• Tidak ada hasil yang ditemukan

Perancangan Sistem Informasi Penjualan Paket Internet Pada PT. Indo Internet Subnet Bandung Berbasis Web

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Perancangan Sistem Informasi Penjualan Paket Internet Pada PT. Indo Internet Subnet Bandung Berbasis Web"

Copied!
165
0
0

Teks penuh

(1)

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PENJUALAN PAKET INTERNET

PADA PT.INDO INTERNET SUBNET BANDUNG BERBASIS WEB

SKRIPSI

Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat kelulusan program

Strata 1 Program Studi Sistem Informasi

Oleh :

Hariya Pramana

1.05.07.258

PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI

FAKULTAS TEKNIK DAN ILMU KOMPUTER

UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA

BANDUNG

(2)

i

Internet subnet Bandung berdiri pada Tahun 1994, merupakan salah satu jenis perusahan yang bergerak pada bidang penjualan Paket internet. Adapun permasalahan yang terjadi pada PT.Indo Internet subnet Bandung tersebut yaitu karena belum adanya media promosi yang mampu meningkatkan minat pelanggan untuk melakukan pemesanan produk, belum adanya sistem yang mampu mengelola data produk untuk membantu kerja petugas dan menangani proses penjualan dengan baik. Dimana pelanggan yang ingin melakukan pemesanan produk diharuskan untuk datang ke PT.Indo Internet subnet Bandung secara langsung. Tentunya hal ini akan sangat merepotkan bagi pelanggan yang berada diluar kota bandung. Adapun tujuan dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana sistem yang sedang berjalan, untuk merancang Sistem Informasi Penjualan Paket Internet, untuk melakukan testing terhadap sistem informasi penjualan Paket Internet yang telah dirancang, untuk melakukan implementasi Sistem Informasi Penjualan Paket Internet yang telah dirancang pada PT.Indo Internet subnet Bandung Berbasis Web.

Desain penelitian yang digunakan yaitu dengan metode deskriptif dengan teknik pengumpulan datanya adalah observasi dan wawancara, dan juga metode pengembangan perangkat lunak yang digunakan ialah Prototype, dimana pengembangan sistem ini menggunakan pendekatan untuk membuat sesuatu program dengan cepat dan bertahap sehingga dapat segera dievaluasi oleh pemakai (user). Serta pendekatan yang dilakukan berorientasi pada objek, dan pemodelan sistemnya menggunakan Unifield Modelling Language (UML), dengan alat bantu pemodelan Use Case Diagram, Activity diagram, Collaboration diagram, Class diagram, Sequence diagram, dan deployment diagram. Dibantu dengan pengujian perangkat lunak menggunakan metode black box testing.

Hasil penelitian terhadap sistem yang sedang berjalan memang sudah baik, akan tetapi masih belum dapat membantu petugas mempercepat dalam proses pengelolaan data produk, belum mampu menangani proses pemesanan dari luar kota Bandung, dan belum mampu mencetak laporan-laporan yang dibutuhkan atasan dengan cepat dan tepat. Adapun sistem informasi penjualan paket internet berbasis web yang diusulkan telah mampu menjawab semua permasalahan-permasalahan yang terjadi pada sistem yang sedang berjalan, dengan hasil pengujian terhadap sistem yang diusulkan adalah baik yaitu dapat memeriksa dan mengurangi intensitas kesalahan pada sistem informasi penjualan paket internet yang dirancang/ diusulkan, dan proses implementasi dengan hasil sesuai dengan apa yang diharapkan oleh user.

(3)

ii ABSTRACT

The research was conducted on PT.Indo Internet subnet Bandung. PT.Indo Internet subnet Bandung distributions established in 1994, is one type of companies engaged in the sale of Internet Package. The problems that occurred in these distributions is due to the lack of media campaign that could increase the interest of the customer to order the products, the lack of a system capable of managing data products to assist officers and handle the sales process as well. Where customers who want to order the products are required to come to the PT.Indo Internet subnet Bandung directly. Surely this will be very inconvenient for customers who are outside the city of Bandung. The purpose of this study was to determine how the system is running, to design the Sales Information System Packages Internet, to conduct testing of the system of Internet sales information package has been designed, to implement Internet Package Sales Information System that has been designed at PT.Indo Internet subnet Bandung Web-Based.

The study design used is descriptive method with data collection techniques were observation and interviews, as well as software development method used is Prototype, which uses a system development approach to create something quickly and phased program so it can be evaluated by the user (user ). And the approach taken on the object-oriented, and modeling the system using the unified Modeling Language (UML), the modeling tool Use Case Diagrams, Activity diagrams, Collaboration diagrams, Class diagrams, Sequence diagrams, and deployment diagrams. Assisted with testing software using black box testing methods.

(4)

Segala Puji dan Syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas segala Rahmat Hidayah dan Karunianya. Sholawat serta salam senantiasa penulis limpahkan kepada Nabi besar Muhammad SAW beserta keluarga, para sahabatnya dan para pengikutnya yang selalu setia dan taat pada ajarannya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan berbagai cobaan dan hambatan, yang mana penulis akan diajukan untuk menempuh sidang Strata Satu (S-1) sekaligus untuk memenuhi salah satu syarat kelulusan pada Program Studi Sistem Informasi di Universitas Komputer Indonesia Bandung. Adapun judul yang penulis ambil adalah ”PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PENJUALAN PAKET INTERNET PADA PT.INDO INTERNET SUBNET BANDUNG BERBASIS .

Penulis sangat menyadari ternyata masih banyak kekurangan dan kekeliruan dalam penyusunan laporan ini, hal itu dikarenakan keterbatasan pengetahuan, kemampuan serta pengalaman yang penulis miliki. Oleh karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang berguna bagi penulis dan tentunya yang bersifat membangun.

(5)

1. Allah SWT, yang telah membukakan jalan dan memberikan segala kemudahan atas segala kehendakNya sehingga skripsi ini dapat terselesaikan. 2. Dr. Ir. Eddy Suryanto Soegoto, M.Sc., selaku Rektor Universitas Komputer

Indanesia.

3. Prof.Dr. H.Denny Kurniadie.,Ir.,M.Sc, selaku Dekan Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer Universitas Komputer Indonesia.

4. Dadang Munandar, SE., M.Si selaku Ketua Jurusan Program Studi Sistem Informasi Universitas Komputer Indonesia.

5. R Citra Noviyasari, S.Si., MT, selaku dosen wali Penulis (MI-6).

6. Novrini Hasti, S.Si, MT, selaku dosen pembimbing yang telah banyak memberikan bantuan dan pengarahan serta masukan yang sangat berharga kepada penulis dalam pengerjaan skripsi ini.

7. Kedua orang tua penulis (Ibu Asnida dan Bpk Ali Asir) yang telah memberikan dorongan semangat serta do’a nya, semoga Allah SWT membalas semua amal kebaikannya, Aamin.

8. Kakak dan adik tercinta (Astrid, Tri Aulia, dan Putri) dan sodara-sodara yang tak henti-hentinya memberikan motivasi kepada penulis.

9. Seluruh staff dosen dan sekjur pada jurusan Sistem Informasi.

10. Keluarga besar AMIGOS (Anak-anak MI-6) yang telah menemani setiap hari dan selalu memberikan dukungan dan motivasi.

(6)

13. Semua pihak yang telah membantu penyelesaian laporan skripsi ini yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu.

Bandung, Januari 2012

(7)
(8)

vii

2.2 Konsep Dasar Informasi ... 14

2.2.1 Siklus Informasi ... 14

2.2.2 Kualitas Informasi... 15

2.2.3 Nilai Informasi ... 16

2.3 Konsep Dasar Sistem Informasi ... 16

2.3.1 Komponen Sistem Informasi ... 17

2.4 Definisi Penjualan Paket Internet Online ... 18

2.4.1 Definisi Penjualan ... 19

2.4.2 Definisi Sistem Penjualan... 19

2.4.3 Definisi Sistem Informasi Penjualan ... 19

2.4.4 Definisi Online ... 19

2.8.2 Tipe-tipe Bisnis E-commerce ... 23

2.9 Konsep Dasar Objek ... 25

2.10 Perangkat Lunak Pendukung ... 26

2.10.1 Hyper Text Markup Language (HTML) ... 26

(9)

viii

2.10.3 MySQL Database ... 27

2.10.4 Apache ... 28

2.10.5 Macromedia Dream Weaver 8 ... 28

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian ... 29

3.1.1 Sejarah Singkat PT.Indo Internet subnet Bandung ... 29

3.1.2 Visi dan Misi PT.Indo Internet subnet Bandung ... 30

3.1.3 Struktur Organisasi PT.Indo Internet subnet Bandung ... 30

3.1.4 Deskripsi Tugas ... 31

3.2 Metode Penelitian ... 32

3.2.1 Desain Penelitian ... 32

3.2.2 Jenis dan Metode Pengumpulan Data ... 33

3.2.2.1 Sumber Data Primer ... 33

3.2.2.2 Sumber Data Sekunder ... 33

3.2.3 Metode Pendekatan dan Pengembangan Sistem ... 34

3.2.3.1 Metode Pendekatan Sistem ... 34

3.2.3.2 Metode Pengembangan Sistem ... 34

3.2.3.3 Alat Bantu Analisis dan Perancangan ... 38

3.2.3.3.1 Use Case Diagram ... 38

3.2.3.3.2 Activity Diagram ... 38

3.2.3.3.3 Class Diagram ... 39

3.2.3.3.4 Sequence Diagram ... 39

(10)

ix

3.2.4 Pengujian Perangkat Lunak ... 40

BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM 4.1 Analisis Sistem Yang Berjalan ... 42

