MAKSIMISASI KEUNTUNGAN MELALUI KOMBINASI
PRODUK OLAHAN PISANG CV AL BARIK
INDRI DESTAROS FAIZAH
DEPARTEMEN MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
PERNYATAAN MENGENAI SKRIPSI DAN
SUMBER INFORMASI SERTA PELIMPAHAN HAK CIPTA*
Saya menyatakan bahwa skripsi berjudul Maksimisasi Keuntungan melalui
Kombinasi Produk Olahan PisangCV AlBarik adalah benar karya saya dengan
arahan dosen pembimbing dan belum diajukan dalam bentuk apa pun kepada
perguruan tinggi mana pun. Sumber informasi yang berasal atau dikutip dari karya
yang diterbitkandari penulis lain telah disebutkan dalam teks dan dicantumkan
dalam Daftar Pustaka Skripsi ini.
Saya melimpahkan hak cipta dari karya tulis saya kepada Institut Pertanian
Bogor.
Bogor, Juli 2015
Indri Destaros Faizah
Produk Olahan Pisang CV Al Barik. Dibimbing oleh PRAMONO DJOKO
FEWIDARTO.
Kapasitas bahan baku dan sumber daya terbatas yang dimiliki perusahaan
menjadi kendala dalam menentukan jumlah setiap jenis produk agar dapat
dimanfaatkan secara optimal untuk mendapatkan keuntungan maksimal.
Penelitian ini dilakukan untuk menganalisis maksimisasi keuntungan melalui
kombinasi produk olahan pisang CV Al Barik yang berada di Bantul, Yogyakarta.
Metode pemrograman linier digunakan untuk menghasilkan kombinasi produk
optimal berdasarkan keterbatasan sumber daya yang dimiliki perusahaan, yaitu
bahan baku, jam tenaga kerja dan jam mesin produksi, dengan bantuan software
LINDO untuk penentuan keuntungan maksimal. Keuntungan maksimal yang
diperoleh selama dua belas periode produksi sebesar Rp391 855 700 dengan
memproduksi jenis produk kerupuk pisang dan keripik bonggol pisang.
Kata Kunci: Keuntungan Maksimal, Kombinasi Produk, Pemrograman Linier.
ABSTRACT
INDRI DESTAROS FAIZAH. Maximization
of Profit through a Combination of
Products Processed Banana of CV Al Barik.
Supervised by PRAMONO DJOKO
FEWIDARTO.
The limited capacity of raw materials and resources owned by the company
become an obstacle to determine the amount of each type of product to be utilized
optimalization for maximize benefit. This study was conducted to analyze the
maximization of profit through a combination of products of CV Al Barik in
Bantul, Yogyakarta. Linear programming method used to produce the optimal
combination of products based on the limited resources of the company, namely
raw materials, labor hours and machine hours of production. The software LINDO
for the determination of maximum profit was applied in the study. Maximum
profit earned during the twelve periods was Rp391 855 700 production with the
manufacture of products of banana crackers and chips banana.
MAKSIMISASI KEUNTUNGAN MELALUI KOMBINASI
PRODUK OLAHAN PISANGCV ALBARIK
INDRI DESTAROS FAIZAH
Skripsi
sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar
Sarjana Ekonomi
Pada
Departemen Manajemen
DEPARTEMEN MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
Judul Skripsi
: Maksimisasi Keuntungan melalui Kombinasi Produk
Olahan Pisang CV Al Barik
Nama
: Indri Destaros Faizah
NIM
: H24100089
Disetujui oleh
Ir. Pramono D. Fewidarto, MS
Pembimbing
Diketahui oleh
Dr. Mukhamad Najib, S.TP, MM
Ketua Departemen
Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah
subhanahu wa ta’ala
atas
segala karunia-Nya sehingga karya ilmiah ini berhasil diselesaikan. Judul
penelitian yang dipilih dalam penelitian ini ialah Maksimisasi Keuntungan
melalui Kombinasi Produk Olahan Pisang CV Al Barik.
Terima kasih penulis ucapkan kepada Bapak Ir. Pramono D. Fewidarto, MS
selaku pembimbing skripsi, dosen-dosen Departemen Manajemen FEM IPB,
teman-temanmanajemen. Penghargaan penulis sampaikan kepada semua pihak
yang telah membantu selama pengambilan data. Ungkapan terima kasih juga
disampaikan kepada ayah, ibu, kakak, adik, serta seluruh keluargaatas segala doa,
motivasi dan kasih sayangnya.
Semoga karya ilmiah ini bermanfaat.
Bogor, Juli 2015
DAFTAR ISI
DAFTAR TABEL
vii
DAFTAR GAMBAR
vii
DAFTAR LAMPIRAN
vii
PENDAHULUAN
Latar Belakang
1
Perumusan Masalah
2
Tujuan Penelitian
2
Manfaat Penelitian
2
Ruang Lingkup Penelitian
3
Penelitian Terdahulu
3
METODE
Kerangka Pemikiran Penelitian
3
Tahapan Penelitian
4
Lokasi dan Waktu Penelitian
5
Teknik Pengumpulan Data
5
Metode Analisis Data
5
HASIL DAN PEMBAHASAN
Gambaran Umum Perusahaan
6
Perumusan Formulasi Linear Programming
8
Kombinasi Produk Optimal
11
Optimisasi Penggunaan Sumber Daya
12
Analisis Sensitivitas
13
Implikasi Manajerial
14
SIMPULAN DAN SARAN
Simpulan
15
Saran
16
DAFTAR PUSTAKA
16
LAMPIRAN
18
1 Produksi periode-1 pada kondisi aktual dan kondisi optimal CV Al Barik
11
DAFTAR GAMBAR
1 Diagram alir tahapan penelitian
4
2 Saluran pemasaran CV Al Barik
7
3 Proses pengolahan keripik pisang
21
4 Proses pengolahan sale pisang
21
5 Proses pengolahan dodol pisang
21
6 Proses pengolahan pisang aroma
21
DAFTAR LAMPIRAN
1 Produksi buah-buahan dan sayuran tahunan di Indonesia tahun
2008
–
2012
19
2 Kerangka pemikiran penelitian
20
3 Proses pengolahan produk olahan pisang
21
4 Struktur Organisasi CV Al Barik
22
5 Rekapitulasi penelitian terdahulu
23
6Rencana pengumpulan data terkait dengan tujuan penelitian
24
7Penjualan aktual dan rencana produksi
25
8 Kebutuhan bahan baku dan bahan tambahan per adonan
26
9 Penggunaan bahan baku dan bahan tambahan
27
10 Kebutuhan bahan baku dan bahan tambahan
29
11 Variabel cost dan average variabel cost
31
12 Fix cost
34
13 Average variabel cost dan fix cost
39
14 Kontribusi keuntungan jenis produk
40
15 Kendala bahan baku
41
16 Kendala jam tenaga kerja
42
17 Kendala jam kerja mesin
44
18 Input LINDO
48
19 Output LINDO
50
20 Rekapitulkasi output LINDO
56
21 Kombinasi produk optimal saat kondisi aktual dan kondisi optimal
59
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Pisang adalah salah satu komoditas buah unggulan Indonesia. Luas panen
dan produksi pisang selalu menempati posisi pertama. Pada tahun 2012
produksinya mencapai 6 189 052 ton (BPS 2013) dapat dilihat pada Lampiran 1.
Pisang sebagai konsumsi segar juga dimanfaatkan sebagai bahan baku industri
olahan misalnya industri keripik pisang, sale pisang, dodol pisang dan pisang
aroma.
Perkembangan usaha pengolahan pisang ini dapat memberikan nilai tambah
yang lebih tinggi jika dibandingkan dalam bentuk segar untuk mengurangi
kerusakan dan kerugian akibat penyimpanan. Perkembangan industri olahan
memberikan peluang usaha yang baik bagi perkembangan industri pangan.
Kondisi yang demikian menyebabkan para industri berlomba-lomba untuk
memproduksi olahan pisang sesuai dengan keinginan pasar.
Industri yang bergerak dibidang sama merupakan salah satu ancaman bagi
kelangsungan hidup usahanya. Persaingan antar industri yang sama, baik industri
pendatang baru maupun industri yang sudah lama berdiri akan memberikan
dampak pada tingkat keuntungan yang dihasilkan. Kondisi yang demikian
mendorong para industri untuk mengendalikan produksinya agar mencapai
efisiensi penggunaan bahan baku, kapasitas produksi yang dimiliki dan anggaran
biaya produksi.
Peningkatan pendapatan dan pencapaian keuntungan yang maksimal
merupakan tujuan utama bagi setiap perusahaan untuk mengembangkan usahanya
dan memenangkan persaingan.
CV Al Barik merupakan suatu industri yang memproduksi olahan pisang.
Perusahaan ini berdiri pada tahun 2007 dan dapat dikatakan sebagai perusahaan
pendatang baru yang mampu bersaing dengan industri sejenis lainnya. CV Al
Barik memproduksi olahan pisang berupa kerupuk pisang, keripik bonggol
pisang, keripik pisang, dodol pisang dan pisang aroma. Bahan baku yang
digunakan adalah jenis pisang kepok kuning yang dipasok dari perkebunan warga
sekitar.
