• Tidak ada hasil yang ditemukan

Maksimisasi Keuntungan Melalui Kombinasi Produk Olahan Pisang Cv Al Barik

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Maksimisasi Keuntungan Melalui Kombinasi Produk Olahan Pisang Cv Al Barik"

Copied!
77
0
0

Teks penuh

(1)

MAKSIMISASI KEUNTUNGAN MELALUI KOMBINASI

PRODUK OLAHAN PISANG CV AL BARIK

INDRI DESTAROS FAIZAH

DEPARTEMEN MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN

INSTITUT PERTANIAN BOGOR

(2)
(3)

PERNYATAAN MENGENAI SKRIPSI DAN

SUMBER INFORMASI SERTA PELIMPAHAN HAK CIPTA*

Saya menyatakan bahwa skripsi berjudul Maksimisasi Keuntungan melalui

Kombinasi Produk Olahan PisangCV AlBarik adalah benar karya saya dengan

arahan dosen pembimbing dan belum diajukan dalam bentuk apa pun kepada

perguruan tinggi mana pun. Sumber informasi yang berasal atau dikutip dari karya

yang diterbitkandari penulis lain telah disebutkan dalam teks dan dicantumkan

dalam Daftar Pustaka Skripsi ini.

Saya melimpahkan hak cipta dari karya tulis saya kepada Institut Pertanian

Bogor.

Bogor, Juli 2015

Indri Destaros Faizah

(4)

Produk Olahan Pisang CV Al Barik. Dibimbing oleh PRAMONO DJOKO

FEWIDARTO.

Kapasitas bahan baku dan sumber daya terbatas yang dimiliki perusahaan

menjadi kendala dalam menentukan jumlah setiap jenis produk agar dapat

dimanfaatkan secara optimal untuk mendapatkan keuntungan maksimal.

Penelitian ini dilakukan untuk menganalisis maksimisasi keuntungan melalui

kombinasi produk olahan pisang CV Al Barik yang berada di Bantul, Yogyakarta.

Metode pemrograman linier digunakan untuk menghasilkan kombinasi produk

optimal berdasarkan keterbatasan sumber daya yang dimiliki perusahaan, yaitu

bahan baku, jam tenaga kerja dan jam mesin produksi, dengan bantuan software

LINDO untuk penentuan keuntungan maksimal. Keuntungan maksimal yang

diperoleh selama dua belas periode produksi sebesar Rp391 855 700 dengan

memproduksi jenis produk kerupuk pisang dan keripik bonggol pisang.

Kata Kunci: Keuntungan Maksimal, Kombinasi Produk, Pemrograman Linier.

ABSTRACT

INDRI DESTAROS FAIZAH. Maximization

of Profit through a Combination of

Products Processed Banana of CV Al Barik.

Supervised by PRAMONO DJOKO

FEWIDARTO.

The limited capacity of raw materials and resources owned by the company

become an obstacle to determine the amount of each type of product to be utilized

optimalization for maximize benefit. This study was conducted to analyze the

maximization of profit through a combination of products of CV Al Barik in

Bantul, Yogyakarta. Linear programming method used to produce the optimal

combination of products based on the limited resources of the company, namely

raw materials, labor hours and machine hours of production. The software LINDO

for the determination of maximum profit was applied in the study. Maximum

profit earned during the twelve periods was Rp391 855 700 production with the

manufacture of products of banana crackers and chips banana.

(5)

MAKSIMISASI KEUNTUNGAN MELALUI KOMBINASI

PRODUK OLAHAN PISANGCV ALBARIK

INDRI DESTAROS FAIZAH

Skripsi

sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar

Sarjana Ekonomi

Pada

Departemen Manajemen

DEPARTEMEN MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN

INSTITUT PERTANIAN BOGOR

(6)
(7)

Judul Skripsi

: Maksimisasi Keuntungan melalui Kombinasi Produk

Olahan Pisang CV Al Barik

Nama

: Indri Destaros Faizah

NIM

: H24100089

Disetujui oleh

Ir. Pramono D. Fewidarto, MS

Pembimbing

Diketahui oleh

Dr. Mukhamad Najib, S.TP, MM

Ketua Departemen

(8)

Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah

subhanahu wa ta’ala

atas

segala karunia-Nya sehingga karya ilmiah ini berhasil diselesaikan. Judul

penelitian yang dipilih dalam penelitian ini ialah Maksimisasi Keuntungan

melalui Kombinasi Produk Olahan Pisang CV Al Barik.

Terima kasih penulis ucapkan kepada Bapak Ir. Pramono D. Fewidarto, MS

selaku pembimbing skripsi, dosen-dosen Departemen Manajemen FEM IPB,

teman-temanmanajemen. Penghargaan penulis sampaikan kepada semua pihak

yang telah membantu selama pengambilan data. Ungkapan terima kasih juga

disampaikan kepada ayah, ibu, kakak, adik, serta seluruh keluargaatas segala doa,

motivasi dan kasih sayangnya.

Semoga karya ilmiah ini bermanfaat.

Bogor, Juli 2015

(9)

DAFTAR ISI

DAFTAR TABEL

vii

DAFTAR GAMBAR

vii

DAFTAR LAMPIRAN

vii

PENDAHULUAN

Latar Belakang

1

Perumusan Masalah

2

Tujuan Penelitian

2

Manfaat Penelitian

2

Ruang Lingkup Penelitian

3

Penelitian Terdahulu

3

METODE

Kerangka Pemikiran Penelitian

3

Tahapan Penelitian

4

Lokasi dan Waktu Penelitian

5

Teknik Pengumpulan Data

5

Metode Analisis Data

5

HASIL DAN PEMBAHASAN

Gambaran Umum Perusahaan

6

Perumusan Formulasi Linear Programming

8

Kombinasi Produk Optimal

11

Optimisasi Penggunaan Sumber Daya

12

Analisis Sensitivitas

13

Implikasi Manajerial

14

SIMPULAN DAN SARAN

Simpulan

15

Saran

16

DAFTAR PUSTAKA

16

LAMPIRAN

18

(10)

1 Produksi periode-1 pada kondisi aktual dan kondisi optimal CV Al Barik

11

DAFTAR GAMBAR

1 Diagram alir tahapan penelitian

4

2 Saluran pemasaran CV Al Barik

7

3 Proses pengolahan keripik pisang

21

4 Proses pengolahan sale pisang

21

5 Proses pengolahan dodol pisang

21

6 Proses pengolahan pisang aroma

21

DAFTAR LAMPIRAN

1 Produksi buah-buahan dan sayuran tahunan di Indonesia tahun

2008

2012

19

2 Kerangka pemikiran penelitian

20

3 Proses pengolahan produk olahan pisang

21

4 Struktur Organisasi CV Al Barik

22

5 Rekapitulasi penelitian terdahulu

23

6Rencana pengumpulan data terkait dengan tujuan penelitian

24

7Penjualan aktual dan rencana produksi

25

8 Kebutuhan bahan baku dan bahan tambahan per adonan

26

9 Penggunaan bahan baku dan bahan tambahan

27

10 Kebutuhan bahan baku dan bahan tambahan

29

11 Variabel cost dan average variabel cost

31

12 Fix cost

34

13 Average variabel cost dan fix cost

39

14 Kontribusi keuntungan jenis produk

40

15 Kendala bahan baku

41

16 Kendala jam tenaga kerja

42

17 Kendala jam kerja mesin

44

18 Input LINDO

48

19 Output LINDO

50

20 Rekapitulkasi output LINDO

56

21 Kombinasi produk optimal saat kondisi aktual dan kondisi optimal

59

(11)

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Pisang adalah salah satu komoditas buah unggulan Indonesia. Luas panen

dan produksi pisang selalu menempati posisi pertama. Pada tahun 2012

produksinya mencapai 6 189 052 ton (BPS 2013) dapat dilihat pada Lampiran 1.

Pisang sebagai konsumsi segar juga dimanfaatkan sebagai bahan baku industri

olahan misalnya industri keripik pisang, sale pisang, dodol pisang dan pisang

aroma.

Perkembangan usaha pengolahan pisang ini dapat memberikan nilai tambah

yang lebih tinggi jika dibandingkan dalam bentuk segar untuk mengurangi

kerusakan dan kerugian akibat penyimpanan. Perkembangan industri olahan

memberikan peluang usaha yang baik bagi perkembangan industri pangan.

Kondisi yang demikian menyebabkan para industri berlomba-lomba untuk

memproduksi olahan pisang sesuai dengan keinginan pasar.

Industri yang bergerak dibidang sama merupakan salah satu ancaman bagi

kelangsungan hidup usahanya. Persaingan antar industri yang sama, baik industri

pendatang baru maupun industri yang sudah lama berdiri akan memberikan

dampak pada tingkat keuntungan yang dihasilkan. Kondisi yang demikian

mendorong para industri untuk mengendalikan produksinya agar mencapai

efisiensi penggunaan bahan baku, kapasitas produksi yang dimiliki dan anggaran

biaya produksi.

Peningkatan pendapatan dan pencapaian keuntungan yang maksimal

merupakan tujuan utama bagi setiap perusahaan untuk mengembangkan usahanya

dan memenangkan persaingan.

CV Al Barik merupakan suatu industri yang memproduksi olahan pisang.

