employees that work in DISORDA (The Department of Sport and Youth) circles. Unfortunately, they still facing some difficulties in the process of the data search when it is needed for grade promotion and pension. The difficulties their facing especially in the data search for Functional and Structural grade promotion which the working period has been determined and must be fullfilled hence the data selection cost a lot of time.

System Information Development System that used in this research is prototype development system with used analized method and structured designing method, software development method that use in this research is Visual Basic 6.0, and SQL Server 2000.

In the end, the researcher will design information system that can

facilitate the work of employees division of DISORDA JABAR in data saving—

employees data, in data searching of employee who will be promoted or pension, in making a report regarding the employees that already experiencing promotion and pension, in the making of DUK (Daftar Urut Kepangkatan), and help the employees in making DPCP.

(5)

iii

Assalamu’alaikum Wr.Wb.

Puji dan Syukur tak henti penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan Rahmat dan Hidayah-Nya sehingga penulis dapat melaksanakan penelitian dan menyelesaikan penyusunan Skripsi yang berjudul

“SISTEM INFORMASI PENSIUN DAN KENAIKAN PANGKAT

PEGAWAI PADA DINAS OLAHRAGA DAN PEMUDA PEMERINTAH

PROVINSI JAWA BARAT”. Penyusunan Skripsi ini ditujukan sebagai salah

satu syarat kelulusan pada Program Studi Strata I Jurusan Sistem Informasi Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer.

Penulis menyadari dalam penyusunan Skripsi ini masih jauh dari sempurna, didalamnya tidak lepas dari kekurangan-kekurangan. Hal ini dikarenakan keterbatasan-keterbatasan penulis baik dalam kemampuan, pengetahuan dan pengalaman penulis.

Adapun dalam penyusunan Skripsi ini tidak semata-mata hasil kerja penulis sendiri, melainkan juga barkat bimbingan dan dorongan dari pihak-pihak yang telah membantu, baik secara materi maupun secara spiritual. Maka dari itu penulis ingin mengucapkan terima kasih yang tak terhingga serta penghargaan yang setinggi-tingginya kepada yang terhormat :

(6)

iv

dan selaku Dosen Wali yang selalu memberikan motivasi .

4. Bapak Yasmi Afrizal,S.Kom , M.Kom. selaku Dosen Pembimbing yang banyak membantu dengan membimbing dan memberikan saran kepada penulis selama penyusunan skripsi ini.

5. Para Dosen Sistem Informasi UNIKOM Bandung yang telah menjadi jalan ilmu bagi penulis selama ini.

6. Mamah yang tak henti mengirimkan doa, dan yang selalu berjuang memberikan yang terbaik untuk kemajuan anaknya.

7. Kedua Kakakku Lysti dan Sindy .

8. Ibu Nia dan Bapak Herdi yang telah memberikan banyak informasi mengenai pensiun dan kenaikan pangkat .

9. Seluruh Pegawai DISORDA yang telah memberikan banyak informasi tentang kepegawaian dan DISORDA.

10. Mya, Yani, Rinda, Ell yang selalu ada di saat susah dan senang, serta selalu memberi semangat dan doa yang tak henti – henti.

11. Santi, Mery, Nina yang selalu berbagi keceriaan.

12. Ekha, Chika dan Ika yang selalu memberi semangat, dan nasihat yang sangat berarti walaupun pertemanan belum berlangsung lama.

13. Hery yang memberikan semangat yang sangat berarti.

(7)

v

Akhir kata penulis panjatkan do’a kepada Allah SWT, semoga amal

berupa bantuan, dorongan dan do’a yang telah diberikan kepada penulis akan

mendapatkan balasan yang berlipat ganda.

Wassalamu'alaikum Wr.Wb.

Bandung, Juni 2011

(8)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1Latar Belakang Penelitian

Pada era globalisasi seperti sekarang ini, komputer dan informasi adalah dua hal penting yang saling berkesinambungan. Informasi – informasi yang ada di era globalisasi ini merupakan hasil dari pengunaan alat – alat yang sebagian besar sudah terkomputerisasi.

Komputer merupakan hal yang sangat penting dikuasai oleh semua orang di dunia saat ini untuk menghasilkan sebuah informasi. Saat ini penggunaan komputer sudah merambah dalam berbagai aspek kehidupan. Hampir semua pekerjaan manusia saat ini dibantu dengan penggunaan komputer yang bertujuan untuk membuat pekerjaan manusia lebih mudah dan efisien, serta mengurangi resiko kerusakan data.

(9)

cara – cara konvensional seperti menggunakan mesin ketik, dan penyimpanan data dengan cara pengarsipan.

Pada Dinas Olah Raga dan Pemuda Provinsi Jawa Barat misalnya, khususnya pada Subag. Kepegawaian dan Umum yang bertugas menangani semua data yang berkenaan tentang pegawai, penggunaan komputer masih dirasa kurang maksimal, karena masih banyaknya proses pendataan seperti data pegawai yang hanya diketik dengan menggunakan MS Word lalu diprint dan dimasukkan ke dalam arsip. Arsip yang ada memang sudah cukup teratur, setiap map di beri NIP, nama , dan foto pegawai. Data – data yang berkenaan dengan pegawai yang bersangkutan disimpan dalam map tersebut, seperti formulir isian pegawai, SK CPNS, SK PNS, Ijazah, SKKP, dll. Namun penyimpanan data dengan format tersebut menyebabkan sulitnya pencarian data ketika data pegawai tersebut dibutuhkan untuk proses kenaikan pangkat dan pensiun. Khususnya untuk kenaikan pangkat Fungsional dan Struktural yang sudah ditentukan masa kerja yang harus dipenuhi.

(10)

pencarian data pegawai yang akan mengalami kenaikan pangkat dan pensiun, serta membantu memudahkan pegawai dalam memenuhi salah satu syarat pensiun yaitu pembuatan DPCP karena data yang sudah ada pada kepegawaian sebenarnya bisa dirangkum dan dituangkan dalam DPCP yang selama ini pegawai sendiri yang membuatnya .

Oleh karena itu penulis membuat skripsi ini dengan judul “SISTEM INFORMASI PENSIUN DAN KENAIKAN PANGKAT PEGAWAI PADA DINAS OLAHRAGA DAN PEMUDA PEMERINTAH PROVINSI JAWA BARAT ”.

Diharapkan dengan penelitian ini pada akhirnya dapat membantu mempermudah pekerjaan bagian kepegawaian DISORDA JABAR dalam penyimpanan data – data pegawai, pencarian data pegawai yang akan mengalami kenaikan pangkat dan pensiun, membuat laporan tentang pegawai yang sudah mengalami kenaikan pangkat dan pensiun, pembuatan DUK (Daftar Urut Kepangkatan) ,serta membantu pegawai dalam pembuatan DPCP.

1.2Identifikasi dan Rumusan Masalah

(11)

1.2.1 Identifikasi Masalah

Permasalahan yang dihadapi harus menjadi perhatian dan prioritas untuk segera ditanggulangi sesuai dengan kemampuan yang dimiliki oleh pegawai Dinas Pemuda dan Olahraga Provinsi Jawa Barat. Berdasarkan latar belakang diatas tersebut maka diidentifikasikan hal – hal sebagai berikut :

1. Penyimpanan data pegawai masih menggunakan arsip sehingga terkadang dapat menyebabkan kerusakan dan kehilangan data.

2. Dengan penyimpanan data yang masih menggunakan arsip tersebut menyebabkan sulitnya pencarian data, mengenai pegawai mana saja yang sudah memenuhi usia pensiun dan kenaikan pangkat baik dengan jenis jabatan fungsional maupun struktural.

3. Penyimpanan data yang masih belum terkomputerisasi menyebabkan kesulitan dalam pembuatan laporan, karena harus membuka data – data dari arsip sehingga membutuhkan waktu yang lebih lama.

1.2.2 Rumusan masalah

Berdasarkan latar belakang dan identifikasi masalah, maka penulis dapat merumuskan masalah-masalah yang teridentifikasi, diantaranya :

(12)

2. Bagaimana Membangun Sistem Informasi Perangkat Lunak Pensiun dan Kenaikan Pangkat di subag. Kepegawaian dan Umum Dinas Olahraga dan Pemuda Pemerintah Provinsi Jawa Barat.

1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian

Maksud dan tujuan penelitian adalah untuk menjelaskan tujuan akhir yang akan dicapai oleh peneliti setelah penelitian selesai dilakukan.

1.3.1 Maksud Penelitian

Maksud dari penelitian ini adalah untuk merancang dan membangun sistem informasi pensiun dan kenaikan pangkat untuk membantu subag. Kepegawaian dan Umum guna memudahkan proses pencarian pegawai mana saja yang akan mengalami kenaikan pangkat dan pensiun serta memudahkan proses pensiun dengan membantu pegawai dalam pembuatan DPCP (Data Perseorangan Calon Penerima Pensiun). Serta membantu dalam pembuatan laporan yang berkenaan dengan kenaikan pangkat dan pensiun.

1.3.2 Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk :

(13)

2. Menghasilkan Perangkat Lunak Pensiun dan Kenaikan Pangkat di subag. Kepegawaian dan Umum Dinas Olahraga dan Pemuda Pemerintah Provinsi Jawa Barat.