4.2.3 Perancangan Prosedur Yang Diusulkan ... 52

(11)

x

4.2.4.1 Perancangan Input ... 77

4.2.4.2 Perancangan Output ... 82

BAB V IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN SISTEM 5.1 Implementasi ... 90

5.1.1 Batasan Implementasi ... 90

5.1.2 Implementasi Perangkat Lunak ... 90

5.1.3 Implementasi Perangkat Keras ... 91

5.1.4 Implementasi Basis Data (Sintaks SQL) ... 92

5.1.5 Implementasi Antar Muka ... 97

5.1.5.1 Implementasi Halaman Utama ... 97

5.1.5.2 Implementasi Halaman Admin ... 98

5.1.6 Implementasi Instalasi Program ... 99

5.1.7 Penggunaan Program ... 100

5.1.7.1 Penggunaan Program Anggota ... 100

5.1.7.2 Penggunaan Program Admin/Petugas ... 113

5.2 Pengujian ... 138

(12)

xi

5.2.2.8 Kelas Uji Kelola Data Produk ... 146

5.2.2.9 Kelas Uji Konfirmasi Setting Internet ... 147

5.2.2.10 Kelas Uji Konsultasi ... 147

5.2.3 Kesimpulan Hasil Pengujian ... 148

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN 6.1 Kesimpulan ... 149

6.2 Saran ... 150 DAFTAR PUSTAKA

(13)

1 BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Penelitian

Seiring berkembangnya Teknologi informasi, sebagai media penyedia berbagai informasi. Salah satunya internet yang merupakan media yang mampu menyediakan informasi. Kini internet bukan lagi sesuatu alat yang sulit di jumpai, melalui internet berbagai macam informasi yang aktual dan terbuka bagi siapa saja, dapat diperoleh secara cepat dan fleksibel, kapanpun dan dimanapun di saat dapat melakukan koneksi ke internet. Tidak hanya data berupa informasi saja yang dapat di peroleh, namun seiring perkembangannya, banyak perusahaan bisnis yang melakukan proses bisnisnya melalui internet, misalkan Penjualan Online dan lain sebagainya. Dengan kata lain, internet menjadi bagian yang sangat membantu sebagai media atau sarana promosi dan proses bisnis lainnya.

Dengan adanya internet ini, tentu saja perusahaan akan lebih mudah dalam mengembangkan proses bisnisnya. Karena melalui jaringan internet, akan sangat mudah bagi perusahaan untuk menyampaikan informasi kepada Konsumen ataupun calon konsumen mengenai produk perusahaan tersebut. Hal ini dikarenakan internet dapat diakses dari manapun.

(14)

cepat dan akurat. Bahkan bagi perusahaan-perusahaan berkembang yang ingin melebarkan daerah pemasaran dan promosinya.

Mengingat hal tersebut, tidak sedikit perusahaan yang diuntungkan terhadap pemanfaatan internet ini dalam proses bisnisnya. Demikian pula, akan penulis coba terapkan pada PT.Indo Internet subnet Bandung. Dimana PT.Indo Internet subnet Bandung ini mencoba menerapkan sebuah sistem yang selama ini berjalan secara manual menjadi terkomputerisasi. Dengan memanfaatkan layanan internet melalui sebuah website, PT.Indo Internet subnet Bandung mencoba melebarkan daerah pemasarannya yang selama ini masih sebatas di Kota Bandung.

PT.Indo Internet subnet Bandung ini merupakan sebuah Perusahaan layanan akses Internet yang sudah lama berdiri dan memiliki banyak pelanggan. Adapun yang ditawarkan PT.Indo Internet subnet Bandung yaitu Penjualan Paket internet yaitu Akses Internet Untuk Perorangan (Untuk Single User dengan PC yang menggunakan modem dial-up) dan Akses Corporate (Akses untuk perusahaan yang telah mempunyai jaringan LAN).

(15)

3

Di PT.Indo Internet subnet Bandung meskipun dapat melakukan pemesanan jarak jauh, namun tetap saja pada proses transaksinya harus dilakukan secara face to face. Dikarenakan tidak adanya sistem yang mampu melayani proses bisnis

tersebut secara efektif dan efesien. Sehingga masalah – masalah itu dapat menghambat aktivitas perusahaan. Oleh karena itu diperlukan suatu sistem informasi yang dapat mendukung pengelolaan informasi yang ada serta mampu menyelesaikan masalah yang ada dengan menggunakan sistem terkomputerisasi.

Guna lebih memperkenalkan lagi PT.Indo Internet subnet Bandung ke masyarakat luas. Berbagai upaya pun telah dilakukan oleh PT.Indo Internet subnet Bandung diantaranya adalah dengan memasang banner-banner, pamplet/brosur, pameran dan yellow pages. Namun selama ini upaya yang telah ditempuh hanya mampu memperkenalkan PT.Indo Internet didaerah Kota Bandung saja. Maka dari itu diharapkan adanya sebuah sistem informasi melalui suatu media yang mampu mengangkat nama PT.Indo Internet subnet Bandung lebih dikenal lagi hingga diluar Kota Bandung.

Berdasarkan uraian diatas, maka di PT.Indo Internet subnet Bandung perlu adanya suatu program aplikasi yang mampu mengolah sistem informasi. Sehingga penulis memutuskan untuk menetapkan judul penelitian sebagai berikut :

”PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PENJUALAN PAKET

INTERNET PADA PT.INDO INTERNET SUBNET BANDUNG BERBASIS

(16)

1.2. Identifikasi Dan Rumusan Masalah

Demi terwujudnya peningkatan kualitas pelayanan informasi terhadap pelanggan, PT.Indo Internet subnet Bandung pun terus berusaha dengan berbagai upaya. Namun tetap saja tidak luput dari berbagai halangan dan hambatan, demikian pula yang dialami oleh PT.Indo Internet subnet Bandung. Maka dari itu penulis mengindetifikasikan permasalahan sebagai berikut :

1. Belum adanya sistem yang mampu mengelola data produk dengan baik untuk mengefektifkan dan mengefisiensikan kinerja Petugas PT.Indo Internet subnet Bandung.

2. Belum adanya sistem penjualan paket internet yang dapat memudahkan proses pemesanan produk bagi pelanggan yang berada diluar daerah pada PT.Indo Internet subnet Bandung.

3. Lambatnya proses pembuatan laporan-laporan data produk, pemesanan dan penjualan paket internet sehingga menghambat pula dalam proses pembuatan keputusan bagi Kepala subnet.

Berdasarkan uraian pada latar belakang dan identifikasi masalah yang telah dipaparkan diatas, maka Penulis merumuskan permasalahan-permasalahan sebagai berikut :

1. Bagaimana Sistem penjualan paket internet yang sedang berjalan pada PT.Indo Internet subnet Bandung.

(17)

5

3. Bagaimana pengujian Sistem Informasi penjualan paket internet yang diusulkan pada PT.Indo Internet subnet Bandung berbasis web.

4. Bagaimana implementasi Sistem Infromasi penjualan paket internet yang diusulkan pada PT.Indo Internet subnet Bandung berbasis web.

1.3 Maksud Dan Tujuan Penelitian

Maksud dari penelitian ini adalah Untuk membangun “Sistem Informasi penjualan paket internet pada PT.Indo Internet subnet Bandung berbasis web”, guna mempermudah dan membantu permasalahan yang terjadi. Dengan harapan dapat memecahkan masalah sistem penjualan paket internet yang timbul pada PT.Indo Internet subnet Bandung.

Sedangkan Tujuan dari penelitian ini adalah :

1. Untuk mengetahui Sistem Informasi yang sedang berjalan pada PT.Indo Internet subnet Bandung.

2. Untuk membuat perancangan Sitem Informasi penjualan paket internet pada PT.Indo Internet subnet Bandung berbasis web.

3. Untuk melakukan pengujian terhadap Sistem Informasi penjualan paket internet pada PT.Indo Internet subnet Bandung berbasis web.

(18)

1.4 Kegunaan Penelitian

Diharapkan hasil penelitian yang penulis lakukan ini, dapat bermanfaat sebagai referensi penelitian berikutnya di masa yang akan datang. Atau pun untuk dikembangkan kembali sebagai bahan laporan berikutnya.