Permintaan produk olahan pisang semakin meningkat setiap tahunnya.
Rata-rata kenaikan permintaan produk kerupuk pisang sebanyak 1.5%, keripik bonggol
pisang sebanyak 2%, keripik pisang sebanyak 1.5%, dodol pisang sebanyak
1.25% dan pisang aroma sebanyak 1.25% setiap periode produksinya.
Perkembangan usaha produk olahan pisang yang cepat sangat diharapkan
oleh CV Al Barik. Tujuan perusahaan adalah mendapatkan keuntungan yang
maksimal dan memanfaatkan sumber daya yang dimiliki secara optimal. Selama
ini perusahaan mengalami kenaikan keuntungan namun tidak sebanyak yang
diharapkan karena keterbatasan bahan baku yang dimiliki.
ini. Perencanaan produksi menjadi hal yang sangat penting agar kapasitas bahan
baku yang dimiliki dapat dikelola dengan baik dan dimanfaatkan dengan optimal.
Optimasi produk atau kombinasi produk optimal marupakan cara untuk
mengatur pola perencanaan produksi agar perusahaan memperoleh keuntungan
yang maksimal dengan memperhatikan keterbatasan sumber daya dan
faktor-faktor produksi yang dimiliki oleh perusahaan. Pencapaian kombinasi produk
optimal yang menghasilkan keuntungan maksimal bagi perusahaan akan
mempercepat perkembangan usahanya dan mampu bersaing dengan indutri
sejenis lainnya demi kelangsungan hidup usahanya.
Perumusan Masalah
Keuntungan yang maksimal merupakan salah satu tujuan dari setiap
perusahaan untuk mengembangkan usahanya dengan memanfaatkan sumber daya
dan kapasitas produksi yang terbatas. Perusahaan perlu memprioritaskan
produk-produk apa saja yang akan diproduk-produksi dan melakukan kombinasi produk-produk optimum
atau optimisasi produk, yaitu menghasilkan kombinasi produk yang dapat
memaksimalkan keuntungan.
Permasalahan penelitian ini adalah bagaimana kombinasi produk yang dapat
memaksimalkan keuntungan dengan memanfaatkan sumber daya yang dimiliki
CV Al Barik?
Tujuan Penelitian
Perumusan masalah yang diuraikan di atas, maka tujuan dari penelitian ini
adalah :
1.
Mengidentifikasi dan menganalisis faktor-faktor produksi olahan pisang.
2.
Menganalisis
penyusunan
formulasi
linear
programming
untuk
memaksimalkan keuntungan.
3.
Menganalisis
dan
menetapkan
kombinasi
produk
yang
dapat
memaksimalkan keuntungan.
Manfaat Penelitian
Penelitian yang akan dikaji ini diharapkan dapat bermanfaat bagi beberapa
pihak, antara lain :
1.
Bagi perusahaan, penelitian ini diharapkan dapat memberi masukan dan
sebagai bahan pertimbangan agar dapat menentukan kombinasi produk yang
optimal untuk meningkatkan keuntungan perusahaan.
2.
Bagi penulis, penelitian ini berguna untuk mengaplikasikan teori-teori yang
pernah dipelajari selama perkuliahan dan mencari solusi bagi permasalahan
yang timbul di dunia nyata.
3.
Bagi kalangan akademis, penelitian ini diharapkan dapat menjadi tambahan
Ruang Lingkup Penelitian
Penelitian ini berfokus pada analisis kombinasi produk optimal yang
nantinya dapat memaksimalkan keuntungan pada CV Al Barik. Bahan baku
pisang yang digunakan adalah jenis pisang kepok kuning yang menghasilkan
produk olahan berupa kerupuk pisang, keripik bonggol pisang, keripik pisang,
dodol pisang dan pisang aroma. Pemilihan produk ini berdasarkan tingkat
penjualan dan produksinya yang rutin.
Penelitian Terdahulu
Penelitian mengenai optimalisasi denganmenggunakan
linear programming
dengan tujuan memaksimalkan keuntungan telah banyak dilakukan sebelumnya.
Penelitian Maksimisasi Keuntungan melalui Kombinasi Produk Olahan CV Al
Barik mirip dengan penelitian yang dilakukan oleh Ridyawati (2007) yang
berjudul Optimalisasi Produksi Susu Olahan pada Unit Usaha Sapi Perah KUD
Mitrayasa, Kecamatan Pagerageung, Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat.
Penelitian ini berbeda dengan penelitian lainnya, yaitu dilakukan
perhitungan dan analisis per periode produksi selama dua belas periode produksi
atau satu tahun untuk masing-masing jenis produk olahan. Perusahaan dapat
secara detail melakukan perencanaan produksi sesuai hasil maksimisasi yang telah
dilakukan. Rekapitulasi penelitian terdahulu dapat dilihat pada Lampiran 5.
METODE
Kerangka Pemikiran Penelitian
Kerangka pemikiran yang disusun diawali dengan mengatur rencana pola
produksi. Hal yang perlu diperhatikan dalam menyusun pola produksi yaitu bahan
baku, kapasitas produksi yang dimiliki perusahaan dan permintaan produk.
Rencana pola produksi yang berbeda akan mengubah pengalokasian bahan baku
yang dimiliki perusahaan, penambahan jumlah satu jenis produk maka
mengurangi jumlah jenis produk yang lain karena keterbatasan bahan baku dan
kapasitas produksi yang dimiliki perusahaan.
Tahapan Penelitian
Gambar 1 Diagram Alir Tahapan Penelitian
Kondisi Umum Perusahaan
Proses Produksi
Analisis Kombinasi Produk Optimal
Data Penjualan
Menyusun Model (Formulasi Awal)
Pengambilan Data
Formulasi Matematis
Maksimisasi Keuntungan
Identifikasi Parameter dan Variabel Keputusan dan Kendala
CV Al Barik
Rekomendasi Hasil Maksimisasi
Menghitung Kombinasi Optimum (Input LINDO)
Kontribusi Keuntungan
Setiap Produk
Lokasi dan Waktu Penelitian
Lokasi penelitian ini adalah CV Al Barik yang berada di Desa Widaran,
Ponggok,
Sidomulyo,
Bambanglipuro,
Bantul,
Yogyakarta.
Penelitian
dilaksanakan pada bulan Juni 2014.
Teknik Pengumpulan Data
Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer dan sekunder
yang bersifat kualitatif dan kuantitatif. Data primer yang digunakan berupa hasil
wawancara dengan pemilik perusahaan dan seorang karyawan bagian produksi
atau juru masak. Data sekunder merupakan data pelengkap yang didapatkan dari
pihak-pihak yang terkait dengan penelitian, diantaranya dokumen-dokumen
perusahaan yang relevan untuk penelitian ini.
Data yang dibutuhkan dalam penelitian ini adalah :
1.
Gambaran umum perusahaan meliputi sejarah, lokasi, struktur organisasi,
pemasaran dan proses produksi.
2.
Biaya bahan baku.
3.
Data permintaan, data penjualan, persediaan bahan baku, kapasitas mesin
dan data lain yang bekerjasama dengan CV Al Barik.
Pengumpulan data berupa kegiatan survei lapangan, wawancara,
dokumentasi dan penelitian pustaka. Tahapannya sebagai berikut :
1.
Studi Literatur
Data yang digunakan dan dikumpulkan dengan cara membaca dan
mempelajari buku literatur, serta sumber-sumber yang sesuai dengan
permasalahan yang diteliti.
2.
Wawancara
Pengumpulan data dengan cara tanya jawab langsung dengan pihak
bersangkutan, yaitu dengan pemilik perusahaan dan seorang karyawan
bagian produksi.
3.
Dokumentasi
Metode ini merupakan cara mengumpulkan data dengan menggunakan
dokumen-dokumen perusahaan yang relevan dengan penelitian.
Metode Analisis Data
Metode pengolahan data akan dilakukan secara kualitatif dan kuantitatif.
Data kualitatif digunakan untuk menginterpretasikan data-data yang diperoleh dan
juga digunakan untuk mendeskripsikan alokasi sumberdaya yang dilakukan oleh
CV Al Barik dalam kegiatan produksi, serta gambaran umum dan kondisi
perusahaan.
Pengolahan data secara kuantitatif dilakukan secara manual terlebih dahulu
untuk mencari tingkat produksi optimal kemudian ditabulasikan dalam bentuk
persamaan dan pertidaksamaan. Data diolah dengan
software
LINDO (
Linier
komputer untuk aplikasi
linear programming
. Rencana pengumpulan data terkait
dengan tujuan penelitian dapat dilihat pada Lampiran 5.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Gambaran Umum Perusahaan
CV Al Barik merupakan salah satu usaha yangmemproduksi makanan
ringan dengan memanfaatkan pisangdan bonggol pisang sebagai bahan baku
utamanya. Usaha ini didirikan oleh Ibu Sri Purwanti pada tanggal 10 Januari 2007
yang berlokasi di desa Widaran, Sidomulyo, Bambanglipuro, Bantul, Yogyakarta.
