• Tidak ada hasil yang ditemukan

Sistem Informasi Penjualan Dan Pembelian Obat Pada Apotik Vita Sari

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Sistem Informasi Penjualan Dan Pembelian Obat Pada Apotik Vita Sari"

Copied!
163
0
0

Teks penuh

(1)

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Syarat Kelulusan

Program Strata 1 (Satu) Jurusan Manajemen Informatika Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer

Universitas Komputer Indonesia

Disusun Oleh: Rosnianta Br Sembiring

1.05.05.822

JURUSAN MANAJEMEN INFORMATIKA

FAKULTAS TEKNIK DAN ILMU KOMPUTER

UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA

BANDUNG

(2)

ROSNIANTA BR SEMBIRING 1.05.05.822

Telah disetujui dan disahkan di Bandung sebagai Skripsi pada tanggal:

Menyetujui, Pembimbing

Imelda, ST, MT NIP. 4127.70.26.012

Dekan Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer,

Prof.Dr.Ir H. Ukun Sastraprawira.MSc,Phd NIP. 4127.70.006

Ketua Jurusan Manajemen Informatika,

(3)

Therefore, some difficulties are encountered in data management, especiarly thet the goods at the warehouse are not yet integrated with those purchased or sold.

Research methods used in conducting this research is descriptive method, with structurized study. Development on information systems of drugs purchase and sale will be implementing the Waterfall method, while the following phase: first phase is the System design, Second phase is Requirements analysis,thired phase is system design, fourth phase is listing program construction, fifth phase is testin and sixth phaseis implementation. The software used Visual Studio.Net 2003, Microsoft Acces 2002 for the database and Crystal Report for conducting report.

Results of the research is a program that built the client server base, to assist the Apotek in purchase and sales transaction process, also to manager warehouse supply so all the data could be accessed by employee and manager through a database system.This also applied to search purchase and sale transaction record of Apotik Vita Sari.

(4)

i

dalam melakukan pengolahan data transaksi pembelian dan penjualan masih menggunakan secara manual dan belum secara terkomputerisasi, sehingga dalam proses pembelian dan penjualan sering terjadi kesulitan terutama dalam stok barang digudang belum terintegrasi dengan barang yang dibeli atau dijual.

Teknik pengumpulan data dalam pengembangan sistem informasi penjualan dan pembelian ini dengan cara observasi, wawancara, dan dokumentasi dan menggunakan model pengembangan waterfall. Alat bantu yang digunakan dalam merancang system berupa flowmap, diagram konteks, dan Data Flow Diagram (DFD). Sedangkan untuk perangkat lunak system informasi penjualan dan pembelian yang dibuat berbasis client server ini adalah bahasa pemograman Visual Studio.Net 2003 dan database yang digunakan Microsoft Acces 2002 dan Crystal Report sebagai laporan.

Hasil dari penulisan yang digunakan yaitu membuat program yang dibangun secara terkomputerisasi yang dapat membantu Apotik dalam melakukan transaksi pembelian dan penjualan dan mengolah stok barang, sehingga data-data transaksi pembelian, penjualan dan stok barang dapat diakses oleh karyawan dan manager melalui database, begitu juga dalam pencarian transaksi pembelian dan penjualan obat pada Apotik Vita Sari.

(5)

PERNYATAAN KEASLIAN

ABSTRAK ……….i

ABSTRACT ……….ii

KATA PENGANTAR ……….iii

DAFTAR ISI ………..v

DAFTAR GAMBAR ………xi

DAFTAR TABEL ………xvi

DAFTAR SIMBOL….………..xviii

BAB I PENDAHULUAN ………....1

1.1. Latar Belakang Penelitian ………..1

1.2. Identifikasi dan Rumusan Masalah ………3

1.3. Maksud dan Tujuan Penelitian………...4

1.4. Kegunaan Penelitian………...5

1.4.1. Kegunaan Praktis ……….5

1.4.2. Kegunaan Akademis ………....5

1.5. Batasan Masalah……….6

(6)

2.1.1. Karakteristik Sistem ……….8

2.1.2. Klasifikasi Sistem ………11

2.2. Konsep Dasar Informasi ………12

2.2.1. Siklus Informasi ………..13

2.2.2. Kualitas Informasi ………14

2.3. Sistem Informasi ………15

2.3.1. Pengertian Sistem Informasi ……….15

2.3.2. Manfaat Sistem Informasi ………15

2.3.3. Komponen Sistem Informasi ……….16

2.4. Perancangan Sistem Informasi ……….18

2.5. Analisis dan Perancangan Terstruktur ……….19

2.6. Pengembangan Sistem Informasi ……….…………23

2.6.1. Metode Waterfall………...…25

2.7. Pengertian Pembelian dan Penjualan………..27

2.7.1. Pembelian ...27

2.7.2. Penjualan………..………27

2.7.3. Pengertian Sistem Informasi Pembelian dan Penjualan….…28 2.8. Konsep Basis Data………29

2.9. Jaringan Komputer……….30

(7)

2.11.2. Microsoft Acces 2003……….…………36

BAB III. OBJEK DAN METODE PENELITIAN………38

3.1. Objek Penelitian………38

3.1.1. Sejarah Singkat Perusahaan………...38

3.1.2. Visi dan Misi Perusahaa……….………38

3.1.3. Struktur Organisasi Perusahaan………39

3.1.4. Deskripsi tugas……….…39

3.2. Metode Penelitian………40

3.2.1. Desain Penelitian………...40

3.2.2. Jenis dan Metode Pengumpulan Data………40

3.2.2.1. Sumber Data Primer ……….40

3.2.2.2. Sumber Data Sekunder ………41

3.2.3. Metode Pendekatan dan Pengembangan Sistem …………...42

3.2.3.1. Metode Pendekatan Sistem ………..42

3.2.3.2. Metode Pengembangan Sistem ………42

3.2.3.3. Alat Bantu Analisis dan Perancangan ………..45

1) Flowmap ……….45

2) Diagram Kontek ………45

3) Data Flow Diagram ………46

(8)

3.2.4. Pengujian Software ………49

BAB IV. ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM ………52

4.1. Analisis Sistem Yang Berjalan………...52

4.1.1. Analisis Dokumen ……….52

4.1.2. Analisis Prosedur Yang Berjalan ………..55

4.1.2.1. Flow Map……….…57

4.1.2.2. Diagram Kontek ………60

4.1.2.3. Data Flow Diagram ……….61

4.1.3. Evaluasi Sistem Yang Sedang Berjalan ………64

4.2. Perancangan Sistem ………...65

4.2.1. Tujuan Perancangan Sistem ………..65

4.2.2. Gambaran Umum sistem yang di Usulkan ………...65

4.2.3. Perancangan Prosedur yang Diusulkan ……….66

4.2.3.1. Flow Map……….…………67

4.2.3.2. Diagram Kontek ………70

4.2.3.3. Data Flow Diagram ……….71

4.2.3.4. Kamus Data ……….73

4.2.4. Perancangan Basis Data ………76

4.2.4.1. Normalisasi ………..76

(9)

4.2.5. Perancangan Antar Muka ………..89

4.2.5.1. Struktur Menu ………..89

4.2.5.2. Perancangan Input ……….90

4.2.5.3. Perancangan Output………...101

4.2.6. Perancangan Arsitektur Jaringan……….110

BAB V. IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN SISTEM………..112

5.1. Implementasi ………..112

5.1.1. Batasan Implementasi ……….112

5.1.2. Implementasi Perangkat Lunak ………..112

5.1.3. Implementasi Perangkat Keras ………...…113

5.1.4. Implementasi Basis Data ………114

5.1.5.Implementasi Antar muka ………...118

5.1.6. Implementasi Instalasi Program ……….122

5.1.7. Penggunaan Program ………..125

5.2. Pengujian……….………..139

5.2.1. Rencana Pengujian ……….139

5.2.2. Kasus dan Hasil Pengujian ……….140

(10)