1.4.1 Kegunaan Praktis

1. Untuk memudahkan petugas PT.Indo Internet subnet Bandung dalam melakukan pengelolaan data produk.

2. Memudahkan para konsumen untuk melihat-lihat dan memperoleh informasi tentang produk-produk terbaru, dan melakukan transaksi penjualan secara online.

3. Untuk mempercepat kepala subnet dalam pengambilan keputusan.

1.4.2 Kegunaan Akademis

1 Bagi pengembangan ilmu pengetahuan, memperluas khasanah sistem informasi berbasis web khususnya untuk sistem penjualan paket internet.

2. Bagi Penulis, sebagai bentuk pengaplikasian dari proses belajar selama ini dan guna menambah pengetahuan dan pengalaman tentang sistem informasi berbasis web di dalam suatu perusahaan.

(19)

7

1.5 Batasan Masalah

Pembatasan masalah dilakukan guna menghindari kesalahan dalam penafsiran terhadap program yang penulis rancang. Berikut batasan masalahnya :

1. Perancangan aplikasi ini hanya membahas tentang persediaan produk.

2. Aplikasi yang di rancang hanya dapat melayani penjualan produk dengan harga yang telah ditetapkan tanpa adanya perubahan harga dikemudian hari. 3. Pada Perancangan sistem informasi penjualan paket internet ini, anggota

hanya bisa melakukan pemesanan paket internet 1 kali.

4. Pada perancangan sistem informasi penjualan paket internet ini, hanya dibahas tentang laporan produk, pemesanan dan penjualan produk.

1.6 Lokasi dan Waktu Penelitian

Penelitian dilakukan di PT.Indo Internet subnet Bandung yang berlokasi di Jl. Ciumbuleuit No.95C Bandung.

(20)
(21)

9

BAB II

LANDASAN TEORI

2.1 Konsep Dasar Sistem

Pengertian sistem sangatlah luas dan mempengaruhi semua aspek

kehidupan. Sistem sangat diperlukan dalam melakukan kinerja yang baik dan

terstruktur terhadap manajemen. Keterpaduan sistem ini memungkinkan

terciptanya kerjasama untuk menghasilkan informasi yang cepat, tepat dan akurat.

Pengertian sistem menurut Jogiyanto (2005 : 1) yang lebih menekankan

pada prosedurnya didefinisikan sebagai berikut :

“Sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling

berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan atau

untuk menyelesaikan suatu sasaran yang tertentu”.

Sedangkan pendekatan sistem yang merupakan jaringan kerja dari

prosedur lebih menekankan urut-urutan operasi di dalam sistem. Prosedur

(procedure) didefinisikan oleh Richard F. Neuschel yang disadur oleh Jogiyanto

(2005: 1) mendefinisikan sebagai berikut :

“Prosedur adalah suatu urut-urutan operasi klerikal (tulis-menulis) biasanya melibatkan beberapa orang di dalam satu atau lebih departemen, yang diterapkan untuk menjamin penanganan yang seragam dari transaksi-transaksi bisnis terjadi”.

Dari definisi di atas, maka dapat diambil kesimpulan bahwa sistem

merupakan suatu koordinasi dari komponen-komponen yang saling berhubungan

(22)

2.1.1 Elemen Sistem

Semua sistem meliputi tiga elemen utama yaitu input, transformasi dan

output. Sebagian sistem dapat mengendalikan operasi mereka sendiri yang disebut

sebagai sistem lingkaran tertutup (closed-loop system). Sistem lingkaran tertutup

mencakup suatu mekanisme kontrol, tujuan dan lingkaran umpan balik (feedback

loop) disamping tiga elemen utama. Sistem yang tidak memiliki kemampuan

pengendalian disebut sistem lingkaran terbuka (open-loop system), dalam arti

mereka berhubungan dengan lingkungan mereka. Perusahaan adalah suatu contoh

sistem terbuka dan sistem lingkaran tertutup.

2.1.2 Karakteristik Sistem

Karakteristik atau sifat-sifat suatu sistem dapat dilihat seperti pada

Gambar 2.1 berikut ini:

Gambar 2.1 Karakteristik Sistem

(23)

11

Adapun karakteristik ataupun sifat-sifat dari sistem tertentu yaitu :

1. Komponen Sistem (Components)

Komponen-komponen ini saling berhubungan dan bekerja sama sehingga

tercipta satu kesatuan fungsi dari sistem. Sehingga sistem dapat mencapai

tujuannya.

2. Batas Sistem (Boundary)

Daerah pemisah antara satu sistem dengan sistem yang lainnya atau dengan

sistem lingkungan luarnya. Batasan sistem, maka dapat dipisahkan dan

dibedakan satu sistem dengan sistem yang lainnya maupun sistem dengan

lingkungan luar.

3. Lingkungan Luar (Environment)

Segala sesuatu yang berada diluar batas sistem, namun jika terdapat

ketidak-serasian antara lingkungan luar sistem dengan sistem maka dapat

menyebabkan terganggunya fungsi sistem tersebut. Oleh karena itu haruslah

senantiasa tercipta keharmonisan antara sistem dengan lingkungan luarnya.

4. Penghubung Sistem (System Interface)

Media perantara antara subsistem yang satu dengan subsistem yang lain.

Melalui penghubung sistem ini, maka dapat saling memberi dan menerima

sumber daya sehingga terjalin kerja sama dan dapat membentuk satu kesatuan

fungsi dari sistem.

5. Masukan Sistem (Input)

Bahan atau energi yang dimasukkan kedalam sistem. Energi ini dimasukkan

kedalam sistem untuk diproses oleh sistem sesuai dengan fungsi dari sistem

(24)

6. Keluaran Sistem (Output)

Hasil dari proses pengolahan input. Keluaran dapat merupakan masukan untuk

subsistem yang lain atau kepada subpra sistem.

7. Pengolahan Sistem (Proces)

Mesin yang digunakan secara mekanisme ataupun manual untuk mengubah

masukan menjadi keluaran atau data menjadi informasi.

8. Sasaran dan Tujuan

Suatu sistem pasti mempunyai tujuan atau sasaran yang harus dicapai oleh

sistem. Suatu sistem dapat dikatakan berhasil menjalankan fungsinya jika

berhasil mencapai sasaran dan tujuan sistem tersebut.

2.1.3 Klasifikasi Sistem

Sistem menurut Azhar Susanto (2004) dapat diklasifikasikan dari beberapa

sudut pandang, terbagi menjadi :

1. Sistem terbuka dan tertutup

Suatu sistem dikatakan terbuka menurut Ludwig Von Bertalanffy bila

aktivitas didalam sistem tersebut dipengaruhi oleh lingkungannya, sedangkan

suatu sistem dikatakan tertutup bila aktivitas-aktivitas didalam sistem tersebut

tidak dipengaruhi oleh perubahan yang terjadi dilingkungannya.

2. Sistem buatan manusia dan Tuhan

Suatu sistem bila diklasifikasikan berdasarkan asalnya, sistem tersebut bisa

diklasifikasikan sebagai sistem yang ada secara alamiah (buatan Tuhan) atau

buatan manusia. Sebagai contoh sistem tata surya, adalah sistem yang secara

(25)

13

3. Sistem berjalan dan konseptual

Suatu sistem yang belum diterapkan disebut sistem konseptual. Suatu sistem

konseptual yang dapat diterima oleh pemakai sistem sehingga pemakai sistem

tersebut menggunakannya untuk menunjang operasi sehari-hari maka sistem

tersebut berubah menjadi sistem berjalan.

4. Sistem sederhana dan Kompleks

Sebuah sistem yang sederhana merupakan sebuah sistem yang terbentuk dari

sedikit tingkatan dan komponen atau subsistem serta hubungan antara mereka

sangat sederhana, misalnya sistem yang digunakan oleh pengantar koran.

Sebuah sistem yang kompleks jelas terdiri dari banyak komponen atau

tingkatan yang dihubungkan dalam berbagai cara yang berbeda, seperti

perusahaan.

5. Kinerja bisa yang dapat dan tidak dapat dipastikan

Sebuah sistem yang dapat dipastikan kinerjanya artinya ditentukan pada saat

sistem akan dan sedang dibuat. Sedangkan sistem yang tidak dapat dipastikan

kinerjanya artinya tidak dapat ditentukan dari awal tergantung kepada situasi

yang dihadapi.

6. Sistem sementara dan selamanya

Suatu sistem yang mungkin digunakan untuk selamanya mungkin juga

digunakan untuk periode waktu tertentu.

7. Sistem secara pisik dan abstrak

Sistem dapat dilihat dari wujudnya misalnya kendaraan bermotor, sedangkan

(26)

8. Sistem, subsistem dan super sistem

Subsistem adalah sistem yang lebih kecil dalam sebuah sistem, sedangkan

super sistem adalah sistem yang lebih besar.