Dahulu usaha ini memproduksi kue basah, tetapi setelah terjadi gempa
Yogyakarta pada Desember 2006 usaha ini mengalami kerusakan pada
mesin-mesin produksinya sehingga tidak dapat melanjutkan usahanya kembali.
CV Al Barik dalam kegiatan pemasaran produk, khususnya dalam
meyakinkan pembeli bahwa produk yang dijualnya tersebut aman dikonsumsi,
pihak CV Al Barik mengajukan nomor PIRT ke Dinas Kesehatan dan label halal
ke MUI (Majelis Ulama Indonesia).Jenis makanan ringan yang diproduksi oleh
CV Al Barik yaitu kerupuk pisang, keripik bonggol pisang, keripik pisang, dodol
pisang, dan pisang aroma.
Struktur Organisasi
CV Al Barik belum memiliki struktur organisasi secara tertulis, akan tetapi
secara umum gambaran mengenai struktur organisasi CV Al Barik telah tersirat
dalam wawancara dengan pemilik usaha. Gambaran umum mengenai struktur
organisasi CV Al Barik dapat dilihat pada Lampiran 4.
Pemilik CV Al Barik adalah Ibu Sri Purwanti yang bertugas sebagai
pengelola utama dan bertanggung jawab terhadap pengambilan keputusan.
Sedangkan yang terkait dengan seluruh aktivitas produksi dilakukan bersama
suaminya untuk mengawasi dan mengatur dilapangan. Selain itu, sebagai
pengelola utama, suaminya juga bertanggung jawab terhadap persediaan bahan
baku dan pemasaran produk CV Al Barik sehingga hal-hal yang berkaitan dengan
agen penjualan atau
sales
menjadi tanggungjawabnya.
Faktor
–
Faktor Produksi Olahan Pisang
Faktor-faktor produksi olahan pisang CV Al Barik adalah ketersediaan
bahan baku, yaitu bahan baku pisang dan bonggol pisang, kapasitas mesin
produksi dan jam tenaga kerja yang ada untuk menghasilkan lima jenis produk
olahan pisang per periode produksi. Bahan baku pisang digunakan untuk
menghasilkan jenis produk kerupuk pisang, keripik pisang, dodol pisang dan
pisang aroma. Sedangkan bahan baku bonggol pisang digunakan untuk
menghasilkan jenis produk keripik bonggol pisang.
Bahan baku pisang dan bonggol pisang yang mampu disediakan oleh
perusahaan setiap periodenya digunakan untuk menghasilkan kelima jenis produk
olahan. Keterbatasan bahan baku tersebut, perusahaan harus dapat menentukan
jumlah setiap jenis produk yang dihasilkan dengan memanfaatkan kapasitas jam
mesin produksi dan jam tenaga kerja yang ada.
Waktu yang dibutuhkan setiap tenaga kerja dan mesin produksi untuk
menghasilkan satu unit jenis produk olahan penting diketahui oleh perusahaan
agar dapat memenuhi kapasitas produksi dengan memanfaatkan kapasitas jam
mesin produksi dan jam tenaga kerja yang ada. Hal tersebut dilakukan agar tidak
ada kelebihan penggunaan jam mesin produksi dan jam tenaga kerja karena dapat
menimbulkan biaya.
Pasar
CV Al Barik dihadapkan pada permintaan pasar yang semakin bertambah
setiap periodenya, sedangkan bahan baku yang dimiliki terbatas. Permintaan
setiap periode produksi yang belum dapat terpenuhi dapat dilihat pada Lampiran
3. Kendala bahan baku, kapasitas mesin produksi dan jam tenaga kerja yang ada
harus dapat dimanfaatkan dengan optimal dengan mengatur jumlah setiap jenis
produk olahannya agar perusahaan dapat memenuhi permintaan pasar dan tetap
mendapatkan keuntungan maksimal.
Pemasaran produk olahan pisang CV Al Barik dilakukan dengan
mendistribusikan produk olahan ke pedagang yang diantarkan langsung oleh
suami pemilik perusahaan. Produk dipasarkan di beberapa pusat oleh-oleh seperti
mirota malioboro dan mirota kampus, swalayan, mini market yang berada di
wilayah Yogyakarta.
Perusahaan menghubungi dan mengirimkan produk kepada pedagang setiap
satu minggu sekali. Sistem pembayaran dilakukan secara tunai saat produk telah
sampai di agen penjualan. Saat ini CV Al Barik telah melakukan distribusi di
sekitar Yogyakarta dengan menggunakan sepeda motor karena jarak yang dekat
dan mudah dijangkau. Saluran pemasaran CV Al Barik dapat dilihat pada Gambar
2.
Gambar 2Saluran pemasaran CV Al Barik
Perumusan Formulasi
Linear Programming
Perumusan model
linear
terdiri dari perumusan variabel keputusan dan
perumusan fungsi kendala perusahaan. Ada pun kendala yang menjadi pembatas
dalam kegiatan produksi CV Al Barik adalah kendala bahan baku, jam tenaga
kerja dan kapasitas kerja mesin produksi.
Variabel keputusan setiap periode produksi berjumlah lima, yaitu kerupuk
pisang, keripik bonggol pisang, keripik pisang, dodol pisang dan pisang aroma.
Variabel keputusan selama dua belas periode produksi adalah enam puluh
variabel.
Perumusan formulasi
linear programming
dalam menentukan fungsi
kendala pada penelitian ini adalah :
1.
Bahan baku terbatas
2.
Jam tenaga kerja. Tidak terdapat perubahan jumlah karyawan selama
periode ke-1 sampai periode ke-12 dan tidak adanya jam lembur.
3.
Kapasitas mesin produksi. Tidak ada kerusakan pada peralatan sarana
produksi operasi selama periode ke-1 sampai periode ke-12.
4.
Produksi setiap periode tidak ada yang tersisa.
Fungsi Tujuan
Tujuan yang hendak dicapai pada perusahaan CV Al Barik yaitu
memaksimalkan keuntungan. Penetapan koefisien fungsi tujuan dimulai dengan
menentukan kontribusi kentungan perusahaan untuk masing-masing produk yang
dihasilkan setiap periodenya.
Perhitungan Kontribusi Keuntungan
Kontribusi keuntungan setiap jenis produk diperoleh dari harga jual
dikurangi dengan rataan total biaya yang terdiri dari biaya variabel dan biaya
tetap. Biaya variabel terdiri dari biaya bahan baku, biaya bahan tambahan, biaya
penggunaan gas LPG dan tagihan listrik. Biaya tetap terdiri dari biaya penggunaan
mesin produksi, biaya tenaga kerja dan biaya transportasi. Kontribusi keuntungan
tiap jenis produk dapat dilihat pada Lampiran 13.
Kendala
Perusahaan dihadapkan dengan segala keterbatasan dalam proses produksi.
Keterbatasan inilah yang kemudian dijadikan kendala-kendala yang dihadapi
perusahaan. Kendala-kendala yang dihadapi CV Al Barik adalah :
1.
Kendala Penggunaan Bahan Baku Pisang
pisang untuk menghasilkan produk jadi sebanyak 15.5 kilogram kerupuk
pisang, 9.5 kilogram keripik pisang, 13 kilogram dodol pisang dan 13.5
kilogram pisang aroma.
Penggunaan bahan baku pisang dihitung dengan cara 10 kilogram
dikalikan dengan produk yang diadakan masing-masing produk disetiap
periode dibagi dengan banyaknya produk jadi yang dihasilkan satu adonan
produk. Penggunaan bahan baku pisang dapat dilihat pada Lampiran 9.
Ketersediaan pisang digunakan sebagai pembatas atau kendala untuk
produk kerupuk pisang, keripik pisang, dodol pisang dan pisang aroma.
Ketersediaan pisang dapat dilihat pada Lampiran 15.
2.
Kendala Penggunaan Bahan Baku Bonggol Pisang
Bonggol pisang merupakan bahan baku utama yang digunakan untuk
pembuatan produk keripik bonggol pisang. Untuk memproduksi satu adonan
jenis produk keripik bonggol pisang dibutuhkan 10 kilogram bonggol pisang
yang akan menghasilkan produk jadi sebanyak 9 kilogram.
Penggunaan bahan baku bonggol pisang dihitung dengan cara 10
kilogram dikalikan dengan produk yang diadakan setiap periode dibagi
dengan banyaknya produk jadi yang dihasilkan satu adonan produk yaitu
sebanyak 9 kilogram. Penggunaan bahan baku bonggol pisang dapat dilihat
pada Lampiran 9.
Ketersediaan bonggol pisang digunakan sebagai pembatas atau
kendala untuk produk keripik bonggol pisang. Ketersediaan bonggol pisang
dapat dilihat pada Lampiran 15.
3.
Kendala Penggunaan Jam Tenaga Kerja
Kebutuhan jam tenaga kerja dihitung dari berapa banyak waktu yang
dibutuhkan oleh satu karyawan untuk mengolah satu kilogram jenis produk,
dengan satuan yang digunakan adalah menit per kilogram.