Perusahaan ini berdiri pada tahun 2007 dan dapat dikatakan sebagai perusahaan

pendatang baru yang mampu bersaing dengan industri sejenis lainnya. CV Al

Barik memproduksi olahan pisang berupa kerupuk pisang, keripik bonggol

pisang, keripik pisang, dodol pisang dan pisang aroma. Bahan baku yang

digunakan adalah jenis pisang kepok kuning yang dipasok dari perkebunan warga

sekitar.

Permintaan produk olahan pisang semakin meningkat setiap tahunnya.

Rata-rata kenaikan permintaan produk kerupuk pisang sebanyak 1.5%, keripik bonggol

pisang sebanyak 2%, keripik pisang sebanyak 1.5%, dodol pisang sebanyak

1.25% dan pisang aroma sebanyak 1.25% setiap periode produksinya.

Perkembangan usaha produk olahan pisang yang cepat sangat diharapkan

oleh CV Al Barik. Tujuan perusahaan adalah mendapatkan keuntungan yang

maksimal dan memanfaatkan sumber daya yang dimiliki secara optimal. Selama

ini perusahaan mengalami kenaikan keuntungan namun tidak sebanyak yang

diharapkan karena keterbatasan bahan baku yang dimiliki.

(12)

ini. Perencanaan produksi menjadi hal yang sangat penting agar kapasitas bahan

baku yang dimiliki dapat dikelola dengan baik dan dimanfaatkan dengan optimal.

Optimasi produk atau kombinasi produk optimal marupakan cara untuk

mengatur pola perencanaan produksi agar perusahaan memperoleh keuntungan

yang maksimal dengan memperhatikan keterbatasan sumber daya dan

faktor-faktor produksi yang dimiliki oleh perusahaan. Pencapaian kombinasi produk

optimal yang menghasilkan keuntungan maksimal bagi perusahaan akan

mempercepat perkembangan usahanya dan mampu bersaing dengan indutri

sejenis lainnya demi kelangsungan hidup usahanya.

Perumusan Masalah

Keuntungan yang maksimal merupakan salah satu tujuan dari setiap

perusahaan untuk mengembangkan usahanya dengan memanfaatkan sumber daya

dan kapasitas produksi yang terbatas. Perusahaan perlu memprioritaskan

produk-produk apa saja yang akan diproduk-produksi dan melakukan kombinasi produk-produk optimum

atau optimisasi produk, yaitu menghasilkan kombinasi produk yang dapat

memaksimalkan keuntungan.

Permasalahan penelitian ini adalah bagaimana kombinasi produk yang dapat

memaksimalkan keuntungan dengan memanfaatkan sumber daya yang dimiliki

CV Al Barik?

Tujuan Penelitian

Perumusan masalah yang diuraikan di atas, maka tujuan dari penelitian ini

adalah :

1.

Mengidentifikasi dan menganalisis faktor-faktor produksi olahan pisang.

2.

Menganalisis

penyusunan

formulasi

linear

programming

untuk

memaksimalkan keuntungan.

3.

Menganalisis

dan

menetapkan

kombinasi

produk

yang

dapat

memaksimalkan keuntungan.

Manfaat Penelitian

Penelitian yang akan dikaji ini diharapkan dapat bermanfaat bagi beberapa

pihak, antara lain :

1.

Bagi perusahaan, penelitian ini diharapkan dapat memberi masukan dan

sebagai bahan pertimbangan agar dapat menentukan kombinasi produk yang

optimal untuk meningkatkan keuntungan perusahaan.

2.

Bagi penulis, penelitian ini berguna untuk mengaplikasikan teori-teori yang

pernah dipelajari selama perkuliahan dan mencari solusi bagi permasalahan

yang timbul di dunia nyata.

3.

Bagi kalangan akademis, penelitian ini diharapkan dapat menjadi tambahan

(13)

Ruang Lingkup Penelitian

Penelitian ini berfokus pada analisis kombinasi produk optimal yang

nantinya dapat memaksimalkan keuntungan pada CV Al Barik. Bahan baku

pisang yang digunakan adalah jenis pisang kepok kuning yang menghasilkan

produk olahan berupa kerupuk pisang, keripik bonggol pisang, keripik pisang,

dodol pisang dan pisang aroma. Pemilihan produk ini berdasarkan tingkat

penjualan dan produksinya yang rutin.

Penelitian Terdahulu

Penelitian mengenai optimalisasi denganmenggunakan

linear programming

dengan tujuan memaksimalkan keuntungan telah banyak dilakukan sebelumnya.

Penelitian Maksimisasi Keuntungan melalui Kombinasi Produk Olahan CV Al

Barik mirip dengan penelitian yang dilakukan oleh Ridyawati (2007) yang

berjudul Optimalisasi Produksi Susu Olahan pada Unit Usaha Sapi Perah KUD

Mitrayasa, Kecamatan Pagerageung, Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat.

Penelitian ini berbeda dengan penelitian lainnya, yaitu dilakukan

perhitungan dan analisis per periode produksi selama dua belas periode produksi

atau satu tahun untuk masing-masing jenis produk olahan. Perusahaan dapat

secara detail melakukan perencanaan produksi sesuai hasil maksimisasi yang telah

dilakukan. Rekapitulasi penelitian terdahulu dapat dilihat pada Lampiran 5.

METODE

Kerangka Pemikiran Penelitian

Kerangka pemikiran yang disusun diawali dengan mengatur rencana pola

produksi. Hal yang perlu diperhatikan dalam menyusun pola produksi yaitu bahan

baku, kapasitas produksi yang dimiliki perusahaan dan permintaan produk.

Rencana pola produksi yang berbeda akan mengubah pengalokasian bahan baku

yang dimiliki perusahaan, penambahan jumlah satu jenis produk maka

mengurangi jumlah jenis produk yang lain karena keterbatasan bahan baku dan

kapasitas produksi yang dimiliki perusahaan.

(14)

Tahapan Penelitian

Gambar 1 Diagram Alir Tahapan Penelitian

Kondisi Umum Perusahaan

Proses Produksi

Analisis Kombinasi Produk Optimal

Data Penjualan

Menyusun Model (Formulasi Awal)

Pengambilan Data

Formulasi Matematis

Maksimisasi Keuntungan

Identifikasi Parameter dan Variabel Keputusan dan Kendala

CV Al Barik

Rekomendasi Hasil Maksimisasi

Menghitung Kombinasi Optimum (Input LINDO)

Kontribusi Keuntungan

Setiap Produk

(15)

Lokasi dan Waktu Penelitian

Lokasi penelitian ini adalah CV Al Barik yang berada di Desa Widaran,

Ponggok,

Sidomulyo,

Bambanglipuro,

Bantul,

Yogyakarta.

Penelitian

dilaksanakan pada bulan Juni 2014.

Teknik Pengumpulan Data

Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer dan sekunder

yang bersifat kualitatif dan kuantitatif. Data primer yang digunakan berupa hasil

wawancara dengan pemilik perusahaan dan seorang karyawan bagian produksi

atau juru masak. Data sekunder merupakan data pelengkap yang didapatkan dari

pihak-pihak yang terkait dengan penelitian, diantaranya dokumen-dokumen

perusahaan yang relevan untuk penelitian ini.

Data yang dibutuhkan dalam penelitian ini adalah :

1.

Gambaran umum perusahaan meliputi sejarah, lokasi, struktur organisasi,

pemasaran dan proses produksi.

2.

Biaya bahan baku.

3.

Data permintaan, data penjualan, persediaan bahan baku, kapasitas mesin

dan data lain yang bekerjasama dengan CV Al Barik.

Pengumpulan data berupa kegiatan survei lapangan, wawancara,

dokumentasi dan penelitian pustaka. Tahapannya sebagai berikut :

1.

Studi Literatur

Data yang digunakan dan dikumpulkan dengan cara membaca dan

mempelajari buku literatur, serta sumber-sumber yang sesuai dengan

permasalahan yang diteliti.

2.

Wawancara

Pengumpulan data dengan cara tanya jawab langsung dengan pihak

bersangkutan, yaitu dengan pemilik perusahaan dan seorang karyawan

bagian produksi.

3.

Dokumentasi

Metode ini merupakan cara mengumpulkan data dengan menggunakan

dokumen-dokumen perusahaan yang relevan dengan penelitian.

Metode Analisis Data

Metode pengolahan data akan dilakukan secara kualitatif dan kuantitatif.

Data kualitatif digunakan untuk menginterpretasikan data-data yang diperoleh dan

juga digunakan untuk mendeskripsikan alokasi sumberdaya yang dilakukan oleh

CV Al Barik dalam kegiatan produksi, serta gambaran umum dan kondisi

perusahaan.

Pengolahan data secara kuantitatif dilakukan secara manual terlebih dahulu

untuk mencari tingkat produksi optimal kemudian ditabulasikan dalam bentuk

persamaan dan pertidaksamaan. Data diolah dengan

software

LINDO (

Linier

(16)

komputer untuk aplikasi

linear programming

. Rencana pengumpulan data terkait

dengan tujuan penelitian dapat dilihat pada Lampiran 5.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Gambaran Umum Perusahaan

CV Al Barik merupakan salah satu usaha yangmemproduksi makanan

ringan dengan memanfaatkan pisangdan bonggol pisang sebagai bahan baku

utamanya. Usaha ini didirikan oleh Ibu Sri Purwanti pada tanggal 10 Januari 2007

yang berlokasi di desa Widaran, Sidomulyo, Bambanglipuro, Bantul, Yogyakarta.

Dahulu usaha ini memproduksi kue basah, tetapi setelah terjadi gempa

Yogyakarta pada Desember 2006 usaha ini mengalami kerusakan pada

mesin-mesin produksinya sehingga tidak dapat melanjutkan usahanya kembali.