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

(11)

x

Gambar 2.1 Siklus Informasi………...…….13

Gambar 2.2 Komponen Sistem Informasi……….…………....16

Gambar 2.3 Topologi Star……….……….…………....31

Gambar 3.1. Struktur Organisasi Apotik Vita Sari ………...39

Gambar 3.2. Sistem Waterfal………43

Gambar 4.1. Flowmap Penjualan sedang berjalan………58

Gambar 4.2. Flowmap Pembelian sedang berjalan………...59

Gambar 4.3. Diagram kontek sedang berjalan………..60

Gambar 4.4. DFD Level 1 penjualan dan pembelian sedang berjalan…...…...61

Gambar 4.5 DFD Level 2 proses 1 pembelian.sedang berjalan………62

Gambar 4.6. DFD Level 2 proses 2 penjualan sedang berjalan……….63

Gambar 4.7. Flowmap pembelian obat yang diusulkan...68

Gambar 4.8. Flowmap penjualan obat yang diusulkan………..69

Gambar 4.9. Diagram kontek yang diusulkan………70

Gambar 4.10.DFD level 1 penjualan dan pembelian obat yang diusulkan...71

Gambar 4.11. DFD level 2 proses 1 pembelian obat yang diusulkan………...72

Gambar 4.12. DFD level 2 proses 2 penjualan obat yang diusulkan……….73

Gambar 4.13. Relasi tabel yang diusulkan……….80

Gambar 4.14. Entitiy Relationship Diagram…..………81

Gambar 4.15. Struktur Menu………..89

(12)

xi

Gambar 4.20. Data Karyawan………..95

Gambar 4.21. Transaksi Pemesanan Barang………97

Gambar 4.22. Transaksi Penjualan………...98

Gambar 4.23. Transaksi Pembelian………..100

Gambar4.24. Laporan Data Penjualan……….101

Gambar4.25. Laporan Data Penjualan Berdasarkan Invoice…..……….102

Gambar4.26. Laporan Data Penjualan Berdasarkan Nama Barang………102

Gambar4.27. Laporan Data Penjualan Berdasarkan TanggalInvoice…………..103

Gambar4.28. Laporan Data Pembelian………103

Gambar4.29. Laporan Data Pembelian Berdasarkan Invoice…..………104

Gambar4.30. Laporan Data Pembelian Berdasarkan PO No…..……….104

Gambar4.31. Laporan Data Pembelian Berdasarkan Nama Barang………105

Gambar4.32. Laporan Data Pembelian Berdasarkan Tanggal Invoice…………105

Gambar4.33. Laporan Data Persediaan Barang……….…..………106

(13)

xii

Gambar4.38. Laporan Data Persediaan Berdasarkan Aturan Pakai…………...108

Gambar4.39. Laporan Data Karyawan………..…………...108

Gambar4.40. Laporan Data Karyawan Berdasarkan NIK………….…………...108

Gambar4.41. Laporan Data Karyawan Berdasarkan Jabatan..……..…………...108

Gambar4.42. Arsitektur topologi star pada Apotik Vita Sari………...110

Gambar 5.1. Pilih Visual Studio Prerequisites……….122

Gambar 5.2. Tekan Continiue………..123

Gambar 5.3. Instalasi New………...123

Gambar 5.4. Installing Components……….123

Gambar 5.5. Visual Studio.net prerequisites………124

Gambar 5.6. Pilih Visual Studio.Net………124

Gambar 5.7. Tekan continiue………...124

Gambar 5.8. Tekan Instalasi Now………125

Gambar 5.9. Instalasi Visual.Net………..125

Gambar 5.10. Login User Admin……….126

Gambar 5.11. Tambah/Edit User………..126

Gambar 5.12. Menu Utama………..127

(14)

xiii

Gambar 5.17. Data Karyawan………..129

Gambar 5.18. Tambah/Edit Karyawan……….130

Gambar 5.19. Data Penjualan………...130

Gambar 5.20. Data Pemesanan……….131

Gambar 5.21. Data Pembelian………...132

Gambar 5.22. Laporan Data Penjualan………132

Gambar 5.23. Laporan Penjualan Berdasarkan Invoice………...133

Gambar 5.24. Laporan Penjualan Berdasarkan Nama Barang………...133

Gambar 5.25. Laporan Penjualan Berdasarkan Tanggal Invoice……….133

Gambar 5.26. Laporan Data Pembelian………...134

Gambar 5.27. Laporan Pembelian Berdasarkan Invoice………..134

Gambar 5.28.Laporan Pembelian Berdasarkan PO No………...135

Gambar 5.29. Laporan Pembelian Berdasarkan Nama Barang………135

Gambar 5.30. Laporan Pembelian Berdasarkan Tanggal Invoice………135

Gambar 5.31. Laporan Data Persediaan Barang………..136

Gambar 5.32. Laporan Persediaan Berdasarkan Kode Barang………136

Gambar 5.33. Laporan Persediaan Berdasarkan Nama Barang………...137

Gambar 5.34. Laporan Persediaan Berdasarkan Satuan………..…137

(15)

xiv

(16)

xvi

Simbol

Simbol DFD

(17)
(18)

Tabel 1.1.Jumlah Konsumen..………..2

Tabel 1.2.Jadwal Penelitian………..7

Tabel 4.1. Evaluasi Sistem yang sedang berjalan………..64

Tabel 4.2. File Data supplier………..82

Tabel 4.3. File Data Barang ………...82

Tabel 4.4. File Data Karyawan………...83

Tabel 4.5. File Penjualan………84

Tabel 4.6. File Pembelian………..84

Tabel 4.7. File TotalPembelian ………...………..85

Tabel 4.8. File TotalPenjualan ………...………85

Tabel 4.9. File PO……….…………86

Tabel 4.10. File TotalPO ………...………87

Tabel 4.11. File Role ………...………..87

Tabel 4.12. File User…………..………...………88

Tabel 4.13. From Login………..………...…..…..90

(19)

Tabel 4.17. Tambah/Edit karyawan………...…….96

Tabel 4.18. Pemesanan barang………...…….97

Tabel 4.19. Penjualan………….………...……98

Tabel 4.20. Pembelian………...100

Tabel 5.1. Implementasi Halaman Utama………118

Tabel 5.2. Implementasi Halaman berdasarkan hak akses admin …………...…120

Tabel 5.3. Implementasi Hak akses berdasarkan bagian gudang …………...121

Tabel 5.4. Implementasi Hak akses berdasarkan kasir .………...121

Tabel 5.5. Implementasi Hak akses berdasarkan manager ...………...122

Tabel 5.6. Rencana Pengujian SIPP …………..……….….140

Tabel 5.7. Pengujian Login User………..………140

Tabel 5.8. Pengujian pencarian ………141

Tabel 5.9. Pengujian Penginputan data ………...….142

(20)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1Latar Belakang Penelitian

Perkembangan teknologi informasi saat ini sangat pesat, khususnya teknologi komputer sudah banyak mempengaruhi sebagian besar perusahaan. Hal ini dapat dilihat dengan semakin banyaknya penggunaan komputer sebagai alat bantu dalam menyimpan dan mengolah data-data dalam suatu perusahaan. Sebuah perusahaan atau instansi untuk mencapai tujuan, efektifitas, dan efisiensi pekerjaan, diperlukan suatu alat bantu yang dapat melakukan pekerjaan rutin seperti melakukan perhitungan menyimpan data, mencari ataupun menghapus data dengan cepat. Proses penjualan retail merupakan langkah terakhir di dalam pendistribusian barang dagangan. Jadi kalau kita melakukan bisnis retail berarti kita tidak mempunyai atau memerlukan perusahaan lain sebagai penyalur dari barang yang kita jual, sedangkan orang yang melakukan bisnis retail disebut dengan pengecer atau retail.

(21)

ini, sangat membawa dampak yang positif dalam pemrosesan data dan informasi yang menjadi gerbang utama pada dunia bisnis yang dapat dilakukan dengan cepat, akurat, dan tepat waktu. Seiring dengan itu, kemajuan teknologi dapat mendukung pengolahan informasi untuk menjadi alat pemicu persaingan dunia bisnis dan ekonomi yang semakin kompetitif. Oleh karena kebutuhan usaha yang semakin besar dan pesat maka diperlukan ahli komputer yang mampu mengolah dan mengaplikasikannya. Apotik sebagai salah satu bentuk usaha yang memiliki kompleksitas yang tinggi merupakan salah satu contoh yang memerlukan konsiderasi tersebut. Penanganan secara manual yang masih umum dilakukan terhadap sistem-sistem yang ada dalam suatu apotik tidak seimbang dengan frekuensi jual beli yang menjadi indikasi besarnya tuntutan masyarakat akan kebutuhan obat.

Apotik Vita Sari saat ini masih mengalami kesulitan dalam pembuatan laporan transaksi penjualan obat, laporan transaksi pembelian obat, laporan persediaan obat serta pengecekan stok obat di bagian persediaan masih dilakukan dengan cara manual masih menggunakn buku sehingga memerlukan waktu yang lama dibandingkan bila proses tersebut dilakukan dengan computer dimana apotik Vita Sari sampai saat ini selalu mengalami peningkatan jumlah penjualan obat dilihat dari tiga bulan dari tabel berikut:

Table 1.1 Jumlah Konsumen

Bulan Juli 2009 Agustus 2009 September 2009

(22)

Pembuatan laporan transaksi penjualan, laporan transaksi pembelian serta laporan persediaan obat dilakukan secara perbulan untuk diberikan kepada pemilik apotik. Oleh karena itu maka penulis mengambil judul “Sistem Informasi Penjualan dan Pembelian Obat Pada Apotik Vita Sari”.

1.2 Identifikasi dan Rumusan Masalah

1.2.1 Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan diatas, maka penulis dapat mengidentifikasi permasalahan diantaranya:

1. Proses pembuatan laporan transaksi penjualan, laporan transaksi pembelian dan laporan persediaan obat masih menggunakan buku sehingga memerlukan waktu yang lama.