Penggunaan jam tenaga kerja diperoleh dari jumlah produk per
periode dikalikan dengan kebutuhan jam kerja satu orang untuk
memproduksi satu kilogram jenis produk.
Jumlah tenaga kerja yang dimiliki CV Al Barik sebanyak 4 orang
yang bekerja selama enam jam per hari. Ketersediaan dan penggunaan jam
tenaga kerja dapat dilihat pada Lampiran 16.
4.
Kendala Penggunaan Kapasitas Mesin Produksi
Berikut ini adalah jenis mesin dan jumlah mesin yang digunakan oleh
CV Al Barik :
a)
Mesin Pengaduk Rasa
Jam kerja mesin untuk mengolah satu kilogram jenis produk
diperoleh dari total jam mesin yang dibutuhkan untuk satu kali
produksi (satu adonan produk) dibagi dengan total produksi jenis
produk dalam satu kali produksi.
Jam kerja mesin pengaduk rasa tersebut adalah 6 jam per hari
sehingga dapat diketahui bahwa jumlah jam kerja mesin yang tersedia
untuk mencampur produk per hari adalah jumlah hari produksi (6
jam/hari x 60 menit).
mengolah satu kilogram produk yaitu 1.5 menit per kilogram
dikalikan dengan jumlah produksi setiap periodenya. Penggunaan jam
kerja mesin dan fungsi kendala jam mesin pengaduk rasa dapat dilihat
pada Lampiran 17.
b)
Spiner
Jam kerja mesin
spiner
adalah 6 jam per hari sehingga dapat
diketahui bahwa jumlah jam kerja mesin
spiner
yang tersedia untuk
mencampur produk per hari adalah jumlah produksi (6 jam/hari x 60
menit).
Kebutuhan jam kerja mesin
spiner
adalah 2 menit per kilogram
produk. Penggunaan jam kerja mesin
spiner
untuk setiap jenis produk
diperoleh dari jam kerja mesin yang dibutuhkan untuk mengolah satu
kilogram produk yaitu 2 menit per kilogram dikalikan dengan jumlah
produksi setiap periodenya.
c)
Sealer
CV Al Barik menggunakan satu mesin
sealer
untuk semua jenis
produk. Jam kerja mesin
sealer
adalah 6 jam per hari dengan jam
kerja mesin
sealer
yang tersedia per hari adalah jumlah produksi
dikalikan (6jam/hari x 60menit).
Penggunaan jam kerja mesin
sealer
untuk setiap jenis produk
diperoleh dari jam kerja mesin yang dibutuhkan untuk mengemas satu
kilogram produk yaitu 2.5 menit per kilogram dikalikan dengan
jumlah produksi setiap periodenya.
d)
Mixer
Jam kerja mesin
mixer
adalah 6 jam per hari sehingga dapat
diketahui bahwa jumlah jam kerja mesin
mixer
yang tersedia untuk
mencampur produk per hari adalah jumlah produksi dikalikan
(6jam/hari x 60 menit). Kebutuhan jam kerja mesin
mixer
adalah 2
menit per kilogram produk.
Penggunaan jam kerja mesin
mixer
untuk setiap jenis produk
diperoleh dari jam kerja mesin yang dibutuhkan untuk mengolah satu
kilogram produk yaitu 2 menit per kilogram dikalikan dengan jumlah
produksi setiap periodenya.
e)
Blender
Jam kerja mesin
blender
adalah 6 jam per hari sehingga dapat
diketahui bahwa jumlah jam kerja mesin
blender
yang tersedia untuk
mencampur produk per hari adalah jumlah produksi dikalikan (6
jam/hari x 60 menit).
Kebutuhan jam kerja mesin
blender
adalah 3 menit per kilogram
produk. Penggunaan jam kerja mesin
blender
untuk setiap jenis
Kombinasi Produk Optimal
Produksi per Periode
CV Al Barik dalam melakukan kegiatan produksi akan selalu dibatasi oleh
berbagai kendala. Kendala tersebut adalah bahan baku, jam tenaga kerja dan jam
kerja mesin produksi. Olahan data dengan menggunakan LINDO memperlihatkan
hasil olahan optimisasi produksi yang diperoleh CV Al Barik. Berdasarkan hasil
olahan maksimisasi produksi yang memperlihatkan solusi optimal yang terdiri
atas kombinasi produk dan status sumberdaya.
Variabel keputusan yang ingin diketahui pada penelitian ini adalah
kombinasi jenis produk yang seharusnya dihasilkan oleh CV Al Barik untuk
mencapai keuntungan yang maksimal. Hasil olahan maksimisasi produksi
menunjukkan bahwa produksi yang dilakukan CV Al Barik pada kondisi aktual
belum optimal. Hal ini ditunjukkan oleh total produksi dan laba yang diterima
pada kondisi aktual jauh berbeda dengan kondisi optimalnya.
Kombinasi produk dan keuntungan yang didapat perusahaan saat kondisi
aktual dan kondisi optimal periode produksi ke-1 dapat dilihat pada Tabel 1.
Apabila CV Al Barik ingin mendapatkan keuntungan maksimal, maka perusahaan
memproduksi sebanyak 1 436.9 kilogram produk kerupuk pisang dan 332
kilogram produk keripik bonggol pisang. Produk keripik pisang, dodol pisang dan
pisang aroma bernilai nol menunjukkan bahwa ketiga produk tersebut tidak
diproduksi apabila perusahaan ingin mendapatkan keuntungan yang maksimal.
Tabel 1Produksi periode ke-1 pada kondisi aktual dan kondisi optimal di CV Al Barik
Jenis Produk
Tingkat Produksi dan keuntungan Aktual
(kg)
Keuntungan (Rp)
Optimal output LINDO
Optimal produk jadi (kg)
Keuntungan (Rp)
PP 332 5 960 396 1 324.3 1 436.9 25 796 665
BP 325 9 078 875 335.4 332 9 274 420
KP 322 5 775 070 0 0 0
DP 316 4 112 496 0 0 0
PA 140 2 184 140 0 0 0
Jumlah 1 435 27 110 977 1 768.9 35 071 085
Kondisi aktual perusahaan memproduksi semua jenis produk dengan
keuntungan yang didapatsebesar Rp25 796 665, sedangkan pada kondisi optimal
mendapatkan keuntungan sebesar Rp35 071 085 dengan memproduksi produk
kerupuk pisang dan keripik bonggol pisang. Selisih keuntungannya sebesar Rp7
960 108. Kombinasi produk optimal pada saat kondisi aktual dan kondisi optimal
periode ke-1 sampai dengan periode ke-12 dapat dilihat pada Lampiran.
Pada setiap periode, apabila perusahaan menginginkan tingkat produksi
optimal dengan keuntungan yang maksimal maka memiliki hasil yang sama yaitu
untuk tidak memproduksi produk keripik pisang, dodol pisang dan pisang aroma
karena jika diproduksi justru akan mengurangi tingkat keuntungan perusahaan
yaitu sebesar nilai
reduced cost-
nya untuk setiap kilogram produk.
Perusahaan bukan berarti tidak boleh memproduksi jenis keripik pisang,
dodol pisang dan pisang aroma, ketiga produk tersebut dapat tetap diproduksi
karena perusahaan memiliki strategi pemasaran produk dengan memberikan
pilihan atau variasi produk kepada konsumen.
Produk dodol pisang periode-1, apabila tetap diproduksi maka perusahaan
akan mengalami penurunan keuntungan sebesar Rp7 471 per kilogram produk,
begitu pula untuk produk keripik pisang dan pisang aroma di setiap periode
produksi akan mengalami kerugian sebesar nilai
reduced cost
-nya. Lihat lampiran
19.
Selisih kondisi aktual dengan kondisi optimal selama dua belas periode
produksi bernilai negatif, hal ini menunjukkan bahwa produksi aktual perusahaan
tiap periodenya dalam kondisi kurang jumlahnya, atau dengan kata lain
perusahaan berproduksi dibawah kondisi optimalnya. Untuk mendapatkan
keuntungan tertinggi, CV Al Barik harus mengalokasikan sumber dayanya sesuai
dengan kondisi optimal.
Optimisasi Penggunaan Sumber Daya
Nilai
dual price
sumber daya terbatas menunjukkan bahwa setiap
penambahan sumber daya sebesar satu satuan, maka akan meningkatkan nilai
fungsi tujuan sebesar nilai dari hasil
dual price
. Jika nilai
dual price
negatif pada
sumber daya terbatas menunjukkan bahwa setiap penambahan sumber daya
sebesar satu-satuan maka akan menurunkan nilai fungsi tujuan sebesar nilai
dual
price
tersebut.
Sumber daya dengan nilai sama dengan nol menunjukkan bahwa sumber
daya tersebut berstatus kendala tidak aktif atau berlebih, dimana penambahan atau
pengurangan persediaan pada sumber daya tidak akan mempengaruhi nilai dari
fungsi tujuan. Rinciannya sebagai berikut :
1.
Penggunaan Bahan Baku Pisang
Penggunaan bahan baku pisang untuk menghasilkan produk kerupuk
pisang selama dua belas periode produksi setelah dilakukan optimisasi dapat
dilihat pada Lampiran 22.
