• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengolahan Daun Lamtoro Secara Fisik Dengan Bentuk Mash, Pellet Dan Wafer Sebagai Suplemen Pakan Domba Priangan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Pengolahan Daun Lamtoro Secara Fisik Dengan Bentuk Mash, Pellet Dan Wafer Sebagai Suplemen Pakan Domba Priangan"

Copied!
15
0
0

Teks penuh

(1)

PENGOLAHAN DAUN LAMTORO SECARA FISIK DENGAN

BENTUK MASH, PELLET DAN WAFER SEBAGAI SUPLEMEN

PAKAN DOMBA PRIANGAN

DIPA ARGADYASTO

SEKOLAH PASCASARJANA INSTITUT PERTANIAN BOGOR

(2)
(3)

PERNYATAAN MENGENAI TESIS DAN

SUMBER INFORMASI SERTA PELIMPAHAN HAK CIPTA

Dengan ini saya menyatakan bahwa tesis berjudul Pengolahan Daun Lamtoro Secara Fisik dengan Bentuk Mash, Pellet dan Wafer sebagai Suplemen Pakan Domba Priangan adalah benar karya saya dengan arahan dari komisi pembimbing dan belum diajukan dalam bentuk apapun kepada perguruan tinggi manapun. Sumber informasi yang berasal atau dikutip dari karya yang diterbitkan maupun tidak diterbitkan dari penulis lain telah disebutkan dalam teks dan dicantumkan dalam Daftar Pustaka di bagian akhir tesis ini.

Dengan ini saya melimpahkan hak cipta dari karya tulis saya kepada Institut Pertanian Bogor.

Bogor, Agustus 2015

Dipa Argadyasto

(4)

RINGKASAN

DIPA ARGADYASTO. Pengolahan Daun Lamtoro Secara Fisik dengan Bentuk Mash, Pellet dan Wafer sebagai Suplemen Pakan Domba Priangan. Dibimbing oleh YULI RETNANI dan DIDID DIAPARI.

Hijauan alternatif yang banyak digunakan sebagai pakan ternak antara lain daun lamtoro (Leucaena leucocephala). Daun dan polong lamtoro masing-masing memiliki kandungan protein kasar sebesar 34.4% dan 31%. Kadar mimosin dari daun dan polong lamtoro masing-masing sebesar 7.19% dan 12.13% dari total kandungan protein kasar. Kadar mimosin pada daun lebih rendah dibandingkan pada polong lamtoro. Daun lamtoro memiliki kadar protein yang lebih tinggi dibandingkan polong serta tidak digunakan sebagai bahan pangan. Hal tersebut merupakan pertimbangan daun lamtoro digunakan sebagai pakan ternak. Keracunan mimosin dari leucaena terdiri dari dua bentuk yaitu akut dan kronik. Beberapa cara untuk mengurangi resiko keracunan pada ternak ruminansia yaitu dengan proses pemanasan (pengeringan atau pelayuan) dan perendaman dalam air panas. Pada proses pembuatan wafer dan pellet, bahan pakan hijauan akan melalui proses pengepresan dengan pemanasan, sehingga diharapkan kadar mimosin berkurang. Ransum berbentuk mash adalah ransum yang telah mengalami proses penggilingan sehingga ukuran partikel menjadi kecil (tepung). Metode pengawetan lainnya yaitu dengan teknologi pengepresan menggunakan mesin kempa sehingga dapat menghasilkan produk ransum berbentuk wafer. Selain pengawetan dengan bentuk wafer, ransum dapat diawetkan dalam bentuk pellet. Proses pembuatan pelet merupakan proses penekanan dan pemampatan bahan-bahan melalui die dalam sebuah proses mekanik yang melibatkan panas, tekanan dan kadar air. Tujuan dari penelitian ini adalah menganalisa perubahan kandungan mimosin daun lamtoro dalam bentuk mash, pellet dan wafer serta pengaruhnya terhadap performa dan kecernaan domba priangan.