9. Sistem yang bisa beradaptasi dan tidak bisa beradaptasi

Berdasarkan fleksibilitasnya, karakteristik suatu sistem dapat dibedakan

apakah sistem tersebut dapat beradaptasi terhadap perubahan yang terjadi

dilingkungannya atau tidak.

2.2 Konsep Dasar Informasi

Informasi adalah data yang telah diproses dan memiliki arti atau manfaat

bagi penggunanya. Informasi sebagai hasil dari pengolahan data dalam suatu

organisasi sangatlah penting karena informasi merupakan landasan untuk

mengambil suatu keputusan dan data merupakan sumber dari informasi.

Konsep dasar informasi menurut Jogiyanto (2005 : 8) adalah data yang

diolah menjadi bentuk yang lebih berguna dan penting bagi yang menerimanya.

Dari pengertian diatas penulis dapat menyimpulkan bahwa informasi

merupakan suatu hasil (output) dari suatu data yang diolah dengan metode

pendekatan dan pengembangan tertentu.

2.2.1 Siklus Informasi

Data merupakan fakta atau kejadian yang belum berguna bagi

penerimanya, sehingga perlu diolah lebih lanjut. Data diolah melalui dengan suatu

metode pendekatan dan pengembangan tertentu untuk dihasilkan suatu informasi.

Data diolah sehingga menghasilkan informasi, kemudian penerima

(27)

15

yang berarti menghasilkan suatu tindakan yang lain yang akan membuat suatu

data kembali. Data tersebut akan ditangkap sebagai input, diproses kembali lewat

sebuah model dan seterusnya membentuk suatu siklus. Siklus ini oleh John Burch

disebut dengan siklus informasi (information cycle), siklus ini disebut juga dengan

siklus pengolahan data (data processing cycle).

2.2.2 Kualitas Informasi

Baik buruknya kualitas suatu informasi menurut Jogiyanto (2005 : 10)

dipengaruhi oleh beberapa hal, antara lain :

1. Akurat, berarti informasi harus bebas dari kesalahan-kesalahan dan tidak bias

atau menyesatkan. Informasi harus akurat karena dari sumber informasi

sampai ke penerima informasi kemungkinan banyak terjadi gangguan (noise)

yang dapat merubah atau merusak informasi tersebut.

2. Tepat pada waktunya, berarti informasi yang datang pada penerima tidak

boleh terlambat. Informasi harus sesuai dengan dengan keadaan saat itu,

karena informasi yang sudah usang tidak akan mempunyai nilai lagi.

Informasi merupakan landasan di dalam pengambilan keputusan. Bila

pengambilan keputusan terlambat, maka dapat berakibat fatal untuk

organisasi. Dewasa ini mahalnya informasi disebabkan harus cepatnya

informasi tersebut didapat, sehingga diperlukan teknologi-teknologi mutakhir

untuk mendapatkan, mengolah dan mengirimkannya.

3. Relevan, berarti informasi tersebut mempunyai manfaat untuk pemakainya.

Relevansi informasi untuk tiap-tiap orang satu dengan lainnya berbeda.

Misalnya informasi mengenai sebab-musabab kerusakan mesin produksi

(28)

ditujukan kepada ahli teknik perusahaan. Sebaliknya informasi mengenai

harga pokok produksi untuk ahli teknik merupakan informasi yang kurang

relevan, tetapi relevan untuk akuntan.

2.2.3 Nilai Informasi

Menurut Jogiyanto (2005 : 11) nilai dari informasi (value of information)

ditentukan dari dua hal, yaitu manfaat dan biaya mendapatkannya. Suatu

informasi dikatakan bernilai apabila manfaatnya lebih efektif dibandingkan

dengan biaya mendapatkannya. Kegunaan informasi adalah untuk mengurangi hal

ketidakpastian di dalam proses pengambilan keputusan tentang suatu keadaan.

Akan tetapi perlu diperhatikan bahwa informasi yang digunakan didalam suatu

informasi umumnya digunakan untuk beberapa kegunaan. Sehingga tidak

memungkinkan dan sulit untuk menghubungkan suatu bagian informasi pada

suatu masalah yang tertentu dengan biaya untuk memperolehnya. Sebagian besar

informasi tidak dapat persis ditaksir keuntungannya dengan suatu nilai uang,

tetapi dapat ditaksir dari nilai efektifitasnya.

2.3 Konsep Dasar Sistem Informasi

Informasi diperoleh dari sistem informasi (information system) atau

processing system. Sistem informasi menurutRobert A Letch dan K. Roscoe

Davis, disadur oleh Jogiyanto (2005: 11) :

“Sistem informasi adalah suatu sistem di dalam suatu organisasi yang

mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian, mendukung operasi,

bersifat manajerial dan kegiatan strategi dari suatu organisasi dan menyediakan

(29)

17

Dari pengertian diatas, sistem informasi dapat didefinisikan pula sebagai

suatu kesatuan dari berbagai bagian atau elemen-elemen atau subsistem-subsistem

yang saling berkaitan dan berinteraksi satu sama lainnya untuk mencapai suatu

tujuan tertentu.

2.3.1 Komponen Sistem Informasi

Jogiyanto (2005 : 12) dalam buku Analisis Dan Desain, John Burch dan

Gary Grudnitski mengemukakan bahwa sistem informasi terdiri dari

komponen-komponen yang disebutnya dengan istilah blok bangunan (building block), yaitu :

1. Blok Masukan (Input Block)

Input mewakili data yang masuk ke dalam sistem informasi, input disini

termasuk metode-metode dan media untuk menangkap data yang akan

dimasukkan, yang dapat berupa dokumen-dokumen dasar.

2. Blok Model (Model Block)

Blok ini terdiri dari kombinasi prosedur, logika dan model matematik yang

akan memanipulasi data input dan data yang tersimpan di basis data dengan

cara yang sudah ditentukan untuk menghasilkan keluaran yang diinginkan.

3. Blok Keluaran (Output Block)

Produk dari sistem informasi adalah keluaran yang merupakan informasi yang

berkualitas dan dokumentasi yang berguna untuk semua tingkatan manajemen

serta semua pemakai sistem.

4. Blok Teknologi (Technology Block)

Teknologi merupakan Toolbox dalam sistem informasi. Teknologi digunakan

(30)

menghasilkan dan mengirimkan keluaran dan membantu pengendalian dari

sistem secara keseluruhan. Teknologi terdiri dari 3 bagian utama, yaitu teknisi

(brainware), perangkat lunak (software) dan perangkat keras (hardware).

5. Blok Basis Data (Database Block)

Basis data (database) merupakan kumpulan dari data yang saling

berhubungan satu dengan yang lainnya, tersimpan di perangkat keras

komputer dan digunakan perangkat lunak untuk memanipulasinya. Data perlu

disimpan di dalam basis data untuk keperluan penyedian informasi lebih

lanjut.

6. Blok Kendali (Controls Block)

Banyak hal yang dapat merusak sistem informasi, seperti misalnya bencana

alam, api, temperature, air, debu, kecurangan-kecurangan,

kegagalan-kegagalan sistem itu sendiri, kesalahan-kesalahan, tidak efisien, sabotase dan

sebagainya. Beberapa pengendalian perlu dirancang dan diterapkan untuk

meyakinkan bahwa hal-hal yang dapat merusak sistem dapat dicegah ataupun

bila terlanjur terjadi kesalahan-kesalahan dapat langsung cepat diatasi.

2.4 Definisi Penjualan Paket Internet Online

Penjualan paket internet online merupakan sutau aktivitas dalam suatu

perusahaan yang bergerak dibidang Akses Internet guna memperoleh pendapatan

melalui media yang terkoneksi ke internet.

Definisi-definisi berikut merupakan penjabaran dari teori yang penulis

(31)

19

2.4.1 Definisi Penjualan

Penjualan adalah suatu aktivitas perusahaan yang utama dalam

memperoleh pendapatan, baik untuk perusahaan besar maupun perusahaan kecil.

Penjualan merupakan sasaran akhir dari kegiatan pemasaran, karena pada bagian

ini ada penetapan harga, diadakan perundingan dan perjanjian serah terima

barang, maupun perjanjian cara pembayaran yang disepakati oleh kedua belah

pihak, sehingga tercapai suatu titik kepuasan (Mulyadi, 2001).

2.4.2 Definisi Sistem Penjualan

Sistem Penjualan adalah sistem yang melibatkan sumberdaya dalam suatu

organisasi, prosedur, data, serta sarana pendukung untuk mengoperasikan sistem

penjualan, sehingga menghasilkan informasi yang bermanfaat bagi pihak

manajemen dalam pengambilan keputusan.

2.4.3 Definisi Sistem Informasi Penjualan

Sistem Informasi Penjualandiartikan sebagai suatu pembuatan pernyataan

penjualan, kegiatan akan dijelaskan melalui prosedur-prosedur yang meliputi

urutan kegiatan sejak diterimanya pesanan dari pembeli, pengecekan barang ada

atau tidak ada dan diteruskan dengan pengiriman barang yang disertai dengan

pembuatan faktur dan mengadakan pencatatan atas penjualan yang berlaku.