2. Pengecekan obat di bagian persediaan (gudang) masih menggunakan buku, sehingga dalam pencarian data obat, penjualan dan pembelian obat masih memerlukan waktu yang lama.

3. Pencatatan stok obat masih menggunakan buku akibatnya terjadi penumpukan berkas yang mengakibatkan data tersebut hilang atau rusak

1.2.2 Rumusan Masalah

(23)

1. Bagaimana sistem informasi penjualan dan Pembelian obat yang sedang berjalan pada apotik Vita Sari

2. Bagaimana perancangan sistem informasi penjualan dan pembelian obat pada apotik Vita Sari

3. Bagaimana implementasi sistem informasi penjualan dan pembelian obat pada apotik Vita Sari

4. Bagaiman pengujian sistem informasi penjualan dan pembelian obat pada apotik Vita Sari

1.3Maksud dan Tujuan Penelitian

1.3.1Maksud Penelitian

Adapun maksud dari penelitian ini adalah:

1. Menyediakan alternatif dalam meminimalkan waktu yang diperlukan untuk pengolahan data atau mempermudah dalam pengolahan data persediaan obat, transaksi penjualan dan pembelian.

2. Membuat alternatif dalam penyelesaian masalah pengolahan data penjualan dan pembelian obat dari sistem manual(buku) ke sistem yang terkomputerisasi.

(24)

1.3.2Tujuan Penelitian

Adapun Tujuan dari penelitian ini adalah :

1. Untuk merancang sistem informasi penjualan dan pembelian obat pada Apotik Vita Sari

2. Untuk mengimplementasikan sistem informasi penjualan dan pembelian obat pada apotik Vita Sari

3. Untuk menguji sistem penjualan dan pembelian obat pada apotik Vita Sari

1.4Kegunaan Penelitian

1.4.1Kegunaan Praktis

1. Memberikan Informasi akurat dan cepat kepada pelanggan tetap mengenai proses penjualan dan pembelian obat

2. Mengurangi kesalahan dalam proses pembuatan laporan hasil penjualan dan pembelian bagi pihak perusahaan.

1.4.2Kegunaan Akademis

1.Bagi Pengembangan Ilmu

Memberikan masukan untuk Ilmu Manajemen Informatika dalam Sistem Informasi Penjualan dan Pembelian obat pada Apotik Vita Sari.

2. Bagi Peneliti lain

(25)

3. Bagi Penulis

Mendapatkan tambahan pengalaman serta pengetahuan bagi penulis dalam merancang dan membangun suatu Sistem Informasi Penjualan dan Pembelian obat pada Apotik Vita Sari. Selain itu sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana, Jurusan Manajemen Informatika, Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer, Universitas Komputer Indonesia Bandung.

1.5Batasan Masalah

Agar dapat lebih fokus dan pembahasan tidak menyimpang dari permasalahan yang ada, maka penulis perlu merincikan batasan masalah seperti dibawah ini :

1. Dalam menangani proses sistem penjualan dan pembelian obat pada Apotik Vita Sari ini maka sistem penjualan dan pembelian obat dilakukan secara tunai.

2. Sistem penjualan dan pembelian obat pada Apotik Vita Sari ini tidak membahas mengenai kadaluarsa obat dan obat racikan.

(26)

1.6Lokasi dan Waktu Penelitian

Untuk memperoleh data dan informasi yang diperlukan dalam penyusunan skripsi ini, maka penulis melakukan penelitian pada Apotik Vita Sari Jl. Kapten Bangsi Sembiring No.11 Telepon (0628) 20508 Kabanjahe. Adapun waktu penelitian dimulai dari bulan September 2009 sampai dengan penulisan skripsi ini terselesaikan.

Tabel 1.2 Jadwal Penelitian

NO Aktivitas

2009/2010

Oktober November Desember Januari Februari 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4

1 Analisis Sistem

a.Pengumpulan data-data/referensi yang diperlukan

(27)

BAB II

LANDASAN TEORI

2.1. Konsep Dasar Sistem

Menurut Jogiyanto (2001 : 05) sistem dapat didefinisikan sebagai suatu kesatuan yang terdiri dari dua atau lebih komponen atau subsistem yang berinteraksi untuk mencapai suatu tujuan.

Dari pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa suatu sistem pada dasarnya adalah kumpulan dari elemen atau prosedur yang saling berhubungan untuk mencapai tujuan tertentu.

2.1.1. Karakteristik Sistem

Suatu sistem mempunyai karakteristik atau sifat-siafat tertentu, yaitu mempunyai komponen-komponen, batas sistem, lingkungan luar sistem, penghubung, masukan, keluaran, pengolah dan sasaran atau tujuan.

Menurut Jogianto (2001:07) suatu sistem mempunyai karakteristik atau sifat-sifat tertentu yaitu mempunyai:

1. Komponen Sistem

(28)

subsistem mempunyai karakteristik dari sistem yang menjalankan suatu fungsi tertentu dan mempengaruhi proses sistem secara keseluruhan.

2. Batasan Sistem

Batasan sistem merupakan daerah yang membatasi antara suatu sistem dengan sistem yang lainnya atau dengan lingkungan luarnya. Batas sistem ini memungkinkan suatu sistem dipandang sebagai suatu kesatuan dan menunjukkan ruang lingkup dari sistem tersebut.

3. Lingkungan Luar Sistem

Lingkungan luar dari suatu sistem adalah apapun diluar batas dari suatu sistem yang mempengaruhi operasi sistem. Lingkungan luar sistem dapat bersifat menguntungkan dan juga merugikan. Lingkungan luar yang menguntungkan merupakan energi dari sistem dan dengan demikian harus dijaga dan dipelihara. Sedangkan lingkungan luar yang merugikan harus ditahan dan dikendalikan, jika tidak akan mengganggu kelangsungan hidup dari sistem.

4. Penghubung Sistem

(29)

5. Masukan Sistem

Masukan sistem adalah energi yang dimasukkan kedalam sistem. Masukan dapat berupa masukan perawatan dan masukan sinyal maintenance input adalah energi yang dimasukkan supaya sistem tersebut dapat berjalan. Sinal input adalah energi yang diproses untuk mendapatkan keluaran dari sistem.

6. Keluaran Sistem

Keluaran sistem adalah energi yang diolah dan diklasifikasikan menjadi keluaran yang berguna. Keluaran dapat merupakan masukan untuk subsistem yang lain.

7. Pengolahan Sistem

Suatu sistem dapat mempunyai suatu bagian pengolah atau sistem itu sendiri sebagai pengolahnya. Pengolah yang akan merubah masukan menjadi keluaran.

8. Sasaran Sistem

(30)

2.1.2. Klasifikasi Sistem

Menurut Jogianto (2001:09) sistem dapat diklasifikasikan dari beberapa sudut pandang diantaranya adalah sebagai berikut:

1. Sistem abstrak dan sistem fisik

Sistem abstrakadalah sistem yang berupa pemikiran atau ide-ide yang tidak tampak secara fisik. Misalnya sistem teologi, yaitu sistem yang berupa pemikiran-pemikiran hubungan antara manusia dengan Tuhan. Sistem fisik adalah sistem yang ada secara fisik. Misalnya sistem komputer, sistem operasi, sistem penjualan, dan lain sebagainya.

2. Sistem alamiah dan sistem buatan manusia

Sistem alamiah adalah sistem yang terjadi karena proses alam tidak dibuat oleh manusia (ditentukan dan tunduk kepada kehendak sang pencipta alam). Misalnya sistem perputaran bumi, sistem pergantian siang dan malam, sistem kehidupan umat manusia. Sistem buatan manusia adalah sistem yang dirancang oleh manusia. Sistem buatan manusia yang melibatkan interaksi manusia dengan mesin disebut dengan human-machine system atau ada yang menyebut dengan man-machine system. Sistem informasi merupakan contoh man-machine system. Karena menyangkut penggunaan komputer yang berinteraksi dengan manusia.

(31)

sehingga keluaran dan sistem tersebut dapat diramalkan dan relatif stabil/konstan dalam jangka waktu yang lama. Contoh: Sistem komputer. Probabilistic system adalah sistem yang kondisi masa depannya tidak dapat diprediksi karena mengandung unsur probabilitas. Contoh: Sistem sosial, sistem politik, dan sistem demokrasi.

4. Sistem tertutup (close system) dan sistem terbuka (open system)

Close system merupakan sistem yang tidak berhubungan dan tidak terpengaruh dengan lingkungan luarnya. Sistem ini bekerja secara otomatis tanpa adanya turut campur tangan dari pihak luarnya walaupun sebenarnya bersifat relatively closed system (secara relatif tertutup, tidak benar-benar tertutup). Open system adalah sistem yang berhubungan dan terpengaruh dengan lingkungan luarnya. Sistem ini menerima masukan dan menghasilkan keluaran untuk lingkungan luar atau subsistem yang lain.

2.2 Konsep Dasar Informasi

Menurut Jogiyanto (2005 : 9) mendefinisikan informasi sebagai data yang telah diolah menjadi bentuk yang lebih berarti bagi penerimanya. Alat pengolah informasi dapat meliputi elemen komputer, elemen non komputer atau kombinasinya.