Dual prices
pada periode-1 menunjukkan nilai
sebesar 25 607, hal tersebut menunjukkan apabila pada periode produksi
ke-1 bahan baku pisang dinaikkan atau ditambah sebesar satu-satuan (satu
kilogram) maka akan meningkatkan nilai fungsi tujuan sebesar nilai
dual
prices
-nya yaitu 25 607. Apabila nilai fungsi tujuan dinaikkan, maka akan
mempengaruhi jumlah produk kerupuk pisang yang akan diproduksi dan
keuntungan yang dihasilkan.
2.
Penggunaan Bahan Baku Bonggol Pisang
Penggunaan bahan baku bonggol pisang untuk memproduksi jenis
keripik bonggol pisang selama dua belas periode produksi setelah dilakukan
menunjukkan nilai sebesar 25 394, hal tersebut menunjukkan apabila pada
periode produksi ke-1 bahan baku bonggol pisang dinaikkan atau ditambah
sebesar satu-satuan (satu kilogram) maka akan meningkatkan nilai fungsi
tujuan sebesar nilai
dual prices
-nya yaitu 25 394. Apabila nilai fungsi tujuan
dinaikkan, maka akan mempengaruhi jumlah produk keripik bonggol pisang
yang akan diproduksi dan keuntungan yang akan dihasilkan.
3.
Penggunaan Jam Tenaga Kerja
Faktor produksi yang kedua adalah sumber daya tenaga kerja, karena
dapat menimbulkan biaya. Hasil optimisasi ketersediaan jam tenaga kerja
mengalami kelebihan selama dua belas periode produksi, hal ini dapat
dilihat pada Lampiran 22. Nilai
slack/surplus
, misalnya pada periode-7 dan
periode-8 memiliki nilai
slack/surplus
terbesar yaitu 7 550 menit.
Ketersediaan jam tenaga kerja belum sepenuhnya dimanfaatkan.
Secara kesuluruhan, rata-rata di setiap periode memiliki
slack/surplus
sebesar 6 948 menit atau kurang lebih 3 jam. Melihat dari hasil tersebut,
apabila ketersediaan jam tenaga kerja dikurangi ataupun ditambah tidak
akan meningkatkan keuntungan atau nilai fungsi tujuan, maka nilai
dual
price
secara keseluruhan bernilai sama dengan nol.
4.
Penggunaan Jam Kerja Mesin
Penggunaan jam kerja mesin selama dua belas periode produksi pada
Lampiran 22 berstatus berlebih. Hal tersebut menunjukkan bahwa
penggunaan ketersediaan jam mesin seluruhnya masih belum dimanfaatkan
dengan optimal.Rata-rata
slack/surplus
pada setiap periode produksi yaitu
untuk mesin pengaduk rasa sebesar 7 393 menit, mesin
spiner
sebesar 6 567
menit, mesin
sealer
sebesar 5 743 menit,
mixer
sebesar 7 249 menit, dan
blender
sebesar 4 917 menit.
Kelebihan jam kerja mesin dapat terjadi karena tidak semua mesin
produksi digunakan untuk proses produksi setiap jenis produk. Status
berlebih pada jam mesin, meskipun ketersediaan jam mesin di tambah maka
tidak akan menambah tingkat keuntungan atau nilai fungsi tujuan karena
nilai
dual price
menunjukkan sama dengan nol.
Analisis Sensitivitas
Analisis sensitivitas dilakukan untuk mengetahui kepekaan model setelah
hasil optimisasi ada dan untuk mengetahui hasil optimisasi pada kondisi dan
situasi berbeda. Pada analisis sensitivitas dapat melihat pengaruh dari selang
kepekaan yang terdiri atas batas minimum dan maksimum.
Analisis sensitivitas dibagi dalam dua, yaitu analisis sensitivitas koefisien
fungsi tujuan dan analisis sensitivitas nilai ruas kanan.
1.
Analisis Sensitivitas Koefisien Fungsi Tujuan
Koefisien fungsi tujuan pada analisis ini merupakan nilai sumbangan
keuntungan per kilogram produk yang dihasilkan CV Al Barik. Hasil
analisis sensitivitas nilai koefisien fungsi tujuan model
linear programming
Produk kerupuk pisang periode-1 pada Lampiran memiliki nilai batas
kenaikan tak terhingga dan batas penurunan sebesar Rp2 324. Hal tersebut
menunjukkan bahwa perubahan nilai keuntungan naik menjadi tak terhingga
atau turun menjadi Rp15 601 tidak akan mengubah nilai optimal variabel
keputusan yaitu pada periode-1 sebesar 1,324.3 kilogram, periode-2 sebesar
1 178.6 kilogram, dan seterusnya.
Produk keripik pisang pisang pada periode-2 memiliki nilai batas
kenaikan tak terhingga dan batas penurunan sebesar Rp2 092. Hal tersebut
menunjukkan bahwa perubahan nilai keuntungan naik sampai tak terhingga
atau turun menjadi Rp15 461 tidak akan mengubah nilai optimal variabel
keputusan, yaitu pada periode-1 sebesar 1 324.3 kilogram, periode-2 sebesar
1 178.6 kilogram, dan seterusnya sampai periode-12.
2.
Analisis Sensitivitas Nilai Ruas Kanan (RHS) Kendala
Analisis sensitivitas ruas kanan ini mencakup seluruh kendala yang
terdiri dari kendala bahan baku, jam tenaga kerja dan jam kerja mesin
produksi. Selengkapnya analisis sensitivitas ini dapat dilihat pada Lampiran
20.
Perubahan Nilai Ruas Kanan Kendala pisang periode-1 atau P1
memiliki nilai batas kenaikan sebesar 243.6 kilogram. Hal tersebut
menunjukkan bahwa apabila bahan baku pisang naik menjadi 1 170
kilogram maka tidak akan mengubah nilai
dual price
kendala produk
kerupuk pisang periode-1 yaitu sebesar Rp25 607.
Perubahan Nilai Ruas Kanan Kendala bonggol pisang periode-1 atau
BP1 memiliki nilai batas kenaikan sebesar 382.9 kilogram. Hal tersebut
menunjukkan bahwa apabilaa bahan baku bonggol pisang naik menjadi 760
kilogram makan tidak akan mengubah nilai
dual price
kendala produk
keripik bonggol pisang periode-1 yaitu sebesar Rp25 394.
Perubahan Nilai Ruas Kanan kendala jam tenaga kerja periode-1 atau
TK1 naik menjadi tidak terbatas atau turun menjadi 33 359 menit tidak akan
mengubah nilai
dual price
kendala jam tenaga kerja periode-1 yaitu sebesar
0 (nol) menit. Begitu pula untuk kendala jam mesin produksi.
Implikasi Manajerial
Penelitian ini memberikan beberapa rekomendasi mengenai kombinasi
produk olahan pisang CV Al Barik untuk menghasilkan keuntungan produksi
yang maksimal dengan memanfaatkan sumber daya yang dimiliki perusahaan.
Berdasarkan hasil pembahasan terdapat beberapa rekomendasi manajerial yang
perlu dilakukan CV Al Barik sebagai berikut :
1.
Pengendalian dalam mengalokasikan pemanfaatan sumber daya penggunaan
bahan baku pisang dan bonggol pisang dengan cara memanfaatkan semua
persediaan bahan baku yang ada.
2.
Perencanaan penggunaan jam tenaga kerja yang belum dimanfaatkan
3.
Perencanaan penggunaan jam kerja mesin produksi yang belum
dimanfaatkan dapat digunakan untuk proses perawatan dan perbaikan agar
mesin tetap dalam kondisi baik demi kelancaran proses produksi.
4.
Apabila terjadi perubahan maka perlu dilakukan pengendalian dalam proses
optimasi kembali. Perubahan tersebut bisa terjadi pada :
a.
Penggunaan setiap kendala untuk satu jenis produk.
b.
Jumlah persediaan atau ruas kanan pada persamaan kendala.
c.
Kontribusi keuntungan pada fungsi tujuan, yaitu perubahan biaya
produksi dan harga jual produk.
5.
Kombinasi produk selama dua belas periode produksi untuk mendapatkan
keuntungan maksimal adalah memproduksi jenis produk kerupuk pisang
dan keripik bonggol pisang. Perencanaan kombinasi produk optimal untuk
perusahaan adalah :
a.
Jangka Pendek
Perusahaan akan mendapatkan keuntungan maksimal dan perusahaan
akan cepat berkembang apabila memproduksi sesuai hasil
maksimisasi.
b.
Jangka Panjang
Kondisi produk optimal terdapat tiga jenis produk yang seharusnya
tidak diproduksi yaitu keripik pisang, dodol pisang dan pisang aroma.
Perusahaan tetap dapat memproduksi ketiga jenis produk tersebut
sebagai strategi pemasaran perusahaan agar konsumen memiliki
pilihan dalam menentukan pembelian atau keputusan pembelian
produk olahan pisang. Variasi produk yang dihasilkan akan dikenal
oleh konsumen dan sebagai salah satu cara untuk mengantisipasi
apabila kedua produk andalan tersebut sudah tidak lagi populer, atau
konsumen mengalami kebosanan.