2.4.4 Definisi Online

Arti istilah online [http://www.total.or.id] dianggap berkaitan erat dengan

pengertian terhubung, terkoneksi, aktif dan siap untuk operasi, dapat

berkomunikasi dengan atau dikontrol oleh komputer. Online ini juga bisa

diartikan sebagai suatu keadaan di mana sebuah device (komputer) terhubung

(32)

2.5 Definisi Internet

Internet adalah sebuah jaringan besar yang terdiri dari berbagai jaringan

yang meliputi jaringan bersifat bisnis, pendidikan dan riset serta menghubungkan

jutaan komputer didalam jaringan-jaringan tersebut. URL merupakan singkatan

dari Uniform Resources Locator adalah cara standar yang digunakan untuk

menentukan situs atau halaman pada internet. URL merupakan cara standar untuk

menampilkan informasi tentang jenis isi dan lokasi file : nama file, lokasi

komputer di internet, letak file di dalam komputer, dan protokol internet yang

digunakan untuk mengakses file itu.

2.6 Definisi Dial-up

Dial-up connection atau dial-up adalah istilah teknologi informasi dalam

bahasa Inggris yang mengacu kepada akses Internet dengan menggunakan jalur

telepon tetap atau telepon bergerak. Pertama-tama, komputer melalui modem

melakukan pemanggilan telepon (dial-up) ke Penyelenggara Jasa Internet. Setelah

terhubung maka komputer dapat segera mengakses Internet dan kemudian

mengakhiri koneksi dengan memutuskan hubungan telepon.

2.7 Definisi LAN Nirkabel

LAN nirkabel (bahasa Inggris: Wireless LAN) adalah suatu jaringan area

lokal nirkabel yang menggunakan gelombang radio sebagai media tranmisinya:

link terakhir yang digunakan adalah nirkabel, untuk memberi sebuah koneksi

jaringan ke seluruh pengguna dalam area sekitar. Area dapat berjarak dari ruangan

tunggal ke seluruh kampus. Tulang punggung jaringan biasanya menggunakan

kable, dengan satu atau lebih titik akses jaringan menyambungkan pengguna

(33)

21

2.8 E-Commerce

E-commerce atau bisa disebut Perdagangan elektronik atau e-dagang

adalah penyebaran, pembelian, penjualan, pemasaran barang dan jasa melalui

sistem elektronik seperti internet atau televisi, www, atau jaringan komputer

lainnya. E-commerce dapat melibatkan transfer dana elektronik, pertukaran data

elektronik, sistem manajemen inventori otomatis, dan sistem pengumpulan data

otomatis.

Industri teknologi informasi melihat kegiatan e-dagang ini sebagai aplikasi

dan penerapan dari e-bisnis (e-business) yang berkaitan dengan transaksi

komersial, seperti: transfer dana secara elektronik, SCM (supply chain

management), e-pemasaran (e-marketing), atau pemasaran online (online

marketing), pemrosesan transaksi online (online transaction processing),

pertukaran data elektronik (electronic data interchange /EDI), dll.

E-dagang atau e-commerce merupakan bagian dari e-business, di mana

cakupan e-business lebih luas, tidak hanya sekedar perniagaan tetapi mencakup

juga pengkolaborasian mitra bisnis, pelayanan nasabah, lowongan pekerjaan dll.

Selain teknologi jaringan www, e-dagang juga memerlukan teknologi basisdata

atau pangkalan data (databases), e-surat atau surat elektronik (e-mail), dan bentuk

teknologi non komputer yang lain seperti halnya sistem pengiriman barang, dan

alat pembayaran untuk e-dagang ini.

E-commerce pertama kali diperkenalkan pada tahun 1994 pada saat

pertama kali banner-elektronik dipakai untuk tujuan promosi dan periklanan di

suatu halaman-web (website). Menurut Riset Forrester, perdagangan elektronik

(34)

yang lain pada bulan oktober 2006 yang lalu, pendapatan ritel online yang bersifat

non-travel di Amerika Serikat diramalkan akan mencapai seperempat trilyun dolar

US pada tahun 2011.

2.8.1 Mekanisme E-Commerce

Pembeli yang hendak memilih belanjaan yang akan dibeli bisa

menggunakan ‘shopping cart’ untuk menyimpan data tentang barang-barang yang

telah dipilih dan akan dibayar. Konsep ‘shopping cart’ ini meniru kereta belanja

yang biasanya digunakan orang untuk berbelanja di pasar swalayan. ‘Shopping

cart’ biasanya berupa formulir dalam web, dan dibuat dengan kombinasi CGI,

database, dan HTML. Barang-barang yang sudah dimasukkan ke shopping cart

masih bisa di-cancel, jika pembeli berniat untuk membatalkan membeli barang

tersebut.

Jika pembeli ingin membayar untuk barang yang telah dipilih, ia harus

mengisi form transaksi. Biasanya form ini menanyakan identitas pembeli serta

nomor kartu kredit. Karena informasi ini bisa disalahgunakan jika jatuh ke tangan

yang salah, maka pihak penyedia jasa e-commerce telah mengusahakan agar

pengiriman data-data tersebut berjalan secara aman, dengan menggunakan standar

security tertentu.

Setelah pembeli mengadakan transaksi, retailer akan mengirimkan barang

yang dipesan melalui jasa pos langsung ke rumah pembeli. Beberapa cybershop

menyediakan fasilitas bagi pembeli untuk mengecek status barang yang telah

(35)

23

2.8.2 Tipe-tipe Bisnis E-commerce

1. B2B (Bussines to Bussines)

B2B adalah transaksi secara elektronik antara entitas atau obyek bisnis

yang satu ke obyek bisnis lainnya, dapat disimpulkan B2B disebut juga transaksi

antar perusahaan, transaksinya menggunakan EDI (Electronic Data Interchange)

dan email untuk pembelian barang dan jasa, informasi & konsultasi, dan

digunakan untuk pengiriman dan permintaan proposal bisnis.

2. B2C (Bussines to Consument)

B2C adalah kegiatan E-businesses dalam pelayanan secara langsung

kepada konsumen melalui barang atau jasa. Dengan penjualan langsung di

internet dan pemesanan dapat langsung dilakukan oleh konsumen karena biaya

sudah tercantum. kelebihan dari B2C adalah sebagai berikut : disebut dengan

transaksi pasar, konsumen mempelajari produk yang ditawarkan melalui

publikasi, membeli dengan electronic cash & system secure payment, dan

meminta agar barang dikirimkan.

3. C2C (Consumer to Consumer)

C2C adalah model e-commerce yang menjamur di Indonesia saat ini.

Contoh dari C2C adalah iklan baris dan toko-toko buku online dadakan (dimiliki

oleh individu yang umumnya memanfaatkan layanan blog gratis seperti blogspot).

C2C terjadi seorang individu melakukan penjualan produk/ jasa langsung kepada

(36)

4. C2B (Consumer to Business)

C2B adalah perseorangan yang menjual produk atau layanan kepada

organisasi, dan perseorangan yang mencari penjual, berinteraksi dengan mereka

dan menyepakati suatu transaksi.

5. B2B2C (Bussines to Bussines & Bussines to Consument)

B2B2C adalah campuran dari keduanya, di mana terdapat perusahaan yang

menyediakan produk/ jasa mereka kepada klien/ agen dan di lain sisi klien/ agen

tersebut juga mempunyai customer tempat mereka menjual produk/ jasa tersebut.

6. B2E (Bussines to Employee)

B2E adalah layanan yang disediakan sebuah perusahaan pada

karyawannya untuk memudahkan urusan karyawan dengan perusahaan. Misalkan

seorang karyawan yang ingin mengambil cuti, tidak perlu lagi menghadap bagian

kepegawaian. Ia dapat mengakses situs resmi perusahaan dan mengajukan

permohonan cuti tersebut. Atau seorang karyawan yang ingin mendapatkan

tunjangan kesehatan karena dirawat di rumah sakit, cukup mengakses situs resmi

perusahaan dan mengisi formulir secara online.

7. B2G (Bussines to Government)

B2G adalah Suatu derivatif dari pemasaran B2B dan sering ditunjuk

sebagai definisi pasar dari “pemasaran sektor publik” yang meliputi produk dan

layanan pemasaran kepada para agen pemerintah melalui teknik komunikasi

pemasaran yang terintegrasi, seperti hubungan masyarakat strategis, branding,

(37)

25

2.9 Konsep Dasar Objek

Munawar (2005 : 34) mengemukakan bahwa konsep object oriented

dibangun atas beberapa prinsip dasar. Objek adalah contoh atau instance dari

sebuah class. Beberapa objek mempunyai attribute dan operation yang sama akan

membentuk class.