(32)

1. Informasi harus akurat, sehingga mendukung pihak menajemen dalam mengambil keputusan.

2. Informasi harus relevan, benar-benar terasa manfaatnya bagi yang membutuhkan.

3. Informasi harus tepat waktu, sehingga tidak ada keterlambatan pada saat dibutuhkan.

2.2.1. Siklus Informasi

Untuk memperoleh informasi yang bermanfaat bagi penerimanya, perlu untuk dijelaskan bagaimana siklus yang terjadi atau dibutuhkan dalam menghasilkan informasi. Siklus informasi atau siklus pengolahan data adalah sebagai berikut.

Gambar 2.1. Siklus Informasi

[Sumber : Al-bahra bin ladjamudin 2005 : 11] Input

(Data)

Proses (Pengolahan

Data)

Output

(33)

2.2.2. Kualitas Informasi

Menurut Al-Bahra Bin Ladjamudin (2005 : 11) Kualitas informasi sangat dipengaruhi atau ditentukan oleh beberapa hal berikut, yaitu :

a. Relevan (Relevancy), seberapa jauh tingkat relevansi informasi tersebut terhadap kenyataan kejadian masa lalu, kejadian hari ini dan kejadian yang akan datang.

b. Akurat (Accuracy), suatu informasi dikatakan berkualitas jika seluruh kebutuhan informasi tersebut telah tersampaikan, seluruh pesan telah benar/sesuai, serta pesan yang disampaikan sudah lengkap atau hanya sistem yang diinginkan oleh user (security).

c. Tepat waktu (timeliness)

Berbagai proses dapat diselesaikan, dengan tepat waktu, laporan-laporan yang dibutuhkan dapat disampaikan tepat waktu.

d. Ekonomis (economy)

(34)

e. Efisiensi (efficiency)

Informasi yang berkualitas memiliki sintaks ataupun kalimat yang sederhana (tidak berbelit-belit, tidak juga puitis, bahkan romantis), namun mampu memberikan makna dan hasil yang mendalam.

f. Dapat dipercaya (realibility)

Informasi tersebut berasal dari sumber yang dapat dipercaya. Sumber tersebut teruji tingkat kejujurannya. Misalnya, output suatu program komputer, karena program komputer memberikan output sesuai dengan input yang diberikan.

2.3. Sistem Informasi

2.3.1. Pengertian Sistem Informasi

Menurut Jogiyanto (2005 : 11) sistem informasi adalah suatu sistem di dalam suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian, mendukung operasi, bersifat manajerial dan kegiatan strategi dari suatu organisasi dan menyediakan pihak luar tertentu dengan laporan-laporan yang diperlukan.

2.3.2. Manfaat Sistem Informasi

Menurut Jogiyanto ( 2005 : 12) Manfaat sistem informasi adalah :

1. Organisasi yang menggunakan sistem informasi untuk mengolah transaksi-transaksi, mengurangi biaya dan menghasilkan pendapatan sebagai salah satu produk atau pelayanan mereka.

(35)

3. Perusahaan menggunakan sistem informasi untuk mempertahankan persediaan pada tingkat paling rendah agar konsisten dengan jenis barang yang tersedia.

2.3.3. Komponen Sistem Informasi

Menurut Jogiyanto (2005 : 12) mengemukakan bahwa sistem informasi terdiri dari komponen-komponen yang dikenal dengan istilah blok bangunan (building block), yaitu blok masukan (input block), blok model (model block), blok keluaran (output block), block teknologi (technology block), blok basis data (database block) dan blok kendali (control block). Berikut penjelasan dari blok tersebut :

Gambar 2.2 Komponen Sistem Informasi [ Sumber : Jogiyanto Hartanto 2005 : 12] 1. Blok Masukan

Input mewakili data yang masuk kedalam sistem informasi, termasuk metode dan media untuk memperoleh data yang dimasukan, yang dapat berupa dokumen dasar.

2. Blok Model

(36)

3. Blok Keluaran

Produk dari sistem informasi adalah keluaran berupa informasi yang berkualitas dan dokumentasi yang berguna untuk semua tingkatan manajemen serta semua pemakai sistem.

4. Blok Teknologi

Merupakan kotak alat (tool-box) dalam sistem informasi. Teknologi terdiri dari tiga bagian utama yaitu teknisi (brainware), perangkat lunak (software), dan perangkat keras (hardware). Teknisi dapat berupa orang-orang yang mengetahui teknologi dan membuatnya beroperasi (operator komputer, pemrogram, operator pengolah data, spesialis telekomunikasi, analis sistem). Teknologi perangkat lunak berupa aplikasi-aplikasi perangkat lunak (program).

5. Blok Basis Data

Merupakan kumpulan data yang saling berhubungan satu dengan lainnya, tersimpan di perangkat keras komputer dan digunakan perangkat lunak untuk memanipulasinya.

6. Blok Kendali

(37)

2.4. Perancangan Sistem Informasi

Menurut Jogiyanto (2005 : 23) perancangan sistem adalah tahap yang dilakukan setelah melakukan analisis sistem, pendefinisian kebutuhan–kebutuhan sistem yang akan dibangun, dan persiapan untuk merancang bangun implementasi sistem dengan menggambarkan sistem yang akan dibangun.

Perancangan sistem dimulai dengan memahami sistem yang sedang berjalan dan kriteria–kriteria sistem yang akan dibangun biasanya menggunakan pemodelan secara terstruktur yang digambarkan oleh grafik atau diagram.

Hal–hal yang harus diperhatikan dalam merancang dan membangun sebuah sistem menurut Jogiyanto (2005 : 25) adalah :

1. Kebutuhan perusahaan, organisasi, atau lembaga, yaitu dengan cara memahami bidang yang akan dikembangkan, sasaran yang dibidik serta media yang akan digunakan.

2. Kebutuhan operator, yaitu kebutuhan operator untuk memperoleh sistem yang mudah dipahami dan dioperasikan serta tampilan yang interaktif. Kebutuhan operator dapat diperoleh melalui proses wawancara atau kuisioner.

3. Kebutuhan pemakai, yaitu keinginan – keinginan dari si pemakai sistem informasi, seperti jaminan keamanan, standarisasi tampilan, kecepatan akses, dan kemudahan dalam pengoperasian.

(38)

2.5. Analisis dan Perancangan Terstruktur

Menurut Al-Bahra bin Ladjamudin B (2005 : 46) Analisis terstruktur adalah metode pemodelan klasik yang telah digunakan secara luas sebagai sebuah notasi untuk definisi sistem, representasi, analisis persyaratan perangkat lunak dan desain sistem atau perangkat lunak.

2.5.1. Flow Map (Diagram Alir)

Flow map merupakan diagram alir yang menunjukan arus bagi dokumen, aliran data fisik entitas-antitas sistem informasi dan kegiatan operasi yang berhubungan dengan sistem informasi. Penggambaran biasanya diawali dengan mengapati dokumen apa yang menjadi media data atau informasi dan selanjutnya ditelusuri bagaimana dokumen tersebut termasuk ke bagian atau entitas mana dokumen tersebut, proses apa yang terjadi terhadap dokumen tersebut dan seterusnya.

2.5.2. Diagram Konteks

(39)

2.5.3. Diagram Aliran Data atau Data Flow Diagram (DFD)

Menurut Al-Bahra Bin Ladjamudin (2005 : 65) Diagram aliran data merupakan model dari sistem untuk mengambarkan pembagian sistem ke modul yang lebih kecil. Salah satu keuntungan menggunakan diagram aliran data adalah memudahkan pemakai atau user yang kurang menguasai bidang komputer untuk mengerti sistem yang akan dikerjakan.

2.5.3.1. Keseimbangan dalam DFD

1. Aliran data yang masuk kedalam dan keluar dari suatu proses harus sama dengan aliran data yang masuk kedalam dan keluar dari rincian proses tersebut. 2. Nama aliran data yang masuk kedalam dan keluar dari suatu proses harus sama

dengan nama aliran data yang masuk kedalam dan keluar dari rincian proses tersebut.

3. Jumlah dan nama entitas luar dari suatu proses harus sama dengan jumlah dan nama entitas luar dari rincian proses tersebut.

2.5.3.2. Larangan dalam DFD

Dalam menggambar DFD ada beberapa hal yang harus dihindari, sehingga DFD tersebut menggambarkan secara keseluruhan sistem yang akan dirancang, hal-hal tersebut adalah :

1. Arus data tidak boleh dari entitas luar langsung menuju entitas luar lainnya, tanpa melalui suatu proses.

(40)

3. Arus data tidak boleh dari simpanan data langsung menuju kesimpanan data lainnya, tanpa melalui suatu proses.

4. Arus data dari satu proses langsung menuju proses lainnya, tanpa melalui suatu simpanan data, sebaiknya atau sebisa mungkin dihindari.