1.4 Kegunaan Penelitian 1.4.2 Kegunaan Praktis

Adapun kegunaan praktis dari penelitian yang dilakukan oleh penulis yaitu diharapkan dapat membantu sistem pengolahan data pegawai yang akan mengalami kenaikan pangkat dan pensiun sehingga pencarian data calon kenaikan pangkat dengan jenis jabatan fungsional maupun struktural dan pegawai yang sudah memenuhi usia pensiun dapat dilakukan dengan mudah dan otomatis.

1.4.3 Kegunaan Akademis

1. Penelitian ini dapat digunakan sebagai dasar studi perbandingan dan referensi bagi peneliti lain yang sejenis.

2. Penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan dan pengetahuan penulis serta menambah ilmu yang telah didapatkan di bangku kuliah 1.5 Batasan Masalah

Agar penelitian dapat dilakukan secara terarah dan sesuai dengan kebutuhan informasi yang diharapkan, maka perlu diterapkan batasan – batasan masalah yang akan di teliti dalam penelitian ini, antara lain :

(14)

2. Penelitian dilakukan hanya pada subag. Kepegawaian dan Umum, namun tidak membahas data kepegawaian secara menyeluruh.

3. Sistem kepegawaian sendiri hanya mengangkat mengenai pengolahan data yang berkenaan dengan proses kenaikan pangkat fungsional, kenaikan pangkat struktural dan pensiun, tidak mengangkat mengenai pensiun dini. 1.6 Lokasi dan Waktu Penelitian

Penelitian dilakukan di Dinas Pemuda dan Olah Raga Provinsi Jawa Barat, yang berlokasi di jalan Dr.Radjiman no.6a Bandung Jawa Barat. Waktu pelaksanaan penelitian tergambar dalam tabel jadwal kegiatan dibawah ini:

Tabel 1.1 Jadwal Kegiatan Penelitian

(15)
(16)

BAB II

LANDASAN TEORI

2.1Landasan Teori

Untuk melakukan penelitian ini, diperlukan pemahaman-pemahaman terhadap sejumlah teori yang mendukung terhadap aktifitas-aktifitas tersebut, penulis mengkaji sejumlah teori. Teori-teori tersebut merupakan kontribusi dari perkuliahan dan hasil studi literatur.

2.1.1 Konsep Dasar Sistem

Menurut Abdul Kadir (2003:54) pada dasarnya, sistem adalah sekumpulan elemen yang saling terkait atau terpadu yang dimaksudkan untuk mencapai suatu tujuan. Sebagai gambaran, jika dalam sebuah sistem terdapat elemen yang tidak memberikan manfaat dalam mencapai tujuan yang sama, maka elemen tersebut dapat dipastikan bukanlah bagian dari sistem. Sebagai contoh, raket dan pemukul bola kasti (masing – masing sebagai elemen) tidak bisa membentuk sebuah sistem, karena tidak ada sistem permainan olahraga yang memadukan kedua peralatan tersebut.

2.1.1.1 Karakteristik Sistem

(17)

a. Komponen-komponen

Suatu sistem terdiri dari sejumlah komponen yang saling berinteraksi, yang artinya saling bekerjasama membentuk suatu kesatuan. Komponen - komponen atau elemen – elemen sistem dapat berupa suatu subsistem atau bagian-bagian dari sistem. Setiap subsistem mempunyai sifat-sifat dari sistem untuk menjalankan suatu fungsi tertentu dan mempengaruhi proses secara keseluruhan.

b. Batas Sistem

Batas sistem merupakan daerah yang membatasi antara suatu sistem dengan sistem yang lainnya atau dengan lingkungan luarnya. Batas sistem ini memungkinkan suatu sistem dipandang sebagai suatu kesatuan dan menunjukkan ruang lingkup dari sistem tersebut.

c. Lingkungan Luar sistem

(18)

d. Penghubung Sistem

Penghubung merupakan media penghubung antara satu subsistem dengan subsistem lain.

e. Masukan Sistem

Masukan sistem adalah energi yang dimasukkan ke dalam sistem. Masukan dapat berupa masukan perawatan dan masukan sinyal maintenance input adalah energi yang dimasukan agar sistem tersebut dapat berjalan. Sinyal input adalah energi yang diproses untuk mendapatkan keluaran dari sistem.

f. Keluaran Sistem

Keluaran sistem adalah energi yang diolah dan diklasifikasikan menjadi keluaran yang berguna. Keluaran dapat merupakan masukan untuk subsistem yang lain.

g. Pengolahan Sistem

Suatu sistem dapat mempunyai suatu bagian pengolah atau sistem itu sendiri sebagai pengolahnya. Pengolah yang akan merubah masukan menjadi keluaran.

h. Sasaran Sistem

(19)

2.1.1.2 Klasifikasi Sistem

Menurut Abdul Kadir (2003 : 64) sistem dapat diklasifikasikan menjadi :

a. Sistem Abstrak dan Sistem Fisik

Sistem abstrak (abstract system) adalah sistem yang berisi gagasan atau kosep. Misalnya, sistem teologi yang berisi gagasan tentang hubungan manusia dan Tuhan.

Sistem fisik ( physical system) adalah sistem yang secara fisik dapat dilihat. Misalnya : sistem komputer, sistem sekolah, sistem akuntansi, dan sistem transportasi.

b. Sistem Deterministik dan Probabilistik

Sistem deterministik (deterministic system) adalah suatu sistem yang operasinya dapat diprediksi secara tepat. Misalnya, sistem komputer. Sistem probabilistik (probabilistic system) adalah sistem yang tak dapat diramal dengan pasti karena mengandung sistem probabilitas. Misalnya, sistem arisan dan sistem sediaan. Kebutuhan rata – rata dan waktu untuk memulihikan jumlah sediaan dapat ditemukan, tetapi nilai yang tepat untuk sesaat tidak dapat ditetukan dengan pasti.

c. Sistem Tertutup dan Terbuka

(20)

Tak ada intraksi dengan lingkungan

Misalnya, reaksi kimia dalam tabung yang terisolasi. Dalam fisika sistem tertutup biasa disebut sistem yang mandiri (self-contained). Selain sistem yang tertutup, terdapat pula sistem yang relatif tertutup (Davis,1999). Ciri – ciri sebuah sistemyang relatif tertutup, antara lain sistem yang haya mempunyai masukkan dan keluaran yang tertentu, terkendali, dan gejolak di luar sistem (lingkungan) tidak mempengaruhinya.

Gambar 2.1 Sistem Tertutup

(Sumber:Abdul kadir, “pengenalan sistem informasi”2003)

Sistem terbuka (open system) adalah sistem yang berhubungan dengan lingkungan dan dipengaruhi oleh lingkungan. Ciri-cirinya, sistem menerima masukkan yang diketahui, yang bersifat acak, maupun gangguan. Selain itu, umumnya sistem melakukan adaptasi terhadap lingkungan. Pada umumnya, sistem perusahaan dagang merupakan contoh sistem yang terbuka.

(21)

d. Sistem Alamiah dan Sistem Buatan Manusia

Sistem alamiah (natural system) adalah sistem yang terjadi karena alam (tidak dibuat oleh manusia). Misalnya, sistem tata surya. Sistem buatan manusia (human made system) adalah sistem yang dibuat oleh manusia. Misalnya, sistem komputer dan sistem mobil.

e. Sistem Sederhana dan Sistem Kompleks

Berdasarkan tingkat kerumitannya, sistem dibedakan menjadi sistem yang sederhana dan sistemyang kompleks.

2.1.2 Konsep Dasar Informasi

Pada konsep dasar informasi akan menjelaskan mengenai definisi informasi, kualitas informasi dan nilai informasi.

2.1.2.1Definisi Informasi

(22)

yang berarti bagi penerimanya dan bermanfaat dalam pengambilan keputusan saat ini atau saat mendatang.

Menurut Gordon. B. (1985) yang dikutip dari Al-Bahra (2005:8), mendefinisikan informasi sebagai data yang telah diolah menjadi bentuk yang lebih berarti dan berguna bagi penerimanya untuk mengambil keputusan masa kini maupun masa yang akan datang. Informasi mempunyai ciri yaitu benar atau salah, baru, tambahan dan kolektif.

2.1.2.2 Kualitas Informasi

Kualitas informasi ditentukan oleh beberapa faktor, yaitu :

1. Relevan (Relevancy)

Informasi yang berkualitas akan mampu menunjukan benang merah relevansi kejadian masa lalu, hari ini, dan masa depan sebagai sebuah bentuk aktivitas yang kongkrit dan mampu dilaksanakan, dan dibuktikan oleh siapa saja.

2. Akurat (Accurancy)

Suatu informasi dikatakan berkualitan jika seluruh informasi tersebut telah tersampaikan (Completemess), seluruh pesan telah benar/sesuai (Correctness), serta pesan yang disampaikan sudah lenkap atau haya sistem yang diinginkan oleh user (Security).

3. Tepat Waktu (Timeliness)

(23)

4. Ekonomis (Econmy)

Informasi yang dihasilkan mempuyai dayajual yang tinggi, serta biaya operasional untuk menghasilkan informasi tersabut minimal informasi tersebut juga mampu memberikan dampak yang luas terhadap laju pertumbuhan ekonomi dan teknologi.

5. Efisien (Efficiency)

Informasi yang berkualitas memiliki sintaks ataupun kalimat yang sederhana (tidak berbelit-belit, tidak juga puitis, bahkan romantic), namun mampu memberikan makna dan hasil yang mendalam, atau bahkan menggetarkan setiap orang atau benda apapun yang menerimanya.