Ternak yang digunakan adalah domba priangan jantan dengan bobot rata-rata 21.2±1.6 kg, dengan umur pada kisaran 8 – 12 bulan sebanyak 12 ekor. Daun lamtoro yang digunakan berasal dari seluruh bagian daun termasuk pucuk dan daun tua. Rancangan percobaan yang digunakan adalah Rancangan Acak Kelompok (RAK) dengan 4 perlakuan dan 3 kelompok sebagai ulangan. Pengelompokan didasarkan pada bobot badan yaitu kecil, sedang dan besar. Perlakuan pada penelitian ini R1 : ransum kontrol, R2 : ransum kontrol + 15% suplemen daun lamtoro bentuk mash, R3 : ransum kontrol + 15% suplemen daun lamtoro bentuk pellet, R4 : ransum kontrol + 15% suplemen daun lamtoro bentuk wafer. Peubah yang diamati antara lain konsumsi bahan kering, bahan organik, dan protein kasar, serta pertambahan bobot badan (PBB), efisiensi, IOFC, kecernaan bahan kering dan bahan organik.

(5)

Pemberian suplemen daun lamtoro pada perlakuan R2, R3 dan R4 berbeda nyata (P<0.05) terhadap konsumsi bahan kering, bahan organik dan protein kasar, serta PBB dan IOFC. Perlakuan R4 konsumsi bahan kering, bahan organik dan protein kasar serta PBB dan IOFC paling tinggi dibandingkan perlakuan lainnya. Perlakuan R2 dan R3 nilai konsumsi bahan kering, bahan organik dan protein kasar serta PBB dan IOFC tidak berbeda, namun lebih baik dari R1. Untuk parameter efisiensi, kecernaan bahan kering dan bahan organik pada penelitian ini tidak menunjukkan perbedaan antar perlakuan. Pengaruh terhadap performa ternak dalam penelitian ini karena konsumsi bahan kering yang berbeda.

Pengolahan daun lamtoro secara fisik dengan bentuk mash, pellet dan wafer sebagai suplemen dapat diaplikasikan untuk ternak domba. Pengolahan daun lamtoro secara fisik dengan bentuk pellet dan wafer mampu menurunkan kadar mimosin lebih dari 30%. Pemberian suplemen daun lamtoro bentuk mash, pellet dan wafer dapat meningkatkan konsumsi bahan kering harian. Konsumsi bahan kering, bahan organik dan protein kasar pada pemberian suplemen bentuk wafer lebih tinggi dari perlakuan lainnya. Berdasarkan performa ternak, nilai PBB menunjukkan hasil terbaik didapat dari perlakuan suplemen daun lamtoro bentuk wafer lebih tinggi 102% dibandingkan kontrol. Keuntungan peternak juga meningkat dengan angka IOFC terbaik didapat dari perlakuan pemberian suplemen bentuk wafer yaitu 144% lebih tinggi dibandingkan kontrol.

(6)

SUMMARY

(Leucaena leucocephala). Both leaf and pods of lamtoro each has a crude protein content of 34.4% and 31%. Mimosin levels of leaf and pods of leucaena respectively 7,19 and 12,13% of its total crude protein content. Mimosin levels on leaf is lower than in pods of leucaena. Leaf crude protein content is higher than the pods and leaves unused lamtoro humans as food is considered to be used as animal feed. Mimosin poisoning of leucaena consists of two forms: acute and chronic. Some solution to reduce the risk of poisoned ruminants was known as heating process (drying or wilting) and immersion in hot water. In the process of making wafers and pellets, feed ingredients will forage through the pressing process by heating, so mimosin level will decrease. Feed in form of mash is a feed which has grined into small particle size (fluor). Another preservation method is pressing by compression machine that can produce wafer-shape ration. the ration can also be preserved in the form of pellet. Pelleting is a process of suppression and compression of materials through the die in a mechanical process that involves heat, pressure and moisture content. The purpose of this research is to analyze changes in mimosin content of leucaena leaf in the form of mash, pellets and wafers as well as its influence on the performance and digestibility of Priangan sheep.

Animal which used is 12 Priangan male sheep with average weight of 21.2 ± 1.6 kg, lifespan in the range of 8-12 months. Lamtoro leaves were taken from all parts including the leaves and old buds leaf. The experimental design which used is a randomized block design with 4 treatments and 3 groups as replication. Grouping is based on body weight are small, medium and large. The treatments in this study are R1: control diet, R2: control diet + 15% leucaena leaf mash form supplement, R3: control diet + 15% leucaena leaf pellet form supplement, R4: control diet + 15% leucaena leaf wafer form supplement. Measured variables include the intake of dry matter, organic matter and crude protein, as well as weight gain, efficiency, IOFC, digestibility of dry matter and organic matter.