2.5.4. Kamus Data

Menurut Al-Bahra Bin Ladjamudin (2005 : 70) data dictionary adalah daftar organisasi semua elemen yang ada dalam sistem secara lengkap dengan definisi yang baku sehingga user dan analisis sistem akan memiliki pengertian yang sama untuk input, output, komponen penyimpanan dan penghitungannya.

Kamus data dapat digunakan pada saat analisis sistem atau pada saat perancangan sistem pada saat entitas sistem, kamus data digunakan untuk mencatat terminologi bisnis, aturan standar (batasan panjang karakter, nilai, system field).

2.5.5. Normalisasi

Menurut Al-Bahra Bin Ladjamudin (2005 : 168) Normalisasi adalah proses pengelompokkan data kedalam bentuk tabel atau relasi atau file untuk menyatakan entitas dan hubungan mereka sehingga terwujud satu bentuk database yang mudah untuk dimodifikasi.

Hasil dari proses normalisasi adalah himpunan-himpunan data dalam bentuk normal (normal form). Ada beberapa bentuk normal, yaitu :

1. Bentuk Normal I (First Normal Form / 1-NF).

Suatu relasi memenuhi 1-NF jika dan hanya jika setiap atribut dari relasi tersebut hanya memiliki nilai tunggal dalam satu baris atau record.

2. Bentuk Normal II (Second Normal Form / 2-NF).

(41)

3. Bentuk Normal III (Third Normal Form / 3-NF).

Berada Pada bentuk Normal II, dan setiap atribut bukan kunci tidak memiliki dependensi transitif terhadap kunci primer.

Notasi dependensi transitif : X → Y, Y → Z Maka: X → Z

4. Bentuk Normal Boyce-Codd (Boyce-Codd Normal Form / BCNF).

Suatu relasi memenuhi BCNF jika dan hanya jika setiap determinan yang ada pada relasi tersebut adalah kunci kandidat (candidate keys). Determinan adalah gugus atribut dimanaa satu atau lebih atribut lain tergantung secara fungsional.

Kegunaan normalisasi :

1. Meminimasi pengulangan informasi. 2. Memudahkan indentifikasi entitas / obyek. 2.5.6. ERD ( Entitiy Relatioship Diagram)

Menurut Al-Bahra Bin Ladjamudin (2005 : 143) ERD adalah suatu model jaringan yang menggunakan susunan data yang disimpan dalam sistem secara abstrak. ERD berbeda dengan DFD yang merupakan suatu model jaringan fungsi yang akan dilaksanakan oleh sistem, sedangkan ERD merupakan model jaringan data yang menekankan pada struktur-struktur dan relationship data.

Diagram hubungan entitas atau E-R diagram, merupakan notasi grafik dari sebuah model data atau sebuah model jaringan yang menjelaskan tentang data yang tersimpan (storage data) dalam sistem secara abstrak.

Notasi yang digunakan berupa:

(42)

2. Lingkaran / elips yang menyatakan atribut

3. Belah ketupat yang menyatakan himpunan relasi

4. Kardinalitas yang dapat dinyatakan dengan garis cabang atau angka

5. Garis sebagai penghubung antara himpunan entitas dengan himpunan entitas yang lain.

2.6. Pengembangan Sistem Informasi

Menurut Jogiyanto (2005 : 35) menyusun suatu sistem yang baru untuk menggantikan sistem yang lama secara keseluruhan atau memperbaiki sistem yang telah ada. Sistem yang lama perlu diperbaiki atau diganti.

Menurut Jogiyanto (2005 : 36) pengembangan sistem dapat berarti penyusunan suatu sistem yang baru untuk menggantikan sistem yang lama secara keseluruhan atau memperbaiki sistem yang telah ada.

1. Adanya permasalahan-permasalahan yang timbul pada sistem yang lama. Permasalahan yang timbul dapat berupa :

a. Ketidakberesan

Ketidakberesan pada sistem yang lama menyebabkan sistem yang lama tidak dapat beroperasi sesuai dengan yang diharapkan.

b. Pertumbuhan Organisasi

(43)

menyebabkan sistem yang lama tidak efektif lagi sehingga sistem yang lama sudah tidak dapat memenuhi lagi semua kebutuhan informasi yang dibutuhkan oleh manajemen.

2. Untuk meraih kesempatan-kesempatan

Teknologi informasi telah berkembang dengan cepatnya. Perangkat keras komputer, perangkat lunak dan teknologi komunikasi telah begitu cepat berkembang. Organisasi mulai merasakan bahwa teknologi informasi ini perlu digunakan untuk meningkatkan penyediaan informasi sehingga dapat mendukung dalam proses pengambilan keputusan yang akan dilakukan oleh manajemen.

Dalam keadaan pasar bersaing, kecepatan informasi atau efisiensi sangat menentukan berhasil atau tidaknya strategi dan rencana-rencana yang telah disusun untuk meraih kesempatan-kesempatan yang ada. Bila pesaing dapat memanfaatkan teknologi ini, maka kesempatan-kesempatan akan jatuh ke tangan pesaing. Kesempatan-kesempatan ini dapat berupa peluang-peluang pasar, pelayanan yang meningkat kepada pelanggan dan lain sebagainya.

3. Adanya instruksi-instruksi

Penyusunan sistem yang baru dapat juga terjadi karena adanya instruksi-instrukai dari atas pimpinan atau dari luar organisasi, seperti peraturan pemerintah dan sebagainya.

(44)

1. Performance (kinerja)

Peningkatan terhadap kinerja (hasil kerja) sistem yang baru sehingga menjadi lebih efektif.Kinerja dapat diukur dari :

a. Throughput, yaitu jumlah dari pekerjaan yang dapat dilakukan suatu saat tertentu.

b. Response time, yaitu rata-rata waktu yang tertunda diantara dua pekerjaan tersebut.

2. Economy (ekonomis)

Peningkatan terhadap manfaat-manfaat atau keuntungan-keuntungan atau penurunan-penurunan biaya yang terjadi.

3. Control (Pengendalian)

Peningkatan terhadap pengendalian untuk mendeteksi dan memperbaiki kesalahan-kesalahan serta keuntungan-keuntungan yang akan terjadi.

4. Effeciency (efisiensi)

Peningkatan terhadap efesiensi operasi,yaitu bagai mana sumber daya digunakan dengan pemborosan yang paling minimum.

5. Service (pelayanan)

Peningkatan terhadap pelayanan yang diberikan oleh sistem. 2.6.1 Metode Waterfall

(45)

Adapun langkah-langkah dalam model waterfall adalah sebagai berikut :

1. System Enginering

Pada tahapan ini yang dilakukan adalah tahap pengumpulan data yang

bertujuan untuk memudahkan dalam pembuatan sistem informasi. Keuntungan yang didapat dari pembuatan sistem informasi ini adalah dapat memudahkan dalam mendapatkan data dan mengolah data.

2. Analysis

Pada tahapan ini penulis menganalisis data yang terkumpul dan mempelajari data apa saja yang dibutuhkan dalam pembuatan sistem informasi ini. Dengan menganalisis data yang terkumpul dan mempelajari data apa saja yang dibutuhkan diharapkan bisa mempermudah dalam pembuatan sistem informasi.

3. Design

Setelah tahap analisis tahapan selanjutnya yang dilakukan adalah design. Tahapan design yang dilakukan adalah mendesain struktur data, arsitektur perangkat lunak, rincian prosedur, dan karakteristik antar muka. Pada tahapan design ini maka akan terlihat gambaran atau rancangan sistem informasi yang akan di buat.

4. Coding

(46)

5. Testing

Setelah kode program selesai dibuat, dan program dapat berjalan, testing dapat dimulai. Testing difokuskan pada logika internal dari perangkat lunak, fungsi eksternal, dan mencari segala kemungkinan kesalahan. Dan memeriksa apakah sesuai dengan hasil yang diinginkan.

6. Maintenance

Tahap pemeliharaan sistem mencakup seluruh proses yang diperlukan untuk menjamin kelangsungan, kelancaran, dan penyempurnaan sistem yang telah dioperasikan.

2.7. Pengertian Pembelian dan Penjualan

2.7.1. Pembelian

Pembelian adalah kegiatan menukarkan sejumlah uang dengan barang yang dibutuhkan atau diperlukan, pembelian ini dilakukan oleh pihak konsumen atau pembeli kepada orang yang mempunyai barang atau pihak penjualan.

2.7.2. Penjualan

Philip Kotler (2002 : 222) pejualan adalah proses pengusahaan agar pembeli ingin membeli barang yang sedang di tawarkan melalui beberapa tahap sebagai berikut:

1. Menarik perhatian 2. Timbulnya minat

(47)

Dalam proses administrasi penjualan perusahaan membuat prosedur yang mudah diproduksi dan bagaimana produk tersebut di jual kepada konsumen perusahaan. Penjualan merupakan proses di mana setiap individu mendapatkan kebutuhan dan keinginan mereka yang bernilai satu sama lain, dengan demikian system penjualan merupakan kumpulan elemen-elemen yang sangat berkaitan dalam mensiasati penjualan.