6. Dapat dipercaya (Rebility)

Informasi tersebut berasal dari sumber yang dapat dipercaya. Sumber tersebut juga tealh teruji tingkat kejujurannya. Misalkan output suatu program komputer, bisa dikategorikan sebagai reliability, karena program komputer akan memberikan output sesuai dengan input yang diberikan, dan outputnya tidak pernah dipengaruhi oleh iming-iming jabatan, ataupun setumpuk nilai rupiah.

2.1.2.3 Nilai Informasi

(24)

2.1.3 Konsep Dasar Sistem Informasi

Ada beberapa definisi informasi menurut para pakar yang dikutip oleh Abdul Kadir(2003 : 11), seperti yang tercantum pada tabel berikut ini :

Tabel 2.1 Definisi Sistem Informasi

Sumber Definisi

Alter (1992) Sistem informasi adalah kombinasi antara prosedur kerja, informasi, orang, dan teknologi informasi yang diorganisasikan untuk mencapai tujuan dalam sebuah organisasi.

Bodnar dan Hopwood (1993) Sistem informasi adalah kumpulan perangkat keras dan perangkat lunak yang dirancang untuk mentransformasikan data ke dalam bentuk informasi yang berguna.

Gelina, Oram, dan Wiggins (1990) Sstem informasi adalah suatu sistem buatan manusia yang secara umum terdiri atas sekumpulan komponen berbasis komputer dan manual yang dibuat untuk menghimpun, menyimpan, dan mengelola data serta menyediakan informasi keluaran kepada para pemakai.

Hall (2001) Sistem informasi adalah sebuah rangkaian prosedur formal dimana data dikelompokan, diproses menjadi informasi, dan didistribuaikan kepada pemakai.

Turban, McLean, dan Wetherbe(1999) Sebuah sistem informasi mengumpulkan, memproses, menyimpan, menganalisis, dan menyebarkan informasi untuk tujuan yang spesifik.

(25)

Dari pendapat para pakar diatas, dapat disimpulkan bahwa sistem informasi merupakan suatu sistem buatan manusia yang melibatkan perangkat keras (hardware), perangkat lunak (software), dan pengguna untuk mengumpulkan, memproses, menyimpan, menganalisis, dan menyebarkan informasi guna mencapai sasaran – sasaran dan menghasilkan informasi yang berguna.

2.1.3.1 Komponen Sistem Informasi

Menurut Hall (2001 :10) pengertian Sistem Informasi yaitu :

Sistem informasi adalah sebuah rangkaian prosedur formal dimana data kelompokan, diproses menjadi informasi, dan didistribusikan kepada pemakai.

Sistem Informasi terdiri dari beberapa komponen yaitu :

1. blok masukkan (input block) 2. blok model (model block) 3. blok keluaran (output block) 4. blok teknologi (technology block) 5. blok basis data (database block) 6. blok kendali (control block)

a. perangkat lunak (software) b. perangkat keras (hardware) c. data

(26)

2.1.3.2 Kedudukan Sistem Informasi Sebagai Sistem

Menurut Abdul Kadir (2003: 67) Berdasarkan berbagai klasifikasi yang ada, sistem informasi tergolong sebagai :

1. sistem buatan manusia, 2. terbuka,

3. bersifat fisik, dan

4. dapat tergolong sebagai sistem probabilistik atau deterministik (tergantung pada titik pandang untuk menijaunya ).

Sistem ini adalah sistem buatan manusia karena manusialah yang merancang dan mengoperasikannya. Tergolong sebagai sistem terbuka karena menerima masukkan dan keluaran bagi lingkungan, serta beradaptasi dengan perubahan atau permintaan lingkungan. Ternasuk sebagai sistem fisik, karena secara fisik dapat dilihat. Sistem informasi dapat tergolong sebagai sistem kompleks atau sederhana tergantung pada implementasinya. Sistem informasi digolongkan sebagai sistem probabilistik karena kondisi masa depan sistem tidak diramalkan secara pasti.namun, bagian tertentu seperti sistem pemrosesan transaksi dapat dianggap sebagai sistem yang deterministik.

2.1.4 Pengertian Data

(27)

secara baik sehingga dapat dipakai/diakses secara efisien sehingga efektif mendukung operasi dan pengendalian organisasi. Data merupakan sumber daya penting pada manajemen modern. Untuk itu, organisasi perlu melakukan penataan dan manajemen data yang baik agar data yang dimiliki organisasi dapat berdaya guna secara maksimal.

2.1.5 Pengertian Basis Data

Menurut Bambang Hariyanto,Ir., MT. (2004 : 4) basis data adalah kumpulan data yang secara logik berkaitan dalam mempresentasikan fenomena/fakta secara terstruktur dalam domain tertentu. Basis data adalah kumpulan data yang saling berhubungan dan merefleksikan fakta – fakta yang terdapat di organisasi. Basisdata mendeskripsikan state organisasi/perusahaan /sistem.

2.1.5.1 Operasi Basis Data

Operasi – operasi dasar yang biasa dilakukan pemakai trhadap basis data (diasumsikan pada basis data relasional) hanya empat :

5. Menambah informasi, pada basis data relasional dilakukan dengan menambah baris di tabel (dapat dipandang sebagai operasi C- Create) 6. Mengekstrak informasi, pada basis data relasional dilakukan dengan

(28)

7. Memodifikasi data yang tersimpan, pada basis data relasional dilakukan dengan memodifikasi satu atau beberapa baris di tabel (dapat dipandang sebagai operasi U- Update)

8. Menghapus data tertentu, pada basisdata relasional dilakukan degan meghapus baris tertentu di tabel (dapat dipandang sebagai operasi D-

Delete)

Bambang Hariyanto,Ir., MT. (2004 : 5)

2.1.6 Definisi Kepegawaian

Menurut Wursanto (2001 : 3) dalam bukunya Manajemen Kepegawaian I, yang dimaksud dengan kepegawaian adalah: “Seluruh kegiatan yang

berhubungan dengan kepentingan pegawai. Sesuai dengan pengertian tersebut, bagian kepegawaian adalah segala hal mengenai kedudukan, kewajiban, hak, dan pembinaan pegawai. Sistem informasi pengolahan data kepegawaian ini berfungsi untuk menunjang pelaksanaan fungsi dari suatu unit dalam instansi tersebut untuk menjalankan kegiatan yang berhubungan dengan kepentingan pegawai dengan maksud mencapai suatu tujuan.

2.1.7 Definisi Kenaikan Pangkat

(29)

maka kenaikan pangkat harus diberikan tepat pada waktunya dan tepat kepada orangnya. Susunan Pangkat dan Golongan Ruang Pegawai Negeri Sipil Susunan pangkat serta golongan ruang Pegawai Negeri Sipil sebagai berikut:

No,Pangkat,Golongan Ruang :

1.Juru Muda, Ia

2.Juru Muda Tingkat 1, Ib 3.Juru, Ic

4.Juru Tingkat 1, Id 5.Pengatur Muda, IIa

6.Pengatur Muda Tingkat 1, IIb 7.Pengatur, IIc

8.Pengatur Tingkat 1, IId 9.Penata Muda, IIIa

10.Penata Muda Tingkat 1, IIIb 11.Penata, IIIc

12.Penata Tingkat 1, IIId 13.Pembina, IVa

(30)

16.Pembina Utama Madya, IVd 17.Pembina Utama, IVe

2.1.7.1 Kenaikan Pangkat Fungsional

Jabatan fungsional adalah kedudukan yang menunjukkan tugas, tanggung jawab, wewenang dan hak seorang Pegawai Negeri Sipil dalam suatu satuan organisasi yang dalam pelaksanaan tugasnya didasarkan pada keahlian/dan atau keterampilan tertentu serta bersifat mandiri.

Jabatan fungsional pada hakekatnya adalah jabatan teknis yang tidak tercantum dalam struktur organisasi, namun sangat diperlukan dalam tugas-tugas pokok dalam organisasi Pemerintah. Jabatan fungsional Pegawai Negeri Sipil terdiri atas jabatan fungsional keahlian dan jabatan fungsional keterampilan.

Kenaikan Pangkat

Pejabat fungsional dapat dipertimbangkan untuk dinaikan kedalam pangkat yang setingkat lebih tinggi apabila memenuhi syarat:

1.Sekurang-kurangnya telah 2 tahun dalam pangkat terakhir,

2.Memenuhi angka kredit yang ditentukan untuk kenaikan jabatan yang setingkat lebih tinggi,

3.Setiap unsur penilaian pelaksanaan pekerjaan dalam DP-3 sekurang-kurangnya bernilai baik dalam 2 tahun terakhir.

(31)

2.1.7.2 Kenaikan Pangkat Struktural

Pengangkatan Pegawai Negeri Sipil (PNS) dalam jabatan struktural antara lain dimaksudkan untuk membina karier PNS dalam jabatan struktural dan kepangkatan sesuai dengan persyaratan yang ditetapkan dalam peraturan perundangan yang berlaku.

Pengangkatan Pegawai Negeri Sipil (PNS) dalam suatu jabatan dilaksanakan berdasarkan prinsip profesionalisme sesuai dengan kompetensi, prestasi kerja, dan jenjang pangkat yang ditetapkan untuk jabatan itu serta syarat obyektif lainnya tanpa membedakan jenis kelamin, suku, agama, ras atau golongan.