(7)

remain the same but it's better than R1. Efficiency parameters, dry matter and organic matter in this study does not show any differences between treatments. Influence on the performance of cattle in this study it caused by different dry matter intake.

Leucaena leaf in form of mash, pellets and wafers as a supplement can be applied to sheep. Leucaena leaf physically processed in the form of pellets and wafers mimosin able to reduce levels of more than 30%. In mash, pellets and wafers shape can increase daily dry matter intake. Intake of dry matter, organic matter and crude protein supplementation in the form of wafers is higher than other treatments. Based on animal performance, the value of the weight gain shows the best results obtained from the leucaena leaf supplement treatment in wafer form 102% higher than the control. Income value also increased with the best IOFC figures obtained from the Water form treatment supplementation, which is 144% higher than the control.

(8)

© Hak Cipta Milik IPB, Tahun 2015

Hak Cipta Dilindungi Undang-Undang

Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan atau menyebutkan sumbernya. Pengutipan hanya untuk kepentingan pendidikan, penelitian, penulisan karya ilmiah, penyusunan laporan, penulisan kritik, atau tinjauan suatu masalah; dan pengutipan tersebut tidak merugikan kepentingan IPB.

(9)

Tesis

sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Magister Sains

pada

Program Studi Ilmu Nutrisi dan Pakan

SEKOLAH PASCASARJANA INSTITUT PERTANIAN BOGOR

BOGOR 2015

DIPA ARGADYASTO

PENGOLAHAN DAUN LAMTORO SECARA FISIK DENGAN

BENTUK MASH, PELLET DAN WAFER SEBAGAI SUPLEMEN

(10)
(11)

Judul Tesis : Pengolahan Daun Lamtoro Secara Fisik dengan Bentuk Mash, Pellet dan Wafer sebagai Suplemen Pakan Domba Priangan

Nama : Dipa Argadyasto

NIM : D251130271

Disetujui oleh Komisi Pembimbing

Prof Dr Ir Yuli Retnani, MSc Ketua

Dr Ir Didid Diapari, MSi. Anggota

Diketahui oleh

Ketua Program Studi Ilmu Nutrisi dan Pakan

Dr Ir Dwierra Evvyernie, MS, MSc

Dekan Sekolah Pascasarjana

Dr Ir Dahrul Syah, MScAgr

(12)

PRAKATA

Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas segala karunia-Nya sehingga karya ilmiah ini berhasil diselesaikan. Tema yang dipilih dalam penelitian yang dilaksanakan sejak bulan November 2014 ini ialah teknologi pakan, dengan judul Pengolahan Daun Lamtoro Secara Fisik dengan Bentuk Mash, Pellet dan Wafer sebagai Suplemen Pakan Domba Priangan. Sebagian tulisan dari karya ilmiah ini sudah dipublikasikan di Buletin Makanan Ternak, 2015, 102 (1) : 19 – 26.

Terima kasih penulis ucapkan kepada Ibu Prof Dr Ir Yuli Retnani, MSc dan Bapak Dr Ir Didid Diapari, MSi selaku pembimbing tugas akhir, dan Prof. Dr. Ir. Komang G. Wiryawan sebagai dosen penguji luar komisi. Penulis mengucapkan terimakasih yang terdalam kepada Nenek, Ibunda dan Ayahanda yang telah menghanturkan doa, kasih sayang, nasehat, bimbingan moral maupun material serta kesabaran yang tiada hentinya kepada penulis. Terimakasih kepada semua keluarga besarku yang tidak hentinya memberikan dukungan kepada penulis. Terima kasih juga penulis sampaikan kepada Bapak Bangun Dioro yang telah mengizinkan saya untuk melakukan penelitian di Bangunkarso Farm. Terima kasih juga kepada Pak Supri dan Bu Ade serta seluruh staff dan pegawai Pascasarjana khususnya Departemen Ilmu Nutrisi dan Pakan atas segala bantuan dan bimbingannya. Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada teman-teman keluarga besar INP 2013, serta sahabat terbaikku (Fitria Tsani Farda, Theo M. Syahniar, Anggun M. Jayanti, Milati Ahsani, Ina Setiana, Umul Habiyah, Infitria, Dea Justia N. dan Rikardo Silaban) atas doa, bantuan, dan kebersamaannya selama ini. Terima kasih penulis ucapkan juga kepada Annisa Galuh sebagai rekan dalam rangkaian penelitian. Penulis juga mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi yang telah memberikan kesempatan untuk melanjutkan studi melalui program Beasiswa Pascasarjana Dalam Negeri (BPP-DN) 2013. Semoga karya ilmiah ini bermanfaat.