Adapun karakteristik dari pemrograman berorientasi objek adalah sebagai

berikut:

1. Abstraction (Abstraksi) merupakan Prinsip untuk merepresentasikan dunia

nyata yang kompleks menjadi satu bentuk model yang sederhana dengan

mengabaikan aspek-aspek lain yang tidak sesuai dengan permasalahan.

2. Encapsulation (Pembungkusan) adalah Pembungkusan atribut data dan

layanan (operasi-operasi) yang dipunvai objek. untuk menyembunyikan

implementasi dan objek sehingga objek lain tidak mengetahui cara kerjanya.

3. Polymorphism (Polimorfisme) adalah Kemampuan suatu objek untuk

digunakan di banyak tujuan yang berbeda dengan nama yang sama sehingga

menghemat baris program.

4. Inheritance merupakan Mekanisme yang memungkinkan satu objek (baca:

kelas’) mewarisi sebagian atau seluruh definisi dan objek lain sebagai bagian

dan dirinya.

5. Reusabilily merupakan Pemanfaatan kembali objek yang sudah didefinisikan

untuk suatu permasalahan pada permasalahan lainnva yang melibatkan objek

tersebut.

6. Generalisasi dan Spesialisasi Menunjukkan hubungan antara kelas dan objek

(38)

7. Komunikasi Antar Objek, Komunikasi antar objek dilakukan lewat pesan

(message) yang dikirim dan satu objek ke objek lainnya.

2.10 Perangkat Lunak Pendukung

Penulis menggunakan beberapa perangkat lunak pendukung yang

digunakan untuk pengembangan sistem, dibawah ini akan dijelaskan

perangkat-perangkat lunak yang penulis gunakan.

2.10.1 Hyper Text Markup Language (HTML)

Qcollege (2004 : 1-6) mengemukakan HTML adalah bahasa standar

penulisan dokumen web. Semua informasi yang akan diletakkan di web

menggunakan format penulisan HTML. File HTML adalah file teks yang

dilengkapi simbol-simbol untuk keperluan display. Simbol-simbol tadi disebut

tag. HTML kependekan dari Hyper Text Marhup languange. Dokumen HTML

adalah file teks murni yang dapat dibuat dengan editor teks sembarang. Dokumen

ini dikenal sebagai webpage. Dokumen HTML merupakan dokumen yang

disajikan dalam browser web surfer. Dokumen ini umumnya berisi informasi

ataupun interface aplikasi di dalam internet.

Dokumen HTML disusun oleh elemen-elemen. Elemen merupakan istilah

bagi komponen-komponen dasar pembentuk dokumen pembentuk HTML.

Beberapa contoh HTML adalah: head, body, table, paragraph, dan list.

Untuk menandai berbagai elemen dalam suatu dokumen HTML, dapat

menggunakan tag. Tag HTML terdiri atas sebuah kurung sudut kiri (<. Tanda

lebih kecil), sebuah nama tag, dan sebuah kurung sudut kanan (>, tanda lebih

(39)

27

berpasangan selalu diawali dengan karakter garis miring (/). Tag yang pertama

menunjukan tag awal yang berarti awal elemen, dan yang kedua menunjukan tag

akhir, berarti akhir elemen.

Elemen yang dibutuhkan untuk membuat suatu dokumen HTML

dinyatakan dengan tag <html>,<head>, dan <body> berikut tag pasangannya.

Setiap dokumen terdiri atas tag head dan body. Elemen head berisi informasi

tentang dokumen tersebut, dan elemen body berisi tentang teks yang sebenarnya

yang tersusun dari link, grafik, paragraf, dan elemen lainya.

2.10.2 Hypertext Preprocessor (PHP)

PHP (Hypertxt Preprocessor) adalah sebuah bahasa pemrograman yang

berbentuk scripting, sistem kerja program ini adalah sebagai interpreter bukan

sebagai Compiler. PHP menurut Syafii (2004 : v) merupakan bahasa

pemrograman berbasis web yang terbukti sangat reliable penggunaannya dan

mempunyai dukungan yang kuat.

2.10.3 MySQL Database

MySql merupakan salah satu perangkat lunak sistem pengelola basis data

DBMS (Data Base Management System). MySQL merupakan sebuah hubungan

Data Base Management System (DBMS) yang membantu sebuah model data yang

terdiri atas kumpulan hubungan nama (named relation).Database MySQL adalah

salah satu database yang open source. Database ini banyak dipasangkan dengan

script PHP. Penyebab utama MySQL begitu populer di kalangan Web karena

cocok bekerja di lingkungan tersebut, selain itu karena :

1 MySQL tersedia di berbagai platform dan kompatibel dalam berbagai sistem

(40)

2 Fitur-fitur yang dimiliki MySQL merupakan fitur-fitur yang biasanya banyak

dibutuhkan dalam aplikasi web.

3 MySQL memiliki overhead koneksi yang rendah, sehingga kecepatan koneksi

relatif tinggi.

2.10.4 Apache

Apache merupakan web server yang paling banyak digunakan saat ini.

Apache digunakan karena faktor kecepatan, kinerja yang stabil, dan performansi.

Apache sebagai web server mempunyai fungsi untuk melayani permintaan data

dalam protocol HTTP. Apache melayani permintaan data dalam bentuk/ format

teks, gambar, suara, animasi dan video.

2.10.5 Macromedia Dream Weaver 8

Macromedia Dreamweaver 8.0 [http://ms.wikipedia.org] adalah sebuah

software web design yang menawarkan cara mendesain website dengan dua

langkah sekaligus dalam satu waktu, yaitu mendesain dan memprogram.

Macromedia Dreamweaver merupakan editor visual yang proporsional

untuk membuat, menambah dan mengelola situs web dan halaman-halaman

HTML. Dengan Dreamweaver sangat mudah membuat dan mengedit lintas

platform termasuk lintas platform browser. Dreamweaver menyediakan desain

tingkat tinggi dan tools untuk layout, kemudian juga sangat mudah menggunakan

kemampuan Dynamic HTML seperti animasi layer dan behaviours tanpa perlu

(41)

29 BAB III

OBJEK DAN METODE PENELITIAN

3.1. Objek Penelitian

Dalam menentukan objek penelitian, penulis malakukannya pada PT.Indo

Internet subnet Bandung yang berlokasi di Jl. Ciumbuleuit No.95C Bandung.

Dimana PT.Indo Internet subnet Bandung tersebut belum memiliki media

dalam mempromosikan, penjualan paket internet pada konsumen dan berupa

proses pemesanan produk secara online. Maka penulis akan melakukan penelitian

pada PT.Indo Internet subnet Bandung tersebut untuk membangun sebuah sistem

online(website) sebagai sarana informasi dan proses bisnis.

3.1.1. Sejarah singkat PT.Indo Internet subnet Bandung

Indonet didirikan pada Maret 1994, secara resmi menawarkan layanan

akses Internet pada September 1994, dan menjadi Internet Service Provider

pertama komersial (ISP) di Indonesia.

Pada tahun 1996, Indonet memperluas layanan internet di kota-kota besar

lainnya di Indonesia. Tumbuh bijaksana, Indonet ada di hampir 40 kota di seluruh

Indonesia, negara terbesar cakupan yang luas oleh ISP milik swasta.

Indo.net kepemimpinan dalam layanan internet terbukti dengan selalu

menjadi yang pertama untuk memberikan produk-produk inovatif bagi pelanggan.

Pada tahun 1998, Indonet menjadi salah satu anggota awal GRIC, sebuah roaming

internasional konsorsium perusahaan yang menyediakan kemudahan dan

penghematan biaya bagi klien indonet ketika mengakses Internet dari luar negeri.

(42)

virus, prabayar, dan zona-harga. Anti-spam layanan akan ditambahkan ke

anti-virus layanan indonet dalam waktu dekat. bukti komitmen indonet untuk

memberikan kepuasan pelanggan dengan secara proaktif mencari solusi inovatif.

indonet dekade-lama perjalanan bisnis sama sekali tidak sia-sia. indonet

secara agresif bergerak maju untuk mempertahankan keberhasilan indonet dalam

industri ini.

Pada akhir tahun 2002 indonet mengakuisisi aset internet PT. MWeb

Indonesia dan aset Data Center dari PT. Global yang Hostnet. Pada tahun 2003,

Indonet mengambil alih PT. Sigma Pro Komunika, sebuah perusahaan desain

grafis.

3.1.2. Visi dan Misi PT.Indo Internet subnet Bandung

1. Visi PT.Indo Internet subnet Bandung : Untuk menjadi penyedia layanan

jaringan yang memberikan layanan yang handal dan berkualitas tinggi di

Indonesia.

2. Misi PT.Indo Internet subnet Bandung : Untuk memberikan informasi

yang terbaik dan layanan komunikasi bagi masyarakat Indonesia.

3.1.3. Struktur Organisasi PT.Indo Internet subnet Bandung

Organisasi PT.Indo Internet subnet Bandung merupakan salah satu

alat yang paling penting di dalam manajemen perusahaan, agar organisasi

perusahaan dapat berfungsi maksimal, maka perlu disusun suatu struktur

organisasi yang menjelaskan sistem hubungan antar bidang kepemimpinan

yang ada di dalam organisasi.