Jabatan struktural hanya dapat diduduki oleh mereka yang berstatus sebagai PNS. Calon Pegawai Negeri Sipil tidak dapat diangkat dalam jabatan struktural. Anggota Tentara Nasional Indonesia dan Anggota Kepolisian Negara hanya dapat diangkat dalam jabatan struktural apabila telah beralih status menjadi PNS, kecuali ditentukan lain dalam peraturan perundangan.

Kenaikan pangkat bagi Pegawai Negeri Sipil yang menduduki jabatan struktural Pegawai Negeri Sipil yang menduduki jabatan struktural dapat diberikan kenaikan pangkat pilihan apabila:

a.Telah 4 tahun dalam pangkat terakhir.

(32)

c.Lulus ujian dinas bagi kenaikan pangkat yang akan pindah golongan, kecuali telah dibebaskan karena pendidikan/pendidikan dan pelatihan yang telah diikuti,

d.Tidak akan melampaui pangkat atasannya,

e.Belum mencapai pangkat tertinggi yang ditetapkan bagi jabatannya. (Sumber :http://bkn.go.id/in/peraturan/pedoman/pedoman-angkat-struktural.html : 15 Juli 2011)

2.1.8 Definisi Pensiun

Pensiun yaitu :

1. Jaminan hari tua dan sebagai balas jasa terhadap pegawai negeri yang telah bertahun-tahun mengabdikan diri kepada negara.

2. Penghasilan yang diterima setiap bulan berdasarkan peraturan perundang - undangan yang berlaku.

Sifat dari pensiun adalah sebagai jaminan hari tua dan sebagai penghargaan atas jasa - jasa pegawai selama bertahun-tahun bekerja dalam dinas pemerintahan.

(33)

menetapkan hak atas pensiun ditentukan atas dasar tanggal kelahiran yang disebutkan pada pengangkatan pertama sebagai pegawai negeri.

2.1.9 Perangkat Lunak Pendukung

Berdasarkan penelitian yang dilakukan, dari hasil observasi dan wawancara pada DISORDA JABAR, maka diketahui yang dibutuhkan dalam sistem yang akan dibangun. Perangkat lunak pendukung sistem yang akan dibangun diataranya :

2.1.9.1 SQL SERVER 2000

Microsoft SQL Server 2000 adalah salah satu nama database yang paling populer di kalangan pengembang perangkat lunak. SQL server memiliki sistem berarsitektur terbuka yang memungkinkan para pengembang program memperluas dan menambahkan fungsi – fungsi ke dalam databse tersebut.

(34)

2.1.9.2 VISUAL BASIC 6.0

Visual Basic adalah bahasa pemrograman event-driven yang berasal dari bahasa pemrograman BASIC (Beginners All-purpose Symbolic Instruction Code). Karena bahasa BASIC cukup mudah dipelajari dan popular maka hampir setiap

programmer menguasai bahasa ini. Event-driven artinya program menunggu

sampai adanya respon dari pemakai berupa kejadian tertentu, misalnya tombol diklik, atau menu dipilih. Ketika event terdeteksi, event yang berhubungan akan melakukan aksi sesuai dengan kode yang di berikan.

Tahun 1980-an sistem operasi DOS cukup popular dikalangan pemakai PC karena di dalamnya disertakan bahasa BASIC yang dikenal dengan QBASIC (Quick BASIC). Sistem tersebut sekarang sudah jarang digunakan. Di era Windows, Microsoft menciptakan Visual Basic yang terus mengalami penyempurnaan hingga Visual Basic 6.0.

2.1.10 Jaringan Komputer

(35)

kumpulan sejumlah terminal komunikasi yang berada diberbagai lokasi yang terdiri dari lebih satu komputer yang saling berhubungan.

2.1.10.1 Jenis Jaringan Komputer

Secara umum jaringan komputer dibagi atas lima jenis, yaitu;

1. Local Area Network (LAN)

Local Area Network (LAN), merupakan jaringan milik pribadi di dalam

sebuah gedung atau kampus yang berukuran sampai beberapa kilometer. LAN seringkali digunakan untuk menghubungkan komputer-komputer pribadi dan

workstation dalam kantor suatu perusahaan atau pabrik-pabrik untuk memakai

bersama sumberdaya (misalnya printer) dan saling bertukar informasi.

2. Metropolitan Area Network (MAN)

Metropolitan Area Network (MAN), pada dasarnya merupakan versi LAN

yang berukuran lebih besar dan biasanya menggunakan teknologi yang sama dengan LAN. MAN dapat mencakup kantor-kantor perusahaan yang letaknya berdekatan atau juga sebuah kota dan dapat dimanfaatkan untuk keperluan pribadi (swasta) atau umum. MAN mampu menunjang data dan suara, bahkan dapat berhubungan dengan jaringan televisi kabel.

3. Wide Area Network (WAN)

Wide Area Network (WAN), jangkauannya mencakup daerah geografis yang

(36)

4. Internet

Sebenarnya terdapat banyak jaringan didunia ini, seringkali menggunakan perangkat keras dan perangkat lunak yang berbeda-beda. Orang yang terhubung ke jaringan sering berharap untuk bisa berkomunikasi dengan orang lain yang terhubung ke jaringan lainnya. Keinginan seperti ini memerlukan hubungan antar jaringan yang seringkali tidak kampatibel dan berbeda. Biasanya untuk melakukan hal ini diperlukan sebuah mesin yang disebut

gateway guna melakukan hubungan dan melaksanakan terjemahan yang

diperlukan, baik perangkat keras maupun perangkat lunaknya. Kumpulan jaringan yang terinterkoneksi inilah yang disebut dengan internet.

5. Jaringan Tanpa Kabel

Jaringan tanpa kabel merupakan suatu solusi terhadap komunikasi yang tidak bisa dilakukan dengan jaringan yang menggunakan kabel. Misalnya orang yang ingin mendapat informasi atau melakukan komunikasi walaupun sedang berada diatas mobil atau pesawat terbang, maka mutlak jaringan tanpa kabel diperlukan karena koneksi kabel tidaklah mungkin dibuat di dalam mobil atau pesawat. Saat ini jaringan tanpa kabel sudah marak digunakan dengan memanfaatkan jasa satelit dan mampu memberikan kecepatan akses yang lebih cepat dibandingkan dengan jaringan yang menggunakan kabel.

2.1.10.2 Topologi Jaringan Komputer

(37)

topologi ini mempunyai ciri khas, dengan kelebihan dan kekurangannya sendiri. Dibawah ini macam-macam topologi jaringan komputer :

1. Topologi Bus

Gambar 2.2Topologi Bus

(Sumber : http://fadel05.tripod.com/network/jaringan.html : 12 Mei 2011)

Topologi bus terlihat pada skema di atas. Terdapat keuntungan dan kerugian dari tipe ini yaitu keuntungannya Hemat kabel, Layout kabel sederhana, Mudah dikembangkan dan kerugiannya adalah Deteksi dan isolasi kesalahan sangat kecil, Layout kabel sederhana, Kepadatan lalu lintas, Bila salah satu client rusak, maka jaringan tidak bisa berfungsi.

(38)

Gambar 2.3 Topologi Token Ring

(Sumber : http://fadel05.tripod.com/network/jaringan.html : 12 Mei 2011)

Topologi TokenRING terlihat pada skema di atas. Metode token-ring (sering

disebut ring saja) adalah cara menghubungkan komputer sehingga berbentuk ring (lingkaran). Setiap simpul mempunyai tingkatan yang sama. Jaringan akan disebut sebagai loop, data dikirimkan kesetiap simpul dan setiap informasi yang diterima simpul diperiksa alamatnya apakah data itu untuknya atau bukan. Terdapat keuntungan dan kerugian dari tipe ini yaitu keuntungannya hemat kabel dan kerugiannya adalah peka kesalahan dan pengembangan jaringan lebih kaku.

(39)

Gambar 2.4 Topologi Star

(Sumber : http://fadel05.tripod.com/network/jaringan.html : 12 Mei 2011)

Merupakan kontrol terpusat, semua link harus melewati pusat yang menyalurkan data tersebut kesemua simpul atau client yang dipilihnya. Simpul pusat dinamakan stasium primer atau server dan lainnya dinamakan stasiun sekunder atau client server. Setelah hubungan jaringan dimulai oleh server maka setiap client server sewaktu-waktu dapat menggunakan hubungan jaringan tersebut tanpa menunggu perintah dari server. Terdapat keuntungan dan kerugian dari tipe ini yaitu keuntungannya adalah fleksibel,Pemasangan/perubahan stasiun sangat mudah dan tidak mengganggu bagian jaringan lain, Kontrol terpusat, Kemudahan deteksi dan isolasi kesalahan/kerusakan, Kemudahaan pengelolaan jaringan adapun kerugiannya adalah Boros kabel, Perlu penanganan khusus, Kontrol terpusat (HUB) jadi elemen kritis.

(40)
(41)

BAB III

OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1Objek Penelitian

Objek penelitian dari penelitian ini adalah sistem informasi kepegawaian yang berkenaan dengan proses pensiun dan kenaikan pangkat yang berjalan di kantor Dinas Olahraga dan Pemuda Provinsi Jawa Barat.