Penjual semakin menyadari bahwa pembeli suka membeli dengan cara itu dan banyak dari mereka yang telah menerapkan penjualan sistem sebagai alat pemasaran. Salah satu variasi penjualan sistem adalah pengontarkan sistem diamana sebuah sumbar pasokan tunggal menyediakan sebuah kebutuhan pembeli atas pasokan .

Penjualan sistem merupakan strartegi pemasaran industrial kunci dalam mengajukan penawaran proyek-proyek industri berskala besar, seperti bendungan, pabrik baja, jaringan pipa, sarana umum. Perusahaan rekayasa proyek harus bersaing dalam hal harga, kualitas, kehandalan, dan atribut-atribut lain untuk memenangkan kontrak.

Unsur-unsur yang mempengaruhi penjualan

1. Retur penjualan dan pengurangan harga 2. Harga pokok penjualan

2.7.3. Pengertian Sistem informasi pembelian dan penjualan

(48)

tertentu dan supplier menjual barang terentu penjualan tersebut terdiri dari struktur prosedur, perlengkapan dan manusia yang saling berkaitan, berkesinambungan dan berorientasi kemasa depan. Sebuah sistem informasi penjualan dapat di katakan potensial, berguna dan saat ini tersebar tetapi tersedia juga dibeberapa tempat, di dalam dan di luar perusahaan.

2.8. Konsep Basis Data

Menurut Yakub (2008 : 32) basis data terdiri atas dua kata, yaitu Basis dan Data. Basis dapat diartikan sebagai markas atau gudang, tempat bersarang/berkumpul. Sedangkan Data adalah representasi fakta dunia nyata yang mewakili suatu objek seperti manusia, barang, hewan, peristiwa, konsep keadaan, dan sebagainya, yang direkam dalam bentuk angka, huruf, simbol, teks, gambar, bunyi, atau kombinasinya.

Basis Data merupakan kumpulan data yang terorganisasi untuk melayani berbagai aplikasi pada saat bersamaan dengan melakukan penyimpanan dan pengelolaan data sehingga data tersebut terlihat di satu lokasi.

Prinsip utama basis data adalah pengaturan data atau arsip dengan tujuan utama untuk kemudahan dan kecepatan dalam pengambilan kembali data atau arsip. Dapat disimpulkan bahwa Basis data (database) merupakan kumpulan dari data yang saling berhubungan satu dengan yang lainnya, tersimpan di simpanan luar komputer dan digunakan perangkat lunak tertentu untuk memanipulasinya.

(49)

lainnya dan membuatnya tersedia untuk beberapa aplikasi yang bermacam-macam di dalam suatu organisasi.

2.9. Jaringan Komputer

Yang disebut jaringan komputer (computer network) atau sering disingkat jaringan saja adalah hubungan dua buah simpul (umumnya berupa komputer) atau lebih yang tujuan utamanya adalah untuk melakukan pertukaran data. Dalam prakteknya, jaringan komputer memungkinkan untuk melakukan berbagai perangakat lunak, perangkat keras, bahkan berbagi kekuatan proses. Beberapa jenis jaringan komputer, diantaranya:

Budi Irawan (2005 : 291), Jaringan yang secara umum yang kita kenal, yaitu:

1. Local Area Network (LAN)

Local Area Network adalah jaringan komputer yang menghubungakan beberapa komputer di satu area tertentu yang tidak begitu luas, seperti didalam satu gedung atau satu kantor.

2. Metropolitan Area Network (MAN)

(50)

3. Wide Area Network (WAN)

Wide Area Network menghubungkan beberapa Metropolitan Area Network dari beberapa kota atau negara yang berbeda. Wide Area Network biasanya terhubung dengan satelit.

2.9.2. Topologi Jaringan

Menurut Budi Irawan (2005: 187) topologi adalah istilah yang berkaitan dengan bentuk fisik layout suatu jaringan. Topologi jaringan adalah cara bagaimana data diedarkan, atau cara dimana mesin- mesin ditempatkan dan dihubungkan secara fisik dalam suatu jaringan, Satu kemungkinan adalah menghubungkan satu sama lain tiap komputer dan peralatan yang ada dalam jaringan dengan kabel penghubung.

Sebenarnya ini merupakan salah satu bentuk client-server, yaitu memiliki satu workstation yang dijadikan pusat informasi dan pengolahan data semua komputer terhubung kesini. Tapi kekurangannya jika dia rusak maka jaringan komputer tidak dapat berfungsi lagi karena komputer-komputer tidak dapat berhubungan lagi.

Gambar 2.3. Topologi Star Sumber [Budi Irawan, 2005 : 30)]

Server

(51)

2.10. Client Server

Client adalah komputer-komputer yang menerima atau menggunakan fasilitas yang disediakan oleh server. Sedangkan server adalah komputer yang menyediakan fasilitas bagi komputer-komputer lain dan bertindak sebagai server database yang menyimpan data dalam jaringan. Secara fisik, sebuah server berupa komputer (mainframe, mini komputer, workstatio, ataupun PC). Ketika sebuah client meminta suatu data kepada server, server akan segera menanggapinya dengan memberikan data yang diminta oleh client bersangkutan. Setelah data diterima, client segera melakukan pemrosesan. Sistem client server dapat diterapkan pada sebuah jaringan komputer Local Area Network, dimana fungsi client menangani sebagian besar proses pengolahan data seperti perhitungan, perulangan, pembandingan, dan lain-lain sedangkan fungsi workstation adalah untuk menangani interaksi dengan pemakai, menerima data masukan dan menampilkan hasil dari pengolahan.

2.11. Perangkat Lunak Pendukung

2.11.1. Visual Studio.Net 2003

(52)

2005. Perlu diketahui bahwa ada beberapa perubahan drastis dari tampilan kontrol dan cara membuat koneksi database di Visual Basic 2005 dibandingkan versi sebelumnya. Jika anda menginginkan suatu bahasa pemograman yang andal,cepat, serta mendukung penuh OOP serta tersedianya fasilitas GUI, maka Visual Basic 2005 ialah pilihan yang tepat. Selain itu, diciptakan juga bahasa baru bernama Visual C#.Net. Kelebihan Visual C# 2005 dibandingkan Visual Basiv ialah kemampuannya untuk mewarisi sifat-sifat yang hebat dari java, C++, serta kecepatan eksekusi yang lebih tinggi dibandingkan Visual Basic 2005. Sementara itu, kelebihan Visual C#.Net dibandingkan Visual Basic C++ 205 adalah bahwa untuk saat ini Visual C#.Net beserta Visual Basic.Net merupakan bahasa pemrograman yang masuk dalam mata ujian Microsoft untuk memiliki sertifikat bergengsi MCAD (Microsoft Certifikat Application Developer) dan MCSD (Microsoft Certified Solution Developer).

(53)

sebagai programmer mampu membuat proyek untuk mengembangkan aplikasi yang akan digunakan di luar negeri.

Visual Studia.NET diciptakan untuk menjadi alat pengembang multibahasa yang komprehensif. Dengan kehadirannya, pengembangan aplikasi yang dulunya membutuhkan waktu lama serta derajat kerumitan yang tinggi sudah tidak berlaku lagi saat ini karena.NET memungkinkan pengembangan perangkat lunak (Software developers) secara cetap mampu membuat program yang robust dan berbasiskan integrasi Internet, yang dikenal dengan XML Web Services. XML web services ialah modul-modul perangkat lunak yang dibangun dan diintegrasikan menggunakan XML (Extensible Markup Language) yang memungkinkan aplikasi, services, dan perangkat keras untuk bekerja sama secara cerdas. Visual Studio .NET menyediakan perangkat dan teknologi canggih yang dibutuhkan untuk membangun aplikasi yang tentunya mampu memperkuat aktivitas bisnis yang ada.

(54)

Dalam Visual Studio.Net tampilan awal Windows Application ada beberapa yaitu:

1. Form

Merupakan window yang digunakan sebagai tempat untuk membuat desain tampilan dari program. Form dapat diisi dengan Menu atau Control yang diperlukan dalam membuat program. Sebuah Visual Application (Windows Application) minimal mempunyai 1 Form. Saat program dijalankan Form yang ditempatkan sebagai Startup Object akan secara otomatis dibuat dan di show.

2. Component

Merupakan Object yang digunakan untuk mengisi Form. Component dapat dibuatbbaik pada saat design-time maupun pada saat run-time. Component dapat dibedakan menjadi 2 macam, yaitu component visual dan component non-visual. Component visual dapat dilihat baik pada saat design-time maupun run-time, sedangkan component non-visual hanya dapat dilihat saat design-time (di bawah form saat design-time ada tempat khusus untuk menampung component non-visual) dan tidak kelihatan pada saat run-time.