SIMPULAN DAN SARAN
Simpulan
Penelitian yang telah dilaksanakan memberikan kesimpulan sebagai berikut:
1.
Faktor-faktor produksi olahan pisang CV Al Barik adalah ketersediaan
bahan baku, kapasitas mesin produksi dan jam tenaga kerja yang dimiliki
perusahaan. Pada kondisi aktual penggunaan jam mesin produksi dan jam
tenaga kerja belum digunakan secara optimal, dapat dilihat dari hasil
optimisasi masih banyak yang memiliki nilai
surplus
.
2.
Penyusunan formulasi
linear programming
berdasarkan pada variabel
keputusan dan kendala yang dihadapi CV Al Barik.
a)
Variabel keputusan setiap periode produksi berjumlah lima, yaitu
dan pisang aroma. Variabel keputusan selama dua belas periode
produksi berjumlah enam puluh variabel.
b)
Kendala-kendala yang dihadapi oleh CV Al Barik adalah keterbatasan
bahan baku, penggunaan jam mesin produksi dan jam tenaga kerja.
3.
Produk andalan atau kombinasi produk CV Al Barik untuk mencapai tingkat
keuntungan maksimal dari periode-1 sampai periode-12 adalah kerupuk
pisang dan keripik bonggol pisang. Keuntungan maksimal yang didapatkan
dengan
memproduksi
produk-produk
tersebut
adalah
sebesar
Rp391 855 700.
Saran
Penelitian yang dilaksanakan di CV Al Barik dapat diberikan beberapa
saran terkait dengan maksimisasi keuntungan melalui kombinasi produk olahan
pisang untuk perusahaan ke depannya, sebagai berikut:
1.
Perusahaan sebaiknya memanfaatkan sumber daya yang ada secara optimal,
agar bahan baku yang disediakan dapat dimanfaatkan dengan baik, jam
tenaga kerja dan jam kerja mesin tidak menganggur, karena hal tersebut
dapat menimbulkan biaya.
2.
Kondisi optimal produksi terdapat adanya produk yang seharusnya tidak
diproduksi selama dua belas periode untuk mendapatkan keuntungan
maksimal. Perusahaan tetap dapat memproduksi ketiga jenis produk yaitu
keripik pisang, dodol pisang dan pisang aroma sebagai strategi pemasaran
perusahaan agar konsumen memiliki pilihan dalam menentukan pembelian
atau keputusan pembelian produk. Variasi produk yang dipasarkan oleh
perusahaan akan dikenal oleh konsumen. Perusahaan dapat mengantisipasi
apabila kedua produk andalan tersebut tidak lagi populer di pasaran atau
konsumen mengalami kebosanan, sehingga masih terdapat jenis produk lain
sebagai pilihan konsumen.
DAFTAR PUSTAKA
Buffa ES, Sarin RK. 1996.
Manajemen Operasi dan Produksi Modern Edisi
Kedelapan Jilid I
. Jakarta (ID): Binarupa Aksara.
Gitosudarmo. 1982.
Sistem Perencanaan dan Pengendalian Produksi
. Yogyakarta
(ID): BPFE.
Handoko TH. 2008.
Manajemen
. Edisi Kedua. Yogyakarta (ID): BPFE.
Linggar WR. 2012. Kajian Optimasi Penggunaan Faktor-Faktor Produksi pada
Usaha Kecil Menengah Usaha Dagang Praktis Magetan Jawa Timur.
[skripsi]. Institut Pertanian Bogor.
Maarif MS. 1989.
Manajemen Operasi
. Jakarta (ID): PT Grasindo.
Makridakis S. 1990.
Forecasting & Planning, and Strategy for 21
thCentury
. New
Mulyono S. 2004.
Riset Operasi.
Jakarta (ID): Lembaga Penerbit FEUI.
Mulyono S. 2007.
Riset Operasi
. Jakarta (ID): Lembaga Penerbit FEUI.
Muslich M. 2010.
Metode Pengambilan Keputusan Kuantitatif
. Jakarta (ID): PT
Bumi Aksara.
Nachrowi ND, Hardius U. 2004.
Teknik Pengambilan Keputusan.
Jakarta (ID): PT
Gramedia Widiasarana Indonesia.
Nafarin M. 2004.
Penganggaran Perusahaan
. Jakarta (ID): Salemba Empat.
Nicholson W. 1999. Teori Mikro Ekonomi. Jakarta(ID): Binarupa Aksara.
Rahmadani L. 2006. Optimalisai Produksi Mie Instan di PT. Jakarama Tama
Ciawi Jawa Barat. [skripsi]. Institut Pertanian Bogor.
Ridyawati S. 2007. Optimalisasi Produksi Susu Olahan (Studi Kasus: Unit Usaha
Sapi Perah KUD Mitrayasa, Kecamatan Pagarageung, Kabupaten
Tasikmalaya, Jawa Barat). [skripsi]. Institut Pertanian Bogor.
Sastrohadiwiryo BS. 2007.
Pengantar Manajemen
. Jakarta (ID): PT Bumi Aksara.
Satuhu S, Achmad S. 2000.
Pisang Budidaya, Pengolahan, dan Prospek Pasar
.
Jakarta (ID): Penebar Swadaya.
Soekanto S. 1992.
Sosiologi Suatu Pengantar
. Jakarta (ID): Rajawali Press.
Soekartawi. 1992.
Linear Programming
. Jakarta (ID): Rajawali Press.
Suhardiman P. 1997.
Budidaya Pisang Cavendish
. Yogyakarta (ID): Kanisius.
Supranto J. 2005.
Teknik Pengambilan Keputusan
. Jakarta (ID): PT Rineka Cipta.
Taha HA. 1996.
Riset Operasi
. Jakarta (ID): Binarupa Aksara.
Lampiran 1 Produksi buah-buahan dan sayuran tahunan di Indonesia tahun 2008
–
2012
No. Jenis 2008 2009 2010 2011 2012
1 Pisang (ton)
6 004 614 6 373 533 5 755 073 6 132 695 6 189 052
2 Jeruk (ton)
2 467 632 2 131 768 2 028 904 1 818 949 1 611 784
3 Mangga
(ton)
2 105 085 2 243 440 1 287 287 2 131 139 2 376 339
4 Nanas
(ton)
1 433 133 1 558 196 1 406 445 1 540 626 1 781 899
5 Pepaya (ton)
717 899 772 844 675 801 958 251 906 312
6 Rambutan (ton)
978 259 986 841 522 852 811 909 757 343
Lampiran 2 Kerangka Pemikiran Penelitian
Keterbatasan Faktor-Faktor Produksi dan Meningkatnya Permintaan
Perencanaan Produksi
Alternatif Kombinasi Produk
Kombinasi Produk Optimal
Kondisi Optimal
Lampiran 3 Proses Pengolahan Produk Olahan Pisang
[image:31.595.134.507.229.333.2]Gambar 3 Proses Pengolahan Keripik Pisang (www.sunpride.co.id)
[image:31.595.134.510.373.535.2]Gambar 4 Proses Pengolahan Sale Pisang (www.sunpride.co.id)
Gambar 5 Proses Pengolahan Dodol Pisang (www.sunpride.co.id)
Gambar 6 Proses Pengolahan Pisang Aroma (www.sunpride.co.id) Iris pisang dengan model tipis memanjang Goreng dan tiriskan Rendam irisan
pisang ke dalam air garam Panaskan di bawah sinar matahari hingga kering Buat adonan campuran tepung,
gula dan air
Goreng kembali hingga matang dan
tiriskan
Celupkan pisang yang telah di goreng ke dalam
adonan
Goreng pisang hingga matang dan
tiriskan Iris pisang dengan
model tipis memanjang
Jemur irisan pisang di bawah terik matahari
hingga kering Pisang dipotong kecil-kecil dan blender hingga menjadi bubur Kemas masing-masing potongan dodol dengan plastik
Keluarkan dari cetakan dan potong
model balok
Tuang pada cetakan, tunggu hingga dingin
dan mengeras
Masak adonan dengan api sedang hingga
kalis dan kental Rebus gula jawa
hingga larut dan saring
Campurkan pisang yang dihaluskan, gula merah, tepung, garam, dan santan
Iris pisang memanjang 4 bagian dan potong
kecil-kecil
Ambil selembar kulit pangsit, letakkan potongan pisang dan
taburi gula
Goreng hingga matang dan berwarna kulit kecoklatan. Tiriskan
Lampiran 4 Struktur Organisasi CV Al Barik
PEMILIK
Juru Masak
Bagian Administrasi
Karyawan
Urusan
Pemasaran
Urusan
Keuangan
Urusan
Lampiran 5 Rekapitulasi Penelitian Terdahulu
Tabel Rekapitulasi Penelitian Terdahulu
Tahun
Nama
Judul
Metode
Hasil
2007 Sieska
Ridyawati
Optimalisasi
Produksi Susu
Olahan pada Unit Usaha Sapi Perah
KUD Mitrayasa,
Kec. Pagerageung,
Kabupaten
Tasikmalaya, Jawa
Barat.