3.1.1 Sejarah Singkat Perusahaan

Berdasarkan Peraturan Daerah (Perda) No. 21 Tahun 2008 yang memuat tentang Penyempurna- an Struktur Organisasi Perangkat Daerah (SOPD) pada Pemerintahan Provinsi Jawa Barat yang ditetapkan pada 24 Oktober 2008, Dinas Olah Raga dan Pemuda (Disorda) merupakan salah satu SOPD baru. Sementara pengisian jabatan nya untuk kepala dinas baru berlangsung pada 31 Desember 2008.

(42)

. Di Indonesia hanya ada tiga disorda, yaitu Jawa Barat, DKI Jakarta yang berusia 32 tahun, dan Sumatra Selatan yang berubah menjadi Disorda satu tahun terakhir. Di provinsi lain, sebagian besar adalah Dispora seirama dengan pusat. Dispora yang paling tua adalah Jawa Timur yang sudah menembus usia 18 tahun.

Terlepas dari usia perjalanan waktu, Disorda Jabar memiliki kapasitas untuk berkembang cepat guna mengejar ketertinggalan dari provinsi lain. Di samping karena kuatnya komitmen pemerintah yang didukung secara politik oleh DPRD, ditambah ketersediaan sumber daya tenaga keolahragaan, termasuk sistem pembinaan yang telah terbangun dan menjadi rujukan nasional, keberadaan Disorda akan turut memperkukuh percepatan pembangunan di Jawa Barat sebagaimana visi yang dicanangkan.

Belum banyak aksi yang dapat dilakukan oleh Disorda Jabar dalam perjalanan waktunya selama satu tahun, kecuali menyelenggarakan berbagai kegiatan yang telah diprogramkan dalam tahun anggaran 2009 sekaligus menata arah, dan menyatukan visi dengan berbagai lembaga mitra. Untuk olah raga, Disorda bersinergi dengan KONI bersama organisasi induk cabang olah raga dan organisasi olah raga yang berkembang di masyarakat.

3.1.2 Visi dan Misi Perusahaan 3.1.2.1Visi

(43)

JABAR TERKINI 2016( Termaju dan Kekuatan Inti Nasional Indonesia ). Maksud dari Jabar Terkini adalah bahwa pembangunan bidang keolahragaan dan kepemudaan yang diselenggarakan oleh Dinas Olahraga dan Pemuda Provinsi Jawa Barat menjadikan Jawa Barat menjadi Provinsi terunggul/termaju dan Kekuatan Inti Nasional Indonesia.

3.1.2.2Misi

Misi dari Dinas Olah Raga dan Pemuda adalah:

1. Menyelenggarakan berbagai kegiatan keolahragaan di masyarakat secara luas sebagai upaya pembinaan dan pengembangan kualitas kehidupan masyarakat yang berbudaya.

2. Menyelenggarakan pembinaan dan pengembangan olahragawan dan calon olahragawan yang memiliki bakat prestasi untuk dikembangkan menjadi olahragawan nasional.

3. Menyelenggarakan pembinaan dan pengembangan tenaga keolahragaan sesuai dengan profesinya, baik kuantitas maupun kualitasnya.

4. Memfasilitasi kesejahteraan pelaku olahraga sesuai dengan prestasi yang dilindungi oleh perundang – undangan yang berlaku.

(44)

6. Melakukan berbagai kerjasama kemitraan dengan berbagai instansi pemerintah swasta seperti : Perguruan tinggi, Lembaga Pemerintah non Departemen, BUMN / BUMD, Perusahaan Swasta dan Lembaga swadaya Masyarakat yan memiliki kompetensi untuk memajukan dunia keolahragaan dan kepemudaan.

7. Menginventarisir, memelihara, merancang, mengembangkan, dan melaksanakan pembangunan sarana dan prasarana keolahragaan dan kepemudaan, baik berupa fasilitas ruang publik/lapangan olahraga multi fungsi, lapangan olahraga kepentingan training centre, maupun kawasan olahraga demi kepentingan penyelenggaraan pertandingan dan gedung kreasi anak muda.

3.1.3 Strutur Organisasi Perusahaan

(45)

Gambar 3.1 Struktur Organisasi Dinas Olahraga dan Pemuda Provinsi Jawa Barat

(Sumber : SUBAG KEPEGAWAIAN &UMUM, Februari 2011)

3.1.4 Tugas Pokok, Rincian Tugas Unit Dan Tata Kerja

1. Dinas : Dinas Mempunyai tugas pokok melaksanakan urusan pemerintahan Daerah di bidang olahraga dan pemuda berdasarkan asas otonomi, dekonsentrasi dan tugas pembantuan.

2. Kepala Dinas : Kepala Dinas mempunyai tugas pokok merumuskan,

menetapkan meimpin, menkoordinasikan dan mengendalikan pelaksanaan kegiatan tugas pokok Dinas mengkoordinasikan dan membina UPTD.

3. Sekretariat : Sekretariat mempunyai tugas pokok menyelenggarakan koordinasi perencanaan dan program Dinas, pengkajian perencanaan dan program, pengelolaan keuangan, kepegawaian, dan umum. Sekretariat ini membawahkan :

NIP. 19531115 198503 2 001 KASI KEPALA DINAS OLAHRAGA

DAN PEMUDA Drs. DAUD ACHMAD NIP. 19600506 198703 1 008

KABID KEPEMUDAAN Drs. H. WAHYU ISKANDAR

I KETUT WIRIADA, S.Sos., M. Si NIP. 19660520 1989031 1 009

KEUANGAN KASUBAG EUIS B ZARKASIH,SE. MM

19620628 198203 2 004

KELEMBAGAAN DAN KEMITRAAN Drs.H. KASMIRI NIP. 19570504 198503 1 007

KASI KEPEMIMPINAN, KEPELOPORAN

DAN KEJUANGAN PEMUDA NIP. 19631004 199203 1 006

KASI BINA KEWIRAUSAHAAN PEMUDA

Ir. ADE ROMADJA A.H.

SEKRETARIS Drs. ASEP SUKMANA 19690612 198803 1 002

KEPEGAWAIAN DAN UMUM 19611228 199603 1 002

KASI PRASARAN DAN SARANA

SAHILI,ST. NIP. 19570717 198603 1 014

KASUBAG PERENCANAAN DAN PROGRAM

Drs. UKUN KUNDARSYAH, Msi. 19640816 198504 1 001

KABID KEMITRAAN SARANA DAN PRASARANA

KASUBAG

KABID KEOLAHRAGAAN TRIESYE SULASTRI,S.,MSI. NIP. 1950611 198203 2 004

Drs. H. M. A. WELID M. MPd 19600525 198603 1 008

PEMBIANAAN

Plt. KASI KEMITRAAN Dra. ETI KUSMIATI 19641020 199403 2 004

NIP. 19600410 198111 2 001

NANAN KOMARUZZAMAN, SE. JABATAN

FUNGSIONAL

Drs. ASEP PURWANTORO, M. Pd.

DAN PENGEMBANGAN BAKAT Drs. NANDANG ROEHANDA,M.PD.

19610818 199003 1 005 KASI FASILITAS KESEJAHTERAAN Dra. Hj. DIAN MARDIANAWATI, M. M. Pd.

KASI PENGEMBANGAN OLAHRAGA

DI MASYARAKAT NIP. 19650802 198903 1 009

(46)

a. Subbagian Perencanaan dan Program yang memiliki tugas pokok

melaksanakan koordinasi perencanaan dan penyusunan program.

b. Subbagian Keuangan yang memiliki tugas pokok melaksanakan pengelolaan administrasi keuangan di lingkungan Dinas.

c. Subbagian Kepegawaian dan Umum yang memiliki tugas pokok melaksanakan pengelolaan administrasi kepegawaian, ketatalaksanaan, umum dan perlangkapan.

4. Bidang Keolahragaan : Bidang Keolahragaan mempunyai tugas pokok menyelenggarakan pengkajian bahan kebijakan teknis dan fasilitasi pembinaan, pengembangan dan kesejahteraan keolahragaan. Bidang Keolahragaan ini membawahkan :

a. Seksi Pengembangan Olah Raga di Masyarakat yang memiliki tugas

pokok melaksanakan penyusunan bahan kebijakan teknis pengembangan olahraga di masyarkat.

b. Seksi Pembinaan dan Pengembangan Bakat yang memiliki tugas pokok melaksanakan penyusunan bahan kebijakan teknis serta pembinaan dan pengembangan bakat.

(47)

d. Seksi Fasilitasi Kesejahteraan yang memiliki tugas pokok melaksankan

penyusunan bahan kebijakan teknis fasilitasi kesejahteraan.

5. Bidang Kepemudaan : Bidnag Kepemudaan memiliki tugs pokok menyelenggarakan pengkajian bahan kebijakan teknis dan fasilitasi kepemudaan. Bidang Kepemudaan ini membawahkan :

a. Seksi Kelembagaan dan Kemitraan Pemuda yang memilki tugas pokok melaksanakan penyusunan bahan kebijakan teknis serta fasilitasi kelembagaan dan kemitraan pemuda.

b. Seksi Bina Kewirausahaan Pemuda yang memilki tugas pokok

melaksanakan penyusunan bahan kebijakan teknis bina kewirausahaan pemuda.

c. Seksi Kepemimpinan yang memiliki tugas pokok melaksanakan

penyusunan bahan kebijakan teknis serta fasilitasi kepemimpinan, kepeloporan dan kejuangan pemuda.