CV Al Barik dalam kegiatan pemasaran produk, khususnya dalam

meyakinkan pembeli bahwa produk yang dijualnya tersebut aman dikonsumsi,

pihak CV Al Barik mengajukan nomor PIRT ke Dinas Kesehatan dan label halal

ke MUI (Majelis Ulama Indonesia).Jenis makanan ringan yang diproduksi oleh

CV Al Barik yaitu kerupuk pisang, keripik bonggol pisang, keripik pisang, dodol

pisang, dan pisang aroma.

Struktur Organisasi

CV Al Barik belum memiliki struktur organisasi secara tertulis, akan tetapi

secara umum gambaran mengenai struktur organisasi CV Al Barik telah tersirat

dalam wawancara dengan pemilik usaha. Gambaran umum mengenai struktur

organisasi CV Al Barik dapat dilihat pada Lampiran 4.

Pemilik CV Al Barik adalah Ibu Sri Purwanti yang bertugas sebagai

pengelola utama dan bertanggung jawab terhadap pengambilan keputusan.

Sedangkan yang terkait dengan seluruh aktivitas produksi dilakukan bersama

suaminya untuk mengawasi dan mengatur dilapangan. Selain itu, sebagai

pengelola utama, suaminya juga bertanggung jawab terhadap persediaan bahan

baku dan pemasaran produk CV Al Barik sehingga hal-hal yang berkaitan dengan

agen penjualan atau

sales

menjadi tanggungjawabnya.

(17)

Faktor

Faktor Produksi Olahan Pisang

Faktor-faktor produksi olahan pisang CV Al Barik adalah ketersediaan

bahan baku, yaitu bahan baku pisang dan bonggol pisang, kapasitas mesin

produksi dan jam tenaga kerja yang ada untuk menghasilkan lima jenis produk

olahan pisang per periode produksi. Bahan baku pisang digunakan untuk

menghasilkan jenis produk kerupuk pisang, keripik pisang, dodol pisang dan

pisang aroma. Sedangkan bahan baku bonggol pisang digunakan untuk

menghasilkan jenis produk keripik bonggol pisang.

Bahan baku pisang dan bonggol pisang yang mampu disediakan oleh

perusahaan setiap periodenya digunakan untuk menghasilkan kelima jenis produk

olahan. Keterbatasan bahan baku tersebut, perusahaan harus dapat menentukan

jumlah setiap jenis produk yang dihasilkan dengan memanfaatkan kapasitas jam

mesin produksi dan jam tenaga kerja yang ada.

Waktu yang dibutuhkan setiap tenaga kerja dan mesin produksi untuk

menghasilkan satu unit jenis produk olahan penting diketahui oleh perusahaan

agar dapat memenuhi kapasitas produksi dengan memanfaatkan kapasitas jam

mesin produksi dan jam tenaga kerja yang ada. Hal tersebut dilakukan agar tidak

ada kelebihan penggunaan jam mesin produksi dan jam tenaga kerja karena dapat

menimbulkan biaya.

Pasar

CV Al Barik dihadapkan pada permintaan pasar yang semakin bertambah

setiap periodenya, sedangkan bahan baku yang dimiliki terbatas. Permintaan

setiap periode produksi yang belum dapat terpenuhi dapat dilihat pada Lampiran

3. Kendala bahan baku, kapasitas mesin produksi dan jam tenaga kerja yang ada

harus dapat dimanfaatkan dengan optimal dengan mengatur jumlah setiap jenis

produk olahannya agar perusahaan dapat memenuhi permintaan pasar dan tetap

mendapatkan keuntungan maksimal.

Pemasaran produk olahan pisang CV Al Barik dilakukan dengan

mendistribusikan produk olahan ke pedagang yang diantarkan langsung oleh

suami pemilik perusahaan. Produk dipasarkan di beberapa pusat oleh-oleh seperti

mirota malioboro dan mirota kampus, swalayan, mini market yang berada di

wilayah Yogyakarta.

Perusahaan menghubungi dan mengirimkan produk kepada pedagang setiap

satu minggu sekali. Sistem pembayaran dilakukan secara tunai saat produk telah

sampai di agen penjualan. Saat ini CV Al Barik telah melakukan distribusi di

sekitar Yogyakarta dengan menggunakan sepeda motor karena jarak yang dekat

dan mudah dijangkau. Saluran pemasaran CV Al Barik dapat dilihat pada Gambar

2.

Gambar 2Saluran pemasaran CV Al Barik

(18)

Perumusan Formulasi

Linear Programming

Perumusan model

linear

terdiri dari perumusan variabel keputusan dan

perumusan fungsi kendala perusahaan. Ada pun kendala yang menjadi pembatas

dalam kegiatan produksi CV Al Barik adalah kendala bahan baku, jam tenaga

kerja dan kapasitas kerja mesin produksi.

Variabel keputusan setiap periode produksi berjumlah lima, yaitu kerupuk

pisang, keripik bonggol pisang, keripik pisang, dodol pisang dan pisang aroma.

Variabel keputusan selama dua belas periode produksi adalah enam puluh

variabel.

Perumusan formulasi

linear programming

dalam menentukan fungsi

kendala pada penelitian ini adalah :

1.

Bahan baku terbatas

2.

Jam tenaga kerja. Tidak terdapat perubahan jumlah karyawan selama

periode ke-1 sampai periode ke-12 dan tidak adanya jam lembur.

3.

Kapasitas mesin produksi. Tidak ada kerusakan pada peralatan sarana

produksi operasi selama periode ke-1 sampai periode ke-12.

4.

Produksi setiap periode tidak ada yang tersisa.

Fungsi Tujuan

Tujuan yang hendak dicapai pada perusahaan CV Al Barik yaitu

memaksimalkan keuntungan. Penetapan koefisien fungsi tujuan dimulai dengan

menentukan kontribusi kentungan perusahaan untuk masing-masing produk yang

dihasilkan setiap periodenya.

Perhitungan Kontribusi Keuntungan

Kontribusi keuntungan setiap jenis produk diperoleh dari harga jual

dikurangi dengan rataan total biaya yang terdiri dari biaya variabel dan biaya

tetap. Biaya variabel terdiri dari biaya bahan baku, biaya bahan tambahan, biaya

penggunaan gas LPG dan tagihan listrik. Biaya tetap terdiri dari biaya penggunaan

mesin produksi, biaya tenaga kerja dan biaya transportasi. Kontribusi keuntungan

tiap jenis produk dapat dilihat pada Lampiran 13.

Kendala

Perusahaan dihadapkan dengan segala keterbatasan dalam proses produksi.

Keterbatasan inilah yang kemudian dijadikan kendala-kendala yang dihadapi

perusahaan. Kendala-kendala yang dihadapi CV Al Barik adalah :

1.

Kendala Penggunaan Bahan Baku Pisang

(19)

pisang untuk menghasilkan produk jadi sebanyak 15.5 kilogram kerupuk

pisang, 9.5 kilogram keripik pisang, 13 kilogram dodol pisang dan 13.5

kilogram pisang aroma.

Penggunaan bahan baku pisang dihitung dengan cara 10 kilogram

dikalikan dengan produk yang diadakan masing-masing produk disetiap

periode dibagi dengan banyaknya produk jadi yang dihasilkan satu adonan

produk. Penggunaan bahan baku pisang dapat dilihat pada Lampiran 9.

Ketersediaan pisang digunakan sebagai pembatas atau kendala untuk

produk kerupuk pisang, keripik pisang, dodol pisang dan pisang aroma.

Ketersediaan pisang dapat dilihat pada Lampiran 15.

2.

Kendala Penggunaan Bahan Baku Bonggol Pisang

Bonggol pisang merupakan bahan baku utama yang digunakan untuk

pembuatan produk keripik bonggol pisang. Untuk memproduksi satu adonan

jenis produk keripik bonggol pisang dibutuhkan 10 kilogram bonggol pisang

yang akan menghasilkan produk jadi sebanyak 9 kilogram.

Penggunaan bahan baku bonggol pisang dihitung dengan cara 10

kilogram dikalikan dengan produk yang diadakan setiap periode dibagi

dengan banyaknya produk jadi yang dihasilkan satu adonan produk yaitu

sebanyak 9 kilogram. Penggunaan bahan baku bonggol pisang dapat dilihat

pada Lampiran 9.

Ketersediaan bonggol pisang digunakan sebagai pembatas atau

kendala untuk produk keripik bonggol pisang. Ketersediaan bonggol pisang

dapat dilihat pada Lampiran 15.

3.

Kendala Penggunaan Jam Tenaga Kerja

Kebutuhan jam tenaga kerja dihitung dari berapa banyak waktu yang

dibutuhkan oleh satu karyawan untuk mengolah satu kilogram jenis produk,

dengan satuan yang digunakan adalah menit per kilogram.

Penggunaan jam tenaga kerja diperoleh dari jumlah produk per

periode dikalikan dengan kebutuhan jam kerja satu orang untuk

memproduksi satu kilogram jenis produk.

Jumlah tenaga kerja yang dimiliki CV Al Barik sebanyak 4 orang

yang bekerja selama enam jam per hari. Ketersediaan dan penggunaan jam

tenaga kerja dapat dilihat pada Lampiran 16.

4.