Struktur organisasi PT.Indo Internet subnet Bandung digunakan

(43)

31

tugas dan wewenang dapat dilakukan dengan lebih mudah dan teratur. Hal ini

dilakukan agar tidak terjadi tumpang tindih tugas dan wewenang di dalam

perusahaan, juga agar dapat meningkatkan efisiensi serta aktifitas perusahaan.

Untuk lebih jelasnya struktur organisasi PT.Indo Internet subnet

Bandung dapat dilihat pada gambar 3.1.

Gambar 3.1 Struktur Organisasi PT.Indo Internet subnet Bandung.

3.1.4. Deskripsi Tugas

Setiap Perusahaan dalam menjalankan tugas dan kegiatannya selalu

berusaha mempunyai job description yang baik yang dibuat oleh PT.Indo Internet

subnet Bandung tersebut.

Adapun uraian tugas-tugas, tanggung jawab dan wewenang pokok

organisasi PT.Indo Internet subnet Bandung adalah sebagai berikut :

1. Kepala Subnet

Jabatan ini dipegang oleh pemimpin perusahaan sebagai pimpinan.

Tugas pokok adalah bertanggung jawab atas operasional subnet baik

teknis maupun non teknis.

2. NOC (Network Operating Center)

NOC (Network Operating Center) Bertanggung Jawab atas operasional

teknis, untuk maintance dan troubleshooting user di kota bandung Kepala Subnet

NOC

( Network Operating Center)

(44)

3. Billing

Billing Bertanggung Jawab Untuk Operasional Non teknis, Khususnya

di bagian keuangan.

3.2. Metode Penelitian

Penelitian adalah kegiatan untuk memperoleh fakta-fakta atau

prinsip-prinsip (baik kegiatan untuk penemuan, pengujian atau pengembangan) dari suatu

pengetahuan dengan cara mengumpulkan, mencatat dan menganalisa data yang

dikerjakan secara sistematis berdasarkan ilmu pengetahuan (metode ilmiah).

Metode yang digunakan dalam melaksanakan penelitian merupakan dasar

penyusunan rancangan penelitian dan merupakan penjabaran dari metode ilmiah

secara umum.

3.2.1. Desain Penelitian

Dengan metode deskriptif pada pendekatan kasus pada PT.Indo Internet

subnet Bandung, yaitu suatu metode dengan tujuan untuk membuat gambaran

secara sistematis, faktual dan akurat mengenai fakta-fakta dan sifat-sifat pada

suatu objek penelitian tertentu. Pada tahap pertama penulis melakukan dengan

cara mengumpulkan data dan bahan yang diperlukan terlebih dahulu, dan pada

tahap berikutnya penulis mengolah dan membahas sampai pada suatu kesimpulan

yang pada akhirnya dapat dibuat suatu laporan untuk melampirkan semua

kegiatan yang dikerjakan selama dilakukannya penelitian di PT.Indo Internet

(45)

33

3.2.2 Jenis dan Metode Pengumpulan Data

Sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini, penulis

mengumpulkan data sebagai bahan laporan. Teknik pengumpulan data yang

digunakan adalah observasi dan wawancara.

3.2.2.1 Sumber Data Primer

Sumber data primer yaitu sumber data yang berasal dari perorangan,

kelompok, panel atau sumber terselubung. Dalam memperoleh data primer

penulis melakukan wawancara dan observasi di tempat penelitian.

1. Wawancara

Wawancara proses untuk mendapatkan data dengan melakukan dialog

langsung kepada orang yang dianggap bisa memberikan informasi

yang dibutuhkan oleh penulis yaitu bagi Penanggung Jawab PT.Indo

Internet subnet Bandung.

2. Observasi

Proses untuk mendapatkan data dengan mengamati objek yang akan

diteliti secara langsung di tempat penelitian yaitu di PT.Indo Internet

subnet Bandung.

3.2.2.2 Sumber Data Sekunder

Data sekunder yaitu data – data yang diperoleh secara tidak langsung yang

dapat dijadikan data pendukung sumber data primer. Data sekunder yang penulis

ambil yaitu struktur organisasi, sejarah PT.Indo Internet subnet Bandung, serta

(46)

3.2.3 Metode Pendekatan dan Pengembangan Sistem

Metode pendekatan dan pengembangan sistem menggambarkan

tahapan-tahapan dalam proses penelitian guna memecahkan masalah penelitian dari awal

perencanaan hingga tercapainya tujuan penelitian dan pengembangan sistem.

3.2.3.1 Metode pendekatan Sistem

Metode pendekatan sistem digunakan untuk mendeskripsikan sistem yang

telah maupun akan dirancang dengan metode pengembangan tertentu. Dalam

analisis dan perancangan ini digunakan metode pendekatan sistem yang

berorientasi objek (Object-Oriented Analysis and Design). Dimana metode

berorientasi objek adalah Suatu strategi pembangunan perangkat lunak yang

mengorganisasikan perangkat lunak sebagai kumpulan objek yang berisi data dan

operasi yang diberlakukan terhadapnya.

3.2.3.2 Metode Pengembangan Sistem

Desain penelitian ini dimodelkan dengan menggunakan model proses

prototype. Model proses prototype merupakan suatu metode dalam

pengembangan sistem yang menggunakan pendekatan untuk membuat sesuatu

program dengan cepat dan bertahap sehingga dapat segera dievaluasi oleh

pemakai (user). Berikut gambar dari metode pengembangan yang digunakan

(47)

35

Gambar 3.2 Metode Pendekatan Prototype Paradigma

(Sumber : Pressman, Roger S., 2002, Rekayasa Perangkat Lunak: Pendekatan

Praktisi jilid Dua, Penerbit: Andi Offset, Yogyakarta).

Dari pengertian metode prototype diatas, penulis akan memberikan

beberapa alasan mengapa penulis menggunakan metode pengembangan sistem

dengan prototype, yaitu dikarenakan penulis akan lebih mudah dalam merancang

sistem yang diinginkan dan dapat diterima oleh user sebagai pemakai, penulis

menginginkan perancangan sistem yang telah dihasilkan kemudian

dipresentasikan kepada user dan user diberikan kesempatan untuk memberikan

masukan-masukan sehingga sistem informasi yang dihasilkan betul-betul sesuai

dengan yang diinginkan.

Metode protoype dirancang agar dapat menerima perubahan-perubahan

dalam rangka menyempurnakan prototype yang sudah ada sehingga pada akhirnya

dapat menghasilkan sistem informasi yang dapat diterima dan memberikan

gambaran bagaimana penggunaan sistem tersebut kepada pemakai setelah sistem

tersebut disetujui. Berikut adalah langkah-langkah penulis dalam merancang

sebuah sistem yang menggunakan mekanisme pengembangan sistem dengan

(48)

a. penulis akan mengidentifikasi kebutuhan User, supaya penulis bisa

merancang sistem yang akan dibangun sesuai dengan yang

diharapkan User. Sebelum pada tahap perancangan, penulis

menganalisis sistem dengan cara melakukan pengumpulan data

yaitu dengan research method (metode penelitian)/ observasi, dan

interview (wawancara) dan dengan cara literature yaitu dengan

dokumentasi terhadap kebutuhan yang diinginkan pemakai.

b. Pada tahap kedua, penulis membuat prototype sistem tersebut

untuk memperlihatkan kepada user model sistem yang akan

dirancang.

c. Pada tahap ketiga, penulis melakukan uji coba sistem yang telah

dirancang untuk memastikan bahwa sistem tersebut dapat

digunakan dengan baik dan benar, sesuai kebutuhan pemakai.

d. Pada tahap keempat, penulis akan melakukan implementasi dan

maintenance, guna menunjang performa maksimal terhadap kinerja

sistem. Atau bahkan harus dilakukan beberapa perbaikan, dan

setelah perbaikan sistem itu selesai dikerjakan, penulis akan

kembali lagi pada tahap ketiga yaitu melakukan pengujian

prototype kembali.

Seluruh metode pengembangan sistem memiliki kelebihan dan

kekurangan, berikut adalah kelebihan-kelebihan dan kekurangan-kekurangan dari

(49)

37

1. Kelebihan

a. Pendefinisian kebutuhan pemakai lebih baik karena keterlibatan

pemakai yang lebih intensif.

b. Memperkecil kesalahan disebabkan pada setiap versi prototype

kesalahan segera terdeteksi oleh pemakai.

c. Pemakai mempunyai kesempatan dalam meminta

perubahan-perubahan.

d. Mempersingkat waktu dalam mengembangkan sistem secara

keseluruhan

e. Menghemat biaya jika dibandingkan dengan metode SDLC

tradisional.