6. Bidang Kemitraan, Sarana dan Prasarana : Bidang Kemitraan, Sarana, dan Prasarana memiliki tugas pokok menyelenggarakan pengkajian bahan kebijakan teknis serta fasilitasi kemitraan, prasarana dan sarana. Bidang kemitraan ini membawahkan :

a. Seksi Prasaran dan Sarana yang memiliki tugas pokok melaksanakan

(48)

b. Seksi Kemitraan yang memiliki tugas pokok melaksanakan penyusunan

bahan kebojakan teknis dan fasilitasi kemitraan.

3.2Metode Penelitian

PERUMUSAN MASALAH

MENETAPKAN PENGEMBANGAN SISTEM

MERANCANG SISTEM

MEMBANGUN PERANGKAT LUNAK

PENGUJIAN PERANGKAT LUNAK

MEMBUAT LAPORAN

(49)

3.2.1 Perumusan Masalah

Perumusan Masalah yaitu menetapkan permasalahan yang ada pada penelitian ini, permasalahan yang ditemukan pada subag. Kepegawaian dan Umum DISORDA peneliti dapatkan dengan cara pengumpulan data. Metode pengumpulan data yang digunakan penulis adalah dengan memadukan data dari sumber data primer dan sumber data sekunder.

3.2.1.1Sumber Data Primer

Pengumpulan data merupakan salah satu unsure penting dalam upaya penyelesaian suatu penelitian. Data yang digunakan terdiri dari beberapa metode pengumpulan data , yaitu:

1. Teknik wawancara

Wawancara dilakukan untuk memperoleh data – data yang bersangkutan dengan penelitian langsung dari sumber yang dapat dipercaya. Dalam penelitian ini wawancara dilakukan kepada pegawai Subag. Kepegawaian dan Umum.

2. Teknik Observasi

Teknik observasi ini dimaksudkan untuk mengetahui system yang ada di perusahaan dengan cara terjun langsung ke tempat terjadinya system tersebut. Dalam penelitian ini observasi dilakukan pada Subag. Kepegawaian dan Umum Dinas Olahraga dan Pemuda Pemerintah Provinsi Jawa Barat.

(50)

Penelusuran kepustakaan ini dilakukan dengan cara mencari informasi dengan cara menggali informasi dari berbagai macam sumber seperti buku, jurnal dan lain sebagainya.

3.2.1.2Sumber Data Sekunder

Sumber Data sekunder dapat diperoleh dari beberapa bentuk media diantaranya, yaitu:

1. Media Internet

Metode ini dilakukan untuk mendapatkan gambaran mengenai sistem yang serupa dengan yang akan dibangun. Oleh karena itu memperoleh informasi dari media internet ini menjadi solusi yang tepat dan cepat untuk medapatkan informasi dari sumber dengan cakupan yangsangat luas.

2. Dokumentasi

Dokumentasi ialah pengawasan dan pencatatan terhadap semua buku yang terbit dari semua negara sepanjang masa. Sehingga dapat pula dikatakan dokumentasi adalah pengawasan terhadap bibliografi di mana saja dan sepanjang masa.

3.2.2 Menetapkan Pengembangan Sistem

(51)

satu cara penyelesaian persoalan yang dimulai dengan dilakukannya identifikasi terhadap adanya sejumlah kebutuhan – kebutuhan, sehingga dapat menghasilkan suatu operasi dari system yang dianggap efektif. Sedangkan Metode Pengembangan Sistem terdiri dari sederetan kegiatan yang dapat dikelompokan menjadi beberapa tahapan, yang membantu kita dalam pengembangan.

3.2.2.1Metode Pendekatan Sistem

Metode pendekatan sistem yang digunakan adalah pendekatan terstruktur. Pendekatan terstruktur dilengkapi dengan alat-alat dan teknik-teknik yang dibutuhkan dalam pengembangan sistem, sehingga hasil akhir dari sistem yang dikembangkan adalah sistem yang strukturnya didefinisikan dengan baik dan jelas. Metodologi ini mengendalikan penggunaan alat-alat dan teknik-teknik untuk mengembangkan sistem terstruktur. Alat – alat yang digunakan dalam pendekatan analisis dan pemograman terstruktur adalah Flow Map, Diagram Konteks, Data

Flow Diagram (DFD), Kamus Data, Normalisasi, Tabel Relasi, Kodefikasi,

dan Rancangan Input/ Output.

3.2.2.2Metode Pengembangan Sistem

Pengembangan sistem (systems development) dapat berarti menyusun suatu sistem yang baru untuk menggantikan sistem yang lama secara keseluruhan atau memperbaiki sistem yang telah ada. Dalam penelitian ini penulis menggunakan metode pengembangan sistem prototype, menurut Abdul kadir (2003 : 416) prototipe merupakan suatu metode dalam sistem yang menggunakan

(52)

dapat dievaluasi oleh pemakai. Dalam pembuatan aplikasi ini digunakan teknik prototipe yaitu diantaranya berupa tahap:

Identifikasi kebutuhan pemakai

Menguji prototipe

Memperbaiki prototipe Membuat prototipe

Mengembangkan versi produksi

Gambar 3.3. Prototipe

(Sumber:Abdul kadir, “pengenalan sistem informasi”2003:416)

1. Identifikasi kebutuhan pemakai

pengembang dan pemakai bertemu,pemakai menjelaskan kebutuhan sistem.

2. Membuat prototype

pengembang mulai membuat prototype 3. Menguji prototype

(53)

pengembang melakukan modifikasi atau pebaikan sesuai dengan masukan pemakai

5. Mengembangkan versi produksi

pengembang merampungkan sistem sesuai dengan masukan terakhir dari pemakai.

Keunggulan dan Kelemahan Prototipe

a. Keunggulan prototipe adalah:

1. Adanya komunikasi yang baik antara pengembang dan pelanggan.

2. Pengembang dapat bekerja lebih baik dalam menentukan kebutuhan pelanggan.

3. Pelanggan berperan aktif dalam pengembangan sistem. 4. Lebih menghemat waktu dalam pengembangan sistem.

5. Penerapan menjadi lebih mudah karena pemakai mengetahui apa yang diharapkannya.

b. Kelemahan ptototipe adalah :

1. Pelanggan kadang tidak melihat atau menyadari bahwa perangkat lunak yang ada belum mencantumkan kualitas perangkat lunak secara keseluruhan dan juga belum memikirkan kemampuan pemeliharaan untuk jangja waktu lama.

(54)

3. Hubungan pelanggan dengan komputer yang disediakan mungkin tidak mencerminkan teknik perancangan yang baik.

3.2.3 Merancang Sistem

Dalam tahap merancang sistem penullis menggunakan alat bantu seperti flowmap, diagram konteks, DFD sedangkan dalam perancangan basis data penulis menggunakan Kamus Data, Normalisasi, dan Tabel Relasi.

3.2.3.1Alat Bantu Perancangan 1. Flowmap

Flowmap adalah penggambaran secara grafik dari langkah - langkah dan urutan prosedur dari suatu program. Flowmap berguna untuk membantu analis dan programer untuk memecahkan masalah kedalam segmen yang lebih kecil dan menolong dalam menganalisis alternatif pengoperasian. Flowmap adalah penggambaran secara grafik dari langkah - langkah dan urutan prosedur dari suatu program.

(Sumber :http://www.informasizone.co.cc: 9 Mei 2011)

2. Diagram Konteks

(55)

sistem yang nantinya akan kita buat, secara uraian dapat dikatakan bahwa diagram konteks itu berisi siapa saja yang memberikan data (inputan) ke sistem serta kepada siapa data informasi yang harus dihasilkan oleh sistem.

3. DFD

DFD merupakan alat perancangan sistem yang berorientasi pada alur data dgn konsep dekomposisi dapat digunakan untuk penggambaran analisa maupun rancangan sistem yg mudah dikomunikasikan oleh profesional sistem kepada pemakai maupun pembuat program.

3.2.3.2 Perancangan Basis Data

Suatu data base dibangun berdasarkan kebutuhan informasi dalam suatu organisasi, oleh sebab itu pada umumnya perancangan data base dimulai dari pengamatan kebutuhan informasi.

1. Normalisasi

(56)

Bentuk normalisasi adalah suatu aturan yang dikenakan pada tabel-tabeldalam basis data dan harus dipenuhi oleh tabel-tabel tersebut pada level-level normalisasi. Ada macam-macam bentuk normalisasi, diantaranya adalah bentuk tidak normal, bentuk normal pertama, bentuk normal kedua dan bentuk normal ketiga.

Aturan-aturan dalam masing-masing bentuk normalisasi tersebut adalah sebagai berikut (Abdul Kadir, 2002: 54) :

a. Bentuk tidak normal

Bentuk ini merupakan kumpulan data yang akan disimpan, tidak ada keharusan mengikuti suatu format tertentu, dapat saja data tidak lengkap atau terduplikasi dan data dikumpulkan apa adanya.

b. Bentuk normal pertama

Suatu tabel dikatakan dalam bentuk normal pertama (1NF) bila setiap kolom bernilai tunggal untuk setiap baris. Ini berarti bahwa nama kolom yang berulang cukup diwakili oleh sebuah nama kolom (tidak perlu ada indeks dalam memberi nama kolom).

c. Bentuk normal kedua

(57)

kolom disebut tergantung sepenuhnya terhadap kunci primer jika nilai pada suatu kolom selalu bernilai sama untuk suatu nilai kunci primer yang sama.

d. Bentuk normal ketiga

Suatu tabel berada dalam bentuk normal ketiga (3NF) jika tabel berada dalam bentuk normal kedua, setiap kolom bukan kunci primer tidak memiliki ketergantungan secara transitif terhadap kunci primer.