Kendala Penggunaan Kapasitas Mesin Produksi

Berikut ini adalah jenis mesin dan jumlah mesin yang digunakan oleh

CV Al Barik :

a)

Mesin Pengaduk Rasa

Jam kerja mesin untuk mengolah satu kilogram jenis produk

diperoleh dari total jam mesin yang dibutuhkan untuk satu kali

produksi (satu adonan produk) dibagi dengan total produksi jenis

produk dalam satu kali produksi.

Jam kerja mesin pengaduk rasa tersebut adalah 6 jam per hari

sehingga dapat diketahui bahwa jumlah jam kerja mesin yang tersedia

untuk mencampur produk per hari adalah jumlah hari produksi (6

jam/hari x 60 menit).

(20)

mengolah satu kilogram produk yaitu 1.5 menit per kilogram

dikalikan dengan jumlah produksi setiap periodenya. Penggunaan jam

kerja mesin dan fungsi kendala jam mesin pengaduk rasa dapat dilihat

pada Lampiran 17.

b)

Spiner

Jam kerja mesin

spiner

adalah 6 jam per hari sehingga dapat

diketahui bahwa jumlah jam kerja mesin

spiner

yang tersedia untuk

mencampur produk per hari adalah jumlah produksi (6 jam/hari x 60

menit).

Kebutuhan jam kerja mesin

spiner

adalah 2 menit per kilogram

produk. Penggunaan jam kerja mesin

spiner

untuk setiap jenis produk

diperoleh dari jam kerja mesin yang dibutuhkan untuk mengolah satu

kilogram produk yaitu 2 menit per kilogram dikalikan dengan jumlah

produksi setiap periodenya.

c)

Sealer

CV Al Barik menggunakan satu mesin

sealer

untuk semua jenis

produk. Jam kerja mesin

sealer

adalah 6 jam per hari dengan jam

kerja mesin

sealer

yang tersedia per hari adalah jumlah produksi

dikalikan (6jam/hari x 60menit).

Penggunaan jam kerja mesin

sealer

untuk setiap jenis produk

diperoleh dari jam kerja mesin yang dibutuhkan untuk mengemas satu

kilogram produk yaitu 2.5 menit per kilogram dikalikan dengan

jumlah produksi setiap periodenya.

d)

Mixer

Jam kerja mesin

mixer

adalah 6 jam per hari sehingga dapat

diketahui bahwa jumlah jam kerja mesin

mixer

yang tersedia untuk

mencampur produk per hari adalah jumlah produksi dikalikan

(6jam/hari x 60 menit). Kebutuhan jam kerja mesin

mixer

adalah 2

menit per kilogram produk.

Penggunaan jam kerja mesin

mixer

untuk setiap jenis produk

diperoleh dari jam kerja mesin yang dibutuhkan untuk mengolah satu

kilogram produk yaitu 2 menit per kilogram dikalikan dengan jumlah

produksi setiap periodenya.

e)

Blender

Jam kerja mesin

blender

adalah 6 jam per hari sehingga dapat

diketahui bahwa jumlah jam kerja mesin

blender

yang tersedia untuk

mencampur produk per hari adalah jumlah produksi dikalikan (6

jam/hari x 60 menit).

Kebutuhan jam kerja mesin

blender

adalah 3 menit per kilogram

produk. Penggunaan jam kerja mesin

blender

untuk setiap jenis

(21)

Kombinasi Produk Optimal

Produksi per Periode

CV Al Barik dalam melakukan kegiatan produksi akan selalu dibatasi oleh

berbagai kendala. Kendala tersebut adalah bahan baku, jam tenaga kerja dan jam

kerja mesin produksi. Olahan data dengan menggunakan LINDO memperlihatkan

hasil olahan optimisasi produksi yang diperoleh CV Al Barik. Berdasarkan hasil

olahan maksimisasi produksi yang memperlihatkan solusi optimal yang terdiri

atas kombinasi produk dan status sumberdaya.

Variabel keputusan yang ingin diketahui pada penelitian ini adalah

kombinasi jenis produk yang seharusnya dihasilkan oleh CV Al Barik untuk

mencapai keuntungan yang maksimal. Hasil olahan maksimisasi produksi

menunjukkan bahwa produksi yang dilakukan CV Al Barik pada kondisi aktual

belum optimal. Hal ini ditunjukkan oleh total produksi dan laba yang diterima

pada kondisi aktual jauh berbeda dengan kondisi optimalnya.

Kombinasi produk dan keuntungan yang didapat perusahaan saat kondisi

aktual dan kondisi optimal periode produksi ke-1 dapat dilihat pada Tabel 1.

Apabila CV Al Barik ingin mendapatkan keuntungan maksimal, maka perusahaan

memproduksi sebanyak 1 436.9 kilogram produk kerupuk pisang dan 332

kilogram produk keripik bonggol pisang. Produk keripik pisang, dodol pisang dan

pisang aroma bernilai nol menunjukkan bahwa ketiga produk tersebut tidak

diproduksi apabila perusahaan ingin mendapatkan keuntungan yang maksimal.

Tabel 1Produksi periode ke-1 pada kondisi aktual dan kondisi optimal di CV Al Barik

Jenis Produk

Tingkat Produksi dan keuntungan Aktual

(kg)

Keuntungan (Rp)

Optimal output LINDO

Optimal produk jadi (kg)

Keuntungan (Rp)

PP 332 5 960 396 1 324.3 1 436.9 25 796 665

BP 325 9 078 875 335.4 332 9 274 420

KP 322 5 775 070 0 0 0

DP 316 4 112 496 0 0 0

PA 140 2 184 140 0 0 0

Jumlah 1 435 27 110 977 1 768.9 35 071 085

Kondisi aktual perusahaan memproduksi semua jenis produk dengan

keuntungan yang didapatsebesar Rp25 796 665, sedangkan pada kondisi optimal

mendapatkan keuntungan sebesar Rp35 071 085 dengan memproduksi produk

kerupuk pisang dan keripik bonggol pisang. Selisih keuntungannya sebesar Rp7

960 108. Kombinasi produk optimal pada saat kondisi aktual dan kondisi optimal

periode ke-1 sampai dengan periode ke-12 dapat dilihat pada Lampiran.

(22)

Pada setiap periode, apabila perusahaan menginginkan tingkat produksi

optimal dengan keuntungan yang maksimal maka memiliki hasil yang sama yaitu

untuk tidak memproduksi produk keripik pisang, dodol pisang dan pisang aroma

karena jika diproduksi justru akan mengurangi tingkat keuntungan perusahaan

yaitu sebesar nilai

reduced cost-

nya untuk setiap kilogram produk.

Perusahaan bukan berarti tidak boleh memproduksi jenis keripik pisang,

dodol pisang dan pisang aroma, ketiga produk tersebut dapat tetap diproduksi

karena perusahaan memiliki strategi pemasaran produk dengan memberikan

pilihan atau variasi produk kepada konsumen.

Produk dodol pisang periode-1, apabila tetap diproduksi maka perusahaan

akan mengalami penurunan keuntungan sebesar Rp7 471 per kilogram produk,

begitu pula untuk produk keripik pisang dan pisang aroma di setiap periode

produksi akan mengalami kerugian sebesar nilai

reduced cost

-nya. Lihat lampiran

19.

Selisih kondisi aktual dengan kondisi optimal selama dua belas periode

produksi bernilai negatif, hal ini menunjukkan bahwa produksi aktual perusahaan

tiap periodenya dalam kondisi kurang jumlahnya, atau dengan kata lain

perusahaan berproduksi dibawah kondisi optimalnya. Untuk mendapatkan

keuntungan tertinggi, CV Al Barik harus mengalokasikan sumber dayanya sesuai

dengan kondisi optimal.

Optimisasi Penggunaan Sumber Daya

Nilai

dual price

sumber daya terbatas menunjukkan bahwa setiap

penambahan sumber daya sebesar satu satuan, maka akan meningkatkan nilai

fungsi tujuan sebesar nilai dari hasil

dual price

. Jika nilai

dual price

negatif pada

sumber daya terbatas menunjukkan bahwa setiap penambahan sumber daya

sebesar satu-satuan maka akan menurunkan nilai fungsi tujuan sebesar nilai

dual

price

tersebut.

Sumber daya dengan nilai sama dengan nol menunjukkan bahwa sumber

daya tersebut berstatus kendala tidak aktif atau berlebih, dimana penambahan atau

pengurangan persediaan pada sumber daya tidak akan mempengaruhi nilai dari

fungsi tujuan. Rinciannya sebagai berikut :

1.

Penggunaan Bahan Baku Pisang

Penggunaan bahan baku pisang untuk menghasilkan produk kerupuk

pisang selama dua belas periode produksi setelah dilakukan optimisasi dapat

dilihat pada Lampiran 22.

Dual prices

pada periode-1 menunjukkan nilai

sebesar 25 607, hal tersebut menunjukkan apabila pada periode produksi

ke-1 bahan baku pisang dinaikkan atau ditambah sebesar satu-satuan (satu

kilogram) maka akan meningkatkan nilai fungsi tujuan sebesar nilai

dual

prices

-nya yaitu 25 607. Apabila nilai fungsi tujuan dinaikkan, maka akan

mempengaruhi jumlah produk kerupuk pisang yang akan diproduksi dan

keuntungan yang dihasilkan.

2.