3. Properties

(55)

4. Event

Merupakan suatu tindakan yang yang bisa dilakukan terhadap suatu component. Component bisa diatur untuk melakukan sesuatu saat sebuah event terjadi pada dirinya. Penulisan kode perintah dilakukan pada sebuah method yang dirancang untuk menangani suatu event. 2 atau lebih component dapat menggunakan method yang sama untuk menangani event mereka yang sejenis. Dalam penanganan suatu event, biasanya method tersebut akan mengembalikan 2 parameter, 1 adalah ”sender” yang berisi component mana yang men-trigger event tersebut (bertipe Object), 1 lagi adalah ”e” yang berisi informasi lain-lain yang perlu ada dalam event tersebut (berbeda tipe untuk tiap event).

5. Event-Driven

Merupakan konsep dimana sesuatu perintah atau procedure baru akan dilakkukan setelah terjadi event tertentu. Tidak seperti konsep pemrograman console, dimana baris program akan dijalankan mulai dari procedure Main. Pada konsep event-driven tidak semua procedure yang ada di dalam program akan dijalankan, melainkan hanya pada procedure tertentu yang event nya benar-benar terjadi. Misalkan suatu Button dibuat action untuk event click, namun ketika program dijalankan, user bisa memilih apakah akan meng-click Button tersebut atau tidak. Jika tidak di-click maka method tersebut tidak akan pernah dijalankan.

2.11.2. Microsoft Acces 2002-2003

(56)

pembuatan laporan, menaring data lain-lain. Database adalah sekumpulan informasi yang saling berhubungan dan memiliki tujuan tertentu.

2.11.2.1 Objek pokok dalam Microsoft Acces 2002-2003

1. Table

Table digunakan untuk menyimpan data dalam sebuah objek, table memiliki arti sekumpulan data sejenis. Table sendiri memiliki item informasi:

a. Field: data terkecil dari sebuah table yang menempati bagian kolom.

b. Record: kumpulan beberapa field yang saling berhubungan yang menempati bagian baris.

2. Query

Query adalah objek database yang digunakan untuk menmpilkan, menyunting, dan menganalisa suatu data dengan cara lain.

3. Form

Form adalah sebuah objek database yang digunakan untuk membuat control proses memasukkan, memeriksa dan memperbaharui.

4. Report

(57)

BAB III

OBJEK DAN METODE PENELITIAN

3.1Objek Penelitian

Dalam penelitian ini, yang menjadi objek penelitian adalah Apotik Vita Sari Jln. Kapten Bangsi Sembiring 11 Kabanjahe.

3.1.1Sejarah Singkat Perusahaan

Apotik Vita Sari berdiri sejak dari dulu di bawah pengawasan Drs. Azis

Sembiring dengan izin Apotik dari Kepala Kantor Wilayah Depkes R.I Provinsi

Sumatra Utara SIP A.3129/84 SIA 1322/SIA 80/85 dibawah pengawasan Vita

Sari dan dilindungi oleh Kekuasaan Hukum Republik Indonesia.

Apotik Vita Sari awalnya dibangun hanya untuk memenuhi kebutuhan obat

keluarga, disamping itu pemilik Apotik juga meliliki perusahaan sendiri, sehingga

timbul niat untuk membangun Apotik yang besar untuk memenuhi kebutuhan obat

perusahaan dan pelayanan kepada masyarakat.

Sejak awal berdirinya, Apotik Vita Sari berkembang pesat. Apotik Vita Sari

yang melayani kebutuhan obat masyarakat berlokasi di Jalan Kapten Bangsi

Sembiring No.11 Kabanjahe.

3.1.2Visi dan Misi Perusahaan

a. Visi Perusahaan

Visi Apotik Vita Sari yaitu membangun Indonesia seutuhnya dan memberikan

(58)

b. Misi Perusahaan

Adapun yang menjadi misi Apotik Vita Sari diantaranya:

1. Kesehatan adalah modal utama bagi masyarakat

2. Melayani masyarakat bilamana masyarakat sangat membutuhkan sebab motto

Vita Sari adalah Pelayanan yang menyenangkan masyarakat.

3.1.3 Struktur Organisasi Perusahaan

Dalam rangka untuk memberikan wewenang dan tugas yang seimbang,

maka perlu dibentuk struktur organisasi yang baik, sehingga tugas yang diberikan

dapat dikerjakan secara efisien dan terkoordinir.

Gambar 3.1 Struktur Organisasi Apotik Vita Sari

(Sumber: Apotik Vita Sari)

3.1.4Deskripsi Tugas

1. Pemilik

-Bertanggung jawab terhadap manajemen dan peraturan Apotik -Melaksanakan dan menetapkan kebijakan Apotik

2. Apoteker Pengelola Apotik

-Bertanggung jawab terhadap pengelolaan apotik -Penanggung jawab Apotik

3. Apoteker

(59)

-Bertanggung jawab sebagai admin dan mengesahkan laporan pembelian, penjualan dan persediaan.

-Bertanggung jawab terhadap penjualan dan pembelian obat di apotik

-Mencatat semua daftar stock obat yang ada (persediaan) baik data obat yang masuk maupun data obat yang keluar.

4. Petugas Apotik

-Membantu dalam pelayanan keluar masuknya obat di apotik

3.2. Metode Penelitian

Metode penelitian merupakan suatu mekanisme, teknik atau cara untuk memperoleh data yang digunakan untuk menyusun laporan penelitian ini.

3.2.1. Desain Penelitian

Desain penelitian ini termasuk kedalam penelitian yang bersifat deskriptif. Penelitian deskriptif adalah penelitian yang bertujuan untuk memperoleh ciri-ciri variabel, dimana dalam penelitian ini adalah untuk memperoleh gambaran tentang kinerja program yang dirancang dan diimplementasikan kepada pengguna dalam perusahaan.

3.2.2 Jenis dan Metode Pengumpulan Data

3.2.2.1 Sumber Data Primer

(60)

itu. Teknik pengumpulan data dalam rangka pengumpulan informasi mengenai objek penelitian ini, yaitu :

1. Metode Observasi

Dengan mengadakan pengamatan langsung kelapangan untuk mendapatkan sistem informasi penjualan dan pembelian obat pada apotik Vita Sari yang lebih akurat terkait dengan masalah-masalah yang diteliti.

2. Riset Lapangan (Field Research)

Data-data yang diambil secara langsung pada objek permasalahan yang berkaitan dengan penelitian ini adalah melalui:

a. Wawancara (interview) merupakan suatu teknik pengumpulan data yang dilakukan peneliti secara langsung pada Apotik Vita Sari dengan pemilik apotik, apoteker atau yang dianggap berwewenang untuk memberikan data yang diperlukan.

b. Studi Pustaka yaitu penelitian yang dilakukan berdasarkan buku-buku bacaan dan sumber lain yang ada hubungannya dengan penulisan ini, hasil yang akan digunakan sebagai dasar untuk penelitian lapangan. 3.2.2.2 Sumber Data Sekunder

(61)

Peneliti menganalisa dokumen-dokumen di Apotik Vita Sari yang berhubungan dengan sistem informasi pembelian dan penjualan yang akan mendukung peneliti dalam perancangan sistem informasi pembelian dan penjualan obat pada Apotik Vita Sari.

3.2.3. Metode Pendekatan dan Pengembangan Sistem

Dalam subbab ini akan dijelaskan mengenai metode pendekatan sistem metode pengembangan sistem, dan alat bantu analisis dan perancangan.

3.2.3.1. Metode Pendekatan Sistem

Metode pendekatan sistem yang akan digunakan penulis adalah pendekatan terstruktur. Melalui pendekatan terstruktur, permasalahan yang komplek di organisasi dapat dipecahkan dan hasil dari sistem akan mudah untuk dipelihara, fleksibel, lebih memuaskan pemakainya, mempunyai dokumentasi yang baik, tepat waktu, sesuai dengan anggaran biaya pengembangan, dapat meningkatkan produktivitas dan kualitasnya akan lebih baik.

3.2.3.2. Metode Pengembangan Sistem

(62)

langkah sebelumnya saat suatu keputusan tertentu perlu dipertimbangkan kembali. Adapun langkah-langkahnya sebagai berikut:

Gambar 3.2 Sistem Waterfall

[Sumber : Adi Nugroho 2004 : 60 ]

1. Perencanaan Sistem

Tahap awal dalam pengembangan sistem yaitu menetapkan segala hal yang dibutuhkan dalam pengembangan sistem dan menentukan sistem yang dibutuhkan dan yang tidak. Tahap yang digunakan yaitu wawancara, observasi pada Apotik Vita Sari.

2. Analisis Kebutuhan

(63)

model logika dari pemecahan direkomendasi dan menggunakan metode terstruktur.

3. Perancangan Sistem

Tahap pendefinisian dari kebutuhan fungsional, persiapan untuk rancang bangun implementasi, dan menggambarkan bagaimana suatu sistem dibangun. Perancangan ini menggunakan alat-alat bantu pemodelan diantaranya Flowmap, Diagram Konteks, Diagram Alir Data, Kamus Data, Diagram Hubungan Entitas dan Normalisasi.