3.2.4 Membangun Perangkat Lunak

Membangun perangkat lunak yaitu menuangkan hasil analisis kedalam bentuk fisik yaitu perangkat lunak. Dalam mebangun perangkat lunak tersebut, penulis menggunakan bahasa Visual Basic 6.0, dan menggunakan SQL Server 2000 sebagai pennyimpanan basis data.

3.2.5 Pengujian Perangkat Lunak

(58)

3.2.5.1 Metode Black Box

Adalah metode yang digunakan untuk menguji kelayakan system dari segi operasi dan jalannya system, pengujian ini biasanya dilakukan dengan menggunakan table test case, table test case ini berupa uji coba jalanny system dengan berbagai kasus. Apakah system berjalan sesuai keinginan atau tidak.

Roger. S. Pressman, Ph. D (2002 : 551) mengemukakan bahwa metode ujicoba blackbox memfokuskan pada keperluan fungsional dari software.

Pengujian blackbox memungkinkan pengembang software untuk membuat himpunan kondisi input yang akan melatih seluruh syarat-syarat fungsional suatu program.

Ujicoba blackbox bukan merupakan alternatif dari ujicoba whitebox, tetapi merupakan pendekatan yang melengkapi untuk menemukan kesalahan lainnya, selain menggunakan metode whitebox.

Ujicoba blackbox berusaha untuk menemukan kesalahan dalam beberapa kategori, diantaranya :

1. Fungsi-fungsi yang salah atau hilang 2. Kesalahan interface

3. Kesalahan dalam struktur data atau akses database eksternal 4. Kesalahan performa

5. Kesalahan inisialisasi dan terminasi

(59)

pengujian. Karena pengujian black-box memperhatikan struktur control, maka perhatian berfokus pada domain informasi. Alasan menggunakan pengujian black box karena dapat mengetahui apakah perangkat lunak yang dibuat dapat berfungsi dengan benar dan telah sesuai dengan yang diharapkan. Dimana pengujian black box merupakan metode perancangan data uji yang didasarkan pada spesifikasi perangkat lunak. Data uji dibangkitkan, dieksekusi pada perangkat lunak dan kemudian keluaran dari perangkat lunak dicek apakah telah sesuai dengan yang diharapkan.

3.2.6 Membuat Laporan

Membuat laporan yaitu menuangkan secara tertulis tentang apa saja yang telah dilakukan mulai dari penelitian, hingga pengujian yang sebelumnya sudah dilakukan.

(60)

BAB IV

ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM

4.1 Analisis Sistem yang Berjalan

Tahap yang diperlukan dalam pembuatan suatu program yaitu menganalisis sistem yang sedang berjalan bertujuan untuk mengetahui masalah yang dihadapi sistem untuk dapat dijadikan landasan usulan perancangan sistem yang baru.

Pengolahan data pegawai khususnya data – data yang dibutuhkan untuk kontrol pegawai yang pensiun dan naik pangkat di Dinas Olahraga dan Pemuda Provinsi Jawa Barat masih dirasa kurang optimal. Terkadang karena sistem penyimpanan data masih menggunakan arsip yang didalamnya terdapat segala hal tentang pegawai, saat akan membuat laporan tentang pegawai yang pensiun, dan pegawai yang naik pangkat, subag. Kepegawaian dan umum masih merasa adanya banyak kesulitan. Khususnya dalam pencarian data, yang harus membuka semua berkas – berkas yang ada di dalam arsip.

4.1.1. Analisis Dokumen

(61)

Tabel 4.1 Analisis Dokumen

No Nama Dokumen Uraian

1 SK CPNS Deskripsi : dokumen ini merupakan data inti pegawai yang terdaftar di DISORDA.

Fungsi : sebagai data dasar pensiun dan kenaikan pangkat

Atribut : No_Surat, Tgl_surat, NIP, Nama, TTL, Jenis_Kelamin, Pendidikan, Status, Gol_Ruang, Masa_kerja, Gapok, TMT, Tpt_Kerja, Ket, Pejabat.

2 Formulir Isian Pegawai Deskripsi : merupakan formulir yang merangkum keseluruhan data pegawai.

Fungsi : sebagai pacuan untuk data-data pegawai.

Atribut : NIP, Nama, Gelar_Depan, Gelar_Belakang , TempatLahir, TglLahir, Gender, Agama, StatusPegawai, JenisPegawai

, TMT_PNS, Alamat, Gol_Darah, No_KARPEG, No_Taspen, NPWP , No_Rek, No_Karsu, Nama_Pasangan, TglLahir_Pasangan

(62)

Nama_Jabatan, TMT_Jabatan, NoSK_Pelantikan, TglSK_Pelantikan, Sumpah_Jabatan, No_Anak, NIP, Nama_Anak, TglLahir_Anak, Status_Anak, Ket_Anak, NamaAyah, NamaIbu

2 Persyaratan Pensiun Deskripsi : Brisi beberapa dokumen tentang pegawai yang bersangkutan.

Fungsi : Untuk syarat mengajukan pensiun Atribut :

- Fotocopy Karpeg (Kartu Pegawai) - Fotocopy Karis/Karsu

- Fotocopy surat nikah

- Daftar susunan keluarga yang disahkan oleh Camat setempat.

- Fotocopy SK Kenaikan Pangkat terakhir - Fotocopy SK CPNS

- 7 lembar pas foto terbaru 4X 6

- Daftar Penilaian Prestasi Kerja (DP-3) dalam tahun terakhir.

- Daftar Riwayat Pekerjaan

- Surat Pernyataan tidak pernah dijatuhi hukuman disiplin tingkat sedang/berat.

3 DPCP(Data Perorangan Calon Penerima Pensiun)

Deskripsi : Berisi data perorangan pegawai

yang akan menerima pensiun.

(63)

mengajukan pensiun ke- BKD.

Atribut : NIP, Nama, TTL, Jabatan, Pangkat, Gol_Terakhir, MasaKerja_Gol, MasaKerja_Pensiun, MasaKerja_CPNS, Pendidikan_Pertama, TMT_PNS, Nama_Istri, TglLahir_Istri, Tgl_Kawin, Istri_Ke, Nama_anak, TglLahir_Anak, Status_Anak, Ket., Alamat_Sekarang, Alamat_Pensiun, Prnyataan 4 Surat Pengantar Pensiun Deskripsi : Berisi Pegawai – Pegawai yang

sudah memenuhi syarat pensiun berdasarkan SK CPNS.

Fungsi : Sebagai surat permohonan untuk BKD agar Pegawai yang bersangkutan dapat mendapatkan Surat Keputusan Pensiun dari BKN.

Atribut : No_surat, Tanggal, NIP, Nama,

Pangkat, Gol. 6 DUK (Daftar Urut

Kepangkatan)

Deskripsi : Berisi data – data pegawai yang diurutkan berdasarkan urutan yang berlaku seperti pangkat, jabatan, dll.

Fungsi : sebagai laporan tentang kepangkatan

seluruh pegawai yang ada.

(64)

4.1.2. Analisis Prosedur yang Sedang Berjalan

Analiasis prosedur yang sedang berjalan pada proses pensiun :

1. Subag. Kepegawaian dan Umum melihat pegawai mana saja yang akan mengalami pensiun berdasarkan SK CPNS,SK PNS dan SKKP terakhir. Pegawai yang bisa mangejukan pensiun adalah pensiun yang sudah memenuhi usia diatas 56 tahun.

2. Subag. Kepegawaian dan Umum membuat surat pemberitahuan pensiun untuk pegawai yang bersangkutan untuk segera mengumpulkan persyaratan yang dibutuhkan untuk pensiun.

3. Pegawai yang bersangkutan mengusulkan Lampiran Persyaratan Pensiun kepada Subag. Kepegawaian dan Umum , Persyaratan Pensiun tersebut berisi:

a. Foto Copy SK CPNS b. Foto Copy SKKP Terakhir c. Foto Copy KARPEG

_Pangkat, Nama_Jabatan, TMT_Jabatan, MasaKerja, Nama_Platjab, Tahun_Platjab, JmlHari_Platjab, Nama_Pendidikan, ThnLulus_Pelatihan, Tempat_Lahir, Tgl_Lahir, Keterangan.

(65)

d. Foto Copy KARIS / KARSU e. Foto Copy TASPEN

f. Foto Copy Surat Nikah

g. Foto Copy Akte Anak Yang Masih Dalam Tanggungan h. Foto Copy DP-3 (2 Tahun Terakhir)

i. Daftar SUsunan Keluarga j. DPCP

k. Permohonan Pensiun

l. Surat pernyataan tidak pernh dijatuhi hukuman disiplin

4. Jika persyaratan belum lengkap, pegawai di beritahukan untuk melengkapi kekurangan persyaratan, jika sudah lengkap Subag. Kepegawaian dan Umum akan melakukan pemberkasan yang hanya memeriksa kelengkapan saja lalu membuat surat pengantar pensiun.

5. Surat pengantar pensiun diberikan kepada Kepala DISORDA untuk ditandatangani.

6. Surat pengantar yang sudah ditandatangani di berikan kepada Subag. Kepegawaian dan Umum, Subag. Kepegawaian dan Umum memberikan surat pengantar pensiun dan PP kepada BKD.