Penggunaan Bahan Baku Bonggol Pisang

Penggunaan bahan baku bonggol pisang untuk memproduksi jenis

keripik bonggol pisang selama dua belas periode produksi setelah dilakukan

(23)

menunjukkan nilai sebesar 25 394, hal tersebut menunjukkan apabila pada

periode produksi ke-1 bahan baku bonggol pisang dinaikkan atau ditambah

sebesar satu-satuan (satu kilogram) maka akan meningkatkan nilai fungsi

tujuan sebesar nilai

dual prices

-nya yaitu 25 394. Apabila nilai fungsi tujuan

dinaikkan, maka akan mempengaruhi jumlah produk keripik bonggol pisang

yang akan diproduksi dan keuntungan yang akan dihasilkan.

3.

Penggunaan Jam Tenaga Kerja

Faktor produksi yang kedua adalah sumber daya tenaga kerja, karena

dapat menimbulkan biaya. Hasil optimisasi ketersediaan jam tenaga kerja

mengalami kelebihan selama dua belas periode produksi, hal ini dapat

dilihat pada Lampiran 22. Nilai

slack/surplus

, misalnya pada periode-7 dan

periode-8 memiliki nilai

slack/surplus

terbesar yaitu 7 550 menit.

Ketersediaan jam tenaga kerja belum sepenuhnya dimanfaatkan.

Secara kesuluruhan, rata-rata di setiap periode memiliki

slack/surplus

sebesar 6 948 menit atau kurang lebih 3 jam. Melihat dari hasil tersebut,

apabila ketersediaan jam tenaga kerja dikurangi ataupun ditambah tidak

akan meningkatkan keuntungan atau nilai fungsi tujuan, maka nilai

dual

price

secara keseluruhan bernilai sama dengan nol.

4.

Penggunaan Jam Kerja Mesin

Penggunaan jam kerja mesin selama dua belas periode produksi pada

Lampiran 22 berstatus berlebih. Hal tersebut menunjukkan bahwa

penggunaan ketersediaan jam mesin seluruhnya masih belum dimanfaatkan

dengan optimal.Rata-rata

slack/surplus

pada setiap periode produksi yaitu

untuk mesin pengaduk rasa sebesar 7 393 menit, mesin

spiner

sebesar 6 567

menit, mesin

sealer

sebesar 5 743 menit,

mixer

sebesar 7 249 menit, dan

blender

sebesar 4 917 menit.

Kelebihan jam kerja mesin dapat terjadi karena tidak semua mesin

produksi digunakan untuk proses produksi setiap jenis produk. Status

berlebih pada jam mesin, meskipun ketersediaan jam mesin di tambah maka

tidak akan menambah tingkat keuntungan atau nilai fungsi tujuan karena

nilai

dual price

menunjukkan sama dengan nol.

Analisis Sensitivitas

Analisis sensitivitas dilakukan untuk mengetahui kepekaan model setelah

hasil optimisasi ada dan untuk mengetahui hasil optimisasi pada kondisi dan

situasi berbeda. Pada analisis sensitivitas dapat melihat pengaruh dari selang

kepekaan yang terdiri atas batas minimum dan maksimum.

Analisis sensitivitas dibagi dalam dua, yaitu analisis sensitivitas koefisien

fungsi tujuan dan analisis sensitivitas nilai ruas kanan.

1.

Analisis Sensitivitas Koefisien Fungsi Tujuan

Koefisien fungsi tujuan pada analisis ini merupakan nilai sumbangan

keuntungan per kilogram produk yang dihasilkan CV Al Barik. Hasil

analisis sensitivitas nilai koefisien fungsi tujuan model

linear programming

(24)

Produk kerupuk pisang periode-1 pada Lampiran memiliki nilai batas

kenaikan tak terhingga dan batas penurunan sebesar Rp2 324. Hal tersebut

menunjukkan bahwa perubahan nilai keuntungan naik menjadi tak terhingga

atau turun menjadi Rp15 601 tidak akan mengubah nilai optimal variabel

keputusan yaitu pada periode-1 sebesar 1,324.3 kilogram, periode-2 sebesar

1 178.6 kilogram, dan seterusnya.

Produk keripik pisang pisang pada periode-2 memiliki nilai batas

kenaikan tak terhingga dan batas penurunan sebesar Rp2 092. Hal tersebut

menunjukkan bahwa perubahan nilai keuntungan naik sampai tak terhingga

atau turun menjadi Rp15 461 tidak akan mengubah nilai optimal variabel

keputusan, yaitu pada periode-1 sebesar 1 324.3 kilogram, periode-2 sebesar

1 178.6 kilogram, dan seterusnya sampai periode-12.

2.

Analisis Sensitivitas Nilai Ruas Kanan (RHS) Kendala

Analisis sensitivitas ruas kanan ini mencakup seluruh kendala yang

terdiri dari kendala bahan baku, jam tenaga kerja dan jam kerja mesin

produksi. Selengkapnya analisis sensitivitas ini dapat dilihat pada Lampiran

20.

Perubahan Nilai Ruas Kanan Kendala pisang periode-1 atau P1

memiliki nilai batas kenaikan sebesar 243.6 kilogram. Hal tersebut

menunjukkan bahwa apabila bahan baku pisang naik menjadi 1 170

kilogram maka tidak akan mengubah nilai

dual price

kendala produk

kerupuk pisang periode-1 yaitu sebesar Rp25 607.

Perubahan Nilai Ruas Kanan Kendala bonggol pisang periode-1 atau

BP1 memiliki nilai batas kenaikan sebesar 382.9 kilogram. Hal tersebut

menunjukkan bahwa apabilaa bahan baku bonggol pisang naik menjadi 760

kilogram makan tidak akan mengubah nilai

dual price

kendala produk

keripik bonggol pisang periode-1 yaitu sebesar Rp25 394.

Perubahan Nilai Ruas Kanan kendala jam tenaga kerja periode-1 atau

TK1 naik menjadi tidak terbatas atau turun menjadi 33 359 menit tidak akan

mengubah nilai

dual price

kendala jam tenaga kerja periode-1 yaitu sebesar

0 (nol) menit. Begitu pula untuk kendala jam mesin produksi.

Implikasi Manajerial

Penelitian ini memberikan beberapa rekomendasi mengenai kombinasi

produk olahan pisang CV Al Barik untuk menghasilkan keuntungan produksi

yang maksimal dengan memanfaatkan sumber daya yang dimiliki perusahaan.

Berdasarkan hasil pembahasan terdapat beberapa rekomendasi manajerial yang

perlu dilakukan CV Al Barik sebagai berikut :

1.

Pengendalian dalam mengalokasikan pemanfaatan sumber daya penggunaan

bahan baku pisang dan bonggol pisang dengan cara memanfaatkan semua

persediaan bahan baku yang ada.

2.

Perencanaan penggunaan jam tenaga kerja yang belum dimanfaatkan

(25)

3.

Perencanaan penggunaan jam kerja mesin produksi yang belum

dimanfaatkan dapat digunakan untuk proses perawatan dan perbaikan agar

mesin tetap dalam kondisi baik demi kelancaran proses produksi.

4.

Apabila terjadi perubahan maka perlu dilakukan pengendalian dalam proses

optimasi kembali. Perubahan tersebut bisa terjadi pada :

a.

Penggunaan setiap kendala untuk satu jenis produk.

b.

Jumlah persediaan atau ruas kanan pada persamaan kendala.

c.

Kontribusi keuntungan pada fungsi tujuan, yaitu perubahan biaya

produksi dan harga jual produk.

5.

Kombinasi produk selama dua belas periode produksi untuk mendapatkan

keuntungan maksimal adalah memproduksi jenis produk kerupuk pisang

dan keripik bonggol pisang. Perencanaan kombinasi produk optimal untuk

perusahaan adalah :

a.

Jangka Pendek

Perusahaan akan mendapatkan keuntungan maksimal dan perusahaan

akan cepat berkembang apabila memproduksi sesuai hasil

maksimisasi.

b.

Jangka Panjang

Kondisi produk optimal terdapat tiga jenis produk yang seharusnya

tidak diproduksi yaitu keripik pisang, dodol pisang dan pisang aroma.

Perusahaan tetap dapat memproduksi ketiga jenis produk tersebut

sebagai strategi pemasaran perusahaan agar konsumen memiliki

pilihan dalam menentukan pembelian atau keputusan pembelian

produk olahan pisang. Variasi produk yang dihasilkan akan dikenal

oleh konsumen dan sebagai salah satu cara untuk mengantisipasi

apabila kedua produk andalan tersebut sudah tidak lagi populer, atau

konsumen mengalami kebosanan.

SIMPULAN DAN SARAN

Simpulan

Penelitian yang telah dilaksanakan memberikan kesimpulan sebagai berikut:

1.

Faktor-faktor produksi olahan pisang CV Al Barik adalah ketersediaan

bahan baku, kapasitas mesin produksi dan jam tenaga kerja yang dimiliki

perusahaan. Pada kondisi aktual penggunaan jam mesin produksi dan jam

tenaga kerja belum digunakan secara optimal, dapat dilihat dari hasil

optimisasi masih banyak yang memiliki nilai

surplus

.

2.

Penyusunan formulasi

linear programming

berdasarkan pada variabel

keputusan dan kendala yang dihadapi CV Al Barik.

a)

Variabel keputusan setiap periode produksi berjumlah lima, yaitu

(26)

dan pisang aroma. Variabel keputusan selama dua belas periode

produksi berjumlah enam puluh variabel.

b)

Kendala-kendala yang dihadapi oleh CV Al Barik adalah keterbatasan

bahan baku, penggunaan jam mesin produksi dan jam tenaga kerja.

3.