Linear Programming
Keuntungan optimal yang diperoleh sebesar Rp788 310 800 dan keuntungan aktualnya sebesar Rp481 902 939. KUD Mitrayasa harus memproduksi
susu cup plain dan yoghurt
sebesar 214 070.895 liter dan 1 532 liter.
2006 Leli
Rahmadani
Optimalisasi Produk Mie Instan di PT.
Jakarama Tama
Ciawi Jawa Barat.
Linear Programming
Produksi pada kondisi aktual mencapai 260 022 karton, sedangkan kondisi optimal yang harusnya dicapai oleh perusahaan sebesar 118 973.14 karton.
2009 F. A.
Yuliawan
Kajian Optimasi
untuk Meningkatkan
Profitabilitas pada
PT. Pistamex,
Pekalongan.
Linear Programming
Tingkat keuntungan yang dihasilkan dari proes optimasi adalah Rp47 701 230 000, sedangkan pada kondisi aktualnya sebesar Rp4 754 877 760.
2012 W. R.
Linggar
Kajian Optimasi
Penggunaan
Faktor-Faktor Produksi
Pada Usaha Kecil
Menengah Usaha
Dagang Praktis,
Magetan, Jawa
Timur.
Linear Programming
Lampiran 6Rencana pengumpulan data terkait dengan tujuan penelitian
No Tujuan Data yang Dibutuhkan Sumber Data
Metode Pengumpulan
Data
Metode Analisis Kesimpulan
1 Identifikasi faktor-faktor produksi olahan pisang
a. Penjualan setiap produk selama periode Januari – Desember 2013
b. Target penjualan produksi periode selanjutnya c. Harga jual setiap produksi
d. Biaya produksi
Pemilik Perusahaan
Wawancara dan dokumentasip
Analaisis statistika Faktor-faktor produksi olahan pisang adalah bahan baku, kapasitas dan tenaga kerja 2 Menyusun formulasi
linear programming
(LP) untuk memaksimalkan keuntungan
a. Target penjualan produk selama periode Januari – Desember 2013
b. Harga jual setiap produk c. Biaya produksi
1) Biaya pembelian bahan baku selama periode Januari – Desember 2013 2) Biaya pembelian gas elpiji selama
periode Januari – Desember 2013 3) Upah Tenaga Kerja Langsung selama
periode Januari – Desember 2013
Pemilik Perusahaan dan Juru Masak
Wawancara dan dokumentasi
Analisis statistika,
linear programming Formulasi linear programming (maksimisasi)
3 Menyusun formulasi fungsi kendala
a. Kendala Bahan Baku : 1) Pisang kepok kuning
a) Penggunaan pisang kepok kuning setiap produk selama periode Januari – Desember 2013
b) Ketersediaan pisang kepok kuning selama periode Januari –
Desember 2013 2) Tepung terigu
a) Penggunaan tepung terigu setiap produk selama periode Januari – Desember 2013
b) Ketersediaan tepung terigu selama periode Maret Januari – Desember 2013 3) Gula
a) Penggunaan gula setiap produk selama periode Januari –
Desember 2013
b) Ketersediaan gula selama periode Januari – Desember 2013 4) Minyak goreng
a) Penggunaan minyak goreng setiap produk selama periode Januari – Desember 2013 b) Ketersediaan minyak goreng
selama periode Januari –
Desember 2013 b. Kendala jam tenaga kerja langsung
1) Penggunaan jam tenaga kerja langsung perunit produk selama periode Januari
– Desember 2013
2) Ketersediaan jam tenaga kerja langsung selama periode Januari – Desember 2013
c. Kendala kapasitas mesin produksi 1) Penggunaan jam kerja mesin produksi
perunit produk selama periode Januari
– Desember 2013
2) Ketersediaan jam kerja mesin produksi selama periode Januari – Desember 2013
Pemilik Perusahaan dan Juru Masak
Wawancara dan dokumentasi
Analisis statistika,
linear programming Menentukan formulasi masing-masing fungsi kendala
4 Menetapkan kombinasi produk yang dapat memaksimalkan keuntungan
a. Menyusun formulasi linear programming (LP) untuk memaksimalkan keuntungan b. Menyusun formulasi fungsi kendala c. Software LINDO
Pemilik Perusahaan
Wawancara dan dokumentasi
Analisis statistika, LINDO, linear programming
Lampiran 7Penjualan Aktual dan Rencana Produksi
Jenis Produk
Periode
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
PP (kg)
Penjualan Aktual
332
331
337
334
344
327
360
367
346
323
326
323
Rencana Produksi
337
336
342
339
349
332
366
373
351
328
331
328
BP (kg)
Penjualan Aktual
325
303
325
325
325
325
325
325
325
325
325
325
Rencana Produksi
332
309
332
332
332
332
332
332
332
332
332
332
KP (kg)
Penjualan Aktual
322
302
308
320
307
312
336
333
319
304
306
309
Rencana Produksi
327
307
313
325
312
317
341
338
324
309
311
314
DP (kg)
Penjualan Aktual
316
258
320
311
320
306
326
307
309
301
304
308
Rencana Produksi
320
261
324
315
324
310
330
311
313
305
308
312
PA (kg)
Penjualan Aktual
140
133
138
136
143
134
144
138
130
123
128
130
Rencana Produksi
142
135
140
138
145
136
146
140
132
125
130
132
Total (kg)
Penjualan Aktual
1 435
1 327
1 428
1 426
1 439
1 404
1 491
1 470
1 429
1 376
1 389
1 395
Rencana Produksi
1 458
1 348
1 451
1 449
1 462
1 427
1 515
1 494
1 452
1 399
1 412
1 418
Permintaan belum terpenuhi
23
21
23
23
23
23
24
24
23
23
23
23
Lampiran 8Kebutuhan Bahan Baku dan Bahan Tambahan per Adonan
Jenis Produk Bahan Baku dan Bahan Tambahan Takaran Bahan Baku dan Bahan Tambahan per Adonan
(kg)
Harga (Rp/kg)
Total Produk Jadi (kg)
Kerupuk Pisang
Bahan Baku
15.5
Pisang 10 8 000
Bahan Tambahan
Tepung tapioca 6 8 000
Garam 0.1 2 500
Bawang 0.4 10 000
Minyak goring 8 21 000
Perasa 0.4 9 000
Kemasan 100 buah 200
Label 100 buah 150
Keripik Bonggol Pisang
Bahan Baku
9
Bonggol pisang 10 8 000
Bahan Tambahan
Tepung beras 4 5 500
Garam 0.1 2 500
Bawang 0.4 10 000
Minyak Goreng 8 21 000
Perasa 0.3 9 000
Kemasan 100 buah 200
Label 100 buah 150
Keripik Pisang
Bahan Baku
9.5
Pisang 10 8 000
Bahan Tambahan
Bawang 0.2 10 000
Garam 0.5 2 500
Minyak goreng 5 21 000
Perasa 0.3 9 000
Kemasan 100 buah 200
Label 100 buah 150
Dodol Pisang
Bahan Baku
13
Pisang 10 8 000
Bahan Tambahan
Gula 5 9 000
Mentega 2 17 000
Garam 0.025 2 500
Kemasan 100 buah 200
Label 100 buah 150
Pisang Aroma
Bahan Baku
13.5
Pisang 10 8 000
Bahan Tambahan
Tepung terigu 3.5 7 500
Gula 3 9 000
Coklat Bubuk 1 5 500
Minyak goring 5 21 000
Kemasan 100 buah 200
Lampiran 9Penggunaan Bahan Baku dan Bahan Tambahan
Bahan Baku dan Bahan Tambahan
Periode
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
Bahan Baku Pisang (kg)
PP 214.2 214.2 217.4 215.5 221.9 211 232.3 236.8 223.2 208.4 210.3 208.4
KP 339 324.2 324.2 336.8 323.2 328.4 353.7 350.5 335.8 320 322.1 325.3
DP 243.1 198.5 246.2 239.2 246.2 235.4 250.8 236.2 237.7 231.5 233.9 236.9