7. BKD akan membuat surat pengantar lagi untuk BKN. 8. BKN akan membuat SKP(Surat Keputusan Pensiun).

9. SKP diberikan kepada BKD, kemudian BKD akan memberikan SKP kepada Subag. Kepegawaian dan Umum.

(66)

11.SKP rangkap ke-1 diberikan kepada pegawai yang bersangkutan. 12.SKP rangkap ke-2 diarsipkan untuk Subag. Kepegawaian dan Umum. 13.Subag. Kepegawaian dan Umum membuat laporan tetang pegawai yang

pensiun, laporan pensiun dibuat 2 rangkap, rangkap-1 di berikan kepada Kepala. DISORDA, rangkap- dijadikan arsip.

Analisis prosedur yang sedang berjalan pada proses kenaikan pangkat:

1. Subag. Kepegawaian dan Umum melihat pegawai mana saja yang akan mengalami kenaikan pangkat berdasarkan formulir isian pegawai dan SKKP terakhir, untuk pegawai dengan jenis jabatan fungsional kenaikan pangkat dilakukan 2 tahun sekali dan pegawai dengan jenis jabatan struktural kenaikan pangkat dilakukan setiap 4 tahun sekali keduanya dilihat dari lamanya masa kerja terhitung mulai tanggal SKKP terakhir . 2. Subag. Kepegawaian dan Umum membuat surat pemberitahuan kenaikan

pangkat untuk pegawai yang bersangkutan untuk segera mengumpulkan persyaratan yang dibutuhkan untuk Kenaikan Pangkat.

3. Pegawai mengusulkan Lampiran Persyaratan Kenaikan Pangkat dengan melampirakan persyaratan – persyaratan sebagai berikut :

a. Fotocopy Karpeg b. Fotocopy DP-3 terakhir.

c. Fotocopy keputusan kenaikan pangkat terakhir. d. Fotocopy ijazah terakhir.

(67)

14.Jika persyaratan belum lengkap, pegawai di beritahukan untuk melengkapi kekurangan persyaratan, jika sudah lengkap Subag. Kepegawaian dan Umum akan melakukan pemberkasan yang hanya memeriksa kelengkapan saja lalu membuat surat pengantar kenaikan pangkat.

15.Surat pengantar kenaikan pangkat diberikan kepada Kepala DISORDA untuk ditandatangani.

16.Surat pengantar yang sudah ditandatangani di berikan kepada Subag. Kepegawaian dan Umum, Subag. Kepegawaian dan Umum memberikan surat pengantar pensiun dan PP kepada BKD.

17.BKD akan membuat surat pengantar lagi untuk BKN.

18.BKN akan membuat SKKP(Surat Keputusan Kenaikan Pangkat).

19.SKKP diberikan kepada BKD, kemudian BKD akan memberikan SKKP kepada Subag. Kepegawaian dan Umum.

20.Subag. Kepegawaian dan Umum akan mengkopi SKKP menjadi 3. 21.SKKP rangkap ke-1 diberikan kepada pegawai yang bersangkutan. 22.SKKP rangkap ke-3 diberikan untuk bagian Keuangan.

23.SKKP rangkap ke-2 untuk Subag. Kepegawaian dan Umum.

24.Subag. Kepegawaian dan Umum, membuat laporan tentang pegawai yang naik pangkat berdasarkan SKKP.

(68)

26.Laporan Kenaikan Pangkat, dan Daftar Urut kepangkatan di buat 2 rangkap, rangkap-1 untuk Kepala DISORDA, rangkap-2 dimasukkan kdalam arsip.

27.Laporan Kenaikan Pangkat dimasukkan ke dalam arsip LAKEP(Laporan Kepegawaian), sedangkan DUK dimasukkan kedalam ke dalam arsip DUK.

4.1.2.1 Flowmap

Flowmap menggambarkan aliran data dari entitas – entitas yang terlibat.

Flowmap menggambarkan secara rinci proses apa saja yang terjadi pada dokumen

(69)

Flowmap Prosedur Pensiun yang Sedang Berjalan Subag. Kepagawaian

dan Umum Pegawai Kepala Disorda BKD BKN

(70)

Keterangan :

1. Persyaratan Pensiun :

a. Fotocopy Karpeg (Kartu Pegawai) b. Fotocopy Karis/Karsu

c. Fotocopy surat nikah

d. Daftar susunan keluarga yang disahkan oleh Camat setempat. e. Fotocopy SK Kenaikan Pangkat terakhir

f. Fotocopy SK CPNS

g. 7 lembar pas foto terbaru 4X 6

h. Daftar Penilaian Prestasi Kerja (DP-3) dalam tahun terakhir. i. Daftar Riwayat Pekerjaan

j. Surat Pernyataan tidak pernah dijatuhi hukuman disiplin tingkat sedang/berat.

2. A1 : Arsip Pegawai

3. A2 : Arsip Lap. Kepegawaian (LAKEP) 4. A3 :Arsip BKD

(71)

Flowmap Prosedur Kenaikan Pangkat yang Sedang Berjalan

Pegawai Kepala Disorda BKD BKN

Buat

(72)

Keterangan:

1. Persyaratan Kenaikan Pangkat : a. Fotocopy Karpeg

b. Fotocopy DP-3 terakhir.

c. Fotocopy keputusan kenaikan pangkat terakhir. d. Fotocopy ijazah terakhir.

e. Daftar susunan keluarga f. Surat tanda lulus ujian dinas 2. A1 : Arsip Pegawai

3. A2 : Arsip Laporan Kepegawaiana(LAKEP) 4. A3 : Arsip Daftar Urut Kepangkatan (DUK)

5. A4 : Arsip BKD 6. A5 : Arsip BKN

4.1.2.2 Diagram Konteks (DFD Level 0)

(73)

0.0 Sistem Informasi Pensiun dan Kenaikan

Pangkat

PEGAWAI DISORDAKepala

Badan Kepegawaian Daerah Pangkat, SK CPNS, SKKP

Terakhir, SK PNS

Surat Pemberitahuan Pensiun, Surat Pemberitahuan Kenaikan

Pangkat, SKP, SKKP

Surat Pengantar Pensiun, Surat Pengantar Kenaikan Pangkat, Lap. Pensiun, Lap.

Kenaikan Pangkat, DUK

Surat Pengantar Pensiun ACC, Surat Pengantar Kenaikan Pangkat ACC

Surat Pengantar Pensiun ACC, Surat Pengantar Kenaikan Pangkat ACC, Persyaratan Pensiun, Persyaratan Kenaikan

Pangkat

Gambar 4.3 Konteks Diagram (DFD Level 0) yang Sedang Berjalan

4.1.2.3 Data Flow Diagram (DFD)

Data Flow Diagram ini menggambarkan keadaan sistem yang berjalan dengan

(74)

memberikan gambaran utuh untuk programer bagaimana jalannya proses yang akan dibangun, apa saja data – data yang akan mengalir didalamnya, dll. Berikut

Merupakan Gambar 4.4 yang merupakan DFD level 1 yang sedang berjalan :

1.0

Pensiun

PEGAWAI DISORDAKepala

BKD BKN

2.0

Kenaikan Pangkat SK CPNS,SK PNS, SKKP

terakhir Persyaratan Pensiun

Keuangan

Surat Pemberitahuan Pensiun, SKP

Surat Penantar Pensiun, Lap. Pensiun

Surat Pengantar Pensiun ACC

S

SK CPNS,SKKP Terakhir, Persyaratan Kenaikan

Pangkat

Surat Pemberitahuan Kenaikan Pangkat,SKKP

Surat Pengantar Kenaikan Pangkat, Lap. Kenaikan Pangkat, DUK

Surat Pengantar Kenaikan Pangkat ACC

Su

(75)

DFD Level 2 Proses1.0 yang sedang bejalan adalah sebagai berikut :

Daftar Calon Pegawai Pensiun SKKP terakhir, SK CPNS,

SK PNS

Surat pengantar Pensiun ACC

Gambar

Gambar 2.3 Topologi Token Ring
Gambar 3.1 Struktur Organisasi Dinas Olahraga dan Pemuda Provinsi Jawa
Gambar 3.2 Metode Penelitian
Gambar 3.3. Prototipe
+7

Referensi

Dokumen terkait

bergerat maju sampai menyentuh limit switch b1 .Gerakan tersebut akan. berulang sampai tombol Stop

Setelah itu video masuk kedalam, kemudian video itu diolah mengguanakan software pengolah video Adobe Premiere, dengan software ini kita dapat melakukan banyak hal, seperti

Penelitian ini dilakukan di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik untuk meneliti pengaruh citra merek, harga dan gaya hidup terhadap keputusan pembelian produk fashion imitasi

Pada penulisan ini dimaksudkan untuk menjelaskan mengenai pembuatan objek yang kemudian dibuat animasi hingga terbentuk menjadi sebuah iklan animasi coca-cola. Untuk dapat

EXCLUDE QUOTES

Asam akrilat digunakan sebagai bahan baku untuk pembuatan senyawa. ester

Judul : PERENCANAAN SPILLWAY DAN OPTIMASI PENGOPERASIAN WADUK PADA BENDUNGAN DESA BANDUNGHARJO KECAMATAN TOROH KABUPATEN GROBOGAN.. Menyatakan dengan sebenarnya bahwa tugas

hormat kami sampaikan bahwa Ditjen Pendidikan Tinggi tetap mengacu pada Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 48 Tahun 2009 sebagai