Produk andalan atau kombinasi produk CV Al Barik untuk mencapai tingkat

keuntungan maksimal dari periode-1 sampai periode-12 adalah kerupuk

pisang dan keripik bonggol pisang. Keuntungan maksimal yang didapatkan

dengan

memproduksi

produk-produk

tersebut

adalah

sebesar

Rp391 855 700.

Saran

Penelitian yang dilaksanakan di CV Al Barik dapat diberikan beberapa

saran terkait dengan maksimisasi keuntungan melalui kombinasi produk olahan

pisang untuk perusahaan ke depannya, sebagai berikut:

1.

Perusahaan sebaiknya memanfaatkan sumber daya yang ada secara optimal,

agar bahan baku yang disediakan dapat dimanfaatkan dengan baik, jam

tenaga kerja dan jam kerja mesin tidak menganggur, karena hal tersebut

dapat menimbulkan biaya.

2.

Kondisi optimal produksi terdapat adanya produk yang seharusnya tidak

diproduksi selama dua belas periode untuk mendapatkan keuntungan

maksimal. Perusahaan tetap dapat memproduksi ketiga jenis produk yaitu

keripik pisang, dodol pisang dan pisang aroma sebagai strategi pemasaran

perusahaan agar konsumen memiliki pilihan dalam menentukan pembelian

atau keputusan pembelian produk. Variasi produk yang dipasarkan oleh

perusahaan akan dikenal oleh konsumen. Perusahaan dapat mengantisipasi

apabila kedua produk andalan tersebut tidak lagi populer di pasaran atau

konsumen mengalami kebosanan, sehingga masih terdapat jenis produk lain

sebagai pilihan konsumen.

DAFTAR PUSTAKA

Buffa ES, Sarin RK. 1996.

Manajemen Operasi dan Produksi Modern Edisi

Kedelapan Jilid I

. Jakarta (ID): Binarupa Aksara.

Gitosudarmo. 1982.

Sistem Perencanaan dan Pengendalian Produksi

. Yogyakarta

(ID): BPFE.

Handoko TH. 2008.

Manajemen

. Edisi Kedua. Yogyakarta (ID): BPFE.

Linggar WR. 2012. Kajian Optimasi Penggunaan Faktor-Faktor Produksi pada

Usaha Kecil Menengah Usaha Dagang Praktis Magetan Jawa Timur.

[skripsi]. Institut Pertanian Bogor.

Maarif MS. 1989.

Manajemen Operasi

. Jakarta (ID): PT Grasindo.

Makridakis S. 1990.

Forecasting & Planning, and Strategy for 21

th

Century

. New

(27)

Mulyono S. 2004.

Riset Operasi.

Jakarta (ID): Lembaga Penerbit FEUI.

Mulyono S. 2007.

Riset Operasi

. Jakarta (ID): Lembaga Penerbit FEUI.

Muslich M. 2010.

Metode Pengambilan Keputusan Kuantitatif

. Jakarta (ID): PT

Bumi Aksara.

Nachrowi ND, Hardius U. 2004.

Teknik Pengambilan Keputusan.

Jakarta (ID): PT

Gramedia Widiasarana Indonesia.

Nafarin M. 2004.

Penganggaran Perusahaan

. Jakarta (ID): Salemba Empat.

Nicholson W. 1999. Teori Mikro Ekonomi. Jakarta(ID): Binarupa Aksara.

Rahmadani L. 2006. Optimalisai Produksi Mie Instan di PT. Jakarama Tama

Ciawi Jawa Barat. [skripsi]. Institut Pertanian Bogor.

Ridyawati S. 2007. Optimalisasi Produksi Susu Olahan (Studi Kasus: Unit Usaha

Sapi Perah KUD Mitrayasa, Kecamatan Pagarageung, Kabupaten

Tasikmalaya, Jawa Barat). [skripsi]. Institut Pertanian Bogor.

Sastrohadiwiryo BS. 2007.

Pengantar Manajemen

. Jakarta (ID): PT Bumi Aksara.

Satuhu S, Achmad S. 2000.

Pisang Budidaya, Pengolahan, dan Prospek Pasar

.

Jakarta (ID): Penebar Swadaya.

Soekanto S. 1992.

Sosiologi Suatu Pengantar

. Jakarta (ID): Rajawali Press.

Soekartawi. 1992.

Linear Programming

. Jakarta (ID): Rajawali Press.

Suhardiman P. 1997.

Budidaya Pisang Cavendish

. Yogyakarta (ID): Kanisius.

Supranto J. 2005.

Teknik Pengambilan Keputusan

. Jakarta (ID): PT Rineka Cipta.

Taha HA. 1996.

Riset Operasi

. Jakarta (ID): Binarupa Aksara.

(28)

(29)

Lampiran 1 Produksi buah-buahan dan sayuran tahunan di Indonesia tahun 2008

2012

No. Jenis 2008 2009 2010 2011 2012

1 Pisang (ton)

6 004 614 6 373 533 5 755 073 6 132 695 6 189 052

2 Jeruk (ton)

2 467 632 2 131 768 2 028 904 1 818 949 1 611 784

3 Mangga

(ton)

2 105 085 2 243 440 1 287 287 2 131 139 2 376 339

4 Nanas

(ton)

1 433 133 1 558 196 1 406 445 1 540 626 1 781 899

5 Pepaya (ton)

717 899 772 844 675 801 958 251 906 312

6 Rambutan (ton)

978 259 986 841 522 852 811 909 757 343

(30)

Lampiran 2 Kerangka Pemikiran Penelitian

Keterbatasan Faktor-Faktor Produksi dan Meningkatnya Permintaan

Perencanaan Produksi

Alternatif Kombinasi Produk

Kombinasi Produk Optimal

Kondisi Optimal

(31)
[image:31.595.152.509.129.182.2]

Lampiran 3 Proses Pengolahan Produk Olahan Pisang

[image:31.595.134.507.229.333.2]

Gambar 3 Proses Pengolahan Keripik Pisang (www.sunpride.co.id)

[image:31.595.134.510.373.535.2]

Gambar 4 Proses Pengolahan Sale Pisang (www.sunpride.co.id)

Gambar 5 Proses Pengolahan Dodol Pisang (www.sunpride.co.id)

Gambar 6 Proses Pengolahan Pisang Aroma (www.sunpride.co.id) Iris pisang dengan model tipis memanjang Goreng dan tiriskan Rendam irisan

pisang ke dalam air garam Panaskan di bawah sinar matahari hingga kering Buat adonan campuran tepung,

gula dan air

Goreng kembali hingga matang dan

tiriskan

Celupkan pisang yang telah di goreng ke dalam

adonan

Goreng pisang hingga matang dan

tiriskan Iris pisang dengan

model tipis memanjang

Jemur irisan pisang di bawah terik matahari

hingga kering Pisang dipotong kecil-kecil dan blender hingga menjadi bubur Kemas masing-masing potongan dodol dengan plastik

Keluarkan dari cetakan dan potong

model balok

Tuang pada cetakan, tunggu hingga dingin

dan mengeras

Masak adonan dengan api sedang hingga

kalis dan kental Rebus gula jawa

hingga larut dan saring

Campurkan pisang yang dihaluskan, gula merah, tepung, garam, dan santan

Iris pisang memanjang 4 bagian dan potong

kecil-kecil

Ambil selembar kulit pangsit, letakkan potongan pisang dan

taburi gula

Goreng hingga matang dan berwarna kulit kecoklatan. Tiriskan

(32)

Lampiran 4 Struktur Organisasi CV Al Barik

PEMILIK

Juru Masak

Bagian Administrasi

Karyawan

Urusan

Pemasaran

Urusan

Keuangan

Urusan

(33)
[image:33.595.86.517.119.812.2]

Lampiran 5 Rekapitulasi Penelitian Terdahulu

Tabel Rekapitulasi Penelitian Terdahulu

Tahun

Nama

Judul

Metode

Hasil

2007 Sieska

Ridyawati

Optimalisasi

Produksi Susu

Olahan pada Unit Usaha Sapi Perah

KUD Mitrayasa,

Kec. Pagerageung,

Kabupaten

Tasikmalaya, Jawa

Barat.

Linear Programming

Keuntungan optimal yang diperoleh sebesar Rp788 310 800 dan keuntungan aktualnya sebesar Rp481 902 939. KUD Mitrayasa harus memproduksi

susu cup plain dan yoghurt

sebesar 214 070.895 liter dan 1 532 liter.

2006 Leli

Rahmadani

Optimalisasi Produk Mie Instan di PT.

Jakarama Tama

Ciawi Jawa Barat.

Linear Programming

Produksi pada kondisi aktual mencapai 260 022 karton, sedangkan kondisi optimal yang harusnya dicapai oleh perusahaan sebesar 118 973.14 karton.

2009 F. A.

Yuliawan

Kajian Optimasi

untuk Meningkatkan

Profitabilitas pada

PT. Pistamex,

Pekalongan.

Linear Programming

Tingkat keuntungan yang dihasilkan dari proes optimasi adalah Rp47 701 230 000, sedangkan pada kondisi aktualnya sebesar Rp4 754 877 760.

2012 W. R.

Linggar

Kajian Optimasi

Penggunaan

Faktor-Faktor Produksi

Pada Usaha Kecil

Menengah Usaha

Dagang Praktis,

Magetan, Jawa

Timur.