Bogor, Agustus 2015

(13)

DAFTAR ISI

DAFTAR TABEL xii

DAFTAR GAMBAR xii

DAFTAR LAMPIRAN xii

1. PENDAHULUAN

Latar Belakang 1

Tujuan Penelitian 3

2. METODE

Waktu dan Tempat 3

Materi 3

Metode 5

Rancangan Percobaan dan Model Matematika 5

Peubah yang diamati 6

Prosedur Penelitian 7

3. HASIL DAN PEMBAHASAN

Analisa Fisik Suplemen Daun Lamtoro 11 Kandungan Nutrien dan Kadar Mimosin Suplemen

Daun Lamtoro 12

Performa Ternak 13

Kecernaan Pakan 17

4. SIMPULAN DAN SARAN 19

DAFTAR PUSTAKA 20

(14)

DAFTAR TABEL

1 Kandungan nutrien pakan basal 4

2 Kandungan nutrien pakan perlakuan 5

3 Analisa Fisik Suplemen Daun Lamtoro 10

4 Kandungan nutrien suplemen dan kadar mimosin 12

5 Performa Ternak 14

6 Kecernaan Bahan Kering dan Bahan Organik 18

DAFTAR GAMBAR

1 Diagram alur penelitian 9

2 Skema apoptosis oleh mimosin 14

DAFTAR LAMPIRAN

1 Hasil sidik ragam konsumsi bahan kering 23

2 Hasil uji lanjut duncan untuk konsumsi bahan kering 23

3 Hasil sidik ragam konsumsi bahan organik 23

4 Hasil uji lanjut duncan untuk konsumsi bahan organik 23

5 Hasil sidik ragam konsumsi protein kasar 24

6 Hasil uji lanjut duncan untuk konsumsi protein kasar 24

7 Hasil sidik ragam pertambahan bobot badan 24

8 Hasil uji lanjut duncan untuk pertambahan bobot badan 24

9 Hasil sidik ragam efisiensi 25

10 Hasil uji lanjut duncan untuk efisiensi 25

11 Hasil sidik ragam IOFC 25

12 Hasil uji lanjut duncan untuk IOFC 25

13 Hasil sidik ragam KCBK 26

14 Hasil sidik ragam KCBO 26

15 Suplemen bentuk mash 26

16 Suplemen bentuk pellet 27

(15)

RIWAYAT HIDUP

Penulis dilahirkan di Jakarta pada tanggal 11 September 1988 dari ayah Dwi Suswanto dan ibu Lies Setianingsih. Penulis adalah putra pertama dari lima bersaudara. Pendidikan sarjana ditempuh di Program Studi Ilmu Nutrisi dan Teknologi Pakan, Fakultas Peternakan, Institut Pertanian Bogor, lulus pada tahun 2012. Pada tahun 2013, penulis diterima di Program Studi Ilmu Nutrisi dan Pakan Program Pascasarjana Institut Pertanian Bogor dan mendapat Beasiswa Program Pascasarjana Dalam Negeri (BPP-DN) calon dosen dari Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan.

Sebelumnya penulis bekerja di PT. Prudential Life Assurance (2012).

Referensi

Dokumen terkait

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui adanya hubungan tingkat pendapatan, tingkat pendidikan, tingkat pengetahuan, jarak rumah dengan TPS, frekuensi

The purpose of analyzing the corrective feedback in teaching speaking is to get the correct TL (target language) on every student speaking activity. The native speaker

[r]

Hasil penelitian menunjukkan bahwa media Monopole du Tourisme tidak efektif dalam pembelajaran présenter et donner des informations sur des sites touristiques et

MNC Sky Vision (INDOVISION) Semarang sendiri akan mencapai peningkatan prestasi perusahaan begitu pula dengan perusahaan lainnya. Bagi peneliti nantinya dapat menerapkan

[r]

“ OPTIMASI DAERAH SLIP PADA PERMUKAAN BERTEKSTUR PADA PELUMASAN MEMS (MICRO ELECTRO MECHANICAL SYSTEMS) ”.. beserta perangkat yang ada

Dari penelitian ini maka dapat disimpulkan bahwan konflik peran ganda dan stres kerja memiliki suatu hubungan yang sedang, dan konflik peran ganda adalah salah satu