4. Penulisan Program

Tahap melakukan penulisan program terhadap desain yang sudah dirancang dan menentukan bahasa pemograman yang digunakan. Peneliti memilih Visual Studio.Net 2003 dalam penulisan program dan Microsoft accses sebagai tempat penyimpanan data atau database.

5. Pengujian

Tahap pengujian terhadap sistem yang sudah dibangun, untuk mencari kesalahan dan kekurangan terhadap sistem yang sedang dibangun. Pengujian menggunakan pengujian blackbox.

6. Implementasi

(64)

3.2.3.3. Alat Bantu Analisis Dan Perancangan

Roger S Pressman (2004 : 46) alat bantu analisis dan perancangan digunakan untuk memudahkan dalam perancangan sistem informasi pembelian dan penjualan yang dikembangkan penulis adalah :

1. Flow Map

Bagan alir dokumen yang menggambarkan aliran dokumen pada Apotik Vita Sari. Bagan Alir ini menelusuri sebuah dokumen dari asalnya sampai tujuannya. Bagan alir dokumen yang dimaksud dalam Apotik Vita Sari, dari apotik tersebut menerima dokumen pembelian barang dari supplier sampai barang tersebut dijual pada konsumen, dan menuliskan entitas dalam dan luar yang terlibat dalam proses alir dokumen tersebut dan menggabungkannya dalam flow map.

2. Diagram Kontek

(65)

3. Data Flow Diagram

DFD (Data Flow Diagram) digunakan untuk menggambarkan suatu sistem yang telah ada atau sistem baru yang akan dikembangkan tanpa mempertimbangkan lingkungan fisik dimana data tersebut mengalir misalnya lewat telepon, surat dan sebagainya atau lingkungan fisik dimana data tersebut akan disimpan misalnya harddisk, Diskette, CD, dan sebagainya.

Beberapa simbol yang digunakan di DFD antara lain : a. Kesatuan Luar (External Entity)

Sistem mempunyai batas sistem yang memisahkan sistem dengan lingkungan luarnya. Sistem menerima input dan menghasilkan output kepada lingkungan luarnya. Kesatuan luar merupakan kesatuan di lingkungan luar sistem dapat berupa orang, organisasi atau sistem lainnya yang berada di lingkungan luarnya yang akan memberikan input atau menerima output dari sistem. Dalam Apotik Vita Sari sistem luar yang dimaksud adalah Supplier dan Konsumen.

b. Arus Data (Data Flow)

(66)

menyerahkan data pemesanan barang ke apotik, dan arus data keluar merupakan arus data yang dikeluarkan oleh apotik berupa order ke supplier dan faktur penjualan ke konsumen.

c. Proses (Process)

Proses adalah kegiatan atau kerja yang dilakukan oleh orang, mesin atau komputer dari hasil suatu arus data yang masuk ke dalam proses untuk dihasilkan arus data yang akan keluar dari proses. Suatu proses dapat ditunjukkan dengan simbol lingkaran atau dengan simbol empat persegi panjang tegak dengan sudut-sudutnya tumpul.

d. Simpanan Data (Data Store)

Simpanan data di DFD dapat disimbolkan dengan sepasang garis horizontal paralel yang kedua ujungnya terbuka atau salah satu ujungnya tertutup.

Simpanan data merupakan simpanan dari data yang dapat berupa : 1. Suatu agenda atau buku.

2. Suatu kotak tempat data di meja seseorang. 3. Suatu file atau database di sistem komputer 4. Suatu tabel acuan manual

5. Suatu arsip atau catatan manual. 4. Kamus Data

(67)

Kamus data merupakan hasil referensi data mengenai data, suatu data yang disusun untuk membimbing selama melakukan analisis dan desain. Kamus data dapat mendefinisikan data yang mengalir di sistem dengan lengkap. Sebagai suatu dokumen, kamus data mengumpulkan dan mengkoordinasi istilah – istilah data tertentu, dan menjelaskan apa arti setiap istilah yang ada.

5. Perancangan Basis Data

Perancangan Basis Data merupakan desain dari kumpulan data yang terorganisasi yang melayani berbagai aplikasi pada saat bersamaan dengan melakukan penyimpanan dan pengelolaan data sebelum data tersebut dibuat coding.

a. Normalisasi

Normalisasi memberikan panduan yang sangat membantu bagi pengembang untuk mencegah penciptaan struktur table yang kurang fleksibel atau mengurangi ketidakefisienan.

1. Bentuk normalisasi I/1-NF

Bentuk Normal tahap pertama (1NF) terpenuhi jika sebuah tabel tidak memiliki atribut bernilai banyak atau lebih dari satu atribut dengan domain nilai yang sama.

2. Bentuk normalisasi II / 2-NF

(68)

Sebuah table dikatakan tidak memenuhi 2NF, jika ketergantungannya hanya besifat parsial ( hanya tergantung pada sebagian dari key primer ).

3. Bentuk normalisasi 3-NF

Suatu relasi memenuhi bentuk III (3-NF) jika dan hanya jika relasi tersebut memenuhi 2-NF, dan setiap kolom bukan kunci tidak tergantung secara fungsional kepada kolom bukan kunci yang lain dalam relasi tersebut. Dengan kata lain setiap kolom bukan kunci primer tidak memiliki ketergantungan secara transitif terhadap kunci primer.

b. Tabel Relasi

Relasi tabel adalah gambaran tentang hubungan yang terjadi antar tabel-tabel yang akan digunakan dalam program aplikasi pemecahan dari file yang menurut teknik normalisasi sehingga pemecahan tersebut memiliki sebuah kunci yang menghubungkan relasi datanya.

3.2.4. Pengujian Software

(69)

perangkat lunak mendapatkan serangkaian kondisi input yang sepenuhnya menggunakan semua persyaratan fungsional untuk suatu program. Pengujian black-box bukan merupakan alternatif dari white-box, tetapi merupakan pendekatan komplementer yang kemungkinan besar mampu mengungkap kelas kesalahan daripada metode white-box.

Pengujian black-box berusaha menemukan kesalahan dalam kategori sebagai berikut :

a. Fungsi-fungsi yang tidak benar atau hilang. b. Kesalahan interface.

c. Kesalahan dalam struktur data atau akses database eksternal. d. Kesalahan kinerja.

e. Inisialisasi dan kesalahan terminasi.

Tidak seperti pengujian white-box, yang dilakukan pada awal proses pengujian, pengujian black-box cenderung diaplikasikan selama tahap akhir pengujian. Karena pengujian black-box memperhatikan struktur kontrol, maka perhatian berfokus pada domain informasi. Pengujian didesain untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan berikut:

a. Bagaimana validitas fungsional diuji?

b. Kelas input apa yang akan membuat test-case menjadi baik? c. Apakah sistem sangat sensitif terhadap harga input tertentu? d. Bagaimana batasan dari suatu data disolasi?

(70)

f. Apa pengaruh kombinasi tertentu dari data terhadap operasi sistem? Pengujian Black Box adalah pengujian yang menguji sistem berupa tampilan atau bagian luar sistem tanpa memperhatikan struktur logika internal perangka lunak. Metode ini digunakan untuk mengetahui apakah perangkat lunak berfungsi dengan benar. Data uji dibangkitkan, dieksekusi pada perangkat lunak dan kemudian keluaran dari perangkat lunak dicek apakah telah sesuai dengan yang diharapkan.

Gambar

Gambar 3.2  Sistem Waterfall
Tabel 4.1 Evaluasi Sistem informasi penjualan dan pembelian obat yang sedang
Gambar 4.7 Flowmap Pembelian Obat yang diusulkan
Gambar 4.8 Flowmap Penjualan Obat yang diusulkan
+7

Referensi

Dokumen terkait

Disampaikan bahwa sebagai kelanjutan dari proses evaluasi, saudara dimintakan untuk dapat menghadiri acara Pembuktian Kualifikasi dengan membawa serta dokumen (asli beserta satu

Data Pekerjaan yang sedang dilaksanakan : Kontrak; Progres Terakhir, Asli dan 1 (satu) foto copy. Demikian, atas perhatiannya kami ucapkan

Static Stretching adalah salah satu olahraga yang dapat diterapkan bagi lanjut usia untuk membantu meningkatkan fleksibilitas lumbal dengan cara dilakukan secara

Peralihan hak atas tanah dan hak milik atas satuan rumah susun melalui jual beli, tukar menukar, hibah, pemasukan data perusahaan dan perbuatan hukum pemindahan hak

Pengetahuan anak sekolah dasar tentang pencegahan penyakit diare pada penelitian ini kurang dalam membedakan makanan yang bersih dan air minum yang bersih Diharapkan kepada

Bagi penulis, pemangku kepentingan yang berorientasi terhadap agama memiliki konsep dasar Islam ten- tang halal dan haram suatu muamalah serta telah memberikan peraturan

Republik Indonesia ke dalam modal saham Perusahaan Perseroan.. (PERSERO) PT Perusahaan

Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan proses pembelajaran pada pelajaran matematika dan meningkatkan kemampuan diskusi siswa kelas IV SDN 1 Suntejaya, Lembang melalui