Linear Programming

(34)

Lampiran 6Rencana pengumpulan data terkait dengan tujuan penelitian

No Tujuan Data yang Dibutuhkan Sumber Data

Metode Pengumpulan

Data

Metode Analisis Kesimpulan

1 Identifikasi faktor-faktor produksi olahan pisang

a. Penjualan setiap produk selama periode Januari – Desember 2013

b. Target penjualan produksi periode selanjutnya c. Harga jual setiap produksi

d. Biaya produksi

Pemilik Perusahaan

Wawancara dan dokumentasip

Analaisis statistika Faktor-faktor produksi olahan pisang adalah bahan baku, kapasitas dan tenaga kerja 2 Menyusun formulasi

linear programming

(LP) untuk memaksimalkan keuntungan

a. Target penjualan produk selama periode Januari – Desember 2013

b. Harga jual setiap produk c. Biaya produksi

1) Biaya pembelian bahan baku selama periode Januari – Desember 2013 2) Biaya pembelian gas elpiji selama

periode Januari – Desember 2013 3) Upah Tenaga Kerja Langsung selama

periode Januari – Desember 2013

Pemilik Perusahaan dan Juru Masak

Wawancara dan dokumentasi

Analisis statistika,

linear programming Formulasi linear programming (maksimisasi)

3 Menyusun formulasi fungsi kendala

a. Kendala Bahan Baku : 1) Pisang kepok kuning

a) Penggunaan pisang kepok kuning setiap produk selama periode Januari – Desember 2013

b) Ketersediaan pisang kepok kuning selama periode Januari –

Desember 2013 2) Tepung terigu

a) Penggunaan tepung terigu setiap produk selama periode Januari – Desember 2013

b) Ketersediaan tepung terigu selama periode Maret Januari – Desember 2013 3) Gula

a) Penggunaan gula setiap produk selama periode Januari –

Desember 2013

b) Ketersediaan gula selama periode Januari – Desember 2013 4) Minyak goreng

a) Penggunaan minyak goreng setiap produk selama periode Januari – Desember 2013 b) Ketersediaan minyak goreng

selama periode Januari –

Desember 2013 b. Kendala jam tenaga kerja langsung

1) Penggunaan jam tenaga kerja langsung perunit produk selama periode Januari

– Desember 2013

2) Ketersediaan jam tenaga kerja langsung selama periode Januari – Desember 2013

c. Kendala kapasitas mesin produksi 1) Penggunaan jam kerja mesin produksi

perunit produk selama periode Januari

– Desember 2013

2) Ketersediaan jam kerja mesin produksi selama periode Januari – Desember 2013

Pemilik Perusahaan dan Juru Masak

Wawancara dan dokumentasi

Analisis statistika,

linear programming Menentukan formulasi masing-masing fungsi kendala

4 Menetapkan kombinasi produk yang dapat memaksimalkan keuntungan

a. Menyusun formulasi linear programming (LP) untuk memaksimalkan keuntungan b. Menyusun formulasi fungsi kendala c. Software LINDO

Pemilik Perusahaan

Wawancara dan dokumentasi

Analisis statistika, LINDO, linear programming

(35)

Lampiran 7Penjualan Aktual dan Rencana Produksi

Jenis Produk

Periode

1

2

3

4

5

6

7

8

9

10

11

12

PP (kg)

Penjualan Aktual

332

331

337

334

344

327

360

367

346

323

326

323

Rencana Produksi

337

336

342

339

349

332

366

373

351

328

331

328

BP (kg)

Penjualan Aktual

325

303

325

325

325

325

325

325

325

325

325

325

Rencana Produksi

332

309

332

332

332

332

332

332

332

332

332

332

KP (kg)

Penjualan Aktual

322

302

308

320

307

312

336

333

319

304

306

309

Rencana Produksi

327

307

313

325

312

317

341

338

324

309

311

314

DP (kg)

Penjualan Aktual

316

258

320

311

320

306

326

307

309

301

304

308

Rencana Produksi

320

261

324

315

324

310

330

311

313

305

308

312

PA (kg)

Penjualan Aktual

140

133

138

136

143

134

144

138

130

123

128

130

Rencana Produksi

142

135

140

138

145

136

146

140

132

125

130

132

Total (kg)

Penjualan Aktual

1 435

1 327

1 428

1 426

1 439

1 404

1 491

1 470

1 429

1 376

1 389

1 395

Rencana Produksi

1 458

1 348

1 451

1 449

1 462

1 427

1 515

1 494

1 452

1 399

1 412

1 418

Permintaan belum terpenuhi

23

21

23

23

23

23

24

24

23

23

23

23

(36)

Lampiran 8Kebutuhan Bahan Baku dan Bahan Tambahan per Adonan

Jenis Produk Bahan Baku dan Bahan Tambahan Takaran Bahan Baku dan Bahan Tambahan per Adonan

(kg)

Harga (Rp/kg)

Total Produk Jadi (kg)

Kerupuk Pisang

Bahan Baku

15.5

Pisang 10 8 000

Bahan Tambahan

Tepung tapioca 6 8 000

Garam 0.1 2 500

Bawang 0.4 10 000

Minyak goring 8 21 000

Perasa 0.4 9 000

Kemasan 100 buah 200

Label 100 buah 150

Keripik Bonggol Pisang

Bahan Baku

9

Bonggol pisang 10 8 000

Bahan Tambahan

Tepung beras 4 5 500

Garam 0.1 2 500

Bawang 0.4 10 000

Minyak Goreng 8 21 000

Perasa 0.3 9 000

Kemasan 100 buah 200

Label 100 buah 150

Keripik Pisang

Bahan Baku

9.5

Pisang 10 8 000

Bahan Tambahan

Bawang 0.2 10 000

Garam 0.5 2 500

Minyak goreng 5 21 000

Perasa 0.3 9 000

Kemasan 100 buah 200

Label 100 buah 150

Dodol Pisang

Bahan Baku

13

Pisang 10 8 000

Bahan Tambahan

Gula 5 9 000

Mentega 2 17 000

Garam 0.025 2 500

Kemasan 100 buah 200

Label 100 buah 150

Pisang Aroma

Bahan Baku

13.5

Pisang 10 8 000

Bahan Tambahan

Tepung terigu 3.5 7 500

Gula 3 9 000

Coklat Bubuk 1 5 500

Minyak goring 5 21 000

Kemasan 100 buah 200

(37)

Lampiran 9Penggunaan Bahan Baku dan Bahan Tambahan

Bahan Baku dan Bahan Tambahan

Periode

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

Bahan Baku Pisang (kg)

PP 214.2 214.2 217.4 215.5 221.9 211 232.3 236.8 223.2 208.4 210.3 208.4

KP 339 324.2 324.2 336.8 323.2 328.4 353.7 350.5 335.8 320 322.1 325.3

DP 243.1 198.5 246.2 239.2 246.2 235.4 250.8 236.2 237.7 231.5 233.9 236.9

PA 103.7 98.5 102.2 100.7 105.9 99.3 106.7 102.2 96.3 91.1 94.8 96.3

Bonggol Pisang (kg)

BP 361.1 336.7 361.1 361.1 361.1 361.1 361.1 361.1 361.1 361.1 361.1 361.1

Bahan Tambahan Garam (kg)

PP 2.14 2.14 2.17 2.15 2.22 2.11 2.32 2.37 2.23 2.08 2.1 2.08

BP 3.61 3.37 3.61 3.61 3.61 3.61 3.61 3.61 3.61 3.61 3.61 3.61

KP 1.69 1.59 1.62 1.68 1.62 1.64 1.77 1.75 1.68 1.6 1.61 1.63

DP 0.16 0.5 0.62 0.6 0.62 0.59 0.63 0.59 0.59 0.58 0.58 0.59

Bawang (kg)

PP 8.57 8.57 8.7 8.62 8.88 8.44 9.29 9.47 8.93 8.34 8.41 8.34

BP 14.44 13.47 14.44 14.44 14.44 14.44 14.44 14.44 14.44 14.44 14.44 14.44

KP 6.78 6.36 6.48 6.74 6.46 6.57 7.07 7.01 6.72 6.4 6.44 6.51

Minyak Goreng (liter)

PP 171.35 171.35 173.94 172.39 177.55 168.77 185.81 189.42 178.58 166.71 168.26 166.71

(38)

Lanjutan Lampiran 9

KP 169.47 158.95 162.11 168.42 161.58 164.21 176.84 175.26 167.89 160 161.05 162.63

PA 51.85 49.26 51.11 50.37 52.96 49.63 53.33 51.11 48.15 45.56 47.41 48.15

Perasa (kg)

PP 8.57 8.57 8.7 8.62 8.88 8.44 9.29 9.47 8.93 8.34 8.41 8.34

BP 10.83 10.1 10.83 10.83 10.83 10.83 10.83 10.83 10.83 10.83 10.83 10.83

KP 10.17 9.54 9.73 10.11 9.69 9.85 10.61 10.52 10.07 9.6 9.66 9.76

Gula (kg)

DP 121.54 99.23 123.08 119.62 123.08 117.69 125.38 118.08 118.85 115.77 116.92 118.46

PA 31.11 29.56 30.67 30.22 31.78 29.78 32 30.67 28.89 27.33 28.44 28.89

Tepung Tapioka (kg)

PP 128.52 128.52 130.45 129.29 133.16 126.58 139.35 142.06 133.94 125.03 126.19 125.03

Tepung Beras (kg)

BP 144.44 134.67 144.44 144.44 144.44 144.44 144.44 144.44 144.44 144.44 144.44 144.44

Tepung Terigu (kg)