PA 103.7 98.5 102.2 100.7 105.9 99.3 106.7 102.2 96.3 91.1 94.8 96.3
Bonggol Pisang (kg)
BP 361.1 336.7 361.1 361.1 361.1 361.1 361.1 361.1 361.1 361.1 361.1 361.1
Bahan Tambahan Garam (kg)
PP 2.14 2.14 2.17 2.15 2.22 2.11 2.32 2.37 2.23 2.08 2.1 2.08
BP 3.61 3.37 3.61 3.61 3.61 3.61 3.61 3.61 3.61 3.61 3.61 3.61
KP 1.69 1.59 1.62 1.68 1.62 1.64 1.77 1.75 1.68 1.6 1.61 1.63
DP 0.16 0.5 0.62 0.6 0.62 0.59 0.63 0.59 0.59 0.58 0.58 0.59
Bawang (kg)
PP 8.57 8.57 8.7 8.62 8.88 8.44 9.29 9.47 8.93 8.34 8.41 8.34
BP 14.44 13.47 14.44 14.44 14.44 14.44 14.44 14.44 14.44 14.44 14.44 14.44
KP 6.78 6.36 6.48 6.74 6.46 6.57 7.07 7.01 6.72 6.4 6.44 6.51
Minyak Goreng (liter)
PP 171.35 171.35 173.94 172.39 177.55 168.77 185.81 189.42 178.58 166.71 168.26 166.71
Lanjutan Lampiran 9
KP 169.47 158.95 162.11 168.42 161.58 164.21 176.84 175.26 167.89 160 161.05 162.63
PA 51.85 49.26 51.11 50.37 52.96 49.63 53.33 51.11 48.15 45.56 47.41 48.15
Perasa (kg)
PP 8.57 8.57 8.7 8.62 8.88 8.44 9.29 9.47 8.93 8.34 8.41 8.34
BP 10.83 10.1 10.83 10.83 10.83 10.83 10.83 10.83 10.83 10.83 10.83 10.83
KP 10.17 9.54 9.73 10.11 9.69 9.85 10.61 10.52 10.07 9.6 9.66 9.76
Gula (kg)
DP 121.54 99.23 123.08 119.62 123.08 117.69 125.38 118.08 118.85 115.77 116.92 118.46
PA 31.11 29.56 30.67 30.22 31.78 29.78 32 30.67 28.89 27.33 28.44 28.89
Tepung Tapioka (kg)
PP 128.52 128.52 130.45 129.29 133.16 126.58 139.35 142.06 133.94 125.03 126.19 125.03
Tepung Beras (kg)
BP 144.44 134.67 144.44 144.44 144.44 144.44 144.44 144.44 144.44 144.44 144.44 144.44
Tepung Terigu (kg)
PA 36.3 34.48 35.78 35.26 37.07 34.74 37.33 35.78 33.7 31.89 33.19 33.7
Mentega (kg)
DP 48.62 39.69 49.23 47.85 49.23 47.08 50.15 47.23 47.54 46.31 46.77 47.38
Coklat Bubuk (kg)
Lampiran 10Kebutuhan Bahan Baku dan Bahan Tambahan
Bahan Baku dan Bahan Tambahan
Periode
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
Bahan Baku Pisang (kg)
PP 217.4 216.8 220.6 218.7 225.2 214.2 236.1 240.6 226.5 211.6 213.5 211.6
KP 344.2 323.2 329.5 342.1 328.4 333.7 358.9 355.8 341.1 325.3 327.4 330.5
DP 246.2 200.8 249.2 242.3 249.2 238.5 253.8 239.2 240.8 234.6 236.9 240.0
PA 105.2 100.0 103.7 102.2 107.4 100.7 108.1 103.7 97.8 92.6 96.3 97.8
Bonggol Pisang (kg)
BP 368.9 343.3 368.9 368.9 368.9 368.9 368.9 368.9 368.9 368.9 368.9 368.9
Bahan Tambahan Garam (kg)
PP 2.2 2.2 2.2 2.2 2.3 2.1 2.4 2.4 2.3 2.1 2.1 2.1
BP 3.7 3.4 3.7 3.7 3.7 3.7 3.7 3.7 3.7 3.7 3.7 3.7
KP 1.7 1.6 1.6 1.7 1.6 1.7 1.8 1.8 1.7 1.6 1.6 1.7
DP 0.6 0.5 0.6 0.6 0.6 0.6 0.6 0.6 0.6 0.6 0.6 0.6
Bawang (kg)
PP 8.7 8.7 8.8 8.7 9.0 8.6 9.4 9.6 9.1 8.5 8.5 8.5
BP 14.8 13.7 14.8 14.8 14.8 14.8 14.8 14.8 14.8 14.8 14.8 14.8
KP 6.9 6.5 6.6 6.8 6.6 6.7 7.2 7.1 6.8 6.5 6.5 6.6
Minyak Goreng (liter)
PP 173.9 173.4 176.5 175.0 180.1 171.4 188.9 192.5 181.2 169.3 170.8 169.3
Lanjutan Lampiran 10
KP 172.1 161.6 164.7 171.1 164.2 166.8 179.5 177.9 170.5 162.6 163.7 165.3
PA 52.6 50.0 51.9 51.1 53.7 50.4 54.1 51.9 48.9 46.3 48.1 48.9
Perasa (kg)
PP 8.7 8.7 8.8 8.7 9.0 8.6 9.4 9.6 9.1 8.5 8.5 8.5
BP 11.1 10.3 11.1 11.1 11.1 11.1 11.1 11.1 11.1 11.1 11.1 11.1
KP 10.3 9.7 9.9 10.3 9.9 10.0 10.8 10.7 10.2 9.8 9.8 9.9
Gula (kg)
DP 123.1 100.4 124.6 121.2 124.6 119.2 126.9 119.6 120.4 117.3 118.5 120.0
PA 31.6 30.0 31.1 30.7 32.2 30.2 32.4 31.1 29.3 27.8 28.9 29.3
Tepung Tapioka (kg)
PP 130.5 130.1 132.4 131.2 135.1 128.5 141.7 144.4 135.9 127.0 128.1 127.0
Tepung Beras (kg)
BP 147.6 137.3 147.6 147.6 147.6 147.6 147.6 147.6 147.6 147.6 147.6 147.6
Tepung Terigu (kg)
PA 36.8 35.0 36.3 35.8 37.6 35.3 37.9 36.3 34.2 32.4 33.7 34.2
Mentega (kg)
DP 49.2 40.2 49.8 48.5 49.8 47.7 50.8 47.8 48.2 46.9 47.4 48.0
Coklat Bubuk (kg)
Lampiran 11Variabel Cost
Total Variabel Cost
Periode Variabel Cost (Rp) TVC
(Rp)
Gas LPG Tagihan Listrik Bahan Baku Bahan Tambahan Kemasan dan Label
1 475 000 200 000 10 088 240 19 025 745 5 022 500 34 811 485
2 380 000 150 000 9 325 840 17 886 040 4 644 500 32 386 380
3 475 000 200 000 10 008 880 18 937 730 4 998 000 34 619 610
4 475 000 180 000 10 027 200 18 952 695 4 991 000 34 625 895
5 475 000 190 000 10 006 320 19 086 425 5 036 500 34 854 245
6 380 000 150 000 9 881 120 18 706 895 4 914 000 34 032 015
7 475 000 200 000 10 435 920 19 693 515 5 218 500 36 022 935
8 475 000 165 000 10 294 240 19 570 880 5 145 000 35 650 120
9 475 000 170 000 10 032 960 19 027 175 5 001 500 34 706 635
10 380 000 150 000 9 697 200 18 395 025 4 816 000 33 438 225
11 380 000 135 000 9 777 600 18 539 220 4 861 500 33 693 320
12 380 000 145 000 9 823 840 18 579 335 4 882 500 33 810 675
Total 5 225 000 2 035 000 119 459 360 226 400 680 59 531 500 412 651 540
Average Variabel Cost untuk Produk Kerupuk Pisang (PP)
Periode
Jumlah Produksi
(kg)
Variabel Cost (Rp)
TVC (Rp)
AVC (Rp)
Gas LPG Listrik Bahan Baku Bahan
Tambahan
Kemasan dan Label
1 332 109 895 46 272 2 334 004 4 401 775 1 162 000 8 053,946 24 259
2 331 94 785 37 415 2 326 189 4 461 401 1 158 500 8 078,291 24 406
3 337 112 097 47 199 2 362 040 4 469 198 1 179 500 8 170,034 24 243
4 334 111 255 42 160 2 348 587 4 439 131 1 169 000 8 110,132 24 282
5 344 113 551 45 420 2 406 403 4 562 703 1 204 000 8 332,078 24 221
6 327 88 504 34 936 2 301 372 4 356 948 1 144 500 7 926,260 24 239
7 360 114 688 48 290 2 519 739 4 754 973 1 260 000 8 697,691 24 160
8 367 118 588 41 194 2 570 059 4 886 063 1 284 500 8 900,404 24 252
9 346 115 010 41 162 2 429 254 4 607 000 1 211 000 8 403,426 24 287
10 323 89 201 35 211 2 276 305 4 318 018 1 130 500 7 849,235 24 301
11 326 89 186 31 685 2 294 815 4 351 178 1 141 000 7 907,863 24 257
12 323 87 986 33 573 2 274 624 4 301 882 1 130 500 7 828,565 24 237
Total 4 050 1 244 748 484 516 28 443 390 53 910 270 14 175 000 98 257,925 291 145
Lanjutan Lampiran 11
Average Variabel Cost untuk Produk Keripik Bonggol Pisang (BP)
Periode
Jumlah Produksi
(kg)
Variabel Cost (Rp)
TVC (Rp)
AVC (Rp)
Gas LPG Listrik Bahan Baku Bahan
Tambahan
Kemasan dan Label
1 325 107 578 45 296 2 284 793 4 308 967 1 137 500 7 884 134 24 259
2 303 86 767 34 250 2 129 412 4 084 002 1 060 500 7 394 931 24 406
3 325 108 106 45 518 2 277 931 4 310 058 1 137 500 7 879 113 24 243
4 325 108 257 41 024 2 285 302 4 319 513