2. Kekurangan

a. Sistem akan baik jika pemakai sungguh-sungguh meluangkan

waktunya untuk menggarap prototype.

b. Dokumentasi sering terabaikan karena pengembang lebih

berkonsentrasi pada tahap pengujian dan pembuatan prototype.

c. Waktu yang singkat menghasilkan sistem yng tidak lengkap dan

kurang teruji.

d. Jika proses pengulangan terlalu sering, dapat mengakibatkan

pemakai jenuh dan memberikan respon negatif.

e. Apabila prototype tak dikelola dengan baik dapat mengakibatkan

prototype tak pernah berakhir karena usulan perubahan terlalu

(50)

3.2.3.3Alat Bantu Analisis dan Perancangan

Alat bantu pemodelan yang digunakan penulis adalah dengan menggunakan

UML. Unfied Modelling Language (UML) menurut Martin Fowler (2005 : 1)

adalah keluarga notasi grafis yang didukung oleh meta-model tunggal, yang

membantu pendeskripsian dan desain sistem perangkat lunak, khususnya sistem

yang dibangun menggunakan pemrograman berorientasi objek (OO). UML

merupakan standar yang relatif terbuka yang dikontrol oleh Object Management

Company (OMG), sebuah konsorsium terbuka yang terdiri dari banyak

perusahaan.

3.2.3.3.1 Use Case Diagram

Use Case menurut Martin Fowler (2005 : 141) adalah teknik untuk

merekam persyaratan fungsional sebuah sistem. Use Case mendeskripsikan

interaksi tipikal antara para pengguna sistem dengan sistem itu sendiri, dengan

memberi sebuah narasi tentang bagaimana sistem tersebut digunakan. Use

Case Diagram menampilkan aktor mana yang menggunakan use case mana,

uses case mana yang memasukkan use case lain dan hubungan antara aktor

dan use case.

3.2.3.3.2 Activity diagram

Activity diagram menurut Martin Fowler (2005 : 163) adalah teknik untuk

menggambarkan logika prosedural, proses bisnis, dan jalur kerja. Dalam

beberapa hal, activity diagram memainkan peran mirip diagram alir, tetapi

perbedaan prinsip antara notasi diagram alir adalah activity diagram

(51)

39

sebagai action, sehingga diagram tersebut menampilkan sebuah activity yang

tersusun dari action.

3.2.3.3.3 Class Diagram

Class diagram menurut Munawar (2005 : 28) merupakan himpunan dari

objek-objek yang sejenis. Sebuah objek memiliki keadaan sesaat (state) dan

perilaku (behavior). State sebuah objek adalah kondisi objek tersebut yang

dinyatakan dalam attribute/ properties. Sedangkan perilaku suatu objek

mendefinisikan bagaimana sebuah objek bertindak/ beraksi dan memberikan

reaksi.

3.2.3.3.4 Sequence Diagram

Sequence diagram menurut Munawar (2005 : 187) adalah grafik dua

dimensi dimana obyek ditunjukkan dalam dimensi horizontal, sedangkan

lifeline ditunjukkan dalam dimensi vertikal.

3.2.3.3.5 Collaboration Diagram

Collaboration diagram menurut Munawar (2005 : 101) adalah perluasan

dari objek diagram. Objek diagram menunjukkan objek-objek yang

hubungannya satu dengan yang lain. Collaboration diagram menunnjukkan

mesage-message objek yang dikirim satu sama lain.

3.2.3.3.6 Component Diagram

Component diagram menurut Munawar (2005 : 119), mempresentasikan

dunia real item yaitu component software. Component software adalah bagian

fisik dari sebuah sistem karena menetap di komputer. Component diagram

(52)

3.2.3.3.7 Deployment Diagram

Deployment diagram menurut Munawar (2005 : 125), menunjukkan tata

letak sebuah sistem secara fisik, menampakkan bagian-bagian software yang

berjalan pada bagian-bagian hardware.

3.2.4 Pengujian Prangkat Lunak

Metode pengujian perangkat lunak adalah cara atau teknik untuk menguji

perangkat lunak, mempunyai mekanisme untuk mementukan data uji yang dapat

menguji perangkat lunak secara lengkap dan mempunyai kemungkinan tinggi

untuk menemukan kesalahan. Dengan menggunakan metode pengujian black box

testing yang berarti pengujian aspek fundamental sistem tanpa memperhatikan

struktur logika internal perangkat lunak. Pengujian black box merupakan metode

perancangan uji yang didasarkan pada spesifikasi perangkat lunak yang meliputi

3 (tiga) faktor pengujian yang dilakukan secara internal terhadap “perancangan

sistem informasi penjualan paket internet pada PT.Indo Internet subnet Bandung

berbasis web”.

1. Authorization

Menjamin data diproses sesuai dengan ketentuan manajemen, Autorisasi

menyangkut proses transakasi secara umum yaitu otoritas bisnis, dan

secara khusus otoritas tindakan khusus.

2. File Integrity

Menekankan pada data yang dimasukan melalui aplikasi akan tidak bisa

diubah. Procedure yang akan memastikan bahwa file yang digunakan

(53)

41

3. Correctness

Menjamin pada data yang dimasukkan, proses dan output yang dihasilkan

dari aplikasi harus akurat dan lengkap. Kelengkapan dan akurasi akan

(54)

4.1. Analisis Sistem Yang Berjalan

Sebelum merancang suatu sistem, ada baiknya terlebih dahulu

menganalisis sistem yang sedang berjalan, sehingga mampu memperkirakan dan

merincikan seluruh dokumen ataupun prosedur yang terlibat dan membuat

rekomendasi untuk perusahaan dengan memperhitungkan segi penyelesaian yang

akan dicapai.

4.1.1 Analisis Prosedur yang berjalan

Sebelum membuat suatu sistem, hendaknya melakukan Analisis terhadap

prosedur-prosedur yang sedang berjalan. Yang perlu dilakukan terlebih dahulu

sebelum dilakukannya perancangan terhadap sistem yang akan diusulkan. Dan

harus pula dilakukan analisis terhadap hal-hal yang menjadi tujuan pemakai

sehingga masalah tersebut dapat didefinisikan secara jelas.

4.1.1.1 Use Case Diagram

Use case diagram menggambarkan siapa saja aktor yang melakukan

prosedur dalam sistem serta fungsi-fungsi (proses) yang terlibat dalam

transformasi pada sistem tersebut. Adapun use case diagram yang berjalan saat ini

(55)

Gambar 4.1 Use Case Diagram Sistem Informasi Penjualan Paket internet yang Sedang Berjalan pada PT.Indo Internet subnet Bandung.

4.1.1.2 Skenario Use Case

Peran skenario use case yaitu guna memudahkan dalam menganalisa

skenario yang akan kita gunakan pada fase-fase berikutnya dengan melakukan

penilaian terhadap skenario tersebut. Adapun tahapan-tahapan sekenario use case

yang sedang berjalan pada PT.Indo Internet subnet Bandung adalah sebagai

berikut :

1. Nama Use Case : Lihat katalog Produk

Aktor : Pelanggan

Tujuan : Melihat produk

Tabel 4.1Tabel skenario use case Melihat Produk

Pelanggan Sistem

1. Berkunjung untuk melihat katalog

produk yang tersedia

Gambar

Tabel 4.3 Tabel skenario use case Transaksi penjualan
Tabel 4.9 Tabel skenario Use Case Lihat Produk
Tabel 4.12 Tabel skenario Use Case Proses Konfirmasi Pembayaran
Tabel 4.13 Tabel skenario Use Case Proses Login Admin
+7

Referensi

Dokumen terkait

Mufasir dari generasi pertengahan Abu Bakar Muhammad bin Abdullah atau sering dikenal dengan Ibnu al-Arabi menafsirkan surat an-Nisa’ dalam Tafsir Ah } kam

Pasal 3 : Izin Jasa Konstruksi (IUJK) adalah izin yang diperlukan bagi perusahaan Jasa Konstruksi untuk dapat melaksanakan kegiatan dibidang Usaha Jasa Konstruksi yang

Oleh karena itu penulis merumuskan permasalahan yang akan diteliti di Purwa Caraka Music Studio (PCMS) sebagai berikut : bagaimanakah harapan peserta kursus vokal PCMS dan

Rumah Sakit yg menyelenggarakan Pelayanan Wisata Medis harus ditetapkan oleh Menteri Kesehatan yang didelegasikan kepada Dirjen.. (PMK 76/2015

Seiring kemajuan perusahaan, pada tahun 1946, perusahaan TJONG KONG FUNG dilanjutkan oleh putranya dan pada waktu itu merubah nama perusahaan

This family starts to face conflict when Adoniram (the male character) plans to build a new barn on the area set aside for the new house that he has promised to his

Permasalahan yang ada pada proses pembuatan SKCK pada Polsek Cibitung adalah sistem yang tersedia atau ada saat ini kurang mendukung jalannya pembuatan SKCK

Hasil penelitian adalah 1) Kreativitas guru menunjukkan kecenderungan sangat baik yaitu sebanyak 45 atau 88% responden memiliki Kreativitas guru dengan kriteria