PA 36.3 34.48 35.78 35.26 37.07 34.74 37.33 35.78 33.7 31.89 33.19 33.7

Mentega (kg)

DP 48.62 39.69 49.23 47.85 49.23 47.08 50.15 47.23 47.54 46.31 46.77 47.38

Coklat Bubuk (kg)

(39)

Lampiran 10Kebutuhan Bahan Baku dan Bahan Tambahan

Bahan Baku dan Bahan Tambahan

Periode

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

Bahan Baku Pisang (kg)

PP 217.4 216.8 220.6 218.7 225.2 214.2 236.1 240.6 226.5 211.6 213.5 211.6

KP 344.2 323.2 329.5 342.1 328.4 333.7 358.9 355.8 341.1 325.3 327.4 330.5

DP 246.2 200.8 249.2 242.3 249.2 238.5 253.8 239.2 240.8 234.6 236.9 240.0

PA 105.2 100.0 103.7 102.2 107.4 100.7 108.1 103.7 97.8 92.6 96.3 97.8

Bonggol Pisang (kg)

BP 368.9 343.3 368.9 368.9 368.9 368.9 368.9 368.9 368.9 368.9 368.9 368.9

Bahan Tambahan Garam (kg)

PP 2.2 2.2 2.2 2.2 2.3 2.1 2.4 2.4 2.3 2.1 2.1 2.1

BP 3.7 3.4 3.7 3.7 3.7 3.7 3.7 3.7 3.7 3.7 3.7 3.7

KP 1.7 1.6 1.6 1.7 1.6 1.7 1.8 1.8 1.7 1.6 1.6 1.7

DP 0.6 0.5 0.6 0.6 0.6 0.6 0.6 0.6 0.6 0.6 0.6 0.6

Bawang (kg)

PP 8.7 8.7 8.8 8.7 9.0 8.6 9.4 9.6 9.1 8.5 8.5 8.5

BP 14.8 13.7 14.8 14.8 14.8 14.8 14.8 14.8 14.8 14.8 14.8 14.8

KP 6.9 6.5 6.6 6.8 6.6 6.7 7.2 7.1 6.8 6.5 6.5 6.6

Minyak Goreng (liter)

PP 173.9 173.4 176.5 175.0 180.1 171.4 188.9 192.5 181.2 169.3 170.8 169.3

(40)

Lanjutan Lampiran 10

KP 172.1 161.6 164.7 171.1 164.2 166.8 179.5 177.9 170.5 162.6 163.7 165.3

PA 52.6 50.0 51.9 51.1 53.7 50.4 54.1 51.9 48.9 46.3 48.1 48.9

Perasa (kg)

PP 8.7 8.7 8.8 8.7 9.0 8.6 9.4 9.6 9.1 8.5 8.5 8.5

BP 11.1 10.3 11.1 11.1 11.1 11.1 11.1 11.1 11.1 11.1 11.1 11.1

KP 10.3 9.7 9.9 10.3 9.9 10.0 10.8 10.7 10.2 9.8 9.8 9.9

Gula (kg)

DP 123.1 100.4 124.6 121.2 124.6 119.2 126.9 119.6 120.4 117.3 118.5 120.0

PA 31.6 30.0 31.1 30.7 32.2 30.2 32.4 31.1 29.3 27.8 28.9 29.3

Tepung Tapioka (kg)

PP 130.5 130.1 132.4 131.2 135.1 128.5 141.7 144.4 135.9 127.0 128.1 127.0

Tepung Beras (kg)

BP 147.6 137.3 147.6 147.6 147.6 147.6 147.6 147.6 147.6 147.6 147.6 147.6

Tepung Terigu (kg)

PA 36.8 35.0 36.3 35.8 37.6 35.3 37.9 36.3 34.2 32.4 33.7 34.2

Mentega (kg)

DP 49.2 40.2 49.8 48.5 49.8 47.7 50.8 47.8 48.2 46.9 47.4 48.0

Coklat Bubuk (kg)

(41)

Lampiran 11Variabel Cost

Total Variabel Cost

Periode Variabel Cost (Rp) TVC

(Rp)

Gas LPG Tagihan Listrik Bahan Baku Bahan Tambahan Kemasan dan Label

1 475 000 200 000 10 088 240 19 025 745 5 022 500 34 811 485

2 380 000 150 000 9 325 840 17 886 040 4 644 500 32 386 380

3 475 000 200 000 10 008 880 18 937 730 4 998 000 34 619 610

4 475 000 180 000 10 027 200 18 952 695 4 991 000 34 625 895

5 475 000 190 000 10 006 320 19 086 425 5 036 500 34 854 245

6 380 000 150 000 9 881 120 18 706 895 4 914 000 34 032 015

7 475 000 200 000 10 435 920 19 693 515 5 218 500 36 022 935

8 475 000 165 000 10 294 240 19 570 880 5 145 000 35 650 120

9 475 000 170 000 10 032 960 19 027 175 5 001 500 34 706 635

10 380 000 150 000 9 697 200 18 395 025 4 816 000 33 438 225

11 380 000 135 000 9 777 600 18 539 220 4 861 500 33 693 320

12 380 000 145 000 9 823 840 18 579 335 4 882 500 33 810 675

Total 5 225 000 2 035 000 119 459 360 226 400 680 59 531 500 412 651 540

Average Variabel Cost untuk Produk Kerupuk Pisang (PP)

Periode

Jumlah Produksi

(kg)

Variabel Cost (Rp)

TVC (Rp)

AVC (Rp)

Gas LPG Listrik Bahan Baku Bahan

Tambahan

Kemasan dan Label

1 332 109 895 46 272 2 334 004 4 401 775 1 162 000 8 053,946 24 259

2 331 94 785 37 415 2 326 189 4 461 401 1 158 500 8 078,291 24 406

3 337 112 097 47 199 2 362 040 4 469 198 1 179 500 8 170,034 24 243

4 334 111 255 42 160 2 348 587 4 439 131 1 169 000 8 110,132 24 282

5 344 113 551 45 420 2 406 403 4 562 703 1 204 000 8 332,078 24 221

6 327 88 504 34 936 2 301 372 4 356 948 1 144 500 7 926,260 24 239

7 360 114 688 48 290 2 519 739 4 754 973 1 260 000 8 697,691 24 160

8 367 118 588 41 194 2 570 059 4 886 063 1 284 500 8 900,404 24 252

9 346 115 010 41 162 2 429 254 4 607 000 1 211 000 8 403,426 24 287

10 323 89 201 35 211 2 276 305 4 318 018 1 130 500 7 849,235 24 301

11 326 89 186 31 685 2 294 815 4 351 178 1 141 000 7 907,863 24 257

12 323 87 986 33 573 2 274 624 4 301 882 1 130 500 7 828,565 24 237

Total 4 050 1 244 748 484 516 28 443 390 53 910 270 14 175 000 98 257,925 291 145

(42)

Lanjutan Lampiran 11

Average Variabel Cost untuk Produk Keripik Bonggol Pisang (BP)

Periode

Jumlah Produksi

(kg)

Variabel Cost (Rp)

TVC (Rp)

AVC (Rp)

Gas LPG Listrik Bahan Baku Bahan

Tambahan

Kemasan dan Label

1 325 107 578 45 296 2 284 793 4 308 967 1 137 500 7 884 134 24 259

2 303 86 767 34 250 2 129 412 4 084 002 1 060 500 7 394 931 24 406

3 325 108 106 45 518 2 277 931 4 310 058 1 137 500 7 879 113 24 243

4 325 108 257 41 024 2 285 302 4 319 513

Gambar

Gambar 1  Diagram Alir Tahapan Penelitian
Gambar 4  Proses Pengolahan Sale Pisang (www.sunpride.co.id)
Tabel Rekapitulasi Penelitian Terdahulu
Tabel 4  Hasil optimasi penggunaan bahan baku pisang (Rp/kilogram)

Referensi

Dokumen terkait

Untuk mengetahui proses penyusunan soal ekonomi ujian sekolah SMA Negeri. Kabupaten Kudus tahun

1) Dengan menggunakan teknik direktif yaitu sebelumnya pembimbing memberi pandangan kepada peserta didik ini mengenai keadaan orang tuanya yang kurang harmonis,

Mohd Yakub @ Z,rJllanl N{ohd Yusoff, Mustaffa Abdullah, Abdul I{arim A1i, Mohd Farhan Md Ariffrn, Nurwadfah Ahmad, Anton Athoillah, Dindin Jamaluddin, Rudi Heryana

Kalau bisa, Bapak ingin pergi jauh sehingga tak melihat anak kita dan penduduk terserang wabah penyakit, sementara Bapak yang menjadi harapan mereka tidak bisa berbuat apa-

Tungau menyerang daun-daun muda dengan cara menghisap cairan tanaman dan menyebabkan kerusakan sehingga terjadi perubahan bentuk menjadi abnormal dan perubahan

Dalam hal Keputusan menimbulkan pembebanan bagi Warga Masyarakat sebagaimana dimaksud dalam Pasal 46 ayat (1), maka Badan dan/atau Pejabat Pemerintahan

Belajar Konsep (Conceptual Learning): mengacu pada benda, proses, gejala, aturan, atau pengalaman melalui proses mengenal ciri-ciri, contoh, dan sifat dari ciri-ciri

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kepemimpinan ketua kelompok, keefektifan kelompok, dan keeratan hubungan dari kedua hal tersebut. Penelitian dilakukan dengan